KEGIATAN :
PENAMBAHAN RUANG KELAS SEKOLAH
PAKET PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU (RKB) SDN 010 BONTANG UTARA
A. SPESIFIKASI UMUM
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 1
A1 Pendahuluan
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama
dengan gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus
dilaksanakan. Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan
material yang harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi, yang diperlukan
menurut dokumen-dokumen kontrak, serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk memasang dan menjalankan peralatan dan material tersebut. Spesifikasi
untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus disepakati, harus
diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun
bagian-bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai.
A2 Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan oleh direksi dan dapat dilihat pada gambar-
gambar rencana terlampir.
A4 Perijinan
Setelah penyedia barang/jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin
dari instansi lain yang berwenang, maka penyedia barang/jasa yang
bersangkutan harus menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batas-batas
kewenangannya, akan membantu untuk menyiapkan surat-surat resminya, tetapi
segala biaya yang diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan tanggung jawab
penyedia barang/jasa.
Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau material
yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar bangunan/material tersebut
akan memerlukan perijinan dan biaya tambahan, maka hal tersebut terlebih dahulu
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 2
harus didiskusikan dengan direksi untuk mencari jalan keluarnya.
A5 Pekerjaan-Pekerjaan Sementara
Penyedia barang/jasa harus membuat saluran-saluran untuk pembuangan semua
air bekas dan sisa buangan dari pekerjaan-pekerjaan, termasuk pekerjaan
sementara, yang ditimbulkan dimana saja. Cara pembuangan harus tidak merusak
lingkungan setempat dan tidak mengganggu pihak-pihak yang mempunyai
kepentingan terhadap tanah atau saluran/anak sungai dimana air bekas dan sisa
buangan akan dibuang.
Tenaga listrik yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan harus disediakan sendiri
oleh penyedia barang/jasa dengan jenis dan kapasitas yang sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan dari direksi.
Penyediaan tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, alat-alat pengukur
serta fasilitas pengaman yang diperlukan dan lampu-lampu penerangan untuk
menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan.
A7 Gambar-Gambar Kerja
Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada penyedia
barang/jasa dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen kontrak.
Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang paling akhir setelah
diadakan perubahan-perubahan dan merupakan patokan bagi pelaksanaan
pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi yang
berhubungan dengan hal tersebut.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 3
Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar
rencana dan spesifikasi teknis. Apabila ternyata terdapat kesalahan, kekurangan,
perbedaan dan hal-hal lain yang meragukan, penyedia barang/jasa harus
mengajukannya kepada direksi secara tertulis, dan direksi akan mengoreksi atau
menjelaskan gambar-gambar tersebut untuk kelengkapan yang telah disebutkan
dalam spesifikasi teknis. Koreksi akibat penyimpangan keadaan lapangan terhadap
gambar rencana akan ditentukan oleh direksi dan disampaikan secara tertulis
kepada penyedia barang/jasa.
A8 Ukuran-ukuran
Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar
tersebut adalah gambar berskala. Jika terdapat perbedaaan antara ukuran dan
gambarnya, maka penyedia barang/jasa harus segera meminta pertimbangan dari
para ahli untuk menetapkan mana yang benar.
A9 Peralatan
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus
disediakan oleh penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai,
penyedia barang/jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. Penyediaan peralatan di tempat
pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus terlebih dahulu mendapat
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 4
penelitian dan persetujuan dari direksi.
Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau
diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai.
Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang dilaksanakan
harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kotrak.
Nama produsen material dan peralatan yang digunakan, termasuk cara kerja,
kemampuan, laporan pengujian dan informasi penting lainnya mengenai hal ini
harus disediakan bila diminta untuk dipertimbangkan oleh direksi. Bila menurut
pendapat direksi hal-hal tersebut tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh
penyedia barang/jasa tanpa biaya tambahan.
Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu sedemikian
rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan
memperhitungkan jadwal untuk pekerjaan lainnya.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 5
A11 Contoh Contoh Material
Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara
pengambilan contoh menurut Acuan Normatif yang disetujui direksi. Contoh-contoh
harus menggambarkan secara nyata kualitas material yang akan dipakai pada
pelaksanaan pekerjaan.
Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak
tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material
tersebut. Penawaran penyedia barang/jasa harus sudah termasuk biaya yang
diperlukan untuk pengujian material.
Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-
material dari jenis atau merk tertentu, maka penyedia barang/jasa harus meminta
petunjuk direksi untuk menentukan jenis atau merk material yang baik dan
dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau merk material yang
baik dan diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau merk lain yang
sekurang- kurangnya mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas yang
ditentukan oleh direksi.
A13 Pematokan
Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan
kedudukan dan peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini
seluruhnya harus mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu sebelum memulai
pekerjaan selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi pemasangan patok tersebut
bila dipandang perlu. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan revisi tersebut
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 6
sesuai dengan petunjuk direksi.
Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh penyedia barang/jasa untuk
mendapat persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui direksi
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran pekerjaan. Penyedia
barang/jasa wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru ukur
serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi untuk melakukan pemeriksaan
untuk melakukan pemeriksaan/pengujian hasil pengukuran.
Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang sendiri
oleh penyedia barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh
penyedia barang/jasa. Apabila ada yang rusak harus segera diganti dengan yang
baru dan meminta kembali persetujuan dari direksi. Bila terdapat penyimpangan
dari gambar rencana, penyedia barang/jasa harus mengajukan 3 (tiga) rangkap
gambar penampang dari daerah yang dipatok tersebut. Direksi akan membubuhkan
tanda tangan persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan
mengembalikannya kepada penyedia barang/jasa. Setelah diperbaiki, penyedia
barang/jasa harus mengajukan kembali gambar hasil revisinya. Gambar-gambar
tersebut harus dibuat pada kertas kalkir agar memungkinkan untuk diproduksi.
Semua gambar-gambar yang telah disetujui harus diserahkan kepada direksi dalam
kalkir asli dan 2 (dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran dan huruf yang digunakan
pada gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi.
A14 Rambu-rambu
Di tempat-tempat yang dipandang perlu, penyedia barang/jasa harus menyediakan
rambu-rambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-tanda tersebut
harus cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas.
Apabila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan dengan lalu lintas
padat, penyedia barang/jasa harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 7
atau apabila dipandang perlu dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya untuk
keperluan tersebut harus sudah termasuk di dalam penawaran penyedia
barang/jasa.
Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan kepada
direksi sebelum memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai waktu yang cukup
untuk mempertimbangkan persetujuannya.
A17 Rapat-Rapat
Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat mengadakan
rapat-rapat dengan mengundang penyedia barang/jasa dan konsultan serta pihak-
pihak tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pelaksanaan
pekerjaan. Semua hasil/risalah rapat merupakan ketentuan yang bersifat mengikat
bagi penyedia barang/jasa.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 9
Penyedia barang/jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara
keseluruhan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil
pengujian terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, penyedia
barang/jasa dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan sampai dengan
hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh direksi.
A20 Laporan-Laporan
Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus membuat
laporan harian dan laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan.
