Anda di halaman 1dari 39

PAPARAN PEMBANGUNAN KANTOR

BAPENDA KOTA BONTANG


PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KONSULTAN PERENCANA
PT. ARISTA GEMILANG
LUAS AREA LAHAN = 1020 M2
KDB = 70% KLB = 2652 M2
KLB = 2,6 KDH = 204 M2
KDH = 20%

BAPENDA =
LUAS KDB = 493 M2
LUAS KLB =LT 1 = 260 M2
LT 2= 493 M2
LT 3 = 493 M2
= 1246 M2
KDH = 175
BAPENDA
LUAS KDB = 493 M2
LUAS KLB =LT 1 = 260 M2
BAPENDA =
LUAS KDB = 493 M2
LUAS KLB = LT 2= 493 M2
BAPENDA =
LUAS KDB = 493 M2
LUAS KLB = LT 3= 493 M2
POKOK-POKOK PERENCANAAN STRUKTUR
Beberapa Kriteria Desain Perencanaan Struktur yaitu :
 1. Kekuatan dan Stabilitas Struktur.
2. Kenyamanan dan Keamanan.
3. Kemudahan (Pelaksanaan dan Pemeliharaan).
4. Ekonomis.
5. Pertimbangan Aspek Lingkungan, Sosial dan Keselamatan
Jiwa.
6. Keawetan dan Kelayanan Jangka Panjang.
7. Estetika.
REFERENSI PERENCANAAN
1. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI
– 03 – 2847 – 2019 (ACI 318M - 14) .
2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur
Bangunan Gedung Dan Non gedung SNI 1727 – 2019.
3. SNI 8460 – 2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik
2017.
4. Peraturan Pembebanan Bangunan Gedung SNI 1727 : 2013.
5. Perhitungan struktur menggunakan software
dibantu oleh program
6. Laporan Penyelidkan Tanah.
DATA TEKNIS
Tipe Bangunan : Konstruksi Beton bertulang 4 lantai
Rangka atap baja ringan dengan penutup
atap onduline
Mutu beton : f’c 26,40 Mpa setara K – 300 (pelat, sloof,
balok, kolom, ring balk)
Mutu baja tulangan : fy 400 Mpa dan fy 240 Mpa
Tiang Pancang : Bor pile diameter 30 cm.
Kedalaman Bor : Sampai tanah keras (end bearing)
PEMBEBANAN
Pembebanan Gravitasi
Pembebanan-pembebanan gravitasi berikut ini merupakan
pembebanan minimum yang dipakai sesuai dengan yang terdapat
dalam Pedoman Perencanaan Pembebanan Minimum Indonesia SNI-
1727-2013.
1. Beban Mati (DL)
Dihitung dengan bantuan software versi 22.0.0
Beban Mati Tambahan (SDL)
- Plafond dan penggantung = 0,20 kN /m2
- Adukan tebal 5 cm = 0,50 kN /m 2
- Penutup lantai (keramik) = 0,30 kN /m2
- Beban Utilitas (ME) = 0,50 kN /m2
- Total = 1,50 kN /m2
PEMBEBANAN
2. Beban Hidup (LL)
- Area Ruang Kantor = 2.40 kN/m2/m2
- Area Ruang Pertemuan / Rapat = 4.79 kN /m2
- Area Lobi = 4.79 kN /m2
- Area Lobi = 4.79 kN /m2
- Area Home Theatre = 4.79 kN /m2
- Beban dinding
Batu Bata = γ =2.5 kN/m2 x tinggi lantai
- Pembebanan gempa berikut ini merupakan pembebanan minimum yang
dipakai sesuai dengan yang terdapat dalam Tata Cara Perencanaan
Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-Gedung
SNI-1726-2019.
POLA PEMBEBANAN

Beban angin

Beban mati, tambahan, dinding Beban hidup


PETA GEMPA INDONESIA

Peta Spectrum Respon 0,2 detik pada Peta Sumber Dan Bahaya Gempa Indonesia 2017

Ss (parameter percepatan respons spektral MCE dari peta


gempa pada perioda pendek)
PETA GEMPA INDONESIA

Peta Spectrum Respon 1,0 detik pada Peta Sumber Dan Bahaya Gempa Indonesia 2017

S1 (parameter percepatan respons spektral MCE dari peta


gempa pada 1 detik).
ANALISA GEMPA BUMI (EARTH QUAKE)

Dari hasil pengamatan peta, ditentukan untuk struktur Kantor Bapenda yang berlokasi di
Bontang memiliki nilai SS=0.15 dan S1=0,10.

Analisis modal digunakan untuk mengetahui perilaku dinamis suatu struktur bangunan
sekaligus periode getar alami. Parameter yang mempengaruhi analisa modal adalah
massa bangunan dan kekakuan lateral bangunan. Analisa modal digunakan sebagai
dasar pengerjaan analisis ragam spektrum respon dalam perhitungan beban gempa.
Dalam perhitungan struktur gedung ini analisis modal dilakukan dengan analisis eigen-
vector. Dalam analisis modal ini, waktu getar yang akan ditinjau adalah 24 ragam getar
(mode shape) pada struktur gedung. Efektifitas penentuan jumlah ragam getar yang
akan ditinjau pada struktur gedung dapat dilihat dari hasil analisis pada software
SAP2000. Jumlah ragam getar yang akan kita tinjau dapat dianggap cukup efektif jika
persentase beban statis yang bekerja sudah lebih dari 90%. Berikut response
spectrum :
RESPONSE SPECTRUM
Reponse Spectrum dengan nilai SS=0.15 dan S1=0,10
HASIL ANALISIS GEMPA
Persyaratan jumlah ragam ditetapkan SNI 1726:2019 Pasal 7.9.1 halaman 77. Analisis
harus dilakukan untuk menentukan ragam getar alami untuk struktur. Analisis harus
menyertakan jumlah ragam yang cukup untuk mendapatkan pastisipasi massa ragam
terkombinasi sebesar sebesar 100% dari massa struktur. Untuk mencapai ketentuan
ini ,dizinkan untkk mengambil semua ragam dengan periode dibawah 0,05 detik.
PENGECULIAN : Sebagai alternatif analisis diizinkan untuk memasukkan jumlah ragam
yang minimum untuk mencapai massa ragam terkombinasi paling sedikit 90% dari
massa aktual dalam masing masing arah horizontal orthogonal dari respons yang
ditinjau oleh model.. Pada Struktur Kantor Bapenda, berikut hasil Dari hasil analisis,
bangunan Struktur Kantor Bapenda memiliki partisipasi masa bangunan ≥90%,
sehingga telah memenuhi persyaratan
PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG BAPENDA BONTANG
OUTPUT PENULANGAN BALOK, SLOOF DAN KOLOM
DENAH PEMBESIAN BALOK LANTAI 2
PROSENTASE TULANGAN MINIMUM

Rebar Percentage / Prosentasi tulangan pada kolom adalah 1 % hal tersebut


menunjukkan rasio penulangan kolom masih aman, tidak boros, daktailitas, begitu juga
prosentase pada balok dibawah 1 %. (SNI 03-2847- 2019 pasal 23.4.3.1).
VERIFIKASI STRUKTUR

All concrete frames passed the stress/capacity check or are


designed (semua rangka beton lulus uji tegangan / kapasitas atau
telah dirancang) artinya struktur beton dalam kondisi aman
sesuai dengan perancangan / desain.
OUT PUT DIAGRAM

DIAGRAM MOMEN DIAGRAM LINTANG DIAGRAM NORMAL


DOKUMENTASI EXISTING

Sumber : Dokumetrasi
Mengacu “Begemann (1965) dan Schmertmann (1969)” Hasil
Nilai konus resistance (qc) dari sondir dan Nspt dari boring dapat
dikorelasikan terhadap konsistensi lapisan tanah berlempung
sebgai berikut :
DATA SONDIR

Konus Friction
Sumber : Data Sondir
PERHITUNGAN PONDASI
PONDASI
Kriteria tipe pondasi antara lain adalah :

Sumber : SNI 8460 -2 017


Perancangan Geoteknik

• Telah dilakukan penyelidikan tanah (sondir) yaitu 4 (empat) buah dan 2 buah bor log,
dimana tanah keras mulai pada kedalaman 6,40 meter dengan nilai konus adalah
149,16 kg/cm2, nilai Jumlah Hambatan Pelekat > 200 kg/cm. Sedangkan untk bor log 1
kedalaman tanah keras mulai dari 10 meter dengan nilai “N” 67, untuk bor 2 pada
kedalaman 20 meter dengan nilai “N” 60. Pondasi yang terpilih adalah bor pile ukuran
30 cm . Kriteria pemilihan bor pile antara lain :
1. Harga lebih murah.
2. Mobilisasi Mudah.
3. Pengoperasian Alat Mudah.
4. Sesuai dengan kriteria pemilihan pondasi.
5. Kualitas pondasi bisa di control.
Dari perhitungan pondasi ada 3 tipe antara lain
adalah :
1. Tipe B1 bor pile dia. 30 cm isi satu pile cap
sebanyak 6 buah.
2. Tipe B2 bor pile dia.30 cm isi satu pile cap
sebanyak 4 buah.
3. Tipe B3 bor pile dia. 30 cm isi satu pile cap
sebanyak 3 buah.
Dari hasil sondir maupun boring kedalaman tanah
keras mulai dari 6,40 meter, disarankan untuk pada
saat pelaksanaan dilakukan tes PDA untuk
mengetahui daya dukung sesungguhnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai