Anda di halaman 1dari 685

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR

JANGKA MENENGAH (RPI2JM)


BIDANG CIPTA KARYA
KOTA KENDARI
TAHUN 2016 - 2020
Kendari, Desember 2015

Nomor : Kepada
Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
Perihal : Penyampaian Hasil PERUMAHAN RAKYAT
Penyusunan Dokumen RPI2JM Cq. Direktur Jenderal CiptaKarya
Bidang Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum
Kota Kendari Tahun 2016 - 2020 Jln. Pattimura No. 20

Jakarta Selatan

Dilaporkan kepada Bapak Menteri bahwa penyusunan Dokumen


Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2016 - 2020 telah selesai
dilakukan. Dokumen RPI2JM Bidang Cipta Karya ini disusun untuk
menyamakan persepsi dan keselarasan dalam cara pandang atau
paradigma dalam perencanaan program dan anggaran serta
pembangunan infrastruktur Pemerintah Kota Kendari dengan Pemerintah
Propinsi dan Pemerintah Pusat.

Diharapkan dengan keterpaduan program dan anggaran ini dapat


dihasilkan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta karya yang
bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya masyarakat Kota Kendari,
Pembangunan regional dan nasional yang berkelanjutan.

Dokumen RPI2JM Bidang Cipta Karya Tahun 2016 – 2020 Kota


Kendari diharapkan dapat dijadikan acuan/pedoman dalam setiap
kegiatan pembangunan Bidang CiptaKarya di wilayah Kota Kendari.

Demikian kami sampaikan atas dukungan dan perhatian Bapak


Menteri diucapkan terimakasih.

WALIKOTA KENDARI

Dr. Ir. H. ASRUN, M,Eng, Sc

Tembusan disampaikan Kepada Yth :


1. GubernurPropinsiSulawesi Tenggara (sebagailaporan);
2. DirekturBina Program Ditjen. CiptaKarya Dept. PU di Jakarta;
3. KepalaDinasKimpraswil Prop. Sultra;
4. Ketua DPRD Kota Kendari;
5. KepalaBappedadan PM Kota Kendari
6. Arsip;
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayah-NYA, sehingga kita diberi
kesehatan, dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan penyusunan dokumen Rencana
Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Kota Kendari
tahun 2016-2020.

Penyusunan Dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya Tahun 2016-2020 Kota Kendari ini
disusun untuk memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum. Dalam dokumen ini materi yang dicakup secara teknis meliputi
bidang kegiatan Pengembangan Permukiman, bidang Pengembangan Air Bersih,
Pengembangan Drainase Kota, Persampahan, Pengelolaan Limbah, Pembangunan Jalan
Lingkungan, Aspek Pembiayaan dan Aspek Kelembagaan Daerah yang menangani bidang
Cipta Karya Kota Kendari. Dalam Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPI2-JM) ini juga dilengkapi dengan dokumen memorandum atau kesepakatan Rencana
Investasi, terkait dengan alokasi pendanaan yang harus disiapkan oleh masing-masing
stakeholder antara lain Pemerintah Kota, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Pusat dan kontribusi
masyarakat serta sektor swasta dalam pelaksanaannya.

Penyusunan dokumen RPIJM ini merupakan perwujudan dari VISI dan MISI Walikota
dan Wakil Walikota Kendari periode Tahun 2013-2017 yang diharapkan dapat dimanfaatkan
dan menjadi acuan dalam proses perencanaan dan pelaksanaannya, sehingga dapat
memberikan manfaat secara maksimal kepada semua pihak.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dokumen ini masih jauh dari kesempurnaan
oleh sebab itu saran dan masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan guna memberikan
kontribusi dalam penyempurnaan laporan ini. Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan bekerjasama dalam
penyusunan dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta
Karya Kota Kendari tahun 2016-2020 ini, semoga ALLAH SWT senantiasa memberikan Rahmat
Hidayah dan Ridha-Nya kepada kita semua.Terima kasih.

Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kendari, Desember 2015

WALIKOTA KENDARI,

Dr. Ir. H. ASRUN, M.Eng.Sc

ii RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

DAFTAR ISI

Surat Bupati/Walikota ...............................................................................


Kata Pengantar ..........................................................................................
Daftar Isi ....................................................................................................
Daftar Tabel ...............................................................................................
Daftar Gambar ...........................................................................................
Daftar Istilah .............................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ...........................................................................


1.1 Latar Belakang ..........................................................................
1.2 Maksud dan Tujuan RP12-JM Bidang Cipta Karya .........................
1.3 Prinsip Penyusunan RP12-JM Bidang Cipta Karya .........................
1.4 Mekanisme Penyusunan RP12-JM Bidang Cipta Karya ..................

BAB II ARAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA


2.1 Konsep Perencanaan dan Pelaksanaan Program Ditjen Cipta Karya
2.2 Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya ..........
2.2.1 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) .
2.2.2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2.2.3 Visi dan Misi RPJPN 2005 – 2025 .......................................
2.2.4 Arahan Kebijakan untuk Pembangunan Nasional .................
2.2.5 Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) .............................................
2.2.6 Masterplan percepatan dan Perluasan Pengentasan
Kemiskinan Indonesia (MP3KI) ..........................................
2.2.7 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) .......................................
2.2.8 Direktif Presiden ..............................................................
2.3 Peraturan Perundangan Terkait Bidang PU/CK .............................
2.3.1 UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan & Permukiman ...
2.3.2 UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung .............
2.3.3 UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air .................
2.3.4 UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan ..
2.4 Amanat Internasional Bidang Cipta Karya ....................................
2.4.1 Agenda Habitat ................................................................
2.4.2 Konferensi Rio+20 ...........................................................
2.4.3 Millenium Development Goals (MDG’) ................................
2.4.4 Sustainable Development Goals .........................................
2.5 Prioritas Program Bidang Cipta Karya ..........................................
2.5.1 Strategi Nasional ..............................................................
2.5.2 Pemenuhan SPM ..............................................................
2.5.3 lnovasi / Kreatifitas program .............................................
2.6 Isu–isu Strategis .......................................................................
2.6.1 Bencanan Alam ................................................................
2.6.2 Perubahan Iklim...............................................................
2.6.3 Kemiskinan ......................................................................
2.6.4 Reformasi Birokrasi ..........................................................
2.6.5 Kepadatan Penduduk........................................................
2.6.6 Perubahan Gender ...........................................................
2.6.7 Green Ekonomi ................................................................
2.7 Permasalahan dan Potensi Daerah ..............................................

BAB III RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL


RP12JM ........................................................................................
3.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
3.2 RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN)
3.3 Arahan RTRW Pulau Sulawesi
3.4 Arahan RTRW Provinsi Sulawesi Tenggara
3.5 Arahan RTRW Kota Kendari

BAB IV PROFIL KABUPATEN/KOTA .........................................................


4.1 Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah ............................
4.2 Gambaran Demografi ................................................................
4.3 Gambaran Topografi ..................................................................
4.4 Gambaran Geohidrologi .............................................................
4.5 Gambaran Geologi......................................................................
4.6 Gambaran Klimatologi ................................................................
4.7 Kondisi Sosial dan Ekonomi .........................................................

BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA


5.1 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
5.2 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung ....................
5.3 Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten/Kota
(RISPAM) ..................................................................................
5.4 Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK) .............................................
5.5 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)...............
5.6 Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan
Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota .........................................
5.7 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota (RTBL KSK) .......................................................
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

5.8 Integrasi Strategi Pembangunan Kab/Kota dan Sektor ...................


5.8.1 Strategi pembangunan kabupaten/kota (disesuaikan) .........
5.8.2 Strategi Pembangunan Kawasan .......................................

BAB VI ASPEK TEKNIS PER SEKTOR


6.1 Pengembangan Permukiman dan Penataan Bangunan...................
6.1.1 Pengembangan Permukiman (2412) ..................................
6.1.1.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan ...............
6.1.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan
Tantangan .........................................................
6.1.1.3 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman ...
6.1.1.4 Program-Program Sektor Pengembangan
Permukiman ......................................................
6.1.2 Penataan Bangunan (2413)
6.1.2.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan ..............
6.1.2.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan
Tantangan ........................................................
6.1.2.3 Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan ...............
6.1.2.4 Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan PBL
6.1.2.5 Usulan Program dan Kegiatan .............................
6.1.3 Usulan program dan kegiatan Pengembangan Permukiman dan
Penataan Bangunan .........................................................
6.2 Sistem Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Permukiman (Sanitasi) ...............................................................
6.2.1 Sistem Penyediaan Air Minum (2415) ................................
6.2.1.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan ..............
6.2.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan,dan
Tantangan ........................................................
6.2.1.3 Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum .
6.2.1.4 Program dan Kriteria Kesiapan, serta Skema Kebijakan
Pendanaan Pengembangan SPAM ........................
6.2.2 Penyehatan Lingkungan Permukiman (Sanitasi) ..................
6.2.2.1 Air Limbah .........................................................
6.2.2.1.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
6.2.2.1.2 Isu strategis, Kondisi Eksisting,
Permasalahan dan Tantangan ..............
6.2.2.1.3 Analisis Kebutuhan Pengelolaan Air Limbah
.........................................................
6.2.2.1.4 Program dan Kriteria Kesiapan
Pengembangan Air Limbah .................
6.2.2.2 Persampahan .....................................................
6.2.2.2.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
6.2.2.2.2 Isu strategis, Kondisi Eksisting,
Permasalahan Tantangan ....................
6.2.2.2.3 Analisis Kebutuhan Persampahan .........
6.2.2.2.4 Program dan Kriteria Kesiapan
Pengelolaan Persampahan ...................
6.2.2.3 Drainase
6.2.2.3.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup
6.2.2.3.2 Isu strategis, Kondisi Eksisting,
Permasalahan dan Tantangan ..............
6.2.2.3.3 Analisis Kebutuhan Drainase ................
6.2.2.3.4 Program dan Kriteria Kesiapan
Pengembangan Drainase .....................
6.2.2.4 Usulan Program dan Kegiatan Sistem Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Permukiman (Sanitasi)

BAB VII KETERPADUAN PROGRAM BERDASARKAN ENTITAS ..................


7.1 Usulan Program di Entitas Regional ............................................
7.2 Usulan Program di Entitas Kabupaten/Kota ..................................
7.3 Usulan Program di Entitas Kawasan ............................................
7.4 Usulan Program di Entitas Lingkungan/Komunitas ........................

BAB VIII ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL .............................................


8.1 Aspek Perlindungan Lingkungan
8.1.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
8.1.2 AMDAL UKL-UPL dan SPPLH
8.2 Aspek Sosial
8.2.1 Aspek Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta
Karya .............................................................................
8.2.2 Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta
Karya .............................................................................
8.2.3 Aspek Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang
Cipta Karya .....................................................................

BAB IX ASPEK PEMBIAYAAN ...................................................................


9.1 Profil APBD Kota Kendari
9.2 Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya
9.2.1 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya
Bersumber dari APBN dalam 5 tahun ................................
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

9.2.2 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya


Bersumber dari APBD dalam 5 tahun ................................
9.2.3 Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta
Karya dalam 5 tahun .......................................................
9.2.4 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya
Bersumber dari Swasta ....................................................
9.3 Proyeksi dan Rencana Investasi Bidang Cipta Karya .....................
9.3.1 Proyeksi APBD 5 tahun ke depan ......................................
9.3.2 Rencana Pembiayaan Perusahaan Daerah .........................
9.3.3 Rencana Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bidang Cipta
Karya .............................................................................
9.4 Analisis Keterpaduan Strategi Peningkatan Investasi Pembangunan
Bidang Cipta Karya ...................................................................
9.4.1 Analisis Kemampuan Keuangan Daerah
9.4.2 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya

BAB X ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN/KOTA


10.1 Kondisi Kelembagaan Saat Ini
10.1.1 Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya
10.1.2 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
10.1.3 Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
10.2 Analisis Kelembagaan
10.2.1 Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya
10.2.2 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
10.2.3 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
10.2.4 Analisis SWOT Kelembagaan
10.3 Rencana Pengembangan Kelembagaan
10.3.1 Rencana Pengembangan Keorganisasian
10.3.2 Rencana Pengembangan Ketatalaksanaan
10.3.3 Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB XI MATR1KS RENCANA PROGRAM INVESTAS11NFRASTRUKTUR


JANGKA MENENGAH (RP12-JM) BIDANG CIPTA KARYA
11.1 Matriks Program Investasi RP12-JM Kabupaten/Kota
11.1 Matriks Keterpaduan Program RPI2-JM Kabupaten/Kota
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DAFTAR TABEL
Nama Tabel Halaman

TABEL 2.1 : Delapan tujuan dan Sasaran yang disepakati dalam II-29
Millenium Development Goals
TABEL 3.1 Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat III-4
Kegiatan Wilayah (PKW) berdasarkan PP Nomor 26
Tahun 2008 tentang RTRWN
TABEL  3.2 Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) III-5
Berdasarkan PP Nomor 26 tahun 2008 tentang RTRWN
TABEL  3.3 Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Berdasarkan III-7
PP Nomor 26 tahun 2008 tentang RTRWN
TABEL 3.4 : Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan III-31
TABEL 3.5 : Nama Ruas Jalan Arteri Primer III-36
TABEL 3.6 : Nama Ruas Jalan Strategis Nasional III-38
TABEL 3.7 : Rencana Kawasan Budidaya Di Provinsi Sulawesi Tenggara III-46
TABEL 3.8 : Rencana Struktur Ruang III-58
TABEL 3.9 : Rencana Kawasan Lindung III-61
TABEL 3.10 : Rencana Hirarki Jalan III-66
TABEL 3.11 : Rencana Pengembangan Sistem Transportasi III-66
TABEL 4.1 : Luas Wilayah Administrasi Kota Kendari IV-1
TABEL 4.2 : Penduduk Kota Kendari Menurut Kelompok Umur dan Jenis IV-5
Kelamin Tahun 2011
TABEL 4.3 : Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan IV-6
TABEL 4.4 : Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Kendari 5 Tahun IV-6
Terakhir
TABEL 4.5 : Persebaran Penduduk Kota Kendari menurut Kecamatan IV-7
2009 s.d 2011
TABEL 4.6 : Jumlah Kepadatan penduduk Kota Kendari Tahun 2009 s.d IV-7
2011 (Dalam jiwa/km2)
TABEL 4.7 : Penduduk Kota Kendari menurut Kelompok Umur dan Jenis IV-8
Kelamin Tahun 2011
TABEL 4.8 : Penduduk Kota Kendari menurut Jenis Kelamin dan Rasio IV-9
Jenis Kelamin Tahun 2007 s.d 2011
TABEL 4.9 : Penduduk Kota Kendari menurut Kecamatan, Jenis Kelamin IV-9
dan Rasio Jenis Kelamin Tahun 2011
TABEL 4.10 : Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kota IV-9
Kendari Tahun 2011
TABEL 4.11 : Keadaan Penduduk Kota Kendari Berdasarkan Lapangan IV-10
Pekerjaan Utama Tahun 2011
TABEL 4.12 : Luas dan Jenis Tanah di Kota Kendari Tahun 2010 IV-16
TABEL 4.13 : Sebaran Daerah Sangat Rawan Longsor Berdasarkan IV-19
Kemiringan, Jenis Tanah dan Penggunaan Lahan
TABEL 4.14 : Sebaran Daerah Rawan Longsor Kota Kendari Berdasarkan IV-19
Kemiringan, Jenis Tanah dan Penggunaan Lahan
TABEL 4.15 : Kondisi Klimatologi Kota Kendari Tahun 2011 IV-23
TABEL 4.16 : Garis Kemiskinan, Jumlah, dan Persentase Penduduk Miskin IV-25
Kota Kendari 2008 – 2010
TABEL 4.17 : Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Menurut Tingkat IV-26
Pendidikan
TABEL 4.18 : Fasilitas Kesehatan di Kota Kendari Tahun 2009 – 2011 IV-28
TABEL 4.19 : Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kota Kendari IV-29
Tahun 2005-2009 (%)
TABEL 4.20 : PDRB Per kapita Kota Kendari Tahun 2005 – 2009 IV-30

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 viii 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
(Rp.)

TABEL 4.21 : Rekapitulasi Nilai Investasi PMA dan PMDN Tahun 2008 - IV-32
2010
TABEL 4.22 : Obyek Wisata di Kota Kendari IV-34
TABEL 5.1 : Identifikasi Permasalahan Aspek Teknis, Dalam V-12
Pengembangan SPAM PDAM Kota Kendari
TABEL 5.2 : Data Tingkat Kebocoran PDAM Kota Kendari V-15
TABEL 5.3 : Perbaikan Kebocoran dan Penggantian Meter PDAM Kota V-15
Kendari
TABEL 5.4 : Penyebab Masalah Kebocoran Air PDAM Kota Kendari V-15
TABEL 5.5 : Visi dan Misi Sanitasi Kota Kendari V-16
TABEL 5.6 : Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan V-19
Air Limbah Domestik
TABEL 5.7 : Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan V-31
Persampahan
TABEL 5.8 : Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan V-38
Drainase
TABEL 5.9 : Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian PHBS dan V-43
Promosi Higiene
TABEL 5.10 : Spot Kawasan Watu-watu - Kemaraya V-50
TABEL 5.11 : Spot Kawasan Kendari Beach V-50
TABEL 5.12 : Spot Kawasan Kota Lama V-51
TABEL 5.13 : Spot Kawasan Pantai Mayaria V-51
TABEL 5.14 : Pendekatan Kriteria Pemilihan Kawasan Permukiman V-62
Prioritas Kota Kendari 2010
TABEL 5.15 : Matriks Strategi Pembangunan Kota Kendari V-67
TABEL 5.16 : Matriks Strategi Pembangunan Kawasan Prioritas V-78
TABEL 6.1 : Isu-isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Skala VI-01
Kota Kendari
TABEL 6.2 : Perda/Peraturan Gubernur/Peraturan Walikota/Peraturan VI-02
lainnya terkait Pengembangan Permukiman
TABEL 6.3 : Data Kawasan Kumuh di Kota Kendari Tahun 2010 VI-02
TABEL 6.4 : Data Kondisi RSH di Kota Kendari Tahun 2010 VI-03
TABEL 6.5 : Data Kondisi Rusunawa di Kota Kendari VI-05
TABEL 6.6 : Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan VI-06
Permukiman di Kota Kendari
TABEL 6.7 : Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman VI-07
di Kota Kendari Untuk 5 Tahun
TABEL 6.8 : Isu Strategis Sektor PBL di Kota Kendari VI-12
TABEL 6.9 : Peraturan Daerah/Peraturan Walikota terkait Penataan VI-14
Bangunan dan Lingkungan
TABEL 6.10 : Penataan Lingkungan Permukiman VI-14
TABEL 6.11 : Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara VI-18
TABEL 6.12 : Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan VI-19
Kemiskinan
TABEL 6.13 : Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penataan VI-22
bangunan dan Lingkungan
TABEL 6.14 : SPM Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan VI-26
TABEL 6.15 : Kebutuhan Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan VI-27
TABEL 6.16 : Tabel Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan VI-29
Penataan Bangunan dan Lingkungan Kota Kendari
TABEL 6.17 :  Usulan dan Prioritas Program Infrastruktur Permukiman VI-33
Kota Kendari untuk 5 Tahun
TABEL 6.18 :  Usulan pembiayaan proyek VI-35

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 ix 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
TABEL 6.19 :  Usulan Prioritas Kegiatan dan Pembiayaan Pengembangan VI-37
Permukiman Kota Kendari
TABEL 6.20 :  Tabel Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan VI-40
Penataan Bangunan dan Lingkungan Kota Kendari
TABEL 6.21 :  Isu/Permasalahan Yang Ada VI-45
TABEL 6.22 :  Diameter dan Panjang Jaringan Pipa PDAM Kota Kendari VI-55
Tahun 2014
TABEL 6.23 :  Banyaknya Pelanggan Air Minum Menurut Kategori VI-57
Pelanggan
di Kota Kendari (2011 – 2013)
TABEL 6.24 :  Kapasitas Kehilangan Air (Kebocoran) dan Jadwal Layanan VI-57
PDAM Kota Kendari
TABEL 6.25 :  Kemampuan masyarakat dalam penyediaan prasarana dan VI-61
sarana air bersih
TABEL 6.26 :  Sumber Pendapatan dan Pengeluaran PDAM Kota Kendari VI-62
TABEL 6.27 :  Tarif PDAM Menurut Golongan Pelanggan VI-64
TABEL 6.28 :  Jumlah Pegawai PDAM Kota Kendari Tahun 2012 VI-66
TABEL 6.29 :  Jumlah Karyawan PDAM Kota Kendari Berdasarkan Status VI-67
Karyawan Per-31 Desember 2013
TABEL 6.30 :  Kategori PDAM dan indikatornya VI-71
TABEL 6.31 :  Kondisi dan Nilai Indikator PDAM Kota Kendari VI-72
TABEL 6.32 :  Total nilai dan kategori PDAM Kota Kendari Tahun 2011 – VI-72
2013
TABEL 6.33 :  Perhitungan kategori PDAM Kota Kendari Tahun 2006 – 2009 VI-73
TABEL 6.34 :  Peraturan Daerah/Peraturan Walikota terkait Pengelolaan VI-73
Air Minum di Kota Kendari
TABEL 6.35 :  Kemampuan masyarakat dalam penyediaan prasarana dan VI-74
sarana air bersih
TABEL 6.36 :  Kondisi Eksisting Pelayanan SPAM di Kota Kendari VI-75
TABEL 6.37 :  Indentifikasi Permasalahan Pengembangan SPAM Aspek VI-77
Kelembagaan
TABEL 6.38 :  Indentifikasi Permasalahan Pengembangan SPAM Aspek VI-78
Teknis
TABEL 6.39 : Indentifikasi Permasalahan Pengembangan SPAM Aspek VI-79
Pembiayaan
TABEL 6.40 : Indentifikasi Permasalahan Pengembangan SPAM Aspek VI-80
Peran Serta Masyarakat
TABEL 6.41 : Analisis Kebutuhan SPAM Kota Kendari VI-82
TABEL 6.42 : Analisis Kebutuhan Pengembangan SPAM Kota Kendari VI-83
TABEL 6.43 : Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM Kota VI-85
Kendari
TABEL 6.44 : Proyeksi Kemampuan Keuangan Kota Kendari VI-89
TABEL 6.45 : Laporan Laba Rugi PDAM Kota Kendari VI-86
TABEL 6.46 : Laporan Incian Biaya Tahun 2010 VI-87
TABEL 6.47 : Laporan Rincian Biaya Tahun 2010 VI-88
TABEL 6.48 : Laporan Rincian Biaya Tahun 2010 VI-90
TABEL 6.49 : Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Sub Sektor Air VI-95
Limbah Kota Kendari Tahun 2012
TABEL 6.50 : Kapasitas Pelayanan Eksisting VI-102
TABEL 6.51 : Cakupan Pelayanan On Site VI-103
TABEL 6.52 : Cakupan Pelayanan Air Limbah Komunitas Berbasis VI-103
Masyarakat Tahun 2011 di Kota Kendari
TABEL 6.53 : Cakupan Pelayanan Air Limbah Sistem Off Site VI-104
TABEL 6.54 : Parameter Teknis Wilayah Tahun 2011 di Kota Kendari VI-105
TABEL 6.55 : Realisasi Anggaran Pengelolaan Air Limbah Per SKPD VI-107
Kota Kendari 2007 – 2011

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 x 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
TABEL 6.56 : Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kota Kendari 117
TABEL 6.57 : Permasalahan Pengelolaan Air Limbah Yang Dihadapi Kota VI-118
Kendari
TABEL 6.57 : Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Daerah VI-122
TABEL 6.58 : Permasalahan Pengelolaan Air Limbah Yang Dihadapi Kota
Kendari
TABEL 6.59 : Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Pengelolaan VI-126
Persampahan
TABEL 6.60 : Teknis Operasional Pelayanan Persampahan Saat Ini VI-130
TABEL 6.61 : Jumlah Fasilitas Pewadahan Sementara/TPS VI-135
dalam Wilayah Kota Kendari
TABEL 6.62 : Kondisi Eksisting Pengembangan Persampahan VI-139
TABEL 6.63 : Ringkasan Pendapatan dan Belanja Sub Sektor VI-141
Persampahan
TABEL 6.64 : Realisasi Anggaran Persampahan di Kota Kendari 2007 - VI-142
2011
TABEL 6.65 : Realisasi Anggaran Sektor Persampahan Per SKPD Kota VI-143
2007 - 2011
TABEL 6.66 : Peraturan Persampahan Kota Kendari VI-148
TABEL 6.67 : Pengelolaan Persampahan di Kelurahan VI-149
TABEL 6.68 Pengelolaan Persampahan di Tingkat Kota VI-150
TABEL 6.69 : Daftar Program/Proyek Layanan yang Berbasis Masyarakat VI-150
TABEL 6.70 : Permasalahan Pengelolaan Persampahan Yang Dihadapi VI-151
Kota Kendari
TABEL 6.71 : Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Pengelolaan VI-154
Persampahan
TABEL 6.72 : Kondisi Eksisting Pengembangan Drainase Kota Kendari VI-163
Tahun 2012
TABEL 6.73 : Ringkasan Pendapatan dan Belanja dari Subsektor Drainase VI-166
TABEL 6.74 : Realisasi Anggaran Pengelolaan Drainase Kota Kendari VI-166
TABEL 6.75 : Realisasi Anggaran Pengelolaan Drainase Lingkungan VI-167
Setiap SKPD Kota Kendari
TABEL 6.76 : Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kota Kendari VI-172
TABEL 6.77 : Daftar Program/Proyek Layanan Drainase Lingkungan VI-173
Berbasis Masyarakat
TABEL 6.78 : Permasalahan Pengelolaan Sistem Drainase Yang Dihadapi VI-174
Kota Kendari
TABEL 6.79 : Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Pengelolaan VI-176
Drainase
TABEL 7.1 : Design Program Bidang Cipta Karya VII-1
TABEL 7.2 : Format Kerterpaduan Entitas Program Bidang Cipta Karya VII-3
Ta 2014-2018
TABEL 8.1 : Kriteria Penapisan Usulan Program /Kegiatan Bidang Cipta VIII-1
Karya
TABEL 8.2 : Kebutuhan Analisis Perlindungan Sosial pada Program VIII-3
Bidang Cipta Karya di Kota Kendari
TABEL 8.3 : Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin Kota VIII-8
Kendari
TABEL 8.4 : Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya VIII-15
bagi Pengarusutamaan Gender di Kota Kendari
TABEL 8.5 : Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca VIII-17
Pelaksanaan Pembangunan Bidang CK
TABEL 9.1 : Perkembangan Pendapatan Daerah Kota Kendari Tahun IX-2
2008 - 2012
TABEL 9.2 : Perkembangan Pendapatan Daerah Tahun 2008 sampai IX -3
dengan 2012

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 xi 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
TABEL 9.3 : Perkembangan Belanja Daerah Tahun 2008 sampai dengan IX -5
Tahun 2012
TABEL 9.4 : Perkembangan Pembiayaan Daerah Tahun 2008 sampai IX-6
dengan 2012
TABEL 9.5 : Alokasi APBN untuk Pembangunan Bidang Cipta Karya di IX-9
Kota Kendari Tahun 2008-2012
TABEL 9.6 : Perkembangan DAK Infrastruktur Cipta Karya di Kota Kendari IX-10
Tahun 2008 - 2012
TABEL 9.7 : Perkembangan Alokasi APBD untuk pembangunan Bidang Cipta IX-12
Karya Tahun 2008 - 2012
TABEL 9.8 : Perkembangan DDUB Kota Kendari Tahun 2008 - 2012 IX-14

TABEL 9.9 : Perkembangan KPS Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2008 IX-16
- 2012
TABEL 9.10 : Proyeksi Pendapatan APBD Kota Kendari dalam 5 tahun IX-19
kedepan
TABEL 9.11 : Proyek Potensial yang Dapat dibiayai dengan KPS dalam 5 IX-22
Tahun Kedepan
TABEL 9.12 : Perkembangan Net Public Saving (NPS) Tahun 2008 IX-24
Sampai Dengan Tahun 2012
TABEL 9.13 : Perkembangan Debt Service Caverage Ratio (Dscr) Tahun IX-25
2008 Sampai Dengan 2012
TABEL 10.1 : Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya di Kota X-8
Kendari
TABEL 10.2 : Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya X-10
TABEL 10.3 : Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya X-12
TABEL 10.4 : Matriks Kebutuhan Sumber Daya Manusia Bidang Cipta X-15
Karya
TABEL 10.5 : Matriks Analisis SWOT Kelembagaan X-17
TABEL 11.1 : Matriks Program dan Investasi Jangka Menengah Bidang XI-2
Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 – 2018
TABEL 11.2 : Ringkasan Matriks RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2016 XI-16
TABEL 11.3 : Ringkasan Matriks RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2017 XI-17
TABEL 11.4 : Ringkasan Matriks RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2018 XI-18
TABEL 11.5 : Ringkasan Matriks RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2019 XI-19
TABEL 11.6 : Ringkasan Matriks RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2020 XI-20

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 xii 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DAFTAR GAMBAR
Nama Gambar Halaman
GAMBAR 1.1 : SK Pembentukan Tugas Pendampingan Penyusunan Randal I-10
Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya Tahun Anggaran 2013
GAMBAR 2.1 : Diagram Konsep Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan II-1
Bidang Cipta Karya

GAMBAR 3.1 : Rencana Struktur Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara III-43

GAMBAR 3.2 : Peta Rencana Pola Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara III-47

GAMBAR 3.3 : Peta Kawasan Strategis Propinsi Sulawesi Tenggara III-50

GAMBAR 3.4 : Konsep Imajiner Pengembangan Struktur Ruang Kota Kendari III-55

GAMBAR 3.5 : Peta Rencana Struktur Ruang Kota Kendari III-59


Model Tata Letak Pemanfaatan TPS Menjadi Pusat Pengelolaan
GAMBAR 3.6 : III-71
Sampah Terpadu
GAMBAR 3.7 : Peta Pola Pemanfaatan Ruang Kota Kendari III-72

GAMBAR 3.8 : Peta Kawasan Strategis Kota Kendari III-75

GAMBAR 4.1 : Peta Administrasi Kota Kendari IV-04

GAMBAR 4.2 : Peta Ketinggian Lereng Kota Kendari IV-9

GAMBAR 4.3 : Peta Lereng/kontur Kota Kendari IV-9


Peta Daerah Aliran Sungai Wanggu dan sekitarnya di Kota
GAMBAR 4.4 : IV-13
Kendari
GAMBAR 4.5 : Peta Jenis Tanah di Kota Kendari IV-17

GAMBAR 4.6 : Peta Kawasan Rawan Bencana Banjir di Kota Kendari IV-18

GAMBAR 4.7 : Peta Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor di Kota Kendari IV-21

GAMBAR 5.1 : Peta Rencana Pengembangan SPAM di Kota Kendari V-14

GAMBAR 6.1 : Sungai Pohara VI-53


peta Rencana Pembagian Wilayah Pelayanan PDAM Kota
GAMBAR 6.2 : VI-56
Kendari
GAMBAR 6.3 : Intake Pohara VI-58

GAMBAR 6.4 : Out Let Dari Booster Pump VI-60

GAMBAR 6.5 : Ruang Head Tekan Pompa 2 VI-60


Bagan Struktur Organisasi PDAM Kota Kendari (Lamp. SK
GAMBAR 6.6 : VI-70
Direktur PDAM No. 02/6900SK/I tanggal 09 Januari 2008)
GAMBAR 6.7 : Jamban Warga berada di kali VI-102

RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 xiii


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Air limbah warga yang langsung di buang di drainase belakang
GAMBAR 6.8 : VI-102
rumah
GAMBAR 6.9 : Jamban Warga yang menjorok ke tepi teluk Kendari VI-102

GAMBAR 6.10 : Struktur Badan Lingkungan Hidup Kota Kendari VI-111

Struktur Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota


GAMBAR 6.11 : VI-113
Kendari

GAMBAR 6.12 : Struktur Dinas pekerjaan Umum Kota kendari. VI-115

GAMBAR 6.13 : Beberapa persoalan sampah di Kota VI-122

GAMBAR 6.14 : Tong Sampah VI-136

GAMBAR 6.15 : Peta Jaringan Pelayanan Persampahan di Kota Kendari VI-137

GAMBAR 6.16 : Peta Pengembangan Persampahan di Kota Kendari VI-138

GAMBAR 6.17 : Struktur Pengelola Persampahan Kota Kendari VI-144

GAMBAR 6.18 : Struktur Badan Lingkungan Hidup Kota Kendari VI-146

GAMBAR 6.19 : Drainase yang tersumbat, sehingga meluap VI-160


Drainase yang penuh dengan kotoran sampah dan bahan
GAMBAR 6.20 : VI-160
bangunan
GAMBAR 6.21 : Aliran kali yang di penuhi oleh sampah VI-160

GAMBAR 6.22 : Peta Jaringan Sistem Drainase di Kota Kendari VI-162

GAMBAR 6.23 : Peta Kawasan Potensi Genangan/Banjir di Kota Kendari VI-163

GAMBAR 6.24 : Struktur Kelembagaan Dinas Pekerjaan Umum VI-168

Struktur Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota


GAMBAR 6.25 : VI-170
Kendari

GAMBAR 10.1 : Struktur Organisasi Pemerintah Kota Kendari X-4

GAMBAR 10.2 : Struktur Organisasi Dinas PU Kota Kendari X-7

RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 xiv


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 
DAFTAR SINGKATAN

APBN : ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

APBD : ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

RPIJM : RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

RPJMD : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

RTRW : RENCANA TATA RUANG WILAYAH

RPJPN : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL

RPJM : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

KSNP : KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN


PERKOTAAN
SPP : SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

SWOT : STRENGHT, WEAKNESS, OPPORTUNITY, AND THREAT

AMDAL : ANALISA MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

RTBL : RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

KASIBA : KAWASAN SIAP BANGUN

LISIBA : LINGKUNGAN SIAP BANGUN

USDA : UNITED STATES DEPARTMENT OF AGRICULTURE

KTK : KAPASITAS TUKAR KATION

DAS : DAERAH ALIRAN SUNGAI

PDRB : PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PMA : PENANAM MODAL ASING

PMDN : PENANAM MODAL DALAM NEGERI

IHK : INDEKS HARGA KONSUMEN

PPS : PELABUHAN PERIKANAN SAMUDRA

PAD : PENGHASILAN ASLI DAERAH

BPS : BIRO PUSAT STATISTIK

PNPM : PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

P2KP : PROGRAM PENGETASAN KEMISKINAN PERKOTAAN

RIS : RENCANA INDUK SISTEM

PDAM : PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

BUMD : BADAN USAHA MILIK DARAH

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 xv 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 
SR : SAMBUNGAN RUMAH

IPLT : INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA

IPAL : INSTALASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH

TPA : TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR

MDG’s : MILLENIUM DEVELOPMENT GOALs

SANIMAS : SANITASI MASYARAKAT

MBR : MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH

RTH : RUANG TERBUKA HIJAU

PERDA : PERATURAN DAERAH

RUSUNAWA : RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA

K3 : KEBERSIHAN, KETERTIBAN DAN KEINDAHAN

PKL : PEDAGANG KAKI LIMA

BLUD : BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

RSUD : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BWK : BAGIAN WILAYAH KOTA

CBD : CENTRAL BUSSINESS DISTRICT

BTS : BASE TRANSCEIVER STATION

UKL : UNIT KELOLA LINGKUNGAN

UPL : UNIT PEMANTAUAN LINGKUNGAN

RIPP : RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

PSD : PRASARANA DASAR

KSNPP : KEBIJAKSANAAN DAN STRATEGI NASIONAL PERUMAHAN


DAN PERMUKIMAN
KSNP-SPP : KEBIJAKSANAAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN
SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
RDTRKP : RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN

RDTR : RENCANA DETAIL TATA RUANG

KDB : KOEFISIEN DASAR BANGUNAN

KLB : KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN

KDH : KOEFISIEN DAERAH HIJAU

KTB : KOEFISIEN TAPAK BESMEN

TDR : TRANSFER OF DEVELOPMEN RIGHT

GSB : GARIS SEMPADAN BANGUNAN

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 xvi 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 
GSpB/GSbP : GARIS SEMPADAN SAMPING/BELAKANG BANGUNAN

WTm : WISMA TAMAN

WSd : WISMA SEDANG

WBs : WISMA BESAR

DAMIJA : DAERAH MILIK JALAN

RISPK : RENCANA INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

PLPBK : PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS


KOMUNITAS
SLBM : SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

PS : PRASARANA DAN SARANA

CDM : CLEAN DEVELOPMENT MENCHANISM

3R : REDUCE, REUSE, AND RECYCLING

RGTRKP : RENCANAN GABUNGAN TATA RUANG KOTA PROVINSI

SPA : STASIUN PERALIHAN ANTARA

TPA : TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR

TPS : TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA

DAU : DANA ALOKASI UMUM

DAK : DANA ALOKASI KHUSUS

DED : DETAIL ENGGINERING DESIGN

SPAL : SISTEM PEMBUANGAN AIR LIMBAH

LPS/LPA : LAHAN PEMBUANGAN SEMENTARA/AKHIR

RI-SPAM : RENCANA INDUK SISTEM PENGELOLAAN AIR MINUM

WTP/IPA : WATER TREATMENT PLANT / INSTALASI PENGOLAHAN AIR

KSM : KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT

SDP : SUMUR DALAM PRIBADI

SDU : SUMUR DALAM UMUM

PP : PERPIPAAN PRIBADI

APS : AIR PERMUKAAN SUNGAI

PML : PERPIPAAN MILIK LSM

SPDP : SUMUR DALAM PDAM

HU : HIDRAN UMUM

BHP : BAGI HASIL PAJAK

PBB : PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 xvii 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 
BPHTB : BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

NPHB : NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH

SILPA : SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN

DDUB : DANA DENGAN URUSAN BERSAMA

SOP : STANDAR OPERASI BAKU

SI : SURVEI DAN INVESTIGASI

MONEV : MONITORING DAN EVALUASI

UPTD : UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

NKLD : NERACA KUALITAS LINGKUNGAN DAERAH

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 xviii 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Untuk mewujudkan bangsa yang mandiri, adil, dan makmur seperti yang dicita-citakan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, salah satu
caranya adalah dengan mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan
melalui perwujudan permukiman tanpa kumuh. Untuk menunjang lingkungan permukiman di
tanah air, perlu dibangun prasarana dan sarana permukiman yang mencukupi dan
berkualitas yang dikelola secara profesional, kredibel, mandiri, dan efisien. Di samping itu,
RPJPN juga mengamanatkan bahwa pembangunan bidang air minum dan sanitasi diarahkan
pada upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat serta untuk menunjang pertumbuhan
ekonomi. Hal ini ditekankan kembali dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2010-2014 yang menyatakan bahwa salah satu arahan kebijakan dalam
bidang pengembangan perumahan permukiman adalah meningkatkan aksesibiltas
masyarakat terhadap layanan air minum dan sanitasi yang memadai.

Arahan dalam RPJPN dan RPJMN terkait pembangunan infrastruktur permukiman merupakan
amanat yang harus diemban bersama oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Kawasan Permukiman. Dijelaskan dalam PP 38 Tahun 2007 bahwa Pemerintah
Kabupaten/Kota berperan sebagai pelaksana pembangunan infrastruktur fisik bidang Cipta
Karya, sedangkan Pemerintah Pusat bertindak sebagai pengatur, pembina, dan pengawas
pembangunan infrastruktur permukiman di Indonesia. Hal ini sesuai kebijakan desentralisasi
yang dilakukan di Indonesia saat ini, dimana pemerintah daerah dituntut untuk lebih
berperan aktif dalam melayani dan mensejahterakan masyarakat. Agar dapat memberikan
manfaat yang sebesar- besarnya bagi masyarakat, pemerintah daerah perlu merencanakan
pembangunan infrastruktur permukiman secara terpadu dengan mendayagunakan sumber
daya secara optimal, efisien, dan efektif sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.

Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Daerah Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara,
dalam mengemban tugasnya dalam mendukung program pembangunan infrastruktur
permukiman secara terpadu menyiapkan perencanaan program khusus bidang Cipta Karya
yang diberi nama Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
bidang Cipta Karya. RPI2-JM ini dikembangkan sebagai upaya Pemerintah Kota Kendari
dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur permukiman secara merata di seluruh

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 1


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

wilayah Kota Kendari dengan cara yang lebih terpadu, efisien dan efektif sehingga dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

Maksud RPI2-JM yaitu untuk mewujudkan kemandirian penyelenggaraan pembangunan


infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, menciptakan kualitas kehidupan masyarakat
yang sejahtera selaras dengan tujuan pembangunan nasional.

Sedangkan tujuan RPI2-JM adalah sebagai dokumen yang dijadikan acuan dalam
perencanaan program dan anggaran serta pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya
yang berasal dari berbagai sumber pendanaan, baik APBN, APBD Propinsi, APBD Kota,
maupun sumber pendanaan lainnya dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup sector
Pengembangan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Sistem Penyediaan Air
Minum, dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (air limbah permukiman, persampahan,
dan drainase).

1.3 PRINSIP PENYUSUNAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya mengacu pada Perangkat peraturan
perundangan sebagai berikut:

Undang – Undang (UU)


 UU No. 02 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan
Umum;
 UU No. 01 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
 UU No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun;
 UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
 UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah;
 UU No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
 UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal;
 UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
 UU No. 07 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air;
 UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
 UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah;
 UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah;
 UU No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan;
 UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 2


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Peraturan Pemerintah (PP)


 PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga
 PP No. 30 Tahun 2011 Tentang Pinjaman Daerah;
 PP No. 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
 PP No. 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan;
 PP No. 07 Tahun 2008 Tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
 PP No. 42 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air;
 PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
 PP No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
 PP No. 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah;
 PP No. 2 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri;
 PP No. 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara atau Daerah;
 PP No. 5 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan;
 PP No. 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan SPAM;
 PP No. 36 tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG (Undang Undang Bangunan
Gedung);
 PP No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
 PP No. 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan Penerapan Sistem Penyediaan Air
Minum.

Peraturan Presiden (Perpres)


 Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam
Penyediaan Infrastruktur;
 Perpres No. 05 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
2010-2014;
 Perpres No. 13 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun
2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan
Infrastruktur;
 Perpres No. 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;
 Perpres No. 56 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Perpres No. 67 Tahun 2005
Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;
 Perpres No. 65 Tahun 2011 Tentang Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan
Provinsi Papua Barat;
 Perpres No. 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia;
 Perpres No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah
Kaca.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 3


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum


 Permen PU No. 14/PRT/M/2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian PU
yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri;
 Permen PU No. 02/PRT/M/2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum
Tahun 2010-2014;
 Permen PU No. 12/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan
Pengembangan SPAM;
 Permen PU No. 14/PRT/M/2010 Tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang;
 Permen PU No. 15/PRT/M/2010 Tentang Penggunaan DAK Bidang Infrastruktur;
 Permen PU No. 16/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan
Gedung;
 Permen PU No. 01/PRT/M/2009 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM Bukan
Jaringan Perpipaan;
 Permen PU No. 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan Bidang PU yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL dan UPL;
 Permen PU No. 16/PRT/M/2008 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP);
 Permen PU No. 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan;
 Permen PU No. 18/PRT/M/2007 Tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum;
 Permen PU No. 20/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM);
 Permen PU No. 21/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP);
 Permen PU No. 494/PRT/M/2005 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
Perkotaan (KSNP Kota).

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Permen LH)


 Permen LH No. 05 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib
AMDAL;
 Permen LH No. 09 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum KLHS;
 Permen LH No. 13 Tahun 2010 Tentang UKL – UPL dan SPPLH;
 Permen LH No. 14 Tahun 2010 Tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau
Kegiatan yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki
Dokumen Lingkungan Hidup.

Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)


 Permendagri No. 57 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Perkotaan;
 Permendagri No. 33 Tahun 2008 Tentang Pedoman Hubungan Kerja Organisasi Perangkat
Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 4


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 Permendagri No. 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi


Perangkat Daerah;
 Permendagri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang
direvisi menjadi Permendagri Nomor 59 Tahun 2007.

Peraturan Kementerian Lainnya


 Peraturan Menteri Bappenas No 3 Tahun 2012 Tentang Panduan Umum Pelaksanaan KPS
dalam Pembangunan Infrastruktur;
 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum;
 Keputusan Menteri PAN Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 Tentang Pedoman Perhitungan
Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja dalam Rangka Penyusunan Formasi
Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Daerah
 Peraturan Daerah Kota Kendari Nomor 10 Tahun 2001 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kota Kendari Tahun 2001 - 2020);
 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kendari
 Peraturan Daerah Kota Kendari No. 4 Tahun 1996 tentang Kebersihan, Ketertiban, dan
Keindahan.
 Peraturan Daerah Kota Kendari No. 15 Tahun 2008 tentang Garis Sempadan.
 Peraturan Daerah Kota Kendari No. 1 Tahun 2011 tentang Peraturan Bangunan Gedung.
 Peraturan Daerah Kota Kendari No.4 Tahun 2007 Tentang Retribusi Pengangkutan lumpur
tinja.
 Peraturan Daerah Kota Kendari Nomor 09 Tahun 2013 Tentang RPJMD Kota Kendari
Tahun 2013-2017.
 Peraturan Daerah Kota Kendari No. 4 Tahun 2009 Tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Standar Operasional Prosedur (SOP).
 Perda Daerah Kota Kendari No.3 Tahun 2010 Tentang Organisasi PDAM Kota Kendari;
 Perda Daerah Kota Kendari No. 7 Tahun 2010 Tentang Pelayanan Air Minum di Kota
Kendari.
 Peraturan Daerah Kota Kendari Nomor 7 tahun 2012 Tentang pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Kota Kendari tahun 2012 Nomor 7);
 Peraturan Walikota Kendari Nomor 9 tahun 2008 Tentang Pengelolaan Ruang Terbuka
Hijau;
 Peraturan Walikota Kendari Nomor 10 tahun 2010 Tentang Perlindungan dan Penghijauan
Kota.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 5


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

1.4 MEKANISME PENYUSUNAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

1.4.1 UNIT PELAKSANA DI PUSAT DAN DAERAH

Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya Kota Kendari pada dasarnya melibatkan pemerintah
pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen
Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai
fasilitator, dan pemerintah kota merupakan penyusun dari dokumen RPI2-JM.

Di dalam mekanisme penyusunanan RPI2-JM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan di Pusat
dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPI2-JM/Randal yang terdiri dari pejabat
yang mewakili Direktorat Bina Program, Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat
Tata Bangunan dan Lingkungan, Direktortat Pengembangan Air Minum, Direktorat
Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Dalam Direktorat Bina Program
Cipta Karya juga terdapat Koordinator Wilayah (Korwil).

Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPI2-JM yang berfungsi memfasilitasi antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPI2-JM. Satgas
Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dari unsur
Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta
Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi.

Sementara di tingkat kabupaten/kota, dibentuk satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota yang


bertugas menyusun RPI2-JM. Satgas dibentuk dengan SK Bupati/Walikota dengan anggota
terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait
pembangunan Cipta Karya, dan PDAM.

1.4.2 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIT PELAKSANA

Setiap tingkatan Satgas RPI2-JM/Randal mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing-
masing yang diatur dalam SK Dirjen Cipta Karya No. 25/KPTS/DC/2012. Berdasarkan SK
tersebut, Satgas Randal Pusat bersama Korwil berperan sebagai Pembina dengan melakukan
fungsi pengaturan, pembinaan dan pengawasan dalam penyusunan RPI2-JM
Kabupaten/Kota. Satgas Randal Pusat memiliki tugas dan tanggung jawabnya yaitu:

1. Tim Pengarah
a. Menentukan arah kebijakan pelaksanaan pendampingan dan fasilitasi dalam
perencanaan program pengendalian pelaksanaan program di Bidang Cipta Karya; dan
b. Memberikan dukungan dalam perencanaan program Bidang Cipta Karya antara
Kabupaten/Kota, Provinsi, serta mitra kerjasama lainnya baik di dalam dan di luar
Kementerian PU.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 6


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

2. Kepala Satuan Tugas


a. Melaksanakan rencana program pendampingan perencanaan dan pengendalian
program Bidang Cipta Karya;
b. Melaksanakan pembinaan kepada daerah terkait perencanaan program Bidang Cipta
Karya;
c. Melaksanakan pembinaan kepada daerah terkait pengendalian dan pelaksanaan
program Bidang Cipta Karya;dan
d. Melakukan peningkatan kelembagaan dan kemampuan sumber daya manusia Randal
Provinsi untuk meningkatkan dan memperkuat tugas perencanaan dan pengendalian
program di Bidang Cipta Karya.

3. Koordinator Wilayah
a. Melaksanakan rencana aksi fasilitasi dan pendampingan bagi Kabupaten/Kota melalui
Pemerintah Provinsi untuk meningkatkan kualitas perencanaan Program Bidang Cipta
Karya;
b. Memantau pelaksanaan perencanaan dan pengendalian program Bidang Cipta Karya di
daerah, khususnya sampai dengan tataran Provinsi, dan tidak tertutup kemungkinan
bagi Kabupaten/Kota;
c. Memantau kualitas/kelayakan dan sinkronisasi muatan substansi dokumen
perencanaan program Bidang Cipta Karya yaitu RPI2-JM, Memorandum Program,
SPPIP, SSK, RISPAM, dan RTBL;
d. Mendampingi penyusunan pemuktahiran Pedoman Penyusunan Rencana Program
Investasi Jangka Menengah Kabupaten/Kota;
e. Bersama Pemerintah Provinsi menjaring dan mensinkronisasikan usulan program
Bidang Cipta Karya tahun 2015 yang terpadu dengan berbagai sumber pendanaan dan
berbasiskan pada RPI2-JM Kabupaten/Kota;
f. Penajaman dan sosialisasi kualitas muatan substansi RPI2-JM Kabupaten/Kota kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota;
g. Bersama dengan Pemerintah Provinsi mendampingi Kabupaten/Kota dalam menyiapkan
program Cipta Karya yang potensial dibiayai melalui alternatif sumber pembiayaan
Cipta Karya seperti CSR, PHLN, dll;
h. Memonitoring dan mengevaluasi terhadap penyempurnaan/pemuktahiran dokumen-
dokumen perencanaan program Bidang Cipta Karya yang telah disusun oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota;
i. Membina dan mendampingi Provinsi dalam mengevaluasi tahunan dari pelaksanaan
program dan anggaran pembangunan bidang Cipta Karya; dan
j. Membina dan mendampingi Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian Program
Infrastruktur Permukiman di tingkat pusat.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 7


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

4. Sekretariat
a. Melaksanakan tugas harian dan operasional dari Satuan Tugas Perencanaan dan
Pengendalian;
b. Mengumpulkan data dan informasi terkait dengan perencanaan dan pengendalian
program Bidang Cipta Karya;
c. Menyusun dan mengelola sistem knowledge management yang mampu memberi
wadah pembelajaran bagi seluruh stakeholder Randal;
d. Memfasilitasi koordinasi antara Randal Pusat dengan Randal Provinsi serta Pemerintah
Kabupaten/Kota;
e. Memfasilitasi dan membina Satuan Tugas Randal Provinsi untuk penyelesaian
permasalahan terkait proses pelaksanaan penyiapan perencanaan program dan
pengendalian pelaksanaan program Cipta Karya;
f. Memfasilitasi pelaksanaan pendampingan perencanaan dan pengendalian Bidang Cipta
Karya kepada Randal Provinsi dan termasuk kepada Pemerintah Kabupaten/Kota;
g. Memberi dukungan teknis, administrasi dan logistik pada Kepala Satuan Tugas dan
Koordinator Wilayah;
h. Menyiapkan sumber data (kearsipan) dari pelaksanaan kegiatan perencanaan dan
pengendalian pelaksanaan program dari tahun yang sedang berjalan atau yang sudah
terlaksana; dan
i. Memberi masukan dan evaluasi hasil dari pelaksanaan perencanaan dan pengendalian
program bidang Cipta Karya kepada Kepala Satuan Kerja Randal Pusat dan Koordinator
Wilayah.

Satgas RPI2-JM/Randal pada tingkat Provinsi memiliki peran dalam melakukan


pendampingan penyusunan RPI2-JM yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota di
wilayahnya. Satgas ini terdiri dari 3 tim yaitu tim pengarah, tim pelaksana, dan tim
sekretariat. Adapun tugas dari masing-masing tim tersebut yaitu:

1. Tim Pengarah
a. Memberikan arahan kebijakan untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan Rencana
Program Investasi Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang PU/Cipta Karya Daerah
Kota/Kabupaten/Propinsi;
b. Memberikan dukungan dalam kaitan dengan hubungan dengan pimpinan instansi mitra
kerjasama di dalam dan di Propinsi;
c. Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan pada daerah Kota/Kabupaten,dan
Propinsi; dan
d. Menetapkan kebijakan program dan anggaran APBN yang layak mendukung RPI2-JM
Daerah Kota/Kabupaten dan Propinsi.

2. Tim Pelaksana
a. Melaksanakan tugas pendampingan RPI2-JM Daerah Kota/Kabupaten;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 8


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

b. Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan sumber daya manusia di tingkat


Kota dan Kabupaten, dengan pemberdayaan Satgas RPI2-JM di tingkat Kota dan
Kabupaten;
c. Melaksanakan tugas evaluasi atas usulan RPI2-JM Daerah Kota/Kabupaten yang akan
dihasilkan dari proses pendampingan ini;
d. Melaksanakan evaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan terus menerus
pendampingan RPI2-JM Daerah Kota/Kabupaten.

3. Tim Sekretariat
a. Melaksanakan tugas untuk memberi dukungan teknis, administrasi, dan logistik pada
Tim Pengarah dan Tim Pelaksana;
b. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen untuk pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan RPI2-JM Kota/Kabupaten; dan
c. Melaksanakan tugas lain yang diinstruksikan oleh Tim Pengarah dan Pelaksana.

Peran Satgas RPI2-JM Kota Kendari pada dasarnya adalah sebagai perumus dokumen RPI2-
JM. Pembentukan Satgas Penyusunan RPI2-JM Kota Kendari ditetapkan oleh Keputusan
Walikota. Sebagaimana halnya Satgas provinsi, Satgas Kota Kendari terdiri dari 3 tim
yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, yaitu:

1. Pengarah
a. Memberikan arahan kebijakan kegiatan Pendampingan Penyusunan RPI2-JM Bidang
Pekerjaan Umum/Cipta Karya Daerah Kota Kendari;
b. Memberikan dukungan dalam kaitan dengan hubungan dengan pimpinan instansi
terkait mitra kerjasama; dan
c. Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan pada Daerah Kota Kendari.

2. Pelaksana
a. Melaksanakan tugas pendampingan RPI2-JM Daerah Kota Kendari
b. Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan sumber daya manusia tingkat
Kota Kendari;
c. Menyusun RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya Tahun 2015 – 2019;
d. Melaksanakan tugas evaluasi atas usulan RPI2-JM Daerah Kota Kendari yang akan
dihasilkan dari proses pendampingan;
e. Melaksanakan evaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan secara terus menerus
Pendampingan RPI2-JM Kota Kendari.

3. Sekretariat
a. Memberi dukungan teknis administrasi, dan logistik pada Satgas Pengarah dan
Pelaksana;
b. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen untuk pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan RPI2-JM Daerah Kota Kendari dan;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 9


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

c. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh pengarah dan pelaksana.

Adapun SK Walikota Kendari yang menjadi dasar pembentukan Satgas Randal RPI2-JM Kota
Kendari adalah seperti gambar 1.1 di bawah ini :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 10


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 11


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 12


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 13


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 14


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 15


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 1.1 SK Pembentukan Satgas Randal RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari
Tahun Anggaran 2015

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 Bab I - 16


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
ARAHAN PERENCANAAN
2  PEMBANGUNAN BIDANG
CIPTA KARYA

2.1. Konsep Perencanaan dan Pelaksanaan Program Ditjen Cipta Karya

Rencana pembangunan infrastruktur permukiman disusun dengan yang


mengacu pada rencana tata ruang maupun rencana pembangunan, baik skala
nasional maupun skala provinsi dan kabupaten/kota. Dengan memperhatikan
kondisi eksisting, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang Cipta
Karya juga mengacu pada amanat pembangunan nasional dan amanat
internasional seperti Agenda Habitat, Amanat RIO +20, amanat Milenium
Development Goals, dan amanat pembangunan internasional lain.
Pembangunan bidang Cipta Karya juga memperhatikan Isu-isu Strategis yang
mempengaruhi pembangunan pada suatu wilayah seperti lokasi rawan bencana
alam, dampak terjadinya perubahan iklim, faktor daya beli masyarakat akibat
kemiskinan, reformasi birokrasi, kepadatan penduduk khususnya pada kawasan
perkotaan, serta green economy. Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta
Karya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah dengan melibatkan unsur masyarakat dan stakeholder dari
dunia usaha (swasta) supaya tercipta Permukiman yang Layak Huni dan
Berkelanjutan.

Gambar 2.1 Diagram Konsep Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya.
Penjabaran rencana pembangunan tersebut akan disusun secara
sistematis dengan berlandaskan pada rencana kerangka jangka menengah
yang menjadi dasar pada penjabaran rencana kerja bidang Cipta Karya, dan
juga mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Cipta Karya. Untuk itu, sesuai
dengan yang telah digariskan pada Rencana Strategis, diperlukan penyusunan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 1

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
rencana yang lebih teknis, yang didasarkan pada skenario pemanfaatan dan
perwujudan struktur dan pola ruang yang diwujudkan dalam strategi
pengembangan wilayah dan strategi pengembangan sektor. Rencana yang
lebih teknis tersebut disusun dalam kerangka jangka menengah dan dijabarkan
pada tataran kegiatan yang lebih rinci dari berbagai macam aspek, seperti
rencana pendanaan, sumber pendanaan dan kerangka
pelaksanaannya.Dokumen perencanaan tersebut diwujudkan dalam bentuk
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) bidang
Cipta Karya.
Dalam pelaksanaannya nanti RPI2-JM Bidang Cipta Karya yang
merupakan perencanaan investasi jangka menengah, akan menjadi salah satu
aspek yang dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran atau rencana kerja
tahunan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota.
Dalam arti bahwa rencana pembangunan dalam RPI2-JM tersebut harus
tertuang dalam rencana kerja/RKP/RKPD.
Dengan demikian jelas bahwa RPI2-JM Bidang Cipta Karya merupakan
perwujudan rencana dari berbagai macam kebijakan yang menyangkut
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan sistem
perencanaan pembangunan nasional yang berlaku Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Penyusunan Program bidang Cipta Karya merupakan rangkaian aktivitas
penyiapan usulan kegiatan ke-Cipta Karya-an di tingkat kabupaten/kota sampai
dengan provinsi yang selaras dengan pencapaian sasaran kinerja DJCK dan
penanganan isu-isu strategis bidang Cipta Karya bersumber pada dokumen
RPI2-JM.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 2

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Dasar penyusunan program DJCK yaitu Renstra Kementerian PU 2010-


2014 dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2-JM) Kab/Kota
bidang Cipta Karya. Keluaran proses Penyusunan Program berupa
Memorandum Program (MP) Provinsi.

Pelaksana Dit. Bina Satker Satker Gubernur/


Dinas CK Bapeda Bupati/
No. Randal Dit. Teknis Teknis KaDinas Ket. Waktu
Program Kab/Kot Kab/Kot Walikota
Uraian Kegiatan Provinsi Provinsi CK Prov.

Konsolidasi dokumen
1
RPIJM Kab./Kota

Identifikasi rincian (long


2 list) kegiatan dan output
RPIJM Kab./Kota
Penyaringan long list
3
usulan kegiatan

Verifikasi hasil
4 penyaringan usulan
kegiatan

Penyiapan
5 November T-2
Memorandum Program

Penandatanganan
6 Desember T-2
Memorandum Program
Januari T-1
Review Memorandum
7 (di tahun
Program (tahunan)
penganggaran)

2.2. Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 3

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat
dan Daerah. Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya mengacu pada
kebijakan pembangunan nasional dengan mengsinkronkan kebijakan -
kebijakan pembangunan infrastruktur permukiman terhadap arahan program
pembangunan Ditjen Cipta Karya.

2.2.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya


Pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu untuk melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial dalam bentuk rumusan visi, misi dan arah
Pembangunan Nasional.
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 merupakan
kelanjutan dari pembangunan sebelumnya untuk mencapai tujuan
pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk itu, dalam 20 tahun
mendatang, sangat penting dan mendesak bagi bangsa Indonesia untuk
melakukan penataan kembali berbagai langkah-langkah, antara lain di bidang
pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia, lingkungan hidup dan
kelembagaannya sehingga bangsa Indonesia dapat mengejar ketertinggalan
dan mempunyai posisi yang sejajar serta daya saing yang kuat di dalam
pergaulan masyarakat Internasional.
Tujuan yang ingin dicapai dengan ditetapkannya Undang-Undang tentang RPJP
Nasional Tahun 2005–2025 adalah untuk:

a) mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan dalam pencapaian tujuan


nasional,
b) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antardaerah,
antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan
Daerah,
c) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan,
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 4

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
d) menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan, dan
e) mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

2.2.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional berfungsi untuk


menjadi pedoman Kementerian/Lembaga dalam menyusun rencana strategis,
bahan penyusunan dan penyesuaian RPJM Daerah, menjadi pedoman
pemerintah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP), dan acuan
dasar dalam pemantauan dan evaluasi RPJM Nasional.
RPJMN pemerintah memprioritaskan pembangunan nasional untuk
mencapai kedaulatan pangan, ketersediaan energi dan pengelolaan sumber
daya maritim serta kelautan dalam lima tahun ke depan. Pemerintah juga
berkomitmen mengarahkan pembangunan untuk mencapai peningkatan
kesejahteraan berkelanjutan, dengan mendorong warga Indonesia memiliki
jiwa gotong royong, dan harmonis dalam kehidupan antarkelompok sosial.
Pemerintah juga ingin agar postur perekonomian dapat sesuai dengan
pertumbuhan yang berkualitas. Artinya, pertumbuhan ekonomi harus bersifat
inklusif, berbasis luas, dan berlandaskan keunggulan sumber daya manusia
serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pertumbuhan berkualitas
itu dicapai secara bersamaan dengan meraih keseimbangan antarsektor
ekonomi dan antarwilayah, dan mencerminkan keharmonisan antara manusia
dan lingkungan.
2.2.3. Visi dan Misi RPJPN 2005-2025

Berdasarkan kondisi bangsa Indonesia saat ini, tantangan yang dihadapi


dalam 20 tahunan mendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia, dan amanat pembangunan yang tercantum
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, maka VisiPembangunan Nasional tahun 2005-2025 adalah:
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
Dengan penjelasan sebagai berikut:
Mandiri : Bangsa mandiri adalah bangsa yang mampu mewujudkan kehidupan
sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju dengan
mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 5

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Maju : Suatu bangsa dikatakan makin maju apabila sumber daya manusianya
memiliki kepribadian bangsa, berakhlak mulia, dan berkualitas pendidikan
yang tinggi.
Adil :Sedangkan Bangsa adil berarti tidak ada diskriminasi dalam bentuk
apapun, baik antarindividu, gender, maupun wilayah.
Makmur :Kemudian Bangsa yang makmur adalah bangsa yang sudah terpenuhi
seluruh kebutuhan hidupnya, sehingga dapat memberikan makna dan arti
penting bagi bangsa-bangsa lain di dunia.

Delapan Misi Pembangunan Nasional adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika,
berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila adalah
memperkuat jati diri dankarakter bangsa melalui pendidikan yang bertujuan
membentuk manusia yangbertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi
aturan hukum, memeliharakerukunan internal dan antarumat beragama,
melaksanakan interaksiantar budaya, mengembangkan modal sosial,
menerapkan nilai-nilai luhurbudaya bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai
bangsa Indonesia dalamrangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan
etika pembangunan bangsa.
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing adalah mengedepankan
pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing;
meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek melalui penelitian;
pengembangan, dan penerapan menuju inovasi secara berkelanjutan;
membangun infrastruktur yang maju serta reformasi di bidang hukum dan
aparatur negara; dan memperkuat perekonomian domestik berbasis
keunggulan setiap wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan
membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan termasuk
pelayanan jasa dalam negeri.
3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum adalah
memantapkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat peran
masyarakat sipil; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah;
menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam
mengomunikasikan kepentingan masyarakat; dan melakukan pembenahan
struktur hukum dan meningkatkan budaya hukum dan menegakkan hukum
secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak rakyat kecil.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 6

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu adalah membangun
kekuatan TNI hingga melampaui kekuatan esensial minimum serta disegani di
kawasan regional dan internasional; memantapkan kemampuan dan
meningkatkan profesionalisme Polri agar mampu melindungi dan mengayomi
masyarakat; mencegah tindak kejahatan, dan menuntaskan tindakan
kriminalitas; membangun kapabilitas lembaga intelijen dan kontra-intelijen
negara dalam penciptaan keamanan nasional; serta meningkatkan kesiapan
komponen cadangan, komponen pendukung pertahanan dan kontribusi
industry pertahanan nasional dalam sistem pertahanan semesta.
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan adalah
meningkatkan pembangunan daerah; mengurangi kesenjangan sosial secara
menyeluruh, keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/daerah
yang masih lemah; menanggulangi kemiskinan dan pengangguran secara
drastis; menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai
pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi; serta menghilangkan
diskriminasi dalam berbagai aspek termasuk gender.
6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari adalah memperbaiki pengelolaan
pelaksanaan pembangunan yang dapat menjaga keseimbangan antara
pemanfaaatan, keberlanjutan, keberadaan, dan kegunaan sumber daya alam
dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan
kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan masa depan, melalui
pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk pemukiman,
kegiatan sosial ekonomi, dan upaya konservasi; meningkatkan pemanfaatan
ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan;
memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk
mendukung kualitas kehidupan; memberikan keindahan dan kenyamanan
kehidupan; serta meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keaneka
ragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan.
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional adalah
menumbuhkan wawasanbahari bagi masyarakat dan pemerintah agar
pembangunan Indonesiaberorientasi kelautan; meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia yangberwawasan kelautan melalui pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologikelautan; mengelola wilayah laut nasional untuk
mempertahankan kedaulatandan kemakmuran; dan membangun ekonomi
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 7

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
kelautan secara terpadu denganmengoptimalkan pemanfaatan sumber
kekayaan laut secara berkelanjutan.
8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia
internasional adalah memantapkan diplomasi Indonesia dalam
rangkamemperjuangkan kepentingan nasional; melanjutkan komitmen
Indonesiaterhadap pembentukan identitas dan pemantapan integrasi
internasional danregional; dan mendorong kerja sama internasional, regional
dan bilateralantarmasyarakat, antarkelompok, serta antarlembaga di berbagai
bidang.

2.2.4. Arah Kebijakan Untuk Pembangunan nasional

Mengacu pada permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa dan


Negara Indonesia baik dewasa ini maupun dalam lima tahun mendatang, maka
arah kebijakan umum pembangunan nasional 2010-2014 adalah sebagai
berikut:
1. Arah kebijakan umum untuk melanjutkan pembangunan mencapai
Indonesia yang sejahtera. Indonesia yang sejahtera tercermin dari
peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dalam
bentuk percepatan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi, pengurangan kemiskinan, pengurangan
tingkat pengangguran yang diwujudkan dengan bertumpu pada program
perbaikan kualitas sumber daya manusia, perbaikan infrastruktur dasar,
serta terjaganya dan terpeliharanya lingkungan hidup secara berkelanjutan.
2. Arah kebijakan umum untuk memperkuat pilar-pilar demokrasi dengan
penguatan yang bersifat kelembagaan dan mengarah pada tegaknya
ketertiban umum, penghapusan segala macam diskriminasi, pengakuan dan
penerapan hak asasi manusia serta kebebasan yang bertanggung jawab.50
3. Arah kebijakan umum untuk memperkuat dimensi keadilan dalam semua
bidang termasuk pengurangan kesenjangan pendapatan, pengurangan
kesenjangan pembangunan antar daerah (termasuk desa-kota), dan
kesenjangan jender. Keadilan juga `hanya dapat diwujudkan bila sistem
hukum berfungsi secara kredibel, bersih, adil dan tidak pandang bulu.
Demikian pula kebijakan pemberantasan korupsi secara konsisten
diperlukan agar tercapai rasa keadilan dan pemerintahan yang bersih.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 8

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Berdasarkan keberhasilan pencapaian program pembangunan dalam
lima tahun sebelumnya (2004-2009), pemerintah akan melanjutkan pendekatan
pembangunan kelembagaan dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan.
Pendekatan yang bersifat kelembagaan ini dimaksudkan sebagai pendekatan
yang menyeimbangkan antara pentingnya proses yang berlandaskan pada
tatakelola yang baik, bersih, transparan, adil, dan akuntabel, dengan hasil yang
baik dan efisien. Pemerintahan tidak seharusnya hanya berorientasi pada hasil
jangka pendek, dengan tidak mengindahkan azas-azas kepatutan, keadilan,
dan keberlanjutan. Pendekatan ini dipandang akan memberikan hasil yang
berkelanjutan karena dibangun di atas fondasi yang lebih kokoh, melewati
proses yang telah disetujui bersama secara demokratis, serta dengan rasa
memiliki yang tinggi dan akuntabel.
Pembangunan kelembagaan ini tidak hanya membangun mekanisme
kelembagaan yang baru, tetapi juga mengembalikan kembali aturan lama yang
dipandang lebih berkelanjutan ke dalam sistem. Sebagai contoh, program BOS
selama ini lebih banyak dilakukan pemerintah pusat, padahal UU Otonomi
Daerah menetapkan bahwa pendidikan merupakan tugas pemerintah
kabupaten/kota, selanjutnya program ini akan lebih mengedepankan dan
mengaktifkan peran pemerintah daerah.

2.2.5. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi


Indonesia (MP3EI).

Sesuai dengan Perpres No.32 Tahun 2011, dalam rangka pelaksanaan


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 dan untuk
melengkapi dokumen perencanaan guna meningkatkan daya saing
perekonomian nasional yang lebih solid, diperlukan adanya suatu masterplan
percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia yang memiliki
arah yang jelas, strategi yang tepat, fokus dan terukur maka perlu menetapkan
Peraturan Presiden tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025

MP3EI merupakan arahan strategis dalam percepatan dan perluasan


pembangunan ekonomi Indonesia untuk periode 15 (lima belas) tahun
terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2025 dalam rangka
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 dan
melengkapi dokumen perencanaan

Penjelasan umum koridor ekonomi :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 9

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
1. Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Sumatera dengan tema “Sentra
Produksi dan pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional” adalah
kelapa sawit, batu bara, karet, dan besi baja. Selain itu ada tambahan satu
kegiatan, yaitu pengembangan kawasan strategis nasional yaitu
pembangunan jembatan selat sunda.

2. Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Jawa dengan tema “Pendorong


Industri dan Jasa Nasional” adalah industri makanan dan minuman, tekstil,
peralatan transportasi, perkapalan, alutista, telematika, migas, pariwisata,
besi baja, dan sektor lain.

3. Koridor Ekonomi Kalimantan adalah sebagai Pusat Produksi dan Pengolahan


Hasl Tambang dan Lumbung Energi Nasional.

4. Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Bali-Nusa Tenggara dengan tema


“Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional” adalah:
pariwisata, peternakan, dan perikanan.

5. Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Sulawesi dengan tema “Pusat


Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas,
dan Pertambangan Nasional” adalah pariwisata, perikanan, dan
peternakan.

6. Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Maluku-Papua dengan tema “Pusat


Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan pertambangan Nasional”
adalah pertanian tanaman pangan, tembaga, nikel, migas, dan perikanan.

2.2.6. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengentasan Kemiskinan


Indonesia (MP3KI)

Dalam upaya menekan angka kemiskinan, pemerintah sejak 2009


mendesain program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan
Kemiskinan di Indonesia (MP3KI). Program ini langsung menyasar masyarakat
bawah yang mengalami kemiskinan ekstrim di Indonesia.Sebagai program
andalan, MP3KI ini juga bertujuan untuk mengimbangi rencana besar
pembangunan ekonomi yang terintegrasi dalam Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

MP3EI digulirkan guna menjaga stabilitas makro-ekonomi, mendorong


percepatan pertumbuhan sektor riil, memperbaiki iklim investasi, mempercepat
dan memperluas pembangunan infrastruktur, menguatkan skema kerja sama
pembiayaan investasi dengan swasta, ketahanan energi, ketahanan pangan,
reformasi birokrasi dan tata kelola, meningkatkan sumber daya manusia (SDM)
dan inovasi teknologi.

Fokus kerja MP3KI tertuang dalam sejumlah program, pertama,


penanggulangan kemiskinan eksisting Klaster I, berupa bantuan dan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 10

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
jaminan/perlindungan sosial.Lalu di Klaster II adalah pemberdayaan
masyarakat, Klaster III tentang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(KUMKM), dan Klaster IV adalah program prorakyat. Kedua, transformasi
perlindungan dan bantuan sosial. Ketiga, pengembangan livelihood,
pemberdayaan, akses berusaha & kredit, dan pengembangan kawasan berbasis
potensi lokal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini:

Tahapan pelaksanaan MP3KI menjadi 3 (tiga) tahapan yaitu :

TAHAP 1 (Periode 2013-2014)

 Percepatan pengurangan kemiskinan untuk mencapai target 8% -10%


pada tahun 2014;
 Tidak ada program baru kemiskinan. Perbaikan pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan yang berjalan selama ini, melalui cara
“KEROYOKAN” DI KANTONG-KANTONG KEMISKINAN, SINERGI LOKASI
DAN WAKTU, SERTA PERBAIKAN SASARAN (seperti : Program Gerbang
Kampung di Menko Kesra);
 Sustainable livelihood sebagai penguatan kegiatan usaha masyarakat
miskin, termasuk membangun keterkaitan dengan MP3EI;
 Terbentuknya BPJS kesehatan pada tahun 2014 .

TAHAP 2 (Periode 2015 –2019)

 Transformasi program-program pengurangan kemiskinan;


 Peningkatan cakupan, terutama untuk Sistem Jaminan Sosial menuju
universal coverage;
 Terbentuknya BPJS Tenaga Kerja;
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 11

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 Penguatan sustainable livelihood.

TAHAP 3 (Periode 2020-2025)

 Pemantapan system penanggulangan kemiskinan secara terpadu;


 Sistem jaminan sosial mencapai universal coverage.

2.2.7. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Kawasan Ekonomi Khusus, yang selanjutnya disebut KEK, adalah


kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi
perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. Kawasan Ekonomi Khusus
dikembangkan untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah tertentu
yang bersifat strategis bagi pengembangan ekonomi nasional dan untuk
menjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah dalam kesatuan ekonomi
nasional.

Dalam rangka mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi


nasional, diperlukan peningkatan penanaman modal melalui penyiapan
kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategis. Kawasan
tersebut dipersiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor,
dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pengembangan
KEK bertujuan untuk mempercepat perkembangan daerah dan sebagai model
terobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, antara lain
industri, pariwisata, dan perdagangan sehingga dapat menciptakan lapangan
pekerjaan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 12

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Sesuai Undang-undang No. 39 tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus, fungsi KEK adalah untuk melakukan dan mengembangkan usaha di
bidang perdagangan, jasa, industri, pertambangan dan energi, transportasi,
maritim dan perikanan, pos dan telekomunikasi, pariwisata, dan bidang lain.
Sesuai dengan hal tersebut, KEK terdiri atas satu atau beberapa Zona, antara
lain Zona pengolahan ekspor, logistik, industri, pengembangan teknologi,
pariwisata, dan energi yang kegiatannya dapat ditujukan untuk ekspor dan
untuk dalam negeri.

Kriteria yang harus dipenuhi agar suatu daerah dapat ditetapkan sebagai
KEK adalah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, tidak berpotensi
mengganggu kawasan lindung, adanya dukungan dari pemerintah
provinsi/kabupaten/kota dalam pengelolaan KEK, terletak pada posisi yang
strategis atau mempunyai potensi sumber daya unggulan di bidang kelautan
dan perikanan, perkebunan, pertambangan, dan pariwisata, serta mempunyai
batas yang jelas, baik batas alam maupun batas buatan.

Untuk menyelenggarakan KEK, dibentuk lembaga penyelenggara KEK


yang terdiri atas Dewan Nasional di tingkat pusat dan Dewan Kawasan di
tingkat provinsi.Dewan Kawasan membentuk Administrator KEK di setiap KEK
untuk melaksanakan pelayanan, pengawasan, dan pengendalian
operasionalisasi KEK.Kegiatan usaha di KEK dilakukan oleh Badan Usaha dan
Pelaku Usaha.

Fasilitas yang diberikan pada KEK ditujukan untuk meningkatkan daya


saing agar lebih diminati oleh penanam modal. Fasilitas tersebut terdiri atas
fasilitas fiskal, yang berupa perpajakan, kepabeanan dan cukai, pajak daerah
dan retribusi daerah, dan fasilitas nonfiskal, yang berupa fasilitas pertanahan,
perizinan, keimigrasian, investasi, dan ketenagakerjaan, serta fasilitas dan
kemudahan lain yang dapat diberikan pada Zona di dalam KEK, yang akan
diatur oleh instansi berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

2.2.8. Direktif Presiden

Melalui Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2010


Tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan, seluruh Badan/Lembaga
negara, Gubernur dan Kepala Daerah (Bupati/Walikota) untuk dapat mengambil
langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-
masing, dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan yang
berkeadilan sebagaimana termuat dalam Lampiran Instruksi Presiden ini, yang
meliputi program :
1. Pro rakyat;
2. Keadilan untuk semua (justice for all);
3. Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals
- MDG’s).
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 13

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Dalam rangka pelaksanaan program-program sebagaimana dimaksud diatas:


1. Untuk program pro rakyat, memfokuskan pada:
a. Program penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga;
b. Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
masyarakat;
c. Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha
mikro dan kecil;
2. Untuk program keadilan untuk semua, memfokuskan pada:
a. Program keadilan bagi anak;
b. Program keadilan bagi perempuan;
c. Program keadilan di bidang ketenagakerjaan;
d. Program keadilan di bidang bantuan hukum;
e. Program keadilan di bidang reformasi hukum dan peradilan;
f. Program keadilan bagi kelompok miskin dan terpinggirkan.
3. Untuk program pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium, memfokuskan
pada:
a. Program pemberantasan kemiskinan dan kelaparan;
b. Program pencapaian pendidikan dasar untuk semua;
c. Program pencapaian kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan;
d. Program penurunan angka kematian anak;
e. Program kesehatan ibu;
f. Program pengendalian HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya;
g. Program penjaminan kelestarian lingkungan hidup;
h. Program pendukung percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan
Milenium.


2.3. Peraturan Perundangan Pembangunan Bidang PU/Cipta Karya.
Rencana pembangunan infrastruktur permukiman disusun dengan yang
mengacu pada rencana tata ruang maupun rencana pembangunan, baik skala
nasional maupun skala provinsi dan kabupaten/kota.

Penjabaran rencana pembangunan tersebut akan disusun secara


sistematis dengan berlandaskan pada rencana kerangka jangka menengah
yang menjadi dasar pada penjabaran rencana kerja bidang Cipta Karya, dan
juga mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Cipta Karya. Untuk itu, sesuai
dengan yang telah digariskan pada Rencana Strategis, diperlukan penyusunan
rencana yang lebih teknis, yang didasarkan pada skenario pemanfaatan dan
perwujudan struktur dan pola ruang yang diwujudkan dalam strategi
pengembangan wilayah dan strategi pengembangan sektor. Rencana yang
lebih teknis tersebut disusun dalam kerangka jangka menengah dan dijabarkan
pada tataran kegiatan yang lebih rinci dari berbagai macam aspek, seperti
rencana pendanaan, sumber pendanaan dan kerangka
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 14

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
pelaksanaannya.Dokumen perencanaan tersebut diwujudkan dalam bentuk
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2-JM) bidang Cipta Karya.

Dalam pelaksanaannya nanti RPI2-JM Bidang Cipta Karya yang


merupakan perencanaan investasi jangka menengah, akan menjadi salah satu
aspek yang dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran atau rencana kerja
tahunan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota.
Dalam arti bahwa rencana pembangunan dalam RPI2-JM tersebut harus
tertuang dalam rencana kerja/RKP/RKPD.

Dengan demikian jelas bahwa RPI2-JM Bidang Cipta Karya merupakan


perwujudan rencana dari berbagai macam kebijakan yang menyangkut
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan sistem
perencanaan pembangunan nasional yang berlaku Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

2.3.1. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan


Permukiman

Berdasarkan Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan


Permukiman bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat,
yang merupakan kebutuhan dasar manusia, dan yang mempunyai peran yang
sangat strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa sebagai
salah satu upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri,
mandiri, dan produktif.

Pemerintah perlu berperan lebih dalam pertumbuhan dan pembangunan


wilayah yang kurang memperhatikan keseimbangan bagi kepentingan
masyarakat berpenghasilan rendah mengakibatkan kesulitan masyarakat untuk
memperoleh rumah yang layak dan terjangkau.

Perumahan dan kawasan permukiman diselenggarakan untuk :

a. memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan


kawasan permukiman

b. mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran


penduduk yang proporsional melalui pertumbuhan lingkungan hunian dan
kawasan permukiman sesuai dengan tata ruang untuk mewujudkan
keseimbangan kepentingan, terutama bagi MBR;

c. meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya alam bagi
pembangunan perumahan dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi
lingkungan, baik di kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan;

d. memberdayakan para pemangku kepentingan bidang pembangunan


perumahan dan kawasan permukiman;
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 15

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
e. menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya; dan

f. menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam


lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan
berkelanjutan.

Alat ukur pencapaian keluaran/output penyelenggaraan infrastruktur


kawasan permukiman kumuh adalah meningkatnya kualitas lingkungan
permukiman kumuh di kawasan perkotaan dengan cara pengembalian fungsi
kawasan permukiman sehingga dapat meningkatkan nilai tambah kawasan
permukimannya dan menjadi bagian penting dalam pengembangan kota secara
keseluruhan.

Pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh


dan permukiman kumuh baru mencakup:

a. ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang tinggi;

b. ketidaklengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum;

c. penurunan kualitas rumah, perumahan, dan permukiman, serta prasarana,


sarana dan utilitas umum; dan

d. pembangunan rumah, perumahan, dan permukiman yang tidak sesuai


dengan rencana tata ruang wilayah.

Sesuai Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan


Permukiman, penetapan lokasi perumahan dan permukiman kumuh wajib
memenuhi persyaratan:

a. kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata


ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota;

b. kesesuaian dengan rencana tata bangunan dan lingkungan;

c. kondisi dan kualitas prasarana, sarana, dan utilitas umum yang memenuhi
persyaratan dan tidak membahayakan penghuni;

d. tingkat keteraturan dan kepadatan bangunan;

e. kualitas bangunan; dan

f. kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat.

2.3.2. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

Bangunan gedung sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya,


mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak,
perwujudan produktivitas, dan jati diri manusia.Oleh karena itu,

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 16

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
penyelenggaraan bangunan gedung perlu diatur dan dibina demi kelangsungan
dan peningkatan kehidupan serta penghidupan masyarakat, sekaligus untuk
mewujudkan bangunan gedung yang fungsional, andal, berjati diri, serta
seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya.

Bangunan gedung merupakan salah satu wujud fisik pemanfaatan


ruang.Oleh karena itu dalam pengaturan bangunan gedung tetap mengacu
pada pengaturan penataan ruang sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Untuk menjamin kepastian dan ketertiban hukum dalam


penyelenggaraan bangunan gedung, setiap bangunan gedung harus memenuhi
persyaratan administratif dan teknis bangunan gedung, serta harus
diselenggarakan secara tertib.

Undang-undang tentang Bangunan Gedung mengatur fungsi bangunan


gedung, persyaratan bangunan gedung, penyelenggaraan bangunan gedung,
termasuk hak dan kewajiban pemilik dan pengguna bangunan gedung pada
setiap tahap penyeleng-garaan bangunan gedung, ketentuan tentang peran
masyarakat dan pembinaan oleh pemerintah, sanksi, ketentuan peralihan, dan
ketentuan penutup.

Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk :

1. mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata


bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya;

2. mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang


menjaminkeandalan teknis bangunan gedung dari segi keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan;

3. mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung;

Keseluruhan maksud dan tujuan pengaturan tersebut dilandasi oleh asas


kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, dan keserasian bangunan gedung
dengan lingkungannya, bagi kepentingan masyarakat yang berperikemanusiaan
dan berkeadilan.

Masyarakat diupayakan untuk terlibat dan berperan secara aktif bukan


hanya dalam rangka pembangunan dan pemanfaatan bangunan gedung untuk
kepentingan mereka sendiri, tetapi juga dalam meningkatkan pemenuhan
persyaratan bangunan gedung dan tertib penyelenggaraan bangunan gedung
pada umumnya.

Perwujudan bangunan gedung juga tidak terlepas dari peran penyedia


jasa konstruksi berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang jasa
konstruksi baik sebagai perencana, pelaksana, pengawas atau manajemen
konstruksi maupun jasa-jasa pengembangannya, termasuk penyedia jasa
pengkaji teknis bangunan gedung.Oleh karena itu, pengaturan bangunan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 17

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
gedung ini juga harus berjalan seiring dengan pengaturan jasa konstruksi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dengan diberlakukannya undang-undang ini, maka semua


penyelenggaraan bangunan gedung baik pembangunan maupun pemanfaatan,
yang dilakukan di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh
pemerintah, swasta, masyarakat, serta oleh pihak asing, wajib mematuhi
seluruh ketentuan yang tercantum dalam Undang-undang tentang Bangunan
Gedung.

Dalam menghadapi dan menyikapi kemajuan teknologi, baik informasi


maupun arsitektur dan rekayasa, perlu adanya penerapan yang seimbang
dengan tetap mempertimbangkan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat
dan karakteristik arsitektur dan lingkungan yang telah ada, khususnya nilai-nilai
kontekstual, tradisional, spesifik, dan bersejarah.

Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, pemilik bangunan gedung


mempunyai hak:

a. mendapatkan pengesahan dari Pemerintah Daerah atas rencana teknis


bangunan gedung yang telah memenuhi persyaratan;

b. melaksanakan pembangunan bangunan gedung sesuai dengan perizinan


yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;

c. mendapatkan surat ketetapan bangunan gedung dan/atau lingkungan yang


dilindungi dan dilestarikan dari Pemerintah Daerah;

d. mendapatkan insentif sesuai dengan peraturan perundangundangan dari


Pemerintah Daerah karena bangunannya ditetapkan sebagai bangunan
yang harus dilindungi dan dilestarikan;

e. mengubah fungsi bangunan setelah mendapat izin tertulis dari Pemerintah


Daerah;

f. mendapatkan ganti rugi sesuai dengan peraturan perundangundangan


apabila bangunannya dibongkar oleh Pemerintah Daerah atau pihak lain
yang bukan diakibatkan oleh kesalahannya.

Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, pemilik bangunan gedung


mempunyai kewajiban:

a. menyediakan rencana teknis bangunan gedung yang memenuhi


persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan fungsinya;

b. memiliki izin mendirikan bangunan (IMB);

c. melaksanakan pembangunan bangunan gedung sesuai dengan rencana


teknis yang telah disahkan dan dilakukan dalam batas waktu berlakunya
izin mendirikan bangunan;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 18

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
d. meminta pengesahan dari Pemerintah Daerah atas perubahan rencana
teknis bangunan gedung yang terjadi pada tahap pelaksanaan bangunan
mengetahui tata cara/proses penyelenggaraan bangunan gedung;

b. mendapatkan keterangan tentang peruntukan lokasi dan intensitas


bangunan pada lokasi dan/atau ruang tempat bangunan akan dibangun;

c. mendapatkan keterangan tentang ketentuan persyaratan keandalan


bangunan gedung;

d. mendapatkan keterangan tentang ketentuan bangunan gedung yang laik


fungsi;

e. mendapatkan keterangan tentang bangunan gedung dan/atau lingkungan


yang harus dilindungi dan dilestarikan memanfaatkan bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya;

f. memelihara dan/atau merawat bangunan gedung secara berkala;

g. melengkapi pedoman/petunjuk pelaksanaan pemanfaatan dan


pemeliharaan bangunan gedung;

h. melaksanakan pemeriksaan secara berkala atas kelaikan fungsi bangunan


gedung.

i. memperbaiki bangunan gedung yang telah ditetapkan tidak laik fungsi;

j. membongkar bangunan gedung yang telah ditetapkan tidak laik fungsi dan
tidak dapat diperbaiki, dapat menimbulkan bahaya dalam pemanfaatannya,
atau tidak memiliki izin mendirikan bangunan, dengan tidak mengganggu
keselamatan dan ketertiban umum.

Pengaturan dalam undang-undang ini juga memberikan ketentuan


pertimbangan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat Indonesia yang
sangat beragam. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah terus mendorong,
memberdayakan dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk dapat
memenuhi ketentuan dalam undang-undang ini secara bertahap sehingga
jaminan keamanan, keselamatan, dan kesehatan masyarakat dalam
menyelenggarakan bangunan gedung dan lingkungannya dapat dinikmati oleh
semua pihak secara adil dan dijiwai semangat kemanusiaan, kebersamaan, dan
saling membantu, serta dijiwai dengan pelaksanaan tata pemerintahan yang
baik.

2.3.3. Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Air merupakan salah satu sumber kehidupan mutlak untuk mahkluk


hidup.Ketersediaan dan kebutuhan harus seimbang untuk menjamin
keberlanjutan sumber daya air.Kelebihan air terutama di musim hujan di suatu
tempat bisa menjadi masalah seperti banjir atau longsor.Namun kekurangan air
terutama pada musim kemarau juga menimbulkan masalah, yaitu timbulnya
bencana kekeringan.Keberadaaan, ketersediaan, kebutuhan dan penggunaan
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 19

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
sumber daya air tergantung dari banyak aspek yang saling mempengaruhi
saling memberikan dampak baik yang positif maupun negatif. Sejarah terbitnya
Undang-Undang Sumber Daya Air ini merupakan suatu proses yang cukup
panjang. Ada yang pro maupun ada yang kontra untuk diterbitkan. Isu-isu
timbul selama proses penerbitannya, antara lain privatisasi, ekspor air,
peningkatan fungsi ekonomi dan berkurangnya fungsi sosial yang
akanmenimbulkan kerugian bagi masyarakat. Hal ini sekaligus membuktikan
bahwa air merupakan kepentingan semua pihak (water is everyone's business).

Kebutuhan masyarakat terhadap air yang semakin meningkat


mendorong lebih menguatnya nilai ekonomi air dibanding nilai dan fungsi
sosialnya.Kondisi tersebutberpotensi menimbulkan konflik kepentingan
antarsektor, antarwilayah dan berbagai pihak yang terkait dengan sumber daya
air. Di sisi lain, pengelolaan sumber daya air yang lebih bersandar pada nilai
ekonomi akan cenderung lebih memihak kepada pemilik modal serta dapat
mengabaikan fungsi sosial sumber daya air. Berdasarkan pertimbangan
tersebut undang-undang ini lebih memberikan perlindungan terhadap
kepentingan kelompok masyarakat ekonomi lemah dengan menerapkan prinsip
pengelolaan sumber daya air yang mampu menyelaraskan fungsi sosial,
lingkungan hidup, dan ekonomi.

Hak guna pakai air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari bagi
perseorangan dan pertanian rakyat yang berada di dalam sistem irigasi dijamin
oleh Pemerintah atau pemerintah daerah. Hak guna pakai air untuk memenuhi
kebutuhan pokok sehari-hari bagi perseorangan dan pertanian rakyat tersebut
termasuk hak untuk mengalirkan air dari atau ke tanahnya melalui tanah orang
lain yang berbatasan dengan tanahnya. Pemerintah atau pemerintah daerah
menjamin alokasi air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari bagi
perseorangan dan pertanian rakyat tersebut dengan tetap memperhatikan
kondisi ketersediaan air yang ada dalam wilayah sungai yang bersangkutan
dengan tetap menjaga terpeliharanya ketertiban dan ketentraman.

Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber daya Air harus


sesuai dengan prinsip hukum pengelolaan sumber daya alam yang
menyebutkan bahwa pengelolaan sumber daya alam harus dilaksanakan sesuai
dengan prinsip-prinsip :

1. Good governance principle,

2. Subsidiary principle,

3. Equity principle,

4. Priority use principle,

5. Prior appropriation principle,

6. Sustainable development principle,

7. Good sustainable development governance,


RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 20

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
8. Principle of participatory development.
Pengaturan kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan sumber daya air
oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota
didasarkan pada keberadaan wilayah sungai yang bersangkutan, yaitu:

a. wilayah sungai lintas provinsi, wilayah sungai lintas negara, dan/atau


wilayah sungai strategis nasional menjadi kewenangan Pemerintah.

b. wilayah sungai lintas kabupaten/kota menjadi kewenangan pemerintah


provinsi;

c. wilayah sungai yang secara utuh berada pada satu wilayah kabupaten/kota
menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota;

Di samping itu, undang-undang ini juga memberikan kewenangan


pengelolaan sumber daya air kepada pemerintah desa atau yang disebut
dengan nama lain sepanjang kewenangan yang ada belum dilaksanakan oleh
masyarakat dan/atau oleh pemerintah di atasnya. Kewenangan dan tanggung
jawab pengelolaan sumber daya air tersebut termasuk mengatur, menetapkan,
dan memberi izin atas peruntukan, penyediaan, penggunaan, dan pengusahaan
sumber daya air pada wilayah sungai dengan tetap dalam kerangka konservasi
dan pengendalian daya rusak air.

Pengusahaan sumber daya air diselenggarakan dengan tetap


memperhatikan fungsi sosial sumber daya air dan kelestarian lingkungan hidup.
Pengusahaan sumber daya air yang meliputi satu wilayah sungai hanya dapat
dilakukan oleh badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah di
bidang pengelolaan sumber daya air atau kerja sama antara keduanya, dengan
tujuan untuk tetap mengedepankan prinsip pengelolaan yang selaras antara
fungsi sosial, fungsi lingkungan hidup, dan fungsi ekonomi sumber daya air.

2.3.4. sUndang-Undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan


Persampahan

Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan


yang tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Di samping itu, pola
konsumsi masyarakat memberikan kontribusi dalam menimbulkan jenis sampah
yang semakin beragam, antara lain, sampah kemasan yang berbahaya
dan/atau sulit diurai oleh proses alam.

Selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang sampah


sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang
perlu dimanfaatkan.Masyarakat dalam mengelola sampah masih bertumpu
pada pendekatan akhir (end-of-pipe), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut,
dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah. Padahal, timbunan sampah
dengan volume yang besar di lokasi tempat pemrosesan akhir sampah
berpotensi melepas gas metan (CH4) yang dapat meningkatkan emisi gas
rumah kaca dan memberikan kontribusi terhadap pemanasan global. Agar

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 21

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
timbunan sampah dapat terurai melalui proses alam diperlukan jangka waktu
yang lama dan diperlukan penanganan dengan biaya yang besar.

Paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan akhir


sudah saatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradigma baru pengelolaan
sampah. Paradigma baru memandang sampah sebagai sumber daya yang
mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan, misalnya, untuk energi,
kompos, pupuk ataupun untuk bahan baku industri. Pengelolaan sampah
dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif dari hulu, sejak sebelum
dihasilkan suatu produk yang berpotensi menjadi sampah, sampai ke hilir, yaitu
pada fase produk sudah digunakan sehingga menjadi sampah, yang kemudian
dikembalikan ke media lingkungan secara aman.Pengelolaan sampah dengan
paradigma baru tersebut dilakukan dengan kegiatan pengurangan dan
penanganan sampah.Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan,
penggunaan kembali, dan pendauran ulang, sedangkan kegiatan penanganan
sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan
pemrosesan akhir.

Dalam rangka menyelenggarakan pengelolaan sampah secara terpadu


dan komprehensif, pemenuhan hak dan kewajiban masyarakat, serta tugas dan
wewenang Pemerintah dan pemerintahan daerah untuk melaksanakan
pelayanan publik, diperlukan payung hukum dalam bentuk undang-
undang.Pengaturan hukum pengelolaan sampah dalam Undang-Undang ini
berdasarkan asas tanggung jawab, asas berkelanjutan, asas manfaat, asas
keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan, asas keselamatan, asas
keamanan, dan asas nilai ekonomi.

Tugas Pemerintah dan pemerintahan daerah sebagaimana termuat pada


Undang-undang No.18 Tahun 2008 terdiri atas:

a. menumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam


pengelolaan sampah;

b. melakukan penelitian, pengembangan teknologi pengurangan, dan


penanganan sampah;

c. memfasilitasi, mengembangkan, dan melaksanakan upaya pengurangan,


penanganan, dan pemanfaatan sampah;

d. melaksanakan pengelolaan sampah dan memfasilitasi penyediaan


prasarana dan sarana pengelolaan sampah;

e. mendorong dan memfasilitasi pengembangan manfaat hasil pengolahan


sampah;

f. memfasilitasi penerapan teknologi spesifik lokal yang berkembang pada


masyarakat setempat untuk mengurangi dan menangani sampah; dan

g. melakukan koordinasi antar lembaga pemerintah, masyarakat, dan dunia


usaha agar terdapat keterpaduan dalam pengelolaan sampah.
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 22

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah, pemerintahan kabupaten/kota
mempunyai kewenangan:

a. menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah berdasarkan


kebijakan nasional dan provinsi;

b. menyelenggarakan pengelolaan sampah skala kabupaten/kota sesuai


dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh
Pemerintah;

c. melakukan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang


dilaksanakan oleh pihak lain;

d. menetapkan lokasi tempat penampungan sementara, tempat pengolahan


sampah terpadu, dan/atau tempat pemrosesan akhir sampah;

e. melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala setiap 6 (enam) bulan


selama 20 (dua puluh) tahun terhadap tempat pemrosesan akhir sampah
dengan sistem pembuangan terbuka yang telah ditutup; dan

f. menyusun dan menyelenggarakan sistem tanggap darurat pengelolaan


sampah sesuai dengan kewenangannya.

Penetapan lokasi tempat pengolahan sampah terpadu dan tempat pemrosesan


akhir sampah sebagaimana dimaksud diatas merupakan bagian dari rencana
tata ruang wilayah kabupaten/kota sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Sesuai Undang-undang No.18 Tahun 2008 Pengurangan sampah dimaksud


meliputi kegiatan:

a. pembatasan timbulan sampah;

b. pendauran ulang sampah; dan/atau

c. pemanfaatan kembali sampah.

Dalam hal ini Pemerintah dan pemerintah daerah wajib melakukan Kegiatan
penanganan sampah sebagaimana dimaksud dalam meliputi:

a. pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai


dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah;

b. pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari


sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat
pengolahan sampah terpadu;

c. pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari


tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan
sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 23

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
d. pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah
sampah; dan/atau

e. pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau


residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.

Dalam mewujudkan usaha bersama pengelolaan sampah terpadu, Pemerintah


daerah dapat melakukan kerja sama antar pemerintah daerah dan dengan
badan usaha pengelolaan sampah dalam melakukan pengelolaan sampah.

2.4. Amanat Internasional Bidang Cipta Karya


2.4.1 Agenda habitat

Tujuan dari Agenda Habitat yang sepenuhnya sesuai dengan tujuan dan
prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional.Sedangkan pentingnya
kekhasan nasional dan regional serta berbagai sejarah, budaya dan latar
belakang agama harus diingat, itu adalah tugas dari semua negara untuk
mempromosikan dan melindungi semua hak asasi manusia dan kebebasan
dasar, termasuk hak untuk pembangunan.

Pelaksanaan Agenda Habitat, termasuk implementasi melalui hukum


nasional dan prioritas pembangunan, program dan kebijakan, adalah hak
kedaulatan dan tanggung jawab masing-masing Negara sesuai dengan hak
asasi manusia dan kebebasan dasar, termasuk hak atas pembangunan, dan
mempertimbangkan pentingnya nilai-nilai agama dan etika, latar belakang
budaya, dan keyakinan filosofis individu dan masyarakat, memberikan
kontribusi untuk menikmati hak asasi manusia untuk mencapai tujuan tempat
tinggal yang memadai untuk semua dan pembangunan pemukiman yang
berkelanjutan.

Pemberantasan kemiskinan sangat penting untuk permukiman manusia


yang berkelanjutan. Prinsip pemberantasan didasarkan pada kerangka kerja
yang diadopsi oleh KTT Dunia untuk Pembangunan Sosial dan hasil yang
relevan dari konferensi utama PBB lainnya, termasuk tujuan pemenuhan
kebutuhan dasar dari semua orang, terutama mereka yang hidup dalam
kemiskinan dan kelompok yang kurang beruntung dan rentan. Khususnya di
negara-negara berkembang di mana kemiskinan akut, yang memungkinkan
semua perempuan dan laki-laki untuk mendapat mata pencaharian yang aman

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 24

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
dan berkelanjutan dapat dipilih secara bebas untuk lapangan kerja yang
produktif dan pekerjaan.

Pembangunan berkelanjutan.Sangat penting bagi pembangunan


pemukiman manusia, dan memberikan pertimbangan penuh untuk kebutuhan
dan kebutuhan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial
dan perlindungan lingkungan.Pertimbangan khusus harus diberikan untuk
negara-negara berkembang dengan transisi ekonomi. Pemukiman manusia
harus direncanakan, dikembangkan dan ditingkatkan dengan cara yang
memperhitungkan penuh prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan
semua komponennya, sebagaimana tercantum dalam Agenda 21 dan terkait
hasil dari Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan.
Pembangunan Pemukiman manusia berkelanjutan menjamin pembangunan
ekonomi, kesempatan kerja dan kemajuan sosial, selaras dengan lingkungan.
Ini mencakup prinsip-prinsip Deklarasi Rio tentang Lingkungan Hidup dan
Pembangunan, yang merupakan hasil dari Konferensi Perserikatan Bangsa-
Bangsa tentang Lingkungan dan Pembangunan, prinsip-prinsip pendekatan
kehati-hatian, pencegahan polusi, perhatian terhadap daya dukung ekosistem,
dan pelestarian peluang untuk masa depan generasi. Produksi, konsumsi dan
transportasi harus dikelola dengan cara yang dapat melindungi dan
melestarikan stok sumber daya. Ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki
peran penting dalam membentuk pemukiman manusia yang berkelanjutan dan
mempertahankan ekosistem mereka. Keberlanjutan pemukiman manusia
memerlukan distribusi geografis yang seimbang atau distribusi lainnya yang
sesuai dengan kondisi nasional, mendorong pembangunan ekonomi dan sosial,
kesehatan manusia dan pendidikan, dan konservasi keanekaragaman hayati
dan pemanfaatan secara berkelanjutan komponen-komponennya, dan
pemeliharaan keanekaragaman budaya serta udara, air, hutan, vegetasi dan
kualitas tanah pada standar cukup untuk menopang kehidupan manusia dan
kesejahteraan bagi generasi mendatang.

Kualitas hidup semua orang tergantung, antara lain ekonomi, sosial,


lingkungan dan budaya faktor, pada kondisi fisik dan karakteristik spasial desa
dan kota. Tata letak kota dan estetika, pola penggunaan lahan, populasi dan
kepadatan bangunan, transportasi dan kemudahan akses untuk semua untuk
kebutuhan dasar, pelayanan dan fasilitas publik memiliki pengaruh penting
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 25

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
pada kualitas hidup dari pemukiman. Hal ini sangat penting bagi orang-orang
yang rentan dan kurang beruntung, banyak dari mereka menghadapi hambatan
dalam akses ke tempat penampungan dan berpartisipasi dalam membentuk
masa depan permukiman mereka. Kebutuhan bagi masyarakat dan aspirasi
mereka untuk lingkungan yang mereka tinggali dan permukiman harus terpadu
dengan proses desain, manajemen dan pemeliharaan pemukiman manusia.
Tujuan upaya ini termasuk melindungi kesehatan masyarakat, menyediakan
keselamatan dan keamanan, pendidikan dan integrasi sosial, mempromosikan
kesetaraan dan menghormati keragaman budaya dan identitas, peningkatan
aksesibilitas bagi penyandang cacat, dan pelestarian bersejarah, bangunan
spiritual, agama dan budaya yang signifikan dan kabupaten, menghormati
lanskap lokal dan memperlakukan lingkungan lokal dengan hormat dan
perawatan. Itu pelestarian warisan alam dan sejarah pemukiman manusia,
termasuk situs, monumen dan bangunan, terutama yang dilindungi di bawah
Konvensi UNESCO di Situs Warisan Dunia, harus dibantu, termasuk melalui
kerja sama internasional. Hal ini juga sangat penting bahwa spasial diversifikasi
dan campuran penggunaan perumahan dan jasa akan dipromosikan di tingkat
lokal dalam rangka memenuhi keragaman kebutuhan dan harapan.

Semua orang memiliki hak dan juga harus menerima tanggung jawab
mereka untuk menghormati dan melindungi hak-hak orang lain termasuk
generasi mendatang dan untuk berkontribusi secara aktif untuk kebaikan
bersama. Manusia dengan pemukiman berkelanjutan adalah mereka yang,
antara lain, menghasilkan rasa kewarganegaraan dan identitas, kerjasama dan
dialog untuk kebaikan bersama, dan semangat voluntarisme dan keterlibatan
masyarakat, di mana semua orang didorong dan memiliki kesempatan yang
sama untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan pengembangan.
Pemerintah di semua tingkatan, termasuk otoritas lokal, memiliki tanggung
jawab untuk menjamin akses untuk pendidikan dan untuk melindungi
kesehatan penduduk mereka, keselamatan dan kesejahteraan umum. Hal ini
memerlukan, penetapan kebijakan, hukum dan peraturan untuk kegiatan publik
dan swasta, mendorong kegiatan swasta yang bertanggung jawab di segala
bidang, memfasilitasi partisipasi kelompok masyarakat ', mengadopsi prosedur
yang transparan, mendorong semangat kepemimpinan dan kemitraan dengan
pihak swasta, dan membantu orang untuk memahami dan melaksanakan hak

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 26

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
dan tanggung jawab mereka melalui proses partisipatif yang efektif, pendidikan
universal dan penyebaran informasi.

Kemitraan antara negara-negara dan swasta, sukarela dan organisasi


berbasis masyarakat, sektor koperasi, lembaga swadaya masyarakat dan
individu sangat penting untuk tercapainya pembangunan pemukiman manusia
yang berkelanjutan dan penyediaan tempat tinggal yang memadai untuk semua
dan layanan dasar.Kemitraan dapat mengintegrasikan dan saling mendukung
tujuan partisipasi kebutuhan dasar, antara lain, membentuk aliansi,
mengumpulkan sumber daya, berbagi pengetahuan, keterampilan dan
kontribusi memanfaatkan keunggulan komparatif dari tindakan kolektif. Itu
proses dapat dibuat lebih efektif dengan memperkuat organisasi masyarakat
sipil di semua tingkatan. Setiap upaya harus dilakukan untuk mendorong
kolaborasi dan kemitraan dari semua sektor masyarakat dan di antara semua
aktor dalam proses pengambilan keputusan, yang sesuai.

Solidaritas dengan mereka yang termasuk kelompok yang kurang


beruntung dan rentan, termasuk orang-orang yang tinggal dalam kemiskinan,
serta toleransi, non-diskriminasi dan kerja sama di antara semua orang,
keluarga dan masyarakat adalah dasar bagi kohesi sosial. Solidaritas,
kerjasama dan bantuan harus ditingkatkan oleh masyarakat internasional serta
oleh Negara dan semua faktor yang relevan lainnya dalam menanggapi
tantangan pembangunan pemukiman.Masyarakat internasional dan Pemerintah
di semua tingkat yang berkaitan untuk mempromosikan kebijakan dan
instrumen suara dan efektif, sehingga memperkuat kerjasama antar
pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, serta memobilisasi sumberdaya
tambahan untuk memenuhi tantangan ini.

Untuk melindungi kepentingan generasi sekarang dan mendatang pada


pemukiman manusia merupakan salah satu tujuan fundamental dari
masyarakat internasional. Perumusan dan pelaksanaan strategi untuk
pengembangan pemukiman manusia adalah tanggung jawab masing-masing
negara baik nasional dan lokal terutama tingkat dalam kerangka hukum
masing-masing negara, antara lain , dengan menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk pembangunan pemukiman manusia, dan harus
memperhitungkan ekonomi, sosial dan lingkungan keragaman kondisi di

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 27

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
masing-masing negara. Tambahan sumber daya keuangan dari berbagai
sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan tempat tinggal yang memadai
untuk semua dan pembangunan berkelanjutan untuk pemukiman manusia di
dunia. Sumber daya yang tersedia untuk negara-negara berkembang -
masyarakat, swasta, multilateral, bilateral, domestik dan eksternal - perlu
ditingkatkan melalui mekanisme yang tepat dan fleksibel dan instrumen
ekonomi untuk mendukung tempat tinggal yang memadai untuk semua dan
pembangunan pemukiman manusia yang berkelanjutan. Ini harus disertai
dengan langkah-langkah konkret untuk teknis internasional kerjasama dan
pertukaran informasi.

Kesehatan manusia dan kualitas hidup berada di tengah upaya untuk


mengembangkan emukiman manusia yang berkelanjutan. Oleh karena itu
harus dilakukan sosialisasi untuk mencapai tujuan universal dan sama akses ke
pendidikan berkualitas, standar tertinggi kesehatan fisik, mental dan
lingkungan, dan akses yang sama dari semua untuk perawatan kesehatan
primer, membuat upaya khusus untuk memperbaiki ketidaksetaraan yang
berkaitan kondisi sosial dan ekonomi, termasuk perumahan, tanpa
membedakan ras, asal negara, jenis kelamin, usia, atau cacat, menghormati
dan mempromosikan budaya umum dan khusus.

2.4.2 Konferinsi Rio +20


" Rio +20 " , merupakan konferensi PBB tentang pembangunan
berkelanjutan , diadakan pada Juni 2012. Konferensi ini bertujuan untuk
menjamin membaharuan komitmen politik global untuk Pembangunan
Berkelanjutan .

Kemajuan pencapaian Rio +20 meliputi beberapa bidang:

 Ekonomi hijau merupakan instrumen penting untuk mencapai


pembangunan berkelanjutan.
 Komitmen dibuat untuk tindakan di bidang kebijakan kunci, yang meliputi
ketahanan pangan, lahan, pertanian berkelanjutan , air, energi
berkelanjutan , kelautan dan perikanan , serta konsumsi dan produksi
yang berkelanjutan.
 Rio memutuskan untuk mengembangkan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs) yang menjadi tujuan yang universal , berlaku untuk
semua negara , dan untuk dikembangkan bersama pasca kebijakan
pembangunan2015 .
 Sarana Implementasi dan Pembiayaan untuk pembangunan berkelanjutan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 28

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 Reformasi Kerangka Kelembagaan Internasional (penguatan UNEP , dan
bekerja untuk pembentukan Forum Politik Tingkat Tinggi pada
pembangunan berkelanjutan).


2.4.3 Millenium Development Goals (MDGs)

Tabel 2.1 Delapan tujuan dan 18 Sasaran yang disepakati dalam Millenium
Development Goals adalah sebagai berikut:

8 Tujuan 18 Sasaran

1. Memberantas kemiskinan dan 1. Setengah proporsi penduduk yang


kelaparan yang ekstrim tingkat pendapatannya kurang dari satu
dolar per hari pada tahun 2015.
2. Setengah proporsi penduduk yang
menderita kelaparan tahun 2015

2. Mewujudkan pendidikan 3. Pastikan bahwa semua anak laki‐laki dan


dasar perempuan dapat menyelesaikan
pendidikan sekolah dasar pada tahun
2015

3. Mendorong kesetaraan 4. Mengurangi perbedaan gender dalam


gender dan memberdayakan pendidikan dasar dan menengah pada
perempuan tahun 2005

4. Menurunkan angka kematian 5. Mengurangi jumlah balita yang


anak meninggal sebanyak dua pertiga pada
2015

5. Meningkatkan kesehatan ibu 6. Mengurangi rasio kematian ibu sebanyak


tiga perempat tahun 2015

6. Memerangi HIV / AIDS, 7. Menghentikan dan mulai memulai


malaria dan penyakit lainnya pencegahan penyebaran HIV / AIDS pada
tahun 2015
8. Menghentikan dan mulai mencegah
penyebaran malaria dan penyakit berat
lainnya pada tahun 2015

7. Memastikan kelestarian 9. Memadukan prinsip‐prinsip


lingkungan pembangunan berkelanjutan dengan
kebijakan dan program nasional, serta
mengurangi hilangnyasumber daya
lingkungan pada tahun 2015
10. Mengurangi setengah dari proporsi
penduduk tanpa akses berkelanjutan
terhadap air minum yang aman pada
tahun 2015
11. Membuat peningkatan kehidupan yang
signifikan, setidaknya 100 juta penghuni
kawasan kumuh pada tahun 2020

8. Mengembangkan kemitraan 12. Mengembangkan sistem perdagangan


dan keuangan terbuka yang berbasis
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 29

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
global untuk pembangunan peraturan, dapat diprediksi dan tidak
diskriminatif. Termasuk komitmen
terhadap pemerintahan yang baik,
pembangunan dan pengurangan
kemiskinan nasional dan internasional
13. Membantu kebutuhan‐kebutuhan
khusus negara‐negara kurang
berkembang, dan kebutuhan khusus bagi
negara‐negara terpencil dan kepulauan‐
kepulauan kecil. Termasuk didalamnya
pembebasan tarif dan kuota untuk
ekspor; meningkatkan pembebasan
hutang untuk negara miskin yang
berhutang besar; pembatalan hutang
bilateral resmi; dan menambah bantuan
pembangunan resmi untuk negara yang
berkomitmen untuk mengurangi
kemiskinan.
14. Memenuhi kebutuhan khusus bagi
Negara‐negara kepulauan kecil yang
sedang berkembang.
15. Penanggulangan Masalah utang negara
berkembang melalui upaya nasional dan
internasional untuk membuat hutang
berkesinambungan dalam jangka
panjang.
16. Dalam kerjasama dengan negara‐negara
berkembang, mengembangkan
pekerjaan yang layak dan produktif bagi
kaum muda.
17. Dalam kerjasama dengan perusahaan
farmasi, menyediakan akses obat‐obatan
penting dengan harga terjangkau di
negara berkembang.
18. Dalam kerjasama dengan pihak swasta,
membangun adanya penyerapan
keuntungan dari teknologi‐teknologi
baru, terutama teknologi informasi dan
komunikasi.

2.4.4 Sustainable Development Goals


Di Rio+20 dokumen hasil, negara-negara anggota sepakat bahwa tujuan
pembangunan berkelanjutan (SDGs) harus:
1. Didasarkan pada Agenda 21 dan Rencana Pelaksanaan Johannesburg.
2. Sepenuhnya menghormati semua Prinsip Rio.
3. Bersikaplah konsisten dengan hukum internasional.
4. Membangun komitmen yang telah dibuat.
5. Berkontribusi terhadap implementasi penuh dari hasil seluruh KTT utama
dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 30

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
6. Fokus pada bidang prioritas untuk pencapaian pembangunan
berkelanjutan, yang dipandu oleh dokumen hasil.
7. Alamat dan memasukkan secara seimbang ketiga dimensi pembangunan
berkelanjutan dan saling keterkaitan mereka.
8. Jadilah koheren dengan dan diintegrasikan ke dalam agenda pembangunan
PBB melampaui 2015.
9. Tidak mengalihkan fokus atau usaha dari pencapaian Tujuan Pembangunan
Milenium.
10. Termasuk keterlibatan aktif dari semua pihak terkait, sebagaimana
mestinya, dalam proses.

Lebih lanjut setuju bahwa SDGs harus:

 Aksi-oriented
 Singkat
 Mudah untuk berkomunikasi
 Terbatas jumlahnya
 Aspiratif
 Global di alam
 Universal berlaku untuk semua negara dengan mempertimbangkan realitas
nasional yang berbeda, kapasitas dan tingkat perkembangan dan
menghormati kebijakan dan prioritas nasional.

Dokumen hasil lebih lanjut menetapkan bahwa pengembangan SDGs harus:

 Berguna untuk mengejar tindakan terfokus dan koheren tentang


pembangunan berkelanjutan
 Kontribusi pada pencapaian pembangunan berkelanjutan
 Sajikan sebagai driver untuk pelaksanaan dan pengarusutamaan
pembangunan berkelanjutan dalam sistem PBB secara keseluruhan
 Ditujukan dan dan difokuskan pada bidang-bidang prioritas untuk
mencapai pembangunan berkelanjutan

2.5. Prioritas Program Bidang Cipta Karya


2.5.1 Strategi Nasional
2.5.2 Pemenuhan SPM
2.5.3 Inovasi / Kreatifitas Program

2.6 Isu-isu Strategis

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 31

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
2.6.1 Bencana Alam
2.6.2 Perubahan Iklim
2.6.3 Kemiskinan
2.6.4 Reformasi Birokrasi
2.6.5 Kepadatan Penduduk
2.6.6 Perubahan Gender
2.6.7 Green Ekonomi

2.7 Permasalahan dan Potensi Daerah

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 II - 32

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
RENCANA TATA RUANG
 

  3  WILAYAH SEBAGAI
ARAHAN SPASIAL RPI2JM
 

3.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan


Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN) yang dijadikan sebagai pedoman untuk :

a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional,


b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,
c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah
nasional,
d. Perwujudan keterpaduan , keterkaitan dan keseimbangan perkembangan
antarwilayah propinsi, serta keserasian antarsektor,
e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi,
f. Penetapan ruang kawasan strategis nasional, dan
g. Penataan ruang wilayah propinsi dan kabupaten/kota

Arahan yang harus diperhatikan dari RTRWN untuk ditindaklanjuti ke dalam


RPI2-JM kabupaten/kota adalah sebagai berikut :

a. Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN)


Kriteria :
i. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama
kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional,
ii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa propinsi, dan
atau,
iii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama
transportasi skala nasional atau melayani beberapa propinsi.
b. Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Kriteria :
i. Kawasan Perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul kedua
kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 1


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

ii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa yang melayani skala propinsi atau beberapa kabupaten,
dan/atau,
iii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
transportasi yang melayani skala propinsi atau beberapa kabupaten.

c. Penetapan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)


Kriteria :
i. Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaaan lintas batas
dengan negara tetangga,
ii. Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang
menghubungkan dengan negara tetangga,
iii. Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang
menghubungkan wilayah sekitarnya, dan/atau,
iv. Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat
mendorong perkembangan kawasan di sekitarnya.

d. Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN)


Penetapan Kawasan Strategis Nasional dilakukan berdasarkan kepentingan :
i. Pertahanan dan Keamanan,
a. Diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan
pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional,
b. Diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah
pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang
amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau kawasan
industri sistem pertahanan, atau
c. Merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil
terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau
laut lepas.
ii. Pertumbuhan ekonomi,
a. Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh,
b. Memiliki sektor unggulan yang dapat mengerakkkan pertumbuhan
ekonomi nasional,
c. Memiliki potensi ekspor,
d. Didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi,
e. Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi,

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 2


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

f. Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan nasional


dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional,
g. Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi
dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional, atau
h. Ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal
iii. Sosial dan Budaya,
a. Merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau
budaya nasional,
b. Merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati
diri bangsa,
c. Merupakan aset nasional dan internasional yang harus dilindungi dan
dilestarikan,
d. Merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional,
e. Memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya, atau
f. Memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial skala nasional.
iv. Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi,
a. Diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu
b. Pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam
strategis nasional, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan
nuklir
c. Memiliki sumber daya alam strategis nasional
d. Berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa
e. Berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir, atau
f. Berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
v. Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup,
a. Merupakan tempat perlindungan keanekargaman hayati,
b. Merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang
c. Ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan fauna yang hampir
punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau
dilestarikan,
d. Memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap
tahun berpeluang menimbulkan kerugian negara,
e. Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro
f. Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup
g. Rawan bencana alam nasional

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 3


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

h. Sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai


dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.

Tabel. 3.1 Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN
No PROPINSI PKN PKW
1. Nanggroe Aceh Lhokseumawe Sabang, banda Aceh, Takengon,
Darusalam Meulaboh
2. Sumatera Utara Kawasan Perkotaan Tebingtinggi, sidakalang,
Medan –Binjai-Deli pematangsiantar,Balige, Rantauprapat,
Serdang-Karo Kisaran, Gunung Balige, padang
Mebidangro sidempuan, sibolga
3. Sumatera barat Padang Pariaman, Sawahlunto, Muarasiberut,
Bukittinggi, Solok
4. Riau Pekanbaru, Dumai Bankinang, Teluk kuantan, Bengkalis,
Bagan Siapi-api, Tembilahan, Rengat,
Pangkalan Kerinci, Pasir pangarayan,
Siak Sri Indrapura
5. Kepulauan Riau Batam Tanjung Pinang, Terempa, Daik Lingga,
Dabo-Pulau singkep, Tanjungbalai
Karimun
6. Jambi Jambi Kuala Tungkai, Sarolangun,
Muarabungo, Muara Bulian
7. Sumatera Selatan Palembang Muara enim, Kayuagung, Baturaja,
Prabumulih, Lubuk Linggau, Sekayu,
Lahat
8. Bengkulu Bengkulu, Manna, Muko-muko, Curup
9. Bangka Belitung Pangkal Pinang, Muntok, Tanjung
Pandan, Manggar
10. Lampung Bandar lampung Metro, Kalianda, Liwa, Menggala,
Kotabumi, Kota Agung
11. DKI Jakarta-Jawa Kawasan Perkotaan
Barat-Banten Jabodetabek
12. Banten Serang, Cilegon Pandeglang, Rangkas Bitung
13. Jawa Barat Kawasan Perkotaan Sukabumi, Cikampek,cikopo,Pelabuhan
Bandung Raya, Cirebon ratu, indramayu, kadipaten,
Tasikmalaya, Pangandaran
14. Jawa Tengah Surakarta,kawasan Boyolali, Klaten, Salatiga, Tegal,
perkotaan semarang- Pekalongan, Kudus, Cepu, Magelang,
kendal-demak-Ungaran- Wonosobo, Kebumen, Purwokerto
Purwodadi
(kedungsepur), cilacap
15. Daerah Istimewa Yogyakarta Bantul, Sleman
Yogyakarta
16. Jawa Timur Kawasan Perkotaan Probolinggo, tuban, kediri, Madiun,
(Gerbangkertosusila), Banyuwangi, Jember, Blitar,
Malang Pamekasan, Bojonegoro, Pacitan
17. Bali Kawasan Perkotaan Singaraja, Semarapura, negara
Denpasar-Bangli-
Gianyar-tabanan
(serbagita)
18. Nusa Tenggara Mataram Praya, Raya, Sumbawa Besar
Barat

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 4


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

19. Nusa Tenggara Kupang Soe, Kefamenanu, Ende, Maumere,


Timur Waingapu, Ruteng, Labuan bajo
20. Kalimantan Barat Pontianak Menpawah, Singkawang, Sambas,
ketapang, Putusibau, Entikong,
Sanggau, Sintang
21. Kalimantan Palangkaraya Kuala kapuas, Pangkalan bun, Buntok,
Tengah Muarateweh, Sampit
22. Kalimantan Banjarmasin Amuntai, Martapura, Marabahan,
Selatan Kotabaru
23. Kalimantan Timur Kawasan Perkotaan Tanjung Redeh, Sangata, Nunukan,
Balikpapan-Tenggarong- Tanjung Selor, Malinau, Tanlumbis,
Samarinda-Bontang- Tanah Grogot, Sendawar
Tarakan
24. Gorontalo Gorontalo Isimu, Kuandang, Tilamuta
25. Sulawesi Utara Kawasan Perkotaan Tomohon, Tondano, Kotamobagu
Mando-Bitung
26. Sulawesi Tengah Palu Poso, Luwuk, Buol, Kolonodale, Tolitoli,
Donggala
27. Sulawesi Selatan Kawasan Perkotaan Pangkajene, Jeneponto, Palopo,
makassar- Watampone, Bulukumba, barru, pare-
Sungguminasa-Takalar- pare
Maros (Maminasata)
28. Sulawesi Barat Mamuju, Majene, pasangkayu
29. Sulawesi Kendari Unaaha, Lasolo, Bau-bau, Raha, Kolaka
Tenggara
30. Maluku Ambon Masohi, Werinama, Kairatu, Tual,
Namlea, Wahai, Bula
31. Maluku Utara Ternate Tidore, Tobelo, Labuha, sanana
32. Papua barat Sorong Fak-fak, Manokwari, Ayamaru
33. Papua Jayapura, Timika Biak, Nabire, Muting, Bade, Merauke,
Sarmi, Arso, Wamena

Tabel. 3.2 Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)


Berdasarkan PP Nomor 26 tahun 2008 tentang RTRWN

PUSAT
No KEGIATAN STATUS PROPINSI
STRATEGIS
NASIONAL
1. Kota Sabang I/A/2 : Pengembangan baru (Tahap I) Nanggroe Aceh
Darusalam
2 Kota Dumai I/A/1 : Pengembangan/Peningkatan Riau
Fungsi (Tahap I)
3 Kota Batam I/A/1 : Pengembangan/Peningkatan Kep. Riau
Fungsi (Tahap I)
4 Ranai (Ibukota I/A/2 : Pengembangan/Peningkatan Kep. Riau
Kab. Natuna) Fungsi (Tahap I)
5 Atambua (ibukota I/A/1 : Pengembangan/Peningkatan Nusa Tenggara Timur
Kab. Belu) Fungsi (Tahap I)

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 5


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

6 Kalabahi (ibukota I/A/2 : Pengembangan baru (Tahap II) Nusa Tenggara Timur
Kab. Alor)
7 Kefamenanu I/A/2 : Pengembangan baru (Tahap I) Nusa Tenggara Timur
(ibukota Kab.
Timur Tengah
Utara)
8 Paloh – Aruk (Kab I/A/2 : Pengembangan baru (Tahap I) Kalimantan barat
Sambas)
9 Jagoi Babang I/A/2 : Pengembangan baru (Tahap I) Kalimantan barat
(Kab.
Bengkayang)
10 Nangabadau I/A/2 : Pengembangan baru (Tahap I) Kalimantan barat
11 Entikong (kab. I/A/1 : Pengembangan/Peningkatan Kalimantan barat
Sangau) Fungsi (Tahap I)
12 Jasa (Kab. II/A/2 : Pengembangan baru (Tahap II) Kalimantan barat
Sintang)
13 Nunukan (Ibukota I/A/1 : Pengembangan/Peningkatan Kalimantan Timur
Kab. Nunukan) Fungsi
14 Simanggaris I/A/2 : Pengembangan baru (Tahap I) Kalimantan Timur
(Kab. Nunukan)
15 Long Midang I/A/2 : Pengembangan baru (Tahap I) Kalimantan Timur
(Kab. Nunukan)
16 Long Pahangai II/A/2 : Pengembangan baru (Tahap II) Kalimantan Timur
(Kab. Kutai Barat)
17 Long Nawan II/A/2 : Pengembangan baru (Tahap II) Kalimantan Timur
(Kab. Malinau)
18 Melonguane I/A/2 : Pengembangan baru (Tahap I) Sulawesi Utara
(ibukota Kab.
Talaud)
19 Tahuna (Ibukota I/A/2 : Pengembangan baru (Tahap I) Sulawesi Utara
Kab. Kep.
Sangihe)
20 Saumlaki (Kab. I/A/2 : Pengembangan baru (Tahap I) Sulawesi Utara
Maluku Tenggara
Barat)
21 Ilwaki (kab. II/A/2 : Pengembangan baru (Tahap II) Maluku
Maluku Barat
Daya)

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 6


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

22 Dobo (Kab. Kep. II/A/2 : Pengembangan baru (Tahap II) Maluku


Aru)
23 Daruba (Kab. I/A/2 : Pengembangan baru (Tahap I) Maluku Utara
Pulau Morotai)
24 Kota Jayapura I/A/1 : Pengembangan/Peningkatan Papua
Fungsi (Tahap I)
25 Kota Tanah I/A/1 : Pengembangan/Peningkatan Papua
Merah Fungsi (Tahap I)
26 Kota Merauke I/A/1 : Pengembangan/Peningkatan Papua
Fungsi (Tahap I)

Tabel. 3.3 Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN)


Berdasarkan PP Nomor 26 tahun 2008 tentang RTRWN

No Kawasan Strategis Sudut Kota /Kabupaten


Propinsi Status Hukum
Nasional Kepentingan *)
1. Kawasan Industri Ekonomi Kota Lhokseumawe Nanggroe Aceh
Lhokseumawe Darusalam
2. Kawasan Perdagangan Ekonomi Kota Sabang Nanggroe Aceh
Bebas dan Pelabuhan Darusalam
Bebas Sabang
3. Kawasan Pengembangan Ekonomi Kota Banda Aceh Nanggroe Aceh
ekonomi Terpadu Banda Darusalam
Aceh Darusalam
4. Kawasan Ekosistem Leuser Lingkungan 13 Kabupaten Nanggroe Aceh
Hidup (Aceh Barat, Nagan Darusalam
Raya, Aceh Barat
Daya, aceh Selatan,
Aceh Singkil,
Subulussalam, Aceh
Tenggara, Gayo
lues, Aceh Tengah,
Bener Meriah, Aceh
Utara, Aceh Timur,
dan Aceh Tamiang)
5. Kawasan perbatasan laut RI Pertahanan dan Kota Sabang Nanggroe Aceh
termasuk 2 pulau kecil Keamanan Darusalam dan
terluar (Pulau Rondo dan Sumatera
Berhala) dengan negara
Utara
India/Thailand/Malaysia
6. Kawasan Perkotaan Medan- Ekonomi Kota Medan, Sumatera Perpres No. 62
Binjai-Deli Serdang-Karo Binjai,Deli serdang, Utara Tahun 2011
(Mebidangro) karo tentang
Rencana Tata
Ruang
Kawasan
Perkotaan
Medan,
Binjai,Deli
serdang, dan
karo
7 Kawasan Danau Toba dan Lingkungan Kab. Samosir,Kab. Sumatera
sekitarnya Hidup Tapanuli Utara, Utara

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 7


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Kab. Humbang
Hasundutan, Kab.
Dairi, Kab. Karo,
Kab. Simalungun,
Kab. Toba, Kab.
Pakpak Barat
8 Kawasan Stasiun Pengamat Penggunaan Kab. Agam Sumatera Barat
Dirgantara Kototabang Sumberdaya
Alam dan
Teknologi Tinggi
9 Kawasan hutan lindung Lingkungan Kab. Kuantan Riau
Bukit Betabuh Hidup Singingi dan Kab.
Indragiri Hulu
10 Kawasan Hutan Lindung Lingkungan Kab. Rokan Hilir Riau
Mahato Hidup
11 Kawasan Perbatasan laut RI Penggunaan Kab. Bintan, Kab. Kepulauan Riau
termasuk 20 pulau kecil Sumber daya Natuna, Kab. Kep.
terluar (Pulau Sentut, alam dan Anambas, Kab.
Tokong Malang Biru, teknologi tinggi Karimun, Kota
Damar, Mangkai, Tokong Batam
Nanas, Tokong Belayar,
Tokong Boro, Semiun,
Sebetul, Sekatung, Senua,
Subi Kecil, Kepala, batu
mandi, Iyu kecil, Karimun
Kecil, Nipa, Pelampong,
Batu Berhanti, dan Nongsa)
dengan Negara
malaysia/vietnam/singapura
12 Kawasan Batam, Bintan, Ekonomi Kab. Bintan, Kab. Kepulauan Riau Perpres No. 87
dan Karimun Natuna, Kab. Tahun 2011
Karimun, Kota tentang
Batam Rencana Tata
Ruang
Kawasan
Batam, Bintan,
dan Karimun
13 Kawasan Lingkungan Hidup Lingkungan Kab. Kerinci, Kota Jambi,
Taman Nasional Kerinci Hidup padang, Kab Lubuk Sumatera
Sebiat Linggau, Kab. barat,
Rejang Lebong Bengkulu, dan
Sumatera
Selatan
14 Kawasan Taman Nasional Lingkungan Kab. Muara Jambi Jambi
Berbak Hidup
15 Kawasan Nasional Bukit Lingkungan Kab. Indragiri hulu, Jambi dan Riau
Tigapuluh Hidup Kab. Indragiri hilir,
Kab. Tanjung
Jabung Barat, Kab.
Tebo
16 Kawasan Nasional Bukit Lingkungan Kab. Soralanggu, Jambi
Duabelas Hidup Kab. Muaratebo,
Kab. Batanghari
17 Kawasan Selat Sunda Ekonomi Kota Serang, Kota Lampung dan Perpres No. 86
Banjar Lampung banten Tahun 2011
tentang
pengembangan
Kawasan
Strategis dan
Infrastruktur
Sleat Sunda
18 Kawasan Instalasi Penggunaan DKI Jakarta
Lingkungan dan Cuaca Sumber daya

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 8


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Alam dan
Teknologi tinggi
19 Kawasan Fasilitas Penggunaan DKI Jakarta
Pengolahan data dan satelit Sumber daya
Alam dan
Teknologi tinggi
20 Kawasan Perkotaan Ekonomi Kota Jakarta DKI Jakarta, Perpres No. 54
Jabodetabek-Punjur (Utara, Selatan, Banten dan Tahun 2008
termasuk Kepulauan Seribu Barat, Timur, Jawa Barat tentang
Pusat), Kota Bogor, Penataan
Kab. Bogor, Kota Ruang
Depok, Kota Kawasan
Tangerang, Kab. Jakarta, Bogor,
Tangerang, Kota Tangerang,
Tangerang Selatan, Bekasi,
Kota bekasi, Kab. Puncak,
Bekasi, kab. Cianjur Cianjur
21 Kawasan Perkotaan Ekonomi Kota Bandung, Kab. Jawa Barat
Cekungan Bandung Bandung
22 Kawasan fasilitas uji Penggunaan Kab. Garut Jawa Barat
Terbang roket Pamengpeuk Sumber daya
Alam dan
Teknologi Tinggi
23 Kawasan Stasiun Pengamat Penggunaan Kab. Sumedang Jawa Barat
Dirgantara Pamengpeuk Sumber daya
Alam dan
Teknologi Tinggi
24 Kawasan Stasiun Pengamat Penggunaan Kab. Sumedang Jawa Barat
Dirgantara Tanjung Sari Sumber daya
Alam dan
Teknologi Tinggi
25 Kawasan Stasiun Penggunaan Jawa Barat
Telecomand Sumber daya
Alam dan
Teknologi Tinggi
26 Kawasan Stasiun Bumi Penggunaan Kab. pangandaran Jawa Barat
Penerima Satelit Mikro Sumber daya
Alam dan
Teknologi Tinggi
27 Kawasan Pangandaran – Lingkungan Kab. Pangandaran, Jawa barat dan
Kalipuncang – segara Hidup Kab. Ciamis, Kab. Jawa Tengah
anakan – Nusakambangan Cilacap
(Pacangsanak)
28 Kawasan Perkotaan Kendal Ekonomi Kab. Kendal, Kab. Jawa Tengah
– Demak – Ungaran – Demak, Kab.
Salatiga – semarang - Semarang, Kota
Purwodadi Salatiga, Kota
Semarang, Kab.
Grobogan
29 Kawasan Borobudur dan Lingkungan Kab. Magelang Jawa Tengah
sekitarnya Hidup
30 Kawasan Candi Prambanan Lingkungan Kab. Klaten, Kab. Jawa Tengah
Hidup Sleman
31 Kawasan Taman Nasional Lingkungan Kab. Sleman, Kota Jawa Tengah,
Gunung Merapi Hidup Jogjakarta, Kab dan DIY
Klaten, Kab. Jogjakarta
Boyolali, Kab.
Magelang
32 Kawasan Perkotaan gresik Ekonomi Kab. Gresik, Kab. Jawa Timur
– Bangkalan – Mojokerto – Bangkalan, Kota
Surabaya – Sidoarjo – Mojokerto, Kota
Lamongan Surabaya, Kab.
Sidoarjo, Kab.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 9


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Lamongan

33 Kawasan Stasinu Pengamat Penggunaan Kab. Pasuruan Jawa Timur


Dirgantara Watukosek Sumber daya
Alam dan
Teknologi Tinggi
34 Kawasan Taman Nasional Lingkungan Kab. Pandeglang Banten
Ujung Kulon Hidup
35 Kawasan Perkotaan Ekonomi Kota Denpasar, Bali
Denpasar – Badung – Kab. Badung, Kab.
Gianyar – Tabanan Gianyar, Kab.
Tabanan
36 Kawasan Pengembangan Ekonomi Kab. Bima, Kab. Nusa Tenggara
Ekonomi Terpadu Bima Dompu Barat
37 Kawasan Taman Nasional Lingkungan Kab. Manggarai Nusa Tenggara
Komodo Hidup barat Barat
38 Kawasan Gunung Rinjani Lingkungan Kab. Lombok Utara, Nusa Tenggara
Hidup Kab. Lombok Barat
Tengah, Kab.
Lombok Timur
39 Kawasan Pengembangan Ekonomi Kab. Ngada Nusa Tenggara
Ekonomi Terpadu Bima Timur
40 Kawasan Perbatasan Darat Pertahanan dan Kab. Kupang, Kab. Nusa Tenggara
RI dengan Negara Timur Keamanan Timur Tengah Timur
Leste Utara, Kab. Belu
41 Kawasan Perbatansan laut Pertahanan dan Kab. Kupang, Kab. Nusa Tenggara
RI termasuk 5 pulau kecil Keamanan Timot Tengah Timur
terluar (pulau alor, Batek, Utara, Kab. Belu
Ndana, dan Mangudu)
42 Kawasan Pengembangan Ekonomi Kab. Sanggau Kalimantan
Ekonomi Terpadu Barat
Khatulistiwa
43 Kawasan Stasiun Pengamat Penggunaan Kota Pontianak Kamimantan
Dirgantara Pontianak Sumber daya Barat
Alam dan
Teknologi Tinggi
44 Kawasan Taman Nasional Lingkungan Kab. Kapuas Hulu Kalimantan
Betung Hidup Barat
45 Kawasan Perbatasan Darat Pertahanan dan Kab. Sambas, Kab. Kalimantan
Ri dan jantung Kalimantan Keamanan Kapuas hulu, Kab. Barat,
Sanggau Kalimantan
Timur
46 Kawasan Pengembangan Ekonomi Kota Palangkaraya, Kalimantan
Ekonomi Terpadu Daerah Kab. Pulang Pisau, Tengah
Aliran Sungai Kahayan Kab. Kapuas, Kab.
Kapuas dan Barito Barito Selatan
47 Kawasan Taman nasional Lingkungan Kab. Kotawaringin Kalimantan
Tanjung Putting Hidup Barat, Kab. Seruyan Tengah
48 Kawasan Pengembangan Ekonomi Kab. Kotabaru, Kab. Kalimantan
Ekonomi Terpadu Batulicin Tanah Bumbu Selatan
49 Kawasan Pengembangan Ekonomi Kota Samarinda, Kalimantan
Ekonomi Terpadu Kab. Kutai Timur
Samarinda, Sanga-sanga,
Muara Jawa, dan
Balikpapan
50 Kawasan Perbatasan laut RI Pertahanan dan Kab. Nunukan, kab. Kalimantan
termasuk 18 pulau kecil Keamanan Berau, kab. Toli- Timur,
terluar (pulau sebatik, toli, kab. Boolang Sulawesi
Gosong Makassar, Maratua, Mangondow utara, Tengah, dan
Sambit, Lingian, Salando, kab. Kep sitaro, Sulawesi Utara)
Dolangan, Bangkit, kab. Kep. Sangihe,
Mantewaru, Makalehi, kab. Sangihe
Kawalusu, Marore, Batu Talaud, kab. Kep.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 10


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

bawaikang, Miangas, Talaud


marampit, intata, dan
kakarutan)
51 Kawasan Pengembangan Ekonomi Kota Manado – Sulawesi Utara
Ekonomi Terpadu Manado – Kota Bitung
bitung
52 Kawasan Konservasi dan Lingkungan Kab. Minahasa, Sulawesi Utara
wisata daerah aliran sungai Hidup Kab. Minahasa
tondano Utara, Kota
Tomohon, Kota
manado
53 Kawasan Pengembangan Ekonomi Kab. Banggai Sulawesi
Ekonomi Terpadu batui tengah
54 Kawasan Poso dan Sosial Budaya Kab. poso Sulawesi
sekitarnya Tengah
55 Kawasan Kritis lingkungan Lingkungan Kab. Tojo Una- una Sulawesi
Balingara Hidup Tengah
56 Kawasan Kritis Lingkungan Lingkungan Kab. Buol, Kab. Sulawesi
Buol - Lambunu Hidup Donggala, kab. Tengah
Parigi Moutong,
Kab. Toli-toli
57 Kawasan Perkotaan Ekonomi Kab. Takalar Tata Ruang
Makassar – Maros – Kawasan
Sungguminasa – Takalar Perkotaan
Makassar –
Maros –
Sungguminasa
– Takalar
58 Kawasan Pengembangan Ekonomi Kota Pare-pare, Sulawesi
Ekonomi Terpadu Pare - Kab. Barru Selatan
pare
59 Kawasan Toraja dan Sosial Budaya Kab. Tana Toraja, Sulawesi
Sekitarnya Kab. Toraja Utara Selatan
60 Kawasan Stasiun Bumi Penggunaan Kota Pare-pare Sulawesi
Sumber Alam pare-pare Sumber daya Selatan
Alam dan
Teknologi Tinggi
61 Kawasan Soroako dan Sosial Budaya Kab. Luwu Sulawesi
sekitarnya Selatan
62 Kawasan Ekonomi Kab. Buton, Sulawesi
Pengembangan Kolaka, dan Tenggara
Ekonomi Terpadu Buton, Kendari
Kolaka, dan Kendari
63 Kawasan Taman Nasional Lingkungan Kota Kendari, Kab. Sulawesi
Rawa Aopa – Watumohai Hidup Kolaka, Kab. Buton Tenggara
dan Rawa Tinondo
64 Kawasan Pengembangan Ekonomi Pulau Seram, Kab. Maluku
Ekonomi Terpadu Seram Maluku Tengah
65 Kawasan Laut Sosial Budaya Kab. Maluku Maluku
Tengah
66 Kawasan Perbatasan laut RI Pertahanan dan Prov. Maluku, Kab. Maluku dan
termasuk 20 pulau kecil Keamanan Maluku tenggara, papua
terluar (pulau arakula, Kota tual, Kab. Kep.
Karaweira, Panambulai, Aru, Kab. Maluku
Kultubai Utara, Kultubai tenggara barat,
Selatan, Karang Enu, Batu Kab.Maluku barat
Goyang, Larat, Asubutun, Daya, Prov. Papua,
Selaru, masela, Leti, Kisar, Kab. Merauke
Wetar, Liran, Kolepon, dan
Laag)
67 Kawasan Perbatasan laut RI Pertahanan dan Kab. Halmahera, Maluku Utara,
termasuk 8 pulau kecil Keamanan Kab. Sorong, Kab. Papua Barat,
terluar (pulau Jiew, Budd, Biak Numfor, Kab. dan papua

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 11


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Fani, Miossu, Fanildo, Bras, Jayapura


Bepondi, dan liki)
68 Kawasan Konservasi Lingkungan Kab. Raja Ampat Papua Barat
Keanekaragaman Hayati Hidup
Raja Ampat
69 Kawasan Pengembangan Ekonomi Kab. Biak Numfor Papua
Ekonomi Terpadu Biak
70 Kawasan Stasiun Bumi Penggunaan Kab. Biak Numfor Papua
Satelit Cuaca dan Sumber daya
Lingkungan Alam dan
Teknologi Tinggi
71 Kawasan Stasiun Telemetry Penggunaan Kab. Biak Numfor Papua
Tracking and Command Sumber daya
Wahana Peluncur Satelit Alam dan
Teknologi Tinggi
72 Kawasan Timika Sosial Budaya Kab. Timika Papua

73 Kawasan Taman nasional Lingkungan Kab. Mimika, Kab. Papua


Lorentz Hidup Asmat, Kab. Nduga,
Kab. Yahukimo,
Kab. Jayawijaya,
Kab. Lanny, Kab.
Puncak jaya, Kab.
Puncak, Kab. Paniai
74 Kawasan Konservasi Lingkungan Kab. Teluk Bintuni Papua
Keanekaragaman Hayati Hidup
Teluk Bintuni
75 Kawasan Perbatasan Darat Pertahanan dan Kota Jayapura, Kab. Papua
RI dengan negara Papua Keamanan Keerom, Kab.
Nugini Pegunungan
Bintang, Kab.
Boven Digoel, Kab.
Merauke
76 Kawasan Perbatasan laut RI Pertahanan dan Prov. NAD : Prov. NAD,
termasuk 19 pulau kecil Keamanan Kab. Simelue, Kab. Prov Sumut,
terluar (pulau Simeulucut, Aceh Barat, Kab. Prov. Sumbar,
Salaut, besar, Raya, Rusa, Aceh Besar, Kab. Prov.
Benggala, Simuk, Wunga, Prov Sumut : Bengkulu,
Sibarubaru, Enggano, Kab. Nias Prov.
Mega, batu kecil, Deli, Prov. Sumbar : Lampung,
Manuk, Nusa Kambangan, Kab. Kep. Mentawai Prov. Banten,
barung, Sekel, Panehan, Prov. Bengkulu : Prov. Jabar,
dan Sophialouisa) yang Kab. Bengkulu Prov. Jateng,
berhadapan dengan laut Utara Prov. Jatim,
bebas Prov. Lampung : Prov. NTB
Kab. Tanggamus,
Prov. Banten :
Kab. Pandeglang
Prov. Jabar :
Kab. Tasikmalaya
Prov. Jateng :
Kab. Cilacap,
Prov. Jatim :
Kab. Jember, Kab.
Trenggalek
Prov. NTB :
Kab. Lombok Barat

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 12


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

3.2 RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN)

Kawasan Budidaya yang Memiliki Nilai Strategis Nasional


Kawasan budidaya terdiri atas:
1. kawasan peruntukan hutan produksi;

2. kawasan peruntukan hutan rakyat;

3. kawasan peruntukan pertanian;

4. kawasan peruntukan perikanan;

5. kawasan peruntukan pertambangan;

6. kawasan peruntukan industri;

7. kawasan peruntukan pariwisata;

8. kawasan peruntukan permukiman; dan/atau

9. kawasan peruntukan lainnya.