Laporan tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi yang mencakup :
B. SPESIFIKASI TEKNIS
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 10
SNI 03-1738-1989 Panduan pengujian CBR lapangan
SNI 03-1742-1989 Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah
SNI 03-1743-1989 Metode pengujian kepadatan berat untuk tanah
SNI 03-1744-1989 Metode pengujian CBR laboratorium
SNI 05-0820-1989 Baja profil I, C dan L
SNI 03-1749-1990 Cara penentuan besar butir agregat untuk adukan dan beton
SNI 03-1750-1990 Mutu dan cara uji agregat beton
SNI 03-1753-1990 Cara penentuan butir halus lebih kecil dari 70 mikron agregat
kasar untuk beton
SNI 03-1754-1990 Cara penentuan butir halus lebih kecil dari 50 mikron agregat
kasar untuk beton
SNI 03-1756-1990 Cara penentuan kadar zat organik agregat halus untuk beton
SNI 03-1765-1990 Cara uji butiran pipih dan panjang agregat untuk beton
SNI 03-1964-1990 Metode pengujian berat jenis tanah
SNI 03-1965-1990 Metode pengujian kadar air tanah
SNI 03-1966-1990 Metode pengujian batas plastis
SNI 03-1967-1990 Metode pengujian batas cair dengan alat casagrande
SNI 03-1968-1990 Metode pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan
kasar
SNI 03-1969-1990 Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat
kasar
SNI 03-1970-1990 Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat
halus
SNI 03-1971-1990 Metode pengujian tentang kadar air agregat
SNI 03-1972-1990 Metode pengujian slump beton
SNI 03-1974-1990 Metode pengujian kuat tekan beton
SNI 03-2417-1991 Metode pengujian keausan agregat dengan mesin los
angeles
SNI 03-2455-1991 Metode pengujian laboratorium traxial A
SNI 03-2458-1991 Metode pengambilan contoh untuk campuran beton segar
SNI 03-2493-1991 Pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium
SNI 03-2495-1991 Spesifikasi bahan tambahan untuk beton
SNI 15-2530-1991 Metoda pengujian kehalusan Semen Portland
SNI 15-2531-1991 Metode pengujian berat jenis Semen Portland
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 11
SNI 03-2647-1992 Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung
SNI 03-2813-1992 Metode pengujian geser langsung tanah terkonsolidasi
dengan drainase
SNI 03-2815-1992 Metode pengujian laboratorium traxial B (benda uji tanah)
B1 PEKERJAAN TANAH
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 13
B1. 1 Umum
Sebelum pekerjaan di lapangan dimulai, lokasi dari tempat pekerjaan harus ditinjau
dahulu oleh tenaga ahli.
Kalau sekiranya tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan dan keadaan
seperti yang ditunjukan dalam gambar, Penyedia barang/jasa harus segera
menyampaikan kepada Direksi secara tertulis untuk mendapatkan penyelesaian
lebih lanjut, juga Penyedia barang/jasa harus menentukan letak bangunan
pelengkap seperti Direksi Keet, Gudang dan sebagainya.
B1. 2 Pem ber sihan T empat Pek erjaan
Semua material sisa pembuangan ex. Feses atau limbah apapun yang ada di seputar
bangunan khususnya dibagian belakang Bangunan Existing harus digali semua dan
dibuang ke tempat yang telah ditentukan oleh Direksi.
Disamping itu, Seluruh pepohonan, semak belukar dan akar-akar pohon di dalam
daerah batas pekerjaan untuk seluruh panjang dari bangunan, termasuk setiap
pohon di luar batas-batas ini yang diperkirakan dapat jatuh dan menghalangi
bangunan, kecuali ada pernyataan lain yang tertera di dalam syarat-syarat khusus
dan gambar rencana.
Bagian atas tanah tanaman harus tersendiri digali sampai kira-kira kedalaman 20
cm dan ditimbun di satu tempat yang layak, agar dapat digunakan lagi.
Pepohonan yang harus disingkirkan, harus ditebang sedemikian rupa dengan tidak
merusak pepohonan/tanaman lain yang dipertahankan, semua pohon, batang
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 14
pohon, akar dan sebagainya harus dibongkar dengan kedalaman minimal 20 cm di
bawah permukaan tanah asli dari permukaan akhir (ditentukan oleh permukaan
mana yang lebih rendah). Bersama-sama dengan seluruh jenis sampah dalam
segala bentuknya harus dibuang pada tempat yang tidak terlihat dari
tempat pekerjaan menurut cara yang praktis atau dikubur.
Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus
diperbaiki oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya sendiri. Bila akan
dilakukan pembakaran hasil penebangan, Penyedia barang/jasa harus
memberitahukan kepada penghuni terhadap milik-milik yang berbatasan dengan
pekerjaan minimal 48 jam sebelumnya. Penyedia barang/jasa akan selalu bertindak
sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku mengenai pembakaran di
tempat terbuka.
Galian tanah harus dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik mengenai
lebar, panjang, dalam, kemiringan dan sebagainya, dan benar-benar waterpass.
Kalau ternyata akan menimbulkan kesulitan-kesulitan pelaksanaan kalau
dilaksanakan menurut gambar, Penyedia barang/jasa boleh mengajukan usul
kepada Direksi mengenai cara pelaksanaannya.
Permukaan tanah yang berdekatan dengan konstruksi ini tidak dibenarkan untuk
diganggu tanpa seijin dari Direksi.
Galian dari pondasi pada batas-batas kemiringan dan peil yang dicantumkan pada
gambar rencana atau atas petunjuk Direksi, galian tersebut harus mempunyai
ukuran yang cukup, agar penempatan konstruksi atau lantai pondasi
dengan dimensi yang sesuai dengan gambar rencana mudah dilaksanakan.
Peil dasar lantai pondasi seperti yang tercantum pada gambar rencana, tidak boleh
dianggap bersifat pasti. Direksi dapat menentukan perubahan dimensi peil dari
lantai pondasi jika dipandang perlu, agar pondasi tersebut dapat berfungsi dengan
sebaik-baiknya. Batu-batu besar, kayu, serta rintangan-rintangan lain yang mungkin
ditemui dalam galian, harus dibuang. Sesudah galian selesai, Penyedia barang/jasa
harus memberitahukan Direksi akan hal ini, dan tidak diperkenankan
untuk melaksanakan penaikan tanah dasar pondasi dan melaksanakan lantai
pondasi sebelum Direksi setuju dengan ukuran dan kedalaman galian material-
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 16
material pondasi serta konstruksi-konstruksi yang akan dipasang pada
lubang galian tersebut. Semua retakan atau celah-celah yang ada harus
dibersihkan dan diisi dengan spesi (injeksi), serta semua material lepas, batu-
batuan lapuk, lapisan- lapisan yang tipis harus dibuang.
Coffer dam untuk galian pondasi harus dibuat cukup dalam di bawah permukaan
dasar pondasi yang cukup kedap air, dan diperkuat dengan silang-silang penguat
yang cukup kuat, agar keselamatan kerja terjamin. Luas coffer dam
harus direncanakan cukup untuk penempatan perancah atau acuan pondasi serta
besi untuk keperluan pemompaan air keluar acuan beton.
Coffer dam harus direncanakan sedemikian rupa agar cukup memenuhi syarat
untuk melindungi beton muda dari arus air deras atau erosi, silang-silang penguat
dan atau bagian-bagian lain dari coffer dam tidak diperbolehkan masuk ke dalam
dan menjadi bagian permanen dari pondasi tanpa persetujuan Direksi, jadi harus
dibongkar dengan hati-hati agar tidak merusak konstruksi.
Usaha pemompaan air ini tidak dari Coffer dam hendaknya dilengkapi dan
dikerjakan sedemikian agar beton muda atau bagian-bagian daripadanya tidak ikut
terbawa dalam proses pemompaan.
Pemompaan tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum lantai beton seal cukup
menjadi keras.
B1.4.1 Umum
Urugan dilaksanakan pada :
a. Semua bekas lubang pondasi
b. Semua bagian yang harus ditinggikan, dengan jalan menimbun
dengan urugan tanah harus dilaksanakan menurut gambar serta peil- peil
yang telah ditetapkan, juga termasuk perataan dan penyelesaian tanah
halaman di sekitarnya.
B1.4.2 Penggunaan material Bekas Galian
Penyedia barang/jasa harus menjamin bahwa semua material bekas galian yang
akan dipergunakan kembali ditempatkan secara terpisah dan dilindungi dari segala
pengotoran-pengotoran seperti bahan-bahan yang dapat merusak beton, akar dari
pohon, kayu dan sebagainya.
Tebal dari tiap lapis diambil 15 cm dan selama proses pemadatan, harus dibasahi
dengan air untuk mendapatkan hasil pemadatan yang maksimum.
Pemadatan harus dilakukan dengan alat pemadat mekanis (compactor) dan untuk
pekerjaan yang besar sifatnya, dapat dipakai roller dan sebagainya, dengan
kapasitas yang sesuai.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 19
Tanah harus dipisahkan terlebih dahulu dari bahan-bahan yang dapat
membahayakan, misalnya dapat merusak permukaan beton ataupun lapisan
finishing yang lain.
Jumlah yang akan dibayar, adalah jumlah kubikasi dalam m3 dari tanah galian yang
diukur dalam keadaan asli dengan cara luas ujung rata-rata atau kubikasi dalam m3
dari tanah yang dipadatkan pada pekerjaan urugan.
Volume tanah atau batu-batuan yang diukur adalah volume dari prisma yang
dibatasi bidang-bidang, sebagai berikut:
Kedudukan dasar pondasi yang tercantum pada gambar rencana, hanya bersifat
pendekatan dan perubahan-perubahan sesuai dengan ketentuan Direksi dapat
diadakan tanpa tambahan pembiayaan.
Volume galian konstruksi untuk tanah-tanah di bawah muka air tanah, akan dibayar
tersendiri, yaitu untuk volume tanah galian yang terletak minimum 20 cm di
bawah muka air tanah konstan pada lubang galian.
Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut di atas tanpa mempertimbangkan
cara dimana material tersebut akan dibuang, dibayar menurut harga satuan sesuai
dengan mata pembiayaan yang akan disebut dibawah ini.
Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal lain
yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
B2 PEKERJAAN BETON
B2. 1 Umum
Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar dan
air, dengan perbandingan sedemikian sehingga dalam beton yang dihasilkan,
jumlah semen yang terdapat di dalamnya minimal sesuai dengan persyaratan
dalam spesifikasi. Hasil akhir pekerjaan harus berupa beton yang baik, padat dan
tahan lama serta memiliki kekuatan dan sifat-sifat lain sebagaimana disyaratkan.
Perbandingan antara agregat halus dan agregat kasar tergantung dari gradasi
bahannya, tetapi jumlah agregat halus selalu minimal dengan ketentuan bahwa bila
dicampur dengan semen akan menghasilkan adukan yang cukup untuk mengisi
ruang-ruang rongga-rongga di antara agregat kasar dan terdapat sedikit sisa untuk
finishing.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 21
Untuk menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang optimal, jumlah air yang
dipakai dalam adukan harus minimal sehingga menghasilkan kemudahan untuk
dikerjakan dan konsistensi yang sesuai dengan kondisi dan cara pengecoran beton.
Semua bahan, pengujian lain-lain yang diuraikan dalam spesifikasi ini mengikuti
Acuan Normatif Indonesia yang telah diterapkan dengan tujuan menerapkan suatu
Acuan Normatif yang dapat diterima. Acuan Normatif lokal atau Acuan Normatif
lainnya dapat pula diterapkan asal sudah disetujui oleh direksi sebagai setara.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan contoh dari semua bahan yang dipakai
untuk pekerjaan beton. Untuk memperoleh persetujuan dari Direksi dan tidak boleh
memesan bahan tersebut dalam jumlah besar sebelum diberikan persetujuan untuk
pemakaian bahan.
Direksi akan menahan contoh-contoh bahan yang sudah disetujui sebagai patokan,
pengiriman-pengiriman bahan selanjutnya akan dicek kesesuainnya dengan contoh
tersebut.
Semua bahan yang ditolak oleh direksi harus segera disingkirkan dari lapangan
atas biaya Penyedia barang/jasa.
B2. 3 Sem en
Semen harus berupa semen portland (PC) biasa yang sesuai dengan Acuan
Normatif SNI 15-20 1994.
Semua semen yang berasal dari pabrikan yang sudah disetujui oleh Direksi dan
harus dikirim ke lapangan dalam kantong yang tertutup atau dalam tempat lain
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 22
dari pabrikan yang sudah disetujui.
Semua semen harus diangkut dan disimpan dalam tempat yang tidak tembus air
serta dilindungi dari kelembaban sampai saat pemakaian, semen yang membatu
atau menggumpal atau yang rusak kantongnya akan ditolak.
Semen harus menjalani pengujian tambahan yang sesuai dengan Acuan Normatif
bila dianggap perlu oleh Direksi. Direksi berhak untuk menolak semen yang tidak
memuaskan, sekalipun sudah terdapat sertifikasi dari pabrikan.
Semua semen yang ditolak harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya
penyedia barang/jasa. Penyedia barang/jasa harus menyediakan semua contoh
pengujian dan memberikan bantuan yang mungkin diperlukan oleh Direksi untuk
melakukan pengujian.
Penyedia barang/jasa harus menjamin agar setiap saat terdapat persediaan semen
dalam jumlah yang cukup dilapangan sehingga kemajuan kerja tidak terganggu dan
memberikan waktu yang cukup untuk pelaksanaan pengujian.
Semen-semen yang berlainan jenis harus disimpan dalam gudang terpisah, semen-
semen harus disimpan menurut pengiriman sedemikian sehingga yang dikirim
dahulu dapat dipakai lebih dahulu.
Agregat kasar adalah agregat yang tertahan pada saringan 5 mm dan agregat halus
adalah agreghat yang lolos saringan 5 mm.
