Mata Diklat :
Pengenalan Pengembangan
Wilayah
Ir. Rido Matari Ichwan, MCP.
2017-sekarang Widyaiswara Utama Kementerian PUPR
2016-2017 Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kemen PUPR
2014-2016 Staf Ahli Menteri Bid. Ekonomi dan Investasi, Dept PU/Kemen PUPR
2013-2014 Kepala Biro Perencanaan dan KLN, Dept PU
2011-2013 Direktur Bina Program Ditjen Penataan Ruang, Dept PU
2006-2011 Kabag Program dan Anggaran, Biro Perencanaan dan KLN, Setjen, Dept PU
2003-2006 Kasubdit Program dan Anggaran, Dit. Bina Program, Ditjen Tata Perkotaan dan
Tata Perdesaan, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah
2001 – 2003 Kabag Program dan Anggaran, Biro Perencanaan dan Informasi Publik, Dep
Kim Bang Wil/Dept Kim Pras Wil
1987 CPNS Dept Pekerjaan Umum
Disampaikan oleh :
Lina Marlia
Widyaiswara Utama
Bandung, 2-5 Mei 2017
Pembangunan wilayah;
Keterkaitan RTR dengan
pengembangan wilayah; dan
Wilayah Pengembangan Strategis.
I. Pembangunan Berbasis Wilayah
1) Pengertian Wilayah
2) Peraturan Terkait Wilayah
3) Pengertian Pembangunan Berbasis
Wilayah
4) Teori-teori terkait Pembangunan Berbasis
Wilayah
5) Ciri/Kriteria Pembangunan Wilayah
1) Pengertian Wilayah ….
• Pasar Regional
Dasar-dasar yang mempengaruhi kinerja
pusat pertumbuhan (Parr,1973) :
Merupakan penyedia
Memberikan bermacam
lokasi bagi
barang konsumen,
kepentingan publik
perdagangan, pelayanan
skala lokal, sehingga
perorangan dan
meningkatkan
perluasan sektor
aksesibilitas antara
informal
desa dengan kota
II. Rencana Tata Ruang Sebagai Basis
Pengembangan Wilayah
Kewilayahan;
Pendekatan yang tidak
sektoral tetapi objeknya
adalah entitas
wilayah/kawasan strategis
yang akan didorong dan
mendorong terciptanya
struktur ruang yang efektif
dan efisien.
Keterpaduan;
Integrasi dalam perencanaan dan
sinkronisasi dalam
pemrograman pembangunan
yang saling terkait untuk
Keberlanjutan; mengisi kekurangan dan
Pendekatan dalam kebutuhan masing-masing.
pemrograman investasi
infrastruktur jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka
panjang dengan
memperhatikan aspek-aspek
ekonomi, sosial, dan
lingkungan hidup.
Koordinasi;
Pendekatan dalam
penyelenggaraan
pembangunan Optimalisasi sumberdaya;
infrastrukturyang melibatkan Pendekatan dalam
seluruh pemangku pemanfaatan sumberdaya
kepentingan, baik yang sesuai dengan
Pemerintah, pemerintah kewenangan dan kapasitas
daerah, maupun pendanaan untuk tujuan
masyarakat/dunia usaha, sesuai pengembangan
dengan tugas dan fungsi kawasan/wilayah melalui
masing-masing. pembangunan infrastruktur
III. Wilayah Pengembangan Strategis (WPS)
1) Pengertian, Maksud, Tujuan dan Manfaat WPS (Harus diuraikan
satu-satu)
2) Muatan Wilayah (wilayah sbg unit pertumbuhan nasional,
didalamnya ada kawasan-kawasan pertumbuhan)
3) Fungsi dan Peran Kawasan Perkotaan dalam WPS (ini secara
generic)
4) Tematik Perkotaan (Jasa, Pariwisata, Pendidikan, Industri,
Pertambangan, lainnya)
5) Fungsi dan Peran Kawasan Perdesaan dalam WPS (Secara Generik)
6) Tematik Perdesaan (pangan, perkebunan, wisata, lainnya)
7) Pengembangan Kawasan Perkotaan-Perdesaan Agropolitan dan
Minapolitan
8) Fungsi dan Peran Wilayah Pertumbuhan sebagai Pusat
Pertumbuhan Nasional.
Pengertian Wilayah Pengembangan Stategis
35
Wilayah pemrograman infrastruktur
WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu
Kota/Perkotaan
Kota/Perkotaan
Kaw Industri
Kaw Perdesaaan
Kaw Industri
Pusat Perdesaan
Ke Pelabuhan
ILUSTRASI : PENYEDIAAN SUB-SISTEM
INFRASTRUKTUR
JAKARTA PADA CLUSTER KAWASAN STRATEGIS DESA-KOTA
Pada WPS Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang
Kota Outlet:
BANDUNG
Agropolitan:
Ciwidey Cluster kawasan strategis
desa-kota
Desa Pusat
Pertumbuhan (DPP) 3:
Cipelah Desa Hinterland
Fungsi Perdesaan yang
didominasi aktifitas pertanian :
Desa Terbelakang
Kawasan Sentra Produksi
Desa Pusat Pertumbuhan (DPP) 1:
Alamendah Kawasan Sentra Pengolahan
Hasil
Cluster base :
Memfokuskan pembangunan pada kluster-kluster
potensial dan strategis untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi sehingga dapat menarik
perkembangan kawasan disekitarnya.
Build on existing and potential strength(bukan hanya
reducing weakness) :
pembangunan berbasis kekayaan alam yang dimiliki
dengan memperkaya rantai produksi untuk menaikan
nilai tambah.
Entrepreunership:
Menciptakan peluang kewirausahaan sektor
formal dan informal dengan mendorong
tumbuhnya inovasi dan kreatifitas.
Maksud dan tujuan WPS
• Untuk mewujudkan sasaran strategis
Kemen PUPR dengan tetap memperhatikan
daya dukung dan daya tampung wilayah,
• Memfokuskan Pembangunan infrastruktur
pada suatu wilayah untuk percepatan
pembangunan kawasan,
• Mengurangi disparitas.
KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PUPR
DENGAN PRIORITAS NASIONAL 2015-2019
17 KAWASAN Cth : Sei Mangkei,
INDUSTRI Ketapang, Bitung
Cth : Jabodetabek,
PRIORITAS + 12
Mebidangro, KAWASAN
Mamminasata EKONOMI
12 + 10 10
Cth : Danau
KHUSUS Toba,
Tj.Lesung
PELABUHAN KAWASAN KAWASAN Candi
(Cth : Bitung, Tanjung STRATEGIS STRATEGIS Borobudur,
Priok, Kuala Tanjung) PARIWISATA
METROPOLITAN + Mandalika
KOTA BARU NASIONAL
PELABUHAN
PERIKANAN
DUKUNGAN
40
(Cth : Belawan,
Cilacap, Bitung) INFRASTRUKTU
ASDP KONEKTIVITA R PUPR KAWASAN
(Cth : Bakauheni, S MULTIMODA PERDESAAN
Merak, Ketapang) PRIORITAS
NASIONAL
BANDARA
(Cth: Kulon Progo, Perbatasan
18 Cth : Kubu (Sungai
Samarinda Baru, PROVINSI Ambawang), Muncar
Nasional di (Banyuwangi),
Kertajati) LUMBUNG
Kalimantan, NTT, PANGAN
Komodo (Labuan
KERETA API Bajo)
(Cth : Sulawesi
dan Papua serta
Selatan, Sumatera
Utara, Double track 10 PKSN Cth : Jawa Barat, Jawa
Timur, Sumatera Utara,
Jawa) Sulawesi Selatan
74
Pusat-pusat pertumbuhan dalam WPS
Metro
Kawasan Perkotaan
Kawasan Lindung
Kawasan Peruntukan
Kalianda Pertanian
Kawasan Andalan
85
TAHAPAN PEMBANGUNAN DALAM RPJPN 2005-2025
(UU NO. 17 TAHUN 2007)
RPJMN IV
(2020-2024)
RPJMN III Mewujudkan
(2015-2019) manusia Indonesia
RPJMN II Memantapkan yang mandiri,
pembangunan maju, adil dan
(2010-2014)
secara menyeluruh makmur melalui
RPJMN I Memantapkan dengan percepatan
(2005-2009) penataan kembali menekankan pembangunan di
NKRI, pembangunan segala bidang
Menata kembali meningkatkan dengan struktur
NKRI, membangun keunggulan
kualitas SDM, kompetitif perekonomian
Indonesia yang membangun yang kokoh
aman dan damai, perekonomian
kemampuan yang berbasis berlandaskan
yang adil dan IPTEK, keunggulan
demokratis, dengan pada SDA yang
memperkuat daya kompetitif
