IAI MALANG
12 MEI 2018
Jimmy S. Juwana
E-mail: jimmy28112000@yahoo.com
HP: 081 679 4511
MATERI BAHASAN
a. Pengantar
b. Peran & Fungsi Arsitek Sebagai Koordinator Proyek Perencanaan Multi
Disiplin
c. Unsur-unsur Yang Perlu Dikuasai Arsitek Sebagai Kordinator
Perencanaan Multi Disiplin
d. Langkah-langkah Koordinasi Yang Dilakukan Dalam Proses Pembuatan
Program, Pra Rancangan Dan Pengembangan Rancangan Arsitektur
Terkait Disiplin Perencanaan Lainnya
e. Kendala Dan Permasalahan Yang Timbul Dalam Koordinasi
Perencanaan
f. Peranan Dan Dukungan Perencanaan Struktur Dalam Perencanaan
Arsitektur & Interior Dan Kendalanya
g. Peranan Dan Dukungan Perencanaan Mekanikal Dalam Perencanaan
Arsitektur & Interior Dan Kendalanya
h. Peranan Dan Dukungan Perencanaan Elektrikal Dalam Perencanaan
Arsitektur & Interior Dan Kendalanya
i. Peranan Dan Dukungan Perencanaan Interior Dalam Upaya
Mendukung Optimasi Perencanaan Arsitektur
j. Peranan Dan Dukungan Perencanaan Lansekap Dalam Upaya
Mendukung Optimasi Perencanaan Arsitektur
k. Peranan Dan Dukungan Quantity Surveyor Dalam Prencanaan Multi
Disiplin
PENGANTAR
Aktivitas/produk arsitek:
Pihak-pihak yang terlibat:
• Konsep rancangan/Programing
• Pra-rancangan
• Pengembangan rancangan
• Gambar detail, RKS dan RAB
• Pengawasan berkala
TAHAPAN PEKERJAAN PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI
TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP IV TAHAP V TAHAP VI TAHAP VII TAHAP VIII
TAHAP SURVEI TAHAP KONSEP TAHAP PRA-RANCANGAN TAHAP DETAIL RANCANGAN TAHAP TENDER TAHAP KONSTRUKSI TAHAP REVISI & PEMELIHARAAN AKHIR PROSEDUR ADMINISTRASI
PERSETUJUAN MULAI PERSETUJUAN MULAI TAHAP AKHIR TAHAP AKHIR TAHAP AKHIR
MULAI SURVEI MULAI KONSEP
KONSEP DETAIL DETAIL PENETAPAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI REVISI & PEMELIHARAAN KONTRAK
RAPAT TENDER
RANCANGAN RANCANGAN PEMENANG TENDER
MULAI SERAH TERIMA I SERAH TERIMA II
PRA-RANCANGAN (PHO) (FHO)
STRUKTUR ORGANISASI
PETA LOKASI
WAKTU
Ahli Plambing
& Pompa Mekanik
KETERKAITAN PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
PRA KONSTRUKSI KONSTRUKSI PASCA KONSTRUKSI
IJIN PELAKSANAAN/
IJIN MENDIRIKAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI
BANGUNAN
-Perda DKI no. 1/2012 tentang Rencana tata Ruang Wilayah LAPORAN TIDAK KAJIAN TIDAK RTB
Tahun 2030 IMB PEMERIKSAAN
BERKALA
TEKNIS
-Perda no. 8/2008 tentang Pencegahan & Penanggulangan
Bahaya Kebakaran dalam Wilayah DKI Jakarta
-Perda DKI Jakarta No. 7/2010 tentang Bangunan Gedung
-Perda DKI no. 4/1975 tentang Ketentuan Bangunan PEMERIKSAAN
PEMELIHARAAN PERAWATAN
Bertingkat di Wilayah DKI Jakarta PERENCANAAN PELAKSANAAN BERKALA
PEMBONGKARAN
-Permen PU No. 18/2010 tentang Pedoman Revitalisasi
PEMANFAATAN
Kawasan PEMBANGUNAN
-SNI 03 – 1734 – 1989 – Tata Cara Perencanaan Beton & Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah &
Gedung YA PERUBAHAN
-SNI 03 – 2847 – 1992 – Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung FUNGSI/BENTUK
-SNI 03 – 3430 – 1994 – Tata Cara Perencanaan Dinding Strukyur Pasangan Balok Beton Berongga YA/
untuk Bangunan Rumah dan Gedung YA LULUS
-SNI 03 – 1746 – 2000 – Tata cara Perencanaan dan Pemasangan Sarana Jalan Keluar untuk SLF-1
Penyelamatan terhadap Bahaya kebakaran Pada Bangunan Gedung LAPORAN TIDAK KAJIAN TIDAK RTB
-03 – 6573 – 2001 – Tata cara perancangan Sistem Transportasi Vertikal dalam Gedung (lif) IMB PEMERIKSAAN
BERKALA
TEKNIS
-SNI – 05 – 7052 – 2004 – Syarat-syarat Umum Konstruksi Lift Penumpang yang Dijalankan dengan
Motor Traksi Tanpa Kamar Mesin
-SNI 03 – 3987 – 1995 – Tata Cara Perencanaan, Pemasangan Pemadam Api Ringan untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah & Gedung PEMERIKSAAN
-SNI 03 – 1745 – 2000 – Tata Cara Perencanaan & Pemasangan Sistem Pipa Tegak & Slang untuk PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN PERAWATAN
BERKALA
PEMBONGKARAN
Pencegahan Bahaya kebakaran pada Bangunan Gdung
- SNI 03 – 3985 – 2000 – Tata Cara Perencanaan,Pemasangan dan Pengujian Sistem Deteksi & Alarm PEMBANGUNAN PEMANFAATAN
Kebakaran untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
-SNI 03 – 3989 – 2000 – Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Springkler Otomatik untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
-SNI 03 – 6571 – 2001 – Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan Gedung TIDAK KAJIAN
-SNI 03 – 0712 – 2004 – Sistem Manajemen Asap dalam Mal, Atrium, dan Ruangan Bervolume Besar IDENTIFIKASI
-SNI 03 – 173 5 – 2000 – Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Lingkungan untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung
YA
-SNI 03 – 173 6 – 2010 – Tata Cara Perencanaan dan sistem proteksi pasif untuk bahaya kebakaran
pada bangunan gedung
-SNI 03 – 6390 -2000– Konservasi Energi Sistem Tata Udara pada Bangunan Gedung
-SNI 03 – 6572 -2001 – Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada PELESTARIAN
-SNI 03 – 2453 -2002 – Tata Cara Perencanaan Perancangan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan
Pekarangan
-SNI 03 – 2459 -2002 – Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan -SNI 03 – 6169 -2000 – Prosedur Audit Energi pada Bangunan
-SNI 03 – 6481 -2000 – Sistem Plambing 2000 -SNI 03 – 3976 – 1995 – Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton Gedung
-SNI 03 – 7065- 2005 – Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing -SNI – 03 – 7017.2 – 2004 – Lift Traksi Listrik pada Bangunan
-SNI 03 – 2834 – 2000 – Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton
-SNI 03 – 6389 -2011 – Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung Gedung – Bagian 2: Pemeriksaan & Pengujian Berkala
Normal
-SNI 04 – 0227 -1994 – Tegangan Standar SNI 03-4330- 1997 – Metode Pengujian Elemen Struktur Beton
-SNI 03 – 3449 – 2002 – Tata Cara Perancangan Pembuatan campuran Beton
-SNI 04 – 0225 -2000 – Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000) dengan alat palu beton tipe N dan NR
Ringan dengan Agregat Ringan
