Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN

INFRASTRUKTUR KAWASAN PERBATASAN

Plt. DEPUTI BIDANG PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR


KAWASAN PERBATASAN

1
Visi-Misi dan 5 Prioritas Pembangunan
untuk INDONESIA MAJU 2020-2024
1. Pembangunan Infrastruktur
 Infrastruktur yang Hubungkan Kawasan Produksi dgn Distribusi,
Kawasan Wisata
 Mendongkrak Lapangan Kerja Baru

5 Prioritas Pembangunan 2020-2024


 Memberikan Nilai Tambah Perekonomian Rakyat

2. Pembangunan SDM
 Karakter Pekerja Keras yang Dinamis
 SDM Terampil, Kuasai IPTEK
 Undang Talenta Global untuk Kerjasama
 Cara Baru: Perlu Endowment Fund utk Manajemen SDM,
Kerjasama dgn IndustrI, dan Penggunaan Teknologi

3. Sederhanakan Regulasi
 Terbitkan 2 UU Besar (OMNIBUS LAW)
 UU Cipta Lapangan Kerja
 UU Pemberdayaan UMKM

4. Penyederhanaan Birokrasi
 Investasi untuk Lapangan Kerja
 Prosedur panjang di potong
 Birokrasi Panjang Di Pangkas
 Eselonisasi disederhanakan dua Level di ganti dgn Jabatan
Fungisonal Keahlian Kompetensi
 Jamin Tujuan Program Pembangunan

5. Transformasi Ekonomi
 Transformasi dari Ketergantungan Terhadap SDA menjadi
daya saing Manufaktur dan Jasa Modern
2
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1
NASIONAL
4 (EMPAT) PILAR RPJMN TAHUN 2020-2024
1 KELEMBAGAAN POLITIK DAN HUKUM YANG MANTAP

2 KESEJAHTERAAN MASYARAKAT YANG TERUS MENINGKAT

3 STRUKTUR EKONOMI YANG SEMAKIN MAJU DAN KOKOH

4 TERWUJUDNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI YANG TERJAGA

TEMA AGENDA PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2020-2024


“INDONESIA BERPENGHASILAN MENENGAH – TINGGI YANG SEJAHTERA, ADIL, DAN BERKESINAMBUNGAN”

7 (TUJUH) AGENDA PEMBANGUNAN


1. Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan
2. Pengembangan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan
3. SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
4. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
5. Infrastruktur untuk Ekonomi dan Pelayanan Dasar
6. Lingkungan Hidup, Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim
7. Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik 3
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1
NASIONAL
DALAM RPJMN 2020-2024 PENGELOLAAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERADA DI
AGENDA PEMBANGUNAN NASIONAL KE 2 (DUA) DAN 7 (TUJUH)

