Tabel 2.1 Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan Kabupaten Banyuwangi Tahun
2015 ...................................................................................................................... 12
Tabel 2.2 Struktur Geologi diKabupaten Banyuwangi ............................................ 15
Tabel 2.3 Jenis Tanah Kabupaten Banyuwangi ..................................................... 15
Tabel 2.4 Luas Panen, Produktivitas Dan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2015
Kabupaten Banyuwangi ......................................................................................... 18
Tabel 2.5 Luas Panen, Produktivitas Dan Produksi Tanaman Perkebunan Tahun
2015 Di Kabupaten Banyuwangi ............................................................................ 19
Tabel 2.6 Populasi Ternak Menurut Jenis Ternak Kabupaten Banyuwangi Tahun
2015 ...................................................................................................................... 20
Tabel 2.7 Produksi Dan Nilai Produksi Ikan Laut Menurut Jenisnya Di Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2015 ....................................................................................... 20
Tabel 2.8 Laju Pertumbuhan Indeks Implisit sektor Kehutanan Terhadap PDRB Di
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 ............................................................ 21
Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten Banyuwangi
Tahun
2015 ...................................................................................................................... 25
Tabel 2.10 Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama di
Kabupaten Banyuwangi, 2013-2015 ...................................................................... 25
Tabel 2.11 Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Yang Termasuk Angkatan Kerja
Dan endidikan Yang Ditamatkan di Kabupaten Banyuwangi 2015......................... 26
Tabel 2.12 PDRB ADHB Kabupaten Banyuwangi Tahun 20142016 .................... 27
Tabel 2.13Indikator Kemiskinan Kabupaten Banyuwangi ...................................... 32
Tabel 2.14 Realisasi Indikator Urusan Pendidikan Tahun 2014-2015 .................... 34
Tabel 2.15Realisasi Indikator Urusan Pendidikan Tahun 2014-2015 ..................... 34
Tabel 2.16 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Indikator Urusan Kesehatan
Tahun 2013 dan 2014, 2015 .................................................................................. 38
Tabel 2.17 Realisasi Indikator Pekerjaan Umum Tahun 2014-2015 ...................... 39
Tabel 2.18 Realisasi Indikator Urusan Penataan Ruang Tahun 2014-2015 ........... 43
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | III
Tabel 2.19 Realisasi Indikator Urusan Perencanaan Tahun 2010-,2015 ............... 44
Tabel 2.20 Realisasi Indikator Urusan PerhubunganTahun 2011-2015 ................. 45
Tabel 2.21 Realisasi Indikator Urusan Pertanahan Tahun 2011-2015 ................... 47
Tabel 2.22 Realisasi Indikator Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun
2011
-2015 ..................................................................................................................... 48
Tabel 2.23 Realisasi Indikator Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan
Perlindungan Anak Tahun 2011-2015 ................................................................... 49
Tabel 2.24 Realisasi Indikator Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Tahun 2011-2015 .................................................................................................. 51
Tabel 2.25Realisasi Indikator Urusan Sosial Tahun 2011-2015 ............................. 52
Tabel 2.26 Realisasi Indikator Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2011-2015 ........... 53
Tabel 2.27 Realisasi Indikator Urusan Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah
Tahun 2011-2015 .................................................................................................. 54
Tabel 2.28 RealisasiIndikator Urusan Penanaman Modal Tahun 2014-2015 ......... 55
Tabel 2.29 Realisasi Indikator Urusan Kebudayaan Tahun 2011-2015.................. 56
Tabel 2.30 RealisasiIndikator Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun 2011-
2015 ...................................................................................................................... 57
Tabel 2.31 Realisasi Indikator Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, Dan Persandian
Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun 2011-2015 .................................................... 58
Tabel 2.32 Realisasi Indikator Urusan Ketahanan Pangan Tahun 2011-2015 ....... 59
Tabel 2.33 Realisasi Indikator Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Tahun 2011-
2015 ...................................................................................................................... 60
Tabel 2.34 Realisasi Indikator Urusan Statistik Tahun 2011-2015 ......................... 61
Tabel 2.35 Realisasi Indikator Urusan Kearsipan Tahun 2011-2015 ..................... 61
Tabel 2.36 Realisasi Indikator Urusan Komunikasi Dan InformatikaTahun 2011-
2015 ...................................................................................................................... 62
Tabel 2.37 Realisasi Indikator Urusan Perpustakaan Tahun 2011-2015................ 63
Tabel 2.38Realisasi Indikator Urusan Pertanian Tahun 2014-2015 ....................... 64
Tabel 2.39 Realisasi Indikator Urusan Kehutanan Tahun 2011-2015 .................... 65
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | VII
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BANYUWANGI
NOMOR : 38 TAHUN2016
TANGGAL : 5 OKTOBER 2016
BAB I
PENDAHULUAN
RPJM RKP
Nasional
Diperhatikan Diacu
Dijabarkan
Pedoman Pedoman
RPJP RPJM RKP RAPBD APBD
Daerah Daerah Daerah
Pedoman
Renstra Renja RKA SKPD DPA SKPD
SKPD SKPD
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA
PENYELENGARAAN PEMERINTAHAN
Bab ini menguraikan tentang evaluasi pelaksanaan RKPD tahun yang lalu selain
itu juga memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai
acuan.
2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah
Bagian ini menjelaskan dan menyajikan secara umum mengenai kondisi daerah
yang meliputi aspek geografi dan demografi, serta indikator kinerja
penyelenggaraan pemerintah daerah.
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Tahun Berjalan dan
Realisasi RPJMD
Bagian ini merupakan telaahan terhadap hasil evaluasi capaian kinerja
pembangunan daerah. Evaluasi meliputi seluruh urusan baik wajib maupun
pilihan pemerintah daerah khususnya menyangkut realisasi capaian kinerja
program tahun lalu.
2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah
Bagian ini mengemukakan beberapa permasalahan yang berhasil diidentifikasi
baik yang berhubungan dengan pelaksanaan prioritas pembangunan daerah
maupun program-program lain yang mendapatkan perhatian dalam rangka
identifikasi permasalahan.
Tabel 2.1 Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan Kabupaten Banyuwangi Tahun
2015
Jumlah
No. Kecamatan
Desa Kelurahan
1 Pesanggaran 5 -
2 Siliragung 5 -
3 Bangorejo 7 -
4 Purwoharjo 8 -
5 Tegaldlimo 9 -
6 Muncar 10 -
7 Cluring 9 -
8 Gambiran 6 -
9 Tegalsari 6 -
10 Glenmore 7 -
11 Kalibaru 6 -
12 Genteng 5 -
13 Srono 10 -
14 Rogojampi 18 -
15 Kabat 16 -
No. Kecamatan
Desa Kelurahan
16 Singojuruh 11 -
17 Sempu 7 -
18 Songgon 9 -
19 Glagah 8 2
20 Licin 8 -
21 Banyuwangi - 18
22 Giri 2 4
23 Kalipuro 5 4
24 Wongsorejo 12 -
Jumlah 189 28
2.1.2 Topografi
Wilayah Kabupaten Banyuwangi bagian Barat, Utara, dan Selatan pada umumnya
merupakan daerah pegunungan dengan tingkat kemiringan rata-rata 40derajat dan
rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan daerah lainnya. Di sisi lain,
daerah daratan yang datar di Kabupaten Banyuwangi sebagian besar mempunyai
b. Ketinggian 100 -500 meter di atas permukaanlaut meliputi luas wilayah 158.939
Ha.(45,65%) dari luas daerah. Ketinggian inididapat pada hampir semua
kecamatan kecualiKecamatan Banyuwangi, Muncar, Purwoharjoyang tingginya
di bawah 100 meter di atas permukaanlaut.
Kabupaten Banyuwangi memiliki kondisi geologi yang bervariasi di setiap wilayah, hal
ini juga memiliki peran yang sangat besar bagi terbentuknya suatu bentukan lahan di
wilayah tersebut. Jenis Tanah di Kabupaten Banyuwangi berdasarkan struktur geologi
terdapat berbagai susunan/struktur geologi seperti pada tabel berikut ini :
Aluvium 134.525,00
Hasil G Api kwarter muda 170.310,50
Hasil G. Api kwarter 59.283,00
Andesit 47.417,75
Miosen falses semen 89.177,25
Miosen falsen batu gamping 77.536,50
Adapun keadaan jenis tanah di Kabupaten Banyuwangi dapat terlihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 2.3 Jenis Tanah Kabupaten Banyuwangi
Jenis tanah Ha %
2.1.4 Klimatologi
a. Rata-rata curah hujan selama tahun 2014mencapai 172.8 mm. Curah hujan terendah
terjadi pada Bulan Juni2014sebesar 16.9 mm, sedangkan curah hujan tertinggi terjadi
pada Bulan Pebruarisebesar 227.3 mm.
b. Presentase rata-rata penyinaran matahari terendah pada Bulan Januari sebesar 45%
dan tertinggi pada Bulan Oktobersebesar 99% .
c. Rata-rata kelembaban udara pada tahun 2014diperkirakan mendekati 81.5%.
Kelembaban terendah terjadi pada Bulan Oktoberdengan rata- rata kelembaban
udara sebesar 75%. Sebaliknya kelembaban tertinggi terjadi pada Bulan Januari dan
bulan Juni dengan besaran 86%.
Rata-rata suhu udara terendah terjadi pada Bulan Pebruarisebesar 27oC. Sedang
tertinggi pada Bulan Novembersebesar 29,2oC.
0,31%
14,21%
Hutan
11,43%
Lain-lain
17,59%
2,80% Perkebunan
36,27% Tambak
22,04% Sawah
31,72% Ladang
Permukiman
a. Pertanian
Tabel 2.4 Luas Panen, Produktivitas Dan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2015
Kabupaten Banyuwangi
Pemanfaatan lahan dikawasan selatan arah utara yang melebar ke arah barat
merupakan daerah potensi tanaman bahan makanan. Tanaman padi secara luas banyak
ditanam di kawasan ini, bahkan sebagian besar dari kawasan tersebut pola tanam padi
dalam satu tahunnya dilakukan hingga tiga kali. Lahan pertanian setiap tahun diduga
mengalami pengurangan lahan sebagai akibat digunakan untuk kepentingan lain.
Misalnya digunakan sebagai daerah pemukiman maupun pemanfaatan yang lain.
Berkurangnya potensi pertanian di kabupaten banyuwangi juga disebabkan
karena belum optimalnya infrastruktur pertanian dan infrastruktur di pedesaan,
dimana masih terdapat kerusakan jaringan irigasi (JITUT/JIDES). Berdasarkan hasil
survey BPS tahun 2011, penyusutan hasil panen di Kabupaten Banyuwangi mencapai
b. Perkebunan
Selain tanaman bahan makanan yang berpotensi tinggi di Kabupaten
Banyuwangi, tanaman perkebunan juga mempunyai potensi yang tidak kalah
pentingnya bila dibandingkan dengan tanaman bahan makanan. Dua jenis tanaman
perkebunan yang mempunyai konstribusi terhadap kehidupan penduduk di Kabupaten
Banyuwangi cukup besar yaitu tanaman kelapa dan kopi.
Tabel 2.5 Luas Panen, Produktivitas Dan Produksi Tanaman Perkebunan Tahun
2015 Di Kabupaten Banyuwangi
Dalam bidang perikanan, Isu strategis potensi perikanan di wilayah Jawa Timur
adalah adanya keterbatasan bahan baku ikan untuk industri. Ketersediaan ikan di
wilayah Jawa Timur adalah 728.024,10 ton, sedangkan konsumsinya mencapai
1.351.162,69 ton. Hal ini disebabkan pemanfaatan teknologi, keterbatasan sarana dan
prasarana tangkap yang dimiliki oleh nelayan, dimana kemampuan laut hanya memiliki
jangkauan yang terbatas, sehingga nelayan tidak dapat memperoleh hasil tangkapan
yang banyak. Oleh sebab itu diperlukan restrukturisasi alat tangkap, yang terdiri dari
restrukturisasi kapal serta peralatannya.
Potensi perikanan laut di Kabupaten Banyuwangi masih memiliki peluang yang
teramat besar untuk dioptimalkan. Untuk potensi produksi ikan laut lebih jelasnya dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.7 Produksi Dan Nilai Produksi Ikan Laut Menurut Jenisnya Di Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2015
Nilai Produksi
Jenis Ikan Produksi (Ton)
(Rp.000)
Tombro 107,783 2,363,515
Nila 195,133 3,683,600
Mujair 16,092 160,920
d. Kehutanan
Banyuwangi memiliki kawasan hutan yang sangat luas. Hutan merupakan sumber
kehidupan yang perlu dilestarikan. Upaya-upaya agar hutan tetap optimal fungsinya,
dapat dilakukan dengan merehabilitasi hutan dan lahan kritis dengan berbagai kegiatan
seperti bantuan bibit tanaman penghijauan khususnya ditanam pada lahan kritis yang
terdapat di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi. Berikut Laju Pertumbuhan Indeks
Implisit sektor Kehutanan Terhadap PDRB Di Kabupaten Banyuwangi.
Tabel 2.8 Laju Pertumbuhan Indeks Implisit sektor Kehutanan Terhadap PDRB Di
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015
12,78%
9,16% 8,85%
6,82%
4,23% 4,58% 4,24%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016*
Sumber : Banyuwangi dalam Angka 2016
*Angka Sementara
Dalam perkembangannya, laju Pertumbuhan Indeks Implisit sektor Kehutanan
Terhadap PDRB Di Kabupaten Banyuwangi terus mengalami fluktuasi tiap tahunnya,
dimana angka tertinggi terdapat pada tahun 2013. Berkurangnya kewenangan dan
peran perangkat daerah sangat berpengaruh terhadap kinerja sector kehutanan.
Banyuwangi merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur, dimana wilayah ini
memiliki potensi yang sangat bagus dalam bidang kepariwisataan. Pariwisata menjadi
salah satu faktor penunjang pembangunan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi, oleh
sebab itu pemerintah Kabupaten Banyuwangi banyak membuat program
pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di sektor kepariwisataan. Salah satu
program pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di wilayah Kabupaten
Banyuwangi adalah adanya pemetaan wilayah pengembangan pariwisata (WPP) I,
wilayah pengembangan pariwisata (WPP) II dan wilayah pengembangan pariwisata
(WPP) III. Adanya pembentukan WPP bertujuan untuk membantu pemerintah untuk
menentukan kawasan strategis, sehingga pembangunan di wilayah WPP dapat lebih di
prioritaskan.Wilayah Pengembangan Pariwisata (WPP) I,II dan III biasa disebut dengan
Diamond Triangle, dimana wilayah ini merupakan wilayah dengan jenis wisata dominan
kawasan hutan dan pemandangan alam, sehingga sesuai untuk kegiatan wisata
adventure dan menikmati pemandangan alam. Kawasan Diamond Triangle terdiri dari
Kawasan Kawah Ijen, Kawasan Plengkung dan Kawasan Sukamade. Kawasan WPP 1
yakni Kawah Ijen berada di Kecamatan Licin 45 Km dari Kabupaten Banyuwangi, Kawah
Ijen merupakan kawah danau terbesar di Pulau Jawa. Di dalam kawasan Kawah Ijen,
terdapat kawah belerang yang terdapat di dalam sulfutara di kedalaman kira-kira 200
m dan mengandung kira-kira 36 juta kubik air asam beruap. Ijen dan kawasan ekowisata
hinterland terdiri dari Desa Wisata Kemiren, Perkebunan Kaliklatak, Perkebunan
Selogiri dan Perkebunan Kalibendo.
Bagian WPP 2 merupakan Kawasan Plengkung. Plengkung merupakan wilayah
dengan objek wisata yang sebagian besar terdapat disekitar perairan pantai dan
mempunyai aksesbilitas rendah. Pantai Plengkung terletak di pantai selatan
Banyuwangi dan berada di wilayah Kecamatan Tegaldimo. Jarak dari Banyuwangi
hingga ke Pantai Plengkung sekitar 86 Km. Plengkung terkenal dengan pantai
terbaiknya untuk surfing dan biasa dikenal dengan G-Land, terutama pada bulan Mei
hingga Oktober adalah bulan terbaik untuk surfing. Plengkung ecowisata hinterland
terdiri dari G-Land, Alas Purwo atau Goa Istana, Padang Savana Sadengan serta Pantai
Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu daerah dengan potensi bencana yang
cukup tinggi. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi
dipaparkan bahwa potensi bencana gunung berapi menjadi yang paling diwaspadai.
Berikut ini adalah penggambaran mengenai peta mitigasi bencana di Kabupaten
Banyuwangi :
Sumber: Bappeda
Gunung Kabupaten
api merupakan salah Banyuwangi
satu bencana terbesar yang rawan terjadi di
Kabupaten Banyuwangi. Gunung api yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi adalah
Gunung api merupakan salah satu bencana terbesar yang rawan
gunung ijen. Gunung ini masih aktif dan memiliki sebaran lahar yang cukup luas.
terjadi di Kabupaten Banyuwangi. Gunung api yang terdapat di Kabupaten
Banyuwangi adalah gunung ijen. Gunung ini masih aktif dan memiliki
2.1.8 Demografi
sebaran lahar yang cukup luas. Menurut data dari Badan Penanggulangan
Jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2014mencapai 1.588.082
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi pada Tahun 2013,
jiwa, dengan rincian jumlah penduduk laki laki 789.924 jiwa dan jumlah penduduk
RKPD Kab upat en Banyuwang i 2016 27
perempuan 798.158 jiwa. Rincian mengenai jumlah penduduk di Kabupaten
Banyuwangi bisa dilihat melalui tabel jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur
berikut ini :
Tabel 2.10 Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama
di Kabupaten Banyuwangi, 2013-2015
No Mata Pencaharian 2013 2014 2015
1 Bekerja 825,108 780,835 871,029
2 Pelajar / Mahasiswa Pengangguran Terbuka 40,639 60,355 22,787
3 Bukan Angkatan Kerja (Sekolah, Mengurus 321,438 375,264 332,694
Rumah tangga, dan Lainnya)
JUMLAH 1,187,185 1,216,454 1,226,510
Sumber : Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka 2016
Tabel 2.11 Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Yang Termasuk Angkatan Kerja
Dan Pendidikan Yang Ditamatkan di Kabupaten Banyuwangi 2015
6,5 6,01
6,5 5,70
6,23
5,86
5,78
5,25
5,02
4,73
Berdasarkan data PDRB tahun 2011 sampai 2016 di atas terlihat kondisi
perekonomian Kabupaten Banyuwangi meningkat dari tahun 2011 sampai tahun 2015,
maka diperkirakan stabilitas ekonomi di Kabupaten Banyuwangi dalam tahun 2014
tetap dijaga dan mulai menunjukkan kondisi peningkatan, sehingga pertumbuhan yang
di proyeksikan meningkat pada tahun 2016 menjadi 63,95 Trilyun diharapkan
menumbuhkan sektor pariwisata dan sector pengungkit lainnya seperti UMKM,
sehingga ekonomi kerakyatan dapat terwujud. Peningkatan PDRB di Kabupaten
Banyuwangi disebabkan peningkatan konsumsi masyarakat, tumbuhnya sector UMKM,
belanja pemerintah, investasi, dan perdagangan antar daerah.
2.1.9.2 Inflasi
Kondisi perekonomian yang baik, idealnya adalah apabila angka pertumbuhan
ekonomi lebih tinggi dibanding dengan perkembangan harga atau besaran PDRB ADHK
berada di atas PDRB ADHB. Secara makro potensi ekonomi di Kabupaten Banyuwangi
masih dalam tahap berkembang sebagaimana yang terjadi pada hampir seluruh daerah
di Provinsi Jawa Timur. Sementara itu, tingkat pendapatan masyarakat dapat
Januari
September
Desember
Februari
Oktober
November
- 0,25
75,28
74,37
72,83 73,54 72,91
71,62 72,18 71,91
71,06 70,53 71,02
68,89 69,58
68,36
*2015 28,3
2014 25,5
2013 22,52
2012 19,87
2011 17,12
0 5 10 15 20 25 30
2.1.9.5 Kemiskinan
Kemiskinan untuk beberapa daerah dan lingkup pemerintah menjadi sebuah
momok yang memiliki pandangan negatif dalam pencapaian pembangunan daerah.
Kemiskinan menjadi beban sekaligus tanggung jawab yang harus diemban oleh segenap
pemerintah daerah di Indonesia beserta semua aspek yang mempengaruhinya.
Kabupaten Banyuwangi memiliki trend penurunan tingkat kemiskinan yang baik
disetiap tahunnya sebagaimana table berikut ;
Prosentase Penduduk
Miskin 11.25 10.47 9.94 9.57 9 9
2.1.10.1.1 Pendidikan
Penyelenggaraan urusan pendidikan merupakan salah satu urusan wajib yang
diprioritaskan dalam pembangunan daerah. Peningkatan urusan pendidikan sebagai
upaya untuk mencapai salah satu misi Kabupaten Banyuwangi. Salah satu sasaran dalam
bidang pendidikan adalah menurunnya buta aksara dimana indikator kinerja utama
yang digunakan untuk mengukurkeberhasilan pencapaian sasaran tersebut diantaranya
Angka Melek Huruf, Rata-rata lama sekolah dan Angka Partisipasi Murni, Angka
partisipasi kasar dan angka putus sekolah. Pada tahun 2014, terjadi trend kinerja yang
positif dilihat dari realisasi capaian kinerja setiap tahun yang membaik. Terbukti dengan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 33
data realisasi angka partisipasi murni, angka partisipasi kasar dan angka putus sekolah
di tahun 2014 untuk tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA yang mengalami
peningkatan.
2 APK (%)
- SD/MI 106.68 102.91 104.93 109.02 109.80
- SMP/MTs 97.27 101.44 103.25 100.67 101.80
- SMA/SMK/MA 59.25 76.68 76.71 76.75 82.58
3 Angka Putus Sekolah (%)
2.1.10.1.2 Kesehatan
Penyelenggeraan urusan kesehatan merupakan salah satu dari sembilan misi
Kabupaten Banyuwangi yakni Meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan,
9,3
8,2
6,7 6,09 6,80
Disamping angka kematian bayi, indikator lain yang digunakan untuk mengukur
kinerja sektor kesehatan adalah angka kematian ibu per 100,000 kelahiran hidup.
Setelah mengalami penurunan di tahun 2012, angka kematian ibu melahirkan per 1000
kelahiran hidup mengalami trend yang semakin meningkat tajam di tahun 2013.
Capaian bisa diakibatkan karena masih minimnya insan-insan tenaga kesehatan (bidan)
yang memberikan pelayanan kepada masyarakat saat proses melahirkan, disamping
kesadaran masyarakat untuk menggunakan tenaga-tenaga kesehatan yang sudah ada
sangatlah kurang. Tetapi di tahun 2014 angka kematian ibu melahirkan per 100.000
Gambar 2.9 Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 Kelahiran Hidup
142,1
93,08 96,2
82,7
65,6
Kemudian, indikator lain yang digunakan dalam mengukur kinerja urusan kesehatan
adalah Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani. Capaian indikator ini tergolong
lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2012. Jika dibandingkan dengan target yang
ditetapkan pada tahun 2012, capaian ini terbilang lebih baik karena ditahun 2013
realisasi melebihi target yang telah ditentukan yaitu 81% terealisasi sebesar 82,1% atau
lebih dari 100% pencapaian target. Seperti halnya dengan pencapaian ditahun 2014
dengan realisasi yang melebihi target sebesar 86,1% dengan target 80%, pada 2015
diproyeksikan realisasi akan meningkat sejumlah 95% dari target sebesar 80%.
82,1
86,1
80
81
95
81
76
59,6
80
80
2011
2012
2013
2014
2015
Target Realisasi
Tabel 2.16 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Indikator Urusan Kesehatan
Tahun 2013 dan 2014, 2015
Indikator Sasaran 2014 2015
Rasio Rasio
Target Realisasi Target Realisasi
Cakupan Puskesmas
Pembantu (%) 48.39 48.39 100 48.39 48.39 100
Rasio puskesmas,
poliklinik, pustu per 142.18 316.24 95 316.24 135.75 95
30,000 penduduk (%)
2.1.10.1.4 Perumahan
Keberhasilan dalam urusan perumahan, dapat diukur dengan beberapa indikator
antara lain Rumah tangga pengguna air bersih, Rumah tangga pengguna listrik, Rumah
tangga ber-Sanitasi, Lingkungan pemukiman kumuh, dan Rumah layak huni. Secara
umum, capaian indikator tersebut lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya, kecuali untuk indikator Rumah tangga ber-Sanitasi dan Rumah layak huni.
Rumah tangga pengguna air bersih pada tahun 2014 mencapai 34.640rumah tangga,
kemudian pada tahun 2015 jumlah rumah tangga pengguna air bersih akan meningkat
sejumlah 35.500 rumah tangga. Begitu pula dengan Rumah tangga pengguna listrik yang
juga diproyeksikan meningkat pada tahun 2015 sejumlah 290.124, yang sebelumnya
pada tahun 2014 penggunanya mencapai 281.674. meningkatkanya capaian indikator
ini mengindikasikan bahwa akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana air bersih,
khususnya dalam urusan perumahan.
450.000
400.000
350.000
300.000 462.356
250.000
423.121
410.798
200.000
326.537
317.062
290.124
281.674
276.151
234.450
150.000
230.618
35.500
34.640
33.670
32.670
31.620
100.000
50.000
-
2011 2012 2013 2014 2015
Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Rumah Tangga Pengguna Listrik Rumah Tangga Bersanitasi
Penurunan capaian indikator Rumah tangga bersanitasi pada tahun 2014 yang
terealisasi sebesar 410.798 rumah tangga disebabkan karena masih adanya masyarakat
yang kurang perduli terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan, yang diindikasikan
dengan masih banyaknya masyarakat yang melakukan mandi, cuci dan kakus di sungai,
tren penurunan yang sama juga di proyeksikan terjadi pada tahun 2015 yaitu sejumlah
423.121 rumah tangga. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat
untuk meningkatkan kepedulian pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan
serta membangun fasilitas MCK.
Grafik2.12 Data Rumah Layak Huni
37.000 37.150
36.000 35.950
35.000 35.018
34.000 34.260
33.000
32.000
2011 2012 2013 2014 2015
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RPJPD yg telah Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
ditetapkan dengan PERDA
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RPJMD yg telah
Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
ditetapkan dengan
PERDA/PERKADA
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RKPD yg telah Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
ditetapkan dengan PERKADA
Penjabaran Program RPJMD
Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
kedalam RKPD
Sumber : LKPJ Akhir Masa Jabatan, 2016
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dokumen perencanaan daerah mulai
dari perencanaan jangka panjang, perencanaan daerah mulai dari perencanaan jangka
menengah, dan perencanaan daerah mulai dari perencanaan tahunan telah tersedia di
Kabupaten Banyuwangi. Hal ini berarti, capaian indikator dokumen perencanaan daerah
pada tahun 2010-2015 sebesar 100 persen. Selain itu, perencanaan dokumen menengah
(RPJMD) daerah juga telah dijabarkan dalam dokumen tahunan (RKPD) pada setiap
tahun. Hal ini dilakukan untuk sinkronisasi antara kebijakan perencanaan tahunan
daerah dengan kebijakan perencanaan daerah jangka menengah. Salah satu sasaran
strategis dalam indikator kinerja utama
2.1.10.1.7 Perhubungan
Perhubungan Dalam penyelenggaraan urusan perhubungan, beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian sasaran
meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi antara lain meliputi Jumlah arus
penumpang angkutan umum Rasio ijin trayek, Jumlah uji kir angkutan umum, Jumlah
Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis, dan Angkutan darat.
60
40
70
60
60
52,5
45,5
50
42,5
37,5
40
20
30
0
2011 2012 2013 2014 2015
85,00
50
76,47
75,76
74,19
84
73,3
83
82
81
60,00
75
45
45
37
25
0
2011 2012 2013 2014 2015
2.1.10.1.9 Pertanahan
Pertanahan Beberapa indikator yang digunakan dalam mengukur capaian
sasaran urusan pertanahan antara lain adalah Lahan bersertifikat, Penyelesaian kasus
tanah Negara, dan Penyelesaian izin lokasi
Tabel 2.22 Realisasi Indikator Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun
2011-2015
Indikator 2011 2012 2013 2014 2015
Ketersediaan database
Ada Siak Ada Siak
kependudukan skala Ada Ada Ada
2010 2010
provinsi
Penerapan KTP Nasional
Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah
berbasis NIK
Sumber : LKPJ Akhir Masa Jabatan, 2016
Disamping indikator yang telah dijelaskan, ketersediaan data kependudukan
skala provinsi dan Penerapan KTP Nasional berbasis NIK juga telah tersedia di
Kabupaten Banyuwangi mulai dari tahun 2011-2015. Hal ini mengindikasikan bahwa
ketersediaan dalam penyusunan database dalam bidang kependudukan Kabupaten
Banyuwangi dapat dipertahankan dengan baik.
Persentase partisipasi
perempuan di lembaga 15 15.5 15 15.7 16
pemerintah
Partisipasi perempuan di
85.3 85.5 86.7 86 86.5
lembaga swasta
2.1.10.1.13 Sosial
Penyelenggaraan urusan sosial di Kabupaten Banyuwangi mengemban sasaran
meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat. Indikator yang digunakan
dalam mencapai sasaran yang diemban tersebut, antara lain (1) sarana sosial seperti
panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi, (2) PMKS yang memperoleh bantuan
sosial; serta (3) penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
PMKS yg memperoleh bantuan sosial (%) 0.0189 0.034 0.09 0.2 0.57
2.1.10.1.14 Ketenagakerjaan
Sasaran dalam penyelengaaraan urusan ketenagakerjaan adalah Menurunnya
tingkat pengangguran. Sasaran tersebut dapat diukur dengan 3 (tiga) indikator,
diantaranya (1)angka partisipasi angkatan kerja; (2)tingkat partisipasi angkatan kerja,
dan (3) tingkat pengangguran terbuka. Ketiga indikator tersebut telah memenuhi target
pada tahun 2014, sehingga jika realisasi yang diperoleh dibandingkan dengan target
yang telah diperkirakan maka capaiannya lebih dari 100 persen.
Tabel 2.26 Realisasi Indikator Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2011-2015
Tabel 2.27 Realisasi Indikator Urusan Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah
Tahun 2011-2015
Indikator 2011 2012 2013 2014 2015
Persentase koperasi aktif 79,5 79,9 80,3 80,7 81,1
(melaksanakan RAT) (%)
20.900 21.000 23.000 25.000 27.000
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
Jumlah BPR/LKM 1.700 1.900 2.250 2.250 3.000
Usaha Mikro dan Kecil 29 36 44 44 61
Sumber : LKPJ Akhir Masa Jabatan, 2016
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa keempat indikator kinerja untuk
sasaran Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM dapat tercapai
melebihi target yang ditentukan yaitu masing-masing diatas 100%, meskipun terdapat
satuindikator sasaran yang capaian kinerjanya mengalami penurunan pada tahun
2013dan meningkat tidak signifikan di tahun 2014 yaitu persentase koperasi aktif.
Realisasi capaian indikator persentasse koperasi aktif pada tahun 2014 yakni 81,2% dan
diproyeksi pada tahun 2015 kembali meningkat sebesar 82% dimana capaian ini
diharapkan akan mampu mengembalikan kondisi seperti pada tahun 2012 yakni
82,60%. Sedangakan realisasi capaian indikator jumlah UKM non BPR/LKM UKM dan
Jumlah BPR/LKM pada setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan hingga mencapai
25.000 di tahun 2014 dan diprediksi sedikit meningkat sejumlah 2.385 pada tahun 2015.
Begitu juga dengan realisasi capaian indikator usaha mikro dan kecil di Kabupaten
Banyuwangi pada setiap tahunnya juga mengalami peningkatan, yakni mencapai 52 unit
di tahun 2014 dann diproyeksi sejumlah 60 unit pada tahun 2015. Berdasarkan capaian
keempat indikator tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Banyuwangi
mulai aktif untuk menggerakkan dan mengembangkan usahanya di tingkan kecil dan
menengah.
2.1.10.1.17 Kebudayaan
Penyelenggaraan urusan kebudayaan di Kabupaten Banyuwangi mengemban
sasaran meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal. Adapun
indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan urusan kebudayaan
diantaranya: (1) penyelenggaraan festival seni dan budaya; (2) sarana penyelenggaraan
seni dan budaya; dan (3) Benda, Situs, dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 55
Tabel 2.29 Realisasi Indikator Urusan Kebudayaan Tahun 2011-2015
Indikator 2011 2012 2013 2014 2015
Tabel 2.30 Realisasi Indikator Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun 2011-
2015
2.1.10.1.22. Statistik
Penyelenggaraan urusan statistik di Kabupaten Banyuwangi dapat diukur
dengan indikator ketersediaan Buku "Banyuwangi Dalam Angka" dan Buku "PDRB
Kabupaten". Indikator ini memilki sasaran Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang
Baik dan Bersih. Indikator Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka telah tersedia pada
setiap tahun, sampai dengan tahun 2015. Begitu pula dengan buku PDRB Kabupaten,
dimana pada tahun 2015 juga di prediksi akan tersedia.