Kawasan peruntukan hutan produksi terdiri atas kawasan peruntukan


hutan produksi terbatas, kawasan peruntukan hutan produksi tetap dan kawasan
peruntukan hutan produksi yang dapat dikonversi. Kawasan budidaya yang
memiliki nilai strategis nasional ditetapkan sebagai kawasan andalan. Nilai
strategis nasional meliputi kemampuan kawasan untuk memacu pertumbuhan
ekonomi kawasan dan wilayah di sekitarnya serta mendorong pemerataan
perkembangan wilayah. Kawasan andalan terdiri atas kawasan andalan darat dan
kawasan andalan laut. Kawasan andalan darat terdiri atas kawasan andalan
berkembang dan kawasan andalan prospektif berkembang. Penetapan kawasan
strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan pertahanan dan keamanan,
pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pendayagunaan sumberdaya alam
dan/atau teknologi tinggi dan/atau fungsi dan daya dukung.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 13


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

3.3 Arahan RTRW Pulau Sulawesi

3.3.1 Tinjauan Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi


Kebijakan Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Sulawesi mengacu pada
Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau
Sulawesi pada edisi Oktober 2009. RTR Pulau Sulawesi yang telah disusun akan
digunakan sebagai acuan dalam penataan ruang Pulau Sulawesi hingga 20 tahun
kedepan. Uraian berikut ini akan menjelaskan tentang kebijakan dan strategi
penataan ruang wilayah dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau
Sulawesi, khususnya terkait dengan arahan pengembangan di Provinsi Sulawesi
Tenggara.
3.3.2 Kebijakan Pengembangan RTR Pulau Sulawesi
Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Sulawesi berperan sebagai alat untuk
mensinergikan aspek-aspek yang menjadi kepentingan Nasional yang
direncanakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dengan aspek-aspek
yang menjadi kepentingan daerah yang direncanakan dalam rencana tata ruang
wilayah provinsi dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota. RTR Pulau
Sulawesi berlaku sebagai acuan untuk :
a. keterpaduan pemanfaatan ruang lintas wilayah provinsi, kabupaten dan kota
di Pulau Sulawesi;
b. penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, kota dan
kawasan;
c. perumusan program pemanfaatan ruang yang dilaksanakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, swasta dan masyarakat; dan
d. pengendalian pemanfaatan ruang yang diselenggarakan di seluruh wilayah
Pulau Sulawesi.

RTRW Pulau Sulawesi disusun berdasarkan kebijaksanaan berikut :


a. Mengembangkan pusat pengembangan kawasan andalan laut dengan sektor
unggulan perikanan dan pariwisata;
b. mendorong pengembangan sentra pertanian tanaman pangan padi dan
jagung pada kawasan andalan yang didukung dengan industri pengolahan
untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional;
c. mengembangkan jaringan prasarana sumberdaya air untuk meningkatkan
luasan lahan pertanian tanaman pangan padi dan jagung;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 14


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

d. mempertahankan luasan dan mengendalikan alih fungsi lahan pertanian


tanaman pangan padi dan jagung untuk ketahanan pangan;
e. mengembangkan pusat pengembangan perkebunan kakao yang didukung
dengan industri pengolahan;
f. mengembangkan sentra pertambangan nikel, aspal serta minyak dan gas
bumi yang didukung dengan industri pengolahan secara berkelanjutan;
g. mengembangkan kawasan perkotaan sebagai pusat pengembangan pariwisata
berbasis cagar budaya yang ditetapkan sebagai warisan dunia;
h. mengembangkan kawasan perbatasan negara dengan pendekatan
kesejahteraan, keamanan dan lingkungan hidup;
i. mempertahankan eksistensi 14 (empat belas) pulau-pulau kecil terluar
sebagai Titik Dasar Garis Pangkal Kepulauan Indonesia;
j. pengembangan jaringan transportasi yang terpadu untuk melayani kawasan
perkotaan sebagai pusat pengembangan perikanan, pariwisata bahari
nasional, pertanian tanaman pangan padi dan jagung, perkebunan kakao dan
pertambangan aspal, nikel serta minyak dan gas bumi;
k. pengembangan jaringan transportasi yang terpadu untuk mewujudkan
keseimbangan perkembangan antarwilayah, membuka keterisolasian dan
melayani pulau-pulau kecil;
l. mengembangkan kawasan perkotaan nasional berbasis mitigasi bencana;
m. memantapkan kawasan berfungsi lindung dan merevitalisasi kawasan
berfungsi lindung yang terdegradasi; dan/atau
n. mengendalikan kegiatan budidaya yang berpotensi mengganggu kawasan
berfungsi lindung.

Strategi pemanfaatan ruang Pulau Sulawesi dalam RTR Pulau Sulawesi


berisi:
a. strategi operasionalisasi struktur ruang nasional yang terdiri atas strategi
operasionalisasi sistem perkotaan nasional, sistem jaringan transportasi
nasional, sistem jaringan energi nasional, sistem jaringan telekomunikasi
nasional dan sistem sumberdaya air; dan
b. strategi operasionalisasi pola ruang nasional yang mencakup perwujudan
pelestarian kawasan lindung nasional, perwujudan pengembangan kawasan
budidaya dan perwujudan pengembangan kawasan andalan.
Strategi perwujudan rencana tata ruang dituangkan dalam indikasi program
pembangunan. Indikasi program pembangunan menurut prioritas penanganannya

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 15


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

diklasifikasikan ke dalam indikasi program pembangunan prioritas tinggi, prioritas


sedang dan prioritas rendah. Indikasi program pembangunan prioritas tinggi
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun pertama. Indikasi program
pembangunan prioritas sedang dan prioritas rendah dapat dilaksanakan setelah
jangka waktu 5 (lima) tahun pertama.
3.3.3 Rencana Struktur Ruang Pulau Sulawesi
A. Strategi Operasionalisasi Sistem Perkotaan
Strategi operasionalisasi perwujudan sistem perkotaan nasional di Pulau
Sulawesi dilakukan dengan:
a. mendorong pengembangan kawasan perkotaan nasional di kawasan pesisir
sebagai pusat pengembangan perikanan dan pariwisata bahari nasional
secara berkelanjutan, berbasis mitigasi dan adaptasi dampak pemanasan
global;
b. mendorong pengembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat
pengembangan pertanian tanaman pangan padi dan jagung serta perkebunan
kakao;
c. mendorong pengembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat
pengembangan pertambangan nikel, aspal serta minyak dan gas bumi dengan
prinsip-prinsip berkelanjutan;
d. mendorong pengembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat
pengembangan pariwisata berbasis cagar budaya;
e. mengembangkan fasilitas Kota Tahuna dan Kota Melonguane sebagai Pintu
Pemeriksaan Lintas Batas (Custom, Immigration, Quarantine, Security),
simpul promosi dan pemasaran serta simpul transportasi kawasan perbatasan
negara dengan Filipina, dengan prinsip berkelanjutan yang pengembangannya
dikaitkan dengan Kawasan Perkotaan Manado Bitung;
f. mengembangkan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat pengembangan
pulau-pulau kecil termasuk pulau-pulau kecil terluar dengan pendekatan
gugus pulau;
g. mengembangkan jaringan prasarana dan sarana perkotaan berbasis mitigasi
bencana; dan
h. mendorong pengembangan kawasan perkotaan nasional sebagai calon PKN,
PKW dan PKSN.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 16


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Strategi operasionalisasi perwujudan fungsi sistem perkotaan nasional


khususnya terkait dengan arahan pengembangan di Provinsi Sulawesi Tenggara,
dilakukan terhadap pengembangan :
a. PKN Kawasan Perkotaan Manado – Bitung, Kendari, Kawasan Perkotaan
Makassar – Sungguminasa – Takalar - Maros (Mamminasata) dan Gorontalo;
serta PKW Tilamuta, Jeneponto, Watampone, Parepare, Luwuk, Bulukumba,
Raha dan Baubau sebagai pusat perikanan dan/atau pariwisata bahari
nasional;
b. PKN Kawasan Perkotaan Makassar – Sungguminasa – Takalar - Maros
(Mamminasata) dan PKW Isimu, Kuandang, Tilamuta, Bulukumba dan Raha
sebagai pusat pertanian tanaman pangan jagung;
c. PKN Palu serta PKW Poso, Palopo, Kolaka, Unaaha dan Lasolo sebagai pusat
perkebunan kakao;
d. PKN Kendari serta PKW Kolonodale dan Kolaka sebagai pusat pertambangan
nikel; dan
e. PKW Baubau sebagai pusat pertambangan aspal.
B. Strategi Operasionalisasi Sistem Jaringan Transportasi Pulau
Sulawesi
Strategi operasionalisasi perwujudan sistem jaringan jalan nasional di Pulau
Sulawesi dilakukan dengan :
a. memantapkan fungsi jaringan jalan nasional untuk meningkatkan keterkaitan
antarkawasan perkotaan nasional;
b. mengembangkan jalan nasional untuk menghubungkan kawasan perkotaan
nasional dengan pelabuhan internasional/nasional dan bandar udara pusat
penyebaran skala pelayanan primer/sekunder/tersier;
c. mengendalikan alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan padi dan jagung,
kawasan lindung di sepanjang jaringan jalan dan menghindari kawasan rawan
bencana alam geologi;
d. mengembangkan jalan nasional yang terpadu dengan jaringan transportasi
lainnya (jalur kereta api, jaringan transportasi penyeberangan, pelabuhan dan
bandara) untuk mendorong perekonomian, membuka keterisolasian wilayah
dan aksesibilitas di/menuju pulau-pulau kecil; dan/atau
e. mengembangkan jaringan jalan nasional untuk mendukung fungsi kawasan
perkotaan nasional sebagai pusat pengembangan perikanan pariwisata bahari
nasional, pertanian pangan tanaman padi dan jagung dan perkebunan kakao,

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 17


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

pertambangan aspal, nikel, minyak dan gas bumi serta pariwisata berbasis
cagar budaya.
Strategi operasionalisasi perwujudan jaringan jalan nasional antara lain
dilakukan terhadap pengembangan:
a. jaringan jalan lintas barat Pulau Sulawesi untuk meningkatkan keterkaitan
antarkawasan perkotaan nasional di Bagian Barat Pulau Sulawesi dan
mendorong perekonomian di Pulau Sulawesi;
b. jaringan jalan lintas tengah Pulau Sulawesi yang menghubungkan kota
Makassar – Sungguminasa - Takalar – Jeneponto – Bulukumba – Tanete -
Watampone – Sengkang - Tarumpakae – Palopo – Tarengge – Kolaka –
Tinanggea – Kendari untuk meningkatkan keterkaitan antarkawasan
perkotaan nasional di Bagian Tengah Pulau Sulawesi; c. jaringan jalan lintas
timur Pulau Sulawesi yang menghubungkan kota Kendari – Lasolo – Malore –
Bahodopi – Bungku - Kolonodale – Baturube – Luwuk – Balingara – Ampana –
Tagulu - Poso – Toboli – Molosipat - Marisa – Tilamuta – Isimu – Gorontalo –
Molibagu – Bitung untuk meningkatkan keterkaitan antarkawasan perkotaan
nasional di Bagian Timur Pulau Sulawesi; d. pengembangan jaringan jalan
pengumpan yang menghubungkan jaringan jalan lintas barat, lintas timur dan
lintas tengah Pulau Sulawesi, yang menghubungkan kota Manado – Likupang
– Bitung, Tumpaan – Tomohon – Manado, Kairagi – Airmadidi – Kauditan,
Tomohon – Tondano – Belang, Worocitan – Modayag – Kotamobagu –
Molibagu, Molingkaputo – Isimu, Tolango - Paguyaman, Toboli – Tawaeli,
Tagolu – Tentena Taripa – Tidantana – Tarengge, Taripa – Tomata –
Tompira, Barru – Unaaha – Kendari, Tasiu – Dimkang – Sabang, Pare-Pare –
Enrekang – Makale – Palopo, Parepare – Pangkajene – Tarumpakae dan
Maros – Watampone untuk meningkatkan keterkaitan pengembangan
kawasan perkotaan di Bagian Timur, Tengah dan Barat Pulau Sulawesi;
e. mengembangkan jaringan arteri primer yang menghubungkan Kawasan
Perkotaan Manado - Bitung dengan Pelabuhan Bitung dan Bandar Udara Sam
Ratulangi, Kota Melonguane dengan Bandar Udara Melongane, Kota Gorontalo
dengan Pelabuhan Gorontalo dan Bandar Udara Djalaludin, Kota Palu dengan
Pelabuhan Pantoloan dan Bandar Udara Mutiara, Kota Donggala dengan
PelabuhanDonggala, Kota Toli-Toli dengan Pelabuhan Toli-Toli, Kota Luwuk
dengan Bandar Udara Bubung, Kota Mamuju dengan Bandar Udara Tampa
Padang dan Pelabuhan Belang-Belang, Kota Kendari dengan Bandar Udara
Haluoleo, Kawasan Perkotaan Maminasata dengan Pelabuhan Makassar dan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 18


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Bandar Udara Sultan Hasanuddin serta Kota Pare-Pare dengan Pelabuhan


Pare-Pare;
f. mengembangkan jaringan jalan lintas barat, timur dan tengah yang
terintegrasi antara lain dengan :
1) jaringan jalur kereta api lintas Barat Pulau Sulawesi Bagian Utara, lintas
Barat Pulau Sulawesi Bagian Barat dan Lintas Barat Pulau Sulawesi Bagian
Selatan;
2) lintas penyeberangan sabuk utara, sabuk tengah, sabuk selatan dan
penghubung sabuk;
3) pelabuhan internasional dan pelabuhan nasional; dan/atau
4) bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan primer Sam Ratulangi
dan Sultan Hasanuddin, bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan
sekunder Djalaludin, Haluoleo dan Mutiara serta bandar udara pusat
penyebaran skala pelayanan tersier Tampa Padang, Melonguane dan
Bubung.

g. mengembangkan jaringan jalan di Pulau Karakelang (Melonguane – Beo –


Esang), Pulau Sangir Besar (Tamako – Tahuna – Naha – Enemawira -
Tahuna), Pulau Muna (Tampo – Raha - Wara) dan Pulau Buton (Labuan –
Tadanga - Baubau) untuk membuka keterisolasian wilayah.
Strategi operasionalisasi perwujudan jaringan jalur kereta api di Pulau
Sulawesi dilakukan dengan :
a. mengembangkan jalur kereta api antarkota untuk meningkatkan keterkaitan
antarkawasan perkotaan sebagai simpul koleksi dan distribusi produk
unggulan dari pengembangan kawasan andalan;
b. mengembangkan jalur kereta api antarkota yang terpadu dengan jaringan
transportasi lainnya (jalan nasional, jaringan transportasi penyeberangan,
pelabuhan dan bandara) untuk menunjang kegiatan ekspor-impor, membuka
keterisolasian wilayah, keterkaitan antarwilayah dan aksesibilitas menuju
pulau-pulau kecil;
c. mengembangkan jalur kereta api antarkota untuk mendukung fungsi kawasan
perkotaan nasional sebagai pusat pengembangan perikanan, pariwisata
bahari nasional, pertanian pangan tanaman padi dan jagung, perkebunan
kakao, pertambangan aspal, nikel, minyak dan gas bumi dan pariwisata
berbasis cagar budaya;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 19


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

d. mengembangkan jalur kereta api perkotaan untuk menghubungkan kawasan


perkotaan nasional dengan pelabuhan internasional/nasional dan bandar
udara pusat penyebaran skala pelayanan primer/sekunder/tersier; dan
e. mengendalikan pembangunan jalur kereta api antarkota dan perkotaan yang
dapat mengakibatkan alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan padi dan
jagung untuk ketahanan pangan serta kawasan lindung, serta menghindari
kawasan rawan bencana alam geologi.
Strategi operasionalisasi perwujudan jaringan jalur kereta api antara lain
dilakukan terhadap pengembangan:
a. jaringan jalur kereta api Lintas Barat Pulau Sulawesi Bagian Utara;
b. jaringan jalur kereta api Lintas Barat Pulau Sulawesi Bagian Barat yang
menghubungkan kota Palu – Poso – Taripa – Tarengge – Kolaka – Kendari
sebagai simpul koleksi dan distribusi pengembangan Kawasan Andalan Palu
dan sekitarnya, Kawasan Andalan Poso dan sekitarnya, Kawasan Andalan
Mamuju dan sekitarnya, Kawasan Andalan Pare-pare dan sekitarnya, Kawasan
Andalan Bulukumba-Watampone, Kawasan Andalan Palopo dan sekitarnya,
Kawasan Andalan Mowedong/Kolaka, Kawasan Andalan Laut Selat Makassar
dan Kawasan Andalan Laut Teluk Bone dan sekitarnya;
c. jaringan jalur kereta api Lintas Barat Pulau Sulawesi Bagian Selatan yang
menghubungkan kota Palu – Mamuju – Pare-pare – Makassar – Takalar –
Bulukumba – Bajoe – Pare-pare sebagai simpul koleksi dan distribusi
pengembangan Kawasan Andalan Mamminasata dan sekitarnya, Kawasan
Andalan Pare-pare dan sekitarnya, Kawasan Andalan Bulukumba –
Watampone, Kawasan Andalan Mowedong/Kolaka, Kawasan Andalan
Asesolo/Kendari; Kawasan Andalan Laut Kapoposang dan sekitarnya,
Kawasan Andalan Laut Selat Makassar, Kawasan Andalan Laut Teluk Bone
dan sekitarnya dan Kawasan Andalan Laut Asera Lasolo;
d. mengembangkan jaringan jalur kereta api Lintas Barat Pulau Sulawesi Bagian
Utara, Lintas Barat Pulau Sulawesi Bagian Barat dan Lintas Barat Pulau
Sulawesi Bagian Selatan yang terintegrasi antara lain dengan:
1) jaringan jalan lintas barat, lintas tengah, lintas timur dan jalan pengumpan;
2) pelabuhan penyeberangan pada lintas penyeberangan sabuk utara, sabuk
tengah, sabuk selatan dan lintas penghubung sabuk;
3) pelabuhan internasional dan pelabuhan nasional; dan/atau
4) bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan primer Sam Ratulangi
dan Sultan Hasanuddin; bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 20


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

sekunder Djalaludin, Haluoleo dan Mutiara; serta bandar udara pusat


penyebaran skala pelayanan tersier Tampa Padang.
e. jaringan jalur kereta api kawasan perkotaan yang menghubungkan kawasan
perkotaan dengan pelabuhan dan bandar udara.
Strategi operasionalisasi perwujudan jaringan transportasi danau dilakukan
dengan:
a. mengembangkan angkutan danau untuk meningkatkan keterkaitan
antarwilayah;
b. mengembangkan angkutan danau yang terpadu dengan pengembangan
jaringan transportasi darat lainnya; dan/atau
c. mengembangkan dermaga sebagai simpul angkutan danau sesuai dengan
kebutuhan pengembangannya.
Strategi operasionalisasi perwujudan jaringan transportasi penyeberangan
dilakukan dengan :
a. mengembangkan lintas penyeberangan untuk meningkatkan keterkaitan
antarwilayah;
b. mengembangkan lintas penyeberangan untuk meningkatkan keterkaitan
internal Pulau Sulawesi;
c. mengembangkan lintas penyeberangan yang terpadu dengan pengembangan
jaringan transportasi lainnya; dan
d. mengembangkan dermaga sebagai simpul lintas penyeberangan sesuai
dengan kebutuhan pengembangannya.

Strategi operasionaliasi perwujudan fungsi jaringan lintas penyeberangan


dilakukan dalam pengembangan jaringan penyeberangan sabuk utara, sabuk
tengah, sabuk selatan dan penghubung sabuk dalam wilayah nasional yang
antara lain terdiri atas:
a. lintas penyeberangan sabuk utara;
b. lintas penyeberangan sabuk tengah yang menghubungkan Bajoe – Kolaka,
Batulicin – Barru dan Kendari – Luwuk – Sanana – Namlea – Ambon – Fakfak;
c. lintas penyeberangan penghubung sabuk yang menghubungkan Gorontalo –
Pagimana, Kolaka – Baubau – Kendari – Luwuk – Gorontalo – Bitung/Manado
– Siau - Tahuna – Melonguane dan Selayar – Muarapokot;
d. lintas penyeberangan antarnegara; dan
e. lintas penyeberangan antarprovinsi yang menghubungkan antara lain:

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 21


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

1) Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Selatan meliputi Lasusua –


Siwa, Bajoe - Kolaka, Baubau – Bulukumba, Baubau – Bira, Tondasi –
Bulukumba; dan
2) Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara meliputi jalur Luwuk – Kendari.
Strategi operasionalisasi perwujudan pelabuhan sebagai simpul utama
transportasi laut nasional di Pulau Sulawesi dilakukan dengan:
a. mengembangkan pelabuhan yang terpadu dengan pengembangan jaringan
transportasi lainnya dalam melayani kawasan perkotaan nasional sebagai
pusat pengembangan kegiatan pariwisata bahari nasional, perikanan,
pertanian tanaman pangan padi dan jagung, perkebunan kakao,
pertambangan aspal, nikel dan pariwisata berbasis kawasan cagar budaya;
b. mengembangkan pelabuhan sebagai prasarana untuk memasarkan produk
unggulan dari kegiatan perikanan, pertanian tanaman pangan padi dan
jagung, perkebunan kakao dan pertambangan aspal, nikel, minyak dan gas
bumi ke pasar internasional dan nasional;
c. mendorong pengembangan pelabuhan di sepanjang jalur jalur ALKI II yang
melintasi Laut Sulawesi – Selat Makassar – Laut Flores – Selat Lombok serta
ALKI III E yang menghubungkan Samudera Hindia ke Laut Sulawesi dengan
melintasi Laut Sawu – Selat Ombai – Laut Banda – Laut Seram – Laut Maluku
untuk mendukung kontainerisasi global;
d. mengendalikan pengembangan pelabuhan agar tidak mengganggu fungsi
kawasan lindung dan memperhatikan ekosistem pesisir; serta menghindari
kawasan rawan bencana alam; dan
e. mendorong pengembangan pelabuhan Kendari dan Baubau sebagai calon
Pelabuhan Nasional.

Strategi operasionalisasi perwujudan fungsi pelabuhan sebagai simpul


utama transportasi laut antara lain dilakukan terhadap pengembangan:
a. pelabuhan sebagai simpul transportasi laut yang melayani kawasan perkotaan
dalam pengembangan kawasan andalan antara lain Pelabuhan Kendari dan
Pelabuhan Baubau yang didorong sebagai pelabuhan nasional.
b. mengembangkan pelabuhan yang terintegrasi dengan pengembangan jaringan
transportasi lainnya meliputi:
1) Jaringan Jalan Lintas Barat, Lintas Tengah dan Lintas Timur serta jalan
pengumpannya;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 22


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

2) Jalur Kereta Api Lintas Barat Pulau Sulawesi Bagian Utara, Lintas Barat
Pulau Sulawesi Bagian Tengah dan Lintas Barat Sulawesi Bagian Barat;
3) Jalur Kereta Api Perkotaan di Kawasan Perkotaan Manado - Bitung dan
Kawasan Perkotaan Makassar; dan/atau
4) Lintas Penyeberangan Sabuk Utara, Sabuk Tengah dan Sabuk Selatan.
c. mendorong pengembangan Pelabuhan Internasional Bitung dan Makassar
untuk melayani konteinerisasi global.
Strategi operasionalisasi perwujudan bandar udara sebagai simpul utama
transportasi udara nasional di Pulau Sulawesi dilakukan dengan:
a. mengembangkan bandar udara yang terpadu dengan pengembangan jaringan
transportasi darat lainnya;
b. mengendalikan pengembangan bandar udara agar tidak mengganggu fungsi
kawasan lindung dan menghindari kawasan rawan bencana alam;
c. mengembangkan bandar udara Sam Ratulangi, Sultan Hasanuddin, Haluoleo,
Djalaludin dan Tampa Padang untuk mendukung kegiatan pariwisata bahari
nasional dan pariwisata cagar budaya; dan/atau
d. memantapkan fungsi bandar udara Melonguane sebagai simpul transportasi
udara di kawasan perbatasan.
Strategi operasionalisasi perwujudan fungsi bandar udara sebagai simpul
utama transportasi udara diantaranya dilakukan terhadap pengembangan bandar
udara pusat penyebaran dengan skala pelayanan sekunder Haluoleo (Provinsi
Sulawesi Tenggara) yang terpadu dengan pengembangan jaringan jalan Lintas
Timur dan jalur kereta api Lintas Selatan Pulau Sulawesi.

C. Strategi Operasionalisasi Sistem Jaringan Energi Nasional


Strategi operasionalisasi perwujudan sistem jaringan energi nasional di
Pulau Sulawesi dilakukan dengan:
a. mengembangkan jaringan energi nasional untuk melayani kawasan perkotaan
nasional sebagai pusat pertumbuhan pengembangan kawasan andalan,
kawasan terisolasi, kawasan perbatasan dan pulau-pulau kecil;
b. meningkatkan fungsi jaringan energi nasional untuk memenuhi kebutuhan
tenaga listrik pengembangan sentra pariwisata bahari, perikanan, pertanian
tanaman pangan padi dan jagung, perkebunan kakao dan pertambangan
nikel, aspal, minyak dan gas bumi serta pariwisata berbasis kawasan cagar
budaya; dan/atau

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 23


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

c. mendorong pengembangan pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan


sumber energi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di
pulau-pulau kecil.
Strategi operasionalisasi perwujudan fungsi jaringan energi nasional
dilakukan terhadap pengembangan:
a. jaringan transmisi tenaga listrik antara lain:
1) jaringan transmisi Pulau Sulawesi Bagian Utara yang melayani
pengembangan kawasan andalan di Bagian Utara Pulau Sulawesi serta
kawasan terisolasi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya; dan
2) jaringan transmisi Pulau Sulawesi Bagian Selatan yang melintasi kota
Mamuju – Majene – Pare-Pare – Barru - Pangkajene – Maros – Makassar –
Jeneponto – Bulukumba – Watampone – Palopo, Kolaka – Kendari –
Lasolo, Raha, Kendari – Kolaka – Morowali, Baubau dan Palopo-Wotu
dalam melayani pengembangan kawasan andalan di Bagian Selatan Pulau
Sulawesi serta kawasan terisolasi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
b. pembangkit listrik meliputi: PLTM Hangahanga I, PLTM Kalumpang, PLTM
Lobong, PLTM Sansarino 1, PLTM Batusitanduk, PLTM Kadundung 1, PLTM
Palangka 1, PLTM Rantebala 1, PLTM Sambilando 1, dan PLTM Usu Malili 1,
PLTM Mangango 1, PLTG Baru, PLTG Palu, PLTG Baru, PLTG Batusitanduk,
PLTG Lobong, PLTA Bili-Bili, PLTA Bonto-batu, PLTA Bone, PLTA Sulewana
1,2,3, PLTU Barru, dan PLTU Makassar, PLTU Palu, PLTU Anggrek, PLTP
Lahendong PLN, PLTP Lahendong 2, 3, PLTP Gunung Ambang, PLTP Tompaso,
PLTP Sulili, PLTP Lainea dan PLTP Kabungka – Wening; dan
c. pembangkit listrik di pulau-pulau kecil dengan mengoptimalkan pemanfaatan
sumber energi yang tersedia.

D. Strategi Operasionalisasi Sistem Jaringan Telekomunikasi


Nasional
Strategi operasionalisasi perwujudan sistem jaringan telekomunikasi
nasional di Pulau Sulawesi dilakukan dengan:
a. mengembangkan jaringan terestrial untuk melayani kawasan perkotaan
nasional sebagai pusat pertumbuhan pengembangan kawasan andalan,
kawasan terisolasi, kawasan perbatasan dan pulau-pulau kecil;
b. mengembangkan jaringan terestrial pengembangan kegiatan pariwisata
berbasis pariwisata bahari dan cagar budaya; perikanan yang berorientasi
ekpsor; perkebunan kakao; pertanian tanaman pangan padi dan jagung bagi

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 24


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

ketahanan pangan; dan pertambangan aspal, nikel, minyak dan gas bumi;
dan
c. mengembangkan jaringan telekomunikasi berbasis satelit di pulau-pulau kecil.
Strategi operasionalisasi perwujudan jaringan terestrial antara lain
dilakukan terhadap pengembangan:
a. jaringan terestrial yang melayani pusat pertumbuhan di Pantai Barat Pulau
Sulawesi;
b. jaringan terestrial yang melayani pusat pertumbuhan di Wilayah Utara Pulau
Sulawesi; dan
c. jaringan pengumpan di Bagian Tengah dan Bagian Tenggara Pulau Sulawesi
yang melintasi kota Buol, Toli-Toli, Palu, Poso, Luwuk, Donggala, Pasangkayu
(Sulawesi Tengah), Kolaka, Kendari dan Lasolo (Sulawesi Tenggara).

E. Strategi Operasionalisasi Sistem Jaringan Sumberdaya Air


Strategi operasionalisasi perwujudan sistem jaringan sumberdaya air di
Pulau Sulawesi dilakukan dengan berbasis pengelolaan wilayah sungai.
Pengelolaan wilayah sungai di Pulau Sulawesi dilakukan dengan:
a. membangun waduk dan jaringan prasarana sumberdaya air dalam
meningkatkan luasan lahan utama pertanian pangan;
b. mengembangkan jaringan prasarana sumberdaya air untuk memenuhi
kebutuhan air baku kawasan perkotaan dan sentra-sentra pariwisata bahari,
perikanan, pertanian tanaman pangan padi dan jagung, perkebunan kakao
dan pertambangan nikel, aspal serta minyak dan gas bumi;
c. mencegah pendangkalan danau dan waduk untuk mempertahankan daya
tampung air sehingga berfungsi sebagai pemasok air baku dan sumber
energi;
d. mengembalikan fungsi sumber air yang telah terdegradasi untuk menjaga
keseimbangan debit air;
e. mempertahankan dan mengendalikan kawasan resapan air, khususnya pada
zona resapan tinggi dan kawasan karst sebagai kawasan penyimpan
cadangan air tanah;
f. mengendalikan eksploitasi air tanah yang berlebihan dan/atau tidak terkendali
di kawasan perkotaan dan pesisir Barat Pulau Sulawesi untuk menghindari
terjadinya penurunan muka tanah dan intrusi air laut;
g. menyediakan kebutuhan air baku untuk pulau-pulau kecil dan gugus pulau;
dan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 25


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

h. membangun prasarana sumberdaya air untuk menanggulangi dampak


bencana banjir, longsor dan abrasi yang disebabkan daya rusak air.
Strategi operasionalisasi perwujudan sistem sumberdaya air di Pulau
Sulawesi antara lain:
a. pengelolaan wilayah sungai strategis nasional;
b. pengelolaan wilayah sungai lintas provinsi antara lain:
1) wilayah sungai Pompengan – Lorena (Sulawesi Selatan – Sulawesi Tengah
– Sulawesi Tenggara) meliputi DAS Pompengan, Lorena, Kalaena,
Latuppa, Bua, Lamasi, Makawa, Bungadidi, Kebo, Rongkong dan Balease;
dan
2) wilayah sungai Lasolo – Sampara (Sulawesi Tenggara – Sulawesi Selatan
– Sulawesi Tengah) meliputi DAS Lasolo, Sampara, Lalindu, Aopa, Tinobu,
Luhumbuti, Landawe dan Amesiu.
c. pengembangan jaringan sumberdaya air antara lain:
1) pembangunan bendungan baru dan embung besar meliputi bendungan
Unaaha, Lapoa, Makufa, Wadongo, Lakara, Janja Bojawa, Larona, Gilirang
Padangeng, Lawo Walimpong, Pamakulu, Kelara-Karaloe, Sawangan –
Kuwil, Ranoyapo, Dumoga, Ayong, Sangkup dan Olot, Bendungan Lue
dan Lalue, Paguyaman;
2) pemeliharaan bendungan-bendungan meliputi bendungan Tinondo
Batubesi, Larona, Torout, Kasinggolan, Kalola, Salomekko dan Bendungan
Bilibili; dan
3) pemeliharaan, peningkatan dan perluasan jaringan irigasi teknis pada
kawasan sentra pangan nasional.

3.3.4 Rencana Pola Ruang Pulau Sulawesi


A. Strategi Pengelolaan Ruang Kawasan Lindung
Strategi operasionalisasi perwujudan kawasan suaka alam, pelestarian alam
dan cagar budaya dilakukan dengan:
a. mempertahankan luasan kawasan cagar alam, suaka alam dan pelestarian
alam yang bervegetasi hutan;
b. merevitalisasi kawasan cagar alam, suaka alam dan pelestarian alam yang
telah terdegradasi;
c. merevitalisasi kawasan cagar budaya yang terdegradasi;
d. mengembangkan jaringan prasarana untuk mendukung kegiatan pariwisata
berbasis ekowisata dan kawasan cagar budaya; dan/atau

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 26


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

e. mengendalikan pengembangan kegiatan budidaya yang berpotensi merusak


fungsi kawasan suaka alam, cagar alam dan kawasan cagar budaya.
B. Strategi Pengelolaan Ruang Kawasan Budidaya
Strategi operasionalisasi perwujudan kawasan peruntukan pertanian
dilakukan dengan:
a. mengendalikan pengembangan fisik kawasan perkotaan untuk menjaga
keutuhan lahan utama pertanian pangan, terutama pertanian tanaman
pangan padi dan jagung;

b. mengendalikan secara ketat alih fungsi peruntukan lahan sawah yang dilintasi
jaringan jalan nasional;

c. memantapkan dan meningkatkan kawasan peruntukan pertanian untuk


mendukung luasan lahan utama pertanian pangan, terutama pertanian
tanaman pangan padi dan jagung;

d. mempertahankan luas lahan pertanian irigasi teknis;

e. mencegah terjadinya alih fungsi lahan utama pertanian pangan;

f. mendorong pengembangan kawasan agropolitan sebagai pusat pelayanan


dan pusat koleksi-distribusi produksi pertanian;

g. memelihara dan mengembangkan jaringan prasarana sumberdaya air untuk


menjamin ketersediaan air bagi pengembangan kegiatan pertanian; dan
h. mengendalikan pengembangan kegiatan pertanian yang berpotensi merusak
fungsi kawasan berfungsi lindung.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 27


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

3.4 Arahan RTRW Provinsi Sulawesi Tenggara

3.4.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara


Tujuan penataan ruang wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dirumuskan
berdasarkan visi dan misi, rencana pembangunan daerah serta karakteristik dan
isu strategis tata ruang wilayah provinsi.

Atas dasar tersebut, maka rumusan tujuan penataan ruang wilayah


Provinsi Sulawesi Tenggara adalah untuk mewujudkan tatanan ruang wilayah
Provinsi Sulawesi Tenggara yang berbasis pada sektor pertanian dalam arti luas,
pertambangan serta kelautan dan perikanan terkait pariwisata guna mendukung
peningkatan taraf hidup masyarakat dengan mempertimbangkan pertumbuhan
ekonomi yang merata di seluruh wilayah provinsi serta menjaga kelestarian dan
daya dukung lingkungan hidup dalam rangka mencapai pembangunan yang
berkelanjutan.

3.4.2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah


a. Kebijakan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara
Kebijakan yang ditempuh untuk mewujudkan penataan ruang wilayah
provinsi adalah :
a. menata dan mengalokasikan sumberdaya lahan secara proporsional melalui
berbagai pertimbangan pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan di
sektor unggulan pertanian, pertambangan serta kelautan dan perikanan;

b. meningkatkan aksesibilitas dan pengembangan pusat-pusat kegiatan sektor


terhadap pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan lokal melalui
pengembangan struktur ruang secara terpadu;
c. menetapkan pola ruang secara proporsional untuk mendukung pemanfaatan
sumberdaya alam secara optimal, seimbang dan berkesinambungan;

d. menetapkan kawasan strategis dalam rangka pengembangan sektor unggulan


dan pengembangan sosial ekonomi secara terintegrasi dengan wilayah
sekitar; dan

e. pengembangan sumberdaya manusia yang mampu mengelola sektor


unggulan secara profesional dan berkelanjutan.

3.4.3 Strategi Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara


Strategi dalam mewujudkan pengembangan sektor pertanian dalam arti
luas terdiri atas :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 28


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

a. menata dan mengalokasikan sumberdaya lahan untuk pengembangan


pertanian tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura serta
pengembangan lahan peternakan secara proporsional;
b. mengembangkan sarana dan prasarana guna mendukung aksesibilitas dan
pusat-pusat pertumbuhan pertanian tanaman pangan, perkebunan dan
hortikultura serta pengembangan lahan peternakan terhadap pusat-pusat
kegiatan nasional, wilayah dan lokal;
c. mengintegrasikan kawasan unggulan pertanian tanaman pangan, perkebunan
dan hortikultura serta pengembangan lahan peternakan dengan wilayah
sekitar dan kawasan unggulan lain; dan
d. peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang mampu mengelola sektor
pertanian tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura serta peternakan
secara profesional dan berkelanjutan melalui penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan.

Strategi dalam mewujudkan pengembangan sektor pertambangan terdiri


atas :
a. menata dan menetapkan kawasan pertambangan;
b. mengembangkan pusat industri pertambangan nasional sebagai suatu
kawasan pertambangan dan pengolahan bahan tambang secara terpadu;
c. mengembangkan sarana dan prasarana pendukung guna menunjang
aksesibilitas pusat kawasan industri pertambangan dengan usaha ekonomi
pada wilayah sekitar;
d. mengembangkan sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang
aksesibilitas perdagangan antar pulau dan ekspor;
e. mengintegrasikan usaha-usaha untuk mendukung pengembangan pusat
industri pertambangan nasional dengan usaha-usaha ekonomi masyarakat
sekitar;

f. mengembangkan sistem pengelolaan lingkungan secara preventif maupun


kuratif sebelum dan sesudah eksplorasi bahan tambang dan limbah pabrik
pengolahan; dan

g. pengembangan sumberdaya manusia secara komprehensif untuk mengelola


industri pertambangan nasional secara menyeluruh dengan melaksanakan
pelatihan teknis dan membangun sekolah kejuruan dan pendidikan keahlian
(sarjana dan pascasarjana).

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 29


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Strategi dalam mewujudkan pengembangan sektor kelautan dan perikanan


terdiri atas :
a. menata dan mengalokasikan sumberdaya lahan secara proporsional melalui
berbagai pertimbangan pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan di
sektor kelautan dan perikanan;

b. meningkatkan aksesibilitas dan pengembangan pusat-pusat kegiatan sektor


kelautan dan perikanan terhadap pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan
lokal melalui pengembangan struktur ruang secara terpadu;

c. menetapkan pusat kawasan pengembangan sektor perikanan dan kelautan


berupa kawasan pengembangan budidaya perairan dan kawasan perikanan
tangkap secara terintegrasi dengan usaha-usaha ekonomi wilayah sekitar;

d. melindungi dan mengelola sumberdaya kelautan untuk kebutuhan


perlindungan plasma nutfah, terumbu karang, dan sumberdaya hayati untuk
kelangsungan produksi dan pengembangan ekowisata; dan

e. mengembangkan fasilitas pelayanan pendidikan dan latihan secara profesional


dan berkelanjutan.

3.4.4 Rencana Struktur Ruang Provinsi


Rencana struktur ruang wilayah provinsi merupakan arahan perwujudan
sistem perkotaan dan jaringan prasarana wilayah provinsi yang dikembangkan
untuk mengintegrasikan wilayah provinsi dan melayani kegiatan skala provinsi,
yang meliputi sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi, sistem jaringan
telekomunikasi dan sistem jaringan sumberdaya air.
Dalam rencana tata ruang wilayah provinsi digambarkan sistem perkotaan
dalam wilayah provinsi dan peletakan jaringan prasarana wilayah yang menurut
peraturan perundang-undangan, pengembangan dan pengelolaannya merupakan
kewenangan pemerintah daerah provinsi dengan sepenuhnya memperhatikan
struktur ruang yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 30


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

a. Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan


Tabel 3.4 Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan
Pusat Standar Infrastruktur
Lokasi Fungsi Utama
No. Kegiatan Minimal
1 Pusat Kegiatan
Nasional (PKN) Transportasi : bandara Kota Kendari Pusat pemerintahan kota dan
pusat penyebaran provinsi
sekunder, dan/atau Pintu primer transportasi
pelabuhan nasional/utama udara regional-nasional
tersier dan/atau terminal Pusat transportasi laut
penumpang tipe A dan (umum) regional-nasional
jalan nasional Pusat transportasi laut
Ekonomi : Pasar Induk barang kontainer regional-
Antar Wilayah, Perbankan nasional
Nasional dan/atau Pusat transportasi laut (fery)
Internasional, Pusat regional
Ekspor dan Impor Pusat jasa transportasi darat
Kesehatan : Rumah Sakit regional – nasional
Umum Tipe A Pusat jasa pariwisata
Pendidikan : Universitas/ regional-nasional-global
Akademi Pusat jasa pendidikan tinggi
regional-nasional
Pusat jasa keuangan
regional-nasional
Pusat koleksi dan distribusi
perdagangan regional-
nasional
Pusat jasa kesehatan
regional – nasional

Kota Bau-bau  Pusat pemerintahan kota


Pintu sekunder transportasi
udara regional-nasional
Pusat transportasi laut
(umum) regional-nasional
Pusat transportasi laut (fery)
regional - nasional
Pusat jasa transportasi darat
regional – nasional
Pusat jasa pariwisata
regional-nasional
Pusat jasa pendidikan tinggi
regional-nasional
Pusat jasa keuangan
regional-nasional
Pusat koleksi dan distribusi
perdagangan regional-
nasional
Pusat jasa kesehatan
regional
Pusat distribusi BBM
regional-nasional (Terminal
Transit BBM)

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 31


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

2 Pusat Kegiatan  Transportasi : bandara Unaaha  Pusat pemerintahan


Wilayah (PKW) kabupaten
pusat penyebaran tersier,
dan/atau pelabuhan  Pusat jasa transportasi darat
regional/pengumpan regional – nasional
primer, dan/atau terminal  Pusat jasa pariwisata
penumpang tipe B, jalan regional
nasional, jalan provinsi  Pusat jasa pendidikan tinggi
 Ekonomi : pasar induk regional-nasional
regional, perbankan  Pusat jasa keuangan
regional dan/atau nasional, regional-nasional
pusat ekspor dan impor  Pusat koleksi dan distribusi
 Kesehatan : Rumah Sakit perdagangan regional
Umum Tipe B  Pusat koleksi dan distribusi
 Pendidikan : Perguruan komoditi pertanian tanaman
Tinggi D3 pangan, perkebunan dan
perikanan
 Pusat jasa kesehatan
regional

Lasolo  Pusat pelayanan


pemerintahan kecamatan
 Pusat jasa transportasi darat
regional – nasional
 Pusat jasa pariwisata
regional - nasional
 Pusat jasa pendidikan tinggi
regional
 Pusat jasa keuangan
regional-nasional
 Pusat koleksi dan distribusi
perdagangan regional
 Pusat koleksi dan distribusi
komoditi pertanian,
perkebunan dan perikanan
 Pusat jasa kesehatan
regional

Raha  Pusat pemerintahan


kabupaten
 Pintu sekunder transportasi
udara regional-nasional
 Pusat transportasi laut
(umum) regional - nasional
 Pusat jasa transportasi darat
regional
 Pusat transportasi laut (fery)
regional
 Pusat jasa pariwisata
regional
 Pusat jasa pendidikan tinggi
regional-nasional
 Pusat jasa keuangan
regional-nasional
 Pusat koleksi dan distribusi
perdagangan regional
 Pusat koleksi dan distribusi
komoditi pertanian,
perkebunan dan perikanan
 Pusat jasa kesehatan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 32


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

regional

Kolaka  Pusat pemerintahan


kabupaten
 Pusat Kawasan Industri
Pertambangan
 Pintu sekunder transportasi
udara regional-nasional
 Pusat transportasi laut
(umum) regional - nasional
 Pusat jasa transportasi darat
regional
 Pusat transportasi laut (fery)
regional
 Pusat jasa pariwisata
regional
 Pusat jasa pendidikan tinggi
regional-nasional
 Pusat jasa keuangan
regional-nasional
 Pusat koleksi dan distribusi
perdagangan regional
 Pusat koleksi dan distribusi
komoditi pertanian,
perkebunan dan perikanan
 Pusat jasa kesehatan
regional

Pasarwajo  Pusat pemerintahan


kabupaten
Pusat transportasi laut
(umum) regional
Pusat transportasi laut (fery)
regional
Pusat jasa transportasi darat
regional
Pusat jasa pariwisata
regional
Pusat jasa pendidikan tinggi
regional
Pusat jasa keuangan
regional-nasional
Pusat koleksi dan distribusi
perdagangan regional
Pusat koleksi dan distribusi
komoditi pertanian,
perkebunan dan perikanan
Pusat jasa kesehatan
regional

Wangi-wangi  Pusat pemerintahan


kabupaten
Pintu sekunder transportasi
udara regional-nasional
Pusat transportasi laut
(umum) regional-nasional
Pusat transportasi laut (fery)
regional

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 33


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Pusat jasa transportasi darat


regional
Pusat jasa pariwisata
regional – nasional -
internasional
Pusat jasa pendidikan tinggi
regional-nasional -
internasional
Pusat jasa keuangan
regional-nasional
Pusat koleksi dan distribusi
perdagangan regional-
nasional
Pusat koleksi dan distribusi
komoditi rumput laut dan
perikanan regional-nasional
Pusat jasa kesehatan
regional

Latao  Pusat pelayanan


pemerintahan kecamatan
Pusat jasa transportasi darat
regional
Pusat jasa keuangan
regional-nasional
Pusat koleksi dan distribusi
perdagangan regional
Pusat koleksi dan distribusi
komoditi perkebunan,
perikanan dan kehutanan
Pusat jasa kesehatan
regional

3 Pusat Kegiatan  Transportasi : terminal Lasusua  Pusat pemerintahan


Lokal (PKL) penumpang tipe C, jalan kabupaten
provinsi, jalan kabupaten Pusat transportasi laut
 Ekonomi : pasar, (umum) regional-nasional
perbankan regional Pusat transportasi laut (fery)
dan/atau nasional regional - nasional
 Kesehatan : Rumah Pusat jasa transportasi darat
Sakit Umum Tipe C regional – nasional
 Pendidikan : Pusat jasa pariwisata
SMA/Kejuruan regional
Pusat jasa pendidikan tinggi
regional
Pusat jasa keuangan
regional-nasional
Pusat koleksi dan distribusi
perdagangan regional-
nasional
Pusat koleksi dan distribusi
komoditi perkebunan dan
perikanan
Pusat jasa kesehatan

Andoolo  Pusat pemerintahan


kabupaten
Pusat pelayanan umum lokal
Pusat jasa dan perdagangan
lokal
Pusat koleksi dan distribusi
komoditi pertanian,
perkebunan, peternakan dan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 34


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

perikanan

Torobulu  Pusat pemerintahan


kecamatan
Pusat kawasan industri
pertambangan
Pusat transportasi laut
(umum) regional
Pusat transportasi laut (fery)
regional
Pusat jasa transportasi darat
regional - nasional
Pusat koleksi dan distribusi
perdagangan regional
Pusat pelayanan umum
regional

Kasipute  Pusat pemerintahan


kabupaten
Pusat jasa transportasi darat
regional
Pusat pelayanan umum lokal
Pusat jasa dan perdagangan
local
Pusat koleksi dan distribusi
komoditi pertanian,
perkebunan, peternakan dan
perikanan

Buranga  Pusat pemerintahan


kabupaten
Pusat jasa transportasi darat
regional
Pusat jasa pariwisata
regional
Pusat jasa pendidikan tinggi
regional
Pusat jasa keuangan
regional-nasional
Pusat koleksi dan distribusi
perdagangan regional
Pusat koleksi dan distribusi
komoditi perkebunan dan
perikanan
Pusat jasa kesehatan
regional

Kulisusu  Pusat pemerintahan


kecamatan
Pusat pelayanan umum lokal
Pusat jasa dan perdagangan
lokal

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 35


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Lakudo  Pusat pemerintahan


kecamatan
Pusat jasa transportasi darat
regional
Pusat pelayanan umum lokal
Pusat jasa dan perdagangan
lokal

Asera  Pusat pemerintahan


kecamatan
Pusat kawasan industri
pertambangan
Pusat transportasi laut
(umum) regional
Pusat jasa transportasi darat
regional
Pusat jasa pariwisata
regional
Pusat jasa pendidikan tinggi
regional
Pusat jasa keuangan
regional-nasional
Pusat koleksi dan distribusi
perdagangan regional
Pusat koleksi dan distribusi
komoditi pertanian,
perkebunan dan perikanan
Pusat jasa kesehatan
regional

Wanggudu  Pusat pemerintahan


kabupaten
Pusat jasa transportasi darat
regional
Pusat pelayanan umum lokal
Pusat jasa dan perdagangan
lokal
Pusat koleksi dan distribusi
komoditi pertanian dan
perkebunan

b. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah


Rencana sistem jaringan prasarana wilayah terdiri dari pengembangan
jaringan prasarana transportasi, prasarana energi, telekomunikasi dan
sumberdaya air serta prasarana perumahan dan permukiman.
1. Rencana Sistem jaringan Transportasi Darat
Ruas Jalan Arteri Primer di Propinsi Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 3.5 Nama Ruas Jalan Arteri Primer

No. Nama Ruas Jalan Arteri Primer Panjang


(Km)
1 Batas SULSEL. – Tolala- Lelewawo 40,017

2 Lelewawo – Batuputih - Lapai 50,969

3 Lapai – Lasusua 41,180

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 36


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

4 Lasusua – Bts. Kab. Kolaka Utara/Kab. Kolaka 54,541

5 Bts. Kab. Kolaka Utara/Kab. Kolaka - Wolo 24,070

6 Wolo – Bts. Kota Kolaka 53,150

7 Jl. Abadi (Kolaka) 6,285

8 Jl. HKSN Kolaka 0,310

9 Jl. TPI Kolaka 0,653

10 Jl. Kartini Kolaka 1,071

11 Jl. Pramuka Kolaka 1,610

12 Jl. Pemuda Kolaka 5,886

13 Bts. Kota Ranomeeto – Bandar Udara Haluoleo 11,110

14 Jl. P. Tendean Kendari 2,887

15 Jl. D.I Panjaitan Kendari 3,593

16 Jl. A. Yani Kendari 4,700

17 Jl. Drs. H. Abd. Silondae 1,635

18 Pohara – Batas Kota Kendari 8,000

19 Jl. W.R Supratman Kendari 0,565

20 Jl. Soekarno Kendari 0,424

21 Jl. M. Hatta Kendari 0,809

22 Jl. Diponegoro Kendari 0,728

23 Jl. Sultan Hasanuddin Kendari 1,621

24 Jl. Sutoyo Kendari 1,110

25 Jl. S. Parman Kendari 1,076

26 Jl. Sam Ratulangi Kendari 1,421

27 Jl. R. Suprapto Kendari 5,555

28 Jl. Pattimura Kendari 2,705

29 Kolaka (simpang Kampung baru) – Rate-rate (bts Kab. Kolaka/Konawe) 58,848

30 Rate-rate (bts. Kab. Kolaka) – Bts Unaaha 31,322

31 Jl. Inowa (unaaha) 2,452

32 Jl. Sapati (Unaaha) 1,160

33 Jl. Jend. Sudirman (Unaaha) 1,831

34 Jl. Diponegoro (Unaaha) 2,210

35 Jl. A. Yani (Unaaha) 3,317

36 Jl. Monginsidi (Unaaha) 4,274

37 Wawotobi/Batas Unaaha – Simpang Pohara 37,317

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 37


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

38 Awunio – Amolengu 24,660

39 Labuan – Maligano 39,650

40 Maligano – pure 25,410

41 Pure – Labundao – Todanga/Bts Kab. Buton/Muna 22,480

42 Todanga/Bts Kab. Buton/Muna – Wakangka – Mataompana 40,137

43 Mataompana – Sp. 3 Bure Km. 1,40/SP. 3 Jl. Hasanuddin – Jl. Pahlawan 48,028
(Bau-bau)
44 Jl. R.A Kartini Bau-bau 0,707

45 Jl. Murhum (Bau-bau) 1,690

46 Jl. Gajah Mada (Bau-bau) 2,530

47 Bts. Kota Bau-bau –Pasarwajo – Banabungi 41,631

48 Jl. KS. Tubun (Bau-bau) 0,108

49 Jl. Jenderal Sudirman (Bau-bau) 0,462

50 Jl. Sultan Hasanuddin (Bau-bau) 0,925

Total 718,884
Sumber : Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 630/KPTS/M/2009

Jaringan jalan kolektor primer di Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu:


a. Jalan Pulau Buton : Lasalimu – Pasarwajo – Baubau

b. Jalan lintas timur sulawesi : Simpang Pohara – Taipa – Asera – Batas Sulteng

c. Jalan lintas selatan sulawesi : Simpang Kampung Baru (Kolaka) – Pomalaa-


Wolulu - Bts. Kab. Kolaka/Kab. Bombana – Boepinang – Kasipute – Tinanggea
– Torobulu – Ambesia – Lainea – Lapuko – Lapulu – Wua-wua Kendari

d. Jalan non lintas : Kota Kendari


Jalan strategis nasional rencana meliputi ruas Ambesia - Punggaluku – Alangga
– Tinanggea, Raha – Tampo dan jalan lingkar Kota Kendari.
Lebih jelasnya mengenai ruas jalan kolektor primer dan strategis nasional
rencana di Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada Tabel di Bawah ini :
Tabel 3.6 Nama Ruas Jalan Strategis Nasional
No. Nama ruas Jalan Strategis Nasional Panjang (Km)
1 Ambesea (Lepo-lepo – Ambesea) - Punggaluku 15,000
2 Punggaluku Alangga 30,150
3 Alangga – Tinanggea 17,050
4 Raha – Tampo 24,087

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 38


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

5 Jl. A. Yani (Raha) 0,960


6 Jl. MH. Thamrin (Raha) 0,547
7 Jl. Gatot Subroto (Raha) 4,174
8 Jl. Lingkar Kota Kendari 28,500
Total 120,468
Sumber : Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 630/KPTS/M/2009

c. Pengembangan Jembatan Antar Pulau


Rencana pengembangan jembatan antar pulau meliputi pembangunan
Jembatan Bahteramas Teluk Kendari yang akan menghubungkan Kota Kendari
sebagai Pusat Kegiatan Nasional dengan Lapulu, pembangunan jembatan Tona
(Buton-Muna) yang menghubungkan antara Pulau Buton dengan Pulau Muna dan
pembangunan jembatan yang menghubungkan Kota Baubau dengan Pulau
Makassar.

d. Pengembangan Terminal
Pengembangan terminal di Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri atas terminal
penumpang dan terminal barang. Terminal penumpang terdiri atas terminal tipe
A, terminal tipe B dan terminal tipe C.
Beberapa terminal penumpang tipe B di Provinsi Sulawesi Tenggara secara
fungsional bertipe A karena terminal tersebut melayani trayek Angkutan Kota
Antar Provinsi (AKAP) meskipun dari segi sarana dan prasarana terminal tersebut
dinyatakan sebagai terminal tipe B. Trayek AKAP di Provinsi Sulawesi Tenggara
meliputi :
a. Makassar – Bajoe – Kolaka – Kendari;

b. Toraja – Malili – Kolaka Utara – Kolaka – Konawe - Kendari;

c. Pinrang – Kolaka – Kendari;

d. Pare-Pare – Pinrang – Bone – Kolaka - Kendari;

e. Rantepao – Palopo – Malili – Kolaka Utara – Kolaka – Konawe - Kendari;

f. Makassar – Pare-Pare – Toraja – Palopo – Malili – Kolaka – Konawe - Kendari;


dan

g. Raha – Bira – Makassar.


e. Pengembangan Jaringan Jalur Kereta Api

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 39


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Jaringan jalur kereta api terdiri atas jaringan jalur kereta api umum dan
jaringan jalur kereta api khusus. Jaringan jalur kereta api umum terdiri atas
jaringan jalur kereta api antarkota dan jaringan jalur kereta api perkotaan.
Jaringan jalur kereta api antarkota dikembangkan untuk menghubungkan:
a. PKN dengan pusat kegiatan di negara tetangga;

b. antar-PKN;

c. PKW dengan PKN; atau

d. antar-PKW.

Jaringan jalur kereta api perkotaan dikembangkan untuk:


a. menghubungkan kawasan perkotaan dengan bandar udara pusat penyebaran
skala pelayanan primer/sekunder/tersier dan pelabuhan
internasional/nasional; dan

b. mendukung aksesibilitas di kawasan perkotaan.


Jaringan transportasi jalan rel diklasifikasikan menjadi Jalan Rel Nasional
dan jaringan Jalan Rel Regional. Jaringan jalur kereta api antar kota dalam hirarki
jaringan transportasi Jalan Rel Nasional terdiri dari Lintas Utama dan Lintas
Cabang.
Rencana pengembangan sistem jaringan perkeretaapian di Provinsi
Sulawesi Tenggara merupakan jaringan jalur kereta api lintas cabang meliputi
jalur kereta api Kendari - Kolaka (prioritas sedang) dan jalur kereta api Kolaka –
Poso (prioritas rendah). Pengembangan jaringan kereta api tersebut
dititikberatkan pada angkutan barang dengan simpul jaringan jalur kereta api
barang terletak di stasiun Kendari di Kota Kendari dan stasiun Kolaka di
Kabupaten Kolaka
f. Rencana Sistem Jaringan Sumberdaya Air
Rencana pengembangan sistem jaringan prasarana sumberdaya air
direncanakan melalui pendekatan WS dan CAT serta keterpaduannya dengan pola
ruang dengan memperhatikan keseimbangan pemanfaatan sumberdaya air
permukaan dan air tanah. Rencana pengembangan prasarana/jaringan
sumberdaya air meliputi aspek konservasi sumberdaya air, pendayagunaan
sumberdaya air, dan pengendalian daya rusak air. Rencana sistem jaringan
prasarana sumberdaya air di Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri atas WS, CAT,
jaringan irigasi, prasarana/jaringan air baku, prasarana air baku untuk air minum,
sistem pengendalian banjir dan sistem pengamanan pantai.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 40


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11A/PRT/M/2006


tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai, Wilayah Sungai (WS) di Provinsi
Sulawesi Tenggara terdiri atas :
a. WS Lintas Provinsi meliputi :

 WS Pompengan - Larona sebagai wilayah sungai lintas Provinsi Sulawesi


Selatan – Provinsi Sulawesi Tenggara dengan prioritas pengelolaan adalah
konservasi sumberdaya air, pendayagunaan sumberdaya alam dan
pengendalian daya rusak air. WS Pompengan - Larona meliputi Daerah
Aliran Sungai (DAS) Pompengan, DAS Larona, DAS Kalaena, DAS Latuppa,
DAS Bua, DAS Lamasi, DAS Makawa, DAS Bungadidi, DAS Kebo, DAS
Rongkong dan DAS Baleasa Provinsi

 WS Lasolo – Sampara sebagai wilayah sungai lintas Provinsi Sulawesi


Tenggara – Provinsi Sulawesi Selatan – Provinsi Sulawesi Tengah dengan
prioritas pengelolaan adalah konservasi sumberdaya air, pendayagunaan
sda, dan pengendalian daya rusak air. WS Lasolo – Sampara meliputi DAS
Lasolo, DAS Sampara, DAS Lalindu, DAS Aopa, DAS Tinobu, DAS
Lahumbuti, DAS Landawe dan DAS Amesiu.

b. WS Lintas Kabupaten/Kota meliputi :

 WS Poleang-Roraya meliputi DAS Poleang, DAS Roraya, DAS Langkowala,


DAS Asole, DAS Bogora, DAS Muna, DAS Lausu, DAS Kasipute, DAS
Toburi, DAS Laeya, DAS Wolasi, DAS Baito dan DAS Benua;

 WS Towari-Lasusua meliputi DAS Towari, DAS Lasusua, DAS Welulu, DAS


Oko-oko, DAS Mekongga, DAS Tamboli, DAS Woimenda dan DAS
Simbune;

 WS Pulau Buton meliputi DAS Bungi, DAS Ambe, DAS Wonco, DAS
Baubau, DAS Kabongka dan DAS Winto; dan

 WS Pulau Muna meliputi DAS Tiworo, DAS Kancintala, DAS Bone, DAS
Ronta, DAS Jompi dan DAS Kontu.
Upaya pengembangan dan perlindungan wilayah sungai di Provinsi
Sulawesi Tenggara antara lain adalah :
a. perlindungan daerah tangkapan air, sempadan sungai, sempadan waduk
dan danau dari pemanfaatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 41


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

b. penghutanan kembali kawasan lindung pada hulu sungai.

c. pengendalian pencemaran sungai dan air permukaan lain secara ketat


yang bersumber dari kegiatan permukiman perkotaan, pertanian, industri,
pertambangan dan kegiatan pariwisata.

Jaringan Air Baku


Kriteria pengembangan pembangunan waduk/bendungan terdiri atas :
a. dibangun pada DAS dengan aliran mantap < 50%; dan

b. dalam rangka mendukung pengembangan PKW dan PKN.


Prasarana air baku untuk air minum merupakan Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) terdiri atasInstalasi Pengolahan Air Bersih (IPA) yang tersebar
diKota Kendari meliputi IPA Punggolaka, IPA Anggoeya dan IPA Wanggu;
Sistem Pengendalian Banjir
Sistem pengendalian banjir meliputi pengembangan prasarana pengendali
banjir terdiri atas :
a. Cek Dam meliputi Cek Dam Lalonggasu di Kabupaten Konawe Selatan, Cek
Dam Manggadua di Kota Kendari, rencana Cek Dam pada muara Sungai
Wanggu dan Sungai Kadia di Kota Kendari dan Cek Dam Surawolio di Kota
Baubau;
b. pembangunan tanggul pada sungai-sungai rawan banjir yang terletak di sungai
Lahundapi di Kota Kendari dan sungai Konaweha di Kabupaten Konawe;

c. pembangunan drainase primer sepanjang jalan nasional dan jalan provinsi yang
tersebar pada seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Tenggara.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 42


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 3.1 : Rencana Struktur Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara

3.4.5 Rencana Pola Ruang Provinsi


1. Kawasan Lindung Bawahan
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
di Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri atas :
a. Kawasan hutan lindung
Tujuan pemantapan kawasan hutan lindung adalah mencegah terjadinya
erosi, bencana banjir, sedimentasi dan menjaga fungsi hidro-orologi tanah
untuk menjamin ketersediaan unsur hara tanah, air tanah dan air permukaan.
Kawasan hutan lindung tersebar di seluruh kabupaten/kota dengan luasan
totalnya 1.081.489 Ha.
b. Kawasan gambut
Keberadaan kawasan gambut hanyalah sebagian kecil yang terdapat pada
Rawa Tinondo di Mowewe Kabupaten Kolaka dan Rawa Aopa Watumohai di
Kabupaten Bombana, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Konawe dan Kabupaten
Konawe Selatan.
c. kawasan resapan air
Umumnya semua kawasan lindung di Provinsi Sulawesi Tenggara berfungsi
juga sebagai kawasan resapan air. Namun secara khusus kawasan resapan air
ditetapkan pada kawasan hutan konservasi seluas 282.924 ha yang tersebar

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 43


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

di seluruh kabupaten/kota kecuali Kabupaten Kolaka Utara, Kabupaten


Konawe Utara dan Kabupaten Wakatobi.
2. Kawasan Perlindungan Setempat
Rencana kawasan perlindungan setempat di Provinsi Sulawesi Tenggara
terdiri atas :
1. Sempadan pantai
Pemantapan sempadan pantai bertujuan untuk melindungi pantai dari
kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kelestarian
fungsi pantai. Sempadan pantai direncanakan terletak di kawasan pantai
sepanjang 4.199,18 kilometer yang ditetapkan dengan jarak proporsional
terhadap bentuk dan kondisi fisik pantai antara 100 meter sampai dengan
200 meter dari titik pasang air laut tertinggi ke arah darat.
2. Sempadan sungai
Pemantapan sempadan sungai bertujuan untuk melindungi sungai dari
kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air,
kondisi fisik dan dasar sungai serta mengamankan aliran sungai.
Sempadan sungai direncanakan menyebar pada seluruh kabupaten dan
kota dengan ketentuan :
a. sempadan sungai yang melewati kawasan permukiman yang sudah
ada hendaknya berjarak minimal 15 meter dari tepi sungai;

b. sempadan sungai yang melewati kawasan permukiman terencana


hendaknya berjarak antara 15 meter sampai dengan 25 meter dari
tepi sungai; dan

c. sempadan sungai di luar kawasan permukiman dan kawasan rawan


banjir hendaknya berjarak 50 meter dari tepi sungai.
Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki 669 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
perlu dilindungi melalui penetapan sempadan sungai yang sesuai dengan
kondisi fisiknya masing-masing. DAS tersebut tersebar pada 9 Satuan Wilayah
Pengelolaan DAS (SWP DAS) sebagai berikut:
a. SWP DAS Buton terletak di Pulau Buton yang meliputi wilayah administrasi
Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Utara dan Muna;

b. SWP DAS Kabaena terletak di Pulau Kabaena yang meliputi wilayah


administrasi Kabupaten Bombana dan Buton;

c. SWP DAS Konaweha Lasolo meliputi wilayah administrasi Kabupaten


Kolaka, Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kota

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 44


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Kendari dan Prov. Sulawesi Tengah (1,65% dari luas wilayah Sulawesi
Tenggara);

d. SWP DAS Muna terletak di Pulau Muna yang meliputi wilayah administrasi
Kabupaten Buton dan Muna;

e. SWP DAS Pakue Tambuka tersebar di Kabupaten Kolaka dan Kolaka


Utara;

f. SWP DAS Poleang Roraya tersebar di Kabupaten Bombana, Kolaka,


Konawe, Konawe Selatan dan Kota Kendari;

g. SWP DAS Toari tersebar di Kabupaten Bombana, Kolaka dan Kolaka


Utara;

h. SWP DAS Wakatobi di Kabupaten Wakatobi; dan

i. SWP DAS Wawonii terletak di Pulau Wawonii Kabupaten Konawe.


3. Ruang Terbuka Hijau Kota
Ruang terbuka hijau kota merupakan lahan yang didominasi komunitas
tumbuhan yang berada pada kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai
paru-paru kota dan daerah resapan. Ruang terbuka hijau kota ditetapkan
minimal 30% dari luas kawasan perkotaan yang terdiri dari ruang terbuka
hijau publik minimal 20% dan ruang terbuka hijau privat minimal 10%
berupa hutan kota, taman kota, zona penyangga (buffer zone), dan jalur
hijau yang ditanam sepanjang jaringan jalan. Ruang terbuka hijau kota
direncanakan di Kota Kendari dan Kota Baubau serta tersebar pada tiap
ibukota kabupaten dan kecamatan di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Rencana Kawasan Budidaya
Rencana pengembangan kawasan budidaya di Provinsi Sulawesi Tenggara
meliputi :
1. Kawasan budidaya yang ditetapkan dalam RTRW Nasional yang terkait
dengan wilayah provinsi
Kawasan budidaya yang ditetapkan dalam RTRW Nasional yang terkait
dengan wilayah provinsi adalah kawasan andalan dikarenakan kawasan
budidaya tersebut memiliki nilai strategis nasional. Nilai strategis nasional
meliputi kemampuan kawasan untuk memacu pertumbuhan ekonomi kawasan
dan wilayah di sekitarnya serta mendorong pemerataan perkembangan
wilayah.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 45


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Kawasan andalan terdiri atas kawasan andalan darat dan kawasan andalan
laut. Kawasan andalan darat terdiri atas kawasan andalan berkembang dan
kawasan andalan prospektif berkembang.
Rencana pengembangan kawasan budidaya provinsi merupakan kawasan
budidaya yang memiliki nilai strategis provinsi. Kawasan budidaya tersebut terdiri
atas kawasan peruntukan hutan produksi, kawasan peruntukan pertanian,
kawasan peruntukan perikanan, kawasan peruntukan pertambangan, kawasan
peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata, kawasan peruntukan
permukiman dan kawasan peruntukan lainnya. Lebih jelasnya mengenai rencana
kawasan budidaya di Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini :
Tabel 3.7
Rencana Kawasan Budidaya Di Provinsi Sulawesi Tenggara

No. Kawasan Budidaya Luas (Ha)


1 Kawasan Budidaya Kehutanan 466,854
Hutan Produksi Terbatas 401,581
Hutan Produksi 93,571
Hutan Produksi yang dapat dikonversi
2 Kawasan Budidaya Non Kehutanan
Areal Penggunaan Lain (APL)
3 Perairan (Danau/Sungai)
Jumlah
Sumber : - Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 465/ Menhut- II/2011
- Hasil Rencana, Tahun 2011

Kawasan Peruntukan Permukiman

Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan


lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan
yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Rencana kawasan peruntukan
permukiman di Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri atas:
1. Kawasan peruntukan permukiman perkotaan
Tujuan dari pengembangan kawasan permukiman kota adalah
mengembangkan kawasan permukiman kota sebagai tempat pemusatan
penduduk beserta pengembangan sarana-prasarana penunjangnya. Rencana
kawasan peruntukan permukiman perkotaan meliputi pengembangan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 46


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

permukiman di kawasan perkotaan yang tersebar pada seluruh ibukota


kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Tenggara dan pembangunan Rumah
Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang terletak di :
a. Kota Kendari meliputi Rusunawa Kota Kendari dan Rusunawa di Universitas
Haluoleo;

b. Kota Baubau meliputi Rusunawa Wameo dan Rusunawa Sulaa; dan

c. Kabupaten Kolaka yaitu Rusunawa Kolaka.

2. Kawasan peruntukan permukiman perdesaan


Tujuan dari pengembangan kawasan permukiman pedesaan adalah
mengembangkan kawasan permukiman perdesaan yang terkait dengan kegiatan
budidaya pertanian beserta pengembangan sarana-prasarana penunjangnya.
Rencana kawasan peruntukan permukiman perdesaan berada diluar kawasan
perkotaan yang tersebar pada seluruh kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Gambar 3.2 Peta Rencana Pola Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara

3.4.6 Kawasan Strategis Provinsi


Kawasan Strategi Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi
terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Dalam Undang-undang

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 47


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, wewenang pemerintah provinsi


dalam penataan ruang kawasan strategis provinsi adalah melaksanakan:
a. penetapan kawasan strategis provinsi;
b. perencanaan tata ruang kawasan strategis provinsi;
c. pemanfaatan ruang kawasan strategis provinsi;
d. pengendalian pemanfaatan ruang kawasan strategis provinsi;
e. pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan pemanfaan ruang
kawasan strategis provinsi dan kabupaten/kota; dan

f. pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis provinsi.

Kewenangan pemerintah daerah provinsi dalam pemanfaatan ruang dan


pengendalian pemanfaatan ruang kawasan strategis provinsi mencakup aspek
yang terkait dengan nilai strategis yang menjadi dasar penetapan kawasan
strategis. Pemerintah daerah kabupaten/kota tetap memiliki kewenangan dalam
penyelenggaraan aspek yang tidak terkait dengan nilai strategis yang menjadi
dasar penetapan kawasan strategis. Selain itu, pemerintah daerah provinsi juga
memiliki kewenangan dalam penyusunan Rencana Detail terhadap Kawasan
Strategis Provinsi.
Penetapan kawasan strategis ditetapkan berdasarkan :
a. kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah provinsi
b. nilai strategis dari aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisien
c. kesepakatan pemangku kepentingan
d. daya dukung dan daya tampung lingkungan
e. ketentuan peraturan terkait

Penetapan kawasan strategis dirumuskan dengan kriteria :


a. memperhatikan faktor dalam tatanan penataan ruang yang memiliki
kekhususan
b. memperhatikan Kawasan Strategis Nasional (KSN)
c. dapat berhimpitan dengan KSN, namun harus memiliki kepentingan berbeda

d. dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis :


・ ekonomi;
・ untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal;
・ pendayagunaan alam dan teknologi tinggi;
・ lingkungan hidup;
・ lainnya sesuai kepentingan pembangunan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 48


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

e. mengikuti ketentuan pemetaan : delineasi kawasan strategis dipetakan pada


1 (satu lembar) kertas, pada peta digambarkan delineasi KSN, legenda
menjelaskan bidang yang menjadi pusat perhatian, dan mengikuti peraturan
terkait.
Rencana kawasan strategis provinsi dari sudut kepentinganpertumbuhan
ekonomi yaitu Kawasan Ekonomi Khusus Pertambangan Nasional yang memiliki
Pusat Kawasan Industri Pertambangan (PKIP) terdiri atas :
a. PKIP Asera-Wiwirano-Langgikima (AWILA) dengan pusat kawasan Konawe
Utara yang meliputi Kabupaten Konawe Utara dan Kabupaten Konawe bagian
selatan;

b. PKIP Kapontori-Lasalimu (KAPOLIMU) dengan pusat kawasan Lasalimu


Kabupaten Buton yang meliputi Pulau Buton dan Pulau Muna;

c. PKIP Kabaena-Torobulu-Wawonii (KARONI) dengan pusat kawasan Torobulu


Kabupaten Konawe Selatan yang meliputi Kabupaten Konawe Selatan,
Kabupaten Bombana dan Pulau Wawonii;

d. PKIP Pomalaa dengan pusat kawasan Kolaka yang meliputi Kabupaten Kolaka
dan Kabupaten Kolaka Utara bagian selatan; dan

e. PKIP Laiwoi dengan pusat kawasan Kolaka Utara yang meliputi Kabupaten
Kolaka Utara dan Kabupaten Konawe bagian utara.
Untuk operasionalisasi RTRW Provinsi Sulawesi Tenggara disusun Rencana
Rinci Tata Ruang berupa Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 49


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar : Peta Kawasan Strategis Provinsi Sulawesi Tenggara

Gambar 3.3 Peta Kawasan Strategis Propinsi Sulawesi Tenggara

3.5 RTRW Kota Kendari

3.5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kendari

a. Tujuan Penataan Ruang

Tujuan umum rencana tata ruang wilayah Kota Kendari adalah


menciptakan struktur ruang dan pola pemanfaatan ruang Kota Kendari dalam
rangka menampung seluruh aktifitas yang ada saat ini, maupun aktifitas yang
akan tumbuh sebagai akibat perkembangan kota, dengan tetap menjaga
keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Adapun Tujuan Khusus penataan
ruang Kota Kendari adalah Perwujudan misi Kota Kendari sebagai Kota Taman,
Optimalisasi kawasan teluk sebagai potensi ekonomi yang dapat sekaligus
memberikan fungsi perlindungan terhadap aspek lingkungan, Mengantisipasi
kebutuhan perkembangan Kota Kendari sebagai kota pelabuhan beserta kegiatan-
kegiatan ikutan yang diakibatkan oleh pelabuhan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 50


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

b. Kebijakan Pengembangan Ruang Kota Kendari

Tujuan dari kebijakan struktur tata ruang ini adalah untuk mewujudkan
pemerataan pertumbuhan, pelayanan dan keserasian perkembangan kegiatan
pembangunan antar wilayah dengan mempertahankan keseimbangan lingkungan
dan ketersediaan sumberdaya daerah.

Kebijakan pengembangan struktur tata ruang Kota Kendari adalah:


A. Pengembangan pusat kota yang diarahkan untuk kegiatan perkantoran,
perdagangan, jasa, pemerintahan dan kawasan permukiman.
B. Pusat pemerintahan provinsi dan kawasan perguruan tinggi sebagai magnet
pertumbuhan baru di bagian selatan Kota Kendari sebagai pusat
pengembangan kawasan permukiman baru di selatan Kota Kendari.
C. Pemindahan pelabuhan ke Pulau Bungkutoko yang akan memiliki kapasitas
pelayanan terhadap barang dan penumpang. Pengembangan pelabuhan ini
akan memiliki dampak terhadap pengembangan kegiatan-kegiatan ekonomi
skala besar di sekitar Pulau Bungkutoko.
D. Pengembangan kawasan industri skala besar di Kecamatan Abeli sebagai
antisipasi tumbuhnya permintaan kawasan industri sejalan dengan
berfungsinya pelabuhan kontainer di P. Bungkutoko.
E. Pengembangan terminal Tipe A, akan mendorong pertumbuhan kawasan di
sekitarnya.
F. Revitalisasi kota lama, untuk menghindari terdegradasinya fungsi ekonomi
kawasan akibat pemindahan pelabuhan kontainer ke P.Bungkutoko.
G. Pengembangan kawasan teluk sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru
dengan kegiatan perdagangan, jasa dan pariwisata sebagaifungsi yang
dikembangkan. Pengembangan kawasan teluk memperhatikan aspek
lingkungan yang memiliki tingkat sensitifitas tinggi terhadap kegiatan
perkotaan.
H. Mempertahankan kawasan di Kecamatan Puuwatu dan Mandonga sebagai
pusat kegiatan pertanian, dan dikembangkan sebagai pusat kegiatan
agrowisata dan pusat kegiatan wisata alam.
I. Pengembangan pusat-pusat kegiatan sekunder pada pusat-pusat kecamatan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 51


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

c. Strategi Pengembangan Struktur Ruang Kota Kendari

Untuk mewujudkan kebijakan pembentukan struktur ruang tersebut, maka


arahan strategi pembentukan struktur ruang diatas adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan dan peningkatan sistem jaringan jalan untuk menghubungkan
antar pusat primer, pusat primer dan sekunder.
2. Pengembangan kawasan permukiman di sekitar pusat utama untuk
mendukung masing-masing pusat kegiatan.
3. Mendorong pengembangan infrastruktur pendukung pembentuk struktur
ruang kota.
4. Penyediaan dan pengembangan fasilitas pendukung sebagai unsur pengikat
pada tiap-tiap pusat sekunder.
5. Pengembangan sistem jaringan utilitas air bersih, energi listrik, pengolahan
sampah dan limbah yang dapat memenuhi kebutuhan pengembangan.
6. Penyiapan perangkat lunak dalam wujud perencanaan teknis yang didukung
dengan studi-studi terkait dengan pengembangan fungsi kegiatan yang akan
dikembangkan.

Kebijakan dan strategi pola ruang diwujudkan dengan memperhatikan daya


dukung dan daya tampung lingkungan hidup, khususnya pada kawasan-kawasan
pusat pertumbuhan baru yang dikembangkan dalam skala besar dan sangat
sensitif terhadap lingkungan.

d. Pertimbangan Pengembangan Struktur Ruang Kota Kendari

Pengembangan struktur ruang Kota Kendari pada 20 tahun mendatang


didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1. Pengembangan pusat-pusat kegiatan skala besar baik yang telah berkembang
di Pusat Kota, Pusat Pendidikan tinggi dan pemerintahan, maupun pusat-
pusat kegiatan primer baru yang akan dikembangkan yaitu kawasan
pelabuhan, kawasan industri dan kawasan CBD (“Central Bussines District”).
Pengembangan pusat primer akan menjadi magnet pertumbuhan kota yang
tersebar di Kota Kendari.
 Pengembangan Pusat Kota dan CBD
Pusat Kota Kendari yang akan dikembangkan sebagai pusat pemerintahan,
permukiman, perdagangan dan jasa akan menyatu dengan kawasan CBD
sehingga akan menjadi pusat kegiatan perkotaan skala besar.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 52


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 Perkembangan Kawasan Pendidikan Tinggi dan Pusat Pemerintahan


Provinsi Kawasan Pendidikan Tinggi dan Pemerintahan Provinsi akan
berfungsi sebagai simpul primer di selatan Kota Kendari dan berkembang
sebagai pusat permukiman perkotaan baru dalam skala besar.
 Pengembangan kawasan Pelabuhan Bungkutoko dan Kawasan Industri.
Kawasan P.Bungkutoko dikembangkan sebagai kawasan pelabuhan barang
dan penumpang skala regional dan internasional. Fungsi tersebut
menjadikan P. Bungkutoko menjadi pusat primer di kawasan timur Kota
Kendari.
Kawasan Industri sebagai kegiatan yang akan tumbuh sejalan dengan
berfungsinya pelabuhan kontainer P.Bungkutoko, akan menjadi kawasan
yang memiliki kesatuan fungsional yang membentuk satu pusat
pertumbuhan skala besar di Kawasan Timur.
 Pengembangan Kota Lama.
Kota lama memiliki nilai historis bagi Kota Kendari, fungsinya tetap
dipertahankan dan dijaga dari kemungkinan terdegradasinya fungsi
ekonomi sebagai akibat pengembangan kawasan pelabuhan di
P.Bungkutoko. Dengan tetap mempertahankan fungsinya, Kota Lama tetap
akan menjadi simpul pusat kegiatan penting di kawasan timur Kota Kendari
sebelah utara.
 Kawasan Terminal
Kawasan terminal yang berada di persimpangan Jalur Regional, akan
menjadi simpul pertumbuhan baru di Selatan Kota Kendari. Lokasinya yang
cukup strategis, dengan dukungan aksesibilitas kawasan terminal akan
menjadi pilihan potensial bagi pengembangan kawasan permukiman baru
di bagian selatan kota.
2. Pengembangan Sistem Transportasi.
Sistem transportasi memiliki fungsi strategis dalam pembentukan struktur
ruang kota. Hubungan fungsional antar pusat pertumbuhan diwujudkan
dengan pengembangan pola jaringan jalan yang terhirarki dan terstruktur
mengikuti hirarki struktur pusat pertumbuhan yang akan dibentuk.
Pengembangan pola jaringan yang tepat berdasarkan hirarki, menjadi faktor
pendorong berfungsinya sistem pusat pelayanan.
3. Pertimbangan aspek daya dukung lingkungan.
Untuk mempertahankan dan menjaga perkembangan di Kawasan Sekitar
Teluk akibat dari perkembangan yang tidak terkendali, maka perlu dilakukan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 53


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

upaya-upaya preventif (pencegahan) yaitu melalui pengembangan Kawasan


Teluk yang terpola dan terencana. Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan
skala besar disekitar kawasan teluk, perlu meperhatikan aspek lingkungan
agar tidak menurunkan kualitas perairan kawasan teluk.

e. Konsep Pengembangan Struktur Ruang Kota Kendari

Konsep pengembangan struktur ruang kota diarahkan untuk menampung


pusat-pusat pertumbuhan kota yang didukung oleh kerangka jaringan jalan yang
dapat memberikan kemudahan aksesibilitas antar pusat kota, dan kemudahan
aksesibilitas dari kawasan permukiman terhadap pusat-pusat kegiatan kota baik
pusat utama(primer) maupun pusat-pusat hirarki dibawahnya.

Kota Kendari yang didominasi oleh dataran yang memungkinan


pengembangan kota ke segala arah, hal ini juga diperkuat oleh sistem jaringan
jalan yang telah terbentuk yang mendorong perkembangan kota secara
konsentris sehingga model konsentris menjadi konsep pengembangan kota yang
direkomendasikan. Pengembangan pola konsentris didukung oleh pengembangan
pola jaringan jalan yang membentuk “radial konsentris” yang akan membuka
akses dari pusat kota ke segala arah, dan pusat-pusat primer lainnya yang akan
berfungsi sebagai “satelit” bagi pusat kota, yang akan terhubungkan dengan
jaringan jalan lingkar luar yang berbentuk radial.

Pengembangan jaringan jalan lingkar luar Kota Kendari memperkuat


pembentukan pola konsentris yang akan menghubungkan bagian terluar Kota
Kendari yang menyeberangi Kawasan Timur Teluk dengan akan dibangunnya
jembatan penghubung dari Abeli ke Kota Lama.

Keuntungan-keuntungan yang diperoleh melalui pengembangan pola konsentris


adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan Kota Kendari dapat menjadi lebih kompak.
b. Penyebaran fungsi-fungsi primer, sehingga beban pusat kota dapat terbagi.
c. Kemudahan aksesibilitas dari berbagai arah, maupun aksesibilitas antar pusat
(primer/sekunder/tersier) yang dihubungkan dengan jaringan jalan yang
terhirarki.

Pusat Kota akan terintegrasi dengan CBD dan kawasan wisata akan
menjadi inti kota yang terletak dipusat simpul transportasi, dan ditengah-tengah

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 54


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

kawasan teluk sehingga secara lokasi memiliki nilai strategis yang akan
memudahkan untuk dijangkau dari seluruh bagian Kota Kendari.

Jalan arteri primer yang menghubungkan Kabupaten Konawe Selatan-Kota


Kendari – Konawe Utara, Pusat Kota-Pantai Nambo-Konawe Selatan, Pusat Kota-
Konawe Selatan melalui jalur barat berfungsi sebagai pembentuk sistem
konsentris, sedangkan jalan lingkar selatan, yang akan menghubungkan pusat-
pusat baru di kawasan timur yaitu kawasan pelabuhan, Kota Lama, Pusat Industri,
Terminal A sampai ke Kecamatan Puuwatu akan berfungsi sebagai pembentuk
sistem radial.

Pusat-pusat pertumbuhan baru, yang akan berada pada jalur jalan lingkar
yaitu kawasan terminal, kawasan Pemerintahan Provinsi, Kawasan Industri dan
Pelabuhan Kontainer yang berlokasi pada jalan lingkar luar, akan tumbuh sebagai
sebagai kota satelit yang mengelilingi inti kota yaitu Pusat Kota dan CBD.

Untuk pengembangan pola konsentris perlu didukung oleh pengembangan


jaringan jalan khususnya jalan-jalan lingkar dalam khususnya di bagian barat
pusat kota, yang akan membentuk kerangka sistem pergerakan di kawasan pusat
kota agar tidak terkonsentrasi pada jalur-jalur jalan utama.

Konsep imajiner pengembangan struktur ruang Kota Kendari dapat dijelaskan


pada gambar berikut :

KL KL

Konsep pengembangan
PR PR
PR kota secara konsentris,
PR
dengan Pusat Kota & CBD
KT
RTH PR Permukiman
sebagai Inti Kota, Pusat‐
PK CBD TELUK KENDARI PL RTH Ruang Terbuka Hijau
Pusat Pertumbuhan Baru
RTH
KL Kawasan Lindung
berfungsi sebagai kawasan
PK Pusat Pemerintahan
satelit.
PR
IN CBD Central Business District
PR PR Jaringan jalan dibentuk
PR Kota Lama
KT
secara radial dengan
KL
TR
KL
PL Pelabuhan
pembangunan jalan utama
IN Industri

TR Terminal

Gambar 3.4
Konsep Imajiner Pengembangan Strukur Ruang Kota Kendari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 55


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Rencana struktur ruang Kota Kendari mempertimbangkan hal-hal sebagai


berikut:
A. Pola kecenderungan perkembangan pusat kegiatan yang ada.
B. Kebijakan strategis yang memiliki dampak tumbuhnya pusat-pusat
pertumbuhan baru.
C. Kebutuhan pengembangan Kota Kendari 20 tahun kedepan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Rencana pengembangan struktur


ruang Kota Kendari adalah sebagai berikut :
a. Pusat Primer : Pusat Kota, Kawasan CBD, Pusat Pemerintahan Provinsi
Sulawesi Tenggara, Kawasan Terminal dan Kawasan Pelabuhan.
b. Pusat Sekunder : Kota Lama, Pusat Kecamatan Abeli, Pusat Kecamatan
Poasia, Pusat Kecamatan Kambu, Pusat Kecamatan Baruga, Pusat
Kecamatan Kadia, Pusat Kecamatan Wua-wua, Pusat Kecamatan Puuwatu,
dan Pusat Kecamatan Mandonga.
c. Pusat Tersier : Simpul-simpul kegiatan di kawasan permukiman.

A. Rencana Pengembangan Pusat Primer

1. Kawasan Pusat Kota

Karakteristik kegiatan kawasan pusat Kota Kendari terdiri dari kegiatan


pemerintahan, kawasan permukiman dengan tingkat kepadatan sedang sampai
tinggi, kegiatan komersial dan jasa yang tersebar pada koridor-koridor jalan utama.
Kawasan pusat kota tetap akan dikembangkan dengan fungsi utama sebagai pusat
kegiatan pemerintahan, dengan didukung oleh kegiatan perdagangan dan jasa.

2. Kawasan Pusat Pendidikan dan Pemerintahan Provinsi

Kawasan Pusat Pendidikan Tinggi dan Pusat pemerintahan Provinsi telah tumbuh
sebagai pusat pertumbuhan kawasan permukiman di Selatan Kota Kendari.
Bangkitan kegiatan permukiman yang diakibatkan pengembangan kawasan
diperkirakan cukup tinggi sehingga perlu dipersiapkan arahan pengembangan
kawasan permukiman agar tidak terjadi secara sporadis.

3. Kawasan Pelabuhan P. Bungkutoko

Kawasan Pelabuhan di Pulau Bungkutoko akan menjadi simpul utama (fungsi


primer) di kawasan timur Kota Kendari. Pengembangan pelabuhan akan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 56


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

membangkitkan kegiatan ekonomi baru yaitu kegiatan komersial, industri dan


kawasan permukiman. Rencana pembangunan jembatan penyebrangan Abeli-
Bungkutoko-Kota Lama, akan mempercepat terbentuknya segitiga pertumbuhan
ekonomi di Sebelah Timur Kota Kendari. Keterbatasan daya dukung fisik
P.Bungkutoko, perlu diantisipasi dengan upaya pengendalian kawasan pulau bagi
kemungkinan tumbuhnya kawasan permukiman maupun fungsi lainnya. Fungsi
pendukung pelabuhan, dapat dikembangkan diluar P.Bungkutoko khususnya di
Kecamatan Abeli, terintegrasi dengan kawasan industri.

4. Kawasan CBD

Konsep pengembangan teluk adalah pengembangan kawasan CBD dengan model


pengembangan “waterfront city” dengan memanfaatkan nilai estetika kawasan
teluk. Kawasan CBD yang berdekatan dengan kawasan pusat kota, akan
membentuk dua pusat pertumbuhan kota dalam skala besar. Karakteristik fisik
kawasan teluk yang akan Pusat kegiatan primer berupa kegiatan komersial, jasa
dan pariwisata yang berwawasan lingkungan merupakan kegiatan utama dalam
konsep “waterfront city”.

5. Kawasan di sekitar Terminal Tipe A dan Kawasan Industri.

Lokasi terminal yang berada pada simpul jaringan jalan primer dan berdekatan
dengan lokasi kawasan industri, akan membentuk pusat pertumbuhan di selatan
Kota Kendari ke Arah Bandara. Kegiatan penunjang pada kawasan terminal adalah
kegiatan komersial, permukiman dan industri skala terbatas. Pusat utama adalah
terminal yang terintegrasi dengan kegiatan komersial dan pergudangan.

B. Rencana Pengembangan Pusat Sekunder

1. Kota Lama
Kawasan kota lama telah berkembang sebagai kawasan perdagangan dan
permukiman dengan intensitas tinggi. Adanya keterbatasan fisik lahan, Kota Lama
memiliki fungsi perdagangan yang fungsinya direvitalisasi sebagai kawasan
perdagangan khusus.

2. Pusat-Pusat Kecamatan
Pusat Kecamatan diarahkan sebagai pusat pelayanan dengan skala pelayanan
tingkat kecamatan dengan fungsi fasilitas-fasilitas umum tertentu. Fasilitas utama

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 57


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

pembentuk struktur pada pusat kecamatan adalah Kantor Kecamatan, Puskesmas


dan Fasilitas pendidikan.

C. Rencana Pengembangan Pusat Tersier


Pusat tersier merupakan pusat pelayanan unit lingkungan berfungsi sebagai unsur
pengikat lingkungan dengan fasilitas skala lingkungan sebagai unsur pengikat.

Tabel 3.8
Rencana Struktur Ruang

Rencana Skala Pelayanan Fungsi yang


Pengembangan Dikembangkan
Struktur Ruang
Pusat Kota Pusat Pemerintahan Kota
Kawasan Teluk (CBD) Pusat Kegiatan Perdagangan
& Jasa
Pusat Pendidikan Tinggi & Perguruan Tinggi,
Pusat Pemerintahan Pemerintahan provinsi.
Pusat Primer
Provinsi
Pelabuhan Kawasan Pelabuhan Kontainer
dan Pelabuhan Penumpang
Regional.
Kawasan Terminal Terminal Tipe A
Kota Lama Kegiatan Perdagangan Khusus
Pusat Kecamatan Puuwatu Pusat Kecamatan
Pusat Sekunder
Pusat Kecamatan Pusat Kecamatan
Mandonga
Pusat Tersier (Pusat Pusat-Pusat Permukiman Pusat Konsentrasi Fasilitas
Lingkungan) Permukiman Skala Lingkungan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 58


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 3.5
Peta Rencana Struktur Ruang Kota Kendari

f. Rencana Pola Pemanfaatan Ruang

Kebijakan dan Strategi Pemanfaatan Ruang Kota Kendari

Kebijakan dan Strategi Pemanfaatan Ruang Kota Kendari adalah sebagai


berikut:
A. Pengembangan kawasan ruang terbuka dan kawasan lindung sebagai
perwujudan misi “kota didalam taman” sekurang-kurangnya 40% dari luas
kota Kendari.
Pengendalian kawasan-kawasan yang memiliki fungsi sebagai kawasan
penyangga agar tidak berkembang menjadi kawasan permukiman kepadatan
tinggi.Mempertahankan kawasan pertanian yang ada di kecamatan Mandonga dan
Puwatu serta pengembangan kegiatan permukiman dan kegiatan pendukung
lainnya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan pertanian.Pengembangan
kawasan teluk sebagai CBD (“Central Bussines District”) dan Kawasan wisata
sekaligus mempertahankan kualitas ekologi kawasan teluk.
Pengembangan kawasan permukiman di pusat perkotaan, dan kawasan-
kawasan permukiman baru diarahkan ke bagian selatan Kota

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 59


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Kendari.Pengembangan fungsi-fungsi ketigiatan kota lainnya yaitu pengembangan


kawasan industri sebagai faktor pendorong pertumbuhan ekonomi kota di masa
datang.
Sehingga untuk rencana pola pemanfaatan ruang di Kota Kendari terdiri
dari berbagai pola pembagiaan ruang yang terdiri dari 2 kawasan yaitu :

a. Kawasan Lindung

Pengembangan kawasan lindung yang dikembangkan di Kota Kendari


adalah sebagai berikut:
1. Kawasan Hutan Lindung.

Kawasan Hutan lindung adalah kawasan yang telah ditetapkan sebagai hutan
lindung. Pada kawasan ini tidak diperkenankan untuk pengembangan kawasan
budidaya.

2. Kawasan Penyangga.

Kawasan penyangga adalah kawasan disekitar kawasan hutan lindung. Pada


kawasan penyangga dapat dilakukan pengembangan kawasan budidaya
tertentu dengan pengendalian ketat.

3. Kawasan Perlindungan Setempat.

Kawasan lindung setempat terdiri dari kawasan sempadan sungai, dan


sempadan pantai, hutan kota (hutan bakau). Pada kawasan ini, tidak
diperbolehkan mendirikan bangunan.

4. Taman Kota.

Taman kota berfungsi sebagai paru-paru kota dan fungsi estetika kota.
Pengembangan taman-taman kota utama terletak pada simpul-simpul pusat
pelayaan utama yaitu pusat kegiatan pemerintahan Kota Kendari, Pusat
Kegiatan Pemerintahan Provinsi, pusat CBD, pusat-pusat pelayanan lokal.

5. RTH lainnya

Areal pemakaman (TPU), jalur hijau, lapangan olah raga, RTH Lingkungan,
RTH RW, RTH Jalur Hijau.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 60


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 3.9
Rencana Kawasan Lindung

Jenis Kawasan Luas/Lokasi Arahan Fungsi


Lindung
Hutan Lindung Kawasan Hutan Lindung Nipa-nipa Tidak diperbolehkan
dan Kawasan Hutan lindung nanga- pengembangan kawasan
nanga. budidaya.

Jenis Kawasan Luas/Lokasi Arahan Fungsi


Lindung
Kawasan Taman Hutan Raya BWK III. Kegiatan pendukung fungsi
Penyangga wisata alam.
Kecamatan Puuwatu & Mandonga Agrowisata, pertanian,
permjukiman dengan
pengendalian ketat.
Kecamatan Kendari & Kendari Kegiatan budidaya
Barat. tertentu, kegiatan
permukiman dengan
pengendalian ketat.
Kawasan Kawasan sempadan Sungai Jalur Hijau
Perlindungan Lokasi:
Setempat  Sungai Wangu.
 Sungai Kambu

 Sempadan Pantai. Kegiatan Wisata Khusus,


 Sepanjang Pantai dan Kawasan ruang terbuka, hutan
Teluk bakau.
RTH Taman Kota, Taman Pemakaman Ruang terbuka hijau.
Umum,
Lokasi : Tersebar,
RTH Lingkungan, RTH RW, jalur
hijau, taman kelurahan dan taman
kecamatan.

b. Kawasan Budidaya

a. Kawasan Permukiman

Adanya rencana perkembangan pusat-pusat pertumbuhan kawasan yang baru,


serta peningkatan dan penanganan kawasan khusus, maka pola
pengembangan kawasan permukiman yang dikembangkan di Kota Kendari
terdiri dari kawasan permukiman perkotaan dan kawasan permukiman
perdesaan.

1. Kawasan Permukiman Perkotaan


 Kawasan permukiman perkotaan di Pusat Kota

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 61


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Kawasan permukiman pusat kota, dikembangkan sebagai kawasan


permukiman dengan kepadatan sedang sampai tinggi. Pengendalian
kawasan permukiman di kawasan Pusat Kota diarahkan lebih kompak
terintegrasi dengan fungsi kegiatan perkotaan diluar kawasan
permukiman yaitu pemerintahan, jasa dan perdagangan.

 Kawasan Permukiman perkotaan di Kota Lama


Kawasan kota lama yang sudah terlanjur berkembang sebagai kawasan
permukiman padat dan cenderung tidak teratur, memerlukan
penanganan secara khusus dalam upaya pengendalian perkembangan
kawasan permukiman dengan strategi:

o Revitalisasi kota lama sebagai kawasan perdagangan khusus


terintegrasi dengan fungsi pelabuhan dan pariwisata, diharapkan
dapat mengembalikan nilai lahan pada kawasan permukiman.
o Kecenderungan perkembangan kawasan permukiman ke kawasan
perbukitan di bagian utara, dapat dikendalikan dan dibatasi.
 Kawasan permukiman di sekitar kawasan industri.
Kawasan permukiman baru pada pusat-pusat pertumbuhan kota baru di
bagian selatan kota, yaitu di sekitar pusat pemerintahan provinsi, sekitar
kawasan industri dan sekitar terminal merupakan dimana pada saat ini
masih merupakan lahan kosong, dapat dipersiapkan menjadi kawasan-
kawasan permukiman yang terencana secara terpadu melalui konsep
Kasiba/lisiba, maupun melibatkan pengembang-pengembang
permukiman. Kawasan permukiman di sekitar kawasan industri dapat
dikembangkan sebagai kawasan permukiman dengan kepadatan sedang
sampai tinggi.

 Kawasan Permukiman di sekitar kawasan pendidikan tinggi dan Pusat


Pemerintahan Provinsi.
 Kawasan permukiman di Pulau Bungkutoko
Kawasan P. Bungkutoko telah berkembang selama sebagai kawasan
permukiman yang berorientasi pada kegiatan pariwisata dan nelayan.
Pengembangan kawasan pelabuhan akan merubah orientasi kegiatan
masyarakat yang ada, dan P.Bungkutoko akan merupakan magnet
ekonomi yang mendorong perkembangan kawasan permukiman.
Keterbatasan daya dukung fisik, pengembangan kawasan permukiman

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 62


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

di P.Bungkutoko perlu dikendalikan secara ketat agar tidak berkembang


menjadi permukiman padat.

2. Kawasan Permukiman Pedesaan

Kecamatan Mandonga dan Puwatu yang merupakan pusat kegiatan


pertanian lahan basah dan lahan kering di Kota Kendari. Pengembangan
kawasan permukiman di dua kecamatan tersebut, diarahkan sebagai
kawasan permukiman khusus untuk mendukung kegiatan agrowisata dan
pertanian.

b. Kawasan Jasa dan Perdagangan

Berdasarkan hirarkinya, kawasan perdagangan yang dikembangkan di Kota


Kendari adalah :

1. Pusat Perdagangan Primer

Dua kawasan perdagangan primer di Kota Kendari terdiri dari Kawasan


Perdagangan Mandonga, dan CBD di kawasan Teluk.

2. Pusat Perdagangan Sekunder

Pusat perdagangan sekunder dengan skala pelayanan terbatas, diarahkan


untuk untuk berlokasi pada simpul-simpul pelayanan sekunder.

3. Kawasan Perdagangan Khusus

Kawasan perdagangan khusus dikembangkan di kota lama berfungsi


sebagai kawasan wisata khusus perdagangan.

4. Kawasan perdagangan yang perlu dikendalikan

Adanya kecenderungan perkembangan kawasan perdaganan yang terjadi


secara sporadis pada jalur-jalur jalan utama kota, perlu dilakukan
pengendalian.

c. Kawasan Industri

Kawasan industri diarahkan pada dua kawasan yaitu:

1) Kawasan industri terbatas.

Kawasan industri terbatas dialokasikan seluas 20 Ha, dengan adanya


pengendalian ketat terhadap jenis industri, dan skala kegiatan industri.
Keberadaan kawasan industri tersebut dapat digabungkan dengan kegiatan
pergudangan.Keberadaan lokasi kawasan industri yang terletak disekitar hulu

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 63


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Sungai Wangu yang sensitif terhadap lingkungan, perlu mempertimbangkan


aspek sebagai berikut:

o Industri yang dikembangkan tidak menghasilkan limbah cair berbahaya.


o Tidak menyerap tenaga kerja dalam skala besar.

2) Kawasan industri terpadu.

Pengembangan kawasan industri skala besar dialokasikan seluas 500 Ha, di


Kecamatan Abeli. Pada kawasan ini dapat dikembangkan kegiatan industri
skala besar. Pengembangan industri jenis tertentu, khususnya yang
menghasilkan limbah berbayaha perlu kajian secara khusus agar tidak
menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya.

d. Kawasan Pariwisata

1) Kawasan Wisata Pantai.

Kawasan wisata pantai terpadu dikembangkan disekitar teluk


berdampingan dengan kawasan CBD. Dengan konsep “Waterfront City”,
diharapkan seluruh areal teluk memiliki daya tarik sebagai objek wisata.

2) Kawasan Agro Wisata.

Kegiatan agro wisata dan wisata alam dikembangkan di kecamatan


Puuwatu dan Mandonga. Dengan pengembangan agro wisata tersebut,
perlu diintegrasikan kegiatan permukiman khusus, kegiatan pertanian
sebagai objek wisata serta pengembangan lokasi-lokasi wisata alam yang
lokasinya tersebar.

3) Wisata Hutan

Wisata hutan raya yang sekaligus berfungsi sebagai ruang terbuka,


dikembangkan di sekitar Pusat Pemerintahan Provinsi.

g. Rencana Tata Ruang Laut Kota Kendari

Kawasan laut sebagai bagian teritorial wilayah kota kendari perlu diatur
pemanfaatan ruangnya karena terdapat beberapa fungsi kegiatan yang
memanfaatkan laut sebagai tempat melakukan aktifitas, ataupun memanfaatkan
laut sebagai objek yang memiliki pengaruh terhadap aktifitas di daratan.
Berdasarkan fungsinya, wilayah laut Kota Kendari dibagi menjadi beberapa zona
yaitu:

1) Perairan Teluk Kendari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 64


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Perairan teluk kendari merupakan bagian dari kepentingan kegiatan


pariwisata yang menampatkan estetika teluk, maupun kegiatan-kegiatan
wisata yang memanfaatkan perairan teluk kendari sebagai objek wisata.
Selain mendukung kegiatan wisata, kawasan perairan teluk kendari
merupakan kawasan yang perlu dilindungi ekologisnya agar tidak menurunkan
nilai estetika, dan tidak merusak habitat alami yang telah berkembang
diperairan kawasan teluk.

Untuk memelihara dan meningkatkan fungsi kawasan teluk agar dapat


berfungsi seperti yang diharapkan perlu dilakukan penanganan terhadap
beberapa aspek yaitu:

o Pencemaran sebagai aktifitas kegiatan perkotaan.


o Pendangkalan yang terjadi secara terus menerus.
o Pengamanan kawasan hutan bakau yang berada di delta Sungai Wangu.
o Penangunan Sungai-sungai yang bermuara ke kawasan teluk.
2) Kawasan Kepentingan Pelabuhan Lokal, Pelabuhan Kontainer dan pelabuhan
Penumpang Regional

Intensitas kegiatan pelabuhan penumpang dan pelabuhan berang yang


melalui kawasan teluk maupun yang akan dikembangkan di P.Bungkutoko
perlu dijaga agar tidak bercampur dengan kegiatan-kegiatan perariran
lainnya.

3) Kawasan Wisata Pantai dan Kegiatan Nelayan

Kawasan wisata pantai nambo, kegiatan nelayan dan kegiatan wisata di


Kecamatan Kendari bagian timur perlu ditetapkan agar tidak tercampur
dengan wilayah laut untuk kepentingan pelabuhan.

h. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Kota Kendari


1. Prasarana Jalan

Rencana pengembangan struktur jaringan jalan disusun untuk mewujudkan


pelayanan aksesibilitas yang merata diseluruh wilayah Kota Kendari, dan
mengarahkan pertumbuhan wilayah terutama pada wilayah pengembangan
baru dengan mempertahankan keseimbangan lingkungan dan ketersediaan
sumberdaya daerah. Rencana struktur prasarana jalan meliputi rencana
pengembangan jaringan jalan arteri primer, arteri sekunder, kolektor primer,
dan kolektor sekunder dan lokal primer.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 65


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 3.10
Rencana Hirarki Jalan

No Fungsi Jalan

1 Jalan Arteri Primer

Jl. Piere Tendean-Jl. Y.Wayong-Jl. DI Panjaitan-Jl. Ahmad Yani- Jl


Abd Silondae
Jl. Suprapto-Jl. Patimura-Jl M. Yamin
Jl. Samratulangi-Jl S. Parman-Jl.Sutoyo-Jl Hasanudin-Jl M. Hatta-Jl
Soekarno-Jl. RA. Kartini
Jalan Ring Road Selatan
2 Jalan Arteri Sekunder

Jl MT Haryono, JlBudi Utomo-Jl Khairil Anwar.


Jl Grinunggu, Jl. P Antasari-Jl Panglima Polim-Jl Dewi Sartika-Jl. Cut
Nyak Din
3 Jalan Kolektor Primer

Jl Tambo Tepuliano Oleo


Jl Kol Sugiono
Jl. Bypas,
Jl. AH. Nasution, Jl. Bunggasi, Jl.Banawulan Sinapoy
4 Jalan Kolektor Sekunder

Jalan Lingkar Dalam Barat

Jl boulevard- Jl Haloleo

Untuk memenuhi pemantapan fungsi hirarki sistem jaringan jalan yang


sesuai, pengembangan jaringan jalan diarahkan pada pemantapan fungsi jaringan
jalan lingkar kawasan dan jaringan jalan penghubung lingkar kota maupun lingkar
luar kota. Konsep pengembangan sistem jaringan jalan yang dikembangkan
adalah sistem jaringan jalan kipas yang terpusat pada jaringan jalan arteri
nasional yang melintasi Kota Kendari.

Tabel 3.11
Rencana Pengembangan Sistem Transportasi
Rencana Pengembangan Lokasi

Pengembangan Sarana Transportasi

Pengembangan Rute dan Armada Angkutan Darat


Regional antar kota dalam provinsi

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 66


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Rencana Pengembangan Lokasi

Pengembangan rute dan armada angkutan darat regional


antar kota antar provinsi.

Pengembangan trayek dan jumlah armada angkutan


perkotaan dalam kota.

Pengembangan Pelabuhan Penumpang P.Bungkutoko K. Abeli(P.Bungkutoko)

Pengembangan armada kapal laut lokal kelas kecil dan


menengah lokal (Kota Kendari dan wilayah sekitarnya).

Pengembangan armada Kapal Laut Kapasitas besar


angkutan penumpang antar melayani rute regional antar
provinsi.

Pembangunan dan pengembangan terminal Baruga


sebagai terminal Tipe A.

Pembangunan sub terminal P. Bungkutoko,


Kawasan. Industri,
Pusat Kota, Kota Lama,
Mandonga dan
Puuwatu.

Pegembangan sistem Jaringan Jalan

Pembangunan jaringan jalan baru Lingkar Selatan


(Ringroad)

Pembangunan Jembatan Abeli-Bungkutoko. Kec. Abeli, Kota Lama

Pembangunan Jembatan Kota Lama – Bungkutoko.

Pengembangan jalan lingkar dalam sebelah barat Kec. Kadia, Kec. Wua-
sebagai jalan Kolektor Primer. Wua, Kec. Puwatu

Penataan kawasan sepanjang jalan arteri primer Tersebar

Peningkatan jaringan jalan menjadi Kolektor primer Tersebar

Peningkatan dan pengembangan jalan lokal Tersebar

Pengembangan jaringan jalan di Kawasan Industri Kecamatan Abeli

Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Pelabuhan P.Bungkutoko

Peningkatan dan pengembangan jaringan jalan CBD


Pendukung CBD dan Wisata

Pengembangan jalan tepi pantai Kawasan Teluk

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 67


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Rencana Pengembangan Lokasi

Pemeliharaan jalan perkotaan Seluruh wilayah


perkotaan

Peningkatan dan Pengembangan Jalan Jalur Penyelamat Kec. Abeli, Kec.


Kendari, Kec. Mandong,
Kec. Baruga

Penataan lalu lintas kota Kendari Seluruh Kota

Pengembangan sistem jaringan pejalan kaki Pusat kota Kendari dan


CBD

Penentuan dan pengembangan sarana parkir Pusat Kota Kendari &


CBD

2. Prasarana Air Bersih

a. Sistem Perpipaan
Pengembangan Sistem Perpipaan meliputi antara lain :
1. Pengembangan Sumber Air Baku
 Pemanfaatan S. Sampara sebagai sumber air baku permukaan.
 Pemanfaatan sumber air tanah dalam sebagai sumber air baku
melalui tahapan tahapan sebagai berikut:
o Identifikasi potensi sumber air tanah dalam sebagai sumber air
baku, meliputi kajian kapasitas dan strategi eksploitasi sumber air
tanah dalam.
o Pengembangan sistem pengelolaan pemanfaatan sumber air
tanah dalam.
2. Pengembangan Jaringan Perpipaan
 Pengembangan jaringan pipa primer(pipa pembawa) untuk melayani
Kota Lama, Kec.Abeli dan P. Bungku Toko.
 Pengembangan jaringan pipa distribusi pada masing-masing
kawasan secara bertahap sesuai dengan rencana pengembangan
kawasan.
3. Peningkatan Kelembagaan Pengelolaan Air Bersih Kota Kendari

b. Sistem Non Perpipaan


 Pemanfaatan air tanah dangkal untuk kepentingan terbatas/skala rumah
tangga ditekankan pada upaya pengendalian.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 68


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 Pemanfaatan air tanah dalam untuk kebutuhan khusus oleh individu &
swasta diatur dalam mekanisme pengendalian pemanfaatan sumber air
tanah dalam.

3. Prasarana Drainase

a. Drainase Primer

Sistem drainase Primer adalah Sungai Wangu, Sungai Kambu dan Sungai
Sampara. Keberadaan sungai utama tersebut sangat vital dalam mendukung
sistem drainase kawasan perkotaan sehingga perlu dijaga agar tidak terganggu
fungsinya oleh kegiatan perkotaan. Pengendaian sempadan sungai secara
konsisten, untuk dikembangkan sebagai jalur hijau

b. Drainase Sekunder

Sistem drainase sekunder adalah alur-alur sungai, yang bermuara pada sungai
utama atau bermuara langsung ke Teluk Kendari. Untuk menjaga berfungsinya
alur sungai sebagai sistem drainase sekunder, perlu dipelihara agar tidak
terganggu oleh kegiatan permukiman atau fungsi lainnya dengan pembuatan
tanggul-tanggul sungai yang berfungsi sebagai pembatas.

Rencana pengembangan sistem drainase sekunder adalah sebagai berikut:


1. Peningkatan kapasitas sistem saluran sekunder pada kawasan perkotaan.
2. Normalisasi saluran-saluran sekunder yang memiliki titik rawan banjir.
3. Perlindungan saluran sekunder terhadap kemungkinan penyempitan
saluran akibat perkembangan kawasan permukiman.

c. Drainase tersier

Sistem drainase tersier adalah saluran tepi jalan, maupun saluran utama dari
lingkungan permukiman yang bermuara ke alur-alur sungai, atau bermuara
langsung ke sungai utama. Rencana Pengembangan sistem drainase terseier
adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan kapasitas dan kualitas saluran drainase yang berada pada
jalur-jalur jalan utama kota.
2. Pengembangan saluran-saluran baru pada daerah rawan banjir di Kec.
Baruga dan Kec. Mandonga.
3. Pemeliharaan berkala saluran tersier.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 69


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

4. Prasarana Persampahan

Proses pengembangan sistem pengelolaan sampah secara modern,


membutuhkan waktu dalam hal penyiapan masyarakat, pengembangan sistem
sehingga pelaksanaan dilakukan secara bertahap sebelum dapat dilaksanakan
secara menyeluruh. Pada akhir tahun perencanaan diharapkan sistem pengelolaan
sampah modern dapat diterapkan secara menyeluruh di Kota Kendari. Untuk
mengantisipasi pengembangan sistem pengelolaan sampah maka dibuat skenario,
dimana sistem dapat dilaksanakan secara bersama-sama, dimana sistem
pengelolaan sampah konvensional masih menjadi pilihan utama untuk tahun-
tahun awal perencanaan, yang perannya akan semakin menurun sejalan dengan
tahapan pengembangan sistem persampahan secara modern.

a. Rencana Pengelolaan Sampah Skenario I

Pengelolaan sampah dimulai pada level terendah yaitu rumah


tangga/individu selain melakukan pengumpulan juga sudah melakukan pemilahan
sambah berdasarkan jenisnya. Sedangkan pada tahap selanjutnya dilakakukan
pengumpulan untuk satu luasan wilayah pelayanan tertentu untuk kemudian
dilakukan proses pengolahan sampah menjadi sampah organik, dan non organik.
Skema pengelolaan sampah adalah sebagai berikut:

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 70


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 3.6
Model Tata Letak Pemanfaatan TPS Menjadi Pusat Pengelolaan Sampah
Terpadu

Proses pengolahan sampah modern akan menghasilkan bahan organik


yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk, sedangkan barang-barang
non organik dapat dipisahkan kembali menjadi barang yang dapat dilakukan daur
ulang yaitu logam, plastik, kertas, dan kayu. Sedangkan bahan-bahan yang tidak
dapat didaur ulang yang berjenis kimia berbahaya yang proporsinya sangat kecil
dilakukan pengelolan secara khusus.

Lokasi pengelolaan sampah akhir, dapat disebar pada masing-masing BWK


dengan lokasi yang tidak jauh dari pusat-pusat penghasil sampah, sehingga biaya
pengumpulan dan pengangkutan akan jauh lebih efisien bila menggunakan cara
konvensional.

b. Pengelolaan Sampah Skenario II

Sistem pengelolaan sampah konvensional dilakukan melalui tahapan proses:


a. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan proses koleksi sampah dari rumah tangga, atau pusat
kegiatan sampah untuk diangkut dengan menggunakan gerobak sampah atau
gerobak motor ke tempat pembuangan sementara.

b. Tempat Pembuangan Sementara


Tempat pembuangan sementara merupakan bak sampah, direkomendasikan dalam
bentuk kontainer untuk memudahkan pemindahan ke truk pengangkut sampah.
Kontainer diletakkan di pusat-pusat lingkungan maupun tempat-tempat khusus
yang merupakan konsentrasi penghasil sampah seperti pasar.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 71


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

c. Pembuangan Akhir.
Pembuangan Akhir (TPA) merupakan proses akhir pengelolaan sampah untuk
dilakukan proses dengan metode sanitary landfill.

Sejalan dengan pengembangan sistem pengelolaan modern, kebutuhan


pengembangan fasilitas pengelolaan tidak dilakukan terjadi penambahan bahkan
diharapkan menurun sejalan dengan peningkatan fungsi pengelolaan sampah
modern. Fasilitas-fasiltas yang pengelolaan sampah konvensional yang masih
dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan modern adalah motor pengangkut
sampah, dan truk-truk pengangkut sampah. Sedangkan TPA tidak dilakukan
perluasan karena hanya difungsikan selama pengelolaan sampah modern masih
belum bisa dilakukan. Proses pengelolaan sampah di TPA diharapkan akan
mengalami penurunan.

Gambar 3.7 Peta Pola Pemanfaatan Ruang Kota Kendari


i. Rencana Kawasan Strategis Kota Kendari

Rencana kawasan strategis yang perlu mendapat prioritas utama dalam


mendorong pertumbuhan, mengendalikan dan kegiatan penanganan adalah :

a. Pusat Kota dan CBD


Kawasan Pusat Kota dan CBD dapat dikatakan sebagai jantung kota
Kendari berada ditengah-tengah Kota Kendari. Kawasan Pusat Kota dan CBD
akan dikembangkan sebagai pusat kegiatan primer sektor pemerintahan,
komersial dan jasa dengan skala kegiatan dan investasi yang tinggi akan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 72


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

membutuhkan penyediaan ruang yang luas. Kegiatan pusat kota dan CBD akan
mendorong tumbuhnya kegiatan baru pada sektor permukiman dan kegiatan
ekonomi lainnya dalam skala kegiatan yang lebih kecil dan tumbuhnya sektor
informal perkotaan, yang membutuhkan penyediaan ruang yang luas dan
intensif. Pengembangan fungsi-fungsi baru diharapkan dapat dijadikan solusi
bagi permasalahan-permasalahan keruangan yang telah berkembang di kawasan
perkotaan yang telah terjadi yaitu:

a. Perkembangan kawasan komersial yang tidak teratur.


b. Tumbuhnya kegiatan sektor informal.
c. Minimnya ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan.
d. Kawasan lindung setempat yang perlu dipertahankan.
e. Perkembangan kawasan permukiman dalam skala luas dan intensitas kegiatan
permukiman yang tinggi.

b. Kawasan Pendidikan Tinggi dan Pusat Pemerintahan


Kawasan pendidikan tinggi dan pusat pemerintahan telah mendorong
perkembangan kawasan permukiman dan kegiatan perdagangan sekunder
disekitarnya. Ketersediaan lahan kosong yang masih luas disekitar kawasan
tersebut merupakan peluang agar kegiatan permukiman dan sektor jasa
perdagangan yang akan tumbuh dapat dipersiapkan dan diarahkan sejak awal
agar tidak tumbuh menjadi kawasan perkotaan yang tidak teratur.

c. Kawasan Pelabuhan dan Kawasan Industri


P. Bungkutoko yang memiliki luas 162 Ha, memiliki keterbatasan daya
dukung fisik lahan untuk pengembangan kegiatan-kegiatan diluar sektor
pelabuhan. Kegiatan-kegiatan yang diperkirakan akan tumbuh yang diakibatkan
oleh kegiatan pelabuhan diarahkan untuk berlokasi di luar P. Bungkutoko yaitu di
Kecamatan Abeli.

Sedangkan pengembangan ruang di P.Bungkutoko dibuat secara efisien


dan terkendali agar kualitas lingkungan alam P.Bungkutoko dapat terjaga
kelestariannya. Perencanaan dan pengembangan kawasan pelabuhan menjadikan
faktor lingkungan fisik sebagai dasar pertimbangan utama dalam pengembangan
konstruksi dan komponen-komponen pendukung pelabuhan. Penyediaan
infrastruktur dan utilitas pendukung pelabuhan agar tidak melakukan eksploitasi
alam yang berlebihan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 73


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Penyiapan masyarakat lokal yang akan terpengaruh secara budaya dan


kegiatan ekonomi perlu dipersiapkan agar dapat menerima manfaat secara
maksimal dari kegiatan pelabuhan.

Kegiatan industri yang diperkirakan akan tumbuh mendukung fungsi


pelabuhan dialokasikan seluas 500 Ha di Kecamatan Abeli dan akan menjadi pusat
pertumbuhan ekonomi baru. Perencanaan kawasan industri diintegrasikan dengan
pengembangan kegiatan ikutan yang akan tumbuh khususnya kegiatan
permukiman, perdagangan dan jasa. Kelengkapan komponen pendukung industri,
infrastruktur pendukung industri perlu dipersiapkan mulai tahapan perencanaan
agar kawasan industri yang akan dikembangkan tumbuh sebagai kawasan industri
yang terpadu.

Kegiatan industri merupakan kegiatan yang sensitif terhadap lingkungan,


sehingga pengendalian terhadap dampak-dampak yang akan memberikan
pengaruh terhadap lingkungan dapat dikelola secara maksimal. Penyusunan
AMDAL Kawasan industri harus dijadikan acuan dalam mengarahkan pengelolan
dan pengendalian dampak lingkungan dan sosial akibat pengembangan kawasan
industri.

Dampak sosial merupakan dampak langsung yang akan diterima oleh


masyarakat Kecamatan Abeli. Penyiapan lahan, peralihan kepemilikan dan
tahapan operasionalisasi kawasan industri menjadi tahapan yang sangan sensitif
memberikan dampak sosial terhadap masyarakat, sehingga penyiapan
masyarakat sejak awal perlu dilakukan secara terus-menerus agar kegiatan
industri tidak menimbulkan permasalah-permasalahan sosial baru.

d. Kawasan Kota Lama


Kota lama telah tumbuh sebagai kawasan komersial dan permukiman
dengan kepadatan tinggi, bahkan sudah memberikan tekanan pertumbuhan pada
kawasan-kawasan perbukitan yang berfungsi sebagai kawasan penyangga.
Revitalisasi kawasan komersial kota lama diharapkan mempertahankan nilai
ekonomi kawasan kota lama. Integrasi kegiatan komersial kawasan kota lama
dengan kawasan pariwisata di sepanjang teluk kendari menjadi salah satu pilihan
konsep revitalilisasi kawasan komersial. Keterbatasan ruang menjadikan
pengembangan kawasan permukiman kota lama perlu dikendalikan secara ketat
agar tidak mengarah ke kawasan penyangga. Kegiatan pelabuhan penumpang

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 74


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

yang akan tetap dipertahankan untuk melayani angkutan laut dari Kota Kendari
ke wilayah-wilayah sekitarnya, merupakan faktor pendukung kegiatan ekonomi
masyarakat kota lama.

e. Kawasan Terminal
Kawasan terminal A di Kecamatan Baruga sebagai simpul utama
transportasi darat menjadi magnet pertumbuhan ekonomi di perbatasan selatan
Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe Selatan. Fungsi terminal akan
mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi baru di sektor perdagangan dan jasa.

Gambar 3.8
Peta Kawasan Strategis Kota Kendari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 III - 75


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

PROFIL KOTA
4 KENDARI

4.1. Gambaran Geografis dan Administrasi Kota Kendari

Aspek ini memberikan gambaran wilayah Kota Kendari, yang mencakup luas dan
batas wilayah administrasi, karakteristik lokasi dan wilayah, potensi pengembangan
wilayah.

4.1.1. Letak, Batas dan Luas Wilayah Administrasi


Peta geografis Kota Kendari berada diantara 122o23 ’ - 122o 39’ Bujur
Timur dan 03o 54’30”- 04o03’11’’ Lintang Selatan yang membentang mengelilingi
Teluk Kendari. Kota Kendari dilewati oleh 8 (delapan) aliran sungai yang
semuanya bermuara di Teluk Kendari. Kondisi geografis ini menjadi pembeda Kota
Kendari dengan kota-kota lain di Indonesia, sehingga Teluk Kendari menjadi ikon
yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Kendari.
Kota Kendari terletak di jazirah tenggara Pulau Sulawesi. Wilayah daratannya
sebagian besar terdapat di daratan yang mengelilingi Teluk Kendari dan terdapat
satu pulau yaitu Pulau Bungkutoko. Kota Kendari, memiliki batas-batas wilayah
administratif sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia;
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda;
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo dan Kecamatan Konda;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ranomeeto dan Kecamatan
Sampara.
Luas wilayah daratan Kota Kendari 295,89 Km2 atau 0,70 % dari luas daratan
Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara administratif Kota Kendari terdiri dari 10
Kecamatan, 64 Kelurahan, 347 RW dan 975 RT. Pembagian luas wilayah Kota
Kendari dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 4.1
Luas Wilayah Administrasi Kota Kendari

Luas Area
Jumlah Luas Wilayah
Administratif
Kecamatan / Kelurahan Terbangun
RW RT Ha Km2
(Ha) %
TOTAL
347 975 39.512 395 150 0,38
Kecamatan Kendari 1.956
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 1
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Luas Area
Jumlah Luas Wilayah
Administratif
Kecamatan / Kelurahan Terbangun
RW RT Ha Km2
(Ha) %
44 112 20 0,66 0,59

1 Kelurahan Kandai 6 16 68 0,68 0,11 0,16


Kelurahan Gunung
2 Jati 6 14 225 2,25 0,10 0,04
Kelurahan
3 Kampung Salo 4 12 57 0,57 0,05 0,08
Kelurahan Mangga
4 dua 4 12 510 5,10 0,04 0,01
Kelurahan Kendari
5 Caddi 6 16 82 0,82 0,14 0,17
Kelurahan
6 Kasilampe 6 15 126 1,26 0,10 0,08

7 Kelurahan Mata 4 8 338 3,38 0,05 0,01

8 Kelurahan Purirano 2 7 334 3,34 0,03 0,01


Kelurahan Jati
9 Mekar 6 12 216 2,16 0,04 0,02

Kecamatan Kendari Barat 50 126 2.298 23 1,43 0,70


Kelurahan
1 Kemaraya 5 12 548 5,48 0,28 0,05
Kelurahan Watu-
2 watu 6 16 221 2,21 0,22 0,10

3 Kelurahan Tipulu 7 14 376 3,76 0,17 0,05


Kelurahan
4 Punggaloba 5 14 307 3,07 0,10 0,03
Kelurahan Benu-
5 benua 4 10 189 1,89 0,09 0,05
Kelurahan
6 Sodohoa 7 18 221 2,21 0,11 0,05

7 Kelurahan Sanua 6 17 226 2,26 0,11 0,05


Kelurahan Dapu-
8 dapura 5 13 63 0,63 0,10 0,16
Kelurahan
9 Lahundape 5 12 147 1,47 0,25 0,17

Kecamatan Mandonga 30 93 2.336 23 140,68 60,57


Kelurahan
1 Mandonga 8 28 197 1,97 39,49 20,04
Kelurahan
2 Korumba 10 26 262 2,62 62,99 24,04

3 Kelurahan Labibia 2 7 892 8,92 7,18 0,80


Kelurahan
4 Wawombalata 2 7 655 6,55 8,27 1,26

5 Kelurahan Alolama 4 12 178 1,78 5,70 3,20


Kelurahan
6 Anggilowu 4 13 152 1,52 17,05 11,22

Kecamatan Puuwatu 39 119 4.271 43 1,02 0,21


Kelurahan
1 Puuwatu 9 26 977 9,77 0,22 0,02
Kelurahan
2 Watulondo 8 25 1.315 13,15 0,22 0,02
Kelurahan
3 Punggolaka 8 26 473 4,73 0,25 0,05
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 2
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Luas Area
Jumlah Luas Wilayah
Administratif
Kecamatan / Kelurahan Terbangun
RW RT Ha Km2
(Ha) %
Kelurahan
4 Tobuuha 8 24 252 2,52 0,25 0,10
Kelurahan Abeli
5 Dalam 2 6 683 6,83 0,02 0,00

6 Kelurahan Lalodati 4 12 571 5,71 0,06 0,01

Kecamatan Kadia 30 110 910 9 1,52 0,85

1 Kelurahan Kadia 9 27 292 2,92 0,32 0,11

2 Kelurahan Bende 9 40 291 2,91 0,66 0,23


Kelurahan
3 Pondambea 3 15 91 0,91 0,24 0,26
Kelurahan
4 Wawowanggu 5 16 128 1,28 0,18 0,14

5 Kelurahan Anaiwoi 4 12 108 1,08 0,12 0,11

Kecamatan Wua-wua 22 78 1.235 12 0,88 0,35


Kelurahan Wua-
1 wua 7 25 428 4,28 0,22 0,05
Kelurahan
2 Bonggoeya 4 20 278 2,78 0,29 0,10
Kelurahan
3 Mataiwoi 5 16 134 1,34 0,20 0,15

4 Kelurahan Anawai 6 17 395 3,95 0,18 0,05

Kecamatan Baruga 30 77 4.958 50 0,79 0,10

1 Kelurahan Baruga 12 30 2.657 26,57 0,29 0,01


Kelurahan Lepo-
2 lepo 7 19 366 3,66 0,11 0,03
Kelurahan
3 Watubangga 7 18 1.479 14,79 0,18 0,01
Kelurahan
4 Wundudupi 4 10 456 4,56 0,22 0,05

Kecamatan Poasia 31 87 4.352 44 0,80 0,07


Kelurahan
1 Andonohu 11 33 1.524 15,24 0,36 0,02
Kelurahan
2 Rahandouna 10 30 1.262 12,62 0,30 0,02
Kelurahan
3 Anggoeya 6 16 1.255 12,55 0,11 0,01
Kelurahan
4 Matabubu 4 8 311 3,11 0,03 0,01

Kecamatan Kambu 22 66 12.235 122 1,97 0,75

1 Kelurahan Kambu 8 25 947 9,47 0,33 0,04

2 Kelurahan Mokoau 4 10 452 4,52 0,09 0,02

3 Kelurahan Padaleu 4 14 393 3,93 0,15 0,04

4 Kelurahan Lalolara 6 17 521 5,21 0,24 0,05

Kecamatan Abeli 49 107 4.961 50 0,58 0,30

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 3


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Luas Area
Jumlah Luas Wilayah
Administratif
Kecamatan / Kelurahan Terbangun
RW RT Ha Km2
(Ha) %

1 Kelurahan Puday 2 4 121 1,21 0,03 0,03

2 Kelurahan Lapulu 4 9 106 1,06 0,09 0,08

3 Kelurahan Abeli 4 8 221 2,21 0,06 0,03


Kelurahan Benua
4 Nirae 4 8 1.006 10,06 0,02 0,00
Kelurahan
5 Tobimeita 5 11 948 9,48 0,03 0,00
Kelurahan
6 Anggalomelai 5 10 264 2,64 0,03 0,01

7 Kelurahan Talia 4 8 116 1,16 0,03 0,03

8 Kelurahan Poasia 4 8 91 0,91 0,03 0,04


Kelurahan
9 Bungkutoko 3 12 202 2,02 0,10 0,05

10 Kelurahan Petoaha 5 12 235 2,35 0,04 0,02

11 Kelurahan Nambo 4 8 831 8,31 0,04 0,01

12 Kelurahan Sambuli 2 5 464 4,64 0,06 0,01


Kelurahan
13 Tondonggeu 3 4 356 3,56 0,02 0,01
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kota Kendari 2012.

Dari tabel diatas dapat dilihat wilayah yang paling luas terdapat di
Kecamatan Abeli dengan luas 49,61 Km2 sedangkan wilayah yang paling kecil
terdapat di Kecamatan Kadia dengan luas 9,10 Km2. Luas Wilayah Kota Kendari
dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar-4.1: Peta Administrasi Kota Kendari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 4


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

4.2. Gambaran Demografi Kota Kendari


4.2.1 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Struktur Umur
Pada tahun 2013 jumlah penduduk di Kota Kendari adalah sebesar 314.126
jiwa, dengan struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin terdapat lebih banyak
penduduk laki-laki daripada perempuan. Tabel 4.2 dapat diketahui jumlah
penduduk Kota Kendari secara keseluruhan sebanyak 314.126 jiwa, dengan
jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 158.599 jiwa dan jumlah
penduduk berjenis kelamin perempuan sebanyak 155.527 jiwa, dengan kelompok
umur yang paling banyak terdapat di kelompok umur 20 sampai 24 tahun dengan
jumlah 42.627 jiwa dan yang paling sedikit terdapat di kelompok umur 70-74
dengan jumlah 1.696 jiwa.
Untuk struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin dan umur di Kota
Kendari dapat digambarkan pada tabel berikut :
Tabel 4. 2
Penduduk Kota Kendari Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2013

Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah (L+P)


0–4 17.728 16.898 34.626
5–9 16.538 15.253 31.791
10 – 14 14.820 13.975 28.795
15 – 19 16.865 18.330 35.195
20 – 24 21.008 21.619 42.627
25 – 29 15.941 15.847 31.788
30 – 34 12.994 12.737 25.731
35 – 39 11.172 11.134 22.306
40 – 44 9.533 9.196 18.729
45 – 49 7.507 6.762 14.269
50 – 54 5.603 5.092 10.695
55 – 59 3.874 3.077 6.951
60 – 64 2.258 2.183 4.441
65 – 69 1.311 1.445 2.756
70 – 74 738 958 1.696
75 + 709 1.021 1.730
Jumlah 158.599 155.527 314.126
Sumber : Kota Kendari Dalam Angka 2014

6.2.2 Jumlah Penduduk Miskin Kota Kendari


Sumber data jumlah penduduk miskin Kota Kendari diambil dari data
TNP2K Kota Kendari, dengan pertimbangan bahwa merupakan gabungan dari
beberapa instansi yang menyediakan data kemiskinan Kota Kendari untuk tahun
2012 perkecamatan. Adapun data penduduk miskin TNP2K diperoleh dari
pemetaan yang dilakukan secara partisipasi berdasarkan kriteria kemiskinan yang
telah disepakati di masing-masing kecamatan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 5


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 4. 3 Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan

Jumlah Keluarga Miskin


Kecamatan
(KK)
Kec. Mandonga 5,170
Kec. Poasia 5,931
Kec. Kendari 6,318
Kec. Baruga 2,834
Kec. Abeli 8,979
Kec. Kendari Barat 6,327
Kec. Wua-Wua 4,473
Kec. Puuwatu 7,675
Kec. Kadia 2,425
Kec. Kambu 1,612
51.743
Jumlah
Sumber :TNP2K KOTA KENDARI, 2012

4.2.3 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk


Untuk laju pertumbuhan penduduk menurut kecamatan di Kota Kendari laju
pertumbuhan penduduk Kecamatan Baruga mempunyai laju pertumbuhan
penduduk pertahun tertinggi yaitu sebesar 2% disusul Kecamatan Mandonga,
Puuwatu, Kadia, Wua-wua, Abeli, Kambu, Kendari dan Kendari Barat masing-
masing sebesar 1.99 %, sedangkan Kecamatan Poasia mempunyai laju
pertumbuhan penduduk terendah sebesar 1.98%. Berdasarkan data tersebut di
bawah ini, terlihat bahwa laju pertumbuhan penduduk kota selama kurun waktu
tahun 2007 – 2011 mengalami peningkatan sebesar 1,99% pertahunnya, untuk
lebih jelasnya dapat digambarkan pada tabel berikut.
Tabel 4. 4
Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Kendari 5 Tahun Terakhir

Penduduk Laju
Pertumbuhan
No Kecamatan Penduduk per
2009 2010 2011 2012 2013
Tahun (%)
1 Mandonga 37.789 36.163 36.884 38,021 39,177 1,99
2 Baruga 13.469 19.368 19.755 20,363 20,981 2,00
3 Puuwatu 24.062 27.749 28.301 29,175 30,061 1,99
4 Kadia 29.949 39.244 40.026 41,260 42,515 1,99
5 Wua-Wua 20.875 24.407 24.891 25,661 26,441 1,99
6 Poasia 20.231 24.977 25.474 26,260 27,058 1,98
7 Abeli 22.181 22.438 22.884 23,591 24,307 1,99
8 Kambu 20.959 27.135 27.674 28,529 29,395 1,99
9 Kendari 26.861 25.557 26.065 26,870 27,686 1,99
10 Kendari Barat 44.491 42.928 43.783 45,132 46,505 1,99
Jumlah 260.867 289.966 295.737 304,862 314,126 1,99
Sumber : Kota Kendari Dalam Angka 2010-2014

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 6


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Kadia selama dua


tahun terakhir ini disebabkan karena bertambahnya kegiatan ekonomi di
Kecamatan ini seperti pembangunan ruko, rumah makan dan hotel sehingga
penduduk cenderung tinggal di Kecamatan Kadia. Sedangkan laju pertumbuhan
penduduk yang tinggi di Kecamatan Kambu disebabkan karena di Kecamatan ini
terdapat Universitas terbesar di Sulawesi Tenggara yang tiap tahunnya mengalami
pengembangan yang menyebabkan kebutuhan perumahan baik untuk para dosen
dan karyawan maupun mahasiswa semakin bertambah.

4.2.4. Persebaran Penduduk


Tabel 4. 5
Persebaran Penduduk Kota Kendari menurut Kecamatan 2011 s.d 2013

2011 2012 2013


Kecamatan Persebaran Persebaran Persebaran
Penduduk Penduduk Penduduk
(%) (%) (%)
1. Mandonga 36.884 12.47 38,021 12.47 39,177 12.47
2. Baruga 19.755 6.68 20,363 6.68 20,981 6.68
3. Puuwatu 28.301 9.57 29,175 9.57 30,061 9.57
4. Kadia 40.026 13.53 41,260 13.53 42,515 13.53
5. Wua-wua 24.891 8.42 25,661 8.42 26,441 8.42
6. Poasia 25.474 8.61 26,260 8.61 27,058 8.61
7. Abeli 22.884 7.74 23,591 7.74 24,307 7.74
8. Kambu 27.674 9.36 28,529 9.36 29,395 9.36
9. Kendari 26.065 8.81 26,870 8.81 27,686 8.81
10. Kendari
43.783 14.81 45,132 14.80 46,505 14.80
Barat
Jumlah 295.737 100,00 304,862 100,00 314,126 100
Sumber : Kota Kendari Dalam Angka Tahun 2012-2014

4.2.5. Kepadatan Penduduk


Tabel 4. 6
Jumlah Kepadatan penduduk Kota Kendari Tahun 2011 s.d 2013
(Dalam jiwa/km2)

Luas Jml. Pddk (jiwa) Kepadatan (jiwa/km2)


Kecamatan
(Km2) 2011 2012 2013 2011 2012 2013
1. Mandonga 23,294 36.884 38,021 39,177 1,583 1,831 1,886
2. Baruga 48,718 19.755 20,363 20,981 405 424 437
3. Puuwatu 38,350 28.301 29,175 30,061 738 735 757
4. Kadia 6,721 40.026 41,260 42,515 5,184 6,149 6,336
5. Wua-wua 11,161 24.891 25,661 26,441 2,193 2,299 2,369
6. Poasia 38,542 25.474 26,260 27,058 661 696 717
7. Abeli 43,862 22.884 23,591 24,307 522 538 554
8. Kambu 23,930 27.674 28,529 29,395 1,156 1,158 1,193
9. Kendari 15,689 26.065 26,870 27,686 1,661 1,714 1,766
10.Kendari Barat 19,094 43.783 45,132 46,505 2,293 2,362 2,434
Jumlah 269,363 295.737 304,862 314,126 1,098 1,140 1,175
Sumber : Kota Kendari Dalam Angka 2012 – 2014

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 7


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

4.3 Gambaran Topografi


Berdasarkan kondisi Topografi wilayah Kota Kendari bervariasi antara datar
dan berbukit. Daerah datar terdapat di bagian barat dan selatan Teluk Kendari.
Kecamatan Kendari yang terletak di sebelah utara teluk sebagian besar terdiri dari
perbukitan (Pegunungan Nipa-Nipa) dengan ketinggian mencapai lebih kurang 459
meter dari garis pantai sedangkan ke arah selatan tingkat kemiringan antara 4 %
sampai 30 %. Sedangkan bagian barat (Kecamatan Mandonga) dan selatan kota
(Kecamatan Poasia) terdiri dari daerah perbukitan bergelombang rendah dengan
kemiringan ke arah Teluk Kendari.
Berdasarkan faktor kemiringan lahan, wilayah Kota Kendari terbagi atas
klasifikasi kemiringan :
 Kemiringan 0 – 3 % mendominasi sebagian besar WIlayah Kota Kendari
mulai dari Teluk Kendari. Klasifikasi kemiringan ini, dominan di Kecamatan
Baruga dan terkecil di Kecamatan Kendari;
 Kemiringan 3 – 15 % merupakan kelompok kemiringan lahan kedua
terluas di wilayah Kota Kendari, tersebar merata di 3 (tiga) Kecamatan
yaitu Poasia, Baruga dan Mandonga, sedangkan di Kecamatan Kendari
hanya sedikit.
 Kemiringan 15 – 25 % merupakan kelompok kemiringan lahan ketiga
terluas di wilayah Kota Kendari, penyebarannya dominant di Kecamatan
Kendari.
 Kemiringan 25 – 40 % penyebarannya terluas di Kecamatan Kendari, serta
sekitar pegunungan Nipa-Nipa.
 Kemiringan > 40 % penyebarannya hanya terdapat pegunungan Nipa-
Nipa atau kemiringan Poasia saja.
Berdasarkan faktor kemiringan lahan di atas, dikaitkan dengan kriteria
kemiringan lahan untuk pembangunan perumahan dan permukiman yang
sebaiknya di lahan dengan kemiringan 0 – 15 %, menunjukkan bahwa sebagian
besar wilayah Kota Kendari memiliki potensi yang baik untuk pembangunan
perumahan dan permukiman dengan pembiayaan pembangunan yang relatif
murah.
Adapun ketinggian lereng dan kontur wilayah di Kota Kendari dapat dilihat
selengkapnya pada peta di bawah ini :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 8


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 4.2 Peta Ketinggian Lereng Kota Kendari

Gambar 4.3 Peta Lereng/kontur Kota Kendari


RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 9
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

4.4 Gambaran Geohidrologi


Hidrologi air permukaan di wilayah Kota Kendari dipengaruhi oleh sungai
besar dan kecil, antara lain Sungai Wanggu (Sungai Lepo-Lepo) dengan debit
7,487 ltr/dtk, Sungai Tipulu (0,140 ltr/dtk), Sungai Mandonga (0,214 ltr/dtk), dan
Sungai Sodohoa (0,198 ltr/dtk), yang kesemuanya bermuara ke Teluk kendari.
Sungai-sungai tersebut berfungsi sebagai saluran pembuangan air hujan/ drainase
kota. Untuk kebutuhan pengolahan air bersih, selama ini dilayani oleh PDAM yang
menggunakan air baku dari Kali Pohara.
Keberadaan beberapa aliran sungai di Kota Kendari bersumber dari
Pegunungan Nipa-Nipa dan Pegunungan Nanga-Nanga, yang merupakan potensi
yang besar untuk kebutuhan penduduk sehari-hari. Sungai besar yang melintasi
Kota Kendari adalah Sungai Wanggu dengan mata air dari Pegunungan Nanga-
Nanga. Sungai Wanggu ini membentang dari Barat Daya di pegunungan Watu Re
arah Utara dan bermuara di Teluk Kendari. Panjang Sungai Wanggu dari hulu
sampai ke muara sekitar 75 km. Adapun anak-anak sungai Wanggu antara lain :
1. Sungai Konda 8. Sungai Ambololi
2. Sungai Lapulu 9. Sungai Lambusa
3. Sungai Numanggere 10. Sungai Amohalo
4. Sungai Lamomea 11. Sungai Lepo-Lepo
5. Sungai Pinesala 12. Sungai Ea
6. Sungai Alulua 13. Sungai kecil lainnya
7. Sungai Pambula
Sungai lain yang berasal dari Pegunungan Nanga-Nanga diantaranya
adalah Sungai Anggoeya, Sungai Kambu dan Sungai Lepo-Lepo. Sedangkan
sungai-sungai lain yang berasal dari pegunungan Nipa-nipa antara lain :
1. Sungai Kadia
2. Sungai Korumba
3. Sungai Mandonga
4. Sungai Kemaraya
5. Kali Lainea
6. Kali Tanea
7. Beberapa sungai-sungai kecil lainnya.
Secara hidrologis, saluran-saluran sungai pada DAS Wanggu bermuara di
Teluk Kendari.
Pola aliran (drainage pattern) saluran-saluran sungai DAS Wanggu secara
umum menyerupai bentuk cabang-ranting-pohon (dendritic pattern). Pola tersebut
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 10
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

bila dikaitkan dengan sistem aliran sungai (drainage system) dapat mempercepat
gerakan limpasan air dan mempermudah terjadinya erosi tanah pada DAS
Wanggu.
Kondisi DAS Sungai Wanggu pada saat ini sudah cukup kritis. Di daerah up-
stream tumbuhan tahunan yang merupakan ciri khas hutan tropis sudah hampir
hilang. Kondisi semacam ini terlihat pada daerah pegunungan yang merupakan
watershed Sungai Wanggu yang banyak ditumbuhi rumput dan semak. Tumbuhan
semacam ini tidak bisa menahan air selama musim hujan.
Dengan kondisi demikian pada saat terjadi musim hujan air tidak bisa
tertahan, sehingga semua air akan mengalir ke bawah secara bersamaan
akibatnya bisa menyebabkan banjir pada daerah aliran di bawahnya. Namun bila
musim kemarau datang, debit sungai sangat kecil. Kondisi semacam ini hampir
terjadi pada semua anak sungai yang berada di Daerah Aliran Sungai Wanggu,
seperti : Sungai Numanggere, Sungai Lamomea, Sungai Pinesala, Sungai Lapulu,
Sungai Alulua, Sungai Pambula, Sungai Amohalo, Sungai Lambusa dan Sungai
kecil lainnya.
Salah satu sungai yang mengalirkan debit air cukup besar pada saat musim
kemarau adalah sungai Wanggu. Hal ini disebabkan karena hulu sungai yang
berada di pegunungan Wolasi menyediakan sumber air yang cukup. Daerah hulu
sungai Wanggu merupakan kawasan yang sampai saat ini masih terjaga dengan
baik kelestariannya.
Dengan kondisi dan karakteristik wilayah Kota Kendari yang demikian,
maka Kota Kendari diidentifikasi memiliki potensi air tanah dangkal dan air tanah
dalam. Uraian lebih rinci mengenai potensi air tanah di Kota Kendari adalah
sebagai berikut :
1. Potensi air tanah dangkal meliputi :
a. Daerah rawan pasang surut
b. Kedalaman air tanah kurang dari 3 m dengan debit kurang dari 5 liter
c. Kedalaman air tanah antara 3 m sampai 10 m dengan debit antara 3
liter/detik
2. Potensi air tanah dalam diklasifikasi sebagai berikut :
a. Potensi aquifer sangat rendah dengan debit (q) kurang dari 1
liter/detik
b. Potensi aquifer rendah setempat dengan debit (q) 1 liter/detik
c. Potensi aquifer rendah sampai sedang dengan debit (q) antara 1
sampai 3 liter/detik
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 11
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

d. Potensi aquifer sedang sampai tinggi dengan parameter debit air (q)
antara 3 sampai 5 liter/detik
Menurut hasil penelitian, kualitas air Sungai Wanggu pada tahun 1994 yang
dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan Departemen
Pekerjaan Umum (Data Tahunan Kualitas Air 1993 – 1994), mengidentifikasikan
adanya penurunan kualitas air. Selain itu, hampir pada semua bagian kota terjadi
pendangkalan saluran dan sungai yang diakibatkan muatan sediment pasir dari
daerah hulu. Hal ini menjadi permasalahan tersendiri terhadap pendangkalan
Teluk Kendari.
Kondisi air tanah dangkal di wilayah Kota Kendari terdiri dari :
 baruga, serta sebagian kecil di sebelah utara Kecamatan Mandonga;
 Air tanah dangkal dengan kedalaman air tanah 3 – 10 meter dan potensi
aquifer sedang ( 3 – 5 ltr/detik), tersebar di semua kecamatan, Air tanah
dangkal dengan kedalaman air tanah kurang dari 3 (tiga) meter dan
potensi aquifer sedang ( > 5 ltr/detik), tersebar di 3 (tiga) kecamatan,
yaitu di sekitar Teluk Kendari pada Kecamatan Poasia dan yaitu di sekitar
Teluk Kendari pada Kecamatan Kendari, sedangkan di Kecamatan
Mandonga mulai dari sisi timur atau kelurahan Korumba hingga ke arah
selatan Kelurahan Watulondo, untuk di Kecamatan Baruga mulai dari
Kelurahan Kadia ke arah selatan hingga sekitar Kelurahan Baruga dan di
Kecamatan Poasia menyebar ke sebelah utara sebelum Teluk Kendari.
Untuk kondisi air tanah dalam di wilayah Kota Kendari terdiri dari :
 Air tanah dalam dengan potensi aquifer rendah setempat-tempatnya (< 1
ltr/detik), tersebar di semua kecamatan dengan penyebaran terluas di
Kecamatan Poasia sekitar pegunungan Nipa-Nipa, serta di sebelah barat
Kecamatan Mandonga dan Baruga, sedangkan di Kecamatan Kendari
hanya bagian timur wilayah pesisir;
 Air tanah dalam dengan potensi aquifer rendah (1 – 3 ltr/detik), tersebar
di semua kecamatan. Jenis air tanah ini, mendominasi hampir seluruh
wilayah Kecamatan kendari. Persebarannya di Kecamatan Poasia pada
pegunungan Nipa-Nipa.
Adapun Sungai – sungai yang potensial yang salah satunya adalah sungai
Wanggu yang dapat dimanfaatkan untuk sumber air baku di Kota Kendari
sekaligus potensi menyebabkan banjir dapat dilihat pada peta di bawah ini :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 12


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 4.4 Peta Daerah Aliran Sungai Wanggu dan sekitarnya


di Kota Kendari

4.5 Gambaran Geologi


Secara umum, keadaan tanah (soil) kota Kendari ini terdiri dari tanah liat
bercampur pasir halus dan berbatu. Diperkirakan sebagai jenis aluvium berwarna
coklat keputih-putihan dan ditutupi batuan pratersier terdiri dari batuan batu
lempung bergelimer, batu pasir dan kwarsa. Dibagian pantai batuan pratersier
tersebut ditutupi batuan terumbu gamping. Keadaan batuan yang demikian
umumnya tidak meluas air atau kedap air.
Adapun persebaran dan jenis batuan yang terdapat di Kota Kendari adalah
sebagai berikut :
1. Batu pasir Kuarsit, Serpih Hitam Batu Sabak, Batu Gamping dan Batu Lanau
tersebat di Kecamatan Kendari dan Kecamatan Mandonga sebagian utara
sampai perbatasan dengan Kecamatan Soropia, tepatnya di Kawasan Hutan
Raya Murhum.
2. Endapan eluvium Pasir, lempung dan lumpur , tersebar dipesisir pantai Teluk
Kendari dan disekitar sungai-sungai yang mengalir di Kota Kendari.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 13


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

3. Batu Gamping Oral dan Batu Pasir yang tersebar di Pulau Bungkutoko, pesisir
pantai Kelurahan Purirano dan Kelurahan Mata, serta Kecamatan Mandonga
kearah Barat Laut, yang dibatasi Jalan R. Soeprapto Jalan Imam Bonjol dan
batas antara Kota Kendari dengan Kecamatan Sampara.
4. Konglomerat dan Batu Pasir , tersebar disepanjang kiri kanan jalan poros
antara Kota Lama dengan Tugu Simpang tiga Mandonga, bagian tengah
Kecamatan Mandonga dan Bagian Barat Kecamatan Baruga serta bagian
tengah Kecamatan Poasia sampai kearah selatan, yaitu kawasan rencana
kompleks perkantoran 1.000 Ha kearah pegunungan Nanga-Nanga.
5. Filit, Batu Sabak, Batu Pasir Malik Kuarsa Kalsiulit, Napai, Batu Lumpur dan
Kalkarenit Lempung, tersebar di arah tenggara Kecamatan Poasia tepatnya
Kelurahan Talia, Kelurahan Abeli, Kelurahan Anggalomelai, Kelurahan
Tobimeita, Kelurahan Benuanirae dan Kelurahan Anggoeya.
6. Konglomerat Batu Pasir, Batu Lanau dan Batu Lempung, tersebar di
Kecamatan Poasia bagian timur yaitu di Keluahan Petoaha, Kelurahan Sambuli
dan Kelurahan Nambo serta sebagian Kelurahan Tondonggeu.
7. Batu Gamping, Batu Pasir dan Batu Lempung , tersebar dibagian barat
Kecamatan Mandonga sampai dengan batas Kota Kendari dengan Kecamatan
Sampara dan Kecamatan Ranomeeto.
Sedangkan, berdasarkan klasifikasi tanah taxonomy USDA, 1998, maka
kondisi tanah di Kota Kendari cukup beragam, yaitu Endoaquents, Fluaquents,
Epiaquepts, Endoaquaquepts, Haplustepts, Haplustalfs, Sulfaquents, dan
Sulfaquepts. Tekstur tanahnya didominasi oleh pasir.

a. Jenis Tanah
Secara umum, keadaan tanah (soil) kota Kendari ini terdiri dari tanah liat
bercampur pasir halus dan berbatu. Diperkirakan sebagai jenis aluvium berwarna
coklat keputih-putihan dan ditutupi batuan pratersier terdiri dari batuan batu
lempung bergelimer, batu pasir dan kwarsa
Secara spesifik jenis tanah yang terdapat di Kota Kendari diklasifikasi
kedalam tanah resina, gleisol eutrik, alluvial tionik, kambisol destrik, podsolik
plintit dan mediteran hplik. Sebagian besar wilayah Kota Kendari didominasi oleh
jenis tanah Kambisol dan Gleysol. Karakteristik masing-masing jenis tanah
tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Tanah Resina, tergolong tanah muda; tingkat kelapukan rendah,
kedalaman tanah sangat dangkal (kurang dari 50 cm); lapisan tanah
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 14
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

langsung berbatasan dengan batu kapur atau sebagian batu kapur muncul
kepermukaan; berstruktur lapis lempung sampai gelu lempung. Ph tanah
agak netral sampai basah; kandungan bahan organik rendah; kejenuhan
basa sedang sampai tinggi dengan kapasitas tukar kation (KTK) lebih dari
16 me/100 lempung.
2. Tanah Geisol Eurik, jenis tanah yang karena kondisi topografinya yang
selalu jenuh air sehingga menghambat proses pelapukan dan pematangan
tanah. Kedalaman tanah umumnya lebih dari 90 cm; warna tanah gelap
dan terdapat ciri-ciri terjadinya gleisasi dengan adanya bercak-bercak
berwarna biru kehijauan; tekstur pasir geluhan; Ph tanah sangat masam
sampai rendah; mempunyai kandungan ion Natrium (Na+) lebih dari
15%; kejenuhan masa basa rendah dan KTK murang dari 16 me/g
lempung.
3. Tanah Alluvial Teonik, jenis tanah yang berkembang dari bahan alluvial
mudah (recent) yang mempunyai susunan yang berlapis-lapis yang
diskontinyu pedologi (multi sekum, warna tanah umumnya gelap dan
metrik tanah terdapat bercak-bercak berwarna kebiruan hingga kehijauan
sebagai ciri adalah proses ngakesasi dari kandungan bahan sulfida yang
cukup tinggi; tekstur tanah sangat (bervariasi) dari tekstur geluhan
sampai lempung; ph tanah antara masam sampai sangat masam;
kandungan organik tergolong rendah sampai tinggi; kejenuhan basa
kurang dari 50% dengan KTK kurang dari 16 me/100 g lempung.
4. Jenis Tanah Kambisol Distrik, jenis tanah dengan tingkat pelapukan
sedang; proses illuvial debulm, tegas; warna coklat tua sampai merah;
tekstur pasir geluhan sampai gelujan; Ph tanah berkisar antara agak
masam sampai netral; kandungan bahan organik tergolong rendah sampai
sedang; kejenuhan basa kurang dari 50% dari KTK kurang dari 16 me/100
g lempung.
5. Tanah Pedsolik Plintit, jenis tanah yang mengalami pelapukan lanjut;
proses pencucian basa sangat intensif sehingga mempunyai kemasaman
yang tinggi; warna tanah coklat kekuningan samapi kemerahan; pada
matriks tanah terdapat bercak-bercak karatan atau plitik yang berwarna
merah lebih dari 5% luas penampang tanah; bertekstur geluh lempung
sampai masam; kejenuhan basa kurang dari 50% dengan KTK kurang dari
16 me/100 g lempung.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 15


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

6. Tanah Mediteran Haplik, jenis tanah yang mengalami pelapukan sedang


terjadi proses alluvial yang nyata pada horison berupa akumulasi lempung
yang dicirikan adanya selaput lempung; warna tanah umumnya merah
sampai merah sampai merah gelap (kecoklatan); kedalam tanah bervariasi
dari dangkal sampai lebih dari 90 cm; tekstur tanah berkisar antara
geluhan sampai lempung geluhan; Ph tanah berkisar antara agak masam
sampai netral. Kandungan bahan organik rendah sampai sedang,
kejenuhan basah lebih dari 50% dengan KTK lebih dari 16 me/100 g
lempung.
Berdasarkan data tersebut diatas maka dapat dikemukakan, bahwa
tingkat erosi di wilayah Kota Kendari tergolong ringan sampai berat.
Berikut data luas dan jenis tanah yang tersebar di Kota Kendari yang
dapat di gambarkan pada tabel berikut.

Tabel 4. 12
Luas dan Jenis Tanah di Kota Kendari Tahun 2010
Luas Persentase
No. Jenis Tanah
(Ha) (%)
1 A11 = Aluvial 980 3,31
2 B12 = Glisol 1.704 5,76
3 H19 = Recoso Litosol 512 1,73
4 H89 = Gleisolacic 4.184 14,14
5 H49 = Podsoloik 762 2,58
6 P12 = Mediteran Haplik 1.585 5,36
7 T14 = Gleisol Distrik 3.572 12,07
8 A13 = Geliik 1.764 5,96
9 B33 = Aluvial Tidnik 2.481 8,38
10 H31 = Kembisol Distrik 5.303 17,92
11 H16 = Rensina 1.323 4,47
12 H32 = Podsolik plintik 2.069 6,99
13 T19 = Gleisol Evtrik 2.947 9,96
14 P82 = Kembisol Distrik 403 1,36
Jumlah 29.589 100,00
Sumber : Kota Kendari Dalam Angka, 2012

Sedangkan, berdasarkan klasifikasi tanah taxonomy USDA, 1998, maka


kondisi tanah di Kota Kendari cukup beragam, yaitu Endoaquents, Fluaquents,
Epiaquepts, Endoaquaquepts, Haplustepts, Haplustalfs, Sulfaquents, dan
Sulfaquepts. Tekstur tanahnya didominasi oleh pasir. Adapun jenis tanah
selengkapnya dapat dilihat pada peta di bawah ini :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 16


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 4.5 Peta Jenis Tanah di Kota Kendari

b. Daerah Rawan Bencana


Bentang alam Wilayah Kota Kendari yang terdiri dari daerah pesisir pantai,
muara dari 6 (enam) sungai besar dan kecil, serta daerah perbukitan,
menyebabkan beberapa wilayah cukup rawan terhadap bencana abrasi,
genangan/banjir dan tanah longsor. Jenis bencana ini, disebabkan oleh
terganggunya keseimbangan alam akibat kegiatan yang berlangsung di Kota
Kendari maupun di wilayah sekitarnya.
Berdasarkan peta zone seismik yang telah disusun oleh Biro Pusat
Penelitian dan Pengembangan Pengairan, Bandung 1981, maka Kota Kendari
termasuk daerah dengan kerawanan gempa yang sedang, dengan harga koefisien
gempa z = 1,0. Posisi Kota Kendari dalam peta kegempaan nasional dapat dilihat
pada gambar-gambar berikut ini Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa, posisi
Kota Kendari masih relatif aman dari ancaman bencana alam gempa bumi tektonik
maupun vulkanik.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 17


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Berdasarkan data Studi Inventarisasi Kawasan Rawan Bencana Tahun 2008,


kejadian bencana yang sering terjadi dan melanda sebagian besar kelurahan yang
ada adalah bencana Longsor dan bencana genangan/banjir. Adapun kawasan
rawan bencana banjir di Kota Kendari dapat dilihat pada Peta di bawah ini :

Gambar 4.6 Peta Kawasan Rawan Bencana Banjir di Kota Kendari

Bencana tanah longsor adalah bencana geologi yang sulit diramalkan


kejadiannya biasanya terjadi karena lereng tidak bisa menahan bebannya sendiri
sehingga bergerak karena beratnya sendiri. Hujan adalah salah satu penyebab
terjandinya longsor. Berdasarkan zona tingkat kerawanannya, ternyata ada
sebagian wilayah yang tidak dapat sama sekali diperuntukkan untuk pemukiman
atau perencanaan pembangunan infrastruktur. Namun kenyataannya zona
tersebut telah berkembang sebagai lahan pemukiman, pertanian bahkan
kecenderungan merambah kearah bukit semakin luas.
Sedangkan daerah yang mengalami bencana abrasi hanya terjadi di
Kecamatan Kendari meliputi 7 (tujuh) kelurahan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 18


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 4. 13
Sebaran Daerah Sangat Rawan Longsor Berdasarkan Kemiringan,
Jenis Tanah dan Penggunaan Lahan

No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)


1. Mandonga Labibia 16,199
Anggilowu 6,473

Kendari Mata 2,717


2.
Kampung Salo 0,097
Kendari Caddi 4,79
Kandai 2,483
Jati Mekar 0,495

Kendari Barat Kemaraya 48,441


3.
Sodohoa 1,413
Benu-Benua 2,27
Punggaloba 9,116
Tipulu 27,172
Watu-Watu 22,507
Dapu-Dapura 1,193

Jumlah 145,366

Sumber : Studi Kawasan Rawan Bencana Kota Kendari Tahun 2008 (Data Diolah)

Tabel 4. 14
Sebaran Daerah Rawan Longsor Kota Kendari Berdasarkan Kemiringan,
Jenis Tanah dan Penggunaan Lahan

No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)

1. Abeli BenuaNirae 23,419


Tondonggeu 38,888
Sambuli 37,618
Nambo 26,501
Petoaha 101,756
Tobimeita 75,937

2. Kendari Barat Kemaraya 239,432

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 19


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)

Sodohoa 26,760
Benu-Benua 52,016
Punggolaka 85,420
Sanua 38,483
Tipulu 116,955
Watu-Watu 112,327
Dapu-Dapura 3,688

3. Kendari Mata 74,663


Kampung Salo 77,710
Kendari Caddi 6,814
Kandai 28,000
Jati Mekar 6,006
Gunung Jati 60,203

4. Poasia Matabubu 23,988


Anggoeya 67,061
Rahandouna 24,621
Anduonohu 34,856

5. Baruga Baruga 34,289

6. Mandonga Labibia 89,815


Wawombalata 22,102
Alolama 3,579
Anggilowu 7,193

Jumlah 39,948
Sumber : Studi Kawasan Rawan Bencana Kota Kendari Tahun 2008 (Data Diolah)

Dari data di atas (Tabel 2.4), menunjukkan bahwa sebagian besar


kelurahan atau 14 (empat belas) kelurahan yang tersebar di Kecamatan
Mandonga, Kendari dan Kendari Barat, merupakan daerah yang sangat rawan
terhadap bencana Longsor. Sehingga perlu adanya penanganan dan pengendalian
kegiatan yang dapat mengeliminir terjadinya bencana longsor tersebut.
Hasil identifikasi dan evaluasi daerah yang termasuk kawasan rawan
bencana longsor di Kota Kendari sebanyak 44 lokasi seluas 4.140,87 Ha yang
tersebar pada 6 (enam) Kecamatan, dengan rincian menurut tingkat bahaya
adalah Sangat Rawan 145,366 Ha, Rawan 39,948 Ha.
Adapun Kondisi Kawasan bencana longsor dapat dilihat pada peta dibawah
ini :
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 20
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 4.7 Peta Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor di Kota Kendari

4.6 Gambaran Klimatologi

Kondisi iklim suatu wilayah dapat dilihat dari keadaan curah hujan, hari
hujan, temperatur, kelembaban relatif, kecepatan angin, dan penyinaran
matahari. Iklim Kota Kendari secara umum beriklim panas, arah angin dipengaruhi
oleh angin barat yang bertiup pada bulan Nopember sampai bulan Agustus
dengan temperatur maksimun rata-rata 31° C.
1. Curah Hujan
Rerata curah hujan di Kota Kendari sepanjang tahun 2011 mencapai 154,62
mm/bulan. Bulan basah/kering terjadi jika jumlah curah hujan yang terjadi
pada bulan tersebut melebihi/kurang dari rerata curah hujan pada tahun
bersangkutan. Berdasarkan rerata curah hujan mengindikasikan bahwa bulan
basah Kota Kendari terjadi pada bulan Januari – bulan September dengan
rerata curah hujan bulanan berada diatas 177 mm, sedangkan bulan
keringnya yaitu bulan Oktober – bulan Desember dengan rerata curah hujan
bulanan kurang dari 86.1 mm.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 21


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

2. Hari Hujan
Pada tahun 2011 rerata hari hujan dalam satu tahunnya selama 16 hari dalam
tiap bulannya. Pada bulan-bulan tertentu frekuensi turunnya hujan lebih
sedikit dibandingkan dengan bulan lainnya. Frekuensi hujan di bawah rata-
rata terjadi pada bulan Agustus – bulan nopember hal ini mengindikasikan
bahwa pada bulan-bulan tersebut sedang mengalami musim kemarau.
Demikian pula sebaliknya musim hujan terjadi pada bulan Desember – bulan
Juli karena jumlah hari hujan tiap bulannya melebihi rata-rata.

3. Temperatur/suhu udara
Secara umum keadaan temperatur di Kota Kendari mengikuti kondisi suhu
udara di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan wilayah yang lebih luas.
Temperatur rata-rata selama tahun 2011 di Kota Kendari berkisar 23.60°C –
31.39°C. Pada bulan-bulan tertentu temperaturnya berada di atas rata-rata
atau bahkan berada di bawah rata-rata. Temperatur pada bulan Agustus
berada di bawah temperatur rata-rata dengan suhu paling rendah terjadi pada
bulan Agustus mencapai 21.8°C. Sedangkan temperatur bulan Nopember
berada diatas rata-rata mencapai 32.7°C.

4. Kelembaban Relatif
Sepanjang tahun 2011 kelembaban relatif rata-rata 81% - 87% sehingga
dapat dikatakan bahwa Kota Kendari termasuk daerah dengan kelembaban
relatifnya tinggi. Kelembaban relatif wilayah Kota Kendari cukup tinggi dengan
rata-rata mencapai 84.58% pada tahun 2011 Pada bulan Januari – bulan Juli
merupakan bulan-bulan dengan tingkat kelembabannya berada diatas rata-
rata, sedangkan tingkat kelembaban relatif bulan Agustus – bulan Desember
berada di bawah rata-rata.

5. Kecepatan Angin
Rata-rata kecepatan angin di Kota Kendari selama tahun 2011 mencapai
6.6 knot, kecepatan angin diatas kecepatan rata-rata terjadi pada bulan Juli –
Desember yang berkisar 6.8 – 7.5 knot.

6. Penyinaran Matahari
Lama penyinaran matahari menunjukkan banyaknya hari yang mendapatkan
penyinaran matahari pada tiap bulannya. Itensitas penyinaran matahari di
Kota Kendari selama tahun 2011 berkisar 160.30 jam, hal ini berarti efektifitas
lama penyinaran yang terjadi di Kota Kendari berkisar 7 hari tiap bulannya.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 22


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel. 4. 15
Kondisi Klimatologi Kota Kendari Tahun 2011

Kondisi Klimatologi
Jumlah Temperatur
Curah Kelemb. Kec. Penyinaran
Bulan Hari Suhu Suhu
Hujan Relatif Angin Matahari
Hujan Min Max
(mm) (%) (knot) (Jam)
(hari) (oC) (oC)
Januari 347.0 13 24.4 33.3 83 1.99 237
Februari 188.0 11 24.2 32.6 84 1.85 144
Maret 152.0 14 24.2 32.6 85 1.50 145
April 143.0 22 24.4 32.5 84 1.55 166
Mei 232.0 17 24.2 32.1 86 1.33 125
Juni 293.0 14 24.1 31.1 87 1.30 144
Juli 770.0 26 23.1 28.4 89 1.01 63
Agustus 45.0 4 22.3 30.3 83 1.82 199
September 29.0 1 22.6 31.5 81 1.93 235
Oktober 18.0 1 23.4 30.0 78 2.11 265
Nopember 113.5 14 24.2 32.7 80 2.12 198
Desember 288.5 29 24.2 32.3 85 1.30 127
Rata-rata 2.619 166 23.80 31.90 83.80 1.7 1.948
Sumber : Stasiun Meteorologi Maritim Kendari. BMKG/ Kota Kendari Dalam Angka 2014

4.7 Kondisi Sosial dan Ekonomi


4.7.1. Profil Sosial Budaya
a. Sosial Budaya
Penduduk asli Kota Kendari adalah Suku Tolaki. yang awalnya
terkonsentrasi di Kelurahan Kandai yang juga merupakan pelabuhan laut di mulut
Teluk Kendari. Namun seiring perkembangan wilayah ini. mulai masuk para
migran dari Muna. Bugis. Makassar. Gorontalo. Manado. Maluku dan lainnya
melalui pelabuhan laut tersebut. Lambat laun para pedagang ini mendominasi
penduduk Kota Kendari hingga saat ini. Terlebih lagi. dengan adanya para
transmigran dari Jawa dan Bali di Kabupaten Kendari. yang telah beralih pekerjaan
dari sektor pertanian menjadi non pertanian berpindah tinggal di Kota Kendari.
Suku-suku pendatang di atas. menjadikan Kota Kendari tumbuh menjadi
Kota dengan suku kehidupan sosial budaya yang heterogen. Sedangkan suku
Tolaki. walaupun sudah tidak menonjol lagi di Kota Kendari. namun adat-
istiadatnya masih tetap dihormati oleh penduduk pendatang. Kegiatan yang
masih terkait erat dengan adat-istiadat masyarakat asli Kota Kendari ini
berbentuk upacara-upacara adat perkawinan dan keagamaan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 23


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Dalam kaitannya dengan pembangunan perumahan dan permukiman. tidak


terdapat kondisi sosial budaya yang mempengaruhi dalam pembangunan maupun
pengembangan baik bentuk bangunan maupun struktur pemanfaatan ruangnya.
Perlu dicermati. dalam kaitannya dengan kebiasaan masyarakat dalam
pengadaan perumahan. adalah di kawasan tempat hunian masyarakat nelayan.
Sebaran konsentrasi masyarakat nelayan di wilayah Kota Kendari terdapat di
pesisir pantai Kelurahan Matta. Talia. Bungkutoko. dan Todonggeu yang memiliki
kondisi fisik dan nonfisik yang buruk. Untuk ke depan. perlu diperhatikan dalam
pengembangan kawasan perumahan dan permukiman untuk masyarakat nelayan
spesifik. karena terdapatnya komponen ruang yang berbeda dengan kawasan
permukiman untuk masyarakat lainnya. seperti tempat penjemuran ikan. sandaran
/ labuh kapal dan sebagainya.

b. Ketenagakerjaan
Pada tahun 2012 diketahui bahwa jumlah angkatan kerja penduduk Kota
Kendari sebesar 128.054 orang yang terdiri dari 79.657 laki-laki (62.20%) dan
48.397 perempuan (37.79%). sedangkan bukan angkatan kerja sebesar 70.055
orang didominasi perempuan sebesar 50.048 Jiwa (71.44%) dan sisanya laki-laki
sebesar 20.007 jiwa (28.56%).
Persentase pekerja terhadap angkatan kerja sebesar 94.36 % sedangkan
persentase angkatan kerja terhadap penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar
64.31 %. Data ketenagakerjaan menurut lapangan pekerjaan utama masyarakat
Kota Kendari adalah sebagai berikut: (1) Pertanian 6.238 jiwa; (2) Pertambangan
1.042 jiwa; (3) Industri 3.893 jiwa; (4) Listrik. Gas dan Air 958 jiwa; (5)
Konstruksi 8.389 jiwa; (6) Perdagangan 33.461jiwa; (7) Keuangan 2.716 jiwa; (8)
Transportasi dan Komunikasi 10.999 jiwa; (9) Jasa-Jasa 47.805 jiwa dan Lainya 0
jiwa. jumlah total yang bekerja 120.827 jiwa. mencari pekerjaan 7.227 jiwa
sehingga pengangguran di Kota Kendari pada tahun 2012 sama dengan 5.64 %
dari jumlah angkatan kerja sebesar 128.054 Jiwa.

c. Kemiskinan
Kemiskinan adalah merupakan masalah yang sangat kompleks. bersifat
multidimensi dan universal karena berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Miskin berarti ketidak cukupan; tidak cukup ilmu. tidak cukup tenaga
dan tidak cukup harta. Penanggulangan kemiskinan membutuhkan kebersamaan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 24


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

kesabaran. kerja keras dan butuh biaya besar. Adapun data penduduk miskin dan
garis kemiskinan di Kota Kendari dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel. 4. 16
Garis Kemiskinan. Jumlah. dan Persentase Penduduk Miskin Kota Kendari
2008 – 2010

Penduduk Miskin
Garis Kemiskinan
Poor People
Tahun (Rupiah/kapita/bulan)
Jumlah Indeks Indeks
Year Poverty Line Persentase
(000) Kedalaman Keparahan
(Rupiahs/capita/month) Persentage
Total (000) Kemiskinan Kemiskinan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

2008 178 943 23.60 8.53 1.83 0.48

2009 211 670 22.44 7.88 1.17 0.30

2010 225 955 23.30 8.02 1.91 0.84

Sumber : BPS Kota Kendari 2012

Garis kemiskinan Kota Kendari pada tahun 2010 lebih tinggi 6.75 persen
dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 255.955 rupiah per kapita per
bulan. Dengan kata lain. untuk tidak dikategorikan miskin. seseorang harus
memiliki pengeluaran untuk makanan dan non makanan paling sedikit sebesar
255.955 rupiah per bulan.

Seiring dengan meningkatnya standar garis kemiskinan. jumlah penduduk


miskin di kota Kendari pada tahun 2010 meningkat menjadi 8.02 persen
dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 7.88 persen. Demikian pula
indeks kedalaman kemiskinan yang meningkat menjadi 1.91. dimana tahun
sebelumnya hanya sebesar 1.17. Hal tersebut berarti bahwa pada tahun 2010
semakin banyak penduduk miskin yang memiliki pengeluaran jauh di bawah garis
kemiskinan dibandingkan tahun sebelumnya. Tentu saja. meningkatnya indeks
kedalaman kemiskinan. diikuti pula meningkatnya nilai indeks keparahan
kemiskinan. Pada tahun 2010. indeks keparahan kemiskinan kota Kendari
mencapai 0.84. sedangkan pada tahun sebelumnya mencapai 0.30. Hal ini berarti
bahwa tingkat ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin itu sendiri
semakin meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam rangka menanggulangi masalah kemiskinan ini. Pemerintah Kota
Kendari terus berupaya agar angka kemiskinan di Kota Kendari menurun. Berbagai
program dalam rangka penanggulangan kemiskinan seperti : Program PNPM
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 25
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Mandiri. P2KP. Bedah Rumah. Bantuan Stimulan Perumahan. BLUD (kredit Mikro).
Bantuan Raskin Gratis dan program Persaudaraan Madani yang merupakan Ide
Cemerlang dari Bapak Walikota dan Wakil Walikota Kendari. mempersaudarakan
keluarga mampu dengan keluarga tidak mampu. Peran keluarga mampu terhadap
keluarga miskin adalah memberikan motivasi. membantu dan menfasilitasi dalam
hal mendapatkan lapangan kerja. meningkatkan kualitas perumahan. aspek
pendidikan. mental dan spiritual. Hingga tahun 2012 capaian dan target program
persaudaraan madani berhasil mempersaudarakan sekitar 717 KK yang telah
“Dipersaudarakan”.

d. Pendidikan
Sebagaimana yang diamanatkan oleh Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Nasioanal dan RPJM Nasional serta RPJMD Kota Kendari Tahun
2013-2017 maka sasaran pembangunan pendidikan dititikberatkan pada
peningkatan mutu dan perluasan kesempatan belajar di semua jenjang
pendidikan. yaitu mulai dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi. Upaya
peningkatan mutu pendidikan yang ingin dicapai tersebut dimaksudkan untuk
menghasilkan manusia seutuhnya. Sedangkan perluasan kesempatan belajar
dimaksud agar penduduk usia sekolah yang setiap tahun mengalami peningkatan
sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk untuk dapat memperoleh kesempatan
pendidikan yang seluas-luasnya.
Pelaksanaan pembangunan pendidikan di Kota Kendari selama ini
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Indikator yang dapat mengukur
tingkat perkembangan pembangunan pendidikan di Kota Kendari seperti sekolah
(banyaknya ruang belajar). guru dan murid. guru per sekolah. murid per sekolah.
dan murid perguru. Data-data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Tabel 4. 17
Banyaknya Sekolah. Guru dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan
Rata-Rata
Tingkat
Sekolah Guru Murid Guru/ Murid/ Murid/
Pendidikan
Sekolah Sekolah Guru
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
TK
2011/2012 85 609 4 770 7,16 56,12 7,83
2012/2013 87 645 4 891 7,41 56,21 7,58
2013/2014 115 824 6 140 7,17 53,39 7,45

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 26


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Rata-Rata
Tingkat
Sekolah Guru Murid Guru/ Murid/ Murid/
Pendidikan
Sekolah Sekolah Guru
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
SD
2011/2012 138 2.437 38.896 17,66 281,86 15,96
2012/2013 139 2.424 38.243 17,44 275,13 15,78
2013/2014 142 2.389 40.702 16,82 286,63 17,04
SLTP
2011/2012 46 1.457 15.434 31,67 335,52 10,59
2012/2013 50 1.547 16.684 30,94 333,68 10,78
2013/2014 48 1.496 16.703 31,17 347,98 11,17
SLTA
2011/2012 47 1.839 16.993 39,13 361,55 9,34
2012/2013 30 1.133 11.499 37,77 383,30 10,15
2013/2014 31 1.121 11.547 36,16 372,48 10,30
SMK
2011/2012 17 637 5.346 37,47 297,00 8,39
2012/2013 20 697 5.797 34,85 289,85 8,31
2013/2014 22 730 6.154 33,18 279,73 8,43
Sumber: Kota Kendari Dalam Angka 2014. Dinas Pendidikan Nasional Kota Kendari

Rasio murid/sekolah pada level TK pada tahun 2009 sebesar 48 murid TK


dari 83 TK. dan pada tahun 2011 rasio murid/sekolah cenderung mengalami
peningkatan sebanyak 56 murid TK dari jumlah TK sebanyak 85 unit. Rasio murid
TK yang meningkat diakibatkan oleh bertambahnya jumlah murid. namun tidak
seimbang dengan jumlah sekolah TK yang relatif sama. Pada tingkatan SD. rasio
murid/sekolah menunjukkan peningkatan. dengan rata-rata jumlah murid SD
dalam tahun 2009 satu sekolah sekitar 273 orang dan pada tahun 2011 satu
sekolah sekitar 282 orang. hal ini disebabkan oleh jumlah sekolah yang bertambah
dan jumlah murid cenderung meningkat. Pada tingkatan SLTP. rasio
murid/sekolah cenderung meningkat. dengan jumlah murid dalam satu sekolah
dalam tahun 2009 sekitar 357 orang siswa dari jumlah sekolah sebanyak 43 unit
sekolah dan pada tahun 2011 rasio murid/sekolah sebesar 336 orang. Rasio murid
SLTP yang menurun disebabkan oleh jumlah sekolah yang bervariatif dan ada juga
yang tidak memilih lagi bersekolah di Kota Kendari tetapi pada daerah lain. Pada
tingka SLTA. rasio jumlah murid/sekolah pada satu sekolah pada tahun 2009
sekitar 394 siswa dari jumlah sekolah sebanyak 42 unit sekolah. dan pada tahun
2011 rasio murid/sekolah sekitar 362 siswa. Rasio murid SLTP yang menurun

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 27


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

disebabkan oleh jumlah sekolah yang bervariatif dan juga ada yang tidak memilih
lagi bersekolah di Kota Kendari tetapi pada daerah lain.. Secara umum terjadinya
penurunan rasio jumlah siswa terhadap jumlah sekolah atau peningkatan rasio
jumlah siswa disebabkan pilihan terhadap sekolah yang bervariatif dan juga
adanya tidak memilih lagi bersekolah di Kota Kendari tetapi pada daerah lain.
peningkatan jumlah usia sekolah khususnya pada sekolah lanjutan di perkirakan
oleh beberapa akibat. antara lain; sarana dan prasarana pendidikan di Kota
Kendari semakin membaik dan adanya beberapa kebijakan yang memudahkan
orang untuk bersekolah di Kota Kendari serta masyarakat yang tinggal di wilayah-
wilayah perbatasan lebih memilih Kota Kendari untuk melanjutkan pendidikan.
e. Kesehatan
Seperti yang diuraikan pada sektor pendidikan. bahwa pada sektor
kesehatan ini sebagaimana yang diamanahkan oleh Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Nasional dan RPJM Nasional serta RPJMD Kota Kendari
Tahun 2013-2017 ditekankan bahwa pemerintah mengupayakan kepada setiap
warganya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dalam upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat secara paripurna. Peningkatan derajat kesehatan
masyarakat memerlukan dukungan pemerintah baik sarana maupun prasarana
kesehatan agar kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan masyarakat berjalan
sesuai dengan tujuan pembangunan kualitas sumberdaya manusia dalam
mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Pada tahun 2011 fasilitas kesehatan yang ada di Kota Kendari berjumlah 47
unit. dengan rincian sebagai berikut: (1) Rumah Sakit 13 unit; (2) Puskesmas 14
unit; (3) Pustu 16 unit; (4) Puskesmas plus 4 unit .
Tabel. 4. 18
Fasilitas Kesehatan di Kota Kendari Tahun 2009 – 2011

Fasilitas Kesehatan 2009 2010 2011


1 2 3 4
Rumah Sakit 11 12 13
Puskesmas 13 14 14
Puskesmas Pembantu 16 18 16
Puskesmas Plus 4 4 4
Jumlah 44 48 47
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kendari Tahun 2011

Selanjutnya tenaga kesehatan yang ada di Kota Kendari tahun 2011


berjumlah 571 orang. dengan rincian sebagai berikut: (1) dokter gigi 12 orang; (2)

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 28


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

dokter umum 28 orang; (3) apoteker 26 orang; (4) S1 kesehatan lain 144 orang;
(5) bidan 150 orang; (6) perawat 181 orang; (7) tenaga kesehatan lainnya
176 orang; (8) pekarya kesehatan 10 orang; dan (9) non kesehatan 54 orang.
Jumlah tenaga kesehatan Tahun 2010 sebanyak 440 orang dan Tahun 2011
sebanyak 571 orang. mengalami peningkatan sebesar 131 orang. Peningkatan
tersebut disebabkan oleh adanya penerimaan pegawai baru dan mutasi pegawai
dari luar Pemerintah Kota Kendari.

4.7.2. Profil Ekonomi


a. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral
Pertumbuhan ekonomi Kota Kendari yang diukur berdasarkan pertumbuhan
Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan
peningkatan yang cukup menggembirakan dari tahun ke tahun. Mulai tahun 2005
sampai tahun 2009 pertumbuhan ekonomi Kota Kendari diatas tujuh persen.
Pertumbuhan PDRB pada tahun 2009 terjadi pada semua sektor ekonomi.
Adapun sektor yang mendukung pertumbuhan tersebut yaitu sektor pertanian
tumbuh sebesar 7.19 %. sektor pertambangan dan penggalian sebesar 11.13 %.
sektor industri pengolahan sebesar 19.84 %. sektor listrik. gas. dan air bersih
sebesar 18.47 %. sektor konstruksi/ bangunan sebesar 9.27 %. sektor
perdagangan. hotel dan restoran sebesar 12.32 %. sektor pengangkutan dan
komunikasi tumbuh sebesar 13.57 %. sektor keuangan. persewaan dan jasa
perusahaan tumbuh sebesar 12.20 %. dan sektor jasa-jasa sebesar 8.29 %.
Meskipun sektor listrik dan air bersih mengalami pertumbuhan yang cukup
tinggi yaitu sebesar 18.47%. namun tidak cukup mendukung pertumbuhan
ekonomi Kota Kendari karena kontribusinya terhadap total PDRB sangat kecil.
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 19
Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kota Kendari
Tahun 2005-2009 (%)
Sektor 2005 2006 2007 2008 2009
1. Pertanian 8.99 1.34 5.19 9.35 7.19
2. Pertambangan dan 8.84 7.22 11.30 23.75 11.13
Penggalian
3. Industri Pengolahan 5.95 3.51 8.24 13.23 19.84
4. Listrik dan Air minum 18.40 8.55 7.90 6.86 18.47
5. Konstruksi/Bangunan 11.50 8.64 9.22 10.21 9.27
6. Perdagangan. Hotel 7.96 3.67 8.58 11.52 12.32
dan Restoran
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 29
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Sektor 2005 2006 2007 2008 2009


7. Pengangkutan dan 10.14 9.53 5.83 10.01 13.57
Komunikasi
8 Keuangan. Persewaan 10.68 32.26 12.45 13.03 12.20
dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa 6.10 6.43 5.75 7.51 8.29
PDRB 8.95 8.16 7.48 10.49 11.88
Sumber : PDRB Kota Kendari Tahun 2005 – 2009

Selain sektor pengangkutan dan komunikasi. yang mengalami peningkatan


yaitu sektor perdagangan. hotel dan restoran dari 11.52 % menjadi 12.32 %.
sektor pengangkutan dan komunikasi dari 10.01 % menjadi 13.57 %. sektor
industri pengolahan dari 13.23 % menjadi 19.84 %. Sementara sektor yang
kontribusinya menurun yaitu sektor pertanian 9.35 % menjadi 7.19 %.
pertambangan dan penggalian dari 23.75 % menjadi 11.13 % dan sektor
konstruksi/bangunan dari 10.21 % menjadi 9.27 %. keuangan/persewaan dan
jasa perusahaan dari 13.03 % menjadi 12.20 %.

b. PDRB Per kapita


Salah satu tolok ukur untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu daerah
dapat dilihat dari besarnya PDRB per kapita. Berdasarkan harga berlaku. PDRB per
kapita penduduk Kota Kendari pada tahun 2005 sebesar 8.753.216.77 rupiah.
pada tahun 2006 meningkat menjadi 9.733.457.67 rupiah atau meningkat sebesar
11.20 persen. Kemudian meningkat lagi pada tahun 2007 menjadi 11.330.240.11
rupiah atau terjadi peningkatan sebesar 16.41 persen. pada tahun 2008 menjadi
14.280.674.33 rupiah atau meningkat sebesar 26.04 persen. dan pada tahun 2009
menjadi 16.582.355.26 rupiah atau meningkat sebesar 16.12 persen.

Tabel 4. 20
PDRB Per kapita Kota Kendari Tahun 2005 – 2009
(Rp.)

PDRB (Juta Rupiah)


No Tahun A.D. Harga Pertumbuhan
ADH Berlaku
Konstan 2000
1 2006 15.270.350,75 8.643.330,06 7,68
2 2007 17.903.074,41 9.331.719,95 7,96
3 2008 22.202.848,01 10.010.586,35 7,27
4 2009 25.655.940,66 10.768.577,19 7,57
5 2010 28.376.580,36 11.653.906,41 8,22
6 2011 32.113.037,29 12.698.120,77 8,96
7 2012 36.600.745,70 14,02034991 10,41
Sumber : Kota Kendari Dalam Angka. 2014 (PDRB Kota Kendari 2005-2009)

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 30


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Akibat naiknya pertumbuhan ekonomi Kota Kendari. secara riil sangat


berpengaruh terhadap kenaikan PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000
dimana pada tahun 2005 tercatat sebesar 5.590.799.19 rupiah meningkat menjadi
5.612.836.49 rupiah pada tahun 2006 atau terjadi peningkatan sebesar 0.39
persen. tahun 2007 meningkat menjadi 5.867.363.44 rupiah atau terjadi
peningkatan sebesar 4.53 persen. kemudian meningkat lagi pada tahun 2008
menjadi 6.412.612.55 rupiah atau terjadi suatu peningkatan sebesar 9.29 persen.
dan pada tahun 2009 meningkat lagi sebesar 9.03 persen menjadi 6.991.880.35
rupiah.
c. Potensi Unggulan daerah
Dalam struktur Perekonomian Kota Kendari sebagaimana yang telah
dikemukakan diatas bahwa sektor Pengangkutan dan komunikasi hingga tahun
2008 masih memberikan kontribusi yang terbesar. yang pada tahun sebelumnya
selalu didominasi oleh sektor Pertanian namun dari 9 (Sembilan) sektor yang
mendukung Perekonomian Kota Kendari. sektor Pertanian. Sektor Perdagangan.
hotel dan restoran. sektor Pariwisawa serta sektor kelautan dan perikanan masih
merupakan sektor andalan dalam mendukung daerah.
Potensi pengembangan produksi perikanan di Kota Kendari cukup besar. hal
ini mengingat daerah ini memiliki luas perairan laut sekitar 177.64 km² dengan
bentangan garis pantai kurang lebih 85.8 km. serta terdapat Pulau Bungkutoko
yang berhadapan langsung dan relatif dekat dengan Laut Banda. sehingga
memberi cukup peluang dan harapan yang sangat strategis untuk pengembangan
sektor kelautan dan perikanan. Selain potensi perikanan tangkap. juga memiliki
potensi perikanan budidaya. diantaranya usaha budidaya tambak seluas 239 ha
dan yang terolah sekitar 164 ha (tersebar di sepanjang pesisir Kecamatan Kendari
2 ha. Mandonga 2 ha. Poasia 96 ha. Abeli 16 ha dan Kambu 45 ha).usaha
budidaya kolam air tawar sekitar 500 ha (tersebar di Kecamatan Puwatu 205 ha.
Baruga 145 ha. Poasia dan Abeli 72.5 ha). namun yang terolah baru sekitar 59.45
ha atau sekitar 11.89 %. Disamping itu potensi usaha budidaya laut diperkirakan
sekitar 370 ha. terdapat disepanjang pantai Kelurahan Tondonggeu. Sambuli.
Nambo. pantai bagian selatan Bungkutoko. sekitar perairan Mata dan Purirano.
Sektor Pariwisata merupakan sektor andalan yang perlu dikembangkan.
karena Kota Kendari memiliki potensi alam yang cukup indah. yang didukung
dengan keberadaan Teluk Kendari yang merupakan icon Kota Kendari dapat
dijadikan kegiatan wisata air. olah raga air serta adanya rencana pembangunan
Masjid ditengah Teluk Kendari adalah merupakan suatu potensi unggulan daerah
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 31
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

yang perlu terus dikembangkan. Keberadaan pulau Bungkutoko yang menurut


rencana tata ruang didaerah tersebut akan dibangun Pelabuhan Peti Kemas dan
pembangunan Jembatan Talia – Bungkutoko merupakan bagian yang akan
meningkatkan perekonomian Kota Kendari.
d. Laju Tingkat Investasi
Perkembangan investasi di Indonesia sejak krisis moneter telah mengalami
Stagnasi dan kelesuan yang berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi
nasional dimana salah satu indikator yang dapat di lihat adalah menurunnya
jumlah proyek dan nilai investasi PMA dan PMDN yang telah disetujui. Hal ini tentu
harus menjadi perhatian bagi Pemerintah agar dapat mengevaluasi kebijakan yang
selama ini ada.dalam rangka meningkatkan iklim invsetasi yang baik bagi
pengusaha yang akan melakukan investasi khususnya di Kota Kendari. Selama ini
ada beberapa permasalahan yang sering dihadapi oleh para pengusaha dalam
rangka untuk melakukan investasi di Kota Kendari yaitu : 1) Ketidakpastian biaya
investasi yang harus dikeluarkan. 2) Perubahan peraturan Pemerintah daerah
yang tidak jelas. dengan birokrasi yang berbelit-belit khususnya terkait dengan
pengurusan izin. 3) Kondisi infrastruktur yang kurang memadai. 4) Izin investasi
dan nilai investasi yang tidak transparan. Untuk lebih jelasnya perkembangan nilai
investasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. 21
Rekapitulasi Nilai Investasi PMA dan PMDN Tahun 2008 - 2010
Nilai Investasi Penyerapan Tenaga Kerja
NO Tahun
PMA (US$) PMDN (Rp) PMA PMDN
1. 2008 552.456.406 472.459.911.772 10.61 Orang 10.734 Orang
2. 2009 33.079.451 81.309.006.050 14.14 Orang 2.770 Orang
3. 2010 120.462.816 237.194.510.842 14.466 Orang 2.394 Orang
Total 705.998.673 790.963.428.664 29.668 Orang 15.895 Orang
Sumber : Laporan Hasil Pemantauan dan Pengawasan Penanaman Modal Tahun 2010

e. Laju Tingkat Inflasi Daerah


Berdasarkan Analisis Data Statistik Kota Kendari. Inflasi IHK (Indeks Harga
Konsumen) atau Inflasi Umum (Headline Inflation) dengan tahun dasar 2002 =
100. tercatat bahwa inflasi umum Kota Kendari tahun 2009 sebesar 4.60 yang
berarti mengalami penurunan dua digit jika dibandingkan dengan inflasi tahun
2008 sebesar 15.28 persen. Angka tersebut lebih tinggi 7.75 point jika
dibandingkan dengan inflasi tahun 2007 yang mencapai sebesar 7.53 persen.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 32


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

f. Potensi Ekonomi
Potensi ekonomi dibidang pertanian khususnya Tanaman Pangan di Kota
Kendari dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. baik dalam
kualitas maupun dalam jumlah produksi. dan untuk pengembangannya masih
tersedia lahan. Khusus tanaman padi sawah. selain dikembangkan di Kota
Kendari juga mendapatkan pasokan dari berbagai daerah sekitar. seperti dari
Kabupaten Konawe. Konawe Selatan dan bahkan dari luar propinsi Sulawesi
Tenggara. Dari potensi lahan 1379 Ha untuk Padi Sawah masih ada peluang
sebesar 967 Ha yang tersebar di kecamatan Mandonga. Baruga. Poasia. Kambu
dan Abeli.
Jenis tanaman perkebunan rakyat yang diusahakan di Kota Kendari terdiri
dari 13 (tiga belas) jenis. namun yang diusahakan dan dikembangkan. mengingat
produksinya sangat potensial untuk ekspor. baru terbatas pada 5 (lima) jenis
tanaman yaitu kelapa. kopi. lada. jambu mente dan kakao. Berdasarkan Data
Statistik. pada tahun 2009 dari beberapa jenis produksi tanaman perkebunan
rakyat. lima jenis tanaman perkebunan rakyat diatas merupakan lima terbesar
hasil produksinya. yaitu Jambu Mete 510.00 ton. Coklat sebesar 394.00 ton.
Kelapa Dalam sebesar 337.00 ton. Lada sebesar 309.00 ton dan pinang sebesar
96.00 ton. Produksi yang mengalami kenaikan yang sangat signifikan di tahun
2009 adalah Lada dengan peningkatan sebesar 276.51 persen disusul cengkeh
sebesar 263.23 persen.
Untuk sektor Peternakan. permasalahan yang masih sering dihadapi adalah
permintaan hewan potong yang terkadang masih sulit untuk mendapatkannya. hal
ini disebabkan karena pengelolaan peternakan masih sangat tradisional hinngga
permintaan pasar kadang-kadang tidak dapat dipenuhi. Populasi ternak yang
dikembangkan di Kota Kendari terdiri dari ternak besar. ternak kecil. dan ternak
unggas. Untuk ternak besar meliputi Sapi. Kerbau. dan Kuda sedangkan ternak
kecil adalah Kambing. Domba. dan Babi. dan Babi serta serta Ternak Unggas
meliputi Ayam Kampung dan Ayam Ras serta Itik Manila. Populasi ternak besar di
Kota Kendari tahun 2009 adalah sebanyak 2.191 ekor yang terdiri dari ternak Sapi
2173 ekor.ternak Kerbau 16 Ekor dan ternak Kuda sebanyak 2 Ekor.
Adapun Populasi ternak kecil di Kota Kendari sebanyak 3223 ekor yang
terdiri dari 3123 ekor ternak kambing dan 100 ekor ternak Babi. Penduduk
Kecamatan Kendari paling banyak memelihara ternak Kambing yaitu 700 Ekor
atau 22.41 % dari total Ternak Kambing di Kota Kendari. disusul Kecamatan
Poasia dan Abeli masing-masing sebesar 17.61 % dan 14.51 % dari total ternak
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 33
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

kambing. Sedangkan Ternak Babi hanya terdapat di Kecamatan Mandonga dan


Kadia masing-masing sebanyak 30 ekor dan 70 ekor.
Untuk Ternak Unggas populasinya mencapai 829563 ekor pada tahun 2009
yang meliputi ayam Kampung sebesar 327.029 ekor atau 39.42 % dari seluruh
ternak kecil yang ada di Kota Kendari. Ayam Ras pedaging dan petelur masing-
masing sebesar 458.033 dan 40.500 erkor atau 55.21% dan 4.88 % dari seluruh
ternak unggas yang ada di Kota Kendari.
Potensi Perikanan di Kota Kendari hingga saat ini masih merupakan
potensi yang besar. terdapat 4 (empat) jenis yaitu Budidaya air tawar. Tambak.
Kolam. Penangkapan Ikan Laut (Perairan). Keempat jenis tersebut sebagian telah
dilakukan pengelolaan secara modern dengan tingkat kualitas yang baik dan
bernilai ekspor.
Rencana pengembangan kawasan industri di Kota Kendari diarahkan
untuk pengembangan industri pada kawasan potensial untuk dikembangkan.
Pembangunan industry ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja. meratakan
kesempatan berusaha. meningkatkan ekspor dalam menunjang pembangunan
daerah dengan memanfaatkan sumber alam dan energi serta sumber daya
manusia. Dari hasil Survei Industri Besar dan Sedang tahun 2009. menunjukkan
bahwa ada 23 buah perusahaan dan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.533
orang. Saat ini industry yang memiliki potensi dan ada di Kota Kendari terdiri dari
industry perikanan yang berada dalam naungan Pelabuhan Perikanan Samudra
(PPS). Industri Kerajinan Kayu dan Rotan yang produksinya telah dipasarkan baik
untuk local maupun ekspor. saat ini yang memiliki nilai ekspor baru kerajinan
gembol. sedangkan untuk meubiler kayu dan rotan baru memenuhi permintaan
local dan antar pulau.
Pariwisata Kota Kendari meliputi Wisata pulau. Budaya. Pantai dan Wisata
Agro. Potensi pariwisata ini diharapkan mampu meningkatkan PAD.
Tabel 4. 22
Obyek Wisata di Kota Kendari
Nama Obyek Jenis Obyek
No. Lokasi
Wisata Wisata
1. Tahura Murhum Kec. Kendari & Alam/Ekologi
Mandonga
2. Hutan Nanga-Nanga Kec. Poasia Alam/Ekologi
3. Pulau Bungkutoko Kel. Bungkutoko Wisata Pulau
4. Tambak Wisata Kec. Poasia & Minat Khusus

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 34


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Nama Obyek Jenis Obyek


No. Lokasi
Wisata Wisata
Baruga
5. Teluk Kendari Kec.Kendari. Mdg & Ekologi & Bahari
Poasia
6. Pantai Purirano Kel. Purirano Karang Datar
7. Pantai Nambo Kel. Nambo Alam & Laut
8. Makam Raja Sao-Sao Kec. Baruga Budaya/Sejarah
9. Air Terjun Lahundape Kec.Kdi Barat Alam/Ekologi
10. Pantai Mayaria Kec. Kendari Alam/Ekologi
11. Terowongan Jepang Pegunungan Nipa- Budaya/Sejarah
nipa
12. Museum Kendari Jl. Saranani Budaya/Sejarah
13. Taman Budaya P2ID Kompleks P2ID Budaya
14. Kendari Beach Pantai Kendari Wisata Alam &
Rekreasi
Sumber : Dinas Pemuda. Olahraga. Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari.
Tahun 2008.

Potensi pariwisata di Kota Kendari sebenarnya cukup besar. jika dilihat dari
data potensi pariwisata yang ada pada tahun 2008 (Tabel 2.13). hanya saat ini
belum semua potensi tersebut dioptimalkan. masih ada beberapa obyek wisata
yang masih belum dapat dikelola dengan baik sehingga hanya dibiarkan alami
sebagaimana yang ada saat ini. Tahura Murhum misalnya. peluang untuk
dijadikan sebagai obyek wisata alam dan pendidikan sangat baik.hny saat ini
upaya untuk menata dan menyediakan sarana infrastruktur untuk mendukung
obyek wisata tersebut belum sepenuhnya dilakukan. Demikian pula dengan
beberapa obyek wisata lainnya yang ada. Pantai Nambo adalah salah satu obyek
wisata pantai yang saat ini dikelola oleh Pemerintah Daerah dan merupakan salah
satu sumber PAD Kota Kendari. sedangkan beberapa obyek wisata lainnya belum
memberikan distribusi sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Potensi Perdagangan di Kota Kendari berupa Kegiatan perdagangan
antarpulau di Kota Kendari memperdagangkan barang-barang yang berasal dari
hasil bumi dan laut. Hasil bumi meliputi barang-barang hasil tanaman pangan.
perkebunan. perikanan. peternakan. dan hasil hutan. sedangkan hasil laut meliputi
ikan dan hasil-hasil lainnya.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 35


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Nilai impor pada pelabuhan bongkar Kota Kendari pada tahun 2011.
mengalami peningkatan yang. jika dibandingkan dengan nilai impor tahun 2010
yang mengalami pertumbuhan sebesar (51.85) persen. Impor terbesar oleh kota
Kendari pada tahun 2011 adalah pada komoditas bahan bakar mineral yaitu
mencapai 2.232.103 kilogram dengan nilai 1.305.201 US$. Sedangkan ekspor
terbesar adalah pada bijih logam. terak. dan abu sebesar 3.920.469.877 kilogram
dengan nilai sebesar 79.431.801 US$.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IV - 36


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
KETERPADUAN STRATEGI
5   PENGEMBANGAN KOTA
KENDARI

5.1 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Penyusunan Visi, misi, kebijakan dan program RPJMD Kota Kendari disusun
sebagai penjabaran dari visi dan misi pasangan Walikota dan Wakil Walikota
terpilih. Visi dan misi tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk dokumen
perencanaan dengan memperhatikan kondisi, gambaran umum daerah serta
kebijakan pengembangan pembangunan Kota Kendari.
Penetapan visi dan misi RPJMD adalah untuk menjembatani harapan yang
ingin dicapai pada visi dan misi yang ditetapkan dalam Perda No. 10 Tahun 2001
dengan kondisi yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun masa jabatan
Walikota dan Wakil Walikota terpilih.

5.1.1. Visi
Visi jangka panjang Kota Kendari, berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA)
Kota Kendari Nomor 10 Tahun 2001 adalah “Mewujudkan Kota Kendari Tahun
2020 Sebagai Kota Dalam Taman yang Bertaqwa, Maju, Demokratis dan
Sejahtera”, sedangkan Visi Walikota dan Wakil Walikota Kendari adalah
“Terwujudnya Kota Kendari Tahun 2017 sebagai Kota bersih dan Hijau
yang Berakhlak, Maju, Demokratis dan Sejahtera”.

5.1.2. Misi
Untuk mendukung Visi yang telah ditetapkan maka dijabarkan beberapa Misi
yang dapat mendukung penjabaran Visi tersebut.Misi merupakan pernyataan
yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan sasaran yang ingin
dicapai. Adapun Misi Kota Kendari adalah sebagai berikut:
1. Misi Lingkungan, Mempertahankan dan meningkatkan kualitas,
keseimbangan dan keserasian lingkungan kota yang indah sejuk sehat
dan lestari;
2. Misi SosialKemasyarakatan, mendukung penciptaan suasana kehidupan
masyarakat kota yang agamais, aman, rukun, damai dan harmonis serta
mendorong pemberdayaan lembaga kemasyarakatan untuk semakin
berperan dalam pembangunan kota;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V -1

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
3. Misi Pelayanan Prima, mengembangkan sistem pelayanan yang prima
bagi masyarakat secara adil, cepat, dan transparan, terjangkau (layak
harga), mandiri dan dapat dipertanggungjawabkan (accountable);
4. Misi Perekonomian, mendorong pertumbuhan perekonomian kota yang
berbasis pada ekonomi kerakyatan serta menciptakan iklim yang
kondusif bagi pelaksanaan investasi sesuai potensi daerah.
5. Misi Profesionalisme Aparat, mengembangkan kualitas sumberdaya
aparat yang profesional, bermoral dan berdedikasi tinggi dalam
menjalankan tugas dan pelayanan.
6. Misi Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance), menciptakan
tatanan pemerintahan yang bersih, demokrasi, berwibawa dan
bertanggungjawab.
5.1.3 Strategi Pembangunan
Strategi Pembangunan Daerah adalah pilihan-pilihan strategis yang menjadi
payung kebijakan dalam mengimplementasikan program kepala daerah.Strategi
pembangunan diperlukan agar setiap program dan kegiatan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
Proses penentuan strategi pembangunan dilakukan dengan menganalisis
isu-isu pokok yang berkembang secara sistematis, melalui identifikasi berbagai
faktor-faktor dalam lingkungan internal dan eksternal.
Analisis lingkungan ini menggunakan pendekatan SWOT analysis (Strength,
Weakness, Oppurtunity, Threat) yang mengidentifikasikan Kekuatan, Kelemahan,
Peluang dan Ancaman yang dimiliki/dialami Pemerintah Kota Kendari.
Strategi pembangunan yang digunakan mengatasi permasalahan
pembangunan Kota Kendari selama tahun 2013-2017 untuk mencapai visi dan misi
adalah berpijak pada kerangka “3 – 4 – 5”.Kerangka “3 – 4 – 5”, adalah suatu
strategi pendekatan pembangunan yang komprehensif dan berjenjang, dengan
memfokuskan manusia sebagai pusat dan awal dari orientasi pembangunan (3),
kemudian dilanjutkan dengan pembangunan dan pengembangan kelembagaan di
tingkat lingkungan (4) dan selanjutnya harapan sasaran di tingkat kota (5).
Untuk mengimplementasikan kerangka tersebut maka ditetapkan beberapa
strategi sebagai berikut:
1. Strategi Pengembangan Sumberdaya Manusia
Strategi pengembangan sumberdaya manusia berpijak pada pengembangan
Aspek “3”, yakni pendekatan pembangunan manusia paripurna, yang

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V -2

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
mengembangkan tiga dimensi potensi manusia, yakni (1) potensi akal dan ilmu
pengetahuan (kognitif/head), (2) potensi moral/etik (afektif/hearth) dan (3)
potensi keterampilan dan gerakan (psikomotorik/hand).
Lebih jauh, strategi ini dimaksudkan untuk menciptakan pemerataan kualitas
manusia, serta memberi ruang yang cukup bagi tumbuhnya partisipasi
masyarakat pada berbagai bidang pembangunan, yang bertujuan mewujudkan
pemberdayaan SDM sesuai peran dan fungsinya dalam kelompok masyarakat
dan lembaga pemerintah.
2. Strategi Pengembangan Kelembagaan Masyarakat
Strategi pengembangan kelembagaan masyarakat diarahkan untuk
memperkuat kelembagaan sosial masyarakat dalam aspek ekonomi dan politik
serta memperluas peranserta partisipasi masyarakat baik dalam pengambilan
keputusan kebijakan publik, maupun dalam tahap implementasi dan evaluasi.
Bertolak dari semangat tersebut maka pilihan pendekatannya adalah dengan
“4” (catur) Bina, yakni:
1. Bina Spritual
Yakni sebuah pendekatan pembangunan peningkatan keimanan, mental
dan spritual untuk keluarga dan warga dan keluarga.Bina spritual juga
mencakup pemantapan kelembagaan agama sebagai sarana penguatan
keimanan, persaudaraan bahkan untuk penguatan perekonomian
masyarakat.
2. Bina Sosial Ekonomi
Yakni sebuah pendekatan penguatan kelembagaan masyarakat yang
bermuara pada perluasan kesempatan kelembagaan ekonomi dan sosial
masyarakat untuk barpartisipasi dalam kegiatan pembangunan.Secara
khusus bina ekonomi adalah penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat
agar dapat berfungsi baik untuk pemenuhan kebutuhan dasar maupun
yang bersifat pengembangan produksi dan pemasaran.Sedangkan bina
sosial adalah penguatan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan baik
dalam fungsinya sebagai media persatuan dan komunikasi antar anggota,
maupun penguatan fungsi sebagai wadah perwakilan dan penyaluran
kepentingan dan aspirasi masyarakat.
3. Bina Fisik/Lingkungan
Yakni pendekatan peningkatan kesadaran dan peranserta masyarakat

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V -3

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
dalam dalam perbaikan, pemeliharaan, peningkatan dan pelestarian
lingkungan fisik (buatan) maupun alam.
4. Bina Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan
Yakni pendekatan peningkatan peranserta masyarakat dalam
pembangunan serta ikut terlibat dalam penanggulangan kemiskinan.

3. Strategi Pengembangan Sektor-Sektor Strategis


Strategi pertumbuhan sektor-sektor strategis adalah mendorong
pengembangan sektor-sektor, masing-masing untuk bidang ekonomi adalah
sektor yang secara signifikan memberikan efek ganda (multiplier effect) bagi
perekonomian masyarakat, sedangkan untuk bidang sosial budaya adalah
sektor-sektor yang berfungsi meningkatkan kapasitas dasar manusia seperti
pendidikan, kesehatan dan keterampilan. Secara khusus sasaran-sasaran dari
sektor strategis ini adalah bermuara pada “5” sasaran pokok yakni:
1. Penegakkan peraturan (Enforcement)
Bahwa seluruh warga masyarakat mempunyai kedudukan dan perlakuan
yang sama di depan hukum. Peraturan dan perundangan yang telah ada
harus dapat dilaksanakan tanpa pilih kasih.Meskipun demikian, peraturan-
peraturan yang telah ada harus dapat ditinjau kembali, dengan
memperhatikan prinsip-prinsip keadilan, efisiensi dan partisipatif.
2. Pengembangan Perekonomian Masyarakat (Economy)
Bahwa sektor-sektor usaha yang akan didorong adalah sektor-sektor yang
mempunyai efek pengganda yang besar dalam hal menggerakan
perekonomian masyarakat dan penyerapan tenaga kerja. Selanjutnya,
pertumbuhan perekonomian yang terjadi, diharapkan dapat memberikan
dampak yang seluas-luasnya bagi seluruh komponen masyarakat.
3. Pelestarian Lingkungan (Environment)
Bahwa implikasi pembangunan fisik dalam pembangunan, seharusnya
memperhatikan daya dukung lingkungan.Prinsip-prinsip pelestarian alam
dan pembangunan yang berkelanjutan, menjadi landasan pelaksanaan fisik
pembangunan.Proporsi ruang terbuka hijau dan terbangun, sebagai
persyaratan mewujudkan visi “Kota dalam Taman”, menjadi landasan
dalam pemanfaatan ruang.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V -4

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
4. Keadilan yang setara (Equity)
Bahwa seluruh langkah dan gerak pembangunan baik dalam pelaksanaan
dan pemanfaatannya harus mempertimbangkan prinsip keadilan yang
setara.Bahwa setiap warga masyarakat berhak mendapatkan pelayanan,
penghargaan dan manfaat yang setara dan proporsional.
5. Peranserta Masyarakat (Engagement)
Bahwa pemerintah kota akan mengedepankan prinsip-prinsip keterbukaan
dan partisipatif dalam pengambilan keputusan kebijakan publik. Peranserta
masyarakat dimungkinkan untuk semua tahapan pembangunan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.

5.1.4 Arah dan Kebijakan serta Agenda Pembangunan


Dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Kota Kendari yang terangkum dalam
Perda Nomor 10 Tahun 2001, yaitu “Mewujudkan Kota Kendari Tahun
2020 sebagai Kota Dalam Taman yang Bertaqwa, Maju, Demokratis
dan Sejahtera” maka ditetapkan beberapa kebijakan umum dan kebijakan
khusus sebagai perencanaan menengah yang diharapkan menjadi landasan
bagi tahap pembangunan 5 (lima) tahun ke depan.
Berdasarkan pokok-pokok Prioritas Pembangunan Daerah yang diuraikan di
atas, maka Arah Kebijakan Umum Pemerintah Kota Kendari Tahun 2013-
2017 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang
berkelanjutan (Environment).
2. Meningkatkan Fungsi Kota Kendari sebagai Kota Pelayanan Skala
Regional dan terpenuhinya tingkat kebutuhan masyarakat (Environment,
Employment, Engagement).
3. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan Visi
Indonesia Sehat 2010 (Equity dan Engagement).
4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan dan Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah serta Pelestarian Nilai-Nilai Budaya (Ethic, Employment dan
Equity).
5. Meningkatkan Rasa Aman, Sikap Hidup yang tertib dan disiplin bagi
seluruh masyarakat (Ethic, Engagement).

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V -5

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
6. Menegakkan Prinsip-Prinsip Kepemerintahan yang baik (good
governance) dan Penegakkan Supremasi Hukum (Ethic, Equity dan
Engagement).
7. Meningkatkan Iklim Usaha yang kondisif dan adil bagi semua pelaku
usaha dalam mengembangkan perekonomian kota yang berbasis
ekonomi kerakyatan, pengentasan kemiskinan dan pengangguran
(Environment, Employment, Engagement dan Equity).
8. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan aparatur daerah (Ethic dan
Engagement).
Selain kebijakan umum, dalam RPJMD juga ditetapkan sejumlah kebijakan
khusus yang diarahkan untuk percepatan pembangunan Kota Kendari dalam
lima tahun kedepan. Kebijakan khusus tersebut dirangkum dalam sebuah
Program Unggulan Strategis, yang penjelasannya sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Kualitas Moral, Akhlak, dan Disiplin.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah:
a. Pengajian Eksekutif
b. Pengentasan buta baca Al-Quran
c. Gerakan shalat fardhu berjamaah
d. Keluarga sakinah.
e. Intensifikasi Majelis Taklim
f. Karakter Building masyarakat
g. Pemberdayaan dan Peningkatan Kesejahteraan RT/RW/Imam
Mesjid/Pendeta

2. Program peningkatan sarana dan prasarana dasar perkotaan.


Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah:
a. Lanjutan Pembangunan jalan lingkar luar (outer ring road).
b. Penuntasan Pembangunan Jembatan TALIA – BUNGKUTOKO
c. Penanganan Drainase Kota Secara Komprehensif dan Terintegrasi.
d. Pembangunan dan Pembukaan jaringan Jalan dan Jembatan Baru.
e. Penuntasan Pengaspalan Jalan Wilayah Kota
f. Pengaspalan Jalan Dalam Lingkungan Perumahan.
g. Optimalisasi Operasional PDAM Tirta Anoa Kendari.
h. Perbaikan dan Pemasangan Jaringan Distribusi dari Tempat
Penampungan ke Pelanggan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V -6

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
3. Program peningkatan pengelolaan DAS dan Teluk Kendari.
a. Normalisasi Sungai Dalam Wilayah Kota Kendari.
b. Lanjutan Pembangunan Jaringan Irigasi di Kawasan Labibia dan
Amohalo.
4. Program Pengelolaan sampah dan kebersihan.
a. Menjaga Kota Kendari Tetap Bersih secara konsisten
b. Optimalisasi Program Bougenville City
5. Program penataan perumahan, permukiman, dan Prasarana Sosial
dan Pendidikan
a. Implementasi dari Perda RTRW.
b. Pembangunan Kawasan Pemuda dan Olahraga Yang Terintegrasi
c. Memfasilitasi Terwujudnya SULTRA CULTURE CENTER (Pusat
Budaya Sulawesi Tenggara)
d. Peningkatan SDM Melalui Pelatihan dan Beasiswa Pendidikan
(CERDAS TRIPLE –H Kota Kendari).
e. Perwujudan Kota Layak Anak dan Keberpihakan Gender
f. Rehabilitasi, Peningkatan dan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Pendidikan Tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK.
6. Program pembangunan Sarana dan Prasarana Perekonomian Kota
a. Penuntasan Pembangunan dan Perbaikan Pasar.
b. Optimalisasi Pemanfaatan Pasar Sentral Kota
c. Penyelesaian Pembangunan dan Pemanfaatan Pasar Wua-wua
d. Perbaikan Pasar baruga
e. Peningkatan/Perbaikan Pasar Anduonohu
f. Perbaikan Pasar Lapulu
g. Optimalisasi Pemanfaatan Kawasan PKL
h. Perluasan dan Optimalisasi Kawasan Kuliner Kendari Beach
7. Program kerjasama multipihak/multi stakeholders
a. Kemudahan Investasi Bagi Sektor Swasta, Seperti : Tax Holiday,
Memfasilitasi IMB bertahap.
b. Peningkatan kerjasama antar Sektor Swasta (Reinventing
Government) seperti Perhotelan, Franchise, SPBU,Dll).
8. Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat
a. Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis bagi Seluruh Masyarakat Kota
Kendari Melalui JAMKESDA.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V -7

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
b. Peningkatan Sarana, Prasarana dan Optimalisasi Operasional RSUD
Abunawas.
c. Peningkatan Sarana Prasarana dan Operasional Puskesmas
(Perwujudan Kota Kendari Sebagai Kota Sehat.
d. Pelayanan Prima Bidang Kesehatan (PHBS, CITRA PELAYANAN
PRIMA).
e. Program KOTA SEHAT.
9. Program Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan
a. Pengembangan BLUD menjadi Lembaga Keuangan Mikro
b. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Program Persaudaraan Madani
c. Intensifikasi Program PNPM-MP & Pengembangan P2MK Serta P2KP.
d. Peningkatan Program Bedah Rumah
e. Pemberian Raskin Gratis (Pada Kondisi Darurat)
f. Subsidi Pemasangan Daya Listrik Gratis bagi MBR
g. Sertifikasi Tanah Bagi MBR (Proda)
h. Subsidi Pemasangan Jaringan Air Bersih bagi MBR
i. IMB Gratis Untuk RSS Bagi MBR
j. Pelatihan dan Sertifikasi Keterampilan Tenaga Kerja (Tukang Kayu,
Bangunan, Home Industri, DLL)
k. Akte Kelahiran Gratis
l. Biaya Pemakaman Gratis bagi MBR.
10. Program Perwujudan GREEN CITY (Kota Ramah Lingkungan) dengan 8
Atributnya :
a. Green Planning and Design RTRW; Ruang Terbangun : Ruang
Terbuka (60 : 40)
b. Green Waste; 3R (Reuse, Reduce, Recycle) Menuju Konsep Zero
Waste (Pengolahan Sampah Terpadu, Tidak ada yang Terbuang).
c. Green Community; Kampung Hijau
d. Green Open Space; RTH (Mengatasi Masalah Banjir dan Kawasan
Kumuh melalui Penataan Kawasan Bantaran Sungai + Rusunami)
e. Green Transportation; Orientasi Transportasi Publik, penggunaan
Transportasi Massal, Ramah Lingkungan, mendorong Penggunaan
Transportasi Bukan Kendaraan Bermotor, berjalan kaki, bersepeda
melalui konsep Invitation Planning.
f. Green Building; Green Wall & Green Roof

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V -8

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
g. Green Water; Konsep Zero Run-Off (Semua air harus bisa diresapkan
kembali ke dalam tanah konsep ekodrainase artinya setiap bangunan
mempunyai sumur resapan, Bio Pori di ruang terbuka.
h. Green Energy; Bahan Bakar Terbarukan (Pemanfaatan Gas Metan,
PLTS) Bio Fuel.

5.2. Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

5.3. Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kota Kendari
(RISPAM)
5.3.1. Daerah Pelayanan
Sistem penyediaan air bersih PDAM Kota Kendari dengan sistem jaringan perpipaan
yang meliputi sub sistem pengambilan air baku, sub sistem pengolahan, dan sub
sistem distribusi.
Sub sistem pengambilan air baku dengan memanfaatkan yaitu:
 Air permukaan yaitu sungai Konaweha di instalasi sumber air Pohara.
 Mata air di instalasi sumber air Anggoeya dan Gunung Jati.
 Mata air dan air permukaan yaitu sungai Wanggu di instalasi sumber air
Andounohu.
 Air tanah di instalasi sumber air Lepo-lepo Indah
Instalasi sumber air Pohara dan Lepo-Lepo Indah dalam pengambilan air baku
dengan sistem pompa sedangkan instalasi sumber air Andounohu, Anggoeya dan
Gunung Jati dengan sistem gravitasi. Sub sistem pengolahan yang beroperasi yaitu
instalasi pengolahan air Punggolaka yang merupakan instalasi pengolahan air
sumber Pohara, dan memiliki ground reservoar dengan kapasitas 2500 m3. Di
samping itu Anggoeya juga memiliki pengolahan namun masih sangat sederhana.
Sedangkan Gunung Jati, Andounohu dan Lepo-lepo tidak memiliki pengolahan
namun hanya melalui reservoar.

Untuk sub sistem distribusi seluruhnya menggunakan sistem perpompaan dimana


sumber air Pohara digunakan untuk melayani wilayah Puwatu, Kota dan Wua-Wua,
sumber air Gunung Jati untuk melayani wilayah Gunung Jati, Kendari Beach dan
Kota Lama, sumber air Andounohu dan Anggoeya untuk melayani wilayah
Andounohu, Poasia dan Abeli, sedangkan sumber air Lepo-lepo Indah untuk
melayani wilayah perumahan Lepo-lepo Indah. Jaringan distribusi air bersih PDAM

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V -9

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Kota Kendari dibagi menjadi 5 (lima) wilayah zona, dimana setiap zona melayani
suatu kawasan tertentu.

5.3.2. Rencana Pengembangan SPAM

Sebagai satu-satunya perusahaan jasa penyedia layanan air bersih, PDAM Kota
kendari berusaha untuk selalu meningkatkan pelayanan semaksimal mungkin.
Sampai Tahun 2006 PDAM Kota Kendari baru mampu melayani sejumlah 16.489
unit pelanggan di 3 (tiga) Kecamatan, Kendari Barat, Mandonga, dan Baruga yang
berada dalam satu wilayah pengaliran Sungai Pohara. Jumlah penduduk yang baru
terlayani sekitar 98.934 jiwa atau sebesar 40,45% dari total jumah penduduk Kota
Kendari yang berjumlah 244.586 jiwa (Data hasil audit atas kinerja PDAM Kota
Kendari Tahun 2006).
Tingkat pelayanan ini relatif kecil jika dibandingkan perkembangan fasilitas dan
pertumbuhan penduduk yang ada. Karena berdasarkan Standar Nasional Indonesia
(SNI), pelayanan minimum untuk pemenuhan kebutuhan air bersih adalah 55-75
%.
Tingkat kepadatan penduduk yang tidak merata, membuat area pelayanan PDAM
Kota Kendari saat ini hanya dapat menjangkau daerah-daerah tertentu saja, seperti
pemerintahan,perdagangan dan sekitarnya. Di sisi lain topografi perbukitan
bergelombang rendah dengan kemiringan ke arah Teluk Kendari turut
mempengaruhi pendistribusian air pada area pelayanan. Akibat perbedaan wilayah
kerendahan-ketinggian ini PDAM melakukan sistem penggiliran pendistribusian air
setiap 2-3 hari sekali dengan lama pengaliran 6-8 jam.
Namun demikian, dengan segala faktor keterbatasan yang ada, PDAM Kota Kendari
tetap menjadi jasa penyedia utama air bersih yang sangat diharapkan oleh
masyarakat Kota Kendari, mengingat kondisi wilayah yang tidak memungkinkan
bagi masyarakat untuk mendapatkan sumber air lain.
 Rencana Pengembangan SPAM PDAM Kota Kendari yang mendesak saat ini
adalah :
1. Pengembangan Daerah Layanan untuk Kecamatan Abeli yag saat ini belum
terlayani oleh PDAM kota kendari, Kecamatan Poasia dengan kondisi
eksisting yang terlayani baru sekitar 40 %, dan pengembangan Jaringan
Kecamatan Kambu yang bersumber dari Unit Anggoeya dengan kapasitas
air baku 40 liter/ dtk. Kualitas air produksi yang semakin menurun menjadi

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 10

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
keluhan masyarakat, sehingga di perlukan pembangunan Instalasi
Pengolahan Air dengan kapasitas 40 liter/detik
2. Pengembangan Daerah Layanan untuk Kecamatan Puwatu dengan kondisi
eksisting yang terlayani saat ini baru sekitar 25 %, Kecamatan Kendari yang
saat ini baru terlayani 20 % Melalui Booster Kendari Beach dan
pengembangan Layanan pada kecamatan Kadia yang bersumber dari Unit
Punggolaka/Pohara.
 Rencana Pengembangan SPAM Kota Kendari Jangka Menengah dan Jangka
Panjang :
1. Pengembangan Daerah Layanan Kecamatan Puwatu , Kecamatan Wua-
wua, Kecamatan Mandonga Kecamatan Baruga dan Kecamatan Kendari
yang berasal dari Unit Punggolaka/Pohara Melalui Booster Kendari Beach
ditambah Unit Gunung Jati, dengan meningkatkan Kapasitas produksi
menjadi 350 liter/detik
2. Pengembangan Daerah Layanan Untuk Kecamatan Abeli, Kecamatan
Poasia, Kecamatan Kambu dan Kecamatan Baruga yang berasal dari Unit
Anggoeya.
Secara garis besar permasalahan aspek teknis yang dihadapi PDAM Kota
kendari dalam penyelenggaraan pengembangan SPAM dapat di lihat pada tabel
Berikut :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 11

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Tabel 5.1.
Identifikasi Permasalahan Aspek Teknis, Dalam Pengembangan SPAM PDAM Kota Kendari

A. Bidang Teknik Penyebab Masalah Rencana Tindak Lanjut

Optimalisasi
A.Tidak efektif/optimalnya produksi IPA Punggolaka A
1. Efektifitas
Kap. 400 lt/dt dikarenakan: 1. Sangat perlu diadakan penggantian
Produksi
1. Kondisi beberapa pompa intake yang sudah tua dan pompa intake kap. 200 lt/dt Head 85 Type
kondisi kinerja pompa hanya 60 %, sehingga distribusi : Centrifugal Vertikal 2 unit. Dan Pompa
air dari Intake Pohara sampai ke IPA Punggolaka Tidak Kapasitas 350 lt/dt Head 70 Type :
maksimal Centrifugal Vertikal 1 Unit
2. Kebocoran pipa transmisi dari intake Pohara hingga ke 2. Pembenahan jaringan pipa transmisi dari
booster Puwatu dan umur Pipa yang sudah tua, intake Pohara hingga ke Booster Puwatu
sehingga diameter pipa semakin berkurang akibat Pengadaan Jaringan Pipa transmisi sepanjang
pengapuran dalam pipa 17 km dia 600 mm Material GI

B.Booster Puwatu B. Booster Puwatu


1. Tingginya kehilangan air 1. Pembenahan jaringan pipa transmisi
dari Boster Puwatu hingga ke IPA
Punggolaka
2. Dibutuhkan pompa cadangan, untuk kontinuitas debit 2. Pengadaan 1 unit pompa kap. 200
lt/dt Head 60,Type Centrifugal
Horizontal

C. Bosster Wua-wua C. Boster Wua-wua

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 12


 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
1. Dibutuhkan Pompa cadangan 1. Pengadaan Pompa Boster 50 ltr/Det,
head 40 type Centrifugal Horisontal

D.Booster Kendari Beach D. Booster Kendari Beach


1. Belum Beroperasinya Boster Kendari Beach 1. Revitalisasi Reservoar 1000 m3
dikarenakan Reservoar belum dapat berfungsi - Pengadaan Pipa 200 m diameter
200Mm

E. IPA Anggoeya E. IPA Anggoeya


1. Penurunan kualitas air disebabkan IPA terbangun saat 1. Pembuatan IPA, paket 40 lt/detik
ini tidak dapat difungsikan dikarenakan kapasitas IPA
tidak dapat menampung sumber air baku
2.Terjadi kebocoran pada Bangunan Intake/Bak 2. Perbaikan pada Bangunan Intake/Bak
penangkap Penangkap
3. Dibutuhkan pompa cadangan 3. Pengadaan Pompa 40 lt/det head 60
m type Centrifugal Horisontal 1 unit

F.Unit Transmisi dan Distribusi F. Unit Transmisi dan Distribusi


1. Tingginya kehilangan air dan Evaluasi akurasi meter air 1. Pengadaan water meter zona/wilayah
SL

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 13


 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 5.1
Peta Rencana Pengembangan SPAM di Kota Kendari
 

5.3.3. Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum

Tingkat kebocoran yang terjadi di PDAM Kota Kendari tergolong tinggi, yaitu
sebesar 32,57 persen (Data laporan kinerja PDAM Kota Kendari tahun 2009).
Penyebab utama daripada tingginya tingkat kebocoran ini disebabkan oleh usia pipa
yang sudah melampaui usia manfaat (di atas 20 tahun). Hal lain adalah diakibatkan
oleh pencurian air, rusak dan belum terpasangnya sebagian besar meter air
pelanggan. Terdapat ± 5000 unit kerusakan yang terjadi pada meter air
pelanggan.Disamping itu juga faktor human error yang tak kalah turut
mempengaruhi, yaitu ketidakakuratan pencacatan meter air pelanggan oleh
petugas.

Besarnya tingkat kebocoran yang terjadi pada PDAM Kota Kendari ini tidak dapat
ditoleransi, karena telah melampaui batas kriteria atau standar umum yang ada,
yaitu sebesar 20-30 persen. Berikut data kebocoran PDAM Kota Kendari dari tahun
2005 sampai tahun 2009.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 14

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Tabel 5.2
Data Tingkat Kebocoran PDAM Kota Kendari

Uraian Satu Tahun


an 2005 2006 2007 2008 2009
Audited Audited Audited Non Non
Audited Audited
Jumlah distribusi M3 6,863,121 6,750,716 6.301.727 6.406.800 6.362.159
Jumlah Penjualan M3 3,943,122 3,730,723 3.817.601 3.856.284 3.869.997

Jumlah % 44.00 44.74 39.34 36.66 32.57


Kehilangan Air

Sumber: PDAM Kota Kendari 2009 

Dimana besarnya tingkat kebocoran yang dimaksud adalah disebabkan oleh dua
hal, yaitu kebocoran teknis dan kebocoran non teknis. Kebocoran teknis disebabkan
oleh kerusakan pada pipa-pipa distribusi yang sudah tua dan kerusakan pada
sambungan aksesoris pipa. Sedangkan kebocoran non teknis disebabkan oleh
pencurian air yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Untuk memperbaiki tingkat kebocoran, pihak PDAM Kota Kendari dari tahun 2005
sampai dengan tahun 2009 telah melakukan penggantian water meter pelanggan
dan perbaikan kebocoran, sesuai Tabel VI.6.

Tabel 5.3
Perbaikan Kebocoran dan Penggantian Meter PDAM Kota Kendari

Tahun Perbaikan Kebocoran Penggantian Water Meter

2005 1264 382


2006 1273 417
2007 902 362
2008 702 205
2009 712 322

Sumber: PDAM Kota Kendari 2009

Secara umum penyebab masalah tingkat kebocoran air di PDAM kota kendari yang
sangat tinggi ini dapat di jabarkan sebagai berikut :

Tabel 5.4
Penyebab Masalah Kebocoran Air PDAM Kota Kendari

NO  PENYEBAB MASALAH  RENCANA TINDAK 

1. Meter induk dalam kondisi rusak 1. Pengadaan/penggantian :


 Water meter di intake Pohara Ǿ 500 mm
 Meter induk Ǿ300 mm (Kendari Beach)

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 15

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 Meter Induk Ǿ250 mm (Anggoeya)
 Meter Induk Ǿ250 mm (Baruga)
2. Belum maksimalnya sistim 2. Pemasangan Meter distrik pada beberapa
jaringan berbentuk zona lokasi perumahan
(DistrikPelayanan)
3. Belum optimalnya sistim 3. Penggantian water meter pelanggan yang
penggantian meter pelanggan bermasalah sebanyak 7.500 unit
yangBermasalah
4. Kebocoran pipa transmisi dari 4. Pembenahan jaringan pipa transmisi
intake Pohara hingga ke booster dari intake Pohara hingga ke Booster
Puwatu Puwatu
 
5.4. Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)
Visi dan misi sanitasi Kota Kendari disusun dengan mengacu pada visi misi Kota
Kendari yang tertuang dalam RPJMD Kota Kendari, dengan adanya visi sanitasi
kota, diharapkan pemerintah kota dapat memiliki pandangan, wawasan atau cita-
cita yang akan menjadi acuan bagi pembangunan sanitasi kota Kendari kedepan.
Sedangkan penyusunan misi sanitasi merupakan upaya-upaya yang akan ditempuh
untuk mewujudkan visi, sehingga dengan adanya misi sanitasi diharapkan dapat
membawa pemerintah kota kepada sesuatu yang lebih fokus. Berdasarkan hal
tersebutlah, maka dipendang perlu menetapkan misi sanitasi Kota Kendari
persubsektor yaitu misi pengelolaan Air limbah domestik, misi pengelolaan
persampahan, misi pengelolaan drainase, dan misi perilaku hidup bersih dan sehat.

Adapun visi dan misi sanitasi kota kendari dapat terlihat pada tabel berikut :

Tabel 5.5
Visi dan Misi Sanitasi Kota Kendari
VISI KOTA  MISI LINGKUNGAN 
VISI SANITASI  MISI SANITASI 
KENDARI  KOTA KENDARI 

         MISI AIR LIMBAH 

Mewujudkan Kota  Misi Lingkungan   Terwujudnya  1  Meningkatkan akses layanan air 


Kendari Tahun  Mempertahankan  Pembangunan  limbah 
2020 sebagai Kota  dan meningkatkan  system Sanitasi 
Dalam Taman  kualitas,  Kota Kendari  2  Menyiapkan dan 
yang Bertaqwa,  keseimbangan dan  Tahun 2017yang  pengimplementasikan peraturan 
keserasian  berkelanjutan,  daerah tentang sistem pengelolaan 
lingkungan kota  Terpadu menuju  air limbah 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 16

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
VISI KOTA  MISI LINGKUNGAN 
VISI SANITASI  MISI SANITASI 
KENDARI  KOTA KENDARI 

Maju, Demokratis  yang indah sejuk  Kota Hijau (Green 


dan Sejahtera  sehat dan lestari;   City) 

    

   salah satu sasaran    3  Meningkatkan Peran media dalam 
kebijakan yakni  sosialisasi pengelolaan Air Limbah 
  
Meningkatkan 
Pengelolaan  4  Meningkatkan peran serta 
  
Sumber Daya Alam  masyarakat, dunia usaha dan 
dan Lingkungan   kelompok peduli dalam pengelolaan 
yang  air limbah 
Berkelanjutan. 

Program strategis  5  Meningkatkan kapasitas lembaga dan 
dan prioritas   SDM dalam pengelolaan air limbah 

GREEN CITY  MISI PERSAMPAHAN 
dengan  8 atribut,  
Meningkatkan kegiatan pengelolaan 
1). Green Planning  1  persampahan yang ramah lingkungan 
And Design  dan berkelanjutan 

2). Green Waste  Meningkatkan akses pelayanan 
persampahan melalui peningkatan 
3). Green  2 
kualitas dan kuantitas layanan 
Community 
persampahan 
4). Green Energy 
Mengoptimalkan pelaksanaan 
(Pemanfaatan Gas 
3  peraturan daerah tentang sistem 
Metan di TPA 
pengelolaan persampahan 
Puuwatu, PLTS)  
Meningkatkan Peran media dalam 
program lanjutan 4  4 
sosialisasi pengelolaan Persampahan  
atribut lainnya  
yaitu:  Meningkatkan peran serta 
masyarakat, dunia usaha dan 
5). Green Open  5 
kelompok peduli dalam pengelolaan 
Space 
persampahan 
 6). Green 
Meningkatkan kapasitas 
Transportation 
kelembagaan, SDM dan pendanaan 
7). Green Building  6  melalui pengembangan sumber‐
sumber pendanaan alternative dalam 
8). Green Water.  pengelolaan persampahan 
  
   
  
MISI DRAINASE 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 17

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
VISI KOTA  MISI LINGKUNGAN 
VISI SANITASI  MISI SANITASI 
KENDARI  KOTA KENDARI 

   1  Mengurangi luas area genangan 

   2  Menyiapkan dan 
mengimplementasikan peraturan 
daerah tentang sistem pengelolaan 
drainase 

3  Meningkatkan Peran media dalam 
sosialisasi pengelolaan Drainase 

4  Meningkatkan peran serta 
masyarakat, dunia usaha dan kelp 
peduli dalam pengelolaan Drainase 

5  Meningkatkan kapasitas 
kelembagaan, SDM dan pendanaan 
melalui pengembangan sumber‐
sumber pendanaan alternative dalam 
pengelolaan drainase 

MISI PHBS 

1  Meningkatan kemandirian 
masyarakat dalam PHBS 

2  Menyiapkan dan 
mengimplementasikan peraturan 
daerah tentang kawasan PHBS 

3  Meningkatkan peran media dalam 
PHBS 

4  Meningkatkan peran serta dunia 
usaha dan kelompok peduli dalam 
kegiatan sosialisasi PHBS 

5  Meningkatkan kapasitas 
kelembagaan, SDM dan pendanaan 
melalui pengembangan sumber‐
sumber pendanaan alternative dalam 
pengelolaan drainase 

Sumber: Dokumen RPJMD Kota Kendari, hasil penyepakatan POKJA Sanitasi dan Air Minum Kota Kendari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 18

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

5.4.1. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Tabel 5.7 : Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik

DATA DASAR  SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

MEWUJUDKAN SISTEM  PERENCANAAN SISTEM  PERENCANAAN SISTEM,  TERSUSUNNYA 


PENGELOLAAN AIR LIMBAH  PENGELOLAAN AIR LIMBAH  TAHAPAN, CAKUPAN  MASTER PLAN DAN 
PENGELOLAAN AIR LIMBAH  PENYUSUNAN 
YANG TERENCANA DAN  TERENCANA DAN MENGACU  LAYANAN, OPSI TEKNOLOGI  RENCANA JANGKA 
BELUM TERENCANA DAN  MASTER PLAN 
    SESUAI STANDAR TEKNIS  KEPADA  DAN KELEMBAGAAN TELAH  MENENGAH 
BELUM  MEMILIKI  PENGELOLAAN AIR 
MULAI DARI USER INTERFACE  KERANGKA/GUIDELINE  MENGACU PADA MASTER  PENGELOLAAN AIR 
ACUAN/STANDAR TEKNIS  LIMBAH SKALA KOTA 
HINGGA KE TEMPAT PROSES  YANG JELAS HINGGA 5  PLAN/RENCANA INDUK AIR  LIMBAH SKALA KOTA 
AKHIR  (LIMA) TAHUN KEDEPAN.  LIMBAH  TAHUN 2014 

MEWUJUDKAN KEBIJAKAN 
BELUM ADANYA KEBIJAKAN  SISTEM PENGELOLAAN AIR  PENGELOLAAN AIR LIMBAH  TERSUSUNNYA DAN 
YANG MENGATUR TENTANG 
MENGENAI ATURAN UMUM  LIMBAH DARI  DARI USER INTERFACE  TERIMPLEMENTASIK PENYUSUNAN 
ATURAN UMUM DAN 
DAN ATURAN TEKNIS YANG  USERINTERFACE HINGGA  HINGGA KE PEMROSESAN  ANNYA PERATURAN  PERATURAN DAERAH 
ATURAN TEKNIS 
MENGATUR PENGELOLAAN      PERMROSESAN AKHIR  AKHIR TELAH MENGACU  DAN KEBIJAKAN  MENGENAI 
PENGELOLAAN AIR LIMBAH 
AIR LIMBAH (USER INTERFACE  MENGACU PADA STANDAR  PADA ATURAN UMUM DAN  MENGENAI AIR  PENGELOLAAN AIR 
DARI USER INTERFACE 
SAMPAI DENGAN  ATURAN UMUM DAN  ATURAN TEKNIS  LIMBAH PADA  LIMBAH DOMESTIK 
HINGGA KE TEMPAT PROSES 
PEMROSESAN AKHIR)  ATURAN TEKNIS  PENGELOLAAN AIR LIMBAH  TAHUN 2014 
AKHIR 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 19  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR  SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

SDM YANG 
BERKOMPETEN DI 
PENINGKATAN 
BIDANG 
KAPASITAS SDM DI 
PENGELOLAAN AIR 
BIDANG AIR LIMBAH 
SUMBER DAYA MANUSIA  JUMLAH SUMBER DAYA  LIMBAH DOMESTIK 
MASIH KURANGNYA  MENINGKATKAN KUALITAS  MELALUI 
YANG BERKOMPETEN DI  MANUSIA YANG  MENGALAMI 
SUMBERDAYA MANUSIA DI  DAN KUANTITAS SDM DI  PENGUATAN 
    BIDANG PENGELOLAAN AIR  BERKOMPETEN DI BIDANG  PENINGKATAN BAIK 
BIDANG PENGELOLAAN AIR  BIDANG PENGELOLAAN AIR  KAPASITAS SDM, 
LIMBAH DOMESTIK  PENGELOLAAN AIR LIMBAH  DI INSTANSI 
LIMBAH  LIMBAH DOMESTIK  PELATIHAN DI 
MENINGKAT  DOMESTIK MENINGKAT  PEMERINTAHAN, 
BIDANG 
SWASTA MAUPUN 
PENGELOLAAN AIR 
LEMBAGA 
LIMBAH 
MASYARAKAT DI 
TAHUN 2014 

11%  PENINGKATAN 
WARGA  JUMLAH SARANA 
1. ADANYA POTENSI  MENGURANGI RESIKO  JAMBAN DAN 
BELUM 
PENCEMARAN AKIBAT  PENCEMARAN AKIBAT  SEPTIKTANK 
MEMILIKI  MENINGKATNYA JUMLAH 
WARGA YANG BUANG AIR  DATA  WARGA YANG BUANG AIR  TIDAK ADA LAGI WC  100% WARGA  INDIVIDUAL YANG 
JAMBAN  WARGA YANG MEMILIKI 
BESAR SEMBARANGAN  STUDI  BESAR SEMBARANGAN  GANTUNG / WC CEMPLUNG  MEMILIKI JAMBAN DI  SESUAI STANDAR 
(DI  JAMBAN SESUAI DENGAN 
KARENA TIDAK MEMILIKI  EHRA 2012  KARENA TIDAK MEMILIKI  / WC TERBANG  TAHUN 2015  TEKNIS DAN 
KAWASAN  STANDAR TEKNIS 
JAMBAN (DI KAWASAN  JAMBAN (DI KAWASAN  KESEHATAN 
KEPADATA
KEPADATAN <25 JW/HA)  KEPADATAN <25 JW/HA)  KHUSUSNYA UNTUK 
N <25 
JW/HA)  KAWASAN DENGAN 
KEPADATAN YANG 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 20  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR  SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

MASIH LAYAK 
PENGGUNAAN 
SISTEM ONSITE 
INDIVIDUAL 

7% 
WARGA 
BELUM 
MEMILIKI  100% DARI JAMBAN 
2. MASIH TERDAPAT JAMBAN  JAMBAN   DATA  YANG ADA SUDAH 
YANG TIDAK SESUAI STANDAR  SESUAI  STUDI          SESUAI DENGAN    
TEKNIS/STANDAR KESEHATAN  STANDAR  EHRA 2012  STANDAR TEKNIS 
TEKNIS  TAHUN 2015 
DAN 
KESEHATA

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 21  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR  SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

MENGKOMUNALISAS
IKAN SISTEM 
PENGELOLAAN AIR 
LIMBAH DENGAN 
PEMBANGUNAN IPAL 
1. ADANYA POTENSI  11%  MENGURANGI POTENSI  KOMUNAL (SKALA 
PENCEMARAN AKIBAT  WARGA  PENCEMARAN AKIBAT  MENINGKATNYA JUMLAH  PERMUKIMAN) 
JAMBAN WARGA YANG TIDAK  MASIH  JAMBAN WARGA YANG TIDAK  WARGA YANG MEMILIKI   TIDAK ADA LAGI WARGA  UNTUK 
DATA  100% MUARA TINJA 
MEMILIKI/TIDAK BERMUARA  BELUM  MEMILIKI/TIDAK BERMUARA  TANGKI SEPTIK  YANG MUARA AKHIR  MENANGGULANGI 
STUDI  WARGA KE TANGKI 
KE  TANGKI SEPTIK  MEMILIKI  KE  TANGKI SEPTIK  (DIKAWASAN YANG  TINJANYA BERMUARA  WARGA YANG 
EHRA 2012  SEPTIK 
(DIKAWASAN YANG  TANGKI  (DIKAWASAN YANG  DIPROYEKSIKAN MEMILIKI  SELAIN KE TANGKISEPTIK  BELUM MEMILIKI 
DIPROYEKSIKAN MEMILIKI  SEPTIKTAN DIPROYEKSIKAN MEMILIKI  KEPADATAN >50 JIWA/HA)  TANGKI SEPTIK DAN 
KEPADATAN >50 JIWA/HA)  K  KEPADATAN >50 JIWA/HA)  MENCEGAH 
PENCEMARAN PADA 
WILAYAH DENGAN 
PROYEKSI 
KEPADATAN > 50 
JIWA/HA  

2. ADANYA POTENSI  MENCEGAH POTENSI  MENINGKATNYA  20 % WARGA PADA 


KONTAMINASI BAKTERI E COLI  KONTAMINASI BAKTERI E COLI  PENGGUNAAN SISTEM  CAKUPAN LAYANAN SISTEM  KAWASAN LAYAK 
PADA TANAH DAN AIR TANAH       PADA TANAH DAN AIR TANAH  PENGOLAHAN LIMBAH  KOMUNAL MENINGKAT  KOMUNAL 
  
AKIBAT PENGGUNAAN SISTEM  AKIBAT PENGGUNAAN  KOMUNAL (KOMUNALISASI)  TERLAYANI IPAL 
ONSITE INDIVIDUAL PADA  SISTEM ONSITE INDIVIDUAL  PADA KAWASAN DENGAN 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 22  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR  SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

KEPADATAN PENDUDUK >50  PADA KEPADATAN  KEPADATAN PENDUDUK >50 


JIWA/HA  PENDUDUK >50 JIWA/HA  JIWA/HA 

7% 
WARGA 
MASIH 
MENGURANGI POTENSI 
BELUM 
1. ADANYA POTENSI  PENCEMARAN AKIBAT 
MEMILIKI  100% WARGA  PENANGANAN 
PENCEMARAN AKIBAT  JAMBAN WARGA YANG TIDAK  MENINGKATNYA JUMLAH 
JAMBAN  DATA  TIDAK ADA LAGI WC  PESISIR MEMILIKI  KHUSUS SISTEM 
WARGA YANG BUANG AIR  MEMILIKI/TIDAK BERMUARA  WARGA YANG MEMILIKI  
YANG  STUDI  GANTUNG / WC CEMPLUNG  SARANA  PENGELOLAAN AIR 
BESAR SEMBARANGAN  KE  TANGKI SEPTIK  TANGKI SEPTIK 
SESUAI  EHRA 2012  / WC TERBANG  PENGELOHAN AIR  LIMBAH UNTUK 
KARENA TIDAK MEMILIKI  (DIKAWASAN PESISIR)  (DIKAWASAN PESISIR) 
STANDAR  LIMBAH  KAWASAN PESISIR 
JAMBAN DI DAERAH PESISIR  DENGAN TEKNOLOGI YANG 
TEKNIS 
TEPAT 
DAN 
KESEHATA

2. PERLUNYA PEMILIHAN  TIDAK ADA LAGI SARANA 
TEKNOLOGI PENGELOLAAN  PENGELOLAAN AIR LIMBAH 
           YANG TIDAK SESUAI       
AIR LIMBAH YANG TEPAT 
UNTUK KAWASAN PESISIR  KARAKTERISTIK KAWASAN 
PESISIR, BAIK DARI SEGI 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 23  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR  SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

TEKNIS MAUPUN NON 
TEKNIS 

100% 
WARGA 
MASIH  25 % WARGA YANG 
MEMBUA BERMUKIM 
ADANYA POTENSI  NG GREY  MENGURANGI POTENSI  BERKURANGNYA POTENSI  DIKAWASAN LAYAK 
DATA DSS 
PENCEMARAN AKIBAT  WATER  PENCEMARAN AKIBAT  PENCEMARAN AKIBAT  SISTEM ONSITE 
DAN STUDI 
WARGA MASIH MEMBUANG  (AIR  WARGA MASIH MEMBUANG  WARGA MASIH MEMBUANG  INDIVIDUAL  PENANGANAN GREY 
TEKNIS  WARGA MEMILIKI 
GREY WATER (AIR BUANGAN)  BUANGAN)  GREY WATER (AIR BUANGAN)  GREY WATER (AIR  MEMILIKI  WATER DI KAWASAN 
KOTA  PENGOLAHAN GREY WATER 
KE BADAN TANAH ATAU  KE BADAN  KE BADAN TANAH ATAU  BUANGAN) KE BADAN  PENGOLAHAN GREY  PERMUKIMAN 
KENDARI 
BADAN AIR TANPA  TANAH  BADAN AIR TANPA  TANAH ATAU BADAN AIR  WATER SEBELUM 
2012 
PENGOLAHAN  ATAU  PENGOLAHAN  TANPA PENGOLAHAN  DILEPAS KE BADAN 
BADAN AIR  TANAH ATAU BADAN 
TANPA  AIR 
PENGOLAH
AN 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 24  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR  SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

78 % 
WARGA 
MEMBUA
NG KE 
TANGKI 
SEPTIK, 
NAMUN 
HANYA 
1,6% YANG  PENDATAAN DAN 
TERDATA  MENGURANGI POTENSI  BERKURANGNYA POTENSI 
ADANYA POTENSI  PENINGAKATAN 
PENCEMARAN AKIBAT  PENCEMARAN AKIBAT 
PENCEMARAN AKIBAT TANGKI  MELAKUK 20% WARGA  MUTU TANGKI 
AN  DATA  TANGKI SEPTIK YANG  TANGKI SEPTIK YANG  BERTAMBAHNYA JUMLAH 
SEPTIK YANG BOCOR/TIDAK  MELAKUKAN  SEPTIK WARGA, 
SESUAI STANDAR TEKNIS  PENYEDOT STUDI  BOCOR/TIDAK SESUAI  BOCOR/TIDAK SESUAI  PELANGGAN PENYEDOTAN 
PENYEDOTAN DI  (KHUSUSNYA 
AN  EHRA 2012  STANDAR TEKNIS  STANDAR TEKNIS  TINJA 
(DIKAWASAN DENGAN  TAHUN 2015  DIKAWASAN 
SEHINGGA  (DIKAWASAN DENGAN  (DIKAWASAN DENGAN 
KEPADATAN <25 JW/HA)  DENGAN KEPADATAN 
TERINDIKA KEPADATAN <25 JW/HA)  KEPADATAN <25 JW/HA) 
<25 JW/HA) 
SI BAHWA 
LEBIH DARI 
50% 
TANGKI 
SEPTIK 
WARGA 
MENGALA
MI 
KEBOCORA

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 25  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR  SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       


(KEPASTIA
N JUMLAH 
TANGKI 
YANG 
BOCOR 
MEMERLU
KAN 
PENDATAA

LANJUTAN

PERKIRAA
N JUMLAH 
LUMPUR 
TINJA  20 % TANGKI SEPTIK 
TERANGKU HASIL 
DI KAWASAN 
T  STUDI  BERKURANGNYA TANGKI 
         DENGAN KEPADATAN    
SEBANYAK  TEKNIS  SEPTIK YANG BOCOR 
<25 JIWA/HA AMAN 
633  2012 
DARI KEBOCORAN 
M3/TAHU

(SUMBER 
EHRA 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 26  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR  SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

2012) DARI 
ESTIMASI 
LUMPUR 
TINJA 
KOTA 
KENDARI 
SELAMA 
SETAHUN 
SEBANYAK 
55.450 
M3/TAHU

PERKIRAA HASIL  PENINGKATAN 


MENINGKATKAN JUMLAH  MENINGKATNYA LUMPUR  JUMLAH LUMPUR TINJA  20% JUMLAH 
N JUMLAH  STUDI  SARANA 
LUMPUR TINJA YANG  TINJA YANG TERANGKUT  YANG TERANGKUT  LUMPUR TINJA 
LUMPUR  TEKNIS  OPERASIONAL AIR 
KURANGNYA SARANA  TERANGKUT KE IPLT  DAN TEROLAH KE IPLT  BERTAMBAH  TERANGKUT KE IPLT 
TINJA  2012  LIMBAH 
OPERASIONAL PENGELOLAAN 
TERANGKU
AIR LIMBAH 
T  PENAMBAHAN 
   SEBANYAK  PELAYANAN MOBIL 
JUMLAH PELANGGAN 
633  TINJA SEIRING 
           MOBIL PENYEDOT TINJA    
M3/TAHU DENGAN 
BERTAMBAH 
N  PENINGKATAN 
(SUMBER  PELANGGAN 
EHRA 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 27  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR  SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

2012) DARI 
ESTIMASI 
LUMPUR 
TINJA 
KOTA 
KENDARI 
SELAMA 
SETAHUN 
SEBANYAK 
55.450 
M3/TAHU

  

PENAMBAHAN 
ARMADA 
PENGANGKUT DAN 
SARANA 
                
PENDUKUNG 
LAYANAN 
PENGAKUTAN TINJA 
LAINNYA 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 28  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR  SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

ADANYA POTENSI  1. SELURUH VOLUME 
MENINGKATKAN IPLT SESUAI 
PENCEMARAN LINGKUNGAN  LUMPUR TINJA YANG  MELAKUKAN 
STANDAR TEKNIS BAIK DARI  TEROLAHNYA LUMPUR  1. HASIL OLAHAN AMAN 
AKIBAT LUMPUR TINJA YANG  MASUK KE IPLT  REHABILITASI DAN 
     PENGOLAHAN LUMPUR TINJA  TINJA DI IPLT SESUAI  DIGUNAKAN DAN AMAN 
MASUK KE IPLT BELUM  TEROLAH SESUAI  OPTIMALISASI 
HINGGA EFLUEN YANG  DENGAN STANDAR TEKNIS  DIBUANG KE LINGKUNGAN 
DIOLAH SESUAI STANDAR   STANDAR TEKNIS  FUNGSI IPLT 
DIHASILKAN 
TEKNIS  PADA TAHUN 2014 

2. 
DILAKSANAKANNYA 
2. UJI KELAYAKAN HASIL 
UJI KELAYAKAN PADA 
OLAHAN LUMPUR TINJA 
              PROSES DAN HASIL    
IPLT DILAKUKAN SECARA 
OLAHAN IPLT SECARA 
RUTIN OLEH DINAS TERKAIT 
BERKALA DIMULAI 
PADA TAHUN 2013 

3. IPLT MEMILIKI LEMBAGA 
                   
PENGELOLA 

ADANYA RESIKO 
ADANYA  MENCEGAH POTENSI  DILAKSANAKANNYA 
PENCEMARAN AIR LIMBAH  TERENCANANYA SISTEM  ADANYA PERENCANAAN  PERENCANAAN 
PROYEKSI  HASIL  PENCEMARAN TANAH DAN  PERENCANAAN 
AKIBAT PENINGKATAN  OFFSITE DALAM UPAYA  SISTEM OFFSITE SKALA  SISTEM OFFSITE 
KEPADATA PROYEKSI  AIR TANAH, PENINGKATAN  SISTEM OFFSITE 
KEPADATAN PENDUDUK  MENCEGAH POTENSI  KOTA DENGAN TEKNOLOGI  TERPUSAT SKALA 
N >100  PENDUDU KADAR BOD KHUSUSNYA  TERPUSAT SKALA 
PROYEKSI JANGKA PANJANG  PENCEMARAN TANAH DAN  PENGOLAHAN LIMBAH  KOTA DENGAN 
JIWA/HA  K  DIKAWASAN DENGAN  KOTA DENGAN 
DI BEBERAPA KAWASAN DI  AIR TANAH, PENINGKATAN  YANG LEBIH MAJU  TEKNOLOGI 
PADA 10  KEPADATAN >100 JIWA/HA  TEKNOLOGI 
KOTA KENDARI  KADAR BOD KHUSUSNYA  PENANGANAN 
HINGGA  PENANGANAN 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 29  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR  SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

15 TAHUN  DIKAWASAN DENGAN  LIMBAH YANG LEBIH  LIMBAH YANG LEBIH 


KEDEPAN  KEPADATAN >100 JIWA/HA  MAJU  MAJU 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 30  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
5.4.2. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Persampahan

Tabel 5.7. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan


 

DATA DASAR
ISU STRATEGIS 
SUMBER  TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR SASARAN  TARGET  STRATEGI 
/PERMASALAHAN  NILAI  & 
TAHUN 

PERSAMPAHAN     

PENGEMBANGAN & 
PENGELOLAAN 
PERSAMPAHAN SKALA KOTA  PENGEMBANGAN DAN  PENYUSUNAN RENCANA 
SELURUH KEGIATAN  SELURUH KEGIATAN 
BELUM TERENCANA  PENGELOLAAN   INDUK/MASTER PLAN  MENYUSUN  MASTER 
BIDANG PERSAMPAHANN  BIDANG PERSAMPAHAN 
DENGAN BAIK KARENA      PERSAMPAHAN SKALA  JANGKA MENENGAH  PERSAMPAHAN SKALA 
MENGACU PADA MASTER  TELAH MENGACU DAN 
TIDAK MEMILIKI MASTER  KOTA MENGACU PADA  PERSAMPAHAN KOTA  KOTA 
PLAN   SESUAI MASTER PLAN 
PLAN  MASTER PLAN  PADA TAHUN 2013 

1.SOS &IMPLEMENTASI 
PERWALI/PERDA TTG 
KURANGNYA SOSIALISASI &  MENINGKATKAN  PENGOLAHAN 
SOSIALISASI DAN 
IMPLEMENTASI  PELAKSANAAN  PERSAMPAHAN 
PENERAPAN MANAJEMEN 
MANAJEMEN      MANAJEMEN     
PENGELOLAAN  2. SOS.& IMPLEMETASI 
PENGELOLAAN  PENGELOLAAN 
PERSAMPAHAN 
PERSAMPAHAN  PERSAMPAHAN  MASTER PLAN DAN 
MANAJ.PENGELOL.PER
SAMPAHAN 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 31  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR
ISU STRATEGIS 
SUMBER  TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR SASARAN  TARGET  STRATEGI 
/PERMASALAHAN  NILAI  & 
TAHUN 

PERSAMPAHAN     

3PEMANTAUANA DAN 
EVALUASI PENERAPAN 
PERDA MASTER PLAN 
DAN 
MANJ.PERSAMPAHAN. 

SDM YANG 
BERKOMPETEN DI 
PENINGKATAN 
BIDANG PENGELOLAAN 
MENINGKATKAN  KAPASITAS SDM DI 
SUMBER DAYA MANUSIA  JUMLAH SUMBER DAYA  AIR LIMBAH DOMESTIK 
MASIH KURANGNYA  KUALITAS DAN  BIDANG AIR LIMBAH 
YANG BERKOMPETEN DI  MANUSIA YANG  MENGALAMI 
SUMBERDAYA MANUSIA DI  KUANTITAS SDM DI  MELALUI PENGUATAN 
    BIDANG PENGELOLAAN AIR  BERKOMPETEN DI BIDANG  PENINGKATAN BAIK DI 
BIDANG PENGELOLAAN  BIDANG  KAPASITAS SDM, 
LIMBAH DOMESTIK  PENGELOLAAN AIR LIMBAH  INSTANSI 
PERSAMPAHAN  PENGELOLAAN  PELATIHAN DI BIDANG 
MENINGKAT  DOMESTIK MENINGKAT  PEMERINTAHAN, 
PERSAMPAHAN  PENGELOLAAN AIR 
SWASTA MAUPUN 
LIMBAH 
LEMBAGA MASYARAKAT 
DI TAHUN 2014 

PENGURANGAN TIMBULAN  VOLUME  DATA  MENURUNKAN  PENINGKATAN  1. TIMBULAN SAMPAH  1. MENGURANGI 20%  PELAKSANAAN 


SAMPAH DOMESTIK DARI  SAMPAH  DINAS  VOLUME SAMPAH  PELAKSANAAN PRAKTEK 3R,  DOMESTIK BERKURANG  VOLUME SAMPAH 
PENGELOLAAN 
SUMBERNYA (RUMAH  RUMAH  KEBERSI RUMAH  KHUSUSNYA DI WILAYAH  20% DARI 2,43  RUMAH TANGGA 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 32  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR
ISU STRATEGIS 
SUMBER  TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR SASARAN  TARGET  STRATEGI 
/PERMASALAHAN  NILAI  & 
TAHUN 

PERSAMPAHAN     

TANGGA) MASIH SANGAT  TANGGA  HAN  TANGGA/DOMESTIK  KELURAHAN DENGAN  L/ORG/HARI MENJADI  YANG DIBUANG KE  SAMPAH DARI 


MINIM  YANG  2012  DENGAN  KEPADATAN >50 Jiwa/Ha  1,944 LITER/ORG/HARI  TPA DARI 281,21  SUMBERNYA 
DIBUANG KE  MENINGKATKAN  2. JUMLAH RUMAH  M3/HARI  
  TANGGA YANG  MENJADI224,97 
TPA =   PENGOLAHAN 
MELAKSANAKAN  M3/HARI PADA 
281,21  SAMPAH PADA  PRAKTEK 3R BERJUMLAH  TAHUN 2017 
M3/HARI  SUMBERNYA  50 % PADA TAHUN 2017  2. MENGURANGI 
3. MENINGKATNYA  TIMBULAN SAMPAH 
PRODUKSI KOMPOS  RUMAH TANGGA 
RUMAH TANGGA  DARI 2,43 
L/ORG/HARI 
MENJADI1,944 
L/ORG/HARI 

MASIH TERDAPAT TITIK‐
SELURUH DAERAH 
TITIK LOKASI PEMBUANGAN  AREA PERMUKIMAN 
PERMUKIMAN BEBAS DARI 
SAMPAH RUMAH TANGGA  YANG MASUK DALAM 
MENGURANGI TITIK‐ TITIK‐TITIK TIMBUNAN  PENINGKATAN 
ILEGAL DI PERMUKIMAN  SISTEM PENGUMPULAN 
TITIK LOKASI  SAMPAH ILEGAL DI TAHUN  SARANA DAN 
DISEBABKAN MASIH  TIDAK LANGSUNG, 
PEMBUANGAN  2017  TIDAK TERDAPAT LAGI  PRASARANA 
RENDAHNYA CAKUPAN      TERLAYANI ARMADA 
SAMPAH RUMAH  TIMBUNAN SAMPAH ILEGAL  PENGELOLAAN 
LAYANAN ARMADA    PENGUMPULAN 
TANGGA ILEGAL DI  SAMPAH DI TINGKAT 
PENGUMPULAN SETEMPAT  SETEMPAT (GEROBAK 
PERMUKIMAN    BASIS 
(BAIK ITU DI KAWASAN  DAN MOTOR SAMPAH)  
PRIORITAS 3R MAUPUN DI  2017 
 
KAWASAN NON 3R) 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 33  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR
ISU STRATEGIS 
SUMBER  TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR SASARAN  TARGET  STRATEGI 
/PERMASALAHAN  NILAI  & 
TAHUN 

PERSAMPAHAN     

MENINGKATKAN 
CAKUPAN LAYANAN 
ARMADA  KAWASAN PERMUKIMAN 
ADANYA PEMISAHAN 
PENGUMPULAN  YANG DILAYANI  LAYANAN 
      SAMPAH PADA ARMADA     
SETEMPAT TERUTAMA  ARMADA PENGANGKUTAN 
PENGANGKUTAN SETEMPAT 
ARMADA  SETEMPAT MENINGKAT 
PENGANGKUTAN 
SETEMPAT 3R 

ADANYA INDIKASI  MENGURANGI  1. TIDAK ADA TPS YANG  1. SELURUH WILAYAH 


PENCEMARAN   POTENSI  MENGOPTIMALKAN  MELUBER SAMPAHNYA  MEMILIKI TPS YANG  MELAKUKAN 
LINGKUNGAN YANG  PENCEMARAN  SELURUH TPS YANG  2. TIDAK ADA TPS BARU  TERINTEGRASI  PENGELOLAAN 
    TERINTEGRASI DENGAN  YANG DIBANGUN TANPA  DENGAN RUTE 
DIAKIBATKAN OLEH  LINGKUNGAN YANG  SAMPAH PADA 
RUTE PENGANGKUTAN  KOORDINASI DENGAN  PENGANGKUTAN DI 
SAMPAH DI TPS YANG  DIAKIBATKAN OLEH  KOMPONEN FUNGSI 
SAMPAH  INSTANSI TERKAIT  TAHUN 2017 
MELUBER ATAU TIDAK  SAMPAH DI TPS YANG  3. SELURUH TPS MEMILIKI  2. SELURUH TPS  TEMPAT 
TERANGKUT/TERLAMBAT  MELUBER ATAU TIDAK  SEKAT PEMISAH  MENDUKUNG 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 34  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR
ISU STRATEGIS 
SUMBER  TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR SASARAN  TARGET  STRATEGI 
/PERMASALAHAN  NILAI  & 
TAHUN 

PERSAMPAHAN     

TERANGKUT OLEH ARMADA  /TERLAMBAT  4. TIDAK ADA WARGA  PEMISAHAN SAMPAH  PENAMPUNGAN 


PENGANGKUTAN SAMPAH  TERANGKUT  YANG MEMBUANG  (ORGANIK & NON  SEMENTARA 
SAMPAH DOMESTIK KE  ORGANIK) 
BADAN  TPS SETELAH JAM 
LINGKUN MELAKUKAN PROSES  PENGANGKUTAN 
BELUM BERJALANNYA  TERLAKSANANYA PROSES 
GAN  PEMISAHAN SAMPAH 
PEMISAHAN  SAMPAH PADA  PEMILAHAN SAMPAH PADA 
1129 TPS  HIDUP  PADA TEMPAT 
TEMPAT PENAMPUNGAN  TEMPAT PENAMPUNGAN 
KOTA  PENAMPUNGAN 
SAMPAH SEMENTARA  SEMENTARA 
KENDARI  SEMENTARA 
2012 

TPST YANG ADA BERFUNGSI 
SELURUH TPST YANG 
MAKSIMAL DALAM 
1. TPST YANG TELAH  TELAH ADA BERFUNGSI 
BELUM MAKSIMALNYA  1. MELAKUKAN  PENGOLAHAN DAN 
DINAS  TERBANGUN DI TINJAU  SECARA MAKSIMAL 
PENGOLAHAN SAMPAH  REVITALISASI  FUNGSI  PENGURANGAN SAMPAH DI 
KEBERSI KEMBALI BAIK DARI SEGI  DALAM PENGOLAHAN 
PADA TEMPAT  TPST YANG ADA   TINGKAT KAWASAN 
HAN  FASILITAS MAUPUN  DAN PENGURANGAN 
PENGOLAHAN SAMPAH  11 TPST  2. MENAMBAH  PENGELOLAANNYA  KAWASAN DENGAN  SAMPAH 
KOTA 
TERPADU, KHUSUSNYA DI  SARANA PENGOLAHAN  TINGKAT KEPADATAN > 50 
KENDARI  2. PEMBANGUNAN BARU   
DAERAH DENGAN   SAMPAH TERPADU  JIWA/Ha MEMILIKI 
2012  TPST DI BEBERAPA 
KEPADATAN > 50 JIWA/hA  TINGKAT KAWASAN  PENGOLAHAN SAMPAH 
KAWASAN  ADANYA PENGOLAHAN 
SEMENTARA YANG  DAN PENGURANGA 
BERSIFAT 3R  SAMPAH PADA DI 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 35  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR
ISU STRATEGIS 
SUMBER  TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR SASARAN  TARGET  STRATEGI 
/PERMASALAHAN  NILAI  & 
TAHUN 

PERSAMPAHAN     

KAWASAN PADAT PADA 
TPST BARU 

1. MENGURANGI BIAYA 
OM  1. MENURUNKAN 20% 
MENINGKATKAN  2. WAKTU  1. MENURUNNYA BIAYA 
TERDAPAT WILAYAH‐ BIAYA O & M  PEMBANGUNAN 
PENGANGKUTAN  OM 
EFISIENSI DALAM 
WILAYAH YANG LETAKNYA      MENJADI PENDEK  2. BERKURANGNYA  STASIUN PENGELOLA 
PENGANGKUTAN  2. MENGURANGI 10% 
JAUH DARI TPA  3. EVISIENSI JUMLAH  JUMLAH SAMPAH YANG  ANTARA (SPA) 
SAMPAH  JUMLAH SAMPAH YANG 
ARMADA  MASUK KE TPA 
4. MENGURANGI  JUMLAH  TERANGKUT KE TPA 
SAMPAH YANG MASUK 
KE TPA 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 36  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR
ISU STRATEGIS 
SUMBER  TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR SASARAN  TARGET  STRATEGI 
/PERMASALAHAN  NILAI  & 
TAHUN 

PERSAMPAHAN     

1. TIDAK ADA TPS YANG 
MELUBER SAMPAHNYA 
MENGHILANGKAN  2. DIPISAHNYA SAMPAH  PENAMBAHAN ARMADA 
PENCEMARAN  MENINGKATKAN CAKUPAN  ORGANIK DAN NON  PENGANGKUTAN BARU 
MASIH TERDAPAT WILAYAH  ORGANIK DI TRUK 
LINGKUNGAN AKIBAT  LAYANAN PENGANGKUTAN  YANG DISESUAIKAN 
YANG SAMPAHNYA TIDAK  SAMPAH 
    SAMPAH YANG TIDAK  SAMPAH DARI 80%  DENGAN KEBUTUHAN   
TERANGKUT OLEH ARMADA  3. BIAYA O&M  DAPAT 
TERANGKUT OLEH  MENJADI 100% DI TAHUN  SISTEM DAN YANG 
TRUK SAMPAH  DITEKAN 
ARMADA  2015  4. KEGIATAN  MENDUKUNG 
PENGANGKUT  PENGANGKUTAN  PEMISAHAN SAMPAH 
SAMPAH LEBIH EFISIEN 
DAN OPTIMAL 

MENINGKATKAN 
TEKNOLOGI  PENGOLAHAN  MENINGKATKAN 
MENGURANGI 
AKHIR TPA AGAR LEBIH  TEKNOLOGI YANG 
ADANYA INDIKASI  PENCEMARAN  TIDAK LAGI TERJADI 
RAMAH LINGKUNGAN  DIGUNAKAN TPA 
TERJADIMYA PENCEMARAN      LINGKUNGAN YANG  PENCEMARAN LNGKUNGAN   
MENJADI SANITARY 
LINGKUNGAN DI TPA  DITIMBULKAN OLEH  DI TPA 
  LANDFILL DI TAHUN 
TPA 
2014 
 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 37  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
5.4.3. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Drainase

Tabel 5.8.Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase


 

DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
SUMBER  TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN 
NILAI  DAN  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 DRAINASE                     

MEWUJUDKAN SISTEM 
MASIH BANYAK  DRAINASE YANG  PERENCANAAN SISTEM  PERENCANAAN SISTEM, 
TERSUSUNNYA MASTER 
PEMBANGUNAN DAN  TERENCANA,  DRAINASE YANG   TAHAPAN, CAKUPAN 
PLAN DAN RENCANA 
PENGELOLAAN DRAINASE  TERINTEGRASI DAN  TERENCANA DAN MENGACU  LAYANAN, OPSI TEKNOLOGI  PENYUSUNAN/REVIEW 
JANGKA MENENGAH 
YANG BELUM TERENCANA,  ‐    SESUAI STANDAR  KEPADA  DAN KELEMBAGAAN TELAH  MASTER PLAN 
PENGELOLAAN 
TERINTEGRASI DAN BELUM   TEKNIS MULAI DARI  KERANGKA/GUIDELINE  MENGACU PADA MASTER  DRAINASE SKALA KOTA 
DRAINASE KOTA TAHUN 
MEMILIKI ACUAN/STANDAR  USER INTERFACE  YANG JELAS HINGGA 5  PLAN/RENCANA INDUK 
2014 
TEKNIS  HINGGA  (LIMA) TAHUN KEDEPAN.  DRAINASE 
KEPEMROSESAN AKHIR 

MEWUJUDKAN  TERSUSUNNYA DAN 
SELURUH PEMBANGUNAN  PEMBANGUNAN SISTEM 
BELUM ADANYA KEBIJAKAN  KEBIJAKAN YANG  TERIMPLEMENTASIKANN
SISTEM DRAINASE  DRAINASE TELAH MENGACU  PENYUSUNAN 
MENGENAI ATURAN UMUM  MENGATUR MENGENAI  YA PERATURAN DAN 
MENGACU PADA STANDAR  PADA STANDAR ATURAN  PERATURAN DAERAH 
DAN ATURAN TEKNIS YANG  ATURAN UMUM,  KEBIJAKAN MENGENAI 
‐    ATURAN BAIK ITU ATURAN  BAIK ITU ATURAN UMUM,  MENGENAI 
MENGATUR  ATURAN TEKNIS DAN  PEMBANGUNAN DAN 
UMUM, ATURAN TEKNIS  ATURAN TEKNIS DAN  PENGELOLAAN 
PEMBANGUNAN DAN  ATURAN  PENGELOLAAN 
DAN ATURAN  ATURAN PENGELOLAAN  DRAINASE 
PENGELOLAAN DRAINASE  DRAINASE PADA TAHUN 
PENGELOLAAN  PENGELOLAAN DRAINASE  DRAINASE 
2014 
DRAINASE DARI USER 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 38  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
SUMBER  TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN 
NILAI  DAN  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 DRAINASE                     

INTERFACE HINGGA KE 
PEMROSESAN AKHIR 

SDM YANG 
PENINGKATAN 
BERKOMPETEN DI 
KAPASITAS SDM DI 
MENINGKATKAN  BIDANG PERENCANAAN, 
JUMLAH SUMBER DAYA  BIDANG 
KUALITAS DAN  SUMBER DAYA MANUSIA  PEMBANGUNAN DAN 
MASIH KURANGNYA  MANUSIA YANG  PERENCANAAN, 
KUANTITAS SDM DI  YANG BERKOMPETEN DI  PENGELOLAAN 
SUMBERDAYA MANUSIA DI  BERKOMPETEN DI BIDANG  PEMBANGUNAN DAN 
BIDANG  BIDANG PERENCANAAN,  DRAINASE MENGALAMI 
BIDANG PEMBANGUNAN  ‐    PERENCANAAN,  PENGELOLAAN 
PERENCANAAN,  PEMBANGUNAN DAN  PENINGKATAN BAIK DI 
DAN PENGELOLAAN  PEMBANGUNAN DAN  DRAINASE MELALUI 
PEMBANGUNAN DAN  PENGELOLAAN DRAINASE  INSTANSI 
DRAINASE  PENGELOLAAN DRAINASE  PENGUATAN 
PENGELOLAAN  MENINGKAT  PEMERINTAHAN, 
MENINGKAT  KAPASITAS SDM, 
DRAINASE  SWASTA MAUPUN 
PELATIHAN DI BIDANG 
LEMBAGA MASYARAKAT 
DRAINASE 
DI TAHUN 2014 

BELUM OPTIMALNYA  MENINGKATKAN   SELURUH 


PENGAWASAN DALAM  PENGAWASAN,  MENINGKATNYA JUMLAH  JUMLAH SALURAN  PEMBANGUNAN   MELAKUKAN 
PEMBANGUNAN DAN  ‐    SINKRONISASI  SALURAN DRAINASE YANG  DRAINASE YANG BERFUNGSI  DRAINASE MELALUI  PENGAWASAN DAN 
PENGELOLAAN DRAINASE  PEMBANGUNAN  BERFUNGSI DENGAN BAIK  DENGAN BAIK MENINGKAT  PENGAWASAN SERTA  SINKRONISASI 
SERTA SINKRONISASI  DRAINASE TERSIER DI  SINKRON DENGAN 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 39  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
SUMBER  TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN 
NILAI  DAN  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 DRAINASE                     

PEMBANGUNAN DRAINASE  KAWASAN  RENCANA INDUK  PEMBANGUNAN 


TERSIER DI KAWASAN  PERMUKIMAN  DRAINASE KOTA  DRAINASE 
PERMUKIMAN DENGAN  DENGAN RENCANA 
RENCANA INDUK DRAINASE  INDUK DRAINASE KOTA   
KOTA 

MENINGKATNYA  PENGELOLAAN DRAINASE 
                
PENGELOLAAN DRAINASE  MENINGKAT 

SINKRONISASI DAN 
INTEGRASI PEMBANGUNAN 
DRAINASE MENINGKAT 

 
MENINGKATNYA 
SINKRONISASI DAN   
                
INTEGRASI PEMBANGUNAN 
 
DRAINASE 
 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 40  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
SUMBER  TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN 
NILAI  DAN  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 DRAINASE                     

MASIH KURANGNYA  MENINGKATKAN 
MENINGKATNYA CAKUPAN  CAKUPAN LAYANAN  PENINGKATAN 
CAKUPAN LAYANAN       CAKUPAN LAYANAN    
LAYANAN DRAINASE  DRAINASE MENINGKAT  JARINGAN DRAINASE 
DRAINASE  DRAINASE 

47% 
20% JARINGAN 
CAKUPAN 
DINAS  DRAINASE PRIMER 
   LAYANAN             
PU 2011  MENINGKAT HINGGA 
DRAINASE 
TAHUN 2017 
PRIMER 

24% 
12% JARINGAN 
CAKUPAN 
DINAS  DRAINASE SEKUNDER 
   LAYANAN             
PU 2011  MENINGKAT HINGGA 
DRAINASE 
TAHUN 2017 
SEKUNDER 

47% 
12% JARINGAN 
CAKUPAN 
DINAS  DRAINASE SEKUNDER 
   LAYANAN             
PU 2011  MENINGKAT HINGGA 
DRAINASE 
TAHUN 2017 
TERSIER 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 41  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
SUMBER  TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN 
NILAI  DAN  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 DRAINASE                     

MENCIPTAKAN  MELAKUKAN 
MASIH TERDAPAT  LINGKUNGAN  TIDAK ADA LAGI  PENGAWASAN, 
7089,41 HA  AREA PERMUKIMAN BEBAS 
TERDAPAT TITIK‐TITIK  DINAS  PERMUKIMAN YANG  MENGURANGI AREA  GENANGAN DI AREA  PENGENDALIAN 
LUAS AREA  DARI GENANGAN TAHUN 
GENANGAN DI AREA  PU 2011  BERSIH SEHAT DAN  GENANGAN  PERMUKIMAN PADA  TERHADAP SUMBER 
GENANGAN  2017 
PERMUKIMAN   NYAMAN BEBAS  TAHUN 2017  GENANGAN DAN 
GENANGAN  BANJIR 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 42  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
5.4.4. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene

Tabel 5.9. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian PHBS dan Promosi Higiene
 

DATA DASAR
ISSU STRATEGIS & 
TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER 
NILAI 
&TAHUN 

P H B S               

1. MELAKUKAN 
KAMPANYE/EDUKA
SI/SOSIALISASI/ADV
OKASI 
PENINGKATAN 
PENINGKATAN  KEPEDULIAN BAGI 
MENINGKATNYA 
MASIH KURANGNYA  1. MENINGKATNYA JUMLAH  KESADARAN  GERAKAN PHBS 
KESADARAN WARGA  1. WARGA MENDAPATKAN 
INFORMASI DAN SARANA  MASYARAKAT SADAR  MASYARAKAT DAN  (CTPS, STOP BABS 
TERHADAP   INFORMASI, MEMILIKI 
PENDUKUNG TERKAIT PHBS  PHBS  PENYEDIAAN SARANA  DAN MEMBUANG 
PENTINGNYA  PENGETAHUAN SERTA 
DI TEMPAT‐TEMPAT      2. TERSEDIANYA SARANA  PENDUKUNG PHBS  SAMPAH PADA 
PERILAKU HIDUP  PENERAPAN PHBS 
STRATEGIS  PENDUKUNG PHBS DI  DAPAT TERCAPAI 50%  TEMPATNYA) DI 
BERSIH DAN SEHAT  2. PENINGKATAN SARANA  SELURUH TEMPAT  PADA TAHUN 2017  TEMPAT‐TEMPAT 
  DALAM KEHIDUPAN  PENDUKUNG PHBS  STRATEGIS  STRATEGIS 
SEHARI‐HARI    2. MENGADAKAN 
PENYULUHAN DAN 
KAMPANYE POLA 
HIDUP BERSIH DAN 
SEHAT (PHBS) 
MELALUI SIARAN 
RADIO ATAU TV 
LOKAL. 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 43  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR
ISSU STRATEGIS & 
TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER 
NILAI 
&TAHUN 

P H B S               

3. MENGADAKAN 
PENYULUHAN DAN 
KAMPANYE POLA 
HIDUP BERSIH DAN 
SEHAT (PHBS) 
MELALUI SIARAN 
RADIO ATAU TV 
LOKAL. 
 

1. MELAKUKAN 
1. TIDAK ADA LAGI SAMPAH  SOSIALISASI TERKAIT 
YANG DIBUANG  PADA TAHUN 2017  PEMBENTUKAN KADER 
SEMBARANGAN  WARGA YANG TELAH  PHBS 
2. SETIAP RUMAH MEMILIKI  DISIPLIN MEMBUANG 
2..MELAKUKAN 
MENINGKATNYA JUMLAH  KERANJANG SAMPAH  SAMPAH PADA 
MENINGKATKAN  PEMBENTUKAN  
WARGA YANG BERPERAN  3. TIDAK ADA LAGI YANG  TEMPATNYA DAN 
PERAN WARGA DALAM  PERAN SERTA  KADER PELAKSANA DI 
    SERTA DALAM PHBS  MENIMBUN DAN  MELAKUKAN 
PHBS MASH MINIM  MASYARAKAT DALAM  TINGKAT BASIS 
MEMBAKAR SAMPAH  PEMILAHAN ATAS 
PHBS    4. WARGA TELAH  SAMPAH RUMAH  3. MELAKUKAN 
MELAKSANAKAN  TANGGA SEBESAR 50%  PENINGKATAN 
PEMILAHAN SAMPAH  KAPASITAS KEPADA 
  KADER PHBS 
 
4. MENGADAKAN 
PERLOMBAAN 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 44  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR
ISSU STRATEGIS & 
TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER 
NILAI 
&TAHUN 

P H B S               

KEGIATAN‐KEGIATAN 
TERKAIT PHBS 

1. MENYUSUN 
PERDA YANG 
MENDUKUNG 
GERAKAN MENDUKUNG  PHBS 
MEWUJUDKAN   TERCIPTANYA LINGKUNGAN  1. MASYARAKAT TELAH  2. MELAKUKAN 
KURANGNYA PERDA YANG  1. SELURUH WARGA 
SELURUH WILAYAH  SEHAT MENJADI KEWAJIBAN  SOSIALISASI DAN 
MENDUKUNG TERCIPTANYA      MENJADI BAGIAN  KOTA MENDUKUNG 
KOTA  SEBAGAI  SELURUH MASYARAKAT  PENYULUHAN 
LINGKUNGAN SEHAT   DALAM MEWUJUDKAN  TERWUJUDNYA 
LINGKUNGAN SEHAT   KOTA MELALUI PERATURAN  TERKAIT PERDA 
LINGKUNGAN SEHAT  LINGKUNGAN SEHAT 
DAERAH  LINGKUNGAN 
SEHAT 
3. MEMBUAT 
KAWASAN 
PERCONTOHAN 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 45  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR
ISSU STRATEGIS & 
TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER 
NILAI 
&TAHUN 

P H B S               

LINGKUNGAN 
SEHAT 

SELURUH PERANGKAT 
DAERAH DAN GURU YANG  SELURUH PERANGKAT  1. MELAKUKAN 
MASIH KURANGNYA  MENINGKATAN  TERKAIT DALAM GERAKAN  DAERAH DAN GURU  PENINGKATAN 
PELAKSANAAN PELATIHAN 
PERANGKAT DAERAH DAN  KAPASITAS SDM BAGI  PHBS TELAH MEMILIKI  YANG TERKAIT DALAM  KAPASITAS 
DAN BIMBINGAN TEKNIS 
GURU YANG DAPAT  PERANGKAT DAERAH  PENGETAHUAN YANG  GERAKAN PHBS  TERHADAP 
    TERKAIT PENERAPAN PHBS 
MELAKUKAN BIMBINGAN  DAN GURU TERKAIT  MEMADAI TERKAIT  MENGIKUTI PELATIHAN  PERANGKAT 
& HIGIENE DI MASYARAKAT 
DAN PELATIHAN TERKAIT  PENERAPAN GERAKAN  PERILAKU SANITASI YANG  DAN BIMBINGAN TEKNIS  DAERAH DAN 
DAN SEKOLAH 
PHBS  PHBS  BAIK DAN BENAR  GURU TERKAIT 
  PHBS 
 

2. MATERI TENTANG   1. MELENGKAPI 
PENINGKATAN  1. MASUKNYA MATERI  1. GURU DAN SISWA TELAH  SARANA FASILITAS 
PHBS & HIGIENE  
PENGETAHUAN DAN  TENTANG  PHBS &  MEMANFAATKAN SARANA  SANITASI SEKOLAH 
TELAH MASUK KE 
KESADARAN SISWA  HIGIENE  KE DALAM  FASLITAS SANITASI SEKOLAH DALAM KURIKULUM 
      TERHADAP PERILAKU  KURIKULUM SEKOLAH  2.  MEMASUKKAN 
SEKOLAH PADA 
SANITASI DI SEKOLAH  2. PELAKSANAAN    MATERI TENTANG  
TAHUN 2014 
YANG BAIK DAN  PELATIHAN DAN  PHBS & HIGIENE  KE 
2. SELURUH  SISWA TELAH  3. PELATIHAN DAN 
BENAR  PRAKTEK TERKAIT  DALAM KURIKULUM 
MENERAPKAN PHBS &  PRAKTEK TERKAIT 
PERILAKU PHBS &  SEKOLAH 
PERILAKU PHBS & 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 46  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
DATA DASAR
ISSU STRATEGIS & 
TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER 
NILAI 
&TAHUN 

P H B S               

HIGIENE SEKOLAH   HIGIENE DI LINGKUNGAN  HIGIENE SEKOLAH   


SISWA  SEKOLAH  KEPADA SISWA DI 
3. TERSEDIANYA  SELURUH SEKOLAH 
SARANA/FASILITAS    SEKOTA KENDARI 
SANITASI TERAKIT PHBS   SELESAI 
SEKOLAH  DILAKSANAKAN  
PADA TAHUN 2015 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 47  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
5.5. Arahan Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
5.5.1 Visi Pembangunan Kota Kendari
Sesuai dengan fungsi utama wilayah Kota Kendari sebagai Pusat Kegiatan
Nasional (PKN), maka Visi pembangunan jangka panjang Kota Kendari,
berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kota Kendari Nomor 10 Tahun 2001 adalah
“Mewujudkan Kota Kendari Tahun 2020 Sebagai Kota Dalam Taman yang
Bertaqwa, Maju, Demokratis dan Sejahtera”.

Untuk mencapai visi tersebut diatas, dijabarkan dalam rumusan langkah –


langkah untuk mewujudkannya sebagai berikut:

1. Misi Lingkungan, Mempertahankan dan meningkatkan kualitas, keseimbangan


dan keserasian lingkungan kota yang indah sejuk sehat dan lestari;
2. Misi SosialKemasyarakatan, mendukung penciptaan suasana kehidupan
masyarakat kota yang agamais, aman, rukun, damai dan harmonis serta
mendorong pemberdayaan lembaga kemasyarakatan untuk semakin berperan
dalam pembangunan kota;
3. Misi Pelayanan Prima, mengembangkan sistem pelayanan yang prima bagi
masyarakat secara adil, cepat, dan transparan, terjangkau (layak harga),
mandiri dan dapat dipertanggungjawabkan (accountable);
4. Misi Perekonomian, mendorong pertumbuhan perekonomian kota yang
berbasis pada ekonomi kerakyatan serta menciptakan iklim yang kondusif bagi
pelaksanaan investasi sesuai potensi daerah.
5. Misi Profesionalisme Aparat, mengembangkan kualitas sumberdaya aparat
yang profesional, bermoral dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas
dan pelayanan.
6. Misi Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance), menciptakan tatanan
pemerintahan yang bersih, demokrasi, berwibawa dan bertanggungjawab.
Tujuan dari Kebijakan Penataan Bangunan dan Lingkungan (RTBL) di Kota
Kendari adalah sebagai berikut :
1. Melindungi ekologi di Kota Kendari
2. Mengembangkan Kota Kendari sebagai kawasan perkotaan yang hidup
(vibrant) dan memungkinkan untuk kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan
pariwisata modern dalam rona arsitektural dan lingkungan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 47

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
3. Mencapai pemanfaatan ruang dengan pola pemakaian campuran yang sesuai
dengan tujuan konservasi dan revitalisasi kawasan pantai.
4. Mengembangkan kesadaran dan peran serta Pemerintah, swasta dan
masyarakat.
Ruang lingkup rencana tata bangunan dan lingkungan kawasan Kota Kendari
meliputi pengaturan, pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan pengembangan
kawasan/lingkungan kawasan Kota Kendari.
Lokasi perencanaan RTBL Kawasan Kota Kendari adalah meliputi :

a. Kecamatan Baruga f. Kecamatan Wua-Wua


b. Kecamatan Kendari g. Kecamatan Poasia
c. Kecamatan Kendari Barat h. Kecamatan Kambu
d. Kecamatan Mandonga i. Kecamatan Kadia
e. Kecamatan Puwatu

5.5.2 Konsep Perancangan Struktur Tata bangunan dan Lingkungan


Konsep perancangan struktur tata bangunan dan lingkungan terkait dengan
konsep struktur ruang secara makro. Lokasi rencana pengembangan kawasan salah
satunya kawasan Kota Lama yang meliputi Kecamatan Kendari Barat dan
Kecamatan Kendari. Fungsi utama wilayah perencanaan yaitu sebagai kawasan
permukiman, perdagangan, jasa, dan pariwisata, adapun Sub – sub pengembangan
kawasan Kota Lama meliputi :
1. Spot 1 (Kel. Watu-watu – Kemaraya)
2. Spot 2 ( Kendari Beach)
3. Spot 3 (Kota Lama)
4. Spot 4 (Pantai Mayaria)
5.5.3 Konsep Komponen Perancangan Kawasan
a. Spot 1 (Kawasan Watu-watu – Kemaraya)
Secara administrasi kawasan Watu-watu – Kemaraya terletak di Kecamatan
Kendari Barat dan terbagi dalam 2 kelurahan yaitu Kelurahan Watu-watu dan
Kemaraya. Luas wilayah perencanaan yaitu 0,521 km² yaitu Kelurahan Watu-watu
seluas 0,39 km² dan Kelurahan Kemaraya 0,13 km². Adapun komponen
perancangan kawasan di wilayah tersebut sebagai berikut :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 48

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 Pengaturan bangunan perlu untuk memperhatikan Kepadatan Bangunan dan
koefisien Dasar Bangunan, pengaturan blok lingkungan, pengaturan kaveling
bangunan serta pengaturan ketinggian elevasi lantai bangunan
 Penataan sistem prasarana dan utilitas lingkungan yang meliputi jaringan air
bersih, air limbah, drainase, persampahan, listrik, telepon, pengamanan
kebakaran
b. Spot 2 (Kawasan Kendari Beach)
Secara administrasi kawasan Kendari Beachterletak di Kecamatan Kendari
Barat dan terbagi dalam 4 kelurahan yaitu Kelurahan Watu-watu, Tipulu,
Punggaloba dan Benu-benua. Luas wilayah perencanaan yaitu 0,57 km² yaitu
Kelurahan Watu-watu seluas 0,06 km² dan Kelurahan Tipulu 0,19 km², Kelurahan
Punggaloba 0,23 km2 dan Kelurahan Benu-benua 0,09 km². Adapun komponen
perancangan kawasan di wilayah tersebut sebagai berikut :
 Pengaturan bangunan perlu untuk memperhatikan Kepadatan Bangunan dan
koefisien Dasar Bangunan, pengaturan blok lingkungan, pengaturan kaveling
bangunan serta pengaturan ketinggian elevasi lantai bangunan
 Penataan sistem prasarana dan utilitas lingkungan yang meliputi jaringan air
bersih, air limbah, drainase, persampahan, listrik, telepon, pengamanan
kebakaran
c. Spot 3 (Kawasan Kota Lama)
Secara administrasi kawasan Kota Lama terletak di Kecamatan Kendari dan
terbagi dalam 2 kelurahan yaitu Kelurahan Sodohoa dan Sanua. Luas wilayah
perencanaan yaitu 0,66 km² yaitu Kelurahan Sodohoa seluas 0,17 km² dan
Kelurahan Sanua 0,49 km². Adapun komponen perancangan kawasan di wilayah
tersebut sebagai berikut :
 Pengaturan bangunan perlu untuk memperhatikan Kepadatan Bangunan dan
koefisien Dasar Bangunan, pengaturan blok lingkungan, pengaturan kaveling
bangunan serta pengaturan ketinggian elevasi lantai bangunan
 Penataan sistem prasarana dan utilitas lingkungan yang meliputi jaringan air
bersih, air limbah, drainase, persampahan, listrik, telepon, pengamanan
kebakaran

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 49

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
d. Spot 4 (Kawasan Pantai Mayaria)
Secara administrasi kawasan Pantai Mayaria terletak di Kelurahan Kasilampe
Kecamatan Kendari. Dari total luas kelurahan Kasilampe yaitu 1,68 km² yang masuk
dalam kawasan Pantai Mayaria yaitu sebesar 0,23 km² Adapun komponen
perancangan kawasan di wilayah tersebut sebagai berikut :
 Pengaturan bangunan perlu untuk memperhatikan Kepadatan Bangunan dan
koefisien Dasar Bangunan, pengaturan blok lingkungan, pengaturan kaveling
bangunan serta pengaturan ketinggian elevasi lantai bangunan
 Penataan sistem prasarana dan utilitas lingkungan yang meliputi jaringan air
bersih, air limbah, drainase, persampahan, listrik, telepon, pengamanan
kebakaran.
5.5.4 Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya
a. SPOT 1 (Kawasan Watu-watu – Kemaraya)
Tabel 5.10 Spot Kawasan Watu-watu - Kemaraya
No. Konsep Pengembangan Arahan Pengembangan Rencana Pengembangan
1. Dikembangkan menjadi Arahan Rencana pengembangan
kawasan pendidikan pengembangannya yaitu yaitu sebagai tempat
khusus/informal dan menata fungsi parkir, fungsi
kawasan religious pendukung di mulut pengembangan
Main Ent erance Mesjid islamiyah/muamalah dan
Al-Alam dalam kawasan zona pintu masuk
kendali kawasan mesjid terapung
sekaligus berperan
sebagai pengarah yang
memperkuat keberadaan
mesjid terapung

b. SPOT 2 (Kawasan Kendari Beach)


Tabel 5.11 Spot Kawasan Kendari Beach
No. Konsep Pengembangan Arahan Pengembangan Rencana Pengembangan
1. Dikembangkan menjadi Arahan menjadi Rencana sebagai
Waterfront City Base kawasan fungsi jasa dan kawasan Waterfront
Contextual Approach perhotelan yang Kendari Beach dan
dengan fungsi kawasan memungkinkan mengatur pola lalulintas
jasa dan perhotelan dijadikan sebagai Plaza sehingga menimbulkan
Kota untuk menampung konflik penataan ruang
berbagai kegiatan pada kegiatan – kegiatan
seperti yang bersifat seremonial
pementasan/pagelaran
Festival Market Place.
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 50

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
c. SPOT 3 (Kawasan Kota Lama)
Tabel 5.12 Spot Kawasan Kota Lama
No. Konsep Pengembangan Arahan Pengembangan Rencana Pengembangan
1. Dikembangkan menjadi Memaksimalkan fungsi Rencana pengembangan
kawasan wisata belanja, pelabuhan perikanan yaitu melakukan
Tourism Zone berbasis (Pelabuhan Tradisional penataan ulang kawasan
Cultural Local yang Phinisi) dan dalam rangka
menandai awal mengembangkan fungsi mengakomodasi
perkembangan Kota komersil yang berskala kebutuhan
Kendari kecil tetapi berbasis pengembangan Jembatan
pariwisata Bahteramas ke bagian
teluk

d. SPOT 4 (Kawasan Pantai Mayaria)


Tabel 5.13 Spot Kawasan Pantai Mayaria
No. Konsep Pengembangan Arahan Pengembangan Rencana Pengembangan
1. Diarahkan sebagai Memaksimalkan Rencana pengembangan
kawasan rekreasi umum pemanfaatan zona yaitu mengembangkan
dan khusus dan rekreasi pantai untuk zona inti yaitu rekreasi
mengakomodasi kegiatan dikembangkan menjadi pantai dan cottage serta
wisata yang bersifat fungsi-fungsi pendukung merancang dan
private (Resort Hotel, merelokasi kawasan
Cottage, Viewing Gallery, permukiman yang ada di
Kegiatan seminar terbatas tepi pantai menjadi
dan kegiatan lain yang kawasan RTH pantai.
bersifat privasi)

5.6. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman


(RP3KP) Kota Kendari
Suatu wilayah/ kawasan selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan
sesuai dengan dinamika masyarakat dan berbagai kegiatan yang ada, baik itu
direncanakan maupun tidak direncanakan. Perkembangan dan pertumbuhan suatu
wilayah/kawasan ditandai dengan tingginya intensitas kegiatan, penggunaan tanah yang
semakin intensif dan tingginya mobilisasi penduduk. Perkembangan dan pertumbuhan
suatu wilayah/ pengembangan fisik semakin meningkat sedangkan kebutuhan lahan
semakin terbatas sehingga menyebabkan daya beli perumahan tidak sesuai dengan
kemampuan masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. Begitu

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 51

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
juga dengan penyediaan parasana, sarana, dan utilitas (PSU) yang tidak sesuai dengan
kebutuhan.

5.6.1. KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Kota Kendari dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Berdasarkan registrasi penduduk, pada tahun 2007 jumlah penduduk Kota Kendari
sebanyak 251.477 jiwa dan pada tahun 2012 mencapai 304.862 jiwa. Kondisi ini
menunjukkan bahwa adanya pertumbuhan yang cukup signifikan perubahannya
dimana dalam kurun waktu 5 tahun mengalami peningkatan sebesar 53.385 jiwa.
Jika dilihat dari jumlah penduduk Kota Kendari dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir, Kota Kendari pada tahun 2012 memiliki penduduk sejumlah 304.862
jiwa, dengan jumlah penduduk terbanyak bermukim di Kecamatan Kendari Barat,
Kadia dan Mandonga. Sedangkan Kecamatan Baruga, Abeli dan Wua-wua memiliki
jumlah penduduk yang relatif kecil.
Pertambahan penduduk terjadi secara eksponensial dengan tingkat pertumbuhan
tertinggi pada Kecamatan Abeli, dengan rata-rata pertumbuhan
10,60%,menyusul kemudian Kecamatan Kadia dan Kambu dengan rata-rata 8,0%
dan 7,77%. Sementara rata-rata pertumbuhan terendah terjadi di Kecamatan
Mandonga yakni 0,93%, kemudian menyusul Kecamatan Kendari Barat dengan
1,26%.
Penduduk Kota Kendari untuk 10 tahun mendatang, yakni di tahun 2023
berjumlah 523.818 jiwa, dan kemudian 10 tahun berikutnya di tahun 2034
berjumlah 1.004.692 jiwa ataun naik hampir 2 kali lipat. Terlihat adanya
perubahan demografi yang signifikan yakni kecamatan- kecamatan dengan luas
yang cukup besar seperti Baruga, Poasia dan Kambu menempati 3 teratas
kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar. Sedangkan kecamatan-kecamatan
yang terletak di kota lama seperti Kendari dan Kendari Barat dapat dibatasi
pertumbuhan jumlah populasinya, demikian pula halnya dengan Kecamatan
Mandonga dan WuaWua.
Yang perlu diperhatikan adalah rendahnya penduduk Kecamatan Abeli untuk 20
tahun mendatang jika dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan besar lainnya
seperti Baruga, Poasia, Puuwatu dan Kambu.Di lain pihak, Kecamatan Kadia masih
menjadi kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di 20 tahun mendatang.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 52

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
5.6.2. PERSEBARAN BANGUNAN DI KOTA KENDARI JUMLAH BANGUNAN DI KOTA
KENDARI
Berdarkan hasil survey diketahui bahwa total bangunan di Kota Kendari berjumlah
58.253 unit dengan didimonasi oleh rumah tinggal dengan jumlah mencapai
52.162 unit. Sedangkan jumlah terendah berupa bangunan Prasarana, Sarana dan
Utilitas berjumlah 2.129.

PERSEBARAN BANGUNAN PERUMAHAN


Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada tahun 2013, didapatkan fakta
bahwa dari total 65.600 unit bangunan rumah di Kota Kendari didominasi oleh
rumah swadaya dengan persentase 87% dari keseluruhan rumah yang ada atau
sekitar 57.217 unit. Menyusul kemudian adalah rumah yang dibangun oleh
developer maupun pemerintah (rumah dinas/formal/khusus) sebesar 8% (5.377
unit), dan kemudian sekitar 5% (3.006 unit) sisanya adalah rumah dengan jenis
fungsi campur (mixed use) dalam bentuk ruko atau rukan.
Kecamatan yang memiliki bangunan rumah terbanyak adalah Kecamatan Kendari
dengan jumlah 10.242 unit, menyusul kemudian Kecamatan Kadia dengan jumlah
rumah 8.749 unit dan yang terkecil adalah Kecamatan Poasia dengan jumlah
3.850 unit. Kecamatan-kecamatan dengan jumlah rumah terbesar masih
didominasi oleh kecamatan yang terletak di bagian utara dan pusat Kota Kendari.
Kecamatan yang memiliki jumlah rumah swadaya terbanyak adalah Kecamatan
Kendari Barat dengan Jumlah 9.649 unit, menyusul kemudian Kecamatan Kadia
dengan jumlah 8.354 unit. Untuk tipe perumahan Formal dan Developer, jumlah
terbanyak berada di Kecamatan
Kambu dengan jumlah 2.774 unit, sedangkan untuk tipe campur (mixed use)
terbanyak berada di Kecamatan Mandonga dengan jumlah 846 unit.

PERSEBARAN BANGUNAN BERDASARKAN STRUKTUR BANGUNAN


Berdasarkan struktur bangunan, permukiman di Kota Kendari di bedakan menjadi
permukiman permanen, semi-permanen dan non-permanen (temporer). Dimana
pembangunan permukiman dan perumahan di Kota Kendari di dominasi oleh
bangunan permukiman swadaya dimana jumlah tertinggi merupakan bangunan
permanen dengan jumlah 56.143 unit sedangkan bangunan semi-permanen

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 53

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
berjumlah 3.166 unit dan 1.004 unit bangunan temporer. Kecamatan Kendari dan
Kendari Barat adalah 2 kecamatan dengan jumlah bangunan non-permanen
terbanyak. Sedangkan kecamatan dengan jumlah bangunan permanen terbanyak
adalah Kecamatan Kadia dengan jumlah 8.161 unit.
5.6.3. KLASIFIKASI PERUMAHAN
PERMUKIMAN PADAT HETEROGEN
Total luas kawasan yang terindikasi merupakan permukiman padat heterogen
dengan kemungkinan mengalami penurunan kualitas, atau permukiman padat
heterogen yang tidak mengalami penurunan kualitas, adalah 345.17 Ha, dengan
lokasi terluas berada di Kecamatan Kadia dan menyusul Kecamatan Wua-Wua
dengan luasan masing-masing 83.85 Ha dan 58.87 Ha.

PERMUKIMAN TRADISIONAL
Tidak terdapat permukiman tradisional di Kota Kendari.
KAWASAN KOTA LAMA / KAWASAN HERITAGE
Kawasan Kota Tua saat ini terletak di Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari.
Kawasan ini merupakan salah satu pusat ekonomi untuk Kota Kendari Bagian
Timur. Kelurahan Kandai saat ini masih memegang peranan yang cukup vital bagi
perekonomian di Kota Kendari. Hal ini disebabkan karena di kelurahan ini terletak
simpul transportasi laut utama, yakni terminal kapal laut dan terminal peti kemas.
Bangunan-bangunan yang terletak di Kota Tua Kendari ini didominasi oleh
bangunan pertokoan (Rumah Toko) milik saudagar Cina (Kawasan Pecinan) serta
beberapa bangunan yang didiirikan pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Bangunan- bangunan ini utamanya terbuat dari kayu dengan konstruksi dua
lantai.

KAWASAN ILEGAL KOTA KENDARI


Kawasan ilegal merupakan kawasan yang dilarang untuk pengembangan
pembangunan secara fisik yaitu berupa bangunan. Sebab jika dilakukan
pembangunan maka akan dikhawatirkan terjadinya bencana dan menimbulkan
kerugian baik kerusakan lingkungan, materil maupun jiwa. Kawasan ilegal yang
dimaksud yaitu sesuai dengan Permen PU No 41 Tahun 2007 dengan mematuhi
kriteria teknis dan kesesuaian lahan untuk permukiman. Kriteria tersebut adalah:

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 54

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0-25%);
Tersedia sumber air, baik air tanah maupun air yang diolah oleh penyelenggara
dengan jumlah yang cukup. Untuk air PDAM suplai air antara 60 liter/org/hari -
100 liter/org/hari;
Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor, banjir, erosi, abrasi);
Drainase baik sampai sedang;
Tidak berada pada wilayah sempadan sungai/pantai/waduk/danau/mata
air/saluran pengairan/rel kereta api dan daerah aman penerbangan;
Tidak berada pada kawasan lindung;
Tidak terletak pada kawasan budi daya pertanian/penyangga;
Menghindari sawah irigasi teknis.
Berada pada fungsi lahan permukiman, sebagaimana ditetapkan dalam RTRW. j.
Tidak berada di luar radius minimal 1,5 Km dari TPA atau IPLT

KAWASAN KUMUH KOTA KENDARI


Total kawasan yang terindikasi kumuh adalah kurang lebih 51.95 Ha yang tersebar
di 7 Kecamatan dari 10 kecamatan yang ada di Kota Kendari. Kawasan
permukiman kumuh yang terluas berada di Kecamatan Baruga, dengan luas 9.04
Ha, menyusul kemudian Kecamatan Abeli dengan luas 8.58 Ha.

5.6.4. KARAKTERISTIK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KOTA KENDARI


KEBUTUHAN RUMAH
Berdasarkan tabel di atas, kebutuhan luasan lahan untuk pembangunan
perumahan baru di Tahun 2034 mencapai 4.330,03 Ha untuk menampung
185.573 unit rumah yang terbagi menjadi unit rumah tipe besar sejumlah 30.929
unit, tipe sedang sejumlah 61.858 unit dan tipe kecil sejumlah 92.786 unit.
Kawasan yang tersedia untuk pembangunan kawasan permukiman adalah
4.852,28 Ha. Dengan demikian masih terdapat surplus sebesar 522,25 Ha.

KEBUTUHAN RUMAH FORMAL


Perumahan formal adalah perumahan yang pembangunannya direncanakan
biasanya dilakukan oleh suatu instansi baik pemerintah maupun swasta. Di Kota

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 55

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Kendari terdapat 100 unit perumahan formal yang tersebar dikecamatan yakni
Kecamatan Baruga, Abeli, Kadia, Kambu dan Wua-Wua.
Pembangunan perumahan formal diarahkan ke Kecamatan Baruga, Kecamatan
Poasia, Kecamatan Kambu dan Kecamatan Abeli dimana untuk kebutuhan
tersebut masih terdapat lahan yang dapat dikembangkan untuk permukiman
formal. Untuk lebih jelasnya lokasi yang diperuntukkan untuk perumahan formal
dapat dilihat pada peta rencana pembangunan perumahan formal.

KEBUTUHAN LISIBA DAN KASIBA


Jika kebutuhan rumah baru pada tahun 2034 yakni 185.573 unit rumah akan
dibangun secara horizontal dalam Lisiba/Kasiba maka akan membutuhkan
skenario sebagai berikut:
186 Lisiba/Lisiba BS (1000 unit) atau 93 Lisiba/Lisiba BS (2000). 62 Kasiba (3000
unit) atau 19 Kasiba (10.000 unit).

KEBUTUHAN RUSUNAWA
Rencana pembangunan rumah susun di diprioritaskan pada kawasan permukiman
dengan kriteria kepadatan tinggi, dan pada kawasan permukiman yang
diperuntukkan bagi kegaitan industri. Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa)
dan Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) dikembangkan pada kawasan-
kawasan perumahan yang dikategorikan ke dalam kawasan padat pada RTRW
Kota Kendari Tahun 2010-2030. Kawasan-kawasan Rumah Susun Sewa
Sederhana (Rusunawa) diarahkan pada kawasan:
Kawasan padat penduduk yang tidak sesuai dengan rencana kepadatan penduduk
RTRW Kota Kendari.
Kelurahan yang memiliki ketersediaan lahan untuk pengembangan Rumah Susun
Sewa Sederhana (Rusunawa) Kawasan-kawasan khusus yang karena kondisinya
memerlukan rumah susun seperti kawasan perumahan nelayan, dan kawasan
padat penduduk.
Arahan lokasi pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di
wilayah perencanaan, yaitu kawasan industri di Kecamatan Abeli.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 56

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
5.6.5. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG BERADA DIKAWASAN RAWAN BENCANA
(NEGATIVE LIST)
TANAH LONGSOR
Frekuensi terjadinya bencana tanah longsor di Kota Kendari tidak begitu signifikan,
namun begitu hampir dipastikan setiap Kota Kendari dilanda hujan yang cukup
deras, maka di satu atau dua titik terjadi longsoran, utamanya di daerah
permukiman yang terletak di kaki perbukitan. Kawasan-kawasan yang berpotensi
terjadi bencana longsor meliputi sebagian kelurahan di Kecamatan Kendari,
Kecamatan Kendari Barat, Kecamatan Mandonga, serta daerah-daerah yang
terletak di pinggiran sungai besar.
Selain dikarenakan faktor alam, faktor manusia juga memegang peranan dalam
bencana longsor ini, yakni tidak terkendalinya kegiatan pembangunan di daerah-
daerah yang memiliki tingkat kelerengan tinggi. Oleh karenanya, pembangunan
perumahan di kawasan perbukitan harus dikendalikan secara ketat agar tidak
merambah daerah hutan lindung, dan adapun kegiatan pembangunan di daerah
legal yang terletak di daerah kaki perbukitan harus dipastikan memiliki rekayasa
teknik yang memadai.
ABRASI PANTAI DAN TSUNAMI
Secara spasial, potensi abrasi pantai terdapat pada kawasan-kawasan yang
berbatasan langsung dengan Laut Banda, yakni sebagian kelurahan yang terletak
di Kecamatan Abeli, Pulau Bungkutoko dan Kecamatan Kendari.
BANJIR
Kawasan permukiman di Kota Kendari pada umumnya berada di dataran rendah
di sekeliling Teluk Kendari, tempat bermuaranya sungai-sungai yang melewati
Kota Kendari. Hal ini menyebabkan beberapa kawasan yang terletak di pinggir
Kota Kendari menjadi langganan banjir apabila terjadi curah hujan tinggi terjadi
dalam waktu yang relatif lama dan saat air laut pasang. Daerah-daerah langganan
banjir ini tedapat di Kelurahan Lahundape, Mandonga, Pondambea, Kadia, Bende,
Anduonohu, Rahandouna dan Lapulu. Peristiwa banjir besar yang melanda Kota
Kendari pada tanggal 17 Juni 2013 menunjukkan bahwa daerah rawan banjir
hampir meliputi seluruh dataran rendah Kota Kendari, terlebih pada daerah
sempadan sungai.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 57

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Hal ini mengisyaratkan pentingnya pengendalian pembangunan perumahan pada
dataran rendah ( utamanya floodplain), wilayah tangkapan air (catchment) serta
sempadan sungai/kali.

5.6.6. ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN PEMBANGUNAN DAERAH


Kondisi kemampuan keuangan Kota Kendari secara keseluruhan dapat dilihat dari
anggaran dan realisasi tahun 2013. Anggaran Kota Kendari pada tahun 2012
sebesar Rp. 740.422.864.448,00 dan realisasi anggaran tersebut sebesar Rp.
745.296.446.455,44.
Dari realisasi tersebut, jika dilakukan pemilahan untuk program yang langsung
bersentuhan dengan pengembangan dan penataan lingkungan permukiman (di
luar kegiatan yang menyangkut perencanaan, pembangunan sarana dan
prasarana) dalam 5 (lima) tahun terakhir maka didapatkan angka yang cukup
berfluktuatif. Misalnya untuk tahun 2008, total anggaran bagi program penataan
lingkungan permukiman bernilai 10.670.993.803 rupiah. Di tahun 2009, untuk
program penataan lingkungan permukiman, program lingkungan sehat
permukiman, dan program pengembangan perumahan menghabiskan anggaran
sebesar 7.924.384.926 rupiah atau mengalami penurunan sebesar 26%. Angka
ini terus berfluktuatif dan mengalami peningkatan hingga tahun 2012, program
yang bersentuhan langsung dengan penataan lingkungan permukiman, program
lingkungan sehat permukiman, dan program pengembangan perumahan
menghabiskan anggaran sebesar 14.567.783.868 rupiah.
Dalam mengoptimalkan penyediaan pembangunan sarana dan prasarana
perumahan di masa yang akan datang, perlu kiranya bagi pemerintah daerah
untuk mengoptimalkan sumberdaya pendanaan yang ada, sehingga sebanding
dengan perkembangan kebutuhan perumahan bagi penduduk yang ada di Kota
Kendari.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 58

 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
5.7. Arahan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur
Perkotaan (SPPIP) Kota Kendari
5.7.1 Visi dan Misi Pembangunan Perumahan dan Permukiman Kota Kendari

A. Visi Pembangunan Permukiman Kota Kendari


Terwujudnya perumahan layak huni dan terjangakau bagi penduduk
kotaKendari, dalam lingkungan permukiman yang Asri, aman, sehat dan
berkelanjutan dengan dukungan kelembagaan Yang kondusif untuk
membentuk masyarakat yang inovatif, mandiri dan sejahtera.
B. Misi Pembangunan permukiman Kota Kendari
 Meningkatkan peran aktif masyarakat
 Menyediakan bantuan perumahan untuk penduduk musiman dan
pindahan (tidak tetap)
 Menata lingkungan perkotaan secara terpadu
 Meningkatkan kemampuan kelembagaan
 Mendukung pengembangan kebijakan nasional
 Menyediakan perumahan khusus/RUSUNAWA untuk pekerja industry

5.7.2 Kebijaksanaan Pengembangan Struktur Kota Kendari


Tujuan dari kebijakan struktur tata ruang ini adalah untuk mewujudkan pemerataan
pertumbuhan, pelayanan dan keserasian perkembangan kegiatan pembangunan
antar wilayah dengan mempertahankan keseimbangan lingkungan dan
ketersediaan sumber daya daearah.
Kebijakan pengembangan Struktur Kota Kendariadalah :
Pengembangan pusat kota yang diarahkan untuk kegiatan perkantoran,
perdagangan, jasa, pemerintahan dan kawasan permukiman.
Pusat pemerintahan provinsi dan kawasan perguruan tinggi sebagai magnet
pertumbuhan baru di bagian selatan Kota Kendari sebagai pusat pengembangan
kawasan permukiman baru di selatan Kota Kendari.
Pemindahan pelabuhan ke Pulau Bungkutoko yang akan memiliki kapasitas
pelayanan terhadap banrang dan penumpang. Pengembangan pelabuhan ini
akan memiliki dampak terhadap pengembangan kegiatan-kegiatan ekonomi
skala besar di sekitar Pulau Bungkutoko.
 

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 59


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Pengembangan kawasan industri skala besar di Kecamatan Abeli sebagai
antisipasi tumbuhnya permintaan kawasan industri sejalan dengan berfungsinya
pelabuhan container di Pulau Bungkutoko.
Pengembangan terminal Tipe A, akan mendorong pertumbuhan kawasan
disekitarnya.
Revitalisasi kota lama, untuk menghindari terdegradasinya fungsi ekonomi
kawasan akibat pemindahan pelabuhan container ke Pulau Bungkutoko.
Pengembangan kawasan teluk sebagi pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan
kegiatan perdagangan, jasa dan pariwisata sebagai fungsi yang dikembangkan.
Pengembangan kawasan teluk memperhatikan aspek lingkungan yang memiliki
tingkat sensitfitas tinggi terhadap kegiatan perkotaan.
Mempertahankan kawasan di Kecamatan Puuwatu dan Mandonga sebagai pusat
kegiatan pertanian, dan dikembangkan sebagai pusat kegiatan agrowisata dan
pusat kegiatan wisata alam.
Pengembangan pusat-pusat kegiatan sekunder pada pusat-pusat kecamatan.
5.7.3 Strategi Pengembangan perumahan dan Permukiman Kota Kendari
 Skenario Penentuan suatu kebutuhan perumahan
Penentuan suatu kebutuhan perumahan pada masa yang akan datang
diasumsikan bahwa tiap keluarga menempati 1 unit rumah untuk 1 keluarga
terdiri dari 5 jiwa, maka kebutuhan akan perumahan harus dibatasi, dengan
melihat pembagian 40% untuk perumahan dan 60% untuk fasilitas sosial,
ekonomi dan open space. Dengan memperhatikan hal tersebut diatas maka
perincian perumahan adalah :

- Type A (besar) : 20 x 30 meter (20%)


- Type B (sedang) : 10 x 20 meter (30%)
- Type C (kecil) : 10 x 15 meter (50%)
Adapun kepadatan bangunan tiap kapling perumahan untuk type A dengan
kepadatan rendah, untuk type B dengan kepadatan sedang dan untuk type C
dengan kepadatan tinggi. Oleh karena itu konsep perencanaan menuntut
adanya suatu lingkungan perumahan yang menyediakan suasana yang dapat
memberikan rasa keindahan, kenyamanan, sehat dan aman. Untuk itu perlu
diciptakan suatu lingkungan perumahan yang :

- Mempunyai kemudahan hubungan dengan kelompok kota atau kegiatan


lainnya.

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 60


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
- Pelayanan dasar bagi kebutuhan penduduk harus mudah dicapai, dengan
kata lain harus mempunyai fasilitas lingkungan yang dapat melayani
kebutuhan penduduk sehari-hari.
- Tersedianya lahan potensial bagi kebutuhan perumahan.
Adapun pola pembangunan perumahan yang harus dilakukan dalam
mengantisipasi permintaan kebutuhan perumahan di Kota Kendari, maka harus
dilakukan skenario pola pembangunan baru perumahan seperti :

 Pola Cluster (Mengelompok)


- Tanah yang tersedia merupakan suatu hamparan tanah
- Tanah bisa milik kelompok masyarakat/hibah pemda kepada masyarakat
(MBR) koperasi/LKMD/LNKB dan lainnya
- Lokasi yang akan dibangun rumah tersebut peruntukan sesuai dengan
rencana tata ruang setempat dan secara teknis lokasi memenuhi syarat.
 Pola Sprawl (terpencar)
- Tanah yang tersedia lokasinya terpencar, namun masih dalam satu frame
kawasan permukiman (10 unit rumah, 5 unit rumah atau dan lainnya)
- Pemilik tanah bisa terdiri dari beberapa anggota masyarakat (MBR) dan bisa
Milik kelompok masyarakat/hiba pemda pada masyarakat (MBR)
koperasi/LKMD/LNKB dan lainnya
- Lokasi yang akan dibangun rumah tersebut peruntukan sesuai dengan
rencana tata ruang setempat
- Secara teknik lokasi memenuhi syarat lokasi.

5.7.4 Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas

Penetapan kawasan permukiman prioritas ini dilakukan dengan kriteria sebagai


berikut :
1. Vitalitas Non Ekonomi
2. Vitalitas Ekonomi Kawasan
3. Status Kepemilikan Tanah
4. Keadaan Prasarana dan Sarana
5. Komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota
6. Prioritas Penanganan

Dari tiga kecamatan yang diidentifikasi memiliki kawasan permukiman kumuh.


Sebagaimana pada tabel 5.14berikut :

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 61


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Tabel 5.14
Pendekatan Kriteria Pemilihan Kawasan Permukiman
Prioritas Kota Kendari 2010

Skoring   

Alternatif Lokasi 
Kriteria  Variabel  Parameter 
Kawasan 

1  2  3 

   Sesuai 25%    
  
Sesuai Tata Ruang  Sesuai 25% ‐ 50%     30  20  50 
  
   Sesuai 50%    
  
      Sangat Tinggi 
  
   Pertambahan  Tinggi  50  50  50 
  
   Bangunan Liar  Rendah 
  
      > 100 unit/ ha 
  
   Kepadatan  80 ‐ 100 unit/ ha  30  30  20 
  
   Bangunan  < 80 unit/ ha 
  
Kondis Fisik      > 50 % 
  
Bangunan  Bangunan  25% ‐ 50 %  30  30  30 
Vitalitas 

Non     Temporer  < 25 % 

Ekonomi        > 70 % 

      Building  50% ‐ 70 %  50  50  30 

      Coverage  < 50 % 

         < 1,5 m 

      Jarak Antar  1,5 ‐ 3 m  30  50  30 

      Bangunan  > 3m 

         > 500 jiwa/ ha 

      Kepadatan   400 ‐ 500 jiwa/ ha  20  20  20 

   Kondisi  Penduduk  < 400 jiwa/ ha 

   Kependudukan     > 2,0 % 
50  50  50 
      Pertambahan  1,7 % ‐ 2,0 % 

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 62


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Skoring   

Alternatif Lokasi 
Kriteria  Variabel  Parameter 
Kawasan 

1  2  3 

      Penduduk  < 1,7 % 

Letak  Sangat Strategis    

Strategis  Kurang Strategis     50  50  50 

Kawasan  Tidak Strategis    
  
Jarak Ke   > 10 Km    
  
Tempat  1 ‐ 10 Km    
   50  30  50 
Mata 
Vitalitas 
pencaharian  < 1 Km    
Ekonomi 
Fungsi  Pusat bisnis dan perkantoran 
  
Pusat 
50  50  50 
   Kawasan  pemerintahan    

   Sekitar  Permukiman dan lainnya 

   Dominasi  Sertifikat hak milik    

   Status   Sertifikat hak guna bangunan  20  20  20 

Status  Tanah  Girik (bukan SHM/SHGB) 

Tanah  Status   Tanah negara    

   Kepemilikan  Tanah masyarakat adat  20  20  20 

   Tanah  Tanah sengketa    

   Kondisi   Sangat buruk > 70%   

   Jalan   Buruk 50% ‐ 70%     20  20  20 

   Lingkungan  Baik < 50%    

      Genangan > 50%    

Genangan 25% ‐ 
30  20  30 
Kondisi   Kondisi Drainase  50%    

Prasarana     Genangan < 25%    

Sarana               

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 63


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Skoring   

Alternatif Lokasi 
Kriteria  Variabel  Parameter 
Kawasan 

1  2  3 

    Pelayanan < 30%   

Kondisi Air  Pelayanan 30% ‐ 
20  20  30 
  Minum  60%    

     Pelayanan > 60%    

     Pelayanan < 30% 

  Pelayanan 30% ‐ 60% 
30  50  50 
   Kondisi Air    

    Limbah  Pelayanan > 60%    

      Pelayanan < 50%    

Kondisi  Pelayanan 50% ‐ 
50  30  50 
   Persampahan  70%    

      Pelayanan > 70%    

         Sudah ada 

      Pembiayaan  Dalam proses  30  30  30 

         Belum ada 

   Indikasi Keinginan     Sudah ada 

      Kelembagaan  Dalam proses  30  30  30 

         Belum ada 

         Sudah ada 

Komitmen      Bentuk rencana  Dalam proses 


30  50  50 
Pemerintah 
Daerah        Belum ada 

         Sudah ada 

Upaya 
30  30  30 
   penanganan  Pembenahan Fisik  Dalam proses 

         Belum ada 

         Sudah ada  30  30  50 

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 64


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Skoring   

Alternatif Lokasi 
Kriteria  Variabel  Parameter 
Kawasan 

1  2  3 

       

Penanganan 
Kawasan  Dalam proses 

         Belum ada 

JUMLAH    770  780  880 

Sumber: Hasil Analisis 2010

Ket:
1. Kec. Mandonga
2. DAS Wanggu
3. Kecamatan Abeli
Berdasarkan tabel diatas, tiga kawasan yang merupakan kawasan prioritas
dianalisis dengan menggunakan metode skoring. Kriteria yang dipakai sebanyak
lima jenis. Kriteria pertama yaitu vitalitas nonekonomi, yang terdiri dari tiga
variabel.Variabel yang pertama adalah kesesuaian tata ruang.Pada kec.Mandonga
kesesuaian tata ruangnya berkisar 25%-50%, kawasan DAS Wanggu berkisar 25%
dan kec.Abeli berkisar 50%.Variabel kondisi fisik bangunan, tiga kawasan tersebut
mempunyai pertambahan bangunan liar rendah, kepadatan bangunan di dua
kecamatan berkisar 80-100 unit/Ha, kecuali kec.Abeli kepadatannya >100
unit/Ha.Bangunan temporer pada tiga kawasan ini berkisar 25%-50% dari total
keselurahan, dengan Building coverage-nya kurang dari 50% kecuali kec.Abeli
berkisar 50%-75%.Jarak antar bangunan di tiga kawasan ini berkisar 1,5-
3m.Kepadatan penduduk kurang dari 500 jiwa/Ha, dan pertambahan
pendudukkurang dari 1,7%.
Kriteria kedua mengenai vitalitas ekonomi yang terbagi dalam tiga variabel.Variabel
pertama letak strategis kawasan tidak strategis untuk tiga kawsan ini. Jarak
ketempat mata pencarian sejauh kurang dari 1 km, kecuali penduduk yang
bertempat tinggal di sekitar DAS wanggu 1-10 km. Variabel fungsi kawasan sekitar
berupa permukiman dan lainnya untuk tiga kawasan tersebut.

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 65


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Kriteria status tanah dengan variabel dominasi status tanah pada tiga kawasan ini
merupakan tanah dengan sertifikat hak milik dengan status kepemilikan tanah
merupakan tanah negara.
Kriteria kondisi prasarana sarana dengan variabel kondisi jalan lingkungan sangat
buruk di tiga kawasan ini. Kondisi drainase dengan genangan berkisar 25%-50%
bahakan pada kawasan DAS Wanggugenangan diatas 50%. Kondisi air minum,
pelayanannya sekitar 30%-60% dari total keseluruhan pelayanan bahkan pada kec.
Mandonga dan kawasan DAS Wanggu pelayan air bersih kurang dari 30%.Kondisi
air limbah sudah mencakup 30%-60% luas kawasan dan kondisi persampahan
mencakup 50%-70% masing-masing kawasan.
Kriteria komitmen pemerintah daerah, dengan variabel indikasi keinginan dalam
aspek pembiayaan dan kelembagaan sudah dalam proses untuk semua kawasan.
Variabel upaya penanganan, bentuk rencan untuk semua kawasan belum ada.
Untuk pembenahan fisik dan penangan kawasan sedang dalam proses realisasi
kecuali kec. Abeli.
Berdasarkan tabel hasil skoring dari kriteria-kriteria pemilihan kawasan strategis
Kota Kendari , diperoleh kawasan strategis berdasarkan besarnya akumulasi skoring
dari tiap variabel kriteria. Untuk Kecamatan Mandonga akumulasi skoringnya yaitu
770, DAS Wanggu yaitu 780, dan Kecamatan Abeli 880.Dari hasil di atas, yang
merupakan kawasan permukiman prioritas yaitu Kecamatan Abeli dan kecamatan
Mandonga.
Permukiman kumuh di Kecamatan Abeli merupakan permukiman kumuh nelayan.
Adapun permasalahan kawasan kumuh di Kecamatan ini, yaitu perkampungan
nelayan di sepanjang bibir pantai yang membangun ke laut melanggar garis
sempadan pantai serta merusak ekologi pantai Teluk Kendari, perkampungannya
relatif dekat dari pusat pelabuhan (Bungkutoko), pelabuhan perikanan, zona
rencana kawasan industri Abeli dan Zona Komersial. Dengan ditetapkannya Kota
Kendari menjadi Pusat Kegiatan Nasional(PKN) sebagai pelabuhan nasional yang
mempunyai fungsi simpul utama kegiatan ekspor-impor, akan memberi implikasi
terhadap perkembangan Pemanfaatan Ruang (Tata Ruang) dan permukiman
penduduk. Kondisi perkembangan yang linear menyebabkan infrastruktur
Permukuman sulit diwadahi.
 
 
 

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 66


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
5.8. Integrasi Strategi Pembangunan Kota Kendari
5.8.1 Strategi Pembangunan Kota Kendari
Berdasarkan dokumen rencana yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat
disusun matriks strategi pembangunan pada skala Kota Kendari yang meliputi :
a. RTRW Kota Kendari sebagai acuan arahan spasial;
b. RPJMD Kota Kendari sebagai acuan arahan pembangunan;
c. KSPD sebagai acuan arahan pembangunan multisektor;
d. SPPIP sebagai acuan arahan pengembangan Permukiman;
e. RI-SPAM sebagai arahan Pengembangan Air Minum; dan
f. SSK sebagai acuan arahan pengembangan sektor sanitasi.
Isi dari dokumen rencana tersebut dirangkum dalam tabel 5.15 di bawah ini.

Tabel. 5. 15
Matriks Strategi Pembangunan Kota Kendari

Dokumen
Rencana Visi Misi Kebijakan Strategi
Kota
Kendari
RTRW
Mewujudkan Kota Misi penataan ruang kota Kebijakan pengembangan Arahan strategi
Kendari Tahun kendari dapat diuraikan sebagai struktur tata ruang & Pola Ruang pembentukan struktur
2020 Sebagai berikut: Kota Kendari adalah: ruang & Pola Ruang
Kota Dalam A. Perwujudan kota dalam A. Pengembangan pusat kota diatas adalah sebagai
Taman Yang taman diwujudkan melalui yang diarahkan untuk berikut:
Bertaqwa, Maju, alokasi ruang terbuka yang kegiatan perkantoran, 1. Pengembangan
Demokratis, dan mencukupi serta dapat perdagangan, jasa, dan peningkatan
Sejahtera menjamin kelestarian dan pemerintahan dan kawasan sistem jaringan
keseimbangan lingkungan. permukiman. jalan untuk
B. Pengembangan ruang- B. Pusat pemerintahan provinsi menghubungkan
ruang ekonomi yang dapat dan kawasan perguruan antar pusat primer,
mewadahi kegiatan tinggi sebagai magnet pusat primer dan
ekonomi masyarakat Kota pertumbuhan baru di bagian sekunder.
Kendari yang telah selatan Kota Kendari 2. Pengembangan
berkembang, maupun sebagai pusat kawasan
antisipasi terhadap pengembangan kawasan permukiman di
kegiatan-kegiatan ekonomi permukiman baru di selatan sekitar pusat
baru di Kota Kendari untuk Kota Kendari. utama untuk
masa datang diharapkan C. Pemindahan pelabuhan ke mendukung
dapat mendorong Pulau Bungkutoko yang akan masing-masing
percepatan pertumbuhan memiliki kapasitas pelayanan pusat kegiatan.
ekonomi kota. terhadap barang dan 3. Mendorong
C. Alokasi ruang untuk fungsi- penumpang. Pengembangan pengembangan
fungsi pendukung pelabuhan ini akan memiliki infrastruktur
pelayanan kota serta dampak terhadap pendukung
terjadinya keseimbangan pengembangan kegiatan- pembentuk
antara ruang budidaya dan kegiatan ekonomi skala struktur ruang
fungsi lindung diharapkan besar di sekitar Pulau kota.
akan menciptakan Bungkutoko. 4. Penyediaan dan
kehidupan masyarakat D. Pengembangan kawasan pengembangan
industri skala besar di fasilitas

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 67


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
yang agamis, maju dan Kecamatan Abeli sebagai pendukung
demokratis. antisipasi tumbuhnya sebagai unsur
D. mencapai optimasi dan permintaan kawasan industri pengikat pada
sinergi pemanfaatan sejalan dengan berfungsinya tiap-tiap pusat
sumberdaya secara pelabuhan kontainer di P. sekunder.
berkelanjutan bagi Bungkutoko. 5. Pengembangan
peningkatan kesejahteraan E. Pengembangan terminal Tipe sistem jaringan
masyarakat. A, akan mendorong utilitas air bersih,
pertumbuhan kawasan di energi listrik,
sekitarnya. pengolahan
F. Revitalisasi kota lama, untuk sampah dan
menghindari terdegradasinya limbah yang dapat
fungsi ekonomi kawasan memenuhi
akibat pemindahan kebutuhan
pelabuhan kontainer ke pengembangan.
P.Bungkutoko. 6. Penyiapan
G. Pengembangan kawasan perangkat lunak
teluk sebagai pusat dalam wujud
pertumbuhan ekonomi baru perencanaan
dengan kegiatan teknis yang
perdagangan, jasa dan didukung dengan
pariwisata sebagaifungsi studi-studi terkait
yang dikembangkan. dengan
Pengembangan kawasan pengembangan
teluk memperhatikan aspek fungsi kegiatan
lingkungan yang memiliki yang akan
tingkat sensitifitas tinggi dikembangkan.
terhadap kegiatan perkotaan.
H. Mempertahankan kawasan di
Kecamatan Puuwatu dan
Mandonga sebagai pusat
kegiatan pertanian, dan
dikembangkan sebagai pusat
kegiatan agrowisata dan
pusat kegiatan wisata alam.
I. Pengembangan pusat-pusat
kegiatan sekunder pada
pusat-pusat kecamatan.

RPJMD Terwujudnya Pembangunan Kota Kendari a. Misi Pertama 1. Strategi Daya


Kota Kendari berdasarkan 6 Misi yaitu: Dengan arah kebijakan sebagai Saing Individu
Tahun 2017 1. Misi Lingkungan berikut: Strategi daya saing
sebagai Kota denganMempertahankan 1. Meningkatkan keberhasilan individu bertumpu
bersih dan Hijau Kota Kendari tetap bersih, dan pengembangan upaya pada
yang Berakhlak, optimalisasi program pelestarian lingkungan dan pengembangan
Maju, Demokratis bougenville city, serta pengendalian dampak aspek “3” (triple H),
dan Sejahtera perwujudan Green city. lingkungan yakni 3 aspek
2. Misi Sosial 2. Menyelenggarakan penataan kualitas manusia,
kemasyarakatan ruang dengan pendekatan yang
denganMendukung partisipatif mengembangkan
perbaikan moral, akhlak dan 3. Mengembangkan kearifan tiga dimensi, yakni
disiplin serta penciptaan budaya yang berkarakter dan (1) potensi
suasana kehidupan berkepribadian. moral/etik
masyarakat kota yang aman, 4. Meningkatkan promosi, (hearth/dzikir), (2)
rukun, damai dan harmonis pengelolaan dan kerjasama potensi akal dan
serta mendorong kemitraan dalam ilmu pengetahuan
pemberdayaan lembaga pengembangan obyek daya (head/pikir)dan (3)
kemasyarakatan untuk tarik wisata potensi
semakin berperan dalam b. Misi Kedua keterampilan
pembangunan kota. (hand/ukir).

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 68


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
3. Misi Pelayanan Dengan arah kebijakan sebagai Pada dasarnya strategi
melaluipengembangansistem berikut: ini dimaksudkan
pelayanan yang prima bagi 1. Meningkatkan potensi untuk
masyarakat secara adil, moral/etik (hearth/dzikir). mengembangkan
cepat, transparan, 2. Meningkatkan potensi akal potensi dalam diri
terjangkau, mandiri dan dan ilmu pengetahuan individu masyarakat
dapat (head/pikir) dengan
dipertanggungjawabkan 3. Meningkatkan potensi memberikan ruang
(accountable). keterampilan (hand/ukir). yang cukup bagi
4. Misi Perekonomian dengan 4. Melakukan pembinaan tumbuhnya
Mendorong pertumbuhan spiritual partisipasi
perekonomian kota yang 5. Melakukan pembinaan Sosial masyarakat pada
berbasis pada ekonomi Ekonomi berbagai bidang
rakyat serta menciptakan 6. Melakukan pembinaan pembangunan
iklim yang kondusif bagi Fisik/Infrastruktur melalui
pelaksanaan investasi di 7. Melakukan pembinaan program/kegiatan
daerah dengan pola pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan
Reinventing Government. dan penanggulangan atau
5. Misi Profesionalisme Kemiskinan diimplementasikan
Aparat melalui 8. Meningkatkan kemandirian oleh SKPD.
Pengembangan kualitas dan jiwa sosial generasi 2. Strategi Daya
sumber daya aparat yang muda di berbagai bidang Saing Komunitas
profesional, bermoral dan pembangunan sehingga Strategi daya saing
berdedikasi tinggi dalam produktif dan berdaya saing komunitas/pengem
tugas dan pelayanan. menghadapi tantangan serta bangan
6. Misi Pemerintahan Yang mampu memanfaatkan kelembagaan
Baik (Good Governance) peluang sebaik-baiknya. masyarakat
denganMenciptakan tatanan 9. Meningkatkan prestasi diarahkan untuk
pemerintahan yang bersih, olahraga di forum regional, memperkuat
demokratis, berwibawa dan nasional maupun kelembagaan sosial
bertanggungjawab. internasional masyarakat dalam
10. Meningkatnya kapasitas aspek ekonomi dan
kelembagaan, koordinasi dan politik serta
jaringan pengurusutamaan memperluas peran
gender dan anak, dalam serta partisipasi
perencanaan pelaksanaan, masyarakat baik
pemantauan dan evaluasi dalam pengambilan
pembangunan di segala keputusan
bidang kebijakan publik,
11. Meningkatkan pelayanan maupun dalam
perlindungan dan tahap implementasi
pemberdayaan terhadap dan evaluasi.
perempuan dan anak Strategi ini bertumpu
12. Meningkatkan pelayanan pada 4 program
kesejahteraan sosial melalui utama yang
penguatan kelembagaan dikemas dalam“4”
dalam upaya menurunkan (Catur) Bina, yaitu :
penyandang masalah 1. Bina Spiritual
kesejahteraan social Yaitu program
13. Meningkatkan sarana dan pembinaan dan
prasarana pendidikan peningkatan
14. Menuntaskan wajib belajar moral/keimanan,
sembilan tahun dan mental dan spiritual.
pendidikan menengah yang Bina spiritual juga
bermutu terjangkau dan dimaksudkan untuk
berwawasan global sehingga meningkatkan
mampu menyediakan peran kelembagaan
sumberdaya manusia yang agama sebagai
berkualitas dan mampu sarana penguatan
berdaya guna dalam

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 69


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
meningkatkan kesejahteraan keimanan
masyarakat relevansi masyarakat.
pendidikan sehingga mampu
menyediakan tenaga kerja
yang dengan keahlian, 2. Bina Sosial
kewirausahaan dan Ekonomi
keterampilan khusus Yaitu program
15. Meningkatkan jumlah dan pendekatan
kualitas guru sehingga terhadap penguatan
mampu mengembangkan kelembagaan
kompetensi dan masyarakat yang
meningkatkan komitmen berorientasi pada
dalam melaksanakan tugas perluasan
pengajaran kesempatan kepada
16. Meningkatkan jaminan kelembagaan
pemerataan kesempatan ekonomi dan sosial
pendidikan pengembangan masyarakat untuk
kecerdasan, minat dan bakat barpartisipasi dalam
anak didik kegiatan
17. Meningkatkan minat dan pembangunan.
budaya baca masyarakat Secara khusus bina
Meningkatkan derajat kesehatan ekonomi adalah
masyarakat melalui penguatan
peningkatan akses dan kelembagaan
kualitas pelayanan ekonomi
kesehatan serta masyarakat agar
pengembangan lingkungan dapat berfungsi baik
sehat dan perilaku sehat untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
maupun yang
c. Misi Ketiga bersifat
Dengan arah kebijakan sebagai pengembangan
berikut: produksi dan
1. Meningkatkan kualitas pemasaran.
penyelenggaraan Sedangkan bina
administrasi pemerintahan sosial adalah
dengan penataan fungsi penguatan
kelembagaan, lembaga-lembaga
ketatalaksanaan dan sosial
prosedur yang efektif dan kemasyarakatan
efisien SDM aparatur baik dalam
2. Meningkatnya jalinan fungsinya sebagai
kerjasama antar media persatuan
pemerintahan daerah untuk dan komunikasi
menciptakan integrasi antar antar anggota,
daerah dalam menyelesaikan maupun penguatan
permasalahan lintas sektor fungsi sebagai
3. Meningkatnya tertib wadah perwakilan
administrasi kependudukan dan penyaluran
untuk menjamin ketersediaan kepentingan dan
tata dan informasi penduduk aspirasi
yang akurat dan terpadu masyarakat.
4. Meningkatkan sistem dan 3. Bina
jaringan utilitis kota Fisik/Infrastruktur
5. Meningkatkan sarana dan Yaitu program
prasarana untuk pembangunan fisik
penanggulangan bencana dan infrastruktur
6. Meningkatkan sarana dan dasar dan umum
prasarana sistem drainase dengan
perkotaan mengedepankan

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 70


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
7. Mengembangkan sistem asas prioritas serta
transportasi yang terpadu meningkatkan
dan berkelanjutan berbasis kesadaran dan
angkutan massal perkotaan peranserta
8. Meningkatkan aksebilitas masyarakat
antar wilayah melalui upaya dalamperbaikan,
penambahan kapasitas, pemeliharaandan
peningkatan kinerja jalan dan pelestarian
jembatan lingkungan fisik.
9. Meningkatkan Kualitas dan 4. Bina
kuantitas ruang terbuka hijau Pemberdayaan
dan hutan kota Masyarakat dan
10.Singkronisasi perencanaan Penanggulangan
pembangunan lintas sektor Kemiskinan
Yaitu program
pendekatan
d. Misi Keempat peningkatan
Dengan arah kebijakan sebagai peranserta
berikut: masyarakat dengan
1. Menyederhanakan prosedur memberdayakan
dan birokrasi daerah, masyarakat dalam
kepastian biaya perijinan kegiatan-kegiatan
serta standarnisasi pembangunan dan
pelayanan perijinan untuk penanggulangan
mempermudah pelayanan kemiskinan.
investasi pelaku usaha
2. Pengembangan sistem 3. Strategi Daya
pelayanan investasi yang Saing Kota
berbasis Teknologi informasi Strategi daya saing
dan komunikasi untuk adalah strategi
mendukung perdagangan pertumbuhan
3. Melakukan optimalisasi sektor-sektor
Penerimaan pendapatan strategis dengan
daerah mendorong
4. Meningkatkan pengamanan pengembangan
dan pemanfaatan aset milik sektor-sektor,
pemerintah untuk masing-masing
peningkatan kapasitas untuk bidang
keuangan daerah ekonomi yakni
5. Meningkatkan kesempatan sektor yang secara
kerja serta mendorong signifikan
mobilitas tenaga kerja dalam memberikan efek
rangka mengurangi ganda (multiplier
pengangguran dengan effect) bagi
mendorong pertumbuhan perekonomian
sektor industri, jasa, masyarakat,
perdagangan dan penguatan sedangkan untuk
UMKM bidang sosial
6. Meningkatkan upaya budaya adalah
Perlindungan sektor-sektor yang
ketenagakerjaan serta berfungsi
harmonisasi hubungan meningkatkan
industrial kapasitas dasar
7. Melakukan penguatan manusia seperti
ekonomi kerakyatan melalui pendidikan,
peningkatan kompetensi dan kesehatan dan
daya saing usaha koperasi keterampilan.
dan Usaha Mikro Kecil Secara khusus
8. Melakukan promosi dan sasaran-sasaran
pengelolaan pariwisata serta dari sektor strategis

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 71


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
peningkatan potensi ini adalah bermuara
pariwisata pada “5” sasaran
9. Melakukan percepatan utama yakni :
pengentasan kemiskinan 1. Penegakan
melalui Penyediaan Peraturan (Ethics
kebutuhan dasar dan dan Enforcement)
pengembangan Bahwa seluruh warga
pemberdayaan masyarakat masyarakat
yang berkesinambungan mempunyai
10.Melakukan penguatan kedudukan dan
ekonomi kerakyatan berbasis perlakuan yang
usaha produktif sama di depan
11.Melakukan penguatan hukum. Peraturan
ekonomi kerakyatan melalui yang ada harus
peningkatan kompetensi dan dapat dilaksanakan
daya saing usaha koperasi tanpa pilih kasih.
dan Usaha Mikro Kecil. Meskipun demikian,
peraturan-peraturan
e. Misi Kelima yang telah
Dengan arah kebijakan sebagai dilaksanakan harus
berikut: dapat ditinjau
1. Menyusun dan kembali, dengan
menyelenggarakan Standar memperhatikan
Operasional Pelayanan prinsip-prinsip
(SOP) terhadap tugas dan keadilan, efisiensi
pelayanan aparat guna dan partisipatif.
mendorong profesionalisme 2. Pengembangan
aparat. Perekonomian
2. Melakukan penyederhanaan Masyarakat
birokrasi yang efektif dan (Employment/Econ
efisien. omy)
3. Melakukan penguatan Bahwa sektor-sektor
kompetensi aparat. usaha yang akan
4. Mengembangkan pola dikembangkan
penghargaan kepada aparat adalah sektor-
yang memiliki prestasi yang sektor yang
baik. mempunyai efek
5. Melakukan peningkatan pengganda yang
kualitas aparat melalui besar dalam hal
pendidikan menggerakkan
6. Melakukan peningkatan perekonomian
kualitas aparat melalui masyarakat dan
pelatihan baik teknis maupun penyerapan tenaga
non teknis. kerja. Selanjutnya,
pertumbuhan
f. Misi Keenam perekonomian yang
Dengan arah kebijakan sebagai terjadi, diharapkan
berikut: dapat memberikan
1. Melakukan upaya-upaya dampak yang
yang dapat mendorong seluas-luasnya bagi
peningkatan kualitas peningkatan
organisasi khususnya kesejahteraan
organisasi pelayanan publik masyarakat.
dengan merespon kebutuhan
masyarakat 3. Pelestarian
2. Melakukan pelibatan semua Lingkungan
elemen masyarakat dalam (Environment/Ecolo
proses perencanaan dan gy)
pelaksanaan pembangunan Bahwa implikasi
pembangunan fisik

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 72


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
sesuai kemampuan dan dalam
peran masing-masing pembangunan,
3. Melakukan seharusnya
pertanggunjawaban publik memperhatikan
yang dapat memberikan daya dukung
informasi dan penjelasan lingkungan. Prinsip-
secara cepat dan tepat prinsip pelestarian
sesuai aturan yang berlaku alam dan
4. Meningkatkan kualitas pembangunan yang
penyelenggaraan berkelanjutan,
administrasi pemerintahan menjadi landasan
dengan penataan fungsi pelaksanaan fisik
kelembagaan, pembangunan.
ketatalaksanaan dan Proporsi ruang
prosedur yang efektif dan terbuka hijau dan
efisien. terbangun, sebagai
persyaratan
mewujudkan visi
“Kota dalam
Taman”, menjadi
landasan dalam
pemanfaatan ruang.
4. Keadilan yang
Setara (Equity
/Democratization)
Bahwa seluruh langkah
dan gerak
pembangunan baik
dalam pelaksanaan
dan
pemanfaatannya
harus
mempertimbangkan
prinsip keadilan
yang setara. Bahwa
setiap warga
masyarakat berhak
mendapatkan
pelayanan,
penghargaan dan
manfaat yang setara
dan proporsional.

5. Peran serta
Masyarakat
(Engangement/(Par
ticipation)
Bahwa pemerintah kota
Kendari akan
mengedepankan
prinsip-prinsip
transparansi/keterb
ukaan dan
partisipatif dalam
pengambilan
keputusan
kebijakan publik.
Peran serta
masyarakat

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 73


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
diharapkan untuk
pada setiap tahapan
pembangunan
mulai dari
perencanaan,
pelaksanaan,
pemantauan,
monitoring dan
evaluasi.

KSPD
SPPIP Terwujudnya 4 (Empat) Misi SPPIP Kota Kebijakaan Penataan Kawasan Strategi Pengembangan
perumahan layak Kendari yang utama yaitu; permukiman Kota Kendaridapat perumahan dan
huni dan 1. Terwujudnya perumahan & dikelompokkan menjadi 4 Permukiman Kota
terjangakau bagi permukiman yang layak, tipilogi : Kendari :
penduduk terjangkau dalam lingkungan 1. Kawasan permukiman yang Penentuan suatu
kotaKendari, yang sehat, aman memenuhi perlu dikendalikan dan kebutuhan perumahan
dalam lingkungan kaidah keramahan dibatasi perkembangannya. pada masa yang akan
permukiman yang lingkungan dan bebas kumuh Kawasan ini adalah kawasan datang diasumsikan
Asri, aman, sehat pada tahun 2018, sesuai permukiman yang terlanjur bahwa tiap keluarga
dan berkelanjutan arahan MDGS berkembangan di sebelah menempati 1 unit rumah
dengan dukungan 2. Terselengaranya kawasan utara kota khususnya sekitar untuk 1 keluarga terdiri
kelembagaan permukiman & perumahan kota lama dimana faktor fisik dari 5 jiwa, maka
Yang kondusif yang mendorong merupakan pertimbangan kebutuhan akan
untuk membentuk pertumbuhan wilayah utama. perumahan harus
masyarakat yang perkotaan dalam upaya 2. Kawasan permukiman yang dibatasi, dengan melihat
inovatif, mandiri menciptakan ; perlu ditingkatkan pembagian 40% untuk
dan sejahtera. a. Kawasan permukiman itensitasnya. perumahan dan 60%
yang tersusun atas Kawasan pusat kota masih untuk fasilitas sosial,
satuan-satuan lingkungan dimungkinkan untuk ekonomi dan open
yang dihubungkan dikembangkan secara space. Dengan
jaringan transportasi yang intensif. Sebagai kawasan memperhatikan hal
memberikan berbagai pusat kota, secara alamiah tersebut diatas maka
pelayanan dan akan berkembang kawasan perincian perumahan
kesempatan kerja perumahan secara intensif adalah :
b. Mengintegrasikan dimana pada inti pusat kota - Type A (besar): 20 x
menetapkan kualitas disekitar kawasan 30 meter (20%)
lingkungan perumahan pemerintahan dan komersial, - Type B (sedang): 10 x
yang telah ada di sudah tidak memungkinkan 20 meter (30%)
sekitarnya, serta untuk dikembangkan secara - Type C (kecil): 10 x 15
memenuhi prinsip-prinsip kawasan. Bagian barat pusat meter (50%)
penataan ruang. kota masih terdapat lahan Adapun kepadatan
3. Meningkatkan peran serta kosong yang cukup luas dan bangunan tiap kapling
masyarakat dlm memungkinkan perumahan untuk type A
pembangunan permukiman pengembangan kawasan dengan kepadatan
di dukung oleh kesiapan permukiman secara rendah, untuk type B
kerjasama, swasta, kawasan. dengan kepadatan
masyarakat, pemerintah 3. Kawasan-kawasan sedang dan untuk type C
yang menciptakan sinerji permukiman yang akan dengan kepadatan
pembangunan kelembagaan dikembangkan pada pusat- tinggi. Oleh karena itu
antara pelaku. pusat pertumbuhan baru. konsep perencanaan
4. Pengendalian pemanfaatan Kawasan pertumbuhan baru, menuntut adanya suatu
ruang dan pembangunan yaitu pada kawasan industri, lingkungan perumahan
permukiman yang merambah kawasan terminal dan yang menyediakan
kawasan konservasi dan pelabuhan merupakan suasana yang dapat
daerah aliran sungai wanggu, potensi pengembangan memberikan rasa
sesuai dengan prinsip – kawasan permukiman baru keindahan,
prinsip pembangunan yang akan tumbuh. kenyamanan, sehat dan
berwawasan lingkungan , Pengembangan kawasan aman. Untuk itu perlu

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 74


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
berkelanjutan menuju permukiman dapat diciptakan suatu
lingkungan kota yang indah, dipersiapkan secara dini lingkungan perumahan
sejuk sehat dan lestari. melalui penyiapan yang :
pengembangan kawasan - Mempunyai
permukiman secara kemudahan hubungan
terencana dalam skala dengan kelompok kota
kawasan. atau kegiatan lainnya.
4. Kawasan permukiman - Pelayanan dasar bagi
perdesaan kebutuhan penduduk
Walaupun kota Kendari harus mudah dicapai,
berfungsi sebagai PKN dan dengan kata lain harus
Ibu Kota Provinsi, kegiatan mempunyai fasilitas
pertanian masih merupakan lingkungan yang dapat
kegiatan ekonomi yang melayani kebutuhan
cukup dominan sampai 20 penduduk sehari-hari.
tahun kedepan, khususnya - Tersedianya lahan
pada wilayah bagian barat potensial bagi
Kota Kendari. Kegiatan kebutuhan
permukiman ini dapat perumahan.
disinergiskan dengan konsep Adapun pola
pengembangan kegiatan pembangunan
pertanian yang mengarah perumahan yang harus
pada fungsi argowisata. dilakukan dalam
mengantisipasi
permintaan kebutuhan
perumahan di Kota
Kendari, maka harus
dilakukan skenario pola
pembangunan baru
perumahan seperti :
 Pola Cluster
(Mengelompok)
- Tanah yang tersedia
merupakan suatu
hamparan tanah
- Tanah bisa milik
kelompok
masyarakat/hibah
pemda kepada
masyarakat (MBR)
koperasi/LKMD/LNKB
dan lainnya
- Lokasi yang
akandibangun rumah
tersebut peruntukan
sesuai dengan
rencana tata ruang
setempat dan secara
teknis lokasi
memenuhi syarat.

 Pola Sprawl
(terpencar)
- Tanah yang tersedia
lokasinya terpencar,
namun masih dalam
satu frame kawasan
permukiman (10 unit
rumah, 5 unit rumah
atau dan lainnya)

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 75


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
- Pemilik tanah bisa
terdiri dari beberapa
anggota masyarakat
(MBR) dan bisa Milik
kelompok
masyarakat/hiba
pemda pada
masyarakat (MBR)
koperasi/LKMD/LNKB
dan lainnya
- Lokasi yang akan
dibangun rumah
tersebut peruntukan
sesuai dengan
rencana tata ruang
setempat
- Secara teknik lokasi
memenuhi syarat
lokasi.

RI-SPAM
SSK Terwujudnya Misi Air Limbah :
Pembangunan 1. Meningkatkan akses layanan
system Sanitasi air limbah
Kota Kendari 2. Menyiapkan dan
Tahun 2017yang mengimplementasikan
berkelanjutan, peraturan daerah tentang
Terpadu menuju sistem pengelolaan air
Kota Hijau (Green limbah
City) 3. Meningkatkan peran media
dalam sosialisasi
pengelolaan air limbah
4. Meningkatkan peran serta
masyarakat, dunia usaha dan
kelompok peduli dalam
pengelolaan air limbah.
5. Meningkatkan kapasitas
lembaga dan SDM dalam
pengelolaan air limbah.

Misi Persampahan :
1. Meningkatkan kegiatan
pengelolaan persampahan
yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan
2. Meningkatkan akses
pelayanan persampahan
melalui peningkatan kualitas
dan kuantitas layanan
persampahan
3. Mengoptimalkan pelaksanaan
peraturan daerah tentang
sistem pengelolaan
persampahan
4. Meningkatkan Peran media
dalam sosialisasi
pengelolaan Persampahan
5. Meningkatkan peran serta
masyarakat, dunia usaha dan

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 76


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
kelompok peduli dalam
pengelolaan persampahan
6. Meningkatkan kapasitas
kelembagaan, SDM dan
pendanaan melalui
pengembangan sumber-
sumber pendanaan
alternative dalam
pengelolaan persampahan

Misi Drainase : Strategi Drainase :


1. Mengurangi luas area 1. Penyusunan/Review
genangan Master Plan
2. Menyiapkan dan Drainase Skala Kota
mengimplementasikan 2. Penyusunan
peraturan daerah tentang Peraturan Daerah
sistem pengelolaan drainase Mengenai
3. Meningkatkan Peran media Pengelolaan
dalam sosialisasi Drainase
pengelolaan Drainase 3. Peningkatan
4. Meningkatkan peran serta Kapasitas Sdm Di
masyarakat, dunia usaha dan Bidang
kelp peduli dalam Perencanaan,
pengelolaan Drainase Pembangunan Dan
5. Meningkatkan kapasitas Pengelolaan
kelembagaan, SDM dan Drainase Melalui
pendanaan melalui Penguatan
pengembangan sumber- Kapasitas Sdm,
sumber pendanaan Pelatihan Di Bidang
alternative dalam Drainase
pengelolaan drainase 4. Melakukan
Pengawasan Dan
Misi PHBS : Sinkronisasi
1. Meningkatan kemandirian Pembangunan
masyarakat dalam PHBS Drainase
2. Menyiapkan dan 5. Peningkatan
mengimplementasikan Jaringan Drainase
peraturan daerah tentang 6. Melakukan
kawasan PHBS Pengawasan,
3. Meningkatkan peran media Pengendalian
dalam PHBS Terhadap Sumber
4. Meningkatkan peran serta Genangan Dan
dunia usaha dan kelompok Banjir
peduli dalam kegiatan
sosialisasi PHBS Strategi PHBS :
5. Meningkatkan kapasitas 4. Melakukan
kelembagaan, SDM dan Kampanye/Edukasi
pendanaan melalui /Sosialisasi/Advoka
pengembangan sumber- si Peningkatan
sumber pendanaan Kepedulian Bagi
alternative dalam Gerakan Phbs
pengelolaan drainase (Ctps, Stop Babs
Dan Membuang
Sampah Pada
Tempatnya) Di
Tempat-Tempat
Strategis
5. Mengadakan
Penyuluhan Dan

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 77


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Kampanye Pola
Hidup Bersih Dan
Sehat (Phbs)
Melalui Siaran
Radio Atau Tv
Lokal.
6. Mengadakan
Penyuluhan Dan
Kampanye Pola
Hidup Bersih Dan
Sehat (Phbs)
Melalui Siaran
Radio Atau Tv Lokal

5.8.2 Strategi Pembangunan Kawasan


Adapun strategi pembangunan kawasan mengacu kepada dokumen
perencanaan seperti RTBL dan RPKPP. Dokumen tersebut disusun untuk
memberikan arahan pembangunan lingkungan permukiman di suatu kawasan
prioritas. Oleh sebab itu, perlu dianalisis keterpaduan dokumen perencanaan
kawasan yang ada di Kota Kendari berdasarkan fungsi Kawasan dan arahan
pengembangan kawasan termasuk Kawasan Strategis Kota Kendari yang
diidentifikasi dalam RTRW. Keterpaduan tersebut dijabarkan dalam tabel berikut
ini :

Tabel 5. 16
Matriks Strategi Pembangunan Kawasan Prioritas

Dokumen Rencana Kawasan Fungsi Kawasan Arahan Pengembangan

BWK RTRW Kota Kendari


- BWK I ( Kec. Kadia dan Kec. Pusat Pemerintahan Kota, pusat Karakteristik kegiatan kawasan pusat
fasilitas skala kota, kawasan Kota Kendari terdiri dari kegiatan
Wua-wua )
permukiman perkotaan, kawasan pemerintahan, kawasan permukiman
perdagangan dan jasa. dengan tingkat kepadatan sedang
sampai tinggi, kegiatan komersial dan
jasa yang tersebar pada koridor-
koridor jalan utama. Kawasan pusat
kota tetap akan dikembangkan dengan
fungsi utama sebagai pusat kegiatan
pemerintahan, dengan didukung oleh
kegiatan perdagangan dan jasa.
- BWK II ( Kec. Poasia dan
Pusat Pendidikan Tinggi, Kawasan Pusat Pendidikan Tinggi
Kec. Kambu )
Pemerintahan dan Kawasan dan Pusat pemerintahan Provinsi
Permukiman. telah tumbuh sebagai pusat
pertumbuhan kawasan permukiman di
Selatan Kota Kendari. Bangkitan
kegiatan permukiman yang

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 78


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
diakibatkan pengembangan kawasan
diperkirakan cukup tinggi sehingga
perlu dipersiapkan arahan
pengembangan kawasan permukiman
agar tidak terjadi secara sporadis.

- BWK III ( Kec. Baruga ) Pusat Trasnportasi darat, Industri


terbatas, komersial. Lokasi terminal yang berada pada
simpul jaringan jalan primer dan
berdekatan dengan lokasi kawasan
industri, akan membentuk pusat
pertumbuhan di selatan Kota Kendari
ke Arah Bandara. Kegiatan penunjang
pada kawasan terminal adalah
kegiatan komersial, permukiman dan
industri skala terbatas. Pusat utama
adalah terminal yang terintegrasi
dengan kegiatan komersial dan
pergudangan.

- BWK IV ( Kec. Abeli )


Kawasan Pelabuhan, Kawasan Kawasan Pelabuhan di Pulau
Industri, Kawasan Permukiman. Bungkutoko akan menjadi simpul
utama (fungsi primer) di kawasan timur
Kota Kendari. Pengembangan
pelabuhan akan membangkitkan
kegiatan ekonomi baru yaitu kegiatan
komersial, industri dan kawasan
permukiman. Rencana pembangunan
jembatan penyebrangan Abeli-
Bungkutoko-Kota Lama, akan
mempercepat terbentuknya segitiga
pertumbuhan ekonomi di Sebelah
Timur Kota Kendari. Keterbatasan
daya dukung fisik P.Bungkutoko, perlu
diantisipasi dengan upaya
pengendalian kawasan pulau bagi
kemungkinan tumbuhnya kawasan
permukiman maupun fungsi lainnya.
Fungsi pendukung pelabuhan, dapat
dikembangkan diluar P.Bungkutoko
khususnya di Kecamatan Abeli,
terintegrasi dengan kawasan industri.

- BWK V ( Kec. Kendari dan


Kawasan Komersial dan Konsep pengembangan teluk adalah
Kec. Kendari Barat )
Permukiman pengembangan kawasan CBD dengan
model pengembangan “waterfront city”
dengan memanfaatkan nilai estetika
kawasan teluk. Kawasan CBD yang
berdekatan dengan kawasan pusat
kota, akan membentuk dua pusat
pertumbuhan kota dalam skala besar.
Karakteristik fisik kawasan teluk yang
akan Pusat kegiatan primer berupa
kegiatan komersial, jasa dan
pariwisata yang berwawasan
lingkungan merupakan kegiatan utama
dalam konsep “waterfront city”.

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 79


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
- BWK VI ( Kec. Puuwatu dan Permukiman Perdesaan, Mempertahankan kawasan di
agrowisata, pertanian Kecamatan Puuwatu dan Mandonga
Kec. Mandonga )
sebagai pusat kegiatan pertanian, dan
dikembangkan sebagai pusat kegiatan
agrowisata dan pusat kegiatan wisata
alam.

RPKPP KOTA kENDARI


- RPKPP Kawasan Abeli Fungsi Konservasi Mangrove, 1. Penyediaan prasarana dasar
fungsi permukiman berupa drainase, jaringan air
limbah dan persampahan pada
kelurahan Petoaha dan Nambo.
2. Peningkatan kualitas PSD berupa
perbaikan jaringan jalan, drainase,
air limbah, air bersih dan
persampahan pada kelurahan
Pudai, Lapulu, Poasia, Petoaha
dan Nambo.
3. Peremajaan kawasan berupa Land
Sharingdan Land Consolidation
pada kelurahan Pudai, Petoaha.
4. Peremajaan kawasan berupa
Resettlement, pada permukiman di
tepian air yang melanggar batas
sempadan pantai, pada kelurahan
Lapulu.
5. Peremajaan plot site berupa
Resettlement, pada permukiman di
tepian air yang melanggar batas
sempadan sungai/kanal, pada
kelurahan Poasia. Selain itu
kawasan yang perlu di
resettlementyaitu kawasan di
sekitar pembangunan jembatan
Bahtermas.
6. Peremajaan kawasan berupa
Resettlement, pada permukiman di
daerah genangan air (rawa), pada
kelurahan Petoaha.
7. Peremajaan kawasan berupa
konsolidasi lahan, pada kelurahan
Petoaha dan Nambo.
8. Refungsionalisasi lingkungan pada
kelurahan Pudai, Lapulu, Poasia,
Petoaha, dan Nambo.
9. Peningkatan vitalitas ekonomi
masyarakat pada kelurahan Pudai,
Lapulu, Poasia, Petoaha, dan
Nambo.
10. Peningkatan kapasitas (capacity
building) masyarakat pada
kelurahan Pudai, Lapulu, Poasia,
Petoaha, dan Nambo.

- RPKPP Kawasan kumuh Fungsi Kawasan Permukiman, Ada beberapa pendekatan yang dapat
kawasan ekonomi, dan konservasi digunakan dalam mengatasi
Mandonga
permukiman kumuh di Kelurahan
Mandonga yaitu regulasi, relokasi/
resettlement, dan pembuatan
rususnawa. Regulasi dilakukan

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 80


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
dengan menegakkan aturan, dengan
melakukan pelarangan pembangunan
permukiman pada wilayah konservasi
(perbukitan). Relokasi dilakukan
dengan memindahkan seluruh
bangunan yang berada pada kawasan
konservasi. Setelah melakukan
relokasi, kemudian masyarakat yang
tadinya tinggal di kawasan konservasi
dipindahkan ke rusunawa yang telah
direncanakan.

- RPKPP Kawasan Kumuh Kawasan Permukiman, jasa, Untuk mengatasi permasalahan


komersil kekumuhan, perlu dilakukan
DAS Wanggu
penegakkan aturan mengenai
kawasan konservasi dan garis
sempadan sungai (regulasi).
Permukiman di kawasan konservasi ini
di relokasi ke tempat yang telah
disediakan sebalumnnya. Rusunawa
merupakan salah satu alternatif lokasi
pemindahan penduduk dari kawasan
konservasi.

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 81


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

KETERPADUAN STRATEGI
PENGEMBANGAN KOTA KENDARI

Bab Ini Berisikan Strategi/


SkenarioPengembangan Wilayah Kota dan
Arahan Pengembangan Sektor Bidang PU
Keciptakaryaan.

5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kendari


Berdasarkan amanat Undang – undang no. 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan ruang, Kabupaten/Kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah
dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, beberapa yang perlu di
perhatikan dari RTRW Kab/Kota adalah sebagai berikut :
a. Penetapan kawasan Strategis Kab/Kota (KSK) yang didasari sudut
kepentingan :
1. Pertahanan keamanan
2. Ekonomi
3. Lingkungan Hidup
4. Sosial Budaya
5. Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi
b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup :
1. Arahan pengembangan pola ruang :
a. Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
b. Arahan Pengembangan Pola ruang terkait bidang Cipta karya
seperti Pengembangan RTH.
2. Arahan Pengembangan Struktur Ruang terkait keciptakaryaan seperti
pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan,
drainase, RTH, Rusunawa, maupun agropolitan.
c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya
yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi
untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan
prasarana.
d. Indikasi Program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur
ruang khususnya untuk bidang Cipta karya.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 1 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Kawasan Strategis Kab/Kota (KSK) diperlukan sebagai dassar
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Pada Pembangunan
infrastruktur skala kawasan, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya
diarahkan Pada kawasan KSK, dan diharapkan keterpaduan pembangunan
dapat terwujud. Tabel 5.1 memaparkan identifikasi arahan RTRW Kab/Kota
Untuk Bidang Cipta Karya, Tabel 5.2 memaparkan identifikasi kawasan
Strategis Kab/Kota (KSK), serta tabel 5.3 memaparkan identifikasi indikasi
program khusus untuk Bidang Cipta Karya.

Tabel 5.1 Arahan RTRW Kab/Kota Untuk Bidang Cipta Karya


No ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG
Pola ruang merupakan pendekatan spatial a. Pengembangan pusat kota yg diarahkan
untuk mewujudkan struktur ruang, sehingga untuk kegiatan perkantoran,
dalam rencana pola ruang meliputi : perdagangan, jasa, pemerintahan dan
I. Rencana Kawasan Lindung kawasan permukiman.
Rencana pengembangan kawasan b. Pusat pemerintaha propinsi dan kawasan
lindung di Kota Kendari adalah sebagai perguruan tinggi sebagai magnet
berikut :
pertumbuhan baru di bagian selatan
1. Kawasan Hutan Lindung
Kota Kendari sebagai pusat
Pada kawasan ini, tidak diperkenankan
pengembangan kawasan permukiman
untuk pengembangan kawasan
baru di selatan Kota Kendari.
budidaya.
c. Pemindahan pelabuhan ke Pulau
2. Kawasan Perlindungan Setempat
Bungkutoko yang akan memiliki
Kawasan ini terdiri dari kawasan
kapasitas pelayanan terhadap barang
sempadan sungai, sempadan pantai dan
dan penumpang. Pengembangan
hutan kota (hutan bakau), kawasan ini
tidak diperbolehkan untuk mendirikan pelabuhan ini akan memiliki dampak

bangunan. terhadap pengembangan kegiatan-

3. Taman Kota kegiatan ekonomi skala besar di sekitar

Taman kota berfungsi sebagai paru-paru Pulau Bungkutoko.


kota dan fungsi estetika kota. Dalam d. Pengembangan kawasan industri skala
pengembangannya taman-taman kota besar di Kecamatan Abeli sebagai
utama terletak pada simpul-simpul pusat antisipasi tumbuhnya permintaan
pelayanan utama yaitu pusat kegiatan kawasan industri sejalan dengan
pemerintahan kota, pusat kegiatan berfungsinya pelabuhan kontainer di P.
pemerintahan propinsi, pusat CBD, Bungkutoko.
maupun pusat-pusat pelayanan lokal. e. Pengembangan terminal Tipe A, akan
mendorong pertumbuhan kawasan di

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 2 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
4. Ruang Terbuka Hijau (RTH) sekitarnya.
Areal pemakaman (TPU), jalur hijau, f. Revitalisasi kota lama, untuk
lapangan olah raga, RTH lingkungan, menghindari terdegradasinya fungsi
RTH kelurahan dan RTH Kecamatan. ekonomi kawasan akibat pemindahan
II. Rencana Kawasan Budidaya yang pelabuhan kontainer ke P.Bungkutoko.
Memiliki Nilai strategis. g. Pengembangan kawasan teluk sebagai
Konsep pengembangan kawasan
pusat pertumbuhan ekonomi baru
budidaya yang memiliki nilai strategis
dengan kegiatan perdagangan, jasa dan
diarahkan pada pengembangan
pariwisata sebagai fungsi yang
kawasan :
dikembangkan. Pengembangan kawasan
1. Kawasan Teluk Kendari
teluk memperhatikan aspek lingkungan
Konsep pengembangan kawasan teluk
yang memiliki tingkat sensitifitas tinggi
diarahkan sebagai “Waterfront City”
terhadap kegiatan perkotaan.
dengan fungsi utama yang akan
h. Mempertahankan kawasan di Kecamatan
dikembangkan adalah fungsi komersial,
jasa perhotelan, perkantoran yang akan Puuwatu dan Mandonga sebagai pusat

diintegrasikan dengan kawasan wisata di kegiatan pertanian, dan dikembangkan

sepanjang Teluk Kendari. sebagai pusat kegiatan agrowisata dan


pusat kegiatan wisata alam.
2. Kawasan Industri
i. Pengembangan pusat-pusat kegiatan
Kebijakan dan strategi pola ruang
diwujudkan dengan memperhatikan sekunder pada pusat-pusat kecamatan.

daya dukung dan daya tampung


lingkungan hidup, sehingga dalam
pemilihan kawasan industri harus
memperhatikan aspek-aspek seperti,
kelayakan fisik lahan, lokasi yang
strategis, berada dijalur jalan primer dan
memiliki dampak minimal terhadap
lingkungan. Berdasarkan pertimbangan
tersebut, maka alternatif lokasi kawasan
industri, berada di Kecamatan Abeli.
3. Kawasan pelabuhan
Berdasarkan RTRW kawasan
pelabuhan akan dikembangkan di
daerah Bungkutoko, tetapi mengingat
kawasan ini memiliki kapasitas daya
dukung yang terbatas sehingga perlu
disertai dengan pengendalian
pemanfaatan ruang. Oleh karena itu,

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 3 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
fungsi-fungsi yang tidak terkait dengan
kegiatan pelabuhan, dipindahkan ke luar
Pulau Bungkutoko yaitu di Kecamatan
Abeli.

4. Kawasan Kota Lama


Kawasan ini telah berkembang sebagai
kawasan permukiman dan komersial
dengan kepadatan tinggi, yang
dipengaruhi oleh adanya aktifitas
pelabuhan yang ada sekarang. Dengan
pemindahan pelabuhan ke wilayah
bungkutoko diperkirakan akan
menurunkan nilai ekonomi kawasan kota
lama dan akan menurunkan tekanan
pengembangan kawasan pemukiman,
sehingga dibutuhkan strategi yang
ditujukan untuk menghindari degradasi
fungsi ekonomi dan kawasan melalui
pendekatan:
a) Revitalisasi kawasan komersial kota
lama;
b) Pengendalian kawasan permukiman.

5. Kawasan Pusat Kota Kendari


Kota Kendari merupakan pusat
permukiman, pemerintahan dan
komersial yang telah terbentuk sebagai
kawasan perkotaan yang luas dengan
kepadatan yang cukup
tinggi.Permasalahan saat ini adalah
kawasan komersial yang cenderung
mengikuti pola jaringan jalan yang diikuti
dengan perkembangan kawasan
permukiman dengan intensitas cukup
tinggi. Sehingga untuk dapat
mengendalikan agar kawasan pusat kota
lebih terkendali maka perlu dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
a) Pengendalian kawasan komersial,
melalui penerapan aturan zonasi;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 4 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
b) Pengembangan infrastruktur terutama
jaringan jalan lokal dan jalan lingkar
barat dalam untuk mengarahkan
perkembangan kawasan permukiman;
c) Pengembangan kasawan-kawasan
komersial yang lebih terkonsentrasi pada
satu kawasan;
d) Mempertahankan dan meningkatkan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam
wujud taman kota.

6. Kawasan Terminal
Pengembangan kawasan terminal type A
yang telah dialokasikan di jalan lingkar
berdekatan dengan persimpangan jalan
arteri menuju bandara dan terintegrasi
dengan kawasan industri akan
mendorong perkembangan kegiatan
permukiman, komersial dan jasa di
kawasan sekitarnya, sehingga
dibutuhkan langkah-langkah untuk
mengantisipasi perkembangan di
kawasan terminal dengan :
a) Penerapan aturan zonasi
b) Pengembangan jaringan jalan untuk
mengarahkan perkembangan kawasan
permukiman.

Tabel 5.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kota (KSK) berdasarkan RTRW


KAWASAN STRATEGIS KOTA SUDUT KEPENTINGAN LOKASI/BATAS KAWASAN
KENDARI
Kawasan Teluk Kendari Pusat pariwisata, pusat pemerintahan, Mandonga, Kadia, Kambu
Kota pusat kegiatan komersial dan dan Poasia
jasa
Kawasan Pendidikan Tinggi Pendidikan dan Pemerintahan Kec. Kambu
dan Pusat Pemerintahan
Propinsi
kawasan pelabuhan Pulau Nilai ekonomi dan transportasi Abeli
Bungkutoko, kawasan strategis skala regional
industri, dan kawasan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 5 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
minapolitan
Kawasan terminal Transportasi regional dengan di Kecamatan Baruga
tingkat pertumbuhan kawasan
yang cepat.

kawasan kota lama Budaya dan ekonomi Kecamatan Kendari dan


Kecamatan Kendari Barat

Tabel 5.3 Identifikasi Program RTRW Kota Kendari Terkait Pembangunan


Infrastruktur Bidang Cipta Karya
KAWASAN
USULAN PROGRAM SUMBER INSTALASI
NO LOKASI KSK
UTAMA PENDANAAN PELAKSANA
(YA/TIDAK)
1 Pemeliharaan Jalan Perkotaan Tersebar Tidak APBD PU
2 Peningkatan dan Pengembangan Kec. Kadia Ya APBD PU
jalan jalur Penyelamat Kec. Baruga
Kec. Kendari
3 Pengembangan Sistem Jaringan Kec. Kadia Tidak APBD PU
Pejalan Kaki
4 Penyusunan MasterPlan Air Kota Kendari Tidak APBD Bappeda
Bersih
5 Studi Potensi Air Tanah Dalam Kota Kendari Tidak APBD Bappeda
Kota Kendari
6 Pengembangan Sumber Air Baku Kota Kendari Tidak APBD Bappeda
7 Pengembangan Jaringan Kota Kendari Tidak APBD PU
Perpipaan
8 Pembangunan IPAL Komunal Kec. Kadia, Tidak APBD Dinas Kebersihan
Mandonga,
Kendari Barat,
Poasia, Baruga
9 Pembangunan Jaringan Air Tersebar Tidak APBD PU
Limbah
10 Pengembangan TPA, TPS dan Kec. Puuwatu Tidak APBD Dinas Kebersihan
Armada Pengangkut sampah
11 Pengembangan jaringan Tersebar Tidak APBD PU
Drainase Sekunder
12 Pengembangan Trotoar di Tersebar Tidak APBD PU
Kawasan Perkotaan
13 Pengembangan RTH Perkotaan Tersebar Tidak APBD & APBN Dinas Tata Kota
dan Perumahan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 6 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
5.1 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Penyusunan Visi, misi, kebijakan dan program RPJMD Kota Kendari
disusun sebagai penjabaran dari visi dan misi pasangan Walikota dan Wakil
Walikota terpilih. Visi dan misi tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk
dokumen perencanaan dengan memperhatikan kondisi, gambaran umum
daerah serta kebijakan pengembangan pembangunan Kota Kendari.
Penetapan visi dan misi RPJMD adalah untuk menjembatani harapan
yang ingin dicapai pada visi dan misi yang ditetapkan dalam Perda No. 10
Tahun 2001 dengan kondisi yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota terpilih.

5.2.1. Visi
Visi jangka panjang Kota Kendari, berdasarkan Peraturan Daerah
(PERDA) Kota Kendari Nomor 10 Tahun 2001 adalah “Mewujudkan Kota
Kendari Tahun 2020 Sebagai Kota Dalam Taman yang Bertaqwa,
Maju, Demokratis dan Sejahtera”, sedangkan Visi Walikota dan Wakil
Walikota Kendari adalah “Terwujudnya Kota Kendari Tahun 2017
sebagai Kota bersih dan Hijau yang Berakhlak, Maju, Demokratis dan
Sejahtera”.

5.2.2. Misi
Untuk mendukung Visi yang telah ditetapkan maka dijabarkan beberapa
Misi yang dapat mendukung penjabaran Visi tersebut.Misi merupakan
pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan sasaran
yang ingin dicapai. Adapun Misi Kota Kendari adalah sebagai berikut:
1. Misi Lingkungan, Mempertahankan dan meningkatkan kualitas,
keseimbangan dan keserasian lingkungan kota yang indah sejuk
sehat dan lestari;
2. Misi SosialKemasyarakatan, mendukung penciptaan suasana
kehidupan masyarakat kota yang agamais, aman, rukun, damai dan
harmonis serta mendorong pemberdayaan lembaga kemasyarakatan
untuk semakin berperan dalam pembangunan kota;
3. Misi Pelayanan Prima, mengembangkan sistem pelayanan yang
prima bagi masyarakat secara adil, cepat, dan transparan,
terjangkau (layak harga), mandiri dan dapat dipertanggungjawabkan
(accountable);

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 7 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
4. Misi Perekonomian, mendorong pertumbuhan perekonomian kota
yang berbasis pada ekonomi kerakyatan serta menciptakan iklim
yang kondusif bagi pelaksanaan investasi sesuai potensi daerah.
5. Misi Profesionalisme Aparat, mengembangkan kualitas sumberdaya
aparat yang profesional, bermoral dan berdedikasi tinggi dalam
menjalankan tugas dan pelayanan.
6. Misi Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance), menciptakan
tatanan pemerintahan yang bersih, demokrasi, berwibawa dan
bertanggungjawab.

5.2.3 Strategi Pembangunan


Strategi Pembangunan Daerah adalah pilihan-pilihan strategis yang
menjadi payung kebijakan dalam mengimplementasikan program kepala
daerah.Strategi pembangunan diperlukan agar setiap program dan kegiatan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Proses penentuan strategi pembangunan dilakukan dengan menganalisis
isu-isu pokok yang berkembang secara sistematis, melalui identifikasi berbagai
faktor-faktor dalam lingkungan internal dan eksternal.
Analisis lingkungan ini menggunakan pendekatan SWOT analysis
(Strength, Weakness, Oppurtunity, Threat) yang mengidentifikasikan Kekuatan,
Kelemahan, Peluang dan Ancaman yang dimiliki/dialami Pemerintah Kota
Kendari.
Strategi pembangunan yang digunakan mengatasi permasalahan
pembangunan Kota Kendari selama tahun 2013-2017 untuk mencapai visi dan
misi adalah berpijak pada kerangka “3 – 4 – 5”.Kerangka “3 – 4 – 5”, adalah
suatu strategi pendekatan pembangunan yang komprehensif dan berjenjang,
dengan memfokuskan manusia sebagai pusat dan awal dari orientasi
pembangunan (3), kemudian dilanjutkan dengan pembangunan dan
pengembangan kelembagaan di tingkat lingkungan (4) dan selanjutnya
harapan sasaran di tingkat kota (5).
Untuk mengimplementasikan kerangka tersebut maka ditetapkan
beberapa strategi sebagai berikut:

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 8 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
1. Strategi Pengembangan Sumberdaya Manusia
Strategi pengembangan sumberdaya manusia berpijak pada
pengembangan Aspek “3”, yakni pendekatan pembangunan manusia
paripurna, yang mengembangkan tiga dimensi potensi manusia, yakni (1)
potensi akal dan ilmu pengetahuan (kognitif/head), (2) potensi moral/etik
(afektif/hearth) dan (3) potensi keterampilan dan gerakan
(psikomotorik/hand).
Lebih jauh, strategi ini dimaksudkan untuk menciptakan pemerataan
kualitas manusia, serta memberi ruang yang cukup bagi tumbuhnya
partisipasi masyarakat pada berbagai bidang pembangunan, yang
bertujuan mewujudkan pemberdayaan SDM sesuai peran dan fungsinya
dalam kelompok masyarakat dan lembaga pemerintah.
2. Strategi Pengembangan Kelembagaan Masyarakat
Strategi pengembangan kelembagaan masyarakat diarahkan untuk
memperkuat kelembagaan sosial masyarakat dalam aspek ekonomi dan
politik serta memperluas peranserta partisipasi masyarakat baik dalam
pengambilan keputusan kebijakan publik, maupun dalam tahap
implementasi dan evaluasi.
Bertolak dari semangat tersebut maka pilihan pendekatannya adalah
dengan “4” (catur) Bina, yakni:
1. Bina Spritual
Yakni sebuah pendekatan pembangunan peningkatan keimanan,
mental dan spritual untuk keluarga dan warga dan keluarga.Bina
spritual juga mencakup pemantapan kelembagaan agama sebagai
sarana penguatan keimanan, persaudaraan bahkan untuk penguatan
perekonomian masyarakat.
2. Bina Sosial Ekonomi
Yakni sebuah pendekatan penguatan kelembagaan masyarakat yang
bermuara pada perluasan kesempatan kelembagaan ekonomi dan
sosial masyarakat untuk barpartisipasi dalam kegiatan
pembangunan.Secara khusus bina ekonomi adalah penguatan
kelembagaan ekonomi masyarakat agar dapat berfungsi baik untuk
pemenuhan kebutuhan dasar maupun yang bersifat pengembangan
produksi dan pemasaran.Sedangkan bina sosial adalah penguatan
lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan baik dalam fungsinya sebagai

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 9 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
media persatuan dan komunikasi antar anggota, maupun penguatan
fungsi sebagai wadah perwakilan dan penyaluran kepentingan dan
aspirasi masyarakat.
3. Bina Fisik/Lingkungan
Yakni pendekatan peningkatan kesadaran dan peranserta masyarakat
dalam dalam perbaikan, pemeliharaan, peningkatan dan pelestarian
lingkungan fisik (buatan) maupun alam.
4. Bina Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan
Yakni pendekatan peningkatan peranserta masyarakat dalam
pembangunan serta ikut terlibat dalam penanggulangan kemiskinan.

3. Strategi Pengembangan Sektor-Sektor Strategis


Strategi pertumbuhan sektor-sektor strategis adalah mendorong
pengembangan sektor-sektor, masing-masing untuk bidang ekonomi
adalah sektor yang secara signifikan memberikan efek ganda (multiplier
effect) bagi perekonomian masyarakat, sedangkan untuk bidang sosial
budaya adalah sektor-sektor yang berfungsi meningkatkan kapasitas dasar
manusia seperti pendidikan, kesehatan dan keterampilan. Secara khusus
sasaran-sasaran dari sektor strategis ini adalah bermuara pada “5” sasaran
pokok yakni:
1. Penegakkan peraturan (Enforcement)
Bahwa seluruh warga masyarakat mempunyai kedudukan dan
perlakuan yang sama di depan hukum. Peraturan dan perundangan
yang telah ada harus dapat dilaksanakan tanpa pilih kasih.Meskipun
demikian, peraturan-peraturan yang telah ada harus dapat ditinjau
kembali, dengan memperhatikan prinsip-prinsip keadilan, efisiensi dan
partisipatif.
2. Pengembangan Perekonomian Masyarakat (Economy)
Bahwa sektor-sektor usaha yang akan didorong adalah sektor-sektor
yang mempunyai efek pengganda yang besar dalam hal menggerakan
perekonomian masyarakat dan penyerapan tenaga kerja. Selanjutnya,
pertumbuhan perekonomian yang terjadi, diharapkan dapat
memberikan dampak yang seluas-luasnya bagi seluruh komponen
masyarakat.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 10 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
3. Pelestarian Lingkungan (Environment)
Bahwa implikasi pembangunan fisik dalam pembangunan, seharusnya
memperhatikan daya dukung lingkungan.Prinsip-prinsip pelestarian
alam dan pembangunan yang berkelanjutan, menjadi landasan
pelaksanaan fisik pembangunan.Proporsi ruang terbuka hijau dan
terbangun, sebagai persyaratan mewujudkan visi “Kota dalam Taman”,
menjadi landasan dalam pemanfaatan ruang.
4. Keadilan yang setara (Equity)
Bahwa seluruh langkah dan gerak pembangunan baik dalam
pelaksanaan dan pemanfaatannya harus mempertimbangkan prinsip
keadilan yang setara.Bahwa setiap warga masyarakat berhak
mendapatkan pelayanan, penghargaan dan manfaat yang setara dan
proporsional.

5. Peranserta Masyarakat (Engagement)


Bahwa pemerintah kota akan mengedepankan prinsip-prinsip
keterbukaan dan partisipatif dalam pengambilan keputusan kebijakan
publik. Peranserta masyarakat dimungkinkan untuk semua tahapan
pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi.

5.1.4 Arah dan Kebijakan serta Agenda Pembangunan


Dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Kota Kendari yang terangkum
dalam Perda Nomor 10 Tahun 2001, yaitu “Mewujudkan Kota
Kendari Tahun 2020 sebagai Kota Dalam Taman yang
Bertaqwa, Maju, Demokratis dan Sejahtera” maka ditetapkan
beberapa kebijakan umum dan kebijakan khusus sebagai perencanaan
menengah yang diharapkan menjadi landasan bagi tahap
pembangunan 5 (lima) tahun ke depan.
Berdasarkan pokok-pokok Prioritas Pembangunan Daerah yang diuraikan
di atas, maka Arah Kebijakan Umum Pemerintah Kota Kendari Tahun
2013-2017 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang
berkelanjutan (Environment).

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 11 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
2. Meningkatkan Fungsi Kota Kendari sebagai Kota Pelayanan Skala
Regional dan terpenuhinya tingkat kebutuhan masyarakat
(Environment, Employment, Engagement).
3. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan Visi
Indonesia Sehat 2010 (Equity dan Engagement).
4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan dan Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah serta Pelestarian Nilai-Nilai Budaya (Ethic,
Employment dan Equity).
5. Meningkatkan Rasa Aman, Sikap Hidup yang tertib dan disiplin bagi
seluruh masyarakat (Ethic, Engagement).
6. Menegakkan Prinsip-Prinsip Kepemerintahan yang baik (good
governance) dan Penegakkan Supremasi Hukum (Ethic, Equity dan
Engagement).
7. Meningkatkan Iklim Usaha yang kondisif dan adil bagi semua pelaku
usaha dalam mengembangkan perekonomian kota yang berbasis
ekonomi kerakyatan, pengentasan kemiskinan dan pengangguran
(Environment, Employment, Engagement dan Equity).
8. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan aparatur daerah (Ethic dan
Engagement).
Selain kebijakan umum, dalam RPJMD juga ditetapkan sejumlah
kebijakan khusus yang diarahkan untuk percepatan pembangunan Kota
Kendari dalam lima tahun kedepan. Kebijakan khusus tersebut
dirangkum dalam sebuah Program Unggulan Strategis, yang
penjelasannya sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Kualitas Moral, Akhlak, dan Disiplin.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah:
a. Pengajian Eksekutif
b. Pengentasan buta baca Al-Quran
c. Gerakan shalat fardhu berjamaah
d. Keluarga sakinah.
e. Intensifikasi Majelis Taklim
f. Karakter Building masyarakat
g. Pemberdayaan dan Peningkatan Kesejahteraan RT/RW/Imam
Mesjid/Pendeta

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 12 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
2. Program peningkatan sarana dan prasarana dasar perkotaan.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah:
a. Lanjutan Pembangunan jalan lingkar luar (outer ring road).
b. Penuntasan Pembangunan Jembatan TALIA – BUNGKUTOKO
c. Penanganan Drainase Kota Secara Komprehensif dan
Terintegrasi.
d. Pembangunan dan Pembukaan jaringan Jalan dan Jembatan
Baru.
e. Penuntasan Pengaspalan Jalan Wilayah Kota
f. Pengaspalan Jalan Dalam Lingkungan Perumahan.
g. Optimalisasi Operasional PDAM Tirta Anoa Kendari.
h. Perbaikan dan Pemasangan Jaringan Distribusi dari Tempat
Penampungan ke Pelanggan.
3. Program peningkatan pengelolaan DAS dan Teluk Kendari.
a. Normalisasi Sungai Dalam Wilayah Kota Kendari.
b. Lanjutan Pembangunan Jaringan Irigasi di Kawasan Labibia dan
Amohalo.
4. Program Pengelolaan sampah dan kebersihan.
a. Menjaga Kota Kendari Tetap Bersih secara konsisten
b. Optimalisasi Program Bougenville City
5. Program penataan perumahan, permukiman, dan Prasarana Sosial
dan Pendidikan
a. Implementasi dari Perda RTRW.
b. Pembangunan Kawasan Pemuda dan Olahraga Yang Terintegrasi
c. Memfasilitasi Terwujudnya SULTRA CULTURE CENTER (Pusat
Budaya Sulawesi Tenggara)
d. Peningkatan SDM Melalui Pelatihan dan Beasiswa Pendidikan
(CERDAS TRIPLE –H Kota Kendari).
e. Perwujudan Kota Layak Anak dan Keberpihakan Gender
f. Rehabilitasi, Peningkatan dan Pembangunan Sarana dan
Prasarana Pendidikan Tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK.
6. Program pembangunan Sarana dan Prasarana Perekonomian Kota
a. Penuntasan Pembangunan dan Perbaikan Pasar.
b. Optimalisasi Pemanfaatan Pasar Sentral Kota
c. Penyelesaian Pembangunan dan Pemanfaatan Pasar Wua-wua

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 13 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
d. Perbaikan Pasar baruga
e. Peningkatan/Perbaikan Pasar Anduonohu
f. Perbaikan Pasar Lapulu
g. Optimalisasi Pemanfaatan Kawasan PKL
h. Perluasan dan Optimalisasi Kawasan Kuliner Kendari Beach
7. Program kerjasama multipihak/multi stakeholders
a. Kemudahan Investasi Bagi Sektor Swasta, Seperti : Tax Holiday,
Memfasilitasi IMB bertahap.
b. Peningkatan kerjasama antar Sektor Swasta (Reinventing
Government) seperti Perhotelan, Franchise, SPBU,Dll).
8. Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat
a. Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis bagi Seluruh Masyarakat Kota
Kendari Melalui JAMKESDA.
b. Peningkatan Sarana, Prasarana dan Optimalisasi Operasional
RSUD Abunawas.
c. Peningkatan Sarana Prasarana dan Operasional Puskesmas
(Perwujudan Kota Kendari Sebagai Kota Sehat.
d. Pelayanan Prima Bidang Kesehatan (PHBS, CITRA PELAYANAN
PRIMA).
e. Program KOTA SEHAT.
9. Program Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan
Kemiskinan
a. Pengembangan BLUD menjadi Lembaga Keuangan Mikro
b. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Program Persaudaraan Madani
c. Intensifikasi Program PNPM-MP & Pengembangan P2MK Serta
P2KP.
d. Peningkatan Program Bedah Rumah
e. Pemberian Raskin Gratis (Pada Kondisi Darurat)
f. Subsidi Pemasangan Daya Listrik Gratis bagi MBR
g. Sertifikasi Tanah Bagi MBR (Proda)
h. Subsidi Pemasangan Jaringan Air Bersih bagi MBR
i. IMB Gratis Untuk RSS Bagi MBR
j. Pelatihan dan Sertifikasi Keterampilan Tenaga Kerja (Tukang
Kayu, Bangunan, Home Industri, DLL)
k. Akte Kelahiran Gratis

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 14 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
l. Biaya Pemakaman Gratis bagi MBR.
10. Program Perwujudan GREEN CITY (Kota Ramah Lingkungan)
dengan 8 Atributnya :
a. Green Planning and Design RTRW; Ruang Terbangun : Ruang
Terbuka (60 : 40)
b. Green Waste; 3R (Reuse, Reduce, Recycle) Menuju Konsep Zero
Waste (Pengolahan Sampah Terpadu, Tidak ada yang
Terbuang).
c. Green Community; Kampung Hijau
d. Green Open Space; RTH (Mengatasi Masalah Banjir dan
Kawasan Kumuh melalui Penataan Kawasan Bantaran Sungai +
Rusunami)
e. Green Transportation; Orientasi Transportasi Publik,
penggunaan Transportasi Massal, Ramah Lingkungan,
mendorong Penggunaan Transportasi Bukan Kendaraan
Bermotor, berjalan kaki, bersepeda melalui konsep Invitation
Planning.
f. Green Building; Green Wall & Green Roof
g. Green Water; Konsep Zero Run-Off (Semua air harus bisa
diresapkan kembali ke dalam tanah konsep ekodrainase artinya
setiap bangunan mempunyai sumur resapan, Bio Pori di ruang
terbuka.
h. Green Energy; Bahan Bakar Terbarukan (Pemanfaatan Gas
Metan, PLTS) Bio Fuel.

5.2. Arahan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Daerah (KSPD)


Arah dan Strategi pengembangan Kota Kendari dalam kurun waktu 10-20
tahun dibagi menjadi 6 BWK, dimana setiap BWK mempunyai fungsi masing-
masing. Penentuan BWK tersebut berdasarkan struktur dan potensi wilayah
masing-masing daerah.Tujuan penentuan struktur ruang kota adalah untuk
mengoptimalkan fungsi pelayanan kota, sesuai dengan fungsi dan hirarki
sistem pelayanan kota. Unsur pembentuk struktur ruang kota diwujudkan
pusat-pusat pelayanan utama dan didukung oleh sistem jaringan jalan untuk
menghubungkan pusat-pusat pelayanan yang ada. Penentuan hirarki pusat

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 15 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
pelayanan didasarkan pada skala pelayanan yang dimiliki oleh masing-masing
pusat pelayanan.

5.2.1. Arahan Pengembangan Struktur Kota Kendari


5.2.1.1. Konsep Pengembangan Kawasan
A. Pengembangan Kawasan Teluk
Konsep pengembangan kawasan Teluk diarahkan sebagai “waterfront
city”.Kawasan Teluk Kendari dikembangkan sebagai CBD (Central Bussiness
District) dengan fungsi utama yang dikembangkan yaitu fungsi komersil,
jasa perhotelan, perkantoran yang akan diintegrasikan dengan kawasan
wisata disepanjang Teluk Kendari.
1. Konsep Pengembangan Kawasan Pusat Bisnis (Central
Bussiness Distric/CBD)
Kawasan CDB disekitar muara Sungai Wangu merupakan kawasan
campuran yang memiliki orientasi pada kegiatan komersil, jasa dan
perkantoran yang dikelola secara terpadu. Fungsi-fungsi kegiatan
ekonomi yang akan dikembangkan dikawasan CBD diarahkan pada
fungsi-fungsi kegiatan yang yang memiliki fungsi ekonomi tinggi,
sehingga akan memiliki kemampuan dan kemudahan dalam upaya-
upaya perlindungan fungsi kawasan Teluk.
Pengembangan pulau baru disekitar delta Sungai Wangu, yang akan
dijadikan Landmark bagi Kota Kendari pada masa yang akan datang,
dengan harapan dapat meningkatkan nilai jual kawasan CBD dan
kawasan wisata. Tentu saja pembuatan pulau baru tersebut harus
dengan pertimbangan bahwa tidak akan berdampak negatif terhadap
ekosistem yang ada disekitaran kawasan Delta Sungai.
2. Konsep PengembanganKawasan Wisata
Kawasan Wisata akan dikembangkan di sebelah timur kawasan CBD
dalam suatu kawasan khusus pengembangan pariwisata. Kawasan
wisata yang akan dibuat yaitu meliputi wisata maritim, wisata budaya,
wisata kuliner, dan atraksi wisata lainnya yang dilengkapi dengan
sarana dan prasarana penunjang kegiatan wisata.
Untuk mewujudkan tujuan pengembangan Kawasan Teluk sebagai
kawasan CBD dan Kegiatan Wisata maka perlu dipersiapkan
komponen-komponen penting, yaitu:

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 16 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
a. Dukungan studi komprehensif kawasan teluk meliputi aspek
kelayakan fisik, sosial, prospel ekonomi, lingkungan, dan lain-lain.
b. Mempertahankan ekosistem alami yang telah ada yaitu hutan
bakau.
c. Peyusunan masterplan terintegrasi antara kawasan teluk dengan
kawasan sekitarnya.
d. Pengembagan infrastruktur pendukung.

B. Pengembangan Kawasan Industri


Kebijakan dan strategi pola ruang diwujudkan dengan memperhatikan daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup (carrying capacity). Kebijakan
arah pengembangan pemanfaatan ruang diarahkan pada:
a. Adanya kecendrungan permintaan lahan untuk pengembangan
kawasan industri.
b. Kota Kendari merupakan kota Pelabuhan yang merupakan faktor
keunggulan kompetitif dalam pengembangan kegiatan industri.

Pemilihan lokasi Kawasan Industri memperhatikan aspek-aspek sebagai


berikut:
a. Kelayakan fisik lahan.
b. Lokasi yang strategis yaitu mendekati pelabuhan (sebagai inlet-outlet
produk industri)
c. Berada dijalur jalan primer
d. Memiliki dampak minimal terhadap lingkungan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka alternatif lokasi kawasan industri


berada di Kecamatan Abeli.Sebagai dampak pengembangan kawasan
industri di Kecamatan Abeli, perlu dialokasikan penyediaan lahan untuk
pengembangan kawasan permukiman dan fungsi komersil.
Kecendrungan kegiatan industri di Kota Kendari masih tersebar di beberapa
daerah yang terkadang bergabung dengan kawasan perumahan dan
perdagangan.Untuk mengurangi dampak lingkungan yang timbul maka
perlu dilakukan sentralisasi kawasan industri, selain itu dengan membuat
kawasan industri menjadi lebih mudah dalam pengendalian kegiatan
industri-industri tersebut.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 17 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Alasan pemilihan Kecamatan Abeli sebagai pusat kawasan industri karena
pertimbangan kedekatan kawasan terhadap kawasan pelabuhan kontainer.
Tentunya kedekatan ini akan memberikan keuntungan ekonomis terutama
dari aspek pembiayaan transportasi. Selain itu didukung juga oleh
pengembangan jalan lingkar yang akan melewati kawasan ini, dan
ketersediaan lahan yang cukup luas yaitu seluas 500 Ha.

C. Pengembangan Kawasan Pelabuhan dan sekitarnya


Pulau Bungkutoko merupakan kawasan yang akan dikembangkan sebagai
kawasan pelabuhan, untuk itu perlu disertai dengan pengendalian
pemanfaatan ruang. Hal tersebut dikarenakan Pulau Bungkutoko memiliki
kapasitas daya dukung yang terbatas.Fungsi-fungsi yang tidak terkait
dengan kegiatan pelabuhan dipindahkan ke luar Pulau Bungkutoko yaitu di
Kecamatan Abeli.

D. Pengembangan Kota Lama


Kota Lama yang sudah terlanjur berkembang sebagai kawasan
permukiman dan komersil dengan tingkat kepadatan yang sangat tinggi.
Peran pelabuhan yang masih terdapat di Kota Lama sangat mempengaruhi
kepadatan aktifitas penduduk dan komersil di kawasan Kota Lama. Untuk
itu dengan pemindahan Kawasan Pelabuhan ke Pulau Bungkutoko
diperkirakan akan menurunkan nilai ekonomi kawasan Kota Lama sehingga
akan berdampak pada penurunan tekanan pengembangan kawasan
permukiman. Selain itu fungsi kawasan komersil dengan sendirinya akan
berpindah di sekitar Kecamatan Abeli.

E. Kawasan Pusat Kota Kendari


Kota Kendari yang memiliki fungsi utama sebagai pusat permukiman,
perdagangan, dan pemerintahan telah membuat perkembangan kawasan
perkotaan yang luas dengan tingkat kepadatan cukup tinggi.Permasalahan
yang terjadi di kawasan pusat Kota Kendari adalah perkembangan kawasan
komersil yang cenderung mengikuti pola jaringan lajan yang diikuti dengan
perkembangan kawasan permukiman dengan intensitas cukup tinggi.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 18 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Untuk mengantisipasi pengembangan kawasan pusat kota yang tak
terkendali, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan adalaha sebagai
berikut:
a. Pengendalian kawasan komersil, melalui penerapan aturan zonasi.
b. Pengembangan infrastruktur terutama jaringan jalan lokal dan jalan
lingkar barat dalam untuk mengarahkan perkembangan kawasan
permukiman.
c. Pengembangan kawasan-kawasan komersil yang lebih terkonsentrasi
pada suatu kawasan.
d. Mempertahankan dan meningkatkan ruang-ruang terbuka hijau dalam
wujud taman kota.

F. Pengembangan Kawasan Terminal


Letak Terminal Tipe A yang dialokasikan di jalan lingkar berdekatan dengan
persimpangan jalan arteri menuju bandara dan terintegrasi dengan
kawasan industri diharapkan dapat mendorong perkembangan kegiatan
permukiman, komersil, dan jasa di kawasan sekitarnya. Kawasan terminal
akan terintegrasi dengan fungsi komersil, pergudangan dan industri yang
akan membentuk kawasan perkotaana baru diperbatasan selatan Kota
Kendari.

5.2.1.2. Rencana Struktur Kota


Arahan pengembangan struktur ruang Kota Kendari adalah:
a. Pengembangan pusat kota yang diarahkan untuk kegiatan perkantoran,
jasa, pemerintahan dan kawasan permukiman.
b. Pusat pemerintahan provinsi dan kawasan perguruan tinggi sebagai
magnet pertumbuhan baru dibagian selatan Kota Kendari. Hal ini
tentunya menjadi pusat pengembangan kawasan permukiman baru di
selatan Kota Kendari.
c. Pemindahan pelabuhan ke Pulau Bungkutoko yang akan memiliki
kapasitas pelayanan terhadap barang dan penumpang.
d. Pengembangan kawasan industri skala besar di Kecamatan Abeli
sebagai antisipasi tumbuhnya permintaan kawasan industri sejalan
dengan berfungsinya pelabuhan kontainer di Pulau Bungkutoko.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 19 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
e. Pengembangan terminal Tipe A, akan mendorong pertumbuhan
kawasan disekitarnya.
f. Revitalisasi Kota Lama untuk menghindari terdegradasinya funsi
ekonomi kawasan akibat pemindahan pelabuhan kontainer ke Pulau
Bungkutoko.
g. Pengembangan kawasan Teluk sebagai pusat pertumbuhan ekonomi
baru dengan kegiatan perdagangan, jasa, dan pariwisata sebagai
fungsi yang akan dikembangkan.
h. Mempertahankan kawasan di Kecamtan Puuwatu dan Mandonga
sebagai pusat kegiatan pertanian, dan dikembangkan sebagai pusat
kegiatan agrowisata dan pusat kegiatan wisata alam.
i. Pengembangan pusat-pusat kegiatan sekunder pada pusat-pusat
kecamatan.

Pengembangan struktur ruang Kota Kendari pada 20 tahun mendatang


didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1. Pengembangan pusat-pusat kegiatan skala besar baik yang telah
berkembang di pusat kota, pusat pendidikan tinggi dan pemerintahan,
maupun pusat-pusat kegiatan primer baru yang akan dikembangkan
yaitu kawasan pelabuhan, kawasan industri dan kawasan CBD (Central
Bussiness District). Pengembangan pusat primer akan menjadi magnet
pertumbuhan kota yang tersebar di Kota Kendari.
2. Pengembangan Sistem Transportasi.
Sistem transportasi memiliki fungsi strategis dalam pembentukan
struktur ruang kota. Hubungan fungsional antar pusat pertumbuhan
diwujudkan dengan pengembangan pola jaringan jalan yang terhirarki
dan terstruktur mengikuti hirarki struktur pusat pertumbuhan yang
akan dibentuk. Pengembangan pola jaringan jalan yang tepat menjadi
faktor pendorong berfungsinya sistem pusat pelayanan.
3. Pertimbangan aspek daya dukung lingkungan.
Untuk mempertahankan dan menjaga perkembangan di kawasan
sekitar Teluk Kendari akibat dari perkembangan yang tidak terkendali,
maka perlu dilakukan upaya-upaya preventif yaitu melalui
pengembangan kawasan teluk yang terpola dan terencana.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 20 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
A. Kawasan Peruntukan Lainnya
1. Kawasan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan utama berupa Rumah Sakit Kota Kendari tersebar
dibeberapa titik mendekati pusat-pusat pertumbuhan baru. Untuk saat
ini Rumah Sakit sudah ada di Kendari dan Kendari Barat, dan
kedepannya akan dikembangkan rumah sakit di Kecamatan Baruga dan
Wua-wua.
2. Kawasan Pelayanan Pendidikan
Kawasan pendidikan perguruan tinggi dipusatkan di Kecamatan Kambu
yang memiliki fungsi sebagai kawasan pendidikan. Sedangkan untuk
pendidikan menengah dan pendidikan dasar tersebar diseluruh wilayah
kota, mengikuti arah-arah pertumbuhan penduduk.
3. Kawasan Pelabuhan
Kawasan Pelabuhan di Kota Kendari terdiri dari dua kawasan, yaitu di
Kecamatan Kendari dan Kecamatan Abeli (Pulau bungkutoko).Di
Kecamatan Kendari merupakan kawasan pelabuhan lama yang terletak
di kawasan Kota Lama. Karena tingkat kepadatan yang sangat tinggi
maka kawasan pelabuhan lama ini perlu dilakukan revitalisasi yang
terintegrasi dengan revitalisasi kawasan kota lama dan pengembangan
kawasan wisata teluk.
Pengembangan kawasan pelabuhan di Pulau Bungkutoko perlu
memperhatikan daya dukung P. Bungkutoko dalam menampung
kegiatan Pelabuhan dan kegiatan pendukungnya. Aspek penting
lainnya yang perlu diperhatikan adalah kondisi sosial, budaya dan
ekonomi masyarakat lokal dimana pada saat ini mayoritas bekerja
sebagai nelayan.Pengendalian pengembangan kawasan P. Bungkutoko
diluar kegiatan pelabuhan harus dilakukan secara ketat.
4. Kawasan Pertahanan Keamanan
Kawasan pertahanan keamanan yang dimaksud merupakan kawasan
yang berfungsi sebagai pusat kegiatan militer.Pusat-pusat kegiatan
militer yaitu di Kecamatan Baruga, Kecamatan Mandonga, dan
Kecamatan Kendari Barat.
5. Kawasan Terminal Baruga
Kawasan terminal Baruga merupakan simpul transportasi darat utama
yang akan menjadi pusat kegiatan transportasi darat di Kota Kendari.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 21 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Sejalan dengan pengembangan terminal maka diperkirakan akan
berkembang pula kawasan-kawasan disekitar kawasan terminal
sebagai pusat kegiatan utama dibagian selatan. Untuk itu perlu diambil
langkah antisipasi berbagai dampak yang mungkin muncuk akibat
perkembangan ruang tersebut agar fungsi terminal dan fungsi
pelayanan lainnya tidak terjadi penurunan, sehingga kawasan terminal
Baruga direkomendasikan sebagai kawasan strategis kota.
6. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan
Kawasan pertanian tanaman pangan dikembangkan di Kecamatan
Puuwatu yang memiliki daya dukung cukup baik untuk pengembangan
pertanian tanaman pangan.
7. Kawasan Pertanian Hortikultura
Kawasan Pertanian Hortikultura dikembangkan di Kecamatan Puuwatu
pada kawasan-kawasan yang tidak dapat didukung dengan sistem
pengairan yang kontinyu.

5.2.2. Fungsi dan Peran Kota


Kota dapat diartikan sebagai suatu permukiman yang relatif besar,
padat, dan permanen, yang terdiri dari kelompok individu-individu yang
heterogen dari segi sosial. Kota yang ideal terdiri dari beberapa daerah
peruntukan yaitu:
i. Pusat Pemerintahan (Aspek Politik)
ii. Pusat Perdagangan (Aspek Ekonomi)
iii. Pusat Permukiman (Aspek Sos-Bud)
iv. Pusat Sarana Permukiman
Kota Kendari sebagai Ibukota Provinsi memiliki peran yang sangat
penting.Selain sebagai pusat Pemerintahan Kota dan Provinsi, Fungsi
Kota Kendari sebagai daerah permukiman berkembang dengan sangat
pesatnya.Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi ikut mendorong laju
pertumbuhan ekonomi Kota Kendari. Untuk menata perkembangan
Kota Kendari, maka Kota Kendari dibagi menjadi beberapa kawasan
yaitu:
a. Pusat Kota meliputi KecamatanKadia dan Wua-wua
Letak yang sangat strategis membuat kawasan ini dipilih menjadi
pusat Kota Kendari.Kecamatan Mandonga dan Kecamatan Kadia

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 22 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
merupakan pusat Pemerintahan Kota kendari dan sebagian pusat
perkantoran Pemerintah Propinsi . Sebagai pusat kawasan
perdagangan, ketiga kecamatan tersebut mengalami
perkembangan yang pesat terutama di Kecamatan Kadia.
b. Kawasan Pemerintahan Provinsi dan Perguruan tinggi
meliputi Kecamatan Poasia dan Kambu.
Kecamatan Poasia merupakan kawasan perkantoran Bumi Praja
Pemerintah Propinsi.Selain itu kawasan perumahan banyak
berkembang di daerah tersebut.Lahan yang datar dan luas
merupakan faktor pendukung berkembangnya kawasan tersebut.
Kecamatan Kambu dijadikan sebagai pusat kawasan Pendidikan,
selain itu kawasan tersebut berkembang beberapa pusat
permukiman dan perdagangan.
c. Kawasan terminal meliputi Kecamatan Baruga.
Rencana Terminal Tipe A ditempatkan di Kecamatan Baruga,
karena letaknya yang berada di jalur Ring Road yang
menghubungkan Pelabuhan Kontainer Bungkutoko, Kabupaten
Konawe Selatan, dan Kabupaten Konawe.
d. Kawasan Industri dan Pelabuhan meliputi Kecamatan
Abeli.
Kecamatan Abeli merupakan daerah yang diarahkan untuk
pembangunan kawasan industri. Beberapa rencana industri yang
akan dikembangkan yaitu Industri Kimia & Logam, Industri
Perikanan di kawasan PPS, dan Industri Pengolahan Rumput Laut.
Untuk mendukung kawasan industri tersebut, maka sekarang
sedang dalam tahap pembangunan Pelabuhan Kontainer
Bungkutoko yang sedang penyelesaian tahap akhir.
e. Kawasan Kota lama yang meliputi kecamatan Kendari dan
Kecamatan Kendari Barat.
Kecamatan kendari dan Kendari Barat merupakan kawasan yang
dibatasi perkembangannya, karena tingkat kepadatan
penduduknya yang tinggi dan ketersediaan lahan yang sudah tidak
tersedia.Letaknya yang diapit oleh Teluk Kendari dan Kawasan
Tahura Murhum membuat kawasan ini merupakan kawasan yang
dibatasi perkembangannya.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 23 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
f. Kawasan Agrowisata meliputi kecamatan Mandonga dan
Puuwatu.
Selain menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan, sebagian
dari daerah Kecamatan Mandonga dijadikan sebagai kawasan
Agrowisata yaitu di Kelurahan Alolama, Kelurahan Labibia dan
sekitarnya.Dan karena letak dari Kecamatan Puuwatu yang
berbatasan dengan Kecamatan Mandonga membuat Kecamatan
Puuwatu juga dijadikan sebagai pusat kegiatan Agrowisata.Selain
itu daerah Kecamatan Puuwatu juga dijadikan sebagai pusat
Perbengkelan dan Pergudangan.

5.2.3. Identifikasi Wilayah Yang Dikendalikan


Wilayah yang dikendalikan pengembangannya yaitu kawasan-
kawasan yang rawan bencana.Berdasarkan data bencana Kota
Kendari, pada umumnya Kota Kendari belum pernah mengalami
bencana skala besar yang menimbulkan tingkat kerugian materi
maupun korban yang cukup besar.Walaupun demikian Kota Kendari
merupakan Kota yang terletak di pesisir pantai (Teluk Kendari) dan
dikelilingi oleh kawasan perbukitan yang cukup curam.Selain itu
karakteristik geologi Kota Kendari terletak dalam kesatuan lempeng
batuan Pulau Sulawesi yang memiliki kerentanan tinggi terhadap
terjadinya Gempa.Untuk itu Kota Kendari mempunyai potensi-potensi
terjadinya bencana besar yang harus diantisipasi sejak dini, untuk
meminimalisasi korban jiwa dan harta benda. Karakteristik bencanan
Kota kendari dapat dikelompokan menjadi empat tipe bencana yaitu:
a. Bahaya Tsunami
Letak Pulau Bungkutoko yang berada di pintu Teluk Kendari,
berfungsi sebagai perisai utama dalam mencegah bahaya
Tsunami masuk ke Kota Kendari.Sehingga tingkat Tsunami dapat
diminimalkan dan tingkat kerusakan akibat bencana tsunami di
dalam kawasan teluk menjadi kecil.Kawasan yang memiliki risiko
besar terkena dampak bencana Tsunami yaitu daerah-daerah
yang terletak di tepi pantai yang berhadapan langsung dengan
lautan lepas seperti pantai timur Kota Kendari, Kecamatan Abeli,
dan pantai timur Pulau Bungkutoko.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 24 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
b. Tanah Longsor
Bahaya tanah longsor dapat terjadi pada daerah-daerah
perbukitan yang memiliki tingkat kecuraman cukup tinggi.Daerah-
daerah yang memiliki peluang yaitu kawasan Kecamatan Kendari,
Kecamatan Kendari Barat, Kecamatan Mandonga, dan Kecamatan
Puuwatu.Khusus untuk Kecamatan Kendari dan Kecamatan
Kendari Barat daerah rawan longsor tersebut menjadi kawasan
permukiman dengan kepadatan tingkat tinggi.Kondisi tersebut
menjadikan upaya-upaya mitigasi bencana longsor perlu
dilakukan pada dua kawasan tersebut.
c. Banjir
Pada umumnya kawasan-kawasan di Kota Kendari merupakan
daerah rawan banjir karena sebagian daerahnya terletak pada
dataran rendah yaitu bekas rawa, dan dekat teluk yang telah
dikembangkan menjadi pusat permukiman.Sistem drainase yang
belum tertata dengan baik membuat banjir sering terjadi bila
terjadi hujan.
d. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan bencana yang sulit diprediksi baik
tempat maupun waktu kejadiannya. Bila terjadi gempa maka
seluruh kawasan Kota Kendari akan terkena dampak dari gempa
bumi tersebut. Faktor yang membahayakan dari kejadian gempa
bumi yaitu bencana yang terjadi setelahnya seperti tanah longsor
dan tsunami.
Pada lokasi-lokasi yang paling rawan terkena dampak bencana
perlu disiapkan infrastruktur khusus untuk kepentingan evakuasi
dan pencegahan secara dini.Infrastruktur yang penting untuk
dibuat yaitu jalur-jalur evakuasi (escape road).Jalur evakuasi
dapat menggunakan jalur jalan yang sudah ada atau membangun
jalan baru. Adapun pengembangan infrastruktur pendukung
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pada kawasan rawan bencana tsunami seperti di kawasan
Pulau Bungkutoko, Kec. Abeli, dan Kec. Kendari perlu
dibangun escape road dari pusat permukiman ke kawasan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 25 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
yang memiliki ketinggian tertentu yang dianggap aman dari
ancaman bencana.
b. Untuk tempat penampungan sementara korban bencana
dapat digunakan fasilitas umum milik pemerintah yang berada
di lokasi aman yaitu yang terletak didaerah ketinggian.
c. Khusus pada kawasan-kawasan rawan longsor yang berada di
kawasan perbukitan, dibangun jalan khusus (escape road)
dari pusat permukiman ke daerah aman terdekat. Selain itu
untuk mengurangi bahaya tanah longsor maka akan dibangun
talud pencegah tanah longsor.

5.2.4. Identifikasi Wilayah yang Didorong Pertumbuhannya


Kawasan di Kecamatan Abeli memiliki luas 49,61 KM2 dengan fungsi
utama yang dikembangkan adalah kawasan pelabuhan, dan kegiatan
industri. Kegiatan lain yang akan mendukung fungsi pelabuhan dan
industri adalah kegiatan jasa/perdagangan dan kegiatan permukiman.
Kawasan Industri yang akan dikembangkan seluas 500 Ha. Jenis-jenis
kegiatan Industri yang akan dikembangkan di Kecamatan Abeli yaitu
Industri Perikanan, Industri Pengolahan rumput laut, dan Usaha Abon
Ikan sesuai dengan cita-cita Kota Kendari untuk menjadi Kota
Minapolitan. Sedangkan kawasan Pelabuhan yang sedang dikerjakan
yaitu pelabuhan kontainer di Pulau Bungkutoko dan Pelabuhan
pengisian Gas Elpiji di Kelurahan Sambuli.Sehubungan dengan
tumbuhnya kawasan Industri di Kecamatan Abeli, untuk itu perlunya
disiapkan kawasan permukiman atau RUSUNAWA untuk mencegah
tumbuhnya area permukiman baru disekitar Teluk Kendari.Fungsi dari
RUSUNAWA tersebut yaitu untuk menampung pekerja-pekerja
dibidang industri, dan lebih menata kawasan tersebut agar tidak
menjadi kumuh.
Selain itu, kawasan yang didorong pertumbuhannya yaitu Kawasan
Terminal Tipe A di Kecamatan Baruga. Terminal tersebut berfungsi
sebagai simpul utama jalur Transportasi Kota Kendari. Dan sebagai
program pendukung pengembangan kawasan terminal, akan
dikembangkan jaringan jalan lingkar Kota Kendari mulai dari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 26 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Kecamatan Puuwatu, Baruga, Abeli, yang akan terhubung dengan
Kawasan Kota Lama Kecamatan Kendari.

5.3. Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)


5.3.1. Daerah Pelayanan
Sistem penyediaan air bersih PDAM Kota Kendari dengan sistem jaringan
perpipaan yang meliputi sub sistem pengambilan air baku, sub sistem
pengolahan, dan sub sistem distribusi.
Sub sistem pengambilan air baku dengan memanfaatkan yaitu:
 Air permukaan yaitu sungai Konaweha di instalasi sumber air Pohara.
 Mata air di instalasi sumber air Anggoeya dan Gunung Jati.
 Mata air dan air permukaan yaitu sungai Wanggu di instalasi sumber air
Andounohu.
 Air tanah di instalasi sumber air Lepo-lepo Indah
Instalasi sumber air Pohara dan Lepo-Lepo Indah dalam pengambilan air baku
dengan sistem pompa sedangkan instalasi sumber air Andounohu, Anggoeya
dan Gunung Jati dengan sistem gravitasi. Sub sistem pengolahan yang
beroperasi yaitu instalasi pengolahan air Punggolaka yang merupakan instalasi
pengolahan air sumber Pohara, dan memiliki ground reservoar dengan
kapasitas 2500 m3. Di samping itu Anggoeya juga memiliki pengolahan namun
masih sangat sederhana. Sedangkan Gunung Jati, Andounohu dan Lepo-lepo
tidak memiliki pengolahan namun hanya melalui reservoar.

Untuk sub sistem distribusi seluruhnya menggunakan sistem perpompaan


dimana sumber air Pohara digunakan untuk melayani wilayah Puwatu, Kota
dan Wua-Wua, sumber air Gunung Jati untuk melayani wilayah Gunung Jati,
Kendari Beach dan Kota Lama, sumber air Andounohu dan Anggoeya untuk
melayani wilayah Andounohu, Poasia dan Abeli, sedangkan sumber air Lepo-
lepo Indah untuk melayani wilayah perumahan Lepo-lepo Indah. Jaringan
distribusi air bersih PDAM Kota Kendari dibagi menjadi 5 (lima) wilayah zona,
dimana setiap zona melayani suatu kawasan tertentu.

5.3.2. Rencana Pengembangan SPAM

Sebagai satu-satunya perusahaan jasa penyedia layanan air bersih, PDAM Kota
kendari berusaha untuk selalu meningkatkan pelayanan semaksimal mungkin.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 27 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Sampai Tahun 2006 PDAM Kota Kendari baru mampu melayani sejumlah
16.489 unit pelanggan di 3 (tiga) Kecamatan, Kendari Barat, Mandonga, dan
Baruga yang berada dalam satu wilayah pengaliran Sungai Pohara. Jumlah
penduduk yang baru terlayani sekitar 98.934 jiwa atau sebesar 40,45% dari
total jumah penduduk Kota Kendari yang berjumlah 244.586 jiwa (Data hasil
audit atas kinerja PDAM Kota Kendari Tahun 2006).
Tingkat pelayanan ini relatif kecil jika dibandingkan perkembangan fasilitas dan
pertumbuhan penduduk yang ada. Karena berdasarkan Standar Nasional
Indonesia (SNI), pelayanan minimum untuk pemenuhan kebutuhan air bersih
adalah 55-75 %.
Tingkat kepadatan penduduk yang tidak merata, membuat area pelayanan
PDAM Kota Kendari saat ini hanya dapat menjangkau daerah-daerah tertentu
saja, seperti pemerintahan,perdagangan dan sekitarnya. Di sisi lain topografi
perbukitan bergelombang rendah dengan kemiringan ke arah Teluk Kendari
turut mempengaruhi pendistribusian air pada area pelayanan. Akibat
perbedaan wilayah kerendahan-ketinggian ini PDAM melakukan sistem
penggiliran pendistribusian air setiap 2-3 hari sekali dengan lama pengaliran 6-
8 jam.
Namun demikian, dengan segala faktor keterbatasan yang ada, PDAM Kota
Kendari tetap menjadi jasa penyedia utama air bersih yang sangat diharapkan
oleh masyarakat Kota Kendari, mengingat kondisi wilayah yang tidak
memungkinkan bagi masyarakat untuk mendapatkan sumber air lain.
 Rencana Pengembangan SPAM PDAM Kota Kendari yang mendesak saat ini
adalah :
1. Pengembangan Daerah Layanan untuk Kecamatan Abeli yag saat ini
belum terlayani oleh PDAM kota kendari, Kecamatan Poasia dengan
kondisi eksisting yang terlayani baru sekitar 40 %, dan pengembangan
Jaringan Kecamatan Kambu yang bersumber dari Unit Anggoeya
dengan kapasitas air baku 40 liter/ dtk. Kualitas air produksi yang
semakin menurun menjadi keluhan masyarakat, sehingga di perlukan
pembangunan Instalasi Pengolahan Air dengan kapasitas 40 liter/detik
2. Pengembangan Daerah Layanan untuk Kecamatan Puwatu dengan
kondisi eksisting yang terlayani saat ini baru sekitar 25 %, Kecamatan
Kendari yang saat ini baru terlayani 20 % Melalui Booster Kendari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 28 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Beach dan pengembangan Layanan pada kecamatan Kadia yang
bersumber dari Unit Punggolaka/Pohara.
 Rencana Pengembangan SPAM Kota Kendari Jangka Menengah dan Jangka
Panjang :
1. Pengembangan Daerah Layanan Kecamatan Puwatu , Kecamatan Wua-
wua, Kecamatan Mandonga Kecamatan Baruga dan Kecamatan Kendari
yang berasal dari Unit Punggolaka/Pohara Melalui Booster Kendari
Beach ditambah Unit Gunung Jati, dengan meningkatkan Kapasitas
produksi menjadi 350 liter/detik
2. Pengembangan Daerah Layanan Untuk Kecamatan Abeli, Kecamatan
Poasia, Kecamatan Kambu dan Kecamatan Baruga yang berasal dari
Unit Anggoeya.
Secara garis besar permasalahan aspek teknis yang dihadapi PDAM Kota
kendari dalam penyelenggaraan pengembangan SPAM dapat di lihat pada
tabel Berikut :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 29 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Tabel 5.4.
Identifikasi Permasalahan Aspek Teknis, Dalam Pengembangan SPAM PDAM Kota Kendari

A. Bidang Teknik Penyebab Masalah Rencana Tindak Lanjut

Optimalisasi
A.Tidak efektif/optimalnya produksi IPA Punggolaka A
1. Efektifitas
Kap. 400 lt/dt dikarenakan: 1. Sangat perlu diadakan penggantian
Produksi
1. Kondisi beberapa pompa intake yang sudah tua dan pompa intake kap. 200 lt/dt Head 85
kondisi kinerja pompa hanya 60 %, sehingga distribusi Type : Centrifugal Vertikal 2 unit. Dan
air dari Intake Pohara sampai ke IPA Punggolaka Pompa Kapasitas 350 lt/dt Head 70 Type
Tidak maksimal : Centrifugal Vertikal 1 Unit
2. Kebocoran pipa transmisi dari intake Pohara hingga ke 2. Pembenahan jaringan pipa transmisi dari
booster Puwatu dan umur Pipa yang sudah tua, intake Pohara hingga ke Booster Puwatu
sehingga diameter pipa semakin berkurang akibat Pengadaan Jaringan Pipa transmisi sepanjang
pengapuran dalam pipa 17 km dia 600 mm Material GI

B.Booster Puwatu B. Booster Puwatu


1. Tingginya kehilangan air 1. Pembenahan jaringan pipa transmisi
dari Boster Puwatu hingga ke IPA
Punggolaka
2. Dibutuhkan pompa cadangan, untuk kontinuitas debit 2. Pengadaan 1 unit pompa kap. 200
lt/dt Head 60,Type Centrifugal
Horizontal

C. Bosster Wua-wua C. Boster Wua-wua


1. Dibutuhkan Pompa cadangan 1. Pengadaan Pompa Boster 50 ltr/Det,

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 30 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
head 40 type Centrifugal Horisontal

D.Booster Kendari Beach D. Booster Kendari Beach


1. Belum Beroperasinya Boster Kendari Beach 1. Revitalisasi Reservoar 1000 m3
dikarenakan Reservoar belum dapat berfungsi - Pengadaan Pipa 200 m diameter
200Mm

E. IPA Anggoeya E. IPA Anggoeya


1. Penurunan kualitas air disebabkan IPA terbangun saat 1. Pembuatan IPA, paket 40 lt/detik
ini tidak dapat difungsikan dikarenakan kapasitas IPA
tidak dapat menampung sumber air baku
2.Terjadi kebocoran pada Bangunan Intake/Bak 2. Perbaikan pada Bangunan Intake/Bak
penangkap Penangkap
3. Dibutuhkan pompa cadangan 3. Pengadaan Pompa 40 lt/det head 60
m type Centrifugal Horisontal 1 unit

F.Unit Transmisi dan Distribusi F. Unit Transmisi dan Distribusi


1. Tingginya kehilangan air dan Evaluasi akurasi meter air 1. Pengadaan water meter zona/wilayah
SL

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 V - 31 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

Gambar 5.1
Peta Rencana Pengembangan SPAM di Kota Kendari
 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 32 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
5.3.3. Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum

Tingkat kebocoran yang terjadi di PDAM Kota Kendari tergolong tinggi, yaitu
sebesar 32,57 persen (Data laporan kinerja PDAM Kota Kendari tahun 2009).
Penyebab utama daripada tingginya tingkat kebocoran ini disebabkan oleh usia
pipa yang sudah melampaui usia manfaat (di atas 20 tahun). Hal lain adalah
diakibatkan oleh pencurian air, rusak dan belum terpasangnya sebagian besar
meter air pelanggan. Terdapat ± 5000 unit kerusakan yang terjadi pada meter
air pelanggan.Disamping itu juga faktor human error yang tak kalah turut
mempengaruhi, yaitu ketidakakuratan pencacatan meter air pelanggan oleh
petugas.

Besarnya tingkat kebocoran yang terjadi pada PDAM Kota Kendari ini tidak
dapat ditoleransi, karena telah melampaui batas kriteria atau standar umum
yang ada, yaitu sebesar 20-30 persen. Berikut data kebocoran PDAM Kota
Kendari dari tahun 2005 sampai tahun 2009.

Tabel 5.5
Data Tingkat Kebocoran PDAM Kota Kendari

Uraian Satu Tahun


an 2005 2006 2007 2008 2009
Audited Audited Audited Non Non
Audited Audited
Jumlah distribusi M3 6,863,121 6,750,716 6.301.727 6.406.800 6.362.159
Jumlah Penjualan M3 3,943,122 3,730,723 3.817.601 3.856.284 3.869.997

Jumlah % 44.00 44.74 39.34 36.66 32.57


Kehilangan Air

Sumber: PDAM Kota Kendari 2009 

Dimana besarnya tingkat kebocoran yang dimaksud adalah disebabkan oleh


dua hal, yaitu kebocoran teknis dan kebocoran non teknis. Kebocoran teknis
disebabkan oleh kerusakan pada pipa-pipa distribusi yang sudah tua dan
kerusakan pada sambungan aksesoris pipa. Sedangkan kebocoran non teknis
disebabkan oleh pencurian air yang dilakukan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 33 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
Untuk memperbaiki tingkat kebocoran, pihak PDAM Kota Kendari dari tahun
2005 sampai dengan tahun 2009 telah melakukan penggantian water meter
pelanggan dan perbaikan kebocoran, sesuai Tabel VI.6.

Tabel 5.6
Perbaikan Kebocoran dan Penggantian Meter PDAM Kota Kendari

Tahun Perbaikan Kebocoran Penggantian Water Meter

2005 1264 382


2006 1273 417
2007 902 362
2008 702 205
2009 712 322

Sumber: PDAM Kota Kendari 2009

Secara umum penyebab masalah tingkat kebocoran air di PDAM kota kendari yang
sangat tinggi ini dapat di jabarkan sebagai berikut :

Tabel 5.7
Penyebab Masalah Kebocoran Air PDAM Kota Kendari

NO  PENYEBAB MASALAH  RENCANA TINDAK 

1. Meter induk dalam kondisi rusak 1. Pengadaan/penggantian :


 Water meter di intake Pohara Ǿ 500 mm
 Meter induk Ǿ300 mm (Kendari Beach)
 Meter Induk Ǿ250 mm (Anggoeya)
 Meter Induk Ǿ250 mm (Baruga)
2. Belum maksimalnya sistim 2. Pemasangan Meter distrik pada beberapa
jaringan berbentuk zona lokasi perumahan
(DistrikPelayanan)
3. Belum optimalnya sistim 3. Penggantian water meter pelanggan yang
penggantian meter pelanggan bermasalah sebanyak 7.500 unit
yangBermasalah
4. Kebocoran pipa transmisi dari 4. Pembenahan jaringan pipa transmisi
intake Pohara hingga ke booster dari intake Pohara hingga ke Booster
Puwatu Puwatu
 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 34 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
5.4. Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)
Visi dan misi sanitasi Kota Kendari disusun dengan mengacu pada visi misi Kota
Kendari yang tertuang dalam RPJMD Kota Kendari, dengan adanya visi sanitasi
kota, diharapkan pemerintah kota dapat memiliki pandangan, wawasan atau
cita-cita yang akan menjadi acuan bagi pembangunan sanitasi kota Kendari
kedepan. Sedangkan penyusunan misi sanitasi merupakan upaya-upaya yang
akan ditempuh untuk mewujudkan visi, sehingga dengan adanya misi sanitasi
diharapkan dapat membawa pemerintah kota kepada sesuatu yang lebih fokus.
Berdasarkan hal tersebutlah, maka dipendang perlu menetapkan misi sanitasi
Kota Kendari persubsektor yaitu misi pengelolaan Air limbah domestik, misi
pengelolaan persampahan, misi pengelolaan drainase, dan misi perilaku hidup
bersih dan sehat.

Adapun visi dan misi sanitasi kota kendari dapat terlihat pada tabel berikut :
Tabel 5.8
Visi dan Misi Sanitasi Kota Kendari
 

VISI KOTA  MISI LINGKUNGAN 
VISI SANITASI  MISI SANITASI 
KENDARI  KOTA KENDARI 

         MISI AIR LIMBAH 

Mewujudkan Kota  Misi Lingkungan   Terwujudnya  1  Meningkatkan akses layanan air 


Kendari Tahun  Mempertahankan  Pembangunan  limbah 
2020 sebagai Kota  dan meningkatkan  system Sanitasi 
Dalam Taman  kualitas,  Kota Kendari  2  Menyiapkan dan 
yang Bertaqwa,  keseimbangan dan  Tahun 2017yang  pengimplementasikan peraturan 
Maju, Demokratis  keserasian  berkelanjutan,  daerah tentang sistem pengelolaan 
dan Sejahtera  lingkungan kota  Terpadu menuju  air limbah 
yang indah sejuk  Kota Hijau (Green 
   sehat dan lestari;   City) 
    
  
salah satu sasaran  3 Meningkatkan Peran media dalam 
kebijakan yakni  sosialisasi pengelolaan Air Limbah 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 35 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
VISI KOTA  MISI LINGKUNGAN 
VISI SANITASI  MISI SANITASI 
KENDARI  KOTA KENDARI 

   Meningkatkan  4 Meningkatkan peran serta 
Pengelolaan  masyarakat, dunia usaha dan 
Sumber Daya Alam  kelompok peduli dalam pengelolaan 
dan Lingkungan   air limbah 
yang 
Berkelanjutan. 

Program strategis  5 Meningkatkan kapasitas lembaga dan 
dan prioritas   SDM dalam pengelolaan air limbah 

GREEN CITY  MISI PERSAMPAHAN 
dengan  8 atribut,  
Meningkatkan kegiatan pengelolaan 
1). Green Planning  1  persampahan yang ramah lingkungan 
And Design  dan berkelanjutan 

2). Green Waste  Meningkatkan akses pelayanan 
persampahan melalui peningkatan 
3). Green  2 
kualitas dan kuantitas layanan 
Community 
persampahan 
4). Green Energy 
Mengoptimalkan pelaksanaan 
(Pemanfaatan Gas 
3  peraturan daerah tentang sistem 
Metan di TPA 
pengelolaan persampahan 
Puuwatu, PLTS)  
Meningkatkan Peran media dalam 
program lanjutan 4  4 
sosialisasi pengelolaan Persampahan  
atribut lainnya  
yaitu:  Meningkatkan peran serta 
masyarakat, dunia usaha dan 
5). Green Open  5 
kelompok peduli dalam pengelolaan 
Space 
persampahan 
 6). Green 
Meningkatkan kapasitas 
Transportation 
kelembagaan, SDM dan pendanaan 
7). Green Building  6  melalui pengembangan sumber‐
sumber pendanaan alternative dalam 
8). Green Water.  pengelolaan persampahan 
  
 
 
  
MISI DRAINASE 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 36 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
VISI KOTA  MISI LINGKUNGAN 
VISI SANITASI  MISI SANITASI 
KENDARI  KOTA KENDARI 

   1 Mengurangi luas area genangan

   2  Menyiapkan dan 
mengimplementasikan peraturan 
daerah tentang sistem pengelolaan 
drainase 

3 Meningkatkan Peran media dalam 
sosialisasi pengelolaan Drainase 

4 Meningkatkan peran serta 
masyarakat, dunia usaha dan kelp 
peduli dalam pengelolaan Drainase 

5 Meningkatkan kapasitas 
kelembagaan, SDM dan pendanaan 
melalui pengembangan sumber‐
sumber pendanaan alternative dalam 
pengelolaan drainase 

MISI PHBS 

1  Meningkatan kemandirian 
masyarakat dalam PHBS 

2 Menyiapkan dan 
mengimplementasikan peraturan 
daerah tentang kawasan PHBS 

3 Meningkatkan peran media dalam 
PHBS 

4 Meningkatkan peran serta dunia 
usaha dan kelompok peduli dalam 
kegiatan sosialisasi PHBS 

5 Meningkatkan kapasitas 
kelembagaan, SDM dan pendanaan 
melalui pengembangan sumber‐
sumber pendanaan alternative dalam 
pengelolaan drainase 

Sumber: Dokumen RPJMD Kota Kendari, hasil penyepakatan POKJA Sanitasi dan Air Minum Kota Kendari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 37 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

5.4.1. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Tabel 5.9 : Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik

DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

MEWUJUDKAN SISTEM  PERENCANAAN SISTEM  PERENCANAAN SISTEM,  TERSUSUNNYA 


PENGELOLAAN AIR LIMBAH  PENGELOLAAN AIR LIMBAH  TAHAPAN, CAKUPAN  MASTER PLAN DAN 
PENGELOLAAN AIR LIMBAH  PENYUSUNAN 
YANG TERENCANA DAN  TERENCANA DAN MENGACU  LAYANAN, OPSI TEKNOLOGI  RENCANA JANGKA 
BELUM TERENCANA DAN  MASTER PLAN 
  SESUAI STANDAR TEKNIS  KEPADA  DAN KELEMBAGAAN TELAH  MENENGAH 
BELUM  MEMILIKI  PENGELOLAAN AIR 
  MULAI DARI USER INTERFACE  KERANGKA/GUIDELINE  MENGACU PADA MASTER  PENGELOLAAN AIR 
ACUAN/STANDAR TEKNIS  LIMBAH SKALA KOTA 
HINGGA KE TEMPAT PROSES  YANG JELAS HINGGA 5  PLAN/RENCANA INDUK AIR  LIMBAH SKALA KOTA 
AKHIR  (LIMA) TAHUN KEDEPAN.  LIMBAH  TAHUN 2014 

MEWUJUDKAN KEBIJAKAN 
BELUM ADANYA KEBIJAKAN  SISTEM PENGELOLAAN AIR  PENGELOLAAN AIR LIMBAH  TERSUSUNNYA DAN 
YANG MENGATUR TENTANG 
MENGENAI ATURAN UMUM  LIMBAH DARI  DARI USER INTERFACE  TERIMPLEMENTASIK PENYUSUNAN 
ATURAN UMUM DAN 
DAN ATURAN TEKNIS YANG  USERINTERFACE HINGGA  HINGGA KE PEMROSESAN  ANNYA PERATURAN  PERATURAN DAERAH 
ATURAN TEKNIS 
MENGATUR PENGELOLAAN    PERMROSESAN AKHIR  AKHIR TELAH MENGACU  DAN KEBIJAKAN  MENGENAI 
  PENGELOLAAN AIR LIMBAH 
AIR LIMBAH (USER INTERFACE  MENGACU PADA STANDAR  PADA ATURAN UMUM DAN  MENGENAI AIR  PENGELOLAAN AIR 
DARI USER INTERFACE 
SAMPAI DENGAN  ATURAN UMUM DAN  ATURAN TEKNIS  LIMBAH PADA  LIMBAH DOMESTIK 
HINGGA KE TEMPAT PROSES 
PEMROSESAN AKHIR)  ATURAN TEKNIS  PENGELOLAAN AIR LIMBAH  TAHUN 2014 
AKHIR 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 38 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

SDM YANG 
BERKOMPETEN DI 
PENINGKATAN 
BIDANG 
KAPASITAS SDM DI 
PENGELOLAAN AIR 
BIDANG AIR LIMBAH 
SUMBER DAYA MANUSIA  JUMLAH SUMBER DAYA  LIMBAH DOMESTIK 
MASIH KURANGNYA  MENINGKATKAN KUALITAS  MELALUI 
YANG BERKOMPETEN DI  MANUSIA YANG  MENGALAMI 
SUMBERDAYA MANUSIA DI  DAN KUANTITAS SDM DI  PENGUATAN 
  BIDANG PENGELOLAAN AIR  BERKOMPETEN DI BIDANG  PENINGKATAN BAIK 
BIDANG PENGELOLAAN AIR    BIDANG PENGELOLAAN AIR  KAPASITAS SDM, 
LIMBAH DOMESTIK  PENGELOLAAN AIR LIMBAH  DI INSTANSI 
LIMBAH  LIMBAH DOMESTIK  PELATIHAN DI 
MENINGKAT  DOMESTIK MENINGKAT  PEMERINTAHAN, 
BIDANG 
SWASTA MAUPUN 
PENGELOLAAN AIR 
LEMBAGA 
LIMBAH 
MASYARAKAT DI 
TAHUN 2014 

PENINGKATAN 
11% 
1. ADANYA POTENSI  MENGURANGI RESIKO  JUMLAH SARANA 
WARGA 
PENCEMARAN AKIBAT  PENCEMARAN AKIBAT  JAMBAN DAN 
BELUM  MENINGKATNYA JUMLAH 
WARGA YANG BUANG AIR  DATA  WARGA YANG BUANG AIR  TIDAK ADA LAGI WC  100% WARGA  SEPTIKTANK 
MEMILIKI  WARGA YANG MEMILIKI 
BESAR SEMBARANGAN  JAMBAN  STUDI  BESAR SEMBARANGAN  GANTUNG / WC CEMPLUNG  MEMILIKI JAMBAN DI  INDIVIDUAL YANG 
JAMBAN SESUAI DENGAN  SESUAI STANDAR 
KARENA TIDAK MEMILIKI  (DI  EHRA 2012  KARENA TIDAK MEMILIKI  / WC TERBANG  TAHUN 2015 
STANDAR TEKNIS  TEKNIS DAN 
JAMBAN (DI KAWASAN  KAWASAN  JAMBAN (DI KAWASAN 
KEPADATAN <25 JW/HA)  KEPADATAN <25 JW/HA)  KESEHATAN 
KEPADATA
KHUSUSNYA UNTUK 
N <25 
KAWASAN DENGAN 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 39 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

JW/HA) KEPADATAN YANG 
MASIH LAYAK 
PENGGUNAAN 
SISTEM ONSITE 
INDIVIDUAL 

7% 
WARGA 
BELUM 
MEMILIKI  100% DARI JAMBAN 
2. MASIH TERDAPAT JAMBAN  JAMBAN   DATA  YANG ADA SUDAH 
YANG TIDAK SESUAI STANDAR  SESUAI  STUDI        SESUAI DENGAN    
TEKNIS/STANDAR KESEHATAN  STANDAR  EHRA 2012    STANDAR TEKNIS 
TEKNIS  TAHUN 2015 
DAN 
KESEHATA

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 40 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

MENGKOMUNALISAS
IKAN SISTEM 
PENGELOLAAN AIR 
LIMBAH DENGAN 
PEMBANGUNAN IPAL 
1. ADANYA POTENSI  11%  MENGURANGI POTENSI  KOMUNAL (SKALA 
PENCEMARAN AKIBAT  WARGA  PENCEMARAN AKIBAT  MENINGKATNYA JUMLAH  PERMUKIMAN) 
JAMBAN WARGA YANG TIDAK  MASIH  JAMBAN WARGA YANG TIDAK  WARGA YANG MEMILIKI   TIDAK ADA LAGI WARGA  UNTUK 
DATA  100% MUARA TINJA 
MEMILIKI/TIDAK BERMUARA  BELUM  MEMILIKI/TIDAK BERMUARA  TANGKI SEPTIK  YANG MUARA AKHIR  MENANGGULANGI 
STUDI  WARGA KE TANGKI 
KE  TANGKI SEPTIK  MEMILIKI  KE  TANGKI SEPTIK  (DIKAWASAN YANG  TINJANYA BERMUARA  WARGA YANG 
EHRA 2012  SEPTIK 
(DIKAWASAN YANG  TANGKI  (DIKAWASAN YANG  DIPROYEKSIKAN MEMILIKI  SELAIN KE TANGKISEPTIK  BELUM MEMILIKI 
DIPROYEKSIKAN MEMILIKI  SEPTIKTAN DIPROYEKSIKAN MEMILIKI  KEPADATAN >50 JIWA/HA)  TANGKI SEPTIK DAN 
KEPADATAN >50 JIWA/HA)  K  KEPADATAN >50 JIWA/HA)  MENCEGAH 
PENCEMARAN PADA 
WILAYAH DENGAN 
PROYEKSI 
KEPADATAN > 50 
JIWA/HA  

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 41 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

2. ADANYA POTENSI  MENCEGAH POTENSI  MENINGKATNYA 


KONTAMINASI BAKTERI E COLI  KONTAMINASI BAKTERI E COLI  PENGGUNAAN SISTEM 
20 % WARGA PADA 
PADA TANAH DAN AIR TANAH  PADA TANAH DAN AIR TANAH  PENGOLAHAN LIMBAH 
CAKUPAN LAYANAN SISTEM  KAWASAN LAYAK 
AKIBAT PENGGUNAAN SISTEM       AKIBAT PENGGUNAAN  KOMUNAL (KOMUNALISASI)    
KOMUNAL MENINGKAT  KOMUNAL 
ONSITE INDIVIDUAL PADA  SISTEM ONSITE INDIVIDUAL  PADA KAWASAN DENGAN 
TERLAYANI IPAL 
KEPADATAN PENDUDUK >50  PADA KEPADATAN  KEPADATAN PENDUDUK >50 
JIWA/HA  PENDUDUK >50 JIWA/HA  JIWA/HA 

7% 
WARGA 
MASIH 
MENGURANGI POTENSI 
BELUM 
1. ADANYA POTENSI  PENCEMARAN AKIBAT 
MEMILIKI  100% WARGA  PENANGANAN 
PENCEMARAN AKIBAT  JAMBAN WARGA YANG TIDAK  MENINGKATNYA JUMLAH 
JAMBAN  DATA  TIDAK ADA LAGI WC  PESISIR MEMILIKI  KHUSUS SISTEM 
WARGA YANG BUANG AIR  MEMILIKI/TIDAK BERMUARA  WARGA YANG MEMILIKI  
YANG  STUDI  GANTUNG / WC CEMPLUNG  SARANA  PENGELOLAAN AIR 
BESAR SEMBARANGAN  KE  TANGKI SEPTIK  TANGKI SEPTIK 
SESUAI  EHRA 2012  / WC TERBANG  PENGELOHAN AIR  LIMBAH UNTUK 
KARENA TIDAK MEMILIKI  (DIKAWASAN PESISIR)  (DIKAWASAN PESISIR) 
STANDAR  LIMBAH  KAWASAN PESISIR 
JAMBAN DI DAERAH PESISIR  DENGAN TEKNOLOGI YANG 
TEKNIS 
TEPAT 
DAN 
KESEHATA

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 42 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

TIDAK ADA LAGI SARANA 
PENGELOLAAN AIR LIMBAH 
2. PERLUNYA PEMILIHAN 
YANG TIDAK SESUAI 
TEKNOLOGI PENGELOLAAN 
           KARAKTERISTIK KAWASAN       
AIR LIMBAH YANG TEPAT 
PESISIR, BAIK DARI SEGI 
UNTUK KAWASAN PESISIR 
TEKNIS MAUPUN NON 
TEKNIS 

100% 
WARGA 
MASIH  25 % WARGA YANG 
MEMBUA BERMUKIM 
ADANYA POTENSI  NG GREY  MENGURANGI POTENSI  BERKURANGNYA POTENSI  DIKAWASAN LAYAK 
DATA DSS 
PENCEMARAN AKIBAT  WATER  PENCEMARAN AKIBAT  PENCEMARAN AKIBAT  SISTEM ONSITE 
DAN STUDI 
WARGA MASIH MEMBUANG  (AIR  WARGA MASIH MEMBUANG  WARGA MASIH MEMBUANG  INDIVIDUAL  PENANGANAN GREY 
TEKNIS  WARGA MEMILIKI 
GREY WATER (AIR BUANGAN)  BUANGAN)  GREY WATER (AIR BUANGAN)  GREY WATER (AIR  MEMILIKI  WATER DI KAWASAN 
KOTA  PENGOLAHAN GREY WATER 
KE BADAN TANAH ATAU  KE BADAN  KE BADAN TANAH ATAU  BUANGAN) KE BADAN  PENGOLAHAN GREY  PERMUKIMAN 
KENDARI 
BADAN AIR TANPA  TANAH  BADAN AIR TANPA  TANAH ATAU BADAN AIR  WATER SEBELUM 
2012 
PENGOLAHAN  ATAU  PENGOLAHAN  TANPA PENGOLAHAN  DILEPAS KE BADAN 
BADAN AIR  TANAH ATAU BADAN 
TANPA  AIR 
PENGOLAH
AN 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 43 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

78 % 
WARGA 
MEMBUA
NG KE 
TANGKI 
SEPTIK, 
NAMUN 
HANYA 
1,6% YANG  PENDATAAN DAN 
MENGURANGI POTENSI  BERKURANGNYA POTENSI 
ADANYA POTENSI  TERDATA  PENINGAKATAN 
PENCEMARAN AKIBAT  PENCEMARAN AKIBAT 
PENCEMARAN AKIBAT TANGKI  MELAKUK 20% WARGA  MUTU TANGKI 
DATA  TANGKI SEPTIK YANG  TANGKI SEPTIK YANG  BERTAMBAHNYA JUMLAH 
SEPTIK YANG BOCOR/TIDAK  AN  MELAKUKAN  SEPTIK WARGA, 
STUDI  BOCOR/TIDAK SESUAI  BOCOR/TIDAK SESUAI  PELANGGAN PENYEDOTAN 
SESUAI STANDAR TEKNIS  PENYEDOT EHRA 2012  PENYEDOTAN DI  (KHUSUSNYA 
STANDAR TEKNIS  STANDAR TEKNIS  TINJA 
(DIKAWASAN DENGAN  AN  TAHUN 2015  DIKAWASAN 
(DIKAWASAN DENGAN  (DIKAWASAN DENGAN 
KEPADATAN <25 JW/HA)  SEHINGGA  DENGAN KEPADATAN 
KEPADATAN <25 JW/HA)  KEPADATAN <25 JW/HA) 
TERINDIKA <25 JW/HA) 
SI BAHWA 
LEBIH DARI 
50% 
TANGKI 
SEPTIK 
WARGA 
MENGALA
MI 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 44 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

KEBOCORA

(KEPASTIA
N JUMLAH 
TANGKI 
YANG 
BOCOR 
MEMERLU
KAN 
PENDATAA

LANJUTAN

PERKIRAA
N JUMLAH 
LUMPUR  20 % TANGKI SEPTIK 
TINJA  HASIL 
DI KAWASAN 
TERANGKU STUDI  BERKURANGNYA TANGKI 
         DENGAN KEPADATAN    
T  TEKNIS  SEPTIK YANG BOCOR 
<25 JIWA/HA AMAN 
SEBANYAK  2012 
DARI KEBOCORAN 
633 
M3/TAHU

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 45 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

(SUMBER 
EHRA 
2012) DARI 
ESTIMASI 
LUMPUR 
TINJA 
KOTA 
KENDARI 
SELAMA 
SETAHUN 
SEBANYAK 
55.450 
M3/TAHU

PERKIRAA HASIL  PENINGKATAN 


MENINGKATKAN JUMLAH  MENINGKATNYA LUMPUR  JUMLAH LUMPUR TINJA  20% JUMLAH 
KURANGNYA SARANA  N JUMLAH  STUDI  SARANA 
LUMPUR TINJA YANG  TINJA YANG TERANGKUT  YANG TERANGKUT  LUMPUR TINJA 
OPERASIONAL PENGELOLAAN  LUMPUR  TEKNIS  OPERASIONAL AIR 
TERANGKUT KE IPLT  DAN TEROLAH KE IPLT  BERTAMBAH  TERANGKUT KE IPLT 
AIR LIMBAH  TINJA  2012  LIMBAH 
TERANGKU
   T  PENAMBAHAN 
JUMLAH PELANGGAN 
SEBANYAK          MOBIL PENYEDOT TINJA  PELAYANAN MOBIL    
  
633  BERTAMBAH  TINJA SEIRING 
M3/TAHU DENGAN 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 46 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

N  PENINGKATAN 
(SUMBER  PELANGGAN 
EHRA 
2012) DARI 
ESTIMASI 
LUMPUR 
TINJA 
KOTA 
KENDARI 
SELAMA 
SETAHUN 
SEBANYAK 
55.450 
M3/TAHU

  

PENAMBAHAN 
ARMADA 
              PENGANGKUT DAN    
SARANA 
PENDUKUNG 
LAYANAN 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 47 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

PENGAKUTAN TINJA 
LAINNYA 

ADANYA POTENSI  1. SELURUH VOLUME 
MENINGKATKAN IPLT SESUAI 
PENCEMARAN LINGKUNGAN  LUMPUR TINJA YANG  MELAKUKAN 
STANDAR TEKNIS BAIK DARI  TEROLAHNYA LUMPUR  1. HASIL OLAHAN AMAN 
AKIBAT LUMPUR TINJA YANG  MASUK KE IPLT  REHABILITASI DAN 
     PENGOLAHAN LUMPUR TINJA  TINJA DI IPLT SESUAI  DIGUNAKAN DAN AMAN 
MASUK KE IPLT BELUM  TEROLAH SESUAI  OPTIMALISASI 
HINGGA EFLUEN YANG  DENGAN STANDAR TEKNIS  DIBUANG KE LINGKUNGAN 
DIOLAH SESUAI STANDAR   STANDAR TEKNIS  FUNGSI IPLT 
DIHASILKAN 
TEKNIS  PADA TAHUN 2014 

2. 
DILAKSANAKANNYA 
2. UJI KELAYAKAN HASIL 
UJI KELAYAKAN PADA 
OLAHAN LUMPUR TINJA 
              PROSES DAN HASIL    
IPLT DILAKUKAN SECARA 
OLAHAN IPLT SECARA 
RUTIN OLEH DINAS TERKAIT 
BERKALA DIMULAI 
PADA TAHUN 2013 

3. IPLT MEMILIKI LEMBAGA 
                   
PENGELOLA 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 48 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER & 
NILAI  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 AIR LIMBAH DOMESTIK       

ADANYA  DILAKSANAKANNYA 
TERENCANANYA SISTEM  PERENCANAAN 
ADANYA RESIKO  PROYEKSI  PERENCANAAN 
MENCEGAH POTENSI  OFFSITE DALAM UPAYA  SISTEM OFFSITE 
PENCEMARAN AIR LIMBAH  KEPADATA ADANYA PERENCANAAN  SISTEM OFFSITE 
HASIL  PENCEMARAN TANAH DAN  MENCEGAH POTENSI  TERPUSAT SKALA 
AKIBAT PENINGKATAN  N >100  SISTEM OFFSITE SKALA  TERPUSAT SKALA 
PROYEKSI  AIR TANAH, PENINGKATAN  PENCEMARAN TANAH DAN  KOTA DENGAN 
KEPADATAN PENDUDUK  JIWA/HA  KOTA DENGAN TEKNOLOGI  KOTA DENGAN 
PENDUDU KADAR BOD KHUSUSNYA  AIR TANAH, PENINGKATAN  TEKNOLOGI 
PROYEKSI JANGKA PANJANG  PADA 10  PENGOLAHAN LIMBAH  TEKNOLOGI 
K  DIKAWASAN DENGAN  KADAR BOD KHUSUSNYA  PENANGANAN 
DI BEBERAPA KAWASAN DI  HINGGA  YANG LEBIH MAJU  PENANGANAN 
KEPADATAN >100 JIWA/HA  DIKAWASAN DENGAN  LIMBAH YANG LEBIH 
KOTA KENDARI  15 TAHUN  LIMBAH YANG LEBIH 
KEPADATAN >100 JIWA/HA  MAJU 
KEDEPAN  MAJU 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 49 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
5.4.2. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Persampahan

Tabel 5.10. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan


 

DATA DASAR
ISU STRATEGIS 
SUMBER  TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR SASARAN  TARGET  STRATEGI 
/PERMASALAHAN  NILAI  & 
TAHUN 

PERSAMPAHAN     

PENGEMBANGAN & 
PENGELOLAAN 
PERSAMPAHAN SKALA KOTA  PENGEMBANGAN DAN  PENYUSUNAN RENCANA 
SELURUH KEGIATAN  SELURUH KEGIATAN 
BELUM TERENCANA  PENGELOLAAN   INDUK/MASTER PLAN  MENYUSUN  MASTER 
BIDANG PERSAMPAHANN  BIDANG PERSAMPAHAN 
DENGAN BAIK KARENA      PERSAMPAHAN SKALA  JANGKA MENENGAH  PERSAMPAHAN SKALA 
MENGACU PADA MASTER  TELAH MENGACU DAN 
TIDAK MEMILIKI MASTER  KOTA MENGACU PADA  PERSAMPAHAN KOTA  KOTA 
PLAN   SESUAI MASTER PLAN 
PLAN  MASTER PLAN  PADA TAHUN 2013 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 50 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR
ISU STRATEGIS 
SUMBER  TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR SASARAN  TARGET  STRATEGI 
/PERMASALAHAN  NILAI  & 
TAHUN 

PERSAMPAHAN     

1.SOS &IMPLEMENTASI 
PERWALI/PERDA TTG 
PENGOLAHAN 
PERSAMPAHAN 

KURANGNYA SOSIALISASI &  MENINGKATKAN  2. SOS.& IMPLEMETASI 


SOSIALISASI DAN 
IMPLEMENTASI  PELAKSANAAN  MASTER PLAN DAN 
PENERAPAN MANAJEMEN 
MANAJEMEN      MANAJEMEN      MANAJ.PENGELOL.PER
PENGELOLAAN 
PENGELOLAAN  PENGELOLAAN  SAMPAHAN 
PERSAMPAHAN 
PERSAMPAHAN  PERSAMPAHAN 
3PEMANTAUANA DAN 
EVALUASI PENERAPAN 
PERDA MASTER PLAN 
DAN 
MANJ.PERSAMPAHAN. 

SDM YANG 
MENINGKATKAN  PENINGKATAN 
SUMBER DAYA MANUSIA  JUMLAH SUMBER DAYA  BERKOMPETEN DI 
MASIH KURANGNYA  KUALITAS DAN  KAPASITAS SDM DI 
YANG BERKOMPETEN DI  MANUSIA YANG  BIDANG PENGELOLAAN 
SUMBERDAYA MANUSIA DI  KUANTITAS SDM DI  BIDANG AIR LIMBAH 
    BIDANG PENGELOLAAN AIR  BERKOMPETEN DI BIDANG  AIR LIMBAH DOMESTIK 
BIDANG PENGELOLAAN  BIDANG  MELALUI PENGUATAN 
LIMBAH DOMESTIK  PENGELOLAAN AIR LIMBAH  MENGALAMI 
PERSAMPAHAN  PENGELOLAAN  KAPASITAS SDM, 
MENINGKAT  DOMESTIK MENINGKAT  PENINGKATAN BAIK DI 
PERSAMPAHAN  PELATIHAN DI BIDANG 
INSTANSI 
PENGELOLAAN AIR 
PEMERINTAHAN, 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 51 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR
ISU STRATEGIS 
SUMBER  TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR SASARAN  TARGET  STRATEGI 
/PERMASALAHAN  NILAI  & 
TAHUN 

PERSAMPAHAN     

SWASTA MAUPUN  LIMBAH 
LEMBAGA MASYARAKAT 
DI TAHUN 2014 

1. MENGURANGI 20% 
VOLUME SAMPAH 
1. TIMBULAN SAMPAH  RUMAH TANGGA 
VOLUME  MENURUNKAN  DOMESTIK BERKURANG  YANG DIBUANG KE 
PENGURANGAN TIMBULAN  SAMPAH  VOLUME SAMPAH  20% DARI 2,43  TPA DARI 281,21 
SAMPAH DOMESTIK DARI  RUMAH  DATA  RUMAH  PENINGKATAN  L/ORG/HARI MENJADI  M3/HARI  
1,944 LITER/ORG/HARI  MENJADI224,97  PELAKSANAAN 
SUMBERNYA (RUMAH  TANGGA  DINAS  TANGGA/DOMESTIK  PELAKSANAAN PRAKTEK 3R, 
2. JUMLAH RUMAH  M3/HARI PADA  PENGELOLAAN 
TANGGA) MASIH SANGAT  YANG  KEBERSI DENGAN  KHUSUSNYA DI WILAYAH 
TANGGA YANG  TAHUN 2017  SAMPAH DARI 
MINIM  DIBUANG KE  HAN  MENINGKATKAN  KELURAHAN DENGAN  MELAKSANAKAN  2. MENGURANGI  SUMBERNYA 
TPA =   2012  PENGOLAHAN  KEPADATAN >50 Jiwa/Ha  PRAKTEK 3R BERJUMLAH  TIMBULAN SAMPAH 
  281,21  SAMPAH PADA  50 % PADA TAHUN 2017  RUMAH TANGGA 
M3/HARI  SUMBERNYA  3. MENINGKATNYA  DARI 2,43 
PRODUKSI KOMPOS  L/ORG/HARI 
RUMAH TANGGA  MENJADI1,944 
L/ORG/HARI 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 52 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR
ISU STRATEGIS 
SUMBER  TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR SASARAN  TARGET  STRATEGI 
/PERMASALAHAN  NILAI  & 
TAHUN 

PERSAMPAHAN     

SELURUH DAERAH 
MASIH TERDAPAT TITIK‐ PERMUKIMAN BEBAS DARI 
TITIK LOKASI PEMBUANGAN  TITIK‐TITIK TIMBUNAN  AREA PERMUKIMAN 
SAMPAH RUMAH TANGGA  SAMPAH ILEGAL DI TAHUN  YANG MASUK DALAM 
MENGURANGI TITIK‐ 2017  PENINGKATAN 
ILEGAL DI PERMUKIMAN  SISTEM PENGUMPULAN 
TITIK LOKASI  SARANA DAN 
DISEBABKAN MASIH  TIDAK LANGSUNG, 
PEMBUANGAN    TIDAK TERDAPAT LAGI  PRASARANA 
RENDAHNYA CAKUPAN      TERLAYANI ARMADA 
SAMPAH RUMAH  TIMBUNAN SAMPAH ILEGAL  PENGELOLAAN 
LAYANAN ARMADA    PENGUMPULAN 
TANGGA ILEGAL DI  SAMPAH DI TINGKAT 
PENGUMPULAN SETEMPAT  SETEMPAT (GEROBAK 
PERMUKIMAN  BASIS 
(BAIK ITU DI KAWASAN    DAN MOTOR SAMPAH)  
PRIORITAS 3R MAUPUN DI  2017 
 
KAWASAN NON 3R) 
 

MENINGKATKAN 
CAKUPAN LAYANAN 
ARMADA  KAWASAN PERMUKIMAN 
ADANYA PEMISAHAN 
PENGUMPULAN  YANG DILAYANI  LAYANAN 
      SAMPAH PADA ARMADA     
SETEMPAT TERUTAMA  ARMADA PENGANGKUTAN 
PENGANGKUTAN SETEMPAT 
ARMADA  SETEMPAT MENINGKAT 
PENGANGKUTAN 
SETEMPAT 3R 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 53 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR
ISU STRATEGIS 
SUMBER  TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR SASARAN  TARGET  STRATEGI 
/PERMASALAHAN  NILAI  & 
TAHUN 

PERSAMPAHAN     

ADANYA INDIKASI  MENGURANGI 
PENCEMARAN   POTENSI 
LINGKUNGAN YANG  PENCEMARAN  MENGOPTIMALKAN 
DIAKIBATKAN OLEH  LINGKUNGAN YANG  SELURUH TPS YANG  1. TIDAK ADA TPS YANG 
1. SELURUH WILAYAH 
SAMPAH DI TPS YANG      DIAKIBATKAN OLEH  TERINTEGRASI DENGAN  MELUBER SAMPAHNYA 
2. TIDAK ADA TPS BARU  MEMILIKI TPS YANG 
MELUBER ATAU TIDAK  SAMPAH DI TPS YANG  RUTE PENGANGKUTAN  MELAKUKAN 
TERINTEGRASI 
TERANGKUT/TERLAMBAT  MELUBER ATAU TIDAK  SAMPAH  YANG DIBANGUN TANPA  PENGELOLAAN 
KOORDINASI DENGAN  DENGAN RUTE 
TERANGKUT OLEH ARMADA  /TERLAMBAT  PENGANGKUTAN DI  SAMPAH PADA 
INSTANSI TERKAIT 
PENGANGKUTAN SAMPAH  TERANGKUT  TAHUN 2017  KOMPONEN FUNGSI 
3. SELURUH TPS MEMILIKI 
SEKAT PEMISAH  2. SELURUH TPS  TEMPAT 
BADAN  MENDUKUNG  PENAMPUNGAN 
4. TIDAK ADA WARGA 
LINGKUN MELAKUKAN PROSES  YANG MEMBUANG  PEMISAHAN SAMPAH  SEMENTARA 
BELUM BERJALANNYA  TERLAKSANANYA PROSES  (ORGANIK & NON 
GAN  PEMISAHAN SAMPAH  SAMPAH DOMESTIK KE 
PEMISAHAN  SAMPAH PADA  PEMILAHAN SAMPAH PADA  ORGANIK) 
1129 TPS  HIDUP  PADA TEMPAT  TPS SETELAH JAM 
TEMPAT PENAMPUNGAN  TEMPAT PENAMPUNGAN  PENGANGKUTAN 
KOTA  PENAMPUNGAN 
SAMPAH SEMENTARA  SEMENTARA 
KENDARI  SEMENTARA 
2012 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 54 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR
ISU STRATEGIS 
SUMBER  TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR SASARAN  TARGET  STRATEGI 
/PERMASALAHAN  NILAI  & 
TAHUN 

PERSAMPAHAN     

SELURUH TPST YANG 
TPST YANG ADA BERFUNGSI  TELAH ADA BERFUNGSI 
MAKSIMAL DALAM  SECARA MAKSIMAL 
1. TPST YANG TELAH 
1. MELAKUKAN  PENGOLAHAN DAN  DALAM PENGOLAHAN 
BELUM MAKSIMALNYA  TERBANGUN DI TINJAU 
DINAS  REVITALISASI  FUNGSI  PENGURANGAN SAMPAH DI  DAN PENGURANGAN 
PENGOLAHAN SAMPAH  KEMBALI BAIK DARI SEGI 
KEBERSI TPST YANG ADA   TINGKAT KAWASAN  SAMPAH 
PADA TEMPAT  FASILITAS MAUPUN 
HAN 
PENGOLAHAN SAMPAH  11 TPST  2. MENAMBAH  PENGELOLAANNYA  KAWASAN DENGAN 
KOTA   
TERPADU, KHUSUSNYA DI  SARANA PENGOLAHAN  TINGKAT KEPADATAN > 50 
KENDARI 
DAERAH DENGAN   2. PEMBANGUNAN BARU  ADANYA PENGOLAHAN 
2012  SAMPAH TERPADU  JIWA/Ha MEMILIKI 
KEPADATAN > 50 JIWA/hA  TPST DI BEBERAPA  DAN PENGURANGA 
TINGKAT KAWASAN  PENGOLAHAN SAMPAH 
KAWASAN  SAMPAH PADA DI 
SEMENTARA YANG 
BERSIFAT 3R  KAWASAN PADAT PADA 
TPST BARU 

1. MENGURANGI BIAYA 
OM  1. MENURUNKAN 20% 
MENINGKATKAN  2. WAKTU  1. MENURUNNYA BIAYA 
TERDAPAT WILAYAH‐ BIAYA O & M  PEMBANGUNAN 
PENGANGKUTAN  OM 
EFISIENSI DALAM 
WILAYAH YANG LETAKNYA      MENJADI PENDEK  2. BERKURANGNYA  STASIUN PENGELOLA 
PENGANGKUTAN  2. MENGURANGI 10% 
JAUH DARI TPA  3. EVISIENSI JUMLAH  JUMLAH SAMPAH YANG  ANTARA (SPA) 
SAMPAH  JUMLAH SAMPAH YANG 
ARMADA  MASUK KE TPA 
4. MENGURANGI  JUMLAH  TERANGKUT KE TPA 
SAMPAH YANG MASUK 
KE TPA 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 55 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR
ISU STRATEGIS 
SUMBER  TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR SASARAN  TARGET  STRATEGI 
/PERMASALAHAN  NILAI  & 
TAHUN 

PERSAMPAHAN     

1. TIDAK ADA TPS YANG 
MELUBER SAMPAHNYA 
MENGHILANGKAN  2. DIPISAHNYA SAMPAH  PENAMBAHAN ARMADA 
PENCEMARAN  MENINGKATKAN CAKUPAN  ORGANIK DAN NON  PENGANGKUTAN BARU 
MASIH TERDAPAT WILAYAH  ORGANIK DI TRUK 
LINGKUNGAN AKIBAT  LAYANAN PENGANGKUTAN  YANG DISESUAIKAN 
YANG SAMPAHNYA TIDAK  SAMPAH 
    SAMPAH YANG TIDAK  SAMPAH DARI 80%  DENGAN KEBUTUHAN   
TERANGKUT OLEH ARMADA  3. BIAYA O&M  DAPAT 
TERANGKUT OLEH  MENJADI 100% DI TAHUN  SISTEM DAN YANG 
TRUK SAMPAH  DITEKAN 
ARMADA  2015  4. KEGIATAN  MENDUKUNG 
PENGANGKUT  PENGANGKUTAN  PEMISAHAN SAMPAH 
SAMPAH LEBIH EFISIEN 
DAN OPTIMAL 

MENINGKATKAN 
TEKNOLOGI  PENGOLAHAN  MENINGKATKAN 
MENGURANGI 
AKHIR TPA AGAR LEBIH  TEKNOLOGI YANG 
ADANYA INDIKASI  PENCEMARAN  TIDAK LAGI TERJADI 
RAMAH LINGKUNGAN  DIGUNAKAN TPA 
TERJADIMYA PENCEMARAN      LINGKUNGAN YANG  PENCEMARAN LNGKUNGAN   
MENJADI SANITARY 
LINGKUNGAN DI TPA  DITIMBULKAN OLEH  DI TPA 
  LANDFILL DI TAHUN 
TPA 
2014 
 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 56 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
5.4.3. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Drainase

Tabel 5.11.Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase


 

DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
SUMBER  TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN 
NILAI  DAN  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 DRAINASE                     

MEWUJUDKAN SISTEM 
MASIH BANYAK  DRAINASE YANG  PERENCANAAN SISTEM  PERENCANAAN SISTEM, 
TERSUSUNNYA MASTER 
PEMBANGUNAN DAN  TERENCANA,  DRAINASE YANG   TAHAPAN, CAKUPAN 
PLAN DAN RENCANA 
PENGELOLAAN DRAINASE  TERINTEGRASI DAN  TERENCANA DAN MENGACU  LAYANAN, OPSI TEKNOLOGI  PENYUSUNAN/REVIEW 
JANGKA MENENGAH 
YANG BELUM TERENCANA,  ‐    SESUAI STANDAR  KEPADA  DAN KELEMBAGAAN TELAH  MASTER PLAN 
PENGELOLAAN 
TERINTEGRASI DAN BELUM   TEKNIS MULAI DARI  KERANGKA/GUIDELINE  MENGACU PADA MASTER  DRAINASE SKALA KOTA 
DRAINASE KOTA TAHUN 
MEMILIKI ACUAN/STANDAR  USER INTERFACE  YANG JELAS HINGGA 5  PLAN/RENCANA INDUK 
2014 
TEKNIS  HINGGA  (LIMA) TAHUN KEDEPAN.  DRAINASE 
KEPEMROSESAN AKHIR 

MEWUJUDKAN  TERSUSUNNYA DAN 
SELURUH PEMBANGUNAN  PEMBANGUNAN SISTEM 
BELUM ADANYA KEBIJAKAN  KEBIJAKAN YANG  TERIMPLEMENTASIKANN
SISTEM DRAINASE  DRAINASE TELAH MENGACU  PENYUSUNAN 
MENGENAI ATURAN UMUM  MENGATUR MENGENAI  YA PERATURAN DAN 
MENGACU PADA STANDAR  PADA STANDAR ATURAN  PERATURAN DAERAH 
DAN ATURAN TEKNIS YANG  ATURAN UMUM,  KEBIJAKAN MENGENAI 
‐    ATURAN BAIK ITU ATURAN  BAIK ITU ATURAN UMUM,  MENGENAI 
MENGATUR  ATURAN TEKNIS DAN  PEMBANGUNAN DAN 
UMUM, ATURAN TEKNIS  ATURAN TEKNIS DAN  PENGELOLAAN 
PEMBANGUNAN DAN  ATURAN  PENGELOLAAN 
DAN ATURAN  ATURAN PENGELOLAAN  DRAINASE 
PENGELOLAAN DRAINASE  DRAINASE PADA TAHUN 
PENGELOLAAN  PENGELOLAAN DRAINASE  DRAINASE 
2014 
DRAINASE DARI USER 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 57 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
SUMBER  TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN 
NILAI  DAN  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 DRAINASE                     

INTERFACE HINGGA KE 
PEMROSESAN AKHIR 

SDM YANG 
PENINGKATAN 
BERKOMPETEN DI 
KAPASITAS SDM DI 
MENINGKATKAN  BIDANG PERENCANAAN, 
JUMLAH SUMBER DAYA  BIDANG 
KUALITAS DAN  SUMBER DAYA MANUSIA  PEMBANGUNAN DAN 
MASIH KURANGNYA  MANUSIA YANG  PERENCANAAN, 
KUANTITAS SDM DI  YANG BERKOMPETEN DI  PENGELOLAAN 
SUMBERDAYA MANUSIA DI  BERKOMPETEN DI BIDANG  PEMBANGUNAN DAN 
BIDANG  BIDANG PERENCANAAN,  DRAINASE MENGALAMI 
BIDANG PEMBANGUNAN  ‐    PERENCANAAN,  PENGELOLAAN 
PERENCANAAN,  PEMBANGUNAN DAN  PENINGKATAN BAIK DI 
DAN PENGELOLAAN  PEMBANGUNAN DAN  DRAINASE MELALUI 
PEMBANGUNAN DAN  PENGELOLAAN DRAINASE  INSTANSI 
DRAINASE  PENGELOLAAN DRAINASE  PENGUATAN 
PENGELOLAAN  MENINGKAT  PEMERINTAHAN, 
MENINGKAT  KAPASITAS SDM, 
DRAINASE  SWASTA MAUPUN 
PELATIHAN DI BIDANG 
LEMBAGA MASYARAKAT 
DRAINASE 
DI TAHUN 2014 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 58 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
SUMBER  TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN 
NILAI  DAN  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 DRAINASE                     

BELUM OPTIMALNYA 
MENINGKATKAN 
PENGAWASAN DALAM 
PENGAWASAN,   SELURUH   MELAKUKAN 
PEMBANGUNAN DAN 
SINKRONISASI  PEMBANGUNAN  PENGAWASAN DAN 
PENGELOLAAN DRAINASE 
PEMBANGUNAN  MENINGKATNYA JUMLAH  JUMLAH SALURAN  DRAINASE MELALUI  SINKRONISASI 
SERTA SINKRONISASI 
‐    DRAINASE TERSIER DI  SALURAN DRAINASE YANG  DRAINASE YANG BERFUNGSI  PENGAWASAN SERTA  PEMBANGUNAN 
PEMBANGUNAN DRAINASE 
KAWASAN  BERFUNGSI DENGAN BAIK  DENGAN BAIK MENINGKAT  SINKRON DENGAN  DRAINASE 
TERSIER DI KAWASAN 
PERMUKIMAN  RENCANA INDUK 
PERMUKIMAN DENGAN   
DENGAN RENCANA  DRAINASE KOTA 
RENCANA INDUK DRAINASE 
INDUK DRAINASE KOTA 
KOTA 

MENINGKATNYA  PENGELOLAAN DRAINASE 
                
PENGELOLAAN DRAINASE  MENINGKAT 

SINKRONISASI DAN 
INTEGRASI PEMBANGUNAN 
MENINGKATNYA  DRAINASE MENINGKAT 
SINKRONISASI DAN 
                  
INTEGRASI PEMBANGUNAN 
DRAINASE   

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 59 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
SUMBER  TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN 
NILAI  DAN  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 DRAINASE                     

MASIH KURANGNYA  MENINGKATKAN 
MENINGKATNYA CAKUPAN  CAKUPAN LAYANAN  PENINGKATAN 
CAKUPAN LAYANAN       CAKUPAN LAYANAN    
LAYANAN DRAINASE  DRAINASE MENINGKAT  JARINGAN DRAINASE 
DRAINASE  DRAINASE 

47% 
20% JARINGAN 
CAKUPAN 
DINAS  DRAINASE PRIMER 
   LAYANAN             
PU 2011  MENINGKAT HINGGA 
DRAINASE 
TAHUN 2017 
PRIMER 

24% 
12% JARINGAN 
CAKUPAN 
DINAS  DRAINASE SEKUNDER 
   LAYANAN             
PU 2011  MENINGKAT HINGGA 
DRAINASE 
TAHUN 2017 
SEKUNDER 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 60 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR SASARAN
ISU STRATEGIS DAN 
SUMBER  TUJUAN  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN 
NILAI  DAN  PERNYATAAN SASARAN  INDIKATOR SASARAN 
TAHUN 

 DRAINASE                     

47% 
12% JARINGAN 
CAKUPAN 
DINAS  DRAINASE SEKUNDER 
   LAYANAN             
PU 2011  MENINGKAT HINGGA 
DRAINASE 
TAHUN 2017 
TERSIER 

MENCIPTAKAN  MELAKUKAN 
MASIH TERDAPAT  LINGKUNGAN  TIDAK ADA LAGI  PENGAWASAN, 
7089,41 HA  AREA PERMUKIMAN BEBAS 
TERDAPAT TITIK‐TITIK  DINAS  PERMUKIMAN YANG  MENGURANGI AREA  GENANGAN DI AREA  PENGENDALIAN 
LUAS AREA  DARI GENANGAN TAHUN 
GENANGAN DI AREA  PU 2011  BERSIH SEHAT DAN  GENANGAN  PERMUKIMAN PADA  TERHADAP SUMBER 
GENANGAN  2017 
PERMUKIMAN   NYAMAN BEBAS  TAHUN 2017  GENANGAN DAN 
GENANGAN  BANJIR 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 61 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
5.4.4. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene

Tabel 5.12. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian PHBS dan Promosi Higiene
 

DATA DASAR
ISSU STRATEGIS & 
TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER 
NILAI 
&TAHUN 

P H B S               

1. MELAKUKAN 
KAMPANYE/EDUKA
SI/SOSIALISASI/ADV
OKASI 
PENINGKATAN 
MENINGKATNYA  PENINGKATAN  KEPEDULIAN BAGI 
MASIH KURANGNYA  1. MENINGKATNYA JUMLAH  KESADARAN  GERAKAN PHBS 
KESADARAN WARGA  1. WARGA MENDAPATKAN 
INFORMASI DAN SARANA  MASYARAKAT SADAR  MASYARAKAT DAN  (CTPS, STOP BABS 
TERHADAP   INFORMASI, MEMILIKI 
PENDUKUNG TERKAIT PHBS  PHBS  PENYEDIAAN SARANA  DAN MEMBUANG 
PENTINGNYA  PENGETAHUAN SERTA 
DI TEMPAT‐TEMPAT      2. TERSEDIANYA SARANA  PENDUKUNG PHBS  SAMPAH PADA 
PERILAKU HIDUP  PENERAPAN PHBS 
STRATEGIS  PENDUKUNG PHBS DI  DAPAT TERCAPAI 50%  TEMPATNYA) DI 
BERSIH DAN SEHAT  2. PENINGKATAN SARANA  SELURUH TEMPAT  PADA TAHUN 2017  TEMPAT‐TEMPAT 
  DALAM KEHIDUPAN  PENDUKUNG PHBS  STRATEGIS  STRATEGIS 
SEHARI‐HARI   
2. MENGADAKAN 
PENYULUHAN DAN 
KAMPANYE POLA 
HIDUP BERSIH DAN 
SEHAT (PHBS) 
MELALUI SIARAN 
RADIO ATAU TV 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 62 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR
ISSU STRATEGIS & 
TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER 
NILAI 
&TAHUN 

P H B S               

LOKAL. 
3. MENGADAKAN 
PENYULUHAN DAN 
KAMPANYE POLA 
HIDUP BERSIH DAN 
SEHAT (PHBS) 
MELALUI SIARAN 
RADIO ATAU TV 
LOKAL. 
 

1. TIDAK ADA LAGI SAMPAH  1. MELAKUKAN 
YANG DIBUANG  PADA TAHUN 2017  SOSIALISASI TERKAIT 
SEMBARANGAN  WARGA YANG TELAH  PEMBENTUKAN KADER 
PHBS 
2. SETIAP RUMAH MEMILIKI  DISIPLIN MEMBUANG 
MENINGKATKAN  MENINGKATNYA JUMLAH  KERANJANG SAMPAH  SAMPAH PADA  2..MELAKUKAN 
PERAN WARGA DALAM  PERAN SERTA  WARGA YANG BERPERAN  3. TIDAK ADA LAGI YANG  TEMPATNYA DAN  PEMBENTUKAN  
    SERTA DALAM PHBS  MENIMBUN DAN  MELAKUKAN 
PHBS MASH MINIM  MASYARAKAT DALAM  KADER PELAKSANA DI 
PHBS  MEMBAKAR SAMPAH  PEMILAHAN ATAS  TINGKAT BASIS 
  4. WARGA TELAH  SAMPAH RUMAH 
MELAKSANAKAN  TANGGA SEBESAR 50%  3. MELAKUKAN 
PEMILAHAN SAMPAH  PENINGKATAN 
 
KAPASITAS KEPADA 
 
KADER PHBS 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 63 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR
ISSU STRATEGIS & 
TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER 
NILAI 
&TAHUN 

P H B S               

4. MENGADAKAN 
PERLOMBAAN 
KEGIATAN‐KEGIATAN 
TERKAIT PHBS 

1. MENYUSUN 
PERDA YANG 
MENDUKUNG 
GERAKAN MENDUKUNG  PHBS 
MEWUJUDKAN   TERCIPTANYA LINGKUNGAN  1. MASYARAKAT TELAH  2. MELAKUKAN 
KURANGNYA PERDA YANG  1. SELURUH WARGA 
SELURUH WILAYAH  SEHAT MENJADI KEWAJIBAN  SOSIALISASI DAN 
MENDUKUNG TERCIPTANYA      MENJADI BAGIAN  KOTA MENDUKUNG 
KOTA  SEBAGAI  SELURUH MASYARAKAT  PENYULUHAN 
LINGKUNGAN SEHAT   DALAM MEWUJUDKAN  TERWUJUDNYA 
LINGKUNGAN SEHAT   KOTA MELALUI PERATURAN  TERKAIT PERDA 
LINGKUNGAN SEHAT  LINGKUNGAN SEHAT 
DAERAH  LINGKUNGAN 
SEHAT 
3. MEMBUAT 
KAWASAN 
PERCONTOHAN 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 64 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR
ISSU STRATEGIS & 
TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER 
NILAI 
&TAHUN 

P H B S               

LINGKUNGAN 
SEHAT 

SELURUH PERANGKAT 
DAERAH DAN GURU YANG  SELURUH PERANGKAT  1. MELAKUKAN 
MASIH KURANGNYA  MENINGKATAN  TERKAIT DALAM GERAKAN  DAERAH DAN GURU  PENINGKATAN 
PELAKSANAAN PELATIHAN 
PERANGKAT DAERAH DAN  KAPASITAS SDM BAGI  PHBS TELAH MEMILIKI  YANG TERKAIT DALAM  KAPASITAS 
DAN BIMBINGAN TEKNIS 
GURU YANG DAPAT  PERANGKAT DAERAH  PENGETAHUAN YANG  GERAKAN PHBS  TERHADAP 
    TERKAIT PENERAPAN PHBS 
MELAKUKAN BIMBINGAN  DAN GURU TERKAIT  MEMADAI TERKAIT  MENGIKUTI PELATIHAN  PERANGKAT 
& HIGIENE DI MASYARAKAT 
DAN PELATIHAN TERKAIT  PENERAPAN GERAKAN  PERILAKU SANITASI YANG  DAN BIMBINGAN TEKNIS  DAERAH DAN 
DAN SEKOLAH 
PHBS  PHBS  BAIK DAN BENAR  GURU TERKAIT 
  PHBS 
 

PENINGKATAN  1. MASUKNYA MATERI  1. GURU DAN SISWA TELAH  2. MATERI TENTANG   1. MELENGKAPI 


PENGETAHUAN DAN  TENTANG  PHBS &  MEMANFAATKAN SARANA  PHBS & HIGIENE   SARANA FASILITAS 
KESADARAN SISWA  HIGIENE  KE DALAM  FASLITAS SANITASI SEKOLAH TELAH MASUK KE  SANITASI SEKOLAH 
      TERHADAP PERILAKU  KURIKULUM SEKOLAH  DALAM KURIKULUM 
  2.  MEMASUKKAN 
SANITASI DI SEKOLAH  2. PELAKSANAAN  SEKOLAH PADA 
YANG BAIK DAN  PELATIHAN DAN  2. SELURUH  SISWA TELAH  TAHUN 2014  MATERI TENTANG  
BENAR  PRAKTEK TERKAIT  MENERAPKAN PHBS &  3. PELATIHAN DAN  PHBS & HIGIENE  KE 
PERILAKU PHBS &  HIGIENE DI LINGKUNGAN  PRAKTEK TERKAIT  DALAM KURIKULUM 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 65 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
DATA DASAR
ISSU STRATEGIS & 
TUJUAN  SASARAN  INDIKATOR  TARGET  STRATEGI 
PERMASALAHAN  SUMBER 
NILAI 
&TAHUN 

P H B S               

HIGIENE SEKOLAH   SEKOLAH PERILAKU PHBS &  SEKOLAH 


SISWA  HIGIENE SEKOLAH 
3. TERSEDIANYA    KEPADA SISWA DI   
SARANA/FASILITAS  SELURUH SEKOLAH 
SANITASI TERAKIT PHBS   SEKOTA KENDARI 
SEKOLAH  SELESAI 
DILAKSANAKAN  
PADA TAHUN 2015 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 66 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
5.5. Arahan Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
5.5.1 Visi Pembangunan Kota Kendari
Sesuai dengan fungsi utama wilayah Kota Kendari sebagai Pusat
Kegiatan Nasional (PKN), maka Visi pembangunan jangka panjang Kota
Kendari, berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kota Kendari Nomor 10
Tahun 2001 adalah “Mewujudkan Kota Kendari Tahun 2020 Sebagai
Kota Dalam Taman yang Bertaqwa, Maju, Demokratis dan Sejahtera”.

Untuk mencapai visi tersebut diatas, dijabarkan dalam rumusan langkah


– langkah untuk mewujudkannya sebagai berikut:

1. Misi Lingkungan, Mempertahankan dan meningkatkan kualitas,


keseimbangan dan keserasian lingkungan kota yang indah sejuk sehat dan
lestari;
2. Misi SosialKemasyarakatan, mendukung penciptaan suasana kehidupan
masyarakat kota yang agamais, aman, rukun, damai dan harmonis serta
mendorong pemberdayaan lembaga kemasyarakatan untuk semakin
berperan dalam pembangunan kota;
3. Misi Pelayanan Prima, mengembangkan sistem pelayanan yang prima bagi
masyarakat secara adil, cepat, dan transparan, terjangkau (layak harga),
mandiri dan dapat dipertanggungjawabkan (accountable);
4. Misi Perekonomian, mendorong pertumbuhan perekonomian kota yang
berbasis pada ekonomi kerakyatan serta menciptakan iklim yang kondusif
bagi pelaksanaan investasi sesuai potensi daerah.
5. Misi Profesionalisme Aparat, mengembangkan kualitas sumberdaya aparat
yang profesional, bermoral dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan
tugas dan pelayanan.
6. Misi Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance), menciptakan tatanan
pemerintahan yang bersih, demokrasi, berwibawa dan bertanggungjawab.

Tujuan dari Kebijakan Penataan Bangunan dan Lingkungan (RTBL) di


Kota Kendari adalah sebagai berikut :
1. Melindungi ekologi di Kota Kendari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 67 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
2. Mengembangkan Kota Kendari sebagai kawasan perkotaan yang hidup
(vibrant) dan memungkinkan untuk kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan
pariwisata modern dalam rona arsitektural dan lingkungan.
3. Mencapai pemanfaatan ruang dengan pola pemakaian campuran yang
sesuai dengan tujuan konservasi dan revitalisasi kawasan pantai.
4. Mengembangkan kesadaran dan peran serta Pemerintah, swasta dan
masyarakat.
Ruang lingkup rencana tata bangunan dan lingkungan kawasan Kota
Kendari meliputi pengaturan, pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan
pengembangan kawasan/lingkungan kawasan Kota Kendari.
Lokasi perencanaan RTBL Kawasan Kota Kendari adalah meliputi :

a. Kecamatan Baruga f. Kecamatan Wua-Wua


b. Kecamatan Kendari g. Kecamatan Poasia
c. Kecamatan Kendari Barat h. Kecamatan Kambu
d. Kecamatan Mandonga i. Kecamatan Kadia
e. Kecamatan Puwatu

5.5.2 Konsep Perancangan Struktur Tata bangunan dan Lingkungan


Konsep perancangan struktur tata bangunan dan lingkungan terkait
dengan konsep struktur ruang secara makro. Lokasi rencana pengembangan
kawasan salah satunya kawasan Kota Lama yang meliputi Kecamatan Kendari
Barat dan Kecamatan Kendari. Fungsi utama wilayah perencanaan yaitu
sebagai kawasan permukiman, perdagangan, jasa, dan pariwisata, adapun Sub
– sub pengembangan kawasan Kota Lama meliputi :
1. Spot 1 (Kel. Watu-watu – Kemaraya)
2. Spot 2 ( Kendari Beach)
3. Spot 3 (Kota Lama)
4. Spot 4 (Pantai Mayaria)
5.5.3 Konsep Komponen Perancangan Kawasan
a. Spot 1 (Kawasan Watu-watu – Kemaraya)
Secara administrasi kawasan Watu-watu – Kemaraya terletak di
Kecamatan Kendari Barat dan terbagi dalam 2 kelurahan yaitu Kelurahan Watu-
watu dan Kemaraya. Luas wilayah perencanaan yaitu 0,521 km² yaitu
Kelurahan Watu-watu seluas 0,39 km² dan Kelurahan Kemaraya 0,13 km².
Adapun komponen perancangan kawasan di wilayah tersebut sebagai berikut :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 68 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
 Pengaturan bangunan perlu untuk memperhatikan Kepadatan Bangunan
dan koefisien Dasar Bangunan, pengaturan blok lingkungan, pengaturan
kaveling bangunan serta pengaturan ketinggian elevasi lantai bangunan
 Penataan sistem prasarana dan utilitas lingkungan yang meliputi jaringan
air bersih, air limbah, drainase, persampahan, listrik, telepon, pengamanan
kebakaran
b. Spot 2 (Kawasan Kendari Beach)
Secara administrasi kawasan Kendari Beachterletak di Kecamatan Kendari
Barat dan terbagi dalam 4 kelurahan yaitu Kelurahan Watu-watu, Tipulu,
Punggaloba dan Benu-benua. Luas wilayah perencanaan yaitu 0,57 km² yaitu
Kelurahan Watu-watu seluas 0,06 km² dan Kelurahan Tipulu 0,19 km²,
Kelurahan Punggaloba 0,23 km2 dan Kelurahan Benu-benua 0,09 km². Adapun
komponen perancangan kawasan di wilayah tersebut sebagai berikut :
 Pengaturan bangunan perlu untuk memperhatikan Kepadatan Bangunan
dan koefisien Dasar Bangunan, pengaturan blok lingkungan, pengaturan
kaveling bangunan serta pengaturan ketinggian elevasi lantai bangunan
 Penataan sistem prasarana dan utilitas lingkungan yang meliputi jaringan
air bersih, air limbah, drainase, persampahan, listrik, telepon, pengamanan
kebakaran
c. Spot 3 (Kawasan Kota Lama)
Secara administrasi kawasan Kota Lama terletak di Kecamatan Kendari
dan terbagi dalam 2 kelurahan yaitu Kelurahan Sodohoa dan Sanua. Luas
wilayah perencanaan yaitu 0,66 km² yaitu Kelurahan Sodohoa seluas 0,17 km²
dan Kelurahan Sanua 0,49 km². Adapun komponen perancangan kawasan di
wilayah tersebut sebagai berikut :
 Pengaturan bangunan perlu untuk memperhatikan Kepadatan Bangunan
dan koefisien Dasar Bangunan, pengaturan blok lingkungan, pengaturan
kaveling bangunan serta pengaturan ketinggian elevasi lantai bangunan
 Penataan sistem prasarana dan utilitas lingkungan yang meliputi jaringan
air bersih, air limbah, drainase, persampahan, listrik, telepon, pengamanan
kebakaran
d. Spot 4 (Kawasan Pantai Mayaria)
Secara administrasi kawasan Pantai Mayaria terletak di Kelurahan
Kasilampe Kecamatan Kendari. Dari total luas kelurahan Kasilampe yaitu 1,68

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 69 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
km² yang masuk dalam kawasan Pantai Mayaria yaitu sebesar 0,23 km²
Adapun komponen perancangan kawasan di wilayah tersebut sebagai berikut :
 Pengaturan bangunan perlu untuk memperhatikan Kepadatan Bangunan
dan koefisien Dasar Bangunan, pengaturan blok lingkungan, pengaturan
kaveling bangunan serta pengaturan ketinggian elevasi lantai bangunan
 Penataan sistem prasarana dan utilitas lingkungan yang meliputi jaringan
air bersih, air limbah, drainase, persampahan, listrik, telepon, pengamanan
kebakaran.

5.5.4 Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya


a. SPOT 1 (Kawasan Watu-watu – Kemaraya)
Tabel 5.13 Spot Kawasan Watu-watu - Kemaraya
No. Konsep Pengembangan Arahan Pengembangan Rencana Pengembangan
1. Dikembangkan menjadi Arahan Rencana pengembangan
kawasan pendidikan pengembangannya yaitu yaitu sebagai tempat
khusus/informal dan menata fungsi parkir, fungsi
kawasan religious pendukung di mulut pengembangan
Main Ent erance Mesjid islamiyah/muamalah dan
Al-Alam dalam kawasan zona pintu masuk
kendali kawasan mesjid terapung
sekaligus berperan
sebagai pengarah yang
memperkuat keberadaan
mesjid terapung

b. SPOT 2 (Kawasan Kendari Beach)


Tabel 5.14 Spot Kawasan Kendari Beach
No. Konsep Pengembangan Arahan Pengembangan Rencana Pengembangan
1. Dikembangkan menjadi Arahan menjadi Rencana sebagai
Waterfront City Base kawasan fungsi jasa dan kawasan Waterfront
Contextual Approach perhotelan yang Kendari Beach dan
dengan fungsi kawasan memungkinkan mengatur pola lalulintas
jasa dan perhotelan dijadikan sebagai Plaza sehingga menimbulkan
Kota untuk menampung konflik penataan ruang
berbagai kegiatan pada kegiatan – kegiatan
seperti yang bersifat seremonial
pementasan/pagelaran
Festival Market Place.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 70 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
c. SPOT 3 (Kawasan Kota Lama)
Tabel 5.15 Spot Kawasan Kota Lama
No. Konsep Pengembangan Arahan Pengembangan Rencana Pengembangan
1. Dikembangkan menjadi Memaksimalkan fungsi Rencana pengembangan
kawasan wisata belanja, pelabuhan perikanan yaitu melakukan
Tourism Zone berbasis (Pelabuhan Tradisional penataan ulang kawasan
Cultural Local yang Phinisi) dan dalam rangka
menandai awal mengembangkan fungsi mengakomodasi
perkembangan Kota komersil yang berskala kebutuhan
Kendari kecil tetapi berbasis pengembangan Jembatan
pariwisata Bahteramas ke bagian
teluk

d. SPOT 4 (Kawasan Pantai Mayaria)


Tabel 5.16 Spot Kawasan Pantai Mayaria
No. Konsep Pengembangan Arahan Pengembangan Rencana Pengembangan
1. Diarahkan sebagai Memaksimalkan Rencana pengembangan
kawasan rekreasi umum pemanfaatan zona yaitu mengembangkan
dan khusus dan rekreasi pantai untuk zona inti yaitu rekreasi
mengakomodasi kegiatan dikembangkan menjadi pantai dan cottage serta
wisata yang bersifat fungsi-fungsi pendukung merancang dan
private (Resort Hotel, merelokasi kawasan
Cottage, Viewing Gallery, permukiman yang ada di
Kegiatan seminar terbatas tepi pantai menjadi
dan kegiatan lain yang kawasan RTH pantai.
bersifat privasi)

5.6. Arahan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur


Perkotaan (SPPIP) Kota Kendari
5.6.1 Visi dan Misi Pembangunan Perumahan dan Permukiman Kota
Kendari

A. Visi Pembangunan Permukiman Kota Kendari


Terwujudnya perumahan layak huni dan terjangakau bagi penduduk
kotaKendari, dalam lingkungan permukiman yang Asri, aman, sehat dan
berkelanjutan dengan dukungan kelembagaan Yang kondusif untuk
membentuk masyarakat yang inovatif, mandiri dan sejahtera.
B. Misi Pembangunan permukiman Kota Kendari
 Meningkatkan peran aktif masyarakat
 Menyediakan bantuan perumahan untuk penduduk musiman dan
pindahan (tidak tetap)
 Menata lingkungan perkotaan secara terpadu

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 71 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
 Meningkatkan kemampuan kelembagaan
 Mendukung pengembangan kebijakan nasional
 Menyediakan perumahan khusus/RUSUNAWA untuk pekerja industry

5.6.2 Kebijaksanaan Pengembangan Struktur Kota Kendari


Tujuan dari kebijakan struktur tata ruang ini adalah untuk mewujudkan
pemerataan pertumbuhan, pelayanan dan keserasian perkembangan kegiatan
pembangunan antar wilayah dengan mempertahankan keseimbangan
lingkungan dan ketersediaan sumber daya daearah.
Kebijakan pengembangan Struktur Kota Kendariadalah :
Pengembangan pusat kota yang diarahkan untuk kegiatan perkantoran,
perdagangan, jasa, pemerintahan dan kawasan permukiman.
Pusat pemerintahan provinsi dan kawasan perguruan tinggi sebagai magnet
pertumbuhan baru di bagian selatan Kota Kendari sebagai pusat
pengembangan kawasan permukiman baru di selatan Kota Kendari.
Pemindahan pelabuhan ke Pulau Bungkutoko yang akan memiliki kapasitas
pelayanan terhadap banrang dan penumpang. Pengembangan pelabuhan ini
akan memiliki dampak terhadap pengembangan kegiatan-kegiatan ekonomi
skala besar di sekitar Pulau Bungkutoko.
Pengembangan kawasan industri skala besar di Kecamatan Abeli sebagai
antisipasi tumbuhnya permintaan kawasan industri sejalan dengan
berfungsinya pelabuhan container di Pulau Bungkutoko.
Pengembangan terminal Tipe A, akan mendorong pertumbuhan kawasan
disekitarnya.
Revitalisasi kota lama, untuk menghindari terdegradasinya fungsi ekonomi
kawasan akibat pemindahan pelabuhan container ke Pulau Bungkutoko.
Pengembangan kawasan teluk sebagi pusat pertumbuhan ekonomi baru
dengan kegiatan perdagangan, jasa dan pariwisata sebagai fungsi yang
dikembangkan. Pengembangan kawasan teluk memperhatikan aspek
lingkungan yang memiliki tingkat sensitfitas tinggi terhadap kegiatan
perkotaan.
Mempertahankan kawasan di Kecamatan Puuwatu dan Mandonga sebagai
pusat kegiatan pertanian, dan dikembangkan sebagai pusat kegiatan
agrowisata dan pusat kegiatan wisata alam.
Pengembangan pusat-pusat kegiatan sekunder pada pusat-pusat kecamatan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 72 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
5.6.3. Strategi Pengembangan perumahan dan Permukiman Kota
Kendari
 Skenario Penentuan suatu kebutuhan perumahan
Penentuan suatu kebutuhan perumahan pada masa yang akan datang
diasumsikan bahwa tiap keluarga menempati 1 unit rumah untuk 1 keluarga
terdiri dari 5 jiwa, maka kebutuhan akan perumahan harus dibatasi, dengan
melihat pembagian 40% untuk perumahan dan 60% untuk fasilitas sosial,
ekonomi dan open space. Dengan memperhatikan hal tersebut diatas maka
perincian perumahan adalah :

- Type A (besar) : 20 x 30 meter (20%)


- Type B (sedang) : 10 x 20 meter (30%)
- Type C (kecil) : 10 x 15 meter (50%)
Adapun kepadatan bangunan tiap kapling perumahan untuk type A dengan
kepadatan rendah, untuk type B dengan kepadatan sedang dan untuk type
C dengan kepadatan tinggi. Oleh karena itu konsep perencanaan menuntut
adanya suatu lingkungan perumahan yang menyediakan suasana yang
dapat memberikan rasa keindahan, kenyamanan, sehat dan aman. Untuk itu
perlu diciptakan suatu lingkungan perumahan yang :

- Mempunyai kemudahan hubungan dengan kelompok kota atau kegiatan


lainnya.
- Pelayanan dasar bagi kebutuhan penduduk harus mudah dicapai,
dengan kata lain harus mempunyai fasilitas lingkungan yang dapat
melayani kebutuhan penduduk sehari-hari.
- Tersedianya lahan potensial bagi kebutuhan perumahan.
Adapun pola pembangunan perumahan yang harus dilakukan dalam
mengantisipasi permintaan kebutuhan perumahan di Kota Kendari, maka
harus dilakukan skenario pola pembangunan baru perumahan seperti :

 Pola Cluster (Mengelompok)


- Tanah yang tersedia merupakan suatu hamparan tanah
- Tanah bisa milik kelompok masyarakat/hibah pemda kepada
masyarakat (MBR) koperasi/LKMD/LNKB dan lainnya
- Lokasi yang akan dibangun rumah tersebut peruntukan sesuai dengan
rencana tata ruang setempat dan secara teknis lokasi memenuhi syarat.
 Pola Sprawl (terpencar)

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 73 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
- Tanah yang tersedia lokasinya terpencar, namun masih dalam satu
frame kawasan permukiman (10 unit rumah, 5 unit rumah atau dan
lainnya)
- Pemilik tanah bisa terdiri dari beberapa anggota masyarakat (MBR) dan
bisa Milik kelompok masyarakat/hiba pemda pada masyarakat (MBR)
koperasi/LKMD/LNKB dan lainnya
- Lokasi yang akan dibangun rumah tersebut peruntukan sesuai dengan
rencana tata ruang setempat
- Secara teknik lokasi memenuhi syarat lokasi.

5.6.4. Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas

Penetapan kawasan permukiman prioritas ini dilakukan dengan kriteria sebagai


berikut :
1. Vitalitas Non Ekonomi
2. Vitalitas Ekonomi Kawasan
3. Status Kepemilikan Tanah
4. Keadaan Prasarana dan Sarana
5. Komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota
6. Prioritas Penanganan

Dari tiga kecamatan yang diidentifikasi memiliki kawasan permukiman kumuh.


Sebagaimana pada tabel 5.10berikut :

Tabel 5.17
Pendekatan Kriteria Pemilihan Kawasan Permukiman
Prioritas Kota Kendari 2010

Skoring 

Alternatif Lokasi 
Kriteria  Variabel  Parameter 
Kawasan 

1  2  3 

      Sesuai 25%    

   Sesuai Tata Ruang  Sesuai 25% ‐ 50%     30  20  50 

      Sesuai 50%    

         Sangat Tinggi 

      Pertambahan  Tinggi  50  50  50 

      Bangunan Liar  Rendah 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 74 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
Skoring 

Alternatif Lokasi 
Kriteria  Variabel  Parameter 
Kawasan 

1  2  3 

         > 100 unit/ ha 

      Kepadatan  80 ‐ 100 unit/ ha  30  30  20 

      Bangunan  < 80 unit/ ha 

   Kondis Fisik      > 50 % 

Vitalitas  Bangunan  Bangunan  25% ‐ 50 %  30  30  30 


Non     Temporer  < 25 % 
Ekonomi 
      > 70 % 
  
   Building  50% ‐ 70 %  50  50  30 
  
   Coverage  < 50 % 
  
      < 1,5 m 
  
   Jarak Antar  1,5 ‐ 3 m  30  50  30 

   Bangunan  > 3m 
  

         > 500 jiwa/ ha 

      Kepadatan   400 ‐ 500 jiwa/ ha  20  20  20 

   Kondisi  Penduduk  < 400 jiwa/ ha 

   Kependudukan     > 2,0 % 

      Pertambahan  1,7 % ‐ 2,0 %  50  50  50 

      Penduduk  < 1,7 % 

Letak  Sangat Strategis    
  
Strategis  Kurang Strategis     50  50  50 
  
Kawasan  Tidak Strategis    
  
Jarak Ke   > 10 Km    
Vitalitas 
Tempat  1 ‐ 10 Km    
50  30  50 
Ekonomi 
Mata 
   pencaharian  < 1 Km    

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 75 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
Skoring 

Alternatif Lokasi 
Kriteria  Variabel  Parameter 
Kawasan 

1  2  3 

   Fungsi  Pusat bisnis dan perkantoran 

   Pusat 
50  50  50 
Kawasan  pemerintahan    

Sekitar  Permukiman dan lainnya 

   Dominasi  Sertifikat hak milik    

   Status   Sertifikat hak guna bangunan  20  20  20 

Status  Tanah  Girik (bukan SHM/SHGB) 

Tanah  Status   Tanah negara    

   Kepemilikan  Tanah masyarakat adat  20  20  20 

   Tanah  Tanah sengketa    

   Kondisi   Sangat buruk > 70%   

   Jalan   Buruk 50% ‐ 70%     20  20  20 

   Lingkungan  Baik < 50%    

      Genangan > 50%    

Genangan 25% ‐ 
30  20  30 
Kondisi   Kondisi Drainase  50%    

Prasarana     Genangan < 25%    

Sarana       
 
Pelayanan < 30% 

Kondisi Air  Pelayanan 30% ‐ 
20  20  30 
Minum  60%    

   Pelayanan > 60%    

   Pelayanan < 30% 

  Pelayanan 30% ‐ 60% 
30  50  50 
   Kondisi Air    

    Limbah  Pelayanan > 60%    

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 76 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
Skoring 

Alternatif Lokasi 
Kriteria  Variabel  Parameter 
Kawasan 

1  2  3 

      Pelayanan < 50%    

Kondisi  Pelayanan 50% ‐ 
50  30  50 
   Persampahan  70%    

      Pelayanan > 70%    

         Sudah ada 

      Pembiayaan  Dalam proses  30  30  30 

         Belum ada 

   Indikasi Keinginan     Sudah ada 

      Kelembagaan  Dalam proses  30  30  30 

         Belum ada 

         Sudah ada 

Komitmen      Bentuk rencana  Dalam proses 


30  50  50 
Pemerintah 
Daerah        Belum ada 

         Sudah ada 

Upaya 
30  30  30 
   penanganan  Pembenahan Fisik  Dalam proses 

         Belum ada 

   Sudah ada 
     
Penanganan 
30  30  50 
      Kawasan  Dalam proses 

         Belum ada 

JUMLAH    770  780  880 

Sumber: Hasil Analisis 2010

Ket:
1. Kec. Mandonga
2. DAS Wanggu

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 77 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
3. Kecamatan Abeli
Berdasarkan tabel diatas, tiga kawasan yang merupakan kawasan prioritas
dianalisis dengan menggunakan metode skoring. Kriteria yang dipakai
sebanyak lima jenis. Kriteria pertama yaitu vitalitas nonekonomi, yang terdiri
dari tiga variabel.Variabel yang pertama adalah kesesuaian tata ruang.Pada
kec.Mandonga kesesuaian tata ruangnya berkisar 25%-50%, kawasan DAS
Wanggu berkisar 25% dan kec.Abeli berkisar 50%.Variabel kondisi fisik
bangunan, tiga kawasan tersebut mempunyai pertambahan bangunan liar
rendah, kepadatan bangunan di dua kecamatan berkisar 80-100 unit/Ha,
kecuali kec.Abeli kepadatannya >100 unit/Ha.Bangunan temporer pada tiga
kawasan ini berkisar 25%-50% dari total keselurahan, dengan Building
coverage-nya kurang dari 50% kecuali kec.Abeli berkisar 50%-75%.Jarak antar
bangunan di tiga kawasan ini berkisar 1,5-3m.Kepadatan penduduk kurang dari
500 jiwa/Ha, dan pertambahan pendudukkurang dari 1,7%.
Kriteria kedua mengenai vitalitas ekonomi yang terbagi dalam tiga
variabel.Variabel pertama letak strategis kawasan tidak strategis untuk tiga
kawsan ini. Jarak ketempat mata pencarian sejauh kurang dari 1 km, kecuali
penduduk yang bertempat tinggal di sekitar DAS wanggu 1-10 km. Variabel
fungsi kawasan sekitar berupa permukiman dan lainnya untuk tiga kawasan
tersebut.
Kriteria status tanah dengan variabel dominasi status tanah pada tiga kawasan
ini merupakan tanah dengan sertifikat hak milik dengan status kepemilikan
tanah merupakan tanah negara.
Kriteria kondisi prasarana sarana dengan variabel kondisi jalan lingkungan
sangat buruk di tiga kawasan ini. Kondisi drainase dengan genangan berkisar
25%-50% bahakan pada kawasan DAS Wanggugenangan diatas 50%. Kondisi
air minum, pelayanannya sekitar 30%-60% dari total keseluruhan pelayanan
bahkan pada kec. Mandonga dan kawasan DAS Wanggu pelayan air bersih
kurang dari 30%.Kondisi air limbah sudah mencakup 30%-60% luas kawasan
dan kondisi persampahan mencakup 50%-70% masing-masing kawasan.
Kriteria komitmen pemerintah daerah, dengan variabel indikasi keinginan
dalam aspek pembiayaan dan kelembagaan sudah dalam proses untuk semua
kawasan. Variabel upaya penanganan, bentuk rencan untuk semua kawasan
belum ada. Untuk pembenahan fisik dan penangan kawasan sedang dalam
proses realisasi kecuali kec. Abeli.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 78 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
Berdasarkan tabel hasil skoring dari kriteria-kriteria pemilihan kawasan
strategis Kota Kendari , diperoleh kawasan strategis berdasarkan besarnya
akumulasi skoring dari tiap variabel kriteria. Untuk Kecamatan Mandonga
akumulasi skoringnya yaitu 770, DAS Wanggu yaitu 780, dan Kecamatan Abeli
880.Dari hasil di atas, yang merupakan kawasan permukiman prioritas yaitu
Kecamatan Abeli dan kecamatan Mandonga.
Permukiman kumuh di Kecamatan Abeli merupakan permukiman kumuh
nelayan. Adapun permasalahan kawasan kumuh di Kecamatan ini, yaitu
perkampungan nelayan di sepanjang bibir pantai yang membangun ke laut
melanggar garis sempadan pantai serta merusak ekologi pantai Teluk Kendari,
perkampungannya relatif dekat dari pusat pelabuhan (Bungkutoko), pelabuhan
perikanan, zona rencana kawasan industri Abeli dan Zona Komersial.
Dengan ditetapkannya Kota Kendari menjadi Pusat Kegiatan Nasional(PKN)
sebagai pelabuhan nasional yang mempunyai fungsi simpul utama kegiatan
ekspor-impor, akan memberi implikasi terhadap perkembangan Pemanfaatan
Ruang (Tata Ruang) dan permukiman penduduk. Kondisi perkembangan yang
linear menyebabkan infrastruktur Permukuman sulit diwadahi.

5.7. Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)


5.7.1. Rencana Aksi Program Dan DED

Rencana aksi merupakan bentuk-bentuk program yang dibuat guna


mewujudkan rencana yang disusun dalam mengatasi berbagai permasalahan
yang dihadapi di kawasan prioritas.Berbagai permasalahan yang terdapat di
kawasan prioritas tersebut membutuhkan penangan dalam bentuk rencana
aksi melalui penyusunan program-program. Permasalahan tersebut antara
lain pada kelurahan Pudai, kondisi perumahan nelayan berkembang secara
sporadis terutama pada area pasang surut air laut. Perkembangan
pembangunan yang sporadis tersebut mempengaruhi kualitas lingkungan
disekitar kawasan seperti kurangnya penyediaan dan pelayanan prasaran
dasar disertai kondisi prasarana yang mengalami degradasi.
Pada kelurahan Lapulu, permasalahan yang terlihat diantaranya
pembangunan perumahan yang merambah sampai ke laut kurang terkendali
menyebabkan area pasang surut sepanjang kurang lebih 200 M dimanfaatkan
oleh masyarakat sebagai tempat untuk menambatkan perahu dan menjadi
tempat pembuangan sampah. Prasarana yang terdapat pada kelurahan ini

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 79 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
juga memperlihatkan kondisi yang kurang, seperti kondisi dermaga kayu yang
mengalami kerusakan berat.
Permasalahan yang terlihat pada kelurahan Poasia, diantaranya terdapat zona
yang dipengaruhi oleh banjir dan pasang surut air laut.Zona ini terletak pada
area yang berbatasan dengan area sedimentasi.Prasarana berupa jalan yang
menghubungkan kelurahan Poasia dengan kelurahan Talia, kondisinya tidak
begitu baik dikarenakan pada saat waktu pasang tinggi air laut, jaringan jalan
ini terendam oleh air laut.Degradasi lingkungan juga terjadi akibat limbah
industri kayu yang letaknya berada pada area permukiman dan merupakan
daerah pesisir sehingga limbah-limbah yang dihasilkan oleh industri ini
mencemari lingkungan disekitarnya.
Permasalahan tersebut di atas dapat diatasi dengan penyusunan rencana aksi
program yang dalam pelaksanaannya memerlukan keterlibatan berbagai
pihak.Bentuk-bentuk rencana aksi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
TABEL 5. 18
Bentuk-Bentuk Rencana Aksi Pada Kawasan Permukiman
Kumuh Nelayan Abeli

Kelurahan Rencana Aksi

Pudai  Pembuatan pos wisata nelayan


 Peningkatan PSD & penataan ulang kumuh di Pudai
dengan konsep land sharing dan land consolidation
 Penataan ruang terbuka hijau (mangrove)
 Reklamasi/ditutup menggunakan paving blok
 Perbaikan kanal/selokan besar
 Pembuatan RTH lingkungan
Lapulu  Pembuatan dermaga tambat perahu sebagai pembatas
perkembangan permukiman
 Penataan ulang kawasan kumuh dengan land sharing
dan land consolidation
 Peningkatan PSD dan penetapan zona komersil
 Pengembangan dermaga wisata nelayan Lapulu
 Pembuatan pos wisata nelayan
 Pembuatan RTH lingkungan
Poasia  Pembuatan taludsekaligus dapat berfungsi sebagai
dermaga tambat perahu
 Penataan ulang bangunan, drainase, dan jalan
 Pengangkatan level jalan yang tergenang pada waktu
air pasang tinggi.
 Pembuatan RTH lingkungan
Sumber: Hasil Analisis 2010

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 80 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
Bentuk-bentuk rencana aksi pada kawasan permukiman nelayan Abeli dibagi
menurut kelurahannya masing-masing. Bentuk rencana aksi tersebut adalah:
1. Untuk mengatasi permasalahan fisik yang terdapat pada kelurahan Pudai,
rencana aksinya berupa pembuatan RTH yang berfungsi sebagai kawasan
hijau, lapangan olah raga, dan arena bermain anak. Pembuatan jembatan
kayu dengan fungsi tempat menambat perahu bagi nelayan serta menjaga
dan mengendalikan perkembangan perumahan yang sporadis yang terjadi
pada kelurahan ini. Meningkatkan kualitas dan pelayanan PSD disertai
penataan ulang perumahan kumuh dengan menggunakan konsep land
sharing dan land consolidation. Menata ruang terbuka hijau dalam bentuk
penataan ruang terbuka hijau jenis mangrove dengan fungsi menjaga garis
pantai agar tetap stabil serta melindungi daerah dibelakang mangrove dari
hempasan gelombang dan angin kencang. Pada beberapa titik
perencanaan, akan dibangun prasarana berupa jembatan kayu yang
letaknya berada dekat dengan pos wisata nelayan, dengan material pada
area perencanaan ini berupa paving blok dan kayu. Untuk meningkatkan
kualitas lingkungan yang mengalami degradasi, akan dilakukan perbaikan
kanal/selokan besar yang letaknya berada dekat dengan area perencanaan
jembatan kayu.
2. Untuk mengatasi permasalahan fisik yang terdapat pada kelurahan Lapulu,
rencana aksinya berupa berupa pembuatan RTH yang berfungsi sebagai
kawasan hijau, lapangan olah raga, dan arena bermain anak. Pembuatan
dermaga tambat perahu sebagai pembatas perkembangan permukiman
yang merambat sampai pada area pasang surut air laut. Untuk
menertibkan pembangunan permukiman, dilakukan penataan ulang
kawasan kumuh dengan mengusung konsep land sharing dan land
consolidation, alih-alih melakukan peningkatan kualitas dan pelayanan PSD
dan menetapkan zona komersil pada kelurahan Lapulu ini. Rencana aksi
selanjutnya mengembangkan dermaga wisata nelayan Lapulu dan
pembuatan pos wisata nelayan.
3. Untuk mengatasi permasalahan fisik yang terdapat pada kelurahan Poasia,
rencana aksinya berupa berupa pembuatan RTH yang berfungsi sebagai
kawasan hijau, lapangan olah raga, dan arena bermain anak. Pembuatan
talud yang berfungsi sebagai tanggul pencegah pengaruh pasang air laut
dan juga berfungsi sebagai dermaga untuk menambatkan perahu nelayan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 81 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
Poasia. Penataan ulang bangunan, drainase dan jaringan jalan untuk
meningkatkan kualitas lingkungan. Pada area tertentu, terdapat bagian
jalan yang tergenang akibat pasang tinggi air laut, sehingga dapat
memutuskan akses dari dan menuju kelurahan Poasia dan kelurahan Talia.
Untuk itu, rencana aksi untuk mengatasi masalah ini adalah meningkatkan
level jalan menjadi lebih tinggi, sehingga genangan air tidak tampak
apabila pasang air laut terjadi.
Adapun tujuan dari pelaksanaan tiap program yang menjadi rencana aksi yaitu
sebagai berikut.
1. Pudai
a. Pembuatan pos wisata nelayan
Pos wisata nelayan berfungsi sebagai tempat masyarakat khususnya
nelayan untuk melakukan kegitan penyuluhan dan bersosialisasi satu
dengan yang lainnya.Bentuk sosialisasi masyarakat nelayan di tempat
ini dapat berupa bertukar pikiran atau berdiskusi mengenai masalah
perekonomiannya ataupun permasalahan lainnya.
b. Peningkatan kualitas PSD & penataan ulang kumuh di Pudai dengan
konsep land sharing dan land consolidation
Tujuan dari program peningkatan kualitas PSD yaitu memperbaiki
prasarana dasar yang ada di Kelurahan Pudai (jalan, drainase,
persampahan, air bersih, dan air limbah), sehingga kualitasnya
meningkat sehingga dapat berfungsi optimal.
Penataan ulang kawasan kumuh dimaksudkan agar untuk mewujudkan
suatu kawasan permukiman yang tertata, teratur, dan sehat yang
sesuai dengan peraturan dan standar yang ada.Penataannya ini
dilakukan dengan konsep land sharing dan land consolidation.
c. Penataan ruang terbuka hijau (mangrove)
Penataan ruang terbuka hijau (mangrove) bertujuan untuk
mengembalikan kembali fungsi konservasi mangrove pada daerah
pesisir yang telah beralih fungsi menjadi kawasan permukiman
penduduk.
d. Reklamasi dan Pembuatan jembatan kayu
Reklamasi dilakukan di sekitar lahan rencana pembuatan jembatan
kayu.Pembangunan jembatan kayu mempunyai dua tujuan.Tujuan
pertama yaitu sebagai tempat bagi nelayan untuk menambat
perahu.Tujuan kedua yaitu sebagai pembatas fisik agar permukiman

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 82 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
yang terlanjur berkembang pada kawasan pasang surut tidak
mengalami peningkatan, sehingga mengurangi kesemrawutan dan
tercipta keteraturan di kawasan ini.
e. Perbaikan kanal/selokan besar
Kanal/ selokan merupakan jenis dari drainase.Pada dasarnya Drainase
perkotaan bertujuan untuk mengalirkan air lebih dari suatu kawasan
yang berasal dari air hujan maupun air buangan, agar tidak terjadi
genangan yang berlebihan pada suatu kawasan tertentu. Kanal/
selokan besar di kelurahan ini berfungsi untuk mengalirkan air hujan
maupun air buangan lainnya menuju ke laut, sehingga meminimalisir
daerah genanganan.
f. Pembuatan RTH Lingkungan
RTH lingkungan merupakan ruang terbuka hijau yang fungsinya tidak
hanya sebagai kawasan hijau tetapi dapat berfungsi sebagai tempat
berolahraga dan bermain anak.
2. Lapulu
a. Pembuatan dermaga tambat perahu
Sama halnya dengan pembuatan jembatan kayu di Kelurahan Pudai,
pembuatan dermaga tampat perahu di Kelurahan lapulu ini selain
berfungsi sebagai tempat bagi para nelayan untuk menambat perahu,
juga berfungsi sebagai instrument untuk mencegah/ menghalangi
perkembangan permukiman. Permukiman yang dimaksud adalah
permukiman yang terlanjur terbentuk di kawasan pasang surut yang
seharusnya berfungsi sebagai kawasan konservasi mangrove.
Permukiman inilah yang akah dibatasi perkembangannya sehingga
tidak terjadi lagi perkembangan permukiman liar pada daerah pasang-
surut.

b. Penataan ulang kawasan kumuh dengan land sharing dan land


consolidation
Penataan ulang kumuh kawasan kumuh dimaksudkan untuk
mewujudkan suatu kawasan permukiman yang tertata, teratur, dan
sehat yang sesuai dengan peraturan dan standar yang
ada.Penataannya ini dilakukan dengan konsep land sharing dan land
consolidation.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 83 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
c. Peningkatan PSD dan penetapan zona komersil
Tujuan dari program peningkatan kualitas PSD yaitu memperbaiki
prasarana dasar yang ada di Kelurahan Lapulu (jalan, drainase,
persampahan, air bersih, dan air limbah), sehingga kualitasnya
meningkat sehingga dapat berfungsi optimal.
Penetapan zona komersil bertujuan agar tercipta suatu zona yang
berfungsi menampung seluruh kegiatan-kegiatan komersil sehingga
tidak terjadi konflik pemanfaatan lahan antara fungsi permukiman
dengan fungsi komersil.

d. Pengembangan dermaga wisata nelayan Lapulu


Tujuan dari pengembangan dermaga ini yaitu untuk meningkatkan
kualitas dermaga, sehingga dapat melayani secara optimal
penyeberangan antar daerah di sekitar Teluk Kendari. Selain itu juga
dapat menjadi alternatif tempat berwisata bgi masyarakat sekitar

e. Pembuatan pos wisata nelayan


Pos wisata nelayan berfungsi sebagai tempat masyarakat khususnya
nelayan untuk melakukan kegitan penyuluhan dan bersosialisasi satu
dengan yang lainnya.Bentuk sosialisasi masyarakat nelayan di tempat
ini dapat berupa bertukar pikiran atau berdiskusi mengenai masalah
perekonomiannya ataupun permasalahan lainnya.

f. Pembuatan RTH lingkungan


RTH lingkungan merupakan ruang terbuka hijau yang fungsinya tidak
hanya sebagai kawasan hijau tetapi dapat berfungsi sebagai tempat
berolahraga dan bermain anak.

3. Poasia
a. Pembuatan talud
Tujuan dari pembuatan talud di Kelurahan Poasia yaitu sebagai
pelindung permukiman di tepian air dari bahaya gelombang air laut dan
abrasi. Talud ini juga akan berfungsi sebagai tempat menambat perahu
nelayan.

b. Penataan ulang bangunan, drainase, dan jalan


Kondisi permukiman di kelurahan ini sangat tidak teratur dan tampak
semrawut.Untuk membuat kawasan ini menjadi tertata dengan baik,

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 84 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
maka perlu dilakukan penataan ulang bangunan.Penataan bangunan ini
dilakukan secara sinergis dengan penataan jalan dan drainase.Pada
tahap awal dilakukan penataan jaringan jalan dan drainase.Kemudian
pada tahap selanjutnya, permukiman (bangunan rumah) di buat
mengikuti pola jaringan jalan yang telah ditata sebelumnya.

c. Pengangkatan level jalan


Pengangkatan level jalan ini dilakukan untuk menghindarkan ruas jalan
dari genangan pada saat air laut pasang. Gengangan yang terjadi ini
mengganggu arus lalu-lintas yang melewati kawasan ini. Pengangkatan
level jalan akan membuat arus lalu-lintas menjadi lebih baik dari
sebelumnya.

d. Pembuatan RTH lingkungan


RTH lingkungan merupakan ruang terbuka hijau yang fungsinya tidak
hanya sebagai kawasan hijau tetapi dapat berfungsi sebagai tempat
berolahraga dan bermain anak.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 85 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

Gambar 5.2 Plot 1 Rencana Pengembangan Kawasan Puday

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 86 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

Gambar 5.3 Plot 2 Rencana Pengembangan Kawasan Lapulu

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 87 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
 

 
 
Gambar 5.4 Plot 3 Rencana Pengembangan Kawasan Poasia dan Talia

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 88 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
5.7.2 Tahapan Pelaksanaan Program Penanganan dan Pembangunan
Tahapan pelaksanaan (matriks program) dari rencana aksi program
penanganan dan pembangunan kawasan permukiman prioritas di Kota Kendari
dilakukan di tiga kelurahan yang masuk ke dalam kawasan pengembangan
tahap I.
Paket investasi di Plot 1 (Pudai) yaitu pembuatan pos wisata nelayan,
reklamasi, pambuatan kanal/ selokan besar, pembauatan jembatan kayu,
peningkatan kualitas jalan, peningkatan kualitas drainase/ air limbah, dan
peningkatan kualitas persampahan. Paket investasi di kelurahan pudai dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.19
Paket investasi di Plot 1 (Pudai)

    Tahun pelaksanaan  Volume  Total Coast (Rp)


Program  Lokasi  2 2 2 2 2
0 0 0 0 0
1 1 1 1 1
2  3  4  5  6 
Pembuatan  pos  wisata  nelayan              64 m2  160.000.000,00
di Pudai   
Reklamasi/  pavin blok    8586  2.327.910.517,89
  m3 
PLOT 1   

Pembuatan kanal/ selokan besar              146 m  115.772.361,48


Pudai 
Pembuatan jembatan kayu/            215 m  1.027.831.210,28
pembatas 
Peningkatan kualitas jalan            578 m  633.813.992,00

Peningktan kualitas drainase/ Air  2330 m  20.528.889,06


limbah 
Peningkatan kualitas            12 m3  10.239.828,00
persampahan 
TOTAL  4.282.665.345

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 89 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
Paket investasi di Plot 2 (Lapulu) yaitu pembuatan jembatan kayu,
pengembangan dermaga wisata nelayan Lapulu, pembauatan pos wisata
nelayan, pembuatan jalan baru, peningkatan kualitas jalan, peningkatan
kualitas drainase/ air limbah,peningkatan kualitas air bersih, peningkatan
kualitas persampahan, dan pembuatan pavin blok di pelataran kaki lima.
peningkatan Paket investasi di kelurahan Lapulu dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.

Tabel 5.20
Paket investasi di Plot 2 (Lapulu)

    Tahun  Volume  Total Coast (Rp)


Program  Lokasi  pelaksanaan  
2 2 2 2 2
0 0 0 0 0
1 1 1 1 1
2  3  4  5 6 
Pembuatan jembatan kayu/              379,7 m  1.860.036.187,98 
pembatas     
Pengembangan dermaga                356.714.635,20
wisata nelayan Lapulu    60 m 
Pembuatan pos wisata  PLOT  160.000.000,00
2  2
64 m  
nelayan di Lapulu 
 
Pembuatan jalan baru di  Lapulu           456,7 m  1.202.199.410,59
daerah pesisir Lapulu     
  3601 m
Peningkatan kualitas Jalan  3.948.726.964,00
 
Peningkatan kualitas drainase  2282 m 
 
/Air limbah    20.105.976,32
Peningkatan kualitas               
prasarana persampahan    12 m3  10.239.828,00
            456,7  14.959.893,55
Peningkatan kualitas 
 
prasarana air bersih 
 

Pembuatan Pavin Blok di  1546 m2 423.821.986


pelataran kaki lima 
TOTAL  
7.996.804.881

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 90 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
Paket investasi di Plot 3 (Poasia) yaitu pembuatan talud, pembuatan
dermaga tambat perahu nelayan, peningktan kualitas jalan, peningktana
kualitas drainase/ air limbah, dan peningktan kualitas prasarana persampahan.
Paket investasi di kelurahan Lapulu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. 21
Paket investasi di Plot 3 (Poasia)

    Tahun  Volu Total Coast (Rp)


Program  Lokasi  pelaksanaan   me 
2 2 2 2 2
0 0 0 0 0
1 1 1 1 1
2  3  4 5  6 
Pembuatan talud              548 m
217.271.418,12
 
Pembuatan dermaga              140 m 685.824.177
tambat perahu nelayan  PLOT 3 
Peningkatan kualitas  Poasia            1174 
Jalan  m  1.287.366.136,00
Peningkatan kualitas            163 m 
drainase / Air limbah  1.171.820,71
Peningkatan kualitas             
prasarana  12 m3 
persampahan  10.239.828,00
TOTAL  1.984.601.961

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 91  


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
5.8. Integrasi Strategi Pembangunan Kota Kendari
5.8.1 Strategi Pembangunan Kota Kendari
Berdasarkan dokumen rencana yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat
disusun matriks strategi pembangunan pada skala Kota Kendari yang meliputi :
a. RTRW Kota Kendari sebagai acuan arahan spasial;
b. RPJMD Kota Kendari sebagai acuan arahan pembangunan;
c. KSPD sebagai acuan arahan pembangunan multisektor;
d. SPPIP sebagai acuan arahan pengembangan Permukiman;
e. RI-SPAM sebagai arahan Pengembangan Air Minum; dan
f. SSK sebagai acuan arahan pengembangan sektor sanitasi.
Isi dari dokumen rencana tersebut dirangkum dalam tabel 5.22 di bawah ini.

Tabel. 5. 22
Matriks Strategi Pembangunan Kota Kendari

Dokumen
Rencana Visi Misi Kebijakan Strategi
Kota
Kendari
RTRW
Mewujudkan Kota Misi penataan ruang kota Kebijakan pengembangan Arahan strategi
Kendari Tahun kendari dapat diuraikan struktur tata ruang & Pola Ruang pembentukan struktur
2020 Sebagai sebagai berikut: Kota Kendari adalah: ruang & Pola Ruang
Kota Dalam A. Perwujudan kota dalam A. Pengembangan pusat kota diatas adalah sebagai
Taman Yang taman diwujudkan melalui yang diarahkan untuk berikut:
Bertaqwa, Maju, alokasi ruang terbuka kegiatan perkantoran, 1. Pengembangan
Demokratis, dan yang mencukupi serta perdagangan, jasa, dan peningkatan
Sejahtera dapat menjamin pemerintahan dan kawasan sistem jaringan
kelestarian dan permukiman. jalan untuk
keseimbangan lingkungan. B. Pusat pemerintahan provinsi menghubungkan
B. Pengembangan ruang- dan kawasan perguruan antar pusat
ruang ekonomi yang dapat tinggi sebagai magnet primer, pusat
mewadahi kegiatan pertumbuhan baru di bagian primer dan
ekonomi masyarakat Kota selatan Kota Kendari sekunder.
Kendari yang telah sebagai pusat 2. Pengembangan
berkembang, maupun pengembangan kawasan kawasan
antisipasi terhadap permukiman baru di selatan permukiman di
kegiatan-kegiatan ekonomi Kota Kendari. sekitar pusat
baru di Kota Kendari untuk C. Pemindahan pelabuhan ke utama untuk
masa datang diharapkan Pulau Bungkutoko yang mendukung
dapat mendorong akan memiliki kapasitas masing-masing
percepatan pertumbuhan pelayanan terhadap barang pusat kegiatan.
ekonomi kota. dan penumpang. 3. Mendorong
C. Alokasi ruang untuk Pengembangan pelabuhan pengembangan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 92 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
fungsi-fungsi pendukung ini akan memiliki dampak infrastruktur
pelayanan kota serta terhadap pengembangan pendukung
terjadinya keseimbangan kegiatan-kegiatan ekonomi pembentuk
antara ruang budidaya dan skala besar di sekitar Pulau struktur ruang
fungsi lindung diharapkan Bungkutoko. kota.
akan menciptakan D. Pengembangan kawasan 4. Penyediaan dan
kehidupan masyarakat industri skala besar di pengembangan
yang agamis, maju dan Kecamatan Abeli sebagai fasilitas
demokratis. antisipasi tumbuhnya pendukung
D. mencapai optimasi dan permintaan kawasan industri sebagai unsur
sinergi pemanfaatan sejalan dengan berfungsinya pengikat pada
sumberdaya secara pelabuhan kontainer di P. tiap-tiap pusat
berkelanjutan bagi Bungkutoko. sekunder.
peningkatan E. Pengembangan terminal 5. Pengembangan
kesejahteraan Tipe A, akan mendorong sistem jaringan
masyarakat. pertumbuhan kawasan di utilitas air bersih,
sekitarnya. energi listrik,
F. Revitalisasi kota lama, untuk pengolahan
menghindari terdegradasinya sampah dan
fungsi ekonomi kawasan limbah yang dapat
akibat pemindahan memenuhi
pelabuhan kontainer ke kebutuhan
P.Bungkutoko. pengembangan.
G. Pengembangan kawasan 6. Penyiapan
teluk sebagai pusat perangkat lunak
pertumbuhan ekonomi baru dalam wujud
dengan kegiatan perencanaan
perdagangan, jasa dan teknis yang
pariwisata sebagaifungsi didukung dengan
yang dikembangkan. studi-studi terkait
Pengembangan kawasan dengan
teluk memperhatikan aspek pengembangan
lingkungan yang memiliki fungsi kegiatan
tingkat sensitifitas tinggi yang akan
terhadap kegiatan dikembangkan.
perkotaan.
H. Mempertahankan kawasan
di Kecamatan Puuwatu dan
Mandonga sebagai pusat
kegiatan pertanian, dan
dikembangkan sebagai
pusat kegiatan agrowisata
dan pusat kegiatan wisata
alam.
I. Pengembangan pusat-pusat
kegiatan sekunder pada
pusat-pusat kecamatan.

RPJMD Terwujudnya Pembangunan Kota Kendari a. Misi Pertama 1. Strategi Daya


Kota Kendari berdasarkan 6 Misi yaitu: Dengan arah kebijakan sebagai Saing Individu
Tahun 2017 1. Misi Lingkungan berikut: Strategi daya saing
sebagai Kota denganMempertahankan 1. Meningkatkan keberhasilan individu bertumpu
bersih dan Hijau Kota Kendari tetap bersih, dan pengembangan upaya pada

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 93 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
yang Berakhlak, optimalisasi program pelestarian lingkungan dan pengembangan
Maju, Demokratis bougenville city, serta pengendalian dampak aspek “3” (triple H),
dan Sejahtera perwujudan Green city. lingkungan yakni 3 aspek
2. Misi Sosial 2. Menyelenggarakan penataan kualitas manusia,
kemasyarakatan ruang dengan pendekatan yang
denganMendukung partisipatif mengembangkan
perbaikan moral, akhlak dan 3. Mengembangkan kearifan tiga dimensi, yakni
disiplin serta penciptaan budaya yang berkarakter (1) potensi
suasana kehidupan dan berkepribadian. moral/etik
masyarakat kota yang aman, 4. Meningkatkan promosi, (hearth/dzikir), (2)
rukun, damai dan harmonis pengelolaan dan kerjasama potensi akal dan
serta mendorong kemitraan dalam ilmu pengetahuan
pemberdayaan lembaga pengembangan obyek daya (head/pikir)dan (3)
kemasyarakatan untuk tarik wisata potensi
semakin berperan dalam b. Misi Kedua keterampilan
pembangunan kota. Dengan arah kebijakan sebagai (hand/ukir).
3. Misi Pelayanan berikut: Pada dasarnya strategi
melaluipengembangansistem 1. Meningkatkan potensi ini dimaksudkan
pelayanan yang prima bagi moral/etik (hearth/dzikir). untuk
masyarakat secara adil, 2. Meningkatkan potensi akal mengembangkan
cepat, transparan, dan ilmu pengetahuan potensi dalam diri
terjangkau, mandiri dan (head/pikir) individu masyarakat
dapat 3. Meningkatkan potensi dengan
dipertanggungjawabkan keterampilan (hand/ukir). memberikan ruang
(accountable). 4. Melakukan pembinaan yang cukup bagi
4. Misi Perekonomian dengan spiritual tumbuhnya
Mendorong pertumbuhan 5. Melakukan pembinaan Sosial partisipasi
perekonomian kota yang Ekonomi masyarakat pada
berbasis pada ekonomi 6. Melakukan pembinaan berbagai bidang
rakyat serta menciptakan Fisik/Infrastruktur pembangunan
iklim yang kondusif bagi 7. Melakukan pembinaan melalui
pelaksanaan investasi di pemberdayaan masyarakat program/kegiatan
daerah dengan pola dan penanggulangan yang dilaksanakan
Reinventing Government. Kemiskinan atau
5. Misi Profesionalisme 8. Meningkatkan kemandirian diimplementasikan
Aparat melalui dan jiwa sosial generasi oleh SKPD.
Pengembangan kualitas muda di berbagai bidang 2. Strategi Daya
sumber daya aparat yang pembangunan sehingga Saing Komunitas
profesional, bermoral dan produktif dan berdaya saing Strategi daya saing
berdedikasi tinggi dalam menghadapi tantangan serta komunitas/pengem
tugas dan pelayanan. mampu memanfaatkan bangan
6. Misi Pemerintahan Yang peluang sebaik-baiknya. kelembagaan
Baik (Good Governance) 9. Meningkatkan prestasi masyarakat
denganMenciptakan tatanan olahraga di forum regional, diarahkan untuk
pemerintahan yang bersih, nasional maupun memperkuat
demokratis, berwibawa dan internasional kelembagaan sosial
bertanggungjawab. 10. Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam
kelembagaan, koordinasi aspek ekonomi dan
dan jaringan politik serta
pengurusutamaan gender memperluas peran
dan anak, dalam serta partisipasi
perencanaan pelaksanaan, masyarakat baik
pemantauan dan evaluasi dalam pengambilan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 94 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
pembangunan di segala keputusan
bidang kebijakan publik,
11. Meningkatkan pelayanan maupun dalam
perlindungan dan tahap implementasi
pemberdayaan terhadap dan evaluasi.
perempuan dan anak Strategi ini bertumpu
12. Meningkatkan pelayanan pada 4 program
kesejahteraan sosial melalui utama yang
penguatan kelembagaan dikemas dalam“4”
dalam upaya menurunkan (Catur) Bina, yaitu :
penyandang masalah 1. Bina Spiritual
kesejahteraan social Yaitu program
13. Meningkatkan sarana dan pembinaan dan
prasarana pendidikan peningkatan
14. Menuntaskan wajib belajar moral/keimanan,
sembilan tahun dan mental dan spiritual.
pendidikan menengah yang Bina spiritual juga
bermutu terjangkau dan dimaksudkan untuk
berwawasan global sehingga meningkatkan
mampu menyediakan peran kelembagaan
sumberdaya manusia yang agama sebagai
berkualitas dan mampu sarana penguatan
berdaya guna dalam keimanan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
masyarakat relevansi
pendidikan sehingga mampu
menyediakan tenaga kerja 2. Bina Sosial
yang dengan keahlian, Ekonomi
kewirausahaan dan Yaitu program
keterampilan khusus pendekatan
15. Meningkatkan jumlah dan terhadap penguatan
kualitas guru sehingga kelembagaan
mampu mengembangkan masyarakat yang
kompetensi dan berorientasi pada
meningkatkan komitmen perluasan
dalam melaksanakan tugas kesempatan
pengajaran kepada
16. Meningkatkan jaminan kelembagaan
pemerataan kesempatan ekonomi dan sosial
pendidikan pengembangan masyarakat untuk
kecerdasan, minat dan bakat barpartisipasi dalam
anak didik kegiatan
17. Meningkatkan minat dan pembangunan.
budaya baca masyarakat Secara khusus bina
Meningkatkan derajat kesehatan ekonomi adalah
masyarakat melalui penguatan
peningkatan akses dan kelembagaan
kualitas pelayanan ekonomi
kesehatan serta masyarakat agar
pengembangan lingkungan dapat berfungsi
sehat dan perilaku sehat baik untuk
pemenuhan
kebutuhan dasar

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 95 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
c. Misi Ketiga maupun yang
Dengan arah kebijakan sebagai bersifat
berikut: pengembangan
1. Meningkatkan produksi
kualitas dan
penyelenggaraan pemasaran.
administrasi pemerintahan Sedangkan bina
dengan penataan fungsi sosial adalah
kelembagaan, penguatan
ketatalaksanaan lembaga-lembaga
dan
prosedur yang efektif dan sosial
efisien SDM aparatur kemasyarakatan
2. Meningkatnya baik
jalinan dalam
kerjasama fungsinya sebagai
antar
pemerintahan daerah untuk media persatuan
menciptakan integrasi antar dan komunikasi
daerah antar
dalam anggota,
menyelesaikan maupun penguatan
permasalahan lintas sektor fungsi sebagai
3. Meningkatnya wadah perwakilan
tertib
administrasi kependudukan dan penyaluran
untuk kepentingan
menjamin dan
ketersediaan tata aspirasi
dan
informasi penduduk yang masyarakat.
akurat dan terpadu 3. Bina
4. Meningkatkan sistem dan Fisik/Infrastruktur
jaringan utilitis kota Yaitu program
5. Meningkatkan sarana dan pembangunan fisik
prasarana dan
untuk infrastruktur
penanggulangan bencana dasar dan umum
6. Meningkatkan sarana dan dengan
prasarana sistem drainase mengedepankan
perkotaan asas prioritas serta
7. Mengembangkan sistem meningkatkan
transportasi yang terpadu kesadaran dan
dan berkelanjutan berbasis peranserta
angkutan massal perkotaan masyarakat
8. Meningkatkan dalamperbaikan,
aksebilitas
antar wilayah melalui upaya pemeliharaandan
penambahan pelestarian
kapasitas,
peningkatan kinerja jalan lingkungan fisik.
dan jembatan 4. Bina
9. Meningkatkan Kualitas dan Pemberdayaan
kuantitas ruang terbuka hijauMasyarakat dan
dan hutan kota Penanggulangan
10. Singkronisasi perencanaan Kemiskinan
pembangunan lintas sektor Yaitu program
pendekatan
peningkatan
d. Misi Keempat peranserta
Dengan arah kebijakan sebagai masyarakat dengan
berikut: memberdayakan
1. Menyederhanakan prosedur masyarakat dalam
kegiatan-kegiatan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 96 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
dan birokrasi daerah, pembangunan dan
kepastian biaya perijinan penanggulangan
serta standarnisasi kemiskinan.
pelayanan perijinan untuk
mempermudah pelayanan 3. Strategi Daya
investasi pelaku usaha Saing Kota
2. Pengembangan sistem Strategi daya saing
pelayanan investasi yang adalah strategi
berbasis Teknologi informasi pertumbuhan
dan komunikasi untuk sektor-sektor
mendukung perdagangan strategis dengan
3. Melakukan optimalisasi mendorong
Penerimaan pendapatan pengembangan
daerah sektor-sektor,
4. Meningkatkan pengamanan masing-masing
dan pemanfaatan aset milik untuk bidang
pemerintah untuk ekonomi yakni
peningkatan kapasitas sektor yang secara
keuangan daerah signifikan
5. Meningkatkan kesempatan memberikan efek
kerja serta mendorong ganda (multiplier
mobilitas tenaga kerja dalam effect) bagi
rangka mengurangi perekonomian
pengangguran dengan masyarakat,
mendorong pertumbuhan sedangkan untuk
sektor industri, jasa, bidang sosial
perdagangan dan penguatan budaya adalah
UMKM sektor-sektor yang
6. Meningkatkan upaya berfungsi
Perlindungan meningkatkan
ketenagakerjaan serta kapasitas dasar
harmonisasi hubungan manusia seperti
industrial pendidikan,
7. Melakukan penguatan kesehatan dan
ekonomi kerakyatan melalui keterampilan.
peningkatan kompetensi dan Secara khusus
daya saing usaha koperasi sasaran-sasaran
dan Usaha Mikro Kecil dari sektor strategis
8. Melakukan promosi dan ini adalah bermuara
pengelolaan pariwisata serta pada “5” sasaran
peningkatan potensi utama yakni :
pariwisata 1. Penegakan
9. Melakukan percepatan Peraturan (Ethics
pengentasan kemiskinan dan Enforcement)
melalui Penyediaan Bahwa seluruh warga
kebutuhan dasar dan masyarakat
pengembangan mempunyai
pemberdayaan masyarakat kedudukan dan
yang berkesinambungan perlakuan yang
10. Melakukan penguatan sama di depan
ekonomi kerakyatan hukum. Peraturan
berbasis usaha produktif yang ada harus
dapat dilaksanakan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 97 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
11. Melakukan penguatan tanpa pilih kasih.
ekonomi kerakyatan melalui Meskipun demikian,
peningkatan kompetensi dan peraturan-peraturan
daya saing usaha koperasi yang telah
dan Usaha Mikro Kecil. dilaksanakan harus
dapat ditinjau
e. Misi Kelima kembali, dengan
Dengan arah kebijakan sebagai memperhatikan
berikut: prinsip-prinsip
1. Menyusun dan keadilan, efisiensi
menyelenggarakan Standar dan partisipatif.
Operasional Pelayanan 2. Pengembangan
(SOP) terhadap tugas dan Perekonomian
pelayanan aparat guna Masyarakat
mendorong profesionalisme (Employment/Econ
aparat. omy)
2. Melakukan penyederhanaan Bahwa sektor-sektor
birokrasi yang efektif dan usaha yang akan
efisien. dikembangkan
3. Melakukan penguatan adalah sektor-
kompetensi aparat. sektor yang
4. Mengembangkan pola mempunyai efek
penghargaan kepada aparat pengganda yang
yang memiliki prestasi yang besar dalam hal
baik. menggerakkan
5. Melakukan peningkatan perekonomian
kualitas aparat melalui masyarakat dan
pendidikan penyerapan tenaga
6. Melakukan peningkatan kerja. Selanjutnya,
kualitas aparat melalui pertumbuhan
pelatihan baik teknis maupun perekonomian yang
non teknis. terjadi, diharapkan
dapat memberikan
f. Misi Keenam dampak yang
Dengan arah kebijakan sebagai seluas-luasnya bagi
berikut: peningkatan
1. Melakukan upaya-upaya kesejahteraan
yang dapat mendorong masyarakat.
peningkatan kualitas
organisasi khususnya 3. Pelestarian
organisasi pelayanan publik Lingkungan
dengan merespon (Environment/Ecolo
kebutuhan masyarakat gy)
2. Melakukan pelibatan semua Bahwa implikasi
elemen masyarakat dalam pembangunan fisik
proses perencanaan dan dalam
pelaksanaan pembangunan pembangunan,
sesuai kemampuan dan seharusnya
peran masing-masing memperhatikan
3. Melakukan daya dukung
pertanggunjawaban publik lingkungan. Prinsip-
yang dapat memberikan prinsip pelestarian
informasi dan penjelasan alam dan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 98 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
secara cepat dan tepat pembangunan yang
sesuai aturan yang berlaku berkelanjutan,
4. Meningkatkan kualitas menjadi landasan
penyelenggaraan pelaksanaan fisik
administrasi pemerintahan pembangunan.
dengan penataan fungsi Proporsi ruang
kelembagaan, terbuka hijau dan
ketatalaksanaan dan terbangun, sebagai
prosedur yang efektif dan persyaratan
efisien. mewujudkan visi
“Kota dalam
Taman”, menjadi
landasan dalam
pemanfaatan ruang.
4. Keadilan yang
Setara (Equity
/Democratization)
Bahwa seluruh langkah
dan gerak
pembangunan baik
dalam pelaksanaan
dan
pemanfaatannya
harus
mempertimbangkan
prinsip keadilan
yang setara. Bahwa
setiap warga
masyarakat berhak
mendapatkan
pelayanan,
penghargaan dan
manfaat yang
setara dan
proporsional.

5. Peran serta
Masyarakat
(Engangement/(Par
ticipation)
Bahwa pemerintah kota
Kendari akan
mengedepankan
prinsip-prinsip
transparansi/keterb
ukaan dan
partisipatif dalam
pengambilan
keputusan
kebijakan publik.
Peran serta
masyarakat
diharapkan untuk

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 99 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
pada setiap
tahapan
pembangunan
mulai dari
perencanaan,
pelaksanaan,
pemantauan,
monitoring dan
evaluasi.

KSPD
SPPIP Terwujudnya 4 (Empat) Misi SPPIP Kota Kebijakaan Penataan Kawasan Strategi Pengembangan
perumahan layak Kendari yang utama yaitu; permukiman Kota perumahan dan
huni dan 1. Terwujudnya perumahan & Kendaridapat dikelompokkan Permukiman Kota
terjangakau bagi permukiman yang layak, menjadi 4 tipilogi : Kendari :
penduduk terjangkau dalam lingkungan 1. Kawasan permukiman yang Penentuan suatu
kotaKendari, yang sehat, aman memenuhi perlu dikendalikan dan kebutuhan perumahan
dalam lingkungan kaidah keramahan dibatasi perkembangannya. pada masa yang akan
permukiman yang lingkungan dan bebas Kawasan ini adalah kawasan datang diasumsikan
Asri, aman, sehat kumuh pada tahun 2018, permukiman yang terlanjur bahwa tiap keluarga
dan berkelanjutan sesuai arahan MDGS berkembangan di sebelah menempati 1 unit rumah
dengan dukungan 2. Terselengaranya kawasan utara kota khususnya sekitar untuk 1 keluarga terdiri
kelembagaan permukiman & perumahan kota lama dimana faktor fisik dari 5 jiwa, maka
Yang kondusif yang mendorong merupakan pertimbangan kebutuhan akan
untuk membentuk pertumbuhan wilayah utama. perumahan harus
masyarakat yang perkotaan dalam upaya 2. Kawasan permukiman yang dibatasi, dengan melihat
inovatif, mandiri menciptakan ; perlu ditingkatkan pembagian 40% untuk
dan sejahtera. a. Kawasan permukiman itensitasnya. perumahan dan 60%
yang tersusun atas Kawasan pusat kota masih untuk fasilitas sosial,
satuan-satuan dimungkinkan untuk ekonomi dan open
lingkungan yang dikembangkan secara space. Dengan
dihubungkan jaringan intensif. Sebagai kawasan memperhatikan hal
transportasi yang pusat kota, secara alamiah tersebut diatas maka
memberikan berbagai akan berkembang kawasan perincian perumahan
pelayanan dan perumahan secara intensif adalah :
kesempatan kerja dimana pada inti pusat kota - Type A (besar): 20 x
b. Mengintegrasikan disekitar kawasan 30 meter (20%)
menetapkan kualitas pemerintahan dan komersial, - Type B (sedang): 10 x
lingkungan perumahan sudah tidak memungkinkan 20 meter (30%)
yang telah ada di untuk dikembangkan secara - Type C (kecil): 10 x
sekitarnya, serta kawasan. Bagian barat pusat 15 meter (50%)
memenuhi prinsip-prinsip kota masih terdapat lahan Adapun kepadatan
penataan ruang. kosong yang cukup luas dan bangunan tiap kapling
3. Meningkatkan peran serta memungkinkan perumahan untuk type
masyarakat dlm pengembangan kawasan A dengan kepadatan
pembangunan permukiman permukiman secara rendah, untuk type B
di dukung oleh kesiapan kawasan. dengan kepadatan
kerjasama, swasta, 3. Kawasan-kawasan sedang dan untuk type
masyarakat, pemerintah permukiman yang akan C dengan kepadatan
yang menciptakan sinerji dikembangkan pada pusat- tinggi. Oleh karena itu
pembangunan kelembagaan pusat pertumbuhan baru. konsep perencanaan
antara pelaku. Kawasan pertumbuhan baru, menuntut adanya suatu

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 100 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
4. Pengendalian pemanfaatan yaitu pada kawasan industri, lingkungan perumahan
ruang dan pembangunan kawasan terminal dan yang menyediakan
permukiman yang merambah pelabuhan merupakan suasana yang dapat
kawasan konservasi dan potensi pengembangan memberikan rasa
daerah aliran sungai kawasan permukiman baru keindahan,
wanggu, sesuai dengan yang akan tumbuh. kenyamanan, sehat dan
prinsip –prinsip Pengembangan kawasan aman. Untuk itu perlu
pembangunan berwawasan permukiman dapat diciptakan suatu
lingkungan , berkelanjutan dipersiapkan secara dini lingkungan perumahan
menuju lingkungan kota melalui penyiapan yang :
yang indah, sejuk sehat dan pengembangan kawasan - Mempunyai
lestari. permukiman secara kemudahan
terencana dalam skala hubungan dengan
kawasan. kelompok kota atau
4. Kawasan permukiman kegiatan lainnya.
perdesaan - Pelayanan dasar bagi
Walaupun kota Kendari kebutuhan penduduk
berfungsi sebagai PKN dan harus mudah dicapai,
Ibu Kota Provinsi, kegiatan dengan kata lain
pertanian masih merupakan harus mempunyai
kegiatan ekonomi yang fasilitas lingkungan
cukup dominan sampai 20 yang dapat melayani
tahun kedepan, khususnya kebutuhan penduduk
pada wilayah bagian barat sehari-hari.
Kota Kendari. Kegiatan - Tersedianya lahan
permukiman ini dapat potensial bagi
disinergiskan dengan konsep kebutuhan
pengembangan kegiatan perumahan.
pertanian yang mengarah Adapun pola
pada fungsi argowisata. pembangunan
perumahan yang harus
dilakukan dalam
mengantisipasi
permintaan kebutuhan
perumahan di Kota
Kendari, maka harus
dilakukan skenario pola
pembangunan baru
perumahan seperti :
 Pola Cluster
(Mengelompok)
- Tanah yang tersedia
merupakan suatu
hamparan tanah
- Tanah bisa milik
kelompok
masyarakat/hibah
pemda kepada
masyarakat (MBR)
koperasi/LKMD/LNKB
dan lainnya
- Lokasi yang
akandibangun rumah

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 101 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
tersebut peruntukan
sesuai dengan
rencana tata ruang
setempat dan secara
teknis lokasi
memenuhi syarat.

 Pola Sprawl
(terpencar)
- Tanah yang tersedia
lokasinya terpencar,
namun masih dalam
satu frame kawasan
permukiman (10 unit
rumah, 5 unit rumah
atau dan lainnya)
- Pemilik tanah bisa
terdiri dari beberapa
anggota masyarakat
(MBR) dan bisa Milik
kelompok
masyarakat/hiba
pemda pada
masyarakat (MBR)
koperasi/LKMD/LNKB
dan lainnya
- Lokasi yang akan
dibangun rumah
tersebut peruntukan
sesuai dengan
rencana tata ruang
setempat
- Secara teknik lokasi
memenuhi syarat
lokasi.

RI-SPAM
SSK Terwujudnya Misi Air Limbah :
Pembangunan 1. Meningkatkan akses layanan
system Sanitasi air limbah
Kota Kendari 2. Menyiapkan dan
Tahun 2017yang mengimplementasikan
berkelanjutan, peraturan daerah tentang
Terpadu menuju sistem pengelolaan air
Kota Hijau limbah
(Green City) 3. Meningkatkan peran media
dalam sosialisasi
pengelolaan air limbah
4. Meningkatkan peran serta
masyarakat, dunia usaha
dan kelompok peduli dalam
pengelolaan air limbah.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 102 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
5. Meningkatkan kapasitas
lembaga dan SDM dalam
pengelolaan air limbah.

Misi Persampahan :
1. Meningkatkan kegiatan
pengelolaan persampahan
yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan
2. Meningkatkan akses
pelayanan persampahan
melalui peningkatan kualitas
dan kuantitas layanan
persampahan
3. Mengoptimalkan pelaksanaan
peraturan daerah tentang
sistem pengelolaan
persampahan
4. Meningkatkan Peran media
dalam sosialisasi
pengelolaan Persampahan
5. Meningkatkan peran serta
masyarakat, dunia usaha
dan kelompok peduli dalam
pengelolaan persampahan
6. Meningkatkan kapasitas
kelembagaan, SDM dan
pendanaan melalui
pengembangan sumber-
sumber pendanaan
alternative dalam
pengelolaan persampahan

Misi Drainase : Strategi Drainase :


1. Mengurangi luas area 1. Penyusunan/Review
genangan Master Plan
2. Menyiapkan dan Drainase Skala Kota
mengimplementasikan 2. Penyusunan
peraturan daerah tentang Peraturan Daerah
sistem pengelolaan drainase Mengenai
3. Meningkatkan Peran media Pengelolaan
dalam sosialisasi Drainase
pengelolaan Drainase 3. Peningkatan
4. Meningkatkan peran serta Kapasitas Sdm Di
masyarakat, dunia usaha Bidang
dan kelp peduli dalam Perencanaan,
pengelolaan Drainase Pembangunan Dan
5. Meningkatkan kapasitas Pengelolaan
kelembagaan, SDM dan Drainase Melalui
pendanaan melalui Penguatan
pengembangan sumber- Kapasitas Sdm,
sumber pendanaan Pelatihan Di Bidang

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 103 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
alternative dalam Drainase
pengelolaan drainase 4. Melakukan
Pengawasan Dan
Misi PHBS : Sinkronisasi
1. Meningkatan kemandirian Pembangunan
masyarakat dalam PHBS Drainase
2. Menyiapkan dan 5. Peningkatan
mengimplementasikan Jaringan Drainase
peraturan daerah tentang 6. Melakukan
kawasan PHBS Pengawasan,
3. Meningkatkan peran media Pengendalian
dalam PHBS Terhadap Sumber
4. Meningkatkan peran serta Genangan Dan
dunia usaha dan kelompok Banjir
peduli dalam kegiatan
sosialisasi PHBS Strategi PHBS :
5. Meningkatkan kapasitas 4. Melakukan
kelembagaan, SDM dan Kampanye/Edukasi
pendanaan melalui /Sosialisasi/Advoka
pengembangan sumber-
si Peningkatan
sumber pendanaan
alternative dalam Kepedulian Bagi
pengelolaan drainase Gerakan Phbs
(Ctps, Stop Babs
Dan Membuang
Sampah Pada
Tempatnya) Di
Tempat-Tempat
Strategis
5. Mengadakan
Penyuluhan Dan
Kampanye Pola
Hidup Bersih Dan
Sehat (Phbs)
Melalui Siaran
Radio Atau Tv
Lokal.
6. Mengadakan
Penyuluhan Dan
Kampanye Pola
Hidup Bersih Dan
Sehat (Phbs)
Melalui Siaran
Radio Atau Tv
Lokal

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 104 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
5.8.2 Strategi Pembangunan Kawasan
Adapun strategi pembangunan kawasan mengacu kepada dokumen
perencanaan seperti RTBL dan RPKPP. Dokumen tersebut disusun untuk
memberikan arahan pembangunan lingkungan permukiman di suatu
kawasan prioritas. Oleh sebab itu, perlu dianalisis keterpaduan dokumen
perencanaan kawasan yang ada di Kota Kendari berdasarkan fungsi
Kawasan dan arahan pengembangan kawasan termasuk Kawasan Strategis
Kota Kendari yang diidentifikasi dalam RTRW. Keterpaduan tersebut
dijabarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 5. 23
Matriks Strategi Pembangunan Kawasan Prioritas

Dokumen Rencana Kawasan Fungsi Kawasan Arahan Pengembangan

BWK RTRW Kota Kendari


- BWK I ( Kec. Kadia dan Kec. Pusat Pemerintahan Kota, pusat Karakteristik kegiatan kawasan pusat
fasilitas skala kota, kawasan Kota Kendari terdiri dari kegiatan
Wua-wua )
permukiman perkotaan, kawasan pemerintahan, kawasan permukiman
perdagangan dan jasa. dengan tingkat kepadatan sedang
sampai tinggi, kegiatan komersial dan
jasa yang tersebar pada koridor-
koridor jalan utama. Kawasan pusat
kota tetap akan dikembangkan
dengan fungsi utama sebagai pusat
kegiatan pemerintahan, dengan
didukung oleh kegiatan perdagangan
dan jasa.
- BWK II ( Kec. Poasia dan
Pusat Pendidikan Tinggi, Kawasan Pusat Pendidikan Tinggi
Kec. Kambu )
Pemerintahan dan Kawasan dan Pusat pemerintahan Provinsi
Permukiman. telah tumbuh sebagai pusat
pertumbuhan kawasan permukiman di
Selatan Kota Kendari. Bangkitan
kegiatan permukiman yang
diakibatkan pengembangan kawasan
diperkirakan cukup tinggi sehingga
perlu dipersiapkan arahan
pengembangan kawasan permukiman
agar tidak terjadi secara sporadis.

- BWK III ( Kec. Baruga ) Pusat Trasnportasi darat, Industri


terbatas, komersial. Lokasi terminal yang berada pada
simpul jaringan jalan primer dan
berdekatan dengan lokasi kawasan
industri, akan membentuk pusat

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 105 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
pertumbuhan di selatan Kota Kendari
ke Arah Bandara. Kegiatan penunjang
pada kawasan terminal adalah
kegiatan komersial, permukiman dan
industri skala terbatas. Pusat utama
adalah terminal yang terintegrasi
dengan kegiatan komersial dan
pergudangan.

- BWK IV ( Kec. Abeli )


Kawasan Pelabuhan, Kawasan Kawasan Pelabuhan di Pulau
Industri, Kawasan Permukiman. Bungkutoko akan menjadi simpul
utama (fungsi primer) di kawasan
timur Kota Kendari. Pengembangan
pelabuhan akan membangkitkan
kegiatan ekonomi baru yaitu kegiatan
komersial, industri dan kawasan
permukiman. Rencana pembangunan
jembatan penyebrangan Abeli-
Bungkutoko-Kota Lama, akan
mempercepat terbentuknya segitiga
pertumbuhan ekonomi di Sebelah
Timur Kota Kendari. Keterbatasan
daya dukung fisik P.Bungkutoko,
perlu diantisipasi dengan upaya
pengendalian kawasan pulau bagi
kemungkinan tumbuhnya kawasan
permukiman maupun fungsi lainnya.
Fungsi pendukung pelabuhan, dapat
dikembangkan diluar P.Bungkutoko
khususnya di Kecamatan Abeli,
terintegrasi dengan kawasan industri.

- BWK V ( Kec. Kendari dan


Kawasan Komersial dan Konsep pengembangan teluk adalah
Kec. Kendari Barat )
Permukiman pengembangan kawasan CBD
dengan model pengembangan
“waterfront city” dengan
memanfaatkan nilai estetika kawasan
teluk. Kawasan CBD yang berdekatan
dengan kawasan pusat kota, akan
membentuk dua pusat pertumbuhan
kota dalam skala besar. Karakteristik
fisik kawasan teluk yang akan Pusat
kegiatan primer berupa kegiatan
komersial, jasa dan pariwisata yang
berwawasan lingkungan merupakan
kegiatan utama dalam konsep
“waterfront city”.

- BWK VI ( Kec. Puuwatu dan Permukiman Perdesaan, Mempertahankan kawasan di


agrowisata, pertanian Kecamatan Puuwatu dan Mandonga
Kec. Mandonga )
sebagai pusat kegiatan pertanian, dan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 106 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
dikembangkan sebagai pusat
kegiatan agrowisata dan pusat
kegiatan wisata alam.

RPKPP KOTA kENDARI


- RPKPP Kawasan Abeli Fungsi Konservasi Mangrove, 1. Penyediaan prasarana dasar
fungsi permukiman berupa drainase, jaringan air
limbah dan persampahan pada
kelurahan Petoaha dan Nambo.
2. Peningkatan kualitas PSD berupa
perbaikan jaringan jalan, drainase,
air limbah, air bersih dan
persampahan pada kelurahan
Pudai, Lapulu, Poasia, Petoaha
dan Nambo.
3. Peremajaan kawasan berupa
Land Sharingdan Land
Consolidation pada kelurahan
Pudai, Petoaha.
4. Peremajaan kawasan berupa
Resettlement, pada permukiman
di tepian air yang melanggar batas
sempadan pantai, pada kelurahan
Lapulu.
5. Peremajaan plot site berupa
Resettlement, pada permukiman
di tepian air yang melanggar batas
sempadan sungai/kanal, pada
kelurahan Poasia. Selain itu
kawasan yang perlu di
resettlementyaitu kawasan di
sekitar pembangunan jembatan
Bahtermas.
6. Peremajaan kawasan berupa
Resettlement, pada permukiman
di daerah genangan air (rawa),
pada kelurahan Petoaha.
7. Peremajaan kawasan berupa
konsolidasi lahan, pada kelurahan
Petoaha dan Nambo.
8. Refungsionalisasi lingkungan
pada kelurahan Pudai, Lapulu,
Poasia, Petoaha, dan Nambo.
9. Peningkatan vitalitas ekonomi
masyarakat pada kelurahan
Pudai, Lapulu, Poasia, Petoaha,
dan Nambo.
10. Peningkatan kapasitas (capacity
building) masyarakat pada
kelurahan Pudai, Lapulu, Poasia,
Petoaha, dan Nambo.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 107 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

 
- RPKPP Kawasan kumuh Fungsi Kawasan Permukiman, Ada beberapa pendekatan yang
kawasan ekonomi, dan konservasi dapat digunakan dalam mengatasi
Mandonga
permukiman kumuh di Kelurahan
Mandonga yaitu regulasi, relokasi/
resettlement, dan pembuatan
rususnawa. Regulasi dilakukan
dengan menegakkan aturan, dengan
melakukan pelarangan pembangunan
permukiman pada wilayah konservasi
(perbukitan). Relokasi dilakukan
dengan memindahkan seluruh
bangunan yang berada pada
kawasan konservasi. Setelah
melakukan relokasi, kemudian
masyarakat yang tadinya tinggal di
kawasan konservasi dipindahkan ke
rusunawa yang telah direncanakan.

- RPKPP Kawasan Kumuh Kawasan Permukiman, jasa, Untuk mengatasi permasalahan


komersil kekumuhan, perlu dilakukan
DAS Wanggu
penegakkan aturan mengenai
kawasan konservasi dan garis
sempadan sungai (regulasi).
Permukiman di kawasan konservasi
ini di relokasi ke tempat yang telah
disediakan sebalumnnya. Rusunawa
merupakan salah satu alternatif lokasi
pemindahan penduduk dari kawasan
konservasi.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 108 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 V - 109 


 
 
 

Review RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2013 VI - 110
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

6 ASPEK TEKNIS
PERSEKTOR

6.1. Pengembangan Permukiman dan Penataan Bangunan


6.1.1. Pengembangan Permukiman

6.1.1.1. Arahan Kebijakan dan Lingkungan Kegiatan

6.1.1.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan

a. Isu Strategis Pengembangan Permukiman

Kondisi permukiman dan perumahan yang ada di Kota Kendari saat in masih
memerlukan penataan dan pengaturan yang lebih baik. Berikut ini gambaran
isu-isu mengenai perumahan dan permukiman penduduk yang ada di Kota
Kendari.
Tabel 6.1
Isu-isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Skala Kota Kendari
No. Isu Strategis Keterangan

1. Isu Back Log Perumahan di tahun-tahun Angka backlog rumah di kota Kendari
sebelumnya dan tahun yang berjalan 14.088 unit rumah ( RP3KP 2013 )
2. 1. Isu kawasan kumuh yang perlu ditangani 1. Kawasan kumuh nelayan di Kel.
2. Isu Permukiman yang berada di bantaran Puday, Lapulu, Poasia, Nambo,
sungai/kali Petoaha
2. Kawasan kumuh DAS Wanggu di
Kec. Kadia, Wua-wua dan Baruga
3. Kawasan Kumuh Perkotaan
utamanya di Kel. Korumba dan
Mandonga
3. Isu Kebutuhan pengembangan Perumahan Asumsi proyeksi jumlah KK dan
di masa akan datang Ketersediaan lahan
Sumber : RP3KP Kota Kendari 2013

b. Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman


Kondisi eksisting pengembangan permukiman di Kota Kendari dalam
menyediakan kawasan permukiman yang layak huni, Terlebih dahulu perlu di
ketahui peraturan perundangan yang mendukung seluruh proses tahapan
perencanaan, pembangunan, dan pemanfaatan pembangunan permukiman di
Kota Kendari. Adapun peraturan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 1


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6.2
Perda/Peraturan Gubernur/Peraturan Walikota/Peraturan lainnya terkait
Pengembangan Permukiman

No. Perda/Peraturan Gubernur/Perwali/Peraturan lainnya Ket

No. Peraturan Perihal Tahun

1. 15 Peraturan Daerah Kota Kendari tentang 2008


Garis Sempadan.
2. 1 Peraturan Daerah Kota Kendari tentang 2011
Peraturan Bangunan Gedung.
3. 4 Peraturan Daerah Kota Kendari tentang 1996
Kebersihan, Ketertiban, dan Keindahan.