Untuk struktur atas dan beton tumbuk, agregat kasarnya harus bergradasi dari 25
mm sampai 5 mm. Pemakaian agregat all – in (semua gradasi) tidak diperbolehkan.
Bila agregat yang disetujui oleh Direksi sudah terpilih, penyedia barang/jasa harus
mengusahakan agar seluruh pemasukan untuk tiap bahan berasal dari satu sumber
yang disetujui untuk menjaga agar mutu gradasi dapat dipertahankan pada seluruh
pekerjaan.
Pengujian lebih lanjut untuk menentukan variasi kemurnian atas gradasi bahan
harus dilakukan sekurang-kurangnya satu kali untuk tiap 25 ton yang dipasok.
Untuk beton kelas K 250 dianjurkan pemakain super plasticizer, pada dasarnya
untuk mengurangi rasio semen air guna membatasi penyusutan. Penyedia
barang/jasa harus memenuhi bahwa waktu pengadukan yang sangat tepat sangat
penting dan jika dipakai aditif ini, penyedia barang/jasa harus memberikan usulan
secara terinci.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 25
B2.7 Tiang Pancang Beton :
B2.7.1 Umun :
- Yang dimaksud dengan Pondasi Tiang adalah komponen struktur berupa
tiang yang berinteraksi langsung dengan tanah, yang berfungsi
sebagai penopang akhir dan menyalurkan beban dari struktur bangunan
ke tanah.
- Pekerjaan yang diatur dalam Seksi ini harus mencakup tiang pancang yang
disediakan dan dipancang atau ditempatkan sesuai dengan Spesifikasi
ini, dan sedapat mungkin mendekati Gambar menurut penetrasi atau
kedalamannya sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Tiang pancang uji dan/atau pengujian pembebanan diperlukan untuk
menentukan daya dukung pondasi tiang, jumlah dan panjang tiang
pancang yang akan dilaksanakan
- Pekerjaan ini mencakup jenis-jenis tiang pancang berikut ini
(a) Tiang Beton Bertulang Pracetak Persegi 25 X 25 mutu beton K-500.
b. Penyambungan :
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 26
Penyambungan tiang pancang harus dihindarkan bilamana memungkinkan.
Bilamana penyambungan tiang pancang tidak dapat dihindarkan, Penyedia
Jasa harus menyerahkan metode penyambungan kepada Direksi Pekerjaan
untuk mendapat persetujuan. Tidak ada pekerjaan penyambungan tiang
pancang sampai metode penyambungan disetujui secara tertulis dari
Direksi Pekerjaan
f. Pemancangan :
- Penyedia Jasa harus menyediakan alat untuk memancang tiang yang
sesuai dengan jenis tanah dan jenis tiang pancang sehingga tiang
pancang tersebut dapat menembus masuk pada kedalaman yang telah
ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah ditentukan, tanpa
kerusakan. Bilamana diperlukan, Penyedia Jasa dapat melakukan
penyelidikan tanah tambahan dengan tanggungan biaya sendiri
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 29
- Bilamana elevasi akhir kepala tiang pancang berada di bawah
permukaan tanah asli, maka galian harus dilaksanakan terlebih dahulu
sebelum pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan agar dasar
fondasi tidak terganggu oleh penggalian diluar batas-batas yang
ditunjukkan dalam Gambar
- Kepala tiang pancang baja harus dilindungi dengan bantalan topi atau
mandrel dan kepala tiang kayu harus dilindungi dengan cincin
besi tempa atau besi non-magnetik sebagaimana yang
disyaratkan dalam Spesifikasi ini. Palu, topi baja, bantalan topi, katrol
dan tiang pancang harus mempunyai sumbu yang sama dan harus
terletak dengan tepat satu di atas lainnya. Tiang pancang termasuk
tiang pancang miring harus dipancang secara sentris dan diarahkan dan
dijaga dalam posisi yang tepat. Semua pekerjaan pemancangan harus
dihadiri oleh Direksi Pekerjaan atau wakilnya, dan palu pancang tidak
boleh diganti dan dipindahkan dari kepala tiang pancang tanpa
persetujuan dari Direksi Pekerjaan atau wakilnya
- Tiang pancang harus dipancang sampai penetrasi maksimum atau
penetrasi tertentu, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, atau ditentukan dengan pengujian pembebanan sampai
mencapai kedalaman penetrasi akibat beban pengujian tidak kurang
dari dua kali beban yang dirancang, yang diberikan menerus
untuk penurunan sekurang-kurangnya 60 mm. Dalam hal tersebut,
posisi akhir kepala tiang pancang tidak boleh lebih tinggi dari yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan setelah pemancangan tiang pancang uji. Posisi
tersebut dapat lebih tinggi jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan
- Bilamana ketentuan rancangan tidak dapat dipenuhi, maka Direksi
Pekerjaan dapat memerintahkan untuk menambah jumlah tiang
pancang dalam kelompok tersebut sehingga beban yang dapat
didukung setiap tiang pancang tidak melampaui kapasitas daya dukung
yang aman, atau Direksi Pekerjaan dapat mengubah rancangan
bangunan bawah jembatan bilamana dianggap perlu
- Alat pancang yang digunakan dapat dari jenis drop hammer, diesel
atau hidrolik. Berat palu pada jenis drop hammer sebaiknya tidak
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 30
kurang dari jumlah berat tiang beserta topi pancangnya. Sedangkan
untuk diesel hammer berat palu tidak boleh kurang dari setengah
jumlah berat tiang total beserta topi pancangnya ditambah 500 kg dan
minimum 2 ton. Tinggi jatuh palu tidak boleh melampaui 2,5 meter
atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Alat
pancang dengan jenis drop hammer, diesel atau hidrolik yang disetujui,
harus mampu memasukkan tiang pancang minimal 3 mm untuk setiap
pukulan pada 150 mm dari akhir pemancangan dengan daya dukung
yang diinginkan sebagaimana yang ditentukan dari rumus pemancangan
yang disetujui
- Penumbukan dengan gerakan tunggal (single acting) atau palu yang
dijatuhkan harus dibatasi sampai 1,2 meter dan lebih baik 1 meter.
Penumbukan dengan tinggi jatuh yang lebih kecil harus digunakan
bilamana terdapat kerusakan pada tiang pancang. Contoh- contoh
berikut ini adalah kondisi yang dimaksud :
a) Bilamana terdapat lapisan tanah keras dekat permukaan tanah yang
harusditembus pada saat awal pemancangan untuk tiang pancang
yang panjang
b) Bilamana terdapat lapisan tanah lunak yang dalam sedemikian
hingga penetrasi yang dalam terjadi pada setiap penumbukan
c) Bilamana tiang pancang diperkirakan akan membal (rebound)
akibat batu atau tanah yang benar-benar tak dapat ditembus lainnya
- Bilamana serangkaian penumbukan tiang pancang untuk 10 kali
pukulan terakhir telah mencapai hasil yang memenuhi ketentuan,
penumbukan ulangan harus dilaksanakan dengan hati-hati, dan
pemancangan yang terus menerus setelah tiang pancang hampir
berhenti penetrasi harus dicegah, terutama jika digunakan palu
berukuran sedang. Suatu catatan pemancangan yang lengkap harus
dilakukan sesuai dengan tentang Pengajuan Kesiapan Kerja
- Setiap perubahan yang mendadak dari kecepatan penetrasi yang
tidak dapat dianggap sebagai perubahan biasa dari sifat alamiah
tanah harus dicatat dan penyebabnya harus dapat diketahui sebelum
pemancangan dilanjutkan
- Tidak diperkenankan memancang tiang pancang dalam jarak 6 m dari
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 31
beton yang berumur kurang dari 7 hari atau kurang dari kekuatan
minimum yang disyaratkan. Bilamana pemancangan dengan
menggunakan palu yang memenuhi ketentuan minimum, tidak
dapat memenuhi Spesifikasi, maka Penyedia Jasa harus menyediakan
palu yang lebih besar dan/atau menggunakan water jet atas biaya
sendiri
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 32
B2. 8 Kelas Bet on
Tabel 5-1 Kelas Beton
Mutu Beton Ukuran Agregat Rasio Kadar
Maks.(mm) Air/Semen semen min.
Maks. (kg/m3 dari
K-350 37 0,45 315
(terhadap campuran)
berat)
25 0,45 335
K-300 37 0,45 300
19 0,45 365
25 0,45 320
K-250 37 0,50 290
19 0,45 350
25 0,50 310
Perbandingan19
campuran yang diberikan di0,50
atas telah diperkirakan
340guna
mencapai kekuatan yang disyaratkan pada umur 28 hari setelah
pengecoran, dengan ketentuan bahwa yang dipakai bermutu baik dan
pengawasan dilakukan dengan baik.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 33
Tabel 5-2 Mutu Beton
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 34
B2. 10 Pengontrolan M utu Bet on da n Penguj ian Kekuat an di lapangan
Penyedia barang/jasa bertanggung jawab sepenuhnya untuk menghasilkan
beton yang seragam yang memiliki kekuatan serta sifat-sifat lain sebagaimana
ditetapkan. Untuk ini Penyedia barang/jasa harus menyediakan dengan
biaya sendiri serta menggunakan alat penimbang yang akurat, sistem
volumetrik yang akurat untuk mengukur air, peralatan yang sesuai untuk
mengaduk dan mengecor beton serta peralatan dan fasilitas lain yang
diperlukan untuk pengujian sebagaimana yang diuraikan di sini atau
menurut petunjuk direksi.
Direksi juga berwenang untuk menolak beton yang berongga, porous atau
yang permukaan akhirnya tidak baik. Dalam hal penyedia barang/jasa
harus menyingkirkan beton yang ditolak tersebut dan menggantinya menurut
instruksi dari Direksi sehingga hasilnya menurut penilaian Direksi sudah
memuaskan.
Peralatan yang dipakai untuk menimbang semua bahan dan mengukur air
yang ditambahkan serta metoda penentuan kadar air harus sudah disetujui
oleh Direksi sebelum beton di cor.
Pengadukan beton dengan tangan tidak diijinkan, kecuali jika sudah disetujui
oleh Direksi untuk mutu beton tertentu.
Isi pengaduk beton (mixer) harus dikeluarkan dalam satu operasi menerus
dan beton harus diangkut tanpa terjadi segregasi komponen-komponennya.
Beton harus diangkut dalam ember yang bersih dan tidak tembus air atau
gerobak dorong, metoda pengangkutan yang lain dapat dipakai asalkan
sudah mendapat persetujuan dari Direksi dan harus tepat mengikuti
instruksi terinci yang diberikan untuk maksud tersebut. Alat-alat yang dipakai
untuk mengangkut dan mencor beton harus dibersihkan dan dicuci setiap
hari setelah dipakai bekerja dan bila pengecoran dihentikan selama lebih
dari 30 menit.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 36
sedemikian sehingga mencegah segregasi dan harus dijaga agar aliran
beton tidak terputus-putus. Seluruh operasi ini harus mendapat
persetujuan dari Direksi.
Beton dan penulangan yang menonjol tidak boleh diganggu dengan cara
apapun sekurang-kurangnya 48 jam sesudah beton dicor, kecuali jika
diperoleh ijin tertulis dari Direksi. Semua beton harus dicorkan pada siang
hari, pengocoran bagian manapun tidak boleh dimulai jika dapat
diselesaikan pada siang hari kecuali jika sudah diperoleh ijin dari Direksi
untuk pengerjaan malam hari, ijin demikian tidak akan diberikan jika
penyedia barang/jasa tidak menyediakan sistem penerimaan yang memadai,
yang disetujui oleh Direksi.
Hasil pekerjaan beton berupa masa yang seragam, bebas dari rongga,
segregasi dan sarang lebah (Honey Comb) memperlihatkan permukaan
yang merata ketika bekisting dibuka dan mempunyai kepadatan yang
mendekati kepadatan uji kubus.
Penyedia barang/jasa harus menjaga agar pekerjaan beton baru selesai tidak
diberi beban yang intansitasnya dapat menimbulkan kerusakan. Setiap
kerusakan yang timbul akibat pembebanan yang terlalu dini atau
pembebanan berlebih harus diperbaiki oleh penyedia barang/jasa atas biaya
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 38
sendiri hingga memuaskan Direksi.
siar beton yang sudah dicor harus dibersihkan seluruhnya dari benda-benda
asing atau serpihan.
Jika umur beton kurang dari 3 hari, permukaan tersebut harus disiapkan
dengan penyikatan seluruhnya, tetapi jika umurnya sudah lebih dari 3 hari
atau sudah terlalu keras, permukaan tersebut harus dicetak secara ringan atau
ditembus dengan pasir (Sand Blasted) untuk memperlihatkan agregat.
Setelah permukaan tersebut dibersihkan dan disetujui oleh Direksi
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 39
bekisting akan diperiksa dan dikencangkan. Siar-siar konstruksi harus
dikerjakan sebagaimana ditetapkan pada gambar atau spesifikasi.
B2. 21 Bekisting
Semua bekisting harus dirancang dan dibuat sehingga dinilai memuaskan
oleh Direksi. Penyedia barang/jasa harus menyerahkan rancangannya untuk
menyetujui dalam jangka waktu yang cukup sebelum pekerjaan dimulai.
Semua bekisting harus diperkuat dengan klem dari balok kecil dan harus yang
kuat serta cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi
ketika beton dicorkan, dipadatkan dan mengeras. Bekisting dari kayu dan
triplek harus dibuat dari kayu yang sudah diolah dengan baik, semua
sambungan harus cukup kencang agar tidak terjadi kebocoran. Pengikat baja
untuk di dalam atau blok antara (spacer) yang sudah disetujui atau dipakai,
bagian dari pengikat atau pengantara yang ditanam permanen dalam
beton sekurang-kurangnya harus berjarak 5 cm dari permukaan akhir
beton. Setiap lubang dalam permukaan beton yang timbul akibat pengikat
atau pengantara yang harus ditutup dengan rapi segera setelah bekisting
dibuka dengan spesi semen yang campuran serta konsistensinya sama
dengan mutu beton induknya.
