G. ARSA WIRATMAJA
NIM. 2161123017
Jawaban:
1. 4 Komponen yang menentukan konsep wilayah sebagai konsep ruang
antara lain :
Keterkaitan konsep regional tersebut ditentukan oleh sifat dari analisa ekonomi
regional. Pada analisa yang bersifat makro, homogenius region planning region
dan administration region akan lebih banyak digunakan. Sedangkan analisa yang
bersifat micro, Nodal Region akan lebih banyak digunakan. Penentuan pembagian
penggunaan konsep region tersebut tidak bersifat mutlak, karena dalam hal tertentu
pengelompokan wilayah dapat dilakukan secara bersamaan atau merupakan
gabungan. Untuk memudahkan identifikasi dan pengenalan wilayah, penggunaan
peta dalam analisa ekonomi regionalakan sangat bermanfaat.3
3. Pertanyaan “Where”, yang belum terjawab pada ilmu ekonomi tradisionil maksudnya
adalah dimana barang dan jasa tersebut diproduksi dan dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat daerah mana. Pertanyaan “where” atau dimana ini
mengacu pada lokasi tempat dimana aktivitas ekonomi dapat berlangsung secara
efisien, baik terkait dengan lokasi tempat bahan baku (raw material) berasal, lokasi
pabrik untuk memproduksi barang maupun lokasi pasar. Aspek lokasi ini sendiri
selalu dipandang dalam konstelasi ruang (space) dan integrasi aspek ini dalam
analisis ekonomi dipandang penting mengingat aspek kondisi geografis dan lokasi
dalam konstelasi ruang akan sangat menentukan perbedaan harga dari bahan baku,
tingkat upah buruh, dan aspek alokasi dan pemasaran hasil produksi. Perbedaan
harga pada item-item tersebut selanjutnya akan berdampak pada besar-kecilnya biaya
produksi barang dan jasa, yang kemudian akan menentukan tingkat keuntungan
(profit) yang dapat diperoleh. Urgensitas mengenai pentingnya mempertimbangkan
aspek lokasi (location) dan ruang (space) inilah yang melatar belakangi munculnya
disiplin Ilmu Ekonomi Wilayah dan Kota. Teori Ekonomi Wilayah adalah ilmu untuk
memecahkan masalah khusus ekonomi daerah/perkotaan seperti ketimpangan
pembangunan yang disebabkan perbedaan kandungan sumber daya alam, kondisi
masyarakat yang heterogen, kondisi geografis daerah, kurang lancarnya mobilitas
barang dan jasa, perbedaan konsentrasi kegiatan ekonomi wilayah dan perbedaan
dana pembangunan antar wilayah menyebabkan persoalan pembangunan di setiap
daerah menjadi berbeda-beda. Ketimpangan pembangunan antar wilayah
menyebabkan terjadi implikasi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat pada
wilayah bersangkutan. Dengan demikian sangat diperlukan kebijakan pembanguan
pada suatu daerah tertentu di samping kebijakan umum pada tingkat nasional.
Dalam hal ini jelas terlihat teori ekonomi wilayah/regional yang tertuang dalam
kebijakan pembangunan mempunyai peranan yang sangat penting dalam analisa
pembangunan
6. Wilayah atau region merupakan suatu bagian di permukaan bumi yang memiliki
karakteristik khusus yang menggambarkan keseragaman dan homogenitas atau ciri
yang berbeda dengan wilayah lainnya. Sebagai contoh wilayah desa memiliki ciri
yang bersifat homogen dari budaya, mata pencaharian dan kehidupan sosial. Dalam
pembentukan sebuah desa terdapat 3 komponen pokok yaitu wilayah/ruang,
Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia serta tata kehidupan
1. Wilayah/Ruang,
3. Tata Kehidupan
Adat istiadat yang telah mengakar merupakan faktor yang cukup penting
dalam menilai tingkat perkembangan suatu desa. Komponen – komponen
pembangunan yang tidak didukung oleh adat istiadat menyebabkan
perkembangan pembangunan desa tersebut akan menghadapi hambatan.
Pelaksana administrasi atau pemerintahan sangat diperlukan dalam suatu wilayah
karena sebagai pengatur wilayah tersebut sehingga sistem pemerintahan berjalan
dengan lancar.