PADA KEGIATAN
SOSIALISASI DAN KONSULTASI
PELAKSANAAN DAK SUBBIDANG KB
TAHUN 2020
1
3. Nara Sumber dari Direktorat KPO Bappenas;
4. Nara Sumber dari Direktorat Fasilitasi Dana
Perimbangan Dan Pinjaman Daerah –
Kemendagri;
5. Nara Sumber dari Direktorat Dana
Perimbangan – Kementerian Keuangan;
6. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama BKKBN
Pusat selaku Pengampu Menu DAK Sub
Bidang KB;
7. Para Kepala OPD-KB dan Pengelola DAK Sub
Bidang KB Kabupaten/Kota dari seluruh
provinsi wilayah Sumatera, Jawa, Bali, dan
Kalimantan Tengah;
8. Para Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi,
selaku Ketua Tim Pengendali DAK Tingkat
Provinsi;
9. Tim Pengendali DAK Tingkat Pusat, dan
10. Seluruh hadirin yang berbahagia.
2
Bidang KB Tahun 2020” dalam keadaan sehat
wal’afiat. Saya ucapkan terima kasih kepada
seluruh peserta yang yang telah hadir di ruangan
ini, sebagai wujud komitmen Saudara-saudara
terhadap pelaksanaan Program Kependudukan,
Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK) di wilayah kerja masing-masing.
3
Untuk penguatan pembangunan Kependudukan
dan Keluarga Berencana di tingkat kabupaten dan
kota, pemerintah pusat telah melakukan berbagai
upaya yang salah satunya adalah melalui
penyaluran Dana Alokasi Khusus Sub Bidang
Keluarga Berencana (DAK Sub Bidang KB). Perlu
difahami bersama bahwa DAK adalah dana yang
bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan
tujuan untuk membantu mendanai kegiatan
khusus yang merupakan urusan Daerah dan
sesuai dengan Prioritas Nasional (definisi DAK
menurut UU No.33/2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah);
4
sebesar Rp 612,2M; 2) DAK Penugasan/
penanggulangan stunting sebesar Rp 7,9 M; dan 3)
DAK Nonfisik/BOKB sebesar Rp 1,967 T. Alokasi
anggaran DAK yang terus meningkat sangat
potensial kontribusinya dalam pelaksanaan
Program KKBPK di Kabupaten dan Kota. Sehingga
pemanfaatannya harus saling bersinergi untuk
mendukung pencapaian sasaran RPJMN 2020-
2024.
5
anak pada akhir tahun 2019 menjadi 2,1 pada akhir
tahun 2025.
6
Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Nomor 10 Tahun 2019
tentang Petunjuk Operasional Penggunaan
DAK Fisik Subbidang KB dan Subbidang
Penurunan Stunting Keluarga Berencana; dan
Perka Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Nomor 11 Tahun 2019
tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Bantuan Operasional Keluarga Berencana
(BOKB) Tahun Anggaran 2020;
Mengingat regulasi yang ditetapkan sifatnya sangat
dinamis, maka keberadaannya perlu segera
difahami bersama dan harus dijadikan acuan
dalam pengelolaan DAK Sub Bidang KB sehingga
pada akhirnya pelaksanaan kewajiban daerah
dalam urusan “Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana” mampu memberikan manfaat
yang optimal bagi pembangunan berkelanjutan di
wilayah masing-masing.
7
melakukan Audit Bersama (Join Audit) yaitu antara
Inspektorat Utama BKKBN, Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri, dan Inspektorat
daerah Provinsi. Audit bersama Tahun 2019 telah
dilaksanakan pada bulan Oktober di 7 (tujuh)
Satuan Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi, yaitu:
1. Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat;
2. Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara;
3. Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah;
4. Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan;
5. Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur; dan
6. Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan
Barat;dan
7. Perwakilan BKKBN Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
8
DAK Nonfisik sebesar 72,41%. Harapan kami agar
capaian di tahun 2020, sesuai dengan target yang
telah ditetapkan antara Kemenkeu, Bappenas dan
BKKBN bahwa untuk tahun 2020 realisasi dana
DAK Subbidang KB minimal sebesar 95%. Hal ini
untuk menjamin terhadap keberlanjutan anggaran
DAK tahun berikutnya. Dan kebermanfaatan atas
Program KKBPK benar-benar dapat dirasakan oleh
masyarakat, karena tugas pemerintah adalah
menjamin bahwa program pemerintah telah
diterima (delivered) oleh masyarakat bukan hanya
sekedar menyelesaikan SPJ.
9
mereka terhadap Program KKBPK selama ini dan
masa yang akan datang.
10
Jakarta, 3 Februari 2020
Kepala BKKBN,
11