Semua permukaan beton yang terbuka harus licin dan halus, maka bekisting
harus dilapisi dengan triplek bermutu tinggi yang sudah disetujui oleh Direksi.
Pada umumnya bekisting, akan diperiksa oleh Direksi lebih dari 3 kali
sebelum memasang kayu bekisting, Direksi akan memilih panil kayu yang
boleh dipakai ulang, panil kayu lapis yang ditolak oleh Direksi harus
disingkirkan. Direksi sama sekali tidak bertanggung jawab atas mutu
permukaan akhir setelah memberikan persetujuan atas bekisting. Semua
sudut kolom dan balok yang terbuka harus diberi alur (1,5 cm) kecuali jika
ditetapkan lain oleh Direksi. Kolom dan dinding harus diberi lubang agar
kotoran, debu, dan benda lainnya dapat disingkirkan sebelum beton
dicorkan.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 40
B2. 22 Penulangan
Semua baja tulangan harus bebas dari serpihak karat lepas, minyak,
gemuk, cat, debu atau zat lainnya yang dapat mengganggu perletakan yang
sempurna antara tulangan beton. Jika diinstruksikan oleh Direksi, baja harus
disikat atau dibersihkan sebelum dipakai. Beton tidak boleh dicorkan
sebelum penulangan diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
B2.22.1. Bahan-Bahan
Baja tulangan sedang harus BJTP 24 yang sesuai dengan SII 0136 1984,
British Standard No. 785 atau yang setara untuk baja tulangan yang
polos. Baja tulangan bertegangan tinggi harus BJTP 40 yang sesuai
dengan SII 0136-1984. British Standard No. 4449 : 1969 atau yang
setara untuk baja ulir yang bertegangan tinggi, tegangan rendah baja
tulangan bertengan tinggi harus minimal 40 .0 kg/cm².
B2.22.2 Penyimpangan.
Bila baja tulangan harus disimpan di bawah atap yang tahan air dan diberi
alas kaki dari muka tanah atau air yang tergenang serta harus dilindungi
dari kemungkinan kerusakan dan karat.
B2.22.3. Penekukan
Pada tahap awal pekerjaan, penyedia barang/jasa harus mempersiapkan
daftar tekukan (Bending Schedule) untuk disetujui oleh Direksi. Semua
baja tulangan harus ditekuk secara tepat menurut bentuk dan dimensi
yang memperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan British Standard
4466 : 1969 atau yang setara yang dipasang pada posisi yang ditetapkan
dapat dipenuhi semua tempat. Baja harus ditekuk dengan alat yang sudah
disetujui oleh Direksi.
Tulangan tidak boleh ditekuk atau diluruskan dengan cara yang dapat
menimbulkan kerusakan, tulangan yang mempunyai lengkungan atau
tekukan yang tidak sesuai dengan gambar tidak boleh dipakai.
B2.22.4 Pemasangan
Tulangan harus dipasang dengan tepat sesuai posisi yang diperlihatkan
pada gambar dan harus ditahan jaraknya dari bekisting dengan memakai
dudukan beton atau gantungan logam menurut kebutuhan dan pada
persilangan diikat dengan kawat baja pada pilar dinding dengan diameter
tidak kurang dari 2.6 mm, ujung- ujung kawat harus diarahkan kebagian
tubuh utama beton.
Bila pengatur jarak dari spesi pracetak untuk mengatur tebal beton
deking sekurang-kurangnya harus mempunyai kekuatan yang sama
dengan kekuatan yang ditetapkan untuk beton yang sedang di cor dan harus
sekecil mungkin. Block- block ini harus dikencangkan dengan kawat yang
ditanam di dalamnya dan harus dicelupkan dalam air sebelum dipakai.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 42
B2.22.5. Bet on Ready M ix.
Penggunaan Beton Ready Mix meliputi konstruksi :
1. Pile Cap K-250
2. Tie Beam TB1 25X50 K-250
3. Tie Beam TB2 20X40 K-250
4. Kolom K1 30x40 K-250
5. Kolom K2 25x35 K-250
6. Kolom Variasi 15X30 K-250
7. Balok B1 25x50 K-250
8. Balok B3 25x35 K-250
9. Pelat lantai, t = 12 cm K-250
10. Ring Balok 20x30 K-250
Untuk Beton K-125, K-175 dan K-225 dapat dikerjakan dengan menggunakan
Beton Ready Mix atau dapat dengan dikerjakan juga dengan menggunakan
concrete mixer mini dengan syarat mutu beton sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
Beton Ready Mix harus berasal dari suatu sumber yang disetujui oleh Direksi
dan harus memenuhi persyaratan yang diuraikan pada ayat 6 dari British
Standard No. 1926, 1962, Penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab
untuk mengusahakan agar beton memenuhi persyaratan dalam spesifikasi
ini termasuk pengontrolan mutu, keteraturan pengiriman serta pemasukan
beton secara berkesinambungan. Jika salah satu dari persyaratan dalam
spesifikasi ini tidak dipenuhi, Direksi akan menarik kembali
persetujuannya dan mengharuskan penyedia barang/jasa mengganti
pemasok.
Buku catatan harus selalu tersedia untuk diperiksa oleh Direksi atau
Wakilnya.
B2. 26 Toler ans i unt uk Bet on y ang T idak Ter buka (t idak Diek spos )
Posisi bagian-bagian struktur antara lain as-as balok/dinding/pelat harus
tepat dalam batas-batas toleransi 1 cm tetapi akumulasi toleransi tidak
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 44
diperbolehkan. Ukuran bagian antara lain pada potongan-potongan
balok/pelat harus tepat dengan toleransi – 0.3 cm sampai + 0.3 cm.
B2. 27 Toler ans i dengan Muka Beton Yang Halus (Fair Face)
Toleransi untuk beton dengan muka halus adalah 0.6 cm, posisi bagian
struktur maksimum 0.3 cm untuk bagian struktur. Pergeseran papan bekisting
pada siar-siar tidak boleh melebihi 0.1 cm dan perbedaan garis sepada
(alignment) bagian struktur harus dalam batas 0.1 % akumulasi toleransi tidak
diperbolehkan.
B2. 33 Air
Air untuk mengaduk dan mengeringkan beton harus bersih dari unsur-unsur
atau kotoran yang berbahaya yang dapat mempengaruhi daya pengikat
semen.
Direksi dapat meminta agar dilakukan uji kimiawi setiap saat dan biaya
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 46
pengujian ini dibebankan pada penyedia barang/jasa.
B2.34.1` Umum
Pengujian struktur hidrolis, semua dinding harus bersih dari timbunan
supaya kebocoran pada dinding dapat diketahui dengan jelas.
Setiap Konstruksi harus diisi air bersih dalam pengujian ini dan dibiarkan
terisi sekurang-kurangnya 48 jam ketinggian air selama waktu tersebut harus
diamati dan tidak boleh terlihat adanya penurunan muka air, penurunan
maksimum yang diijinkan selama 24 jam adalah 1 (satu) cm.
B2.34.2 Perbaikan
Setiap kebocoran yang diketahui harus diperbaiki sampai tidak terlihat lagi
adanya kebocoran.
B3 BAJA TULANGAN
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 47
B3.1 UMUM
1 Uraian
Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan
sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 48
o 7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa
dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai yang bila
keruntuhan akibat karat pada baja tulangan dapat menyebabkan
berkurangnya umur atau struktur, atau untuk beton yang
ditempatkan langsung di atas tanah atau batu, atau untuk beton
yang berhubungan langsung dengan kotoran pada selokan atau
cairan korosif lainnya.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 49
b. Sebelum memulai pekerjaan baja tulangan, Kontraktor harus menyerahkan
kepada Direksi Pekerjaan daftar yang disahkan pabrik baja yang memberikan
berat satuan nominal dalam kilogram untuk setiap ukuran dan mutu baja
tulangan atau anyaman baja dilas yang akan digunakan dalam pekerjaan.
7 Mutu Pekerjaan dan Perbaikan Atas Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
a. Persetujuan atas daftar pesanan dan diagram pembengkokan dalam segala
hal tidak membebaskan Kontraktor atas tanggung jawabnya untuk
memastikan ketelitian dari daftar dan diagram tersebut. Revisi bahan yang
disediakan sesuai dengan daftar dan diagram, untuk memenuhi rancangan
dalam Gambar, harus atas biaya Kontraktor.
b. Baja tulangan yang cacat sebagai berikut tidak akan diijinkan dalam
pekerjaan :
o Panjang batang, ketebalan dan bengkokan yang melebihi toleransi
pembuatan yang disyaratkan dalam ACI 315;
o Bengkokan atau tekukan yang tidak ditunjukkan pada Gambar atau
Gambar Kerja Akhir (Final Shop Drawing);
o Batang dengan penampang yang mengecil karena karat yang berlebih
atau oleh sebab lain.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 50
d. Kontraktor harus menyediakan fasilitas di tempat kerja untuk pemotongan
dan pembengkokan tulangan, baik jika melakukan pemesanan tulangan yang
telah dibengkokan maupun tidak, dan harus menyediakan persediaan (stok)
batang lurus yang cukup di tempat, untuk pembengkokan sebagaimana
yang diperlukan dalam memperbaiki kesalahan atau kelalaian.
B3.2 BAHAN
1 Baja Tulangan
a. Baja tulangan harus baja polos atau berulir dengan mutu yang sesuai
dengan Gambar dan memenuhi Tabel berikut ini :
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 51
Tumpuan untuk tulangan harus dibentuk dari batang besi ringan atau bantalan
beton pracetak dengan mutu K250 seperti yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini,
terkecuali disetujui lain oleh Direksi Pekerjaan. Kayu, bata, batu atau bahan lain
tidak boleh diijinkan sebagai tumpuan.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 52
c. Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat
pengikat sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran. Pengelasan
tulangan pembagi atau pengikat (stirrup) terhadap tulangan baja tarik
utama tidak diperkenankan.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 53
i. Bilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang
cukup lama, maka seluruh baja tulangan harus dibersihkan dan diolesi
dengan adukan semen acian (semen dan air saja).
j. Tidak boleh ada bagian baja tulangan yang telah dipasang boleh digunakan
untuk memikul perlengkapan pemasok beton, jalan kerja, lantai untuk
kegiatan bekerja atau beban konstruksi lainnya.
B5.2 Bahan-bahan
a. Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan
dengan tangan
b. Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%
c. Warna larutan pada pengujian dengan 3 % natrium hidroksida, akibat
adanya zat-zat organik tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau
lariutan teh yang sedang kepekatannya.
d. Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih
natrium sulfat tidak boleh lebih dari 10 %
e. Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung
lebih dari 0,6 % alkali, dihitung sebagai natrium oksida pada
pengujian tidak boleh menunjukan sifat reaktif terhadap alkali.
f. Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengn adukan
pembanding yaitu yang menggunakan semen sama dengan pasir
normal tidak boleh kurang dari 65 % pada pengujian 7 hari.
g. Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan
h. Butir-butirnya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm.
B5.2.7 Lain-lain
Bahan-bahan lain yang dipakai untuk pelaksanaan seperti tegel-tegel
teraso, keramik dan lain-lain harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh
direksi atau seperti yang disyaratkan pada saat rapat penjelasan.
B5. 3 Aduk an
B5.3.1 Mencampur
Adukan dicampur di tempat tertentu yang bersih dari kotoran, mempunyai alas
yang rata dan keras, tidak menyerap air yang sebelumnya harus ada
persetujuan dari Direksi.
3.2 Komposisi
Jenis adukan berikut harus dipakai dengan yang disebutkan dalam gambar
atau dalam uraian dan syarat-syarat ini.
Tabel 5-4 Komposisi Adukan
Jenis Spesi
M1 1 pc : 1 psr
M2 1 pc : 2 psr
M3 1 pc : 4 psr
Ventilasi tersebut nantinya harus dicat dengan cat tembok sesuai dengan
yang ditetapkan oleh Direksi.
B5.5.2 Mortar
Campuran yang dipakai untuk pondasi dan sebagainya kalau disyaratkan lain
dapat dipakai campuran M3. Kecuali kalau disyaratkan lain misalnya untuk
bangunan reservoir ataupun bangunan lain yang fungsinya hampir
sama yang dipakai campuran M2.
B5.5.7 Penguatan untuk pasangan batu bata dilakukan menurut kebutuhannya atau
petunjuk – petunjuk pengawas.
Kolom – kolom praktis penguat pasangan batu bata harus dibuat sedemikian
rupa.
Pada semua sambungan vertical dari kolom beton dengan dinding, Kontraktor
harus memberi batang tulangan dari baja lunak, yang dimensinya disesuaikan
dengan gambar rencana, ujung yang satu dimasukkan ke dalam sambungan
dinding batako. Angker – angker ini harus ditempatkan tiap jarak 30 cm pada
kolom maupun balok baja.
Pemasangan yang terhenti, harus dilindungi dari kerusakan – kerusakan air
hujan dan sebagainya. Segera sesudah pemasangan selesai maka adukan –
adukan yang menempel pada batu bata bagian luar dari yang tidak dipakai
harus segera dibuang.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 58
2. Pemasangan Rangka Baja Ringan harus sesuai prosedur standar pemakaian
yang dipersyaratkan oleh Produsen Rangka Baja Ringan.
4. Semua kuda – kuda baja ringan diperkuat dengan baut yang dipersyaratkan
oleh Produsen Rangka Baja Ringan, dan diangkur bolt pada balok atau dinding
yang ada dibawahnya.
5. Untuk material atap yang menggunakan atap metal, atap metal dan bubungan
yang dipersyaratkan untuk bangunan ini adalah Atap Metal satara Sakura Roof.
6. Atap Metal Roof yang akan dipasang harus baru dan mendapat persetujuan
dari Pihak Direksi.
7. Warna Atap Metal Roof yang akan dipasang harus terlebih dahulu
dikonfirmasikan kepada Pihak Pengguna Jasa setelah mendapat Persetujuan
Pihak Direksi.
8. Kesahalan dalam pemasangan rangka atap baja ringan dan penutup atap
metal tesebut akibat kelalaian kontraktor menjadi tanggungjawab kontraktor.
9. Listplank yang dipergunakan adalah List Plank jenis Wood Plank (atau setara)
t = 8 mm.
Rangka Plafond Galvalum Hollow meliputi Rangka Plafond lantai 01 dan lantai
02.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 59
Untuk Penutup Plafond dalam bangunan digunakan Gypsum Board 9 mm untuk
lantai 01 dan lantai 02, Sedangkan Penutup Plafond luar digunakan Calsi Board 4
mm, difabrikasi sedemikian rupa sehingga menghasilan produk yang baik dan rapi.
Gypsum Board yang dipergunakan adalah Gypsum Board 9 mm yang baik dan baru
serta tidak ada cacatnya.
Calsi Board yang dipergunakan adalah Calsi Board 4 mm yang baik dan baru serta
tidak ada cacatnya.
Bila terdapat Cacat pada rangka dan penutup plafond, maka Direksi berhak
membongkar pekerjaan tersebut tanpa ada ganti rugi.
Semua material untuk pekerjaan kusen, pintu dan jendela yang menggunakan
material seperti yang tercantum dalam gambar rencana dan Daftar Kuantitas,
disetujui oleh pengawas dan Direksi, kontraktor meskipun telah material yang telah
disetujui, pasal berikut tetap mengikat kontraktor untuk tetap bertanggungjawab.
Pihak Direksi berhak menolak dan mengeluarkan material kusen pintu dan jendela
yang dianggap tidak layak mutu atau cacat mutu dari lokasi pekerjaan. Biaya
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 60
Pengeluaran material kayu yang ditolak, sepenuhnya menjadi tanggungjawab
kontraktor.
B7. 1 Pengec at an
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 61
B7.1.4 Pemilihan Warna
Semua warna ditentukan bersama-sama antara Direksi dengan
Penyedia barang/jasa dari contoh-contoh yang diberikan supplier.
B6.1.5 Persiapan
Sebelum pengecatan dimulai, permukaan yang akan dicat harus dibersihkan
dari kotoran dan debu. Semua permukaan yang akan dicat harus sudah
dihaluskan terlebih dahulu dengan peralatan serta cara yang lazim
dipergunakan.
Persiapan kerja untuk kayu retak celah lubang harus diperbaiki dengan
cara memotong, menambal, atau dengan cara lain yang disetujui. Lubang-
lubang kecil harus diperbaiki dengan dicat atau tempat untuk menutupnya.
Untuk lubang yang lebih besar harus ditutup dulu dengan kayu yang
keras, dipotong dan diratakan dengan permukaan di sekitarnya sampai halus.
B8 PEKERJAAN LISTRIK
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 63
B8.1.2 Ketentuan dan Standar
Ketentuan dalam spesifikasi ini hanya bersifat umum sedangkan kalau diperlukan
akan dibuat secara khusus pada buku ini, semua pemasangan dari instalasi listrik
harus memenuhi syarat sebagai berikut;
b. Sambungan Kabel
Penyedia barang/jasa harus menggunakan tenaga yang terampil/ahli dan jika
perlu tenaga spesialis yang khusus yang didatangkan untuk keperluan tersebut.
B8.1.8 Gambar-gambar
Penyedia barang/jasa harus memelihara catatan-catatan kabel dan menyiapkan
gambar-gambar untuk memberikan detil secara teliti, layout seluruh kabel
ditambah potongan melintang dan lokasi kabel. Catatan-catatan asli dibuat satu
copynya serta gambar-gambarnya diajukan Direksi untuk disetujui.
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 65
B8.1.10 Pemasangan Lampu-lampu Penerangan.
Semua pemasangan lampu penerangan harus dilaksanakan sesuai dengan yang
ditunjukkan pada gambar rencana dengan memperhatikan kode-kode yang ada.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan peralatan tersebut sesuai dengan
ketentuan seperti pada gambar rencana baik mengenai model, kapasitas, kualitas,
warna dan sebagainya. Bila ada kekurangan mengenai hal tersebut dan terdapat
ketidakjelasan terhadap apa yang ditunjukkan pada gambar, maka bisa dimintakan
persetujuan Direksi untuk menetapkannya.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan fasilitas yang memadai dan layak untuk
melaksanakan pekerjaan dengan baik. Semua pipa dan alat bantu harus diperiksa
dengan teliti untuk mengetahui bila ada keretakan sesaat sebelum dipasang pada
posisi akhir. Semua pipa dan alat bantu harus diturunkan ke dalam saluran secara
hati-hati, batang demi batang dengan memakai derek, tambang atau peralatan lain
yang sesuai sehingga tidak timbul kerusakan pada cat atau lapisan pelindung.
Material sama sekali tidak boleh dijatuhkan atau dihempaskan ke dalam saluran.
B9.1.2 Material
Pipa-pipa Baja Galvavized, semua pipa baja galvanized serta perlengkapan
harus dari jenis yang disetujui serta standard yang berlaku (ditentukan
kemudian)
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 68
B9.1.6 Klem dan Pendukung
Pipa yang tidak ditanam harus dipasang dengan klem dengan jarak tidak
lebih dari
2,5 m untuk yang berdiameter lebih besar 100 mm dan 2 m untuk yang
berdiameter 80 mm dan lebih kecil.
B9.1.7 Pemasangan
Semua pekerjaan perpipaan harus dilaksanakan dengan ketentuan-
ketentuan seperti tersebut dibawah ini :
B9.2.1 Penggalian
Penggalian parit untuk sistem drainase dan pembuangan air kotor harus
merupakan garis lurus dengan kedalaman, kemiringan yang ditunjukkan pada
gambar rencana. Parit tersebut harus mempunyai lebar sehingga
memungkinkan pekerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik karena
ruang geraknya mencukupi. Tanah galian tidak diperbolehkan ditimbun
melebihi 50 cm pada sisi-sisi parit tersebut dan sisa-sisanya diberikan
penahan dan sebagainya, jika diperlukan untuk menjaga penggalian tanah
melebihi dari yang direncanakan maka harus ditutup dengan beton
tumbuk atau beton lain sesuai dengan permintaan Direksi. Pada saat
pelaksanaan tanah galian yang akan digunakan kembali untuk tanah
timbunan harus dijaga agar tanah tersebut bebas dari pengotoran yang
dapat merusak mutu pekerjaan. Bagian bawah dari galian tanah harus
menunjukkan daya dukung yang baik agar dapat mendukung beban yang
akan bekerja di atasnya. Juga harus dihindari dari genangan air yang dapat
mengganggu lancarnya pekejaan.
Drs. Usman, M. Pd
NIP. 19670720 199003 1 003
File/DL/RKS-SPEK/DIKNAS/BTG 70