NASIONAL
DARI DARI SUDUT OTONOMI DAERAH
Oleh
Drs. I Nyoman Sunata,M.Pd
Perencana Utama Pada AP2I
Menjamin
terciptanya
PERENCANAAN integrasi,
sinkronisasi,
Suatu proses untuk
dan sinergi baik
Proses Teknokratis
menentukan tindakan masa Proses Politis antar-daerah,
depan yang tepat melalui Proses Partisipatif antar-ruang,
urutan pilihan dengan
memperhitungkan sumber
Proses Bottom-up antar-waktu,
Proses Top-down
daya yang tepat antar-fungsi
pemerintah,
maupun antara
Merupakan upaya yang
dilaksanakan oleh semua pusat dan
komponen bangsa dalam daerah
rangka mencapai tujuan
bangsa
2
Otoritas dominan pada
pemerintah DAERAH
Otoritas dominan
pada pemerintah PUSAT
PUSAT DAERAH
Directive Antar Fungsi Pemerintah
Strategic
Tactical
x
Kebijakan Operasional
3
3).SINERGI DAN KOORDINASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Lembaga Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Daerah
Antar Antar DAERAH/ RUANG
SEKTOR Pembangunan
Antar WAKTU
4
4)Pendekatan Substansi Perencanaan
Sasaran dan Prioritas RPJMN dan RKP adalah tujuan bernegara dalam jangka menengah
yang harus dicapai oleh semua tingkat pemerintahan sesuai dengan tingkat
kewenangannya.
Pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, tingkat partisipasi
sekolah, tingkat kematian ibu, IPM, dll yang menjadi sasaran prioritas nasional, mustahil
bisa dicapai dengan hanya menghandalkan SDM dan Anggaran dari
Kementerian/Lembaga di pusat saja. Partisipasi Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan
Kota mutlak diperlukan.
Dalam kerangka pencapaian tujuan bernegara tsb, maka sasaran prioritas pembangunan
nasional harus dijabarkan ke semua tingkat pemerintahan sesuai dengan kewenangan.
Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan money follow function,
tetapi money follow program.
Pendekatan perencanaan Holistik-Tematik, Integratif dan Spasial
5
5)MONEY FOLLOW PROGRAM SERTA HOLISTIK-TEMATIK, INTEGRATIF DAN SPASIAL
Realokasi Kaku karena sekat Lebih mudah dilakukan rencana, Kemen PU & PERA diberikan
kewenangan tidak hanya pembangunan
anggaran organisasi dengan karena di arahkan untuk infrastruktur waduk namun juga
sasarannya masing-masing pencapaian sasaran resettlement (pendekatan program)
program Proyek diresmikan tahun 2015
7
7). INTEGRASI SUBSTANSI: Contoh 1
REPUBLI
K
PN: Kedaulatan Pangan, Program Prioritas: Produksi Padi dan Pangan Lainnya
INDONES
IA
1 3 4 5 6 7 8 9
2
Perbaikan Pengendalian Rehabilitas dan Pencetaka Bantuan alat Reformasi Peningkatan Teknologi
Optimasi dan
statistik konversi Perluasan Jaringan n sawah dan mesin subsidi pupuk Pengetahuan peningkatan
Pemulihan
(data dan lahan padi dan Irigasi Rehabilitasi baru dan pertanian dan benih serta dan Produktivitas
Kesuburan
informasi) sertifikasi DAS Hulu, Perluasan - Penyalura Pengembangan Ketrampilan Pertanian
Lahan
Pertanian Lahan (PRONA) - Pemanfaatan Pembangunan Waduk areal n alat Desa Mandiri Pertanian - Intensifikasi
(Badan - Sertifikasi dan Embung pangan pertanian Benih - Pelatihan padi
lahan
Pusat tanah - Jaringan lain (Kemen. - Jumlah pupuk - Penanaman
rawa/gambut Pertanian
Statistik, pertanian - Pemanfaatan irigasi/drainase (Kemen. bersubsidi Perdesaan Padi organik
Kemen. - Informasi sudah dibangun Pertanian, Pertanian) yang - Penyuluhan - Desa
lahan di
Pertanian, Geospasial atau akan dibangun Kemen disalurkan pertanian pertanian
bawah
dan Badan Tematik (IGT) yang selesainya LHK, - Desa Mandiri - SMK Organik
tegakan
Informasi luas bersamaan dengan Pemerinta Benih Pertanian (Kemen.
hutan
Geospasial baku sawah. - Teknologi selesainya sawah h Daerah) (KSP, Kemen. (Kemen. Pertanian,
) (Kemen ATR, dicetak kecuali Keuangan Pertanian, LAPAN, BPPT,
kesuburan
Kemen. sawah Kemen. Kemen BATAN, LIPI)
lahan.
Pertanian, BIG, tadah hujan. Pertanian) Diknas,
(Kemen.