60 | Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017
Tabel 2.34 Realisasi Indikator Urusan Statistik Tahun 2011-2015
Indikator 2011 2012 2013 2014 *2015
2.1.10.1.23 Kearsipan
Indikator capaian kinerja yang digunakan untuk mengukur penyelenggaraan
urusan kearsipan yaitu (1) pengelolaan arsip secara baku; (2) Peningkatan SDM
pengelola kearsipan; dan (3) tersimpannya arsip inaktif dan statis.
Jumlah perpustakaan 1 1 3 3 3
Jumlah pengunjung
54.412 57.653 60.535 63.561 66.739
perpustakaan pertahun
Koleksi buku yang tersedia di
52.681 58.610 64.700 70.000 77.500
perpustakaan daerah
Sumber :LKPJ Akhir Masa Jabatan, 2016
2.1.10.2.1 Pertanian
Urusan Pertanian menjadi urusan pertama yang akan dipaparkan, dimana
urusan ini mengemban sasaran meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian
ekonomi berbasis pertanian.Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja dalam
urusan pertanian diantaranya:(1) produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal
lainnya per hektar; (2) Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB; (3)
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB; (4) Kontribusi Produksi
kelompok petani terhadap PDRB; dan (5) Cakupan bina kelompok petani.
2.1.10.2.2 Kehutanan
Kehutanan Hutan merupakan sumber kehidupan, yang perlu dilestarikan. Untuk
itu, guna mengetahui optimalisasi kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam
urusan kehutanan, dapat diketahui melalui pencapaian indikator berikut, yakni: (1)
rehabilitasi hutan dan lahan kritis; (2) kerusakan kawasan hutan; dan (3) kontribusi
sektor kehutanan terhadap PDRB.
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis (%) 1,03 1,05 1,07 1,09 1,1
Tabel 2.40 Realisasi Indikator Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral Tahun
2011-2015
Indikator 2011 2012 2013 2014 2015
Kontribusi sektor pertambangan 7,06 7,06 7,06 7,06 7,06
terhadap PDRB
Tabel 2.42 Realisasi Indikator Urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2011-2015
2.1.10.2.7 Perindustrian
Penyelenggaraan, pembangunan dan peningkatan sektor industri di Kabupaten
Banyuwangi selama tahun 2011-2015 cenderung menunjukkan kinerja yang mengalami
peningkatan.Hal ini disebabkan situasi perekonomian yang kurang mendukung dan
7 16 25 35 45
Cakupan bina kelompok pengrajin
2.1.10.2.8 Ketransmigrasian
Penyelenggaraan urusan ketransmigrasian di Kabupaten Banyuwangi bertujuan
untuk mengurangi jumlah pengangguran melalui program transmigrasi. Program
transmigrasi yang dijalankan berupa transmigran swakarsa (trans. umum, TSM,& TU).
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,03 7,59 7,66 3,21 2,86 3,27
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan 5,74 12,41 6,65 6,71 12,71 5,87
Sosial
17 4,32 5,86 3,45 5,59 6,22 5,61
Jasa lainnya
Tabel 2.48 Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 20112015
Indikator 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah penduduk
Jiwa (ribu) N/A 25,229 36,835 52,001 65,387
lulusan S1/S2/S3
Jumlah Penduduk Jiwa (ribu) N/A 1,577,823 1,627,130 1,654,175 1,692,351
2.1.11.4 Infrastruktur
Analisis kinerja infrastruktur dilakukan terhadap beberapa indikator meliputi
rasio panjang jalan per jumlah kendaraan, jumlah orang/barang yang terangkut
angkutan umum, jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal pertahun,
ketaatan terhadap RTRW, luas wilayah produktif, luas wilayah industri, luas wilayah
kebanjiran, luas wilayah kekeringan, luas wilayah perkotaan, jenis dan jumlah bank dan
cabang, jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang, jenis, kelas, dan jumlah
restoran, jenis, kelas, dan jumlah penginapan/hotel, persentase rumah tangga (RT) yang
menggunakan air bersih, rasio ketersediaan daya listrik, persentase rumah tangga yang
menggunakan listrik, dan persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon.
Infrastruktur yang tersedia dapat menunjang daya saing daerah untuk mendukung
aktivitas ekonomi pada berbagai sektor di daerah dan antarwilayah.
Tabel 2.51 Jumlah Arus Penumpang Terangkut Angkutan Umum (dalam 1 Tahun)
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 2015
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah arus penumpang
1.255.914 1.568.444 1.584.129 1.568.444 1.654.120
Angkutan Umum
Sumber : LKPJ Akhir Masa Jabatan, 2016
b. Jumlah pelabuhan laut/udara/terminal bus Per Tahun Jumlah pelabuhan
laut/udara/terminal bus pada tahun 2011- 2015 masih tetap sama, yakni 2
Pelabuhan Laut, 1 bandara dan 8 terminal bus. Hal ini menunjukkan bahwa masih
belum ada penambahan kuantitaspelabuhan laut/udara dan terminal bus. Fohus
Pemerintah Kabupaten banyuwangi saat ini adalah lebih pada perawatan sarana
dan prasarana pelabuhan laut/udara/terminal bus dengan mengoptimalkan
pemanfaatannya untuk memfasilitasi masyarakat uang menggunakan moda
transportasi umum.
Tabel 2.53 Rasio Ketaatan Terhadap RTRW Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011
2015
Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
Tabel 2.55 Persentase Luas Wilayah Industri Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011
2015
Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
Luas wilayah industri % 2.20 2.39 2.30 2.40 2.50
d. Luas Wilayah Perkotaan Luas wilayah perkotaan adalah persentase realisasi luas
wilayah perkotaan terhadap luas rencana wilayah budidaya sesuai dengan
RTRW.Luas wilayah perkotaan, pada tiap tahunnya sejak tahun 2011-2015 selalu
mengalami peningkatan, yakni dari 9,6 di tahun 2011 meningkat menjadi 9,9% di
tahun 2014. Peningkatan yang terjadi selama jangka waktu 4 tahun tersebut sebesar
0,3%. Namun terjadi penurunan di tahun 2015.
Tabel 2.57 Jumlah Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih Kabupaten
Banyuwangi Tahun 20112015
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari tahun 2011 sampai tahun
2015 jumlah rumah tangga pengguna air bersih selalu meningkat, meskipun sempat
mengalami penurunan di tahun 2013. Hal ini dapat dilihat pada perkembangannya di
tahun 2011, peningkatan rumah tangga pengguna air bersih mengalami peningkatan
sebesar 3,25% dibandingkan dengan tahun 2010, yakni mencapai 31.620 RT. Pada
tahun 2012, peningkatannya lebih besar dibandingkan dengan tahun 2011, yaitu
22,57% sehingga capaiannya sebesar 38.756 rumah tangga. Namun pada tahun 2013
terjadi penurun rumah tangga pengguna air bersih sebesar 6,6%, sehingga di tahun
2013 hanya terdapat 36.169 RT yang menggunakan air bersih. Meskipun demikian,
peningkatan jumlah rumah tangga pengguna air bersih sangat signifikan terjadi di tahun
2014, yakni mencapai 77.000 RT. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat
Apabila mengacu pada capaian persentase rumah tangga berlistrik seperti pada
tabel di atas menunjukkan peningkatan pada setiap tahunnya selama tahun 2011-2015.
Pada tahun 2012 persentase rumah tangga yang berlistrik mengalami peningkatan yang
sangat drastis dibandingkan tahun-tahun berikutnya, yakni mencapai 71% di tahun
2012 dari yang sebelumnya hanya 49,85% di tahun 2011. Selain itu pada tahun 2013
juga mengalami peningkatan terhadap jumlah rumah tangga berlistrik sebesar 85,55%
dan di tahun 2014 mencapai 86,19%. Peningkatan pencapaian persentase rumah tangga
berlistrik di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2011-2015 menunjukkan bahwa
kesejahteraan masyarakat Banyuwangi semakin meningkat. Namun Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi masih memiliki tugas wajib yaitu meningkatkan ketersediaan
listrik di seluruh masyarakat Kabupaten Banyuwangi. Pencapaian sebesar 86,19%
harus tetap dijadikan motivasi untuk mencapai 100% seluruh masyarakat mendapatkan
listrik. Hal inilah yang nantinya menjadi sebuah modal para masyarakat untuk lebih
dapat meningkatkan kesejahteraannya.
Tabel 2.59 Jenis, Kelas, dan Jumlah Restoran Kabupaten Banyuwangi Tahun
20112015
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Jenis, kelas dan jumlah restoran 62 59 90 90 118
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan dan
Realisasi RPJMD
Hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah tahun
lalu yang meliputi seluruh program dan kegiatan yang dikelompokkan menurut kategori
urusan wajib dan urusan pilihan pemerintah daerah tertuang dalam lampiran dokumen
ini.
2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah
5. Politik
- Konsolidasi demokrasi
6. Pertahanan dan Keamanan 4. Pembangunan Infrastruktur 6. Infrastruktur
Struktur PDRB
% 6.48 5.91 -0.57 5.34 4.77
5. Pendekatan Produksi
atau Sektoral
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa PDRB ADHB dan PRB ADHK mengalami
peningkatan pada tahun 2013 ke 2014 dan mengalami peningkatan pada tahun 2015
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2016 Dan Perkiraan Tahun 2017
Dalam Nota Keuangan APBN 2017, perkembangan ekonomi global di tahun 2017
diproyeksikan mengalami perbaikan dibandingkan tahun 2016 meski masih diwarnai
ketidakpastian. Permintaan global yang ditunjukkan oleh kenaikan volume
perdagangan dunia dan peningkatan harga komoditas diperkirakan akan menjadi
penopang utama pertumbuhan global di tahun 2017. Kondisi perekonomian negara
maju akan terdorong oleh ekspansi perekonomian Amerika Serikat namun terkendala
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016 dan Tahun
2017
Tantangan perekonomian prospek perekonomian daerah Kabupaten Banyuwangi
tahun 2016 dan tahun 2017 ditengah situasi nasional dan global yang melemah saat ini
adalah sebagai berikut :
a. Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten yang memiliki demografis lahan
pertanian namun tantangannya adalah kerusakan lingkungan cukup tinggi. Potensi
pertanian di Kabupaten Banyuwangiyang merupakan sektor penggerak
perekonomian sangat melimpah tetapi belum memiliki nilai tambah.Hal ini
dikarenakan belum optimalnya pengolahan pertanian di sektor on farm dan off farm
yang mulai dilakukan oleh daerah lain.
b. Potensi pariwisata di Kabupaten Banyuwangi cukup menarik baik dari pariwisata
alam maupun budaya. Ketertarikan wisatawan datang ke Kabupaten Banyuwangi
3.2.1 Evaluasi atas Hasil Perhitungan Kapasitas Keuangan Daerah RKPD Tahun
2017
Sesuai dengan amanat undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, Undang-undang nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-
undang nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah, serta Peraturan Pemerintah nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
keuangan daerah yang antara lain menyebutkan bahwa keuangan daerah harus dikelola
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 99
secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,
transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan dan
manfaat untuk masyarakat, maka semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam
tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD, dan selanjutnya
APBD tersebut akan dipakai sebagai dasar bagi pemerintah daerah dalam pengelolaan
penerimaan dan pengeluaran daerah yang disusun sesuai dengan kebutuhan
penyelenggaraan pemerintahan serta kemampuan keuangan daerah, oleh karena itu
prinsip pengelolaan ini akan tercermin pada proses penyusunan anggaran daerah,
struktur pendapatan dan struktur belanja daerah.
Dari sisi keuangan negara dan fiskal, selama kurun waktu 2010-2014, APBN
menunjukkan pendapatan negara dan hibah meningkat rata-rata 13,2% per tahun atau
naik dari Rp. 995,3 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp. 1.438,9 triliun pada tahun 2013
dan diperkirakan mencapai Rp. 1.635,4 triliun pada tahun 2014. Peningkatan
pendapatan negara tersebut utamanya didorong oleh peningkatan penerimaan
perpajakan yang meningkat rata-rata sebesar 14,6% per tahun dan menyumbang lebih
dari 70% dari total penerimaan dalam negeri.
Rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah Provinsi Jawa Timur di tahun 2009-
2013 adalah sebesar 22,40% dengan rincian PAD sebesar 19,57%, dana perimbangan
sebesar 10,59%, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 1,03%. Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Jawa Timur tahun 2009-2013 masih didominasi oleh sumbangan dari
pajak daerah (sekitar 82,56%). Urutan kedua adalah lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang sah (sekitar 30,61%), berikutnya adalah hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan (BUMD) (sekitar 13,74%), terakhir adalah retribusi daerah (sekitar 3,52%).
Pengelolaan pendapatan daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011-2016
meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan lain-lain pendapatan asli
daerah yang sah. Sumber PAD berasal dari Pajak Daerah, retribusi daerah, bagiian laba
usaha perusahaan milik daerah, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Dana
perimbangan berasal dari bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak, subsidi daerah
otonom, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), bantuan
pembangunan daerah, dan penerimaan lain-lain. Bagian lain-lain penerimaan berasal
dari lain-lain penerimaan yang sah dan lain-lain penerimaan dari propinsi. Penurunan
100 | Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017
jumlah pendapatan daerah dari tahun 2011 ke tahun 2012 adalah sebesar
Rp. 10.230.180.907.648,20 sedangkan pada tahun 2013 meningkat sebesar
Rp 233.537.015.099,85. Pada tahun 2014 meningkat menjadi sebesar
Rp 2.418.962.318.839,03 dan pada tahun 2015 meningkat menjadi sebesar
Rp 2.779.144.210.369,82 namun pada tahun 2016 menurun menjadi sebesar
Rp 2.504.251.716.602.52 Hasil evaluasi/catatan atas perhitungan keuangan daerah
RKPD tahun 2017 Kabupaten Banyuwangi dapat diketahui pada tabel 3.2 :
Tabel 3.2 Evaluasi/Catatan Atas Perhitungan Kapasitas RKPD Tahun 2017
Kabupaten Banyuwangi
Proyeksi RPJMD Tahun
No Uraian 2017
(Rp)
(1) (2) (3)
1 PENDAPATAN
1.1. Pendapatan Asli Daerah
Pajak Daerah 129.080.514.146,08
Retribusi Daerah 32.852.248.756,90
Hasil pengelolaan keuangan Daerah Yang 16.817.517.197,68
Dipisahkan
Lain-Lain PAD yang sah 174.671.612.414,17
Daerah Lainnya
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 101
Proyeksi RPJMD Tahun
No Uraian 2017
(Rp)
(1) (2) (3)
Dana Bagi Hasil dari Pemerintahan Pusat 0
Dilihat dari tren pendapatan dari tahun 2014 ke 2016 mengalami kenaikan. Gambaran
perkembangan pertumbuhan realisasi pendapatan daerah tahun 20142016 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 103
Tabel 3.3 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014-2016
Rata-rata
(2014) (2015) (2016*)
No. Uraian Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp)
(%)
Belanja Tidak Langsung
1. Belanja Pegawai 1,078,911,578,821.00 1,167,835,789,100.60 1.365.433.105.226,52 1,58
2. Belanja Hibah 72,860,137,523.00 122,750,256,472.00 59.248.950.146,00 (1,68)
3. Belanja Bantuan Sosial 11.224.020.000,00 6,131,490,319.00 10.093.822.000,00 (0,05)
Belanja bagi hasil kepada
4. provinsi/kabupaten/kot 3,171,740,750.00 2,326,879,350.00 3.168.000.000,00 0,00
a dan pemerintahan desa
Belanja bantuan
keuangan kepada
5. 70,409,219,909.00 137,298,604,515.00 151.157.355.905,00 1,15
provinsi/kabupaten/
kota dan pemerintahan
6. Belanja tidak terduga - - 5.000.000.000,00 0,00
Belanja Langsung
7. Belanja 47.769.913.000,00 88.686.961.350,00 106.370.590.450,00 0,34
8. Belanja Tidak Terduga 330.300.367.936,00 463.987.143.123,00 459.778.678.137,00 0,92
9. Belanja Barang dan Jasa 436,431,864,175.36 528,392,964,473.61 596.742.394.844,00 (0,26)
Sumber: Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Banyuwangi 2014-2016
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 105
4) Menghitung rata-rata pertumbuhan harta dan kewajiban daerah
Untuk mengetahui rata-rata pertumbuhan harta dan kewajiban daerah, dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.5 Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah
Rata-rata
(2014) (2015*) (2016*)
No. Uraian Pertumb
(Rp) (Rp) (Rp)
(%)
1 ASET
1.1 ASET LANCAR
348.046.858.434,35 399.328.828.618,33
1.1.1 Kas di Kas Daerah 296.764.888.250,36
1.1.6
Investasi Jangka Panjang
1.1.7
Investasi Nonpermanen
Investasi Nonpermanen- 2.252.248.000,00 2.236.903.000,00
1.1.7.1 2.267.593.000,00
Dana Bergulir
1.2.