2. DIMENSI PENGEMBANGAN WILAYAH 7. DIMENSI PERTAHANAN DAN KEAMANAN


Pengembangan wilayah bertujuan untk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan (Polhukhankam)
pemenuhan pelayanan dasar dengan harmonisasi rencana pembangunan dan pemanfaatan Indonesia 2020-2024 diarahkan menuju terwujudnya konsolidasi demokrasi;
ruang. sasaran pembangunan kewilayahan yang akan dicapai yaitu “Menurunnya kesenjangan supremasi hukum dan penegakan hak asasi manusia; birokrasi yang bersih dan
antar wilayah dengan mendorong transformasi dan akselerasi pembangunan wilayah KTI terpercaya; rasa aman dan damai bagi seluruh rakyat; serta keutuhan wilayah
yaitu Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua, dan tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kedaulatan negara dari berbagai
momentum pertumbuhan di wilayah Jawa Bali dan Sumatera” sesuai dengan pendekatan ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri. Arah kebijakan Pembangunan
koridor pertumbuhan dan pemerataan. Sasaran tersebut akan dicapai melalui lima (5) Polhukhankam terfokus pada 5 (lima) bidang yaitu:
prioritas, yaitu:
a)Konsolidasi Demokrasi;
1.Pengembangan kawasan strategis; b)Optimalisasi Kebijakan Luar Negeri;
2.Pengembangan sektor unggulan; c)Pemantapan Sistem Hukum Nasional;
3.Pengembangan kawasan perkotaan; d)Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; serta
4.Pembangunan daerah tertinggal, kawasan perbatasan, perdesaan, dan transmigrasi; e)Pemantapan Stabilitas Keamanan Nasional.
dan
5.Pengelolaan kelembagaan dan keuangan daerah. Kawasan Perbatasan berfokus pada bidang ke 5 (lima) yaitu Pemantapan
Stabilitas Keamanan Nasional.
Kawasan perbatasan berfokus pada bidang ke 4 (empat) yaitu
Pembangunan daerah tertinggal, kawasan perbatasan, perdesaan, dan transmigrasi.
4
TUGAS, FUNGSI, DAN KEANGGOTAAN
BNPP
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN Tugas Pokok dan Fungsi BNPP
Pemerintah Pusat wajib membangun kawasan perbatasan. 1. Menetapkan Kebijakan Program
Pemerintah Pusat mempunyai kewenangan untuk membangun sarana 2. Penyusunan Kebutuhan Anggaran
dan prasarana kawasan perbatasan 3. Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan
(UU N0. 23 TAHUN 2014 PASAL 361) 4. Evaluasi dan Pengawasan
(Perpres 12 tahun 2010 pasal 3)

Keanggotaan BNPP
1. 28 Kementerian/Lembaga Dalam melaksanakan tugas dan
2. 13 Provinsi fungsinya, BNPP dibantu oleh
(Perpres No.44 tahun 2017 ttg Sekretariat tetap BNPP, dengan
Perubahan atas Perpres 12 th 2010
tugas dan fungsi :
Ttg BNPP)
Membantu kepala BNPP serta
memberikan dukungan teknis,
koordinatif, dan administratif
kepada BNPP
PELAKSANA TEKNIS PEMBANGUNAN (Perpres 12 tahun 2010 pasal 4)
1. Kementerian
2. LPNK
3. Pemerintah Provinsi
4. Pemerintah Kab/Kota
(Perpres 44 tahun 2017 pasal 5)

5
Dimensi dan Kebijakan Pengelolaan Kawasan
Perbatasan Negara
Inward Looking Outward Looking

1 DIMENSI BATAS WILAYAH NEGARA


(Border Lines)
3 DIMENSI KAWASAN PERBATASAN (Border
Spaces/Frontiers)

2 DIMENSI LINTAS BATAS NEGARA


(Border Crossings) 4 DIMENSI KELEMBAGAAN
(Border Institutions)

Fokus pada upaya penguatan keutuhan wilayah NKRI serta


Pembangunan Infrastruktur
Kawasan Perbatasan diarahkan
1 mengatasi keterisolasian dan ketertinggalan kawasan;
 ASPEK/FOKUS PENGELOLAAN.
tidak hanya berorientasi pada
Kesejahteraan tapi juga Berkonsentrasi pada lokasi yang secara geografis dan
menjaga kedaulatan negara
(keutuhan NKRI), termasuk
2 fungsional mendukung fokus tersebut pd nomor 1;
 LOKASI PENGELOLAAN (PKSN DAN LOKPRI).
menjaga kelestarian
Lingkungan hidup. Bertumpu pada konsepsi keterkaitan fungsional dan
3 konektivitas jaringan infrastruktur antar lokasi;
 KETERKAITAN PKSN-LOKPRI.
6
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA
(POLITICAL WILL PEMERINTAH)

UU 17 Tahun 2007 UU 26 Tahun 2007 UU 43 Tahun 2008


RPJPN: Arah Penataan Ruang Wilayah Nasional, Mengatur pengelolaan
Kebijakan Pembangunan mencakup ruang darat, ruang laut pemanfaatan
dan Wilayah Negara dan
Perbatasan yang
Outward dan ruang udara. Kawasan Perbatasan
Looking.