Pemda) (Kementan, Pemda)
Pertanian,
Kemen.PU
Kemen LHK,
dan Pera,
BPPT)
Hulu Pemerintah
Hilir
Tahapan Perencanaan
Daerah) Cetak Sawah Baru
a b c d
Pencadangan Informasi Pelaksanaan cetak
Survey Calon Petani
Lahan Hutan Iklim sawah
Calon Lokasi
- Calon lokasi tidak Untuk (BMKG) - pencetakan sawah
Pertanian baru, ditujukan
tumpang tindih
- Air tersedia untuk
dengan program/
cukup untuk peningkatan
proyek lain dan atau
menjamin produksi padi.
program/proyek
sejenis di tahun (Kemen.
pertumbuhan Pertanian,
sebelumnya.
- Petani ada dan padi Pemda)
sekurang-
berdomisili di desa calon
kurangnya
lokasi atau berdekatan
satu kali
dengan calon lokasi
dalam
serta berkeinginan
setahun.
untuk bersawah.
8
II.Rencana Pembangunan Daerah
Dalam Koridor Rencana
Pembangunan Nasional
1)Dasar Hukum Perencanaan Pembangunan Nasional
dan Daerah
2)PENYELARASAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH DENGAN PUSAT
Sasaran dan Prioritas Pembangunan Nasional adalah alat
untuk mencapai tujuan bernegara di semua tingkat
pemerintahan
Dalam pencapaian sasaran dan prioritas pembangunan
nasional, bisa:
NKRI
Hanya dilakukan oleh Pemerintah Pusat, seperti pertahanan,
keamanan, politik luar negeri, dll.
RPJM
Dilakukan oleh semua tingkat pemerintahan sesuai dengan
kewenangan. NASIONAL
Sasaran dan Prioritas RPJMN adalah alat untuk mencapai
tujuan bernegara dalam jangka menengah yang harus
dicapai oleh semua tingkat pemerintahan sesuai dengan
tingkat kewenangannya,
RPJMD
Pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat
kemiskinan, tingkat partisipasi sekolah, tingkat kematian
PROVINSI
ibu, IPM, dll yang menjadi sasaran prioritas nasional,
mustahil bisa dicapai dengan hanya menghandalkan SDM
N
dan Anggaran dari Kementerian/Lembaga di pusat saja.
N
A
A
R
R
A
A
Partisipasi Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota RPJMD
S
A
A
NS
NS
mutlak diperlukan. KAB/KOTA
IA
R
A
A
Dalam kerangka pencapaian tujuan bernegara tsb, maka
P
B
A
A
C
J
N
N
sasaran prioritas pembangunan nasional harus dijabarkan
E
E
P
P
ke semua tingkat pemerintahan sesuai dengan kewenangan.
3)Ruang Lingkup Permendagri 86 Tahun 2017
4)KONSEP PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PERENCANAAN
adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
PEMBANGUNAN DAERAH
adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan
berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun
peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).
DIJABARKAN PEDOMAN
RPJPN RPJMN RKP RAPBN
PEDOMAN DIACU
PEDOMAN
DISERASIKAN
DIACU DAN
PEDOMAN
RENST PEDOMAN RENJA
RA K/L
DIACU
K/L
PEDOMAN
RPJPD RPJMDDIJABARKAN RKPD
PEDOMAN RAPBD
PROV PROV PROV PROV
PEDOMAN DIACU
DISERASIKAN
RENJA
DIACU DAN
RENSTR
DIPERHATIKAN
A SKPD
PEDOMAN SKPD
PROV PROV
DIACU
PEDOMAN
RPJPD RPJMDDIJABARKAN RKPD PEDOMAN RAPBD
K/K K/K K/K K/K
PEDOMAN DIACU
RENJA
RENSTRA PEDOMAN
OPD
OPD K/K K/K
7)Urusan pemerintahan menurut uu no. 23 tahun
2014 dan Permendagri No. 86 Tahun 2017
Urusan Pemerintahan Konkuren Kewenangan
Daerah
( Pasal 11)
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan Wajib Urusan Pemerintahan
Wajib Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar Pilihan
18 URUSAN
• tenaga kerja 8 URUSAN:
• pemberdayaan perempuan • kelautan dan perikanan
6 URUSAN: • pariwisata
dan pelindungan anak
• pendidikan • pangan • pertanian
• kesehatan • pertanahan • kehutanan;
• pekerjaan umum • lingkungan hidup • energi dan sumber daya
dan penataan ruang • administrasi kependudukan mineral;
• perumahan rakyat dan pencatatan sipil • perdagangan;
dan kawasan • pemberdayaan masyarakat
dan Desa • perindustrian; dan
permukiman • transmigrasi.
• ketenteraman, • pengendalian penduduk dan
keluarga berencana
ketertiban umum, • perhubungan;
dan pelindungan • komunikasi & informatika
• Masyarakat • koperasi, usaha kecil, dan
• sosial. menengah
• penanaman modal
• kepemudaan dan olah raga
• statistik
• persandian
• kebudayaan;
• perpustakaan;
• kearsipan.
