Anda di halaman 1dari 26

PENATARAN STRATA V

IAI MALANG
12 MEI 2018

Jimmy S. Juwana
E-mail: jimmy28112000@yahoo.com
HP: 081 679 4511
MATERI BAHASAN
a. Pengantar
b. Peran & Fungsi Arsitek Sebagai Koordinator Proyek Perencanaan Multi
Disiplin
c. Unsur-unsur Yang Perlu Dikuasai Arsitek Sebagai Kordinator
Perencanaan Multi Disiplin
d. Langkah-langkah Koordinasi Yang Dilakukan Dalam Proses Pembuatan
Program, Pra Rancangan Dan Pengembangan Rancangan Arsitektur
Terkait Disiplin Perencanaan Lainnya
e. Kendala Dan Permasalahan Yang Timbul Dalam Koordinasi
Perencanaan
f. Peranan Dan Dukungan Perencanaan Struktur Dalam Perencanaan
Arsitektur & Interior Dan Kendalanya
g. Peranan Dan Dukungan Perencanaan Mekanikal Dalam Perencanaan
Arsitektur & Interior Dan Kendalanya
h. Peranan Dan Dukungan Perencanaan Elektrikal Dalam Perencanaan
Arsitektur & Interior Dan Kendalanya
i. Peranan Dan Dukungan Perencanaan Interior Dalam Upaya
Mendukung Optimasi Perencanaan Arsitektur
j. Peranan Dan Dukungan Perencanaan Lansekap Dalam Upaya
Mendukung Optimasi Perencanaan Arsitektur
k. Peranan Dan Dukungan Quantity Surveyor Dalam Prencanaan Multi
Disiplin
PENGANTAR
Aktivitas/produk arsitek:
Pihak-pihak yang terlibat:

• Konsep rancangan/Programing
• Pra-rancangan
• Pengembangan rancangan
• Gambar detail, RKS dan RAB
• Pengawasan berkala
TAHAPAN PEKERJAAN PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI
TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP IV TAHAP V TAHAP VI TAHAP VII TAHAP VIII
TAHAP SURVEI TAHAP KONSEP TAHAP PRA-RANCANGAN TAHAP DETAIL RANCANGAN TAHAP TENDER TAHAP KONSTRUKSI TAHAP REVISI & PEMELIHARAAN AKHIR PROSEDUR ADMINISTRASI

PERSETUJUAN MULAI PERSETUJUAN MULAI TAHAP AKHIR TAHAP AKHIR TAHAP AKHIR
MULAI SURVEI MULAI KONSEP
KONSEP DETAIL DETAIL PENETAPAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI REVISI & PEMELIHARAAN KONTRAK
RAPAT TENDER
RANCANGAN RANCANGAN PEMENANG TENDER
MULAI SERAH TERIMA I SERAH TERIMA II
PRA-RANCANGAN (PHO) (FHO)
STRUKTUR ORGANISASI

PEMBAYARAN KEMAJUAN PEKERJAAN


FUNGSI BANGUNAN
PERHITUNGAN SPESIFIKASI
GAMBAR ARSITEKTURAL
KUANTITAS TEKNIS

DETAIL ARSITEKTURAL PENGAWASAN PEKERJAAN


PROGRAM RUANG
ARSITEKTURAL
KONSEP
RANCANGAN TAPAK KOSEN PINTU & PERHITUNGAN SPESIFIKASI
GAMBAR STRUKTURAL
DENAH JENDELA KUANTITAS TEKNIS PENGAWASAN PEKERJAAN
KONDISI TANAH REVISI RENCANA TAPAK
TAMPAK TOILET STRUKTUR & KONSTRUKSI
INFORMASI UMUM RENCANA TAPAK
POTONGAN
DENAH ATAP GAMBAR MEKANIKAL PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERSIAPAN PENERIMAAN EVALUASI TANDA TANGAN PENGAWASAN PEKERJAAN
REGULASI, DLL REVISI DENAH REVISI PEKERJAAN
dan ELEKTRIKAL KUANTITAS TEKNIS DOKUMEN TENDER DOKUMEN PENAWARAN DOKUMEN PENAWARAN KONTRAK MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
DENAH