PP 26 Tahun 2008
Perpres RTR KPN UU 23 Tahun 2014
(PP 13/2017)
Perpres No. 179/ 2014, Perpres Pemerintah Pusat memiliki Penetapan Kawasan
No. 31/2015, Perpres No. 32/2015, Kewenangan penuh dalam sebagai Kawasan Strategis
Perbatasan
Perpres
No. Perpres No. Pengelolaan Nasional
33/ 2015,
Perpres 34/ 2015, Kawasan Perbatasan Perpres 2/2015
No.
No.49/2018 11/ 201 dan
(RPJMN 2015-2019)
7 Perpres
Mewujudkan halaman
depan
aktivitas
negara ekonomi
sebagaidan
pintu
perdagangan.
Penetapan
gerbang 10 PKSN
Nawacita
Pemerataan pembangunan antar
wilayah terutama desa, Kawasan Prioritas Pembangunan 7
Timur Indonesia, dan kawasan Pos Lintas Batas Negara.
perbatasan.
Inpres 6/2015

Inpres 1/2019
Perpres 44/2017 Prioritas Pembangunan 11
(Pepres Pos Lintas Batas Negara.
7
12/2010)
Penguatan kelembagaan
Pendekatan Pengelolaan Kawasan Perbatasan

H I T S

HOLISTIK INTEGRATIF TEMATIK SPASIAL


Untuk mewujudkan sasaran Pencapaian sasaran prioritas Setiap Kawasan Pembangunan Kawasan
pembangunan yang menjadi pembangunan kasawan perba- dikembangkan sesuai dengan perba-tasan dilakukan
prioritas kawasan perbatasan tasan perlu dilakukan secara tema atau fokus tertentu yang mengacu pada perencanaan
dan agar berfungsi dan dapat terintegrasi melalui berbagai menjadi khas Kawasan tsb, dan pengendalian
dimanfaatkan secara optimal, program dan kegiatan yang misalnya Kawasan budi daya, pemanfaatan ruang/spasial
perlu koordinasi multi K/L saling mendukung baik pada Kawasan lindung, Kawasan yang telah ditetapkan serta
terkait, antar tingkat pemerin- internal KL, antar tingkat ekonomi, Kawasan menjaga keseimbangan
tahan, antar daerah, dan pemerintahan maupun antar pendukung hankam, dsb. lingku-ngan hidup.
didukung secara penuh daerah.
(komprehensif) sampai tuntas.

8
FOKUS STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN
PERBATASAN
Menempatkan PKSN sebagai pusat pertumbuhan dan aktivitas ekonomi
perbatasan, dan Lokpri sebagah hinterland dengan keunggulan potensi
SDA-nya.
Fungsi PKSN sebagai gerbang
nasional/internasional disediakan
PLBN terpadu untuk distribusi hasil
produk unggulan ke negara tetangga. I Lokpri
Produktivitas komoditas
unggulan ditingkatkan,
Negara peningkatan kualitas
Tetangga PKSN Lokpri SDM dan pemanfaatan
IPTEK, Infrastruktur
Dasar, keamanan
Lokpri wilayah untuk
PKSN sebagai pusat pertumbuhan mewujudkan penciptaan
ekonomi dengan orientasi hilirisasi nilai tambah, daya saing
potensi komoditas unggulan lokal serta pangsa pasar
yang bersumber dari Lokpri sekitar komoditas unggul
dengan orientasi pasar ke dalam dan II wilayah.
ke luar
Pembangunan konektivitas simpul
antar wilayah untuk memudahkan
distribusi komoditas unggulan. 9
AREA FOCUS PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA
TAHUN 2020 - 2024

1 Lokasi Prioritas sebagai Entry Point 18 PKSN 2


Grand Design Pengelolaan Perbatasan Antar Negara
• PKSN Sabang (PPP/PKN • PKSN Kefamenanu
15Cakupan Kawasan
Kota Bd Aceh) • PKSN Melonguane
Prioritas/ CKP (Propinsi)
• PKSN Bengkalis (PPP PKW • PKSN Tahuna
Bagan Siapi-api) • PKSN Saumlaki (PPP/PKW
45 Wilayah Konsentrasi • PKSN Paloh-Aruk (PPP Tual)
Pengembangan/ WKP Sambas) • PKSN Daruba
(Kabupaten) • PKSN Long Nawang • PKSN Merauke (PPP/PKW
• PKSN Long Midang Muting)
• PKSN Nunukan • PKSN Tanah Merah (P3G
• PKSN (PPP/PKW) Tou Mindiptana)
Lumbis (Koreksi PP • PKSN Jayapura
222 Lokasi Prioritas/ 13/2017) • PKSN Ranai
Lokpri (Kecamatan) • PKSN Atambua
• PKSN Jagoi Babang

3 11 Pos Lintas Batas Negara (PLBN)


10
DESAIN KOORDINASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN
INFRASTRUKTUR KAWASAN PERBATASAN

RPJP 2005 – 2025


RPJM 2015 – 2019 dijabarkan RKP masukan

diacu
masukan

diacu
masukan
Grand Design Pelaksanaan
2011 – 2025 (dalam koordinasi Evalusi &
dijabarkan Renaksi BNPP) Pengawasan
Rencana Induk
2020 – 2024
masukan

diacu

R. TATA RUANG KAWASAN


PERBATASAN 11
Infrastruktur Dasar di Kawasan Perbatasan

INFRASTRUKTUR
NEGARA
WILAYA
BATAS

DASAR Pendukung PLBN Terpadu, Pos Pamtas, Posal, Drone, JIP, Pilar Batas, Border Sign
Kedeputian I BNPP
H

Pengelolaan Batas Wilayah Post, DLL


Negara dan Lintas Batas
Negara

• Penyelenggaraan Jalan dan Peningkatan Kapasitasnya (Nasional dan Non Status) 


INFRASTRUKTUR membuka akses Kemen. PUPR; Kemen. Desa, PDT, Trans
DASAR Pembuka wilayah/ konektivitas Bidang • Listrik dan Energi  Kemen. ESDM; Kemen. Desa, PDT, Trans
Keterisolasian Kawasan (Lintas Infrastruktur Fisik • Layanan Telekomunikasi dan Penyiaran  Kemenkominfo
Perbatasan Lokpri/PKSN) • Sarana dan Prasarana Transportasi (Terminal, Bandara dan Pelabuhan/dermaga) 
KAWASAN PERBATASAN

Kemenhub
Kedeputian III BNPP
• Sarpras Pendidikan (SD, SMP, SMA, SMK, Madrasah. PAUD)
mendorong  KemenDIKBUD & Kemenag
Bidang • Sarpras Kesehatan (Puskesmas, Rumdis, RS Pratama, Gudang Farmasi, Lab)
penyediaan/  Kemenkes
Infrastruktur
pemenuhan standar • Perumahan dan Lingkungan  KemenPUPR
Ekokesra
INFRASTRUKTUR pelayanan minimal • Air Bersih dan Sanitasi  KemenPUPR
• Pasar  Kemendag & KemenKop-UKM
DASAR Pendukung
Perekonomian Rakyat dan • Pembangunan Kantor (Desa, Kampung, Kelurahan, Kecamatan, Distrik); Balai
Pelayanan Sosial Dasar Pertemuan; Rumah Dinas Aparat; Rumah Singgah/Mess  Kemendagri; Kemen.
Kawasan Perbatasan mendorong PUPR
Bidang • Bantuan Sosial  Kemen. Sosial
efektivitas
Infrastruktur • Penguatan Kelembagaan Pemerintahan Kecamatan  Kemendagri
penyelenggaraan
Pemerintahan • Penguatan Kelembagaan Pemerintahan Desa Kemendagri; Kemen. Desa, PDT,
pemerintahan
Trans
• Kependudukan  Kemendagri

12
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai