Anda di halaman 1dari 57

Tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Desa/Kelurahan

SISTEMATIKA
 Pendahuluan
 TPPS Nasional
 TPPS Daerah
 Satgas Stunting
PENDAHULUAN
PERKEMBANGAN DATA STUNTING INDONESIA

Prevalensi
Stunting 2019 27,7
2021 24,4
Sumber: SSGI, 2021
STUNTING DI INDONESIA
14% di Tahun 2024

PERPRES 72/2021 RAN-PASTI


3 KLUSTER
TARGET ANTARA : (DATA PRESISI, OPERASIONAL &
20 INDIKATOR MANAJERIAL)

SASARAN 8 KEGIATAN PRIORTAS


47 KEGIATAN
5 PILAR STRANAS :
OPERASIONAL
12 KEGIATAN
71 KELUARAN 91 INDIKATOR
KEBERHASILAN
“Stunting merupakan
masalah SERIUS.
Sekitar 2%-3%
Konvergensi lintas sektor
Pendapatan Domestik bukan sekedar bukan hanya
Bruto atau PDB hilang wacana, melainkan sungguh-
pertahun akibat sungguh bisa terlaksana
Stunting. Dengan
jumlah PDB Indonesia Konvergensi ini mudah
tahun 2020 sekitar Rp. diucapkan tapi tidak mudah
15 Ribu Triliun maka direalisasikan. Direalisasikannya
membutuhkan komitmen, kerja
potensi kerugian keras dan kesediaan para pihak
akibat Stunting akan
mencapai Rp. 450
Triliun.
Sumber : ”
Acara Pembukaan Rakernas Bangga
Kencana Tahun 2022
Program, Kegiatan dan Anggaran
diharapkan agar saling melengkapi,
sehingga intervensi yang diberikan
betul-betul diterima oleh rumah
tangga sasaran
Pelaksanaan Program dan
Kegiatan Percepatan Penurunan Stunting
PELIBATAN SECARA KONVERGEN
DAN TERINTEGRASI Penguatan perencanaan dan
01
penganggaran
Kementerian/
Lembaga
02 Peningkatan kualitas pelaksanaan
Pemerintah
Daerah Provinsi
Peningkatan kualitas pemantauan,
Pemerintah Daerah 03
Kab/Kota
evaluasi, dan pelaporan

Pemerintah Desa Peningkatan kapasitas sumber


04 daya manusia
KOORDINASI PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

Tugas Tim: mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan


Percepatan Penurunan Stunting di wilayahnya.

1. Tingkat Pusat Pasal 15 – 19 : Terdiri atas Pengarah dan Pelaksana


Pasal 20 : Ditetapkan oleh Gubernur
2. Tingkat Provinsi Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Pasal 21 : Ditetapkan oleh bupati/wali kota
3. Tingkat kabupaten/kota Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Pasal 21 : Pembentukannya difasilitasi oleh Tim Percepatan
4. Tingkat kecamatan
Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota.
Pasal 22 : Ditetapkan oleh Kepala Desa
5. Tingkat Desa Melibatkan nakes, PKB/PLKB, TP-PKK, PPKBD/Sub-PPKBD/unsur masy.
Lain.
TIM PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING NASIONAL
PENGARAH WAKIL PRESIDEN Anggota :
1. Menteri Kesehatan;
KETUA 2) Menteri Keuangan;
3) Menteri Sosial;
4) Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi;
Menteri Menteri Menteri 5) Menteri Agama;
6) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang
Rakyat;
Perencanaan, Pelaksanaan Koordinasi Pembinaan Dan
7) Menteri Sekretariat Negara; dan
pemantauan dan Pengawasan Penyelenggaraan
8) Kepala Staf Kepresidenan
evaluasi Pemerintah Daerah

PELAKSANA Mekanisme tata kerja dan sekretariat


KETUA Sekretariat Pelaksana Pelaksana diatur dengan Peraturan Badan

Setwapres

PTM PTM PTM PTM PTM


Wakil Ketua Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang Koordinasi Wakil Ketua Bidang
Bidang Koordinasi, Sinkronisasi, Koordinasi Pembinaan Dan Pengawasan Advokasi Dan
Perencanaan, Pengendalian Dan Intervensi Spesifik Penyelenggaraan Pemerintah Komitmen
Pemantauan dan Pengawalan Pelaksanaan Daerah Kepemimpinan
Evalusi
Mekanisme Tata Kerja TPPS Tingkat Pusat
Tata kerja Pelaksana
Disusun berdasarkan agenda kerja tahunan yang bertujuan untuk melaksanakan tugas Pelaksana dalam pelaksanaan percepatan
penurunan Stunting melalui forum koordinasi dan pendampingan Keluarga Berisiko Stunting.

3. Rapat koordinasi Tim


1. Rapat koordinasi 2. Rapat koordinasi 5. Pendampingan Keluarga
Pelaksana Percepatan
nasional Percepatan TPPS (TPPS) 4. Rapat koordinasi teknis Berisiko Stunting
Penurunan
Penurunan Stunting tingkat pusat;
Stunting (TPPS) tingkat pusat
• Merupakan salah satu pembaruan
• Untuk mengoordinasikan, • Untuk melaporkan hasil • Untuk mengoordinasikan, • Untuk memberikan dukungan
strategi percepatan penurunan
menyinergikan, dan pelaksanaan dan evaluasi menyinergikan, dan teknis Penyelenggaraan Percepatan
Stunting yang dilaksanakan melalui
mengevaluasi Penyelenggaraan Penyelenggaraan mengevaluasi hasil Penurunan Stunting.
pendekatan keluarga dalam
Percepatan Penurunan Stunting Percepatan Penurunan Penyelenggaraan Percepatan • Dapat dilaksanakan sewaktu waktu
menjangkau kelompok sasaran, yakni
secara nasional. Stunting (TPPS) tingkat Penurunan Stunting antar apabila diperlukan.
calon pengantin (catin), ibu hamil dan
• Dipimpin oleh Ketua Pengarah pusat oleh Pelaksana bidang. • Dapat dilakukan dengan
menyusui, dan anak 0-59 bulan.
Percepatan Penurunan kepada Pengarah TPPS • Dipimpin oleh ketua kementerian/lembaga, Pemerintah
• Dilakukan oleh Tim Pendamping
Stunting. (TPPS). Pelaksana dan wakil ketua Daerah atau pemangku kepentingan
Keluarga yang terdiri dari unsur Bidan,
• Dilaksanakan setiap 1 (satu) • Dipimpin oleh Ketua serta sekretariat pelaksana yang mempunyai program dalam
Kader Tim Penggerak PKK, dan Kader
tahun sekali atau sewaktu- Pengarah TPPS (TPPS). TPPS (TPPS) tingkat pusat. Percepatan Penurunan Stunting,
KB, dimana Pelaksana akan bertugas
waktu apabila diperlukan. • Dilaksanakan setiap 6 • Dilaksanakan setiap 3 (tiga) dalam pelaksanaanya dapat
untuk memfasilitasi,
(enam) bulan sekali atau bulan sekali atau sewaktu- dilakukan dengan perjanjian
mengoordinasikan, menyinergikan,
sewaktu-waktu apabila waktu apabila diperlukan. kerjasama atau bentuk lainnya
dan mengevaluasi serta menyusun
diperlukan. sesuai dengan ketentuan dan
mekanisme teknis pelaksanaan
peraturan perundang-undangan.
Pendampingan Keluarga Berisiko
Stunting.

Pengarah Pelaksana
TIM PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING DAERAH
KELEMBAGAAN PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING

Sumber : Kemndagri, 2021


POIN-POIN PENYESUAIAN KELEMBAGAAN :
TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

1. Arahan Menteri Dalam Negeri RI : Pimpinan Daerah : Ketua


PENGARAH dan Wakil Pimpinan Daerah menjadi KETUA
PELAKSANA
2. 5 Pilar STRANAS : komitmen dan visi kepemimpinan,
komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan
masyarakat, konvergensi Intervensi Spesifik dan Intervensi
Sensitif, ketahanan pangan dan gizi, sistem, data, informasi,
riset, dan inovasi
3. Provinsi : Fasilitasi Kebijakan, Kabupaten/Kota : Pelaksana
Kebijakan, Kecamatan : Pengendali Pelaksanaan,
Desa/Kelurahan : Operasional Pelaksanaan
PENYESUAIAN STRUKTUR TPPS PROVINSI SESUAI RAN PASTI

Keanggotaan bidang-bidang
dalam TPPS Provinsi dapat
menyesuaikan dengan Ka. Perwakilan BKKBN Provinsi
kebutuhan dan potensi
wilayah

Ka. Perwakilan BKKBN Provinsi


TUGAS TPPS PROVINSI
1. Mengoordinasikan, menyinkronisasikan, dan memastikan pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan
percepatan penurunan Stunting antar organisasi perangkat daerah maupun dengan pemangku
kepentingan lainnya di tingkat provinsi;
2. Menyelenggarakan peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia bagi organisasi
perangkat daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota;
3. Mendiseminasikan kebijakan dan informasi terkait percepatan penurunan Stunting ke kabupaten/kota
yang ada di provinsi
4. Menyiapkan perumusan penyelesaian kendala dan hambatan penyelenggaraan percepatan penurunan
Stunting di tingkat provinsi;
5. Mengoordinasikan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting bersama
secara lintas sektor di tingkat provinsi dan melaporkan hasilnya kepada Tim Pengarah provinsi dan TPPS
Pusat;
6. Mengoordinasikan peningkatan kerja sama dan kemitraan dengan pemangku kepentingan dalam
penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting di tingkat provinsi;
7. Memastikan koordinasi pengadaan dan distribusi logistik sarana dan prasarana pencegahan Stunting di
tingkat provinsi; dan
8. Melaporkan penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting kepada Tim Pengarah 2 (dua) kali dalam 1
(satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan
TUGAS KETUA PELAKSANA TPPS PROVINSI
1. Mengoordinasikan dan memastikan pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan
percepatan penurunan Stunting antar organisasi perangkat daerah maupun dengan
pemangku kepentingan lainnya di tingkat provinsi;
2. Merumuskan kebijakan penyelesaian kendala dan hambatan penyelenggaraan percepatan
penurunan Stunting di tingkat provinsi;
3. Mengoordinasikan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan
Stunting bersama secara lintas sektor di tingkat provinsi dan melaporkan hasilnya kepada
Tim Pengarah Provinsi dan TPPS Pusat;
4. Mengoordinasikan peningkatan kerja sama dan kemitraan dengan pemangku kepentingan
dalam penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting di tingkat provinsi;
5. Memastikan koordinasi pengadaan dan distribusi logistik sarana dan prasarana
pencegahan Stunting di tingkat provinsi
6. Mewakili TPPS untuk membuat persetujuan/kesepakatan dengan pihak lain setelah
mendapatkan kesepakatan dalam rapat TPPS di tingkat provinsi; dan
7. Memimpin rembuk Stunting provinsi 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu
apabila diperlukan.
TUGAS WAKIL KETUA PELAKSANA TPPS PROVINSI
1. Melaksanakan tugas-tugas Ketua Pelaksana apabila
berhalangan;
2. Membantu Ketua Pelaksana merumuskan strategi dan kebijakan
TPPS dalam pelaksanaan program kerja maupun menyikapi
reformasi pelaksanaan percepatan penurunan Stunting provinsi
dalam mencapai target yang telah ditetapkan; dan
3. Mengoptimalkan fungsi dan peran ketua-ketua bidang agar
tercapai efisiensi dan efektifitas organisasi.
TUGAS SEKRETARIS PELAKSANA TPPS PROVINSI
1. Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan bersama-sama ketua dalam bidang
administrasi dan penyeleggaraan TPPS;
2. Mengoordinasikan penyelenggaran di bidang administrasi dan tata kerja kelembagaan
TPPS dan melakukan koordinasi antar bidang dan antar kelembagaan;
3. Merumuskan dan mengusulkan peraturan dan ketentuan organisasi di bidang administrasi
dan tata kerja untuk menjadi kebijakan organisasi;
4. Mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas TPPS di bidang administrasi dan tata kerja;
5. Memfasilitasi kebutuhan jaringan kerja internal organisasi antar bidang;
6. Membuat laporan periodik kegiatan TPPS;
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Pelaksana sesuai dengan kepentingan
dan perkembangan tim;
8. Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana.
BIDANG PELAYANAN INTERVENSI SPESIFIK DAN INTERVENSI SENSITIF
bertugas mengoordinasikan program dan kegiatan pelayanan spesifik dan sensitif yang
dilaksanakan melalui:
1. Memastikan pemenuhan pangan dan gizi keluarga melalui diversifikasi pangan berbasis
lokal, pengembangan kawasan rumah pangan lestari (KRPL), serta peningkatan konsumsi
pangan bergizi bagi kelompok sasaran dan rawan gizi di provinsi;
2. Melakukan penambahan item pangan bergizi dan memperluas cakupan wilayah penerima
bantuan sosial dan bantuan pangan;
3. Melakukan fortifikasi pangan untuk memastikan ketersediaan pangan bergizi;
4. Memastikan koordinasi pengadaan dan distribusi logistik sarana dan prasarana
pencegahan Stunting di tingkat provinsi;
5. Mengawasi keamanan pangan di tingkat provinsi;
6. Melakukan rapat internal bidang pelayanan intervensi spesifik dan intervensi sensitif 1
(satu) kali dalam 1 (satu) bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
BIDANG PERUBAHAN PERILAKU DAN PENDAMPINGAN KELUARGA
bertugas meningkatkan kesadaran publik dan mendorong perubahan perilaku masyarakat
untuk percepatan penurunan Stunting melalui :
1. Mengadakan kampanye publik berkelanjutan di tingkat provinsi dan memfasilitasi
kampanye publik berkelanjutan di tingkat kabupaten/kota;
2. Memastikan dan memfasilitasi Pemerintah kabupaten/kota untuk menyusun strategi
komunikasi perubahan perilaku untuk percepatan penurunan Stunting;
3. Memfasilitasi peningkatan kapasitas target sasaran dan pendukung komunikasi perubahan
perilaku di tingkat provinsi melalui penyediaan materi komunikasi, pelatihan, sosialisasi, dan
sebagainya;
4. Memfasilitasi upaya komunikasi perubahan perilaku sesuai konteks dan target sasaran di
tingkat provinsi; dan
5. Melakukan rapat internal bidang perubahan perilaku dan pendampingan keluarga 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan
BIDANG KOORDINASI DAN KONVERGENSI
bertugas melakukan koordinasi dan konvergensi kebijakan, program dan kegiatan percepatan
penurunan Stunting yang dilakukan melalui :
1. Mengoordinasikan dan memastikan perencanaan dan pelaksanaan kebijakan pencegahan Stunting di provinsi dan
kabupaten/kota di wilayah provinsi yang mengacu pada 5 (lima) pilar strategi nasional dan kegiatan prioritas dalam
rencana aksi nasional percepatan penurunan Stunting;
2. Memastikan perencanaan penganggaran percepatan penurunan Stunting di lokasi intervensi prioritas di
kabupaten/kota;
3. Melaksanakan 8 (delapan) aksi konvergensi/aksi integrasi di tingkat provinsi;
4. Mendiseminasikan kebijakan dan informasi terkait percepatan penurunan Stunting ke kabupaten/kota di wilayah
provinsi;
5. Membuat makalah kebijakan singkat terkait percepatan penurunan Stunting di provinsi secara berkala setiap 1 (satu)
tahun sekali;
6. Melaksanakan rembuk Stunting tingkat provinsi;
7. Mengoordinasikan peningkatan kerja sama dan kemitraan dengan pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan
percepatan penurunan Stunting di tingkat provinsi;
8. Mengoordinasikan pembinaan dan peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia kepada
pemerintah kabupaten/kota, kecamatan dan desa terkait percepatan penurunan Stunting;
9. Menyiapkan perumusan penyelesaian kendala dan hambatan penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting di
tingkat provinsi; dan
10. Melakukan rapat internal Bidang Koordinasi dan Konvergensi 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan atau sewaktu-waktu
apabila diperlukan.
BIDANG DATA, PEMANTAUAN EVALUASI DAN KNOWLEDGE MANAGEMENT
Bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi sebagai dasar untuk memastikan pemberian layanan yang
bermutu, peningkatan akuntabilitas, dan percepatan pembelajaran di tingkat provinsi dengan memanfaatkan
sistem pengumpulan dan pelaporan data yang telah ada, dan mengelola pengetahuan untuk mendorong inovasi
dalam berbagai aspek percepatan penurunan Stunting yang dilakukan melalui:

1. Mengadakan kampanye publik berkelanjutan di tingkat provinsi dan memfasilitasi


kampanye publik berkelanjutan di tingkat kabupaten/kota;
2. Memastikan dan memfasilitasi Pemerintah kabupaten/kota untuk menyusun strategi
komunikasi perubahan perilaku untuk percepatan penurunan Stunting;
3. Memfasilitasi peningkatan kapasitas target sasaran dan pendukung komunikasi perubahan
perilaku di tingkat provinsi melalui penyediaan materi komunikasi, pelatihan, sosialisasi, dan
sebagainya;
4. Memfasilitasi upaya komunikasi perubahan perilaku sesuai konteks dan target sasaran di
tingkat provinsi; dan
5. Melakukan rapat internal bidang perubahan perilaku dan pendampingan keluarga 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan
KETENTUAN TAMBAHAN TERKAIT STRUKTUR INTI
KEANGGOTAAN TIM PELAKSANA TPPS PROVINSI,
SEBAGAI BERIKUT :

1. Dalam hal Wakil Gubernur berhalangan menjadi Ketua Pelaksana TPPS


Provinsi dapat digantikan oleh Sekretaris Daerah atau Ketua TP PKK
Provinsi atau Kepala OPD Bidang Dalduk KB Provinsi setelah
berkoordinasi dengan Ketua TPPS Pusat.
2. Struktur bidang TPPS paling sedikit memuat bidang bidang sebagaimana
tersebut di atas. Keanggotaan bidang-bidang dalam TPPS Provinsi dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi wilayah yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan tugas bidang.
KOMPONEN PENDUKUNG TPPS TINGKAT PROVINSI
1. Dalam pelaksanaan tugas, TPPS dibantu oleh Sekretariat Pelaksana yang dikoordinasikan
oleh Kepala OPD Bidang Dalduk KB Provinsi. Sekretariat pelaksana bertugas memberikan
dukungan substansi, teknis, dan administrasi penyelenggaraan percepatan penurunan
Stunting; melaksanakan fungsi koordinasi Tim Pelaksana dalam rangka melaporkan
perkembangan pelaksanaan penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting; serta
melaksanakan tugas lain yang mendukung tugas pelaksana dalam percepatan penurunan
Stunting.
2. Dalam hal pemberian dukungan substansi dan teknis, Sekretariat Pelaksana didukung oleh
tim pakar dan tim teknis/lapangan yang bertugas melaksanakan arahan dan instruksi dari
Ketua Pelaksana TPPS Pusat serta berkoordinasi dengan Perwakilan BKKBN Provinsi dan
pemangku kepentingan provinsi dalam menjalankan tugasnya mendukung penyelenggaraan
percepatan penurunan Stunting di wilayah provinsi.
3. Tim pakar dapat melibatkan kalangan profesional, akademisi, dan Aparatur Sipil Negara,
sedangkan tim teknis/lapangan terdiri dari Penyuluh KB, PLKB, Kader KB dan Tim
Pendamping Keluarga untuk menjalankan kegiatan operasional TPPS Provinsi secara penuh
yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan wilayah.
PENYESUAIAN STRUKTUR TPPS KAB/KOTA SESUAI RAN PASTI

Keanggotaan bidang-bidang
dalam TPPS Kab/Kota dapat
menyesuaikan dengan
kebutuhan dan potensi
wilayah
TUGAS TPPS KABUPATEN/KOTA
1. Mengoordinasikan, menyinkronisasikan, dan memastikan pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan
percepatan penurunan Stunting antar organisasi perangkat daerah dan pemerintah desa, maupun
dengan pemangku kepentingan lainnya di tingkat kabupaten/kota;
2. Memastikan pelaksanaan peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia di tingkat
kabupaten/kota, kecamatan, hingga tingkat desa/kelurahan yang dibutuhkan untuk percepatan
penurunan Stunting;
3. Menyelenggarakan kerjasama dan kemitraan dengan pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan
percepatan penurunan Stunting di tingkat kabupaten/kota;
4. Merumuskan dan memfasilitasi pelaksanaan manajemen pendampingan untuk percepatan penurunan
Stunting di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, hingga tingkat desa/kelurahan;
5. Mengoordinasikan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting bersama
secara lintas sektor di tingkat kabupaten/kota;
6. Membentuk TPPS di tingkat kecamatan dan TPPS desa/kelurahan; dan
7. Melaporkan penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting kepada Tim Pengarah 1 (satu) kali dalam
1 (satu) bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
TUGAS KETUA PELAKSANA TPPS
KABUPATEN/KOTA
1. Mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan seluruh kegiatan percepatan
penurunan Stunting di tingkat kabupaten/kota, kecamatan dan desa;
2. Merumuskan strategi dan kebijakan pelaksanaan program kerja di seluruh tingkat
pelaksanaan percepatan penurunan Stunting dalam mencapai target yang telah
ditetapkan;
3. Mengoptimalkan fungsi dan peran ketua-ketua bidang agar tercapai efisiensi dan
efektifitas organisasi;
4. Mewakili TPPS untuk membuat persetujuan/kesepakatan dengan pihak lain
setelah mendapatkan kesepakatan dalam rapat TPPS di tingkat kabupaten/kota;
5. Memimpin rembuk Stunting kabupaten/kota 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
atau sewaktuwaktu apabila diperlukan
TUGAS WAKIL KETUA PELAKSANA TPPS
KABUPATEN/KOTA