PERSETUJUAN PERSIAPAN PENERIMAAN AKHIR PROSEDUR


SURVEI LOKASI REVISI GAMBAR REVISI TAMPAK
PRA-RANCANGAN RAPAT TENDER JAMINAN TENDER ADMINISTRASI
TAMPAK
PERHITUNGAN KUANTITAS UNDANGAN PEMBAYARAN PENGAWASAN PEKERJAAN
KOMUNIKASI LOKAL REVISI POTONGAN GAMBAR INTERIOR KONSEP KONTRAK/DOKUMEN TENDER MASA PEMELIHARAAN
dan SPESIFIKASI TEKNIS PESERTA TENDER UANG MUKA INTERIOR
PERSIAPAN POTONGAN
PERHITUNGAN KUANTITAS PENGAWASAN PEKERJAAN
BAHAN BANGUNAN REVISI BIAYA GAMBAR LANSEKAP
dan SPESIFIKASI TEKNIS LANSEKAP
PERKIRAAN BIAYA
FASILITAS LINGKUNGAN

ALTERNATIF KONSTRUKSI PENGAWASAN & PENGENDALIAN MUTU

PETA LOKASI

WAKTU

KETERLIBATAN PERANCANG KETERLIBATAN PENGAWAS


& KONTRAKTOR
PERAN & FUNGSI ARSITEK SEBAGAI KOORDINATOR PROYEK
PERENCANAAN MULTI DISIPLIN

SISTEM PENYELENGGARAAN PROYEK

• Kriteria rancangan terpenuhi + +


Pengaruh Perubahan
• Sistem penyelenggaraan proyek dipahami Atas Biaya
Biaya
• Integrasi antar disiplin terpenuhi
• Aspek legal terpenuhi
• Pagu anggaran terpenuhi
Waktu
• Rentang waktu pekerjaan terpenuhi * Fixed Price
Tradisional SD DD CD B Construction
• Risiko saat pemanfaatan terindikasi Construction
SD DD
Management
CD B Construction
CD B Construction
CD B Construction
CD B Construction
KRITERIA RANCANGAN * Fixed Price
SD DD * Fixed Price
Design & CD
Build
Construction
INTEGRASI SISTEM BANGUNAN
Ahli Teknik
Bangunan Gedung MASUKAN
Ahli Sistem Tata
Udara & Ventilasi Peraturan
Bangunan
Sistem
Ahli Struktur ALOKASI KEBUTUHAN
Sistem
Tata Udara Struktural & Geoteknik FUNGSI BANGUNAN

Ahli Tata Cahaya


(Iluminasi)

Rancangan STRUKTURAL MEKANIKAL ELEKTRIKAL ARSITEKTURAL


SIstem Sistem (Transportasi Vertikal & (Daya Listrik & (Kulit Bangunan &
(dan Metode Konstruksi)
Pencahayaan Bangunan Tata Suara Tata Udara) Penerangan) Konservasi Energi)

Arsitek Ahli Elektronika


(Listrik Arus Lemah)
ANALISA
TEKNO EKONOMI
Sistem Sistem (Biaya Daur Hidup)
Elektrikal Transportasi
Sistem Vertikal
Pemipaan Ahli Sistem Transportasi
Ahli Catu Daya (Plambing)
Vertikal dalam Gedung HASIL
(Listrik Arus Kuat) UMPAN BALIK

Ahli Plambing
& Pompa Mekanik
KETERKAITAN PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
PRA KONSTRUKSI KONSTRUKSI PASCA KONSTRUKSI

KEGIATAN UTAMA: KEGIATAN UATAMA: KEGIATAN UTAMA:

- PERENCANAAN - PELAKSANAAN - PEMELIHARAAN


- PERANCANGAN - PENGAWASAN - PERAWATAN
- PEMERIKSAAN BERKALA

PRODUKYANG DIHASILKAN: PRODUK YANG DIHASILKAN: PRODUK YANG DIHASILKAN:


- GAMBAR PELAKSANAAN
- GAMBAR RENCANA - TATA CARA PENGAWASAN - MANUAL PEMELIHARAAN
- DOKUMEN KONTRAK: - TATA CARA KENDALI MUTU - MANUAL PERAWATAN
* PERSYARATAN TEKNIS - ‘AS BUILT DRAWINGS’ - MANUAL PENGOPERASIAN
* JADWAL KERJA - ‘TECHNICAL AUDIT’ - MANUAL PEMERIKSAAN
* RANCANGAN BIAYA - ‘DRAFT MAINTENANCE’