URUTAN KODE & URUSAN PEMERINTAHAN/ PENUNJANG URUSAN
PEMERINTAHAN
KODE URUSAN PEMERINTAHAN/ PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN
1. URUSAN WAJIB
1.1 Urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
1.1.1 Pendidikan
1.1.2 Kesehatan
1.1.3 s.d 1.1.6 Dst ................
1.2 Urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar
1.2.1 Tenaga kerja
1.2.3 Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
1.2.4 s.d 1.2.18 Dst ................
2. URUSAN PILIHAN
2.1 Kelautan dan Perikanan
2.2 Pariwisata
2.3 s.d 2.8 Dst ................
3. PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN*)
3.1 Perencanaan
3.2 Keuangan
3.3 Kepegawaian serta Pendidikan dan pelatihan
3.4 Penelitian dan Pengembangan
3.5 Sekretariat DPRD
3.6 Sekretariat Daerah
3.7 Inspektorat
TARGET TARGET
PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBANGUNAN PROVINSI
sinkronisasi dan
harmonisasi koordinasi koordinasi teknis
teknis Dikoordinasikan oleh pembangunan dilaksanakan
MDN dengan Menteri Bidang oleh GUBERNUR sebagai
Perencanaan wakil Pemerintah Pusat
PEMBANGUNAN DAERAH
• Peningkatan & pemerataan pendapatan masyarakat,
• kesempatan kerja,
• lapangan berusaha,
• meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik
• daya saing Daerah.
12) HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
Menggunakan pendekatan:
• teknokratik,
dikoordinasikan, disinergikan, dan • partisipatif,
diharmonisasikan oleh BAPPEDA PROVINSI • politis,
• atas-bawah
• dan bawah-atas.
Dirumuskan secara
transparan, responsif,
RPJPD RPJMD RKPD efisien, efektif, akuntabel,
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH partisipatif, terukur,
berkeadilan, dan
PROVINSI, KAB/KOTA
berwawasan lingkungan.
14)Implementasi Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran di
Daerah
• RPJPD dilaksanakan melalui RPJMD;
RPJPD
• RPJMD dijabarkan kedalam Renstra OPD
dan diterjemahkan kedalam RKPD;
• RPJMD menjadi dasar pencapaian kinerja
Renstra
RPJMD daerah jangka menengah yang dilaksanakan
SKPD
melalui Renstra OPD;
• Keberhasilan pencapaian visi & misi kepala
Renja daerah ditentukan oleh keberhasilan
SKPD
RKPD pencapaian Renstra OPD;
• Seluruh program selama lima tahun seluruh
Renstra memedomani program prioritas
KUA PPA dalam RPJMD;
• RPJMD dilaksanakan melalui RKPD;
• Renja OPD menerjemahkan program
Rancangan prioritas (RKPD) kedalam kegiatan
RKA-OPD APBD prioritas;
• RKPD sebagai dasar penyusunan RAPBD;
DPA-OPD APBD • Realisasi (triwulan) DPA-OPD menjadi dasar
pengendalian (hasil) RKPD dan Renja OPD.
III.,AKUNTABILITAS KINERJA SEBAGAI UKURAN KEBERHASILAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PROSES PERENCANAAN:
Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-daerah,
antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah, maupun antara pusat
dan daerah
Unit pada Instansi pemerintah baik di pusat dan daerah yang mempunyai Tupoksi:
• Melakukan kegiatan perencanaan secara menyeluruh (dari identifikasi permasalahan,
sampai penilaian hasil kegiatan)
UNIT • Menghasilkan rencana kebijakan lingkup makro, sektor dan daerah serta berdampak
nasional dan daerah
PERENCANAAN
• Melakukan pemantauan dan evaluasi (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas,
Bappeda, Kabag Perencanaan, Subag Program dll)
28
JABATAN KARIR PNS
JABATAN KARIR
STRUKTURAL FUNGSIONAL
kedudukan yang menunjukkan tugas, Kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak tanggung jawab, wewenang dan hak seorang
seseorang PNS dalam rangka memimpin Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan
suatu satuan organisasi organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya
didasarkan pada keahlian/dan atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri
30
Bio Data
Nama : Drs I Nyoman Sunata, M.Pd
Tempat tanggal lahir : Tabanan-Bali 01-01-1960
Jabatan : Perencana Utama (Pembina Utama Madya/IVd)
Pendidikan : - Magister Manajemen Pendidikan IKIP Negeri Singaraja Th 2005
- Alumni TOT Bappenas-UI Th 2004
- Alumni TOT Bappenas-UI Th 2009
- Alumni TOT UI-Ritsumeikan University Jepang Th 2009
- Alumni TOT ID-PPP ,UGM-Miyazaki University Jepang Th 2011
: - Guru 1980-2001
Riwayat Pekerjaan - Kasubdin Dikdas Dinas Diknas Kab. Jembrana 2001-2003
- Perencana Pada Bappeda dan PM Kab. Jembrana 2003-Sekarang