Anda di halaman 1dari 31

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

MATERI
RAPAT KOORDINASI AWAL
TINGKAT PROVINSI

1
SISTIMATIKA

TEKNIS PELAKSANAAN PISEW


Pendahuluan
Strategi Pendekatan
Pengorganisasian

1 Mekanisme Kegiatan
Pengendalian Pelaksanaan

TEKNIS PENCAIRAN BANTUAN PEMERINTAH UNTUK


MASYARAKAT
Tujuan Penerima Bantuan
Jumlah Bantuan

2
Tata Kelola
Penyalluran Bantuan
Laporan Pertanggung Jawaban
Pengenaan Pajak (PPN)
LANDASAN PERATURAN
PMK 173/PM.05/2016 : Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK. 05/2015 Tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/Lembaga
Permen PUPR : Mengatur Tentang :
No.24/PRT/M/2016 Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Dirjen Perbendaharaan : Mengatur Tentang :
Nomor KEP-311/PB/2014 Kodefikasi Segmen Akun Pada Bagan Akun Standar
SE dirjen CK No.70/2016, : Mengatur Tentang :
Penghematan Pelaksanaan Kegiatan Dilingkungan Direktorat
Pengembangan Kawasan Permukiman Dirjen Cipta Karya
TA.2016
Badan Kerjasama Antar : Merupakan nama generik dari kelembagaan masyarakat yang
Desa/BKAD pembentukannya berdasarkan peraturan bersama kepala desa,
PP.43/2014, pasal 88 dapat terdiri dari 2 atau lebih desa tergantung bentuk dan jenis
kerjasama yang dilaksanakan.
Keberadaan BKAD dapat berakhir jika tidak dibutuhkan lagi oleh
desa-desa yang melakukan kegiatan kerjasama
Permen PUPR Tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan
No.28/PRT/M/2016 : Umum
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

TEKNIS PELAKSANAAN PISEW TA.2017


Dalam Rangka
Rapat Koordinasi Awal Tingkat Provinsi

4
Strategi TATA Komponen Mekanisme Pengendalian
Pendahuluan
Pendekatan KELOLA dan Kriteria Kegiatan Program

Penanggung Jawab Program


Struktur Organisasi Kementerian PUPR, melalui Direktorat
Jenderal Cipta Karya
Keterangan
Tim Pelaksana Pusat
Dibentuk di lingkungan DJCK, melalui
Keputusan Dirjen Cipta Karya, sebagai
Pelaksanaan Kegiatan tingkat Pusat
Tim Pelaksana Provinsi
Dibentuk di lingkungan Dinas yang
menangani Infrastruktur Permukiman
Provinsi, diusulkan oleh Gubernur atau
pejabat yang ditunjuk, ditetapkan oleh KPA
di Provinsi
Tim Pelaksana Kabupaten ( TPK)
Dibentuk di lingkungan Dinas yang
menangani Infrastruktur Permukiman
dan Dinas terkait apabila diperlukan,
diusulkan oleh Bupati atau pejabat yang
ditunjuk ditetapkan oleh KPA di Provinsi
Kecamatan
Camat sebagai penanggung jawab
pelaksanaan kegiatan di tingkat
kecamatan (UU.23/2014 pasal 221 dan
PP.19/2008)
Strategi TATA Komponen Mekanisme Pengendalian
Pendahuluan
Pendekatan KELOLA dan Kriteria Kegiatan Program

Badan Kerjasama Antar Desa/BKAD


Merupakan kelembagaan antar
Desa di Kecamatan (UU.6, psl Badan Kerjasama Antar Desa
92, Permendagri 114, pasal (BKAD) Camat
21dan Permendesa 2, psl 72) Ketua (Selaku
Seketaris
Melakukan ikatan kontrak Bendahara
Pembina*)
kerjasama dengan Satker/ PPK Anggota
Provinsi (PMK.173, psl 27)