Kondisi permukiman perkotaan di Kota Kendari sangat erat dengan pesatnya


pembangunan dan perkembangan kota yang mengarah pada kegiatan
perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa meningkatkan daya tarik
bagi para penduduk di Kota Kendari sehingga kebutuhan perumahan juga akan
semakin meningkat. Tingginya perkembangan kebutuhan perumahan dan
permukiman di perkotaan membawa dampak tumbuhnya kantong-kantong
permukiman kumuh demikian juga di wilayah Kota Kendari, dari data yang ada,
kawasan kumuh di Kota Kendari sampai dengan tahun 2013 tercatat 435,20 ha,
yang tersebar di 10 lokasi. selengkapnya data kawasan kumuh di Kota Kendari
sebagai berikut :
Tabel 6.3
Data Kawasan Kumuh di Kota Kendari Tahun 2013
No. Lokasi Luas Jumlah Rumah Jumlah Rumah Jumlah
Kawasan Permanen Semi Permanen Penduduk
Kawasan
Kumuh
Kumuh (Ha) (Unit) (Unit) (KK)

1. Mandonga 51 6,847 635 9,593


2. Baruga 10,5 4,341 288 5,630
3. Puuwatu 19,5 5.887 101 7,645
4. Kadia 40 8.161 205 11,140
5. Wua-Wua 8,20 4,983 218 6,747
6. Poasia 4 3,322 154 6,999
7. Abeli 52 4,928 41 6,017
8. Kambu 19 6,134 35 7,687
9. Kendari 49 3,944 330 6,805
10 Kendari Barat 182 7,596 1,159 11,425

Kota Kendari 435,20 56,143 3,166 79,688


Sumber : RP3KP Kota Kendari, 2013

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 2


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Selama ini penyediaan perumahan di Kota Kendari tidak hanya dilakukan oleh
pemerintah dan masyarakat sendiri, tetapi juga partisipasi para pengembang
swasta. Sedikitnya terdapat sekitar 55 lokasi kawasan RSH di Kota Kendari yang
perumahannya dibangun oleh para pengembang swasta. Lokasi perumahan
tersebut tersebar di beberapa lokasi baik di kawasan yang diperuntukan bagi
pengembang permukiman hingga sekitar kawasan pingiran kota. Selengkapnya
kondisi RSH di Kota Kendari tersaji pada Tabel dibawah ini :

Tabel 6.4
Data Kondisi RSH di Kota Kendari Tahun 2010

No. Lokasi Tahun Pengelola Jumlah Kondisi Prasarana


RSH Pemban Penghuni CK yang
gunan ada
1 Perumahan Baruga Lestari 2010 Developer 205 Baik Air bersih,
drainase, TPS
2 KPN Tunas karya 2007 Developer 500 Baik Air bersih,
drainase, TPS
3 KPN Tunas karya 2008 Developer 375 Baik Air bersih,
drainase, TPS
4 Tiga Putra Utama 2007 Developer 250 Baik Air bersih,
drainase, TPS
5 Perumahan “ Rizky Anggoeya 2007 Developer 200 Baik Air bersih,
Permai” drainase, TPS
6 Perumahan “ Umpungeng 2008 Developer 45 Baik Air bersih,
Anugrah Lestari” drainase, TPS
7 Perum. “ Taman Bonggoeya 2007 Developer 150 Baik Air bersih,
Lestari” drainase, TPS
8 Perum “ Puri Lalodati Indah” 2008 Developer 200 Baik Air bersih,
drainase, TPS
9 Perumahan Bukit Kendari 2007 Developer 625 Baik Air bersih,
Indah drainase, TPS
10 Perumahan “Tiara Utama” 2008 Developer 100 Baik Air bersih,
drainase, TPS
11 Perumahan “mahkota Hijau 2007 Developer 90 Baik Air bersih,
II” drainase, TPS
12 Perumahan “Graha Gita 2007 Developer 375 Baik Air bersih,
Pratama” drainase, TPS
13 Perumahan “Palm Mas 2008 Developer 200 Baik Air bersih,
Residance” drainase, TPS
14 Taman Hiburan Waterboom 2008 Developer 50 Baik Air bersih,
drainase, TPS
15 Perumahan “Puuwatu Indah 2007 Developer 350 Baik Air bersih,
Permai” drainase, TPS
16 Perumahan “ Bukit Damai 2007 Developer 400 Baik Air bersih,
Abadi” drainase, TPS
17 Perumahan “ Permata 2008 Developer 20 Baik Air bersih,
Anawai” drainase, TPS
18 Perumahan “ Bumi Wanggu 2008 Developer 50 Baik Air bersih,
Permai” drainase, TPS
19 Perumahan “Manggarai 2010 Developer 20 Baik Air bersih,
Permai” drainase,
20 Perumahan “Permata Indah 2008 Developer 100 Baik Air bersih,
Permai” drainase, PJU
21 Perumahan “Permata Indah 2010 Developer 100 Baik Air bersih,
Permai II” drainase,
22 Perumahan “ Graha Aksa 2008 Developer 70 Baik Air bersih
mandiri”
23 Perumahan Pesona Baruga 2009 Developer 150 Baik Air bersih,
drainase, PJU
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 3
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

24 Perumahan “ 1000 Unit-PNS 2007 Developer 395 Baik Air bersih,


Walikota Kendari drainase, PJU
25 Perumahan “Baruga Saranani 2009 Developer 45 Baik Air bersih,
Lestari” drainase, PJU
26 Perumahan “Cempaka Putih” 2009 Developer 50 Baik Air bersih,
drainase, PJU
27 Perumahan “ Permata 2009 Developer 80 Baik Air bersih,
Residence” drainase, PJU
28 Perumahan “Mahkota Sultra” 2009 Developer 65 Baik Air bersih,
drainase, PJU
29 Perumahan “Kemaraya 2009 Developer 30 Baik PJU, air bersih,
Regency” Taman,
drainase
30 Perumahan Baruga Nusantara 2009 Developer 100 Baik Air bersih,
drainase, PJU
31 Perumahan “ Graha Pesona 2008 Developer 20 Baik Air bersih,
Rafelina” drainase, PJU
32 Perumahan “Ahmad Yani 2010 Developer 20 Baik Air bersih,
Garden” drainase,
33 Perumahan (Abdullah 2010 Developer 190 Baik Air bersih,
Bafadal) drainase,
34 Perumahan “Cluster Sadewa 2010 Developer 140 Baik Air bersih,
Asri” drainase,
35 Perumahan “Surya Mas” 2010 Developer 10 Baik Air bersih,
drainase,
36 Perumahan “ Baruga Permai” 2010 Developer 60 Baik Air bersih,
drainase,
37 Perumahan “Griya Baruga 2010 Developer 30 Baik Air bersih,
Indah” drainase,
38 Perumahan “Wika Furi Indah” 2010 Developer 175 Baik Air bersih,
drainase,
39 Perumahan”Mandonga 2010 Developer 80 Baik Air bersih,
Regency” drainase,
40 Perumahan “Alam Poasia 2010 Developer 50 Baik Air bersih,
Regency” drainase,
41 Perumahan “Graha Anugrah” 2010 Developer 205 Baik Air bersih,
drainase,
42 Perumahan “Mutiara Indah” 2010 Developer 500 Baik Air bersih,
drainase,
43 Perumahan Asyura 2010 Developer 375 Baik Air bersih,
drainase,
44 Perumahan “Mekar Sari” 2010 Developer 250 Baik Air bersih,
drainase,
45 Perumahan “Graha Mega 2010 Developer 200 Baik Air bersih,
Gracia” P2ID drainase,
46 Perumahan “Indra Pratama 2010 Developer 45 Baik Air bersih,
Asparton” drainase,
47 Perumahan “Sartika Permai” 2010 Developer 150 Baik Air bersih,
drainase,
48 Perumahan Dian Rezki 2010 Developer 200 Baik Air bersih,
drainase,
49 Perumahan “Bumi Indah 2010 Developer 625 Baik Air bersih,
Permata Sari” drainase,
50 Perumahan “Graha Napabale 2010 Developer 100 Baik Air bersih,
Indah” drainase,
51 Perumahan “Griya 2010 Developer 90 Baik Air bersih,
Darussalam” drainase,
52 Perumahan “Graha Satria 2010 Developer 375 Baik Air bersih,
Nusantara” drainase,
53 Perumahan “Anduonohu 2010 Developer 200 Baik Air bersih,
Square” drainase,
54 Perumahan “Graha Lepo- 2010 Developer 50 Baik Air bersih,
lepo” drainase,
55 Perumahan “Anawai 2010 Developer 350 Baik Air bersih,
Residence” drainase,
9880

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 4


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Sumber : Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Kdi, REI Cabang Kendari 2011

Selain itu untuk mencukupi kebutuhan permukiman penduduk di Kota


Kendari, Pemerintah telah menyediakan Rumah Susun Sederhana Sewa
(Rusunawa) yang diperuntukan untuk masyarakat berpenhasilan rendah (MBR).
Rusunawa yang ada di Kota Kendari terdapat di 3 Lokasi yang terdiri dari ± 200
unit hunian. Selengkapnya kondisi Rusunawa di Kota Kendari tersaji pada Tabel
di bawah ini :
Tabel 6.5
Data Kondisi Rusunawa di Kota Kendari

No. Lokasi Tahun Penge Jumlah Kondisi Prasarana CK


Rusunawa Pemban lola Penghuni yang ada
gunan Kondisi
1. Kel. Tobuuha, 2008 Pemkot 93 KK Baik Jaringan PDAM,
Kec. Puuwatu Perkerasan Jalan
Aspal, Jaringan
Listrik PLN,
2. Kel. Puday, 2011 Pemkot Tahap Baik Jaringan PDAM,
Kec. Abeli Penyeleksian Perkerasan Jalan
calon Aspal, Jaringan
Listrik PLN,
Penghuni
Rusunawa
Sumber : Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Kdi

c. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman


Kota Kendari dengan potensi sumberdaya 3 dimensi yang terus melakukan
pembangunan dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang cukup
pesat, telah mengundang migrasi dan pertambahan penduduk yang cukup
tinggi.Dengan motif perbaikan ekonomi, migrasi penduduk terus meningkat
sementara sarana dan prasarana kota tidak signifikan perkembangannya seiring
dengan pertambahan penduduk. Akibatnya tumbuh rumah-rumah yang
sederhana yang terbatas ketersediaan sarana dan prasarana pemukimannya
seperti air bersih, sanitasi, drainase dan pengelolaan sampah dan limbah.

Adapun permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman yang ada di


Kota Kendari dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 5


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6.6
Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman
di Kota Kendari

No Aspek Permasalahan Tantangan Alternatif


Pengemban yang dihadapi Pengembangan Solusi
gan
Permukima
n
1. Aspek Teknis  Permasalahan Lokasi  Adanya Perda No. 1  Diarahkan untuk
Permukiman yang tidak Tahun 2012 Pembangunan
sesuai RTRW; Tentang Rencana dengan kepadatan
 Sarana dan prasarana Tata Ruang Wilayah rendah disertai
lingkungan permukiman Kota Kendari upaya untuk
yang menurun kualitasnya. mempertahankan
fungsi resapan air,
di tetapkan di
kawasan bagian
selatan Kota
Kendari.
2. Aspek  Belum adanya Dinas /  Terbatasnya lahan  Pembentukan Dinas
Kelembagaan Badan/ Lembaga Teknis murah untuk yang menangani
pada SOPD yang secara pembangunan perumahan dan
khusus menangani perumahan dan permukiman
pembangunan dan permukiman karena  Peningkatan
Pengembangan perumahan harga lahan yang Kapasitas SDM dan
dan Permukiman; tidak terkontrol Pelaku
 Lemahnya pelaksanaan Pembangunan
koordinasi antar instansi Perumahan dan
terkait; Permukiman
 Belum terbangunnya sistem  Peningkatan
informasi manajemen Kerjasama dengan
perumahan permukiman pihak lain yang
yang terpadu dan terkait
terintegrasi;
 Pengembangan kualitas
SDM yang masih terbatas
terutama di bidang
Perumahan dan
Permukiman;
3. Aspek Dana alokasi untuk sektor  Kecilnya minat Mencari sumber-
Pembiayaan perumahan yang masih investor sumber pembiayaan
sedikit. menanamkan perumahan dari
modal di kota dunia usaha/swasta.
Kendari karena
terbatasnya wilayah
administrasi.
4. Aspek Peran Kurangnya Pemahaman Peningkatan jumlah Mendorong peran
Serta Rumah Sehat Di Masyarakat penduduk baik secara KSM (Kelompok
Masyarakat alamiah maupun Swadaya Masarakat)
karena urbanisasi dalam hal
akan semakin penyediaan
menuntut perluasan perumahan dan
pelayanan permukiman
khususnya
perumahan swadaya

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 6


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

5. Aspek 1. Permasalahan permukiman Pertumbuhan 1. Kawasan


Lingkungan yg tinggal di bantaran penduduk di wilayah Permukiman yang
Permukiman sungai/kali; bagian utara sudah terlanjur
(utamanya, kawasan terbangun di
2. Permasalahan permukiman
di sekitar Tahura sepanjang
kumuh; Murhum dan Gunung sungai/kali harus
3. Permasalahan permukiman Nipa-Nipa), yang melaksankan
yg tinggal di kawasan akan mendesak perbaikan
lindung(Tahura Nipa-nipa); kawasan hutan lingkungan dgn
4. Permasalahan permukiman lindung. menjaga
yang berada di lahan yang kebersihan
bantaran sungai.
mudah longsor dan curam.
2. Dilakukan dengan
konsep land
konsolidation dan
urban renewal
pada permukiman
padat dan kumuh;
3. Program Relokasi
pada kawasan
permukiman yang
terdapat pada
kawasan lindung
agar dikembalikan
fungsinya sebagai
kawasan yang
dapat mengatur
siklus air.
6.1.1.3. Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman

Analisis kebutuhan dan target pencapaian daerah pengembangan permukiman


di Kota Kendari mengacu pada target yang telah ditetapkan oleh RPJMD, RTRW
Kota Kendari dapat diuraikan pada tabel berikut ini :
Tabel 6.7
Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Kota Kendari
Untuk 5 Tahun

No. Uraian Unit Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Ket.


2015 2016 2017 2018 2019
Proyeksi
1. Jumlah Penduduk Jiwa 307,624 313,746 319,990 326,358 332,852
2. Kepadatan Penduduk Jiwa/Km2 1040 1060 1081 1103 1125
3. Proyeksi Persebaran Jiwa/Km2 1040 1060 1081 1103 1125
Penduduk
4. Proyeksi Persebaran Jiwa/Km2 79 81 82 84 85
penduduk miskin
5. Sasaran Penurunan Kawasan Ha 116,669 100,002 83,335 66,668 50,001
Kumuh
6. Kebutuhan Rusunawa TB 1 1 1 2 2
7. Kebutuhan RSH Unit 78,804 82,053 85,490 89,127 92,978
8. Kebutuhan Pengembangan Kawasan 51 52 53 54 55
Permukiman Baru
Sumber : Hasil Analisis 2013

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 7


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

6.1.1.4. Program – Program Sektor Pengembangan Permukiman

Kegiatan pengembangan permukiman kawasan perkotaan di Kota Kendari


sesuai Renstra dari SKPD Terkait terdiri – dari :
1. Program Pengembangan Perumahan
a. Fasilitasi dan stimulasi Perumahan Masyarakat
b. Pengembangan PSU Kawasan Perumahan
c. Pengelolaan Rusunawa
d. Survey dan Pendataan Perumahan
e. Penyusunan Rencana dan Strategi Pembangunan Perumahan
f. Kerjasama Lembaga Bidang Perumahan
g. Pembangunan Rusunawa
h. Pembangunan Rusunami
i. Bantuan Stimulan Pembangunan Rumah
j. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Perumahan
k. Pengawasan Pembangunan Perumahan
l. Penanganan Lingkungan Perumahan Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-
BK)
m. Pembangunan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan
Permukiman
2. Program Lingkungan Sehat Perumahan
a. Pembangunan Sarana dan Prasarana Lingkungan
b. Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan dan Lingkungan Siap
Bangun (KASIBA – LISIBA)
c. Penyediaan Sarana Sanitasi Dasar di Kawasan Kumuh
d. Pembangunan Sarana Air Bersih di Kawasan Kumuh
e. Penyusunan Pedoman Pengawasan Lingkungan Sehat Perumahan
f. Penyusunan Raperda Tentang Kawasan Hunian Berimbang
g. Penataan Kawasan Kumuh
h. Peningkatan Peran Serta masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan
Permukiman
i. Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar Terutama Bagi
Masyarakat Miskin

3. Program Penataan Lingkungan Permukiman


a. Penyehatan Lingkungan Permukiman
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 8
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Kriteria Kesiapan Daerah

Dalam pengembangan permukiman di Kota Kendari, kriteria kesiapan


daerah yang sudah ada dan yang akan dilaksanakan meliputi:
1. Dokumen RTRW Kota Kendari Tahun 2010 – 2030;
2. Dokumen SPPIP dan RPKPP Kota Kendari Tahun 2011;
3. Dokumen RP4D Kota Kendari tahun 2011;
4. Dokumen RPJMD Kota Kendari Tahun 2013 – 2017
5. Dokumen RP3KP Kota Kendari tahun 2013;
6. Dokumen RDTR Kawasan Strategis Kota Kendari Tahun 2014
7. Kesiapan lahan seluas 1 ha di Kelurahan Kampung Salo untuk
pembangunan Rusunami;
8. Kesiapan Instansi Pengelola Rusunawa yakni Dinas Tata Kota dan
Perumahan Kota Kendari;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 9


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
6.1.2. Penataan Bangunan

6.1.2.1. Arah Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

6.1.2.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan

a. Isu Strategis
Untuk dapat merumuskan isu strategis bidang PBL, maka dapat melihat dari
agenda Nasional dan Internasional yang mempengaruhi sektor PBL. Untuk agenda
Nasional, salah satunya adalah Program PNPM Mandiri, yaitu Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, sebagai wujud kerangka kebijakan yang
menjadi dasar acuan pelaksanaan program – program penanggulangan
kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Agenda Nasional lainnya adalah
Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, khususnya untuk sektor PBL yang mengamanatkan terlayaninya
masyarakat dalam pengurusan IMB di Kab/Kota dan tersedianya pedoman harga
Standar Bangunan Gedung Negara (HSBGN) di Kab/Kota.
Agenda Internasional yang terkait diantaranya adalah pencapaian MDG’s 2015,
khususnya tujuan 7 yaitu memastikan kelestarian lingkungan hidup. Target MDG’s
yang terkait bidang cipta karya adalah target 7C, yaitu menurunkan hingga
separuhnya proporsi penduduk tanpa akses terhadap air minum layak dan sanitasi
layak pada 2015, serta target 7D, yaitu mencapai peningkatan yang signifikan
dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun 2020.
Agenda Internasional lainnya adalah isu pemanasan global (Global Warming).
Pemanasan Global yang disebabkan bertambahnya karbondioksida CO2 sebagai
akibat konsumsi energi yang berlebihan mengakibatkan naiknya suhu permukaan
bumi hingga 6,4 C antara tahun 1990 dan 2100, serta meningkatnya tinggi muka
laut di seluruh dunia hingga mencapai 10-25 cm selama abad ke-20. Kondisi ini
memberikan dampak bagi kawasan-kawasan yang berada di pesisir pantai, yaitu
menculnya bencana alam seperti banjir, kebakaran serta dampak sosial lainnya.
Agenda habitat juga merupakan salah satu agenda Internasional yang juga
mempengaruhi isu strategis sektor PBL. Konferensi Habitat I yang telah
diselenggarakan di Vancouver, Canada pada 31 Mei – 11 Juni 1976, sebagai dasar
terbentuknya UN Habitat pada tahun 1978, yaitu sebagai lembaga PBB yang
mengurusi permasalahan perumahan dan permukiman serta pembangunan
perkotaan. Konferensi Habitat II yang dilaksanakan di Istanbul, Turki pada 3 – 14
Juni 1996 dengan dua tema pokok, yaitu “ Adequate Shelter for All” dan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 10

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Sustainable Human Settlements Development in an Urbanizing World”, sebagai
kerangka dalam penyediaan perumahan dan permukiman yang layak bagi
masyarakat.
Dari agenda – agenda tersebut maka isu strategis tingkat nasional bidang PBL
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1) Penataan Lingkungan Permukiman
a. Pengendalian pemanfaatan ruang melalui RTBL;
b. PBL mengatasi tingginya frekuensi kejadian kebakaran di perkotaan;
c. Pemenuhan kebutuhan ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau
(RTH) di perkotaan;
d. Revitalisasi dan pelestarian lingkungan permukiman tradisional dan
bangunan bersejarah berpotensi wisata untuk menunjang tumbuh
kembangnya ekonomi lokal;
e. Peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan standar
pelayanan minimal;
f. Pelibatan Pemerintah daerah dan swasta serta masyarakat dalam
penataan bangunan dan lingkungan.
2) Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
a. Tertib pembangunan dan keandalan bangunan gedung (keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan);
b. Pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung dengan perda
bangunan gedung di kab/kota;
c. Tantangan untuk mewujudkan bangunan gedung yang fungsional, tertib,
andal dan mengacu pada isu lingkungan berkelanjutan;
d. Tertib dalam penyelenggaraan dan pengelolaan aset gedung dan rumah
negara;
e. Peningkatan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan gedung dan
rumah Negara.
3) Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
a. Jumlah masyarakat miskin pada tahun 2012 sebesar 29,13 juta orang atau
sekitar 11,96 % dari total penduduk Indonesia;
b. Realisasi DDUB tidak sesuai dengan komitmen awal termasuk sharing in
cash sesuai MOU PAKET;
c. Keberlanjutan dan sinergi program bersama pemerintah daerah dalam
penanggulangan kemiskinan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 11

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Isu Strategis ini terkait dengan dokumen-dokumen seperti RTR, skenario
pembangunan daerah, RTBL yang disusun berdasarkan skala prioritas dan
manfaat dari rencana tindak yang meliputi a) Revitalisasi, b) RTH, c) Bangunan
Tradisional/bersejarah dan d) Penanggulangan kebakaran, bagi pencapaian
terwujudnya pembangunan lingkungan permukiman yang layak huni, berjati diri,
produktif dan berkelanjutan.
Seperti halnya kota-kota lain di Indonesia tentunya isu – isu strategis sektor
penataan bangunan dan lingkungan pasti ada, begitu pula di Kota Kendari.
Adapun gambaran isu strategis sektor PBL dapat dilihat seperti pada tabel berikut
ini :
Tabel 6.8
Isu Strategis Sektor PBL di Kota Kendari

No. Kegiatan Sektor PBL Isu Strategis Sektor PBL di Kota Kendari

1. Penataan Lingkungan Permukiman 1. Masih kurangnya penerapan dan pengawasan


aturan garis SEMPADAN Jalan dan Sungai.
2. Kepadatan bangunan dan ketinggian bangunan
pada kawasan pusat perdagangan tidak sesuai
dengan RTRW Kota Kendari
3. Pemanfaatan garis sempadan sungai untuk kegiatan
niaga dan budidaya pertanian yang berkembang
secara cepat dan tidak tertata
2. Penyelenggaraan Bangunan Gedung 1. Masih kurang ditegakkannya aturan keselamatan,
dan Rumah Negara keamanan dan kenyamanan Bangunan Gedung.
2. Masih banyak bangunan gedung yang
pengembangannya belum berdasarkan Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan.
3. Masih banyak bangunan gedung yang belum
dilengkapi sarana dan prasarana bagi penyandang
cacat.
4. Kota Kendari belum memiliki atau belum
membentuk lembaga institusi dan Tim Ahli
Bangunan Gedung yang bertugas dalam pembinaan
penataan bangunan dan lingkungan.
3. Pemberdayaan Komunitas dalam 1. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam
perencanaan, implementasi dan pengendalian
Penanggulangan Kemiskinan
pembangunan
2. Rendahnya daya organisir diri masyarakat dalam
pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhan
spesifik lokal
3. Rendahnya kesadaran kritis masyarakat terhadap
masalah dan kebutuhan lokal

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 12

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
b. Kondisi Eksisting
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007 Penataan
bangunan dan lingkungan adalah kegiatan pembangunan untuk merencanakan,
melaksanakan, memperbaiki, mengembangkan atau melestarikan bangunan dan
lingkungan/kawasan tertentu sesuai dengan prinsip pemanfaatan ruang dan
pengendalian bangunan gedung dan lingkungan secara optimal, yang terdiri atas
proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan
pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan gedung dan lingkungan.
Hasil dari proses perencanaan penataan bangunan dan lingkungan yaitu dokumen
RTBL yang memuat panduan-panduan dalam penataan bangunan dan lingkungan.

Kondisi penataan bangunan dan lingkungan di Kota Kendari untuk saat ini masih
mengacu pada RTBL yang lama. Kota Kendari terbagi menjadi beberapa zona
kawasan seperti kawasan perumahan di Kecamatan Baruga, kawasan pendidikan
di Kecamatan Kambu, kawasan Pusat Kota dan komersil di Kecamatan Wua-wua
dan Kadia, serta Kawasan Kota Lama di Kecamatan Kendari dan Kendari Barat.

Untuk lebih menata proses pembangunan gedung dan penataan lingkungan di


Kota Kendari, Walikota Kendari membentuk Tim Koordinasi Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengendalian Pembangunan dan Penataan Lingkungan Perkotaan.
Tugas dari tim tersebut yaitu :
1. Melakukan Koordinasi dengan dinas terkait dalam rangka pelaksanaan
kegiatan pengendalian pembangunan dan penataan lingkungan perkotaan.
2. Menyusun program perencanaan dan pelaksanaan pembangunan prasarana
dan sarana lingkungan perkotaan secara lintas sektoral yang terpadu.
3. Melakukan Pengendalian terkait dengan perencanaan, pembangunan dan
pemanfaatan ruang dan penataan lingkungan permukiman.
4. Merumuskan dan menganalisis pengambilan keputusan strategis sebagai
bahan masukan Walikota Kendari, terkait pembangunan lingkungan perkotaan
yang berkelanjutan.
5. Melakukan rapat koordinasi secara berkala maupun pertemuan-pertemuan
setiap bulan sesuai dengan perkembangan pembangunan dan lingkungan
perkotaan yang sedang berjalan.
6. Melaporkan hasilnya kepada Walikota.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 13

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Adapun Peraturan Daerah atau aturan-aturan yang terkait sektor penataan
bangunan dan lingkungan, informasi tersebut dirangkum dalam tabel seperti
dibawah ini :
Tabel 6.9
Peraturan Daerah/Peraturan Walikota terkait Penataan Bangunan dan Lingkungan

No. Perda /Peraturan Gubernur/ Perwali/Peraturan lainnya Ket

No Tahun Tentang
1. 15 2008 Peraturan Daerah Kota Kendari tentang Garis Sempadan.
2. 1 2011 Peraturan Daerah Kota Kendari tentang Peraturan
Bangunan Gedung.
3. 4 1996 Peraturan Daerah Kota Kendari tentang Kebersihan,
Ketertiban, dan Keindahan.
4. 2 2013 Perwali Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi
Kebakaran (RISPK) Kota Kendari 2013 - 2023
5. 7 2013 Perwali Tentang Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) Kota Kendari

Sedangkan kondisi eksisting untuk Penataan Lingkungan Permukiman di Kota


Kendari dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 6.10
Penataan Lingkungan Permukiman

No. Kota/ Kaw Dukung RTH Pemenuhan SPM Penanganan


Kawasan Trad an Kebakaran
ision Infrastr Luas Lokasi % Keters % Keterse % Insta Sarpras
al uktur RTH RTH Luas ediaan IMB diaan HSBG nsi Kebakaran
Cipta (Ha) RTH IMB HSBGN N Pema
karya dam
Keba
karan
100 100
HUTAN KOTA 74,82 0,25
% %
1 Hutan Kota Kant Kendaraan
Baruga or Pemadam,
Kec. Pema peralatan
- Ya 4 Ada Ada
Baruga dam kendaraan,
Keba peralatan
karan sistem
2 Hutan Kota Kec. komunikasi
- Ya 4,64 Ada Ada dan
Kantor Walikota Kadia
3 Hutan Kota informasi
Kec. dan
Kampus - Ya 36,18 Ada Ada
Kambu
UNHALU
4 Hutan Kota
Kec.
Bumi Praja (Ktr - Ya 29,80 Ada Ada
Poasia
Gub. Sultra)
TAMAN KOTA 5,71 0,02
1 Taman Nusa
Kec.
Indah (depan - Ya 0,26 Ada Ada
Kadia
Ktr Kejati)
2 Taman Air Kec.
Kendari Beach - Ya 1,12 Kendari Ada Ada
Barat
3 Taman Teratai Kec.
Kendari Beach - Ya 1,43 Kendari Ada Ada
Barat

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 14

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
4 Taman Melati Kec.
Depan Lap. - Ya 0,02 Kendari Ada Ada
Benua-benua Barat
5 Taman Samping Kec.
Mesjid Da’wah - Ya 0,03 Kendari Ada Ada
Wanita Barat
6 Taman Samping Kec.
Palem - Ya 0,01 Kendari Ada Ada
Barat
7 Taman Samping
Kec.
Pertokoan Kota - Ya 0,01 ada Ada
Kendari
Lama
8 Taman Samping Kec.
- Ya 0,20 Ada Ada
Kendari Theatre Kendari
9 Taman Samping
Kec.
Mesjid raya - Ya 0,03 Ada Ada
Kendari
kota lama
10 Taman Pintu
Kec.
Gerbang Batas - Ya 0,69 Ada Ada
Baruga
Kota
11 Taman Kec.
- Ya 1,36 Ada Ada
Kecamatan Puuwatu
12 Taman Meohai Kec.
- Ya 0,55 Kendari Ada Ada
Barat
TAMAN
WISATA 65,20 0,22
ALAM
13 Taman Wisata
Kec.
Alam - Ya 14,04 Ada Ada
Puuwatu
Bougenvile
14 Taman Wisata
Kec.
Alam - Ya 0,75 - Ada
Puuwatu
Puulonggida
15 Taman Wisata Kec.
- Ya 3,57 Ada Ada
Alam Mayaria Kendari
16 Taman Wisata
- Ya 19,96 Kec. Abeli Ada Ada
Nambo
17 Taman Wisata Kec.
Alam Air terjun - Ya 26,88 Mandong Ada Ada
ulusoi a
JALUR HIJAU
1.341,99 4,54
JALAN
18 Median jalan Kec. Kdi
- Ya 0,30 Ada Ada
kelapa sawit Barat
19 Median jalan Kec.
- Ya 0,01 Ada Ada
kuncup Pertiwi Kadia
20 Median jalan
Kec.wua-
Pasar baru s/d - Ya 1,28 Ada Ada
wua
lepo-lepo
21 Median jl
Kec.
Boulevard s/d - Ya 0,41 Ada Ada
Baruga
Pintu Gerbang
22 Median jalan
MT. Haryono Kec.
- Ya 0,07 Ada Ada
s/d kampus Kambu
baru
23 Taman Damija
Kec.
Jl. Laute s/d Jl.
- Ya 0,01 Mandong Ada Ada
Nasional
a
Punggolaka
24 Median jalan
- Ya 0,15 Kec. Abeli Ada Ada
Abeli Sawah
25 Median Jalan Kec.
Supu yusuf s/d - Ya 0,05 Mandong Ada Ada
hotel Athaya a
26 Median jl. Kec.
Tapak Kuda s/d - Ya 1,55 Mandong Ada Ada
ktr gub. a
27 Median jln Kec.
- Ya 0,30 Ada Ada
made Sabara Kadia
28 Median jl. PLN
Kec. Wua-
s/d Univ. - Ya 0,18 Ada Ada
wua
Muhammadiyah

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 15

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
29 Median jl. Moh Kec.
- Ya 0,21 Ada Ada
Yamin puuwatu
30 Taman Kec.
Bundaran made - Ya 0,01 Mandong Ada Ada
Sabara a
31 Taman Segitiga Kec. Kdi
- Ya 0,01 Ada Ada
Kdi Beach barat
32 Taman Segitiga Kec.
- Ya 0,01 Ada Ada
pasar sentral Kendari
33 Taman Kec.
bundaran - Ya 0,04 mandong Ada Ada
mandonga a
34 Taman Kec.
bundaran malik - Ya 0,01 mandong Ada Ada
raya a
35 Taman Kec.
bundaran tapak - Ya 0,04 mandong Ada Ada
kuda a
36 Taman
Kec.
bundaran - Ya 0,07 Ada Ada
poasia
andunohu
37 Taman
Kec.
bundaran ktr - Ya 0,20 Ada Ada
Poasia
gubernur
38 Taman
bundaran dan Kec.
- Ya 0,22 Ada Ada
segitiga lepo- Baruga
lepo
39 Taman
Kec.
bundaran - Ya 0,07 Ada Ada
Baruga
boulevard
40 Taman segitiga Kec.
- Ya 0,31 Ada Ada
boulevard Baruga
41 Jalur hijau jl. Jl. Arteri
- Ya 1.336,48 Ada Ada
Pejalan kaki primer
JALUR HIJAU Sepanja
PANTAI 102,85 ng teluk 0,35
Kendari
42 JALUR HIJAU Sungai
SUNGAI Wanggu
- Ya 168,89 0,60
dan kali
kadia
43 Lapangan
- Ya 56,78 Tersebar 0,20
Olahraga
44 Lapangan Kec.
Olahraga Benu- - Ya 2,28 Kendari Ada Ada
benua Barat
45 Stadion Kec.
- Ya 3,45 Ada Ada
Lakidende Kadia
46 Lapangan
Kec.
olahraga - Ya 1,3 Ada Ada
Puuwatu
kecamatan
47 Lapangan Golf Kec.
- Ya 46,10 Ada Ada
Sanggoleo Baruga
48 Lapangan Kec.
- Ya 1,10 Ada Ada
Kecamatan Kendari
49 Lapangan
Kec.
Olahraga BTN - Ya 0,35 Ada Ada
Baruga
Beringin
50 Lapangan Kec.
- Ya 1,00 Ada Ada
Olahraga kambu
51 Lapangan
depan Kec.
- Ya 0,62 Ada Ada
perumahan kambu
Kendari Permai
52 Lapangan
Samping Kec.
- Ya 0,58 Ada Ada
Kecamatan Kendari
Kendari
RTH
16,55 0,06
PEMAKAMAN
53 RTH Taman 1,21
Kec.
Makam - Ya Ada Ada
Baruga
Pahlawan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 16

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
54 RTH 14,91
Kec.
Pemakaman - Ya Ada Ada
Puuwatu
Puuwatu
55 Areal 0,43
Kec.
Pemakaman - Ya Ada Ada
Baruga
Raka Sao-sao
RTH Lainnya 56,37
- Ya 0,19
(Privat)
56 RTH Kantor 0,51 Kec.
Koramil - Ya Mandong Ada Ada
a
57 RTH Depan 1,66 Kec.
Mesjid Agung - Ya Mandong Ada Ada
a
58 RTH Rumah 6,05 Kec.
Jabatan - Ya Mandong Ada Ada
Gubernur a
59 RTH MTQ 12,86 Kec.
- Ya Mandong Ada Ada
a
60 RTH Kantor 0,84 Kec.
- Ya Ada Ada
Diklat Puuwatu
61 RTH P2ID Kec. Wua-
- Ya 33,70 Ada Ada
wua
62 RTH Kantor Kec.
Kodim - Ya 0,22 Kendari Ada Ada
Barat
63 RTH Kantor BI Kec.
- Ya 0,81 Kendari Ada Ada
Brt
64 RTH STM
Kec.
Negeri 4 - Ya 0,35 Ada Ada
Kadia
Kendari
TAMAN
KELURAHAN
- Ya 0,64 0,002
DAN
PERUMAHAN
65 Taman Kel.
- Ya 0,14 Ada Ada
Kelurahan PHBS Kambu
66 Taman Kel.
- Ya 0,06 Ada Ada
Kelurahan Padaleu
67 Taman
Kec.
Perumahan - Ya 0,16 Ada Ada
Puuwatu
Graha Asri
68 Taman
Kel.
Kelurahan - Ya 0,16 Ada Ada
Kemaraya
Bunga Kolosua
69 Taman
Kec.
Perumnas - Ya 0,12 Ada Ada
Kadia
Sikala Pidani

TOTAL (Ha) 1,889,8 6,39

LUAS KOTA (Ha) 29.589


Sumber:  RTRW  Kota  Kendari  2010‐2030;  Dinas  Pertanian  dan  Kehutanan  Kota  Kendari  Tahun  2011;  Dinas  Kebersihan, 
Pertamanan dan Pemakaman Tahun 2012; Laporan Hasil Survey 2012 dan Hasil Analisis 2012. 

Untuk kegiatan penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Kota


Kendari dapat digambarkan kondisi eksistingnya seperti pada tabel berikut ini :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 17

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Tabel 6. 11
Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

No Kawasan Jumlah bangunan Gedung Status Kondisi Keterse


berdasarkan fungsi Kepemilikan Bangunan diaan
Utilitas
BG
1. Mandonga Fungsi Hunian : 7.873 unit milik Baik ada

Fungsi Agama : 42 unit Pemkot Baik ada

Fungsi Usaha (Hotel) : 21 unit Swasta Baik ada

Fungsi Sosial : 27 unit Pemkot Baik ada

2. Baruga Fungsi Hunian : 4.905 unit milik Baik ada

Fungsi Agama : 46 unit Pemkot Baik ada

Fungsi Usaha (Hotel) : 7 unit Swasta Baik ada

Fungsi Sosial : 19 unit Pemkot Baik ada

3. Puuwatu Fungsi Hunian : 6.335 unit milik Baik ada

Fungsi Agama : 57 unit Pemkot Baik ada

Fungsi Usaha (Hotel) : 1 unit Swasta Baik ada

Fungsi Sosial : 36 unit Pemkot Baik ada

4. Kadia Fungsi Hunian : 7.486 unit milik Baik ada

Fungsi Agama : 57 unit Pemkot Baik ada

Fungsi Usaha (Hotel) : 17 unit Swasta Baik ada

Fungsi Sosial : 22 unit Pemkot Baik ada

5. Wua-wua Fungsi Hunian : 6.136 unit milik Baik ada

Fungsi Agama : 36 unit Pemkot Baik ada

Fungsi Usaha (Hotel) : 5 unit Swasta Baik ada

Fungsi Sosial : 17 unit Pemkot Baik ada

6. Poasia Fungsi Hunian : 5.831 unit milik Baik ada

Fungsi Agama : 35 unit Pemkot Baik ada

Fungsi Usaha (Hotel) : 3 unit Swasta Baik ada

Fungsi Sosial : 18 unit Pemkot Baik ada

7. Abeli Fungsi Hunian : 4.639 unit milik Baik ada

Fungsi Agama : 27 unit Pemkot Baik ada

Fungsi Usaha (Hotel) : - unit - -  -

Fungsi Sosial : 30 unit Pemkot Baik ada

8. Kambu Fungsi Hunian : 4.896 unit milik Baik ada

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 18

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Fungsi Agama : 29 unit Pemkot Baik ada

Fungsi Usaha (Hotel) : - unit - -  -

Fungsi Sosial : 26 unit Pemkot Baik ada

9. Kendari Fungsi Hunian : 5.328 unit milik Baik ada

Fungsi Agama : 32 unit Pemkot Baik ada

Fungsi Usaha (Hotel) : 6 unit Swasta Baik ada

Fungsi Sosial : 27 unit Pemkot Baik ada

10. Kendari Fungsi Hunian : 9.956 unit milik Baik ada


Barat
Fungsi Agama : 54 unit Pemkot Baik ada

Fungsi Usaha (Hotel) : 31 Swasta Baik ada


unit
Fungsi Sosial : 53 unit Pemkot Baik ada
Sumber : Kota Kendari Dalam Angka 2012

Kondisi eksisting untuk kegiatan Pemberdayaan dalam penanggulangan


Kemiskinan di Kota Kendari dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 6.12
Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan

No. Kota Kendari Kegiatan PNPM Kegiatan lainnya


/Kelurahan
Mandiri

1. Padaleu Kursus Tata Rias 1. Program Persaudaraan


Kursus Menjahit Madani
2. Matabubu Pelatihan Komputer (Mempersaudarakan

Kursus menjahit Keluarga mampu dengan

3. Matabubu Pelatihan komputer yang tidak mampu);

Kursus menjahit 2. Badan Layanan Umum


Daerah (BLUD), Bantuan
4. Poasia Kursus menjahit
Kredit Mikro;
Kursus Komputer
3. Peningkatan Program
5. Puday Kursus Komputer
Bedah Rumah, Perbaikan
Pelatihan Menjahit
Rumah Tidak layak Huni;
6. Bungkutoko Pelatihan Komputer
4. Bantuan Raskin Gratis Pada
Pelatihan Menjahit
Kondisi Darurat;
7. Petoaha Pelatihan Komputer
5. Program Pemberdayaan
Pelatihan Menjahit
Masyarakat Kelurahan
8. Sambuli Budidaya Rumput Laut
(P2MK);
Pelatihan Komputer

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 19

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
9. Tondonggeu Kursus menjahit 6. Program Pelayanan
10. Gunung jati Pelatihan komputer Kesehatan Dasar Gratis

Pelatihan Menjahit bagi Seluruh Masyarakat

11. Jati Mekar Pelatihan komputer Kota Kendari Melalui

Pelatihan Menjahit Jamkesda;

12. Kampung Salo Pelatihan Mengemudi 7. Program Penanggulangan


Kemiskinan Perkotaan
Pelatihan Menjahit
(P2KP);
13. Kandai Pelatihan Komputer
8. Subsidi Pemasangan Daya
Pelatihan Menjahit
Listrik Gratis Bagi MBR;
14. Kendari Caddi Pelatihan Komputer
9. Sertifikasi Tanah bagi MBR;
Pelatihan Mengemudi
10. Subsidi Pemasangan
15. Mangga Dua Pelatihan Menjahit
Jaringan Air Bersih Bagi
16. Mata Pelatihan Komputer
MBR;
Pelatihan Menjahit
11. IMB Gratis untuk RSS bagi
17. Benu-benua Pelatihan Komputer
MBR;
Pengadaan Sim mobil 12. Pelatihan dan Sertifikasi
18. Dapu-dapura Pelatihan Komputer Keterampilan Tenaga
Pelatihan Mengemudi Kerja (Tukang Kayu,
19. Sanua Program Aksara Paket C Bangunan, Home Industri,
Pencerdasan Paket C Dll);
20. Kadia Pelatihan Musik Bambu 13. Akte Kelahiran Gratis Bagi
Taman Bacaan MBR;

21. Bonggoeya Kursus Membuat Kue 14. Biaya Pemakaman Gratis

22. Lapulu Program Kejar Paket C Bagi MBR;

23. Puuwatu Program Paket C


24. Labibia Kursus Komputer
Kursus menjahit

c. Permasalahan dan Tantangan


Dalam kegiatan penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa
permasalahan dan tantangan yang dihadapi, antara lain :
a. Penataan Lingkungan Permukiman
 Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana sistem proteksi kebakaran;
 Belum siapnya landasan hukum dan landasan operasional berupa RTBL
untuk lebih melibatkan Pemerintah daerah dan swasta dalam penyiapan
infrastruktur guna pengembangan lingkungan permukiman;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 20

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 Menurunnya fungsi kawasan dan terjadi degradasi kawasan kegiatan
ekonomi utama kota, kawasan tradisional bersejarah serta heritage;
 Masih rendahnya dukungan pemda dalam pembangunan lingkungan
permukiman yang diindikasikan dengan masih kecilnya alokasi anggaran
daerah untuk peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan
SPM.
b. Penyelenggaraan bangunan Gedung dan Rumah Negara
 Masih adanya kelembagaan bangunan gedung yang belum berfungsi efektif
dan efisien dalam pengelolaan Bangunan dan Rumah Negara;
 Masih kurangnya perda bangunan gedung untuk kota Metropolitan, besar,
sedang, kecil di seluruh Indonesia;
 Meningkatnya kebutuhan NSPM terutama yang berkaitan dengan
pengelolaan dan penyelenggaraan bangunan gedung (keselamatan,
kenyamanan dan kemudahan);
 Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan
Bangunan gedung termasuk daerah-daerah rawan bencana;
 Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak berfungsi dan
kurang mendapat perhatian;
 Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah serta
rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan;
 Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum memenuhi persyaratan
keselamatan, keamanan dan kenyamanan;
 Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang tertib dan
efisien;
 Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan dengan baik.
c. Penyelenggaraan Sistem Terpadu Ruang Terbuka Hijau
 Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana lingkungan hijau terbuka,
sarana olahraga.
d. Kapasitas Kelembagaan Daerah
 Masih terbatasnya kesadaran aparatur dan SDM pelaksana dalam
pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung termasuk pengawasan;
 Masih adanya tuntutan reformasi peraturan perundang-undangan dan
peningkatan pelaksanaan otonomi dan desentralisasi;
 Masih perlunya peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan
gedung di daerah dalam fasilitasi penyediaan perangkat pengaturan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 21

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Adapun permasalahan dan tantangan sektor PBL yang ada di Kota Kendari antara
lain :

Tabel 6.13
Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penataan bangunan dan Lingkungan

No. Aspek Permasalahan Tantangan Alternatif Solusi


Penataan yang dihadapi Pengembangan
Bangunan dan
Lingkungan
I. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman
1. Aspek Teknis  Banyaknya drainase  Adanya Perda No. 1  Drainase depan ruko
depan ruko yang tertutup Tahun 2011 tentang jangan seluruhnya
 Jalan lingkungan Peraturan Bangunan ditutup, di beri ruang
permukiman yang rusak gedung di Kota Kendari agar sewaktu-waktu
dapat dibersihkan.
2. Aspek  Masih Rendahnya SDM  Amanat Undang-  Mengikutsertakan staf
Kelembagaan aparatur yang Undang No.28 Tahun aparatur untuk
membidangi persoalan 2002 tentang mengikuti pelatihan
Bangunan Gedung dan
bangunan gedung tentang Penataan
Peraturan Pemerintah
No. 36 Tahun 2005 Lingkungan
tentang Peraturan permukiman.
Pelaksanaan UUBG,
bahwa semua
Bangunan Gedung
harus layak fungsi pada
tahun 2010.
3. Aspek Pembiayaan  Masih rendahnya  Adanya Kebijakan dan  Mengalokasikan
pengalokasian anggaran Strategi nasional anggaran APBN untuk
dari pemerintah untuk pembangunan perkim kegiatan Penataan
kegiatan penataan (KSNPP) yang salah
Lingkungan
lingkungan permukiman. satu sasaranya yaitu
peningkatan kualitas Permukiman.
lingkungan
permukiman
4. Aspek Peran Serta  Belum mantapnya  Adanya Pengetahuan  Dilibatkannya
Masyarakat/Swasta kelembagaan komunitas dan sumber daya yang masyarakat secara
untuk meningkatkan dimiliki masyarakat aktif dalam proses
peran masyarakat dan perencanaan dan
swasta. penetapan prioritas
pembangunan
diwilayahnya.

5. Aspek Lingkungan  Banyaknya rumah –  Komitmen terhadap Perlu di perketat


Permukiman rumah warga yang kesepakatan pemberian ijin untuk
berada di kawasan yang internasional MDGs, membangun rumah,
bukan peruntukan untuk bahwa pada tahun 2015,
agar sesuai dengan
permukiman 200 Kabupaten/Kota
bebas kumuh, dan pada rencana peruntukan
tahun 2020 semua lahan yang diatur
Kabupaten/Kota bebas dalam RTRW.
kumuh.
II. Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
1. Aspek Teknis  Banyaknya Bangunan  Amanat Undang-Undang Perlu didukung oleh
Gedung Negara yang No.28 Tahun 2002 sarana dan prasarana
belum memenuhi tentang Bangunan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 22

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
persyaratan keselamatan, Gedung dan Peraturan jalan yang memadai
keamanan dan Pemerintah No. 36 ke lokasi Bangunan
kenyamanan. Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Gedung.
UUBG, bahwa semua
Bangunan Gedung harus
layak fungsi pada tahun
2010.
2. Aspek  Masih banyaknya aset  Amanat Undang-Undang  Pelatihan Manajemen
Kelembagaaan negara yang tidak No.28 Tahun 2002 Bangunan gedung
teradministrasikan tentang Bangunan dan Aset Negara
dengan baik. Gedung dan Peraturan
untuk meningkatkan
 Penyelenggaran Pemerintah No. 36
Bangunan Gedung dan Tahun 2005 tentang kinerja pengelolaan
Rumah Negara kurang Peraturan Pelaksanaan administrasi negara.
tertib dan efisien. UUBG, bahwa semua
Bangunan Gedung harus
layak fungsi pada tahun
2010.
3. Aspek Pembiayaan  Rendahnya pendapatan  Pelayanan
masyarakat sehingga sulit Pengurusan IMB bagi
untuk mengurus Perijinan masyarakat
bangunan.
berpenghasilan
rendah di mudahkan.

4. Aspek Peran Serta  Belum mantapnya  Pelatihan bagi


Masy/Swasta kelembagaan komunitas masyarakat tentang
untuk meningkatkan bagaimana sebaiknya
peran masyarakat.
membangun
bangunan Gedung
yang memenuhi
persyaratan
keamanan dan
keselamatan.
5. Aspek Lingkungan  Kurang ditegakkannya Ada sekitar 21.719 jiwa  Penciptaan
Permukiman keseimbangan tata
aturan keselamatan, penduduk miskin yang ada
guna lahan yang
keamanan dan di Kota Kendari.
berorientasi pada
kenyamanan Bangunan pemakai bangunan
Gedung termasuk pada dan ramah pejalan
kaki;
daerah-daerah rawan
 setiap bangunan
bencana. gedung yang
didirikan tidak
boleh melebihi
ketentuan
maksimal
kepadatan dan
ketinggian yang
ditetapkan dalam
RTRW
Kota/Kabupaten,
RGTRKP dan RTBL.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 23

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
III. Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
1. Aspek Teknis
2. Aspek  Tidak dilibatkannya  Adanya Perpres No. 15  Pembentukan
Kelembagaaan komunitas dalam Tahun 2010 tentang organisasi bagi
pengambilan keputusan percepatan masyarakat miskin
pada rapat-rapat.
Penanggulangan sesuai jenis usahanya.
Kemiskinan  Dilibatkan komunitas
masyarakat pada
pertemuan-
pertemuan yang
membahas persoalan
orang miskin.
3. Aspek Pembiayaan  Rendahnya pendapatan  Adanya hak atas  Memberikan bantuan
masyarakat miskin untuk perlindungan dan modal usaha atau
memenuhi kebutuhan pemenuhan kesempatan pembiayaan dalam
hidup keluarganya berusaha dan bekerja, skala mikro.
dan SDA.  Menigkatkan
keterampilan dan
manajemen usaha.
4. Aspek Peran Serta  Belum dilibatkannya  Adanya hak bagi setiap  Dilibatkan komunitas
Masy/Swasta masyarakat secara aktif warga negara untuk masyarakat pada
dalam proses berkumpul, pertemuan-
perencanaan dan
mengeluarkan pendapat pertemuan yang
penetapan prioritas
pembangunan yang membahas membahas persoalan
diwilayahnya. persoalan orang miskin. orang miskin.

5. Aspek Lingkungan  Kurangnya partisipasi  Adanya kawasan – Pengalokasian program


Permukiman masyarakat untuk turut kawasan kumuh di Kota fisik berbasis pada
serta bekerja Kendari yang perlu komunitas masyarakat
membersihkan dan dibenahi.
menjaga lingkungan
permukimannya

6.1.2.3. Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan

A. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman


Kebutuhan Program dan Kegiatan untuk sektor PBL Kota Kendari mengacu pada
lingkup tugas DJCK untuk sektor PBL yang dinyatakan pada Permen PU No. 8
Tahun 2010, antara lain yaitu :
a. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman
Dengan kegiatan yang terkait adalah penyusunan Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK),
pembangunan prasarana dan sarana lingkungan permukiman tradisonal dan
bersejarah, pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Pemenuhan
ruang Terbuka Hijau (RTH) di perkotaan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 24

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 RTBL ( Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan )


RTBL berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan didefinisikan sebagai panduan
rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk
mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan,
serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan,
rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan
pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan
pengembangan lingkungan/kawasan. Materi pokok dalam Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan meliputi :
 Program bangunan dan lingkungan;
 Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
 Rencana Investasi;
 Ketentuan pengendalian Rencana;
 Pedoman pengendalian pelaksanaan.
 RISPK atau Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran
RISPK atau rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran seperti yang dinyatakan
dalam permen PU No. 26 tahun 2008 tentang persyaratan Teknis Sistem
Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan lingkungan, bahwa sistem
Proteksi Kebakaran pada bangunan Gedung dan Lingkungan adalah sistem
yang terdiri atas peralatan, kelengkapan dan sarana, baik yang terpasang
maupun yang terbangun pada bangunan yang digunakan baik untuk tujuan
sistem proteksi aktif, sistem proteksi pasif maupun cara-cara pengelolaan
dalam rangka melindungi bangunan dan lingkungannya terhadap bahaya
kebakaran.
Penyelenggaraan sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan
lingkungan meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi,
serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran sistem proteksi
kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungannya.
 Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional/bersejarah
Pendekatan yang dilakukan dalam melaksanakan Penataan Lingkungan
Permukiman Tradisional adalah :
1. Koordinasi dan sinkronisasi dengan Pemerintah Daerah;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 25

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
2. Pendekatan tridaya sebagai upaya pemberdayaan terhadap aspek
manusia, lingkungan dan kegiatan ekonomi masyarakat setempat;
3. Azas “ berkelanjutan” sebagai salah satu pertimbangan penting untuk
menjamin kelangsungan kegiatan;
4. Rembug warga dalam upaya mengali sebanyak mungkin aspirasi
masyarakat, selain itu juga melakukan pelatihan keterampilan teknis
dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
 Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Analisa kebutuhan Program dan Kegiatan juga mengacu pada Permen PU No.
14 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang. Khusus untuk sektor PBL, SPM juga terkait dengan SPM
penataan Ruang dikarenakan kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman
yang salah satunya melakukan pengelolaan kebutuhan Ruang Terbuka Hijau
(RTH) di Perkotaan. Standar SPM terkait dengan sektor PBL yang dijadikan
acuan bagi Kota Kendari untuk menyusun kebutuhan akan sektor Penataan
Bangunan dan Lingkungan sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 6. 14
SPM Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

No Jenis Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal Waktu Keterangan


Pencapaian
VI. Penataan Izin 15. Terlayaninya 100% 2014 Dinas yang
bangunan Mendirikan masyarakat dalam membidangi
dan Bangunan pengurusan IMB di Perijinan
Lingkungan (IMB) Kab/Kota. (IMB)
Harga 16. Tersedianya 100% 2014 Dinas Yang
Standar pedoman Harga membidangi
Bangunan Standar Bangunan
Gedung Pekerjaan
Gedung Negara di
Negara
Kabupaten/Kota. Umum.
(HSBGN)
VIII. Penataan Penyediaan 23. Tersedianya luasan 100% 2014 Dinas/SKPD
Ruang Ruang RTH publik sebesar yang
Terbuka Hijau 20% dari luas membidangi
(RTH) Publik wilayah Penataan
kota/Kawasan Ruang
Perkotaan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 26

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
B. Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
Kegiatan penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara meliputi :
1. Menguraikan kondisi bangunan gedung negara yang belum memenuhi
persyaratan keandalan yang mencakup (keselamatan, kenyamanan dan
kemudahan);
2. Menguraikan kondisi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara;
3. Menguraikan aset negara dari segi administrasi pemeliharaan.

C. Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan


Kemiskinan
Program yang mencakup pemberdayaan komunitas dalam penanggulangan
kemiskinan adalah PNPM Mandiri, yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan P2KP
(Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan). P2KP merupakan program
pemerintah yang secara subtansi berupaya menanggulagi kemiskinan melalui
pemberdayaan masyarakat dan pelaku pembangunan lokal lainnya, termasuk
Pemerintah Daerah dan kelompok peduli setempat.
Adapun kebutuhan sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kota Kendari
untuk jangka waktu 5 tahun ke depan dengan mengacu pada program dan
capaian Renstra Nasional dan RPJMD Kota Kendari serta Renstra SKPD
sebagaimana tergambarkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 6. 15
Kebutuhan Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

No. Uraian Satuan Kebutuhan K

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun et


2015 2016 2017 2018 2019
I Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman
1. Ruang Terbuka Hijau (RTH) M2 443,85 443,85 443,85 443,85 443,85
2. Ruang Terbuka M2 - - - - -
3. PSD Unit - - - - -
4. PS Lingkungan Unit - - - - -
5. HSBGN Laporan 100% 100% 100% 100% 100%
6. Pelatihan Teknis Tenaga Laporan
- - - - -
Pendata HSBGN
II Kegiatan Penyelenggaraan bangunan Gedung dan Rumah Negara
1. Bangunan fungsi hunian Unit 2109 2109 2109 2109 2109
2. Bangunan fungsi Keagamaan Unit 42 84 126 168 210
3. Bangunan fungsi Usaha Unit 9 18 27 36 45

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 27

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
4. Bangunan fungsi sosbud Unit 28 56 84 112 140
III Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
1. PNPM
2. Program Persaudaraan Madani
3. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ya ya ya ya ya
4. Peningkatan Program Bedah rumah ya ya ya ya ya
5. Bantuan Raskin gratis pada kondisi ya ya ya ya ya
darurat
6. P2MK ya ya ya ya ya
D Program Pelayanan Kesehatan dasar ya ya ya ya ya
gratis melalui jamkesda
8. Program Penanggulangan Kemiskinan ya ya ya ya ya
Perkotaan (P2KP)
9. Subsidi Pemasangan Daya Listrik Gratis ya ya ya ya ya
Bagi MBR
10. Sertifikasi Tanah Bagi MBR ya ya ya ya ya
11. Subsidi Pemasangan Jaringan Air bersih ya ya ya ya ya
bagi MBR
12. IMB Gratis untuk RSS bagi MBR ya ya ya ya ya
13. Pelatihan dan sertifikasi Keterampilan ya ya ya ya ya
Tenaga Kerja
14. Akte Kelahiran Gratis Bagi MBR ya ya ya ya ya
15. Biaya Pemakaman Gratis bagi MBR ya ya ya ya ya

6.1.2.4. Program dan Kriteria Kesiapan Sektor Penataan Bangunan dan


Lingkungan

Untuk mendukung program dan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan di


Kota Kendari, kriteria kesiapan daerah yang sudah ada dan yang akan
dilaksanakan meliputi :
1. Dokumen masterplan RTRW Kota Kendari 2010 – 2030;
2. Perda Bangunan Gedung Tahun 2009
3. Dokumen Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tahun 2012;
4. Dokumen Program Kota Hijau (Green City);
5. Dokumen Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK) Kota Kendari
Tahun 2011;
6. Dokumen RDTR kawasan Perkotaan BWK VI Baruga Kota Kendari Tahun
2005 - 2014;
7. RDTRP BWK III Kota Lama – Kota Kendari Tahun 2005 – 2015;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 28

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
8. Dokumen RDTR Kawasan Strategis Kota Kendari Tahun Anggaran 2014 (APBD
PROPINSI SULTRA)
9. RDTR DAN ZONASI Kawasan Strategis CBD Teluk Kendari Tahun 2014 (APBD)
10. RTBL kawasan Pelabuhan Pulau Bungkutoko Kota Kendari Tahun Anggaran
2014,
11. RTBL Kawasan Teluk Kendari, Pusat Kota Kecamatan Mandonga Kendari
Tahun Anggaran 2014

6.1.2.5. Usulan Program dan Kegiatan PBL

Tabel 6.16
Tabel Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Penataan Bangunan dan
Lingkungan Kota Kendari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 29

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
OUTPUT SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,- TAHUN

N INDIKATOR OUTPUT LOK VO SATU APBN 2 2 2 2 2


O ASI L. AN APBD APBD MASYA SWAS 0 0 0 0 0
CSR
Rp. PROV. KOTA RAKAT TA 1 1 1 1 1
RINCIAN PLN 5 6 7 8 9
MURNI
PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENYELENGGARAAN DALAM PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN TERMASUK PENGELOLAAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA

BANGUNAN GEDUNG DAN FASILITASNYA

1. SARANA DAN PRASARANA REVITALISASI KAWASAN

Pembangunan Fisik
Kws. Kendari
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Beach-
1 Kawas 5.000.000 - - 500.000 √
Kawasan Kendari Beach - Pantai Mayaria (Lanjt.) Pantai
an
Mayaria
Kws. Kali
Kadia -
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi
Sungai
Kawasan Kali Kadia - Sungai Wanggu - Ex MTQ - 1 Kawas 5.000.000 - - 500.000 √
Wanggu - Ex
Ktr Walikota (Lanjt.) an
MTQ - Ktr
Walikota
Kws.
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Kendari
1 Kawas 4.000.000 - - 400.000 √
Kawasan Kendari Beach - RSU Abunawas (Lanjt.) Beach - RSU
an
Abunawas
Kws.
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi
UNSULTRA -
Kawasan UNSULTRA - STAIN - Benu-benua 1 Kawas 3.500.000 - - 350.000 √
STAIN -
(Lanjt.) an
Benu-benua
Kws.
UNHALU
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi
Kemaraya -
Kawasan UNHALU Kemaraya - Kompleks KONI -
Kompleks 1 Kawas 4.000.000 - - 400.000 √
Gerbang Kota (Lanjt.)
KONI - an
Gerbang
Kota
Kws. Lapulu
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi -
1 Kawas 3.500.000 - - 350.000 √
Kawasan Lapulu - Bungkutoko - Nambo (Lanjt.) Bungkutoko
an
- Nambo

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 30

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Kws. Kendari
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Beach-
1 Kawas 5.000.000 - - 500.000 √
Kawasan Kendari Beach - Pantai Mayaria (Lanjt.) Pantai
an
Mayaria
Kws. Kali
Kadia -
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi
Sungai
Kawasan Kali Kadia - Sungai Wanggu - Ex MTQ - 1 Kawas 5.000.000 - - 500.000 √
Wanggu - Ex
Ktr Walikota (Lanjt.) an
MTQ - Ktr
Walikota
Kws.
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Kendari
1 Kawas 4.000.000 - - 400.000 √
Kawasan Kendari Beach - RSU Abunawas (Lanjt.) Beach - RSU
an
Abunawas
Kws.
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi
UNSULTRA -
Kawasan UNSULTRA - STAIN - Benu-benua 1 Kawas 3.500.000 - - 350.000 √
STAIN -
(Lanjt.) an
Benu-benua
Kws.
UNHALU
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Kemaraya -
Kawasan UNHALU Kemaraya - Kompleks KONI - Kompleks 1 Kawas 4.000.000 - - 400.000 √
Gerbang Kota (Lanjt.) KONI - an
Gerbang
Kota
Kws. Lapulu
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi -
1 Kawas 3.500.000 - - 350.000 √
Kawasan Lapulu - Bungkutoko - Nambo (Lanjt.) Bungkutoko
an
- Nambo
Kws. Kendari
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Beach-
1 Kawas - - √
Kawasan Kendari Beach - Pantai Mayaria (Lanjt.) Pantai
an
Mayaria
Kws. Kali
Kadia -
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi
Sungai
Kawasan Kali Kadia - Sungai Wanggu - Ex MTQ - 1 Kawas 5.000.000 - - 500.000 √
Wanggu - Ex
Ktr Walikota (Lanjt.) an
MTQ - Ktr
Walikota
Kws.
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Kendari
1 Kawas 4.000.000 - - 400.000 √
Kawasan Kendari Beach - RSU Abunawas (Lanjt.) Beach - RSU
an
Abunawas

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 31

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Kws.
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi
UNSULTRA -
Kawasan UNSULTRA - STAIN - Benu-benua 1 Kawas 3.000.000 - - 300.000 √
STAIN -
(Lanjt.) an
Benu-benua
Kws.
UNHALU
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Kemaraya -
Kawasan UNHALU Kemaraya - Kompleks KONI - Kompleks 1 Kawas 3.000.000 - - 300.000 √
Gerbang Kota (Lanjt.) KONI - an
Gerbang
Kota
Kws. Lapulu
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi -
1 Kawas 3.000.000 - - 300.000 √
Kawasan Lapulu - Bungkutoko - Nambo (Lanjt.) Bungkutoko
an
- Nambo
2. SARANA DAN PRASARANA PENATAAN RTH

Pembangunan Fisik RTH

Penataan Bangunan Kawasan Hijau Kota Kota Kendari 1 Kawas 6.000.000 - - 600.000 - - - √ - - - -
an
Rencana Tindak Penataan Ruang Terbuka Hijau Kaw. Kali
1 Kawas 1.000.000 - - 100.000 - - - - √ - - -
(RTH). Lanj. kadia
an
Rencana Tindak Penataan (Ruang Terbuka Hijau) Kaw. RSU
1 Kawas 1.000.000 - - 100.000 - - - - - √ - -
RTH Lanj. Abunawas
an
Kaw.
Rencana Tindak Penataan (Ruang Terbuka Hijau)
Kampus 1 Kawas 1.000.000 - - 100.000 - - - - - - √ -
RTH Lanj.
UNSULTRA an
5. KESWADAYAAN MASYARAKAT
Kota Kelura
BLM Reguler 64 8.360.000 836.000 - - - √ - - - -
Kendari han

TOTAL 76.250.000 7.550.000 -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 32

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
6.1.3. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman dan
Penataan Bangunan

A. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman


Setelah dilakukan tahapan analisis Kebutuhan untuk mengisi kesenjangan
antara kondisi eksisting dengan kebutuhan maka perlu disusun usulan
program dan kegiatan untuk jangka waktu lima tahun berdasarkan
prioritasnya seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 6.17
Usulan dan Prioritas Program Infrastruktur Permukiman Kota Kendari
untuk 5 Tahun

No. Kegiatan Volume Satuan Biaya Lokasi


(Rp)
1 Pengawasan dan Evaluasi Bidang  1  Lap  300.000  Kota Kendari 
Pengembangan Kawasan 
Permukiman 
Pengawasan dan Evaluasi Bidang  1  Lap  300.000  Kota Kendari 
2 Pengembangan Kawasan 
Permukiman 
Pembangunan Infrastruktur  18,25  Ha  6.000.000  Kws. 
3 Permukiman Kumuh Kws.  Punggolaka 
Punggolaka Kota Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  8,00  Ha  8.000.000  Kws. Kampung 
4 Permukiman Kumuh Kws.  Salo 
Kampung Salo Kota Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  22,50  Ha  22.500.000  Kws. Kadia 
5 Permukiman Kumuh Kws. Kadia 
Kota Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  5,00  Ha  5.000.000  Kws. Sambuli 
6 Permukiman Kumuh Kws. 
Sambuli Kota Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  23,00  Ha  23.000.000  Kws. 
7 Permukiman Kumuh Kws.  Mandonga 
Mandonga Kota Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  22,50  Ha  22.500.000  Kws. Tipulu 
8 Permukiman Kumuh Kws. Tipulu 
Kota Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  4,00  Ha  4.000.000  Kws. Puuwatu 
9 Permukiman Kumuh Kws. 
Puuwatu Kota Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  17,50  Ha  17.500.000  Kws. Bende 
10 Permukiman Kumuh Kws. Bende 
Kota Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  5,50  Ha  5.500.000  Kws. Talia 
11 Permukiman Kumuh Kws. Talia 
Kota Kendari 
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 33 
 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
12 Pembangunan Infrastruktur  2,00  Ha  2.000.000  Kws. Labibia 
Permukiman Kumuh Kws. Labibia 
Kota Kendari 
13 Pembangunan Infrastruktur  5,00  Ha  5.000.000  Kws. Lalodati 
Permukiman Kumuh Kws. Lalodati 
Kota Kendari 
14 Pembangunan Infrastruktur  9,50  Ha  9.500.000  Kws. Lalolara 
Permukiman Kumuh Kws. Lalolara 
Kota Kendari 
15 Pembangunan Infrastruktur  5,00  Ha  5.000.000  Kws. Puday 
Permukiman Kumuh Kws. Puday 
Kota Kendari 
16 Pembangunan Infrastruktur  6,00  Ha  6.000.000  Kws. 
Permukiman Kumuh Kws.  Kessilampe 
Kessilampe Kota Kendari 
17 Pembangunan Infrastruktur  5,00  Ha  5.000.000  Kws. Kendari 
Permukiman Kumuh Kws. Kendari  Caddi 
Caddi Kota Kendari 
18 Pembangunan Infrastruktur  5,50  Ha  5.500.000  Kws. Kambu 
Permukiman Kumuh Kws. Kambu 
Kota Kendari 

a. Usulan Pembiayaan Pembangunan Permukiman

Pembiayaan usulan program terdiri-dari pembiayaan dari Pemerintah Pusat,


Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, Swadaya masyarakat, dan pihak swasta
serta CSR. Dana dari Pemerintah Kota merupakan dana pendamping atau dana
sharing yang diwajibkan oleh Pemerintah Pusat.

Adapun secara detail sumber pendanaan program kegiatan/proyek


pengembangan permukiman dapat dilihat pada Matriks Rencana Program
investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota
Kendari Tahun 2015 – 2019 bidang Pengembangan Permukiman. Berikut ini
disajikan pembiayaan Program pengembangan permukiman menurut sumber
pembiayaannya. Seperti terlihat pada tabel dibawah ini.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 34 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Tabel 6.18
Usulan pembiayaan proyek

APBN Swasta CSR Total


No. Kegiatan APBD APBD Kota (Rp) Masyarakat
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Prov. (Rp)
  
(Rp)
Pengawasan dan Evaluasi  300.000    300.000 
1. Bidang Pengembangan  - - - -
Kawasan Permukiman 
2. Pengawasan dan Evaluasi  300.000    300.000 
Bidang Pengembangan  - - - -
Kawasan Permukiman 
3. Pembangunan Infrastruktur  6.000.000  1.200.000  7.200.000 
Permukiman Kumuh Kws.  - - - -
Punggolaka Kota Kendari 
4. Pembangunan Infrastruktur  8.000.000  - 1.600.000  - - - 9.600.000 
Permukiman Kumuh Kws. 
Kampung Salo Kota Kendari 
5. Pembangunan Infrastruktur  22.500.000  - 4.500.000  - - - 27.000.000 
Permukiman Kumuh Kws. Kadia 
Kota Kendari 
6. Pembangunan Infrastruktur  5.000.000  - 1.000.000  - - - 6.000.000 
Permukiman Kumuh Kws. 
Sambuli Kota Kendari 
7. Pembangunan Infrastruktur  23.000.000  - 4.600.000  - - - 27.600.000 
Permukiman Kumuh Kws. 
Mandonga Kota Kendari 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 35 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
8. Pembangunan Infrastruktur  22.500.000  - 4.500.000  - - - 27.000.000 
Permukiman Kumuh Kws. 
Tipulu Kota Kendari 
9. Pembangunan Infrastruktur  4.000.000  - 800.000  - - - 4.800.000 
Permukiman Kumuh Kws. 
Puuwatu Kota Kendari 
10. Pembangunan Infrastruktur  17.500.000  3.500.000  21.000.000 
Permukiman Kumuh Kws.  - - - -
Bende Kota Kendari 
12. Pembangunan Infrastruktur  5.500.000  - 1.100.000  - - - 6.600.000 
Permukiman Kumuh Kws. Talia 
Kota Kendari 
15. Pembangunan Infrastruktur  2.000.000  - 400.000  - - - 2.400.000 
Permukiman Kumuh Kws. 
Labibia Kota Kendari 
16. Pembangunan Infrastruktur  5.000.000  - 1.000.000  - - - 6.000.000 
Permukiman Kumuh Kws. 
Lalodati Kota Kendari 
17. Pembangunan Infrastruktur  9.500.000  - 1.900.000  - - - 11.400.000 
Permukiman Kumuh Kws. 
Lalolara Kota Kendari 
18. Pembangunan Infrastruktur  5.000.000  - 1.000.000  - - - 6.000.000 
Permukiman Kumuh Kws. 
Puday Kota Kendari 
19. Pembangunan Infrastruktur  6.000.000  - 1.200.000  - - - 7.200.000 
Permukiman Kumuh Kws. 
Kessilampe Kota Kendari 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 36 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
20. Pembangunan Infrastruktur  5.000.000  - - - - - 6.000.000 
Permukiman Kumuh Kws. 
Kendari Caddi Kota Kendari 
21. Pembangunan Infrastruktur  5.500.000  - - - - - 6.600.000 
Permukiman Kumuh Kws. 
Kambu Kota Kendari 
171.100.000 34.100.000 205.200.000

Tabel 6.19 :
Usulan Prioritas Kegiatan dan Pembiayaan Pengembangan Permukiman Kota Kendari
No Output Sumber Dana x Rp. 1000 Tahun
Indikator Output APBN APBD APBD Kota Masy Swa CS 2016 2017 2018 2019 2020
Lokasi Satua
Vol Prov sta R
n
Rincian Murni PHL
N
1. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan
1,1 Infrastruktur kawasan Permukiman Kumuh
Pengawasan dan Evaluasi Bidang  Kota  1  Lap  300.000  - -  
- - - √ - - -
Pengembangan Kawasan Permukiman  Kendari 
Pengawasan dan Evaluasi Bidang  Kota  1  Lap  300.000  - -  
- - - √ - -
Pengembangan Kawasan Permukiman  Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws.  18,2 Ha  6.000.000   1.200.000  
Permukiman Kumuh Kws. Punggolaka  Punggolaka  5  - - - - - √ - - -
Kota Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws.  8,00  Ha  8.000.000  - -  1.600.000  
Permukiman Kumuh Kws. Kampung  Kampung  - - - √ - - -
Salo Kota Kendari  Salo 
Pembangunan Infrastruktur  Kws. Kadia  22,5 Ha  22.500.00 - -  4.500.000   - - - √ - - -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 37 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Permukiman Kumuh Kws. Kadia Kota  0  0 
Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws.  5,00  Ha  5.000.000  - -  1.000.000  
Permukiman Kumuh Kws. Sambuli Kota  Sambuli  - - - - √ - - -
Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws.  23,0 Ha  23.000.00 - -  4.600.000  
Permukiman Kumuh Kws. Mandonga  Mandonga  0  0  - - - - √ - - -
Kota Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws. Tipulu  22,5 Ha  22.500.00 - -  4.500.000  
Permukiman Kumuh Kws. Tipulu Kota  0  0  - - - - - √ - -
Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws.  4,00  Ha  4.000.000  - -  800.000  
Permukiman Kumuh Kws. Puuwatu  Puuwatu  - - - - - √ - -
Kota Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws. Bende  17,5 Ha  17.500.00 - -  3.500.000  
Permukiman Kumuh Kws. Bende Kota  0  0  - - - - - √ - -
Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws. Talia  5,50  Ha  5.500.000  - -  1.100.000  
Permukiman Kumuh Kws. Talia Kota  - - - - - √ - -
Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws.  2,00  Ha  2.000.000   400.000  
Permukiman Kumuh Kws. Labibia Kota  Labibia  - - - - - - - - √ -
Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws.  5,00  Ha  5.000.000   1.000.000  
Permukiman Kumuh Kws. Lalodati Kota  Lalodati  - - - - - - √ -
Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws.  9,50  Ha  9.500.000   1.900.000  
- - - - - - √ -
Permukiman Kumuh Kws. Lalolara Kota  Lalolara 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 38 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws. Puday  5,00  Ha  5.000.000   1.000.000  
Permukiman Kumuh Kws. Puday Kota  - - - - - - √ -
Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws.  6,00  Ha  6.000.000   1.200.000  
Permukiman Kumuh Kws. Kessilampe  Kessilampe  - - - - - - - √
Kota Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws.  5,00  Ha  5.000.000   1.000.000  
Permukiman Kumuh Kws. Kendari  Kendari  - - - - - - - √
Caddi Kota Kendari  Caddi 
Pembangunan Infrastruktur  Kws.  5,50  Ha  5.500.000   1.100.000  
Permukiman Kumuh Kws. Kambu Kota  Kambu  - - - - - - - √
Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws. Lapulu  6,50  Ha  6.500.000  1.300.000  - - - - - - - √
Permukiman Kumuh Kws.Lapulu Kota 
Kendari 
Pembangunan Infrastruktur  Kws. Kandai  12,0 Ha  12.000.000  2.400.000  - - - - - - - √
Permukiman Kumuh Kws. Kandai Kota  0 
Kendari 
171.100.000 34.100.000

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 39 


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 
B. Usulan Program dan Kegiatan PBL
Untuk usulan program dan kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan di
Kota Kendari akan dirangkum dalam tabel di bawah ini :

Tabel 6.20
Tabel Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Penataan Bangunan dan
Lingkungan Kota Kendari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 40 

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
OUTPUT SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,- TAHUN
 
N INDIKATOR OUTPUT LOK VO SATU APBN 2 2 2 2 2
O ASI L. AN APBD APBD MASYA SWAS 0 0 0 0 0
CSR
Rp. PROV. KOTA RAKAT TA 1 1 1 1 2
RINCIAN PLN 6 7 8 9 0
MURNI
PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENYELENGGARAAN DALAM PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN TERMASUK PENGELOLAAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA

BANGUNAN GEDUNG DAN FASILITASNYA

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN BANGUNAN


1.
GEDUNG
Pembinaan Ruang Terbuka Hijau

Bimbingan Pendampingan Penyusunan RAKH Kota Kendari 1 Lap. 350.000 - - √

Pembinaan Penataan Kawasan

Kws. Abeli 2 lap. 1.000.000


Bungkutoko,
Kec.
Penyusunan Desain dan DED Kawasan Strategis
Mandonga, - - √
Nasional
Teluk
Kendari Kota
Kendari

2. PENYELENGGARAAN PENATAAN BANGUNAN

Penataan Bangunan Kawasan Strategis Nasional


Kawasan Hijau

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 41 

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 
Kws. 1 Kws. 7.000.000
Penataan Bangunan Kawasan Strategis Nasional Mandonga-
- - 1.400.000 √
Kawasan Hijau Bungkutoko
Kota kendari

Penataan Bangunan Kawasan Hijau

Pembangunan PSD Penataan Bangunan Kawasan Kota Kendari Ha 5.000.000 1.000.000


Hijau Kawasan Kendari Beach - Pantai Mayaria
- - √
(lanjt)

Pembangunan PSD Penataan Bangunan Kawasan Kota Kendari Ha 5.000.000 1.000.000


Hijau Kawasan Kali Kadia - Sungai Wanggu -
- - √
Ex.MTQ - Ktr Walikota (lanjt)

Pembangunan PSD Penataan Bangunan Kawasan Kota Kendari Ha 4.000.000 800.000


Hijau Kawasan Kendari Beach - RSU Abunawas
- - √
(lanjt)

Pembangunan PSD Penataan Bangunan Kawasan Kota Kendari Ha 3.500.000 700.000


Hijau Kawasan UNSULTRA - STAIN - Benu-benua
- - √
(lanjt)

Kota Kendari 4 Ha 1.500.000 300.000


Pembangunan PSD Penataan Bangunan Kawasan
- - √
Hijau Kawasan Hutan Baruga

3. Penyelenggaraan Penataan Bangunan Kawasan Khusus

Penataan RTH

Penataan Bangunan Skala Besar/ Penataan RTH Kws. 1 6.000.000


Wanggu Kab./k
- - 1.200.000 √
Kota Kendari ota

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 42 

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 
Penataan Taman Median Bungkutoko Kec. Abeli 627 Ha 300.000
2,95
- - √

Penataan Taman TPA Puuwatu Kec. 8 Ha 200.000


Puuwatu
- - √

Penataan Taman Median BTS Kota Baruga Kec. Baruga 400 Ha 200.000
0
- - √

Pemeliharaan Taman Kota Ktr Walikota 4 Ha 250.000


Penataan Taman Median Jln. 500 Ha 200.000


Madusila, 0

Kec. Poasia

Pengadaan Mobil Penyiram Tanaman Kota Kendari 2 Unit 1.000.000


Pengadaan Mobil Pemangkas Pohon Kota Kendari 1 Unit 500.000


Penataan Kota Hijau

P2KH/Penataan Kota Hijau Kota Kendari Ha 5.000.000 1.000.000


P2KH/Penataan Kota Hijau Kota Kendari Ha 5.000.000 1.000.000


RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 43 

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 
P2KH/Penataan Kota Hijau Kota Kendari Ha 5.000.000 1.000.000

P2KH/Penataan Kota Hijau Kota Kendari Ha 5.000.000 1.000.000


TOTAL 56.000.000 10.400.000


-

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 44 

 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

6.2. Sistem Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Sanitasi)


6.2.1. Sistem Penyediaan Air Minum
6.2.1.1. Arahan Kebijakan dan Lingkungan Kegiatan
6.2.1.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan
a. Isu Strategis Pengembangan SPAM
Beberapa Isu-isu/permasalahan yang ada yang dihadapi oleh PDAM Tirta Anoa
Kota Kendari, terutama dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dan pelayanan
kepada pelanggan disebabkan karena hal – hal sebagai berikut :
Tabel 6.21
Isu/Permasalahan Yang Ada

No. Sub-Sistem/Komponen Permasalahan

1 Sub-Sistem Intake Pohara

a Intake Pohara - Daya listrik dari PLN =.........


- Kebutuhan daya listrik = ............
- 1 buah Pompa cadangan rusak, jenis centrfugal
kapasitas Q = 200 lt/det ; H = 80 m
b Pompa, Capasitor Bank dan - Capasitor Bank yang dibutuhkan
Genset di Intake Pohara - Genset cadangan
- Genset utama dalam keadaan rusak
c Pipa Transmisi - Pipa transmisi yang belum seusai kebutuhan pelanggan

d Pompa Booster Puwatu - Pipa out let tidak terdapat meter air induk

WTP/IPA. Punggolaka - Meter air induk elektrik pencatatannya tidak akurat

Reservoir Punggolaka - Total kapasitas produksi air ....

Pompa Booster Kendari - Tidak terdapat meter air induk


Beach - Tidak ada alat peredam Water Hammer.
- Pompa selalu membutuhkan air pancingan

Pompa Booster Wua-wua - Pada pipa out let tidak terdapat meter air induk
- Belum terdapat alat peredam Water Hammer
- Pompa selalu membutuhkan air pancingan
Pompa Booster Andounohu - Tidak terdapat meter air induk
- Belum terdapat alat peredam Water Hammer
- Pompa selalu membutuhkan air pancingan
Pipa Distribusi - Belum ada pipa in-let dan out-let
- Tidak tersedia pompa cadangan
- Masih banyak jalur pipa yang belum tersambung

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 45


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

No. Sub-Sistem/Komponen Permasalahan

2 Sub-Sistem Intake Gunung Jati

Intake Gunung Jati - Debit air baku menjadi kecil


- Adanya intake yang dibangun oleh LSM. Sintesa

Pipa Transmisi - Akibat adanya rencana pembuatan intake baru, maka


diperlukan pemasangan pipa transmisi baru
Bak Saringan Pasir Lambat - Tidak berfungsi optimal karena kurang perawatan

Reservoar Gunung Jati - Tidak ada permasalahan

Pipa Distribusi - Tidak ada permasalahan

3 Sub-Sistem Intake Anduonohu

Intake Anduonohu - Tidak ada permasalahan

Pipa Transmisi - Tidak ada permasalahan

Pompa - Tidak ada permasalahan

WTP/IPA Andounohu - Masih belum ada WTP/IPA

Reservoar - Tidak ada masalah, hanya karena alasan efisiensi


penggunaan daya listrik PLN, maka Elevated Reservoir
yang ada tidak dioperasikan lagi
4 Sub-Sistem Intake Lepo-lepo

Intake Lepo-Lepo - Tidak ada permasalahan

Pompa - Tidak ada permasalahan

Pipa Transmisi - Tidak ada permasalahan

Reservoir - Tidak ada permasalahan

Pipa Distribusi - Tidak ada permasalahan

Sumber: PDAM Kota Kendari, 2011

b. Kondisi Eksisting Pengembangan SPAM


Sistem penyediaan air minum di Kota Kendari dibedakan atas 2 jenis sistem
jaringan, yaitu :
1. Sistem jaringan Non Perpipaan; dan
2. Sistem jaringan Perpipaan (PDAM)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan kondisi Eksisting
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum non perpipaan di Kota Kendari
secara umum adalah :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 46


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

c. Aspek Teknis
Kondisi system penyediaan air minum non perpipaan untuk parameter-parameter
teknis yang meliputi antara lain :
1. Tingkat Pelayanan.
Sistem penyediaan air minum non perpipaan di Kota Kendari saat ini dilayani
dari berbagai sumber air yang umumnya berasal dari sumur bor dan sumur
gali. sebagai sumber air alternative bagi masyarakat di Kota Kendari tingkat
pelayanan air bersih sudah cukup baik. Khusus masyarakat yg bermukim di
kelurahan Gunung Jati sumber air non perpipaan berasal dari air pegunungan
Tahura Murhum Gunung Nanga-nanga, penyediaan air menggunakan bak
yang berfungsi sebagai tempat menampung, untuk kemudian di salurkan ke
rumah-rumah warga sedangkan warga yang berada di pesisir teluk kendari,
tingkat pelayanan kurang, masih ada yang belum terlayani air bersih hal ini
disebabkan kurangnya sumber mata air sehingga masyarakat mengunakan air
sumur.
2. Kualitas.
Untuk mengetahui kondisi eksisting pada kualitas air baku, perlu adanya
pemeriksaan di laboratorium namun saat ini belum ada hasil penelitian
mengenai kualitas air bersih dari sumber air non perpipaan (potensi air tanah)
atau dari sumur gali dan sumur bor baik yang dikelola oleh masyarakat
maupun perseorangan hal ini akan berpengaruh pada kesehatan masyarakat
yang mengkonsumsi air tersebut.
3. Kuantitas.
Kuantitas sumber air yang di manfaatkan oleh masyarakat baik dari air sumur
bor yang dikelola kelompok masyarakat, perseorangan maupun yang berasal
dari sumur gali yang dikelola masyarakat atau dibangun sendiri, pada saat
sekarang kuantitasnya masih cukup. Untuk sumur bor yang dikelola
perseorangan dengan kapasitas debit air 1 liter/detik, hampir di semua
kecamatan terdapat pemakaian air dari sumur bor yang dikelola
perseorangan. Saat ini sumur bor yang dikelola oleh perseorangan di Kota
Kendari berjumlah 559 buah dengan perkiraan mampu melayani 14.068 jiwa.
Sumur Bor yang dikelola kelompok swadaya masyarakat (KSM) saat ini jumlah
yang telah dibangun sebanyak 61 buah yang tersebar di 19 kelurahan, dengan
debit air rata-rata sebesar 1liter/detik mampu melayani 3.591 KK atau
sebanyak 17.955 jiwa, sedangkan sumur yang dibangun perseorangan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 47


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

berdasarkan data SDA tahun 2010 terdapat sebanyak 115 buah sumur bor
yang diusahakan sendiri oleh masyarakat dengan debit air rata-rata sebanyak
1liter/detik mampu melayani sebanyak 575 jiwa.
4. Kontinuitas sumber air baku dan unit prasarana yang ada.
Kontinuitas sumber air baku untuk air minum non perpipaan di Kota Kendari
pada saat sekarang sangat dipengaruhi oleh sumber air yang berasal dari
keberadaan 2 (dua) pegunungan di sekitar Kota Kendari (Nanga-nanga dan
Nipa-nipa), dan potensi air tanah (Aqualifer) serta pada kondisi musim
pancaroba. Pegunungan Nanga-nanga banyak menghasilkan sumber air yang
beberapa diantaranya mengalir ke sungai-sungai kecil sepanjang tahun
sedangkan pegunungan nipa-nipa banyak memberi kontribusi bagi kebutuhan
air bersih masyarakat setempat. Potensi air tanah berdasarkan karakteristik
morfologi dan vegetasi tanah bagian hulu DAS telah banyak mengalami
kerusakan berat, sehingga diperlukan penanganan secara terpadu untuk
memperbaiki kerusakan lingkungan dan pemeliharaan kawasan lindung yang
merupakan daerah tangkapan air.
5. Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana Penyediaan dan Pengelolaan Air Minum
Pemerintah Kota Kendari telah mengadakan survey (khususnya kondisi
pelayanan air minum) maka selain pelayanan melalui perpipaan PDAM juga
terdapat sumber air minum yang di kelola oleh macam-macam kategori non
perpipaan sebagai berikut :.
1 SDP = SUMUR DALAM PRIBADI
2 SDU = SUMUR DALAM UMUM
3 PP = PERPIPAAN PRIBADI
4 APS = AIR PERMUKAAN SUNGAI
5 PML = PERPIPAAN MILIK LSM ATAU LEMBAGA MASYARAKAT
LAINNYA
Gambaran Infrastruktur Dasar Perkotaan untuk Air Minum sistem non perpipaan di
Kota Kendari dapat digambaran seperti tersebut dibawah ini :
A. Kecamatan Kendari
Pada Kelurahan Dapu-Dapura sebagian warganya masih menggunakan sumur bor
dan sumur gali. Sedangkan di Kelurahan Kandai sebagian warga menggunakan
sumur bor dan mesin air bantuan kecamatan seperti di Jalan Tekaka, Kompleks
Rumah Sakit, dan Jalan Poros Gunung Jati. Di Kelurahan Jati Mekar untuk

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 48


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

pemenuhan kebutuhan air bersih pada umumnya para warga menggunakan air
dari pegunungan Tahura hutan Nanga-Nanga
Untuk kasus di Kelurahan Gunung Jati, adanya bak penampungan air dari sumber
mata air pegunungan merupakan bantuan dari pihak PDAM dan KODIM yang
penggunaannya disalurkan ke Rumah Dinas Tentara dan sesekali untuk mesjid,
sehingga komersialisasi perpipaan pribadi yaitu penjualan air kerumah-rumah
melalui instalasi individu lebih banyak terpakai oleh warga lebih dominan
dibanding dari PDAM.
B. Kecamatan Kendari Barat
Untuk gambaran umum sistem non perpipaan PDAM di Kecamatan Kendari Barat
dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Kelurahan Kemaraya
Pada Kelurahan Kemaraya sebagian warga masih menggunakan sumur bor
dan sumur gali sebagai alternatif palayanan air bersih seperti yang terdapat di
Jalan Bunga Dahlia, Jalan Bunga Kumala, Jalan Bunga Matahari dan Jalan
Nusa Indah.
2. Kelurahan Watu-Watu
Pada Kelurahan Watu-Watu pada Jalan Amarilis, Kodya, Bukit Indah dan Bukit
Mekar sebagian warga yang tinggal di daerah puncak mereka menggunakan
sumber air dari gunung untuk pelayanan air bersih.
3. Kelurahan Punggaloba
Untuk di Kelurahan Punggaloba sebagian warganya masih menggunakan
alternatif lain untuk pemenuhan kebutuhan air bersih seperti menggunakan air
dari gunung.
4. Kelurahan Benu-Benua
Pada Kelurahan Benua-Benua sebagian warganya masih menggunakan air dari
pegunungan untuk pelayanan kebutuhan air bersih seperti pada warga di
Jalan Teplan.
5. Kelurahan Sodohoa
Pada Kelurahan Sodoha sebagian warga yang masih menggunakan air dari
pegunungan untuk pelayanan air bersih seperti pada warga di Jalan Lasolo.
6. Kelurahan Sanua
Untuk kasus di Kelurahan Sanua, warga pada umumnya menggunakan
perpipaan PDAM dari sumber mata air pegunungan namun segala perawatan
dan perbaikan kerusakan ditanggung oleh warga.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 49


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

C. Kecamatan Baruga
Untuk gambaran umum sistem non perpipaan di Kecamatan Baruga dapat
digambarkan sebagai berikut.
1. Kelurahan Watubangga
Di Kelurahan Watubangga Ada 2 buah Tower dan bantuan Mesin Pompa
berikut instalasi perpipaan, tetapi karena tidak adanya manajemen
masyarakat, sehingga timbul masalah bahan Bakar untuk genset. Pada
akhirnya bantuan tersebut tidak digunakan lagi dan warga masyarakat lebih
memilih membuat sumur pribadi. Secara umum wilayah Kelurahan
Watubangga warga menggunakan alternatif pelayanan air bersih dengan
membuat sumur pribadi, sumur bor dan dari sungai-sungai.
2. Kelurahan Lepo-Lepo
Untuk di Kelurahan Lepo-Lepo ada tower pemberian developer karena
pelayanan PDAM yang kurang maksimal sehingga warga lebih memilih
menggunakan sumur bor dari tower namun anehnya PDAM melakukan
pemungutan atas penggunaan air tower tersebut.
3. Kelurahan Bonggoeya
Sedangkan pada Kelurahan Bonggoeya, disamping menggunakan PDAM dan
sebagian warga pada kelurahan ini menggunakan sumur bor dan Sumur
Dalam Pribadi (SDP) sebagai alternatif untuk pemenuhan kebutuhan air bersih
sehari-hari hal tersebut di karenakan kurang maksimalnya pelayanan PDAM
(pendistribusian air bersih kurang lancar) seperti yang terjadi pada warga BTN
III, Jl. Wulele, BTN Latjinta, dan BTN Magaga.
4. Kelurahan Wua-Wua
Untuk Kelurahan Wua-Wua, sebagian warga mendapatkan air bersih melalui
Sumur Dalam Bantuan Pemerintah (SDBP) seperti di Kompleks BLK dan Baito,
serta sebagian warga pada kelurahan ini menggunakan sumur bor, sumur gali,
dan Sumur Dalam Umum (SDU) untuk pemenuhan kebutuhan air bersih
mereka sehari-hari.
5. Kelurahan Kadia
Pada Kelurahan Kadia sebagian warga masih menggunakan sumur bor dan
sumur gali untuk pemenuhan air bersih mereka sehari-hari seperti pada warga
di Jalan Khairil Anwar, Jalan Makmur dan Jalan Gersamata.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 50


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

D. Kecamatan Poasia
Untuk gambaran umum sistem non perpipaan di Kecamatan Poasia dapat
digambarkan sebagai berikut.
1. Kelurahan Matabubu
Sedangkan di Kelurahan Matabubu warga sebagian besar menggunakan
Sumur Dalam Bantuan Pemerintah dan jalur perpipaan, tetapi adapula warga
yang sama sekali tidak mendapatkan pelayanan air bersih seperti warga di
Jalan Lamasa RT. 01 (RW 04), Jalan Sakulawu (RW 02/RT 01. RT 02) dan
Jalan Poros Matabubu – Pudai (RW 01 dan RW 02).
2. Kelurahan Anggoeya
Pada Kelurahaan Anggoeya pada daerah Jalan Ruruhi RW 04 sekitar ± 130 KK
sudah memiliki instalasi perpipaan PDAM namun belum mendapatkan
distribusi air bersih dari PDAM (air belum jalan), sehingga warganya masih
menggunakan sumur dan air di sungai untuk pemenuhan air bersih.
3. Kelurahan Padaleu
Untuk di Kelurahan Padaleu, warga pada umumnya menggunakan Sumur
Dalam Pribadi dan Sumur Bor.
4. Kelurahan Mokoau
Sedangkan pada Kelurahan Mokoau sebagian warganya sudah terlayani oleh
PDAM, namun warga pada BTN Asatata sekitar ± 130 KK belum terlayani
PDAM masih sementara perpipaan.
5. Kelurahan Anduonohu
Pada Kelurahaan Anduonohu pada daerah Jalan Rambutan dan Jalan Mekar
sekitar ± 130 KK sudah memiliki instalasi perpipaan PDAM namun belum
mendapatkan distribusi air bersih dari PDAM (air belum jalan), namun adapula
warga yang sudah terlayani PDAM tetap masih ada juga warga yang masih
menggunakan sumur.
Kondisi system penyediaan air minum perpipaan yg dikelola PDAM untuk
parameter-parameter teknis yang meliputi antara lain :
1. Sumber Air Baku
Sumber air baku yang dimanfaatkan oleh PDAM Kota Kendari berasal dari
beberapa sumber air, yaitu :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 51


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

a. Sungai Konaweha
Terletak di Desa Pohara Kecamatan Sampara berjarak 20 km dari pusat kota
Kendari dan mempunyai debit aliran air sepanjang tahun tidak pernah
mengalami kekeringan, sehingga kontinuitas aliran airnya dapat diandalkan.
Bangunan intake lama menggunakan 3 buah pompa submersible kapasitas
masing-masing Q = 100 lt/det ; H = 60 m. Bangunan pengambilan/intake
baru Sungai Pohara dibangun pada tahun 1990 tetapi mulai dioperasikan
pada tahun 1995 dengan ketinggian 8,4 m, intake ini menggunakan 2 unit
screw pump dengan kapasitas terpasang masing-masing 450 liter/detik.
Jarak antara bangunan intake dengan instalasi air minum ini sejauh 16 Km.
Sistem intake Sungai Pohara ini menggunakan gabungan antara sistem
perpompaan dan sistem gravitasi, yang mana air sungai diambil dengan
melalui screw pump masuk kedalam pipa transmisi jenis pipa ductile (DCIP)
dengan diameter 600 mm dan dipompa dengan menggunakan 3 buah
pompa centrifugal kapasitas masing-masing Q = 200 liter/detik ; H = 80 m
(2 buah operasi dan 1 buah cadangan) menuju ke Water Treatment Plant /
Instalasi Pengolahan Air (WTP/IPA) yang mempunyai kapasitas pengolahan
maksimum sebesar 400 liter/detik dengan panjang pipa transmisi sepanjang
16.000 m yang berlokasi di Punggolaka. Setelah air baku mengalami proses
pengolahan di WTP/IPA., kemudian dialirkan kedalam Ground Reservoir yang
berkapasitan sebesar 2.500 m3 untuk selanjutnya dialirkan kepada
pelanggan secara gravitasi.
Sampai dengan tahun 2002 ini, dari kapasitas intake air baku maupun
kapasitas WTP/IPA. maksimum sebesar 400 liter/detik yang dimanfaatkan
hanyalah sebesar 253 liter/detik saja. Penyebab WTP/IPA. tersebut hanya
beroperasi sebesar 253 liter/detik adalah karena pipa transmisi yang
membawa air baku dari Sungai Pohara saat ini hanya mampu mengalirkan
air sebesar 253 liter/detik.
Daerah yang dilayani meliputi Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari,
Kecamatan Poasia dan Kecamatan Baruga.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 52


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 6. 1
Sungai Pohara
b. Mata Air Gunung Jati
Terletak di Kelurahan Gunung Jati yang pemanfaatannya dimulai pada tahun
1928 kemudian dilakukan pengembangan pada tahun 1971, dengan
kapasitas sebesar 7,50 liter/detik. Dari intake yang lama menggunakan pipa
transmisi GI. diameter 100 mm sepanjang 3.000 m dan dari intake baru
menggunakan pipa transmisi GI. diameter 150 mm sepanjang 3.000 m
dialirkan menuju ground reservoir kapasitas 150 m3 dan kemudian dialirkan
kepada pelanggan secara gravitasi untuk melayani Kelurahan Kandai,
Kelurahan Gunung Jati dan sebagian Kelurahan Dapu-dapura Kec. Kendari.
c. Sumur Dalam Lepo-lepo
Terletak di Kelurahan Lepo-lepo tepatnya di Komplek Perumahan Lepo-lepo
Indah dan mulai beroperasi pada tahun 1988 dengan kapasitas 2,00
liter/detik dan pelanggan yang dilayani adalah daerah permukiman
perumahan Lepo-lepo Indah
d. Mata Air Andounohu (IKK. Andounohu)
Pembangunan sub-sistem ini dilakukan oleh JICA pada tahun 1993, yang
terdiri dari intake, elevated reservoir, rumah pompa dan pipa transmisi jenis
ductile diameter 150 mm sepanjang 2.000 m dengan kapasitas debit air
sebesar 7 liter/detik.
Pada tahun anggaran 2000 dibangun ground reservoir kapasitas 50 m3
dengan maksud untuk menghindari luapan air yang tidak dimanfaatkan agar
dapat tertampung, sedangkan daerah pelayanannya meliputi sebagian
Kecamatan Poasia. Sistem yang digunakan adalah dengan sistem gravitasi,
sebab air yang masuk kedalam reservoir langsung didistribusikan kepada
pelanggan, sedangkan sistem yang sebelumnya adalah air dari intake masuk
kedalam reservoir kemudian dipompa kedalam elevated reservoir kemudian

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 53


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

baru didistribusikan kepada pelanggan. Jadi pompa yang ada saat ini hanya
dimanfaatkan sebagai penambah tekanan air kepada pelanggan saja.
e. Mata Air Anggoeya
Mata air Anggoeya ini pernah dimanfaatkan untuk air bersih melalui program
IKK Anggoeya, dengan membuat Broncaptering dan pemasangan pipa steel
diameter 50 mm sepanjang kurang-lebih 2.500 m. Tapi akibat pengelolaan
yang kurang baik, maka saat ini instalasi yang ada sudah kurang berfungsi
bahkan hampir tidak berfungsi lagi.
Untuk memanfaatkan kembali mata air yang ada tsb, maka telah dilakukan
pekerjaan pengadaan dan pemasangan pipa transmisi jenis pipa GI, diameter
250 mm panjang 240 m dan diameter 200 mm panjang 870 m ; pembuatan
Ground Reservoir kapasitas 700 m3, Rumah Pompa dan pemasangan pompa
serta pemasangan jaringan pipa distribusi.
Sampai dengan saat ini semua instalasi yang sudah dibangun tersebut masih
belum dapat dimanfaatkan karena daya listrik sebesar 5 KW yang ada belum
cukup untuk mendukung instalasi yang ada, rencana akan dianggarkan pada
tahun 2014 penambahan daya sebesar 120 KW melalui dana APBD Kota
Kendari.

2. Jaringan Pipa
Jumlah panjang jaringan pipa PDAM yang sudah terpasang sampai dengan
tahun 2011 adalah pipa transmisi 26.450 m’ dan pipa distribusi 312.886 m’ dengan
rincian sebagai berikut :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 54


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 22
Diameter dan Panjang Jaringan Pipa PDAM Kota Kendari Tahun 2014

Diameter Panjang
No. Jenis Pipa
Pipa Pipa Keterangan
(mm) (m)
A. Sistem Pohara
1 DCIP 600 16.000 Pipa Transmisi
2 DCIP 500 500 Pipa Distribusi Utama
3 DCIP 400 1.400 Pipa Distribusi Utama
4 DCIP 3500 2.930 Pipa Distribusi Utama
5 DCIP, PVC 300 10.356 Pipa Distribusi Utama
6 DCIP, PVC 250 22.442 Pipa Distribusi Utama
7 DCIP, PVC 200 35.564 Pipa Distribusi Utama
8 DCIP, PVC 150 43.394 Pipa Distribusi Utama
9 DCIP, PVC 100 28.483 Pipa Distribusi
10 (PVC) 75 53.643 Pipa Distribusi
11 (PVC) 50 263.033 Pipa Distribusi

B. Unit Anduonohu
/Anggoeya
1 PVC 250 5.000 Pipa Transmisi Distribusi
2 PVC 200 10.000 Pipa Distribusi
3 PVC,GI 150 12.000 Pipa Transmisi Distribusi
4 PVC 100 20.000 Pipa Distribusi
5 PVC 75 25.000 Pipa Distribusi
6 PVC 50 50.000 Pipa Distribusi
C. Unit Wanggu

1. PVC 200 7.000 Pipa Transmisi Distribusi


2. PVC 150 12.000 Pipa Distribusi
3. PVC 100 10.000 Pipa Distribusi
4. PVC 75 7.000 Pipa Distribusi
5. PVC 50 12.000 Pipa Dsitribusi
Sumber : PDAM Kota Kendari, 2014

3. Tingkat Pelayanan
Jumlah penduduk Kota Kendari pada sensus Tahun 2013 adalah 314.126 Jiwa
dengan estimasi pertambahan penduduk pada tahun 2014 sebesar 319.992 jiwa.
Dengan asumsi 1 SR rata-rata melayani 5 jiwa serta tingkat konsumsi per orang
per hari sebanyak 130 ltr/org/hari (Standar Kebutuhan Air per orang di Kota

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 55


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Kendari), maka pada tahun 2013 di Kota Kendari seharusnya telah ada 21.777
sambungan rumah dengan tingkat kebutuhan air sebesar 15.666 Liter/detik,
Kondisi sekarang PDAM Kota Kendari telah dapat melayani 19.513 sambungan
rumah atau sekitar 117.078 jiwa, sehingga cakupan pelayanan saat ini baru
mencapai 38,40% mengalami penurunan diakibatkan adanya kenaikan tarif dasar
air dan kualitas air yang kurang baik sehingga pelanggan PDAM berkurang.
Gambar di bawah ini merupakan rencana pembagian wilayah pelayanan dari
PDAM Kota Kendari :

Gambar 6.2 peta Rencana Pembagian Wilayah Pelayanan PDAM Kota Kendari
4. Jenis dan Jumlah Pelanggan
Pada tahun 2013 jenis dan jumlah pelanggan PDAM di Kota Kendari sebanyak
19.513 atau meningkat sebesar 4,54 persen dari tahun sebelumnya. Pelanggan
terbanyak adalah rumah tempat tinggal sebanyak 17.402 pelanggan atau 89,18%
dari total pelanggan di tahun 2013, pelanggan terbanyak kedua adalah toko,
perusahaan dan industri sebanyak 1.553 atau 7,96 persen dari total pelanggan,
disusul instansi pemerintah, badan-badan sosial dan rumah sakit dan umum
masing - masing sebesar 2,17 persen, 0,51 persen dan 0,04 persen dari total
pelanggan tahun 2013, adapun jenis dan jumlah pelanggan PDAM Kota Kendari
dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 56


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 23
Banyaknya Pelanggan Air Minum Menurut Kategori Pelanggan
di Kota Kendari (2011 – 2013)
NO Kategori Pelanggan Tahun

(Kind of Customers) 2011 2012 2013

1. Rumah tempat tinggal 17.402 18.267 17.416

2. Instansi Pemerintah 419 442 444

3. Sosial dan Hidran Umum 105 101 100

4. Niaga 1.359 1.383 1.551

5. Industri 3 3 2

6. Lain-lain - - -

Jumlah 19.288 20.202 19.513


Sumber : PDAM kota Kendari, 2013

5. Kebocoran/Kehilangan Air
Tingkat kebocoran air PDAM baik teknis maupun non-teknis rata-rata pada tahun
2012 adalah sebesar 46,60% sedangkan pada Tahun 2013 mengalami
peningkatan sebesar 48,31 % angka ini terhitung masih cukup tinggi, sehingga
pihak PDAM harus berupaya untuk menurunkan tingkat kebocoran tersebut
Berikut ini tabel kapasitas kehilangan air dan Jadwal pelayanan PDAM Kota
Kendari Tahun 2013.

Tabel 6. 24
Kapasitas Kehilangan Air (Kebocoran) dan Jadwal Layanan PDAM Kota
Kendari
Kapasitas lit/det Kapasitas Layanan (SR) Kehilangan (%)
No Sumber Air Jadwal
(Intake) Terpa Reali Reali Toler Reali
Iddle Rencana Iddle Layanan
sang sasi sasi ansi sasi
1 Pohara 400 297 3 24,000 15,157 2 20 48 6,5 Jam
Anggoeya dan
2 45 43 8 3,600 1,450 4 20 48
Rahandouna
3 Gunung Jati 5 2 3 400 1,499 2 20 48
4 S. Wanggu 20 20 - 1600 1.044 84 20 49
5 S. Matabondu 100 50 0,9 80 363 72 20 48
JUMLAH 371 356.1 14.9 29,680 19,513 164 100 48,31
Sumber : PDAM Kota Kendari, 2011

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 57


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

6. Sistem Pengolahan Air PDAM


Peningkatan dan optimalisasi kinerja PDAM. sangat dipengaruhi oleh salah satu
faktor antara lain adalah kondisi sarana dan prasarana yang ada saat ini, baik
kualitas maupun kuantitasnya.
a. Bangunan Pengambilan (Intake)
Bangunan pengambilan yang ada baik intake Pohara, Gunung Jati, Lepo-lepo
maupun Andounohu dalam kondisi baik dan beroperasi secara normal.

 Intake Pohara lama dengan menggunakan 3 buah pompa submersible


kapasitas masing-masing Q = 100 liter/detik; H = 60 m dan intake Pohara
baru menggunakan 2 unit screw pump kapasitas 450 lt/det, 2 unit pompa
centrifugal dan 1 buah pompa cadangan masing-masing Q = 200 lt/det
dan H = 80 m

Gambar 6. 03
Intake Pohara

 Intake Gunung Jati menggunakan bangunan penangkap air broncaptering,


di Lepo-lepo menggunakan sumur dalam dan di Andounohu menggunakan
bangunan penangkap air broncaptering.

b. Instalasi Pengolahan Air Baku (Raw Water Treatment Plant)


Sampai dengan saat ini instalasi yang sudah ada sudah ada 2 yakni di Punggolaka
yang berfungsi sebagai pengolahan air baku dari intake Pohara dengan kapasitas
maksimum 400 liter/detik terdiri dari 2 unit dengan kapasitas masing-masing
sebesar 200 liter/detik dan dilengkapi dengan pompa tawas kapasitas 864 lt/det,
pompa kaporit kapasitas 550 lt/det, dan yang satu di Baruga yang berfungsi
sebagai pengolahan air baku dari intake sungai Wanggu, sedangkan dari intake
Gunung Jati berupa saringan pasir lambat dengan kapasitas 7,50 liter/detik dan
itupun sudah tidak berfungsi dengan baik.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 58


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

c. Bak Penampung Air (Reservoir)


Reservoir yang ada meliputi jenis Ground Reservoir di Punggolaka kapasitas 2.500
m3, di Anggoeya kapasitas 700 m3, di Gunung Jati kapasitas 150 m3 dan di
Andounohu kapasitas 50 m3 dan jenis Elevated Reservoir kapasitas 150 m3 serta
Reservoir Lepo-lepo kapasitas 60 m3. Reservoir yang belum berfungsi adalah yang
ada di Anggoeya karena air dari mata air Anggoeya masih belum dapat dialirkan
oleh karena pipa transmisi yang sudah terpasang masih terputus-putus akibat
belum terpasangnya beberapa jembatan pipa sedangkan Elevated Reservoir yang
ada di Andounohu tidak dioperasikan lagi karena alasan efisiensi pemakaian daya
listrik PLN. untuk mendorong air dari Ground Reservoir ke atas.
d. Pompa, Rumah Pompa dan Pompa Booster
Dalam memenuhi kebutuhan pelayanan pada pelanggan, PDAM. mengoperasikan
beberapa pompa terutama untuk melayani pelanggan yang mempunyai jarak
maupun ketinggian tidak mungkin lagi dijangkau dengan sistem gravitasi.
 Pompa dan Rumah Pompa di Pohara terdiri dari pompa untuk melayani intake
lama dengan menggunakan 3 buah pompa submersible kapasitas masing-
masing Q = 100 liter/detik ; H = 60 m dan intake Pohara baru menggunakan
2 unit screw pump kapasitas 450 lt/det, 2 unit pompa centrifugal dan 1 buah
pompa cadangan masing-masing Q = 200 lt/det ; H = 80 m yang mana
pompa cadangan tersebut dalam kondisi rusak/tidak berfungsi. Sebagai
pengamanan akibat tekanan air balik yang terjadi dalam pipa, maka telah
dipasang alat pengaman yang berfungsi sebagai peredam akibat adanya
Water Hammer kapasitas 80 bar lengkap dengan kompresornya
 Pompa Booster di Puwatu yang berfungsi sebagai penambah tekanan air yang
menuju ke WTP di Punggolaka terdiri dari 2 buah pompa beroperasi dan 1
buah untuk cadangan jenis centrifugal dengan kapasitas masing-masing Q =
200 lt/det ; H = 45 m, tetapi pada pipa out let tidak terpasang meter air
induk.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 59


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 6.04 Gambar 6.05


Out Let Dari Booster Pump Ruang Head Tekan Pompa 2

 Pompa Booster di Wua-wua yang berfungsi sebagai penambah tekanan air


menuju ke pelanggan terdiri dari 1 buah pompa jenis centrifugal dengan
kapasitas Q = 30 lt/det ; H = 30 m. Saat ini pompa booster yang ada
masih belum difungsikan karena jalur pipa yang akan dilalui masih belum
tersambung, terutama jalur pipa pemasangan baru.
 Pompa Booster di Andounohu yang berfungsi sebagai penambah tekanan
air menuju ke pelanggan terdiri dari 1 buah pompa jenis centrifugal
dengan kapasitas Q = 30 lt/det ; H = 30 m dan 1 buah pompa penguras
dengan kapasitas Q = 1 lt/det ; H = 30 m. Saat ini pompa booster yang
ada masih belum difungsikan karena pipa inlet yang menuju ke pompa
booster masih belum terpasang dan jalur pipa yang akan dilalui masih
belum tersambung, terutama jalur pipa pemasangan baru.
 Pompa Booster di Kendari Beach yang berfungsi sebagai penambah
tekanan air menuju ke pelanggan terdiri dari 1 buah pompa jenis
centrifugal dengan kapasitas Q = 50 lt/det ; H = 30 m. Saat ini pompa
booster yang ada masih belum difungsikan karena jalur pipa yang akan
dilalui masih belum tersambung, terutama jalur pipa pemasangan baru.
 Pompa dan Rumah Pompa di Andounohu yang berfungsi sebagai pompa
distribusi, terdiri dari 2 buah pompa jenis centrifugal dengan kapasitas
masing-masing Q = 15 lt/det ; H = 40 m dan dalam kondisi masih baik.
 Pompa dan Rumah Pompa di Anggoeya yang berfungsi sebagai pompa
distribusi, terdiri dari 1 buah pompa jenis centrifugal dengan kapasitas Q
= 25 lt/det ; H = 40 m dan pompa penguras jenis yang sama dengan
kapasitas Q = 1 lt/det ; H = 40 m. Saat ini pompa distribusi maupun
pompa penguras yang ada masih belum difungsikan karena jalur pipa
yang akan dilalui masih belum tersambung, terutama pipa pemasangan
baru.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 60


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 Pompa dan Rumah Pompa di Lepo-lepo Indah yang berfungsi sebagai


pompa distribusi jenis centrifugal kapasitas Q = 3 lt/det ; H = 28 m dan
dalam kondisi masih baik.

e. Generator Setting
Generator setting yang ada di intake Pohara hanya berfungsi sebagai cadangan
manakala terjadi pemadaman aliran listrik dari PLN. Jumlah yang ada saat ini
adalah 1 unit dengan kondisi dalam keadaan berfungsi dengan baik dan
mempunyai kapasitas sebesar 800 KVA. Selain itu juga terdapat 1 unit Capasitor
Bank kapasitas 550 KVA yang berfungsi sebagai Regulator Voltage atau pengatur
kestabilan tegangan listrik.

ii. Aspek Pendanaan


Kondisi Eksisting penyediaan air minum non perpipaan dari aspek pendanaan
dapat dilihat dari kemampuan masyarakat dalam penyediaan dan pengelolaan air
minum non perpipaan baik yang bersumber dari sumur bor dan sumur gali
pendanaannya sudah cukup baik, bagi masyarakat yang kapasitas ekonominya
cukup baik dapat mengusahakan sendiri sumur bor tersebut sedangkan bagi
mereka yang berkategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pendanaanya
dari pusat melalui program PNPM Mandiri Perkotaan. Pada tabel di bawah ini
memberikan gambaran tentang kondisi sistem penyediaan dan kemampuan
masyarakat dan LSM dalam penyediaan dan pengelolaan air bersih.

Tabel. 6. 25
Kemampuan masyarakat dalam penyediaan prasarana dan sarana air bersih

Biaya Konstruksi Sarana yang dibangun


Lokasi T.A Kondisi
Swadaya
Sintesa Pipa SR Jaga
Masyarakat
Kemaraya 1993 23.076.975 27.144.000 5.144 78 0 Baik
Benu-Benua 1996 146.348.845 84.750.000 8.500 140 0 Baik
Manggadua Baik
1997 248.634.450 51.500.000 10.200 125 98
&Kessilampe
Purirano 1998 149.661.575 42.020.000 7.020 67 39 Baik
Wawombalata 2000 367.671.858 38.622.000 13.622 356 210 Baik
Talia/Poasia/Petoaha 2001 312.765.950 55.850.000 8.900 343 221 Baik
Sambuli 2001 211.586.300 83.320.000 9.580 185 155 Baik

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 61


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Benua Baik
2002 386.172.455 44.786.000 19.786 386 143
Nirae/Anggalomelai
Bungkutoko 2011 433.516.440 56.700.000 6.706 81 0 Baik
Sumber : LSM Sintesa, 2012
Kondisi Eksisting penyediaan air minum Sistem perpipaan yang dikelola PDAM
untuk parameter – parameter dari aspek pendanaan yang meliputi antara lain :
1. Sumber Pendapatan PDAM
Untuk sumber pendapatan PDAM dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. 26
Sumber Pendapatan dan Pengeluaran PDAM Kota Kendari

Tahun
No Uraian
2012 2013
I Pendapatan PDAM Kota Kendari
1. Tarif Dasar (Rp/m3) 2.866 6.500
2. Harga Jual Rata-Rata (Rp/M3) 3.930 3.935
3. Harga Jual (Rp) 13.292.561.181 14.025.439.591
4. Sambungan Baru (Rp) 790.524.533 841.148.870
5. Pemeliharaan Meter (Rp. 4.166/SR) 912.328.512 950.447.865
6. Jasa Administrasi (Rp. 3.000/SR) 652.500.000 685.668.000
Total Pendapatan (Rp) 15.647.921.021 16.502.711.126

II Pengeluaran PDAM Kota Kendari


1. Harga air curah (Rp/m3) - -
2. Pembelian Air Curah - -
3. Biaya Sumber Air (Rp) 4.013.973.996 3.943.735.960
4. Biaya IPA (Rp) 2.058.509.364 472.281.120
5. Biaya Distribusi (Rp) 1.385.005.952 1.470.597.441
6. Biaya ADM & Umum (Rp) 11.609.785.303 8.308.397.501
7. Bunga Hutang Pokok (Rp) 3.933.982.326 3.933.982.326
8. Inv. Untuk Pengurangan Kebocoran (Rp) - -
Total Pengeluaran (Rp) 23.001.256.941 18.128.994.348

Sumber : PDAM Kota Kendari, 2013

Dari 4 (empat) Sumber penerimaan tersebut maka dapat dipastikan jumlah


Total Penerimaan PDAM tahun dasar 2012 Rp. 15.647.921.021 dan tahun
2013 menjadi Rp. 16.502.711.126, sementara pengeluaran tahun 2012 Rp.
23.001.256.941, dan pada tahun 2013 sebesar Rp. 18.128.994.348,-

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 62


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

a. Hasil penjualan Air pada tahun 2012 Rp. 13.292.561.181 dan pada tahun
2013 menjadi Rp. 14.025.439.591
b. Biaya pemasangan baru pelanggan tahun 2012 Rp. 790.524.533 dan pada
tahun 2013 berkembang menjadi Rp. 841.148.870.
c. Biaya Pemeliharaan meter pada tahun 2012 Rp. 912.328.512 nilai ini juga
akan berkembang dan dapat di lihat pada tahun 2013 menjadi Rp.
950.447.865.
d. Biaya Administrasi dan Penjualan air mobil tangki pada tahun 2012 Rp.
652.500.000 dan pada tahun 2013 berkembang menjadi Rp. 685.668.000.
e. Dari (4) empat Sumber penerimaan tersebut maka dapat dipastikan
jumlah Total Penerimaan PDAM tahun dasar 2012 Rp. 15.647.921.021
Dan tahun 2013 menjadi Rp. 16.502.711.126 sementara pengeluaran
tahun 2012 Rp. 23.001.256.941, dan pada tahun 2013 sebesar Rp.
18.128.994.348.
2. Efisiensi Penagihan
Efisiensi penagihan (perputaran piutang) pada tahun 2010 adalah 60 hari
termasuk penagihan rekening bulan bejalan, sedangkan penagihan rekening
tunggakan murni 180 hari dan diharapkan pada tahun 2011 mampu
melaksanakan efisiensi penagihan rekening tunggakan murni dari 180 hari
diperpendek menjadi 60 hari.
3. Biaya Operasi dan Pemeliharaan
Besarnya biaya operasi dan pemeliharaan pada tahun 1998 mengalami
kenaikan sebesar 6,30 % (Rp. 1.883.000.000) dibandingkan dengan pada
tahun 1997 yang hanya sebesar Rp. 1.711.000.000, hal ini disebabkan oleh
karena adanya kenaikan harga bahan kimia. Jika dibandingkan dengan pada
tahun 1999, sekalipun sudah dilakukan rasionalisasi terhadap pegawai tetapi
besarnya biaya operasi dan pemeliharaan masih tetap mengalami kenaikan,
kenaikan biaya ini lebih disebabkan karena adanya kenaikan biaya tarif listrik
dari PLN dan jumlah air yang diproduksi.

4. Tarif
Tarif (biaya iuran air bersih) oleh PDAM. dibagi dalam beberapa golongan
pelanggan sebagai berikut :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 63


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 27
Tarif PDAM Menurut Golongan Pelanggan

Tarif Pemakaian Air (Rp/M3)


No Golongan Pelanggan Kode Pemakaian Pemakaian Pemakaian Pemakaian
(1 – 10) (11 – 20) (21 – 30) > 31 M3

I SOSIAL UMUM
Hidran Umum HU 2.000 2.500 2.500 2.500
MCK/WC Umum WC 2.000 2.500 2.500 2.500
SOSIAL KHUSUS I
Terminal Air TA 2.000 3.000 3.000 3.000
Rumah Ibadah RI 2.000 3.000 3.000 3.000
SOSIAL KHUSUS II
Yayasan Sosial YS 2.000 3.000 3.000 3.000
Panti Asuhan PA 2.000 3.000 3.000 3.000
II RUMAH TANGGA I
Rumah Sangat Sederhana R1 6.500 10.000 11.000 12.000
Rumah Sederhana R2 6.500 10.000 11.000 12.000
Rumah Tangga Biasa RT 6.500 10.000 11.000 12.000

RUMAH TANGGA II
Rumah Mewah RM 6.500 10.000 11.000 12.000
Kantor Pemerintah, TNI dan KP 6.500 10.000 11.000 12.000
POLRI
Puskesmas, RS. RS 14.000 17.000 20.000 22.000
Pemerintah, TNI, POLRI
Kedutaan, Konsulat Negara KD 6.500 10.000 11.000 12.000
Asing
Mess Pemerintah MP 6.500 10.000 11.000 12.000
Rumah Dinas Pemerintah, RD 6.500 10.000 11.000 12.000
TNI, POLRI
Sekolah Negeri dan Swasta SN 6.500 10.000 11.000 12.000
III NIAGA KECIL I
Warung Makan WM 10.000 11.000 12.000 15.000
Wartel WT 10.000 11.000 12.000 15.000
Rumah Kontrakan RC 6.500 10.000 11.000 12.000

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 64


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tarif Pemakaian Air (Rp/M3)


No Golongan Pelanggan Kode Pemakaian Pemakaian Pemakaian Pemakaian
(1 – 10) (11 – 20) (21 – 30) > 31 M3

Rumah yang berfungsi


Sebagai Usaha Kecil RU 10.000 11.000 12.000 15.000
NIAGA KECIL II
Toko TO 10.000 11.000 12.000 15.000
Ruko RK 10.000 11.000 12.000 15.000
Gudang GD 14.000 17.000 20.000 22.000
Rumah Makan / Restoran RB 14.000 17.000 20.000 22.000
Besar
Bengkel Besar BB 14.000 17.000 20.000 22.000
Bank Pemerintah / Suasta BP 14.000 17.000 20.000 22.000
Rumah Sakit Swasta SS 14.000 17.000 20.000 22.000
Klinik Swasta / Praktek KS 14.000 17.000 20.000 22.000
Dokter

NIAGA BESAR TU 20.000 22.000 25.000 30.000


Rumah yang berfungsi
Tempat Usaha Besar IR 10.000 11.000 12.000 15.000
Industri Rumah Tangga
IV INDUSTRI
Perusahaan Umum Listrik PL 25.000 30.000 35.000 40.000
Negara (PLN) TL 25.000 30.000 35.000 40.000
PT. TELKOM PB 25.000 30.000 35.000 40.000
Pabrik Besar
V KHUSUS
Pelabuhan LB 40.000 40.000 40.000 40.000
Sumber : PDAM kota Kendari, 2014

iii. Aspek Kelembagaan


Kondisi Eksisting penyediaan air minum non perpipaan dari aspek
Kelembagaan di Kota Kendari ada yang dikelola oleh individu atau perseorangan,
ada juga yang dikelola oleh Lembaga swadaya masyarakat (LSM), LSM yang aktif
membantu masyarakat dalam penyediaan air bersih yaitu LSM Sintesa, LSM ini

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 65


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

bekerja sama dengan lembaga donor seperti ADB, JICA, AusAID dan lembaga
donor lainnya untuk membantu masyarakat miskin dalam penyediaan air bersih
dengan konsep partisipatif. Dalam pelaksanaannya usulan masyarakat yang
diketahui oleh pemerintah setempat selanjutnya diadakan survey lokasi untuk
mendapatkan data teknis, data sosial ekonomi, kesiapan swadaya masyarakat dan
sosialisasi konsep program kepada pemerintah setempat dan tokoh masyarakat,
kemudian proposal dikirim ke lembaga donor tersebut. Peraturan yang mengatur
penggunaan air non perpipaan (air bawah tanah) saat ini belum ada, untuk di
Kota Kendari pemanfaatan sumber Air Bawah Tanah (ABT) umumnya di
pergunakan untuk kepentingan komersil atau bisnis seperti di hotel, rumah
makan, pencucian mobil dan lain-lain.

Kondisi Eksisting penyediaan air minum Sistem perpipaan yang dikelola PDAM
untuk parameter – parameter dari aspek kelembagaan yang meliputi antara lain :
1. Rasio Pegawai
Jumlah pegawai PDAM. menurut data kepegawaian pada tahun 2013
sebanyak 275 orang pegawai yang terdiri dari 1 Direksi, 320 Pegawai Tetap
dan 118 Honorer serta 5 tenaga kontrak dengan tingkat pendidikan
Pascasarjana 2 orang, Sarjana 60 orang, Diploma 14 orang, SLTA sebanyak
237 orang, SLTP sebanyak 2 orang dan SD sebanyak 5 orang, maka rasio
pegawai terhadap pelanggan adalah sebesar 16 : 1000 satuan sambungan,
berikut ini tabel jumlah pegawai PDAM Kota Kendari berdasarkan golongan.

Tabel 6. 28
Jumlah Pegawai PDAM Kota Kendari Menurut Pendidikan Tahun 2013

No Tingkat Pendidikan 31-Des-12 31-Des-13 Perubahan


(orang) (orang) (Orang)
1 Pasca Sarjana 3 2 -1

2 Sarjana 58 60 +2

3 Diploma 11 14 +3

4 SLTA 195 237 +42

5 SLTP 2 2 -

6 SD 5 5 -

Sumber : Kantor PDAM Kota Kendari , Tahun 2013

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 66


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Berikut ini di gambarkan jumlah karyawan PDAM berdasarkan jabatan karyawan


per-31 Des-2013 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6. 29
Jumlah Karyawan PDAM Kota Kendari
Berdasarkan Status Karyawan Per-31 Desember 2013

31-Des-12 31-Des-13 Perubahan


No Jabatan
(Orang) (Orang) (Orang)
1 Direksi 1 1 -
2 Kepala SPI 3 3 -
3 Kepala Unit Litbang 3 3 -
Kepala Unit Bisnis/Satgas,
4 3 3 -
PDE, Bendahara
5 Kabag 6 6 -
6 Kepala Sub Bagian 15 15 -
7 Kepala Seksi 6 6 -
8 Staff 237 238 -
Sumber : PDAM Kota Kendari, 2013

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui jumlah Karyawan PDAM per-31


Desember 2013 berjumlah 275 orang.

2. Organisasi PDAM Kota Kendari


Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan satu-satunya perusahaan
yang bergerak dalam penyediaan air minum untuk kebutuhan masyarakat.
Untuk melayani kebutuhan air minum tersebut, PDAM harus dipimpin oleh
direksi yang mempunyai keahlian di bidangnya dan berpengalaman di dalam
memimpin perusahaan. Struktur organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah
Air Minum Kota Kendari ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur
PDAM Kota Kendari Nomor: 02/6900SK/I tanggal 09 Januari 2008 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Kendari.
Susunan Organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Unsur Organisasi PDAM terdiri dari:
1) Walikota Kendari
2) Dewan Pengawas Perusahaan Daerah
3) Direktur PDAM
4) Kelompok Jabatan Fungsional

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 67


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

5) Bagian Perusahaan Daerah


6) Unit Pelayanan, merupakan unsur pelaksanaan dan dibentuk di
setiap wilayah kerja kecamatan dan atau menurut kebutuhan
2. Direktur dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Walikota
melalui Dewan Pengawas. Direktur membawahi dan dibantu oleh:
1) Fungsional
2) Kepala Bagian Teknik
3) Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan
4) Kepala Bagian Hubungan Langganan
5) Unit Pelayanan
3. Kepala Bagian Teknik dibantu dan membawahi:
1) Sub Bagian Sumber dan Produksi
2) Sub Bagian Laboratorium
3) Sub Bagian Distribusi
4) Sub Bagian Perencanaan Teknik
5) Sub Bagian Pemeliharaan dan Perbengkelan
4. Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan dibantu dan membawahi:
1) Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian
2) Sub Bagian Anggaran dan Pendapatan
3) Sub Bagian Logistik
4) Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol
5) Sub Bagian Akuntansi dan Keuangan
5. Kepala Bagian Hubungan Pelanggan dibantu dan membawahi:
1) Sub Bagian Pelayanan dan Administrasi Pelanggan
2) Sub Bagian Pencatatan dan Penerbitan Rekening
3) Sub Bagian Pengelola Rekening
4) Sub Bagian Penertiban Sambungan
5) Sub Bagian Pengaduan Pelanggan
6. Kepala Unit Pelayanan dibantu dan membawahi:
1) Kepala Urusan Teknik
2) Kepala Urusan Administrasi dan Keuangan
7. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari beberapa kelompok dan
disesuaikan dengan kebutuhannya. Jabatan Fungsional terdiri dari:
1) LITBANG (Penelitian dan Pengembangan) yang terdiri dari:
 Litbang Teknik

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 68


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 Litbang Administrasi Umum dan Keuangan


 Litbang Hubungan Pelanggan
2) PDE/TI (Pusat Data Elektronik/Teknologi Informasi)
3) SPI (Satuan Pengawas Intern) yang terdiri dari:
 SPI Bidang teknik
 SPI Bidang Umum dan Keuangan
 SPI Bidang Hublang
4) SATGAS, bertugas melaksanakan penanggulangan kehilangan air
yang berhubungan dengan perbuatan yang melanggar ketentuan
perusahaan daerah
5) Bendahara, bertugas menerima, menyimpan, menyetor, memelihara,
dan mempertanggungjawabkan uang atau surat-surat berharga.
8. Tata Kerja
1) Direktur dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan oleh Walikota dan atau Dewan Pengawas
2) Direktur berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi,
integrasi, sinkronisasi, atau simplifikasi, baik dalam lingkungan
perusahaan daerah maupun dengan instansi lain di luar perusahaan
daerah
3) Kelompok Jabatan Fungsional, Kepala Bagian, Kelompok Unit
Pelayanan, dalam menjalankan tugasnya harus melaksanakan
prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, singkronisasi, dan simplifikasi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing
4) Direktur, Kelompok Jabatan Fungsional, Kepala Bagian, kelompok
Unit Pelayanan, masing-masing bertanggung jawab memberikan
bimbingan kepada bawahannya serta melaporkan hasil-hasil
pelaksanaan tugasnya menurut hirarki jabatannya masing-masing.
Struktur organisasi tersebut telah menggambarkan adanya pemisahan fungsi yang
memadai dan dalam pelaksanaannya tidak terdapat rangkap jabatan. Gambaran
bagan struktur organisasi PDAM Kota Kendari dapat dilihat pada Gambar 6.6 di
bawah ini :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 69


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 6.6
Bagan Struktur Organisasi PDAM Kota Kendari (Lamp. SK Direktur PDAM
No. 02/6900SK/I tanggal 09 Januari 2008)

3. Rencana Kerja Kelembagaan PDAM


Permasalahan yang dihadapi PDAM Kota Kendari dalam aspek kelembagaan
khususnya di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) adalah Kompetensi SDM tidak
memadai/tidak sesuai kebutuhan di karenakan Rekrutmen Direksi dan karyawan
tidak akuntabel, tidak tersedia tenaga dengan kualifikasi yang dibutuhkan serta
SDM kurang wawasan dan kurang penguasaan teknologi. Penyebab lainnya antara
lain Belum adanya SDM yang menguasai sistim mekanikal elektrikal serta bahasa
asing, terbatasnya tenaga analisis kualitas air dan belum adanya tenaga yang
menguasai sistim komputerisasi program jaringan (GIS).
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang diperlukan dalam mendukung kelembagaan
adalah seperti di bawah ini, namun tidak dibatasi pada keahlian tersebut. Untuk
melakukan kegiatan penyelenggaraan kelembagaan SPAM, maka sumber daya
manusia yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a. Ahli Kelembagaan/Manajemen
b. Ahli Teknik Penyehatan/Teknik Lingkungan/Ahli Air Minum

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 70


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

c. Ahli Sosial Ekonomi/Keuangan


d. Ahli Teknik Hukum
e. Ahli Pemberdayaan Masyarakat
f. Ahli komputerisasi Program Jaringan (GIS)
Adapun rencana kerja untuk mendukung kinerja kelembagaan di PDAM
Kota Kendari adalah sebagai berikut :
 Peningkatan Pendidikan Pegawai (Tugas Belajar)
 Kursus Singkat (short Course)
 Pelatihan Teknis (Training)
 Pertemuan rutin (regular Meeting)
 Penyempurnaan sistem pengajian karyawan PDAM
 Rekreuitmen Karyawan sesuai kebutuhan untuk pengembangan PDAM
4. Monitoring dan Evaluasi Pengkajian Kelembagaan SPAM
Berisi tentang penilaian kinerja PDAM yang didasarkan pada beberapa
aspek yakni keuangan, manajemen dan teknis. Kategori PDAM didasarkan pada
penilaian kinerja terbagi menjadi 3 yakni sakit, kurang sehat dan sehat, sesuai
Tabel 6.29. Kriteria penilaian mengacu pada kriteria penilaian yang dikeluarkan
oleh BPPSPAM.

Tabe 6.30 Kategori PDAM dan indikatornya

Kategori Indikator
PDAM mampu berkembang, meraih untung, mampu mengelola
Sehat pinjaman PDAM sendiri, mampu melakukan penggantian aset,
dan operasi efisien
PDAM kurang berkembang, pendapatan hanya bisa menutup
Kurang Sehat biaya operasi, keuntungan rendah, resiko kegagalan
penyelesaian hutang tinggi
PDAM tidak berkembang, menderita kerugian, operasi
didasarkan sumber daya yang terbatas, penyelesaian pinjaman
Sakit bermasalah, mengalami penurunan sambungan, tidak mampu
membiayai penggantian aset, pelayanan kemasyarakatan
terabaikan

a. ANALISA KINERJA PDAM KOTA KENDARI

Penilaian kinerja sebuah organisasi seperti PDAM Kota Kendari dilakukan


untuk mengetahui dan sekaligus mengevaluasi perkembangan organisasi dengan
mengacu pada beberapa aspek atau objek penting dalam PDAM. Salah satu objek
kajian difokuskan pada permasalahan-permasalahan yang dihadapi yang menjadi
critical issues. Analisis Permasalahan PDAM, diperlukan untuk mengetahui kondisi
kesehatan awal PDAM yang menjadi objek studi dari segi keuangan, manajemen

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 71


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

dan teknis, sehingga mampu ditemukenali solusi-solusi dari permasalahan dan


dapat direncanakan upaya-upaya penyehatan PDAM yang bersangkutan.
Kesimpulan akhir dari hasil penilaian untuk aspek keuangan, manajemen
dan teknis ditunjukkan pada Tabel 6.30.

Tabel 6.31 Kondisi dan Nilai Indikator PDAM Kota Kendari


2006 2007 2008 2009
No Rasio Bobot
Kondisi Nilai Kondisi Nilai Kondisi Nilai Kondisi Nilai

A. Aspek Keuangan

1 Rasio Operasi 0.150 1.096 1 0.783 2 0.610 3 0.891 2


Hutang Jk Panjang
2 terhadap total 0.125 31.65% 3 30.85% 3 27.86% 3 24.85% 3
aktiva
Pendapatan
3 terhadap Hutang 0.100 0.566 1 0.806 2 1.269 3 1.857 3
Jk Panjang
Kas terhadap
1
4 pendapatan 0.175 1.256 1 2.669 1 2.462 1 4.447
Perhari
B. Aspek Manajemen
1 Konsumsi air 0.090 20 2 17 1 21 2 20 2
Struktur pelanggan
- Industri dan
0.075 8.00% 1 9.00% 1 10.00% 1 10.30% 1
2 Usaha
- Rumah tangga 0.065 89.72% 1 90.00% 1 90.00% 1 90.13% 1
- Sosial 0.055 2.00% 3 2.00% 3 2.00% 3 3.00% 3
Rasio pegawai per
3 1000 Pelanggan 0.015 10 2 10 2 10 2 12 1

C. Aspek Teknis
1 Kebocoran Air (%) 0.055 32.58% 1 50.39% 1 35.32% 1 27.76% 1
2 Efisiensi Produksi 0.035 81.05% 2 97.98% 3 96.38% 3 88.47% 2
Jam Operasi
3 0.040 24 3 24 3 24 3 24 3
Produksi
Kapasitas Belum
4 Termanfaatkan 0.020 18.94% 3 2.01% 3 3.62% 3 11.53% 3

Jumlah
Sumber : Data diolah

Berdasarkan data pada Tabel 6.30 diatas, maka dapat ditentukan kategori
PDAM Kota Kendari tahun 2011 – 2013 seperti pada Tabel 6.31 dan 6.32 berikut.

Tabel 6.32 Total nilai dan kategori PDAM Kota Kendari Tahun 2011 - 2013

No Tahun Total nilai Kategori

1 2011 1.7 Kurang sehat


2 2012 1.8 Kurang sehat
3 2013 2.0 Kurang sehat
Sumber : Hasil perhitungan dari data Laporan Keuangan PDAM Kota Kendari Un-Audit

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 72


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6.33 Perhitungan kategori PDAM Kota Kendari Tahun 2006 - 2009
Tahun
2006 2007 2008 2009
No Uraian Bobot
Bobot x Bobot Bobot Bobot
Nilai Nilai Nilai Nilai
Nilai x Nilai x Nilai x Nilai

A. ASPEK KEUANGAN

1 Rasio Operasi 0.150 1 0.150 2 0.300 3 0.450 2 0.300


Rasio hutang jangka
2 panjang terhadap total 0.125 3 0.375 3 0.375 3 0.375 3 0.375
aktiva
Rasio pendapatan
3 terhadap hutang jangka 0.100 1 0.100 2 0.200 3 0.300 3 0.300
panjang
Kas terhadap pendapatan
4 0.175 1 0.175 1 0.175 1 0.175 1 0.175
per hari
B. ASPEK MANAJEMEN

1 Konsumsi Air 0.090 2 0.180 1 0.090 2 0.180 2 0.180


Struktur Pelanggan
- Industri dan Usaha 0.075 1 0.075 1 0.075 1 0.075 2 0.150
2
- Rumah Tangga 0.065 1 0.065 1 0.065 1 0.065 1 0.065
- Sosial 0.055 3 0.165 3 0.165 3 0.165 3 0.165
Ratio Pegawai per 1000
3 0.015 2 0.030 2 0.030 2 0.030 2 0.030
pelanggan

C. ASPEK TEKNIS

1 Kebocoran Air (%) 0.055 2 0.110 1 0.055 2 0.110 2 0.110

2 Efisiensi Produksi 0.035 2 0.070 3 0.105 3 0.105 2 0.070

3 Jam Operasi Produksi 0.040 3 0.120 3 0.120 3 0.120 3 0.120


Kapasitas Belum
4 0.020 2 0.040 3 0.060 3 0.060 2 0.040
Termanfaatkan
Jumlah 1.7 1.8 2.0 2.0
Sumber: Hasil perhitungan dari data Laporan Keuangan PDAM Kota Kendari Un-Audit.

iv Peraturan Perundangan
Adapun Peraturan Daerah atau aturan-aturan yang terkait sektor pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum di Kota Kendari, informasi tersebut dirangkum
dalam tabel seperti dibawah ini :

Tabel 6.34
Peraturan Daerah/Peraturan Walikota terkait Pengelolaan Air Minum
di Kota Kendari

Perda /Peraturan Gubernur/ Perwali/Peraturan lainnya


No. Ket
No Tahun Tentang

Peraturan Daerah Tentang Pendirian Perusahaan Air Minum (PAM)


1. 03 1976
Daerah Kab. Tk. II Kendari.