tingkat tersedia, SDM
saing
kesejahteraan yang yang berkualitas
perekonomian
lebih baik serta kemampuan
IPTEK
86
PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PUPR 2015–2019
DUKUNGAN SEKTOR JALAN SEKTOR PERUMAHAN
1.000 km • terhadap pembangunan 24 Pelabuhan baru
Konstruksi jalan
bebas • terhadap pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi • Fasilitasi PSU untuk
hambatan • terhadap restrukturisasi jaringan jalan perkotaan Pembangunan Rumah Umum
47.017 km • terhadap pembangunan jalan lingkar perkotaan di Tapak Layak Huni: 676.950 unit
2.650 km Metropolitan dan kota besar • Pembangunan Rumah Khusus :
Pemeliharaan Pembangunan
jalan nasional jalan nasional
• terhadap 17 kawasan industri prioritas 50.000 unit
• terhadap kawasan pariwisata pada 10 KSPN • Pembangunan Rumah Susun
prioritas : 550.000 unit
500 km 28.059 m • terhadap pembangunan 15 Bandara baru • Bantuan Stimulan Pembngnan
Dukungan Pembangunan
jalan daerah Jembatan • terhadap intermoda dengan jalur KA Rumah Swadaya: 250.000 unit dan
Peningkatan Kualitas 1.5 jt
baru
ha 58 km 934
Irigasi 15.573 m
(34 lanjutan,
baru 190 Pembangunan
Peningkatan
Kapasitas Jalan
m
10 selesai) Jembatan
5,92 m3/s km Nasional Peningkatan
Jembatan
Pengendali • Mendukung pengembangan • Mendukung 17 kawasan
Air Baku
136.636 Banjir 24 pelabuhan baru
• Mendukung pengembangan
industri prioritas
•
ha 60 ASDP •
Mendukung 25 KSPN
22 Rehabilitasi 31 • Mendukung jaringan jalan
Mendukung pengembangan
15 bandara baru
km Irigasi buah perkotaan • Mendukung jaringan rel
Pengendali • Mendukung jalan lingkar di kereta api
Pengamanan
Pantai 43 buah Lahar/ metropolitan dan kota besar
Embung Sedimen
KSPN
KI
KEK
METROPOLITAN
Pembangunan infrastruktur PUPR difokuskan
pada 35 Wilayah Pengembangan
Strategis (WPS), yaitu kesatuan wilayah
pengembangan yang mencakup kawasan-
kawasan pertumbuhan (97 kawasan strategis),
PERKOTAAN untuk meningkatkan daya saing dan
PARIWISATA mengurangi disparitas antar wilayah, yang
direncanakan dengan:
ARUS 1. pengembangan wilayah terpadu dengan
KAWASAN PANGAN
PERDAGANGAN
EKSPOR & “market driven”.
PELABUHAN ANTARWILAYAH 2. daya dukung dan daya tampung lingkungan
PERDESAAN
DARATAN
HUB 3. memfokuskan pengembangan infrastruktur
menuju wilayah strategis
4. mendukung percepatan pertumbuhan
kawasan-kawasan pertumbuhan di WPS
5. mengurangi disparitas antar kawasan di
PERKOTAAN dalam WPS.
INDUSTRI
Cth : Jabodetabek,
PRIORITAS + 12
Mebidangro, KAWASAN
Mamminasata EKONOMI
12 + 10 10
Cth : Danau
KHUSUS Toba,
Tj.Lesung
PELABUHAN KAWASAN KAWASAN Candi
(Cth : Bitung, Tanjung STRATEGIS STRATEGIS Borobudur,
Priok, Kuala Tanjung) PARIWISATA
METROPOLITAN + Mandalika
KOTA BARU NASIONAL
PELABUHAN
PERIKANAN
DUKUNGAN
40
(Cth : Belawan,
Cilacap, Bitung) INFRASTRUKTU
ASDP KONEKTIVITA R PUPR KAWASAN
(Cth : Bakauheni, S MULTIMODA PERDESAAN
Merak, Ketapang) PRIORITAS
NASIONAL
BANDARA
(Cth: Kulon Progo, Perbatasan
18 Cth : Kubu (Sungai
Samarinda Baru, PROVINSI Ambawang), Muncar
Nasional di (Banyuwangi),
Kertajati) LUMBUNG
Kalimantan, NTT, PANGAN
Komodo (Labuan
KERETA API Bajo)
(Cth : Sulawesi
dan Papua serta
Selatan, Sumatera
Utara, Double track 10 PKSN Cth : Jawa Barat, Jawa
Timur, Sumatera Utara,
Jawa) Sulawesi Selatan
91
Pengembangan Wilayah dan Pembangunan Infrastruktur