Anda di halaman 1dari 11

ARAHAN

KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN


KELUARGA BERENCANA NASIONAL

PADA KEGIATAN
SOSIALISASI DAN KONSULTASI
PELAKSANAAN DAK SUBBIDANG KB
TAHUN 2020

(Jakarta, 03 Februari 2020)

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Selamat malam dan salam sejahtera
Om swastiastu

Yang saya hormati:


1. Sekretaris Utama BKKBN;
2. Inspektur Utama BKKBN;

1
3. Nara Sumber dari Direktorat KPO Bappenas;
4. Nara Sumber dari Direktorat Fasilitasi Dana
Perimbangan Dan Pinjaman Daerah –
Kemendagri;
5. Nara Sumber dari Direktorat Dana
Perimbangan – Kementerian Keuangan;
6. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama BKKBN
Pusat selaku Pengampu Menu DAK Sub
Bidang KB;
7. Para Kepala OPD-KB dan Pengelola DAK Sub
Bidang KB Kabupaten/Kota dari seluruh
provinsi wilayah Sumatera, Jawa, Bali, dan
Kalimantan Tengah;
8. Para Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi,
selaku Ketua Tim Pengendali DAK Tingkat
Provinsi;
9. Tim Pengendali DAK Tingkat Pusat, dan
10. Seluruh hadirin yang berbahagia.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur


ke hadirat Allah SWT Tuhan YME. Atas rahmat dan
karunia-Nya kita dapat mengikuti kegiatan
“Sosialisasi dan Konsultasi Pelaksanaan DAK Sub

2
Bidang KB Tahun 2020” dalam keadaan sehat
wal’afiat. Saya ucapkan terima kasih kepada
seluruh peserta yang yang telah hadir di ruangan
ini, sebagai wujud komitmen Saudara-saudara
terhadap pelaksanaan Program Kependudukan,
Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK) di wilayah kerja masing-masing.

Bapak/Ibu dan hadirin yang berbahagia,


Berdasarkan Perpres Nomor 61/2019 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2020, bahwa
kebijakan pembangunan Kependudukan dan KB
meliputi:
1. Meningkatkan Akses, Kualitas, Pelayanan KB
dan Kesehatan Reproduksi serta menguatkan
Tata Kelola Program Kependudukan, KB dan
Pembangunan Keluarga (KKBPK), melalui:
2. Meningkatkan akses terhadap layanan dan data
kependudukan
3. Meningkatkan kapasitas penduduk usia
produktif dan lanjut usia

3
Untuk penguatan pembangunan Kependudukan
dan Keluarga Berencana di tingkat kabupaten dan
kota, pemerintah pusat telah melakukan berbagai
upaya yang salah satunya adalah melalui
penyaluran Dana Alokasi Khusus Sub Bidang
Keluarga Berencana (DAK Sub Bidang KB). Perlu
difahami bersama bahwa DAK adalah dana yang
bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan
tujuan untuk membantu mendanai kegiatan
khusus yang merupakan urusan Daerah dan
sesuai dengan Prioritas Nasional (definisi DAK
menurut UU No.33/2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah);

Subbidang KB telah memperoleh DAK selama


lebih dari 10 tahun (mulai Tahun 2008). Alokasi
DAK Sub Bidang KB terus mengalami peningkatan
jumlah pagu anggaran sejak tahun 2008 sampai
sekarang. Untuk Tahun Anggaran 2020 BKKBN
mendapatkan alokasi anggaran DAK Sub Bidang
KB sebesar Rp 2,579 T terdiri atas: 1) DAK Fisik

4
sebesar Rp 612,2M; 2) DAK Penugasan/
penanggulangan stunting sebesar Rp 7,9 M; dan 3)
DAK Nonfisik/BOKB sebesar Rp 1,967 T. Alokasi
anggaran DAK yang terus meningkat sangat
potensial kontribusinya dalam pelaksanaan
Program KKBPK di Kabupaten dan Kota. Sehingga
pemanfaatannya harus saling bersinergi untuk
mendukung pencapaian sasaran RPJMN 2020-
2024.

Bapak/Ibu dan hadirin sekalian,


Mengacu Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun
2019 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi
Khusus Fisik Tahun Anggaran 2020, pada
Lampiran I Bidang Kesehatan dan Keluarga
Berencana dinyatakan bahwa kebijakan DAK Fisik
Subbidang KB diarahkan untuk meningkatkan
akses dan kualitas pelayanan KB yang merata
untuk mendukung tercapainya sasaran prioritas
pembangunan Kependudukan, Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK),
yaitu penurunan Total Fertility Rate (TFR) dari 2,28

5
anak pada akhir tahun 2019 menjadi 2,1 pada akhir
tahun 2025.

Dalam rangka pengendalian pengelolaan DAK Sub


Bidang KB secara efektif, efisien, serta dapat
dipertanggung-jawabkan, pemerintah telah
menetapkan Regulasi, antara lain:
 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun 2020;
 Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2019
tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun 2020;
 Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2019
tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus
Fisik Tahun Anggaran 2020;
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
50/PMK/07/2017 tentang Pengelolaan Transfer
Ke Daerah dan Dana Desa;
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 121
tentang Perubahan Ketiga Atas PMK
50/PMK/07/2017 tentang Pengelolaan Transfer
Ke Daerah dan Dana Desa;

6
 Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Nomor 10 Tahun 2019
tentang Petunjuk Operasional Penggunaan
DAK Fisik Subbidang KB dan Subbidang
Penurunan Stunting Keluarga Berencana; dan
 Perka Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Nomor 11 Tahun 2019
tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Bantuan Operasional Keluarga Berencana
(BOKB) Tahun Anggaran 2020;
Mengingat regulasi yang ditetapkan sifatnya sangat
dinamis, maka keberadaannya perlu segera
difahami bersama dan harus dijadikan acuan
dalam pengelolaan DAK Sub Bidang KB sehingga
pada akhirnya pelaksanaan kewajiban daerah
dalam urusan “Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana” mampu memberikan manfaat
yang optimal bagi pembangunan berkelanjutan di
wilayah masing-masing.

Selain itu, dalam upaya pengendalian DAK Sub


Bidang KB Fisik dan Non Fisik/BOKB Tahun 2019,
dapat saya informasikan pula bahwa BKKBN telah

7
melakukan Audit Bersama (Join Audit) yaitu antara
Inspektorat Utama BKKBN, Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri, dan Inspektorat
daerah Provinsi. Audit bersama Tahun 2019 telah
dilaksanakan pada bulan Oktober di 7 (tujuh)
Satuan Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi, yaitu:
1. Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat;
2. Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara;
3. Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah;
4. Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan;
5. Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur; dan
6. Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan
Barat;dan
7. Perwakilan BKKBN Provinsi Nusa Tenggara
Timur.

Dan salah satu temuan dari aspek pelaksanaan


adalah Rendahnya rata-rata realisasi DAK Sub
Bidang KB pada 14 OPD-KB Kabupaten dan Kota
per triwulan ke-3 T.A 2019, dimana untuk DAK
Fisik baru terealisasi sebesar 34,87% dan untuk
BOKB sebesar 41,43%. Bahkan sampai hari ini
pun, untuk DAK Fisik baru mencapai 71,51% dan

8
DAK Nonfisik sebesar 72,41%. Harapan kami agar
capaian di tahun 2020, sesuai dengan target yang
telah ditetapkan antara Kemenkeu, Bappenas dan
BKKBN bahwa untuk tahun 2020 realisasi dana
DAK Subbidang KB minimal sebesar 95%. Hal ini
untuk menjamin terhadap keberlanjutan anggaran
DAK tahun berikutnya. Dan kebermanfaatan atas
Program KKBPK benar-benar dapat dirasakan oleh
masyarakat, karena tugas pemerintah adalah
menjamin bahwa program pemerintah telah
diterima (delivered) oleh masyarakat bukan hanya
sekedar menyelesaikan SPJ.

Mengingat kegiatan-kegiatan strategis BKKBN


berada di lini lapangan, maka tidak mungkin
mampu hanya dilaksanakan oleh jajaran BKKBN
sendiri, melainkan memerlukan dukungan dan
kerja sama dari para pemangku kepentingan dan
mitra kerja, baik di tingkat pusat maupun di tingkat
daerah (provinsi, kabupaten, dan kota). Untuk itu,
sampaikan salam hormat dan terima kasih saya
kepada Bupati dan Walikota di wilayah Saudara-
saudara bertugas atas komitmen dan dukungan

9
mereka terhadap Program KKBPK selama ini dan
masa yang akan datang.

Bapak dan Ibu, hadirin yang saya hormati,


Saya berharap kerjasama dan bantuan Saudara-
saudara untuk mengelola DAK Sub Bidang KB
melalui sinergi koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi secara internal dan eksternal
dengan para pemangku kepentingan dan mitra
kerja. Selain itu, setiap pelaksanaan program dan
kegiatan harus berorientasi pada hasil serta
fokus kepada prioritas, target yang dicapai, dan
dapat dipertanggung-jawabkan.

Demikian yang dapat saya sampaikan, dengan


mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim,
pertemuan “Sosialisasi dan Konsultasi
Pelaksanaan DAK Sub Bidang KB Tahun 2020” ini
saya nyatakan dibuka. Semoga Tuhan YME
memberikan ridha-Nya kepada kita semua.

Sekian dan terima kasih.


Wassalammu’alaikum wr. wb.

10
Jakarta, 3 Februari 2020
Kepala BKKBN,

dr.Hasto Wardoyo, SpOG (K)

11

Anda mungkin juga menyukai