Memiliki legalitas kelembagaan


tercatat di Notaris dan di
Bappermas atau nama lain di Unit Unit
Kabupaten. Kerjasama Pengelolaan
Desa Pengaduan
Menyusun Perencanaan Teknis
(gambar rencana dan RAB),
pelaksanaan dan pengawasan/
pengendalian
Tim
Mendapatkan pendampingan
Pelaksana
dari Fasilitator Masyarakat
Kegiatan * UU.23/2014 pasal 221 dan PP.19/2008
dalam pelaksanaan kegiatannya
Strategi TATA Komponen Mekanisme Pengendalian
Pendahuluan
Pendekatan KELOLA dan Kriteria Kegiatan Program

Kelembagaan Pendukung Kegiatan


Konsultan Manajemen Pusat (KMP)
Berkedudukan di pusat, tugas utama mendukung
Tim Pelaksana Pusat dan Satker/PPK tingkat pusat,
dalam pengendalian pelaksanaan program di tingkat
nasional.

Tenaga Ahli Provinsi (TAPr)


Berkedudukan di Provinsi, tugas utama
bertanggung jawab memfasilitasi pelaksanaan
sosialisasi, penyebarluasan informasi, dan
dukungan teknis pelaksanaan di tingkat provinsi,
kabupaten, dan kecamatan.

Fasilitator Masyarakat (FM)


Bertugas di Kecamatan, tugas utama melakukan
pendampingan pada BKAD, berkoordinasi dengan
pihak Kecamatan.
KOMPONEN
Strategi Mekanisme Pengendalian
Pendahuluan Tata Kelolae dan
Pendekatan Kegiatan Program
KRITERIA

KOMPONEN KEGIATAN
Peningkatan Kemampuan Masyarakat,
Peningkatan Kemampuan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia
Pembangunan Infrastruktur skala Kawasan,
KRITERIA KEGIATAN
Berorientasi pada pengembangan wilayah atau merupakan
penghubung antara wilayah (conectivity)
Tidak tumpang tindih dengan kegiatan APBD;
Menggunakan teknologi tepat guna
Mengutamakan penggunaan material/sumber daya setempat,
Lahan telah tersedia,
Tidak dapat untuk biaya pembebasan/pembelian lahan dan biaya
sertifikasi lahan;
Pelaksanaan tidak boleh dialihkan kepada pihak ketiga/
disubkontrakkan.
Dapat dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat
KOMPONEN
Strategi Mekanisme Pengendalian
Pendahuluan Tata Kelolae dan
Pendekatan Kegiatan Program
KRITERIA

JENIS INFRASTRUKTUR
Infrastruktur Transportasi
Infrastruktur Jalan dan Jembatan
Infrastruktur Tambatan Perahu

Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi


Infrastruktur Air Minum
Infrastruktur Sanitasi

Infrastruktur penunjang produksi pertanian dan


industri
Dikelola oleh Masyarakat, Luas area irigrasi 60-100 hektar;
Bukan bagian irigasi teknis atau inventarisasi dari Dinas

Infrastruktur pendukung pemasaran pertanian,


perternakan, perikanan, industri dan pariwisata.
bangunan pasar skala kawasan, gudang dan lantai jemur;
jalan usaha tani dan sanitasi dan kandang kolektif
Strategi Komponen MEKANISME Pengendalian
Pendahuluan Tata Kelolae
Pendekatan dan Kriteria KEGIATAN Program

JADWAL PELAKSANAAN
TAHAPAN PERSIAPAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PASCA

WAKTU - Mei 2017 10 Minggu 12 Minggu 6 Minggu


Penyusunan SE Dirjen Identifikasi dan legalitas SP3 Serah Terima
Cipta Karya Kelembagaan Pembangunan Pemanfaatan Hasil
Penerbitan Kepmen Pertemuan Kecamatan 1 (konstruksi) dan Pemeliharaan
KEGIATAN

PUPR Review Desain (eks 2016) Pengendalian


Pembentukan Tim Survai Kawasan dan Pelaksanaan
Pelaksana Perumusan Skala Pemeriksaan Hasil
Pengadaan dan Prioritas Penangaan Pertemuan Kecamatan 2
Mobilisasi Konsultan DED dan RAB
Penyusunan Modul Pra Pelaksanaan
Pelaksanaan ToT
SE dirjen CK Kesanggupan Pemerintah Kontrak SP3 Dokumen Serah
No.09/SE/DC/2017 Desa Laporan Pelaksanaan Terima
KELUARAN

Kepmen PUPR No. Pakta Intergritas Laporan Keuangan Rencana


164/KPTS/M/2017 Legalitas BKAD Berita Acara Pelaksanaan Pemanfaatan dan
Tim Pelaksana Kegiatan Peta Desa Berita Acara Pemeriksaan Pemeliharaan
Mobilisasi Konsultan Profil Kawasan Dokumentasi Kegiatan
Modul dan ToT DED dan RAB
Pemerintah Camat KPA/PPK Provinsi KPA/PPK
Pemerintah Daerah Pemerintah Desa Camat TPK Prov dan TPK
PELAKU

Konsultan BKAD Pemerintah Desa Kab


Konsultan (FM & TA.Prov) BKAD BKAD
Konsultan (FM & TA.Prov) Pemerintah Desa
Konsultan

PENDEKAT
TEKNOKRATIF PARTISIPATIF PARTISIPATIF PARTISIPATIF
AN
Strategi Komponen MEKANISME Pengendalian
Pendahuluan Tata Kelolae
Pendekatan dan Kriteria KEGIATAN Program

MEKANISME PELAKSANAAN LOKASI TERTUNDA


MEKANISME TA.2016
PELAKSANAAN
(236 kecamatan) LOKASI TERTUNDA TA. 2016
( 236 kecamatan)
Strategi Komponen MEKANISME Pengendalian
Pendahuluan Tata Kelolae
Pendekatan dan Kriteria KEGIATAN Program

REVIEW DESAIN PERENCANAAN 2016

a. Kegiatan dilaksanakan oleh PPK Provinsi, TAPr, dengan


melibatkan pihak TPK-Kabupaten, dan Kecamatan.

b. Materi kegiatan melakukan review terhadap hasil perencanaan


TA.2016, khususnya terkait dengan:
1. Mengkaji ulang prioritas lokasi (desa) yang akan menjadi
lokasi pembangunan
2. Mengkaji ulang perencanaan teknis (DED dan RAB),
disesuaikan dengan ketentuan dan mekanisme 2017
3. Penyesuaian terhadap Spesifikasi teknis
Strategi Komponen MEKANISME Pengendalian
Pendahuluan Tata Kelolae
Pendekatan dan Kriteria KEGIATAN Program

MEKANISME PELAKSANAAN LOKASI BARU


( 164 kecamatan)
Strategi Komponen MEKANISME Pengendalian
Pendahuluan Tata Kelolae
Pendekatan dan Kriteria KEGIATAN Program

IDENTIFIKASI KELEMBAGAAN

Dilakukan oleh kecamatan,


kelembagaan lokal yang
memiliki kemampuan
mengelola kegiatan fisik dan
mengelola keuangan dan
mempunyai legalitas hukum
(minimal akta notaris).
Jika hasil identifikasi tidak
memenuhi kriteria maka perlu
dilakukan pendampingan pada
lembaga yang ada atau
membentuk lembaga baru (PP.
43/2014 pasal 88 tentang
Badan Kerjasama Antar
Desa/BKAD).

LEGALITAS KELEMBAGAAN
Kecamatan melakukan mediasi dan pendampingan untuk pengurusan
legalitas kelembagaan (pengurusan aktenotaris BKAD) serta pencatatan
di Bapermas Kabupaten.
Strategi Komponen MEKANISME Pengendalian
Pendahuluan Tata Kelolae
Pendekatan dan Kriteria KEGIATAN Program

KESANGGUPAN PEMERINTAH DESA (sebagai peserta program


PISEW)
a. Difasilitasi oleh TPK-Kabupaten dan dilaksanakan oleh Kecamatan,
b. Sebagai bentuk kesediaan dan kesanggupan Pemerintah Desa dalam kegiatan
PISEW yang memuat pokok-pokok kesanggupan terhadap :
1. Mendukung pelaksanaan dan semua ketentuan yang telah ditetapkan
dalam SE Dirjen Cipta Karya (Nomor 09/SE/DC/2017) Tentang Pedoman
Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah Tahun 2017;
2. Mendukung dan memfasilitasi Musyawarah Antar Desa (MAD) yang
diselenggarakan oleh Kecamatan, pembentukan kelembagaan Badan
Kerjasama Antara Desa (BKAD),
3. Berpartisipasi secara aktif dan mendorong keterlibatan masyarakat
desa pada setiap tahapan;
4. Memastikan pemanfaatan hasil-hasil pembangunan untuk kepentingan
masyarakat;
5. Melakukan pengelolaan pemeliharaan dan pelestarian hasil-hasil
pelaksanaan pembangunan.
Strategi Tata Komponen dan Mekanisme PENGENDALIAN
Pendahuluan
Pendekatan Kelola Kriteria Kegiatan PROGRAM

PENGAWASAN PROGRAM
Mengamati/memantau antara rencana dengan realisasi, identifikasi dan
antisipasi permasalahan. Tindak lanjut hasil pemantauan/pengawasan:
1. Koreksi atas setiap penyimpangan kegiatan;
2. Percepatan setiap keterlambatan; dan
3. Klarifikasi ketidak-jelasan, dan sebagainya untuk memperbaiki
kualitas pelaksanaan konstruksi.

Pemantauan dan Pemeriksaan oleh Pemerintah


Pemerintah selaku pengelola kegiatan, dengan pemantauan berjenjang dan uji
petik (spot check)
Pemantauan dan Pengawasan oleh Konsultan dan Fasilitator
Selaku pelaksana kegiatan, dengan pemantauan secara
keseluruhan/komprehensif (proses, waktu, biaya dan lokasi)
Audit Pemanfaatan Dana
Kesatkeran
Administrasi dan Pemanfaataan Dana BPM
Strategi Tata Komponen dan Mekanisme PENGENDALIAN
Pendahuluan
Pendekatan Kelola Kriteria Kegiatan PROGRAM

EVALUASI PROSES PELAKSANAAN


Menilai kinerja proses pelaksanaan, komponen dan indikator evaluasi
meliputi:
1. Ketepatan sasaran, dengan indikator: penentuan lokasi,
pengadaan konsultan pendamping, target sosialisasi,
pemilihan/penetapan kelompok masyarakat, pengidentifikasian
masalah, dan perencanaan kegiatan;
2. Manajemen proyek, dengan indikator: kesesuaian biaya,
kuantitas dan kualitas pekerjaan, proses, kinerja pelaksanaan
dan waktu; serta;
3. Partisipasi masyarakat dan perempuan, dengan indikator:
keterlibatan masyarakat dan perempuan dalam musyawarah
perencanaan kegiatan, pelaksanaan, pengawasan, dan proses
serah terima hasil kegiatan;
4. Kepatuhan Pelaksanaan Kegiatan sesuai Petunjuk Teknis,
dengan indikator ; koordinasi antar pelaku (tim pelaksana) dan
pelaksana kegiatan (konsultan) , jalur dan mekanisme
pelaporan,
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

TEKNIS PENCAIRAN BANTUAN PEMERINTAH


UNTUK MASYARAKAT (BPM) PISEW TA.2017
Dalam Rangka
Rapat Koordinasi Awal Tingkat Provinsi

23
TUJUAN Laporan
Jumlah Tata Kelola Penyaluran Perpajakan dan
Pertanggung
BANTUAN Bantuan Bantuan Bantuan
Jawaban (LPJ)
Sanksi

TUJUAN PEMBERIAN BANTUAN


Penyediaan atau peningkatan infrastruktur dengan pendekatan
partisipasi masyarakat dalam skala kawasan untuk
meningkatkan sosial ekonomi wilayah

PEMBERI BANTUAN PEMERINTAH


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat
Jenderal Cipta Karya

PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN


PEMERINTAH
Dikelola dan dipergunakan kepada masyarakat melalui lembaga
BKAD yang telah dicatatkan di Notaris dan/atau sudah tercatat
di salah satu dinas/SKPD sebagai lembaga masyarakat yang
diakui oleh Pemerintah Daerah.
JUMLAH Laporan
Tata Kelola Penyaluran Perpajakan dan
Tujuan Bantuan Pertanggung
BANTUAN Bantuan Bantuan
Jawaban (LPJ)
Sanksi