-SNI 04 – 7018 -2004 – Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat dan Siaga -SNI 03 – 2847 – 2002 – Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
-SNI 04 – 7019 -2004 – Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat Menggunakan Energi Tersimpan Untuk Bangunan Gedung
-SNI 03 – 4803 – 1998 – Metode angka pantul beton yang sudah
mengeras
-SNI 03 – 1973 – 1980 – Metode Pengujian Berat Isi Beton
SISTEMATIKA KEBUTUHAN LUAS BANGUNAN DAN BIAYA
UNTUK PEMBANGUNAN BARU BANGUNAN GEDUNG
KAPASITAS BANGUNAN :
1. STRUKTUR ORGANISASI ORGANISASI RUANG, BESARAN
RUANG = LUAS TOTAL
2. JUMLAH PERSONIL BANGUNAN
3. FASILITAS PENUNJANG
ANALISIS
HARGA SATUAN
BANGUNAN PER M2
Sistem
Arsitektural
Perabot
Pajak
: 25 – 35%
• Lantai
(sekitar 40%) Perijinan
Survai : 5 – 10%
Pemeliharaan
• Dinding
Jasa Profesi
Sistem
: 7 – 10%
Struktural Tanah
(sekitar 25%)
Operasional • Plafon : 6 – 8%
Sistem
Mekanikal &
Biaya
Konstruksi
Biaya
Lain-Lain
• Atap : 8 – 10%
Elektrikal
(sekitar 35%) Biaya
Konstruksi • Utilitas : 5 – 8%
Biaya
Konstruksi
Biaya
Investasi
Biaya
Daur Hidup
• Finishing : 10 – 15%
UNSUR-UNSUR YANG PERLU DIKUASAI ARSITEK SEBAGAI
KORDINATOR PERENCANAAN MULTI DISIPLIN
• Konsep dan kriteria rancangan terkait fungsi bangunan gedung
• Sistem struktur, instalasi mekanikal dan elektrikal
• Kondisi lokasi dan sekitar proyek
• Regulasi dan standar praktis
• Perhitungan prakiraan biaya
• Prakiraan durasi pekerjaan
• Pengetahuan bahan bangunan
• Pengetahuan prosedur pekerjaan
• Pengetahuan kontrak konstruksi
LANGKAH-LANGKAH KOORDINASI YANG DILAKUKAN DALAM
PROSES PEMBUATAN PROGRAM, PRA RANCANGAN DAN
PENGEMBANGAN RANCANGAN ARSITEKTUR TERKAIT DISIPLIN
PERENCANAAN LAINNYA
NO TAHAPAN LINGKUP KEGIATAN
1 Konsep rancangan a. Mengumpul data dan informasi lapangan (kondisi tanah),
(bobot prestasi 10%) b. Membuat interpetasi Kerangka Acuan Kerja (KAK)
c. Sketsa gagasan
d. Konsultasi dengan pemerintah daerah terkait regulasi dan perijinan
2 Pra rancangan a. Membuat rencana tapak
(bobot prestasi 20%) b. Pra-rencana bangunan gedung
c. Perkiraan biaya
d. Keterangan rencana kota
e. Keterangan persyaratan bangunan gedung dan lingkungan
f. Penyiapan kelengkapan permohonan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
3 Pengembangan rancangan a. Rencana arsitektur dan uraian konsep.
(bobot prestasi 25%) b. Rencana sistem struktur, uraian konsep perhitungan dan perhitungan
c. Rencana sistem mekanikal & elektrikal (ME), uraian konsep perhitungan dan perhitungan
LANGKAH-LANGKAH KOORDINASI YANG DILAKUKAN DALAM
PROSES PEMBUATAN PROGRAM, PRA RANCANGAN DAN
PENGEMBANGAN RANCANGAN ARSITEKTUR TERKAIT DISIPLIN
PERENCANAAN LAINNYA
NO TAHAPAN LINGKUP KEGIATAN
4 Rancangan detail a. Uraian lebih rinci : gambar detail Rencana Kerja & Syarat (RKS), Building Quantity
(bobot prestasi 25%) (BQ), dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
b. Dokumen perencanaan teknis : rencana teknis arsitektur, struktur, ME, tata ruang
dalam/interior dan lansekap.
5 Pelelangan
(bobot prestasi 5%)
6 Pengawasan berkala a. Memeriksa kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan rencana (secara berkala)
(bobot prestasi 15%) b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan selama masa konstruksi
KENDALA DAN PERMASALAHAN YANG TIMBUL DALAM
KOORDINASI PERENCANAAN
Sering Terjadi
50% dalam K
K in
kurun waktu 50 tahun in
er pa me er
ja d m ja
a en ya
ya B
ng an uh ng
Rancangan Gempa
Kadang-kadang Terjadi gu i s tid
di na ya ak
K ha
20% dalam in r n rat
er ap B
kurun waktu 50 tahun ja ka ar
u
Pe y a n n
p
nd g ad
K u di a
Jarang Terjadi in ku ha B
er ng ra an
10% dalam ja pk gu
K a na
kurun waktu 50 tahun B ya on n
an n di pa n
gu d g si d U
na ih D aB m
a a um
n ra ru an
Sangat Jarang Terjadi K p ra g
hu ka t un
5% dalam su n an
kurun waktu 50 tahun s pa
da
PERANAN DAN DUKUNGAN PERENCANAAN MEKANIKAL DALAM
PERENCANAAN ARSITEKTUR & INTERIOR DAN KENDALANYA
PERAN ARSITEK DUKUNGAN AHLI MEKANIKAL
• Memberikan nilai Overal Thermal Tranfer Value (OTTV) • Menentukan beban pendingin dan sistem tata udara
• Memberikan jumlah, zonasi layanan lif & eskalator • Menentukan sistem transportasi vertikal
• Memberikan rancangan jalur evakuasi (sistem proteksi • Menentukan sistem proteksi kebakaran aktif, penempatan
kebakaran pasif) sprinkler, hidran, alat pemadam api ringan (APAR)
• Memberikan lokasi daerah basah dan toilet • Menentukan sistem plambing, ventilasi & tangki septik
PERANAN DAN DUKUNGAN PERENCANAAN ELEKTRIKAL DALAM
PERENCANAAN ARSITEKTUR & INTERIOR DAN KENDALANYA
PERAN ARSITEK DUKUNGAN AHLI ELEKTRIKAL
• Menginformasikan cahaya alami yang diperlukan • Mengusulkan sistem penerangan buatan dan lokasi sekaklar
• Memberikan batasan kuat penerangan tiap ruang • Menentukan lokasi sensor cahaya, reflekor atau tirai matahari
• Menginformasikan jumlah dan kapasitas • Menentukan jumlah, lokasi penempatan, jenis dan kapasitas
perlengkapan/peralatan listrik stop kontak, serta panel listrik
• Menginformasikan zona dan peralatan yang selalu harus • Menentukan sistem instalasi listrik dan kapasitas pembangkit
berfungsi listrik cadangan (genset)
• Menginformasikan keperluan tata suara • Menentukan sistem tata suara
• Menginformasi keperluan komunikasi dan data • Menentukan sistem komunikasi dan data
PERANAN DAN DUKUNGAN PERENCANAAN INTERIOR DALAM
UPAYA MENDUKUNG OPTIMASI PERENCANAAN ARSITEKTUR
PERAN ARSITEK DUKUNGAN AHLI DESAIN INTERIOR
• Menginformasikan konsep tata ruang dalam • Memberi alternatif perabot dan dekorasi
• Menentukan jalur mitigasi tanggap darurat • Mengusulkan penempatan dan ragam tanda dan rambu
• Menetapkan Finishing schedule • Memberi alternatif bahan, corak dan warna
PERANAN DAN DUKUNGAN PERENCANAAN LANSEKAP DALAM
UPAYA MENDUKUNG OPTIMASI PERENCANAAN ARSITEKTUR
PERAN ARSITEK DUKUNGAN AHLI LANSEKAP
• Menyajikan gambar rencana tapak lengkap dengan • Menentukan pola sistem drainase dan pengelolaan
perbedaan tingginya (garis kontur) air hujan (sumur resapan/kolam penampungan)
• Menetapkan pintu masuk utama dan alternatif, • Menentukan pola lansekap (jenis dan bentuk
serta orientasi bangunan terhadap arah lintasan vegetasi, jenis dan pola perkerasan, serta tata letak
matahari perlengkapan taman)
• Menetapkan jalur mitigasi dan tanggap darurat • Menentukan lokasi titik kumpul dan parkir kendaraan
PERANAN DAN DUKUNGAN QUANTITY SURVEYOR DALAM
PRENCANAAN MULTI DISIPLIN
PERAN ARSITEK DUKUNGAN AHLI QUANTITY SURVEYOR
• Menyediakan gambar perancangan secara lengkap • Menjadikan uraian lingkup pekerjaan beserta
(arsitektur, struktur, M&E, interior, dan lansekap) kuantitasnya
• Menyediakan spesifikasi teknis dan prosedur • Menjadikan analisis harga satuan pekerjaan secara
pengerjaannya rinci
• Menginformasikan rentang waktu tiap pekerjaan • Menjadikan bobot pekerjaan per satuan waktu
• Menginformasikan tahapan pembayaran • Menampilkan dalam bentuk kurva ‘S’
PERAN ARSITEK SEBAGAI PIMPINAN PERANCANGAN