1.Melaksanakan tugas-tugas Ketua Pelaksana apabila


berhalangan;
2.Membantu Ketua Pelaksana dalam merumuskan strategi dan
kebijakan dalam pelaksanaan program kerja pelaksanaan
percepatan penurunan Stunting kabupaten/kota dalam
mencapai target yang telah ditetapkan.
TUGAS SEKRETARIS PELAKSANA TPPS
KABUPATEN/KOTA
1. Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan bersama-sama Ketua dalam bidang
administrasi dan penyeleggaraan TPPS kabupaten/kota;
2. Mengoordinasikan penyelenggaran di bidang administrasi dan tata kerja kelembagaan TPPS
kabupaten/kota dan melakukan koordinasi antar bidang dan antar kelembagaan;
3. Merumuskan dan mengusulkan peraturan dan ketentuan organisasi di bidang administrasi
dan tata kerja untuk menjadi kebijakan organisasi;
4. Mengawasi seluruh penyelenggaraan aktivitas TPPS kabupaten/kota di bidang administrasi
dan tata kerja, serta menghadiri rapat-rapat;
5. Memfasilitasi kebutuhan jaringan kerja internal organisasi antar bidang;
6. Membuat laporan periodik kegiatan TPPS kabupaten/kota;
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Pelaksana sesuai dengan kepentingan
dan perkembangan TPPS kabupaten/kota.
BIDANG PELAYANAN INTERVENSI SPESIFIK DAN INTERVENSI SENSITIF
bertugas mengoordinasikan proses rujukan pelayanan dan pendampingan terhadap sasaran
penurunan Stunting agar dapat berjalan dengan baik
1. Menyusun dan memastikan pelaksanaan mekanisme pendampingan kelompok
sasaran dan keluarga berisiko Stunting, mengacu pada strategi nasional dan
rencana aksi nasional percepatan penurunan Stunting;
2. Mengoordinasikan surveilans keluarga berisiko Stunting di kabupaten/kota;
3. Mengoordinasikan dan memastikan berjalannya pendampingan bagi keluarga
berisiko Stunting di kabupaten/kota;
4. Mengoordinasikan dan memastikan terlaksananya pendampingan bagi kelompok
sasaran percepatan penurunan Stunting di kabupaten/kota; dan
5. Melakukan rapat internal Bidang Pelayanan Intervensi Spesifik dan - 125 -
Intervensi Sensitif 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan.
BIDANG PERUBAHAN PERILAKU DAN PENDAMPINGAN KELUARGA
bertugas meningkatkan kesadaran publik dan mendorong perubahan perilaku masyarakat
untuk percepatan penurunan Stunting
1. Memfasilitasi dan mengawal penyusunan strategi komunikasi perubahan perilaku
penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota sebagai acuan untuk mengadvokasi
pemerintah desa/kelurahan dan melakukan komunikasi, informasi dan edukasi bagi
kelompok sasaran;
2. Melaksanakan kampanye publik terkait percepatan penurunan Stunting di kabupaten/kota
secara berkelanjutan;
3. Mengembangkan kapasitas kelompok sasaran dan pendukung komunikasi perubahan
perilaku, melalui penyediaan materi komunikasi, kegiatan pelatihan, sosialisasi, dan lain
sebagainya;
4. Memfasilitasi komunikasi antar pribadi sesuai konteks kelompok sasaran di
kabupaten/kota; dan
5. Melakukan rapat internal Bidang Perubahan Perilaku dan Pendampingan Keluarga 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
BIDANG KOORDINASI, KONVERGENSI DAN PERENCANAAN
bertugas mengoordinasikan dan memastikan terlaksananya koodinasi dan konvergensi dalam
percepatan penurunan Stunting.
1. Mengoordinasikan, menyinkronisasikan, dan memastikan pelaksanaan kebijakan, program dan
kegiatan percepatan penurunan Stunting antar organisasi perangkat daerah dan Pemerintah Desa,
terutama di lokasi intervensi prioritas lokus Stunting;
2. Mengoordinasikan dan memastikan pelaksanaan 8 (delapan) aksi konvergensi di kabupaten/kota;
3. Melaksanakan rembuk Stunting di tingkat kabupaten/kota;
4. Memfasilitasi pembentukan TPPS di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan;
5. Mengoordinasikan dan memfasilitasi pembinaan dan peningkatan kapasitas kepada organisasi
perangkat daerah kabupaten/kota, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dan pemangku
kepentingan terkait kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka penyelenggaraan percepatan
penurunan Stunting;
6. Menyelenggarakan kerjasama dan kemitraan dengan pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan
percepatan penurunan Stunting di tingkat kabupaten/kota; dan
7. Melakukan rapat internal Bidang Koordinasi, Konvergensi dan Perencanaan 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
BIDANG DATA, PEMANTAUAN EVALUASI DAN
KNOWLEDGE MANAGEMENT
Bertugas mengoordinasikan dan memastikan terlaksananya pengumpulan dan penilahan data, pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi serta pengelolaan pengetahuan dari berbagai sumber dalam percepatan penurunan
Stunting.

1. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data terkait percepatan penurunan Stunting dari
berbagai sumber, antara lain dari data BPS, data kementerian/lembaga dan organisasi perangkat
daerah, sistem pendataaan Stunting nasional yang ada di kabupaten/kota, seperti e-HDW dan
sumber data lainnya terkait percepatan penurunan Stunting;
2. Mengumpulkan dan mengolah data keluarga berisiko Stunting di kabupaten/kota;
3. Melakukan pengelolaan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung percepatan penurunan
Stunting di kabupaten/kota;
4. Melaksanakan audit Stunting di kabupaten/kota;
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi di tingkat kabupaten/kota dengan melibatkan TPPS di tingkat
kecamatan dan desa, dengan mengacu pada indikator kinerja capaian operasionalisasi Percepatan
penurunan Stunting pada strategi nasional dan rencana aksi nasional; dan
6. f. Menyusun pelaporan hasil pemantauan dan evaluasi kepada tim pengarah kabupaten/kota.
KETENTUAN TAMBAHAN TERKAIT STRUKTUR INTI
KEANGGOTAAN TIM PELAKSANA TPPS
KABUPATEN/KOTA, SEBAGAI BERIKUT :

1. Dalam hal Wakil Bupati/Walikota berhalangan menjabat sebagai Ketua


Pelaksana TPPS kabupaten/kota, maka dapat digantikan oleh Sekretaris
Daerah atau Ketua TP. PKK atau Kepala Organisasi Perangkat Daerah
kabupaten/kota yang membidangi Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana setelah berkoordinasi dengan Ketua TPPS Pusat.
2. Struktur bidang TPPS paling sedikit memuat bidangbidang sebagaimana
tersebut di atas. Keanggotaan bidang-bidang dalam TPPS kabupaten/Kota
dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi wilayah yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas bidang.
KOMPONEN PENDUKUNG TPPS TINGKAT KABUPATEN/KOTA
1. Sekretariat Pelaksana:
• bertugas memberikan dukungan substansi, teknis, dan administrasi; melaksanakan fungsi
koordinasi dalam melaporkan perkembangan penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting;
serta melaksanakan tugas lain yang mendukung tugas pelaksana dalam percepatan penurunan
Stunting.
• Sekretariat Pelaksana didukung oleh tim pakar dan tim teknis/lapangan yang bertugas
melaksanakan arahan dan instruksi dari Ketua Pelaksana TPPS Pusat serta berkoordinasi dengan
pemangku kepentingan kabupaten/kota dalam menjalankan tugasnya mendukung
penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting di wilayah kabupaten/kota.
2. TPPS Kecamatan
• TPPS Tingkat Kecamatan dibentuk oleh TPPS Kabupaten/Kota untuk membantu koordinasi dan
operasionalisasi penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting dalam rangka mendekatkan
pelayanan koordinasi dan konvergensi percepatan penurunan Stunting kabupaten/kota kepada
desa/kelurahan.
• Secara lebih spesifik, TPPS Kecamatan bertugas memberikan pendampingan dan pengawasan
perencanaan dan pemanfaatan dana desa dan alokasi dana desa untuk percepatan penurunan
Stunting.
STRUKTUR TPPS TPPS KECAMATAN
TUGAS TPPS KECAMATAN
1. Penyediaan data penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting di tingkat kecamatan;
2. Menggerakan dan pendampingan lapangan untuk percepatan penurunan Stunting di tingkat kecamatan;
3. Pendampingan dan pengawasan perencanaan dan pemanfaatan dana desa dan alokasi dana desa untuk
percepatan penurunan Stunting;
4. Monitoring dan evaluasi Stunting di tingkat kecamatan;
5. Mengoordinasikan peningkatan kerja sama dan kemitraan dengan pemangku kepentingan dalam
penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting;
6. Mengoordinasikan mekanisme penghargaan bagi kader terkait percepatan penurunan Stunting di
tingkat kecamatan;
7. Melaksanakan minilokarya di tingkat kecamatan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan;
8. Melaksanakan rembuk Stunting di tingkat kecamatan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan;
9. Melaporkan penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting kepada Tim Pengarah 1 (satu) kali dalam
1 (satu) bulan atau sewaktuwaktu apabila diperlukan.
TUGAS KETUA PELAKSANA TPPS KECAMATAN
bertugas mengoordinasikan dan memastikan pelaksanaan percepatan
penurunan Stunting untuk mencapai target penurunan Stunting
kecamatan
1. Mengoordinaksikan pelaksanaan seluruh kegiatan percepatan penurunan Stunting kecamatan dan
desa/kelurahan;
2. Mengoptimalkan fungsi dan peran koordinator-koordinator bidang agar tercapai efisiensi dan
efektifitas organisasi;
3. Bertanggungjawab terhadap keputusan rapat dan pelaksanaan program kerja percepatan
penurunan kecamatan dan desa/kelurahan;
4. Memimpin rapat-rapat, baik rapat khusus atau rapat umum yang diikuti oleh semua unsur TPPS di
tingkat kecamatan;
5. Mewakili TPPS untuk membuat persetujuan/kesepakatan dengan pihak lain setelah mendapatkan
kesepakatan dalam rapat TPPS di tingkat kecamatan;
6. Mewakili TPPS untuk menghadiri agenda pertemuan atau kegiatan lain terkait penurunan
percepatan penurunan Stunting;
7. Memimpin minilok kecamatan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan;
8. Memimpin rembuk Stunting kecamatan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
TUGAS WAKIL KETUA PELAKSANA TPPS
KECAMATAN

1.Melaksanakan tugas-tugas Ketua Pelaksana apabila


berhalangan;
2.Membantu Ketua Pelaksana dalam pelaksanaan program kerja
pelaksanaan percepatan penurunan Stunting kabupaten/kota
dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
TUGAS SEKRETARIS PELAKSANA TPPS KECAMATAN

1. Mengoordinasikan penyelenggaran di bidang administrasi dan tata kerja


kelembagaan TPPS kecamatan dan melakukan koordinasi antar bidang dan antar
kelembagaan;
2. Merumuskan dan mengusulkan peraturan dan ketentuan organisasi di bidang
administrasi dan tata kerja untuk menjadi kebijakan organisasi;
3. Mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas TPPS kecamatan di bidang
administrasi dan tata kerja, serta menghadiri rapat-rapat;
4. Memfasilitasi kebutuhan jaringan kerja internal organisasi antar bidang;
5. Membuat laporan periodik kegiatan TPPS kecamatan;
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Pelaksana sesuai dengan
kepentingan dan perkembangan TPPS kecamatan.
BIDANG-BIDANG TPPS KECAMATAN
BIDANG KOOR. BIDANG KOOR. BIDANG KOORD.
PELAYANAN INTERVENSI PENGGERAKAN
SENSITIF DAN SPESIFIK LAPANGAN DATA

• Memastikan • Menggordinasikan dan • Melakukan


pelaksanaan pelayanan, memastikan tim pengumpulan data dan
pencatatan, pelaporan pendamping keluarga pemetaan kelompok
perkembangan dan dan mitra melaksanakan sasaran;
penjaminan standar penyuluhan, promosi • Melaporkan hasil secara
mutu bagi kelompok perubahan perilaku, berkala bila diperlukan
sasaran di di tingkat pendampingan, kepada TPPS kabu/kota
kecamatan komunikasi, informasi serta menyampaikan
dan edukasi kepada kepada TPK di tingkat
kelompok sasaran di desa sebagai bahan
tingkat kecamatan pendampingan
STRUKTUR TPPS DESA/KELURAHAN

Keanggotaan bidang-bidang
dalam TPPS
Desa/kelurahan dapat
menyesuaikan dengan
kebutuhan dan potensi
wilayah
TUGAS TPPS DESA/KELURAHAN

1. Memfasilitasi dan memastikan pelaksanaan kegiatan percepatan penurunan Stunting


di tingkat desa/kelurahan;
2. Memfasilitasi tim pendamping keluarga berisiko Stunting dalam pendampingan,
pelayanan dan rujukan Stunting bagi kelompok sasaran dalam percepatan penurunan
Stunting di tingkat desa/kelurahan;
3. Melakukan pendataan, pemantauan dan evaluasi secara berkala dalam
pendampingan, dan pelayananan bagi kelompok sasaran percepatan penurunan
Stunting di tingkat desa/kelurahan;
4. Melaksanakan rembuk Stunting di tingkat desa/kelurahan minimal 1 (satu) kali dalam
1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan; dan
5. Melaporkan penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting kepada Pengarah 1
(satu) kali dalam 1 (satu) bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
TUGAS KETUA PELAKSANA TPPS
DESA/KELURAHAN
bertugas mengoordinasikan dan memastikan pelaksanaan percepatan penurunan
Stunting untuk mencapai target penurunan Stunting desa/kelurahan, melalui:

1. Mengoordinaksikan dan mengendalikan pelaksanaan seluruh kegiatan percepatan


penurunan Stunting di tingkat desa/kelurahan;
2. Merumuskan strategi dan kebijakan pelaksanaan program kerja percepatan
penurunan Stunting di desa/kelurahan;
3. Mengoptimalkan fungsi dan peran ketua-ketua bidang agar tercapai efisiensi dan
efektifitas organisasi;
4. Memimpin rembuk Stunting desa/kelurahan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau
sewaktuwaktu apabila diperlukan
TUGAS WAKIL KETUA PELAKSANA TPPS
DESA/KELURAHAN

1.Melaksanakan tugas-tugas Ketua Pelaksana apabila


berhalangan;
2.Membantu Ketua Pelaksana dalam merumuskan strategi dan
kebijakan dalam pelaksanaan program kerja pelaksanaan
percepatan penurunan Stunting di desa/kelurahan.
TUGAS SEKRETARIS PELAKSANA TPPS KELURAHAN
1. Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan bersama-sama Ketua
dalam bidang administrasi dan penyeleggaraan TPPS desa/kelurahan;
2. Mengkoordinasikan penyelenggaran di bidang administrasi dan tata kerja
kelembagaan TPPS desa/kelurahan dan melakukan koordinasi antar bidang dan
antar kelembagaan;
3. Merumuskan dan mengusulkan peraturan dan ketentuan organisasi di bidang
administrasi dan tata kerja untuk menjadi kebijakan organisasi;
4. Mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas TPPS desa/kelurahan di bidang
administrasi dan tata kerja, serta menghadiri rapat-rapat;
5. Memfasilitasi kebutuhan jaringan kerja internal organisasi antar bidang;
6. Membuat laporan periodik kegiatan TPPS desa/kelurahan;
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Pelaksana sesuai dengan
kepentingan dan perkembangan TPPS Desa/Kelurahan;
8. Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana
BIDANG-BIDANG TPPS DESA/KELURAHAN
BIDANG LAPANGAN TIM BIDANG LAPANGAN PENGELOLAAN
PENDAMPING KELUARGA DATA
• Fasilitasi dan penggerakkan tim • Bidang Lapangan Pengelolaan Data
pendamping keluarga (bidan, PKK, bertugas melakukan pengumpulan
kader KB) beserta mitra dalam data dan pemetaan kelompok sasaran
pelaksanaan penyuluhan, promosi penurunan Stunting,
perubahan perilaku, pendampingan, • melaporkan hasilnya secara berkala
komunikasi, informasi, edukasi, bagi ataupun bila diperlukan kepada TPPS
kelompok sasaran penurunan Stunting Kecamatan dan TPPS
di tingkat desa/kelurahan; Kabupaten/Kota, serta menyampaikan
• Mengoordinasikan dan memastikan kepada Tim Pendamping Keluarga di
berjalannya pelaksanaan pelayanan, tingkat desa/kelurahan sebagai bahan
pencatatan, pelaporan perkembangan, pendampingan dan pelayanan.
dan penjaminan standar mutu
pelayanan bagi kelompok sasaran
penurunan Stunting di desa/kelurahan.
12% Terbentuk
TPPS
Terbentuk
TPPS 32% TPPS TPPS
PROVINSI KAB/KOTA
Belum 68% Belum
Terbentuk Terbentuk 88%
TPPS TPPS
TARGET
MINGGU III
MARET
2022 0,29 TPPS
TPPS 0,20 Terbentuk
Desa/ TPPS Kecamatan
Terbentuk
Kelurahan TPPS

Belum
Belum Terbentuk
99,80
Terbentuk TPPS 99,71
TPPS
Sumber Data : DITLILAP, 28/02/22
SATUAN TUGAS STUNTING
KETUA PELAKSANA
(Kepala BKKBN)
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN
DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
1 Wakil Ketua Bidang Perencanaan, Pemantauan Deputi PMMK – BAPPENAS NOMOR: 13/KEP/B1/2022
2 Wakil Ketua Bidang Koordinasi, Sinkronisasi, Pengendalian Deputi III – Kemenko Bid.PMK TENTANG
Dan Pengawalan Pelaksanaan SEKRETARIAT PELAKSANA PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING TINGKAT
3 Wakil Ketua Bidang Koordinasi Intervensi Spesifik Dirjen Kesmas-Kemenkes PUSAT TAHUN 2022-2-024
4 Wakil Ketua Bidang Koordinasi Pembinaan Dan Pengawasan Dirjen Bina Bangda – Kemendagri
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
5 Wakil Ketua Bidang Advokasi Dan Komitmen Kepemimpinan Deputi Bidang Dukungan Kebijakan
PMPP - Setwapres
SEKRETARIAT PELAKSANA
Kontraktual Unit Ex-Officio
Program Manager Ketua: Sekretaris Utama – BKKBN
Wakil Ketua: Direktur SUPD III - KEMENDAGRI
Tim Program Program Officer Program  PJ PO 1: Dirbalnak, Dirlinlap, Dirhanrem, Dirdamduk, Dirkespro
Tenaga Officer (PO) 2 Officer + dari KL
SATGAS PROVINSI:  PJ PO 2: Dirlaptik, Dirtekda dan Direnduk + dari KL
Ahli (PO) 1 Bidang data, (PO) 3  Koord Program  PJ PO 3: Dirpenduk, Kabiren, Kabikub, Irwil I, Irwil II, Kabirumas,
Bidang pemantauan dan Bidang umum Manajer Ditvoga, Tim Media Center
Program dan evaluasi  Prov Prog. Mngr  PJ Tim Tenaga Ahli: JFT Ahli Utama
kegiatan Bidang  2 bidang
 Office Assistant
Tim Teknis:  Pemangku Kepentingan (PT,
Program Program Program  Tim Media Center Dunia Usaha, Org profesi,
Assistant (PA) 1 Assistant (PA) 2 Assistant (PA) 3  Pusat Pengendali Data LSM, dll)
SATGAS Kab/kota:
 Technical Assistant
Office Assistant Kab/Kota
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi
3 org
Melaksanakan fungsi KONSULTASI, FASILITASI KOORDINASI
DAN PENGUATAN PENYEDIAAN SATU DATA STUNTING kepada
SATGAS STUNTING : Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota
hingga ke tingkat layanan sesuai dengan arahan dan instruksi
Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting
TIM PENDAMPING KELUARGA
200.000 TIM
TUGAS :
Unsur dalam Tim: Meningkatkan akses informasi dan
• Bidan atau nakes lainya pelayanan melalui:
• Kader TP PKK a. penyuluhan;
b. fasilitasi pelayanan rujukan,
• Kader KB/Kader c. fasilitasi penerimaan program
Pembangunan lainnya bantuan sosial
Mendeteksi dini faktor resiko
Stunting (spesifik & sensitif);

Sasaran Pendampingan Keluarga


TPPS & SATGAS STUNTING
UNSUR TPPS SATGAS STUNTING
PENDEKATAN Program Management Unit Program Implementation Unit
PEMBENTUKAN DAN
Kepala Daerah KEPALA BKKBN cq. Kepala Perwakilan BKKBN
KOORDINASI
Melaksanakan fungsi konsultasi, fasilitasi
Mengoordinasikan, menyinergikan, dan
koordinasi dan penguatan penyediaan Satu Data
mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan
Stunting kepada Pemerintah, Pemerintah
TUGAS Penurunan Stunting secara efektif,
Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota hingga ke
konvergen, dan terintegrasi dengan
tingkat layanan sesuai dengan arahan dan
melibatkan lintas sektor di tingkat pusat dan
instruksi Ketua Pelaksana Percepatan
daerah.
Penurunan Stunting
STRUKTUR Pengarah & Pelaksana
Tim Program dan Tim Teknis

KEANGGOTAAN Organisasi Perangkat Daerah, TP PKK, Tim Program (Pakar/Tenaga Ahli/Profesional),


Pemangku Kepentingan (Perguruan Tinggi) Tim Teknis (PKB/PLKB dan TPK)

PEMBIAYAAAN APBD, APBDes APBN – APBD (BOKB)


Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan
KEDUDUKAN
Kecamatan dan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan
PENANGUNG LOKUS PENGELOLA - PROSES
Wilayah
JAWAB LAYANAN PELASANA

BALAI
PENYULUHAN STAFF MEETING :
/ KANTOR Ka.UPT/ Pemetaan Target
Koordinator/ dan Evaluasi
CAMAT
PKB-PLKB

CAMAT Kec Sistem Monev RAKOR - REMBUG


Kepala
STUNTING MINILOKARYA:
Puskesmas, Evaluasi Pendampingan ADMINISTASI PERKAWINAN :
Kepala KUA, Nakes TK. KECAMATAN : Pendaftaran, Pemenuhan
PUSKESMAS Penyuluh Agama, Komitmen & Rencana Keluarga dan kasus
Stunting Syarat, Jadwal Perkawinan
KUA IBI, Petugas Gizi Kegiatan

Sistem Layanan - TIM DESA/KEL :


Monev Kades,
PKB/PLKB, Bidan, RAKOR REMBUG
Petugas Gizi, STUNTING PEMBINAAN LENGKAP :
KANTOR Tenaga TK. DESA: Peningkatan Kapasitas, Rencana Kerja dan Monev
DESA/ Kesehatan
Komitmen & Rencana
KADER / KELURAHAN/ Linkungan, Guru
DESA RUMAH PAUD, Kader Kegiatan
LURAH Pembangunan
DATAKU/ Manusia,
PUSTU/ Pendamping, Tim PENCATATAN DAN PELAPORAN
POSLINDES Pendamping
Keluarga, Desa, Surveillance
Pendamping
Sistem Layanan - Keluarga Harapan PENAPISAN
Monev
Pendampingan - PENDAMPINGAN :
RUJUKAN
Rumah Ketua Konseling 3 KIE – Konseling : PHBS, KB-Kespro, Gizi, Kesehatan
DUSUN PELAYANAN
KETUA RW/RT/ TIM Bulan Pra Nikah Lingkungan  Kunjungan Rumah - Digital
/ RW - POSYANDU/
RW / RT PENDAMPING
RT Imunisasi Sanitasi
PAUD/ KELUARGA Pemeriksaan Pemeriksaan Timbang Badan, Pola Asuh
Dasar di Rumah
POKTAN Anemia Kehamilan Ukur Tinggi Badan 1000 HPK
Lengkap
Pelayanan
Tablet Zat Pemeriksaan Tambahan MP-ASI Kontrasepsi BanSos
Besi Nifas Asupan Gizi termasuk KB PP
CATIN BUMIL KELUARGA BERESIKO STUNTING

KELUARGA

Anda mungkin juga menyukai