BENTUK BANTUAN BPM


Diberikan secara langsung kepada penerima bantuan dalam
bentuk uang (PMK 173, pasal 25 ayat 1), dengan Akun BELANJA
BARANG
RINCIAN JUMLAH BPM
Alokasi Dana BPM per Kecamatan sebesar Rp.600 juta, yang
dipergunakan untuk :
PPn sebesar 10% termasuk dalam nilai BPM
Maksimal sebesar Rp.10 Juta dari nilai pagu, digunakan
untuk biaya adminisitrasi dan operasional BKAD ( (biaya
pertemuan warga, pembuatan dokumen perencanaan
teknis, amendemen, photo/dokumentasi, laporan-laporan,
perjalanan ke provinsi dan kabupaten, akte notaris
kelembagaan, dll)
Nilai pembangunan fisik/konstruksi adalah : alokasi dana
BPM perkecamatan setelah dikurangi PPn dan biaya
operasional : Nilai konstruksi = 600 Juta (10% dari alokasi
untuk PPn + 10 juta)= Rp 530 juta
Bentuk dan Laporan
Tujuan, Pemberi dan Tata Kelola Penyaluran Perpajakan dan
Persyaratan Jumlah Bantuan Bantuan
Pertanggung
Sanksi
Bantuan Jawaban (LPJ)

ALOKASI DANA SAFE-GUARDING

a. Pengadaan konsultan di tingkat pusat, 1 orang tenaga ahli di


tingkat Provinsi (TAPr) dan 1 orang fasilitator/pendamping
Kecamatan;
b. Provinsi dengan jumlah lokasi kawasan yang relatif besar,
dipertimbangkan untuk menambah tenaga Assisten TAPr
c. Pembiayaan kegiatan Sosialisasi, konsolidasi, dan publikasi;
d. Kegiatan Pelatihan/workshop di tingkat pusat, dan OJT
provinsi;
e. Kegiatan Monitoring, Pengawasan, dan Pengendalian.

Alokasi Dana terdapat dalam DIPA Satker PKPBM


Pusat dan Satker PKP Provinsi
Bentuk dan Tata Laporan
Tujuan, Pemberi dan Penyaluran Perpajakan dan
Persyaratan
Jumlah Kelola Bantuan
Pertanggung
Sanksi
Bantuan Bantuan Jawaban (LPJ)

2 6
SK Pengesahaan Penerima BPM
5 Kantor Pusat
SPM
Tahapan Pencairan BPM
KPA Pemberdaharaan Negara
(KPPN)
SPP
1 4
SK Penetapan Penerima BPM SP2D
PPK
Surat Perjanjian Pemberian
Pekerjaan (SP3)
BA Serah Terima Pekerjaan
7
3 Bank Penyalur BPM
Laporan Pertanggung Jawaban Kelengkapan Dokumen
Bukti Setor Kas Negara Pencairan BPM
Transfer ke
rekening
1. Penyaluran Tahap 1 sebesar BKAD
70%
BKAD
a. Pencairan Pertama 40%,
kemajuan Fisik 0%
b. Pencairan ke Dua 30%,
kemajuan Fisik 25%.
2. Penyaluran Tahap 2 sebesar
30%, kemajuan fisik 50% 8
PEMANFAATAN BPM
Bentuk dan TATA Laporan
Tujuan, Pemberi dan Penyaluran Perpajakan dan
Persyaratan
Jumlah KELOLA Bantuan
Pertanggung
Sanksi
Bantuan BANTUAN Jawaban (LPJ)

Pelaksana Kegiatan
No Kegiatan Benda
PPK PP-SPM KPA BKAD KPPN Rek. BKAD
hara
1 SK Penetapan Penerima
BPM
2 Pengesahan SK Penetapan
Penerima BPM
3 SK Tahapan Pencairan
dana BPM
4 Penyiapan berkas Pencairan

5 Dokumen Pengajuan
Pencairan (verifikasi berkas)
6 Penandatanganan SP3

7 Pembuatan/Penerbitan SPP

8 Verifikasi SPP

9 Penerbitan SPM

10 Pengiriman berkas SPM ke


KPPN
11 Penerbitan SP2D

12 Transfer Dana Bantuan


Pemerintah ke Masyarakat
Bentuk dan PENYALURAN Laporan
Tujuan, Pemberi dan Tata Kelola Perpajakan dan
Jumlah Pertanggung
Persyaratan
Bantuan
Bantuan BANTUAN Jawaban (LPJ)
Sanksi

A. KETENTUAN UMUM
Disalurkan langsung ke penerima bantuan (BKAD), seluruh dokumen
perencanaan, pencairan, bukti transaksi pengadaan barang, dokumen
pelaksanaan kegiatan seperti photo pelaksanaan (0%, 25%, 50% dan 100%),
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan,
disimpan di BKAD selama 5 (lima) tahun kedepan.
Penyaluran Bantuan pemerintah untuk PISEW TA.2017, mengikuti ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:
1. Mekanisme pelaksanaan anggaran BPM mengacu pada PMK No.173/PMK
05/2016 dan Permen PUPR No. 24/PRT/M/2016;
2. Pencairan melalui penerbitan SP2D oleh KPPN atas dasar SPM yang
diterbitkan pejabat yang ditunjuk oleh kuasa pengguna anggaran (KPA) yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri PUPR;
3. SPM harus mencantumkan, Nama Satker, Jenis pembayaran, Jenis belanja,
nomor register dan porsi pembiayaan (PMK No.190 /PMK.05/2012 tentang
Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara), Nilai, nomor dan tanggal kontrak (termasuk addendum), serta
nomor dan tanggal BAP; dan
4. SPM disusun untuk masing-masing kecamatan/kawasan yang menjadi
lokasi program PISEW tahun anggaran 2017.
Bentuk dan PENYALURAN Laporan
Tujuan, Pemberi dan Tata Kelola Perpajakan dan
Jumlah Pertanggung
Persyaratan
Bantuan
Bantuan BANTUAN Jawaban (LPJ)
Sanksi

B. PERSYARATAN ADMINISTRASI PENERIMA


1. BKAD membuka rekening khusus untuk kegiatan PISEW
TA. 2017;
2. Rekening ditandatangani oleh 3 (tiga) orang terdiri dari
Ketua, Sekretaris dan Bendahara;
3. Menyampaikan fotokopi buku rekening kepada PPK Provinsi;
4. Masing-masing Satker PKP Provinsi sebagai KPA, PPK
Provinsi, penguji SPM, pejabat penandatangan SPM, dan
bendahara menyampaikan nama, specimen tanda tangan,
dan cap dinas instansi penerbit SPM kepada KPPN setempat;
5. Koordinator/Ketua BKAD bersama PPK menandatangani
SP3, diketahui oleh Kepala Satker PKP Provinsi.
Bentuk dan PENYALURAN Laporan
Tujuan, Pemberi dan Tata Kelola Perpajakan dan
Jumlah Pertanggung
Persyaratan
Bantuan
Bantuan BANTUAN Jawaban (LPJ)
Sanksi

C. TAHAP PENCAIRAN BANTUAN


Satker PKP Provinsi sebagai Kuasa Pengguna Anggraan (KPA),
jika dipandang perlu dengan tujuan kehati-hatian dapat
mengadakan perjanjian/perikatan ke Bank (dimana BKAD
membuka rekening), yang menyatakan bahwa dana bantuan
BPM oleh BKAD hanya dapat dicairkan setelah ada
rekomendasi tertulis dari Satker PKP Provinsi.
1. Penyaluran Tahap PERTAMA (70%), dengan melampirkan:
a. SP3 dan fotokopi buku rekening bank milik BKAD;
b. Pakta Integritas tingkat kecamatan;
c. Rencana Penggunaan Dana (RPD) tahap Pertama terdiri
dari:
i. Termin ke satu sebesar 40%;
ii. Termin ke dua sebesar 30% dilampiri dengan laporan
penggunaan dana Termin satu dan laporan kemajuan
fisik telah mencapai 25%, dan foto capaian
pelaksanaan
d. Kuitansi yang sudah ditandatangani;
Bentuk dan PENYALURAN Laporan
Tujuan, Pemberi dan Tata Kelola Perpajakan dan
Jumlah Pertanggung
Persyaratan
Bantuan
Bantuan BANTUAN Jawaban (LPJ)
Sanksi