IJIN PELAKSANAAN/
IJIN MENDIRIKAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI
BANGUNAN

KEGAGALAN KEGAGALAN KEGAGALAN


RENCANA/RANCANGAN KONSTRUKSI BANGUNAN
REGULASI YANG ADA
-Perda DKI Jakarta No. 7/2010 tentang Bangunan Gedung -Permen PU No. 25/2007 tentang
-Permen PU PR No. 06/2017 tentang Perubahan Permen PU PR no Pedoman Sertifikat Laik Fungsi
05/2016 tentang Ijin Mendirikan Bangunan Gedung Bangunan Gedung
-SK Gubernur DKI No. 76/2000 tentang Tata Cara Memperoleh Ijin
Mendirikan Bangunan, Ijin Penggunaan Bangunan dan Kelayakan
Mengunakan Bangunan di Propinsi DKI Jakarta

-UU no. 26/2007 tentang Penataan Ruang PENDATAAN / PENDAFTARAN TIDAK


SLF-n
-UU no. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan & Kawasan
Permukiman YA PERUBAHAN
-UU no. 20/2011 tentang Rumah Susun FUNGSI/BENTUK
-PP no. 4/1988 tentang Rumah Susun
-PP no. 26/2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah YA
YA/
LULUS
Nasional SLF-1

-Perda DKI no. 1/2012 tentang Rencana tata Ruang Wilayah LAPORAN TIDAK KAJIAN TIDAK RTB
Tahun 2030 IMB PEMERIKSAAN
BERKALA
TEKNIS
-Perda no. 8/2008 tentang Pencegahan & Penanggulangan
Bahaya Kebakaran dalam Wilayah DKI Jakarta
-Perda DKI Jakarta No. 7/2010 tentang Bangunan Gedung
-Perda DKI no. 4/1975 tentang Ketentuan Bangunan PEMERIKSAAN
PEMELIHARAAN PERAWATAN
Bertingkat di Wilayah DKI Jakarta PERENCANAAN PELAKSANAAN BERKALA
PEMBONGKARAN
-Permen PU No. 18/2010 tentang Pedoman Revitalisasi
PEMANFAATAN
Kawasan PEMBANGUNAN

-Permen PU No. 29/2006 tentang Pedoman Persyaratan


Teknis Bangunan Gedung
-Permen PU No. 20/2008 tentang PedomanTeknis Manajemen
Proteksi Kebakaran di Perkotaan(tidak ada Permen PU no 20 TIDAK KAJIAN
IDENTIFIKASI
thn 2008)
-Permen PU No. 26/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem
Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung & Lingkungan YA
-Permen PU No. 29/2006 tentang Pedoman Persyaratan -Permen PU No. 01/2015 tentang
Teknis Bangunan Gedung Bangunan Gedung Cagar Budaya
-Permen PU No. 05/2007 tentang Pedoman Teknis yang Dilestarikan
PELESTARIAN
Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi
-Permen PU No. 2/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

-Permen PU No. 11/2014 tentang Pengelolaan Air Hujan pada


Bangunan Gedung & Persilnya DIDUKUNG OLEH TIM AHLI BANGUNAN GEDUNG (TABG) & PENYEDIA JASA (KONSULTAN & KONSTRAKTOR)
-SK Gub DKI Jakarta no. 115/2001 tentang Pembuatan Sumur
Resapan di Propinsi DKI Jakarta
-Pergub DKI Jakarta no 38/2012 tentang Bangunan Gedung
Hijau -Perda DKI no. 7/2012 tentang Penyelenggaraan -Permen PU No. 24/2008 tentang Pedoman
-PerMen PU No.25 – 2007 – PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK Ketertiban Umum -UU no.06/2017 tentang Jasa Konstruksi
Pemeliharaan Bangunan Gedung
FUNGSI BANGUNAN GEDUNG -Permen PU No. 45/2007 tentang Panduan Teknis -PP no. 28/2000 tentang Usaha & Peran Masyarakat Jasa -Permen PU No. 16/2010 tentang Pedoman Teknis
-PerMen PU No.5 tahun 2008 mengenai Pedoman Penyediaan Pembangunan Bangunan Gedung Negara Konstruksi diubah menjadi PP 4/2010 diubah lagi menjadi PP Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung
dan pemanfaatan RTH di kawasan Perkotaan. -Permen PU No. 05/2014 tentang Pedoman Sistem no.92/2010
-SK Gub DKI Jakarta no. 1503/1997 tentang Ketentuan
-Perda 1 Tahun 2014 mengenai Rencana Detail Tata Ruang Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3) -PP no. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
dan Peraturan Zonasi. Pemeliharaan dan Pengkajian Teknis Bangunan dalam
Konstruksi bidang Pekerjaan Umum diubah menjadi PP no. 59/2010 Wilayah DKI Jakarta
- Pergub DKI Jkt no 77 Tahun 2014 tentang Perhitungan Pajak -PP no. 30/2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan atas Rumah -SK Gub DKI Jakarta no. 72/2002 tentang Ketentuan -Pergub DKI No.52 – 2006 pedoman pengendalian
Sususn dan Apartemen Strata Title Pengawasan Pelaksanan Kegiatan Membangun di Konstruksi kualitas udara dalam ruangan.
- Permen Keu no 103 tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga Propinsi DKI Jakarta -Pergub DKI no.54 tahun 2008. Baku mutu kualitas
permen Keu No 620 tahun 2004 tentang Jenis Barang Kena
Pajak yang tergolong Mewah selain Kendaraan bermotor yang udara dalam ruangan.
dikenakan Pajak Penjualan atas barang Mewah -Perda 3 Tahun 2013 mengenai Pengelolaan Sampah
- Pemen PU PR no 14/2017 tentang Persyaratan Kemudahan
Bangunan Gedung
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
-SNI 02 -1733 - 2004 – Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan
-SNI 03 – 1726 – 2010 – Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah & Gedung
-SNI 03 – 1727 – 1989 – Tata Cara Pembebanan untuk Rumah & Gedung
-SNI 03 – 1729 – 2002 – Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja untuk Gedung PENDATAAN / PENDAFTARAN TIDAK
SLF-n

-SNI 03 – 1734 – 1989 – Tata Cara Perencanaan Beton & Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah &
Gedung YA PERUBAHAN
-SNI 03 – 2847 – 1992 – Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung FUNGSI/BENTUK
-SNI 03 – 3430 – 1994 – Tata Cara Perencanaan Dinding Strukyur Pasangan Balok Beton Berongga YA/
untuk Bangunan Rumah dan Gedung YA LULUS
-SNI 03 – 1746 – 2000 – Tata cara Perencanaan dan Pemasangan Sarana Jalan Keluar untuk SLF-1

Penyelamatan terhadap Bahaya kebakaran Pada Bangunan Gedung LAPORAN TIDAK KAJIAN TIDAK RTB
-03 – 6573 – 2001 – Tata cara perancangan Sistem Transportasi Vertikal dalam Gedung (lif) IMB PEMERIKSAAN
BERKALA
TEKNIS
-SNI – 05 – 7052 – 2004 – Syarat-syarat Umum Konstruksi Lift Penumpang yang Dijalankan dengan
Motor Traksi Tanpa Kamar Mesin
-SNI 03 – 3987 – 1995 – Tata Cara Perencanaan, Pemasangan Pemadam Api Ringan untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah & Gedung PEMERIKSAAN
-SNI 03 – 1745 – 2000 – Tata Cara Perencanaan & Pemasangan Sistem Pipa Tegak & Slang untuk PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN PERAWATAN
BERKALA
PEMBONGKARAN
Pencegahan Bahaya kebakaran pada Bangunan Gdung
- SNI 03 – 3985 – 2000 – Tata Cara Perencanaan,Pemasangan dan Pengujian Sistem Deteksi & Alarm PEMBANGUNAN PEMANFAATAN
Kebakaran untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
-SNI 03 – 3989 – 2000 – Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Springkler Otomatik untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
-SNI 03 – 6571 – 2001 – Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan Gedung TIDAK KAJIAN
-SNI 03 – 0712 – 2004 – Sistem Manajemen Asap dalam Mal, Atrium, dan Ruangan Bervolume Besar IDENTIFIKASI
-SNI 03 – 173 5 – 2000 – Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Lingkungan untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung
YA
-SNI 03 – 173 6 – 2010 – Tata Cara Perencanaan dan sistem proteksi pasif untuk bahaya kebakaran
pada bangunan gedung
-SNI 03 – 6390 -2000– Konservasi Energi Sistem Tata Udara pada Bangunan Gedung
-SNI 03 – 6572 -2001 – Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada PELESTARIAN

Bangunan Gedung PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG


-SNI 03 – 6197 -2000 – Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan Pada Bangunan Gedung
-SNI 03 – 2396 -2001 – Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada Bangunan Gedung
-SNI 03 – 6575 -2001 – Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada Bangunan Gedung DIDUKUNG OLEH TIM AHLI BANGUNAN GEDUNG (TABG) & PENYEDIA JASA (KONSULTAN & KONSTRAKTOR)

-SNI 03 – 2453 -2002 – Tata Cara Perencanaan Perancangan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan
Pekarangan
-SNI 03 – 2459 -2002 – Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan -SNI 03 – 6169 -2000 – Prosedur Audit Energi pada Bangunan
-SNI 03 – 6481 -2000 – Sistem Plambing 2000 -SNI 03 – 3976 – 1995 – Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton Gedung
-SNI 03 – 7065- 2005 – Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing -SNI – 03 – 7017.2 – 2004 – Lift Traksi Listrik pada Bangunan
-SNI 03 – 2834 – 2000 – Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton
-SNI 03 – 6389 -2011 – Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung Gedung – Bagian 2: Pemeriksaan & Pengujian Berkala
Normal
-SNI 04 – 0227 -1994 – Tegangan Standar SNI 03-4330- 1997 – Metode Pengujian Elemen Struktur Beton
-SNI 03 – 3449 – 2002 – Tata Cara Perancangan Pembuatan campuran Beton
-SNI 04 – 0225 -2000 – Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000) dengan alat palu beton tipe N dan NR
Ringan dengan Agregat Ringan
-SNI 04 – 7018 -2004 – Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat dan Siaga -SNI 03 – 2847 – 2002 – Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
-SNI 04 – 7019 -2004 – Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat Menggunakan Energi Tersimpan Untuk Bangunan Gedung
-SNI 03 – 4803 – 1998 – Metode angka pantul beton yang sudah
mengeras
-SNI 03 – 1973 – 1980 – Metode Pengujian Berat Isi Beton
SISTEMATIKA KEBUTUHAN LUAS BANGUNAN DAN BIAYA
UNTUK PEMBANGUNAN BARU BANGUNAN GEDUNG
KAPASITAS BANGUNAN :
1. STRUKTUR ORGANISASI ORGANISASI RUANG, BESARAN
RUANG = LUAS TOTAL
2. JUMLAH PERSONIL BANGUNAN
3. FASILITAS PENUNJANG
ANALISIS

HARGA SATUAN
BANGUNAN PER M2

1. BIAYA KONSTRUKSI FISIK


BIAYA PEKERJAAN STANDAR
TOTAL BIAYA YANG 2. BIAYA PERENCANAAN
DIPERLUKAN 3. BIAYA PENGAWASAN/ MK BIAYA PEKERJAAN NON
4. BIAYA PENGELOLAAN KEGIATAN STANDAR
PEMBIAYAAN BANGUNAN
Harga Satuan tertinggi rata-rata per-m2 bangunan gedung bertingkat adalah didasarkan pada harga satuan lantai dasar tertinggi
per-m2 untuk bangunan gedung bertingkat, kemudian dikalikan dengan koefisien / faktor pengali untuk jumlah lantai ybs.

Jumlah Koefisien/ Jumlah Koefisien/ Jumlah Koefisien/


Lantai Faktor Pengali Lantai Faktor Pengali Lantai Faktor Pengali
2 lantai 1,090 15 lantai 1,468 28 lantai 1,656
3 lantai 1,120 16 lantai 1,489 29 lantai 1,666
4 lantai 1,135 17 lantai 1,508 30 lantai 1,676
5 lantai 1,162 18 lantai 1,525 31 lantai 1,686
6 lantai 1,197 19 lantai 1,541 32 lantai 1,695
7 lantai 1,236 20 lantai 1,556 33 lantai 1,704
8 lantai 1,265 21 lantai 1,570 34 lantai 1,713
9 lantai 1,299 22 lantai 1,584 35 lantai 1,722
10 lantai 1,333 23 lantai 1,597 36 lantai 1,730
11 lantai 1,364 24 lantai 1,610 37 lantai 1,738
12 lantai 1,393 25 lantai 1,622 38 lantai 1,746
13 lantai 1,420 26 lantai 1,634 39 lantai 1,754
14 lantai 1,445 27 lantai 1,645 40 lantai 1,761
PEMERIKSAAN KOMPONEN BIAYA PEMBANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG NEGARA
BIAYA KESELURUHAN BANGUNAN PEMERIKSAAN
BIAYA PEKERJAAN
BIAYA STANDAR Sesuai dengan HSBGN terakhir
KONSTRUKSI FISIK
BIAYA PEKERJAAN
NON STANDAR Tidak boleh lebih dari 150% HSBGN

