Anda di halaman 1dari 20

SEKILAS INFO

DR. TEGUH SETYABUDI, M.Pd.


JABATAN : DIRJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH

PANGKAT/GOL. PEMBINA UTAMA (IV/e)


NO RIWAYAT PEKERJAAN TAHUN

1 Staf di Badan Diklat Kemendagri 1993 -1998

2 Eselon IV di Badan Diklat Kemendagri 1998 - 2003


2003 - 2010
3 Eselon III di Badan Diklat Kemendagri

4 Karo Umum Setjen Kemendagri 2010 – 2014


2014 – 2016
5 Direktur Otsus & PD di Ditjen Otda Kemendagri

2016 – 2022
6 Kepala BPSDM Kemendagri
Tempat/tgl lahir :
2018
Purwokerto, 8 Maret 1967 7 Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara

2020
HP. 0811858973 8 Pjs. Gubernur Kalimatan Utara

EMAIL : ts_please@yahoo.co.id 9 Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah 2022

22
ARAHAN PRESIDEN PADA RATAS PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
11 JANUARI 2022

1) Tahun 2022 prevalensi stunting harus diturunkan sedikitnya


3,4% melalui intervensi spesifik dan sensitif, pembentukan
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan penguatan
implementasi di Posyandu.

2) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


(BKKBN) sebagai Ketua Pelaksana TPPS perlu didukung oleh
Kementerian/Lembaga lain.

3) Intervensi yang dilakukan harus tepat sasaran, didukung data


sasaran yang lebih baik dan terintegrasi.

4) Alokasi anggaran Tahun 2022 melalui APBN dan APBD perlu


dioptimalkan.

5) Difokuskan pada 12 daerah dengan 2 kategori yaitu:


prevalensi stunting tertinggi dan Jumlah Balita stunting
tertinggi  7 Provinsi dengan Prevalensi tertinggi
(NTT, SULBAR, Aceh, NTB, Sultra, Kalsel, dan Kalbar) serta
5 Provinsi dengan jumlah balita stunting tertinggi (Jabar,
Jatim, Jateng, Banten, dan Sumut)
Sumber : Ditjen Bina Bangda, Agustus 2022 3
PERAN KEMENDAGRI DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN NO 72 TAHUN 2021 TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Tercantum dalam Pilar 1, Pilar 3 dan Pilar 5, (Ditetapkan 5 Agustus 2021)

1. Mendorong Pemerintah Provinsi menetapkan dan memperkuat


Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting tingkat Provinsi
melalui Surat Keputusan Gubernur, dengan melibatkan Perangkat
Daerah, para pemangku kepentingan termasuk TP-PKK;
2. Mendorong Pemerintah Provinsi menyusun program dan
kegiatan di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota untuk
mengintegrasikan program dan kegiatan percepatan penurunan
stunting dalam dokumen perencanaan daerah (RPJPD, RPJMD,
RAD Pangan dan Gizi) ;
3. Mendorong Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota menyediakan dan meningkatkan alokasi APBD
untuk mendukung program/kegiatan intervesi gizi spesifik dan gizi
sensitif;
4. Memfasilitasi Pemerintah Provinsi untuk melakukan Penilaian
kinerja (PK) kepada Pemerintah Kabupaten/Kota;

• RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah


5. Melakukan penyusunan dan penetapan sistem penghargaan
• RAD : Rencana Aksi Daerah bagi Pemerintah Daerah dalam Percepatan Penurunan Stunting.
• TP-PKK: Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
• APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Sumber : Ditjen Bina Bangda, Mei 2022 44


SURAT EDARAN NO. 050/4890/SJ
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING, TANGGAL 24 Agustus 2022

Hal-hal yang menjadi perhatian:

1. Penguatan Perencanaan dan Penganggaran Percepatan Penurunan


Stunting diintegrasikan ke Dalam Dokumen Perencanaan Daerah
(RPJPD, RPJMD, RKPD) dan Dokumen Perangkat Daerah (Renstra dan
Renja) serta Dokumen Keuangan Daerah (APBD).
2. Perluasan Jangkauan, Pemutakhiran dan Pemanfaatan data Percepatan
penurunan stunting melalui e-PPGBM dan ELSIMIL.
3. Peningkatan Kapasitas dan Koordinasi antar Tim Percepatan Penurunan
Stunting (TPPS) tingkat Provinsi Kabupaten/Kota, dan Desa/Kelurahan
secara holistik, integratif dan berkualitas dengan melibatkan lintas
sektor.
4. Peningkatan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam
melaksanakan penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan, fasilitas
penerimaan program bantuan sosial dan surveilans rutin melalui
dukungan kegiatan fasilitasi, koordinasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan.
5. Penyampaian laporan penyelenggaran percepatan penurunan Stunting
di daerah oleh Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri selaku Wakil
Ketua Pelaksana Bidang Koordani Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah sebanyak 2 (dua) kali dalam 1
(satu) tahun, yaitu pada bulan Juli (semester I) dan bulan Januari
(semester II) tahun berikutnya.
Sumber : Ditjen Bina Bangda, Mei 2022 5
Peran Pemerintah Daerah Provinsi Dalam Penurunan Stunting

1. Menyiapkan kebijakan berkaitan dengan penurunan stunting;


2. Melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) secara Maksimal;
3. Membentuk atau memanfaatkan tim koordinasi yang sudah ada untuk penurunan stunting
Kampanye dan promosi penurunan stunting dengan pendekatan behavior change
communication (BCC);
4. Mengalokasikan anggaran APBD Provinsi dan sumber dana lainnya yang sah untuk program
dan kegiatan penurunan stunting kabupaten /kota;
5. Penguatan kapasitas sumberdaya provinsi dan kabupaten/kota;
6. Review pembelajaran para pihak, pembelajaran antar kabupaten/kota;
7. Melakukan monitoring dan evaluasi upaya penurunan stunting yaitu memonitoring
pelaksanaan 8 Aksi penurunan stunting terintegrasi di kabupaten /kota;
8. Penilaian kinerja kab/kota dalam pencapaian aksi konvergensi pencegahan stunting;
9. Menyiapkan sistem reward terhadap pencapaian kinerja kabupaten/kota dalam penurunan
stunting;
6
Peran Pemerintah Daerah Kab/Kota Dalam Penurunan Stunting

1. Menyiapkan kebijakan berkaitan dengan penurunan stunting;


2. Melaksanakan Standar Pelayanan Minimal secara Maksimal;
3. Menetapkan target percepatan penurunan stunting untuk mendukung pencapaian
target nasional;
4. Menetapkan program dan kegiatan terkait penurunan stunting, dalam dokumen
perencanaan dan penganggaran;
5. Meningkatkan alokasi dan efektifitas penggunaan dana desa untuk penurunan
stunting;
6. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan
penurunan stunting;
7. Untuk Penurunan Stunting Pemda melaksanakan 8 aksi konvergensi;
8. Melibatkan peran multisektor termasuk non pemerintahahan dalam upaya
penurunan stunting;
7
TUGAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
BERDASARKAN PERPRES 72/2021

(Pasal 10 Perpres 72/2021) 05


Pembentukan Tim Percepatan
Penurunan Stunting TPPS di Provinsi,
Kab/Kota, Kecamatan &
08
Desa/Kelurahan (Pasal 20 - 22 Perpres Pencapaian Target
72/2021). Susunan keanggotaan TPPS (Lampiran A dan
01 02 disesuaikan dengan Kebutuhan
Provinsi, Kab/Kota
Lampiran B Perpres):
• 37 Kegiatan & Target
Penguatan Peningkatan menjadi
Perencanaan &
Penganggaran
Kualitas
Pelaksanaan 06 Pemantauan & Evaluasi
Daerah melaksanakan pemantauan dan
tanggungjawab pusat
• 9 kegiatan & target
evaluasi (Pasal 24 Perpres 72/2021)
menjadi
tanggungjawab
03 04 Pelaporan (Pasal 25):
Provinsi
• 44 kegiatan & Target

07
Peningkatan Peningkatan • Bupati/Walikota menyampaikan menjadi
Kualitas Kapasitas Laporan kepada Gubernur 2 kali tanggungjawab
Pemantauan, Sumberdaya setahun Kabupaten/Kota
Evaluasi &
Pelaporan Manusia • Gubernur menyampaikan laporan • 1 Kegiatan & Target
kepada Mendagri 2 kali setahun menjadi
tanggungjawab Desa

8
CAPAIAN PEMBENTUKAN TPPS DI TINGKAT PROVINSI,
KABUPATEN/KOTA, KECAMATAN DAN DESA/KELURAHAN

100% 100% 99% 100%


 Aspek penguatan TPPS Provinsi dan kabupaten/kota:
1. Sudah memiliki SK Tim Koordinasi;
2. SK disahkan oleh Kepala Daerah;
3. Struktur terdiri (Tim Pengarah, Tim Pelaksana dan Sekretariat);
4. Menguraikan tugas dan fungsi;
5. Tim Koordinasi bersifat khusus atau Tim gabungan;
6. Komposisi tim telah melibatkan unsur lintas sektor termasuk
pihak non pemerintah (TP-PKK) mengatur masa berlaku.
 TPPS harus memiliki rencana kerja yang terukur,
komprehensif dan didukung anggaran daerah
 TPPS menyusun laporan secara periodik kepada
Menteri Dalam Negeri yang memuat kemajuan
penanganan stunting di daerah dan pelaksanaan 8 aksi
konvergensi serta praktik baiknya
 Adanya regulasi yang terkait langsung dengan
program/kegiatan percepatan penurunan stunting yang
dikawal oleh TPPS 34 514 7.205 81.949
PROVINSI KAB/KOTA KECAMATAN DESA/KEL

Sumber: Data BKKBN 22 November 2022 9


DATA STUNTING BERDASARKAN SSGI DAN e-PPGBM
DI PROVINSI SULAWESI BARAT

SSGBI 2019 SSGI 2021 ePPGBM 2022

43.7% 44.5%

40.8%
39.3%
37.7%
36.7% 36.0%
35.7%
33.8% 33.7%
32.5% 31.9%
30.3%
28.6% 27.9%
26.3% 26.0%
24.7% 25.2%
21.6%

15.7%

SULAWESI BARAT Mamuju Tengah Mamuju Utara Mamuju Mamasa Majene Polewali Mandar

10
CAPAIAN PELAKSANAAN 8 AKSI KONVERGENSI
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KAB/KOTA
PROVINSI SULAWESI BARAT
Sumber : Web Aksi Bangda 10 November 2022

Agar dikawal percepatan pelaporan


pelaksanaan Aksi tahun 2022 terutama Aksi
3, Aksi 5, Aksi 6 dan Aksi 7 mangingat batas
waktu yang semakin dekat

11
SINERGI PELAKSANAAN AKSI KONVERGENSI DENGAN
SIKLUS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
KABUPATEN/KOTA
• Pagu anggaran
indikatif • Forum OPD
• Rancangan • Penyusunan RKA-PD
• Konsultasi publik • Penyusunan Renja PD • Penyusunan • Pembahasan APBD
akhir RKPD • Rancangan APBD
• Musrenbang Kec • Rancangan RKPD KUA-PPAS dgn DPRD
• Musrenbangdes/kel • Penetapan
• Rancangan awal • Musrenbang • Pembahasan dan • Ev. rancangan APBD
RKPD • Penyusunan APBD • Penetapan APBD
RKPD kab/kota kesepakatan KUA-PPA

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

• Aksi-1 analisa • Aksi-3 Rembuk • Aksi-4 • Aksi-5 Pembinaan


• Aksi-8 Reviu tahunan
situasi stunting Perbup/Perwali Pelaku dan
• Aksi-2 menyusun Tentang PPS Pemerintahan
rencana kegiatan Desa/Kelurahan • Aksi-7 Pengukuran &
publikasi
(bulan Feb & Ags)
• Aksi-6 Manajeman data

Tahap Perencanaan dan Penganggaran

12
REKAP INPUT APBD KAB/KOTA TA 2019-2021
YANG MENDUKUNG PENURUNAN STUNTING
Sumber : Web Aksi Bangda 2019-2021, Apr 2022

 SELURUH PROVINSI TELAH BERPERAN AKTIF DALAM PENGISIAN DATA


DUKUNGAN ANGGARAN DAERAH PADA WEB MONITORING AKSI KONVERGENSI
TA 2019-2021. SEBANYAK 22 PROVINSI MENGISI SEJAK 2019
 TOTAL ALOKASI DUKUNGAN APBD KAB/KOTA TA 2019-2021 TERHADAP
PENURUNAN STUNTING SEBESAR Rp. 12,9 T
 TREN ALOKASI DUKUNGAN APBD KAB/KOTA TA 2019-2021 SEMAKIN MENINGKAT
SETIAP TAHUN, KECUALI DI PROVINSI NTT, GORONTALO DAN PAPUA

13
ALOKASI APBD KAB/KOTA TA 2019-2021 Tahun Lokus Kab/Kota
DI PROV. SULAWESI BARAT Di Provinsi Sulawesi Barat
YANG MENDUKUNG PENURUNAN STUNTING 2021
Sumber Data : Web Aksi Bangda 2019-2021, Juli 2022
Rp 98,4 M
2020 5 Kab Mengisi

Rp 21,9 M
2019 5 Kab Mengisi

Rp 37,3 M
4 Kab Mengisi

 Total dukungan pendanaan daerah untuk penurunan stunting yang


2019-2021 bersumber dari APBD kab/kota TA 2019-2021 di Provinsi Sulawesi Barat
sebesar Rp. 140,6 Milyar
 Alokasi terbesar pada Dinas KB, Dinkes, Bappeda dan Dinas Pertanian
 Kabupaten Pasangkayu belum mengisi data dukungan APBD terhadap
penurunan stunting karena baru ditetapkan sebagai lokus tahun 2022
 Pada tahun 2020 terdapat penurunan dukungan anggaran yang dilaporkan
karena keterbatasan peningkatan kapasitas daerah saat pandemi

14
Rp 916 M
2019-
2021 2022

Rp 140,6 M
 Seiring dengan meningkatnya partisipasi
pemda kabupaten di Provinsi Sulawesi
Barat dalam pengisian Aksi 2, data
dukungan APBD Kabupaten TA 2022
meningkat menjadi Rp 916 Milyar
 Alokasi di TA 2022 tertinggi di Kab.
Polman (287 M), Kab. Majene (251 M) dan
Kab.Mamuju Tengah (196 M)
 Alokasi di TA 2022 terbesar terdapat di
Dinkes, Dinas PU/Cipta Karya, Dinsos dan
Dinas KB
15
16
Sumber Data : Web Aksi Bangda, Juli 2022 17
3

18
REKOMENDASI

Tindak Lanjut
Konsolidasi rutin serta peningkatan kinerja dan kapasitas
FOKUS PADA TARGET TPPS di tingkat provinsi hingga kecamatan, yang melibatkan
PENURUNAN PREVALENSI seluruh tenaga pendamping yang terkait stunting melalui
pembinaan, kendali rencana kerja, pelaporan, serta koordinasi
STUNTING NASIONAL HINGGA antar OPD ;
14% PADA TAHUN 2024 Integrasi program prioritas penurunan stunting dalam
perencanaan dan penganggaran daerah dan desa berbasis
MELALUI KENDALI isu-isu pokok permasalahan stunting hasil Analisis Situasi
PENINGKATAN KUALITAS
LAYANAN BAGI SETIAP SASARAN Peningkatan kualitas layanan yang dapat menyasar langsung
sasaran prioritas stunting untuk mencegah terjadinya kasus
PRIORITAS STUNTING SERTA stunting baru serta menangani permasalahan mendasar bagi
keluarga berisiko stunting
PELAKSANAAN 8 AKSI
KONVERGENSI DI DAERAH Pemantauan dan evaluasi secara terpadu atas capaian setiap
indikator penurunan stunting di setiap level sekaligus
peningkatan manajemen data stunting dan publikasi di daerah

19
TERIMA KASIH
20

Anda mungkin juga menyukai