Anda di halaman 1dari 57

Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

Buletin 2
Triwulan

Bappeda Provinsi Bengkulu Tahun 2017

UPAYA MEWUJUDKAN SATU DATA PENDUDUK


FAKIR MISKIN DI PROVINSI BENGKULU

GPembangunan Infrastruktur Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas Menuju


Visit 2020 Wonderful Bengkulu

Pra Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional 2017

FGD Penyusunan RAD Pengembangan KKNS Provinsi Bengkulu

Forum Tindak Lanjut Pengisian Aplikasi E-Planning DAK Fisik Tahun 2018
Salam Pembuka
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU

Pelindung : Gubernur Bengkulu

Penanggung Jawab : Plt. Kepala Bappeda

Redaktur :
Assalamualaikum Wr. Wb
Wilysa Mardani, MM
Muhammad Iqbal, ST
M.Nashrullah SE, MT, MSc Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang
Indra Gunawan, SE telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami da-
pat menyelesaikan Buletin Bappeda Provinsi Beng-
Penyunting kulu Triwulan II Tahun 2017 ini. Buletin ini dibuat
Ria Puspita, Sp. M.Si agar dapat memberikan manfaat bagi pembaca seba-
Andre Mukti, S.Sn gai sarana informasi perencanaan daerah di Provinsi
Melda Agrippina Bengkulu.
Oki Sumbogo, ST
Sari Novrina, SE Akhir kata, kami ucapkan terima kasih
Rahmi Wati, M.Si
kepada semua pihak yang telah berkontribusi
Nilawati, SP
dalam penyusunan dan penerbitan buletin ini
Danella, SP
Nurmuyasaroh, SE, MM
Nurmizen Ikpiarwanti, S.IP. MM Selamat Membaca
MGS. M. Rizqi Al Fadli, S.IP. M.Si

Plt. Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu

Desain grafis
Oki Sumbogo, ST
Dedi Irawan
Fachrurozi Repado, ST
Ririn Amir, S.Kom
Dr. ANZORI TAWAKAL, ST. M.Si
Pembina Tk. I
Sekretariat Nip. 19620414 199003 1 008
Imawati, S. Sos
Sumarni, S.Kom
Sri Panitawati
Gita Permatasari, SE
Indra Dewi Bintang, SE
Erwan Saadiah
Media Informasi Pembangunan Daerah

Daftar Isi
Pembangunan Infrastruktur Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas Menuju
Visit 2020 Wonderful Bengkulu ...................................................... Hal 1

Pra Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional 2017 .................................................... Hal 6

FGD Penyusunan RAD Pengembangan KKNS Provinsi Bengkulu .............................................. Hal 8

Forum Tindak Lanjut Pengisian Aplikasi E-Planning DAK Fisik Tahun 2018 ...................................... Hal 11

Upaya Mewujudkan Satu Data Penduduk Fakir Miskin Di Provinsi Bengkulu ....................................... Hal 13

Rencana Pengembangan Wisata Pantai Panjangdi Kota Bengkulu ........................................... Hal 16

Strategi Pengembangan Pariwisata Di Provinsi Bengkulu Menuju Visit 2020 Woderful Bengkulu .......................... Hal 21

Mencari Solusi Untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia Di Tahun 2025 .......................................... Hal 25

Menguatkan Konektivitas Pedesaan Melalui Pembangunan Infrastruktur Terpadu Guna Mening-


.........................................
katkan Perekonomian Dan Akses Pelayanan Publik Pada Masyarakat” Hal 32

Rapat Koordinasi Bidang Perekonomian Dan Sumber Daya Alam ............................................. Hal 36

Rapat Koordinasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Dengan Kabupaten/Kota Se-
Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2017 ......................................................... Hal 41
Pembangunan Infrastruktur Untuk Mendorong
Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas Menuju Visit 2020
Wonderful Bengkulu

Pemukulan Gong sebagai symbol pembukaan acara MUSRENBANG RKP Provinsi Bengkulu Tahun 2018

Bengkulu – Provinsi Bengkulu Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya


menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Manusia Kemendagri, Teguh Setiabudi,
Pembangunan (Musrenbang) pada Kamis Gubernur Bengkulu, Dr. H. Ridwan Mukti, MH,
(13/4) di Grage Hotel Bengkulu dalam rangka seluruh unsur FKPD Provinsi, Walikota/Bupati
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah se-Provinsi Bengkulu, Rektor Unib Dr. Ridwan
Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu 2018 yang Nurazi, Danrem 041 Gamas Kolonel Inf Andi
bertema “Pembangunan Infrastruktur untuk Muhammad dan Kapolda, Brigjen Pol Yovianes
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Mahar serta Danlanal, Letkol Laut (P) Fajar
Berkualitas Menuju Visit 2020 Wonderful Rusdianto, pejabat jajaran Pemerintah
Bengkulu”. Hadir dalam Pembukaan Provinsi Bengkulu, tokoh masyarakat, adat
Musrenbang RKPD 2018 ini, Menteri dan ulama di Provinsi Bengkulu
PPN/Bappenas, Bambang Brodjonegoro,

1
Pembukaan acara 2018 oleh Menteri PPN/Bappenas Bapak Prof. Dr.Bambang Brojonegoro

Acara dibuka oleh Menteri PPN/Bappenas Bapak - Membuka konektivitas Provinsi Bengkulu
Prof. Dr.Bambang Brojonegoro. Dalam melalui laut (Pengembangan Pelabuhan
kesempatan tersebut, Menteri PPN/Bappenas Pulau Baai) maupun melalui darat
memaparkan tentang Arah Kebijakan (Konektifitas dengan Provinsi tetangga).
Pembangunan Nasional dan Prioritas Nasional di - Dua hal mengatasi kemiskinan yaitu
Provinsi Bengkulu Dalam Rancangan Awal RKP meningkatan pelayanan dasar dan
2018 yaitu: infrastruktur dasar.
- Perkuatan Kebijakan Money Follow Priority - Provinsi Bengkulu harus dapat memotong
Program dengan Pendekatan HTIS (Holistik, lingkaran kemiskinan dari sektor
Tematik, Integratif dan Sapasial) infrastruktur dasar (sanitasi, air bersih dan
- Skenario Kerangka Makro dan Wilayah infrastruktur yang berkaitan dengan tempat
dengan fokus 3 sektor adalah Industri tinggal)
Pengolahan, Pertanian dan Pariwisata - Prioritas Nasional Rancangan Awal RKP
- Rancangan Tema RKP 2018 , Prioritas Tahun 2018 Provinsi Bengkulu
Nasional dan Program Prioritas Tahun 2018. - Beberapa Proyek Priotas Nasional di
- Kebijakan Penyelarasan RKPD dengan RKP Bengkulu Tahun 2018:
Tahun 2018 (Permasalahan Provinsi 1. Proyek Pendukung Konetivitas dan
Bengkulu difokuskan infrastruktur Aksesbilitas
konektivitas) 2. Proyek Pendukung Pembangunan dan
- Dapat mengusulkan program yang terkait Rehabilitasi Jaringan Irigasi
adalah konektivitas dan pemberantasan
kemiskinan

2
- Rancangan Dana Alokasi Khusus (DAK) - Sasaran prioritas pembangunan nasional
Tahun 2018 (DAK Reguler, DAK Afirmasi dan harus dijabarkan ke semua tingkat
DAK Penugasan) pemerintahan sesuai dengan kewenangan

Sambutan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementrian Dalam Negeri RI
Bapak Drs. Teguh Setyabudi,M.Pd

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya - Total usulan pada Rakortek Berdasarakan
Manusia (BPSDM) Kementrian Dalam Negeri Kewenangan Usulan di Bengkulu
RI Bapak Drs. Teguh Setyabudi,M.Pd dalam - Isu Kementerian Dalam Negeri
sambutannya memaparkan tentang Gubernur Bengkulu Bapak Dr. Ridwan Mukti
- Nawacita Tahun 2014-2019 dalam sambutannya memaparkan 5 (lima)
- Kedudukan, Peran dan Fungsi RKPD Program Prioritas Provinsi Bengkulu yaitu:
- Keterkaitan dan Hubungan Rencana 1. Pengentasan Kemiskinan dan Peretasan
Pembangunan Daerah dan Rencana Tata Ketertinggalan
Ruang Daerah 2. Penguatan Komoditas Unggulan Agro-
- Penyelarasan Prioritas Pembangunan maritim dan Hilirisasi
Daerah Dengan Pembangunan Nasional 3. Pengembangan Infrastruktur strategis
Tahun 2018 dan Industrialisasi
- Proporsi Komponen Belanja Daerah 4. Transformasi Birokrasi dan Tata Kelola
Agregat APBD Provinsi Bengkulu Tahun Pemerintahan Berbasisi IT
2016 5. Visit 2020 Wonderful Bengkulu

3
Laporan Ketua Panitia Kepala Bappeda Provinsi
Bengkulu H. Gotri Suyanto, SE.M.Soc.Sc

Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu H. Gotri


Suyanto, SE.M.Soc.Sc selaku Ketua Panitia
dalam laporannya menyampaikan bahwa
Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah
Sambutannya Gubernur Bengkulu Bapak Dr. Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu 2018 yang
Ridwan Mukti
bertema “Pembangunan Infrastruktur untuk

Selain itu, Gubernur Bengkulu juga Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang

menyampaikan bahwa data perencanaan Berkualitas Menuju Visit 2020 Wonderful

untuk Provinsi Bengkulu di Kementerian PU Bengkulu” bertujuan untuk membuat

tidak up date, hampir seluruh Desa di kesepakatan bersama mengenai:

Kabupaten/Kota yang terisolir namun 1. Sinergitas dalam rangka mendukung

berdasarkan Kepres No 6 Tahun 2015 hanya 1 program Prioritas Daerah yaitu Visit 2020

Kabupaten yang masuk yaitu Kabupaten Wonderful Bengkulu

Seluma. Gubernur Bengkulu Dr. Ridwan Mukti 2. Optimalisasi dukungan pengamanan dalam

menyampaikan angka kemiskinan Provinsi pelaksanaan program Prioritas Daerah Visit

Bengkulu sangat tinggi yaitu 18% diatas rata- 2020 Wonderful Bengkulu

rata nasional dengan angka gini rasio Provinsi


Bengkulu sebesar 0,44.

4
3. Berpartisipasi dengan melaksanakan event Mukomuko, Bengkulu Utara,
yang mendukung program Prioritas Daerah Bengkulu Tengah, Seluma, Bengkulu
Visit 2020 Wonderful Bengkulu Selatan, Kaur dan Kota Bengkulu.
4. Pengamanan dan partisipasi untuk  Event Bencoolen Festival di Kota
kesuksesan program Visit 2020 Wonderful Bengkulu
Bengkulu, sebagai berikut:
Sebelumnya, Bappeda Provinsi Bengkulu telah
 Event Garden Flowers 2020 di Danau
menyelenggarakan Pra Musrenbang RKPD (5
Mas Harun Bastari Kabupaten Rejang
s.d 7 April 2017). Rancangan awal RKPD 2018
Lebong
juga dilengkapi dengan masukan dari hasil
 Event River Lake Festival Tahun 2019
Musrenbang Kabupaten/Kota se-Provinsi
di Danau Tes Kabupaten Lebong
Bengkulu yang berlangsung dari tanggal 15
 Event Mountain Valley Festival Tahun
Maret s.d 04 April 2017 (Sari-JFPP)
2019 di Kabawetan Kabupaten
Kepahiang
 Event Marine Festival (Sail Enggano
2020) untuk Kabupaten/Kota di
wilayah pesisir yaitu Kabupaten

5
Pra Musyawarah Rencana Pembangunan
Nasional 2017

Persiapan Provinsi Bengkulu untuk pembahasan program prioritas


pada Pra Musrenbangnas

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan


Nasional telah melaksanakan acara Pra-Musrenbangnas 2017 pada Bulan Mei 2017 di Hotel
Bidakara Jakarta. Untuk pembahasan Musrenbangnas tahun 2017 ini mengangkat tema
“Memacu Investasi dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”,

Pra musrenbangnas ini merupakan wadah untuk membahas sinergi antara Kementerian
dan Lembaga dengan pemerintah daerah terhadap pencapaian sasaran agenda Prioritas
Nasional yang masuk dalam Visi dan Misi pemerintahan. Prioritas Nasional ini juga telah
disenergikan terhadap masing-masing program yang ada di setiap Kementerian/Lembaga
dalam pencapaian sasaran pembangunan yang diterjemahkan dalam RPJMN 2015 – 2019 yang
telah di susun oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional.

6
Berbeda dengan penyelanggaraan Pra Musrenbangnas Tahun sebelumnya, tahun ini
pembahasan dilaksanakan tidak berdasarkan desk Kementerian/Lembaga. Tetapi pembahasan
dilaksanakan berdasarkan kelompok pembahasan 10 Prioritas Nasional yang terdiri dari :

1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Perumahan dan Permukiman
4. Pengembangan Dunias Usaha dan Pariwisata
5. Ketahanan Energi
6. Ketahanan Pangan
7. Penanggulangan Kemiskinan
8. Infrastruktur, konektivitas dan Kemaritiman
9. Pembangunan Wilayah
10. Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan

Provinsi Bengkulu mendapatkan jadwal pembahasan Pra Musrenbangnas Pada hari


Kamis- jumat tanggal 4 - 5 Mei 2017. Pembahasan ini dilaksanakan dengan melibatkan OPD di
tingkat Pemerintah Provinsi Bengkulu yang memiliki program - program strategis dalam
pembangunan dengan menggunakan pendanaan dari APBN. Pada sesi pembahasan ini Tim dari
Pemerintah Provinsi dipimpin oleh Sekretaris dan Kepala badan Bappeda Provinsi Bengkulu,
selain itu beberapa OPD di tingkat Pemerintah Provinsi Bengkulu langsung dibahas dengan
melibatkan dinas/ badan yang bersangkutan untuk mengawal usulan-usulan yang telah
dimasukkan beserta justifikasi yang disampikan dari hasil rakortek di Batam pada bulan
Februari yang lalu.

Untuk tahapan Pra Musrenbangnas 2017 OPD Pemerintah Provinsi Bengkulu telah
memasukan Usulan Kegiatan Pendanaan Pembangunan Daerah (UKPPD) melalui sistem yang
telah dibuat oleh Kementerian PPN/ Bappenas. Dalam masing-masing pembahasan kelompok
yang dilaksanakan ini terdapat beberapa K/L terkait yang berhubungan dengan kelompok
pembahasan tersebut, Bappenas dan Pemerintah daerah.

Hasil Pra Musrenbangnas 2017 akan ditindaklanjuti dengan dua langkah penting untuk
pembangunan. Pertama, Kementerian dan Lembaga (K/L) menindaklanjuti kesepakatan dalam
pembahasan selama Pra Musrenbangnas untuk digunakan sebagai bahan utama penyusunan
rencana kerja. Kedua, pemerintah daerah menggunakan hasil serupa untuk bahan
pertimbangan utama penyusunan program dan kegiatan dalam Rencana Kerja Pemerintah
Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2018.

7
Sementara itu, bagi Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menindaklanjuti hasil Pra
Musrenbangnas ini dengan berkoordinasi antar OPD dan Eksekutif. Selain itu hasil pembahasan
pra musrenbangnas 2017 dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan dan
penyempurnaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2018, Rencana Kerja
Organisasi Perangkat Daerah Tahun 2018, serta Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun 2018.(Andre/ PP3)

8
FGD Penyusunan RAD Pengembangan KKNS Provinsi
Bengkulu

Oleh :
Danella, SP ( Perencana Muda )
Nurmuyasaroh, SE, MM ( Perencana Pertama )

Foto bersama Plt. Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu dengan tenaga ahli,
camat dan Kades lokasi KKNS

Sebagai salah satu provinsi yang berada pada hamparan garis pantai barat pulau
sumatra, tentulah Provinsi Bengkulu memiliki peluang dalam agenda besar menuju
pembangunan berbasis kemaritiman. Dengan luas wilayah daratan sebesar 1.979.515 hektar,
Provinsi Bengkulu memiliki panjang garis pantai sepanjang 525 kilometer atau secara
teritorial, luas wilayah laut di Provinsi Bengkulu setara dengan 1.166.760 hektar. Jika kita
melihat dari zona ekonomi ekslusif indonesia, total luas perairan laut yang dapat di akses oleh
Provinsi Bengkulu adalah 19.446.000 hektar atau 9,8 kali luas daratan. Sungguh ini
merupakan anugerah yang luar biasa untuk Provinsi Bengkulu yang tentunya wajib untuk kita
manfaatkan sebagai sumber kesejahteraan masyarakat di Provinsi Bengkulu.
Untuk mewujudkan cita-cita Provinsi Bengkulu sebagai poros kemaritiman dunia
dalam rangka pencapaian visi Provinsi Bengkulu, pembangunan kemaritiman terwujud dalam
misi kelima RPJMD Provinsi Bengkulu tahun 2016-2021 yaitu mewujudkan pembangunan

9
kemaritiman yang integratif. Upaya perwujudan misi tersebut merupakan penjabaran dari visi
kemaritiman pemerintah yang tercermin dalam misi dan nawacita Presiden Joko Widodo dan
wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mengoptimalkan potensi kemaritiman dalam dimensi yang
luas sebagai sumber kemapanan.
Sebagai salah satu wujud pembangunan kemaritiman untuk mensejahterakan
masyarakat, pemerintah Provinsi Bengkulu memiliki agenda pembangunan dan
pengembangan 7 (tujuh) kawasan kampung nelayan sejahtera yang tersebar di 7 (tujuh)
kabupaten/kota sebagaimana yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubernur Bengkulu
nomor v.463.xxvii tahun 2016 tentang lokasi kawasan kampung nelayan sejahtera di Provinsi
Bengkulu.
Pengembangan kawasan kampung nelayan sejahtera ini merupakan bagian besar dari
pembangunan kemaritiman yang berbasiskan agro-maritim, yakni perpaduan antara produksi
perikanan tangkap dan budidaya dengan aktivitas dibidang pertanian dalam arti luas dan
berada dalam sebuah kawasan.
Posisi kawasan kampung nelayan sejahtera dalam kerangka pembangunan
kemaritiman ini perlu dipahami secara integratif oleh setiap stakeholder untuk menghindari
pembangunan yang terkotak-kotak dan parsial. Pengembangan kawasan kampung nelayan
sejahtera ini dilakukan melalui 3 (tiga) arah kebijakan, yaitu: Pemenuhan infrastruktur dasar
dibidang pendidikan, kesehatan dan perekonomian; Peningkatan kuantitas dan kualitas
infrastruktur strategis kawasan kampung nelayan sejahtera seperti kelistrikan, industri
pengolahan produk ikan tangkap dan budidaya, dan sarana serta prasarana lainnya dan
Pemberdayaan masyarakat nelayan, perempuan nelayan, anak dan remaja dalam keluarga
nelayan;
Selain permasalahan tersebut, pengembangan kawasan kampung nelayan sejahtera
juga didasari pada kondisi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu. Berdasarkan data
dari Badan Pusat Statistik, pada triwulan I tahun 2017 perekonomian di Provinsi Bengkulu
secara year on year tumbuh sebesar 5,21% dan berada diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi
nasional. Bahkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu tersebut merupakan pertumbuhan
ekonomi kedua tertinggi di pulau Sumatera setelah Provinsi Bangka Belitung yang sebesar
6,42%.
Struktur perekonomian di Provinsi Bengkulu berdasarkan lapangan usaha pada
triwulan I tahun 2017 didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yaitu
sebesar 29,44%, dan sektor perikanan hanya mampu menyumbang PDRB sebesar 6,96%.

10
Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan potensi kemaritiman yang kita
miliki. Provinsi Bengkulu memiliki luas wilayah laut 9,8 kali luas wilayah daratan. Namun,
sektor perikanan hanya mampu berkontribusi pada PDRB sebesar 6,96%. Seharusnya,
dengan potensi kemaritiman yang kita miliki, sektor perikanan bisa lebih besar menyumbang
PDRB di Provinsi Bengkulu.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Provinsi Bengkulu ternyata belum
mampu menurunkan tingkat kemiskinan. Hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi
belum bersifat inklusif, masih terdapatnya ketimpangan, belum menyentuh pada segmen
perkonomian kerakyatan dan masih didominasi oleh sektor permodalan yang besar yang tidak
dapat di akses oleh masyarakat pada level grassroots. Oleh karena itu, sangatlah penting jika
kemudian kita bersama-sama membangun Provinsi Bengkulu dari segala level pembangunan
secara bersinergi, mulai dari pembangunan perekonomian kerakyatan hingga kepada
pembangunan infrastruktur yang mapan.
Dalam rangka implementasi pengembangan kawasan kampung nelayan sejahtera,
pemerintah Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan tim ahli akademisi dari Universitas
Bengkulu menyusun rencana aksi daerah pengembangan kawasan kampung nelayan sejahtera
di Provinsi Bengkulu. Program pengembangan kawasan kampung nelayan sejahtera akan
dilaksanakan secara bertahap mengikuti tahapan dalam RPJMD Provinsi Bengkulu tahun
2016-2021. Sebagai sebuah program unggulan dan prioritas Provinsi Bengkulu,
pengembangan kawasan kampung nelayan sejahtera diharapkan mampu memberikan
multifier effect dalam peningkatan kesejahteran nelayan di Provinsi Bengkulu.
Pengembangan kawasan kampung nelayan sejahtera di Provinsi Bengkulu harus
mampu mengentaskan kemiskinan nelayan melalui penguatan komoditas unggulan agro-
maritim yang didukung oleh peningkatan kualitas infrastruktur dasar dan strategis. Kondisi
ini tentunya hanya akan tercapai apabila didukung oleh seluruh stakeholder pembangunan di
Provinsi Bengkulu.
Focus group discussion penyusunan rencana aksi daerah pengembangan kawasan
kampung nelayan sejahtera diharapkan dapat menjadi acuan dan feed back terhadap matrik
rencana aksi bagi setiap stakeholder untuk melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka
pengembangan kawasan kampung nelayan sejahtera di Provinsi Bengkulu. Sehingga, setiap
program kegiatan dapat dilakukan secara terarah dan terpadu serta berkelanjutan.

11
Forum Tindak Lanjut Pengisian Aplikasi
e-Planning DAK Fisik Tahun 2018
(Melda Agrippina, Perencana Muda)

DAK 2018 oleh Direktur Bina


Perimbangan Kemenkeu
- Paparan percepatan dalam pengusulan
kegiatan DAK tahun 2018 oleh Sesditjen
Bina Bangda Kemendagri
- Pembahasan per-provinsi

Perkembangan usulan daerah melalui aplikasi


e-planning DAK yang dipaparkan dalam
Forum diskusi tindak lanjut pengisian e-
planning DAK yaitu:

Paparan progress pengusulan kegiatan DAK  Terdapat 1 provinsi yang belum


melalui aplikasi e-planning DAK oleh Direktur
mengusulkan : DKI Jakarta
Otonomi Daeran Bappenas
 Masih ada 3 daerah kabupaten/kota
yang melakukan pemetaan usulan di
aplikasi DAK : Kab.Bandung Barat,
Menindaklanjuti telah dimulainya pengisian Kab.Lamongan, dan Kab.Manokwari
aplikasi e-planning DAK sebagai portal  Masih terdapat 3.462 usulan dengan
pengusulan DAK Fisik Tahun 2018 oleh pagu usulan dana 0 Rupiah, 3
Pemerintah Daerah dan banyaknya kendala diantaranya: Kab.Nagan Raya, Pesisir
pengisian yang disampaikan kepada Selatan, dan Biak Numfor
Pemerintah Pusat, maka Bappenas  Ada beberapa usulan yang pagunya ada
tetapi target output-nya 0 unit, 6
mengundang perwakilan dari 34 provinsi
diantaranya: Bekasi, Banjarnegara,
untuk menghadiri forum diskusi tindak lanjut Sitaro, Gowa, Ambon, Raja Ampat
pengisian e-planning DAK yang dilaksanakan  Total usulan daerah untuk DAK
di Ruang Rapat SS 1-2 Bappenas tanggal 17 Reguler: Rp. 14.963.037.359,69 juta.
Mei 2017. Dalam forum ini diharapkan  Tota usulan daerah untuk DAK
kehadiran dan partisipasi aktif perwakilan dari Penugasan: Rp. 2.932.230.464,24 juta.
provinsi untuk mendiskusikan permasalahan  Total usulan daerah untuk DAK
kabupaten/kota dalam mengisi aplikasi Afirmasi: Rp. 1.471.270.767,41 juta.
 Masih terdapat 502 usulan dengan nilai
e-planning DAK.
pagu usulan dana > 1 Trilyun, dan 467
Forum diskusi tindak lanjut pengisian usulan dengan nilai pagu usulan dana
e-planning DAK diselenggarakan dengan antara 100 Milyar – 1 Trilyun.
Kemungkinan terjadi kesalahan
tahapan sebagai berikut:
pengisian pagu dana.
- Paparan progress pengusulan kegiatan  Urutan 10 urusan terbanyak diusulkan
DAK melalui aplikasi e-planning DAK oleh daerah ialah Pekerjaan Umum dan
oleh Direktur Otonomi Daeran Bappenas Penataan Ruang, Pendidikan,
- Paparan aplikasi e-planning DAK oleh Kesehatan, Pertanian, Perumahan dan
Direktur Pengembangan Wilayah dan Permukiman, Kelautan dan Perikanan,
Kawasan Bappenas Perhubungan, Pariwisata, Lingkungan
- Paparan pemanfaatan data usulan dalam Hidup, serta Pengendalian Penduduk
e-planning DAK untuk pengalokasian dan Keluarga Berencana

12
 Masih terdapat 50.343 usulan yang • Banyak daerah yang menyampaikan
menunggu verifikasi Bangda dengan kendala penandatanganan Surat Pengantar
komposisi terbanyak berturut-turut: dari Kepala Daerah dikarenakan sedang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, tidak berada di tempat;
Kesehatan, Pendidikan dan Perumahan • Adanya aplikasi pengusulan DAK dari
dan Permukiman K/L lain (seperti Kementerian Pertanian
dan Kementerian ESDM) yang
membingungkan daerah.
Temuan-temuan dalam pengisian aplikasi e- • Server yang “down” karena tingginya
planning DAK menurut sudut pandang analis load pengusulan dari Pemda serta koneksi
sistem dibagi berdasarkan kelemahan Pemda internet yang kurang stabil.
(user – SKPD) dan kelemahan Pemda
(verifikator – Bappeda). Kelemahan Pemda Jumlah usulan yang lolos verifikasi Bappeda
yaitu SKPD kabupaten/kota sebagai user,
Provinsi hingga 16 Mei 2017 sebanyak
meliputi:
140.000 usulan. Peran verifikasi Bangda telah
• Pengusulan Proyek Daerah belum mencapai 65% sekitar 90.000 usulan, masih
berbasis Prioritas dan masih berupa tersisa 35% sekitar 50.000 usulan yang belum
“Daftar Keinginan” (wish list). diverifikasi (dengan berbagai alasan). Total
• Banyak usulan yang kurang relevan dana usulan DAK 2018 yang telah masuk
(misalnya berupa kegiatan non – fisik)
sebanyak 18 juta Trilyun.
dan tidak jelas keterkaitannya dengan
Perencanaan Pembangunan Daerah serta
Prioritas Nasional dan Bidang DAK Saran untuk menangani kendala pengisian
• Masih banyak kesalahan pengisian pagu aplikasi e-planning DAK yakni percepatan
dana usulan atau mengusulkan sebesar- verifikasi Ditjen Bina Bangda dengan tetap
besarnya (tanpa analisa kewajaran satuan memperhatikan kesesuaian usulan daerah
biaya).
dengan regulasi. Peran aktif Bappeda Provinsi
Kelemahan Pemda yaitu Bappeda sebagai
verifikator, meliputi: dalam memverifikasi usulan Pemerintah
Kab/Kota, mendiseminasikan informasi dari
• Verifikasi oleh Bappeda Prov/Kab/Kota Pemerintah Pusat, mengingatkan Pemerintah
masih belum optimal (ada Kab/Kota (terkait kewajaran dan kesesuaian
• Verifikasi masih diloloskan karena: usulan) serta berkoordinasi secara aktif
Faktor Kapasitas SDM, Banyaknya
dengan Pemerintah Pusat. Peran aktif Pemda
Usulan yang harus di Verifikasi, dan
Faktor Tekanan dari Pemda Kab/Kota pengusul dalam mengecek usulan yang telah
(human error). diinput, terutama dalam hal alokasi dan output
• Verifikasi masih meloloskan kegiatan (adanya usulan dengan output ataupun alokasi
Non Fisik, salah urusan, bahkan salah bernilai “0” yang harus diupdate datanya).
pagu dana. Sedangkan peran aktif K/L (pusat) untuk
Kendala lainnya dalam pengusulan daerah
berkoordinasi dengan pemda terutama lokasi
yaitu:
prioritas yang belum mengusulkan.
• Tidak semua Bappeda provinsi
memahami pengisian aplikasi dengan
baik dan kurang mengkomunikasikan
dengan Bappeda Kab/Kota serta OPD;
• Bappeda Provinsi dan Kab/Kota kurang
memperhatikan panduan dan arahan dari
tim teknis. Contoh: meminta Pemerintah
Pusat “memetakan usulan daerah”;
• Kebijakan antardaerah yang berbeda
dalam pengisian (Bappeda dan OPD);

13
UPAYA MEWUJUDKAN SATU DATA PENDUDUK FAKIR
MISKIN DI PROVINSI BENGKULU

Penandatanganan MOU Pengelolaan Data Terpadu Untuk Program Penanganan Fakir Miskin
Provinsi Bengkulu

Bengkulu - Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini Provinsi Bengkulu masih menghadapi
permasalahan pembangunan yang cukup serius, yaitu dari aspek kesejahteraan masyarakat. Kondisi
kemiskinan dan kesejahteraan di Provinsi Bengkulu sudah mencapai tahap yang memprihatinkan dan
berdasarkan data Susenas BPS pada bulan September Tahun 2016, persentase kemiskinan di Provinsi
Bengkulu mencapai 17,03% dan menempatkan Provinsi Bengkulu sebagai provinsi dengan persentase
kemiskinan tertinggi se-Pulau Sumatera. Hal ini disebabkan salah satunya karena program
pengentasan kemiskinan belum dilakukan secara maksimal. Program Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan yang dilaksanakan selama ini di Provinsi Bengkulu belum efektif dalam
mengurangi kemiskinan dan melepaskan Provinsi Bengkulu dari ketertinggalan, dikarenakan
pelaksanaan program dan kegiatan yang tidak terpadu dan tidak fokus, ketidaktepatan data penduduk
fakir miskin yang digunakan sebagai sasaran program, ketidakpaduan lokasi dan waktu pelaksanaan
program, dan koordinasi antar program yang belum selaras.
Untuk menyelesaikan salah satu penyebab tidak maksimalnya pelaksanaan Program
Pengentasan Kemiskinan dan Peretasan Ketertinggalan dari aspek data, maka Bappeda Provinsi
Bengkulu melalui Surat Wakil Gubernur Bengkulu Nomor: 401/115/B.1/2017, tanggal 21 Februari
2017, telah menyampaikan permintaan Data Terpadu untuk Program Penanganan Fakir Miskin
kepada TNP2K RI selaku Pokja Pengelola Data Terpadu Fakir Miskin. Data Terpadu untuk Program
Penanganan Fakir Miskin merupakan data individu dan rumah tangga dengan nama, alamat dan NIK
berdasarkan kondisi sosial ekonomi dan demografi dengan status kesejahteraan 40% terendah di

14
Provinsi Bengkulu yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia
Nomor 32/HUK/2016 tentang Penetapan Data Terpadu untuk Program Penanganan Fakir Miskin.
Data Terpadu tersebut kemudian diserahterimakan kepada oleh TNP2K RI kepada Bappeda
Provinsi Bengkulu pada tanggal 28 Maret 2017. Untuk memaksimalkan pemanfaatan data tersebut,
maka Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia selaku Sekretariat TKPK Provinsi Bengkulu
menginisiasikan penandatanganan Pengelolaan Data Terpadu Untuk Program Penanganan Fakir
Miskin Provinsi Bengkulu sebagai aksi dalam mewujudkan SATU DATA penduduk Fakir Miskin
antara Bappeda, Dinas Dukcapil, Dinas Sosial dan BPS. Penandatanganan Nota Kesepahaman
tersebut dilaksanakan pada tanggal 7 April 2017 bertempat di Bappeda Provinsi Bengkulu dengan
disaksikan oleh Wakil Gubernur Bengkulu Bapak DR. H. Rohidin Mersyah, MMA selaku Ketua
TKPK Provinsi Bengkulu dan Asisten I Setda Provinsi Bengkulu. Penandatanganan Nota
Kesepahaman Bersama tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan
serta pemanfaatan Data Terpadu untuk Program Penanganan Fakir Miskin sebagai data tunggal
penduduk dengan tingkat kesejahteraan 40% terendah di Provinsi Bengkulu, agar penanganan fakir
miskin dan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan dapat
dilakukan secara terarah, terpadu dan berkelanjutan serta menggunakan data sasaran individu dan
rumah tangga yang valid dan terukur.

Wakil Gubernur Bengkulu Bapak DR. H. Rohidin Mersyah, MMA selaku Ketua TKPK Provinsi Bengkulu dan
Asisten I Setda Provinsi Bengkulu Menyaksikan Penandatanganan MOU.

15
Dengan telah dilaksanakannya Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama tersebut,
maka setiap Organisasi Perangkat Daerah, Instansi Vertikal, Perguruan Tinggi, Organisasi
Kemasyarakatan dan Masyarakat dapat memanfaatkan Data Terpadu untuk Program Penanganan
Fakir Miskin untuk pelaksanaan program pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan
dengan mengajukan permohonan kepada Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah
Provinsi Bengkulu.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan oleh Bappeda Provinsi Bengkulu terkait perwujudan
SATU DATA Fakir Miskin adalah menyampaikan Surat Edaran Gubernur Bengkulu Nomor
400/176/BAPPEDA/2017 tentang Pemanfaatan Data Terpadu untuk Program Penanganan Fakir
Miskin sebagai Data Tunggal Sasaran Program Pengentasan Kemiskinan dan Peretasan
Ketertinggalan di Provinsi Bengkulu kepada seluruh OPD agar setiap OPD dapat memanfaatkan data
tersebut sebagai sasaran pelaksanaan program strategis pengentasan kemiskinan dan peretasan
ketertinggalan. Selain itu juga, telah disampaikannya juga Surat Gubernur Bengkulu Nomor:
400/177/BAPPEDA/2017 tentang Pemanfaatan Data Terpadu untuk Program Penanganan Fakir
Miskin Provinsi Bengkulu kepada seluruh Bupati dan Walikota se-Provinsi Bengkulu.
Diharapkan, setelah dilakukan berbagai upaya tersebut, Program Pengentasan Kemiskinan
dan Peretasan Ketertinggalan dapat dilakukan secara efektif dan berkelanjutan dengan memanfaatkan
data fakir miskin dengan nama dan alamat yang valid dan bersumber dari satu data. (Rizki-Bid.III)

16
RENCANA PENGEMBANGAN WISATA PANTAI PANJANG
DI KOTA BENGKULU
Nilawati, SP. (Perencana Muda)

Kondisi Pantai Panjang Provinsi Bengkulu

Pantai merupakan salah satu kawasan rekreasi yang banyak diminati oleh masyarakat,
dari data yang ada tercatat bahwa Indonesia mempunyai garis pantai terpanjang kedua didunia
setelah Kanada dengan panjang garis pantai lebih dari 450 km yang memanjang menghadap
Samudera Indonesia. Sementara kota Bengkulu sendiri memiliki panjang garis pantai mencapai
lebih dari 20 km, serta memiliki situs-situs purbakala seperti rumah Bung Karno, rumah
Fatmawati, Kampung Cina, Thomas Parr, Benteng Malborough, makam Sentot Ali Basa, serta
mempunyai budaya khas yang dapat menyedot wisatawan. Kawasan pantai Kota Bengkulu
membujur dari pantai jakat, pantai tapak paderi, dan pantai panjang termasuk kawasan sepanjang
muara sungai Jenggalu dan pelabuhan pulau Baii.

17
Selain memiliki pantai yang sangat indah dan merupakan pantai terpanjang di Indonesia
serta memiliki situs-situs purbakala, serta mempunyai budaya khas yang dapat menyedot
wisatawan. Kawasan pantai Kota Bengkulu membujur dari pantai jakat, pantai tapak paderi, dan
pantai panjang termasuk kawasan sepanjang muara sungai Jenggalu dan pelabuhan pulau Baii.
Oleh karena itu, saat ini Bengkulu sedang dalam proses pembangunan jalan lingkar yang akan
menghubungkan ke 6 (enam) fokus wisata tersebut, bahkan pembangunan akan diteruskan
sampai kejalan sepanjang pantai Kota Bengkulu yang akan dihubungkan dengan pembangunan
yang akan dapat membantu pengembangan wisata pantai bengkulu.

Potensi yang dimiliki oleh kawasan pantai panjang Kota Bengkulu telah disadari oleh
pemerintah daerah dan kemudian dijadikan salah satu kebijakan yang strategis oleh Gubernur
Bengkulu, yaitu menjadikan kawasan pantai tersebut sebagai kawasan wisata yang diharapkan
mampu menyedot bukan saja wisatawan local, tetapi juga wisatawan nasional serta manca
Negara. Terdapat 6 (enam) fokus bentuk wisata yang direncanakan yaitu wisata pantai, wisata
urban, wisata rakyat, wisata air, wisata ekoturism dan wisata pelabuhan. Pengembangan wisata
kawasan pantai Kota Bengkulu ini diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dan kesejahteraan masyarakat kota Bengkulu dan sekitarnya. Selain yang terletak di
daerah Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu juga memiliki objek wisata yang perlu dibenahi dan
diperjuangkan kenyamananya untuk meningkatkan pendapatan daerah. Dimana pantai yang
sudah dikenal oleh masyarakat untuk rekreasi adalah pantai panjang dan pantai jakat. Oleh
karena itu, Bengkulu sebagai kota pantai juga memiliki keinginan untuk mengembangkan jalur
wisata pantai yang dipadukan dengan kawasan kota lama dimana terdapat bangunan-bangunan
bekas kolonial Inggris seperti Benteng Marlborough serta bangunan-bangunan bersejarah lainnya
sebagai bagian strategi pengembangan wilayah.

Ketika semuanya berkembang, resort-resort dipantai Bengkulu ini akan tetap merangkul
alam. Dengan membangun area pejalan kaki dan area joging yang dilindungi oleh pohon-pohon
mangrove sepanjang 21 km. Untuk memenuhi pasar global, kawasan ini akan berkembang
dengan cukup pesat seperti dibangunnya hotel butik resort, tradisional resort, urban heritage,
warisan budaya, lapangan golf, marina, kebun binatang terbuka, taman hiburan, dan daerah
ekowisata.

Kawasan pantai panjang Kota Bengkulu ini memiliki wilayah campuran atau merupakan
pertemuan antara laut dan daratan yang memiliki perubahan ekologi yang tinggi dan berbeda-
beda antara kawasan satu dengan lainnya. Kawasan pantai Kota Bengkulu memiliki pembagian
beberapa zona yang terdiri dari zona lindung, zona penyangga dan zona budidaya. Pada kawasan
pantai kota Bengkulu ini mengalami pertambahan penduduk dan peningkatan ekonomi yang
meningkat dengan pesat tanpa ada pengedalian, sehingga perkembangannya menjadi tidak

18
teratur. Pemanfaatan yang tidak direncanakan dapat merugikan dan mangakibatkan degradasi
sistem di kawasan pantai.

Berdasarkan jenis ekosistemnya, maka Kawasan pesisr kota Bengkulu ini memiliki 4
(empat) jenis ekosistem, yaitu :
1. Estuaria
Estuaria (muara sungai) adalah perairan pesisir semi tertutup yang mempunyai hubungan
bebas dengan laut dan menerima masukan air tawar dari daratan. Kondisi muara sungai
biasanya berbatu juga tidak terdapat manggrove mengakibatkan kawasan ini kurang produktif.
Ekosistem muara sungai ini terdapat di kawasan Air Bengkulu dan Air Jenggalu.
2. Pantai Berpasir
Pantai berpasir merupakan karakter yang dominan di pesisir Kota Bengkulu, relatif
memanjang di antara muara sungai yang satu dengan yang lainnya. Diantara pantai berpasir
tersebut ada beberapa potensi yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata yang terdapat
di Pantai Jakat, Pantai Panjang dan Pulau Baai.
3. Mangrove
Hutan mangrove (hutan Bakau) merupakan komunitas vegetasi pantai tropis yang didominasi
oleh beberapa spesies pohon bakau yang tumbuh dan berkembang pada area pasang surut
pantai berlumpur. Pada Kawasan pesisir Kota Bengkulu ekosistem hutan bakau yang
signifikan telah teridentifikasi yaitu di Pantai Panjang, Pulau Baai. Pohon-pohon hutan bakau
ini merupakan bagian dari kawasan Hutan Wisata Alam Pantai Panjang yang dilindungi
karena berfungsi juga sebagai penahan abrasi dan tsunami.
4. Terumbu Karang
Total luasan terumbu karang di Propinsi Bengkulu cukup luas mencapai 8.076 Ha tersebar di
13 (tiga belas) lokasi wilayah pesisir. Kondisi terumbu karang di kawasan pesisir ini cukup
baik sehingga keberadaannya harus di pelihara dan dijaga dengan baik. Kawasan terumbu
karang ini merupakan salah satu kawasan yang dilindungi dan di konservasi keberadaannya
selain sebagai habitat tempat ikan hidup juga sebagai salah satu objek wisata bahari (olah raga
menyelam).
5. Sumberdaya Perikanan
Sumber daya perikanan Kota Bengkulu terdiri dari 2 (dua) kategori yaitu sumber daya
perikanan laut teritorial/pantai (0-12 mil laut) dan sumberdaya perikanan laut ZEE (12-200
mil laut). Potensi sumberdaya perikanan laut Kota Bengkulu belum dapat dimanfaatkan
secara optimal, hal ini dapat dilihat dari perkembangan produksi perikanan tangkap masih
rendah, begitu juga keberadaan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) dan pelabuhan tempat perahu
nelayan masih belum memadai seperti di Pasar Bengkulu/Pantai Jakat, Tapak Paderi dan
Pulau Baai.

19
Jaringan jalan eksisting koridor Pantai Panjang memiliki karakteristik yaitu jalur jalan
utama yang merupakan koridor perencanaan, ruas jalan berfungsi sebagai jalur sirkulasi daerah-
daerah sekitar dengan kawasan lain di Kota Bengkulu. Jalur jalan di kawasan perencanaan masih
belum dilengkapi dengan saluran/drainse, trotoar, sempadan jalan, bahu jalan, dan jalur hijau.
Sarana angkutan umum yang melalui kawasan pantai saat ini terdapat beberapa tetapi
relatif masih sedikit jumlah armadanya. Selain angkutan umum, terdapat jenis angkutan
penumpang yang bersifat informal yaitu ”ojeg” yang melayani pergerakan sampai ke lokasi-
lokasi permukiman. Umumnya lokasi pangkalan ojeg di persimpangan jalan atau gang.
Sedangkan untuk pelayanan dan kebutuhan air bersih penduduk sekitar kawasan pesisir Kota
Bengkulu sebagian besar diperoleh dari air tanah (sumur) dan air sungai. Belum terdapatnya
pelayanan air bersih untuk seluruh kawasan pesisir ini. Diharapkan untuk kedepannya dilakukan
pengembangn sistem pemipaan instalasi air bersih yang terdidtribusi keseluruh kawasaan pesisir
pantai. Untuk jaringan listrik dan telepon sudah terdapat dalam kawasan, tampak pada sepanjang
jalan di pesisr Kota Bengkulu terdapat tiang listrik dan telepon, tetapi di beberapa bagian masih
belum terpasang sehingga ada beberapa bagian di kawasan pesisir pantai Bengkulu ini masih
belum terlayani listrik.

Untuk sistem drainase hanya berupa saluran alamiah dan saluran buatan. Saluran alamiah
adalah saluran air yang berupa sungai-sungai atau kali yang secara alamiah sudah ada dan
disebut sebagai drainase makro. Sedangkan saluran buatan dapat berupa kanal-kanal, selokan
atau pipa yang dipasang di bawah tanah dan sering disebut dengan drainase mikro. Sedangkan
untuk masalah persampahan yang ada dalam kawasan belum dikelola secara baik, baik itu dari
pemerintah daerah maupun dari masyarakat setempat.
Untuk rencana pengembangan kedepannya, pihak Pemerintah Provinsi Bengkulu (dalam
hal ini Gubernur Bengkulu) sudah dua kali melakukan pertemuan dan pembahasan dengan pihah
Group Ciputra. Dari hasil pertemuan tersebut, dengan kondisi Pantai Panjang saat ini, maka
Gubernur Bengkulu menginginkan agar konsep pembangunan pantai panjang sama seperti pihak
Group Ciputra membangun Pantai Ancol yang ada di Jakarta.

20
Rapat pembahasan rencana pengembangan pembangunan pantai panjang
bersama Group Ciputra

Dalam rencana pembangunan Pantai Panjang yang akan dilaksanakan oleh Group Ciputra
nantinya, maka ada beberapa rencana yang akan dibangun didalan kawasan Pantai Panjang,
yaitu:
1. Penataan kembali kawasan yang ada didalam kawasan pantai
2. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur dasar dan penunjang
3. Pembangunan gedung/terminal tsunami yang nantinya juga berfungsi sebagai gedung tempat
pertunjukan dan kios-kios untuk pedagang
4. Akan dibangun Sky Lift yang akan menghubungkan antara Tapak Padri dengan Pasir Putih
yang memanfaatkan gedung/terminal tsunami sebagai stasiun/terminal sky Liftnya
5. Agar dalam pembangunan pantai panjang nantinya untuk selalu memperhatikan kearifan
lokal, berwawasan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar pantai
6. Dalam waktu dekat agar pihak Group Ciputra untuk segera membuat Land Scape
pembangunan Pantai Panjang agar dapat dianggarkan dalam APBD-P Dinas Pariwisata
Provinsi Bengkulu

21
STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PROVINSI
BENGKULU
MENUJU VISIT 2020 WODERFUL BENGKULU
Disusun oleh:
Nilawati, SP. (PFP Muda)

Di Provinsi Bengkulu, pengembangan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor


penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi dicerminkan oleh adanya berbagai
kebijaksanaan pemerintah daerah yang mengacu pada RPJP dan RPJM Propinsi Bengkulu.
Sasaran pembanguan pariwisata Bengkulu dalam RPJP adalah meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan, baik manca negara maupun nusantara sehingga dapat membuka lapangan kerja dan
kesempatan berusaha yang semakin luas bagi masyarakat Bengkulu.

Sektor jasa pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan dalam arahan
pembangunan ekonomi Provinsi Bengkulu (RPJMD 2016-2020) dan di Kota Bengkulu
(Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Pemerintah Kota Bengkulu 2007 – 2027),
Sumber daya alam dan lingkungan, dengan karateristiknya yang khas seperti keindahan pantai,
kebudayaan dan tradisinya. Pantai merupakan objek wisata andalan Kota Bengkulu yang
selama ini cukup banyak daerah berkeinginan besar untuk mengembangkan sektor pariwisata
menjadi sektor ekonomi yang berperan besar dalam pertumbuhan perekonomian daerah. Akan
tetapi, keinginan besar pemerintah daerah ini belum mendapat sambutan dari pihak investor.
Rendahnya minat investor ini banyak disebabkan oleh belum diketahuinya secara jelas seberapa
besar potensi pariwisata yang dimiliki Provinsi Bengkulu dan sejauh mana dukungan
pemerintah secara nyata terhadap pengembangan pariwisata.

22
Provinsi Bengkulu memiliki berbagai potensi dan daya tarik wisata yang dapat
dikembangkan untuk menarik wisatawan datang dan menikmati kekayaan alam dan budaya
Provinsi Bengkulu. Sebagaimana tercantum dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
Daerah (RIPPDA) Provinsi Bengkulu diketahui bahwa dari sekian banyak potensi dan daya
tarik yang dimiliki masih banyak yang belum diolah dan dimanfaatkan sebagai potensi wisata
dan sebagian potensi yang telah dimanfaatkan cenderung belum dikelola dengan baik.

Kondisi pariwisata Provinsi Bengkulu sendiri saat ini masih membutuhkan sangat
banyak pengembangan. Beberapa isu strategis yang perlu ditangani segera adalah mengenai
kondisi dari obyek-obyek wisata itu sendiri, infrastruktur yang kurang menunjang, serta belum
optimalnya promosi kepariwisataan.

Semua ini mencerminkan betapa pemerintah daerah berkeinginan besar untuk


mengembangkan sektor pariwisata menjadi sektor ekonomi yang berperan besar dalam
pertumbuhan perekonomian daerah. Akan tetapi, keinginan besar pemerintah daerah ini belum
mendapat sambutan dari pihak investor. Rendahnya minat investor ini banyak disebabkan oleh
belum diketahuinya secara jelas seberapa besar potensi pariwisata yang dimiliki Provinsi
Bengkulu dan sejauh mana dukungan pemerintah secara nyata terhadap pengembangan
pariwisata.

Peluang Provinsi Bengkulu untuk menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Pulau
Sumatera sangat besar, sebab di Provinsi Bengkulu banyak terdapat objek wisata yang sangat
menarik dan spesifik yang jarang ditemukan di daerah lainnya. Objek-objek wisata ini sangat
potensial dikembangkan diantaranya wisata pantai, wisata agro dan wisata danau dan sungai.

Objek wisata yang sangat potensial dikembangkan serta memiliki kemampuan untuk
menarik wisatawan mancanegara maupun domestik adalah wisata pantai, danau dan lain-lain.
Di Provinsi Bengkulu terdapat 80 (delapan puluh) objek wisata yang telah teridentifikasi serta
memiliki daya tarik yang khas. Objek wisata tersebut tersebar di kabupaten/kota yang ada di
Provinsi Bengkulu. Objek wisata yang telah berhasil diidentifikasi di Provinsi Bengkulu terdiri
dari 14 (empat belas) obyek wisata pantai, 8 (delapan) obyek wisata tirta, 22 (dua puluh dua)
obyek wisata tempat bersejarah dan 36 (tiga Puluh enam) obyek wisata panorama.

Beberapa potensi objek wisata yang dimiliki Provinsi Bengkulu yang berlokasi di Kota
Bengkulu diantaranya yitu Pantai Panjang Danau, Dendam Tak Sudah, Tapak Padri & Pantai
Jakat, Benteng Marlborough, Rumah peninggalan Bung Karno, Monumen Parr & Hamilton,
Makam Sentot Ali Basya, Masjid Jamik. Objek wisata di Kabupaten Rejang lebong yaitu
Telaga 7 warna, Air terjun & air panas Suban, Bukit kaba. Objek wisata di Kabupaten Lebong
yaitu Danau Tes. Objek wisata di Kabupaten Bengkulu Utara diantaranya Pantai Lais, Pantai
Sungai Suci, Air Terjun Kemumu, Taman Nasional Kerinci Seblat, Air terjun 9 tingkat, Danau

23
Gedang, Peninggalan kerajaan Balai Buntar. Objek wisata di Kabupaten Bengkulu selatan
diantaranya Pantai pasar bawah, Danau ulu seginim, Pantai Muara Kedurang, Pantai Gunung
Perak Mutiara Kedurang, Air sungai Manna. Objek wisata di Kabupaten Mukomuko
diantaranya Pantai indah, Bendungan air manjunto. Objek wisata di Kabupaten Mukomuko
Kabupaten Kaur, Pantai linau. Objek wisata di Kabupaten Seluma diantaranya Air terjun batu
bekinyau, Bendungan seluma, Pantai Seluma. Objek wisata di Kabupaten Kepahiang
diantaranya Air terjun curug embun kabawetan, Kebun teh kabawetan, Cagar alam bunga
Rafflesia.

Laju Investasi di Sektor Pariwisata mengalami penurunan seperti yang dapat dilihat
pada grafik laju investasi di Propinsi Bengkulu dari tahun 2011-2015.

LAJU INVESTASI
45
Target dan Realisasi (%)

40 Target
35 Minimum
30 Target
25 Maksimum
20 Realisasi
15
10
5
0
2011 2012 2013 2014 2015
Target Minimum 10 10 12.5 15 17.5
Target Maksimum 16.17 12.5 15 17.5 20
Realisasi 20.43 39 21.05 12.2
Tahun Tinjauan

Sumber : BDA 2016

Belum diolah dan dikelolanya potensi dan daya tarik pariwisata secara baik dan
menyeluruh tersebut membuat Provinsi Bengkulu dalam konteks daerah tujuan wisata dapat
dikatakan masih jauh dari memadai untuk siap menerima wisatawan serta masih belum mampu
untuk memberikan nuansa pariwisata tersendiri yang dapat memuaskan wisatawannya.

Pembangunan infrastruktur dan fasilitas penunjang kepariwisataan dilaksanakan secara


lintas sektoral dan mendapat dukungan dari dinas/ instansi terkait melalui program multi years
seperti penataan kawasan wisata pantai panjang, berupa pembuatan jalan dua jalur, jogging
track, sea wall, sunset deck, gazebo, revitalisasi objek wisata sejarah, panggung terbuka, sport
center, view tower, mess pemda, marina, dan lain-lain.

24
1) Potensi dan daya tarik yang dimiliki masih banyak yang belum diolah dan dimanfaatkan
sebagai potensi wisata dan sebagian potensi yang telah dimanfaatkan cenderung belum
dikelola dengan baik.
2) Kondisi dari obyek-obyek wisata itu sendiri, infrastruktur yang kurang menunjang, serta
belum optimalnya promosi kepariwisataan.
3) Rendahnya minat investor ini banyak disebabkan oleh belum diketahuinya secara jelas
seberapa besar potensi pariwisata yang dimiliki Provinsi Bengkulu dan sejauh mana
dukungan pemerintah secara nyata terhadap pengembangan pariwisata.
4) Potensi wisata masih belum optimal direncanakan dan dikembangkan secara terpadu dan
terintegrasi
5) Potensi wisata belum didukung sarana dan prasarana yang memadai serta kegiatan
promosi wisata belum optimal
6) Belum optimalnya pengelolaan keanekaragaman budaya
7) Kreativitas masyarakat belum berkembang dalam menumbuhkan usaha kecil dan rumah
tangga
8) Masih rendahnya inovasi teknologi dan penggunaan teknologi tepat guna pada usaha
mikro dan kecil

Dalam Upaya untuk meningkatkan nilai investasi (PMDN/PMA) beberapa langkah yang
dapat dilakukan antara lain:

 Menyederhanakan proses perijinan investasi dengan persyaratan yang seminimal


mungkin.
 Meningkatkan kegiatan promosi potensi dan peluang investasi.
 Mempercepat pembangunan infrastruktur (jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, listrik,
air dll) yang menunjang kegiatan dunia usaha
 Menyederhanakan dan memudahkan pemberian kredit untuk usaha UMKM.
 Meningkatkan jangkauan layanan perbankan ke daerah perdesaan

25
MENCARI SOLUSI UNTUK KEBANGKITAN EKONOMI INDONESIA
DI TAHUN 2025

I. Gambaran Perekonomian Provinsi Bengkulu di Masa Lalu

Sebelum krisis ekonomi melanda perekonomian Indonesia, perkembangan ekonomi


Provinsi Bengkulu mengalami pertumbuhan yang pesat, yaitu rata-rata pertumbuhan ekonomi
periode 1993-1997 sebesar 5,47%. Namun dampak krisis ekonomi telah menyebabkan
perkembangan ekonomi Provinsi Bengkulu mengalami kontraksi bahkan pertumbuhan ekonomi
menjadi negatif (-6,27%) pada tahun 1998. Kondisi ini menunjukkan bahwa fundamen
perekonomian daerah cukup rapuh terhadap pengaruh eksternal. Dampak krisis ekonomi
menyebabkan jumlah pengangguran meningkat dari 3,79% pada tahun 2000 menjadi 7,99 pada
tahun 2004
Kondisi makro ekonomi Provinsi Bengkulu sejak tahun 2000 – 2004 menunjukan
perkembangan yang signifikan. Pada tahun 2004 laju pertumbuhan ekonomi (LPE) sebesar
5,35%, meningkat 1,12% dibandingkan dengan tahun 2003 (4,23%). Peningkatan kegiatan
ekonomi di atas ternyata belum mampu memulihkan pertumbuhan ekonomi ke tingkat seperti
sebelum krisis. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong oleh
meningkatnya konsumsi masyarakat. Sektor produksi belum berkembang karena sejumlah
permasalahan berkenaan dengan tidak kondusifnya lingkungan usaha yang menyurutkan gairah
investasi, diantaranya praktik-praktik ekonomi biaya tinggi dan lemahnya daya saing daerah
terutama dengan semakin ketatnya persaingan ekonomi antar daerah. Lemahnya daya saing
tersebut, disamping dipengaruhi oleh rendahnya produktivitas SDM, rendahnya penguasaan
teknologi dan penerapan dalam proses produksi juga disebabkan oleh terbatasnya kapasitas
infrastruktur untuk mendukung peningkatan kegiatan ekonomi.
Perekonomian masyarakat Provinsi Bengkulu bertumpu pada kegiatan pertanian
rakyat di perdesaan dengan produktivitas yang rendah. Dua faktor utama yang menyebabkan
rendahnya produktivitas sektor pertanian adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia
(SDM) dan kurangnya infrastruktur baik fisik (sarana dan prasarana produksi, transportasi dan
komunikasi) maupun non fisik (kelembagaan pemasaran). Rendahnya Produktivitas sektor
pertanian secara keseluruhan berakibat pada tingginya tingkat kemiskinan masyarakat di
perdesaan. Kondisi ini akan menghadapi tantangan secara eksternal yaitu situasi persaingan
ekonomi antar provinsi yang semakin runcing akibat makin pesat dan meluasnya proses
globalisasi. Basis kekuatan ekonomi yang masih banyak mengandalkan upah tenaga kerja yang
murah dan ekspor bahan mentah dari eksploitasi sumber daya alam tak terbarukan. Oleh
karena itu, ke depan perlu diubah menjadi perekonomian yang mengandalkan produk yang

26
mempunyai nilai tambah sehingga ekspor bahan mentah bisa dikurangi dan beralih ke ekspor
barang jadi. Oleh karena itu, pembangunan perlu difokuskan untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan yang menyebabkan rendahnya produktivitas dan meraih nilai tambah produk di
sektor pertanian.
Produktivitas di sektor pertanian masih sangat rendah karena kontribusi PDRB
sebesar 42,02% tersebut disumbangkan melalui serapan tenaga kerja 70,59%. Sektor pertanian
di Provinsi Bengkulu mencakup tanaman pangan, peternakan, holtikultura, perkebunan,
perikanan dan kehutanan. Pada tahun 2003, sektor ini memberikan kontribusi sebesar 42,02%
terhadap PDRB Provinsi Bengkulu atas dasar harga berlaku. Kontribusi tersebut jauh
meningkat dibandingkan pada tahun 2000, 2001 dan 2002 yang semuanya berada di bawah
angka 41%.

II. Kondisi Makro Perekonomian di Provinsi Bengkulu

Pembangunan ekonomi Provinsi Bengkulu 5 (lima) tahun terakhir telah menunjukkan


pencapaian yang positif dalam beberapa aspek seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
sebesar 68,06, meskipun masih berada di bawah rata-rata IPM nasional (68.90). Berdasarkan
pada IPM kabupaten, hanya Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Selatan yang memiliki
IPM di atas rata-rata provinsi, masing-masing 76.49 dan 68.28.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bengkulu atas dasar harga berlaku
mencapai Rp 50,34 triliun dan PDRB perkapita mencapai Rp 26,9 Juta, menduduki urutan 28
dari 34 provinsi yang ada. Ekonomi Provinsi Bengkulu tahun 2015 tumbuh 5,14 persen
melambat dibanding tahun 2014 sebesar 5,48 persen.

Sementara itu, hasil analisis pembangunan wilayah yang diterbitkan Bappenas tahun
2015, persebaran pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu berdasarkan kabupaten, dapat
dideskripsikan sebagai berikut. Pertama; Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kepahiang,
Kabupaten Mukomuko, dan Kabupaten Rejang Lebong termasuk kabupaten dengan rata-rata
pertumbuhan ekonomi dan pengurangan pengangguran di atas rata-rata provinsi. Kondisi ini
menyiratkan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat mendorong perluasan lapangan kerja (pro-
growth, pro-job). Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah adalah menjaga momentum
pertumbuhan dengan tetap meningkatkan produktivitas dan nilai tambah sektor-sektor yang
menyerap tenaga kerja seperti pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan. Kedua ;
Kabupaten Seluma dan Kabupaten Bengkulu Utara yang terletak di kuadran II termasuk
kategori daerah dengan pertumbuhan ekonomi di bawah rata -rata, tapi pengurangan
pengangguran di atas rata-rata (low growth, pro–job). Hal ini mengindikasikan bahwa
perluasan lapangan kerja terjadi pada sektor ekonomi dengan pertumbuhan rendah seperti

27
pertanian dan perikanan. Ketiga; Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kaur terletak di kuadran
III dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi dan pengurangan pengangguran di bawah rata-rata
provinsi (low growth, less pro–job). Hal ini menegaskan bahwa pemerintah daerah harus
bekerja keras untuk memacu pengembangan sektor atau kegiatan ekonomi yang mampu
menyerap tenaga kerja secara lebih besar. Keempat ; Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kota
Bengkulu terletak di kuadran IV dengan rata-rata pertumbuhan tinggi di atas rata-rata, tapi
pengurangan pengangguran di bawah rata-rata (high-growth, less–pro job). Hal ini menunjukan
bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi di wilayah tersebut, tetapi tidak dapat
menurunkan jumlah pengangguran.

Sepanjang tahun 2015 Perekonomian Provinsi Bengkulu tercatat mengalami


pertumbuhan sebesar 5,14% (angka sangat sementara). Pertumbuhan ekonomi tersebut
merupakan yang terendah sejak 5 (lima) tahun terakhir serta tercatat melambat bila
dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,48% pada tahun 2014.
Meskipun mengalami perlambatan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu relatif tinggi bila
dibandingkan ekonomi Nasional yang tumbuh sebesar 4,79% (angka sangat sementara) pada
periode yang sama. Besaran PDRB Provinsi Bengkulu atas dasar harga berlaku pada tahun
2015 mencapai Rp 50.341.717,69. Faktor utama yang menyebabkan perlambatan ekonomi
Provinsi Bengkulu dari sisi penawaran adalah melambatnya pertumbuhan sektor pertanian,
yang merupakan sektor ekonomi utama di Provinsi Bengkulu.

Perbandingan PDRB Provinsi Bengkulu dan


PDB Nasional Tahun 2012 – 2015

PDRB Provinsi Bengkulu (dalam rupiah) PDB Indonesia (dalam rupiah)


Pertumbu Harga Pertumbuh
Tahun Harga Konstan
Harga berlaku han Harga berlaku Konstan an
2010
(%) 2010 (%)
2012 36.207.676,97 32.363.037,83 6,83 8.615.704,50 7.727.083,40 6,03
2013 40.565.490,15 34.326.371,68 6,07 9.546.134,00 8.156.497,80 5,56
2014 45.392.750,77 36.206.678,91 5,48 10.565.817,30 8.566.271,20 5,02
2015 50.341.717,69 38.067.501,98 5,14 11.540.789,80 8.976.931,50 4,79
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat dan Provinsi Bengkulu, 2015.

Jika dilihat dari perkembangan PDRB mulai tahun 2010-2015, kinerja perekonomian
Provinsi Bengkulu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dari PDRB menggambarkan
kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan indikator faktor produksi
lainnya untuk memberikan nilai tambah yang diperoleh dari seluruh aktifitas perekonomian
disuatu daerah.

28
Peranan sektor pertanian dalam perekonomian Provinsi Bengkulu hingga tahun 2015
masih sangat dominan. Kedudukan sektor pertanian sebagai leading sector dalam
perekonomian Provinsi Bengkulu masih sulit digeser oleh sektor-sektor lainnya. Fenomena itu
terlihat dari relatif besarnya peranan sektor pertanian dalam PDRB Provinsi Bengkulu atas
dasar harga berlaku dibandingkan sektor-sektor lainnya. Nilai nominal PDRB sektor pertanian
atas dasar harga berlaku pada tahun 2015 15.436.356 Juta Rupiah dan peranannya dalam PDRB
Provinsi Bengkulu sebesar 30,66 %. Kemudian diikuti sektor perdagangan besar dan eceran
dengan nilai nominal atas dasar harga berlaku pada tahun 2015 sebesar 6.719.759 Juta Rupiah
dengan peran sebesar 13,35 %. Sedangkan sektor terendah adalah Pengadaan Listrik dan Gas
dimana PDRB atas harga berlaku untuk sektor tersebut adalah 30.460 Juta Rupiah dan perannya
dalam PDRB Provinsi Bengkulu sebesar 0,06 %.

III. Arah Kebijakan Pembangunan Ekonomi Provinsi Bengkulu Dalam Jangka Panjang

Didalam RPJM 2016-2021 arah kebijakan belanja tidak langsung diperkirakan


akan didominasi oleh belanja pegawai yang masih merupakan proporsi terbesar. Proporsi
pengeluaran belanja tidak langsung terbesar kedua adalah pada belanja bagi hasil kepada
kabupaten/kota. Kemungkinan dalam lima tahun ke depan pemerintah akan menaikkan kembali
gaji ASN, sehingga selama lima tahun mendatang diperkirakan belanja tidak langsung akan
mengalami kenaikan yang cukup signifikan terutama untuk biaya gaji tetap.
Belanja langsung untuk jangka waktu lima tahun ke depan diarahkan pada
pencapaian visi dan misi lima tahun Provinsi Bengkulu, antara lain untuk peningkatan
kualitas SDM melalui pendidikan, kesehatan, pengurangan kemiskinan, eksplorasi potensi
pariwisata serta perbaikan infrastruktur untuk peningkatan pelayanan jasa. Besarnya dana
yang dikeluarkan untuk masing–masing kegiatan juga diperkirakan akan meningkat.
Sementara itu, khusus untuk belanja modal, pengeluaran belanja modal pada 5 (lima) tahun
mendatang diprioritaskan untuk membangun prasarana dan sarana yang mendukung
tercapainya Visi Pembangunan Provinsi Bengkulu.
Pembangunan Provinsi Bengkulu pada rentang waktu 2005-2025 harus berlandaskan
kepada kondisi yang ada dan arah pembangunan di masa yang akan datang. Untuk mewujudkan
proses pembangunan yang demikian tersebut, maka harus diketahui tantangan Provinsi
Bengkulu di masa yang akan datang mulai dari kehidupan sosial budaya sampai dengan
pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup pembangunan ekonomi sampai saat ini,
meskipun telah menghasilkan berbagai kemajuan, masih jauh dari cita-citanya untuk
mewujudkan perekonomian yang tangguh dan mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat.
Persaingan ekonomi secara global baik regional, nasional maupun internasional akan terjadi

29
pada tahun 2025. Oleh karena itu, tantangan besar pada 20 tahun yang akan datang adalah
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkualitas secara berkelanjutan
untuk mewujudkan secara nyata peningkatan kesejahteraan sekaligus mengurangi
ketertinggalan dari provinsi lain yang lebih maju.
Pembangunan Perekonomian di Provinsi Bengkulu untuk 20 tahun mendatang
diarahkan pada pencapaian sasaran pokok terwujudnya perekonomian yang berdaya saing
tinggi yaitu meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Makro diupayakan melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
 Pembangunan ekonomi makro diarahkan pada upaya tercapainya pertumbuhan ekonomi
yang berkesinambungan sehingga pendapatan per kapita pada tahun 2025 mencapai sekitar
Rp. 8,33 juta, dengan tingkat pengangguran yang rendah dan jumlah penduduk miskin tidak
lebih dari 5%. Untuk itu dilakukan transformasi bertahap dari perekonomian berbasis
keunggulan komparatif masing-masing daerah menjadi perekonomian yang berkeungggulan
kompetitif. Interaksi dengan daerah lain perlu didorong dengan membangun keterkaitan
sistem produksi, distribusi dan pelayanan antar daerah yang kokoh
 Upaya-upaya menuju sistem perekonomian berbasis keunggulan kompetitif dilakukan
dengan prinsip-psinsip dasar: mengelola secara berkelanjutan peningkatan produktivitas
melalui penguasaan, penyebaran, penerapan dan penciptaan (inovasi) IPTEK menuju
ekonomi berbasis pengetahuan; mengelola secara berkelanjutan kelembagaan ekonomi yang
melaksanakan praktik terbaik dan kepemerintahan yang baik, dan mengelola secara
berkelanjutan SDA sesuai kompetensi dan keunggulan daerah.
 Struktur perekonomian daerah diperkuat dengan mendudukan sektor industri sebagai motor
penggerak pembangunan yang didukung oleh kegiatan pertanian dalam arti luas, pariwisata,
kelautan dan pertambangan yang menghasilkan produk-produk berdaya saing tinggi secara
efisien, modern dan berkelanjutan serta jasa-jasa pelayanan yang efektif, yang menerapkan
praktik terbaik dan ketatakelolaan yang baik, agar terwujud ketahanan ekonomi yang
tangguh.
 investasi diarahkan untuk mendukung terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang cukup
tinggi secara berkelanjutan dan berkualitas dengan mewujudkan iklim investasi yang
menarik, mendorong penanaman modal asing bagi peningkatan daya saing perekonomian
daerah, serta meningkatkan kapasitas infrastruktur fisik dan pendukung yang memadai.
 sektor jasa termasuk jasa infrastruktur dan keuangan, dikembangkan sesuai dengan
kebijakan pengembangan ekonomi daerah agar ampu mendukung secara efektif peningkatan
produksi dan daya saing global dengan menerapkan system dan standar pengelolaan sesuai
dengan praktik terbaik internasional, yang mampu mendorong peningkatan ketahanan serta
nilai tambah ekonomi daerah, dan mampu mendukung kepentingan strategis di dalam

30
pengembangan SDM dan keprofesian, penguasaan dan pemanfaatan teknologi dan
pengembangan keprofesian tertentu.
 perdagangan diarahkan untuk memperkokoh sistem distribusi yang efisien, efektif dan
menjamin kepastian berusaha untuk mewujudkan: (a) berkembangnya kelembagaan
perdagangan yang efektif dalam perlindungan konsumen dan persaingan usaha secara sehat,
(b) terintegrasinya aktivitas perekonomian dan terbangunnya kesadaran penggunaan
produksi dalam negeri, (c) meningkatnya perdagangan antar wilayah/daerah dan (d)
terjaminnya ketersediaan bahan pokok dan barang strategis lainnya dalam harga terjangkau.
 kepariwisataan dikembangkan agar mampu mendorong kegiatan ekonomi dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat lokal, serta perluasan kesempatan kerja. Pengembangan
kepariwisataan memanfaatkan secara arif dan berkelanjutan keragaman pesona keindahan
alam, budaya dan potensi daerah serta mengembangkan jasa pariwisata.
Agenda memajukan perekonomian masyarakat melalui pengembangan potensi daerah
dengan industri rakyat sebagai penggerak utamanya, memayungi semua kebijakan, program
dan kegiatan pembangunan perekonomian yang bertumpu pada industri rakyat, dengan
menggali dan mengoptimalkan resource base: pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan
dan kelautan, kehutanan, peertambangan dengan industri pariwisata sebagai sarana peningkatan
akses market baik lokal, regional, nasional, maupun internasional.
Perekonomian yang akan dibangun bertumpu pada kekuatan ekonomi rakyat,
sedangkan pemerintah berperan sebagai penjamin keberlangsungan dan keberlanjutan usaha-
usaha yang dikembangkan oleh rakyat. Pembangunan perekonomian tersebut akan mendorong
tumbuh kembangnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan dan kebutuhan
pokok masyarakat di semua daerah. Pembangunan perekonomian tersebut juga harus mampu
mendatangkan investor dari dalam dan luar negeri dan mampu menjamin keberlanjutan usaha
yang dikembangkan.
Daya saing perekonomian Provinsi Bengkulu semakin meningkat, terutama industri
rakyat berbasiskan sumber daya lokal meliputi pertanian, kelautan dan sumber daya alam
lainnya secara berkelanjutan; terpenuhinya ketersediaan infrastruktur yang didukung oleh
mantapnya kerja sama pemerintah dan dunia usaha, makin selarasnya pembangunan
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi dan industri serta terlaksananya penataan
kelembagaan ekonomi untuk mendorong peningkatan efisiensi, produktivitas, penguasaan dan
penerapan teknologi oleh masyarakat dalam kegiatan perekonomian.
Struktur perekonomian makin maju dan kokoh ditandai dengan daya saing
perekonomian yang kompetitif dan berkembangnya keterpaduan antara industri, pertanian,
kelautan dan sumber daya alam, dan sektor jasa. Lembaga dan pranata ekonomi dapat berfungsi
dengan baik. Kondisi itu didukung oleh keterkaitan antara pelayanan pendidikan, dan

31
peningkatan kemampuan Iptek yang makin maju sehingga mendorong perekonomian yang
efisien dan produktivitas yang tinggi; serta berkembangnya usaha dan investasi dalam rangka
peningkatan perekonomian daerah Sejalan dengan itu, pertumbuhan ekonomi yang semakin
berkualitas dan berkesinambungan dapat dicapai sehingga pendapatan per kapita pada tahun
2025 mencapai kesejahteraan setara dengan daerah-daerah di wilayah Indonesia yang
berpendapatan menengah dengan tingkat pengangguran terbuka dan jumlah penduduk miskin
yang makin rendah. Kondisi maju dan sejahtera makin terwujud dengan terselenggaranya
jaringan transportasi, pos dan telematika yang handal; tercapainya elektrifikasi perdesaan dan
elektrifikasi rumah tangga; serta terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat yang didukung oleh sistem
pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel sehingga
terwujud kota tanpa permukiman kumuh.
Kelembagaan politik dan hukum telah tercipta ditandai dengan terwujudnya
konsolidasi demokrasi yang kokoh dalam berbagai aspek kehidupan politik serta supremasi
hukum dan penegakkan hak-hak asasi manusia; terwujudnya rasa adil dan demokratis, aman
dan damai bagi seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu; terwujudnya tata kepemerintahan yang
baik, bersih dan berwibawa yang berdasarkan hukum, serta birokrasi yang profesional dan
netral; terwujudnya masyarakat sipil, masyarakat politik, dan masyarakat ekonomi yang
mandiri dan kokoh menuju Provinsi Bengkulu yang sejahtera, adil, dan demokratis bertumpu
pada sumber daya manusia unggul dan bertaqwa serta perekonomian kokoh.

32
MENGUATKAN KONEKTIVITAS PEDESAAN MELALUI
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERPADU GUNA
MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAN AKSES PELAYANAN
PUBLIK PADA MASYARAKAT

Pemukulan Dol dalam Rangka Peresemian Gedung Raflesia dan Acara Musrenbang
Kabupaten Bengkulu Tengah

Musrenbang Kabupaten Bengkulu Tengah dilaksanakan pada tanggal 04 April 2017


pukul 09.00 di Aula Raflesia Kabupaten Bengkulu Tengah. Musrenbang RKPD Kabupaten
Bengkulu Tengah dibuka Langsung oleh Bupati Kabupaten Bengkulu Tengah Bapak Ir. Fery
Ramli, dengan tema “MENGUATKAN KONEKTIVITAS PEDESAAN MELALUI
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERPADU GUNA MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN DAN AKSES PELAYANAN PUBLIK PADA MASYARAKAT”, Musrenbang
Kabupaten Bengkulu Tengah dihadiri oleh Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Daerah
Pemilihan Kabupaten Bengkulu Tengah, Kepala OPD Provinsi Bengkulu atau yang mewakili,
Bappeda Provinsi Bengkulu, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bengkulu
Tengah,Para Asisten dan Staf Ahli di Lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah,
Kepala Dinas/Badan/Kantor/ Camat/Lurah Pemerintah KabupatenBengkulu Tengah, Organisasi
Wanita, Perwakilan Kades, BPD dan Perempuan, Tokoh Masyarakat, Asosiasi/Kadin, LSM,
BUMD.

33
Sambutan dan Arahan Bupati Kabupaten Bengkulu Tengah

1. Adapun Inti Sambutan dan Arahan Bupati Kabupaten Bengkulu Tengah adalah sebagai
berikut;
a) bahwa Kabupaten Bengkulu Benteng membutuhkan dana sekitar Rp 900 miliar
untuk mengakomodir seluruh usulan yang masuk. Baik itu usulan yang
terangkum dari Musrenbang tingkat kecamatan ataupun usulan
kegiatan/program yang berasal dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD)
se-Kabupaten Benteng.
b) Dalam Musrenbang kemarin, usulan total diperkirakan membutuhkan anggaran
sebesar Rp 900 miliar,” Dari seluruh usulan yang terdata, pihak Kabupaten
Bengkulu Tengah akan berupaya keras agar semuanya terakomodir. “Pada
tahun 2016, APBD Kabupaten Benteng menembus angka Rp 850 miliar dan
mengalami penurunan secara nasional pada tahun 2017 hingga mencapai
Rp.760 miliar rupiah. Kita harap APBD kembali meningkat dan mampu
mengakomodir berbagai usulan yang masuk.
c) Hasil dari Musrenbang inilah yang nantinya akan disusun dalam bentuk
rencana kerja pemerintah daerah (RKPD). Diprediksi, penyusunan RKPD ini
akan tuntas pada bulan Mei 2017 untuk selajutnya menjadi bahan dalam rapat
pembahasan bersama TAPD.

34
d) Pembangunan jalan-jalan kabupaten dan jalan desa terus dilakukan secara
bertahap. Hanya saja, pada jalan provinsi, memang masih banyak yang
mengalami kerusakan. Selain itu, kami juga meminta agar dilakukan
pemasangan lampu jalan sepanjang jalan provinsi. Selain menekan lakalantas,
penerangan jalan akan memperkecil aksi pencurian dan begal.

Penyerahan Usulan Program Kegitan Kabupaten Bengkulu Tengah untuk Tahun 2018 pada Gubernur Bengkulu

2. Inti Sambutan dan Arahan Gubernur Bengkulu ;


1) Tema RKP Tahun 2018 adalah “Memacu Investasi Dan Memantapkan
Pembangunan Infrastruktur Untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Yang
Berkualitas”.
2) Arahan Presiden Republik Indonesia terkait penyusunan RKP DAN RKPD
2018 adalah sebagai berikut :
A. Bahwa dalam penyusunan RKP tahun 2018 ini lebih cepat, lebih
berkualitas, lebih baik dan kritikal dalam mengejar target RPJMD
B. Pada RKP 2018 agar lebih fokus pada 10 prioritas nasional
C. Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi
pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
D. Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan money follow
function, tetapi money follow priority programs. Sehingga tidak semua
tugas dan fungsi (tusi) harus dibiayai secara merata.

35
E. Memangkas program yang nomenklaturnya tidak jelas dan tidak ada
manfaatnya bagi rakyat.semua nomenklatur proyek harus jelas, misalnya
membeli jaring, membeli benih, dan seterusnya.
3) Visi Gubernur Bengkulu adalah Mewujudkan Bengkulu Yang Maju, Sejahtera,
Bermartabat, Dan Berdaya Saing Tinggi, dengan MISI sebagai berikut :
A. Mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan, dan akuntabel
melalui reformasi tata kelola pemerintahan yang berorientasi pada
pelayanan publik
B. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan dasar dalam rangka
pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan
C. Meningkatkan dan memantapkan kapasitas infrastruktur dasar dan
infrastruktur strategis
D. Mewujudkan pembangunan kepariwisataan yang tangguh dan pengelolaan
sumber daya alam serta lingkungan yang berkeadilan dan berkelanjutan
berbasis keunggulan lokal
E. Mewujudkan pembangunan kemaritiman yang integratif dan berdaya saing
F. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
G. Meningkatkan daya saing Kepemudaan dan Keolahragaan
H. Mewujudkan masyarakat Bengkulu yang agamis, berbudaya, berkesadaran
wisata dan demokratis
4) Dalam mewujudkan Visidan Misi Gubernur diharapkan terciptanya sinergitas
pembangunan antara Kabupaten Bengkulu Tengah dengan Provinsi Bengkulu yang
tercermin melalui dukungan atas prioritas Provinsi Bengkulu yaitu:
A. Bengkulu sehat,
B. Bengkulu cerdas,
C. Bengkulu maju,
D. Bengkulu mapan,
E. Bengkulu bersih dan profesional,
F. Bengkulu berbudaya dan berkesadaran wisata.
G. Bengkulu beriman,

3. Seluruh usulan yang disampaikan dan dibahas pada Musrenbang RKPD Kabupaten
Bengkulu Tengah Tahun 2018 akan dibahas pada Forum OPD Provinsi Bengkulu
dan akan berlangsung Musrenbang RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 pada
bulan April 2017 mendatang serta akan menjadi acuan proses pengendalian dan
evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan daerah, Pengendalian dan
evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan evaluasi terhadap
hasil rencana pembangunan daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2018.

36
RAPAT KOORDINASI BIDANG PEREKONOMIAN DAN SDA
Oleh : Ria Puspita, SP, M.Si

Peserta sedang mendengarkan materi Rapat Koordinasi Bidang perekonomian dan SDA

Pengendalian inflasi merupakan salah satu hal penting dalam mengelola sebuah negara selain
pertumbuhan ekonomi. Inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Berbicara tentang inflasi tentunya kita akan di hadapkan dengan yang
namanya kenaikan harga komoditi-komoditi pokok (daging sapi, telur, sayur mayur, cabai, bawang ,
dan tomat, serta beberapa komoditi lainnya ), terutama dalam menjelang bulan ramadhan konsumsi
masyarakat Indonesia akan meningkat bila dibandingkan dengan bulan sebelum atau sesudah
Ramadhan, dengan tingginya permintaan akan barang-barang komoditi tersebut , tentunya fenomena
inflasi pasti akan terjadi pada setiap bulan Ramadhan tiba.

Maka berkenaan dengan hal tersebut bidang Perekonomian dan SDA BAPPEDA Provinsi
Bengkulu mengadakan Rapat Koordinasi Bidang Perekonomian dan SDA pada tanggal 26 April 2017
bertempat diruang rapat bappeda provinsi Bengkulu. Rapat ini bertujuan untuk menindaklanjuti rilis

37
BPS bulan April 2017 dalam rangka pengedalian laju inflasi di Provinsi Bengkulu untuk menghadapi
inflasi yang akan terjadi pada bulan Ramadhan .

Rapat dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Bapak
Ediarsyah, S.Sos dan di pandu oleh Plt. Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Bapak Taupiq Adun, SE,
M.Si. adapun Peserta yang hadir berasal dari OPD terkait, antara lain: Biro Administrasi
Perekonomian dan SDA Setda Provinsi Bengkulu, Dinas Komunikasi, Informasi dan statistik Provinsi
Bengkulu, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu , Dinas
Perindustrian dan Perdangangan, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, dan Bappeda Provinsi
Bengkulu.

Arahan dari Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Bapak Ediarsyah, S.Sos

Materi disampaikan oleh Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Bapak Drs. SULAKSONO,
M.Si dengan Materi Rapat Koordinasi Bidang Perekonomian dan SDA. Pada paparanya di jelaskan
bahwa bulan Maret 2017, Kota Bengkulu mengalami Inflasi sebesar 0,23 persen. Berdasarkan
pemantauan Badan Pusat Statistik di 82 kota di Indonesia, 33 kota IHK mengalami inflasi selebihmya
sebanyak 49 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,24 persen dan
inflasi terendah di Banjarmasin sebesar 0, 01 persen.
Inflasi terjadi pada 6 (enam) kelompok pengeluaran :

38
 Kesehatan mengalami inflasi 0,62 persen.
 Bahan Makanan sebesar 0,59 persen.
 Perumahan, Air, Listrik dan Gas sebesar 0,22 persen.
 Sandang sebesar 0,15 persen
 Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,05 persen
 Makanan Jadi, Minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,04 persen.

Dengan inflasi 0,23 persen pada bulan Maret 2017 ini, maka besarnya inflasi tahun kalender
sebesar 1,43 persen, dan juga inflasi tahunan (year on year) tercatat sebesar 6,01 persen.
Perkembangan harga barang dan jasa di kota Bengkulu selama bulan Maret 2017 secara umum
tercatat mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari naiknya IHK pada bulan Maret 2017 (IHK
2012=100) sebesar 0,23 persen, angka ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang mengalami
inflasi sebesar 0,21 persen. Tanpa memperhitungkan inflasi angkutan udara maka inflasi kota
Bengkulu di bulan Maret hanya sebesar 0,23 persen.

Diskusi pandu oleh Plt. Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Bapak Taupiq Adun, SE, M.Si

NTP Provinsi Bengkulu bulan Maret 2017 tercatat sebesar 95,37 yang berarti daya beli petani
di provinsi Bengkulu masih defisit sebesar 4,63 persen. Angka ini lebih tinggi dari NTP bulan
Februari 2017 sebesar 95,87 persen atau naik sebesar 0,52 persen. Penurunan nilai tukar pertanian
(NTP) terjadi pada semua subsector, kecuali subsector perikanan budidaya.

39
Total Ekspor Provinsi Bengkulu Februari 2017 mencapai nilai sebesar US$ 34,45 juta, Nilai
ekspor ini mengalami peningkatan sebesar 75,13 persen jika dibandingkan dengan bulan Januari 2017
yang sebesar US$ 19,67 juta (month to month), dan mengalami peningkatan sebesar 352,26 persen
apabila dibandingkan dengan bulan Februari 2017 yang mencapai US$ 7,62 juta (year on year)
Arahan dari Staf Ahli Bidang ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Bapak Ediarsyah,
S.Sos, Bahwa perlu adanya Kebijakan Pemerintah daerah yang lebih baik untuk menangani masalah
inflasi karena inflasi ini tidak selamanya berakibat buruk. salah satunya penyebab Provinsi Bengkulu
miskin karena hanya mengandalkan impor sehinga diharapkan untuk menekan hal ini masyarakat
Bengkulu harus mencintai produk pangan lokal.

Dari hasil diskusi Rapat Koordinasi Bidang Perekonomian dan SDA yang bertujuan untuk
menindaklanjuti rilis BPS bulan April 2017 dalam rangka pengedalian laju inflasi di Provinsi
Bengkulu. maka OPD terkait telah menyiapkan langkah-langkah untuk menghadapi inflasi yang akan
terjadi pada bulan Ramadhan, adapun langkah-langkah yang akan dilakukan OPD sebagai berikut:

A. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kabid Perdangan Dalam Negeri):


Dinas Perdagangan dan Industri telah mengambil langkah untuk menekan inflasi menghadapi
bulan puasa dan lebaran tahun 2017 antara lain :
a. Menyelenggarakan pasar murah di 10 titik, 6 titik di Kota Bengkulu, 2 titik di Kab.Seluma, 2
titik di Kab.Bengkulu Tengah
b. Pasar Murah Harian Setiap hari sabtu dan minggu 1 kali satiap bulan bertempat di depan
kantor perindustrian dan perdagangan.
Program ini berkerjasama/berkoordinasikan dengan Dinas Ketahanan Pangan, Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan, DTPHP, PPI, dan Diskop UKM.
B. Dinas Ketahanan Pangan :
a. Memantau kebutuhan bahan pokok ketersediaan dan harga (seminggu 2 kali)
b. Melakukan bazar/pasar murah setiap hari jumat (didepan Kantor DTP)
c. Melakukan gerakan tanam cabe
d. Kawasan Rumah Pangan Lestaro
e. Pekarangan terpadu
f. Difersikasi pangan
C. Biro Ekonomi :
a. Biro ekonomi memiliki Tim Pengendali Inflasi Daerah adapun Program TPID : sidak pasar,
program pasar murah
b. Menghimbau agar TPID Kabupaten/Kota Melaksanakan Pasar Murah

40
D. Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistika :
a. Mengelola WEB yakni www.bengkuluprov..go.id yang berfungsi untuk menyebarkan
informasi/publikasi harga pasar.
b. Untuk publikasi diharapkan dapat merangkul media center sehinga informasi harga pasar
dapat diterima oleh masyarakat.
E. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan :
a. Pasar murah yang akan dilakukan H-14 (10 Juni 2017)
b. Kebijakan mengatur pola tanam untuk tanaman Cabe dan Padi sehinga diharapkan untuk
menekan harga di ramadhan
c. Tambahan Luas Tanaman Cabe 8000 Ha
d. Bantuan Polibag

Tanya Jawab Perserta Rapat Koordinasi Bidang Perekonomian Dan Sda

41
RAPAT KOORDINASI SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
(SIPD) DENGAN KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI BENGKULU TAHUN
ANGGARAN 2017

Sambutan Sekretaris Bappeda Dra. Noni Yuliesti MM sekaligus membuka acara rapat koordinasi
sistem informasi pembangunan daerah (SIPD) Tahun 2017

Dalam sambutannya Sekretaris Bappeda menyampaikan bahwa penggunaan data dan


informasi yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan sebagai bahan acuan dalam
penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang berbasis data dan informasi yang
valid dan terukur, akan memudahkan dilakukannya evaluasi hasil pembangunan dan
pemetaan permasalahan yang terjadi dalam proses pelaksanaan pembangunan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


melalui Pasal 274 mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah didasarkan
pada data dan informasi yang dikelola dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah. Hal ini
dipertegas lagi dengan adanya kewajiban Pemerintah Daerah menyediakan informasi
Pemerintahan Daerah yang terdiri dari informasi pembangunan daerah dan informasi
keuangan daerah yang dikelola dalam suatu Sistem Informasi Pemerintahan Daerah.

42
Informasi pembangunan daerah yang dimaksud harus memuat 4 (empat) aspek
informasi perencanaan pembangunan daerah yang mencakup tentang kondisi geografis dan
demografi, kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah,
menyadari pentingnya teknologi informasi yang memuat data dan informasi yang diperlukan
dalam proses penyelenggaraan pembangunan daerah. Oleh karena itu Ditjen Bina
Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri telah membuat dan mengembangkan
Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). Namun sejalan dengan telah terbitnya
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, maka kedepannya SIPD diarahkan untuk (1) Adanya
dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah dalam penggunaan SIPD sebagai
legaldatabase dalam perencanaan pembangunan daerah dan nasional, (2) Peran Provinsi
kepada kabupaten/kota dalam mensosialisasikan elemen data pada aplikasi SIPD yang baru,
dan (3) Masukan dari Pemerintah Daerah terkait elemen data SIPD dalam rangka
penyempurnaan elemen data.

Narasumber rapat koordinasi sistem informasi pembangunan daerah (SIPD) Tahun 2017

Terkait dengan Peningkatan kualitas Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan


Daerah yang terintegrasi dengan pembangunan Nasional maka SIPD diharapkan sebagai alat
sinkronisasi dan pengendalian serta evaluasi antar dokumen perencanaan, antara dokumen

43
perencanaan dan penganggaran, dan dokumen perencanaan antar level pemerintahan.
Sedangkan dalam upaya membangun rumah legal database pembangunan dan menjadi
salah satu instrumen dalam melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, untuk itu dihimbau kepada para peserta
Rakor agar menjadikan SIPD sebagai salah satu instrument dalam mewujudkan single entry
dan single database pembangunan daerah secara nasional.

Rapat koordinasi bertujuan untuk melakukan koordinasi antara pemerintah Provinsi


dan Kabupaten/Kota dalam pengelolaan SIPD serta dalam rangka merumuskan elemen data
perurusan agar menjadi dasar penyempurnaan SIPD sekaligus untuk melakukan identifikasi
elemen data SIPD yang digunakan dalam perencanaan pembangunan daerah. Elemen data
SIPD dimaksud adalah elemen data SIPD saat ini dan elemen data masukan hasil koordinasi
dengan Kementerian/Lembaga teknis terkait yang dibagi ke dalam 32 urusan pemerintahan.

Agenda kedepan dengan disempurnakannya Sistem Informasi Pembangunan Daerah


dengan Elemen Data berbasis urusan, Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota
dapat menyusun Perencanaan Pembangunan Daerah yang berkualitas sehingga yang
direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik, dan tentu saja dengan terus berupaya
meningkatkan sumber daya yang ada melalui bimbingan teknis di Provinsi maupun
Kabupaten/Kota yang diantaranya :

1. Laporan realisasi penetapan dokumen rencana Pembangunan Daerah Provinsi, dan


Kabupaten/Kota.
2. Melakukan koordinasi melalui forum data Provinsi dan Kabupaten/Kota, dengan
melibatkan pejabat terkait untuk memetakan kebutuhan elemen data untuk
perencanaan yang berbasis kepada 32 (tiga puluh dua) urusan pemerintahan daerah
pada Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD).
3. Dalam rangka memperkuat struktur kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
yang membidangi data dan informasi pembangunan daerah di Bappeda, dapat
membentuk Unit Pelayanan Teknis Badan Daerah (UPTD) sesuai peraturan perundang-
undangan.

44
4. Pengunggahan dokumen rencana pembangunan daerah dilakukan melalui website
Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan untuk pemetaan elemen data
perencanaan berbasis 32 (tiga puluh dua) urusan pemerintah daerah melalui website
Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD).
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sangat besar dalam
penyamaan persepsi dalam rangka meningkatkan komitmen bersama dalam pengelolaan
informasi pembangunan daerah.

Peserta rapat koordinasi sistem informasi pembangunan daerah (SIPD) Tahun 2017

Tujuan utama pengelolaan SIPD adalah:


1. Meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah,
melalui dukungan ketersediaan data dan informasi pembangunan daerah yang akurat,
mutakhir dan dapat dipertanggungjawabkan;
2. Mengoptimalkan pengumpulan, pengisian, dan evaluasi serta pemanfaatan data dan
informasi pembangunan daerah; dan
3. Membangun rumah legal database pembangunan untuk seluruh daerah, sebagai dasar
input untuk perencanaan pembangunan baik pusat maupun daerah.

45
Output yang dihasilkan dari pengelolaan SIPD adalah data pembangunan dan
informasi pembangunan. Adapun data pembangunan mencakup elemen data provinsi dan
kabupaten/kota, sementara itu, informasi pembangunan memuat 249 analisis yang terdapat
dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 berdasarkan keterisian elemen data. Adapun
tugas dari provinsi sebagai pembina dan pengawas kabupaten/kota yang berada
diwilayahnya adalah mengkoordinasikan dan membantu kabupaten/kota agar dapat
menginput data sesuai dengan kelompok dan jenis data semaksimal mungkin.

Materi dari Narasumber :


1. Materi Bina Bangda tentang “Penyempurnaan Database dan Aplikasi Sistem Informasi
Pembangunan Daerah”
Penyempurnaan Database dilakukan untuk mengelompokkan data sesuai dengan 32
urusan data konkuren.
A. Data Umum
1. Demografi
2. Geografi
3. Pemerintahan
B. Sosial Budaya
1. Kesehatan
2. Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga
3. Kesejahteraan Sosial
4. Agama
C. Sumber Daya Alam
1. Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan
2. Pertambangan dan Energi
3. Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pertanahan
D. Infrastruktur
1. Perumahan dan Pemukiman
2. Pekerjaan Umum
3. Pariwisata, POS, Telekomunikasi dan Informatika
4. Perhubungan dan Transportasi

46
E. Ekonomi
1. Industri, Perdagangan, Pengembangan Usaha Nasional, Lembaga Keuangan dan
Koperasi
2. BUMD, Perbankan Daerah dan Lembaga Keuangan Daerah
F. Keuangan Daerah
1. Pengelolaan ASET atau Barang Daerah
2. Ekspor Produk Domestik Regional Bruto
3. Ringkasan APBD
4. Dana Perimbangan
5. Pinjaman Daerah
6. Pajak Daerah
7. Retribusi Daerah
G. Politik, hukum dan Keamanan
1. Politik Dalam Negeri dan Pengawasan
2. Hukum
3. Keamanan, Ketertiban Masyarakat
H. Insidensial
1. Bencana Alam
2. Penyakit Menular
3. Pencurian Ikan
4. Kebakaran Hutan
5. Pencurian dan Penyelundupan Kayu

Delapan kelompok data yang terdiri dari data umum, sosial budaya, sumber
daya alam, infrastruktur, ekonomi, keuangan daerah, politik, hukum, dan keamanan
insidensial, diuraikan ke dalam 31 jenis data dan 2.691 elemen data, SIPD menampung
data numerik, terutama yang terkait dengan Pembangunan daerah, dan mengolahnya
menjadi informasi pembangunan dan Diolah ke dalam Aspek Informasi :
1. Geografi dan Demografi
2. Kesejahteraan Masyarakat

47
3. Pelayanan Umum
4. Daya Saing Daerah

Diolah ke dalam Aspek Informasi sesuai Pasal 392 UU 23/2014 dan di entry berdasarkan
Urusan

1. Kondisi Geografis
2. Demografi
3. Potensi Sumber Daya
4. Ekonomi dan Keuangan Daerah
5. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
6. Aspek Pelayanan Umum
7. Aspek Daya Saing Daerah

Awalnya sebanyak 1.084 elemen data, Tahun 2012 berubah menjadi 3.034
elemen data, kemudian Tahun 2015 berubah lagi menjadi 2.691 elemen data dan Tahun
2017 menjadi 3.077 elemen data. Penyempurnaan Database Existing terdiri dari 8
kelompok data, 31 jenis data dan 2.691 Elemen Data, sedangkan current terdiri dari 3
Kelompok Data yaitu : Urusan Wajib, Urusan Pilihan dan Data Umum 34 Jenis data
terdiri dari : 32 jenis data urusan pemerintahan; 1 jenis data umum geografi dan 1 jenis
data umum administrasi pemeritahan serta elemen data sebanyak 1527 Variabel Data,
1081 Elemen Data, 335 Sub Elemen Data, 134 Sub-Sub Elemen dengan Total sebanyak
3.077 elemen data.

Penyempurnaan Aplikasi

Desain Tampilan

Dalam penyempurnaan desain tampilan SIPD, tampilan SIPD tahun 2017 sudah
menggunakan teknologi responsive web design untuk mendukung kebutuhan akses dari
mobile device.

48
Tampilan halaman dashboard Aplikasi SIPD yang baru

Pembatasan Otoritas Akses

• Pada SIPD 2013 pembatasan akses hanya pada halaman input data.
• Pada SIPD 2017 hampir semua halaman di batasi akses, yang tidak di batasi akses
hanya beberapa halaman seperti Partisipasi masyarakat, Agenda Kegiatan dan FAQ.
Manajemen User

• Pada SIPD 2013 untuk user di bagi menjadi 3 level user diantaranya level Admin,
level Propinsi dan Level Kabupaten.
• Pada SIPD 2017 untuk user di bagi menjadi 5 level user diantaranya level Admin,
level Propinsi, Level Kabupaten, level SUPD serta level SKPD.

Validasi Inputan Data

Untuk menghindari dalam kesalahan penginputan data, SIPD tahun 2017 di


lengkapi dengan sistem validasi data, jenis data yang bisa dimasukkan di batasi 0-9,
koma (,) dan n/a. Kini penginputan data dilakukan per elemen data agar data yang
diinput lebih valid dan mendetail

49
Pada halaman utama SIPD tahun 2013 terdiri dari 10 menu yaitu :
1. Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Data Pembangunan
3. Informasi Pembangunan
4. Analisa Elemen
5. Capaian Pembangunan
6. Emonev SIPD
7. Evaluasi Perencanaan Pembangunan
8. Partisipasi Masyarakat
9. Pemetaan Urusan
10. Agenda

Pada halaman utama SIPD tahun 2017 terdiri dari 4 menu


1. Menu Data dan Informasi Pembangunan Daerah pada menu ini terdiri dari 3 sub
menu, yaitu : Input data, Data analisa dan perbandingan data
2. Menu Perencanaan Pembangunan Daerah pada Menu ini berisikan 4 Sub menu,
yaitu : Dokumen Rencana Pembangunan Daerah, E – Planning, E - Budgeting dan E -
Monev
2. Menu Partisipasi Masyarakat
3. Menu Forum Layanan
Harapan Penyelenggaraan SIPD ke Depan : adanya dukungan dan komitmen
Pemerintah Daerah dalam penggunaan SIPD sebagai legal database dalam perencanaan
pembangunan daerah dan nasional, peran Provinsi kepada kabupaten/kota dalam
mensosialisasikan elemen data pada aplikasi SIPD yang baru dan masukan dari
pemerintah daerah terkait elemen data SIPD dalam rangka penyempurnaan elemen
data.

2. Materi dari BPS tentang “Data dan informasi statistik bagi perencanaan
pembangunan daerah”
Peran data dan informasi statistik pembangunan data & informasi statistik
pembangunan sebagai one stop service

50
 Untuk mengetahui kecendrungan (Trend) yang akan terjadi pada masa datang
 Digunakan utk menentukan prioritas dalam pelaksanaan pembangunan dan
dijadikan acuan dalam evaluasi, pengendalian kegiatan pembangunan.
 Untuk memperkirakan antisipasi terhadap bencana, resiko dan hambatan yang
dihadapi dalam pembangunan
 Analisa dan evaluasi guna mengukur Kinerja dan progres pembangunan.

Data yang dibutuhkan adalah data yang bersifat resmi, konsep kualitas yang
jelas terdapat ukuran kualitas yang jelas solusi peningkatan kualitas data menjelaskan
tanggung jawab dan fungsi prosedur yang jelas dan dapat digunakan secara
berkesinambungan.

Solusinya adalah adanya data yang berbentuk legal, menetapkan dimensi


kualitas data indikator dan metrik yang sama adanya nilai batas menetapkan
pelaksana manajemen kualitas data dijelaskan dalam dokumen policy tersedia
formulir input dan output yang dapat digunakan kembali.

Tiga jenis statistik menurut UU No 16 Tahun 1997 adalah Statistik Dasar yaitu
Statistik yang pemanfaatannya ditunjukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik
bagi pemerintah maupun masyarakat yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala
nasional, makro (Pasal 1 butir 5). Statistik Sektoral yaitu Statistik yang
pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam
rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan (Pasal 1 butir
6). Statistik Khusus yaitu Statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain
dalam kehidupan masyarakat (Pasal 1 butir 7).

Indikator yang terdapat didalam Aplikasi Sistem Informasi Pembangunan


Daerah (SIPD) seperti angka partisipasi sekolah , rasio guru/murid, angka putus
sekolah (APS) SD/MI, Rasio dokter per satuan penduduk, Rasio permukiman layak
huni, Persentase rumah tinggal bersanitasi, Rumah tangga pengguna listrik, Rasio
KDRT, maka data data strategis dari BPS yang dapat digunakan adalah data
kemiskinan, Inflasi, PDRB, Indek Pembangunan Manusia

51
Atau data yang dihasilkan BPS melalui Survei BPS Selain Sensus yaitu:

1. Potensi Desa (Podes)


2. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dengan Modul yang berbeda setiap 3
tahun sekali (Modul : Pendidikan, Perumahan dan Konsumsi)
3. Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)
4. Survei Industri Besar Sedang
5. Survei Harga Konsumen Kota IHK
6. Survei Harga Pedesaan
7. Survei Niaga dan Jasa
8. Survei Perilaku Anti Korupsi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimput data di SIPD yaitu
Sumber data harus jelas, dan gunakan secara berkesinambungan, Samakan satuan
yang digunakan antara sumber data dan SIPD, Perhatikan penggunaan titik atau
koma dalam sistem program entry SIPD, dan jangan salah menginput data.

Hasil evaluasi pada data tahun 2010


 Data luas kabupaten/kota jika dijumlahkan seharusnya sama dengan luas
provinsi.
 Belum seluruh kabupaten/kota menginput data, kecuali Kota Bengkulu,
Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara
1. Tanya jawab
 Bappeda Kepahiang
Pertanyaan : Apakah akun yang diakses bisa secara keseluruhan untuk semua urusan,
ada data perurusan yang sudah tidak termasuk ke dalam urusan kabupaten/kota.
Sedangkan jumlah elemen data yang diakses sudah bukan menjadi kewenangan
kabupaten/kota lagi, jadi untuk keterisian data agak cendrung menurun, karena
proses pengaksesan data terkendala dengan adanya perpindahan kewenangan.

Tanggapan : untuk satu akun satu urusan, jadi passwordnya cuma Bappeda Provinsi
yang bisa merubah sedangkan admin cuma satu dipegang oleh masing-masing OPD.
Pada tahun 2017 SIPD menekankan penggunaannya lebih mengarah terhadap

52
perencanaan bukan untuk tingkat keterisian data lagi seperti tahun-tahun
sebelumnya. Kalau masalah kewenangan memang menjadi kendala sekarang karna
lagi dalam penyusunan RPP, dengan keluarnya RPP ini nanti akan ada regulasi untuk
kewenangan.
 Bappeda Bengkulu Utara
Pertanyaan : Terkait dengan Permendagri Nomor 8 Tahun 2014 masalah keterkaitan
data bukan lagi sektoral tapi sudah perurusan. Dengan dilema data dari satu sisi susah
untuk mendapatkan data dari OPD. Terkait dengan data yang sifatnya series, ketika
diseris 2 tahun saja susah apa lagi kalau diseris selama 5 tahun sekali. Terkait dengan
masalah data dari BPS yang dibutuhkan selalu terlambat dirilis padahal Bappeda
sangat membutuhkan untuk penyusunan RKPD jadi dimohon kepada BPS untuk bisa
lebih cepat sharing data dengan Bappeda.
Tanggapan Bangda : kalau masalah Permendagri Nomor 8 Tahun 2014 sekarang lagi
dalam masa revisi jadi sambil menunggu revisi selesai kita melakukan pengembangan
terhadap aplikasi. Data tidak semuanya harus diisi kalau memang datanya tidak ada.
Apa yang menjadi dilema didaerah juga menjadi dilema di Bina Bangda.
Tanggapan BPS : Untuk kabupaten kota harus sering melihat di website. Untuk 2017
data BPS lebih kepada tahun 2016 atan N-2, data kondisi di tahun 2016. Data PDRB
triwulan hanya provinsi yang dapat di hitung lebih dahulu, karena untuk
kabupaten/kota harus dilakukan perhitungan sendiri terlebih dahulu. Invlasi dan data
PDRB selalu update, untuk data lain masih data 2016. Bappeda kabupaten/kota harus
lebih banyak berkomunikasi dengan BPS. Jika ada permasalahan dalam berkomunikasi
dengan BPS kabupaten/kota dapat langsung berkomunikasi dengan BPS Provinsi.
 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pertanyaan : sudah beberapa kali data perdagangan dalam dan luar negeri khususnya
mengenai ekspor impor disaat BPS mencetak/merilis data dari Dinas terjadi perbedaan
angka antara yang dikeluarkan Dinas Perindag dengan data yang dirilis oleh BPS,
perbedaan dari angka tersebut sangat jelas terlihat antara Perindag dengan BPS.
Tanggapan BPS : secara umum data pada BPS selalu di upload di website jika telah rilis.
Jika melihat dari data yang dirilis sudah selalu sesuai dengan data yang ada, selalu
melakukan forum data, di forum data tersebut kita dapat mengundang dan melakukan

53
pertemuan melalui website dan teknologi, pertemuan dengan OPD. BPS memang
tidak menyediakan data yang terkonvensi sesuai dengan format SIPD, tetapi data yang
ada di BPS dapat di konversikan sesuai dengan format SIPD. Jika kabupaten/kota lain
dapat terisi maka kabupaten/kota seharusnya dapat terisi juga karena di Bengkulu
Dalam Angka itu mencakup se-provinsi Bengkulu. Harus dapat mengoptimalkan
website BPS.

Foto bersama dengan Narasumber Bapak Bagus Agung Herbowo. ST. MT Kasubdit Partisi Masyarakat
dan Informasi Pembangunan Daerah Ditjen Binda Bangda

2. Langkah selanjutnya yang akan dilaksanakan


 Pengumpulan data dan Penginputan data yang telah dibagikan pada OPD paling
lambat disampaikan 2 (dua) minggu setelah rapat Koordinasi Sistem Informasi
Pembangunan Daerah (SIPD) dengan Kabupaten/Kota Se-Provinsi Bengkulu Tahun
2017.
 Akan dilaksanakannya Sosialisasi SIPD pada Kabupaten/Kota dalam rangka
Penyempurnaan dan Pemahaman dalam penggunaan Aplikasi SIPD.
(Oki Sumbogo/ JFP)

54

Anda mungkin juga menyukai