ASET TETAP
742.580.598.189,00 766.154.287.692,00
1.2.1 719.006.908.686,00
Tanah
518.806.903.003,64 579.460.173.319,99
1.2.2 458.153.632.687,29
Peralatan dan Mesin
1.362.712.216.601,85 1.399.473.027.842,89
1.2.3 1.325.951.405.360,81
Gedung dan Bangunan
2.259.673.075.826,54 2.549.550.472.519,75
1.2.4 1.969.795.679.133,33
Jalan. Irigasi dan Jaringan
38.858.074.864,22 42.131.633.867,62
1.2.5 35.584.515.860,81
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi Dalam 69.104.308.977,75 86.497.046.437,00
1.2.6 51.711.571.518,50
Pengerjaan
(2.542.084.617.784,62
Akumulasi Penyusutan (2.334.850.233.870,46)
1.2.7 (2.127.615.849.956,31) )
Aset Tetap
2.881.182.023.894,6
2.656.884.943.592,53
2.432.587.863.290,43 3
JUMLAH ASET TETAP
1.3
DANA CADANGAN
1.3.1 - -
-
Dana Cadangan
JUMLAH DANA - -
-
CADANGAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 107
Rata-rata
(2014) (2015*) (2016*)
No. Uraian Pertumb
(Rp) (Rp) (Rp)
(%)
1.4
ASET LAINNYA
Tagihan Penjualan
1.4.1 - - -
Angsuran
1.4.2 Tuntutan Perbendaharaan - - -
- -
1.4.3 -
Tuntutan Ganti Rugi
Kemitraan dengan Pihak 24.306.115.058,67 28.146.206.520,33
1.4.4 20.466.023.597,00
Ketiga
5.738.147.932,00 7.544.183.126,00
1.4.5 3.932.112.738,00
Aset Tak Berwujud
49.266.458.061,76 927.705.222,34
1.4.6 97.605.210.901,17
Aset Lain-Lain
Akumulasi Amortasi Aset (380.720.186,40) (507.626.915,20)
1.4.7 (253.813.457,60)
Tak Berwujud
(2.497.483.989.102,06
(1.187.867.227.661,75)
121.749.533.778,57 )
Jumlah Aset Lainnya
3.295.850.895.414,22 3.471.021.028.264,56
3.120.680.762.563,88
JUMLAH ASET
1.5
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA
1.5.1
PENDEK
Utang Perhitungan Pihak 417.491.920,50 556.655.894,00
1.5.1.1 278.327.947,00
Ketiga
1.5.1.2 Utang Bunga - - -
1.5.1.3 Utang Pajak - - -
Bagian Lancar Utang
1.5.1.4 - - -
Jangka Panjang Lainnya
Pendapatan Diterima 324.119.029,44 350.208.391,87
1.5.1.5 298.029.667,00
Dimuka
12.785.284.055,51 17.021.926.590,68
1.5.1.6 8.548.641.520,34
Utang Belanja
Utang Jangka Pendek - -
1.5.1.7 -
Lainnya
JUMLAH KEWAJIBAN 13.172.741.551,95 17.220.483.969,56
9.124.999.134,34
JANGKA PENDEK
KEWAJIBAN JANGKA
1.5.2
PANJANG
1.5.2.1 Utang Dalam Negeri-
- - -
Pemerintah Pusat
1.5.2.2 Utang Dalam Negeri-
- - -
Obligasi
1.6
EKUITAS DANA
1.6.2 Ekuitas Dana Lancar - - -
Sisa Lebih Perhitungan
1.6.2.1 - - -
Anggaran (SILPA)
Pendapatan yang
1.6.2.2 - - -
ditangguhkan
1.6.2.3 Cadangan Piutang - - -
1.6.2.4 Cadangan Persediaan - - -
Dana yang Harus
Disediakan Untuk
1.6.2.5 - - -
Pembayaran Utang Jangka
Pendek
Ekuitas Dana Lancar
1.6.2.6 - - -
Lainnya
Jumlah Ekuitas Dana
Lancar
1.6.2 Ekuitas Dana Investasi - - -
Diinvestasikan dalam
1.6.2.1 - - -
Investasi Jangka Panjang
Diinvestasikan dalam Aset
1.6.2.2 - - -
Tetap
Diinvestasikan dalam Aset
1.6.2.3 - - -
Lainnya
Dana yang Harus
Disediakan Untuk
1.6.2.4 - - -
Pembayaran Utang Jangka
Panjang
Jumlah Ekuitas Dana
1.6.2.5 - - -
Investasi
1.6.3 Ekuitas Dana Cadangan - - -
Diinvestasikan dalam
1.6.3.1 - - -
Dana Cadangan
Jumlah Ekuitas Dana - -
1.6.3.2 -
Cadangan
3.394.498.232.254,26 3.677.440.701.078,98
1.6.3.3 3.111.555.763.429,54
JUMLAH EKUITAS DANA
JUMLAH KEWAJIBAN DAN 3.407.670.973.806,22 3.694.661.185.048,56
1.6.3.4 3.120.680.762.563,88
EKUITAS DANA
Sumber: Neraca Lajur Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014-2016
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 109
1) Analisis Sumber Pendapatan Daerah Tahun 2016
a) Analisis Sumber Pendapatan Daerah
Analisis sumber pendapatan daerah dilakukan untuk memperoleh gambaran
proporsi dari setiap sumber pendapatan daerah yang paling dominan
kontribusinya.
Tahun
No Uraian (2014) (2015) (2016*)
(%) (%) (%)
1 PENDAPATAN
1.1. Pendapatan Asli Daerah 10% 10% 12%
1.1.1. Pajak Daerah 31% 31% 35%
1.1.2. Retribusi Daerah 31% 10% 9%
Hasil pengelolaan keuangan Daerah Yang
1.1.3. 8% 6% 5%
Dipisahkan
1.1.4. Lain-Lain PAD yang sah 30% 53% 50%
1.2. Dana Perimbangan 67% 61% 59%
Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan
1.2.1. 5% 9% 9%
Pajak
1.2.2. Dana Alokasi Umum 91% 88% 91%
1.2.3. Dana Alokasi Khusus 5% 4% 0%
1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 23% 28% 29%
1.3.1 Pendapatan Hibah 0% 19% 18%
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
1.3.2 19% 18% 20%
Pemerintahan Daerah Lainnya
1.3.3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 63% 62% 62%
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
1.3.4 18% 0% 0%
Pemerintah Daerah Lainnya
1.3.5 Dana Bagi Hasil dari Pemerintahan Pusat 0% 0% 0%
Sumber: APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014, 2015 dan 2016
Kinerja
(%)
Uraian
No (2014) (2015) (2016*)
(%) (%) (%)
1 PENDAPATAN
1.1. Pendapatan Asli Daerah 125,93% 114,43 102,93
1.1.1. Pajak Daerah 135,56 120,03 104,5
1.1.2. Retribusi Daerah 104,56 116,05 127,54
Hasil pengelolaan keuangan Daerah Yang
1.1.3. 97,69 98,78 99,87
Dipisahkan
1.1.4. Lain-Lain PAD yang sah 141,27 112,37 83,47
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 111
Kinerja
(%)
Uraian
No (2014) (2015) (2016*)
(%) (%) (%)
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
1.3.5 99,94 98,85 97,76
Pemerintah Daerah Lainnya
Sumber: Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2014-2016
Sumber: Data diolah berdasarkan time series APBD tahun anggaran 2011-2016
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 113
Proyeksi RPJMD Proyeksi RKPD Tahun
No Uraian
Tahun 2017 (Rp) 2017 (Rp)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 115
Proyeksi RPJMD tahun Proyeksi RKPD tahun
No Uraian
2017 (Rp) 2017 (Rp)
Sumber: Data Diolah dari Time Series APBD Tahun Anggaran 2013-2016
Dalam mendapatkan nilai dana yang akan digunakan dalam penghitungan pagu
indikatif, atas kapasitas keuangan riil yang telah dihitung diatas, dikurangkan terlebih
dahulu dengan kebutuhan dana bagi program/kegiatan wajib/mengikat yang harus
diselenggarakan karena beberapa alasan: (a) Menyangkut pelayanan dasar wajib yang
diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan; (b) Menyangkut kebutuhan operasional
rutin perkantoran yang harus diselenggarakan. Berikut ini tabel penghitungan kebutuhan
belanja langsung: wajib/mengikat dan prioritas.
Berdasarkan data timeseries APBD Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2013 sampai
dengan tahun 2016, proyeksi anggaran APBD rata-rata meningkat sebesar 4,5% atau
sebesar Rp 213.518.585.309,07. Sehingga proyeksi tahun 2017 berdasarkan perhitungan
data time series dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
116 | Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017
Tabel 3.13. Perhitungan Proyeksi Anggaran Tahun 2017
RATA- RATA-RATA
NO APBD 2013 2014 2015 2016 PROYEKSI 2017
RATA % KENAIKAN
PENDAPATAN DAERAH
1
33% 17.768.500.716,98
Hasil Pajak Daerah 59.715.970.322,00 64.176.653.951,00 77.072.313.141,00 108.316.523.371,90 126.085.024.088,88
16% 1.581.907.043,25
Hasil Retribusi Daerah 26.894.945.392,00 65.163.101.135,75 23.971.815.335,00 28.431.473.368,00 30.013.380.411,25
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang 7% 137.589.602,70
16.066.339.289,58 16.353.104.000,00 15.463.701.000,00 16.111.079.857,62 17.399.966.246,23
Dipisahkan
Lain-Lain Pendapatan
43% 23.991.115.899,00
Asli Daerah yang Sah 68.925.331.391,09 63.210.826.000,00 132.529.165.280,00 153.903.486.671,00 177.894.602.570,00
1.2
Dana Perimbangan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 117
RATA- RATA-RATA
NO APBD 2013 2014 2015 2016 PROYEKSI 2017
RATA % KENAIKAN
Dana Bagi Hasil
Pajak/Bagi Hasil Bukan 75.688.689.758,00 63.694.302.286,00 129.134.985.000,00 7% 10.207.433.214,25
129.134.985.000,00 139.342.418.214,25
Pajak
Jumlah Dana
64% 71.074.990.186,25
Perimbangan 1.307.181.620.758,00 1.382.244.171.286,00 1.469.636.765.000,00 1.470.478.439.888,00 1.541.553.430.074,25
Lain-Lain Pendapatan
1.3 Daerah yang Sah
Lainnya
Daerah Lainnya
Jumlah Lain-Lain
Pendapatan Daerah 26% 93.701.487.001,25
425.982.162.752,00 480.803.694.752,00 675.729.301.733,00 727.010.713.446,00 820.712.200.447,25
yang Sah
JUMLAH PENDAPATAN
208.255.590.449,43
DAERAH 1.904.766.369.904,67 2.071.951.551.124,75 2.394.403.061.489,00 2.504.251.716.602,52 2.712.507.307.051,94
2 BELANJA DAERAH
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 119
RATA- RATA-RATA
NO APBD 2013 2014 2015 2016 PROYEKSI 2017
RATA % KENAIKAN
Belanja bantuan
keuangan kepada
70.583.000.000,00 67.901.000.000,00 96.318.966.392,00 151.157.355.905,00 7% 18.701.838.976,25
provinsi/kabupaten/ 169.859.194.881,25
Belanja Langsung
2.1
Jumlah Belanja
821.074.711.583,14 1.003.223.650.562,00 1.162.891.663.431,00 123.964.603.142,23
Langsung 931.748.983.878,00 1.286.856.266.573,23
JUMLAH BELANJA
222.851.041.174,86
DAERAH 2.102.039.002.374,14 2.221.945.453.787,00 2.572.287.222.517,00 2.756.992.896.708,52 2.979.843.937.883,38
(14.595.450.725,44)
SURPLUS/(DEFISIT) (197.272.632.469,47) (149.993.902.662,25) (177.884.161.028,00) (252.741.180.106,00) (267.336.630.831,44)
PEMBIAYAAN
3
Penerimaan
3.1 Pembiayaan Daerah
Penerimaan Kembali
500.000.000,00 (125.000.000,00)
Pemberian Pinjaman
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 121
RATA- RATA-RATA
NO APBD 2013 2014 2015 2016 PROYEKSI 2017
RATA % KENAIKAN
Penerimaan Piutang
(50.000.000,00)
Daerah
Jumlah Penerimaan
177884161028,00 252741160106,00 5.975.445.725,44
Pembiayaan Daerah 202.272.632.469,47 149.993.902.662,25 258.716.605.831,44
Pengeluaran
3.2 Pembiayaan Daerah
Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah 5000.000.000,00 (8.525.000.000,00)
Daerah
Jumlah Pengeluaran
0,00 0,00 0,00 (8.620.000.000,00)
Pembiayaan Daerah 5.000.000.000,00
14.595.445.725,44
PEMBIAYAAN NETTO 197.272.632.469,47 149.993.902.662,25 177.884.161.028.00 252.741.160.106,00 258.716.605.831,44
BERKENAAN (SILPA)
Sumber: APBD Tahun Anggaran 2013 sampai dengan 2016, data diolah
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 123
Dari tabel diatas dapat dilihat Pendapatan Asli Daerah meningkat rata-rata sebesar
10% sehingga proyeksi anggaran tahun 2017 sebesar Rp 126.085.024.088,88. Dana
perimbangan menurun sebesar 2% dari tahun 2016 dan lain-lain pendapatan yang sah
meningkat 1%. Jumlah pendapatan Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2017 diproyeksikan
meningkat sebesar 2.712.507.307.051. Pada tahun 2017, belanja daerah diproyeksikan
meningkat sebesar Rp 2.979.856.266.573,23. Sedangkan pembiayan Kabupaten
Banyuwangi di tahun 2017 diproyeksikan mengalami surplus sebesar 258.716.605.831,44.
Berdasarkan tren data APBD Kabupaten Banyuwangi dari tahun 2013-2016, belanja
daerah Kabupaten Banyuwangi meningkat dari tahun 2016 sebesar 4% dari tahun 2016.
Persentase terbesar belanja daerah tahun 2017 dari belanja tidak langsung sebesar 57%
atau sebesar Rp 1.692.987.671.310,15 dan belanja langsung sebesar 43% atau sebesar Rp
1.286.856.266.573,23 dari total belanja daerah. Anatomi belanja daerah kabupaten
Banyuwangi hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya, namun hanya pada tahun 2011,
belanja tidak langsung daerah lebih kecil daripada belanja langsung daerah. Peningkatan
belanja tidak langsung daerah kabupaten Banyuwangi pada tahun 2017 adalah sebesar Rp
1.692.987.671.310,15 meningkat sebesar 3% dari tahun 2016 yang sebesar Rp
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 125
air tanah terealisasi sebesar 2,0%, pajak hiburan sebesar 1,2% dan pajak parker sebesar
0,4%. Berikut ini merupakan diagram perbandingan antara pagu anggaran hasil pajak
daerah dan realisasi anggaran hasil pajak daerah tahun 2015.
Gambar 3.1 Pagu dan Realisasi Anggaran Hasil Pajak DaerahKabupaten Banyuwangi
Tahun 2015
Realisasi terbesar anggaran lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Kabupaten
Banyuwangi tahun 2015 adalah dari pendapatan badan layanan umum yaitu sebesar 50,7%
dari pagu anggaran sebesar 51,5%. Realisasi terbesar kedua anggaran lain-lain pendapatan
asli daerah yang sah adalah dana kapitasi JKN FKTP sebesar 23,4% dari pagu anggaran
sebesar 27,9% sedangkan realisasi terbesar ketiga anggaran lain-lain pendapatan asli
daerah yang sah adalah pendapatan bunga deposito 16,9% dari pagu sebesar 7,4%. Realisasi
anggaran lain-lain pendapatan asli daerah yang sah lain diantaranya adalah realisasi jasa
giro sebesar 3,4% dari pagu sebesar 2,7; realisasi tuntutan ganti kerugian daerah sebesar
2,4% dari pagu sebesar 0,1%; realisasi hasil penjualan aset daerah yang tidak terpisahkan
yaitu sebesar 0,21% dari pagu sebesar 0,02%; realisasi pendapatan denda atas
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan sebesar 1,0% dari pagu sebesar 0,8%; realisasi
pendapatan denda pajak sebesar 0,1% dari tidak ada pagu untuk pendapatan denda pajak;
realisasi pendapatan hasil eksekusi atas jaminan sebesar 0,6% dari pagu sebesar 0,3%;
pendapatan dari pengembalian sebesar 0,6% dari pagu sebesar 8,9%; realisasi pendapatan
bunga atas pinjaman bergulir sebesar 0,01% dari pagu sebesar 0,01%; realisasi pendapatan
dari MTQ sebesar 0,3% dari pagu sebesar 0,3%; realisasi PAD lainnya sebesar 0,2% dari
pagu sebesar 0%; dan realisasi bagi hasil dari pihak ketiga yaitu sebesar 0,2% dari pagu
sebesar 0%.Tabel 3.3 merupakan diagram yang menunjukkan pagu dan realisasi anggaran
anggaran lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 127
Realisasi terbesar anggaran dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak Kabupaten
Banyuwangi tahun 2015 adalah dari bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam yaitu sebesar
51,1% dari pagu anggaran sebesar 46,8%. Realisasi bagi hasil pajak adalah sebesar 48,9%
dari pagu anggaran sebesar 53,2%. Diagram pagu dan realisasi anggaran dana bagi hasil
pajak/bagi hasil bukan pajak Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 dapat dilihat pada tabel
3.4.
Gambar 3.4 Pagu dan Realisasi Anggaran Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 129
Gambar 3.5 Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Pegawai Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2015
Realisasi terbesar anggaran belanja bantuan sosial Kabupaten Banyuwangi tahun 2015
adalah dari belanja bantuan sosial kepada anggota masyarakat yaitu sebesar 97,9% dari
pagu anggaran sebesar 76,3%. Sedangkan realisasi belanja bantuan sosial kepada kelompok
masyarakat sebesar 2,1% dari pagu anggaran sebesar 23,7%. Diagram pagu dan realisasi
anggaran belanja bantuan sosial Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 dapat dilihat pada tabel
3.7.
Gambar 3.8 Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Bagi Hasil Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 131
28,1%. Realisasi terbesar kedua adalahbelanja pegawai BOS dan PSM sebesar 23,8% dari
pagu anggaran sebesar 28,3%. Sedangkan Realisasi terbesar ketiga adalah honorarium PNS
adalah sebesar 16,1% dari pagu anggaran sebesar 15,2%. Realisasi lainnya yaitu uang
lembur sebesar 12,1% dari pagu anggaran sebesar 11,3%; belanja pegawai BLUD sebesar
9,3% dari pagu anggaran sebesar 10,2%; uang untuk diberikan kepada pihak
ketiga/masyarakat sebesar 0,1% dari pagu anggaran sebesar 0,1% dan belanja jasa
administrasi perkantoran sebesar 8,2% dari pagu anggaran sebesar 6,8%. Diagram pagu dan
realisasi anggaran belanja pegawai Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 dapat dilihat pada
tabel 3.9.
Gambar 3.9 Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Pegawai Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2015
Realisasi terbesar anggaran belanja barang dan jasa Kabupaten Banyuwangi tahun 2015
adalah dari belanja barang dan jasa BOS dan PSM yaitu sebesar 24,89% dari pagu anggaran
sebesar 16,04%. Realisasi terbesar kedua adalah belanja jasa kantor sebesar 20,22% dari
pagu anggaran sebesar 21,77%. Sedangkan Realisasi terbesar ketiga adalah belanja barang
dan jasa BLUD adalah sebesar 13,40% dari pagu anggaran sebesar 13,91%. Realisasi lainnya
yaitu belanja bahan pakai habis sebesar 6,41; belanja bahan/material sebesar 4,15%;
belanja premi asuransi sebesar 0%; belanja perawatan kendaraan bermotor sebesar 0,69%;
belanja cetak dan penggandaan sebesar 3,69%; belanja sewa rumah/gedung/gudang/parkir
sebesar 1,01%; belanja sewa sarana mobilitas sebesar 0,26%; belanja sewa perlengkapan
Gambar 3.10 Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Barang dan Jasa Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2015
Realisasi terbesar anggaran belanja modal Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 adalah dari
belanja modal pengadaan konstruksi jalan yaitu sebesar 25,42% dari pagu anggaran sebesar
29,42%. Realisasi terbesar kedua adalah belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian
bangunan sebesar 23,62% dari pagu anggaran sebesar 23,58%. Sedangkan Realisasi
terbesar ketiga adalah belanja modal pengadaan konstruksi jaringan air adalah sebesar
21,54% dari pagu anggaran sebesar 19,31%. Realisasi lainnya yaitu belanja modal
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 133
pengadaan tanah sebesar 4,06%; belanja modal pengadaan alat-alat berat sebesar 0,26%;
belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat bermotor sebesar 0,75; belanja modal
pengadaan alat-alat angkutan darat tidak bermotor sebesar 0,08%; belanja modal
pengadaan alat-alat angkutan di air bermotor sebesar 0,003%; belanja modal pengadaan
alat-alat angkutan di air tidak bermotor sebesar 0,01%; belanja modal pengadaan alat-alat
pengolahan pertanian dan peternakan sebesar 0,06%; belanja modal pengadaan peralatan
kantor sebesar 0,03%; belanja modal pengadaan perlengkapan kantor sebesar 0,25%;
belanja modal pengadaan komputer sebesar 1,42%; belanja modal pengadaan mebeleur
sebesar 0,85%; belanja modal pengadaan peralatan dapur sebesar 0,04%; belanja modal
pengadaan penghias ruangan rumah tangga sebesar 0,05%; belanja modal pengadaan alat-
alat studio sebesar 0,46%; belanja modal pengadaan alat-alat komunikasi sebesar0,11%;
belanja modal pengadaan alat-alat ukur 0,04%; belanja modal pengadaan alat-alat
kedokteran sebesar 6,74%; belanja modal pengadaaan alat-alat laboratorium sebesar
0,68%; belanja modal pengadaan konstruksi jembatan sebesar 0,91%; belanja modal
pengadaan penerangan jalan, taman dan hutan kota sebesar 2,41%; belanja modal
pengadaan instalasi listrik dan telepon sebesar 0,28%; belanja modal pengadaan
buku/kepustakaan sebesar 0,04%; belanja modal pengadaan barang bercorak kesenian,
kebudayaan sebesar 0,01%; belanja modal pengadaan hewan/ternak dan tanaman sebesar
0,38%; belanja modal pengadaan alat-alat persenjataan/keamanan sebesar 0,11%; belanja
Modal Dana BLUD sebesar 0,98%; belanja modal Pengadaan Fasilitas Lalu Lintas sebesar
0,16%; belanja modal Pengadaan Peralatan Rumah Tangga sebesar 0,19%; belanja Modal
Pengadaan Alat-Alat olah Raga sebesar 0,03%; belanja Modal Pengadaan Perlengkapan
Gedung Kantor sebesar 0,51%; belanja Modal Pengadaan Instalasi Air sebesar 0,02%;
belanja modal pengadaan alat penunjang pendidikan sebesar0,64%; belanja modal
pengadaan alat sanitasi0,04%; belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan
tanggap darurat bencana sebesar 0,05%; belanja modal pengadaan konstruksi paving
sebesar 4,93%; belanja Modal Pengadaan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan sebesar
0,12%; dan belanja modal BOS dan PSM sebesar 1,72%. Diagram pagu dan realisasi anggaran
belanja modal Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 3.11 :
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 135
Berikut ini merupakan hasil perhitungan analisis location quotient sebagai alat untuk
mengetahui potensi unggulan daerah Kabupaten Banyuwangi.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil perhitungan sektor ekonomi
unggulan dengan menggunakan analisis LQ dihitung dari data time series tahun 2010-2015
dengan membandingkan sektor yang sama di tingkat Provinsi Jawa Timur. Beberapa sektor
ekonomi Kabupaten Banyuwangi merupakan sektor unggulan daerah diantaranya adalah
sektor pertambangan dan penggalian yang merupakan sektor unggulan urutan pertama dari
sembilan sektor ekonomi yang nilai LQ sebesar 3,9. Urutan kedua sektor unggulan daerah
Kabupaten Banyuwangi adalah pertanian yang nilai LQ sebesar 2,3 dan sektor bangunan
memiliki nilai yang sama dengan nilai LQ 2,3. Sektor ekonomi yang unggulan lainnya adalah
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dengan nilai LQ sebesar 1,7 dan urutan
terakhir sektor unggulan daerah Kabupaten Banyuwangi adalah sektor jasa-jasa yang nilai
LQ sebesar 1,2. Sedangkan sektor yang bukan merupakan sektor unggulan Kabupaten
Banyuwangi diantaranya adalah sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air
bersih; sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pengangkutan dan komunikasi.
Banyaknya sektor yang menjadi sektor unggulan daerah Kabupaten Banyuwangi, perlu
dilakukan analisis daya saing sektor. Sektor yang menjadi unggulan daerah belum tentu
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sektor ekonomi yang paling berdaya saing
adalah sektor pertanian walaupun sektor pertanian merupakan potensi unggulan kedua
setelah sektor pertambangan dan penggalian. Urutan kedua sektor ekonomi yang berdaya
saing adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran walaupun sektor tersebut bukan
merupakan sektor unggulan daerah. Sektor daya saing ketiga adalah bangunan yang juga
merupakan potensi ekonomi urutan ketiga.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 137
ekonomi dan politik. Penguatan strategi pada tahun 2016-2021 adalah fokus peningkatan
kualitas pada bidang pendidikan dan kesehatan; peningkatan nilai tambah (off farm) pada
pertanian; penguatan network dan eksplorasi destinasi pariwisata; introduksi teknologi dan
peningkatan daya saing pada sektor UMKM dan perdagangan; meningkatkan konektifitas
antar wilayah, menunjang prioritas dan berbasis pedesaan pada pembangunan
infrastruktur; dan memberikan layanan public berbasis IT di tingkat kecamatan dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan birokrasi publik.
Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2017 proyeksi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus mengalami kenaikan pada tahun-tahun sebelumnya
walaupun pendapatan terbesar masih mengandalkan dana perimbangan dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah. Pendapatan Asli Daerah akan tetap diupayakan menjadi
sumber utama, untuk itu kebijakan Pendapatan Daerah lebih difokuskan pada upaya untuk
meningkatkan setiapkomponen PAD. Oleh sebab itu, harus tetap diupayakan intensifikasi
maupun ekstensifikasi sumber-sumber PAD lain, antara lain melalui pajak hiburan, pajak
hotel, pajak restoran, peningkatan kinerja retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha dan lain-
lain. Kebijakan keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkan pengelolaan aset-aset
daerah, adapaun kebijakannya adalah sebagai berikut :
a. Arah anggaran belanja APBD Kabupaten Banyuwangi digunakan untuk mendukung
kebijakan dan program prioritas daerah;
b. Ketersediaan dana pendapatan diarahkan untuk didapat dari berbagai sumber
pendapatan yang berkelanjutan berbasis potensi dan destinasi daerah Kabupaten
Banyuwangi.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 139
3.2.4.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah
Belanja daerah digunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang
penanganannya dalam bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah
dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan
perundang-undangan. Dalam menentukan besaran belanja yang dianggarkan harus
berdasar pada prinsip disiplin anggaran, yaitu prinsip kemandirian yang selalu
mengupayakan peningkatan sumber-sumber pendapatan sesuai dengan potensi daerah;
prinsip prioritas yang diartikan bahwa pelaksanaan anggaran selalu mengacu pada prioritas
utama pembangunan daerah, prinsip efisiensi dan efektifitas anggaran yang mengarahkan
bahwa penyediaan anggaran dan penghematan sesuai dengan skala prioritas. Belanja daerah
diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam
upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan
dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta
mengembangkan sistem jaminan sosial.
Belanja daerah diprioritaskan pada belanja yang wajib dikeluarkan diantaranya, belanja
pegawai, belanja barang dan jasa, belanja bantuan sosial, belanja modal serta belanja yang
wajib dikeluarkan pada tahun bersangkutan. Secara umum struktur belanja daerah
Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 terdiri atas Belanja Tidak Langsung dan Belanja
Langsung. Belanja Tidak Langsung terealisasi sebesar 52% atau Rp 1.436.343.019.756,60
sedangkan Belanja Langsung sebesar 48% atau Rp 1.304.645.051.822,30. Dari analisis
realisasi anggaran serta pertimbangan lainnya, arah kebijakan umum belanja daerah adalah
sebagai berikut :
1. Belanja daerah yang mencukupi belanja pegawai/gaji PNS;
2. Mencukupi belanja barang dan jasa rutin kantor;
3. Belanja pelayanan fungsi pendidikan dan kesehatan dan pemerataan infrastruktur
Kabupaten Banyuwangi;
4. Alokasi belanja bantuan sosial untuk memberdayakan dan mengentasan kemiskinan;
5. Peningkatan belanja modal
6. Alokasi dana pembangunan sekitar destinasi wisata dengan memadukan promosi
UMKM;
140 | Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017
7. Dukungan program dari pemerintahan pusat dan Provinsi Jawa Timur;
8. Alokasi belanja antisipasi kegiatan mendesak melalui belanja tidak terduga.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 141
142 | Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017
BAB IV
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 143
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong.
Upaya untuk mewujudkan visi tersebut adalah melalui 7 misi Pembangunan yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan
negara hukum
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan Bangsa yang berdaya saing
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritime yang mandiri, maju, kuat dan
berbasis kepentingan nasional
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Disisi lain, Pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2017 yang bertemakan Pemantapan
Pengelolaan Fiskal untuk Peningkatan Daya Saing dan Mengakselerasi Pertumbuhan
Ekonomi yang Berkelanjutan dan Berkeadilan menjadi dasar penyusunan RAPBN tahun
2017. Sejalan dengan tema tersebut, kebijakan fiskal tahun 2017 akan diarahkan untuk
mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, penciptaan lapangan
kerja, pengentasan kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan yang pada gilirannya
bermuara pada terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Dengan demikian,
RAPBN 2017 sebagai instrumen kebijakan fiskal disusun dengan mengacu kepada berbagai
strategi, kebijakan, dan prioritas dalam RKP Tahun 2017. Dalam RAPBN tahun 2017, strategi
kebijakan fiskal diarahkan untuk memperkuat stimulus fiskal, memantapkan daya tahan
fiskal, serta menjaga kesinambungan fiskal dalam jangka menengah. Kebijakan strategis
dalam RAPBN tahun 2017 yang akan ditempuh adalah sebagai berikut. Di sisi pendapatan
negara, Pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan penerimaan perpajakan melalui
berbagai terobosan kebijakan, antara lain melalui implementasi kebijakan pengampunan
144 | Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017
pajak yang dimulai tahun 2016 dan penegakan hukum di bidang Nota Keuangan dan RAPBN
Tahun 2017 Bagian I Ringkasan RAPBN Tahun 2017 I-4 perpajakan. Kebijakan
pengampunan pajak tersebut ditempuh sebagai langkah untuk memperkuat pondasi bagi
perluasan basis pajak dan sekaligus meningkatkan kepatuhan pembayar pajak di masa
mendatang. Selain itu, kebijakan perpajakan juga diarahkan untuk mendorong daya beli
masyarakat, meningkatkan iklim investasi dan daya saing industri nasional melalui
pemberian insentif fiskal untuk kegiatan ekonomi strategis, serta pengendalian konsumsi
barang tertentu yang memiliki eksternalitas negatif. Sementara itu, kebijakan PNBP
ditujukan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan. Selanjutnya di sisi belanja negara, kebijakan diarahkan untuk: (1) peningkatan
belanja produktif seperti pembangunan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah,
pembangunan sarana dan prasarana ketenagalistrikan, perumahan, sanitasi dan air bersih;
(2) meningkatkan efisiensi dan penajaman belanja nonoperasional utamanya pada belanja
barang untuk meningkatkan ruang fiskal; (3) meningkatkan kualitas dan efektivitas program
perlindungan sosial antara lain perluasan sasaran program keluarga harapan, perbaikan
mutu layanan kesehatan dan keberlanjutan program-program bantuan langsung ke
masyarakat, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu
Indonesia Sehat (KIS), beras untuk keluarga sejahtera (Rastra), dan beasiswa Bidik Misi,
dengan memperbaiki sistem penyaluran dan akurasi data penerima; (4) memperkuat
pelaksanaan program prioritas di bidang pendidikan, kesehatan, kedaulatan pangan dan
energi, kemaritiman dan kelautan, serta pariwisata dan industri; (5) penyaluran subsidi dan
program bantuan sosial nontunai yang lebih tepat sasaran, antara lain melalui perbaikan
basis data yang transparan dan penataan ulang sistem penyaluran subsidi yang lebih
akuntabel; dan (6) mendukung penegakan hukum serta stabilisasi pertahanan dan
keamanan, melalui pemberantasan dan penegakan peredaran gelap narkoba, tindak
terorisme, serta pengadaan alutsista. Selanjutnya, Transfer ke Daerah dan Dana Desa,
sebagai salah satu instrumen penting dari desentralisasi fiskal, diarahkan untuk
memperkuat pendanaan pembangunan daerah dan desa guna mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat dan mendukung pencapaian prioritas nasional.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 145
Beberapa sasaran asumsi indikator yang menjadi target nasional yang dapat dijadi
dasar dalam menyusun kebijakan pembangunan di daerah. Angka makro tersebut meliputi
pertumbuhan ekonomi, rasio pajak, pengangguran, Indeks Pembangunan Manusia.
INDIKATOR MAKRO 2014 2015 2016 2017 2018* 2019*
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 147
4.1.1.3. Pembangunan Perumahan Dan Pemukiman
Arah Kebijakan:
1. Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas produksi dalam
negeri :
Padi: penyelesaian pengamanan lahan berkelanjutan dan perluasan sawah baru 1
juta ha dan jaringan irigasi;
revitalisasi penyuluhan dan sistem perbenihan
1.000 desa berdaulat benih dan 1.000 desa pertanian organic
2. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan:
pembangunan gudang dengan fasilitas pasca panen; pengendalian pengaturan
impor yang efektif;
penguatan cadangan pangan dan stabilisasi harga pangan;
pengembangan sistem logistik ikan
3. Meningkatkan perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat:
konsumsi protein: telur, ikan, dan daging, sayur dan buah;
Arah Kebijakan :
1. Pemasaran Pariwisata Nasional: mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan
manca negara dan mendorong peningkatan wisatawan nusantara
2. Pembangunan Destinasi Pariwisata: meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata
sehingga berdaya saing di dalam negeri dan di luar negeri
3. Pembangunan Industri Pariwisata: meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam
industri pariwisata nasional serta meningkatkan keragaman dan daya saing
produk/jasa pariwisata .
4. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata: membangun sumber daya manusia
pariwisata serta organisasi kepariwisataan nasional
5. pengunjung atau wisatawan dari dalam dan luar negeri dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan, target wisatawan tahun 2017 sebesar 13,0 juta pada wisatawan
asing dan 263 juta wisatawan domestic.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 149
Mendorong terwujudnya kemudahan, kepastian, dan perlindungan usaha
iii. Perluasan peningkatan pelayanan dasar, melalui:
Peningkatan ketersediaan infrastruktur dan sarana
Pengembangan dan penguatan sistem terkait penyediaan layanan dasar
iv. Penyelenggaraan perlindungan sosial yang komprehensif:
Efektivitas program Bidik Misi
Penataan asistensi sosial: KIS, KIP, dan KKS
Perluasan cakupan SJSN dan Bantuan Tunai Bersyarat/ PKH
4.2 Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Daerah Propinsi Jawa Timur
Arah kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Timur juga harus mendapat perhatian
sebagai upaya sinkronisasi kebijakan Kabupaten Banyuwangi. Beberapa target indikator
utama di Jawa Timur yang hendak dicapai dalam RKPD Provinsi Jawa Timur 2017 antara
lain tingkat pertumbuhan ekonomi yang diproyeksi mencapai 5,5% - 6,0%, Indeks Gini
sebesar 0,35 0,40, tingkat kemiskinan sebesar 11,55% 12,0%, tingkat pengangguran
terbuka mencapai 4,02% - 4,25%, Indeks pembangunan manusia sebesar 68,5% - 70,0%,
indeks pembangunan gender sebesar 69,0% - 69,6%, dan kualitas air sungai berdasarkan
BOD sebesar 3,56mg/l 3,54mg/l serta kualitas air sungai berdasarkan COD adalah sebesar
10,84mg/l 10,80mg/l. secara rinci target dan stretaegi pembangunan daerah di propinsi
Jawa Timur adalah sebagai berikut :
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 151
f. Optimalisasi dan pemberdayaan kelembagaan petani/nelayan untuk
meningkatkan akses petani/nelayan terhadap faktor produksi, teknologi,
informasi, pemasaran maupun akses permodalan
4. Prioritas Harmonisasi sosial
a. Peningkatan kelembagaan karang taruna dan/atau organisasi lain yang berafiliasi
dengan kepemudaan
b. Peningkatan perlindungan generasi muda dari bahaya penyalahgunaan Napza,
minuman keras, dan penyebaran HIV/AIDS
c. Peningkatan kualitas hidup PMKS, dan peran aktif masyarakat dalam penanganan
kesejahteraan sosial
d. Peningkatan kualitas dan peran perempuan dalam pembangunan, serta
perlindungan perempuan dan anak dari berbagai tindak kekerasan melalui upaya
pencegahan, pelayanan dan pemberdayaan
e. Pengembangan konsep reformasi birokrasi sebagai reformasi administrasi yang
terdiri dari elemen regulasi , sumber daya manusia, teknologi informasi dan
kontrol masyarakat, untuk menghasilkan pelayanan publik yang lebih jelas tolok
ukurnya
f. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas melalui pelaksanaan standar
pelayanan minimal serta optimalisasi peran pengawasan internal oleh Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan pengawasan masyarakat
g. Penguatan aksi anti-korupsi, dan pemberantasan korupsi, serta memperluas
secara bertahap zona integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
h. Peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, serta sinergi perencanaan
pembangunan antar dan lintas SKPD
i. Peningkatan kapasitas anggota legislatif beserta kelembagaannya secara
berkelanjutan
j. Optimalisasi pengelolaan keuangan dan aset daerah secara terpadu
k. Peningkatan profesionalisme pengelolaan arsip pemerintah daerah didukung
sistem kearsipan yang komprehensif
l. Peningkatan ketersediaan dokumen statistik daerah yang akurat dan up to date
152 | Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017
m. Mengembangkan sistem penanggulangan bencana yang berbasis tata kelola
pemerintahan, responsiv, transparan dan akuntabel.
n. Peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan pada semua jalur, jenis,
dan jenjang pendidikan.
o. Peningkatan revitalisasi dan perbaikan situs-situs religi
p. Revitalisasi keamanan berbasis komunitas untuk mewujudkan keamanan
lingkungan, termasuk mencegah tumbuhnya permasalahan yang berkaitan
penggunaan dan penyebaran narkoba, serta terorisme
q. Revitalisasi budaya dan tradisi lokal untuk mendukung pembangunan .
r. Pengembangan dan pemanfaatan kearifan lokal untuk pemberdayaan masyarakat
s. Peningkatan fasilitasi pembentukan dan pengembangan Forum Kewaspadaan
Dini Masyarakat (FKDM) di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 153
a. Peningkatan koordinasi dan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)
sebagai sumber energi dan ketenagalistrikan
b. Peningkatan koordinasi kegiatan pertambangan/SD Mineral dan Migas
c. Peningkatan koordinasi lintas sektor yang berpotensi menghasilkan emisi GRK,
terutama sektor energy, transportasi, industry, pertanian, kehutanan dan
pengolahan limbah
3. Prioritas Kemaritiman dan Kelautan
a. Pengembangan sarana prasarana dan kapasitas nelayan, serta usaha ekonomi
produktif masyarakat kawasan pesisir, dan kepulauan
b. Peningkatan upaya konservasi pesisir dan laut, merehabilitasi ekosistem yang
rusak, serta menggiatkan kemitraan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat
dan swasta dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut
4. Prioritas Pengembangan Industri dan Perdagangan
a. Peningkatan investasi melalui perbaikan iklim investasi untuk menciptakan
kesempatan kerja baru
b. Peningkatan perlindungan dan pengawasan tenaga kerja, termasuk norma kerja,
serta norma kerja, serta norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), untuk
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja, dan menciptakan hubungan industrial
yang kondusif
c. Peningkatan fasilitasi penumbuhkembangan industri pengolahan agro dan non-
agro
d. Peningkatan pengembangan destinasi pariwisata melalui perluasan
pengembangan objek wisata alam dan buatan
e. Peningkatan fasilitasi sarana dan prasarana penunjang destinasi pariwisata
f. Peningkatan penyelenggaraan festival seni budaya lokal pada event nasional dan
internasional
g. Peningkatan investasi dalam negeri (PMDN), dan PMA dengan mendorong
kemitraan PMA dan PMDN, serta kebijakan pemanfaatan bahan baku lokal bagi
PMA
h. Pengembangan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah komoditas
yang diperdagangkan
154 | Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017
i. Peningkatan kapasitas pelayanan perizinan melalui peningkatan infrastruktur
pelayanan perizinan, kepastian prosedur dan jenis layanan, serta kapasitas SDM
pelayanan
5. Prioritas Pengembangan Koperasi dan UMKM
a. Perluasan cakupan kelompok sasaran, substansi pendidikan dan pelatihan UMKM
untuk efisiensi dan efektivitas proses usaha, termasuk manajemen pemasaran
b. Peningkatan dukungan pengembangan usaha mikro tradisional dan pengrajin
melalui pembinaan sentra-sentra produksi/klaster disertai dukungan
penyediaan infrastruktur yang makin memadai
c. Peningkatan dan pengembangan lembaga keuangan mikro (LKM) pedesaan untuk
mendukung pengembangan koperasi, serta usaha mikro dan kecil
d. Peningkatan tumbuhnya wirausaha kelas menengah baru yang bergerak di sektor
UMKM melalui pelatihan budaya usaha dan kewirausahaan, dan bimbingan teknis
manajemen usaha, serta akses permodalan.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 155
e. Peningkatan peran perempuan dalam pengembangan usaha ekonomi produktif,
melalui berbagai pelatihan keterampilan, dan pendampingan untuk
meningkatkan kapasitas usaha ekonomi perempuan
2. Prioritas Peningkatan infrastruktur
a. Peningkatan pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan yang
menghubungkan tempat produksi pertanian dan tujuan pasar untuk menekan
biaya angkut, sehingga dapat meningkatkan pendapatan penduduk miskin
b. Peningkatan kuantitas dan kualitas prasarana transportasi jalan
c. Pengembangan sistem angkutan massal cepat di wilayah regional dan perkotaan
berbasis jalan atau rel
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 157
Berdasarkan pada evaluasi capaian kinerja pembangunan Kabupaten Banyuwangi
tahun lalu, evaluasi permasalahan dan isu strategis pembangunan daerah pada dokumen
RPJMD 2016-2021, proyeksi pencapaian kinerja tahun 2016, rancangan program indikatif di
tahun 2017 yang bersifat lintas wilayah dan lintas waktu (multiyears) dari RPJMD
Kabupaten Banyuwangi 2016-2020, telaah tujuan dan tahapan pembangunan dalam
dokumen RPJPD Kabupaten Banyuwangi 2005-2025, telaah arahan strategis pengembangan
kewilayahan dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014-2019, telaah prioritas RPJMN 2015-
2019, dan analisis isu-isu kebijakan nasional, maka prioritas pembangunan daerah
Kabupaten Banyuwangi tahun 2016 ditetapkan sebagai berikut :
Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016 sebagaimana
yang dalam 20 konsep dasar pembangunan daerah sebagai berikut :
1. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan Yang Bermoral dan Berakhlak
2. Peningkatan Akses dan Kualitas Kesehatan
3. Revitalisasi Sektor Pertanian
4. Pengembangan Industri Olahan dan Kreatif Berbasis Pertanian
5. Pengembangan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal
6. Pelestarian dan Pengembangan Budaya Lokal
7. Meningkatkan Daya Saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Berbasis
Kelompok dan Kluster
8. Penguatan Regulasi Ekonomi Kerakyatan Daerah
9. Pengembangan Infrastruktur dan Tata Ruang
10. Peningkatan Akses Transportasi dan Informasi
11. Pengembangan Jejaring kekuatan ekonomi
12. Peningkatan Investasi
13. Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran
14. Pemberdayaan Kelompok Masyarakat
15. Pengarusutamaan Jender dan Perlindungan Anak
16. Peningkatan Kesadaran Hukum
17. Pengembangan Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
18. Pengendalian Lingkungan, Rehabilitasi Lahan dan Hutan
19. Peningkatan Kapasitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
158 | Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017
20. Membangun Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan efektif
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 159
Tabel 3.16 Program Prioritas Pembangunan Yang Menjadi Prioritas 1.
1 2 3 4 5
Pendidikan
Program Peningkatan APK PAUD formal ( usia Dinas Pendidikan
80.68
Akses PAUD 5-6 tahun)
APM PAUD formal ( usia
68.1
5-6 tahun)
Rasio ketersediaan
lembaga terhadap anak 1.56 13,757,800,000.00
usia Paud 5-6 tahun
Persentase ketersediaan
Ruang Kelas Terhadap 98.8
Kelas Rombel
Program Peningkatan Persentase Lembaga
Mutu PAUD PAUD Formal 79.51
Terakreditasi
Persentase Nilai rata-
rata Pengetahuan dan 3,120,000,000.00
Keterampilan Pendidik 61.6
dan Tenaga
Kependidikan TK
Program Peningkatan APK SD/MI/Paket A 104
Akses Pendidikan SD APM SD/MI/Paket A 99.95
Angka Melanjutkan (AM)
SD/MI ke SMP/MTs 101.86
55,813,850,000.00
Gender Angka
Melanjutkan (AM) SD/MI 1.02
ke SMP/MTs
Program Peningkatan Jumlah SD terakreditasi
233
Mutu Pendidikan SD A
Persentase Nilai rata-
rata Pengetahuan dan
Keterampilan Pendidik 61.5 16,125,000,000.00
dan Tenaga
Kependidikan SD
Angka Putus Sekolah SD 0.03
Program Peningkatan APK SMP/Mts/Paket B
101.21
Akses Pendidikan SMP
23,160,400,000.00
APM SMP/MTs/Paket B 88.84
1 2 3 4 5
Angka Melanjutkan (AM)
SMP/MTs/Paket ke 99.07
SMA/SMK/MA/Paket C
Kesehatan
Program Upaya Contact Rate (Angka Dinas Kesehatan
1.26
Peningkatan Kesehatan Kunjungan Baru)
Perorangan Cakupan pelayanan
4.1
rujukan
Cakupan Parameter 12,350,333,000.00
Pemeriksaan
65
Laboratorium sesuai
standar
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 161
Program Prioritas Indikator Kinerja Perangkat
Target Indikasi Anggaran
Pembangunan Program Daerah
1 2 3 4 5
Program Pengawasan dan Persentase sekolah tidak
Pengendalian Kesehatan ditemukan jajanan
55
Makanan mengandung bahan
berbahaya
150,000,000.00
Prosentase Industri
Rumah Tangga Pangan 75
(IRT-P) bersertifikat
Program Upaya Persentase Desa Siaga
Peningkatan Kesehatan Aktif Purnama Mandiri 28
Berbasis Masyarakat
Persentase Posyandu
PURI yang menjadi 15
1,025,000,000.00
Taman Posyandu
Persentase
Pengembangan UKBM 20
PURI (Purnama Mandiri)
Program Pembiayaan Cakupan pembiayaan
7
Kesehatan kesehatan 79,082,308,000.00
Program Promosi Persentase Rumah
Kesehatan Tangga Sehat (Ber PHBS) 56
275,000,000.00
Program Pengendalian dan Angka Kejadian Kasus
Pencegahan Penyakit Penyakit menular
98
(Angka Kesakitan per
1.000 Penduduk)
Presentase penyakit
5
tidak menular
Prosentase Desa UCI 91 1,513,453,750.00
Penanggulangan KLB <
100
24 jam
Cakupan Deteksi Dini
Kesehatan Jiwa oleh 20
Puskesmas
Program Perbaikan Gizi Prevelensi Gizi Buruk 2
Masyarakat Persentase bayi usia 6
bulan mendapat ASI 44
Eksklusif
Persentase Ibu Hamil 550,000,000.00
yang mendapatkan
Tablet Tambah darah ( 87
TTD ) minimal 90 tablet
selama kehamilan
1 2 3 4 5
Program Pengembangan Jumlah Desa STBM
Lingkungan Sehat (Sanitasi Total Berbasis 5
Masyarakat)
Persentase desa ODF 60 750,000,000.00
Persentase TTU
77.5
memenuhi syarat
Program Peningkatan Cakupan persalinan oleh
Keselamatan Ibu Hamil, tenaga kesehatan di 81
Melahirkan dan Nifas Fasilitas Kesehatan
Cakupan ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan
antenatal (cakupan 81 250,000,000.00
kunjungan kehamilan ke
empat (K4)
Cakupan Peserta KB
69
Aktif
Program Sumberdaya Cakupan ketersediaan
Kesehatan obat sesuai kebutuhan,
87
baik obat esensial
maupun generik
Cakupan Alkes Faskes
33
dasar Sesuai standart 2,865,000,000.00
Prosentase SDM
Kesehatan dengan
40
kompetensi sesuai
standar
Program Standarisasi Prosentase Puskesmas
Pelayanan Kesehatan Bernilai Minimal cukup
73
dalam Penilaian Kinerja
Puskesmas
Persentase Fasilitas
Kesehatan Primer 35 2,146,595,000.00
Terakreditasi
Persentase Fasilitas
Kesehatan 92
RujukanTerakreditasi
Program Pengadaan, Persentase Bangunan
Peningkatan dan Puskesmas Sesuai 40
13,165,000,000.00
Perbaikan Sarana dan standar
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 163
Program Prioritas Indikator Kinerja Perangkat
Target Indikasi Anggaran
Pembangunan Program Daerah
1 2 3 4 5
Prasarana Prosentase Bangunan
Puskesmas/Puskemas Puskesmas Pembantu 50
Pembantu dan Jaringannya dalam kondisi baik
Pekerjaan Umum dan Pekerjaan
Penataan Ruang Umum, Cipta
Program Pembangunan Panjang jalan perdesaan Karya Dan
Infrastruktur Perdesaan yang dibangun dalam 40 Penataan Ruang
17,050,700,000.00
kondisi baik
Program Pembangunan Jumlah fasilitas publik
Fasilitas Publik dan aparatur yang
50
terbangun berfungsi baik 25,000,000,000.00
1 2 3 4 5
Program Pengembangan, Sumber Air / Mata Air
Pengelolaan, dan yang dalam kondisi
Konservasi Sungai, Danau baik/kondisi debit air 60
92,396,504,527.18
dan Sumber Daya Air stabil
Lainnya
Perumahan rakyat dan Dinas
Kawasan Permukiman Perumahan Dan
Program Lingkungan Jumlah Rumah Layak Kawasan
Perumahan dan Huni 100 Permukiman
950,000,000.00
Pemukiman Sehat
Ketentraman, Ketertiban Satuan Polisi
Umum, dan Perlindungan Pamong Praja
Masyarakat
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 165
Program Prioritas Indikator Kinerja Perangkat
Target Indikasi Anggaran
Pembangunan Program Daerah
1 2 3 4 5
Program Peningkatan Persentase kelompok
Peran Serta dan usaha perempuan
20
Kesetaraan Gender dalam mandiri 344,625,000.00
Pemberdayaan
Pangan Dinas Perikanan
Program Peningkatan Skor PPH Ketersediaan Dan Pangan
91
Ketahanan Pangan 4,843,000,000.00
Lingkungan hidup Dinas
Program Pengelolaan Persentase sampah yg Lingkungan
53
Persampahan dikelola 11,261,250,000.00 Hidup
Program Pengendalian Indeks Pencemaran
140.7 11,261,250,000.00
Pencemaran Lingkungan Lingkungan
Program Perlindungan dan Persentase peran serta
Konservasi Lingkungan masyarakat dalam
40 930,000,000.00
perlindungan dan
konservasi lingkungan
Program Rehabilitasi Indeks tutupan
60.8 550,000,000.00
Hutan/Lahan hutan/lahan
Administrasi Dinas
Kependudukan dan Kependudukan
Pencatatan Sipil dan Pencatatan
Program Penataan Persentase pelayanan Sipil
Administrasi KTP-el kurang dari 2 jam 80
3,508,635,250.00
Kependudukan
Pemberdayaan Dinas
Masyarakat dan Desa Pemberdayaan
Program Pengembangan Indeks Ketahanan Masyarakat Dan
Lembaga Ekonomi Ekonomi Desa
0.64
Pedesaan 923,840,000.00
1 2 3 4 5
Pengendalian Penduduk Dinas
dan Keluarga Berencana Pemberdayaan
Perempuan dan
Program Keluarga Persentase KB Aktif
69 820,928,000.00 Keluarga
Berencana
Berencana
Perhubungan Dinas
Program Pengembangan Persentase peningkatan Perhubungan
Transportasi Udara dan aksesibilitas
25
Perkeretaapian transportasi Udara dan 770,000,000.00
Perkeretaapian
Program Peningkatan Persentase pengguna
Pelayanan Angkutan jasa angkutan
penumpang umum di 82
bidang transportasi 600,000,000.00
darat
Program Pengelolaan LPJU Persentase panjang jalan
terlayani LPJU 28
36,900,000,000.00
Komunikasi dan
Informatika Dinas
Program Pengembangan Persentase infrastruktur Komunikasi,
Komunikasi, Informasi, IT yang berfungsi baik 62 Informatika dan
2,515,000,000.00
dan Media Massa Persandian
Program Pengembangan persentase Informasi
dan Penyebaran Informasi pemerintah daerah yang 250
525,000,000.00
Pemerintah Daerah tersebarluaskan
Program Pengembangan Persentase Aplikasi IT
dan Pengelolaan Teknologi yang Mendukung city
Informatika branding dan layanan 50 3,960,000,000.00
publik yang berfungsi
baik
Program Tatakelola Persentase aplikasi e-
Pengembangan e- government yang 50
1,185,600,000.00
Government berfungsi baik
Koperasi, Usaha Kecil dan Dinas Koperasi
Menegah Dan Usaha Mikro
Program Peningkatan Persentase koperasi aktif
Kualitas Kelembagaan 81
Koperasi
Persentase 1,400,000,000.00
pertumbuhan jumlah 0.37
anggota koperasi
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 167
Program Prioritas Indikator Kinerja Perangkat
Target Indikasi Anggaran
Pembangunan Program Daerah
1 2 3 4 5
Program Pengembangan Persentase koperasi
14.18
Usaha Koperasi sehat
Persentase peningkatan 1,032,957,500.00
13.22
volume usaha koperasi
Program Penumbuhan Persentase wirausaha
Wirausaha Baru mikro baru yang tumbuh 0.27
1,250,000,000.00
1 2 3 4 5
Program Pengembangan Jumlah event
10
Olahraga Rekreasi 12,250,000,000.00
Statistik Dinas
Komunikasi,
Program Pengembangan Persentase Data
Informatika dan
Data/Informasi/Statistik Informasi dan Statistik
100 Persandian
Daerah Daerah yang Tersusun 1,070,000,000.00
dengan Baik
Persandian
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 169
Program Prioritas Indikator Kinerja Perangkat
Target Indikasi Anggaran
Pembangunan Program Daerah
1 2 3 4 5
Nilai produksi perikanan
1506911
tangkap
Persentase Peningkatan
PNBP sektor Perikanan 10
Tangkap
Persentase jumlah KUB
yang meningkat 5
kelasnya
Pariwisata Dinas
Program Pengembangan Lenght of stay Kebudayaan Dan
Destinasi dan Jaringan 3 Pariwisata
10,532,388,000.00
Kemitraan Pariwisata
Program Pengembangan Jumlah kunjungan
20
Pemasaran Pariwasata wisatawan 4,000,000,000.00
Pertanian Dinas Pertanian
Program Peningkatan persentase kelompok
Produksi Hasil Peternakan yang memanfaatkan
9
teknologi peternakan
tepat guna
3,466,700,000.00
Produksi daging 9342
Produksi Telur 11570
Produksi susu 813
Program Peningkatan jumlah kelompok dan
Produksi Ternak usaha peternakan yang 605
1,850,000,000.00
tumbuh
Program Pencegahan dan Angka Kejadian Penyakit
4.5
Penanggulangan Penyakit
Ternak Angka Kematian Ternak 0.3
Usaha produk hewan 5,745,000,000.00
yang bersertifikasi 4
PRA/NKV
Program Peningkatan Produktifitas Padi atau
Produksi dan Kualitas Bahan Pangan Utama 65.3
Produk Tanaman Pangan Lainnya Per Hektar
persentase sarana dan
prasarana tanaman
100 17,470,000,000.00
pangan yang
dimanfaatkan
Jumlah sertifikasi
2
produk tanaman pangan
1 2 3 4 5
Program Peningkatan Persentase peningkatan
Produksi dan Kualitas produksi tanaman
3.33
Produk Perkebunan dan hortikultura unggulan
Hortikultura daerah
Persentase peningkatan
produksi tanaman 20,500,000,000.00
3.33
perkebunan unggulan
daerah
Jumlah sertifikasi
produk perkebunan dan 3
hortikultura
Program Peningkatan Persentase peningkatan
Kualitas Bahan Baku produksi tembakau
3.33
Industri Hasil Tembakau
(DBHCHT) 9,200,000,000.00
Jumlah sertifikasi
1
tembakau
Perindustrian Dinas
Program Pengembangan Persentase peningkatan Perindustrian
Industri Kecil dan nilai penjualan (omset) 2:09 dan Perdagangan
3,465,000,000.00
Menengah IKM
Program Pengembangan Persentase cakupan
Sentra dan Klaster Industri pengembangan sentra 55
industri
Persentase peningkatan 1,022,000,000.00
jumlah IKM yang 5
bermitra dalam klaster
Program Pembinaan Rasio ketimpangan
Lingkungan Sosial Lingkup pendapatan IKM wilayah
Industri Kecil kecamatan 16
2,833,000,000.00
(ketimpangan versi bank
dunia)
Program Perlindungan HKI Persentase peningkatan
dan Standardisasi Industri sertifikasi standardisasi 50
4,472,000,000.00
dan HKI
Transmigran Dinas Tenaga
Kerja Dan
Program Pengembangan Persentase Penempatan Transmigrasi
Wilayah dan Penempatan Transmigran 0 535,000,000.00
Transmigrasi
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 171
Program Prioritas Indikator Kinerja Perangkat
Target Indikasi Anggaran
Pembangunan Program Daerah
1 2 3 4 5
Kesatuan Bangsa dan Badan Kesatuan
Politik Bangsa dan
Program Pengembangan Persentase angka konflik Politik
Wawasan Kebangsaan Suku, Agama, Ras dan 0
920,092,300.00
Antar Golongan
Unsur Penunjang Badan
(Perencanaan) Perencanaan
Program Perencanaan Persentase terpenuhinya Pembangunan
Pembangunan Daerah aspek kualitas dalam Daerah
80
dokumen perencanaan 960,000,000.00
1 2 3 4 5
Persentase Peningkatan
SDM Aparatur Melalui
Pelaksanaan Diklat
Penelitian dan Badan
Pengembangan Perencanaan
Pembangunan
Program Penelitian dan Persentase data dan Daerah
Pengembangan informasi hasil
penelitian dan
80
pengembangan yang 1,960,000,000.00
dimanfaatkan sebagai
policy brief
Staf dan Pengawasan Sekretariat
Program Perumusan Peringkat LPPD Daerah
Kebijakan
10 900,000,000.00
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Program penataan, persentase peningkatan
penguasaan, pemilikan, aset tanah pemkab
70
penggunaan dan bersertikat 25,000,000,000.00
pemanfaatan tanah
Program penyelesaian persentase konflik
konflik-konflik pertanahan pertanahan yang 85 200,000,000.00
terfasilitasi
Program Fasilitasi Persentase pengadaan
Pengadaan Barang dan barang dan jasa yang
100 1,612,000,000.00
Jasa akuntabel, efektif dan
efesien
Program Peningkatan Persentase SKPD yang
Akuntabilitas Kinerja nilai AKIPnya Baik/B
Aparatur dan Instansi hasil evaluasi 72 570,000,000.00
Pemerintah Inspektorat (TIM) dari
SKPD yang dievaluasi
Program Perumusan Nilai rata-rata indeks
Kebijakan Pelayanan kepuasan masyarakat 80 500,000,000.00
Publik terhadap layanan SKPD
Jumlah 785,883,077,627.18
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 173
Tabel 3.17 Program Prioritas Pembangunan Yang Menjadi Prioritas 2.
1 2 3 4 5
URUSAN WAJIB
Kesehatan
Program Peningkatan Cakupan pelayanan Usia Dinas Kesehatan
55 50,000,000.00
Kesehatan Lansia Lanjut
Program Pembinaan dan Persentase Puskesmas
Pemberdayaan Kesehatan Melaksanakan Upaya 26 50,000,000.00
Kerja Kesehatan kerja
Program Pembinaan dan Persentase Puskesmas
Pemberdayaan Kesehatan Melaksanakan Kegiatan 20 50,000,000.00
Olahraga Kesehatan Olahraga
Program Peningkatan Cakupan kunjungan
86
Kesehatan Bayi dan Balita neonatal pertama (KN1
175,000,000.00
Cakupan pelayanan
96
kesehatan bayi (K By)
Program Peningkatan Persentase Capaian
Kualitas Pelayanan RSUD Standar Peayanan Minimal 75 64,909,412,000.00
Blambangan (SPM) Rumah Sakit
Program Peningkatan Persentase Capaian
Kualitas Pelayanan RSUD Standar Pelayanan
75 72,126,735,000.00
Genteng Minimal (SPM) Rumah
Sakit
Program Pembinaan
Lingkungan Sosial Lingkup
5,000,000,000.00
Kesehatan ( RSUD
Blambangan)
Program Pembinaan
Lingkungan Sosial Lingkup
5,000,000,000.00
Kesehatan ( RSUD
Genteng)
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dinas Pekerjaan
Program Pembangunan Panjang saluran drainase / Umum, Cipta
Saluran Drainase/Gorong- gorong-gorong yang Karya dan
15000 225,000,000.00
gorong dibangun dalam kondisi Penataan Ruang
baik
Program Panjang jalan yang
Rehabilitasi/Pemeliharaan direhabilitasi dalam 400 50,000,000,000.00
Jalan kondisi baik
Program Jumlah jembatan yang
Rehabilitasi/Pemeliharaan direhab dalam kondisi baik 5 5,000,000,000.00
Jembatan
1 2 3 4 5
Program Peningkatan Jumlah sarana dan
Sarana dan Prasarana prasarana kebinamargaan 6 10,400,000,000.00
Kebinamargaan yang berfungsi baik
Program Pembangunan Panjang trotoar berfungsi
8000 5,535,000,000.00
Trotoar baik
Program Pengelolaan Areal Presentase areal
Pemakaman pemakaman yang 1.5 6,260,000,000.00
berfungsi baik baik
Program Penataan Persentase sanitasi
Lingkungan lingkungan Perumahan 15 2,800,000,000.00
yang berfungsi baik
Program panjang jaringan irigasi Dinas Pekerjaan
Rehabilitasi/Pemeliharaan diperbaiki Umum Pengairan
Jaringan Irigasi, Rawa, 35 103,940,780,800.00
Jaringan Pengairan
Lainnya
Program Pembangunan Sistem informasi/database
Sistem Informasi/Database jalan dan jembatan yang 4 500,000,000.00
Jalan dan Jembatan berfungsi baik
Program Pengembangan Jumlah fasilitas publik
Wilayah Strategis dan strategis yang dibangun 2 2,250,000,000.00
Cepat Tumbuh berfungsi baik
Program Pembinaan Jasa Jumlah tenaga terampil
Konstruksi konstruksi yang sesuai 20
standar
473,250,000.00
Jumlah penyedia jasa
konstruksi yang sesuai 200
kualifikasi
Program Pembangunan Ketersediaan Dokumen
Sistem Informasi/data Data Base Sumber Daya Air 65 158,125,000.00
Base Sumber Daya Air
Program Pembangunan Persentase jaringan irigasi
Jaringan Irigasi, Rawa, dan dalam kondisi baik dan
90 495,000,000.00
Jaringan Pengairan teknis
Lainnya
Program Pengendalian Persentase daerah bebas
75 2,875,000,000.00
Banjir banjir
Program Pemberdayaan peningkatan partisipasi
Masyarakat masyarakat dalam 70 904,400,000.00
pengelolaan air
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 175
Program Prioritas Perangkat
Indikator Kinerja Program Target Indikasi Anggaran
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5
Program Perencanaan Persentase Ketersediaan
Pembangunan Jaringan Air pada musim hujan dan
80 3,616,110,000.00
Irigasi dan Pembangunan kemarau (Degradasi DAS)
Sumber Daya Air Lainnya
Perumahan rakyat dan Kawasan Permukiman Dinas
Program Penataan Jumlah Perumahan sesuai Perumahan dan
20 300,000,000.00
Perumahan ketentuan Kawasan
Jumlah kasiba yang berijin 5 Permukiman
Program Pengendalian Luas kawasan kumuh yang
10 3,900,000,000.00
Kawasan Kumuh tertangani
Program Pengembangan Jumlah rusun dan PSU
1 550,000,000.00
Rusun dan PSU berfungsi baik
Program Lingkungan Sehat Jumlah sarana dan
Perumahan prasarana sanitasi dasar
5 600,000,000.00
yang dibangun berfungsi
baik
Kentretaman dan Ketertiban Satuan Polisi
Program Pemeliharaan persentase penanganan Pamong Praja
Ketentraman dan ganguan ketrentaman dan
93 950,000,000.00
Keindahan dan Ketertiban ketertiban umum
Umum
Program Pemberdayaan Rasio Linmas Per desa
dan Pengembangan 38 1,281,000,000.00
Potensi Satuan Linmas
Program Peningkatan persentase patroli
Keamanan dan ketertiban 95 3,750,000,000.00
Kenyamanan Lingkungan
Program Pengembangan Badan
Ketangguhan Masyarakat Persentase peningkatan Penanggulangan
Menghadapi Bencana ketangguhan masyarakat Bencana Daerah
61.4
terhadap ancaman
bencana 930,000,000.00
1 2 3 4 5
Sosial Dinas Sosial
Program Peningkatan Persentase PSKS yang
Kemampuan (Capacity tersertifikasi 1.79 425,000,000.00
Building)
Program Perlindungan Persentasen PMKS
Sosial Prioritas yang mendapat
9.52 3,105,000,000.00
jaminan hidup dasar
meningkat,
Program Penanganan Persenrtase korban
Bencana bencana yang ditangani 9.11 575,000,000.00
Pangan
Program Peningkatan Skor PPH Konsumsi Dinas Perikanan
Diversifikasi Pangan 70 645,000,000.00 dan Pangan
Lingkungan hidup
Program Pengembangan Akreditasi lab.Lingkungan Dinas
Laboratorium Lingkungan 12 930,000,000.00 Lingkungan
Hidup
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Program Pendataan dan Persentase database Dinas
Informasi Kependudukan kependudukan yang valid 87 137,500,000.00 Kependudukan
dan update dan Pencatatan
Program Pelayanan Bayi lahir procot pulang Sipil
0.35 445,000,000.00
Pencatatan Sipil bawa akta
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Program Pengembangan Persentase layanan Dinas
Pusat Pelayanan Informasi informasi dan KRR 85 623,300,000.00 Pemberdayaan
dan Konseling KRR Perempuan dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 177
Program Prioritas Perangkat
Indikator Kinerja Program Target Indikasi Anggaran
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5
Program Penanggulangan Persentase Remaja yang Keluarga
Narkoba, PMS Termasuk bermasalah dengan Sex Berencana
0.24 344,625,000.00
HIV/AIDS bebas, Napza termasuk
HIV/AIDS
Program Pengendalian Angka Laju Pertambahan
0.36 351,145,000.00
Penduduk Penduduk
Program Peran Serta Persentase peranserta
Masyarakat dalam masyarakat dalam
70 291,990,800.00
Pelayanan KB/KR yang pelayanan KB/KR Mandiri
Mandiri
Perhubungan
Program Pengembangan Persentase peningkatan Dinas
Transportasi Laut aksesibilitas transportasi 12 760,000,000.00 Perhubungan
Laut
Program Pembangunan Persentase Pengembangan
Prasarana dan Fasilitas Prasarana dan Fasilitas 75 1,400,000,000.00
Perhubungan Perhubungan
Program Peningkatan Persentase Kelaikan
Kelaikan Pengoperasian Pengoperasian kendaraan 84 1,150,000,000.00
Kendaraan Bermotor bermotor
Program Pengawasan dan Persentase potensi lokasi
Pengaturan Lalu Lintas kemacetan dan kepadatan 75 3,325,000,000.00
Angkutan Jalan lalu lintas angkutan jalan
Program Pembangunan Persentase peningkatan
Sarana Dan Prasarana sarana prasarana 64 5,475,000,000.00
Perhubungan transportasi Darat
Program Pengendalian dan Indeks angka kecelakaan
40.38 3,680,000,000.00
Pengamanan Lalu Lintas transportasi darat
Program Rehabilitasi dan kualitas prasarana dan
Pemeliharaan Prasarana fasilitas transportasi Darat 100 925,000,000.00
dan Fasilitas LLAJ
Kepemudaan dan Olahraga
Dinas Pemuda
Program Upaya Jumlah duta anti narkoba
dan Olah Raga
Pencegahan meningkat 70 200,000,000.00
Penyalahgunaan Narkoba
Program Peningkatan Jumlah pemuda pelopor
23
Peran Serta Kepemudaan meningkat
Persentase organisasi 1,650,000,000.00
pemuda yang memenuhi 80
ketentuan
1 2 3 4 5
Program Pembinaan Presentase anggota
Kepramukaan pramuka yang terfasilitasi 80 200,000,000.00
kegiatannya
Program Peningkatan Persentase sarana dan
Sarana dan Prasarana prasarana yang memenuhi 3 16,000,000,000.00
Olahraga standart
Kearsipan
Program Penyelamatan Persentase arsip statis dan Dinas
dan Pelestarian Dokumen/ dinamis yang dikelola 87 307,621,000.00 Perpustakaan
Arsip Daerah dan Kearsipan
Program Pemeliharaan Persentase arsip statis dan
Rutin/ Berkala Sarana dan dinamis yang dikelola 87 61,548,700.00
Prasarana Kearsipan
Perdagangan
Program Peningkatan dan Jumlah realisasi ekspor Dinas
1.05E+08 3,465,000,000.00
Pengembangan Ekspor Perindustrian
Program Optimalisasi Persentase pertumbuhan dan Perdagangan
Perdagangan Dalam Negeri sub sektor perdagangan 8.52 1,022,000,000.00
besar dan eceran
Program Stabilisasi Harga Rata-rata persentase
12.82 2,833,000,000.00
Komoditas Perdagangan kenaikan harga komoditas
Program Perlindungan Persentase peningkatan
Konsumen dan pelaku usaha yang tertib 10.91 4,472,000,000.00
Pengamanan Perdagangan niaga
Program Pemberantasan Persentase tertib niaga
92 76,000,000.00
Barang Kena Cukai Ilegal barang kena cukai
Program Pembinaan dan Persentase pasar rakyat
Pengelolaan Pasar yang mengalami
2.04 3,950,000,000.00
peningkatan standar
sesuai SNI
Pemerintahan Umum Kecamatan
Program Penyusunan Persentase aspek kualitas
RKPD Kabupaten di Musrenbang Kecamatan 85 375,000,000.00
Kecamatan
Program Pemberdayaan Persentase keterlibatan
Masyarakat Kecamatan masyarakat dalam 0.78 375,000,000.00
kegiatan
Program Pemasyarakatan Persentase kualitas
Minat dan Budaya Baca di layanan perpustakaan 87 375,000,000.00
Kecamatan keliling di Kecamatan
Program Penegakan Perda Persentase kualitas
87 375,000,000.00
dan Perbup di Kecamatan pelaksanaan dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 179
Program Prioritas Perangkat
Indikator Kinerja Program Target Indikasi Anggaran
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5
penerbitan dan
pemeliharaan Keamanan
di Kecamatan
Program Fasilitasi Persentase kualitas
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
Penanggulangan pelaksanaan 87 375,000,000.00
Kemiskinan penanggulangan
kemiskinan
Program Fasilitasi Persentase
Penyelenggaraan desa/kelurahan sehat 75 375,000,000.00
Kecamatan Sehat
Kesatuan Bangsa dan Politik Badan Kesatuan
Program Pendidikan Persentase angka Bangsa dan
Politik Masyarakat masyarakat yang Politik
65 3,200,000,000.00
menggunakan hak
politiknya
Program Pemberdayaan Angka potensi gangguan
Masyarakat untuk Menjaga ideologi, politik, ekonomi, 12 3,118,300,000.00
Ketertiban dan Keamanan pertahanan dan keamanan
Program Program Angka potensi gangguan
Peningkatan sosial budaya
12 134,300,000.00
Pemberantasan Penyakit
Masyarakat
Unsur Penunjang (Perencanaan) Badan
Program Pengendalian dan Persentase SKPD yang Perencanaan
Evaluasi Pembangunan tercapai target 90 1,125,000,000.00 Pembangunan
Daerah programnya Daerah
Unsur Keuangan
Program Peningkatan dan Persentase SKPD dalam Badan
Pengembangan menyusun RKA, DPA dan Pengelolaan
89 5,110,000,000.00
Perencanaan dan Evaluasi DPPA tepat waktu Keuangan dan
Anggaran Daerah Aset Daerah
Program Peningkatan Persentase pemenuhan
Pertanggungjawaban laporan keuangan yang
89 3,831,000,000.00
Pendapatan dan Belanja tepat waktu
Daerah
Program Peningkatan dan Persentase peningkatan
Pengembangan kinerja Aseet Daerah 87 2,100,000,000.00
Pengelolaan Aset Daerah
Program Perumusan Persentase Peningkatan Badan
Kebijakan Pendapatan Potensi Pendapatan 13 1,560,000,000.00 Pendapatan
Daerah Daerah Daerah
1 2 3 4 5
Persentase Pengendalian
Administrasi Dinas 17
Penghasil Berbasis IT
Persentase Peningkatan
Pelaporan Realisasi
70
Pendapatan Yang Tepat
Waktu
Program Validasi, Persentase Kesesuaian
Penetapan Pajak dan Obyek dan Subyek Pajak / 90
Retribusi Daerah Retribusi Daerah
1,360,000,000.00
Persentase Penetapan
Pajak dan Retribusi Yang 100
Ditagih
Program Intensiifikasi dan Persentase Realisasi PBB 74
Ekstensifikasi Pajak Persentase Realisasi 2,250,000,000.00
Daerah 45
BPHTB
Badan
Unsur Kepegawaian
Kepegawaian,
Program Pembinaan dan Persentase Pelaksanaan Pendidikan dan
50
Pengembangan Aparatur Seleksi CPNS Daerah Pelatihan
Persentase pelaksanaan
ujian dinas dan seleksi 50
kompetensi jabatan
Persentase penempatan
PNS sesuai dengan analisis 70 1,230,000,000.00
jabatan
Persentase Ketepatan
waktu Kenaikan Pangkat 70
PNS
Prosentase Pelaksanaan
Pembinaan Karier PNS 75
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 181
Program Prioritas Perangkat
Indikator Kinerja Program Target Indikasi Anggaran
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5
Staf dan Pengawasan Inspektorat
Program Peningkatan Persentase Laporan
Sistem Pengawasan Keuangan SKPD yang
Internal dan Pengendalian sesuai SAP dalam 100
Pelaksanaan Kebijakan mendukung tercapainya
KDH pada Wilayah IRBAN I WTP pada wilayah Irban I
Persentase rekomendasi
temuan yang selesai
ditindaklanjuti : Keuangan 2,433,048,000.00
55
negara/daerah dan
administrasi pada wilayah
Irban I
Persentase hasil evaluasi
SAKIP dengan nilai
50
minimal A pada wilayah
Irban I
Program Peningkatan Persentase Laporan
Sistem Pengawasan Keuangan SKPD yang
Internal dan Pengendalian sesuai SAP dalam 100
Pelaksanaan Kebijakan mendukung tercapainya
KDH pada Wilayah IRBAN WTP pada wilayah Irban II
II Persentase rekom temuan
yang selesai ditindak
1,679,882,000.00
lanjuti : keuangan negara/ 55
daerah dan administrasi
pada wilayah Irban II
Persentase hasil evaluasi
SAKIP dengan nilai
50
minimal A pada wilayah
Irban II
Peningkatan Kapasitas Persentase raperda yang Sekretariat DPRD
Lembaga Perwakilan disahkan menjadi perda
62
Rakyat Daerah tepat waktu sesuai
prolegda
Persentase bimtek
penyusunan UU yang 100 12,724,800,000.00
berkualitas
Persentase
100
penyebarluasan perda
Persentase perda yang
100
disosialisasikan
1 2 3 4 5
Persentase
terselenggaranya rapat
83
dan risalah persidangan
yang berkualitas
Program Kerjasama Persentase Kerjasama Sekretariat
Pembangunan antar wilayah yang 85 1,084,000,000.00 Daerah
terlaksana dengan baik
Program Peningkatan Tata Persentase desa yang
Kelola Pemerintahan Desa memenuhi Standar 15 4,865,000,000.00
Pelayanan Minimal Desa
Program Pembentukan Persentase produk hukum
Produk Hukum daerah yang sesuai dengan
100 550,000,000.00
mekanisme pembentukan
produk hukum daerah
Program Peningkatan Persentase produk hukum
Dokumentasi dan yang terpublikasi 100 250,000,000.00
Informasi Produk Hukum
Program Peningkatan Persentase Penyelesaian
Kesadaran Hukum dan Masalah Hukum
85 2,563,000,000.00
Penyelesaian Masalah
Hukum
Program Fasilitasi Persentase kajian
Keagamaan dan keagamaan dan
100
Kemasyarakatan kemasyarakatan yang
dimanfaatkan
2,774,672,000.00
Persentase kegiatan
keagamaan dan
100
kemasyarakatan yang
terfasilitasi
Program Dukungan Persentase kesesuaian
Pelayanan Administrasi dokumen pengajuan
100 150,000,000.00
Kesejahteraan Rakyat pelayanan administrasi
kesejahteraan rakyat
Program Penyusunan Persentase rumusan
Kebijakan Pembangunan kebijakan bidang
85 75,000,000.00
Daerah pembangunan yang
dimanfaatkan
Program Monitoring, Persentase informasi dan
Evaluasi dan Pelaporan dokumen pelaksanaan
85 460,000,000.00
Pelaksanaan pembangunan daerah yang
Pembangunan Daerah memenuhi aspek kualitas
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 183
Program Prioritas Perangkat
Indikator Kinerja Program Target Indikasi Anggaran
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5
Program Peningkatan Persentase Kebijakan
Pelayanan Kehumasan Pemerintah Daerah yang 100 9,005,000,000.00
terpublikasikan
Program Peningkatan Persentase Pelayanan
Pelayanan Kedinasan Kedinasan Kepala
KDH/ Wakil KDH Daerah/Wakil Kepala 90 5,925,000,000.00
Daerah yang terlaksana
baik
Program Peningkatan dan Persentase Aset
Pengelolaan Aset Sekretariat Daerah yang 100 883,300,000.00
Kesekretariatan Daerah terkelola dengan baik
Program Pengembangan Persentase data dan
dan Pengendalian informasi perekonomian
100 3,252,722,000.00
Perekonomian Daerah daerah yang digunakan
untuk policy brief
Program Pembinaan dan Persentase SKPD yang
Penataan Kelembagaan tepat fungsi dan tepat 100 300,000,000.00
ukuran
Program Peningkatan Persentase PNS yang
Standar Kompetensi dan kompetensinya sesuai
30
Disiplin Aparatur standar kebutuhan
500,000,000.00
organisasi
Persentase tingkat disiplin
80
PNS
Program Pembinaan dan Persentase implementasi
Pengembangan Reformasi agenda reformasi birokrasi
40 530,000,000.00
Birokrasi sesuai road map reformasi
birokrasi
Program Pengembangan Persentase pegawai yang
65 400,000,000.00
Ekinerja berkinerja baik
Program Pembinaan dan Persentase SKPD yang
Penataan Ketatalaksanaan telah menyusun SOP
55 100,000,000.00
pelayanan sesuai per-UU-
an
Program Pembinaan Persentase SKPD yang
Inovasi Daerah mempunyai inovasi 15 150,000,000.00
kategori baik
Program Peningkatan Persentase Laporan Inspektorat
Sistem Pengawasan Keuangan SKPD yang
Internal dan Pengendalian sesuai SAP dalam 100 2,559,029,500.00
Pelaksanaan Kebijakan mendukung tercapainya
WTP pada wilayah Irban III
1 2 3 4 5
KDH pada Wilayah IRBAN Persentase rekom temuan
III yang selesai ditindak
lanjuti : keuangan negara/ 55
daerah dan administrasi
pada wilayah Irban III
Persentase hasil evaluasi
SAKIP dengan nilai
50
minimal A pada wilayah
Irban III
Jumlah 499,382,596,800.00
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuw angi Tahun 2017 | 185
BAB V
Berikut ini disajikan secara lebih terperinci rencana program dan kegiatan prioritas
daerah untuk tahun 2017 yang tersaji pada Buku 2 RKPD Kabupaten Tahun 2017.
BUPATI BANYUWANGI