Anda di halaman 1dari 21

Akselerasi Kinerja Satgas Provinsi dan Kab/Kota

dalam Percepatan Penurunan Stunting (PPS)


tahun 2023-2024.
Drs. Ipin ZA Husni,MPA
Program Manager Sekretariat Pelaksana PPS 9 Februari 2023

Bahan dipersiapkan untuk Re-Orientasi SATGAS Percepatan Penurunan Stunting TA 2023


8-10 Februari 2023
OUTLINE
Gambaran Umum SATGAS

Evaluasi Kinerja SATGAS 2022

Akselerasi Kinerja SATGAS 2023


GAMBARAN UMUM SATGAS
SATGAS Stunting

Satgas Stunting dapat


Satgas Stunting memiliki mendampingi pemangku
Bekerja dengan
akses koordinasi serta kepentingan, khususnya Kepala
mengacu pada
kapasitas untuk memberikan Daerah untuk
Strategi Nasional
penguatan, pemantauan dan menyelenggarakan Percepatan
(STRANAS) dan
dukungan teknis kepada para Penurunan Stunting sesuai
Rencana Aksi
pemangku kepentingan dengan target dan indikator
Nasional Percepatan
Percepatan Penurunan yang telah ditetapkan pada
Penurunan Angka
Stunting di tingkat nasional, Peraturan Presiden Nomor 72
Stunting Indonesia
daerah hingga Tahun 2021 tentang Percepatan
(RAN PASTI)
desa/kelurahan Penurunan Stunting
FUNGSI DAN TUGAS UTAMA
SATGAS Stunting Provinsi
Penyediaan
Konsultasi Fasilitasi Koordinasi
data Stunting

1.Bersama Kaper, membantu 1. Membantu menjalankan 1. Membantu TPPS


1. Melaksanakan fungsi percepatan revitalisasi
konsultasi dan tugas koordinasi Kepala menyediakan data
kegiatan di Balai Penyuluhan
pembinaan bagi Perwakilan BKKBN terkini seluruh indicator
dan mengintegrasikan
SATGAS Kab/Kota dengan PPKS (Pusat Provinsi (Kaper) kepada dalam Perpres 72/2021
2. Memantau Pelayanan Keluarga Kepala Dinas dan dan RAN PASTI pada
pelaksanaan Sejahtera) untuk kegiatan jajarannya terkait PPS di level provinsi
Bangga Kencana dan PPS tingkat provinsi 2. Melakukan evaluasi
kegiatan/ketugasan 2.Membantu terselenggaranya
Satgas Kab/kota 2. Membantu Kepala program dan
audit kasus stunting di
terutama dalam Dinas/OPD KB Provinsi penyelenggaraan PPS
Kabupaten/kota dan
mengawal TPK (Tim memantau secara reguler dalam melakukan tingkat provinsi dan
Pendamping Keluarga) pelaksanaan mini lokakarya koordinasi dan kab/kota secara berkala
3. Melakukan konsultasi di kecamatan melalui Satgas menyelenggarakan 3. Melaksanakan
Kab/Kota program dengan Tim PPS pelaporan rutin kepada
ke Satgas Pusat dan 3.Melaksanakan penugasan
TPPS Prov/kab/kota (TPPS) di tingkat provinsi Kaper
dari Kaper dan Satgas Pusat
FUNGSI DAN TUGAS UTAMA
SATGAS Stunting Kabupaten/Kota
Penyediaan
Konsultasi Fasilitasi Koordinasi
data Stunting

1. Di bawah koordinasi Kaper 1. Membantu menjalankan 1. Membantu TPPS


1. Bersama dengan Kepala dan OPD KB Kab/kota,
tugas koordinasi Kepala menyediakan data
OPD KB Kab/Kota dan di melakukan revitalisasi
Perwakilan BKKBN terkini seluruh indicator
bawah arahan Kaper kegiatan di Balai Penyuluhan
dan mengintegrasikan dengan Provinsi (Kaper) kepada dalam Perpres 72/2021
melaksanakan fungsi
PPKS (Pusat Pelayanan Kepala Dinas/OPD KB dan RAN PASTI pada
konsultasi pelaksanaan
Keluarga Sejahtera) di Kab/Kota dan jajarannya level kab/kota
kegiatan TPK (Tim Kecamatan untuk kegiatan terkait PPS 2. Melakukan evaluasi
Pendamping Keluarga) Bangga Kencana dan PPS
2. Membantu Kepala program dan
2. Melakukan konsultasi 2. Menginisiasi dan membantu
Dinas/OPD KB dan penyelenggaraan PPS
intents ke Satgas sepenuhnya terselenggaranya
audit kasus stunting di PKB/PLKB dalam tingkat kab/kotasecara
Provinsi
Kabupaten/kota dan mini melakukan koordinasi berkala
lokakarya di kecamatan dan menyelenggarakan 3. Melaksanakan
3. Melaksanakan penugasan dari program dengan Tim pelaporan rutin kepada
Kaper dan Satgas Provinsi Kaper
PPS (TPPS) di tingkat
kab/kota
• Kecamatan : Minilokarya, Rakorcam
• Desa/Kelurahan: Anggaran, Pelayanan
Posyandu, Data lapangan • Capaian SSGI 2022 dan E-PPGBM
Analisa Profil 2022
Monev dan dan • Analisa Target Prevalensi Stunting
Pelaporan Identifikasi • Kondisi potensi Daerah : SDM,
Masalah Program - Anggaran, Sapras
• Laporan-laporan capaian program
Tahapan SATGAS
Kerja
SATGAS Pelaksanaan
Pendampingan, Pemetaan
Prioritas
fasilitasi, konsultasi
& koordinasi ke Masalah &
PEMDA/TPPS Solusi

• Intervensi Spesifik dan Sensitif • Mapping sasaran dan lokasi


• Komunikasi Perubahan Perilaku dan
• Petakan masalah prioritas
Pendampingan
• Konvergensi dan Perencanaan Perencanaan • Diskusikan opsi pemecahan
• Data, Monev dan Knowledge Kegiatan masalah
Management Prioritas • Lakukan tindak lanjut
EVALUASI KINERJA SATGAS
2022
BEST PRACTICE DARI KEGIATAN REKONSILIASI
Percepatan kegiatan di kecamatan
Meningkatnya kecamatan yang melaksanakan minilokakarya yang
lebih fokus dalam membahas pendampingan keluarga berisiko
stunting serta kemudahan dalam berbagi data (PK21, EPPGBM, Elsimil).

Audit Kasus Stunting


Satgas kabupaten/kota mulai mempercepat pelaksanaan Audit
Kasus Stunting melalui advokasi kepada Ketua TPPS
Kabupaten/Kota.
Rekomendasi:
Memperluas jejaring kerja SATGAS kab/kota dengan TPPS,
• Rasio ideal satgas terhadap
PKB/PLKB dan tenaga ahli lainnya yang ada di kab/kota
kab/kota adalah 1:1.
Melaksanakan advokasi kepada TPPS Kab/kota untuk • Untuk wilayah yang luas dan
mengintegrasikan semua kekuatan yang ada untuk menggarap
desa lokus stunting, termasuk keluarga berisiko stunting.
sulit secara geografi dapat
ditambah personilnya.
Satgas memiliki data by name by address seluruh TPK
• Satgas membuat WA Group seluruh TPK di wilayah kerja masing-
masing,sehingga memudahkan arus informasi.
• Untuk TPK yang tidak memiliki HP dilakukan melalui bantuan PKB/PLKB
setempat.
PREVALENSI STUNTING PER PROVINSI
(SSGI 2021 dan 2022)
2021 2022
37.8
35.3

34.6
35
33.8

33.2
32.7
31.4

31.2

30.2
29.8
29.7
29.5

30

30
28.7
28.2

29
27.8

27.7

27.5

27.5
27.4

27.4
27.2

26.9
26.2

26.1

26.1

25.8
25.2

24.8
24.6

24.5

24.5
24.4
23.9

23.8

23.5
23.3

22.8

22.4

22.3
22.1

22.1
21.6

21.6
21.1

20.9
20.8

20.5

20.2

19.8

19.2
20

18.6

18.6
18.5

18.5
17.6
17.3
18

16.8
16.4
17

15.4

15.2

14.8

10.9
8
Secara Nasional
Prevalensi Tertinggi Provinsi dengan Penurunan Tertinggi
Prevalensi Stunting turun dari 24,4% (2021) menjadi
1 3 NTT merupakan provinsi tertinggi 5 Kalimantan Selatan, Kalimantan
21,6% (2022) atau sebesar 2,8%
Meningkat di 6 Provinsi prevalensi Stuntingnya (35,3%) Utara, Sumatera Selatan
Ada 6 Provinsi yang prevalensinya meningkat, yaitu Prevalensi Terendah
2 Papua (5.1%), Papua Barat (3.8%), Sumatera Barat 4 Bali merupakan provinsi terendah
(1.9%), Sulawesi Barat, NTB, dan Kalimantan Timur. prevalensinya (8%)
Survey SATGAS Provinsi
Total Responden: 112 orang
Karakteristik
Responden Usia SATGAS SATGAS Provinsi sudah
SATGAS Provinsi mendapatkan sosialisasi
63.4% Berpendidikan
Non Kesehatan
96% tugas dan Fungsi SATGAS
dan sudah memahaminya.
56% 44%
Laki-Laki Wanita

SATGAS Provinsi didominasi oleh Laki-laki dengan rata-rata usia 26-35 tahun dan Pendidikan Non Kesehatan. Sebagian besar SATGAS sudah mendapatkan sosialisasi
tugas dan fungsi dan sudah memahaminya

Hasil Survey
Rekomendasi SATGAS Provinsi bagi Upaya PPS:
• 73.5% menjawab sudah 1. Penambahan SATGAS Kab/kota → 1
diperkenalkan Perwakilan 63.4% menjawab sudah Kab/kota 1 SATGAS
BKKBN Provinsi kepada Anggota melakukan kooordinasi 2. Optimalisasi pendampingan bagi SATGAS
73.2% TPPS. 63.4% intensif dan efektif dengan Kab/Kota
• Jika Tidak diperkenalkan hal TPPS Provinsi 3. Klasifikasi biaya Operasional berdasarkan
tersebut menyebabkan sulit Wilayah
menjalankan program dan
fasilitas, advokasi serta
koordinasi kepada TPPS
• 60% menjawab sudah memastikan ketersediaan data dan informasi
61% menjawab Struktur SATGAS di Kabu/kota secara realtime, update dan regular.
61% belum Optimal (Mengampu >1 kab/kota) 60% • 40% menjawab ada kendala dengan kendala terbesar adalah belum ada
Sehingga koordinasi belum optimal Kerjasama terkait berbagi pakai data
Karakteristik Survey SATGAS Kabupaten/Kota
Responden Total Responden: 305 orang
Tidak diperkenalkan oleh
Kendala 5 output Tematik:
Usia SATGAS
OPD KB kepada Anggota TPPS 1. Terdapat kendala dalam pelaksanaan AKS
18.4 Kab/kota shingga sulit yaitu ketersediaan waktu tim AKS,
Masalah pencairan anggaran dan
%
menjalankan program dan
60% 40% melakukan tupoksinya. pemahaman teknis AKS
Laki-Laki Wanita 2. Minilokakarya belum terlaksana setiap
SATGAS diberikan tugas tambahan, bulan, kendalanya ketersediaan waktu,
spt : Penyusunan Draft dan pemahaman teknis pelaksanaan
30% SATGAS Kab/kota sambutan/Paparan untuk Kepala 3. Rembuk stunting telah terlaksana namun
SATGAS Provinsi
mengampu 2 kab/kota. daerah/Kadis KB, Pelaksana Kegiatan, waktu pelaksanaan terlambat/tidak sesuai
62.6%
Berpendidikan
Non Kesehatan 30.3% Bahkan terdapat 9 orang 63% Pembuatan Undangan Kegiatan, jadwal 8 aksi konvergensi
SATGAS yang menagmpu 3 Membantu Klaim SPJ TPK, Verifikasi 4. Pendampingan keluarga sudah
kab/kota. dan Validasi data kasus AKS, dilaksanakan dan terdapat kendala yaitu
SATGAS Provinsi Narasumber kegiatan, Menginput teknis operasional TPK, Pergantian TPK,

Hasil Survey
sudah data Ansit, Desain Banner, Pemahaman materi pelatihan, dan alur
mendapatkan Mengantarkan Surat, membuat kerja Pendampingan → rekomendasi
sosialisasi tugas laporan TPPS, perbaikan: optimalisasi teknis operasional
35% SATGAS Kab/kota
97% dan Fungsi
35% mengampu >20
86% menjawab sudah TPK, Pelatihan TPK dan pembekalan
SATGAS dan kecamatan. 86% melakukan kooordinasi intensif
dan efektif dengan TPPS
materi KIE
sudah
memahaminya. Kab/kota Rekomendasi SATGAS Kab/Kota bagi Upaya PPS:
1. Perlu adanya sosialisasi ulang kepada OPD KB
• SATGAS Provinsi didominasi oleh Laki-laki dengan rata- 50% keseluruhan target dan SATGAS terkait target capaian Indikator
rata usia 26-35 tahun dan Pendidikan Non Kesehatan. indicator 5 output tematik RAN PASTI
• Sebagian besar SATGAS sudah mendapatkan sosialisasi utama belum dapat 2. Penambahan SATGAS Kab/kota → 1 Kab/kota 1
tugas dan fungsi dan sudah memahaminya. dicapai. Kendala: Dukungan SATGAS
• 1 dari 3 SATGAS Kab/Kota memiliki wilayah kerja 2 50% teknis operasional, 3. Optimalisasi pendampingan oleh SATGAS
kurangnya koordinasi dan Provinsi
kabupaten/Kota
motivasi lintas sector 4. Klasifikasi biaya Operasional berdasarkan
• Sebagian besar mengampu >20 kecamatan dengan dalam melaksanakan Wilayah
kendala aspek geografis, transportasi dan jarak. program 5. Penguatan Kelembagaan TPPS tiap level
ANALISIS KENDALA DAN TINDAK LANJUT 5 OUTPUT TEMATIK BERDASARKAN HASIL REKONSILIASI
SATGAS DI 12 PROVINSI PRIORITAS

No. Kegiatan Kendala TINDAK LANJUT


1. Audit Kasus 1. Kurangnya pemahaman SATGAS, OPD KB, Tim AKS, TPK 1. Telah dilakukan coaching AKS sebanyak 6 kali dan 1 kali refleksi AKS
Stunting terkait teknis pelaksanaan AKS 2. Telah dilakukan bimbingan teknis khusus pada saat Rekonsiliasi
2. Anggaran BOKB untuk AKS yang tidak cukup untuk terkait AKS
diseminasi (dana honor tim pakar) 3. Telah dilakukan penjelasan pemanfaatan anggaran BOKB termasuk
3. Pelaksanaan masih pada tahap 2: identifikasi risiko dan alokasi anggaran untuk AKS.
seleksi kasus disebabkan karena menunggu data verval 4. Telah dilakukan penjelasan bahwa AKS dapat juga menggunakan
pk21 data PK21 yang belum di verifikasi dan validasi serta data lain
4. Jadwal kegiatan OPD yang padat sehingga pelaksanaan berdasarkan e-PPGBM dan informasi dari TPPS desa/kelurahan.
AKS menunggu jadwal 5. Penguatan peran SATGAS untuk mempercepat terlaksananya AKS.
5. SK Tim AKS masih ada di bagian hukum menunggu 6. Telah disosialisasikan berulang kali termasuk pada saat Rekonsiliasi
proses pengesahan/ stemple bahwa pelaksanaan AKS tidak perlu menunggu SK Tim AKS.
2. Minilokakarya 1. Kurangnya pemahaman SATGAS, OPD KB, TPPS Kec. 1. Sudah tersedia Panduan Mekanisme Operasional Lini Lapangan
Dalam teknis pelaksanaan Minilokakarya kecamatan yang berisikan teknis pelaksanaan mini lokakarya.
1x/bulan (termasuk penggunaan dana bokb u/ 2. SATGAS PPS Provinsi dan Kab/kota memberikan bimbingan teknis
minilokakarya) kepada pelaksana mini lokakarya sesuai dengan Panduan yang
2. Minilok yang berjalan belum memngawa 3 standar, 4 berlaku
pasti
3. Belum membahas sharing data stunting
ANALISIS KENDALA DAN REKOMENDASI 5 OUTPUT TEMATIK BERDASARKAN HASIL REKONSILIASI
SATGAS DI 12 PROVINSI PRIORITAS
No. Kegiatan Kendala TINDAK LANJUT
3. Rembuk 1. Acara hanya bersifat seremonial; belum ada komitmen TPPS (Siapa 1. Rembuk stunting diselenggarakan dengan tema yang
Stunting melalkukan apa) untuk memenuhi Indikator Perpres dan RAN PASTI disesuaikan dengan isu utama permasalahan stunting
2. Pelaksanaan terlambat yang tidak sesuai jadwal 8 aksi konvergensi masing-masing daerah.
3. Pelaksanaan yang tidak sesuai alur→ ada beberapa kab yg 2. Perlu koordinasi terjadwal dalam intergrasi PPS sehingga
melaksanakan rembuk stunting kabupaten dahulu baru rembuk prioritas aksi/program/kegiatan dipastikan masuk dalam
stunting kecamatan dokumen perencanaan daerah (RPJMD/RKPD).
4. Elismil 1. Aplikasi Elsimil 1. Perlu dilakukan evaluasi aplikasi ELSIMIL secara
a. Sering error menyeluruh, contoh penambahan fitur rekapitulasi,
b. Tidak ada fitur rekapitulasi data catin berisiko, sehingga TA harus download untuk memudahkan dalam pengambilan data
merekap manual serta penambahan fitur pelaporan pendampingann ibu
2. TPK, Catin masih belum menguasai penggunaan aplikasi elsimil hamil dan ibu nifas. → Elsimil Update
3. Pelaporan pendampingan Bumil dan Bufas belum tersedia di ELsimil 2. Orientasi lanjutan terkait penggunaan aplikasi ELISMIL
sehingga masih menggunakan Gform kepada TPK yang membahas persoalan teknis
4. Kendala operasional seperti: Hp TPK yang bukan android, sinyal dan dilapangan dengan pendampingan dari PKB/PLKB atau
Paket data yang belum terdistribusi ke TPK SATGAS kab/kota
3. Peningkatan dukungan operasional TPK
5. TPK 1. Turn over TPK yang tinggi; karena motivasi dan dukungan operasional 1. Penambahan dukungan operasional TPK →
TPK yang rendah Penambahan Operasional Pendampingan TPK pada
2. Pendampingan sasaran belum maksimal karena belum semua TPK BOKB 2023
mengerti TUPOKSI → Orientasi TPK yang belum maksimal 2. Pelatihan dan pendampingan bagi TPK yang
3. Pelaporan berupa visum yang diupload ke gform Provinsi → belum berkelanjutan
ada feedback pelaporan dari Provinsi kepada OPD KB sehingga 3. Penyediaan sIstem informasi pelaporan pendampingan
pencairan paket data terhambat krn data pelaporan TPK belum ada. TPK → Elsimil
4. Pergantian nomor HP TPK sehingga distribusi paket data terhambat
HAMBATAN DAN REKOMENDASI
• Hambatan utama: secara keseluruhan tidak ada hambatan, namun
sebanyak 14,1% mengatakan ada hambatan terkait penganggaran dan
sebanyak 11% terkait Sumber Daya Manusia.
• Ada hambatan terkait SDM (56%). Hambatan terkait SDM belum
memahami peran dan tanggungjawab (33.2%) dan belum optimalnya
kemampuan dari TPK (28%)
• Ada hambatan terkait penganggaran (77.7%). Hambatan meliputi
keterbatasan anggaran (36%) belum ada ketentuan besaran besaran
pendanaan dimasing-masing tingkatan (25.2%)
• Rekomendasi penyelesaian terhadap hambatan utama adalah
pendampingan terpadu berkelanjutan (46%) serta penguatan kapasitas
SDM Pemerintah daerah (23.4%)
AKSELERASI KINERJA
SATGAS 2023
Versi 2023 KETUA PELAKSANA
(Kepala BKKBN)
1 Wakil Ketua Bidang Perencanaan, Pemantauan Deputi PMMK – BAPPENAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN
KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
2 Wakil Ketua Bidang Koordinasi, Sinkronisasi, Pengendalian Deputi III – Kemenko Bid.PMK BERENCANA NASIONAL
Dan Pengawalan Pelaksanaan NOMOR:……..
3 Wakil Ketua Bidang Koordinasi Intervensi Spesifik Dirjen Kesmas-Kemenkes TENTANG
SEKRETARIAT PELAKSANA PERCEPATAN
4 Wakil Ketua Bidang Koordinasi Pembinaan Dan Dirjen Bina Bangda – Kemendagri PENURUNAN STUNTING TINGKAT
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah PUSAT TAHUN 2022-2024
5 Wakil Ketua Bidang Advokasi Dan Komitmen Deputi Bidang Dukungan Kebijakan
Kepemimpinan PMPP - Setwapres SEKRETARIAT PELAKSANA

Unit Ex-Officio
Program Manager Ketua: Sekretaris Utama – BKKBN
Wakil Ketua: 1. Direktur SUPD III – KEMENDAGRI
2. PTP. Pada Kedeputian PMMK-Bappenas
Program Program Program 3. PTP pada Kedeputian Kemenko Bid. PMK
Officer Officer Officer SATGAS PROVINSI: 4. PTP pada Ditjen Kesmas-Kemenkes
• Koord Program 5. PTP. pada Kedeputian Bid Duk. Kebijakan
Manajer PMPP-Setwapres
Bidang Bidang Data, Bidang Umum
Program dan Pemantauan dan • Program Manager • Bidang Program dan kegiatan: Dirbalnak, Dirlinlap, Dirhanrem, Dirdamduk,
Kegiatan Evaluasi Bidang → 2 bidang Dirkespro + dari K/L., Cikik (Dithanrem), Iqbal (Ditpemkon), dr. Maria G (Dittas) ,
• Office Assistant Bufath, Pajk eli
• Bidang Data, Pemantauan dan Evaluasi: KaBiren, Dirlaptik, Dirtekda, Direnduk +
• Program Program Program dari K/L., Lina (Ditlaptik), Lisna (Ditrenduk) + dr.Firda (diryansus), Bu dani dan
Assistant (PA) 1 Pak nof
Assistant (PA) Assistant (PA)
• Program SATGAS Kab/kota: • Bidang Umum: Dirpenduk, Kabiren, Kabikub, Irwil I, Irwil II, Kabirumas, Dirvoga.,
Assistant (PA) 2 • Technical Assistant Ranti (Damduk), Icha (Pulap)
Office Assistant (OA) Kab/Kota
1. OA Keuangan1 Tim Teknis: Tim Tenaga Ahli • Pemangku Kepentingan (PT,
Office Assistant (OA)
Office Assistant (OA)
2. OA Keuangan2 • Tim Media Center Dunia Usaha, Org profesi,
3. OA Kehumasan • Pusat Pengendali Data LSM, dll)
4. OA Adm. Umum
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi
SATGAS STUNTING 2023
679 ORANG

KOORDINATOR
MANAGER PROVINSI
: 33 Orang

PROGRAM MANAGER OFFICE ASSISTANT :


45 ORANG
BIDANG PROGRAM &
KEGIATAN PROVINSI
: 41 ORANG

PROGRAM MANAGER
BIDANG MONEV PROVINSI
: 41 ORANG

TECHNICAL ASSISTANT
KAB/KOTA : 519 ORANG

Ditlinlap, 30 Januari 2023


5 OUTPUT TEMATIK SATGAS PPS
TAHUN 2023
1. Audit Kasus Stunting 4. ELSIMIL
• Memastikan tersedianya SK Tim AKS • Memastikan TPK mendaftar di ELSIMIL
• Memastikan kertas kerja AKS terisi • Memastikan setiap sasaran (Catin, ibu hamil,
• Memastikan rencana tindak lanjut ibu pascasalin dan baduta/balita)terdata
disetujui Wakil Bupati/Wakil Walikota dalam aplikasi
• Memastikan TPK melakukan fasilitasi
• Terselenggaranya diseminasi AKS
pendampingan (fasilitasi KIE, rujukan, bansos).
• Tersedianya laporan AKS 2 kali/tahun • Memastikan pemutakhiran data elsimil
• Terselenggaranya RTL sesuai PJ
• Memastikan perubahan status risiko
auditee
5. TPK
2. Mini lokakarya
• Memastikan terbentuknya TPK di desa/kelurahan
• Memastikan semua kecamatan • Memastikan TPK mencari data sasaran Catin yang
melakukan mini lokakarya setiap bersumber salah satunya dari dari
bulan Desa/Kelurahan/RT/RW (surat pengantar nikah)
• Mendorong agar dalam mini • Memastikan TPK mendapatkan Orientasi
lokakarya dibahas isu-isu stunting • Memastikan semua Kab/Kota sudah mencetak
termasuk data. Misal terkait Data data Keluarga Berisiko Stunting per RT
sasaran AKS, pemantauan RTL AKS dll • Memastikan seluruh TPK sudah mendapat data
Keluarga Berisiko Stunting.
• Memfasilitasi TPK dalam memperoleh data
surveilans dari EPPGBM (Elektronik pencatatan
dan pelaporan gizi berbasis masyarakat)
3. Konvergensi • Memastikan TPK nya melakukan KIE kelompok
minimal 1 kali per bulan di desa/kelurahan
Memastikan terlaksanakan Koordinasi di • Memastikan Keluarga berisiko stunting yang
TPPS tiap tingkatan (Misal, Terlaksananya mendapatkan KIE Interpersonal sesuai standar
rapat koordinasi TPPS)
Memastikan terlaksananya koordinasi
Pentahelix
Tugas Satgas dalam Konvergensi Melalui Pendekatan Pentahelix
Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia
• Komitmen Pemerintah Pusat (Perpres 72/21)
• Komitmen K/L → Regulasi KL
• Komitmen Kepala Daerah → Regulasi Daerah
Advokasi, sosialisasi, kampanye, dan
komunikasi kepada masyarakat dan
pemangku kepentingan ditingkat pusat
• BAAS
dan daerah.
• DASHAT
• B2SA
Melakukan advokasi, komunikasi perubahan
SATGAS perilaku, dan pemberdayaan masyarakat
tentang stunting, memberikan dukungan
teknis kepada pemerintah daerah
Kerjasama NGO/CSR
Pengembangan, kendali mutu, distribusi,
serta pemasaran makanan bergizi yang
memadai
Implementasi gizi untuk pekerja melalui
• Pendampingan Kabupaten/Kota dalam
penerapan pola hidup sehat di lingkungan
Analisis Situasi
kerja (Universitas dan • Kedaireka (Kerjasama Dunia Usaha dg Kreasi
Pemberdayaan masyarakat serta inovasi Organisasi Profesi) Reka
dan dukungan pelaksanaan intervensi gizi
• KKN Tematik Stunting, dan MBKM (Merdeka
spesifik dan sensitif
Belajar Kampus Merdeka)

SATGAS SEBAGAI PENGGERAK RODA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING


TERIMA
kasih

Anda mungkin juga menyukai