BIAYA Biaya Perencana, MK / Pengawas tidak


PERENCANAAN boleh melebihi Tabel B
Pemeriksaan Tenaga Ahli :
 Check Jumlah & Macam.
BIAYA MK/  Check Kualifikasi.
BIAYA PENGAWASAN
 Check Prosen Keterlibatan.
 Check Jumlah Waktu Kerja.
Biaya Pengelola Kegiatan tidak boleh
BIAYA melebihi Tabel B
PENGELOLAAN KEGIATAN  Check Komposisi biaya PA (65%) &
PU (35%)
BESARAN BIAYA NON STANDAR
Jenis Pekerjaan B i a ya
Al a t Peng kondi s i a n U da ra 10-20% da r i X
El eva tor/es ca l a tor 8-12% da r i X
Ta ta s ua ra ( Sound Sys tem ) 3-6% da r i X
Tel epon da n PABX 3-6% da r i X
peningkatan mutu termasuk peningkatan
Ins ta l a s i IT ( Inf orm a s i da n Teknol og i ) 6-11% da r i X penampilan arsitektur dan peningkatan struktur
El ektri ka l 7-12% da r i X terhadap aspek keselamatan bangunan, hanya
Si s tem Proteks i Keba ka ra n 7-12% da r i X dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan
Pena ng ka l peti r khus us 2-5% da r i X yang secara teknis dapat diterima dan harus
Ins ta l a s i Peng ol a ha n Ai r Li m ba h 2-4% da r i X mendapatkan rekomendasi dari Instansi teknis.
Interi or ( term a s uk F urni ture) 15-25% da r i X
G a s Pem ba ka ra n 1-2% da r i X X = total biaya konstruksi fisik pekerjaan standar.
G a s Medi s 2-4% da r i X
Y = Standar Harga Satuan Tertinggi per m2.
Penceg a ha n Ba ha ya Ra ya p 1-3% da r i X
7-12% da r i X
Z = total biaya komponen pekerjaan yang
Ponda s i da l a m
F a s i l i ta s penya nda ng ca ca t 3-8% da r i X ditingkatkan mutunya
Sa ra na /pra s a ra na l i ng kung a n 3-8% da r i X
Ba s em ent ( per m 2) 120% da r i Y
Peni ng ka ta n m utu 15-30% da r i Z
BIAYA BANGUNAN GEDUNG
PERKIRAAN BOBOT PEKERJAAN

100% Asuransi Renovasi


• Fondasi : 5 – 10%
• Struktur
Bunga Pinjaman Bunga Pinjaman

Sistem
Arsitektural
Perabot
Pajak
: 25 – 35%
• Lantai
(sekitar 40%) Perijinan

Survai : 5 – 10%
Pemeliharaan

• Dinding
Jasa Profesi

Sistem
: 7 – 10%
Struktural Tanah
(sekitar 25%)
Operasional • Plafon : 6 – 8%
Sistem
Mekanikal &
Biaya
Konstruksi
Biaya
Lain-Lain
• Atap : 8 – 10%
Elektrikal
(sekitar 35%) Biaya
Konstruksi • Utilitas : 5 – 8%
Biaya
Konstruksi
Biaya
Investasi
Biaya
Daur Hidup
• Finishing : 10 – 15%
UNSUR-UNSUR YANG PERLU DIKUASAI ARSITEK SEBAGAI
KORDINATOR PERENCANAAN MULTI DISIPLIN
• Konsep dan kriteria rancangan terkait fungsi bangunan gedung
• Sistem struktur, instalasi mekanikal dan elektrikal
• Kondisi lokasi dan sekitar proyek
• Regulasi dan standar praktis
• Perhitungan prakiraan biaya
• Prakiraan durasi pekerjaan
• Pengetahuan bahan bangunan
• Pengetahuan prosedur pekerjaan
• Pengetahuan kontrak konstruksi
LANGKAH-LANGKAH KOORDINASI YANG DILAKUKAN DALAM
PROSES PEMBUATAN PROGRAM, PRA RANCANGAN DAN
PENGEMBANGAN RANCANGAN ARSITEKTUR TERKAIT DISIPLIN
PERENCANAAN LAINNYA
NO TAHAPAN LINGKUP KEGIATAN
1 Konsep rancangan a. Mengumpul data dan informasi lapangan (kondisi tanah),
(bobot prestasi 10%) b. Membuat interpetasi Kerangka Acuan Kerja (KAK)
c. Sketsa gagasan
d. Konsultasi dengan pemerintah daerah terkait regulasi dan perijinan
2 Pra rancangan a. Membuat rencana tapak
(bobot prestasi 20%) b. Pra-rencana bangunan gedung
c. Perkiraan biaya
d. Keterangan rencana kota
e. Keterangan persyaratan bangunan gedung dan lingkungan
f. Penyiapan kelengkapan permohonan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
3 Pengembangan rancangan a. Rencana arsitektur dan uraian konsep.
(bobot prestasi 25%) b. Rencana sistem struktur, uraian konsep perhitungan dan perhitungan
c. Rencana sistem mekanikal & elektrikal (ME), uraian konsep perhitungan dan perhitungan
LANGKAH-LANGKAH KOORDINASI YANG DILAKUKAN DALAM
PROSES PEMBUATAN PROGRAM, PRA RANCANGAN DAN
PENGEMBANGAN RANCANGAN ARSITEKTUR TERKAIT DISIPLIN
PERENCANAAN LAINNYA
NO TAHAPAN LINGKUP KEGIATAN
4 Rancangan detail a. Uraian lebih rinci : gambar detail Rencana Kerja & Syarat (RKS), Building Quantity
(bobot prestasi 25%) (BQ), dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
b. Dokumen perencanaan teknis : rencana teknis arsitektur, struktur, ME, tata ruang
dalam/interior dan lansekap.
5 Pelelangan
(bobot prestasi 5%)
6 Pengawasan berkala a. Memeriksa kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan rencana (secara berkala)
(bobot prestasi 15%) b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan selama masa konstruksi
KENDALA DAN PERMASALAHAN YANG TIMBUL DALAM
KOORDINASI PERENCANAAN

KENDALA PERMASALAHAN YANG TIMBUL


• Kepemimpinan • Sulit memperoleh keputusan yang cepat dan tepat
• Komunikasi tidak lancar • Kemajuan pekerjaan terganggu
• Kondisi aktual lokasi pekerjaan • Rancangan tapak dan analisis fondasi tidak akurat
• Pemahaman terhadap Norma, Standar, Prosedur • Proses Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dapat
dan Kebijakan (NSPK) terhambat
• Estimasi biaya lebih tinggi dari pagu anggaran • Perlu revisi terhadap standar mutu yang ditetapkan
• Rentang pekerjaan melampaui batas waktu • Perlu penyederhanaan rancangan
• Tenaga kerja tidak sesuai persyaratan • Mutu pekerjaan tergradasi atau pekerjaan terlambat
• Pengetahuan bahan bangunan terbatas • Tidak ada alternatif rancangan
• Prosedur pelaksanaan pekerjaan tidak dipahami • Gambar rancangan sulit dilaksanakan
PERANAN DAN DUKUNGAN PERENCANAAN STRUKTUR DALAM
PERENCANAAN ARSITEKTUR & INTERIOR DAN KENDALANYA
PERANAN ARSITEK DUKUNGAN AHLI STRUKTUR
• Menginformasikan fungsi bangunan dan aktivitasnya • Menentukan beban rencana
• Menginformasikan lokasi proyek • Menentukan zona gempa dan risiko bencana
• Mengusulkan sistem struktur & tata letak komponen • Menentukan alternatif sistem dan jenis bahan struktur
struktural & konstruksinya
• Batasan ruang dan ketinggian • Menetapkan dimensi komponen struktur
Tingkat Kinerja Rancangan
Immediate Ocupancy

Bangunan Bangunan Bangunan


Beroperasi Tetap Life Safety Hampir
100% Laik Fungsi Runtuh

Sering Terjadi
50% dalam K
K in
kurun waktu 50 tahun in
er pa me er
ja d m ja
a en ya
ya B
ng an uh ng

Rancangan Gempa
Kadang-kadang Terjadi gu i s tid
di na ya ak
K ha
20% dalam in r n rat
er ap B
kurun waktu 50 tahun ja ka ar
u
Pe y a n n
p
nd g ad
K u di a
Jarang Terjadi in ku ha B
er ng ra an
10% dalam ja pk gu
K a na
kurun waktu 50 tahun B ya on n
an n di pa n
gu d g si d U
na ih D aB m
a a um
n ra ru an
Sangat Jarang Terjadi K p ra g
hu ka t un
5% dalam su n an
kurun waktu 50 tahun s pa
da
PERANAN DAN DUKUNGAN PERENCANAAN MEKANIKAL DALAM
PERENCANAAN ARSITEKTUR & INTERIOR DAN KENDALANYA
PERAN ARSITEK DUKUNGAN AHLI MEKANIKAL
• Memberikan nilai Overal Thermal Tranfer Value (OTTV) • Menentukan beban pendingin dan sistem tata udara
• Memberikan jumlah, zonasi layanan lif & eskalator • Menentukan sistem transportasi vertikal
• Memberikan rancangan jalur evakuasi (sistem proteksi • Menentukan sistem proteksi kebakaran aktif, penempatan
kebakaran pasif) sprinkler, hidran, alat pemadam api ringan (APAR)
• Memberikan lokasi daerah basah dan toilet • Menentukan sistem plambing, ventilasi & tangki septik
PERANAN DAN DUKUNGAN PERENCANAAN ELEKTRIKAL DALAM
PERENCANAAN ARSITEKTUR & INTERIOR DAN KENDALANYA
PERAN ARSITEK DUKUNGAN AHLI ELEKTRIKAL
• Menginformasikan cahaya alami yang diperlukan • Mengusulkan sistem penerangan buatan dan lokasi sekaklar
• Memberikan batasan kuat penerangan tiap ruang • Menentukan lokasi sensor cahaya, reflekor atau tirai matahari
• Menginformasikan jumlah dan kapasitas • Menentukan jumlah, lokasi penempatan, jenis dan kapasitas
perlengkapan/peralatan listrik stop kontak, serta panel listrik
• Menginformasikan zona dan peralatan yang selalu harus • Menentukan sistem instalasi listrik dan kapasitas pembangkit
berfungsi listrik cadangan (genset)
• Menginformasikan keperluan tata suara • Menentukan sistem tata suara
• Menginformasi keperluan komunikasi dan data • Menentukan sistem komunikasi dan data
PERANAN DAN DUKUNGAN PERENCANAAN INTERIOR DALAM
UPAYA MENDUKUNG OPTIMASI PERENCANAAN ARSITEKTUR
PERAN ARSITEK DUKUNGAN AHLI DESAIN INTERIOR
• Menginformasikan konsep tata ruang dalam • Memberi alternatif perabot dan dekorasi
• Menentukan jalur mitigasi tanggap darurat • Mengusulkan penempatan dan ragam tanda dan rambu
• Menetapkan Finishing schedule • Memberi alternatif bahan, corak dan warna
PERANAN DAN DUKUNGAN PERENCANAAN LANSEKAP DALAM
UPAYA MENDUKUNG OPTIMASI PERENCANAAN ARSITEKTUR
PERAN ARSITEK DUKUNGAN AHLI LANSEKAP
• Menyajikan gambar rencana tapak lengkap dengan • Menentukan pola sistem drainase dan pengelolaan
perbedaan tingginya (garis kontur) air hujan (sumur resapan/kolam penampungan)
• Menetapkan pintu masuk utama dan alternatif, • Menentukan pola lansekap (jenis dan bentuk
serta orientasi bangunan terhadap arah lintasan vegetasi, jenis dan pola perkerasan, serta tata letak
matahari perlengkapan taman)
• Menetapkan jalur mitigasi dan tanggap darurat • Menentukan lokasi titik kumpul dan parkir kendaraan
PERANAN DAN DUKUNGAN QUANTITY SURVEYOR DALAM
PRENCANAAN MULTI DISIPLIN
PERAN ARSITEK DUKUNGAN AHLI QUANTITY SURVEYOR
• Menyediakan gambar perancangan secara lengkap • Menjadikan uraian lingkup pekerjaan beserta
(arsitektur, struktur, M&E, interior, dan lansekap) kuantitasnya
• Menyediakan spesifikasi teknis dan prosedur • Menjadikan analisis harga satuan pekerjaan secara
pengerjaannya rinci
• Menginformasikan rentang waktu tiap pekerjaan • Menjadikan bobot pekerjaan per satuan waktu
• Menginformasikan tahapan pembayaran • Menampilkan dalam bentuk kurva ‘S’
PERAN ARSITEK SEBAGAI PIMPINAN PERANCANGAN

MENGINTEGRASIKAN FUNGSI BANGUNAN GEDUNG DAN PROGRAM ARSITEKTUR BERDASARKAN PENGALAMANNYA


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai