1. IDENTIFIKASI PROYEK
a. Judul
PENINGKATAN KINERJA PEMERINTAH DAEARAH DALAM MENYUSUN
PERENCANAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN YANG TERINTEGRASI
DAN TERPADU ANTAR SEKTOR, PUSAT DAN DAERAH DI KAWASAN
PERDESAAN BERBASIS E-PERENCANAAN
b. Deskripsi
Pembangunan infrastruktur permukiman di Kawasan perdesaan sejatinya
merupakan bagian dari upaya peningkatan fungsi kawasan (agropolitan, mina
politan dan pariwisata). Tujuan akhir dari peningkatan fungsi kawasan tersebut
adalah peningkatan produktivitas masyarakat di kawasan perdesaan dan
meningkatkan keterhubungan antara kawasan perdesaan dan kawasan
perkotaan (urban-rural linkages).
Konteks Institusi
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman merupakan salah satu unit
kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Cipta Karya. Berdasarkan Permen PUPR
No. 15 Tahun 2015, Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknis,
pengawasan teknis, pengendalian dan pengaturan teknis pembangunan dan
pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman
perdesaan, serta kawasan permukiman khusus.
Terdapat 5 (lima) Subdit pada DIrektorat PKP, yang salah satunya adalah Subdit
Kawasan Permukiman Perdesaan, yang memiliki tugas melaksanakan
penyiapan bahan rumusan kebijakan, penyiapan pelaksanaan kebijakan dan
pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan kawasan
permukiman perdesaan, fasilitasi penyediaan tanah dan pengembangan jejaring
kemitraan.
Gambar
Struktur Organisasi Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman
DIREKTORAT PENGEMBANGAN
KAWASAN PERMUKIMAN
SUB BAGIAN TATA
USAHA
3. TUJUAN
Tujuan Jangka Pendek
Pelaksanaan proyek perubahan dalam jangka pendek ditujukan untuk menyusun
panduan rencana pelaksanaan infrastruktur permukiman di kawasan perdesaan
dan penyiapan desain e-perencanaan. Selain itu dalam tahap ini akan
dilaksanakan ujicoba e-perencanaan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan
dalam menunjang pelaksanaan proyek perubahan ini adalah :
1. Pembentukan Tim Efektif
2. Penyiapan metoda pelaksanaan
3. Pembahasan dan konsolidasi dengan Tim Efektif dan Stakeholder
4. Penyusunan materi panduan perencanaan
5. Penyusunan modul template dan penyiapan e perencanaan
6. Penyusunan draft SE Dirjen CK
7. Penyiapan integrasi panduan dan modul perencanaan ke Website Ditjen
CK
8. Upload panduan dan modul ke Website
9. Ujicoba e-perencanaan
4. MANFAAT
Terhadap Individu
1. Memperluas jejaring dengan stakeholder baik di tingkat pusat maupun
dengan pemerintah daerah;
2. Memberikan kemudahan dalam melaksanakan tugas dan fungsi.
Terhadap Organisasi
1. Kinerja Direktorat PKP untuk Kawasan Perdesaan yang lebih terukur,
efektif dan efisien;
2. Diperoleh data kebutuhan infrastruktur permukiman di Kawasan perdesaan
sebagai masukan dalam pengusulan program;
3. Mewujudkan keterpaduan dalam perencanaan kawasan perdesaan;
4. Memberikan kemudahan dalam melakukan koordinasi dengan
stakeholder;
5. Penyusunan perencanaan lebih cepat, dan diperoleh kejelasan delineasi
Kawasan, penetapan anggaran dan pengukuran waktu untuk kawasan yang
bersangkutan.
Terhadap Stakeholder
1. Kemudahan dalam penyusunan perencanaan permukiman di Kawasan
perdesaan
2. Pengelolaan potensi sumber daya kawasan permukiman perdesaan
optimal;
3. Pelaksanaan infrastruktur permukiman di kawasan perdesaan yang
terintegrasi dan terpadu antar sektor.
5. RUANG LINGKUP
a. Lingkup Waktu
Time frame pelaksanaan proyek perubahan dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan
pelaksanaan, yaitu :
Tahap Jangka Pendek (Maret s/d Mei 2018)
Tahap Jangka Menengah (Juni s/d November 2018)
Tahap Jangka Panjang (Desember 2018 s/d Desember 2019)
b. Lingkup materi
Dokumen perencanaan yang dimaksud dalam proyek perubahan ini
merupakan dokumen perencanaan infrastruktur Cipta Karya untuk
permukiman di kawasan perdesaan yang di dalamnya juga telah termuat
matriks program, penentuan fungsi kawasan dan matriks kolaborasi.
E-perencanaan merupakan bagian dari percepatan proses penyusunan
dokumen dimana diharapkan Pemda dapat mengunduh contoh format-format
penyusunan dan melakukan diskusi.
6. PENTAHAPAN (MILESTONE)
a. Jangka Pendek
N Target/ Tahapan Utama Waktu Output
o
1. Pembentukan tim efektif Minggu III-IV SK Tim Efekif
Pelaksana : Mentor, Project Maret 2018
Leader
2. Penyiapan metode Minggu IV Maret- Jadwal pelaksanaan
pelaksanaan Minggu II April 2018 Kegiatan
Pelaksana : Mentor, Project
Leader, Tim Efektif (Tim
penyiapan modul)
3. Pembahasan dan konsolidasi Minggu IV Maret, Notulensi hasil rapat
dengan tim efektif dan Minggu III April dan
stakeholder Minggu II Mei 2018
Pelaksana : Mentor, Project
Leader, Tim Efektif
4. Penyusunan materi panduan Minggu II April s/d Dokumen
perencanaan Minggu I Mei 2018 perencanaan
Pelaksana : Mentor, Project
Leader, Tim Efektif (Tim
penyiapan modul)
5. Penyusunan desain template Minggu II April s/d Dokumen e-
dan e-perencanaan Minggu I Mei 2018 perencanaan
Pelaksana : Mentor, Project
Leader, Tim Efektif (Tim IT)
6. Penyusunan draft SE Dirjen Minggu I-IV April Draft SE Dirjen Cipta
Cipta Karya 2018 Karya
Pelaksana : Mentor, Project
Leader, Tim Efektif (Tim
penyiapan modul)
7. Penyiapan integrase panduan Minggu III April s/d Dokumen integrasi
dan desain template e- Minggu II Mei 2018
perencanaan ke website Ditjen
Cipta Karya
Pelaksana : Mentor, Project
Leader, Tim Efektif (Tim IT dan
Tim penyiapan modul)
8. Upload panduan dan modul ke Minggu I Mei 2018 Panduan dan modul
website terupload
Pelaksana : Mentor, Project
Leader, Tim Efektif (Tim IT)
9. Ujicoba e-perencanaan Minggu I s/d IV Mei Dokumen
Pelaksana : Mentor, Project 2018 perencanaan
Leader, Tim Efektif (Tim pilot
project)
b. Jangka Menengah
1. Penyempurnaan aplikasi e- Juni 2018 Aplikasi e-
perencanaan perencanaan
2. Sosialisasi kepada Pemkab Pertengah Juni s/d Laporan hasil
dalam menyusun dokumen Minggu III JUli 2018 sosialisasi
perencanaan berbasis e-
perencanaan
3. Penerapan e-perencanaan Akhir Juli 2018 s/d Dokumen
Awal Agustus 2018 perencanaan
4. Monitoring dan evaluasi Minggu II Dokumen monitoring
September s/d dan evaluasi
Minggu IV Oktober
2018
5. Penetapan SE Dirjen Cipta November 2018 SE Dirjen Cipta
Karya Karya
c. Jangka Panjang
1. Implementasi e-perencanaan Desember 2018 s/d Dokumen
Desember 2019 perencanaan
2. Monitoring dan evaluasi Januari s/d Dokumen monitoring
Desember 2019 dan evaluasi
Kasubdit KP Perdesaan
Coach Stakeholder
Project Leader
b. Penjelasan
Coach dan stakeholder merupakan bagian dari tim efektif. Peran Coach
adalah memberikan bimbingan dalam pelaksanaan proyek perubahan
terutama pada tahap pelaksanaan jangka pendek, memberikan motivasi
kepada project leader, serta memberikan konsultasi dalam rangka
mendukung kelancaran pelaksanaan proyek perubahan.
8. ANGGARAN
Dalam pelaksanaan proyek perubahan ini membutuhkan dana kurang lebih Rp.
30.000.000,00, yang pembebanannya pada anggaran Subdit KP Perdesaan
melalui Dipa Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman TA. 2018.
Dana tersebut akan digunakan untuk pembelian ATK dan penggandaan materi,
pelaksanaan rapat Tim Efektif/FGD/Sosialisasi, honor/ jasa profesi, pembelian
aplikasi pendukung dan pelaporan
9. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
Stakeholder Internal
1. Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman
2. Kasubdit Standardisasi dan Kelembagaan
3. Para Kepala Seksi Subdit KP Perdesaan
4. Satker dan PPK Pengembangan Kawasan Permukiman
5. Para Staf Subdit KP Perdesaan
6. Tim Advisory Direktorat PKP
Stakeholder Eksternal
1. Dirjen Cipta Karya
2. Sekretaris Ditjen Cipta Karya
3. Kasubdit Pengelolaan Data dan Informasi, Direktorat KIP
4. Kasubdit Wilayah, Direktorat Perencanaan Pembangunan Kawasan
Perdesaan, Kementerian Desa dan PDT
5. Kasubdit Penataan Kawasan Perdesaan, Direktorat Penataan Kawasan,
Kementerian ATR/BPN
6. Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Infratsruktur Kota Kecil dan
Perdesaan, BPIW
7. Kasubdit Pengembangan Kemitraan, Asdep Pemberdayaan Kawasan
Perdesaan, Kemenko PMK
8. Kepala Bappeda Provinsi
9. Kepala Bappeda Kabupaten
10. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
11. Masyarakat di kawasan permukiman perdesaan
Analisis Stakeholder
Net Mapping
Identifikasi Stakeholder
Strategi Komunikasi
10. RESIKO YANG HARUS DIANTISIPASI
1. Kesibukan Pokja PKP sebagai mitra dalam penyusunan dokumen
perencanaan infrastruktur permukiman di kawasan perdesaan, sehingga
penyusunan dokumen kurang maksimal;
2. Keterbatasan anggaran dalam penyusunan dokumen perencanaan
maupun untuk pembangunan infrastruktur;
3. Pergantian pejabat daerah sehingga membutuhkan waktu untuk
memberikan pehaman kembali.
13. DISETUJUI
Demikian proposal Proyek Perubahan ini saya susun dengan benar sebagai
pedoman pelaksanaan proyk perubahan Diklatpim Tingkat III Angkatan I Tahun
2018.