2. Penyaluran Tahap KEDUA (sebesar 30%), kemajuan fisik 50%,


dengan melampirkan:
a. Kuitansi bukti penerimaan yang ditandatangani penerima
bantuan;
b. Laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan ditandatangani
ketua BKAD;
c. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dari BKAD
d. Rencana Penggunaan Dana (RPD) Tahap II;
e. Laporan pertanggungjawaban Tahap I:

D. PENANGGUHAN PENCAIRAN BANTUAN


Atas persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran, PPK Provinsi
dapat melakukan penangguhan pencairan dana untuk tahap
I dan/atau tahap II, jika terindikasi terjadi penyimpangan
pelaksanaan kegiatan di lapangan.
Bentuk dan LAPORAN
Tujuan, Pemberi dan Tata Kelola Penyaluran PERTANGGUNG Perpajakan dan
Jumlah
Persyaratan Bantuan Bantuan Sanksi
Bantuan JAWABAN (LPJ)

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN (LPJ)

1. Persyaratan dalam Penyaluran Dana BPM


berikutnya
2. Sebagai bahan dalam musyawarah antar
kecamatan,
3. Bahan Pemeriksaaan Keuangan oleh Auditor.

LPJ dibuat dalam 2 (dua) tahap, yaitu LPJ tahap I


untuk penyaluran BPM kedua, dan tahap II untuk
laporan akhir.
Bentuk dan LAPORAN
Tujuan, Pemberi dan Tata Kelola Penyaluran PERTANGGUNG Perpajakan dan
Jumlah
Persyaratan Bantuan Bantuan Sanksi
Bantuan JAWABAN (LPJ)

OUTLINE LPJ:
1. Sampul laporan;
2. Surat pengantar LPJ dari BKAD;
3. Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan;
4. Berita Acara Pembayaran (untuk LPJ-Pertama);
5. Kuitansi yang disetujui oleh KPA/Pejabat yang ditunjuk (LPJ-
Pertama);
6. Ringkasan kontrak;
7. Rencana Penggunaan Dana (RPD); yang telah diverifikasi oleh
Fasilitator Masyarakat (LPJ-Pertama);
8. Laporan kemajuan fisik (Catatan harian kegiatan, Catatan
harian penggunaan material/bahan, Laporan kemajuan
pelaksanaan bulanan, Rencana dan realisasi pekerjaan,
Laporan masalah tingkat Desa, Dokumentasi kemajuan fisik
(0%, 25%, 50% dan100%).
9. Laporan Realisasi Penggunaan Dana (Rekapitulasi keuangan
bulanan, Laporan Penggunaan Dana (LPD), Buku bank, Buku
kas umum, Bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran kas
berupa kwitansi, nota kontan, daftar hadir pekerja harian, dan
penerima insentif)
Bentuk dan Laporan PERPAJAKAN
Tujuan, Pemberi dan Tata Kelola Penyaluran
Jumlah Pertanggung
Persyaratan
Bantuan
Bantuan Bantuan
Jawaban (LPJ) DAN SANKSI

A. KETENTUAN PERPAJAKAN
Dana Bantuan Masyarakat (BPM) dikenakan PPn sebesar 10%
dari bantuan, sedangkan penggunaan dana oleh pihak ketiga
(pemasok) akan dikenakan pajak sesuai ketentuan perpajakan
yang berlaku.

B. SANKSI
Yang termasuk penyimpangan atau penyalahgunaan dana bantuan
BPM dalam hal ini, antara lain:
a. BPM digunakan atau dimanfaatkan untuk kegiatan fiktif;
b. Dilakukan pemotongan BPM yang disalurkan kepada BKAD
yang tidak sesuai dengan ketentuan Surat Edaran;
c. Menggelapkan atau melarikan BPM;
d. Penggunaan BPM yang tidak dapat dipertanggungjawabkan;
e. Bentuk-bentuk penyalahgunaan BPM lainnya yang tidak sesuai
dengan Surat Edaran Panduan Teknis.
TERIMA KASIH

37

Anda mungkin juga menyukai