2. 03 2010 Peraturan Daerah Kota Kendari tentang Organisasi PDAM Kota Kendari.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 73


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Peraturan Daerah Kota Kendari tentang Pelayanan Air Minum di Kota


3. 07 2010
Kendari

4. 22 2013 Perwali Tentang Izin Pengelolaan Air Tanah

5. 01 2013 Perwali Tentang tarif Dasar Air Minum

v. Peran Serta Masyarakat


Kondisi Eksisting penyediaan air minum non perpipaan dari aspek peran serta
masyarakat, dilihat dari kemampuan masyarakat dalam penyediaan dan
pengelolaan air minum non perpipaan baik yang bersumber dari sumur bor dan
sumur gali, bagi masyarakat yang kapasitas ekonominya cukup baik dapat
mengusahakan sendiri sumur bor tersebut sedangkan bagi mereka yang
berkategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dibantu oleh LSM, salah
satu LSM yang fokus didalam penyediaan air bersih yaitu LSM Sintesa, sejak tahun
1993 Sintesa telah aktif membangun sarana dan prasarana penyediaan air bersih
untuk masyarakat di Kota Kendari. Pada tabel di bawah ini memberikan gambaran
tentang kondisi sistem penyediaan dan kemampuan masyarakat dan LSM dalam
penyediaan dan pengelolaan air bersih di Kota Kendari.
Tabel. 6. 35
Kemampuan masyarakat dalam penyediaan prasarana dan sarana air bersih

Biaya Konstruksi Sarana yang dibangun


Lokasi T.A Kondisi
Swadaya
Sintesa Pipa SR Jaga
Masyarakat
Kemaraya 1993 23.076.975 27.144.000 5.144 78 0 Baik
Benu-Benua 1996 146.348.845 84.750.000 8.500 140 0 Baik
Manggadua Baik
1997 248.634.450 51.500.000 10.200 125 98
&Kessilampe
Purirano 1998 149.661.575 42.020.000 7.020 67 39 Baik
Wawombalata 2000 367.671.858 38.622.000 13.622 356 210 Baik
Talia/Poasia/Petoaha 2001 312.765.950 55.850.000 8.900 343 221 Baik
Sambuli 2001 211.586.300 83.320.000 9.580 185 155 Baik
Benua Baik
2002 386.172.455 44.786.000 19.786 386 143
Nirae/Anggalomelai
Bungkutoko 2011 433.516.440 56.700.000 6.706 81 0 Baik
Sumber : LSM Sintesa, 2012

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 74


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Adapun Kondisi Eksisting Pengembangan SPAM sebagaimana diuraikan di


atas dapat ditampilkan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 6. 36
Kondisi Eksisting Pelayanan SPAM di Kota Kendari

Sistem Daerah Pelayanan Tingkat Sumber Air Ket


Jaringan Pelayanan

WP Luas Jmlh Jmlh %Pddk %Wilayah Lokasi Debit


WP Pddk Pddk
(Km2) WP Terlayani
(Jiwa) (Jiwa)
Sistem
Perpipaan
Intake Pohara II, III, IV/ 81.197 90.076 78.790 26,6% 26% Sungai 212 Mengunakan
Tipulu, Pohara IPA

Kemaraya,
Mandonga,
Puuwatu
dan Wua-
wua
Intake VI/ 106.334 76.032 1450 0,49% 4,9% Sungai 35 Tanpa IPA
Anggoeya Kec.Abeli, Anggoeya

Kec.Poasia,
Kec.
Kambu
Intake VI/ 106.334 76.032 9.925 3,35% 33,54% Sungai 3 Tanpa IPA
Anduonohu Kec.Abeli, Anduonohu

Kec.Poasia,
Kec.
Kambu
Intake Gunung I/ Kec. 15.689 26.065 7.495 2,53% 25,33% Gunung 2 Tanpa IPA
Jati Kendari Jati

Intake Lepo- Khusus 3.544 4.938 340 0,11% 11% Lepo-lepo 0,3 Tanpa IPA
lepo Indah Perumahan Indah

Lepo-lepo
Indah
Intake Wanggu Kec. 48.718 19.755 1.220 0,41% 4,12% Sungai 20 Mengunakan
baruga Wanggu IPA

Intake - - - - - - Matabondu 100 Tanpa IPA


Matabondu

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 75


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

VI. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan SPAM


b. Permasalahan Pengembangan SPAM

Adapun beberapa permasalahan pengembangan SPAM pada tingkat Nasional


antara lain :
1) Peningkatan Cakupan dan Kualitas
a. Tingkat pertumbuhan cakupan pelayanan air minum sistem perpipaan
belum seimbang dengan tingkat perkembangan penduduk
b. Perkembangan pesat SPAM non perpipaan terlindungi masih memerlukan
pembinaan.
c. Tingkat kehilangan air pada sistem perpipaan cukup besar dan tekanan air
pada jaringan distribusi umumnya masih rendah.
d. Pelayanan air minum melalui perpipaan masih terbatas dan harus
membayar lebih mahal.
e. Ketersediaan data yang akurat terhdap cakupan dan akses air minum
masyarakat belum memadai.
f. Sebagian air yang diproduksi PDAM telah memenuhi kriteria layak minum,
namun kontaminasi terjadi pada jaringan distribusi.
g. Masih tingginya angka prevalensi penyakit yang disebabkan buruknya akses
air minum yang aman.
2) Pendanaan
a. Penyelenggaraan SPAM mengalami kesulitan dalam masalah pendanaan
untuk pengembangan, maupun operasional dan pemeliharaan.
b. Investasi untuk pengembangan SPAM selama ini lebih tergantung dari
pinjaman luar negeri.
c. Komitmen dan prioritas pendanaan dari Pemerintah daerah dalam
pengembangan SPAM masih rendah.
3) Kelembagaan dan Perundang-undangan
a. Lemahnya fungsi lembaga/dinas didaerah terkait penyelenggaraan SPAM.
b. Prinsip pengusahaan belum sepenuhnya diterapkan oleh penyelenggara
SPAM (PDAM).
c. Pemekaran wilayah dibeberapa kabupaten/kota mendorong pemekaran
badan pengelola SPAM di daerah.
4) Air Baku
a. Kapasitas daya dukung air baku di berbagai lokasi semakin terbatas
b. Kualitas sumber air baku semakin menurun

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 76


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

c. Adanya peraturan perijinan penggunaan air baku di beberapa daerah yang


tidak selaras dengan peraturan yang lebih tinggi
d. Belum mantapnya alokasi penggunaan air baku sehingga menimbulkan
konflik kepentingan di tingkat pengguna.
5) Peran Masyarakat
a. Air masih di pandang sebagai benda sosial meskipun pengelolaan air baku
menjadi air minum memerlukan biaya relatif besar dan masih dianggap
sebagai urusan pemerintah.
b. Potensi yang ada pada masyarakat dan dunia usaha belum sepenuhnya
diberdayakan oleh pemerintah.
c. Fungsi pembinaan belum sepenuhnya menyentuh masyarakat yang
mencukupi kebutuhannya sendiri.
Adapun permasalahan Sistem Pengembangan Air Minum di Kota Kendari
dapat dilihat seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 6.37
Indentifikasi Permasalahan Pengembangan SPAM Aspek Kelembagaan

No. Aspek Pengelolaan Permasalahan yang Tindakan


Air Minum Dihadapi
Yang Sudah Dilakukan Yang Sedang
dilakukan
A. Kelembagaan/ Perundangan
1. Sumber Daya Manusia 1. Kompetensi SDM belum - Pendidikan dan - Peningkatan
(SDM) memadai/ tidak sesuai pelatihan SDM PDAM kinerja dan disiplin
kebutuhan, dikarenakan
SDM PDAM
rekrutmen Direksi dan
karyawan tidak akuntabel;
2. Belum Adanya SDM yang
menguasai Mekanikal
elektrikal serta bahasa
asing;
3. Terbatasnya tenaga analisis
kualitas air dan belum
adanya tenaga yang
menguasai sistem
komputerisasi program
jaringan GIS.

2. Organisasi SPAM - Masih adanya jabatan yg - Adanya struktur - Penempatan


fungsi & organisasi yang baru pegawai yang
tanggungjawabnya saling dengan fungsi yang menduduki jabatan
tumpang tindih/Rangkap memadai; sesuai
Jabatan keahliannya;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 77


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

- Rasio Pegawai tidak


sebanding dengan rasio
jumlah pelanggan

Tabel 6.38
Indentifikasi Permasalahan Pengembangan SPAM Aspek Teknis

No. Aspek Pengelolaan Permasalahan yang Tindakan


Air Minum Dihadapi
Yang Sudah Yang
Dilakukan Sedang dilakukan
B. Teknis Operasional :
1. Sumber air baku - Kapasitas maksimun intake - Pengadaan dan
pohara sebesar 400 l/detik, pemasangan boster
di kec. puuwatu
karena pipa transmisi yg
membawa air baku dari
sungai pohara hanya
mampu mengalirkan air
sebesar 253 liter/detik.
- Mata air Matabondu belum - Pengadaan dan - Pengadaan dan
di manfaatkan karena pemasangan pipa Ø pemasangan pipa
350 mm (sudah
instalasi belum semuanya outlet diameter
sebagian);
di pasang. - Pembangunan rumah 600 mm.
- Penurunan kuantitas Debit pompa dan pompa
serta genset;
air baku dari intake gunung
- Pembebasan lahan
jati; untuk intake
- Penurunan kuantitas debit Matabondu dan
bangunan
air baku dari intake
Brocaptering.
anggoeya.
2. Bangunan Intake Intake anggoeya belum di - Telah dilakukan -
manfaatkan karena belum pekerjaan pengadaan
dan pemasangan
ada bangunan intake dan
pipa transmisi jenis
jembatan pipa transmisi. GI diameter 250 mm
panjang 240 m,
pembuatan Ground
Reservoar kapasitas
500 m3, rumah
pompa dan
pemasangan pompa
serta pemasangan
jaringan pipa
distribusi.
3. IPA - Tingkat efisiensi produksi - Pembangunan WTP - Pengadaan bahan
PDAM Kota Kendari kimia dan tawas

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 78


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

mengalami penurunan punggolaka dengan untuk membantu


disebabkan kapasitas proses
kapasitas 1.500 M³;
optimum IPA terus penjernihan air.
menurun; - Pengadaan dan
- Meter induk elektrik pemasangan Genset
pencatatannya tidak untuk intake
akurat.
Anggoeya.
4. Reservoar dan Pompa - Kurangnya daya listrik - Pembangunan - Pengadaan dan
Distribusi untuk mengoperasikan Penampungan Air pemasangan pipa
Pompa Pendorong (boster dengan kapasitas
centrifugal intake
Pump) yang ada di intake 4000 M³.
Pohara; - Pengadaan dan anduonohu
- Belum berfungsinya pemasangan pompa
Reservoar intake anggoeya boster dengan
karena belum terpasangnya kapasitas 1000 M³ di
beberapa pipa transmisi; Kendari Beach.
5. Jaringan Pelayanan - Kurangnya Tekanan pada - Pemasangan Boster - Inspeksi
ujung jaringan pelayanan untuk menambah jaringan pipa
akibat jauhnya lokasi dorongan air agar distribusi secara
pelayanan dan kurangnya mampu sampai ke berkala
penempatan air valve. pelanggan.
6. Jaringan Distribusi - Tingkat Kebocoran jaringan - Pengantian pipa - Diusahakan perlu
pipa distribusi sampai ke distribusi air bersih adanya alat ukur
konsumen masih cukup water meter untuk
tinggi; melakukan kontrol
- Masih banyak jalur pipa terhadap
yang belum tersambung; kehilangan air.
- Tidak tersedia pompa
cadangan.
7. Meter Pelanggan - Banyaknya pengaduan dari - Perbaikan dan - Perbaikan dan
pelanggan air terkait meter penggantian meter penggantian
air yang rusak air meter air

Tabel 6.39
Indentifikasi Permasalahan Pengembangan SPAM Aspek Pembiayaan

No. Aspek Pengelolaan Permasalahan yang Tindakan


Air Minum Dihadapi
Yang Sudah Dilakukan Yang Sedang
dilakukan
c. Pembiayaan :
1. Biaya operasi dan - Kenaikan biaya operasional - Rasionalisasi
pemeliharaan dan pemeliharaan terhadap pegawai
disebabkan kenaikan harga
bahan kimia dan biaya tarif
listrik dari PLN;
2. Tarif Retribusi - Tarif retribusi yang berlaku - Penyesuaian tarif - Penyesuaian tarif
saat ini sudah tidak sesuai baru setiap tahun baru sesuai
lagi dengan kondisi - Modifikasi format standar
sekarang; rekening air minum kemampuan
yg memudahkan masyarakat;
pelanggan untuk

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 79


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

melakukan
pembayaran rekening
air secara cepat dan
efisien.
3. Sumber Pembiayaan - Sumber – sumber - Evaluasi pembiayaan - Penempatan SDM
pembiayaan terbatas; investasi jangka keuangan yang
- Manajemen investasi tidak pendek dan jangka kapable.
jalan; panjang.

Tabel 6.40
Indentifikasi Permasalahan Pengembangan SPAM Aspek Peran Serta
Masyarakat

No. Aspek Pengelolaan Permasalahan yang Tindakan


Air Minum Dihadapi
Yang Sudah Dilakukan Yang Sedang
dilakukan
D. Peran Serta masyarakat
1. Penyuluhan - - -
2. Kemampuan Rendahnya pendapatan - Penyesuaian tarif -
membayar retribusi masyarakat akibat inflasi retribusi air minum
sehingga berdampak pada
kemampuan membayar
retribusi.
3. Kemauan berpartisipasi Terbatasnya jangkauan - Dari LSM sintesa - Dari swadaya
pelayanan PDAM Kota sejak tahun 1993; masyarakat
Kendari sehingga masyarakat - Dari swadaya
berupa
mengusahakan sendiri masyarakat berupa
penyediaan air bersih. pembuatan sumur pembuatan sumur
bor dan sumur gali bor dan sumur
gali

b. Tantangan Pengembangan SPAM


Beberapa tantangan dalam pengembangan SPAM di Kota Kendari dapat
digambarkan seperti di bawah ini :
a. Tantangan Internal :
1. Tantangan dalam peningkatan distribusi pelayanan air minum dan cakupan
kualitas air minum di Kota Kendari yang saat ini pendistribusian air minum
ke sambungan pelanggan dilakukan tiap 3 hari sekali, sedangkan kualitas
air minum saat ini yang belum baik;
2. Adanya tuntutan penjaminan pemenuhan standar pelayanan minimal
sebagimana disebutkan dalam PP No. 16 Tahun 2005 serta tuntutan
kualitas air baku untuk memenuhi standar yang diperlukan;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 80


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

3. Ketersediaan sumber air baku yang potensial di Kota Kendari masih sangat
minim, sedangkan ada tuntutan pelayanan yang terus meningkat seiring
pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota Kendari;
4. Tingkat kepadatan penduduk yang tidak merata dan kondisi topografi Kota
Kendari berupa perbukitan bergelombang rendah dengan kemiringan ke
arah teluk Kendari yang turut mempengaruhi pelayanan air minum di Kota
Kendari;
5. Banyaknya potensi dalam hal pendanaan pengembangan SPAM yang belum
dioptimalkan. Sedangkan adanya tuntutan penerapan tarif dengan prinsip
full cost recovery merupakan tantangan besar dalam pengembangan SPAM
di Kota Kendari.
b. Tantangan Eksternal :
1. Tuntutan Pembangunan yang berkelanjutan dengan pilar pembangunan
ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup;
2. Tuntutan penerapan Good Governance Development melalui demokratisasi
yang menuntut pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan;
3. Komitmen terhadap kesepakatan Millennium Development Goals (MDGs)
2015 dan Protocol Kyoto dan Habitat, dimana pembangunan perkotaan
harus seimbang dengan pembangunan perdesaan.
4. Tuntutan peningkatan ekonomi dengan pemberdayaan potensi lokal dan
masyarakat, serta peningkatan peran serta dunia usaha, swasta;
5. Kondisi keamanan dan hukum nasional yang belum mendukung iklim
investasi yang kompetitif.
6.2.1.3. Analisis kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum

A. Analisis Kebutuhan Pengembangan SPAM Kota Kendari


Kebutuhan Pengembangan SPAM PDAM Kota Kendari yang mendesak saat ini
adalah :
1. Pengembangan Daerah Layanan untuk Kecamatan Abeli yag saat ini belum
terlayani oleh PDAM kota kendari, Kecamatan Poasia dengan kondisi eksisting
yang terlayani baru sekitar 40 %, dan pengembangan Jaringan Kecamatan
Kambu yang bersumber dari Unit Anggoeya dengan kapasitas air baku 40
liter/ dtk. Kualitas air produksi yang semakin menurun menjadi keluhan
masyarakat, sehingga di perlukan pembangunan Instalasi Pengolahan Air
dengan kapasitas 40 liter/detik

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 81


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

2. Pengembangan Daerah Layanan untuk Kecamatan Puwatu dengan kondisi


eksisting yang terlayani saat ini baru sekitar 25 %, Kecamatan Kendari yang
saat ini baru terlayani 20% Melalui Booster Kendari Beach dan pengembangan
Layanan pada kecamatan Kadia yang bersumber dari Unit Ponggolaka/Pohara.

Rencana Pengembangan SPAM Kota Kendari Jangka Menengah dan Jangka


Panjang :
1. Pengembangan Daerah Layanan Kecamatan Puwatu , Kecamatan Wua-wua,
Kecamatan Mandonga Kecamatan Baruga dan Kecamatan Kendari yang
berasal dari Unit Ponggaluku/Pohara Melalui Booster Kendari Beach ditambah
Unit Gunung Jati, dengan meningkatkan Kapasitas produksi menjadi 350
liter/detik.
2. Pengembangan Daerah Layanan Untuk Kecamatan Abeli, Kecamatan Poasia,
Kecamatan Kambu dan Kecamatan Baruga yang berasal dari Unit Anggoeya.

Tabel 6. 41
Analisis Kebutuhan SPAM Kota Kendari

No Uraian Kondisi Kebutuhan


eksisting Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
2011
I. Kriteria Pelayanan (PDAM)
a. Total penduduk di Daerah 295.737 313.254 319.362 325.590 331.939 338.412
Pelayanan
b. Pertumbuhan Penduduk (%) 1,95 1,95 1,95 1,95 1,95 1,95

c. Jumlah Jiwa persambungan (jiwa) 5 5 5 5 5 5

d. Penambahan sambungan 690 2.106 2.316 2.548 2.803 3.083


domestik (SR) baru dalam satu
tahun (unit)
e. Penambahan sambungan non 0 0 0 0 0 0
domestik (SR) baru dalam satu
tahun (unit)
f. Total sambungan domestik (SR) 17.402 23.162 25.478 28.026 30.829 33.912

g. Total sambungan non domestik 1.886 2.461 2.707 2.978 3.276 3.603

h. Total sambungan domestik + non 19.288 25.623 28.185 31.004 34.105 37.515
domestik (unit)
i. Jumlah penduduk terlayani (jiwa) 87.010 115.810 127.390 140.130 154.145 169.560

j. Prosentase penduduk terlayani 29 37 40 43 46 50


(%)
II. Kriteria Produksi
a. Kehilangan air pada akhir tahun 30 27 25 24 22 22

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 82


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

(%)

b. Rata2 konsumsi air domestik 18 20 20 21 22 22


(m³/SR/Bln)
c. Rata2 konsumsi air (L/Org/Hari) 120 131 136 141 147 147

d. Kebutuhan Air domestik (lt/dtk) 121 175 201 229 262 288

e. Rata2 konsumsi air non domestik 2 2 2 2 2 2


(m³/samb./bln)
f. Rata2 konsumsi air non domestik 36 53 60 69 78 86
(l/dtk)
g. Rata2 kebutuhan air (domestik + 157 228 261 298 340 374
non domestik, dlm lt/dtk)
h. Rata2 kebutuhan produksi (lt/dtk) 224 311 348 390 436 480

i. Kebutuhan pada hari maksimum 246 342 383 429 480 528
(l/dtk)
j. Kebutuhan pada jam puncak 392 544 609 683 763 840
(l/dtk)
k. Kapasitas produksi eksisting 372 372 372 492 492 492
(lt/dtk)
l. Peningkatan/penambahan 0 0 120 0 0 0
kapasitas Produksi (lt/dtk)
m. Kelebihan kapasitas produksi 148 95 24 102 56 12
(lt/dtk)
n. Kelebihan kapasitas produksi (%) 40 26 6 21 11 2

B. Kebutuhan Pengembangan SPAM Daerah


Kebutuhan pengembangan SPAM yang mengacu dari Renstra DJCK tahun
2010 – 2014 khususnya dalam kegiatan : Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan,
Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, dan Penyelenggaraan
Serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
Adapun gambaran realisasi dan target pengembangan sistem penyediaan
air minum di Kota Kendari sesuai dengan tabel 6.41 dibawah ini :
Tabel 6. 42
Analisis Kebutuhan Pengembangan SPAM Kota Kendari

No. OUTPUT SATUAN Kebutuhan

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


2015 2016 2017 2018 2019
1. Layanan Perkantoran - - - - - -

2. Peraturan Pengembangan Sistem - - - - - -


Air Minum
3. Laporan Pembinaan Pelaksanaan - - - - - -
Pengembangan SPAM
a.RISPAM - - - - - -

b.NSPK SPAM - - - - - -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 83


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

4. SPAM Terfasilitasi - - - - - -

Banpro SPAM Punggolaka Kawasan √ - - - -

a. Pengadaan dan Pemasangan Kawasan √ - - - -


Pompa + panel Q=200 l/d
b. Pengad. & Pemas. Tudung Kawasan √ - - - -
Pulsator Tebal 2 cm
c. Pengad. & Pemas. Pompa Kawasan √ - - - -
Tawas Kav. 1000 ltr/dtk
d. Pek. Spectro Foto Meter Kawasan √ - - - -

5. SPAM di Kawasan MBR - - - - - -

a. - - - - - -

b. SPAM di Kawasan Kumuh - - - - - -


Nelayan
e. Spam MBR Kws. Lapulu Abeli Kawasan √ - - - -

f. SPAM MBR Kws. Poasia 1 Paket - √ - - -

g. Pemb. Saluran Primer Sumber √ - -


1 Paket - -
Mata Air
h. Pembangunan Intake √ - -
1 Paket - -
Polonggida Kav. 250 l/dtk
i. Pengadaan Pompa √ - -
2 Unit - -
Centrivugal Vertical + Panel
j. Pengadaan Pompa √ - -
3.581
Centrivugal Horizontal + - -
Meter
Panel
k. Peng./Pemas. Pipa Transmisi √ - -
1 Paket - -
Dia 600 mm
l. Pembangunan Reservoar Air √ - -
1 Paket - -
Baku Pulonggida
m. Pengadaaan Generator 1 Paket - - √ - -

6. SPAM di Ibukota Kecamatan (IKK)

a. SPAM MBR Kws. Lapulu Abeli Kawasan √ - - - -


b. SPAM MBR Kws. Poasia Kawasan - √ - - -
7. SPAM kawasan Khusus Kawasan - - - - -

a. Kawasan pulau terluar, Kawasan - - - - -


perbatasan, terpencil
b. Kawasan Pemekaran Kapet Kawasan - - - - -

c. Pelabuhan Perikanan dan Kawasan - - - - -


Mendukung KKP

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 84


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

6.2.1.4. Program dan Kriteria Kesiapan, Serta Skema Kebijakan


Pendanaan Pengembangan SPAM
A. Kriteria Penyiapan (Readiness Criteria)
Kelengkapan (Readiness Criteria) usulan kegiatan Pengembangan SPAM
Pemerintah Kota Kendari adalah sebagai berikut :
1. Tersedia Dokumen RISPAM Kota Kendari Tahun 2011
2. Tersedia dokumen RPI2-JM Kota Kendari Tahun 2014-2018
3. Tersedianya Dokumen Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari Tahun
2010
4. Tersedia lahan/ ada jaminan ketersediaan lahan
5. Tersedia dana daerah untuk urusan bersama DDUB sesuai kebutuhan fungsional
dan rencana pemanfaatan sistem yang akan dibangun
6. Institusi pengelola Pasca konstruksi sudah jelas ( PDAM Tirta Anoa Kendari)

B. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM


Usulan dan prioritas program komponen pengembangan SPAM Kota Kendari
disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai kebijakan prioritas
program seperti pada RPJMN. Adapun program – program tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :

Tabel 6. 43
Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM Kota Kendari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 85


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
OUTPUT SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,- TAHUN

N INDIKATOR OUTPUT LOK SATU APBN 2 2 2 2 2


VOL. APBD APBD MASYA SWAS 0 0 0 0 0
O ASI AN CSR
PROV. KAB/KOTA RAKAT TA 1 1 1 1 2
RINCIAN Rp. MURNI PLN 6 7 8 9 0

PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGEMBANGAN PELAKSANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

1. SPAM PERKOTAAN
Pembangunan Intake Pulonggida Kota 1 Pkt 30.000.000
- - - √
Kendari
Pemasangan Pipa transmisi Kota 9500 M 29.450.000
- - - √
Kendari
2. SPAM KAWASAN KUMUH PERKOTAAN
Pembangunan spam Kws. Tobuha, Kaw. Kota 1 ltr/dt 11.000.000 4.400.000 √
Watulondo Kec. Powatu Kendari
3. BANTUAN PROGRAM PDAM
PDAM Kota Kendari Kota 1 PDAM 7.000.000 2.800.000

Kendari
PDAM Kota Kendari Kota 1 PDAM 7.000.000 2.800.000 √
Kendari
Pengadaan dan Pemasangan Pipa Intake 17 km √
Transmisi air baku (PE dia 600 mm) Pohara 119.000.000
Intake Pohara
Pembangunan Intake Baru Tabanggele Tabanggel 1 Unit 33.516.000 √
e
Penambahan IPA PDAM Anggoeya Kel. 20 ltr/dtk 10.000.000 √
Anggoueya
Pengadaan Pompa Centrifugal 400 lpd Intake 1 Unit 1.500.000

head 120 + (motor, panel) Pohara
Pengadaan Genset 1000 KVA Intake 1 Unit 1.150.000 √
Pohara
Optimalisasi WTP WTP 1 Ls 8.700.000

Punggolaka
Pembuatan Bangunan Filter WTP 3 Unit 2.677.500 √
Punggolaka
Pembuatan Bangunan Pulsator WTP 1 Unit 735.000 √
Punggolaka

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 86


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Pengadaan & Pemasangan Pompa Tawas WTP 2 Unit 73.500 √


1.000 liter perjam Punggolaka
Pengadaan Alat Laboratorium WTP 1 Unit 315.000 √
Spektrophotometer (lengkap) Punggolaka
Pengadaan Alat Laboratorium Jartest (6 WTP 1 Unit 26.250 √
mixer) Punggolaka
Tera Meter / Test Bench WTP 1 Unit 39.900 √
Punggolaka
Pembuatan Pembangunan IPA 200 l/det Booster 1 Unit 25.000.000 √
Puuwatu
Pengadaan & Pemasangan Pipa Transmisi Kota 17000 Mtr 3.500.000

GI Ø400mm Kendari
Pembuatan bangunan IPA 200 l/det Booster 1 Unit 27.500.000 √
Puuwatu
Pengadaan dan Pemasangan Pip Kota 12000 Mtr

Transmisi GI Ø 500 mm Kendari 136.500.000
Pengadaan dan Pemasangan Pipa JDU Kota 7500 Mtr 2.021.906

Kendari
Pengadaan dan Pemasangan Pipa JDU Kota 7500 Mtr 2.021.906

Kendari
Mobil Tangki Kota 2 Unit 1.050.000

Kendari
Pengadaan Pompa Submersible 40 lpd Intake 2 Unit 302.400

head 60 Wanggu
Pengadaan Pompa Centrifugal 40 lpd head Intake 1 Unit 222.600 √
60 Wanggu
Pembuatan Bangunan Prasedimen Intake 1 Unit 1.050.000 √
Wanggu
Pembangunan IPA Paket 40 lpd + Lahan WTP 1 unit 26.250.000 √
Wanggu
Pembuatan reservoir 1500 m3 WTP 1 Unit 2.625.000 √
Wanggu
Pengad&pemas pompa bahan kimia tawas WTP 1 Unit 26.250 √
kap 500 l/jam Wanggu
Pengad&pemas. Pompa bahan kimia WTP 1 Unit 26.250 √
kaporit 500 l/jam Wanggu
Pengad&pemas travo 100 kva WTP 1 Unit 262.500 √
Wanggu
Pengadaan & Pemas. Pipa Transmisi dia Unit 2000 Mtr 539.175 √

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 87


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

150mm Anduonohu
&
Anggoeya
Pengadaan & Pemas. Pipa Distribusi dia Unit 10000 Mtr 4.809.139 √
200mm Anduonohu
&
Anggoeya
Pengadaan & pemasangan Pompa Gunung 2 unit 400.000

Centrifugal 50 l/dtk head 60 Jati
Pengembangan SDM Kota 1 Paket 100.000

Kendari
Pengembangan SDM Kota 1 Paket 100.000 √
Kendari
Pemasangan Sistem GIS Kota 1 Ls 150.000 √
Kendari
Pengembangan Billing dan Sistem Kota 1 Ls 250.000

Informasi Akuntansi Kendari
TOTAL 496.890.276 10.000.000 -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 88


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

C. Pembiayaan Proyek Pengembangan SPAM

Adapun secara detail analisis kelayakan keuangan untuk pendanaan program


kegiatan/proyek Sub Bidang Pengembangan Air Minum dapat dilihat pada Matriks
Seperti terlihat pada tabel dibawah ini.

Untuk proyeksi Penerimaan dan Belanja Kota Kendari dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 6. 44
Proyeksi Kemampuan Keuangan Kota Kendari
NERACA
Per 31 Desember 2010
NAMA PERKIRAAN 2010
AKTIVA LANCAR
1 Kas/Bank 438,738,220.00
2 Deposito 45,000,000.00
3 Piutang Rekenng Air 6,239,379,066.00
4 Piutang Rekening Non Air 378,714,733.00
5 Piutang Ragu-ragu 5,291,232,299.00
6 Penyisihan Piutang Usaha (4,912,888,568.00)
7 Piutang Lain-lain 1,916,935,672.00
8 Rupa-rupa Piutang Lainnya 7,850,000.00
9 Persediaan Bahan Operasi Kimia 46,385,690,.00
10 Persediaan Bahan Operasi Lainnya 150,995,460.00
11 Uang Muka Kerja 407,329,014.0
JUMLAH AKTIVA LANCAR 10,009,671,586.00
AKTIVA TETAP
1 Aktiva Tetap Produktif
2 Tanah Dan Penyempurnaan Tanah 304,709,677.00
3 Instalasi Sumber Air 457,294,487.48
4 Instalasi Pompa 3,789,870,137.00
5 Instalasi Pengolahan Air 823,824,000.00
6 Instalasi Transmisi Dan Distribusi 4,785,984,310.29
7 Bangunan/Gedung 234,331,871.00
8 Peralatan Dan Perlengkapan 220,358,025.00
9 Kendaraan/Alat Pengangkutan 1,720,202,999.63
10 Inventaris/Perabot Kantor 1,015,811,442.00
Akumulasi Penyusutan (10,691,613,130.80)

Aktiva Tetap Produktif 2,660,773,819.20


JUMLAH AKTIVA TETAP 2,660,773,819.20
AKTIVA LAIN-LAIN
Aktiva Lain-lain Berwujud
1 Aktiva Tetap Dalam Penyelesaian 18,596,926,965.68
2 Bahan Instalasi 49,073,254.75
3 Pengeluaran Sementara 216,047,665.00
4 Aktiva Tetap Yang Tidak Berfungsi 908,241,059.45
Jumlah Aktiva Lain-lain Berwujud 19,770,288,944.88
Aktiva Tak Berwujud
1 Beban Ditangguhkan 1,114,530,234.00
Jumlah Aktiva Tak Berwujud 1,114,530,234.00

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 89


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

NAMA PERKIRAAN 2010


JUMLAH AKTIVA LAIN-LAIN 20,884,819,178.88
JUMLAH AKTIVA 33,555,264,584.08
No. NAMA PERKIRAAN 2010
1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
2 Utang Usaha 5,696,536,670.00
3 Utang Non Usaha 2,051,761,177.00
4 Biaya Yang Masih Harus Dibayar -
5 Utang Pajak -
6 Utang Jangka Panjang Jatuh Tempo 13,360,580,773.00
7 Utang Bunga 39,695,612,871.55
Utang Iuran Pensiun 151,094,219.00

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 60,955,585,710.55

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG DAN LAIN-


LAIN
1 Kewajiban Jangka Panjang 2,215,802,899.00
Pinjaman Dalam Negeri
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 2,215,802,899.00
Kewajiban Lain-lain
1 Cadangan Dana Meter 1,606,519,577.00
2 Rupa-rupa Kewajiban Lainnya 1,933,542,229.00

Jumlah Kewajiban Lain-lain 3,540,061,806.00

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG DAN 5,755,864,705.00


MODAL DAN CADANGAN
1 Kekayaan Pemda Yang Dipisahkan 2,823,645,760.00
2 Penyertaan Pemerintah Pusat 13,165,343,158.73
3 Modal Hibah 31,500,000.00
4 Laba Ditahan/(Akumulasi Kerugian) (44,411,493,789.14)
5 Laba (rugi) Periode Berjalan (4,765,180,961.06)
JUMLAH MODAL DAN CADANGAN (33,156,185,831.47)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN MODAL 33,555,264,584.08

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 90


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 45
Laporan Laba Rugi PDAM Kota Kendari

Periode yang Berakhir 31 Desember 2010

URAIAN 2010
PENDAPATAN USAHA
   81.01.00    Pendapatan Penjualan Air 14,126,599,499.00
   81.02.00   Pendapatan Non Air 790,524,533.00
    81.10.00    Pendapatan Kemitraan
   81.20.00   Pendapatan Air Limbah
Jumlah PENDAPATAN USAHA 14,917,124,032.00

BIAYA LANGSUNG
   91.09.00   Biaya Sumber Air 4,385,951,436.55
   92.09.00  Biaya Pengolahan Air 2,058,509,364.26
   93.09.00  Biaya Transmisi dan Distribusi 1,385,005,953.00
   94.09.00  Biaya Kemitraan
   95.09.00  Biaya Air Limbah
Jumlah BIAYA LANGSUNG 7,829,466,753.67
Laba (Rugi) Kantor Usaha 7,087,657,278.33

BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI
   96.01.00   Biaya Pegawai 5,053,586,679.00
   96.02.00  Biaya Kantor 502,845,985.00
   96.03.00  Biaya Hubungan Langganan 198,884,734.00
   96.04.00  Biaya Penelitian 33,715,000.00
   96.05.00  Biaya Keuangan 3,946,530,178.00
   96.06.00  Biaya Pemeliharaan 186,211,580.00
   96.07.00  Biaya Penyiihan dan Penghapusan
   96.08.00  Biaya Rupa‐rupa Biaya Umum 1,688,011,147.00
   96.09.00  Penyusutan dan Amortisasi 251,824,290.39
Jumlah BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI 11,861,609,539.39
Laba (Rugi) Usaha (4,773,952,315.06)

PENDAPATAN / (BIAYA) DILUAR USAHA
   88.01.00  Pendapatan Lain‐lain 12,563,218.00
   98.01.00  Biaya Lain‐lain (3,791,864.00)
Jumlah PENDAPATAN / (BIAYA) DILUAR USAHA 8,771,354.00
Laba (Rugi) Sebelum Pos Luar Biasa (4,756,180,961.06)
Laba (Rugi) Bersih (4,765,180,961.06)

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 86


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 46
Laporan Incian Biaya Tahun 2010

LEBIH (KURANG)
URAIAN KODE REALISASI ANGGARAN
Jumlah %

BIAYA SUMBER AIR


Biaya Pegawai 91.01.10 206.976.660,00 230.914.332,00 ( 23.937.672,00) ( 10,
Pemakaian Bahan Bakar 91.01.20 1.162.044.500,00 1.308.896.000,00 ( 146.851.500,00) ( 11,
Biaya Listrik PLN 91.01.30 2.176.300.400,00 2.560.000.000,00 ( 383.699.600,00) ( 14,
Pemakaian Bahan Pembantu 91.01.40 42.906.025,00 18.000.000,00 24.906.025,00 138,
Rupa-rupa Biaya Operasi Sumber Air 91.01.90 0,00 6.000.000,00 ( 6.000.000,00) ( 100,0 )
Pemelihara Bangunan & Penyempurnaan Tanah 91.02.10 0,00 5.000.000,00 ( 5.000.000,00) ( 100,0 )
Pemeliharaan Pengumpulan &Reservoir 91.02.20 7.383.000,00 12.000.000,00 ( 4.617.000,00) ( 38,
Pemeliharaan Danau, Sungai 91.02.30 0,00 12.000.000,00 ( 12.000.000,00) ( 100,0 )
Pemeliharaan Mata Air &Saluran 91.02.40 0,00 6.000.000,00 ( 6.000.000,00) ( 100,0 )
Pemeliharaan Sumur-sumur 91.02.50 1.700.00,00 0,00 1.700.000,00
Pemeliharaan Pipa Induk 91.02.60 5.887.570,00 12.000.000,00 ( 6.112.430,00) ( 50,
Pemeliharaan Alat Pembangkit Tenaga 91.02.70 120.465.000,00 12.000.000,00 108.465.000,00 903,
Pemeliharaan Alat Perpompa 91.02.80 186.824.900,00 112.500.000,00 74.324.900,00 66,
Pemeliharaan Instalasi Sumber Lainnya 91.02.90 11.937.300,00 12.000.000,00 ( 62.700,00) ( 0,5
Biaya Air Baku 91.03.00 0,00 150.000.000,00 ( 150.000.000,00) ( 100,0 )
Biaya Air Baku 91.03.10 0,00 42.000.000,00 ( 42.000.000,00) ( 100,0 )
Biaya Penyusutan Sumber Air 91.09.00 91.548.641,55 117.600.000,00 ( 26.051.358,45) ( 22,
JUMLAH BIAYA SUMBER AIR 4.013.973.996,55 4.616.910.332,00 ( 602.936.335,45) ( ,13

BIAYA PENGOLAHAN AIR


Biaya Pegawai 92.01.10 283.740.380,00 336.127.506,00 ( 52.387.126,00) ( 15,
Pemakaian Bahan Kimia Tawas 92.01.20 1.478.550.000,00 2.100.000.000,00 ( 621.450.000,00) ( 29,
Pemakaian Bahan Kimia Kaporit 92.01.21 69.202.200,00 204.000.000,00 ( 134.797.800,00) ( 66,
Pemakaian Bahan Pembantu Oli 92.01.30 0,00 12.000.000,00 ( 12.000.000,00) ( 100,0 )
Biaya Bahan Bakar 92.01.40 66.119.085,00 281.820.000,00 ( 215.700.915,00) ( 76,
Biaya Listrik PLN 92.01.50 39.380.310,00 60.000.000,00 ( 20.619.690,00) ( 34,
Rupa-rupa Biaya Operasi Pengolahan Air 92.01.90 38.562.000,00 60.000.000,00 ( 21.438.000,00) ( 35,
Biaya Pemeriksaan Kwalitas Air 92.01.91 7.375.000,00 1.450.346.800,00 (1.442.971.800,00) ( 99,
Pemel. Bangunan & Penyemp. Tanah 92.02.10 0,00 6.000.000,00 ( 6.000.000,00) ( 100,0 )
Pemel. Inst. Pengolahan Air 92.02.20 62.597.150,00 27.600.00,00 34.997.150,00 126,
Pemeliharaan Inst. Pompa 92.02.30 14.665.000,00 60.000.000,00 ( 45.335.000,00) ( 75,
Pemel. Inst. Pengolahan Lainnya 92.02.90 3.948.000,00 6.000.000,00 ( 2.052.000,00) ( 34,
Biaya Penyusutan Pengolahan Air 92.09.00 1.745.239,26 180.000.000,00 ( 178.254.760,74) ( 99,

JUMLAH BIAYA PENGOLAHAN AIR 2.065.884.364,26 4.783.894.306,00 (2.718.009.941,74) ( 56,

Posisi per tanggal 31 Desember 2010

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 87


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 47
Laporan Rincian Biaya
Tahun 2010

URAIAN KODE REALISASI ANGGARAN LEBIH (KURANG)


Jumlah %

BIAYA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI


Biaya Pegawai 93.01.10 287.582.640,00 314.281.044,00 ( 26.698.404,00) ( 8,
Biaya Operasional Satgas 93.01.11 3.000.000,00 0,00 3.000.000,00
Biaya Pemakaian Bahan 93.01.20 116.604.500,00 110.000.000,00 6.604.500,00 ( 6,
Biaya Bahan Bakar (bbm) 93.01.30 264.730.600,00 60.028.000,00 204.702.600,00 341,
BiayaListrik 93.01.40 148.809.375,00 196.000.000,00 ( 47.190.625,00) ( 24,
Biaya Pemakaian Pipa Persil 93.01.50 0,00 6.000.000,00 ( 6. 000.000,00) ( 100,0 )
Rupa-rupa Biaya Operasional Transmisi dan Distribusi 93.01.90 160.304.000,00 30.000.000,00 130.304.000,00 434,
Pemel. Bangunan & Penymp. Tanah 93.02.10 1.026.000,00 7.500.000,00 ( 6.474.000,00) ( 86,
Pemel. Reservoir & Tangki-tangki 93.02.20 415.000,00 18.000.000,00 ( 17.585.000,00) ( 97,
Pemel Pipa Transmisi 93.02.30 27.773.900,00 24.000.000,00 3.773.900,00 15,
Pemel. Pipa Dinas 93.02.40 148.894.000,00 84.000.000,00 64.894.00,00 77,
Pemel. Inst. Pompa 93.02.50 24.757.500,00 18.000.000,00 6.757.500,00 37,
Pemel. Meter-meter 93.02.60 22.588.000,00 190.000.000,00 ( 167.412.000,00) ( 88,
Pemel. Trandis Lainnya 93.02.90 38.943.581,00 90.000.000,00 ( 51.056.419,00) ( 56,
Biaya Penyusutan transmisi & Distribusi 93.09.00 142.576.856,86 61.200,000,00 81.376.856,86 132,
JUMLAH BIAYA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI 1.388.005.952,86 1.209.009.044,00 178.996.908,86 14,
BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI
Biaya Pegawai Umum 96.01. 2.747.122.560,00 2.642.322.456,00 104.800.104,00 3,
Biaya Pengganti Transport Tenaga Magang 96.01. 87.700.000,00 6.846.295.977,00 ( 6.758.595.977,00) ( 98,
Tunjangan 96.01. 1.640.403.522,00 1.576.442.925,00 63.960.597,00 4,
Iuran Pensiun 96.01. 81.774.000,00 513.543.200,00 ( 431.769.200,00) ( 84,
Lembur 96.01. 5.311.812,00 65.000.000,00 ( 59.688.188,00) ( 91,
Kesejahteraan Karyawan 96.01. 70.428.680,00 108. 000.000,00 ( 37.571.320,00) ( 34,
Pembinaan Kary. & Pakaian Dinas 96.01. 400.000,00 60. 000.000,00 ( 59.600.000,00) ( 99,
Bantuan Dan Sumbangan 96.01. 34.102.500,00 12. 000.000,00 22.102.500,00 184,
Pendidikan Dan Latihan 96.01. 40.600.000,00 102. 000.000,00 ( 61.400.000,00) ( 60,
Rupa-rupa Biaya Pegawai 96.01. 433.443.605,00 250. 000.000,00 183.443.605,00 73,
Biaya ATK & Foto Copy 96.02 25.344.835,00 66. 000.000,00 ( 40.655.165,00) ( 61,
Barang Cetakan 96.02 159.135.000,00 141. 000.000,00 18.135.000,00 12,
Perlengkapan Komputer 96.02 35.283.905,00 18. 000.000,00 17.283.905,00 96,
Biaya Telepon Teleg. & Telegram 96.02 77.719.867,00 74. 400.000,00 3.319.867,00 4,
Biaya Rapat & Tamu 96.02 45.533.900,00 72.000.000,00 ( 26.466.100,00) ( 36,
Biaya Pos & Material 96.02 1.050.000,00 6. 000.000,00 ( 4.950.000,00) ( 82,

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 88


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 48
Laporan Rincian Biaya
Tahun 2010

URAIAN KODE REALISASI ANGGARAN LEBIH (KURANG)


Jumlah %

Biaya Listrik Kantor 96.02.70 41.745.765,00 30.000.000,00 11.745.765,00 39,


Biaya Cleaning Service 96.02.80 634.600,00 6. 000.000,00 ( 5.365.400,00) ( 89,
Rupa-rupa Biaya Kantor 96.02.90 116.398.113,00 150. 000.000,00 ( 33.601.887,00) ( 22,
Biaya Pengawasan Meter 96.03.10 0,00 6. 000.000,00 ( 6. 000.000,00) ( 100,0 )
Biaya Pembacaan Meter 96.03.20 108.519.500,00 102. 000.000,00 6.519.500,00 6,
Biaya Penagihan Rek. Air 96.03.30 53.257.734,00 36. 000.000,00 17.257.734,00 47,
Biaya Percetakan Formulir Rek. 96.03.50 5.000.000,00 36. 000.000,00 ( 31.000.000,00) ( 86,
Biaya Pengol. Penerbitan Rek. 96.03.60 28.079.500,00 12. 000.000,00 16.079.500,00 133,
Biaya Promosi 96.03.70 0,00 36. 000.000,00 ( 36.000.000,00) ( 100,0 )
Biaya Iklan Umum 96.03.72 5.620.000,00 0,00 5.620.000,00
Rupa-rupa Biaya Langganan 96.03.90 4.028.000,00 36. 000.000,00 ( 31.972.000,00) ( 88,
Biaya Survey & Penelitian 96.04.10 3.500.000,00 24. 000.000,00 ( 20.500.000,00) ( 85,
Biaya Perencanaan Tehnik 96.04.20 28.910.500,00 24. 000.000,00 4.910.500,00 20,
Biaya Perencanan Bid. Usaha & Keu. 96.04.30 0,00 6. 000.000,00 ( 6.000.000,00) ( 100,0 )
Biaya Perencanaan Komputerisasi 96.04.40 0,00 30. 000.000,00 ( 30.000.000,00) ( 100,0 )
Rupa-rupa Biaya Litbang 96.04.90 1.304.500,00 60. 000.000,00 ( 58.695.500,00) ( 97,
Bunga Pinjaman 96.05.10 3.933.982.326,00 1.150. 000.000,00 2.783.982.326,00 242,
Denda Keterlambatan Angsu. Pk & Bunga 96.05.30 0,00 1.100. 000.000,00 ( 1.100.000.000,00) ( 100,0 )
Rupa-rupa biaya Keuangan 96.05.90 12.547.852,00 126. 000.000,00 ( 113.452.148,00) ( 90,
Pemel. Inventaris Kantor 96.06.10 300.000,00 39. 000.000,00 ( 38.700.000,00) ( 99,
Pemel. Kendaraan 96.06.20 185.561.580,00 120. 000.000,00 65.561.580,00 54,
BBM Pemel. Kendaraan 96.06.21 157.738.500,00 162. 000.000,00 ( 4.261.500,00) ( 2,
Pemel. Kendaraan 96.06.22 14.655.940,00 6.846.295.977,00 ( 6.831.640.037,00) ( 99,
Pemeliharaan Bangunan 96.06.30 350.000,00 12. 000.000,00 ( 11.650.000,00) ( 97,
Pemel. Instalasi 96.06.40 0,00 12. 000.000,00 ( 12.000.000,00) ( 100,0 )
Pemel. Taman & Lapangan 96.06.50 0,00 6. 000.000,00 ( 6.000.000,00) ( 100,0 )
Pengobatan Karyawan Pada RS. Bhayangkara 96.06.61 20.686.240,00 0,00 20.686.240,00
Biaya Penyisihan Piutang 96.07.10 0,00 600. 000.000,00 (600.000.000,00) ( 100,0 )
Biay Penghapusan Piutang 96.07.20 0,00 450. 000.000,00 ( 450.000.000,00) ( 100,0 )
Biaya Promosi 96.08.10 15.700.000,00 16.200.000,00 ( 500.000,00) ( 3,
Biaya Iuran Berlangganan 96.08.11 15.180.179,00 18. 000.000,00 ( 2.819.821,00) ( 15,
Biaya Iuran Berlangganan Koran 96.08.12 11.800.000,00 9. 000.000,00 2.860.000,00 31,
Biaya Badan Pengawas 96.08.20 143.317.789,00 145.107.372,00 ( 1.789.574,00) ( 1,
Biaya Perjalanan Dinas 96.08.30 166.800.000,00 360. 000.000,00 ( 193.200.000,00) ( 53,
Biaya Jasa Profesional 96.08.40 175.850.000,00 30. 000.000,00 145.850.000,00 486,

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 89


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 4. 49
Laporan Rincian Biaya
Tahun 2010

LEBIH (KURANG)
URAIAN KODE REALISASI ANGGARAN
Jumlah %

Biaya Jasa Manajemen 96.08.41 7.000.000,00 24.000.000,00 ( 17. 000.000,00) ( 70,


Biaya Sewa 96.08.50 99.000.000,00 41. 000.000,00 58. 000.000,00 141,
Biaya Asuransi 96.08.60 162.414.487,00 400.785.223,00 ( 238.370.741,00) ( 59,
Biaya Keamanan 96.08.61 75.717.755,00 60. 000.000,00 15.717.755,00 26,
Biaya PBB 96.08.70 36.684.034,00 14.400.000,00 22.284.034,00 154,
Biaya Perijinan 96.08.73 56.341.760,00 24. 000.000,00 32.341.760,00 134,
Rupa-rupa Biaya Umum 96.08.90 501.551.705,00 492. 000.000,00 9.551.705,00 1,
Dana Referensi 96.08.91 147.746.550,00 90.692.178,00 57.054.372,00 62,
Biaya Bahan Bakar Kendaraan 96.08.92 148.048.639,00 360. 000.000,00 ( 211.951.361,00) ( 58,
Penyusutan & Amortisasi Inst. Non Pabrikair 96.09.40 251.824.290,39 120. 000.000,00 131.824.290,39 109,
JUMLAH BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI 12.223.212.033,3 25.975.485.313, ( 13.752.273.279,61) ( 52,
BIAYA DILUAR USAHA 9 00
Biaya Bank 98.01.01 791.864,00 26,
Rupa-rupa Biaya Lain-lain 98.01.03 3.791.864,00 3. 000.000,00 ( 1.200.000,00) ( 100,0 )
JUMLAH BIAYA DILUAR USAHA 0,00 1.200.000,00 ( 408.136,00) ( 9,
3.791.864,00 4.200.000,00
JUMLAH BIAYA ( 16.894.630.783,94) ( 46,
19.694.868.211,0 36.589.498.995,
6 00

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 90


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
6.2.2. Penyehatan Lingkungan Permukiman (Sanitasi)
6.2.2.1. Air Limbah
6.2.2.1.1. Arah Kebijakan dan Lingkup Kegiatan Pengelolaan Air Limbah
a. Arahan Kebijakan Pengelolaan Air Limbah
Beberapa peraturan perundangan yang mengatur pengelolaan air limbah, antara
lain :
1. Undang – undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional.
2. Undang – undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene.
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 Tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber
Daya Air
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintah Daerah.
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan Antar Pemerintah Pusat dan Daerah.
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang.
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.
11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan
dan Kawasan Pemukiman.
12. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang
Pengendalian Pencemaran Air.
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
15. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/I/1998 tentang
Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 91


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
16. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun
2003 tentang Baku Mutu air Limbah Domestik.
17. Peraturan Daerah Kota Kendari No.4 Tahun 2007 Tentang Retribusi
Pengangkutan lumpur tinja.
18. Peraturan Daerah Kota Kendari Nomor 09 Tahun 2013 Tentang RPJMD Kota
Kendari Tahun 2013 - 2017.
19. Peraturan Daerah Kota Kendari No. 4 Tahun 2009 Tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Standar Operasional Prosedur (SOP),
Lembar

b. Lingkup Pengelolaan Air Limbah


Pada dasarnya pengelolaan air limbah permukiman dapat dilakukan dengan sistem
on-site atau sistem off-site atau kombinasi dari kedua sistem ini :
1. Sistem pengelolaan air limbah terpusat (off-site system) adalah sistem
penanganan air limbah domestik melalui jaringan pengumpul yang diteruskan
ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
2. Sistem pengelolaan air limbah setempat (on-site system) adalah sistem
penanganan air limbah domestik yang dilakukan secara individual dan/atau
komunal dengan fasilitas dan pelayanan dari satu atau beberapa bangunan,
yang pengolahannya diselesaikan secara setempat atau dilokasi sumber.

Untuk Gambaran secara umum pengelolaan air limbah di Kota Kendari untuk saat
ini masih sebatas pada pengolahan air limbah rumah tangga dengan pembuatan
MCK sistem Komunal dan MCK++ dengan menggunakan teknologi biogester. MCK
sistem Komunal terdapat di Kelurahan Benu-Benua, Kelurahan Petoaha,
Perumahan PNS Kota Kendari, Perumahan PNS Pemerintah Provinsi, dan di
RUSUNAWA kelurahan Tobuha. Sedangkan untuk MCK++ dengan sistem
teknologi Biogester terdapat di Kelurahan Nambo dan Kelurahan Puday, keduanya
terletak di Kecamatan Abeli. Pemilihan Sistem/Teknologi yang digunakan
tergantung dari kondisi dan kepadatan penduduk selaku pengguna, dan hasil
kesepakatan warga calon pengguna MCK. Sedangkan limbah rumah tangga
berupa air buangan dari dapur/kamar mandi belum ada sistem pengolahan
khusus, dan untuk saat ini limbah rumah tangga tersebut dibuang langsung ke

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 92


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
saluran drainase yang terhubung ke sungai atau bahkan masih terdapat beberapa
rumah tangga yang membuang langsung limbahnya ke tanah. Untuk
perusahan/industri yang sudah mengolah limbahnya sebelum dibuang ke laut
yaitu perusahaan Ikan Samudra Indonesia di Kecamatan Abeli.
Pengelolaan air limbah dapat dibedakan menjadi dua sistem yaitu sistem
pengelolaan limbah domestik dan limbah non domestik. Kebijakan dasar
pengelolaan air limbah adalah limbah domestik maupun non domestik harus
dilakukan pengelolaan/pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke aliran
sungai atau saluran drainase dan memenuhi baku mutu air buangan.
A. Rencana Pengelolaan Limbah Domestik
Pengelolaan limbah domestik dilakukan dengan dua cara yaitu sistem
individu/rumah tangga dan sistem komunal. Sistem individu diterapkan pada
kawasan-kawasan permukiman dengan tingkat kepadatan sedang dan rendah,
dimana masih memungkinkan setiap individu/rumah tangga untuk
membangun sendiri septic tank pengolah air limbah. Sedangkan sistem
komunal diterapkan pada kawasan-kawasan permukiman dengan tingkat
kepadatan tinggi, dimana setiap individu tidak mempunyai lahan untuk
membuat septic tank sendiri. Sistem komunal dilakukan dengan membangun
septic tank bersama yang digunakan oleh beberapa kelompok rumah tangga.
Pengelolaan limbah komunal direncanakan dibeberapa titik di Kecamatan
Kadia, Mandonga, Baruga, Kendari, Kawasan Perumahan PNS Kota Kendari &
Pemerintah Provinsi, dan kawasan RUSUNAWA di Kelurahan Tobuha.
B. Rencana Pengelolaan Limbah Non Domestik
Pengelolaan air limbah non domestik yaitu diperuntukkan bagi kegiatan-
kegiatan non rumah tangga/perumahan, dalam hal ini kegiatan-kegiatan
industri, perdagangan, rumah sakit, dan perkantoran. Setiap kegiatan-
kegiatan non rumah tangga baik berskala besar maupun menengah
diwajibkan untuk memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) baik berdiri
sendiri maupun dikelola secara terpadu dalam satu kawasan. Sedangkan
kualitas dan tata cara pembangunan IPAL harus memenuhi dengan standar
kajian UKL/UPL untuk kegiatan menengah dan AMDAL untuk kegiatan
bersakala besar.
Rencana pengelolaan IPAL untuk skala kawasan dibeberapa titik yaitu:
i. Lokasi kawasan industri di Kecamatan Abeli dan Kecamatan Baruga.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 93


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
ii. Pelabuhan Bungkutoko
iii. Kawasan Pusat Bisnis, Perdagangan, dan perkantoran.
iv. Kawasan terminal tipe A di Kecamatan Baruga.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 94


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
6.2.2.1.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan Air
A. Isu Strategis Pengembangan Air Limbah Permukiman
Berikut ini adalah isu-isu strategis dalam pengelolaan Air Limbah Permukiman di Kota Kendari antara lain :

Tabel 6. 49 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Sub Sektor Air Limbah Kota Kendari Tahun 2012

(A) (B) (D) (E)


(C)
User Interface Pengumpulan & Penampungan/ Semi Pengolahan Akhir Pembuangan Akhir /
No Produk Input Pengangkutan
(Fasilitas Pribadi) Pengolahan Awal Terpusat Daur Ulang

ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN SUB SEKTOR AIR LIMBAH

Aspek Teknis
- Masih ada warga yang - Masih ada tangki septik yang - Sudah memiliki Armada - Sudah Memiliki IPLT - Belum ada uji
Aspek Teknis
belum memiliki jamban tidak sesuai standar teknis sedot tinja 2 unit - Belum optimalnya mengenai data
pribadi (BABS) sebanyak sebanyak 3,53% - Terdapat beberapa pemanfaatan IPLT buangan limbah dari
6,66 % - masih ada jamban yang tidak usaha sedot tinja dan Puulonggida IPLT yang ada
- Masih ada sarana jamban memiliki tangki septik pengangkutan tinja - Belum ada uji kelayakan (volume, kualitas
pribadi yang tidak sesuai sebanyak 9,65% ilegal yang tidak sesuai IPLT yang ada baik dari hasil pengolahan
standar teknis & Kesehatan - belum ada IPAL skala dangan standar teknis segi Lokasi, Konstruksi, (effluen), efisiensi
sebanyak 9% perumahan untuk grey water dan berkontribusi kapasitas dan sistem pengolahan / IPLT,
- Masih banyak warga yang dalam pencemaran pengelolaan limbah yang hasil
masih membuang grey digunakan. sampingan/lumpur,
water langsung ke badan dll)
air/tanah 100%
- Sistem pengelolaan limbah - Belum optimalnya
padat dari user interface pemanfaatan hasil
hi k b
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 95
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Tabel 6. 49 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Sub Sektor Air Limbah Kota Kendari Tahun 2012

(A) (B) (D) (E)


(C)
User Interface Pengumpulan & Penampungan/ Semi Pengolahan Akhir Pembuangan Akhir /
No Produk Input Pengangkutan
(Fasilitas Pribadi) Pengolahan Awal Terpusat Daur Ulang

Operasional Biaya operasional lebih


besar dari income
Aspek Non Teknis
- Belum ada aturan/sanksi - Belum ada aturan/sanksi - Sudah ada PERDA - Belum ada aturan, - Belum optimalnya
Aspek
mengenai perencanaan, mengenai perencanaan, dan mengenai tarif jasa tatacara perizinan implementasi
Legal/kebijaka
n dan pengelolaan sarana pengelolaan tangki septiktank penyedotan Tinja mengenai kegiatan mengenai aturan
jamban - Belum ada Aturan/sanksi bagi - Belum ada aturan dan pembuangan air limbah tentang pengelolaan
- Belum ada Aturan/sanksi pengembang dan masyarakat sanksi yang mengatur bagi permukiman, dan pemeliharaan
bagi pengembang dan untuk menyediakan sarana standar operasional industri rumah tangga IPLT
masyarakat untuk septiktank yang sesuai standar kegiatan jasa dan perkantoran
menyediakan sarana teknis pengangkutan limbah - Belum ada aturan/sanksi
Jamban yang sesuai - Belum ada aturan/sanksi yang cair dan penyedia yang mengatur kewajiban
standar teknis mengatur kewajiban menyedot layanan air limbah menyediakan sarana
- Implementasi aturan, lumpur tinja bagi masyarakat, lainnya pengelolaan air limbah
tatacara perizinan mengenai industri rumah tangga, bagi industri rumah
kegiatan pembuangan air perkantoran pemilik tangki tangga
limbah bagi permukiman, -
industri rumah tangga dan - septiktank
perkantoran belum
maksimal
- sanksi tatacara perizinan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 96


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Tabel 6. 49 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Sub Sektor Air Limbah Kota Kendari Tahun 2012

(A) (B) (D) (E)


(C)
User Interface Pengumpulan & Penampungan/ Semi Pengolahan Akhir Pembuangan Akhir /
No Produk Input Pengangkutan
(Fasilitas Pribadi) Pengolahan Awal Terpusat Daur Ulang

- Sudah ada SKPD yang - Rendahnya kemauan dan - Belum optimalnya - Peningkatan
Aspek
fungsi regulator dan pengelolaan O & M
Kelembagaan menangani Air limbah yakni kesadaran masyarakat dalam
operator dalam IPLT belum optimal
/institusi/ BLH dan Dinas kebersihan pembayaran retribusi
pengelolaan air limbah
manajemen pengelolaan sarana umum air
- SKPD sudah melakukan uji - SDM dalam bidang air
limbah
kelayakan lokasi & limbah masih terbatas
kelayakan teknis dalam - Belum optimal adanya
pembangunan sarana air pelatihan KSM, kelompok
limbah (MCK, MCK++, MCK peduli & masyarakat dalam
Komunal dsb) pengelolaan (O&M) sarana
umum air limbah
- Belum optimal adanya
pelatihan KSM, kelompok
peduli & masyarakat dalam
pengelolaan (O&M) sarana
umum air limbah

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 97


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Tabel 6. 49 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Sub Sektor Air Limbah Kota Kendari Tahun 2012

(A) (B) (D) (E)


(C)
User Interface Pengumpulan & Penampungan/ Semi Pengolahan Akhir Pembuangan Akhir /
No Produk Input Pengangkutan
(Fasilitas Pribadi) Pengolahan Awal Terpusat Daur Ulang

- Kurangnya kesadaran - Kurangnya kesadaran warga


Aspek
warga dalam pengelolaan dalam pengelolaan O&M
Pemberdayaan
O&M sarana umum air sarana umum( septiktank
/ PMJK
limbah (Jamban Umum, komunal)
MCK Umum dsb)
- Rendahnya kemauan dan
kesadaran masyarakat
dalam pembayaran retribusi
pengelolaan sarana umum
air limbah
- Peran swadaya masyarakat
& kelompok peduli dalam
pembangunan /pengadaan
jamban, MCK dsb.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 98


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Tabel 6. 49 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Sub Sektor Air Limbah Kota Kendari Tahun 2012

(A) (B) (D) (E)


(C)
User Interface Pengumpulan & Penampungan/ Semi Pengolahan Akhir Pembuangan Akhir /
No Produk Input Pengangkutan
(Fasilitas Pribadi) Pengolahan Awal Terpusat Daur Ulang

- kampanye PHBS tentang - Belum optimalnya kegiatan - Belum optimalnya


Aspek
kampanye cuci tangan pake sosialisasi/komunikasi yang sosialisasi & komunikasi
Komunikasi &
sabun terkait dengan pembangunan/ tentang masalah
Media
& komunikasi tentang pemeliharaan septiktank yang penyedotan/pengangkut
Pemeliharaan fungsi dan sesuai standar teknis dan an lumpur tinja sesuai
kebersihan jamban belum kesehatan standar teknis
- Belum optimal mendesain
optimal
metode sosialisasi dan media
- Belum optimalnya yang kreatif, inovatif dan
kampanye kesehatan efektif
lingkungan tentang
kampanye jamban yang
sehat
- Belum optimal mendesain
metode sosialisasi dan
media yang kreatif, inovatif
dan efektif

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 99


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Tabel 6. 49 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Sub Sektor Air Limbah Kota Kendari Tahun 2012

(A) (B) (D) (E)


(C)
User Interface Pengumpulan & Penampungan/ Semi Pengolahan Akhir Pembuangan Akhir /
No Produk Input Pengangkutan
(Fasilitas Pribadi) Pengolahan Awal Terpusat Daur Ulang

- Pemerintah belum optimal - Pemerintah belum optimal - Sudah ada biaya - Pemerintah belum - Pemerintah belum
Aspek
menggali potensi-potensi menggali potensi-potensi operasional/perawatan optimal menggali optimal menggali
Keterlibatan
pendanaan dan pelibatan pendanaan dan pelibatan armada sedot tinja potensi-potensi potensi-potensi
Dunia Usaha
dunia usaha /swadaya dunia usaha /swadaya - Pemerintah belum pendanaan dan pendanaan dan
masyarakat (melalui masyarakat (melalui optimal menggali pelibatan dunia usaha pelibatan dunia usaha
kebijakan/regulasi) dalam kebijakan/regulasi) dalam potensi-potensi /swadaya masyarakat /swadaya masyarakat
pembangunan /pengadaan pembangunan /pengadaan pendanaan dan (melalui (melalui
jamban, MCK dsb septiktank pelibatan dunia usaha kebijakan/regulasi) kebijakan/regulasi)
- Peran swasta, BUMN - Peran swasta, BUMN melalui /swadaya masyarakat dalam dalam pemanfaatan
melalui CSR dalam CSR dan swadaya masyarakat (melalui pemeliharaan/pengelolaa buangan akhir IPLT
pembangunan /pengadaan & kelompok peduli dalam kebijakan/regulasi) - Peran swasta, BUMN
n IPLT
jamban, MCK dsb pembangunan /pengadaan dalam pembangunan melalui CSR dan
septiktank /pengadaan armada - Peran swasta, BUMN swadaya masyarakat
pengangkutan melalui CSR dan & kelompok peduli
- Peran swasta, BUMN swadaya masyarakat & dalam pemanfaatan
melalui CSR dan kelompok peduli dalam buangan akhir IPLT
swadaya masyarakat & pemeliharaan/pengelola
kelompok peduli dalam - an IPLT
pembangunan
/pengadaan armada
pengangkutan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 100


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Tabel 6. 49 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Sub Sektor Air Limbah Kota Kendari Tahun 2012

(A) (B) (D) (E)


(C)
User Interface Pengumpulan & Penampungan/ Semi Pengolahan Akhir Pembuangan Akhir /
No Produk Input Pengangkutan
(Fasilitas Pribadi) Pengolahan Awal Terpusat Daur Ulang

Aspek - Belum optimal


Ekonomi / mengoptimalkan
Keuangan penggunaan dana
Pemerintah Kota dalam
pembiayaan &
operasional armada
pengurasan septic-tank

Sumber : Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Kendari 2012

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 101


RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Beberapa isu dan permasalahan air limbah di Kota Kendari dapat dilihat pada
foto – foto di bawah ini :
 
 

Gbr 6.7  Jamban Warga berada di kali Gbr 6.8 Air limbah warga yang langsung di 


buang di drainase belakang rumah 

Gbr 6.9  Jamban Warga yang menjorok ke tepi 
teluk Kendari 

B. Kondisi Eksisting Pengembangan Air Limbah Permukiman


Kondisi eksisting sistem pengelolaan air limbah yang ada saat ini di Kota
Kendari masing – masing baik secara teknis maupun pada aspek non teknis
dapat ditampilkan sebagaimana pada tabel – tabel berikut ini :
a. Aspek Teknis
Tabel 6. 50
Kapasitas Pelayanan Eksisting

Prasarana Jumlah Kapasitas Sistem Lembaga Keterangan


dan Sarana (M³/Unit) Pengolahan Pengelola Kondisi
Truck Tinja 2 4 M³ - Dinas Baik
Kebersihan
IPLT 1 200 M³ Off Site System Dinas Baik
Kebersihan
IPAL - - Off Site System - -
Sumber : Dinas Kebersihan Pemerintah kota Kendari, 2010

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 102


RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Dari tabel diatas dapat dilihat untuk jumlah truk tinja yang ada di Kota Kendari
sebanyak 2 unit dengan kapasitas masing-masing sebesar 4 M3, sedangkan
IPLT yang ada di Kota Kendari sebanyak 1 lokasi dengan kapasitas 200 M3
yang terletak di Kecamatan Konda, dan untuk IPAL tidak terdapat di Kota
Kendari. Truk tinja berfungsi untuk melayani masyarakat yang septic tanknya
sudah penuh. Hasil dari limbah tinja yang disedot dari masyarakat kemudian
dikumpulkan di IPLT untuk diolah dengan menggunakan teknologi tertentu
agar hasil dari limbah tersebut tidak mencemari lingkungan di sekitarnya.

Tabel 6. 51
Cakupan Pelayanan On Site

No Kecamatan Jumlah PS Sanitasi Sistem Onsite

Pengumpulan Pengolahan
Jamban MCK Lainnya Septik Cubluk Lainnya
Keluarga Tank
1. Mandonga 5.385 8 - 6 2 -
2. Baruga 3.589 8 - 7 1 -
3. Puuwatu 3.444 29 - 29 - -
4. Kadia 6.758 2 - 2 - -
5. Wua-wua 4.197 6 - 6 - -
6. Poasia 3.776 13 - 13 - -
7. Abeli 3.230 46 - 26 20 -
8. Kambu 3.444 2 - 2 - -
9. Kendari 4.755 30 - 13 17 -
10 Kendari Barat 8.068 12 - 12 - -
.
TOTAL 46.646 156 - 116 40 -
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kota Kendari, 2012

Tabel 6. 52
Cakupan Pelayanan Air Limbah Komunitas Berbasis Masyarakat
Tahun 2011 di Kota Kendari

No Lokasi/ Sistem Dibangun Cakupan Kondisi


Tempat MCK ++ IPAL Tahun Pelayanan
Komunal
1. Tondonggeu MCK – Plus 2006 Kel. Tondonggeu & Rusak
sekitarnya
2. Benu – benua Komunal 2007 Kel. Benu – benua Baik
3. Petoaha Komunal 2008 Perkampungan Belum
Nelayan kel. Petoaha berfungsi

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 103


RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

4. Puday MCK – Plus 2009 Kel. Puday & Berfungsi


(Biogester) sekitarnya baik
5. Nambo MCK – Plus 2010 Kel. Nambo& Berfungsi
(Biogester) sekitarnya baik
6. Talia MCK 2012 Kel. Talia dan Berfungsi
Komunal sekitarnya baik
7. Petoaha MCK 2012 Kel. Petoaha & Berfungsi
Komunal sekitarnya baik
8. Anggoeya Jaringan 2012 Kel. Anggoeya dan Berfungsi
Perpipaan sekitarnya baik
Air Limbah
9. Benu-benua MCK 2012 Kel. Benu-benua & Berfungsi
Komunal sekitarnya baik
10. Tobuuha MCK – Plus 2012 Kel. Tobuuha & Berfungsi
(Biogester) sekitarnya baik
Sumber : Dinas Kebersihan Pemerintah kota Kendari, 2011

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk cakupan air limbah komunitas
berbasis masyarakat telah terdapat di Kelurahan Tondonggeu yang dibangun
Tahun 2006 yang cakupan pelayanannya mencakup Kelurahan Tondonggeu
dan sekitarnya, namun sekarang berdasarkan hasil monitoring kami di lokasi
Pembangunan MCK kondisinya kurang terawat dengan baik. Kemudian sistem
komunal mulai dibangun pada tahun 2007 di Kelurahan Benu-Benua, yang
cakupan pelayanannya meliputi perkampungan nelayan di sekitar Kelurahan
Benu-Benua hingga saat ini fasilitas MCK komunal tersebut masih berfungsi
dengan baik. Selanjutnya di Kelurahan Petoaha juga dibangun sistem Komunal
di daerah perkampungan nelayan Bajo, namun karena sedikit mengalami
masalah teknis membuat sistem pengolahan air limbah tersebut belum bisa
difungsikan dengan baik, hal ini dikarenakan terdapat perbedaan elevasi
ketinggian jamban rumah nelayan dengan letak Septictank komunal tersebut.
Untuk Kelurahan Puday dan Kelurahan Nambo sistem yang digunakan yaitu
MCK Plus dengan teknologi Biogester. Limbah dari masyarakat diolah dengan
teknologi tertentu, sehingga limbah tersebut menghasilkan gas yang dapat
dipergunakan untuk kepentingan memasak, saat ini kondisi kedua prasarana
MCK Plus itu masih berfungsi dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat
sekitarnya.
Tabel 6. 53
Cakupan Pelayanan Air Limbah Sistem Off Site

No. Nama IPAL Sistem Dibangun Kondisi


Tahun
Belum Ada data Belum Ada data Belum Ada data Belum Ada data

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 104


RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 54
Parameter Teknis Wilayah Tahun 2013 di Kota Kendari

No. Uraian Besaran Keterangan

Karakteristik Fisik Kota


1. Jumlah Penduduk 314.126 Tahun 2013
Tingkat Kepadatan
- Sangat Tinggi (>400 jiwa/hektar) 67.21 Ha Kec. Kadia
- Tinggi (300-400 jiwa/hektar) 190. 94 Ha Kec. Kendari Barat
- Sedang (200-300 jiwa/hektar) 239.30 Ha Kec. Kambu
- Rendah (<200 jiwa/hektar) 487.18 Ha Kec. Baruga
2. Tipe Bangunan Rumah Tangga
- Permanen 56.143 Unit/93,08% RP3KP Tahun 2013
- Semi Permanen 3.166 Unit/5,25% RP3KP Tahun 2013
- Tidak Permanen 1004 Unit/1,66% RP3KP Tahun 2013
3. Badan Air
- Nama Sungai Sungai Wanggu, Lasolo, Tersebar
Kampung Salo, Mandonga,
Kambu, Kadia, Abeli, Abeli
Dalam, Amarilis, Lepo2,
Watu2, Nanga2, Mokoau,
Lahundape, Punggaloba,
Lemo, Lalonggori, Mata,
Watubangga, Wua2,
Benu-benua, Korumba.
- Peruntukkan Air baku PDAM, Pertanian,
Air bersih Masyarakat,
Rumah Tangga, Drainase
Primer
- Debit 7,489 Liter/detik
- Kualitas -
Sumber: dokumen RP3KP Kota Kendari, 2013

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 105


RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

b. Aspek Non Teknis


1. Pendanaan

Tabel 6.55 Ringkasan Pendapatan dan Belanja Dari Subsektor Pengelolaan Air Limbah Domestik
Subsektor  Pertumbuhan 
No  2007  2008  2009  2010  2011  Rata‐rata 
/SKPD  (%) 
A  Air Limbah  281.800.000 1.015.326.250 200.000.000 1.091.670.000 1.083.418.000 734.442.850,00 156,27 
Retribusi Sedot 
B  73.000.000 75.500.000 80.250.000 92.100.000 95.750.000 83.320.000 7,11 
tinja 
Sumber : Studi Keuangan dan Perekonomian 2012

Dari tabel di atas tergambar ringkasan pendapatan dan Belanja Sub sektor Pengelolaan Air limbah, terlihat data sumber PAD yang
bersumber dari retribusi tinja setiap tahunnya cencerung mengalami kenaikan dengan rata-rata pertumbuhan 5,69%, namun jumlah
pendapatan dari retribusi sedot tinja, jika dibandingkan dengan belanja pada subsektor ini, tentunya masih perlu peningkatan yang signifikan,
mengingat pendanaan sub sektor ini membutuhkan pengalokasian dana yang cukup besar setiap tahunnya.
Realisasi anggaran pengelolaan air limbah di Kota Kendari bersumber dari APBN, APBD dan Swasta dapat terlihat dari tabel berikut :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 106


RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 56 Realisasi Anggaran Pengelolaan Air Limbah Di Kota Kendari Tahun 2007 – 2011 
Realisasi anggaran (Rp.000) 
No  Sub sektor 
2007  2008  2009  2010  2011 
A  Anggaran APBN                
           
Air Limbah                         ‐  
  200.000.000  100.000.000  100.000.000  ‐ 
Anggaran APBD 
B                
Prov 
Air Limbah  0  0  0  0  0 
Anggaran APBD 
C                
Kab./Kota 
              
Air Limbah 
  281.800.000  1.015.326.250  200.000.000  1.091.670.000   1.083.418.000 
Anggaran Dari 
D                
Swasta 
Air Limbah  0  0  0  0  0 
       
JUMLAH   1.115.326.250  1.091.670.000  
  481.800.000  300.000.000  1.083.418.000 
Sumber : Studi Keuangan dan Perekonomian 2012
 
 
Dari tabel diatas, tergambarkan bahwa selama 5 tahun terakhir (2007-2011)
realisasi anggaran pengelolaan air limbah Kota Kendari yang bersumber dari
APBN cenderung mengalami penurunan yakni pada tahun 2007 teranggarkan
sebesar Rp. 200.000.000,- sedangkan pada tahun berikutnya mengalami
penurunan, bahkan tahun 2010 dan 2011 sudah tidak teralokasikan lagi untuk
sub sektor ini. Sedangkan penganggaran yang bersumber dari APBD mengalami
fluktuasi, penganggaran tertinggi terjadi pada tahun 2010 yakni sebesar Rp.
1.091.670.000, dan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 0,7%
menjadi Rp. 1.083.418.000,-. Dari sumber lainnya seperti pihak swasta
berdasarkan data yang ada belum mengalokasikan dana untuk sub sektor ini.
Secara keseluruhan, pengganggaran air limbah di Kota kendari bersumber dari
dana APBD dan APBN mengalami fluktuasi.
Tabel. 6. 55
Realisasi Anggaran Pengelolaan Air Limbah Per SKPD
Kota Kendari 2007 – 2011

Satuan Kerja Realisasi Anggaran (Rp)


No
Perangkat Daerah 2007 2008 2009 2010 2011
1. Bappeda 281.800.000 250.000.000 200.000.000 100.000.000 0
Dinas PU/Cipta
2. 0 0 0 991.670.000 1.083.418.000
Karya
3. Dinas Kesehatan 0 0 0 0 0
Badan Lingkungan
4. 0 765.326.250 0 0 0
Hidup
Instansi Lain
5. 0 0 0 0 0
Terkait Subsektor

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 107


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Sanitasi

Jumlah 281.800.000 1.015.326.250 200.000.000 1.091.670.000 1.083.418.000


Sumber : Studi Keuangan dan Perekonomian 2012
 
Berdasarkan tabel diatas, alokasi pendanaan sanitasi khususnya dalam
anggaran pengelolaan air limbah dalam rentang waktu lima tahun terakhir
(2007 – 2011) menunjukkan fluktuasi nilai penganggaran terutama pada tahun
2007 – 2009. Mulai tahun 2010 nilai pendanaan untuk pengelolaan air limbah
mengalami peningkatan yang signifikan, dari Rp. 200.000.000,- pada tahun
2009 meningkat menjadi Rp. 1.183.418.000,- pada tahun 2010. Realisasi
anggaran air limbah 5 tahun terakhir ini (2007-2011) ldikelola oleh SKPD
Bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Kendari.

2. Kelembagaan
 
Di dalam struktur Pemerintahan Kota Kendari, urusan kewenangan pengelolaan
air limbah berada pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan
Lingkungan Hidup. Sesuai dengan Perwali nomor 11 tahun 2009 tentang
penjabaran tupoksi Badan Lingkungan hidup Kota kendari.
Badan Lingkungan hidup Kota kendari mempunyai tugas membantu Walikota
dalam merumuskan kebijakan dan melakukan koordinasi bidang lingkungan
hidup sesuai dengan lingkup kewenangannya.
Bidang yang terkait dengan pengelolaan air limbah domestik yakni Bidang
Pengendalian Pencemaran Lingkungan & Pengelolaan Limbah.
Kepala bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Limbah
mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan Lingkungan Hidup dalam
melaksanakan dan mengkoordinasikan bidang pengelolaan kualitas air,
pengelolaan limbah domestic dan pengendalian pencemaran air, tanah, udara,
limbah B3 serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Dalam melaksanakan tugas, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran
Lingkungan dan Pengelolaan Limbah menyelenggarakan fungsi:
 Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan pengelolaan kualitas air;
 Pelaksanaan kegiatan pengendalian pencemaran lingkungan dan
pengelolaan limbah dengan instansi terkait;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 108


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 Pelaksanaan inventarisasi permasalahan pengendalian pencemaran
lingkungan dan pengelolaan limbah serta menetapkan langkah-langkah dan
kebijakan pemecahan
 Menkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatan
pemberdayaan yang berbasis masyarakat
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Limbah terdiri dari 2 (dua)


sub bidang yaitu :
1. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Kepala Sub Bidang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Limbah ,yang bertugas
mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
pelaksanaan pemantauan dan pengelolaan kualitas air,pengendalian
pencemaran air, udara serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan.

Untuk melaksanakan tugasnya Sub bidang ini mempunyai Fungsi:


 Penyusunan rencana kegiatan operasional sesuai bidang tugasnya;

 Pendistribusian tugas-tugas kepada staf;

 Pengumpulan bahan penyusunan pedoman, dan petunjuk teknis


dibidang pengendalian pencemaran lingkungan;

 Melakukan pengelolaan kualitas air dan udara;

 Penetapan kelas air,pemantauan kualitas air dan pengendalian


pencemaran air pada sumber air;

 Penetapan kriteria teknis baku kerusakan lingkungan hidup;

 Pengujian emisi gas buang dan kebisingan kendaraan bermotor lama


secara berkala;

 Pemantauan terhadap penataan penanggung jawab usaha dan/atau


kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara
ambient, emisi dari sumber bergerak dan tidak bergerak;

 Pengaturan terhadap pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan


wilayah pesisir dan laut;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 109


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 Pengawasan penataan instrument pengendalian pencemaran
lingkungan;

 Pemantauan kualitas lingkungan wilayah pesisir dan laut;

 Pelaksanaan monitoring kualitas lingkungan;

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

2. Sub Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan Limbah B3


Kepala Sub Bidang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Limbah ,yang bertugas
mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
pengendalian limbah B3,pengelolaan limbah domestic dan pengendalian
pencemaran tanah serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan.

Untuk melaksanakan tugasnya Sub bidang ini mempunyai Fungsi:

 Penyusunan rencana kegiatan operasional sesuai dengan bidang


tugasnya;

 Pendistribusian tugas-tugas staf;

 Pengumpulan bahan penyusunan pedoman petunjuk teknis dibidang


pengelolaan limbah domestic dan limbah B3;

 Melakukan pengendalian limbah domestic;

 Melakukan pengendalian pencemaran tanah;

 Penyusunan program kali bersih;

 Melakukan pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3;

 Perizinan Pembuangan air limbah ke air atau sumber air;

 Izin pengumpulan, lokasi pengolahan, dan penyimpanan limbah B3


industri atau usaha suatu kegiatan;

 Penetapan kriteria baku kerusakan lahan dan/atau tanah untuk


kegiatan pertanian, perkebunan dan kehutanan bedasarkan kriteria
kerusakan tanah nasional;

 Penetapan kondisi lahan dan/atau tanah;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 110


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

SDM yang ada di bidang Pengendalian Pencemaran lingkungan dan


Pengelolaan limbah berjumlah 15 orang PNS yang terdiri – dari Gol. II
sebanyak 4 orang, Gol. III sebanyak 10 orang dan Gol. IV sebanyak 1
orang, dari jumlah tersebut 10 orang pria dan selebihnya wanita.
 
3.  
Gambar 6.10 Struktur Badan Lingkungan Hidup Kota Kendari
 
 
  KEPALA BADAN
 
 
4.   SEKRETARIS
5.  
KELP JABATAN
6.  
FUNGSIONAL
7.  
SUB BAG UMUM & SUB BAG PERENCANAAN,
8.   KEPEGAWAIAN PELAPORAN & KEUANGAN
9.  
10.  
11.   BIDANG
BIDANG TATA BIDANG PENGENDALIAN
LINGKUNGAN 12.PENCEMARAN
PEMULIHAN/PENGENDALIAN
  LINGKUNGAN & LINGKUNGAN & KOMUNIKASI
DAN AMDAL 13.   PENGELOLAAN LIMBAH LINGKUNGAN

14.  
SUB BIDANG
15.   SUB BIDANG SUB BIDANG PEMULIHAN/
KONSERVASI DAN TATA 16.   PENGENDALIAN PENGENDALIAN
LINGKUNGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
17.  
18.   SUB BIDANG SUB BIDANG PENGENDALIAN
SUB BIDANG AMDAL PENCEMARANLINGKUNGAN
19.   PENGELOLAAN LIMBAH & PENGELOLAAN LIMBAH
20.  
  UPTB
 
  Sumber : Bagian Ortala Setda Kota Kendari, 2012
 
 
 
Dinas Kebersihan dalam struktur Pemerintahan Kota Kendari, bertugas
melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang kebersihan, pertamanan
dan pemakaman. Kaitannya dengan sub sektor air limbah domestik, Dinas
kebersihan bertugas dalam operasional pengangkut tinja dan pengelolaan
armada pengangkut tinja, serta bertugas dalam pencatatan retribusi
pengangkutan tinja sesuai dengan Perda no. 4 Tahun 2007. Adapun bidang
yang terkait yaitu Bidang Kebersihan & Persampahan (Seksi Kebersihan
Jalan dan Drainase).

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 111


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Bidang Kebersihan dan Persampahan mempunyai tugas melaksanakan
perencanaan, pengawasan dan pembinaan di bidang Kebersihan dan
Persampahan.
Bidang Kebersihan dan Persampahan dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
melalui Sekretaris. Adapun tugas dari kepala seksi Kebersihan jalan dan
Drainase mempunyai tugas membantu Kepala Bidang melaksanakan
penjabaran kebijakan teknis di bidang Kebersihan Jalan dan Drainase.
Dalam melaksanakan tugas, Kepala seksi Kebersihan Jalan dan Drainase
menyelenggarakan fungsi :
 Pelaksanaan pendataan, pembinaan, penyuluhan dan pengawasan
kebersihan jalan dan lingkungan beserta perlengkapannya.
 Pelaksanaan pendataan, penyuluhan dan pengawasan pembersihan
drainase serta perlengkapannya.
 Pelaksanaan koordinasi kegiatan kebersihan jalan dan drainase dengan
perangkat Daerah terkait atau pihak ketiga lainnya.
 Penyediaan sarana dan prasarana kebersihan jalan dan drainase.
 Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan
dan Persampahan baik didalam maupun diluar organisasi.

SDM yang ada di bidang kebersihan dan Persampahan berjumlah 75 orang


PNS yang terdiri – dari Gol. I sebanyak 18 orang, Gol. II sebanyak 52
orang, Gol. III sebanyak 4 orang dan Gol. IV sebanyak 1 orang, dari jumlah
tersebut 70 orang adalah pria dan selebihnya sebanyak 5 orang wanita.

Seperti yang terlihat pada Gambar 6.11 Struktur Dinas Kebersihan, Pertamanan
dan pemakaman Kota Kendari :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 112


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 6.11 Struktur Dinas Kebersihan, Pertamanan dan


Pemakaman Kota Kendari
 
 
  21.   KEPALA DINAS
22.  
23.  
24.   SEKRETARIS
KELP JABATAN
25.  
FUNGSIONAL
26.  
27.   SUB BAG UMUM & SUB BAG PERENCAN
KEPEGAWAIAN PELAPORAN & KEUA
28.  
29.  
30.  
BIDANG BIDANG PERTAMANAN BIDANG PERALATAN &
31.  
KEBERSIHAN & & PEMAKAMAN
PENGAWASAN
32.  
PERSAMPAHAN
33.  
34.  
SEKSI KEBERSIHAN SEKSI
SEKSI PERALATAN
35.  
JALAN DAN PERTAMANAN
DRAINASE
36.  
37.  
SEKSI PENGANGKUTAN SEKSI PEMAKAMAN SEKSI
38.  
& PENGOLAHAN PENGAWASAN
39.  
SAMPAH

40.   UPTD
 
 Sumber : Bagian Ortala Setda Kota Kendari, 2012
41.  
 
Dinas lainnya yang juga menangani pengelolaan air limbah di Kota
Kendari adalah Dinas Pekerjaan Umum Kota Kendari, khususnya Bidang Cipta
Karya Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman.
a. Seksi Penyehatan Lingkungan dan Permukiman;
Seksi Penyehatan Lingkungan dan Permukiman mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang Cipta Karya melaksanakan penjabaran kebijakan
teknis di bidang penyehatan lingkungan dan permukiman.
Dalam melaksanakan tugas, Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan dan
Permukiman menyelenggarakan fungsi :
 Pelaksanaan penyusunan rencana dan program, pembinaan,
pengawasan, pengendalian, penyuluhan, penyehatan lingkungan
permukiman;
 Pemantauan evaluasi dan pelaporan perkembangan sarana dan
prasarana penyehatan lingkungan permukiman;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 113


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
 Pengkoordinasian rencana pembinaan dan rencana kegiatan
operasional di bidang penyehatan lingkungan dan permukiman
terhadap satuan-satuan kerja dan lembaga lainnya yang terkait;
 Penyusunan perencanaan umum dan pembiayaan penyehatan
lingkungan dan permukiman;
 Penyusunan rencana teknis, pemograman dan penganggaran, serta
pelaksanaan penyehatan lingkungan dan permukiman;
 Perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan kawasan siap
bangun (Kasiba) dan lingkungan siap bangun (Lisiba) bidang
permukiman dan perumahan yang mencakup pengaturan, pembinaan
dan pengawasan;
 Pembinaan dan pengaturan pelaksanaan kebijakan dan strategi
penanggulangan permukiman kumuh/nelayan, dan pencegahan
timbulnya permukiman kumuh/ nelayan di wilayah kota;
 Penyelenggaraan penanganan kawasan kumuh/ nelayan serta
pengelolaan peremajaan/perbaikan permukiman kumuh/nelayan di
wilayah kota;
 Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Cipta
Karya baik didalam maupun diluar organisasi.
SDM yang ada di bidang Cipta karya khususnya di seksi Penyehatan
Lingkungan Permukiman berjumlah 14 orang PNS yang terdiri – dari Gol. II
sebanyak 7 orang, Gol. III sebanyak 7 orang, dari jumlah tersebut 13
adalah pria dan selebihnya 1 orang wanita.

Untuk lebih Jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.12 Struktur Dinas
pekerjaan Umum Kota kendari.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 114


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Gambar 6.12 42.Struktur
  Dinas Pekerjaan Umum Kota Kendari
43.  
  44.  
45.   KEPALA DINAS
46.  
47.  
48.   SEKRETARIS
KELP JABATAN
49.  
FUNGSIONAL
50.  
51.   SUB BAG UMUM & SUB BAG PERENCANAAN,
52.   KEPEGAWAIAN PELAPORAN & KEUANGAN

53.  
54.  
BIDANG 55.BIDANG
  CIPTA BIDANG PENGAIRAN DAN BIDANG PENGUJIAN DAN
56.   KARYA SUMBER DAYA AIR JASA KONSTRUKSI
57.  
58.  
SEKSI PEMBANGUNAN 59.   PENGEMBANGAN
SEKSI
SEKSI PENGUJIAN
PENINGKATAN JALAN 60.
AIR
 BERSIH&DRAINASE SEKSI PENGAIRAN
DAN PERALATAN
DAN JEMBATAN
61.  
62.SEKSI
  PENYEHATAN
SEKSI PEMANFAATAN SEKSI JASA
SEKSI PEMELIHARAAN 63. LINGKUNGAN
  DAN
SUMBER DAYA AIR KONSTRUKSI
PERMUKIMAN
JALAN DAN JEMBATAN 64.  
65.  
66.   UPTD
 
 
67.  Sumber : Bagian Ortala Setda Kota Kendari, 2012
 

3. Peraturan Perundangan
Peta peraturan Air Limbah Domestik Kota Kendari memberikan gambaran
mengenai Peraturan/sanksi daerah terkait pengelolaan air limbah domestik Kota
Kendari dan sejauh mana implementasi peraturan tersebut di masyarakat.
Peraturan daerah terkait air limbah domestik mengacu pada peraturan yang
ada di atasnya antara lain:

Undang-Undang
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 115


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang
Perumahan dan Kawasan Pemukiman.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang
Pengaturan Air.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang
Pengendalian Pencemaran Air
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang
Sungai.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 Tentang
Izin Lingkungan.

Keputusan Presiden Republik Indonesia


1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang
Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang
Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun
2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air

Keputusan Menteri
1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.
2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2001 tentang Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi degan
AMDAL
3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun
2003 tentang Baku Mutu air Limbah Domestik.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1205/Menkes/Per/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan
Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 116


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Pedoman Persyaratan Kualitas Air Minum

Perda Kota Kendari


1. Peraturan Daerah Kota Kendari No.4 Tahun 2007 Tentang Retribusi
Pengangkutan lumpur tinja.
2. Peraturan Daerah No.6 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan
tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Kendari.
3. Peraturan Daerah Kota Kendari No. 4 Tahun 2009 Tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL), Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Standar Operasional
Prosedur (SOP), Lembar Daerah Kota Kendari Nomor 4 tahun 2009);

Perwali Kota Kendari


Peraturan Walikota Kendari No. 11 Tahun 2009 Tentang Penjabaran Tugas dan
Fungsi Badan Lingkungan Hidup Kota Kendari

Adapun peta peraturan derah mengenai air limbah domestik Kota Kendari
ditampilkan pada tabel berikut ini:

Tabel 6. 56 Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kota Kendari

Ketersediaan Pelaksanaan
Peraturan Ada Efektif Di Belum Tidak
Tidak Ada
(Sebutkan) Laksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
AIR LIMBAH DOMESTIK
 Target Capaian Pelayanan
Pengelolaan Air Limbah Domestik di √
Kota Kendari
 Kewajiban dan Sanksi bagi
Pemerintah Kota dalam Penyediaan Perwali no.11
Layanan Pengelolaan Air limbah Tahun 2009

Domestik
 Kewajiban dan Sanksi bagi
Pemerintah Kota dalam
Memberdayakan Masyarakat dan √
Badan Usaha dalam Pengelolaan Air
limbah Domestik
 Kewajiban dan Sanksi bagi
Masyarakat dan atau Pengembang
Untuk menyediakan sarana √
Pengelolaan Air Limbah Domestik di
Hunian Rumah
 Kewajiban dan Sanksi bagi Industri
rumah tangga untuk menyediakan √
sarana Pengelolaan Air Limbah

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 117


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Domestik di Tempat Usaha

 Kewajiban dan Sanksi bagi Kantor


Untuk menyediakan sarana
Pengelolaan Air Limbah Domestik di

Tempat Usaha
 Kewajiban Penyedotan Air Limbah
Domestik untuk Masyarakat, industri,
Rumah Tangga dan Kantor pemilik

tangki Septik
 Retribusi Penyedotan Air Limbah Perda No. 4
Domestik Tahun 2007

 Tatacara perizinan untuk Kegiatan
Pembuangan air Limbah Domestik
bagi Kegiatan Permukiman, Usaha

Rumah Tangga dan Perkantoran
Sumber: Kajian Kelembagaan & Kebijakan 2012

Tabel di atas menunjukkan bahwa peraturan daerah terkait air limbah domestik
yakni Perda no.4 tahun 2007 tentang retribusi pengangkutan lumpur tinja,
Perda No. 4 tahun 2009 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Standar Operasional Prosedur (SOP), Lembar Daerah
Kota Kendari Nomor 4 tahun 2009) dan Perwali no.11 tahun 2009 mengenai
tupoksi badan lingkungan hidup dan mengenai retribusi tinja Kota Kendari,
namun dalam implementasinya masih perlu optimalisasi.

4. Partisipasi Dunia Usaha/Peran Serta Swasta

Sampai saat ini belum ada dunia usaha yang melirik potensi dari penyediaan
layanan air limbah domestik di Kota Kendari. Sesuai data, menunjukkan belum
ada provider yang menyediakan layanan air limbah. Layanan yang sebatas
penyedia layanan WC mampet, bongkar dan sedot tangki septik, namun usaha
jenis ini tidak memiliki izin dari pemerintah dan pelaksanaannya tidak sesuai
standar kelayakan teknis sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran
lingkungan.
 
C. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Air Limbah
i. Identifikasi Permasalahan Air Limbah
Tabel 6. 57
Permasalahan Pengelolaan Air Limbah Yang Dihadapi Kota Kendari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 118


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Aspek Non Teknis
Tindakan
No. Aspek Pengelolaan Air Limbah Permasalahan
Yang Dihadapi Yang Sudah Yang Sedang
Dilakukan Dilakukan
A. Kelembagaan

- Bentuk institusi Masih bergabung Penjabaran PP. Penjabaran PP.


dengan instansi lain 41 41
- Dasar Hukum Pembentukan Belum ada Belum ada Bekum ada
Institusi
- SDM Masih rendahnya Belum ada Belum ada
kualitas SDM

B. Pembiayaan :

- Sumber-Sumber Pembiayaan Masih kurangnya Belum ada Belum ada


partisipasi
pembiayaan/investasi
dari masyarakat
maupun swasta
- Alokasi APBD

- Tarif Retribusi

- Mekanisme penarikan retribusi Belum adanya Belum ada Belum ada


mekanisme yang
baik dalam hal
penarikan retribusi
- Realisasi Penerimaan Retribusi Masih kurangnya Belum ada Belum ada
pendapatan retribusi
C. Peraturan/Perundangan

- Kelayakan Pakai Belum adannya Belum ada Belum ada


peraturan
perundang-undangan
- Penerapan Sanksi Belum adanya Belum ada Belum ada
peraturan dan
perundang-undangan
yang mengatur
tentang penerapan
sanksi
D. Peran serta Masyarakat dan Swasta

- Kampanye Penyuluhan Belum adanya Belum ada Belum ada


kampanye
penyuluhan
- Keterlibatan Swasta Belum adanya Belum ada Belum ada
keterlibatan swasta
dalam hal
pengelolaan air
limbah
- Partisipasi Aktif Masyarakat Belum maksimalnya Belum ada Belum ada
partisipasi
masyarakat

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 119


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Aspek Teknis
Tindakan
No. Aspek Pengelolaan Air Limbah Permasalahan
Yang Dihadapi Yang Sudah Yang Sedang
Dilakukan Dilakukan
E. Teknis Operasional

1. Perencanaan
Ketersediaan dokumen perencanaan Belum dilakukannya Belum ada Penyusunan
(master plan, FS, DED) perencanaan yang perencanaan
pneglolaan air
telah disusun
limbah di Kota
Kendari
2. Sanitasi Sistem On-Site
Pembangunan Baru :

* MCK Masih kurangnya Perencanaan Belum ada


fasilitas MCK pembangunan
MCK
* Jamban Keluarga dan Septik Masih kurangnya Belum ada Perencanaan
Tank/Cubluk jamban keluarga pembangunan
yang belum jamban keluarga
yang sesuai
memenuhi kriteria
dengan standar
kesehatan kesehatan
lingkungan
* PS sanitasi berbasis masyarakat Masih kurangnya Belum ada Belum ada
partisipasi
masyarakat dalam
pengembangan
sistem SANIMAS air
limbah
* Truk Tinja Masih kurangnya Baru memiliki 2 Pengadaan truk
sarana truk tinja unit truk tinja tinja yang baru
* IPLT Tidak berfungsinya Belum ada Belum ada
IPLT secara
maksimal
Rehabilitasi dan Peningkatan
Kapasitas
- Truk Tinja Kurangnya Belum ada Pengadaan truk
kapasitas tinja yang
pengangkutan truk berkapasitas
besar
tinja
- IPLT Masih kurangnya Belum ada Belum ada
kapasitas IPLT
Operasi dan Pemeliharaan

- Truk Tinja Daerah operasi dan Belum ada Belum ada


pelayanan truk
masih kurang
akibatnya masih
banyak masyarakat
belum terlayani
- IPLT Dikarenakan tidak Belum ada Belum ada
berfungsinya IPLT
secara maksimal
diakibatkan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 120


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
pemeliharaan di
IPLT masih kurang
3. Sanitasi Sistem Off-Site :

Pembangunan Baru

- Sambungan Rumah Masih kurangnya Sistem off-site Pembangunan


sistem off-site baru mencakup sistem Off-site
didaerah ini kawasan pada perumahan
tondonggeu, di seputar Kasiba
petoaha serta Baruga
benu-benua (Perumahan PNS)
 

ii. Tantangan dan Peluang Pengembangan Sektor Air Limbah


 
Beberapa tantangan dalam pengembangan Sektor Air Limbah di Kota Kendari
dapat digambarkan seperti di bawah ini :
a. Tantangan dan Peluang Internal :
1. Pemangku Kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan air limbah
Kota Kendari sejauh ini hanya melibatkan Pemerintah Kota Kendari baik
dari perencanaan, pengadaan sarana pengaturan serta monitoring dan
evaluasi, sedangkan dari pihak swasta dan masyarakat belum
menunjukkan keterlibatan sama sekali.
2. Adanya tuntutan penjaminan pemenuhan standar pelayanan minimal
berdasarkan Permen PU No. 14/PRT/M/2010;
3. Adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalam penyelenggaraan air
limbah permukiman.
4. Peningkatan PAD yang bersumber dari retribusi tinja setiap tahunnya
cenderung mengalami kenaikan dengan rata – rata pertumbuhan 5,69%,
namun jika dibandingkan dengan belanja pada subsektor ini
membutuhkan pengalokasian dana yang cukup besar tiap tahunnya;
5. Tantangan dalam hal cakupan pelayanan air limbah yang belum
memadai, serta prasarana dan sarana IPLT yang berlokasi di Pulonggida
belum berfungsi baik serta keterbatasan mobil pengangkut tinja yang
dikelola Dinas Kebersihan Kota Kendari.
 
b. Tantangan dan Peluang Eksternal :
 
1. Adanya target RPJMN Tahun 2014 dimana bebas pembuangan tinja
secara terbuka serta target MDGs 7c yaitu terlayaninya 50% masyarakat
yang belum mendapatkan akses air limbah sampai tahun 2015;
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 121
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
2. Adanya Penerapan Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal menekankan tentang target pelayanan dasar
yang ditetapkan dalam permen ini yaitu pasal 5 ayat 2;
3. Adanya Peraturan perundangan yang juga telah mengatur keterpaduan
penanganan air limbah dengan pengembangan sistem penyediaan air
minum;
4. peningkatan ekonomi dengan pemberdayaan potensi lokal dan
masyarakat, serta peningkatan peran serta dunia usaha, swasta;
 
6.2.2.1.3. Analisis Kebutuhan Pengembangan Air Limbah

A. Analisis Kebutuhan
Untuk mengetahui kebutuhan prasarana air limbah yang diperlukan
maka dapat dilihat komponen pengelolaan air limbah secara teknis dan non
teknis baik sistem setempat, komunal maupun terpusat skala kota yang dapat
dijabarkan pada tabel berikut ini :
Tabel 6. 58
Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Daerah

Aspek Non Teknis


Kebutuhan
Uraian Kondisi eksisting Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Peraturan Terkait Sektor
1.
Air Limbah
Ketersediaan Peraturan Kebijakan Mengenai 
bidang Air Limbah (Perda, Perencanaan, dan 
Pengelolaan Sarana 
Pergub,Perwali) Jamban yang sesuai 
standar teknis bagi 
masyarakat, pengembang, 
dan fasilitas umum 
Kebijakan Mengenai 
Perencanaan, dan 
Pengelolaan Tangki Septik 
yang sesuai standar teknis 
bagi masyarakat, 
a. pengembang, dan fasilitas  1 - - - -
umum 
Kebijakan Mengenai 
Perencanaan, dan 
Pengelolaan grey water (air 
sisa mandi dan cuci) bagi 
masyarakat, pengembang, 
dan fasilitas umum 
Kebijakan Mengenai 
Perencanaan, dan 
Pengelolaan Air limbah 
bagi industri rumah tangga 
dan fasilitas kesehatan 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 122


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Kebijakan Mengenai 
standar operasional 
kegiatan penyedotan dan 
pengangkutan Tinja bagi 
masyarakat dan swasta 
Kebijakan mengenai 
Pengelolaan dan 
Pemeliharaan IPLT 
Penyusunan Kebijakan 
Kerjasama Pengelolaan Air 
Limbah 
2. Kelembagaan
Masih bergabung
a. Bentuk Organisasi - - - - -
dengan instansi lain
Ketersediaan tata laksana
b. Ada - - - - -
(Tupoksi, SOP, dll)
Kampanye/edukasi/Sosialis
asi Peningkatan  1 1 1 1 -
Pengelolaan Air Limbah 
c. Kuantitas dan kualitas SDM Pelatihan Teknis 
1 1 - - -
Pengelolaan Air Limbah 
Bantek Pengelolaan Air 
1 1 1 1 -
Limbah 
3. Pembiayaan
Sumber Pembiayaan (APBD
a. APBN. APBD KOTA √ √ √ √ √
Prov/Kota/Swasta/masy)
b. Tarif Retribusi Peningkatan signifikan √ √ √ √ √
Realisasi penarikan retribusi
c.
(% terhadap target)
4. Peran Serta Masyarakat
Penyuluhan dan kampanye 
mendorong partisipasi 
masyarakat dalam 
pengelolaan Air Limbah  1 1 1 1 -
Domestik (pada daerah 
yang berpotensi untuk 
dibangun Sistem Komunal) 
Sosialisasi Rencana 
Pembangunan kepada 
1 1 1 1 -
masyarakat oleh Dinas 
Terkait 
(belum ada/bentuk Penyediaan Fasilitator 
dalam perencanaan, 
kontribusi) 4 4 4 4 4
Pembangunan dan 
Pengelolaan 
Pembentukan Kelompok 
Swadaya Masyarakat  20 20 20 30 32
(KSM) 
Pelatihan bagi pengurus 
KSM, berupa pelatihan di 
20 20 20 30 32
bidang teknis, keuangan, 
dan manajerial 
Sosialisasi kepada 
masyarakat oleh pengurus  20 20 20 30 32
KSM 

Aspek Teknis
Kebutuhan
Uraian Kondisi eksisting Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2015 2016 2017 2018 2019

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 123


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Sistem Setempat
1.
(Onsite)
Ketersediaan dan kondisi
a. Ada ( 1 unit)/rusak 1 - - - -
IPLT
b. Kapasitas IPLT ....M³ - - - - -
Tingkat Cakupan Pelayanan
c. Data tidak tersedia - - - - -
IPLT
Ketersediaan dan kondisi
d. 2 unit/baik - 1 1 1 -
truk tinja
e. Biaya O&P Paket 1 1 1 1 1
Kualitas efluen IPLT (BOD
f. Belum Ada data - - - - -
dan COD)
Ketersediaan Sistem
9 unit/ 1rusak di
g. Pengolahan air limbah skala 8 8 10 10 -
tondonggeu
kawasan/komunitas
Sistem Terpusat
2.
(Offsite)
Ketersediaan dan kondisi
a. Tidak ada data - - - - -
IPAL
b. Kapasitas IPAL Tidak ada data - - - - -
Tingkat Cakupan Pelayanan
c. Tidak ada data - - - - -
IPAL
d. Biaya O& P Tidak ada data - - - - -
Kualitas efluen IPAL (BOD
e. Tidak ada data - - - - -
dan COD)
 
B. Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan Air Limbah
 Kriteria Kesiapan
 Dokumen RPI2-JM Kota Kendari 2013-2017 dilaksanakan Tahun 2012;
 Dokumen RPI2-JM Kota Kendari 2014-2018 dilaksanakan Tahun 2013;
 Dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS) Tahun 2012;
 Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2012;
 Dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Tahun 2013;
 Master Plan Pengelolaan Air Limbah Kota Kendari Tahun 2015
 Surat Minat PPSP Tahun 2011;
 Kesiapan Institusi Pengelola IPLT yaitu Dinas Kebersihan Kota Kendari.
 Tidak terdapat permasalahan dalam penyediaan lahan (lahan sudah
dibebaskan);
 Pemerintah Kota Kendari bersedia menyediakan alokasi dana untuk
pembangunan pipa lateral & sambungan rumah dan biaya operasi dan
pemeliharaan.
6.2.2.1.4. Program dan Kriteria Kesiapan Pengelolaan Persampahan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 124


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

6.2.2.2. Persampahan
6.2.2.2.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
6.2.2.2.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan Persampahan
A. Isu Strategis Pengembangan Persampahan
Tabel 6. 59
Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Pengelolaan Persampahan

(A) (B) (E) (F)


(C) (D)
User Interface Pengumpulan Semi Pengolahan Akhir Pembuangan Akhir / Daur
No Produk Input Penampungan Sementara Pengangkutan
(Fasilitas Pribadi) Awal Terpusat Ulang
Aspek Teknis
1 Aspek Teknis - Masih kurangnya pemilahan Belum ada Pemilahan - Belum ada Pemilahan - Belum ada Pemilahan - kegiatan - Pemilahan sampah
sampah Organik & Anorganik sampah pada pengumpulan sampah (sampah Organik & sampah (sampah pembinaan/pemantauan (Organik & Anorganik) di
(termasuk sampah B3) dari dari rumah ke rumah Anorganik) di Tempat Organik & Anorganik) di sarana daur ulang misalnya TPA masih belum optimal
sumbernya Penampungan Sementara truk pengangkut Komposter, TPST masih - status TPA Kota Kendari
- Sudah ada rencana - Pembangunan TPS belum kurang masih controlled lanfill
pembangunan jangka terintegrasi dengan rute Sudah menghasilkan gas
menengah pengelolaan pelayanan sampah yang ada metan
sampah dari tingkat rumah - Kurangnya pembangunan
tangga hingga TPA TPS di kawasan permukiman
sehingga menimbulkan
tumpukan sampah
- Sudah ada penanganan
sampah dikawasan
permukiman dan pasar
2 Aspek - Masih ada warga yang belum - Sarana pengumpulan - penetapan waktu (Jam) - penetapan waktu (jam) - studi AMDAL bagi TPA
Operasional menyediakan tempat sampah di tingkat pembuangan sampah ke pengangkutan sampah belum terlaksana
sampah/penampung sampah masyarakat masih kurang TPS belum berjalan disesuaikan dengan
di rumah (gerobak sampah, motor ketetapan waktu
- Masih ada warga yang sampah dll) pengumpulan sampah di
membakar, TPS belum berjalan
menimbun/menumpuk sampah - armada pengangkut
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 126
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

sampah masih kurang


- Biaya operasional lebih
besar daripada
pemasukan
- metode retribusi sampah
disesuaikan dengan
cakupan wilayah layanan
persampahan belum
dikaji dan dilaksanakan
secara optimal
I. Aspek Non Teknis
1 Aspek - PERDA K3 pelaksanaan & - Belum ada Aturan/perwali - PERDA K3 pelaksanaan & - PERDA K3 pelaksanaan &
Legal/kebijakan penerapan sanksinya belum mengenai pengumpulan penerapan sanksinya belum penerapan sanksinya
berjalan sampah dari rumah ke berjalan belum berjalan
- Belum aturan/sanksi mengenai rumah - Aturan/Sanksi mengenai - Aturan mengenai
kewajiban menyediakan integrasi dalam pembangunan penetapan waktu (Jam)
tempat sampah di rumah TPS belum ada Pengangkutan Sampah
- Belum ada Aturan mengenai - Aturan (perwali) mengenai belum ada
Pemilahan sampah (organik & penetapan waktu (Jam)
anorganik) dari sumber Pembuangan sampah ke TPS
- Pengembangan Kawasan belum ada
percontohan prioritas belum
optimal

2 Aspek - Lembaga/kader lingkungan di - Optimalisasi fungsi


Kelembagaan masyarakat masih minim regulator dan operator
/institusi/ dalam pengelolaan dalam pengelolaan
manajemen persampahan sampah
- Sudah ada visi misi TPA
tingkat kota

3 Aspek - Peran perempuan khususnya - Kader lingkungan tingkat - Kontribusi masyarakat - -


Pemberdayaan / ibu rumah tangga sangat basis masih minim dalam memelihara TPS
PMJK minim khususnya dalam - pembentukan & penguatan masih rendah
pengelolaan sampah rumah KSM dalam pengangkutan
tangga sampah di tingkat

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 127


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

- Kader lingkungan tingkat basis masyarakat masih kurang


masih minim - legalitas bagi kelompok
pengelola Persampahan di
tingkat basis belum ada

4 Aspek - sosialisasi perubahan perilaku, - Sosialisasi PERDA K3 - Sosialisasi PERDA K3 - Sosialisasi PERDA K3
Komunikasi & pembinaan kader lingkungan & - Pembuatan media yang - Pembuatan media yang kreatif - Pembuatan media yang
Media pola hidup 3R di tingkat basis kreatif dan inovatif masih dan inovatif masih kurang kreatif dan inovatif masih
masih kurang kurang kurang
- Sosialisasi PERDA K3 -
- Pembuatan media yang kreatif
dan inovatif masih kurang

5 Aspek - Penyedia layanan - keterlibatan dunia usaha - keterlibatan dunia usaha - keterlibatan dunia usaha - Pemerintah telah
Keterlibatan persampahan tingkat basis dalam layanan dalam layanan persampahan dalam layanan melaksanakan kerjasama
Dunia Usaha masih kurang persampahan sudah cukup sudah cukup baik persampahan sudah cukup dengan pihak swasta
baik baik dalam pendanaan dan
pengelolaan persampahan
- keterlibatan dunia usaha
dalam layanan
persampahan sudah
cukup baik
6 Aspek Ekonomi / Pendanaan sub sektor
Keuangan persampahan sudah cukup
baik untuk 5 tahun terakhir

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 128


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Berikut ini foto-foto persoalan persampahan yang ada di Kota Kendari seperti terlihat
dibawah ini :

Gbr 13. Beberapa persoalan sampah di Kota Kendari 

B. Kondisi Eksisting Pengembangan Persampahan


Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan persampahan
menjelaskan bahwa dengan jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Di samping
itu, pola konsumsi masyarakat memberikan kontribusi dalam menimbulkan jenis
sampah yang semakin beragam, antara lain, sampah kemasan yang berbahaya
dan/atau sulit diurai oleh proses alam.
Selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai barang
sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan.
Masyarakat dalam mengelola sampah masih bertumpu pada pendekatan akhir (end-
of-pipe), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pemrosesan
akhir sampah. Padahal, timbunan sampah dengan volume yang besar di lokasi
tempat pemrosesan akhir sampah berpotensi melepas gas metan (CH4) yang dapat
meningkatkan emisi gas rumah kaca dan memberikan kontribusi terhadap
pemanasan global. Agar timbunan sampah dapat terurai melalui proses alam
diperlukan jangka waktu yang lama dan diperlukan penanganan dengan biaya yang
besar.
Paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan akhir sudah
saatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradigma baru pengelolaan sampah.
Paradigma baru memandang sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 129
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

ekonomi dan dapat dimanfaatkan, misalnya, untuk energi, kompos, pupuk ataupun
untuk bahan baku industri. Pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan yang
komprehensif dari hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu produk yang berpotensi
menjadi sampah, sampai ke hilir, yaitu pada fase produk sudah digunakan sehingga
menjadi sampah, yang kemudian dikembalikan ke media lingkungan secara aman.
Pengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan kegiatan
pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi kegiatan
pembatasan, penggunaan kembali, dan pendauran ulang, sedangkan kegiatan
penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan,
dan pemrosesan akhir.
Kondisi eksisting pengembangan persampahan yang telah dilakukan Pemerintah Kota
Kendari diuraikan hal – hal berikut ini :
a. Aspek Teknis
Tabel 6. 60
Teknis Operasional Pelayanan Persampahan Saat Ini

No Uraian Teknis Operasional Uraian rasion Volume Keterangan


A Jumlah Timbunan
Standar timbulan
- Standar Timbulan Sampah/Org/Hr 2,425 L/Org/Hr
Kota Kendari
Dinas Kebersihan
- Perkiraan Jumlah Timbunan Sampah (m3) 717,357 m3/hari
2011
B Pelayanan Sampah
Cakupan Pelayanan (Jml Sampah 80%
1
Terangkut + diolah / Jml Timbulan)
2 Perkiraan Jumlah KK yang Dilayani 41.403

3 Perkiraan Sampah Terangkut


- Permukiman 281,21 m3/hari
- Pasar 91,82 m3/hari
- Pelayanan Umum 54,52 m3/hari
- Penyapuan Jalan 20,08 m3/hari
- Industri 40,17 m3/hari
- Niaga 51,65 m3/hari
- Kerja Bakti 5,74 m3/hari
- Pelabuhan 8,61 m3/hari
- Kaki Lima 20,08 m3/hari
Total 573,89 m3/hari
4 Kapasitas Pelayanan TPS 903,2 m3

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 130


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

5 Kapasitas Pelayanan TPA


6 Kapasitas Pelayanan Pengumpulan 144 m3
Sumber :Analisa data persampahan dari Dinas Kebersihan dan Badan lingkungan Hidup Kota Kendari 2012

Pelayanan pengangkutan sampah merupakan pelayanan yang diberikan oleh Dinas


Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman untuk melayani pengangkutan sampah
dari masyarakat baik langsung maupun tidak langsung untuk kemudian di teruskan
ke TPA. Untuk pelayanan pengangkutan sampah yang ada di Kota Kendari terbagi
dalam 3 jenis pelayanan pengangkutan yaitu ;
a. Pelayanan Langsung
Pelayanan langsung yang dimaksud adalah pelayanan pengangkutan sampah
yang dilaksanakan secara door to door oleh truk sampah milik Dinas Kebersihan
Pertamanan dan Pemakaman dan langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Puwatu. Untuk pelayanan langsung daerahnya mencakup permukiman penduduk
yang berada di jalur pelayanan langsung itu sendiri maupun kawasan-kawasan
perdagangan seperti pasar-pasar, ruko dan lain sebagainya.
b. Pelayanan Tidak Langsung
Pelayanan tidak langsung yang dimaksud adalah pelayanan pengangkutan
sampah yang dilaksanakan dari Tempat Penumpukan/Pembuangan Sementara
(TPS) kemudian diangkut ke Tempat Penumpukan Akhir (TPA). Pelayanan tidak
langsung ini kebanyakan dilaksanakan untuk wilayah-wilayah permukiman
penduduk yang memiliki TPS-TPS.
c. Pelayanan Umum
Pelayanan umum merupakan pelayanan yang dilakukan pada lokasi-lokasi yang
menyangkut kepentingan umum baik itu dari pembersihan sampai
pengangkutan, kebanyakan dilaksanakan di tempat fasilitas-fasilitas umum
seperti jalan, pasar, dan lain sebagainya.
Untuk pelayanan persampahan di Kota Kendari dari 10 kecamatan yang ada pada
umumnya penanganan sampah yang ada telah dilaksanakan dengan maksimal tetapi
masih ada daerah yang belum terlayani di karenakan terbatasnya fasilitas
pengangkut sampah yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan
Pemakaman Kota Kendari sehingga kebanyakan sampah yang tidak terangkut
diambil alih oleh masyarakat setempat dalam menanganinya. Berdasarkan data dari
Dinas Kebersihan jumlah kelurahan yang telah terlayani pengangkutan sampah
sebanyak 55 kelurahan dan masih ada 9 kelurahan yang belum terlayani.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 131


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Adapun Kecamatan serta kelurahan-kelurahan yang telah dilayani oleh angkutan


sampah Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Kendari yaitu :
a. Kecamatan Kendari,
Kelurahan yang terlayani terdiri dari :
 Kelurahan Kandai
 Kelurahan Gunung Jati
 Kelurahan Kampung Salo
 Kelurahan Kendari Caddi
 Kelurahan Kassilampe
 Kelurahan Mata
 Kelurahan Jati Mekar
b. Kecamatan Kendari Barat.
Kelurahan yang terlayani terdiri dari :
 Kelurahan Kemaraya
 Kelurahan Watu-Watu
 Kelurahan Tipulu
 Kelurahan Punggaloba
 Kelurahan Benu-Benua
 Kelurahan Sodohoa
 Kelurahan Dapu-Dapura
 Kelurahan Sanua
 Kelurahan Lahundape
c. Kecamatan Mandonga
Kelurahan yang terlayani terdiri dari :
 Kelurahan Mandonga
 Kelurahan Korumba
 Kelurahan Anggilowu
 Kelurahan Alolama
d. Kecamatan Puwatu
Kelurahan yang terlayani terdiri dari :
 Kelurahan Punggolaka
 Kelurahan Puwatu
 Kelurahan Watulondo
 Kelurahan Tobuuha
e. Kecamatan Kadia
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 132
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Kelurahan yang terlayani terdiri dari :


 Kelurahan Kadia
 Kelurahan Bende
 Kelurahan Anaiwoi
 Kelurahan Pondambea
 Kelurahan Wawowanggu
f. Kecamatan Wua-Wua
Kelurahan yang terlayani terdiri dari :
 Kelurahan Wua-Wua
 Kelurahan Bonggoeya
 Kelurahan Mata Iwoi
 Kelurahan Anawai
g. Kecamatan Baruga
Kelurahan yang terlayani terdiri dari :
 Kelurahan Lepo-Lepo
 Kelurahan Baruga
 Kelurahan Wundudopi
 Kelurahan Watubangga
h. Kecamatan Kambu
Kelurahan yang terlayani terdiri dari :
 Kelurahan Kambu
 Kelurahan Mokoau
 Kelurahan Padaleu
 Kelurahan Lalolara
i. Kecamatan Poasia
Kelurahan yang terlayani terdiri dari :
 Kelurahan Anduonohu
 Kelurahan Anggoeya
 Kelurahan Rahandouna
j. Kecamatan Abeli
Kelurahan yang terlayani terdiri dari :
 Kelurahan Talia
 Kelurahan Puday
 Kelurahan Lapulu
 Kelurahan Abeli
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 133
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 Kelurahan Poasia
Untuk kelurahan yang belum dilayani oleh angkutan sampah Dinas Kebersihan
Pertamanan dan Pemakaman Kota Kendari yaitu :
a. Kecamatan Kendari
Ada pun Kelurahan yang belum terlayani yaitu :
 Kelurahan Mangga Dua
 Kelurahan Purirano
b. Kecamatan Puwatu
Ada pun Kelurahan yang belum terlayani yaitu :
 Kelurahan Lalodati
 Kelurahan Abeli Dalam
c. Kecamatan Abeli
Ada pun Kelurahan yang belum terlayani yaitu :
 Kelurahan Nambo
 Kelurahan Bungkutoko
 Kelurahan Tondonggeu
 Kelurahan Anggalomelai
 Kelurahan Benua Nirai
Hal yang terpokok dalam penanganan sampah di basis masyarakat dapat dilakukan
dengan cara :
Reduce (mengurangi), dengan cara :
 Memilih produk kemasan yang cenderung menimbulkan sampah paling sedikit
(dikemas di okasi produksi).
 Membeli produk-produk dengan tidak perlu meminta bungus ganda.
 Menyediakan jaringan infromasi da tenologi yang hemat produk sampah seperti
komputer.
Re Use (menggunakan kembali), dengan cara :
 Menghindari pemakaian produk sekai pakai.
 Menggunakan kembali botol-botol tempat minyak atau bahan makanan.
 Menggunakan wadah yang dapat dipakai berulang kali.
 Memakai halaman belakang untuk surat menyurat.
Re Cycle (mendaur ulang), antara lain :
 Memisahkan sampah basah dengan sampah kering.
 Menjual atau menyumbangkan barang-barang yang tidak dipakai kepada orang
lain yang membutuhkan.
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 134
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 Pinjam meminjam atau sewa menyewa barang-barang yang jarang


pemakaiannya, misalnya peralatan pesat.
 Mengadakan tempat jual beli barang bekas.
 Upaya pemerintah untuk mendirikan UDPK (Usaha Daur Ulang Pembuatan
Kompos) yang sangat tinggi manfaatnya dalam mereduksi timbulan sampah.
Ada 10 Kecamatan yang tersebar di Kota Kendari dan di setiap kecamatan
terdapat fasilitas-fasilitas pewadahan sementara untuk mewadahi sampah lingkungan
yang dihasilkan oleh masyarakat setempat untuk kemudian diangkut ke tempat
pembuangan akhir (TPA), untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut.
Tabel 6.61
Jumlah Fasilitas Pewadahan Sementara/TPS
dalam Wilayah Kota Kendari

Jergen, Tersebar
TPS Tong
No Kecamatan Drum Ban, Kontainer Tanpa
Permanen Kayu
Kerang Wadah
1 Baruga 29 5 4 - 1 11
2 Wua-Wua 69 13 4 - - 21
3 Kadia 173 50 22 - - 26
4 Mandonga 195 64 42 - - 28
5 Kambu 29 - - - - 1
6 Poasia 29 - - - - -
7 Abeli 67 71 4 - - -
8 Puwatu 58 4 22 - - 17
9 Kendari 73 22 11 13 1 7
10 Kendari Barat 257 88 32 37 - 27
Jumlah 979 317 11 50 2 138
Sumber : Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Kendari 2011

Dari tabel diatas dapat dilihat untuk fasilitas TPS permanen paling banyak terdapat di
Kecamatan Kendari Barat dengan Jumlah 257 unit sedangkan yang paling sedikit
terdapat di Kecamatan Kambu, Poasia dan Baruga dengan jumlah masing-masing
sebanyak 29 unit, untuk Fasilitas tong kayu paling banyak terdapat di Kecamatan
Kendari Barat dengan jumlah sebanyak 88 unit dan yang paling sedikit terdapat di
Kecamatan Puwatu dengan jumlah sebanyak 4 unit, fasilitas pewadahan dengan
menggunakan drum yang paling banyak terdapat di Kecamatan Mandonga dengan
jumlah 42 unit dan yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Baruga, Wua-Wua dan
Abeli masing=-masing sebanyak 4 unit, untuk fasilitas pewadahan sampah dengan
menggunakan jerigen, ban dan kerang hanya terdapat di 2 Kecamatan yaitu
Kecamatan Kendari dan Kendari Barat dengan jumlah untuk Kecamatan Kendari
sebanyak 13 unit dan untuk Kecamatan Kendari Barat sebanyak 37 unit, sedangkan
Fasilitas pewadahan sampah dengan menggunakan kontainer untuk di Kota Kendari
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 135
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

hanya terdapat di 2 lokasi yaitu di Kecamatan Baruga dan Kecamatan Kendari


dengan jumlah masing-masing sebanyak 1 unit dan untuk Tempat Pembuangan
Sementara yang tersebar tanpa wadah yang paling banyak terdapat di Kecamatan
Mandonga dengan jumlah 28 lokasi dan yang paling sedikit terdapat di Kecamatan
Kambu dengan jumlah 1 lokasi.

Gambar 6.14 Tong Sampah

Kemampuan Pengangkutan Sampah Perhari


Armada sampah dan peralatan berat yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan Kota
Kendari sampai dengan Tahun 2010 adalah : Dump truck 30 unit, Buldozer 1 unit,
Backhoe Whell Loader 1 unit, dozer 1 unit dan motor sampah 14 unit.
Dari 30 unit armada sampah yang beroperasi dengan rata-rata kapasitas muat per
unit kendaraan adalah 4 m3 dan kemampuan pelayanan pengangkutan sampah ke
TPA per ret/hari sebanyak 4 retase, maka volume sampah terangkut ke TPA (Tahun
2010) per hari adalah 598 m3 atau tingkat pelayanan tercapai sebesar 85 % dari
total penduduk kota. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi
peningkatan jumlah persentase sampah yang diangkut dalam perharinya.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 136


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 6. 15 Peta Jaringan Pelayanan Persampahan di Kota Kendari

Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA)


Kota Kendari adalah salah satu kota yang dalam pelaksanaan P3KT telah
mendapatkan 2 kali kesempatan dalam pembiayaan prasarana sektor persampahan
melalui program Bank Dunia (IBRD) yaitu Sulawesi Irian Jaya Urban Development
Project (SI-UDP) atau lebih dikenal dengan nama SULIRJA (Tahun Anggaran
1991/1992 s.d 1995/1996). Pada pelaksanaan SULIRJA, bangunan persampahan
yang dibangun diantaranya adalah TPA Tobuuha dengan sistem Sanitary Land Fill
beserta workshop, kantor dan 1 unit alat berat yaitu Backhoe Shovel Loader.
Sedangkan pada pelaksanaan Sulawesi II lebih dikembangkan lagi pada sektor
penunjang TPA yaitu jalan akses/operasional TPA, pengadaan Buldozer dan
beberapa prasarana lainnya termasuk pelaksanaan peningkatan kualitas SDM
berupa training. TPA Tobuuha dibangun dengan luas area 3,5 Ha dan telah
dimanfaatkan (full) pada akhir Tahun 2001. Pada Tahun Anggaran 1999/2000,
Pemda Kota Kendari mengalokasikan dana sebesar Rp. 75.000.000 untuk studi
penentuan titik lokasi TPA baru pengganti TPA Tobuuha yang pada saat itu
diprediksi akan full dalam kurun waktu 2 tahun ke depan. Hasil studi tersebut
diperoleh titik lokasi TPA baru yaitu TPA Puwatu dengan luas areal 10 Ha. Sejak
Awal tahun 2002 TPA Puwatu yang masih dalam kondisi alami, mulai difungsikan
sebagai tempat pembuangan akhir sampah (TPA) walau hal ini dilakukan dalam
keadaan terpaksa karena TPA Tobuuha sudah penuh dengan timbunan sampah
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 137
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

(umur pakai habis). Sistem pembuangan sampah masih dilakukan dengan sistem
semi open dumping dan controlled land fill, dikatakan demikian karena fasilitas
prasarana TPA sama sekali belum ada tetapi sampah yang dibuang di TPA ini juga
telah ditutup menggunakan tanah penutup yang diambil di lokasi TPA Puwatu,
namun demikian di beberapa titik juga masih terlihat timbulan sampah yang
dibuang secara open dumping.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Gambar 6.16  Peta Pengembangan Persampahan di Kota Kendari 
 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 138


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 62
Kondisi Eksisting Pengembangan Persampahan

Sistem Pengadaan
Kapasitas per Lokasi
Pengelolaan/ Prasarana dan Sarana Satuan Jumlah Tahun Sumber Jumlah Biaya Kondisi Ket.
unit Layanan
Sub Sistem Dana (Rp)
DIKELOLA OLEH MASYARAKAT
1. Pewadahan a. Tong Sampah Unit - - - - - - - -

2. Pengumpulan a. Gerobak Sampah Unit 1 M³/unit 20 - - - 50.000.000 Baik


b. Motor Sampah Unit 1 M³/unit 17 - Baik

3. Penampungan a. Transfer depo - - - - - - - -


Sementara b. Container - - - - - - - -

4. Pengangkutan a. Dump Truck - - - - - - - -


b. Arm Roll Truck - - - - - - - -

5. Pengolahan a. Pengomposan Unit 0,25 M³ x 88 88 - - - - Baik


b. Daur Ulang - - - - - - - -

DIKELOLA OLEH PEMERINTAH


1. Pewadahan a. Tong Sampah - - - - - - - - Data
tidak
tersedia
2. Pengumpulan a. Motor Sampah Unit 1 M³/unit x 18 18 - - - - Baik

3. Penampungan a. Container Unit 8 unit x 8 M³ 8 - - - - Baik


Sementara b. Pasangan Batu Unit 903,2 M³ 1.129 - APBD

4. Pengangkutan a. Dump Truck Unit 4 M³/unit 31 - - - - Baik


b. Arm Roll Truck Unit 4 M³/unit 5 - - - - Baik

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 139


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

5. Pengolahan a. Komposter skala Unit 38 x 0,25 m³ 38 - - APBD - Baik


Rumah Tangga
b. Komposter komunal Unit 35 x 0,6 m³ 35 - - APBD - Baik
Unit - 11 - - APBD - Baik
c. TPST

Tempat Pengelolaan Akhir (TPA)


Nama dan Lokasi TPA :
A. TPA Puuwatu : ± 13 Ha, Lokasi di Kel. Puuwatu , Sistem yang digunakan Control Land Fill

6. TPA............. 1. Pembuangan Akhir


a. Buldozer Unit - 1 TPA Puuwatu 2012 APBN 2.277.500.000 Baik
b. Excavator Unit - 1 TPA Puuwatu 2013 APBN 2.000.000.000 Baik
c. Compactor landfill Unit - 1 TPA Puuwatu 2013 APBN 6.668.000.000 Baik
d. Luas Area TPA Ha - 13 TPA Puuwatu - - - -
2. Pengendalian
pencemaran di TPA
- LeachateTreatment Unit 10.000 ltr 3 TPA Puuwatu 2013 APBN 2.250.000.000 Baik
- Perpipaan pengumpul - - - - - - - -
lindi
- Instalasi pengolahan Unit - 1 TPA Puuwatu - - - Baik
lindi
- Buffer zone
- Perpipaan gas metan Unit - 1 TPA Puuwatu - - - Baik
- Sumur monitoring Unit - 1 TPA Puuwatu - - - Baik
- Drainase air hujan
3. Sarana Penunjang
a. Jalan masuk Meter 300 1 TPA Puuwatu - - - Baik
b. Kantor M2 - 1 TPA Puuwatu - - - Baik
c. Pos Jaga M2 - - TPA Puuwatu - - - Baik

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 140


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

d. Bengkel,garasi, cuci M2 - 1 TPA Puuwatu - - - Baik


kendaraan

b. Pendanaan

Tabel 6. 63
Ringkasan Pendapatan dan Belanja Sub Sektor Persampahan

Pertumbuh
No Subsektor/SKPD 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-rata
an (%)

A Persampahan 3.755.586.100 6.875.405.131 5.157.333.699 5.731.110.500 8.023.736.040 5.908.634.294,00 21,84

B Retribusi Persampahan 488.116.450 95.966.000 764.421.000 993.948.899 120.960.250 492.682.520 111,68


Sumber : kajian Keuangan & Perekonomian 2012

Dari tabel di atas diketahui bahwa belanja sub sektor persampahan dalam 5 tahun rata-rata mencapai Rp. 5.908.634.294,-, dengan
tingkat pertumbuhan 21,8%, namun pendapatan yang ada yang bersumber dari retribusi sampah, selama 5 tahun rata-rata Rp. 492.682.520,-
.dari data di atas diperoleh perbandingan yang sangat tinggi anta pendapatan dan biaya di sub sektor persampahan, sehingga pemerintah
daerah perlu mendorong agar pendapatan dari sub sektor ini dapat meningkat sehingga dapat menambah Pendapatan daerah.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 141


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 64
Realisasi Anggaran Persampahan di Kota Kendari 2007 - 2011

Realisasi anggaran (Rp.000)


No Sub sektor
2007 2008 2009 2010 2011
A Anggaran APBN

Persampahan 0 0 0 0 0
B Anggaran APBD Prov

Persampahan 0 0 0 0 0
C Anggaran APBD
Kab./Kota
Persampahan 3.755.586.100 6.875.405.131 5.157.333.699 5.731.110.500 8.023.736.040
D Anggaran Dari Swasta

persampahan 0 0 0 0 0

JUMLAH 3.755.586.100 6.875.405.131 5.157.333.699 5.731.110.500 8.023.736.040


Sumber : kajian Keuangan & Perekonomian 2012

Dari tabel diatas, tergambarkan bahwa selam 5 tahun (2007-2011) mengalami fluktuasi,alokasi penganggaran tertinggi berada pada
tahun 2011 yakni Rp. 8.023.736.040,-. Penganggaran sub sektor drainase mengalami pertumbuhan sebesar 21,84%

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 142


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 65
Realisasi Anggaran Sektor Persampahan Per SKPD Kota 2007 - 2011

Realisasi anggaran (Rp.000)


No Satuan Kerja Perangkat Daerah
2007 2008 2009 2010 2011

1 Bappeda - - - - -

2 Dinas PU Cipta Karya/lainnya - - - - -

3 Dinas Kesehatan 0 0 0 0 0

4 Badan/Dinas Lingkungan Hidup 324.975.200 1.520.407.131 259.021.499 121.000.000 587.164.999

5 Dinas Kebersihan 3.430.610.900 6.120.324.250 4.898.312.200 5.610.110.500 7.436.571.041

JUMLAH 3.755.586.100 7.640.731.381 5.157.333.699 5.731.110.500 8.023.736.040


Sumber : kajian Keuangan & Perekonomian 2012

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 143


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Berdasarkan tabel diatas, alokasi pendanaan sanitasi khususnya dalam


pengelolaan persampahan dalam waktu 5 tahun terakhir (2007 – 2011)
menunjukkan peningkatan dengan laju pertumbuhan sebesar 21,84%. Dan
penganggaran rata-rata selama 5 tahun sebesar Rp. 5.908.634.294,-.
 
c. Kelembagaan

Aspek Kelembagaan dan Kebijakan akan memberikan gambaran mengenai peta


pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan persampahan di
Kota Kendari, memberikan gambaran mengenai peta peraturan terkait
persampahan yang ada di Kota Kendari dan pelaksanaannya, serta memberi
gambaran mengenai struktur pengelolaan persampahan di Kota Kendari.

Gambar 6-17 Struktur Pengelola Persampahan Kota Kendari


  KEPALA DINAS
 
  SEKRETARIS 
KELP JABATAN 
  FUNGSIONAL 
  SUB BAG UMUM &  SUB BAG PERENCANAAN, 
KEPEGAWAIAN  PELAPORAN & KEUANGAN 
 
 
  BIDANG  BIDANG  BIDANG PERALATAN & 
KEBERSIHAN &  PERTAMANAN &  PENGAWASAN 
  PERSAMPAHAN  PEMAKAMAN

 
  SEKSI KEBERSIHAN  SEKSI
SEKSI PERALATAN 
JALAN DAN   PERTAMANAN 
  DRAINASE 

  SEKSI  SEKSI  SEKSI 


PENGANGKUTAN &  PEMAKAMAN  PENGAWASAN 
  PENGOLAHAN 
SAMPAH 
  UPTD

Sumber : bagian Ortala Sekda Kota Kendari 2012


 
Di dalam struktur Pemerintahan Kota Kendari, urusan kewenangan pengelolaan
persampahan berada pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas
Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman.
Instansi yang terkait dengan pengelolaan sampah di Kota Kendari adalah:

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 144


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

1. Seksi Kebersihan Jalan dan Drainase


Dalam melaksanakan tugas, Kepala seksi Kebersihan Jalan dan Drainase
menyelenggarakan fungsi :
 Pelaksanaan pendataan, pembinaan, penyuluhan dan pengawasan
kebersihan jalan dan lingkungan beserta perlengkapannya.
 Pelaksanaan pendataan, penyuluhan dan pengawasan pembersihan
drainase serta perlengkapannya.
 Pelaksanaan koordinasi kegiatan kebersihan jalan dan drainase dengan
perangkat Daerah terkait atau pihak ketiga lainnya.
 Penyediaan sarana dan prasarana kebersihan jalan dan drainase.
 Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Kebersihan dan Persampahan baik didalam maupun diluar organisasi.

2. Seksi pengangkutan dan Pengelolaan Sampah


Dalam melaksanakan tugas, Kepala seksi Pengangkutan dan Pengelolaan
Sampah menyelenggarakan fungsi :
 Pelaksanaan pengumpulan dan pengangkutan sampah dari TPS ke TPA
 Melaksanakan penampungan, pemusnahan dan/atau pemanfaatan
sampah di lokasi TPA.
 Pelaksanaan penyusunan program teknis serta pelaksanaan bimbingan
dibidang pengelolaan sampah dan pengendalian sampah.
 Pemantauan pelaksanaan pelayanan sampah, jadwal pengumpulan dan
pengangkutan dari TPS hingga TPA.
 Penyediaan penampungan, pemusnahan dan pemanfaatan sampah di
lokasi TPA.
 Penyediaan sarana dan prasarana angkutan persampahan.
 Pelaksanaan pemusnahan dan/atau pemnfaatan sampah di lokasi TPA.
 Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Kebersihan dan Persampahan baik didalam maupun diluar organisasi.
SDM yang menangani persampahan di Dinas Kebersihan khususnya di bidang
Kebersihan dan Persampahan sebanyak 75 orang, seluruhnya PNS ysng terdiri –
dari Gol IV sebanyak 1 orang, Gol III sebanyak 4 orang, Gol II sebanyak 52
orang, dan Gol I sebanyak 18 orang. Dari 75 orang tersebut, 70 orang adalah
laki-laki dan 5 orang wanita.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 145


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 6.18 Struktur Badan Lingkungan Hidup Kota Kendari


 
KEPALA BADAN 
 
 
SEKRETARIS 
 
KELP JABATAN 
  FUNGSIONAL 
 
SUB BAG UMUM &  SUB BAG PERENCANAAN, 
  KEPEGAWAIAN  PELAPORAN & KEUANGAN 

BIDANG 
BIDANG TATA  BIDANG PENGENDALIAN  PEMULIHAN/PENGENDALIAN 
LINGKUNGAN  PENCEMARAN LINGKUNGAN &  LINGKUNGAN & KOMUNIKASI 
DAN AMDAL  PENGELOLAAN LIMBAH  LINGKUNGAN 

SUB BIDANG  SUB BIDANG  SUB BIDANG PEMULIHAN/ 


KONSERVASI DAN TATA  PENGENDALIAN  PENGENDALIAN LINGKUNGAN 
LINGKUNGAN  PENCEMARAN 

SUB BIDANG  SUB BIDANG PENGENDALIAN 
SUB BIDANG AMDAL  PENGELOLAAN LIMBAH  PENCEMARANLINGKUNGAN & 
PENGELOLAAN LIMBAH 

UPTB 

Sumber : Bagian Ortala Setda kota Kendari 2012

Badan Lingkungan Hidup Kota Kendari juga berperan dalam pengelolaan


persampahan. Badan Lingkungan hidup Kota kendari mempunyai tugas
membantu Walikota dalam merumuskan kebijakan dan melakukan koordinasi
bidang lingkungan hidup sesuai dengan lingkup kewenangannya.
Bidang yang terkait dengan pengelolaan persampahan yakni :
Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan & Pengelolaan Limbah, dengan 2
sub bidang yaitu :
1. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran
Untuk melaksanakan tugasnya Sub bidang ini mempunyai Fungsi:
 Penyusunan rencana kegiatan operasional sesuai bidang tugasnya;
 Pendistribusian tugas-tugas kepada staf;
 Pengumpulan bahan penyusunan pedoman, dan petunjuk teknis dibidang
pengendalian pencemaran lingkungan;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 146


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 Melakukan pengelolaan kualitas air dan udara;


 Penetapan kelas air,pemantauan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air pada sumber air;
 Penetapan kriteria teknis baku kerusakan lingkungan hidup;
 Pengujian emisi gas buang dan kebisingan kendaraan bermotor lama
secara berkala;
 Pemantauan terhadap penataan penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara
ambient, emisi dari sumber bergerak dan tidak bergerak;
 Pengaturan terhadap pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan
wilayah pesisir dan laut;
 Pengawasan penataan instrument pengendalian pencemaran lingkungan;
 Pemantauan kualitas lingkungan wilayah pesisir dan laut;
 Pelaksanaan monitoring kualitas lingkungan;
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

2. Sub Bidang Pengelolaan Limbah domestik dan Limbah B3


Untuk melaksanakan tugasnya Sub bidang ini mempunyai Fungsi:

 Penyusunan rencana kegiatan operasional sesuai dengan bidang


tugasnya;
 Pendistribusian tugas-tugas staf;
 Pengumpulan bahan penyusunan pedoman petunjuk teknis dibidang
pengelolaan limbah domestic dan limbah B3;
 Melakukan pengendalian limbah domestic;
 Melakukan pengendalian pencemaran tanah;
 Penyusunan program kali bersih;
 Melakukan pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3;
 Perizinan Pembuangan air limbah ke air atau sumber air;
 Izin pengumpulan, lokasi pengolahan, dan penyimpanan limbah B3
industri atau usaha suatu kegiatan;
 Penetapan kriteria baku kerusakan lahan dan/atau tanah untuk kegiatan
pertanian, perkebunan dan kehutanan bedasarkan kriteria kerusakan
tanah nasional;
 Penetapan kondisi lahan dan/atau tanah;
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 147


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

d. Peraturan Perundangan
Tabel 6. 66
Peraturan Persampahan Kota Kendari

KETERSEDIAAN PELAKSANAAN
PERATURAN
EFEKTIF BELUM EFEKTIF TIDAK EFEKTIF
ADA (SEBUTKAN) TIDAK ADA KET
DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN
Persampahan
• Target Capaian Pelayanan Pengelolaan

Persampahan di Kota Kendari
• Kewajiban dan Sanksi bagi Pemerintah Kota
dalam Penyediaan Layanan Pengelolaan √
Sampah
• Kewajiban dan Sanksi bagi Pemerintah Kota
dalam Memberdayakan Masyarakat dan Badan √
Usaha dalam Pengelolaan Sampah
• Kewajiban dan Sanksi bagi Masyarakat untuk
mengurangi Sampah, Menyediakan tempat

Sampah di Hunian rumah, dan Membuangnya ke
TPS
• Kewajiban dan Sanksi bagi kantor/Unit Usaha di
Kawasan Komersial/ fasilitas sosial/ fasilitas PERDA K3 NO. 16 Kurangnya Sosialaisasi Serta

Umum untuk Mengurangi Sampah, Menyediakan TAHUN 2006 Kontrol Dari Pemerintah
tempat Sampah dan Membuang ke TPS
• Pembagian Kerja Pengumpulan Sampah dari
Sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, Pengelolaan

di TPA, dan Pengaturan waktu Pengangkutan
Sampah dari TPS ke TPA
• Kerjasama Pemerintah Kota dengan Swasta atau

pihak Lain dalam Pengelolaan Sampah
• Perda tersebut merupakan
Perda No 2 Tahun
perda baru sehingga masih
Retribusi Sampah atau Kebersihan 2012 Tentang √
membutuhkan sosialisasi ke
Retribusi Jasa Umum
masyarakat

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 148


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

e. Peran Serta Masyarakat


Salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah yaitu
adanya usaha jual beli barang bekas. Dalam kegiatan usaha tersebut terjadi
proses pengumpulan dan pemilahan sampah sesuai jenisnya kemudian
dijual.Kegiatan tersebut sudah membantu dalam pengurangan volume sampah
kota. Juga terdapat warga di beberapa kompleks pemukiman yang telah
mengolah sampah organik menjadi kompos.

Tabel. 6. 67
Pengelolaan Persampahan di Kelurahan

Dikelola oleh Sektor


Dikelola Oleh Masyarakat
Formal di tingkat Dikelola pihak Swasta
(RT/RW)
Jumlah Kegiatan Kelurahan/ Kecamatan Ket
Jumlah L P Jumlah L P Jumlah L P
RT
Pemilahan Sampah di rumah 27 √ √ - - - - - -

Pemilahan Sampah di TPS 9 √ √ - - - - - -

Pengumpulan Sampah dari


43 √ √ - - - - - -
Rumah
Pengangkutan Sampah ke
133 √ √ - - - - - -
TPS
Pengangkutan Sampah ke
- - - - - - - - -
TPA

Pemilahan Sampah di TPA - - - - - - - - -

Para Penyapu Jalan - - - - - - - - -


Sumber : data kelurahan 2012

Dari tabel di atas diketahui bahwa pengelolaan persampahan di tingkat basis


mulai dari kegiatan pemilahan sampah di rumah, pemilahan sampah di TPS,
pengumpulan sampah dari rumah hingga pengangkutan sampah ke TPS.
Terdapat 27 RT (Rukun Tetangga) melakukan pemilahan sampah di rumah, 9 RT
melakukan pemilahan sampah di TPS, 43 RT melakukan pengumpulan sampah
dari rumah ke rumah, dan 133 RT yang melakukan pengangkutan sampah ke
TPS.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 149


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel. 6. 68
Pengelolaan Persampahan di Tingkat Kota

Dikelola oleh Dikelola oleh Sektor Dikelola Pihak


Dikelola Oleh Kota
masyarakat Formal di tingkat Kota Swasta
Jumlah Kegiatan Ket
Jumlah L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah L P
RT
Pengumpulan Sampah - - - - - - - - - - - - -
dari Rumah
Pemilahan Sampah di - - - - - - - - - - - - -
TPS
Pengangkutan Sampah - - - - - - - - - - - - -
ke TPS
Pengangkutan Sampah - - - - - - - - - -
ke TPA 152 √ √
Pemilahan Sampah di - - - - - - - - - -
TPA - - -
- - - - - - - - - -
Para Penyapu Jalan 105 √ √
Sumber : Dinas Kebersihan 2011

Dari tabel di atas diketahui bahwa pengelolaan persampahan di tingkat kota


terdiri dari kegiatan pengangkutan sampah ke TPA dan kegiatan para penyapu
jalan melalui koordinasi Dinas Kebersihan.
Tabel. 6. 69
Daftar Program/Proyek Layanan yang Berbasis Masyarakat

Nama Kondisi sarana saat ini Aspek pmjk


program/ Pelaksana/ Tahun
No Sub sektor Tidak
proyek/ Pj mulai Fungsi Rusak Pm Jdr Mbr
layanan fungsi

1 Persampahan Green & Clean - 2008 √ √ √ √

2 Persampahan PNPM BKM/LSM 2006 √ √ √ √

3 Persampahan P2MK LPM 2006 √ √ √ √

Sumber : data Kelurahan, PNPM Mandiri Perkotaan


 
 
Program pemberdayaan yang terkait pengelolaan persampahan antara lain
program Green & Clean, PNPM Mandiri dan P2MK, serta program-program lainnya
yang berkontribusi dalam pengelolaan persampahan. Program-program ini pada
umumnya membangun sarana persampahan maupun melakukan sosialisasi
mengenai persampahan dan lingkungan hidup di masyarakat. Keterlibatan
masyarakat, jender dan warga miskin/berpenghasilan rendah menjadi prioritas
dalam konsep program. Sehingga pada pelaksanaannya PMJK menjadi standar
capaian keberhasilan program-program pemberdayaan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 150


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

C. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Persampahan

Permasalahan Pembangunan Sektor Persampahan di Indonesia, secara umum


adalah :
1) Makin tingginya timbulan sampah (jumlah penduduk makin tinggi, jumlah
sampah perkapita meningkat);
2) Belum optimalnya manajemen persampahan :
a. Belum optimalnya sistem perencanaan (rencana sampai dengan
monitoring dan evaluasi);
b. Belum memadainya pengelolaan layanan perencanaan persampahan
(kapasitas, pendanaan dan asset manajemen);
c. Belum memadainya penanganan sampah.
Sedangkan permasalahan yang dihadapi oleh Kota Kendari dalam
pengelolaan persampahan seperti tertuang pada tabel berikut :
Tabel. 6. 70
Permasalahan Pengelolaan Persampahan Yang Dihadapi Kota Kendari

Aspek Pengelolaan Permasalahan Yang Tindakan


No
Sampah Dihadapi Yang Sudah Dilakukan Yang Sedang Dilakukan
I Aspek Non Teknis
A. Kelembagaan - Lembaga/kader lingkungan di - Terdapat LSM/BKM - Aktif Melakukan
masyarakat masih minim bahkan swasta yang inventarisasi mitra-
dalam pengelolaan berkontribusi dalam mitra potensial baik
persampahan pengelolaan swasta, BUMN, LSM
- Sudah ada visi misi TPA persampahan untuk bekerja sama
tingkat kota dalam pelaksanaan
kegiatan terkait
persampahan.
Aspek Pemberdayaan / - Peran perempuan khususnya - Adanya proses - Melanjutkan program –
PMJK ibu rumah tangga sangat pengumpulan dan program
minim khususnya dalam pemilahan sampah pemberdayaan yg
pengelolaan sampah rumah sesuai jenisnya terkait pengelolaan
tangga kemudian dijual oleh sampah seperti dari
- Kader lingkungan tingkat masyarakat, umumnya program PNPM
basis masih minim dialakukan oleh ibu-ibu. Mandiri dan P2MK.
Aspek Komunikasi & - sosialisasi perubahan - Tahun 2009, Pelaksana - Melanjutkan program-
Media perilaku, pembinaan kader BLH Kota Kdi, program melalui media
lingkungan & pola hidup 3R melakukan sosialisasi komunikasi terkait
di tingkat basis masih kurang pengolahan sampah pengelolaan sampah,
- Sosialisasi PERDA K3 berbasis masyarakat; seperti “Kendari
- Pembuatan media yang - Tahun 2010, BLH Kota Bersih” melalui Kendari
kreatif dan inovatif masih Kdi melakukan TV dan Radio Suara
kurang sosialisasi pengolahan Alam lewat program
sampah organik “Selamat Pagi Kendari”
- Tahun 2011, BLH Kota
Kdi melakukan
sosialisasi program 3R
Aspek Keterlibatan - Penyedia layanan - Program Kemitraan dan - Tetap Melakukan
Dunia Usaha persampahan tingkat basis inventarisasi mitra-
Bina Lingkungan (PKBL)
masih kurang

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 151


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Aspek Pengelolaan Permasalahan Yang Tindakan


No
Sampah Dihadapi Yang Sudah Dilakukan Yang Sedang Dilakukan
kerjasama Jasa Raharja; mitra potensial untuk
- Bantuan Sarana bekerjasama dengan
Pengelolaan Sampah Pemerintah Kota
kerjasama PERTAMINA; Kendari dalam
- Bantuan Infrastruktur Pelaksanaan Kegiatan
Persampahan Terkait persampahan.
Kerjasama BRI;
- Bantuan Infrastruktur
Persampahan kerjasama
PLN
- Sosialisasi &
Pengolahan Sampah
Kerjasama LSM Teras
B. Perundangan Terkait - PERDA K3 pelaksanaan & - Sudah Ada Perda K3 - Melakukan sosialisasi
Sektor persampahan penerapan sanksinya belum No. 16 Tahun 2006 yang dan kontrol terhadap
(Perda, Pergub, berjalan memuat kewajiban dan pelaksanaan Perda K3
Perbub/Perwali, dst) - Belum aturan/sanksi sanksi bagi ktr/unit tersebut;
mengenai kewajiban usaha,fasos dan fasum - Untuk Perda Retribusi
menyediakan tempat sampah untuk mengurangi Sampah karena perda
di rumah sampah; tersebut Masih Baru
- Belum ada Aturan mengenai - Ada Perda No. 2 Tahun sehingga masih
Pemilahan sampah (organik 2012 tentang Retribusi membutuhkan
& anorganik) dari sumber Jasa Umum (Retribusi sosialisasi ke
- Pengembangan Kawasan Sampah) masyarakat.
percontohan prioritas belum
optimal.
II Aspek Teknis
E. Teknis Operasional
1. Dokumen Perencanaan - - -
(MP, FS, DED)
2. Pewadahan - Masih kurangnya pemilahan - Sosialisasi intensif
sampah Organik & Anorganik mengenai kewajiban
(termasuk sampah B3) dari melakukan pemilahan
sampah dari sumbernya
sumbernya.
termasuk Sampah B3
3. Pengumpulan Awal - Sarana pengumpulan - Pengadaan gerobak - Tahun 2013 ini
sampah di tingkat sampah dan motor dialokasikan motor
masyarakat masih kurang sampah sampah sebanyak 5
(gerobak sampah, motor unit dan gerobak
sampah dll) sebanyak 10 unit.
4. Penampungan - Belum ada Pemilahan - Sudah ada penanganan - Pembangunan TPST
Sementara sampah (sampah Organik & sampah dikawasan baru dan sarana
Anorganik) di Tempat permukiman dan pasar, penunjang;
Penampungan Sementara seperti di pasar - Pengawasan dan
- Pembangunan TPS belum Bonggoeya (pasar supervisi
terintegrasi dengan rute panjang); pembangunan TPST
pelayanan sampah yang - Peningkatan TPS Biasa baru;
ada menjadi TPS Terpilah
- Kurangnya pembangunan - Pembangunan TPS baru
TPS di kawasan
permukiman sehingga
menimbulkan tumpukan
sampah
-

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 152


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Aspek Pengelolaan Permasalahan Yang Tindakan


No
Sampah Dihadapi Yang Sudah Dilakukan Yang Sedang Dilakukan
5. Pengangkutan - penetapan waktu (jam) - Sosialisasi aturan - Tetap melakukan
pengangkutan sampah tentang penerapan Sosialisasi aturan
disesuaikan dengan waktu pembuangan tentang penerapan
ketetapan waktu sampah ke TPS; waktu pembuangan
pengumpulan sampah di - Pengadaan Sarana sampah ke TPS;
TPS belum berjalan Armada truck sampah - Pengadaan Sarana
- armada pengangkut 3R; Armada truck sampah
sampah masih kurang - Peningkatan Operasi 3R;
- Biaya operasional lebih dan pemeliharaan - Pengadaan Sarana
besar daripada pemasukan Prasarana Armada Compactor
- metode retribusi sampah Persampahan. Truck;
disesuaikan dengan - Peningkatan Operasi
cakupan wilayah layanan dan pemeliharaan
persampahan belum dikaji Prasarana
dan dilaksanakan secara Persampahan.
optimal
6. Pengolahan 3R - kegiatan
pembinaan/pemantauan
sarana daur ulang misalnya
Komposter, TPST masih
kurang
7. Pengolahan Akhir di - Pemilahan sampah (Organik - Perencanaan Detail - Penyusunan UKL/UPL
TPA & Anorganik) di TPA masih (DED) Peningkatan TPA; atau AMDAL
belum optimal - Sosialisasi "Rencana" Peningkatan TPA
- status TPA Kota Kendari Peningkatan TPA
masih controlled lanfill kepada masyarakat
Sudah menghasilkan gas sekitarnya.
metan
8. Pengendlian - Masih minimnya fasilitas - LeachateTreatment - Perpipaan pengumpul
Pencemaran di TPA pengendalian pencemaran - Instalasi pengolahan lindi lindi
di TPA - Perpipaan gas metan - Buffer zone
- Sumur monitoring

9. Sarana Penunjang TPA - Masih minimnya sarana - Pengadaan Buldozer; - Pengadaan Jembatan
penunjang TPA Puwatu - Pengadaan Excavator; timbang;
- Pengadaan Compactor - Pembangunan Pos
jaga

Sedangkan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan persampahan di Kota Kendari


meliputi :
1. Komitmen stakeholder dalam hal alokasi pembiayaan dan inovasi teknologi
pengolahan sampah;
2. Peningkatan pelaksanaan program 3R;
3. Target pelayanan dasar bidang persampahan sesuai dengan Permen PU No.
14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimum.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 153


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

6.2.2.2.3. Analisis Kebutuhan Persampahan

Tabel 6. 71
Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Pengelolaan Persampahan
Kebutuhan
No Uraian Kondisi Eksisting Ket
2015 2016 2017 2018 2019
I Aspek Non Teknik
A. Peraturan Terkait Sektor
Persampahan
Ketersediaan Peraturan - Belum Ada Perwali tentang - 1 - - -
Bidang Persampahan pengumpulan sampah dari rumah
(Perda, Pergub, ke rumah;
Perbub/Perwali, dsb) - Belum ada Perwali tentang - 1 - - -
penetapan waktu (jam)
pembuangan sampah ke TPS
belum ada;
- Review dan revisi Perda - 1 - - -
Pengelolaan Persampahan Skala
Kota;
- Penyusunan Kebijakan kerjasama - 1 - - -
Pengelolaan Persampahan.
B. Kelembagaan
Bentuk Organisasi - Dinas Kebersihan Kota Kendari
Ketersediaan Tata - Peningkatan TPS Biasa menjadi - 50 50 100 100
Laksana (Tupoksi, SOP, TPS Terpilah
dll)
Kualitas dan Kuantitas - Pelatihan Pengolahan sampah 3R - 200 200 200 100
SDM bagi kader dan aparat
pengelola sampah;
- Pembentukan dan Pelatihan 15 40 25 25 25
Kelompok pengelola Pengumpulan
Sampah setempat (KSM) Tingkat
RT/RW
- Kampanye/edukasi/Sosialisasi - 1 1 1 1
Peningkatan Pengelolaan
Persampahan;
- Bantek Pengelolaan Persampahan - 1 1 1 1
- Pelatihan bagi Operator SPA

C. Pembiayaan - Biaya Operasi dan Pemeliharaan - - - 1 -


SPA
- Pembangunan SPA - - 1 - -
- Pelatihan Kemitraan untuk - 1 1 1 1
menyasar CSR khususnya
Pengadaan Armada Pengumpulan
setempat
- Stimulan Biaya Operasi dan - - - - 53
Pemeliharaan Armada
Pengangkutan Setempat
Sumber Pembiayaan
Tarif Retribusi
Realisasi Penarikan - - - - -
Retribusi (% terhadap
target)
D. Peran Serta Masyarakat - Pembentukan kelompok - 50 50 - -
dan Swasta kebersihan di tingkat RT/RW
(sudah ada/belum tentang Pengelolaan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 154


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Kebutuhan
No Uraian Kondisi Eksisting Ket
2015 2016 2017 2018 2019
ada/bentuk kontribusi, Persampahan;
dll) - Pengadaan tempat sampah terpilah - 5000 5000 5000 5000
untuk rumah tangga
- Penyuluhan dan Bimbingan kepada - 1 1 1 1
masyarakat disekitar TPA
II Aspek Teknis
E. Teknis Operasional
1. Perencanaan (Dokumen - Studi AMDAL bagi TPA belum ada; 1 - - - -
MP, FS, DED) - Penyusunan Master Plan 1 - - - -
Persampahan Skala Kota;
- Studi Manajemen Pengelolaan 1 - - - -
Persampahan
- Penyusunan Rencana Usaha 1 - - - -
(Business Plan) Persampahan
- Fasilitasi Kerjasama dengan Dunia 1 - - - -
usaha/Lembaga;
- Outsourcing Pengelolaan 1 - - - -
Persampahan;
- Pemantauan dan Evaluasi 1 - - - -
Pelaksanaan Pengembangan
Kebijakan dan kinerja Pengelolaan
Persampahan
- Penyusunan studi kelayakan - 1 - - -
Stasiun Pengelola Antara (SPA)
- Pembebasan Lahan SPA - 1 - - -
- Perencanaan Detail (DED) SPA - 1 - - -
- Pengawasan dan Supervisi SPA - 1 - - -
2. Prasana dan Sarana
Pewadahan
- - - - - -
a. Bin/Tong Sampah
Pengumpulan :
a. Gerobak sampah 20 unit/ kondisi baik 10 25 20 20 20
b. Motor sampah 18 unit/ kondisi baik 5 10 5 5 6
Penampungan
Sementara :
a. Transfer depo -
b. Container 8 unit/Kondisi Baik
Pengangkutan :
a. Dump Truck 31 unit/ Kondisi baik 2 2 2 - -
b. Arm Roll Truck 5 unit/kondisi Baik - 1 1 2 2
c. Compactor Truck Belum Ada - - - - 1
Pengolahan :
a. Pengomposan 1 unit/ kondisi baik - - - - -
b. Komposter Skala 38 unit/ Kondisi baik
Rumah Tangga
c. Komposter Komunal 35 unit /Kondisi baik
d. TPST : 11 unit/ Kondisi baik
e. Peningkatan TPS 50 - - - -
Biasa menjadi TPS
Terpilah
f. Pembangunan TPS - 50 50 30 -
Baru
g. Pembangunan TPST 1 4 5 5 5
Baru dan Sarana
Penunjang;
h. Pengawasan dan 1 4 5 5 5

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 155


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Kebutuhan
No Uraian Kondisi Eksisting Ket
2015 2016 2017 2018 2019
supervisi
Pembangunan TPST
baru
i. Revitalisasi TPST
yang ada 5 6 - - -
TPA
1. Pemerosesan Akhir
a. Alat berat (excavator) 1 unit/ kondisi baik - 1 - - -
b. Loader 1 unit/ kondisi baik - 1 - - -
c. Compactor Landfill 1 unit/ kondisi baik - 1 - - -
d. Lahan TPA 13 ha - - - - 30 Ha
e. Jembatan Timbang Belum Ada - 1 - - -
2. Fasilitas umum
a. Jalan masuk 300 m - - - - -
b. Air bersih Belum Ada - - - - 1
c. Kantor Ada - - - - -
3. Pengendalian
pencemaran di TPA
a. Lapisan kedap air Belum ada - 1 - - -
b. Perpipaan pengumpul Ada - - - - -
lindi
c. Instalasi pengolahan Ada/ 1 unit 1 1 1 1 1
lindi
d. Buffer zone Ada - - - - -
e. Perpipaan gas metan Ada 1 1 - - -
f. Sumur monitoring Ada - 1 1 1 1
g. Drainase air hujan Belum Ada - - 1 - -
4. Sarana penunjang
a. Jalan operasi Ada - - - - -
b. Pos jaga Ada - - - - -
c. Bengkel, garasi, Ada - - - - -
tempat cuci Ada - - - 1 -
kendaraan
d. Tanah penutup Ada - - - - -
e. Ruang Laboratorium Belum Ada 1 - - - -
f. Mesin Pemilah Belum Ada - - 1 1 1
Sampah di TPA

6.2.2.2.4. Program dan Kriteria Kesiapan Pengelolaan Persampahan

Untuk mendukung program dan kegiatan pengelolaan persampahan di Kota


Kendari kriteria kesiapan daerah yang sudah ada dan yang akan dilaksanakan
meliputi :
1. Dokumen RPI2-JM Kota Kendari 2013-2017 dilaksanakan Tahun 2012;
2. Dokumen RPI2-JM Kota Kendari 2014-2018 dilaksanakan Tahun 2013;
3. Dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS) Tahun 2012;
4. Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2012;
5. Dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Tahun 2013;
6. Penyusunan Masterplan Sistem drainase Kota Kendari Tahun 2014;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 156


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

7. Surat Minat PPSP Tahun 2011;


8. Dokumen DED TPA Puuwatu;
9. Dokumen RPJM Pengelolaan Persampahan Kota Kendari Tahun 2008-2013;
10. Kesiapan Lahan seluas 13 Ha milik Pemkot di Lokasi TPA untuk Pembangunan
sarana Ruang Laboratorium pengelolaan Gas Metan;
11. Kesiapan Institusi Pengelola TPA yaitu Dinas Kebersihan Kota Kendari.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 157


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

6.2.2.3. Drainase
6.2.2.3.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup
6.2.2.3.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan
Drainase
A. Isu Strategis Pengembangan Drainase
Isu-isu strategis dalam pengelolaan Sistem Drainase Perkotaan di Indonesia
antara lain:
1. Belum adanya ketegasan fungsi sistem drainase
Belum ada ketegasan fungsi saluran drainase, untuk mengalirkan kelebihan air
permukaan/mengalirkan air hujan, apakah juga berfungsi sebagai saluran air
limbah permukiman (“grey water”). Sedangkan fungsi dan karakteristik sistem
drainase berbeda dengan air limbah, yang tentunya akan membawa masalah
pada daerah hilir aliran. Apalagi kondisi ini akan diperparah bila ada sampah
yang dibuang ke saluran akibat penanganan sampah secara potensial oleh
pengelola sampah dan masyarakat.
2. Pengendalian debit puncak
Untuk daerah-daerah yang relatif sangat padat bangunan sehingga
mengurangi luasan air untuk meresap, perlu dibuatkan aturan untuk
menyiapkan penampungan air sementara untuk menghindari aliran puncak.
Penampungan- penampungan tersebut dapat dilakukan dengan membuat
sumur-sumur resapan, kolam-kolam retensi di atap-atap gedung, didasar-
dasar bangunan, waduk, lapangan, yang selanjutnya di atas untuk dialirkan
secara bertahap.
3. Kelengkapan perangkat peraturan
Aspek hukum yang harus dipertimbangkan dalam rencana penanganan
drainase permukiman di daerah adalah:
 Peraturan Daerah mengenai ketertiban umum perlu disiapkan seperti
pencegahan pengambilan air tanah secara besar-besaran, pembuangan
sampah di saluran, pelarangan pengurugan lahan basah dan penggunaan
daerah resapan air (wet land), termasuk sanksi yang diterapkan.
 Peraturan koordinasi dengan utilitas kota lainnya seperti jalur, kedalaman,
posisinya, agar dapat saling menunjang kepentingan masing-masing.
 Kejelasan keterlibatan masyarakat dan swasta, sehingga masyarakat dan
swasta dapat mengetahui tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 158


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 Bentuk dan struktur organisasi, uraian tugas dan kualitas personil yang
dibutuhkan dalam penanganan drainase harus di rumuskan dalam
peraturan daerah.
4. Peran Serta Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta
Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan
saluran drainase terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang membuang
sampah ke dalam saluran drainase, kurang peduli dalam perawatan saluran,
maupun penutupan saluran drainase dan pengalihan fungsi saluran drainase
sebagai bangunan, kolam ikan dll.
5. Kemampuan Pembiayaan
Kemampuan pendanaan terutama berkaitan dengan rendahnya alokasi
pendanaan dari pemerintah daerah yang merupakan akibat dari rendahnya
skala prioritas penanganan pengelolaan drainase baik dari segi pembangunan
maupun biaya operasi dan pemeliharaan. Permasalahan pendanaan secara
keseluruhan berdampak pada buruknya kualitas pengelolaan drainase
perkotaan.
6. Penanganan Drainase Belum Terpadu
Pembangunan sistem drainase utama dan lokal yang belum terpadu, terutama
masalah peil banjir, disain kala ulang, akibat banjir terbatasnya masterplan
drainase sehingga pengembang tidak punya acuan untuk sistem lokal yang
berakibat pengelolaan sifatnya hanya pertial di wilayah yang
dikembangkannya saja.
Sedangkan isu-isu strategis dalam pengelolaan sistem drainase di Kota
Kendari meliputi :
A. Aspek Teknis
1. Belum Adanya Target Pengelolaan drainase skala kota
2. Pembangunan Drainase tidak sesuai standar kelayakan teknis, lingkungan
dan ekonomi;
3. Pembangunan drainase tersier tidak terintegrasi dengan drainase
sekunder dan primer;
B. Aspek Non Teknis
1. Aspek Kebijakan, Belum adanya perda mengenai kewajiban dan sanksi
bagi Pengembang atau masyarakat dalam menyediakan sarana drainase
tersier dan belum ada aturan/sanksi bagi masyarakat dalam memelihara
drainase;
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 159
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

2. Aspek Kelembagaan, SKPD terkait belum maksimal dalam melakukan


perencanaan, pengadaaan sarana, pengelolaan, pengaturan dan
pembinaan serta monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunan
drainase;
3. Aspek Peran Serta Masyarakat, Peran perempuan khususnya ibu rumah
tangga sangat minim khususnya dalam pengelolaan drainase karena
masih banyak ibu-ibu yang sering membuang sampah rumah tangga ke
drainase.
4. Aspek Komunikasi & Media, Media sosialisasi & komunikasi yang berfungsi
dalam pengawasan dalam pembangunan dan pengelolaan drainase masih
kurang.
5. Aspek Keterlibatan Dunia Usaha, Pemerintah belum optimal menggali
potensi-potensi pendanaan dan pelibatan dunia usaha dalam
pembangunan Drainase, serta Keterlibatan pihak swasta dan masyarakat
sangat minim.

Gbr. 6.19 Drainase yang tersumbat, sehingga Gbr. 6.20 Drainase yang penuh dengan kotoran
meluap sampah dan bahan bangunan

Gbr. 6.21 Aliran kali yang di penuhi oleh sampah


k
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 160
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

B. Kondisi Eksisting Pengembangan Drainase


A. Aspek teknis
Saluran drainase dibedakan menjadi saluran primer, sekunder, dan tersier.
Mengingat sungai-sungai yang ada dalam wilayah Kota Kendari umumnya
termasuk jenis bercabang (sungai amohalo,sungai lamomea, dll), maka ditetapkan
bahwa ruas-ruas/anak sungai yang menyusun alur sungai yang terpanjang akan
diklasifikasikan sebagai saluran primer. Sedangkan anak/cabang sungai yang
bermuara ke alur tersebut disebut sebagai saluran sekunder, demikian seterusnya
sebagai saluran tersier.

Dalam wilayah Kota Kendari terdapat sedikitnya 4 (empat) sungai yang


merupakan jaringan sungai/saluran primer. Alur/sungai yang diklasifikasikan
sebagai saluran primer adalah:
1. Sungai Wanggu
2. Sungai Sungai Anggoeya
3. Sungai Kambu
4. Sungai Lepo-lepo
5. Sungai Kadia
6. Sungai Korumba
7. Sungai Mandonga
8. Sungai Kemaraya
9. Kali Lainea
10. Kali Tanea

Sungai/saluran yang dikategorikan sebagai saluran sekunder adalah :


1. Sungai Konda 8. Sungai Pambula
2. Sungai Lapulu 9. Sungai Ambololi
3. Sungai Numanggere 10. Sungai Lambusa
4. Sungai Lamomea 11. Sungai Amohalo
5. Sungai Pinesala 12. Sungai Lepo-lepo
6. Sungai Alulua 13. Sungai Laea/Sandamasumu
7. Sungai Pambula 14. Sungai-sungai kecil lainnya.

Saluran yang diklasifikasikan sebagai saluran tersier adalah sebagai berikut :


1. Jl. Bundaran Mandonga – Kota
2. Jl. Bundaran mandonga – Puuwatu;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 161


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

3. Ruas Jl. Mandonga – Wua-wua;


4. Ruas Jl. Wua-wua – Lepo-lepo;
5. Ruas Jl. Pasar Wua-wua - Anduonohu

Gambar 6.22 : Peta Jaringan Sistem Drainase di Kota Kendari

Secara garis besar kapasitas tampung saluran drainase di Kota Kendari tidak
mampu untuk menampung debit banjir yang terjadi, terdapat beberapa saluran
eksisting yang perlu mendapat perhatian serius karena sudah tidak mampu
menampung debit banjir yang terjadi, memang ada beberapa kasus yang terjadi
karena saluran terjadi pendangkalan/penimbunan lumpur/sampah, kerusakan
saluran maupun karena pada beberapa tempat di sepanjang bantaran
sungai/saluran drainase dimanfaatkan untuk keperluan sosial kemasyarakatan dan
keperluan pribadi. Beberapa titik banjir atau daerah rawan genangan di Kota
Kendari seperti terlihat pada gambar berikut.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 162


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 6.23 : Peta Kawasan Potensi Genangan/Banjir di Kota Kendari

Kondisi eksisting pengembangan drainase sebagaimana diuraikan diatas, secara rinci


dapat ditampilkan pada Tabel 6. 72 berikut.

Tabel 6. 72
Kondisi Eksisting Pengembangan Drainase Kota Kendari Tahun 2012

Dimensi Luas Pengadaan


Nama Jalan/ Panjang Catchm Konstruksi
No Tinggi Lebar Kondisi Sumber
Lokasi Saluran (m) ent Area Saluran Tahun Jml Biaya
(m) (m) Dana
(Ha)
1. Pemb. Saluran
Data
tersier Jln.
200 0.5 0.5 Belum Permanen Baik 2012 APBD 75.000.000
Bunga
Ada
Kemuning
2. Pemb. Saluran Data
sekunder Jl. 100 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 50.600.000
Kelinci Ada
3. Pemb. Saluran Data
sekunder Jl. 200 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 101.200.000
Monas Kota Ada
Pemb. Saluran Data
primer 150 1.5 2.5 Belum Permanen Baik 2012 APBD 135.000.000
kompleks PU Ada
Pemb. Saluran Data
tersier RT 12 174 0.5 0.5 Belum Permanen Baik 2012 APBD 65.250.000
RW 04 Ada
Pemb. Saluran Data
140 1 1 Permanen Baik 2012 APBD 70.840.000
sekunder jalan Belum
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 163
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

P2ID RT 01 Ada
RW 06
Pemb. Saluran
sekunder jl. Data
Mekar lrg. 60 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 30.360.000
Rama Ada
(lanjutan)
Pemb. Saluran
sekunder Data
belakang 150 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 75.900.000
SMKN 01 Ada
Kendari
Pemb. Saluran Data
sekunder jl. 200 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 101.200.000
kelapa Ada
Pemb. Saluran Data
sekunder jl. 100 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 50.600.000
rambutan Ada
Pemb. Saluran
Data
sekunder jl.
169 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 85.514.000
Klengkeng
Ada
Lrg. Durian
Pemb. Saluran Data
sekunder jl. 120 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 60.720.000
Kelinci Ada
Pemb. Saluran Data
sekunder jl. 204 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 103.224.000
Durian Ada
Pemb. Saluran
Data
sekunder jl.
120 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 60.720.000
Durian Samp.
Ada
Lap. Bola
Data
Pemb. Saluran
100 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 50.600.000
sekunder
Ada
Pemb. Saluran
Data
sekunder Jl.
100 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 50.600.000
Lapambai RT
Ada
16 RW 06
Pemb. Saluran
sekunder BTN Data
Kehutanan 100 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 50.600.000
Depan Pasar Ada
Baruga
Pemb. Saluran
sekunder Jl.
Data
Boulevard RT
453.5 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 229.471.000
14 RW 04
Ada
(Belakang
Polda)
Pemb. Saluran
sekunder Jl.
Kampus Baru Data
Perum Dosen 100 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 50.600.000
Blok C,D dan Ada
E RT 06 & 07
RW 03
Pemb. Saluran Data
110 1 1 Permanen Baik 2012 APBD 55.660.000
sekunder Jl. Belum

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 164


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Poros abeli- Ada


jembatan
wedahu
Pemb. Saluran
Data
tersier Jl.
100 0.5 0.5 Belum Permanen Baik 2012 APBD 37.500.000
Beringin RT
Ada
01 RW 01
Pemeliharaan Data
rutin jaringan 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 63.000.000
drainase Ada
Data
Pemb. Talud
45 Belum Permanen Baik 2012 APBD 33.615.000
RT 03/RW 02
Ada
Data
Pemb. Talud
150 Belum Permanen Baik 2012 APBD 97.500.000
RW 04 RT 02
Ada
Data
Pemb. Talud
60 Belum Permanen Baik 2012 APBD 44.820.000
Jl. Lingkungan
Ada
Data
Pemb. Talud
50 Belum Permanen Baik 2012 APBD 32.500.000
Jl. Kolosua
Ada
Data
Pemb. Talud
70 Belum Permanen Baik 2012 APBD 45.500.000
lorong pelangi
Ada
Pemb. Talud
Jl. Mekar Lrg. Data
Almunawwara 50 Belum Permanen Baik 2012 APBD 32..500.000
h RT 02 RW Ada
07
Sumber : APBD 2012 Kota Kendari

B. Aspek Pendanaan
Sub bab ini menggambarkan Pendanaan dan pembiayaan yang digunakan terkait
sub sektor drainase bersumber dari dana APBN dan APBD Kota Kendari. Dari tabel
berikut tergambar ringkasan pendapatan dan belanja sub sektor drainase, tercatat
tidak ada pendapatan yang bersumber dari retribusi drainase, sedangkan
pendanaan pada subsektor ini dalam 5 tahun terakhir (2007-2011) rata-rata
sebesar Rp. 4,613,679,342.40,- dengan pertumbuhan mencapai 33,57%

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 165


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 73 Ringkasan Pendapatan dan Belanja dari Subsektor Drainase


Pertumbuhan
No Subsektor/SKPD 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-rata
(%)
1 Drainase 2.086.238.000 4.229.996.000 5.834.199.612 4.057.383.250 6.396.305.050 4.520.824.382,40 47,97

2 Retribusi Drainase - - - - - - -
Sumber : Kajian Keuangan & Perekonomian 2012

Tabel berikut menggambarkan bahwa selama 5 tahun terakhir (2007-2011) realisasi anggaran pengelolaan drainase Kota Kendari cenderung
mengalami fluktuasi, pengganggaran terbesar terjadi pada tahun 2009 yakni sebesar Rp.6.880.814.112,-. Rata-rata penganggaran selama 5
tahun sebesar Rp 5.472.238.274,- dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 24%.

Tabel 6. 74 Realisasi Anggaran Pengelolaan Drainase Kota Kendari


Realisasi anggaran (Rp.000)
No Sub sektor
2007 2008 2009 2010 2011
A Anggaran APBN
Drainase 1.084.505.800 1.387.083.000 1.046.614.500 1.238.866.159 0
B Anggaran APBD Prov
Drainase 0 0 0 0 0
C Anggaran APBD Kab./Kota
Drainase 2.086.238.000 4.229.996.000 5.834.199.612 4.057.383.250 6.396.305.050
D Anggaran Dari Swasta
Drainase 0 0 0 0 0
JUMLAH 3.170.743.800 5.617.079.000 6.880.814.112 5.296.249.409 6.396.305.050
Sumber : Kajian Keuangan & Perekonomian 2012
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 166
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2007-2011), besaran realisasi pengelolaan drainase mengalami fluktuasi dari tahun ketahun, pada tahun
2011, terjadi kenaikan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya yakni sebesar 57,6%. Seluruh kegiatan dilaksanakan oleh SKPD Dinas
Pekerjaan Umum Kota Kendari.

Tabel 6.75 : Realisasi Anggaran Pengelolaan Drainase Lingkungan Setiap SKPD Kota Kendari
Realisasi anggaran (Rp.000) 
No  Satuan Kerja Perangkat Daerah 
2007 2008 2009 2010 2011
1  Dinas PU Cipta Karya/lainnya 
4.229.996.000 5.834.199.612 4.057.383.250 6.396.305.050
2.086.238.000
   JUMLAH  2.086.238.000 4.229.996.000 5.834.199.612 4.057.383.250 6.396.305.050 
Sumber : Kajian Keuangan & Perekonomian 2012

C. Kelembagaan

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Kendari yang menangani dan terkait dalam pengelolaan drainase adalah Dinas Pekerjaan Umum
dan Dinas Kebersihan. Pada Dinas Pekerjaan Umum, penanganan drainase lingkungan melekat pada Bidang Cipta Karya yang membawahi Seksi
Pengembangan Air Bersih dan Drainase sedangkan pada Dinas Kebesihan terdapat pada Bidang Kebersihan dan Persampahan yang membawahi
Seksi Kebersihan Jalan dan Drainase.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 167


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum memiliki tanggung jawab untuk menyediakan sistem drainase lingkungan yang layak bagi masyarakat
Kota Kendari. Adapun Bidang yang terkait adalah Bidang Cipta Karya, Seksi Pengembangan Air Bersih dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum
Kota Kendari.

Gambar 6. 24 Struktur Kelembagaan Dinas Pekerjaan Umum

  KEPALA DINAS

SEKRETARIS
KELP JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAG UMUM & SUB BAG PERENCANAAN,
KEPEGAWAIAN PELAPORAN & KEUANGAN

BIDANG BIDANG CIPTA BIDANG PENGAIRAN DAN BIDANG PENGUJIAN DAN


KARYA SUMBER DAYA AIR JASA KONSTRUKSI

SEKSI PENGEMBANGAN
SEKSI PEMBANGUNAN SEKSI PENGUJIAN
PENINGKATAN JALAN SEKSI PENGAIRAN
AIR BERSIH DAN DRAINASE DAN PERALATAN
DAN JEMBATAN

SEKSI PENYEHATAN SEKSI PEMANFAATAN SEKSI JASA


SEKSI PEMELIHARAAN SUMBER DAYA AIR KONSTRUKSI
LINGKUNGAN DAN
JALAN DAN JEMBATAN
PERMUKIMAN

UPTD

Sumber : Bagian Ortala Setda Kota Kendari 2012

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 168


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Dalam melaksanakan tugas, Kepala Seksi Pengembangan Air Bersih dan Drainase
menyelenggarakan fungsi :
 Pelaksanaan penyusunan rencana program, pengaturan, pembinaan,
pembangunan, pengawasan, dan pengelolaan air bersih dan drainase;
 Pengkoordinasian rencana pembinaan dan rencana kegiatan operasional di
bidang pengembangan air bersih dan drainase terhadap satuan-satuan kerja
dan lembaga lainnya yang terkait;
 Penyusunan perencanaan umum dan pembiayaan Pengembangan Air Bersih
dan Drainase;
 Penyusunan rencana teknis, pemograman dan penganggaran, serta
pelaksanaan Pengembangan Air Bersih dan Drainase;
 Penetapan pemenuhan kebutuhan air baku untuk kebutuhan pengembangan
SPAM;
 Pengembangan SPAM untuk pemenuhan SPM;
 Fasilitasi penyelenggaraan (bantuan teknis) kepada kecamatan, kelurahan,
serta kelompok masyarakat di wilayahnya dalam penyelenggaraan
pengembangan SPAM;
 Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM;
 Penyediaan PS air minum untuk daerah bencana dan daerah rawan air;
 Penanganan Air Bersih dan/atau Drainase akibat bencana alam;
 Penyelesaian masalah dan permasalahan operasionalisasi sistem drainase dan
penanggulangan banjir;
 Penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan PS drainase;
 Penyusunan rencana induk PS drainase;
 Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Cipta Karya
baik didalam maupun diluar organisasi.
SDM yang ada di bidang Cipta Karya berjumlah 29 orang PNS yang terdiri – dari
Gol. II sebanyak 12 orang, Gol. III sebanyak 17 orang, dari jumlah tersebut 27
orang adalah pria dan 2 orang wanita.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 169


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

KEPALA DINAS

SEKRETARIS
KELP
JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAG UMUM & SUB BAG PERENCANAAN,
KEPEGAWAIAN PELAPORAN &
KEUANGAN

BIDANG BIDANG BIDANG


KEBERSIHAN & PERTAMANAN & PERALATAN &
PERSAMPAHAN PEMAKAMAN PENGAWASAN

SEKSI SEKSI
KEBERSIHAN SEKSI
JALAN DAN
PERTAMANAN
PERALATAN
DRAINASE

SEKSI SEKSI
SEKSI PEMAKAMAN PENGAWASAN
PENGANGKUTAN
& PENGOLAHAN
SAMPAH
UPTD

Gambar 6.25 Struktur Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Kendari
Sumber : Bagian Ortala Setda Kota Kendari 2012

Untuk kewenangan pembersihan drainase pada Satuan Kerja Perangkat Daerah


(SKPD) yaitu Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Kendari, yakni
pada Bidang Kebersihan dan Persampahan, Seksi Kebersihan Jalan dan Drainase.
Dalam melaksanakan tugas, Kepala seksi Kebersihan Jalan dan Drainase
menyelenggarakan fungsi :
 Pelaksanaan pendataan, pembinaan, penyuluhan dan pengawasan
kebersihan jalan dan lingkungan beserta perlengkapannya.
 Pelaksanaan pendataan, penyuluhan dan pengawasan pembersihan drainase
serta perlengkapannya.
 Pelaksanaan koordinasi kegiatan kebersihan jalan dan drainase dengan
perangkat Daerah terkait atau pihak ketiga lainnya.
 Penyediaan sarana dan prasarana kebersihan jalan dan drainase.
 Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan
dan Persampahan baik didalam maupun diluar organisasi.
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 170
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

SDM yang ada di bidang kebersihan dan Persampahan khususnya di seksi


Kebersihan Jalan dan Drainase berjumlah 44 orang PNS yang terdiri – dari Gol. I
sebanyak 11 orang, Gol. II sebanyak 31 orang, Gol. III sebanyak 2 orang, dari
jumlah tersebut 39 orang adalah pria dan selebihnya sebanyak 5 orang wanita.

D. Peraturan Perundangan
Dalam pengelolaan drainase lingkungan Pemerintah Kota Kendari berpijak pada
beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku baik di tingkat nasional
atau pusat, propinsi maupun daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan
dan Pemukiman

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang
Pengaturan Air.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang
Sungai.

Keputusan Presiden Republik Indonesia


Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.

Petunjuk Teknis
1. Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk
Praktis Pengelolaan Drainase Perkotaan.
2. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran
Irigasi.

Peraturan Daerah Kota Kendari


Peraturan Daerah Kota Kendari No. 10 Tahun 2001 Tentang Visi Misi dan Strategi
Kebijakan Kota Kendari;
Peraturan Daerah Kota Kendari No 1 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Kendari 2010-2030.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 171


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 76
Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kota Kendari

KETERSEDIAA
PELAKSANAAN
N
BELUM TIDAK KE
PERATURAN ADA TIDA EFEKTIF
(SEBU K DILAKSA
EFEKTIF EFEKTIF T
DILAKSA DILAKSA
TKAN) ADA NAKAN
NAKAN NAKAN

Target Capaian Pelayanan
Pengelolaan Drainase √
Lingkungan di Kota Kendari

• Kewajiban dan Sanksi bagi


Pemerintah Kota dalam
Menyediakan Drainase

Lingkungan
• Kewajiban dan Sanksi bagi
Pemerintah Kota dalam
Memberdayakan Masyarakat √
dalam Pengelolaan Drainase
Lingkungan
• Kewajiban dan Sanksi bagi
Masyarakat dan
Pengembang untuk
menyediakan sarana √
Drainase Lingkungan, dan
Menghubungkannya dengan
Sistem drainase Sekunder
• Kewajiban dan Sanksi bagi
Masyarakat untuk
Memelihara Sarana Drainase √
Lingkungan sebagai Saluran
Pematusan Air Hujan
Sumber : kajian Kelembagaan & Kebijakan 2012

E. Peran Serta Masyarakat


Secara umum, Kesadaran dan peran serta masyarakat aspek jender maupun
masyarakat berpenghasilan rendah dalam pengelolaan drainase lingkungan
masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari kondisi drainase lingkungan di beberapa
Kecamatan yang alirannya sudah tidak lancar disebabkan oleh penyumbatan
sampah dan endapan lumpur. Di tingkat masyarakat belum ada kelompok
pengelola yang secar aktif melakukan pengawasan dan pembersihan drainase
lingkungannya. Kegiatan pembersihan drainase yang dilaksanakan selama ini
hanya pada saat kegiatan kerja bakti berkala baik yang dilaksanakan tingkat
basis maupun tingkat Kota atau pada saat momen peringatan acara–acara
tertentu seperti memeriahkan peringatan hari kemerdekaan maupun adanya
lomba-lomba bersih kelurahan yang diadakan secara berkala. Partisipasi
masyarakat dalam kegiatan-kegiatan kerja bakti juga masih sangat rendah,
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 172
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

kegiatan pembersihan lebih didominasi oleh aparat Kelurahan, Kecamatan,


maupun PNS. Masalah lainnya yakni terdapat beberapa warga yang membangun
di atas drainase sehingga menyebabkan saluran sulit dibersihkan dan terjadi
penyumbatan.

Tabel 6. 77 Daftar Program/Proyek Layanan Drainase Lingkungan Berbasis Masyarakat


NAMA KONDISI SARANA SAAT INI ASPEK PMJK
PELAK
SUB PROGRAM/
NO SANA TAHUN FUNG TIDAK MB
SEKTOR PROYEK/LAYA RUSAK PM JDR
NAN SI FUNGSI R

Drainase 2003
1 NUSSP BKM √ - - √ √ √
Lingkungan s/d 2010
Drainase PNPM Mandiri 2006
2 BKM √ - - √ √ √
Lingkungan Perkotaan s/d 2012
Sumber : Data Kelurahan

Program pemberdayaan masyarakat yang menyediakan layanan


pembangunan Drainase Lingkungan di Kota Kendari yakni NUSSP dan PNPM
Mandiri, kedua kegiatan pemberdayaan tersebut pelaksanaannya melalui Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang merupakan representatif dari masyarakat
Kelurahan. Pada setiap tahapannya baik tahap perencanaan, pelaksanaan
kegiatan dan pemeliharaan, kedua program ini melibatkan aspek PMJK. Pada
setiap kegiatan pembangunan drainase dibentuk kelompok O & M (Operational &
Maintanance) yang berfungsi untuk memanfaatkan dan memelihara infrastruktur
yang telah terbangun. Namun pada pelaksanaannya, kelompok pengelola ini
tidak melaksankan fungsi sebagaimana mestinya sehingga sebagian besar
drainase yang telah dibangun, tidak terawat, terdapat timbunan sampah bahkan
rusak.

C. Permasalahan dan Tantangan Drainase


Inventarisasi persoalan setiap masalah akan dirumuskan dengan
mempertimbangkan tipologi serta parameter- parameter teknis yang ada di Kota
Kendari. Dari kegiatan inventarisasi tersebut akan didapatkan data-data
permasalahan teknis dan non teknis pada sub sektor drainase. Hasil identifikasi
permasalahan dituangkan dalam bentuk Tabel Identifikasi permasalahan seperti
tabel 6. 79 :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 173


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 78 :
Permasalahan Pengelolaan Sistem Drainase Yang Dihadapi
Kota Kendari

Tindakan
Aspek Pengelolaan Permasalahan Yang
No Yang Sudah
Air Limbah Dihadapi Yang Sedang Dilakukan
Dilakukan
I Aspek Non Teknis
A. Kelembagaan
- Bentuk Organisasi - Dinas Setingkat Eselon Dinas Setingkat Dinas Setingkat Eselon II
II Eselon II
- SKPD terkait belum
maksimal dalam
melakukan
perencanaan,
pengadaan sarana,
pengelolaan,
pengaturan dan
pembinaan serta
monitoring dan evaluasi
kegiatan pembangunan
drainase
- Tata Laksana Belum spesifiknya tugas Pembagian Tugas Program
(Tupoksi, SOP dll) dan fungsi antara Dinas dan fungsi pada pembersihan/normaliasasi
kebersihan dan Dinas PU SKPD terkait yaitu Kali/sungai diseluruh
berkaitan dengan Dinas Kebersihan lokasi yang rawan
Drainase dan Dinas PU Drainase
- Kualitas dan Belum Memadai Mengikuti pelatihan Mengikuti pelatihan
Kuantitas SDM perencanaan dan perencanaan dan
pengawasan pengawasan
B. Perundangan Terkait Belum adanya penerapan Sosialisasi Denda Penerapan sanksi denda
Sektor Air Limbah sanksi yang tegas bagi bagi yang bagi masyarakat yang
(Perda, Pergub, masyarakat yang membuang sampah membuang sampah
Perbub/Perwali, dst) membuang sampah

C. Pembiayaan
- Sumber-sumber Anggaran Pembangunan - Mengalokasikan Mencari sumber – sumber
Pembiayaan & pengelolaan drainase dana APBD untuk pembiayaan dari (APBN)
terbatas kegiatan dan dari dunia usaha
Drainase melalui CSR.
- Mencari sumber –
sumber
pembiayaan dari
pusat (APBN)
D. Peran Serta - Perilaku warga yang Sosialisasi tentang Program kebersihan
Masyarakat masih sering membuang hidup sehat dengan jumat bersih yang
sampah dan air limbah membuang sampah dilakukan oleh seluruh
ke drainase pada tempatnya lapisan masyarakat

E. Keterlibatan Dunia Tidak adanya prospek Pelaksanaan


Usaha yang cerah dari Drainase analisis investasi
bagi swasta bagi swasta
II Aspek Teknis
F. Teknis Operasional
1. Aspek Perencanaan Pelaksanaan dari master Pembuatan Review dokumen
(MP, FS, DED) plan belum terealisasi dokumen perencanaan (master
secara keseluruhan perencanaan plan Drainase di
drainase (DED) per anggarkan Tahun 2014
kawasan
2. Sarana dan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 174


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tindakan
Aspek Pengelolaan Permasalahan Yang
No Yang Sudah
Air Limbah Dihadapi Yang Sedang Dilakukan
Dilakukan
Prasarana
a. Saluran
- Primer - Masih banyak yang - Pengerukan - Pengerukan Normalisasi
belum di normalisasi; Normalisasi kali/ kali/ sungai;
- Pendanaan Program sungai; - Permanenkan
Drainase yang masih - Dikerjakan Biaya
terbatas APBD
- Sekunder - Pembangunan drainase Re design ulang Pembangunan Drainase
sekunder tidak sistem
terintegrasi dengan perencanaan
drainase primer drainase yang ada

- Tersier Pembangunan drainase Re design ulang Pembangunan Drainase


tersier tidak terintegrasi sistem
dengan drainase perencanaan
sekunder dan primer; drainase yang ada

b. Turap
c. Bangunan Pelengkap Tidak Ada Telah ada yang Mendata kawasan yang
(gorong-gorong, dibangun gorong- perlu dibangun gorong-
pintu air, pompa gorong secara gorong baru.
talang, dst) permanen
d. Waduk, Kolam Belum Ada waduk yang Mengalokasikan Tetap Mengalokasikan
Retensi, Sumur berfungsi untuk Program Program pembuatan
Resapan menampung kelebihan air pembuatan sumur sumur resapan warga
hujan, begitu pula sumur resapan warga
resapan masih kurang

Sedangkan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sistem drainase di Kota


Kendari meliputi :
1. Mencegah penurunan kualitas lingkungan permukiman
2. Masih terdapat titik genangan di area permukiman sebesar 7089, 41 Ha Luas
Area genangan di Kota Kendari.
3. Masih Banyak Pembangunan Dan Pengelolaan Drainase Yang Belum
Terencana, Terintegrasi Dan Belum Memiliki Acuan/Standar Teknis.
4. Optimalisasi fungsi pelayanan dan efisiensi prasarana dan sarana drainase
yang sudah terbangun
5. Peningkatan dan pengembangan sistem yang ada
6. Adanya Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar
Pelayanan Minimal yang menekankan tentang target pelayanan dasar bidang
PU yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten/Kota.
7. Belum Adanya Kebijakan Mengenai Aturan Umum Dan Aturan Teknis Yang
Mengatur Pembangunan Dan Pengelolaan Drainase.
8. Masih Kurangnya Sumberdaya Manusia Di Bidang Pembangunan Dan
Pengelolaan Drainase.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 175


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

6.2.2.3.3. Analisis Kebutuhan Pengembangan Drainase


Analisis yang terkait dengan kebutuhan drainase adalah analisis aspek teknis
maupun non teknis yang mencakup kelembagaan, pembiayaan, peraturan dan
peran serta masyarakat dan swasta. Analisis kebutuhan dituangkan dalam table
6. 80 berikut ini :

Tabel 6. 79 :
Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Pengelolaan Drainase

Kondisi Kebutuhan
No Uraian Ket
Eksisting 2015 2016 2017 2018 2019
I Aspek Non Teknik
A. Peraturan Terkait Sektor Drainase
Penyusunan Perda tentang Belum 1 - - - -
Pengelolaan, Pengawasan dan Ada
Pengendalian Sistem Drainase yang
Berwawasan Lingkungan
Sosialisasi Perda Pengelolaan Sistem Belum 1 1 1 - -
Drainase yang Berwawasan Ada
Lingkungan
B. Kelembagaan
- Ketersediaan Tata Laksana
(Tupoksi, SOP, dll)
- Kualitas dan Kuantitas SDM :
1. Pelatihan Teknis Pengelolaan 1 1 1 1 1
Belum
Drainase;
Ada
2. Bantek Pengelolaan Drainase 1 1 1 1 1
C. Pembiayaan
- Sumber Pembiayaan
D. Peran Serta Masyarakat dan Swasta :
a. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam 1 1 1 1 -
rangka penyadaran masyarakat
dalam pemanfaatan dan
pemeliharaan drainase;

b. Pembentukan Kelompok Masyarakat 1 1 - - -


Pengelola Sistem Drainase
Lingkungan Mandiri;
II Aspek Teknis
E. Teknis Operasional
1. Aspek Perencanaan (MP, FS, DED) :
a. Review Masterplan Sistem Drainase Belum di 1 - - - -
yang Berwawasan Lingkungan; revisi

b. Penyusunan Data Base Sistem Belum ada 1 - - - -


drainase Kota/Kawasan yang
Berwawasan Lingkungan

c. Studi Penanganan Genangan dan Belum ada 1 - - - -


Banjir
2. Sarana dan Prasarana
a. Saluran Primer :
Pembangunan Saluran Drainase
Primer :
1. Perencanaan Teknis Pembangunan 1 1 1 1 1
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 176
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Kondisi Kebutuhan
No Uraian Ket
Eksisting 2015 2016 2017 2018 2019
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Primer yang Berwawasan
Lingkungan;
2. Sosialisasi Rencana Pembangunan 1 1 1 1 -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Primer yang Berwawasan
Lingkungan
3. Pembebasan lahan 1 1 1 1 -
4. Pembangunan Saluran dan Gorong- 1 1 1 1 -
gorong Drainase Primer yang
Berwawasan Lingkungan
5. Supervisi Pembangunan Saluran 1 1 1 1 -
dan Gorong-gorong Drainase Primer
yang Berwawasan Lingkungan
6. Monitoring dan evaluasi 1 1 1 1 -
Rehabilitasi Saluran Drainase Primer
1. Perencanaan Teknis Rehabilitasi 1 1 1 1 -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Primer yang Berwawasan
Lingkungan
2. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi 1 1 1 1 -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Primer yang Berwawasan
Lingkungan
3. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan 1 1 1 1 -
Rehabilitasi Saluran dan Gorong-
gorong Drainase Primer yang
Berwawasan Lingkungan
b. Saluran Sekunder :
Pembangunan Saluran Drainase
Sekunder :
1. Perencanaan Teknis Pembangunan 1 1 1 1 1
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase sekunder yang
Berwawasan Lingkungan;
2. Sosialisasi Rencana Pembangunan 1 1 1 1 -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Sekunder yang
Berwawasan Lingkungan
3. Pembebasan lahan 1 1 1 1 -
4. Pembangunan Saluran dan Gorong- 1 1 1 1 1
gorong Drainase Sekunder yang
Berwawasan Lingkungan
5. Supervisi Pembangunan Saluran 1 1 1 1 1
dan Gorong-gorong Drainase
Sekunder yang Berwawasan
Lingkungan
6. Monitoring dan evaluasi 1 1 1 1 1
Rehabilitasi Saluran Drainase
Sekunder
1. Perencanaan Teknis Rehabilitasi 1 1 1 1 -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Sekunder yang
Berwawasan Lingkungan
2. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi 1 1 1 1 -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Sekunder yang
Berwawasan Lingkungan
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 177
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Kondisi Kebutuhan
No Uraian Ket
Eksisting 2015 2016 2017 2018 2019
3. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan 1 1 1 1 -
Rehabilitasi Saluran dan Gorong-
gorong Drainase Sekunder yang
Berwawasan Lingkungan
c. Saluran Tersier :
Pembangunan Saluran Drainase
Tersier/Lingkungan
1. Perencanaan Teknis Pembangunan 1 1 1 1 1
Saluran Drainase Lingkungan
2. Pembangunan Saluran Drainase 1 1 1 1 1
Lingkungan
3. Supervisi Pembangunan Saluran 1 1 1 1 1
Drainase Lingkungan
4. Monitoring dan evaluasi 1 1 1 1 1
Rehabilitasi Saluran Drainase Tersier
1. Perencanaan Teknis Rehabilitasi 1 - - - -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Tersier yang Berwawasan
Lingkungan
2. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi 1 1 1 1 -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Tersier yang Berwawasan
Lingkungan
3. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan 1 1 1 1 -
Rehabilitasi Saluran dan Gorong-
gorong Drainase Tersier yang
Berwawasan Lingkungan.
3. Sarana dan Prasarana Pemeliharaan
Sungai/Kali dan Pengendalian Banjir
1. Pembuatan Bozzom dan Kolam 1 1 1 1 -
Retensi
2. Pembuatan Sumur dan Kolam 50 50 50 50 -
Resapan
3. Pemasangan Trash rack 1 1 -
4. Pembuatan Pompa dan Rumah 1 1 -
Pompa
5. Pembuatan pintu Air 1 1 -
6. Pembuatan Bio Pori 100 100 150 150 -
7. Pembuatan Bangunan penangkap 1 1 -
pasir
Sumber : Strategi Sanitasi Kota Kendari 2012

6.4.3.4. Kriteria Kesiapan Pengembangan Drainase


Untuk mendukung program dan kegiatan pengelolaan drainase di Kota Kendari,
kriteria kesiapan daerah yang sudah ada dan yang akan dilaksanakan meliputi :
1. Dokumen masterplan Drainase Kota Kendari dilaksanakan pada tahun 2005
2. Dokumen DED Drainase Kawasan Baruga, Kadia, Wua-wua di dilaksanakan
pada tahun 2012
3. Dokumen DED Drainase kawasan Poasia dan Kambu Tahun 2011
4. Dokumen RPI2-JM Kota Kendari 2013-2017 Tahun 2012

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 178


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

5. Dokumen RPI2-JM Kota Kendari 2014-2018 Tahun 2013


6. Dokumen Buku Putih Sanitasi Kota Kendari Tahun 2012
7. Dokumen Strategi Sanitasi Kota Kendari Tahun 2012
8. Dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi 2013
9. Revisi Dokumen MasterPlan Drainase Kota Kendari Tahun 2014
10. Pemerintah Kota Kendari Bersedia Menyediakan Alokasi dana Untuk Biaya
Pembangunan dan pemeliharaan Drainase.
11. Kesiapan Institusi Pengelola Drainase Yaitu Dinas PU Kota Kendari

6.2.2.3.4 Program dan Kriteria Kesiapan Pengambangan Drainase


Usulan dan prioritas program komponen Pengembangan Sanitasi disusun
berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai kebijakan prioritas program
seperti pada RPJM. Penyusunan usulan program tersebut memperhatikan
kebutuhan RPP berkaitan dengan pengembangan atau pembangunan sektor dan
kawasan unggulan. Dengan demikian usulan sudah mencakup pemenuhan
kebutuhan dasar dan kebutuhan pembangunan ekonomi. Usulan program yang
diajukan sesuai dengan hasil analisis dan identifikasi yang telah dilakukan. Selain
itu, perlu juga diperhatikan keterpaduan dengan sektor-sektor lainnya. Usulan
program harus dapat mencerminkan besaran dan prioritas program, dan
manfaatnya ditinjau dari segi fungsi, kondisi fisik, dan non-fisik antar kegiatan
dan pendanaannya.
Pembiayaan proyek perlu disusun berdasarkan klasifikasi tanggung jawab
masing- masing Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat, Swasta dan
masyarakat. Jika ada indikasi program pengelolaan sanitasi (air limbah,
persampahan dan drainase) yang melibatkan swasta perlu dilakukan kajian lebih
mendalam untuk menentukan kelayakannya. Untuk program yang memerlukan
analisis kelayakan keuangan, hasil analisis harus dilampirkan dan merupakan
bagian dari kajian pembiayaan dan keuangan.
Pembiayaan kegiatan pengelolaan sanitasi sebagaimana diusulkan dapat berasal
dari dana Pemerintahan Kabupaten/Kota, masyarakat, swasta, dan bantuan
Pemerintah Pusat. Bantuan Pemerintah Pusat dapat berbentuk proyek biasa
(pemerataan dalam pemenuhan prasarana sarana dasar), bantuan stimulan,
bantuan proyek khusus (menurut pengembangan kawasan). Macam bantuan
disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 179


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Format pembiayaan kegiatan drainase disesuaikan dengan arahan bidang


keuangan, secara garis besar terdiri dari tabel program belanja (expenditures
programme), tabel plan, dan tabel memorandum proyek seperti pada table 6. 80.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 180


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 80 :
Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan PLP Kota Kendari

Output Sumber Dana Tahun


Sat
No Indikator Output Lokasi Vol APBN APBD APBD
uan Masy DAK Swasta CSR 2015 2016 2017 2018 2019
Rincian Murni PHLN Prov Kab/Kota
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
LAPORAN PEMBINAAN PENYELENGGARAAN BIDANG PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
INFRASTRUKTUR DRAINASE
PERKOTAAN
INFRASTRUKTUR DRAINASE
1.
PERKOTAAN
Pembangunan Infrastruktur
Drainase Primer Kawasan Kec. Poasia 1 Kws 5.756.013 - - 575.601 - - - - √ - - - -
Kec. Poasia
Pembangunan Infrastruktur
Drainase Primer Kawasan Kec. Poasia 1 Kws 3.000.000 - - 300.000 - - - - - √ - - -
Kec. Poasia
Pembangunan Infrastruktur
Drainase Primer Kawasan Kec. Kadia 1 Kws 3.000.000 - - 300.000 - - - - - √ - - -
Kec. Kadia
Pembangunan Infrastruktur
Drainase Primer Kawasan Kec. Poasia 1 Kws 3.000.000 - - 300.000 - - - - - - √ - -
Kec. Poasia
Pembangunan Infrastruktur
Drainase Primer Kawasan Kec. Kadia 1 Kws 3.000.000 - - 300.000 - - - - - - √ - -
Kec. Kadia
Pembangunan Infrastruktur
Jalan
Drainase Primer Kawasan 1 Kws - - - - - - - √ - -
Katamso 6.750.000 675.000
Kec. Baruga
Pembangunan Infrastruktur
Kali Anawai –
Drainase Primer Kawasan 1 Kws 994.000 - - 99.400 - - - - - √ - -
Depo SRILL
Kec. Wua-wua
Pembangunan Infrastruktur
Jl. AH.
Drainase Primer Kawasan 1 Kws 3.750.000 - - 375.000 - - - - - - √ -
Nasution
Kec. Kambu
Pembangunan Infrastruktur Jl.
1 Kws 1.250.000 - - 125.000 - - - - - - √ -
Drainase Primer Kawasan Mokodompit –

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 181


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Kec.Kambu Kali
Hidayatullah
Pembangunan Infrastruktur Kali Samping
Drainase Primer Kawasan Bengkel 1 Kws 625.000 - - 62.500 - - - - - - √ -
Kec.Kambu Ocean
Pembangunan Infrastruktur Kali Asrama
Drainase Primer Kawasan Haji – Sungai 1 Kws 2.395.000 - - 239.500 - - - - - - - √
Kec.Wua – wua Wanggu
Pembangunan Infrastruktur
Drainase Primer Kawasan Kali Labibia 1 Kws 625.000 - - 62.500 - - - - - - - √
Watulondo
Pembangunan Infrastruktur
Jalan Sao –
Drainase Primer Kawasan 1 Kws 3.063.000 - - 306.300 - - - - - - - √
sao
Kec.Kadia
Pembangunan Infrastruktur Kali BTN
Drainase Primer Kawasan Kendari 1 Kws 625.000 - - 62.500 - - - - - - - √
Kec. Kambu Permai
Pembangunan Infrastruktur
Kali Samping
Drainase Primer Kawasan 1 Kws 563.000 - - 56.300 - - - - - - - √
Ktr BPN
Kec.Kambu
Pembangunan Infrastruktur Kawasan
Drainase Primer Kawasan Jalan 1 Kws 4.594.000 - - 459.400 - - - - - - - √
Kec.Wua – wua Sorumba

2. INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH


Infrastruktur air limbah sistem
terpusat skala Kota
Pembangunan PS Air
Kota Kendari 1 Kws 600.000 - - 60.000 - - - √ - - - -
Limbah IPAL Kawasan
Infrastruktur air limbah sistem
- - - - - -
Setempat dan Sistem Komunal
Puulonggida
Peningkatan IPLT Kel. 1 Kws 2.000.000 - - 200.000 - - - - √ - - - -
Watulondo
Puulonggida
Peningkatan IPLT
Kel. 1 Kws 1.000.000 - - 100.000 - - - - - √ - - -
(Lanjutan)
Watulondo
Pembangunan PS Air
Kawasan
Limbah IPAL Kawasan 1 Kws 600.000 - - 60.000 - - - - √ - - -
Kec. Poasia
Poasia
Pembangunan Sanimas Kawasan
1 Kws 400.000 - - 40.000 - - - - √ - - -
Kawasan Abeli Kec. Abeli

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 182


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Pembangunan Infrastruktur
Labibia/Man
MCK Komunal ++ 1 Kws - - - 28.000 - 280.000 - - √ - - -
donga
(DAK)/Pendamping DAK
Pembangunan Infrastruktur
MCK Komunal ++ Lapulu/Abeli 1 Kws - - - 28.000 - 280.000 - - √ - - - -
(DAK)/Pendamping DAK
Pembangunan Infrastruktur
Bungkutoko/
MCK Komunal ++ 1 Kws - - - 56.000 - 560.000 - - √ - - - -
Abeli
(DAK)/Pendamping DAK
Pembangunan Sistem
Jaringan Air Limbah Mataiwoi/Wu
1 Kws - - - 32.000 - 320.000 - - √ - - - -
Komunal a-wua
(DAK)/Pendamping DAK
Pembangunan Sistem
Jaringan Air Limbah
Kadia/Kadia 1 Kws - - - 32.000 - 320.000 - - √ - - - -
Komunal
(DAK)/Pendamping DAK
Pembangunan Infrastruktur
Watubangga
Tangki Septik Komunal 1 Kws - - - 25.000 - 250.000 - - √ - - - -
/Baruga
(DAK)/Pendamping DAK
Pembangunan Infrastruktur
Puunggolaka
Tangki Septik Komunal 1 Kws - - - 25.000 250.000 - - √ - - - -
/puuwatu
(DAK)/Pendamping DAK
Peningkatan Kapasitas SDM dalam
Pengelolaan Air Limbah
3. Infrastruktur Tempat Pemrosesan
Akhir Sampah
- Pengecatan Bangunan Kawasan TPA
1 Kws - - - - - - - √ - - - -
TPA Puuwatu 9.240
Kawasan TPA
- Pembersihan Kolam Lindi Puuwatu
2 Unit - - -
6.600
- - - - √ - - - -

- Sewa sarana mobilitas Kawasan TPA


1 Unit - - - - - - - √ - - - -
darat Puuwatu 24.000
- Pemasangan Pavin blok Kawasan TPA
1 LS - - - - - - - √ - - - -
TPA Puuwatu 27.244
Kawasan TPA
- Pembuatan Talud TPA Puuwatu
1 LS - - -
75.000
- - - - √ - - - -

- Pengadaan Tanah urug Kawasan TPA 1 pkt - - - - - - - √ - - - -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 183


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Puuwatu 50.000
Kawasan TPA
Area Landfill TPA Puuwatu
1 pkt - - -
270.000
- - - - √ - - - -

- Pembuatan Instalasi gas Kawasan TPA


1 LS - - - - - - - √ - - - -
Metan Puuwatu 20.000
Kawasan TPA
- Pemeliharaan Instalasi Puuwatu
1 LS - - -
30.000
- - - - √ - - - -
Kawasan TPA
Gas Metan TPA Puuwatu Puuwatu
1 LS - - -
50.000
- - - - √ - - - -

- Pengadaan Dinamo dan Kawasan TPA


1 LS - - - - - - - √ - - - -
Rekayasa Puuwatu 50.000
Kawasan TPA
Mesin Penggerak Dinamo Puuwatu
1 LS - - -
50.000
- - - - √ - - - -

- Pemeliharaan Jembatan Kawasan TPA


1 LS - - - - - - - √ - - - -
Timbang Puuwatu 50.000
Kawasan TPA
- Pembuatan Komposter Puuwatu
1 LS - - -
60.000
- - - - √ - - - -
Infrastruktur Tempat Pengolah
Sampah Terpadu/3R
Peningkatan TPST dengan
Sistem 3R
Padaleu 1 Kws 1.000.000 - - 100.000 - - - - - √ - - -
Peningkatan TPST dengan
Sistem 3R
Mataiwoi 1 Kws 300.000 - - 30.000 - - - - - - √ - -
Peningkatan TPST dengan
Watulondo 1 Kws 300.000 - - 30.000 - - - - - - - √ -
Sistem 3R
-
Peningkatan Kapasitas SDM
-
Pengelolaan Persampahan
Pelatihan Pengelola
Kota Kendari 1 Pkt - - - 300.000 - - - - √ - - - -
Kebersihan Lingkungan
Pelatihan Daur Ulang
Sampah
Kota Kendari 1 Pkt - - - 400.000 - - - - √ - - - -

Workhop Bank Sampah Kota Kendari 1 Pkt - - - 600.000 - - - - √ - - - -


Bimbingan Teknis
Kota Kendari 1 Pkt - - - 200.000 - - - - √ - - - -
Pembuatan Kompos

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 184


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

6.2.2.3. Drainase
6.2.2.3.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup
6.2.2.3.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan
Drainase
A. Isu Strategis Pengembangan Drainase
Isu-isu strategis dalam pengelolaan Sistem Drainase Perkotaan di Indonesia
antara lain:
1. Belum adanya ketegasan fungsi sistem drainase
Belum ada ketegasan fungsi saluran drainase, untuk mengalirkan kelebihan air
permukaan/mengalirkan air hujan, apakah juga berfungsi sebagai saluran air
limbah permukiman (“grey water”). Sedangkan fungsi dan karakteristik sistem
drainase berbeda dengan air limbah, yang tentunya akan membawa masalah
pada daerah hilir aliran. Apalagi kondisi ini akan diperparah bila ada sampah
yang dibuang ke saluran akibat penanganan sampah secara potensial oleh
pengelola sampah dan masyarakat.
2. Pengendalian debit puncak
Untuk daerah-daerah yang relatif sangat padat bangunan sehingga
mengurangi luasan air untuk meresap, perlu dibuatkan aturan untuk
menyiapkan penampungan air sementara untuk menghindari aliran puncak.
Penampungan- penampungan tersebut dapat dilakukan dengan membuat
sumur-sumur resapan, kolam-kolam retensi di atap-atap gedung, didasar-
dasar bangunan, waduk, lapangan, yang selanjutnya di atas untuk dialirkan
secara bertahap.
3. Kelengkapan perangkat peraturan
Aspek hukum yang harus dipertimbangkan dalam rencana penanganan
drainase permukiman di daerah adalah:
 Peraturan Daerah mengenai ketertiban umum perlu disiapkan seperti
pencegahan pengambilan air tanah secara besar-besaran, pembuangan
sampah di saluran, pelarangan pengurugan lahan basah dan penggunaan
daerah resapan air (wet land), termasuk sanksi yang diterapkan.
 Peraturan koordinasi dengan utilitas kota lainnya seperti jalur, kedalaman,
posisinya, agar dapat saling menunjang kepentingan masing-masing.
 Kejelasan keterlibatan masyarakat dan swasta, sehingga masyarakat dan
swasta dapat mengetahui tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 158


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 Bentuk dan struktur organisasi, uraian tugas dan kualitas personil yang
dibutuhkan dalam penanganan drainase harus di rumuskan dalam
peraturan daerah.
4. Peran Serta Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta
Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan
saluran drainase terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang membuang
sampah ke dalam saluran drainase, kurang peduli dalam perawatan saluran,
maupun penutupan saluran drainase dan pengalihan fungsi saluran drainase
sebagai bangunan, kolam ikan dll.
5. Kemampuan Pembiayaan
Kemampuan pendanaan terutama berkaitan dengan rendahnya alokasi
pendanaan dari pemerintah daerah yang merupakan akibat dari rendahnya
skala prioritas penanganan pengelolaan drainase baik dari segi pembangunan
maupun biaya operasi dan pemeliharaan. Permasalahan pendanaan secara
keseluruhan berdampak pada buruknya kualitas pengelolaan drainase
perkotaan.
6. Penanganan Drainase Belum Terpadu
Pembangunan sistem drainase utama dan lokal yang belum terpadu, terutama
masalah peil banjir, disain kala ulang, akibat banjir terbatasnya masterplan
drainase sehingga pengembang tidak punya acuan untuk sistem lokal yang
berakibat pengelolaan sifatnya hanya pertial di wilayah yang
dikembangkannya saja.
Sedangkan isu-isu strategis dalam pengelolaan sistem drainase di Kota
Kendari meliputi :
A. Aspek Teknis
1. Belum Adanya Target Pengelolaan drainase skala kota
2. Pembangunan Drainase tidak sesuai standar kelayakan teknis, lingkungan
dan ekonomi;
3. Pembangunan drainase tersier tidak terintegrasi dengan drainase
sekunder dan primer;
B. Aspek Non Teknis
1. Aspek Kebijakan, Belum adanya perda mengenai kewajiban dan sanksi
bagi Pengembang atau masyarakat dalam menyediakan sarana drainase
tersier dan belum ada aturan/sanksi bagi masyarakat dalam memelihara
drainase;
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 159
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

2. Aspek Kelembagaan, SKPD terkait belum maksimal dalam melakukan


perencanaan, pengadaaan sarana, pengelolaan, pengaturan dan
pembinaan serta monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunan
drainase;
3. Aspek Peran Serta Masyarakat, Peran perempuan khususnya ibu rumah
tangga sangat minim khususnya dalam pengelolaan drainase karena
masih banyak ibu-ibu yang sering membuang sampah rumah tangga ke
drainase.
4. Aspek Komunikasi & Media, Media sosialisasi & komunikasi yang berfungsi
dalam pengawasan dalam pembangunan dan pengelolaan drainase masih
kurang.
5. Aspek Keterlibatan Dunia Usaha, Pemerintah belum optimal menggali
potensi-potensi pendanaan dan pelibatan dunia usaha dalam
pembangunan Drainase, serta Keterlibatan pihak swasta dan masyarakat
sangat minim.

Gbr. 6.19 Drainase yang tersumbat, sehingga Gbr. 6.20 Drainase yang penuh dengan kotoran
meluap sampah dan bahan bangunan

Gbr. 6.21 Aliran kali yang di penuhi oleh sampah


k
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 160
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

B. Kondisi Eksisting Pengembangan Drainase


A. Aspek teknis
Saluran drainase dibedakan menjadi saluran primer, sekunder, dan tersier.
Mengingat sungai-sungai yang ada dalam wilayah Kota Kendari umumnya
termasuk jenis bercabang (sungai amohalo,sungai lamomea, dll), maka ditetapkan
bahwa ruas-ruas/anak sungai yang menyusun alur sungai yang terpanjang akan
diklasifikasikan sebagai saluran primer. Sedangkan anak/cabang sungai yang
bermuara ke alur tersebut disebut sebagai saluran sekunder, demikian seterusnya
sebagai saluran tersier.

Dalam wilayah Kota Kendari terdapat sedikitnya 4 (empat) sungai yang


merupakan jaringan sungai/saluran primer. Alur/sungai yang diklasifikasikan
sebagai saluran primer adalah:
1. Sungai Wanggu
2. Sungai Sungai Anggoeya
3. Sungai Kambu
4. Sungai Lepo-lepo
5. Sungai Kadia
6. Sungai Korumba
7. Sungai Mandonga
8. Sungai Kemaraya
9. Kali Lainea
10. Kali Tanea

Sungai/saluran yang dikategorikan sebagai saluran sekunder adalah :


1. Sungai Konda 8. Sungai Pambula
2. Sungai Lapulu 9. Sungai Ambololi
3. Sungai Numanggere 10. Sungai Lambusa
4. Sungai Lamomea 11. Sungai Amohalo
5. Sungai Pinesala 12. Sungai Lepo-lepo
6. Sungai Alulua 13. Sungai Laea/Sandamasumu
7. Sungai Pambula 14. Sungai-sungai kecil lainnya.

Saluran yang diklasifikasikan sebagai saluran tersier adalah sebagai berikut :


1. Jl. Bundaran Mandonga – Kota
2. Jl. Bundaran mandonga – Puuwatu;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 161


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

3. Ruas Jl. Mandonga – Wua-wua;


4. Ruas Jl. Wua-wua – Lepo-lepo;
5. Ruas Jl. Pasar Wua-wua - Anduonohu

Gambar 6.22 : Peta Jaringan Sistem Drainase di Kota Kendari

Secara garis besar kapasitas tampung saluran drainase di Kota Kendari tidak
mampu untuk menampung debit banjir yang terjadi, terdapat beberapa saluran
eksisting yang perlu mendapat perhatian serius karena sudah tidak mampu
menampung debit banjir yang terjadi, memang ada beberapa kasus yang terjadi
karena saluran terjadi pendangkalan/penimbunan lumpur/sampah, kerusakan
saluran maupun karena pada beberapa tempat di sepanjang bantaran
sungai/saluran drainase dimanfaatkan untuk keperluan sosial kemasyarakatan dan
keperluan pribadi. Beberapa titik banjir atau daerah rawan genangan di Kota
Kendari seperti terlihat pada gambar berikut.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 162


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Gambar 6.23 : Peta Kawasan Potensi Genangan/Banjir di Kota Kendari

Kondisi eksisting pengembangan drainase sebagaimana diuraikan diatas, secara rinci


dapat ditampilkan pada Tabel 8. 72 berikut.

Tabel 6. 72
Kondisi Eksisting Pengembangan Drainase Kota Kendari Tahun 2012

Dimensi Luas Pengadaan


Nama Jalan/ Panjang Catchm Konstruksi
No Tinggi Lebar Kondisi Sumber
Lokasi Saluran (m) ent Area Saluran Tahun Jml Biaya
(m) (m) Dana
(Ha)
1. Pemb. Saluran
Data
tersier Jln.
200 0.5 0.5 Belum Permanen Baik 2012 APBD 75.000.000
Bunga
Ada
Kemuning
2. Pemb. Saluran Data
sekunder Jl. 100 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 50.600.000
Kelinci Ada
3. Pemb. Saluran Data
sekunder Jl. 200 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 101.200.000
Monas Kota Ada
Pemb. Saluran Data
primer 150 1.5 2.5 Belum Permanen Baik 2012 APBD 135.000.000
kompleks PU Ada
Pemb. Saluran Data
tersier RT 12 174 0.5 0.5 Belum Permanen Baik 2012 APBD 65.250.000
RW 04 Ada
Pemb. Saluran Data
140 1 1 Permanen Baik 2012 APBD 70.840.000
sekunder jalan Belum
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 163
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

P2ID RT 01 Ada
RW 06
Pemb. Saluran
sekunder jl. Data
Mekar lrg. 60 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 30.360.000
Rama Ada
(lanjutan)
Pemb. Saluran
sekunder Data
belakang 150 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 75.900.000
SMKN 01 Ada
Kendari
Pemb. Saluran Data
sekunder jl. 200 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 101.200.000
kelapa Ada
Pemb. Saluran Data
sekunder jl. 100 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 50.600.000
rambutan Ada
Pemb. Saluran
Data
sekunder jl.
169 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 85.514.000
Klengkeng
Ada
Lrg. Durian
Pemb. Saluran Data
sekunder jl. 120 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 60.720.000
Kelinci Ada
Pemb. Saluran Data
sekunder jl. 204 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 103.224.000
Durian Ada
Pemb. Saluran
Data
sekunder jl.
120 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 60.720.000
Durian Samp.
Ada
Lap. Bola
Data
Pemb. Saluran
100 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 50.600.000
sekunder
Ada
Pemb. Saluran
Data
sekunder Jl.
100 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 50.600.000
Lapambai RT
Ada
16 RW 06
Pemb. Saluran
sekunder BTN Data
Kehutanan 100 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 50.600.000
Depan Pasar Ada
Baruga
Pemb. Saluran
sekunder Jl.
Data
Boulevard RT
453.5 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 229.471.000
14 RW 04
Ada
(Belakang
Polda)
Pemb. Saluran
sekunder Jl.
Kampus Baru Data
Perum Dosen 100 1 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 50.600.000
Blok C,D dan Ada
E RT 06 & 07
RW 03
Pemb. Saluran Data
110 1 1 Permanen Baik 2012 APBD 55.660.000
sekunder Jl. Belum

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 164


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Poros abeli- Ada


jembatan
wedahu
Pemb. Saluran
Data
tersier Jl.
100 0.5 0.5 Belum Permanen Baik 2012 APBD 37.500.000
Beringin RT
Ada
01 RW 01
Pemeliharaan Data
rutin jaringan 1 Belum Permanen Baik 2012 APBD 63.000.000
drainase Ada
Data
Pemb. Talud
45 Belum Permanen Baik 2012 APBD 33.615.000
RT 03/RW 02
Ada
Data
Pemb. Talud
150 Belum Permanen Baik 2012 APBD 97.500.000
RW 04 RT 02
Ada
Data
Pemb. Talud
60 Belum Permanen Baik 2012 APBD 44.820.000
Jl. Lingkungan
Ada
Data
Pemb. Talud
50 Belum Permanen Baik 2012 APBD 32.500.000
Jl. Kolosua
Ada
Data
Pemb. Talud
70 Belum Permanen Baik 2012 APBD 45.500.000
lorong pelangi
Ada
Pemb. Talud
Jl. Mekar Lrg. Data
Almunawwara 50 Belum Permanen Baik 2012 APBD 32..500.000
h RT 02 RW Ada
07
Sumber : APBD 2012 Kota Kendari

B. Aspek Pendanaan
Sub bab ini menggambarkan Pendanaan dan pembiayaan yang digunakan terkait
sub sektor drainase bersumber dari dana APBN dan APBD Kota Kendari. Dari tabel
berikut tergambar ringkasan pendapatan dan belanja sub sektor drainase, tercatat
tidak ada pendapatan yang bersumber dari retribusi drainase, sedangkan
pendanaan pada subsektor ini dalam 5 tahun terakhir (2007-2011) rata-rata
sebesar Rp. 4,613,679,342.40,- dengan pertumbuhan mencapai 33,57%

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 165


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 73 Ringkasan Pendapatan dan Belanja dari Subsektor Drainase


Pertumbuhan
No Subsektor/SKPD 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-rata
(%)
1 Drainase 2.086.238.000 4.229.996.000 5.834.199.612 4.057.383.250 6.396.305.050 4.520.824.382,40 47,97

2 Retribusi Drainase - - - - - - -
Sumber : Kajian Keuangan & Perekonomian 2012

Tabel berikut menggambarkan bahwa selama 5 tahun terakhir (2007-2011) realisasi anggaran pengelolaan drainase Kota Kendari cenderung
mengalami fluktuasi, pengganggaran terbesar terjadi pada tahun 2009 yakni sebesar Rp.6.880.814.112,-. Rata-rata penganggaran selama 5
tahun sebesar Rp 5.472.238.274,- dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 24%.

Tabel 6. 74 Realisasi Anggaran Pengelolaan Drainase Kota Kendari


Realisasi anggaran (Rp.000)
No Sub sektor
2007 2008 2009 2010 2011
A Anggaran APBN
Drainase 1.084.505.800 1.387.083.000 1.046.614.500 1.238.866.159 0
B Anggaran APBD Prov
Drainase 0 0 0 0 0
C Anggaran APBD Kab./Kota
Drainase 2.086.238.000 4.229.996.000 5.834.199.612 4.057.383.250 6.396.305.050
D Anggaran Dari Swasta
Drainase 0 0 0 0 0
JUMLAH 3.170.743.800 5.617.079.000 6.880.814.112 5.296.249.409 6.396.305.050
Sumber : Kajian Keuangan & Perekonomian 2012
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 166
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2007-2011), besaran realisasi pengelolaan drainase mengalami fluktuasi dari tahun ketahun, pada tahun
2011, terjadi kenaikan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya yakni sebesar 57,6%. Seluruh kegiatan dilaksanakan oleh SKPD Dinas
Pekerjaan Umum Kota Kendari.

Tabel 6.75 : Realisasi Anggaran Pengelolaan Drainase Lingkungan Setiap SKPD Kota Kendari
Realisasi anggaran (Rp.000) 
No  Satuan Kerja Perangkat Daerah 
2007 2008 2009 2010 2011
1  Dinas PU Cipta Karya/lainnya 
4.229.996.000 5.834.199.612 4.057.383.250 6.396.305.050
2.086.238.000
   JUMLAH  2.086.238.000 4.229.996.000 5.834.199.612 4.057.383.250 6.396.305.050 
Sumber : Kajian Keuangan & Perekonomian 2012

C. Kelembagaan

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Kendari yang menangani dan terkait dalam pengelolaan drainase adalah Dinas Pekerjaan Umum
dan Dinas Kebersihan. Pada Dinas Pekerjaan Umum, penanganan drainase lingkungan melekat pada Bidang Cipta Karya yang membawahi Seksi
Pengembangan Air Bersih dan Drainase sedangkan pada Dinas Kebesihan terdapat pada Bidang Kebersihan dan Persampahan yang membawahi
Seksi Kebersihan Jalan dan Drainase.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 167


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum memiliki tanggung jawab untuk menyediakan sistem drainase lingkungan yang layak bagi masyarakat
Kota Kendari. Adapun Bidang yang terkait adalah Bidang Cipta Karya, Seksi Pengembangan Air Bersih dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum
Kota Kendari.

Gambar 6. 24 Struktur Kelembagaan Dinas Pekerjaan Umum

  KEPALA DINAS

SEKRETARIS
KELP JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAG UMUM & SUB BAG PERENCANAAN,
KEPEGAWAIAN PELAPORAN & KEUANGAN

BIDANG BIDANG CIPTA BIDANG PENGAIRAN DAN BIDANG PENGUJIAN DAN


KARYA SUMBER DAYA AIR JASA KONSTRUKSI

SEKSI PENGEMBANGAN
SEKSI PEMBANGUNAN SEKSI PENGUJIAN
PENINGKATAN JALAN SEKSI PENGAIRAN
AIR BERSIH DAN DRAINASE DAN PERALATAN
DAN JEMBATAN

SEKSI PENYEHATAN SEKSI PEMANFAATAN SEKSI JASA


SEKSI PEMELIHARAAN SUMBER DAYA AIR KONSTRUKSI
LINGKUNGAN DAN
JALAN DAN JEMBATAN
PERMUKIMAN

UPTD

Sumber : Bagian Ortala Setda Kota Kendari 2012

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 168


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Dalam melaksanakan tugas, Kepala Seksi Pengembangan Air Bersih dan Drainase
menyelenggarakan fungsi :
 Pelaksanaan penyusunan rencana program, pengaturan, pembinaan,
pembangunan, pengawasan, dan pengelolaan air bersih dan drainase;
 Pengkoordinasian rencana pembinaan dan rencana kegiatan operasional di
bidang pengembangan air bersih dan drainase terhadap satuan-satuan kerja
dan lembaga lainnya yang terkait;
 Penyusunan perencanaan umum dan pembiayaan Pengembangan Air Bersih
dan Drainase;
 Penyusunan rencana teknis, pemograman dan penganggaran, serta
pelaksanaan Pengembangan Air Bersih dan Drainase;
 Penetapan pemenuhan kebutuhan air baku untuk kebutuhan pengembangan
SPAM;
 Pengembangan SPAM untuk pemenuhan SPM;
 Fasilitasi penyelenggaraan (bantuan teknis) kepada kecamatan, kelurahan,
serta kelompok masyarakat di wilayahnya dalam penyelenggaraan
pengembangan SPAM;
 Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM;
 Penyediaan PS air minum untuk daerah bencana dan daerah rawan air;
 Penanganan Air Bersih dan/atau Drainase akibat bencana alam;
 Penyelesaian masalah dan permasalahan operasionalisasi sistem drainase dan
penanggulangan banjir;
 Penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan PS drainase;
 Penyusunan rencana induk PS drainase;
 Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Cipta Karya
baik didalam maupun diluar organisasi.
SDM yang ada di bidang Cipta Karya berjumlah 29 orang PNS yang terdiri – dari
Gol. II sebanyak 12 orang, Gol. III sebanyak 17 orang, dari jumlah tersebut 27
orang adalah pria dan 2 orang wanita.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 169


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

KEPALA DINAS

SEKRETARIS
KELP
JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAG UMUM & SUB BAG PERENCANAAN,
KEPEGAWAIAN PELAPORAN &
KEUANGAN

BIDANG BIDANG BIDANG


KEBERSIHAN & PERTAMANAN & PERALATAN &
PERSAMPAHAN PEMAKAMAN PENGAWASAN

SEKSI SEKSI
KEBERSIHAN SEKSI
JALAN DAN
PERTAMANAN
PERALATAN
DRAINASE

SEKSI SEKSI
SEKSI PEMAKAMAN PENGAWASAN
PENGANGKUTAN
& PENGOLAHAN
SAMPAH
UPTD

Gambar 6.25 Struktur Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Kendari
Sumber : Bagian Ortala Setda Kota Kendari 2012

Untuk kewenangan pembersihan drainase pada Satuan Kerja Perangkat Daerah


(SKPD) yaitu Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Kendari, yakni
pada Bidang Kebersihan dan Persampahan, Seksi Kebersihan Jalan dan Drainase.
Dalam melaksanakan tugas, Kepala seksi Kebersihan Jalan dan Drainase
menyelenggarakan fungsi :
 Pelaksanaan pendataan, pembinaan, penyuluhan dan pengawasan
kebersihan jalan dan lingkungan beserta perlengkapannya.
 Pelaksanaan pendataan, penyuluhan dan pengawasan pembersihan drainase
serta perlengkapannya.
 Pelaksanaan koordinasi kegiatan kebersihan jalan dan drainase dengan
perangkat Daerah terkait atau pihak ketiga lainnya.
 Penyediaan sarana dan prasarana kebersihan jalan dan drainase.
 Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan
dan Persampahan baik didalam maupun diluar organisasi.
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 170
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

SDM yang ada di bidang kebersihan dan Persampahan khususnya di seksi


Kebersihan Jalan dan Drainase berjumlah 44 orang PNS yang terdiri – dari Gol. I
sebanyak 11 orang, Gol. II sebanyak 31 orang, Gol. III sebanyak 2 orang, dari
jumlah tersebut 39 orang adalah pria dan selebihnya sebanyak 5 orang wanita.

D. Peraturan Perundangan
Dalam pengelolaan drainase lingkungan Pemerintah Kota Kendari berpijak pada
beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku baik di tingkat nasional
atau pusat, propinsi maupun daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan
dan Pemukiman

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang
Pengaturan Air.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang
Sungai.

Keputusan Presiden Republik Indonesia


Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.

Petunjuk Teknis
1. Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk
Praktis Pengelolaan Drainase Perkotaan.
2. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran
Irigasi.

Peraturan Daerah Kota Kendari


Peraturan Daerah Kota Kendari No. 10 Tahun 2001 Tentang Visi Misi dan Strategi
Kebijakan Kota Kendari;
Peraturan Daerah Kota Kendari No 1 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Kendari 2010-2030.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 171


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 73
Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kota Kendari

KETERSEDIAA
PELAKSANAAN
N
BELUM TIDAK KE
PERATURAN ADA TIDA EFEKTIF
(SEBU K DILAKSA
EFEKTIF EFEKTIF T
DILAKSA DILAKSA
TKAN) ADA NAKAN
NAKAN NAKAN

Target Capaian Pelayanan
Pengelolaan Drainase √
Lingkungan di Kota Kendari

• Kewajiban dan Sanksi bagi


Pemerintah Kota dalam
Menyediakan Drainase

Lingkungan
• Kewajiban dan Sanksi bagi
Pemerintah Kota dalam
Memberdayakan Masyarakat √
dalam Pengelolaan Drainase
Lingkungan
• Kewajiban dan Sanksi bagi
Masyarakat dan
Pengembang untuk
menyediakan sarana √
Drainase Lingkungan, dan
Menghubungkannya dengan
Sistem drainase Sekunder
• Kewajiban dan Sanksi bagi
Masyarakat untuk
Memelihara Sarana Drainase √
Lingkungan sebagai Saluran
Pematusan Air Hujan
Sumber : kajian Kelembagaan & Kebijakan 2012

E. Peran Serta Masyarakat


Secara umum, Kesadaran dan peran serta masyarakat aspek jender maupun
masyarakat berpenghasilan rendah dalam pengelolaan drainase lingkungan
masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari kondisi drainase lingkungan di beberapa
Kecamatan yang alirannya sudah tidak lancar disebabkan oleh penyumbatan
sampah dan endapan lumpur. Di tingkat masyarakat belum ada kelompok
pengelola yang secar aktif melakukan pengawasan dan pembersihan drainase
lingkungannya. Kegiatan pembersihan drainase yang dilaksanakan selama ini
hanya pada saat kegiatan kerja bakti berkala baik yang dilaksanakan tingkat
basis maupun tingkat Kota atau pada saat momen peringatan acara–acara
tertentu seperti memeriahkan peringatan hari kemerdekaan maupun adanya
lomba-lomba bersih kelurahan yang diadakan secara berkala. Partisipasi
masyarakat dalam kegiatan-kegiatan kerja bakti juga masih sangat rendah,
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 172
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

kegiatan pembersihan lebih didominasi oleh aparat Kelurahan, Kecamatan,


maupun PNS. Masalah lainnya yakni terdapat beberapa warga yang membangun
di atas drainase sehingga menyebabkan saluran sulit dibersihkan dan terjadi
penyumbatan.

Tabel 6. 77 Daftar Program/Proyek Layanan Drainase Lingkungan Berbasis Masyarakat


NAMA KONDISI SARANA SAAT INI ASPEK PMJK
PELAK
SUB PROGRAM/
NO SANA TAHUN FUNG TIDAK MB
SEKTOR PROYEK/LAYA RUSAK PM JDR
NAN SI FUNGSI R

Drainase 2003
1 NUSSP BKM √ - - √ √ √
Lingkungan s/d 2010
Drainase PNPM Mandiri 2006
2 BKM √ - - √ √ √
Lingkungan Perkotaan s/d 2012
Sumber : Data Kelurahan

Program pemberdayaan masyarakat yang menyediakan layanan


pembangunan Drainase Lingkungan di Kota Kendari yakni NUSSP dan PNPM
Mandiri, kedua kegiatan pemberdayaan tersebut pelaksanaannya melalui Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang merupakan representatif dari masyarakat
Kelurahan. Pada setiap tahapannya baik tahap perencanaan, pelaksanaan
kegiatan dan pemeliharaan, kedua program ini melibatkan aspek PMJK. Pada
setiap kegiatan pembangunan drainase dibentuk kelompok O & M (Operational &
Maintanance) yang berfungsi untuk memanfaatkan dan memelihara infrastruktur
yang telah terbangun. Namun pada pelaksanaannya, kelompok pengelola ini
tidak melaksankan fungsi sebagaimana mestinya sehingga sebagian besar
drainase yang telah dibangun, tidak terawat, terdapat timbunan sampah bahkan
rusak.

C. Permasalahan dan Tantangan Drainase


Inventarisasi persoalan setiap masalah akan dirumuskan dengan
mempertimbangkan tipologi serta parameter- parameter teknis yang ada di Kota
Kendari. Dari kegiatan inventarisasi tersebut akan didapatkan data-data
permasalahan teknis dan non teknis pada sub sektor drainase. Hasil identifikasi
permasalahan dituangkan dalam bentuk Tabel Identifikasi permasalahan seperti
tabel 6. 79 :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 173


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 6. 74 :
Permasalahan Pengelolaan Sistem Drainase Yang Dihadapi
Kota Kendari

Tindakan
Aspek Pengelolaan Permasalahan Yang
No Yang Sudah
Air Limbah Dihadapi Yang Sedang Dilakukan
Dilakukan
I Aspek Non Teknis
A. Kelembagaan
- Bentuk Organisasi - Dinas Setingkat Eselon Dinas Setingkat Dinas Setingkat Eselon II
II Eselon II
- SKPD terkait belum
maksimal dalam
melakukan
perencanaan,
pengadaan sarana,
pengelolaan,
pengaturan dan
pembinaan serta
monitoring dan evaluasi
kegiatan pembangunan
drainase
- Tata Laksana Belum spesifiknya tugas Pembagian Tugas Program
(Tupoksi, SOP dll) dan fungsi antara Dinas dan fungsi pada pembersihan/normaliasasi
kebersihan dan Dinas PU SKPD terkait yaitu Kali/sungai diseluruh
berkaitan dengan Dinas Kebersihan lokasi yang rawan
Drainase dan Dinas PU Drainase
- Kualitas dan Belum Memadai Mengikuti pelatihan Mengikuti pelatihan
Kuantitas SDM perencanaan dan perencanaan dan
pengawasan pengawasan
B. Perundangan Terkait Belum adanya penerapan Sosialisasi Denda Penerapan sanksi denda
Sektor Air Limbah sanksi yang tegas bagi bagi yang bagi masyarakat yang
(Perda, Pergub, masyarakat yang membuang sampah membuang sampah
Perbub/Perwali, dst) membuang sampah

C. Pembiayaan
- Sumber-sumber Anggaran Pembangunan - Mengalokasikan Mencari sumber – sumber
Pembiayaan & pengelolaan drainase dana APBD untuk pembiayaan dari (APBN)
terbatas kegiatan dan dari dunia usaha
Drainase melalui CSR.
- Mencari sumber –
sumber
pembiayaan dari
pusat (APBN)
D. Peran Serta - Perilaku warga yang Sosialisasi tentang Program kebersihan
Masyarakat masih sering membuang hidup sehat dengan jumat bersih yang
sampah dan air limbah membuang sampah dilakukan oleh seluruh
ke drainase pada tempatnya lapisan masyarakat

E. Keterlibatan Dunia Tidak adanya prospek Pelaksanaan


Usaha yang cerah dari Drainase analisis investasi
bagi swasta bagi swasta
II Aspek Teknis
F. Teknis Operasional
1. Aspek Perencanaan Pelaksanaan dari master Pembuatan Review dokumen
(MP, FS, DED) plan belum terealisasi dokumen perencanaan (master
secara keseluruhan perencanaan plan Drainase di
drainase (DED) per anggarkan Tahun 2014
kawasan
2. Sarana dan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 174


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tindakan
Aspek Pengelolaan Permasalahan Yang
No Yang Sudah
Air Limbah Dihadapi Yang Sedang Dilakukan
Dilakukan
Prasarana
a. Saluran
- Primer - Masih banyak yang - Pengerukan - Pengerukan Normalisasi
belum di normalisasi; Normalisasi kali/ kali/ sungai;
- Pendanaan Program sungai; - Permanenkan
Drainase yang masih - Dikerjakan Biaya
terbatas APBD
- Sekunder - Pembangunan drainase Re design ulang Pembangunan Drainase
sekunder tidak sistem
terintegrasi dengan perencanaan
drainase primer drainase yang ada

- Tersier Pembangunan drainase Re design ulang Pembangunan Drainase


tersier tidak terintegrasi sistem
dengan drainase perencanaan
sekunder dan primer; drainase yang ada

b. Turap
c. Bangunan Pelengkap Tidak Ada Telah ada yang Mendata kawasan yang
(gorong-gorong, dibangun gorong- perlu dibangun gorong-
pintu air, pompa gorong secara gorong baru.
talang, dst) permanen
d. Waduk, Kolam Belum Ada waduk yang Mengalokasikan Tetap Mengalokasikan
Retensi, Sumur berfungsi untuk Program Program pembuatan
Resapan menampung kelebihan air pembuatan sumur sumur resapan warga
hujan, begitu pula sumur resapan warga
resapan masih kurang

Sedangkan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sistem drainase di Kota


Kendari meliputi :
1. Mencegah penurunan kualitas lingkungan permukiman
2. Masih terdapat titik genangan di area permukiman sebesar 7089, 41 Ha Luas
Area genangan di Kota Kendari.
3. Masih Banyak Pembangunan Dan Pengelolaan Drainase Yang Belum
Terencana, Terintegrasi Dan Belum Memiliki Acuan/Standar Teknis.
4. Optimalisasi fungsi pelayanan dan efisiensi prasarana dan sarana drainase
yang sudah terbangun
5. Peningkatan dan pengembangan sistem yang ada
6. Adanya Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar
Pelayanan Minimal yang menekankan tentang target pelayanan dasar bidang
PU yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten/Kota.
7. Belum Adanya Kebijakan Mengenai Aturan Umum Dan Aturan Teknis Yang
Mengatur Pembangunan Dan Pengelolaan Drainase.
8. Masih Kurangnya Sumberdaya Manusia Di Bidang Pembangunan Dan
Pengelolaan Drainase.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 175


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

6.2.2.3.3. Analisis Kebutuhan Pengembangan Drainase


Analisis yang terkait dengan kebutuhan drainase adalah analisis aspek teknis
maupun non teknis yang mencakup kelembagaan, pembiayaan, peraturan dan
peran serta masyarakat dan swasta. Analisis kebutuhan dituangkan dalam table
6. 80 berikut ini :

Tabel 6. 75 :
Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Pengelolaan Drainase

Kondisi Kebutuhan
No Uraian Ket
Eksisting 2015 2016 2017 2018 2019
I Aspek Non Teknik
A. Peraturan Terkait Sektor Drainase
Penyusunan Perda tentang Belum 1 - - - -
Pengelolaan, Pengawasan dan Ada
Pengendalian Sistem Drainase yang
Berwawasan Lingkungan
Sosialisasi Perda Pengelolaan Sistem Belum 1 1 1 - -
Drainase yang Berwawasan Ada
Lingkungan
B. Kelembagaan
- Ketersediaan Tata Laksana
(Tupoksi, SOP, dll)
- Kualitas dan Kuantitas SDM :
1. Pelatihan Teknis Pengelolaan 1 1 1 1 1
Belum
Drainase;
Ada
2. Bantek Pengelolaan Drainase 1 1 1 1 1
C. Pembiayaan
- Sumber Pembiayaan
D. Peran Serta Masyarakat dan Swasta :
a. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam 1 1 1 1 -
rangka penyadaran masyarakat
dalam pemanfaatan dan
pemeliharaan drainase;

b. Pembentukan Kelompok Masyarakat 1 1 - - -


Pengelola Sistem Drainase
Lingkungan Mandiri;
II Aspek Teknis
E. Teknis Operasional
1. Aspek Perencanaan (MP, FS, DED) :
a. Review Masterplan Sistem Drainase Belum di 1 - - - -
yang Berwawasan Lingkungan; revisi

b. Penyusunan Data Base Sistem Belum ada 1 - - - -


drainase Kota/Kawasan yang
Berwawasan Lingkungan

c. Studi Penanganan Genangan dan Belum ada 1 - - - -


Banjir
2. Sarana dan Prasarana
a. Saluran Primer :
Pembangunan Saluran Drainase
Primer :
1. Perencanaan Teknis Pembangunan 1 1 1 1 1
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 176
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Kondisi Kebutuhan
No Uraian Ket
Eksisting 2015 2016 2017 2018 2019
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Primer yang Berwawasan
Lingkungan;
2. Sosialisasi Rencana Pembangunan 1 1 1 1 -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Primer yang Berwawasan
Lingkungan
3. Pembebasan lahan 1 1 1 1 -
4. Pembangunan Saluran dan Gorong- 1 1 1 1 -
gorong Drainase Primer yang
Berwawasan Lingkungan
5. Supervisi Pembangunan Saluran 1 1 1 1 -
dan Gorong-gorong Drainase Primer
yang Berwawasan Lingkungan
6. Monitoring dan evaluasi 1 1 1 1 -
Rehabilitasi Saluran Drainase Primer
1. Perencanaan Teknis Rehabilitasi 1 1 1 1 -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Primer yang Berwawasan
Lingkungan
2. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi 1 1 1 1 -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Primer yang Berwawasan
Lingkungan
3. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan 1 1 1 1 -
Rehabilitasi Saluran dan Gorong-
gorong Drainase Primer yang
Berwawasan Lingkungan
b. Saluran Sekunder :
Pembangunan Saluran Drainase
Sekunder :
1. Perencanaan Teknis Pembangunan 1 1 1 1 1
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase sekunder yang
Berwawasan Lingkungan;
2. Sosialisasi Rencana Pembangunan 1 1 1 1 -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Sekunder yang
Berwawasan Lingkungan
3. Pembebasan lahan 1 1 1 1 -
4. Pembangunan Saluran dan Gorong- 1 1 1 1 1
gorong Drainase Sekunder yang
Berwawasan Lingkungan
5. Supervisi Pembangunan Saluran 1 1 1 1 1
dan Gorong-gorong Drainase
Sekunder yang Berwawasan
Lingkungan
6. Monitoring dan evaluasi 1 1 1 1 1
Rehabilitasi Saluran Drainase
Sekunder
1. Perencanaan Teknis Rehabilitasi 1 1 1 1 -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Sekunder yang
Berwawasan Lingkungan
2. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi 1 1 1 1 -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Sekunder yang
Berwawasan Lingkungan
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 177
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Kondisi Kebutuhan
No Uraian Ket
Eksisting 2015 2016 2017 2018 2019
3. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan 1 1 1 1 -
Rehabilitasi Saluran dan Gorong-
gorong Drainase Sekunder yang
Berwawasan Lingkungan
c. Saluran Tersier :
Pembangunan Saluran Drainase
Tersier/Lingkungan
1. Perencanaan Teknis Pembangunan 1 1 1 1 1
Saluran Drainase Lingkungan
2. Pembangunan Saluran Drainase 1 1 1 1 1
Lingkungan
3. Supervisi Pembangunan Saluran 1 1 1 1 1
Drainase Lingkungan
4. Monitoring dan evaluasi 1 1 1 1 1
Rehabilitasi Saluran Drainase Tersier
1. Perencanaan Teknis Rehabilitasi 1 - - - -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Tersier yang Berwawasan
Lingkungan
2. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi 1 1 1 1 -
Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Tersier yang Berwawasan
Lingkungan
3. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan 1 1 1 1 -
Rehabilitasi Saluran dan Gorong-
gorong Drainase Tersier yang
Berwawasan Lingkungan.
3. Sarana dan Prasarana Pemeliharaan
Sungai/Kali dan Pengendalian Banjir
1. Pembuatan Bozzom dan Kolam 1 1 1 1 -
Retensi
2. Pembuatan Sumur dan Kolam 50 50 50 50 -
Resapan
3. Pemasangan Trash rack 1 1 -
4. Pembuatan Pompa dan Rumah 1 1 -
Pompa
5. Pembuatan pintu Air 1 1 -
6. Pembuatan Bio Pori 100 100 150 150 -
7. Pembuatan Bangunan penangkap 1 1 -
pasir
Sumber : Strategi Sanitasi Kota Kendari 2012

6.4.3.4. Kriteria Kesiapan Pengembangan Drainase


Untuk mendukung program dan kegiatan pengelolaan drainase di Kota Kendari,
kriteria kesiapan daerah yang sudah ada dan yang akan dilaksanakan meliputi :
1. Dokumen masterplan Drainase Kota Kendari dilaksanakan pada tahun 2005
2. Dokumen DED Drainase Kawasan Baruga, Kadia, Wua-wua di dilaksanakan
pada tahun 2012
3. Dokumen DED Drainase kawasan Poasia dan Kambu Tahun 2011
4. Dokumen RPI2-JM Kota Kendari 2013-2017 Tahun 2012

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 178


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

5. Dokumen RPI2-JM Kota Kendari 2014-2018 Tahun 2013


6. Dokumen Buku Putih Sanitasi Kota Kendari Tahun 2012
7. Dokumen Strategi Sanitasi Kota Kendari Tahun 2012
8. Dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi 2013
9. Revisi Dokumen MasterPlan Drainase Kota Kendari Tahun 2014
10. Pemerintah Kota Kendari Bersedia Menyediakan Alokasi dana Untuk Biaya
Pembangunan dan pemeliharaan Drainase.
11. Kesiapan Institusi Pengelola Drainase Yaitu Dinas PU Kota Kendari

6.2.2.3.4 Program dan Kriteria Kesiapan Pengambangan Drainase


Usulan dan prioritas program komponen Pengembangan Sanitasi disusun
berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai kebijakan prioritas program
seperti pada RPJM. Penyusunan usulan program tersebut memperhatikan
kebutuhan RPP berkaitan dengan pengembangan atau pembangunan sektor dan
kawasan unggulan. Dengan demikian usulan sudah mencakup pemenuhan
kebutuhan dasar dan kebutuhan pembangunan ekonomi. Usulan program yang
diajukan sesuai dengan hasil analisis dan identifikasi yang telah dilakukan. Selain
itu, perlu juga diperhatikan keterpaduan dengan sektor-sektor lainnya. Usulan
program harus dapat mencerminkan besaran dan prioritas program, dan
manfaatnya ditinjau dari segi fungsi, kondisi fisik, dan non-fisik antar kegiatan
dan pendanaannya.
Pembiayaan proyek perlu disusun berdasarkan klasifikasi tanggung jawab
masing- masing Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat, Swasta dan
masyarakat. Jika ada indikasi program pengelolaan sanitasi (air limbah,
persampahan dan drainase) yang melibatkan swasta perlu dilakukan kajian lebih
mendalam untuk menentukan kelayakannya. Untuk program yang memerlukan
analisis kelayakan keuangan, hasil analisis harus dilampirkan dan merupakan
bagian dari kajian pembiayaan dan keuangan.
Pembiayaan kegiatan pengelolaan sanitasi sebagaimana diusulkan dapat berasal
dari dana Pemerintahan Kabupaten/Kota, masyarakat, swasta, dan bantuan
Pemerintah Pusat. Bantuan Pemerintah Pusat dapat berbentuk proyek biasa
(pemerataan dalam pemenuhan prasarana sarana dasar), bantuan stimulan,
bantuan proyek khusus (menurut pengembangan kawasan). Macam bantuan
disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 179


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

6.2.2.4 Usulan Program dan Kegiatan Sistem Air Minum dan


Penyehatan Lingkungan Permukiman (Sanitasi)

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 180


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
OUTPUT SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,- TAHUN

N INDIKATOR OUTPUT LOK SATU APBN 2 2 2 2 2


VOL. APBD APBD MASYA SWAS 0 0 0 0 0
O ASI AN CSR
PROV. KAB/KOTA RAKAT TA 1 1 1 1 2
RINCIAN Rp. MURNI PLN 6 7 8 9 0

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN


FASILITASI PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS BIDANG
1.
PENGEMBANGAN PLP
DED IPAL Kota Kendari Kota 1 KK 1.500.000
- - - √
Kendari
Master Plan Pengelolaan Air Limbah Kota Kawasan 1 KK 1.500.000
- - 300.000 √
Kendari Industri
2. SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH SETEMPAT SKALA KOTA
Optimalisasi IPLT Kota Kendari Kota 1 kws 1.241.667 100.000

Kendari
Peningkatan IPLT Kota Kendari Kota 2000 KK 1.500.000 150.000 √
Kendari
Peningkatan IPLT Kota Kendari Kota 2000 KK 1.500.000 150.000 √
Kendari
Pengadaan Truk Tinja Kota Kendari Kota 1 Unit 1.000.000 100.000 √
Kendari
Pengadaan Truk Tinja Kota Kendari Kota 3 Unit 2.000.000

Kendari
Pengaspalan Jalan IPLT Kota 5.100.000 510.000

Kendari
Pembangunan Pagar Keliling IPLT Kota 1.200.000 120.000 √
Kendari
Pengawasan Teknik/ Supervisi Kota 1 pkt 241.667

Optimalisasi IPLT Kota Kendari Kendari
Pengawasan Teknik/ Supervisi Kota 1 pkt 75.000 √
Peningkatan IPLT Kota Kendari Kendari
Pengawasan Teknik/ Supervisi Kota 1 pkt 75.000 √
Peningkatan IPLT Kota Kendari Kendari
3. SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH KAWASAN KUMUH
Pembangunan PS Air Limbah Skala Kota 200 KK 2.200.000 200.000

Kawasan Kendari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 181


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Pembangunan Sanimas Kota Kendari Kota 2 Unit 800.000 100.000



Kendari
Pembangunan PS Air Limbah Skala Kota 200 KK 600.000 60.000

Kawasan Kendari
3. SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH KAWASAN KUMUH
Penyusunan Masterplan Drainase Kota
1 Lap. √
Kendari 1.200
4. SISTEM PENGELOLAAN DRAINASE PERKOTAAN
Drainase Lingkungan Kawasan Kota Kota 1 Kws 3.000.000 285.000

Kendari Kendari
Drainase Lingkungan Kawasan Kota Poasia, 2 Kws 6.000.000 570.000

Kendari Wua-Wua
Drainase Lingkungan Kawasan Kota Padaleu, 2 Kws 6.000.000 570.000

Kendari Lalolara
Drainase Lingkungan Kawasan Kota Korumba, 2 Kws 6.000.000 570.000

Kendari Kadia
Drainase Lingkungan Kawasan Kota Kambu, 2 Kws 6.000.000 570.000

Kendari Baruga
5. SISTEM PENANGANAN PERSAMPAHAN SKALA KOTA
Pembangunan Area Landfill Baru TPA 1 unit 7.000.000 570.000 √
Konstruksi Membran dan Geo Textil PUUWATU
Pembangunan Kolam Lindi TPA 1 unit 1.000.000 100.000 √
PUUWATU
Pagar Keliling TPA TPA 2.000.000

PUUWATU
Pengaspalan Jalan Operasi TPA TPA 350.000

PUUWATU
Pengadaan Street Sweper TPA 2 unit 5.000.000 √
PUUWATU
Pengadaan Exavator TPA 1 unit 3.500.000 √
PUUWATU
Pengadaan Buldozer D6 TPA 1 Unit 3.500.000 √
PUUWATU
Pembangunan Jalan Lingkar TPA TPA 1 Unit 6.000.000

PUUWATU
Pengadaan Coppektor Truck TPA 2 unit 5.000.000

PUUWATU
6. SISTEM PENANGANAN PENGOLAHAN SAMPAH ANTARA

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 182


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Survey dan Studi Kelayakan Pembangunan Kec. Abeli, 3 Kws 250.000


TPA Poasia, √
kambu
Perencanaan Detail (DED) Transfer Depo Kec. Abeli, 1 KK 350.000 √
Poasia,
kambu
Pembangunan Transfer Depo dan Sarana Kota 1 Unit 3.000.000 √
Pendukung Kendari
Pengawasan dan Supervisi Transfer Depo Kota 1 KK 250.000 √
Kendari
7. Sistem Penanganan Pengolahan Sampah 3R
Pembangunan TPST 3R Kota 1 Kws 500.000 √
50.000
Kendari
Pembangunan TPST 3R Kota 1 Kws 500.000
50.000 √
Kendari
Pembangunan TPST 3R Kota 1 Kws 500.000 √
50.000
Kendari
Pembangunan TPST 3R Kota 1 Kws 500.000 √
50.000
Kendari
Pembangunan TPST 3R Kota 1 Kws 500.000
50.000 √
Kendari
TOTAL 87.834.533 5.335.000 -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VI - 183


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

KETERPADUAN PROGRAM
7  BERDASARKAN ENTITAS
Keterpaduan pembangunan bidang Cipta Karya sudah seharusnya dilakukan sejak
tahap perencanaan. Peran keterpaduan SPPIP, RPKPP, RISPAM, SSK, RTBL, dan RPI2-
JM menjadi sangat penting sebagai dasar pelaksanaan pembangunan fisik infrastruktur
bidang CK di tingkat Kabupaten/Kota.

Desain Program Bidang Cipta Karya :

1. Desain program dilakukan berdasarkan entitas regional, kabupaten/kota,


kawasan, dan lingkungan/komunitas. Setiap entitas terdiri dari kegiatan fisik
maupun non fisik.

2. Diupayakan setiap entitas dapat terpadu untuk semua sektor.

3. Diutamakan daerah dapat mendahulukan penyiapan software perencanaan


(SPPIP, RPKPP, RISPAM, SSK, dan RTBL)

Tabel 7.1.
Design Program Bidang Cipta Karya

ENTITAS PERKOTAAN PERDESAAN


Pembinaan dan Pengembangan Regional :
– SPAM Regional
Regional
– Infrastruktur Air Limbah Terpusat Regional
– TPA Regional
Pembinaan dan Pembinaan dan Pengembangan
Pengembangan Kota : Kabupaten :
– RISPAM Kota – RISPAM Kabupaten
– Pembinaan PDAM – SPAM Kabupaten
– SPAM Kota – SPPIP Kabupaten
– Air Limbah – SSK Kabupaten
Terpusat
Kabupaten/Kota – Drainase
Perkotaan
– TPA Sampah
– SPPIP Kota
– Perda Bangunan
Gedung
– RISPK
– SSK Kota
Pembinaan dan Pembinaan dan Pengembangan
Pengembangan Kawasan Kawasan Perdesaan :
Perkotaan : – SPAM di Kawasan Nelayan
Kawasan – SPAM di Rusuna – SPAM di Kawasan IKK
– SPAM di Kawasan – SPAM di Kawasan
Kumuh Pelabuhan Perikanan
– SPAM di Pelabuhan Kawasan Perdesaan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VII - 1


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
ENTITAS PERKOTAAN PERDESAAN
Perikanan – Infrastruktur Rawan
Kawasan Bencana Kawasan
Perkotaan Perdesaan
– Air Limbah – Infrastruktur di Kawasan
Komunal Perbatasan
– Rusunawa – RISE/PISEW
– RPKPP – Agropolitan/Minapolitan
– Infrastruktur
permukiman
kumuh
– Infrastruktur di
Rusuna
– PNPM Perkotaan
Plus
– Infrastruktur
Rawan Bencana
Kawasan
Perkotaan
– RTBL
– RTH
– PSD Permukiman
tradisional/berseja
rah
– Bangunan dan
Lingkungan
Strategis
Pembinaan dan Pembinaan dan Pengembangan
Pengembangan Lingkungan/Komunitas Perdesaan
Lingkungan/Komunitas :
Perkotaan : – PLP‐BK/ND
Lingkungan/
– PLP‐BK/ND – SPAM Desa Rawan
Komunitas
– PNPM‐MP (P2KP) Air/Pesisir/Terpencil
– SANIMAS – PAMSIMAS
– 3R – PPIP
– RIS PNPM

Pusat Dukungan Manajemen


Keterangan :
Program/kegiatan yang di cetak tebal (bold) adalah program/kegiatan yang bisa didanai oleh
APBN.

7.1. Usulan Program di Entitas Regional

7.2. Usulan Program di Entitas Kota Kendari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VII - 2


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Tabel 7.2 FORMAT KERTERPADUAN ENTITAS PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA TA 2015-2019

Sumber Pembiayaan (Rp) x 1.000


APBN
No Entitas Uraian Kegiatan Detail Lokasi Sektor Vol Satuan Tahun APBD APBD Swasta/
Rupiah DAK PDAM CSR
PHLN Provinsi Kab/Kota Masy
Murni
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KAB /KOTA
Pembangunan Drainase Primer
Poasia
1 Kab/Kota Kawasan Poasia PLP 1 Kaw 2015 5.756.013 - - - 575.601 - - -

Pembangunan Drainase Primer


Poasia
2 Kab/Kota Kawasan Poasia PLP 1 Kaw 2016 3.000.000 - - - 300.000 - - -

Pembangunan Drainase Primer


Kadia
3 Kab/Kota Kawasan Kadia PLP 1 Kaw 2016 3.000.000 - - - 300.000 - - -

Pembangunan Drainase Primer


Poasia
4 Kab/Kota Kawasan Poasia PLP 1 Kaw 2017 3.000.000 - - - 300.000 - - -

Pembangunan Drainase Primer


Kadia
5 Kab/Kota Kawasan Kadia PLP 1 Kaw 2017 3.000.000 - - - 300.000 - - -

Pembangunan Infrastruktur Drainase


Jalan Katamso 6.750.000
7 Kab/Kota Primer Kawasan Kec. Baruga PLP 1 Kaw 2017 - - - 675.000
- - -
Pembangunan Infrastruktur Drainase Kali Anawai – Depo
994.000
8 Kab/Kota Primer Kawasan Kec. Wua-wua SRILL PLP 1 Kaw 2017 - - - 99.400
- - -
Pembangunan Infrastruktur Drainase
Jl. AH. Nasution 3.750.000
9 Kab/Kota Primer Kawasan Kec. Kambu PLP 1 Kaw 2017 - - - 375.000
- - -
1.250.000
10 Kab/Kota Pembangunan Infrastruktur Drainase Jl. Mokodompit – Kali PLP 1 Kaw 2017 - - - - - -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VII - 3


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Primer Kawasan Kec.Kambu Hidayatullah 125.000

Pembangunan Infrastruktur Drainase Kali Samping Bengkel


2017 625.000
11 Kab/Kota Primer Kawasan Kec.Kambu Ocean PLP 1 Kaw - - - 62.500 - - -

Pembangunan Infrastruktur Drainase Kali Asrama Haji –


12 Kab/Kota Primer Kawasan Kec.Wua – wua Sungai Wanggu PLP 1 Kaw 2017 2.395.000 - - - 239.500 - - -

Pembangunan Infrastruktur Drainase


Kali Labibia
13 Kab/Kota Primer Kawasan Watulondo PLP 1 Kaw 2017 625.000 - - - 62.500 - - -

Pembangunan Infrastruktur Drainase


Jalan Sao – sao
14 Kab/Kota Primer Kawasan Kec.Kadia PLP 1 Kaw 2018 3.063.000 - - - 306.300 - - -

Pembangunan Infrastruktur Drainase Kali BTN Kendari


15 Kab/Kota Primer Kawasan Kec. Kambu Permai PLP 1 Kaw 2018 625.000 62.500

Pembangunan Infrastruktur Drainase


Kali Samping Ktr BPN
16 Kab/Kota Primer Kawasan Kec.Kambu PLP 1 Kaw 2019 563.000 - - - 56.300 - - -

Pembangunan Infrastruktur Drainase Kawasan Jalan


17 Kab/Kota Primer Kawasan Kec.Wua – wua Sorumba PLP 1 Kaw 2019 4.594.000 - - - 459.400 - - -

- Penyusunan AMDAL TPA Kota Kendari 250.000


18 Kab/Kota PLP 1 Kaw 2015 - - - - - - -

TPA Puuwatu
19 Kab/Kota - Pengecatan Bangunan TPA PLP 1 Kaw 2015 - - - - 9.240 - - -

TPA Puuwatu
20 Kab/Kota - Pembersihan Kolam Lindi PLP 1 Kaw 2015 - - - - 6.600 - - -

TPA Puuwatu
21 Kab/Kota - Sewa sarana mobilitas darat PLP 1 Kaw 2015 - - - - 24.000 - - -

- Pemasangan Pavin blok TPA TPA Puuwatu


22 Kab/Kota PLP 1 Kaw 2015 - - - - - - -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VII - 4


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
27.244

TPA Puuwatu
23 Kab/Kota - Pembuatan Talud TPA PLP 1 Kaw 2015 - - - - 75.000 - - -

TPA Puuwatu
24 Kab/Kota - Pengadaan Tanah urug PLP 1 Kaw 2015 - - - - 50.000 - - -

TPA Puuwatu
25 Kab/Kota Area Landfill TPA PLP 1 Kaw 2015 - - - 270.000
- - -

TPA Puuwatu
26 Kab/Kota - Pembuatan Instalasi gas Metan PLP 1 Kaw 2015 - - - 20.000
- - -

TPA Puuwatu
27 Kab/Kota - Pemeliharaan Instalasi PLP 1 Kaw 2015 - - - 30.000
- - -

TPA Puuwatu
28 Kab/Kota Gas Metan TPA Puuwatu PLP 1 Kaw 2015 - - - 50.000
- - -

TPA Puuwatu
29 Kab/Kota - Pengadaan Dinamo dan Rekayasa PLP 1 Kaw 2015 - - - 50.000
- - -

TPA Puuwatu
30 Kab/Kota Mesin Penggerak Dinamo PLP 1 Kaw 2015 - - - 50.000
- - -

TPA Puuwatu
31 Kab/Kota - Pemeliharaan Jembatan Timbang PLP 1 Kaw 2015 - - - 50.000
- - -

TPA Puuwatu
32 Kab/Kota - Pembuatan Komposter PLP 1 Kaw 2015 - - - 60.000
- - -
Pelatihan Pengelola Kebersihan
Kab/Kota Lingkungan Kota Kendari PLP 1 Kaw 2015 - - - 300.000
33 - - -

Pelatihan Daur Ulang Sampah


Kab/Kota Kota Kendari PLP 1 Kaw 2015 - - - 400.000
34 - - -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VII - 5


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Workhop Bank Sampah
Kab/Kota Kota Kendari PLP 1 Kaw 2015 - - - 600.000
35 - - -
Bimbingan Teknis Pembuatan
Kab/Kota Kompos Kota Kendari PLP 1 Kaw 2015 - - - 200.000
36 - - -

7.3. Ususlan Program di Entitas Kawasan


Penyediaan PSD Kawasan
Kws. Kumuh Lalolara
Pemukiman Kumuh Lalolara Kambu 2015
Kawasan Kambu BANGKIM 1 Kawasan 1.800.000 - - - - - - -
Kota Kendari (Lanjt.)
37

Pengaspalan Lorong Praja Lalolara Kambu 200 Meter 2015


Kawasan BANGKIM - - - 155.595
38 - - -

Pengaspalan Lorong Mata Air I Lalolara Kambu 100 Meter 2015


Kawasan BANGKIM - - - 77.797
39 - - -

Pengaspalan Lorong Parah Lalolara Kambu 250 Meter 2015


Kawasan BANGKIM - - - 194.493
40 - - -

Pengaspalan Jalan (Jln. Perkasa) Lalolara Kambu 350 Meter 2015


Kawasan BANGKIM - - - 272.291
41 - - -

Pengaspalan Jalan Gelatik (Lanjutan) Lalolara Kambu 350 Meter 2015


Kawasan BANGKIM - - - 272.291
42 - - -

Pengaspalan Lorong Olala Lalolara Kambu 250 Meter 2015


Kawasan BANGKIM - - - 194.493
43 - - -
Pengaspalan Jl. Refalina Kel.
Lalolara Kambu 1200 M2 2015
Kawasan Lalolara BANGKIM - - - 311.190
44 - - -
Pengaspalan Jalan Belibis Kel.
Lalolara Kambu 750 M2 2015
Kawasan Lalolara BANGKIM - - - 194.493 - - -
45

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VII - 6


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Penyediaan PSD Kawasan
Kws. Kumuh Lalolara
Pemukiman Kumuh Lalolara Kambu 2015
Kawasan Kambu BANGKIM 1 Kawasan 2.500.000 - - - 250.000 - - -
Kota Kendari (Lanjt.)
46
Penyediaan PSD Kawasan
Kws. Kumuh Poasia
Pemukiman Kumuh Poasia Abeli 1 Kawasan 2015
47 Kawasan Abeli BANGKIM 2.000.000 - - - 200.000 - - -
Kota Kendari

Penyediaan PSD Kawasan


Kws. Kumuh Lapulu
Pemukiman Kumuh Lapulu Abeli Kota 1 Kawasan 2015
48 Kawasan Abeli Kota Kendari BANGKIM 2.000.000 - - - 200.000
Kendari (Lanjt.)
- - -
Penyediaan PSD Kawasan
Kws. Kumuh
Pemukiman Kumuh Lalowara Kambu 1 Kawasan 2016
49 Kawasan Lalowara Kambu BANGKIM 1.500.000 - - - 150.000
Kota Kendari (Lanjt.)
- - -
Penyediaan PSD Kawasan
Kws. Kumuh Poasia
Pemukiman Kumuh Poasia Abeli 1 Kawasan 2016
50 Kawasan Abeli BANGKIM 1.500.000 - - - 150.000
Kota Kendari
- - -
Penyediaan PSD Kawasan
Kws. Kumuh Lapulu
Pemukiman Kumuh Lapulu Abeli Kota 1 Kawasan 2017
51 Kawasan Abeli Kota Kendari BANGKIM 1.500.000 - - - 150.000
Kendari (Lanjt.)
- - -
Penyediaan PSD Kawasan
Kws. Kumuh
Pemukiman Kumuh Lalowara Kambu 1 Kawasan 2017
52 Kawasan Lalowara Kambu BANGKIM 1.500.000 - - - 150.000
Kota Kendari (Lanjt.)
- - -
Penyediaan PSD Kawasan
Kws. Kumuh Poasia
Pemukiman Kumuh Poasia Abeli 1 Kawasan 2018
53 Kawasan Abeli BANGKIM 1.500.000 - - - 150.000
Kota Kendari
- - -

Penyediaan PSD Kawasan Kws. Kumuh Lapulu


1 Kawasan 2019
54 Kawasan Abeli Kota Kendari BANGKIM 1.500.000 - - - 150.000
Pemukiman Kumuh Lapulu Abeli Kota
- - -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VII - 7


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Kendari (Lanjt.)

Pembangunan PSD Penataan dan


Kws. Kendari Beach-
Revitalisasi Kawasan Kendari Beach 2016
55 Kawasan Pantai Mayaria PBL 1 Kawasan 5.000.000 - - - 500.000
- Pantai Mayaria (Lanjt.)
- - -
Pembangunan PSD Penataan dan
Kws. Kali Kadia -
Revitalisasi Kawasan Kali Kadia -
Sungai Wanggu - Ex 2016
56 Kawasan Sungai Wanggu - Ex MTQ - Ktr PBL 1 Kawasan 5.000.000 - - - 500.000
MTQ - Ktr Walikota
Walikota (Lanjt.)
- - -
Pembangunan PSD Penataan dan
Kws. Kendari Beach -
Revitalisasi Kawasan Kendari Beach 2016
57 Kawasan RSU Abunawas PBL 1 Kawasan 4.000.000 - - - 400.000
- RSU Abunawas (Lanjt.)
- - -
Pembangunan PSD Penataan dan
Kws. UNSULTRA -
Revitalisasi Kawasan UNSULTRA - 2016
58 Kawasan STAIN - Benu-benua PBL 1 Kawasan 3.500.000 - - - 350.000
STAIN - Benu-benua (Lanjt.)
- - -
Pembangunan PSD Penataan dan
Kws. UNHALU
Revitalisasi Kawasan UNHALU
Kemaraya - Kompleks 2016
59 Kawasan Kemaraya - Kompleks KONI - PBL 1 Kawasan 4.000.000 - - - 400.000
KONI - Gerbang Kota
Gerbang Kota (Lanjt.)
- - -
Pembangunan PSD Penataan dan
Kws. Lapulu -
Revitalisasi Kawasan Lapulu - 2016
60 Kawasan Bungkutoko - Nambo PBL 1 Kawasan 3.500.000 - - - 350.000
Bungkutoko - Nambo (Lanjt.)
- - -
Pembangunan PSD Penataan dan
Kws. Kendari Beach-
Revitalisasi Kawasan Kendari Beach 2017
61 Kawasan Pantai Mayaria PBL 1 Kawasan 5.000.000 - - - 500.000
- Pantai Mayaria (Lanjt.)
- - -
Pembangunan PSD Penataan dan Kws. Kali Kadia - 2017
62 Kawasan PBL 1 Kawasan 5.000.000 - - - 500.000
Revitalisasi Kawasan Kali Kadia - Sungai Wanggu - Ex
- - -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VII - 8


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Sungai Wanggu - Ex MTQ - Ktr MTQ - Ktr Walikota
Walikota (Lanjt.)

Pembangunan PSD Penataan dan


Kws. Kendari Beach -
Revitalisasi Kawasan Kendari Beach 2017
63 Kawasan RSU Abunawas PBL 1 Kawasan 4.000.000 - - - 400.000
- RSU Abunawas (Lanjt.)
- - -
Pembangunan PSD Penataan dan
Kws. UNSULTRA -
Revitalisasi Kawasan UNSULTRA - 2017
64 Kawasan STAIN - Benu-benua PBL 1 Kawasan 3.500.000 - - - 350.000
STAIN - Benu-benua (Lanjt.)
- - -
Pembangunan PSD Penataan dan
Kws. UNHALU
Revitalisasi Kawasan UNHALU
Kemaraya - Kompleks 2018
65 Kawasan Kemaraya - Kompleks KONI - PBL 1 Kawasan 4.000.000 - - - 400.000
KONI - Gerbang Kota
Gerbang Kota (Lanjt.)
- - -
Pembangunan PSD Penataan dan
Kws. Lapulu -
Revitalisasi Kawasan Lapulu - 2018
66 Kawasan Bungkutoko - Nambo PBL 1 Kawasan 3.500.000 - - - 350.000
Bungkutoko - Nambo (Lanjt.)
- - -
Pembangunan PSD Penataan dan
Kws. Kendari Beach-
Revitalisasi Kawasan Kendari Beach 2018
67 Kawasan Pantai Mayaria PBL 1 Kawasan 5.000.000 - - - 500.000
- Pantai Mayaria (Lanjt.)
- - -
Pembangunan PSD Penataan dan
Kws. Kali Kadia -
Revitalisasi Kawasan Kali Kadia -
Sungai Wanggu - Ex 2018
68 Kawasan Sungai Wanggu - Ex MTQ - Ktr PBL 1 Kawasan 4.000.000 - - - 400.000
MTQ - Ktr Walikota
Walikota (Lanjt.)
- - -
Pembangunan PSD Penataan dan
Kws. Kendari Beach -
Revitalisasi Kawasan Kendari Beach 2018
69 Kawasan RSU Abunawas PBL 1 Kawasan 4.000.000 - - - 400.000
- RSU Abunawas (Lanjt.)
- - -
2019
70 Kawasan Pembangunan PSD Penataan dan Kws. UNSULTRA - PBL 1 Kawasan - - -
- - -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VII - 9


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Revitalisasi Kawasan UNSULTRA - STAIN - Benu-benua 3.000.000 300.000
STAIN - Benu-benua (Lanjt.)

Pembangunan PSD Penataan dan


Kws. UNHALU
Revitalisasi Kawasan UNHALU
Kemaraya - Kompleks 2019
71 Kawasan Kemaraya - Kompleks KONI - PBL 1 Kawasan 3.000.000 - - - 300.000
KONI - Gerbang Kota
Gerbang Kota (Lanjt.)
- - -
Pembangunan PSD Penataan dan
Kws. Lapulu -
Revitalisasi Kawasan Lapulu - 2019
72 Kawasan Bungkutoko - Nambo PBL 1 Kawasan 3.000.000 - - - 300.000
Bungkutoko - Nambo (Lanjt.)
- - -
Penataan Bangunan Kawasan Hijau
Kota Kendari 2015
73 Kawasan Kota PBL 1 Kawasan 6.000.000 - - - 600.000
- - -
Sarana dan Prasarana RTH Kawasan Kawasan RSU
2016
74 Kawasan RSU Abunawas Abunawas PBL 1 Kawasan 1.000.000 - - - 100.000
- - -
Sarana dan Prasarana RTH Kawasan Kawasan Kampus
2017
75 Kawasan Kampus Unsultra Unsultra PBL 1 Kawasan 1.000.000 - - - 100.000
- - -

SPAM MBR Kws. Lapulu Abeli Kws. Lapulu Abeli


76 Kawasan PKPAM 1 Kawasan 2015 750.000 - - - 75.000
- - -

SPAM MBR Kws. Poasia Kws. Poasia


77 Kawasan PKPAM 1 Kawasan 2016 3.000.000 - - - 300.000
- - -
Pembangunan Infrastruktur MCK
Labibia/Mandonga 280.000 28.000
78 Kawasan Komunal ++ (DAK)/Pendamping DAK PLP 1 KAW. 2015 - - - - -
-
Pembangunan Infrastruktur MCK
Lapulu/Abeli 280.000 28.000
79 Kawasan Komunal ++ (DAK)/Pendamping DAK PLP 1 KAW. 2015 - - - - -
-

Pembangunan Infrastruktur MCK Bungkutoko/Abeli 2015 560.000 56.000


80 Kawasan PLP 1 KAW. - - - - -
-

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VII - 10


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Komunal ++ (DAK)/Pendamping DAK

Pembangunan Sistem Jaringan Air


Limbah Komunal (DAK)/Pendamping Mataiwoi/Wua-wua 320.000 32.000
81 Kawasan PLP 1 KAW. - - - - -
DAK 2015
-
Pembangunan Sistem Jaringan Air
Limbah Komunal (DAK)/Pendamping Kadia/Kadia 320.000 32.000
82 Kawasan PLP 1 KAW. - - - - -
DAK 2015
-
Pembangunan Infrastruktur Tangki
Septik Komunal (DAK)/Pendamping Watubangga/Baruga 250.000 25.000
83 Kawasan PLP 1 KAW. - - - - -
DAK 2015
-
Pembangunan Infrastruktur Tangki
Septik Komunal (DAK)/Pendamping Puunggolaka/puuwatu 250.000 25.000
84 Kawasan PLP 1 KAW. - - - - - -
DAK 2015

Pembangunan Infrastruktur Tangki


Septik Komunal (DAK)/Pendamping Puuwatu/Puuwatu 250.000 25.000
85 Kawasan PLP 1 KAW. - - - - -
DAK 2015

Peningkatan IPLT Kendari 2015 200.000


86 Kawasan PLP 1 KAW. 2.000.000 - - - - - -

Peningkatan IPLT (Lanjutan) Kendari 2016 200.000


Kawasan PLP 1 KAW. 1.000.000 - - - - - -

Pembangunan PS Air Limbah IPAL


Poasia 2016
87 Kawasan Kawasan Poasia PLP 1 KAW. 600.000 - - - 60.000 - - -

7.3. Ususlan Program di Entitas Lingkungan


Peningkatan Infrastruktur Tempat
Pengolahan Sampah Terpadu Padaleu 2016
88 Lingk/Kom PLP 1 Kws 1.000.000 - - - 100.000
Dengan Sistem 3R
- - -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VII - 11


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 
Peningkatan Infrastruktur Tempat
Pengolahan Sampah Terpadu Mataiwoi 2017
89 Lingk/Kom PLP 1 Kws 1.000.000 - - - 100.000
Dengan Sistem 3R
- - -
Peningkatan Infrastruktur Tempat
Pengolahan Sampah Terpadu Watulondo 2018
90 Lingk/Kom PLP 1 Kws 1.000.000 - - - 100.000
Dengan Sistem 3R
- - -
Pembangunan SANIMAS Kec. Abeli
91 Lingk/Kom Abeli PLP 1 Kaw 2016 400.000 40.000

Sumber : Satgas RPI2‐JM Kota Kendari 2015

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VII - 12


 
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

8 ASPEK LINGKUNGAN
DAN SOSIAL
8.1 Aspek Perlindungan Lingkungan
8.1.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Berdasarkan usulan rencana/program dalam RPI2-JM yang telah disusun oleh


pemerintah Kota Kendari maka dilakukan penapisan untuk masing-masing
sektor dengan mempertimbangkan isu pokok:
1) Perubahan iklim,
2) kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati,
3) peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor,
kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan,
4) penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam,
5) peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan,
6) peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan
penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau,
7) peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu
tersebut menjadi kriteria apakah rencana/program yang disusun
teridentifikasi menimbulkan resiko atau dampak terhadap isu-isu tersebut.
Tabel- 8.1:
Kriteria Penapisan Usulan Program /Kegiatan Bidang Cipta Karya

Penilaian
Kesimpulan
No Kriteria
Uraian Pertimbangan *) (signifikan/Tidak
Siginifikan)
1. Perubahan Iklim - Tidak terdapat jenis
kegiatan Yang dapat
mempengaruhi perubahan
iklim secara signifikan
2. Kerusakan, kemerosotan, Pembangunan dan Pengaruh yang ditimbulkan
dan/kepunahan keanekaragaman peningkatan Drainase Pri-mer Tidak signifikan.
hayati di kawasan perkotaan akan
menyebabkan terjadinya
penebangan pohon
penghijauan di beberapa
bagian Damija.
3. Peningkatan intensitas dan - Tidak terdapat jenis
cakupan wilayah bencana banjir, kegiatan Yang dapat
longsor, kekeringan, dan/atau mempengaruhi Peningkatan
kebakaran hutan dan lahan. intensitas dan cakupan
wilayah bencana banjir,
longsor, kekeringan,
dan/atau kebakaran hutan
dan lahan.
4. Penurunan mutu dan kelimpahan - Tidak terdapat jenis
sumber daya alam kegiatan yang dapat
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 1
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
Penilaian
Kesimpulan
No Kriteria
Uraian Pertimbangan *) (signifikan/Tidak
Siginifikan)
menyebabkan Penurunan
mutu dan kelimpahan
sumber daya alam.
5. Peningkatan alih fungsi kawasan Pembangunan dan Pening- Pengaruh yang ditimbulkan
hutan dan/atau lahan. katan Tempat Pemrosesan bersifat sementara dan
Akhir Sampah dan Tidak signifikan.
Infrastruktur Di TPA Puwatu
akan merubah 1/3 bagian
kawasan alami yang
dimanfaatkan sebagai sabuk
hijau dan perlindungan flora
fauna di kawasan TPA.
Catatan: Luas areal kawasan
TPA Puwatu (Eksisting) 12,4
ha.
6. Peningkatan jumlah penduduk - Tidak terdapat jenis
miskin atau terancamnya kegiatan yang dapat
keberlanjutan penghidupan menyebabkan Peningkatan
sekelompok masyarakat jumlah penduduk miskin
atau terancamnya
keberlanjutan penghidupan
sekelompok masyarakat.
7. Peningkatan resiko terhadap - Tidak terdapat jenis
kesehatan dan keselamatan kegiatan yang dapat
manusia menyebabkan Peningkatan
risiko terhadap kesehatan
dan keselamatan manusia.
*) didukung data dan informasi yang menjelaskan apakah kebijakan, rencana
dan/atau program yang ditapis menimbulkan risiko/dampak terhadap lingkungan
hidup

Tahap selanjutnya setelah penapisan terdapat dua kegiatan. Jika melalui proses
penapisan di atas tidak teridentifikasi bahwa rencana/program dalam RPI2-JM tidak
berpengaruh terhadap kriteria penapisan di atas maka berdasarkan Permen
Lingkungan Hidup No.9/2011 tentang Pedoman Umum KLHS, Tim Satgas RPI2-JM
Kabupaten/Kota dapat menyertakan Surat Pernyataan bahwa KLHS tidak perlu
dilaksanakan, dengan ditandatangani oleh Ketua Satgas RPI2-JM dengan
persetujuan BPLHD, dan dijadikan lampiran dalam dokumen RPI2-JM.

8.1.2 AMDAL, UKL-UPL DAN SPPLH


Penjabaran regulasi dan peraturan pemerintah secara detail tentang segala
bentuk rencana kegiatan pembangunan yang diprediksi akan memberikan
dampak penting dan besar terhadap lingkungan, mengikuti Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan dan selanjutnya diikuti oleh Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Mengacu pada kriteria rencana program dan kegiatan yang tertuang dalam
RPI2-JM Kota Kendari maka secara mendasar kajian lingkungan yang

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 2


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

dibutuhkan berupa penyusunan dokumen dan kajian Upaya Pengelolaan


Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) serta Surat
pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka pengelompokan atau kategori
program bidang Cipta Karya di Kota Kendari yang memerlukan dokumen kajian
dan perlindungan lingkungan adalah seperti pada Tabel- 8.2.

Tabel- 8.2:
Kebutuhan Analisis Perlindungan Sosial pada Program Bidang Cipta Karya
di Kota Kendari

Perlindungan Lingkungan
No. Komponen/Kegiatan Lokasi
Amdal UKL/UPL SPPLH
I Pengembangan Permukiman
1. Penyediaan  PSD  Kawasan  Pemukiman  Kws. 
Kumuh  Lalowara  Kambu  Kota  Kendari  Kumuh  √
- -
(Lanjt.)  Lalowara 
Kambu  
2. Lalolara  √
Pengaspalan : Lorong Praja   - -
Kambu 
3. Lalolara  √
Pengaspalan Lorong Mata Air I  - -
Kambu 
4. Lalolara  √
Pengaspalan Lorong Patah  - -
Kambu 
5. Lalolara  √
Pengaspalan Jalan (Jln. Perkasa)  - -
Kambu 
6. Lalolara  √
Pengaspalan Jalan Gelatik (Lanjutan)  - -
Kambu 
7. Lalolara  √
Pengaspalan Lr. Olala  - -
Kambu 
8. Lalolara  √
Pengaspalan Jl. Refalina Kel. Lalolara  - -
Kambu 
9. Lalolara  √
Pengaspalan Jl. Belibis Kel. Lalolara  - -
Kambu 
10. Penyediaan  PSD  Kawasan  Pemukiman  Kws. 
Kumuh  Lalowara  Kambu  Kota  Kendari  Kumuh  √
- -
(Lanjt.)  Lalowara 
Kambu  
Kws. 
Penyediaan  PSD  Kawasan  Pemukiman  √
11. Kumuh  - -
Kumuh Poasia Abeli Kota Kendari 
Poasia Abeli 
Penyediaan PSD Kawasan Pemukiman  Kws. 
12. Kumuh Lapulu Abeli Kota Kendari (Lanjt.)  Kumuh 

Lapulu  - -
Abeli Kota 
Kendari 
13. Penyediaan PSD Kawasan Pemukiman  Kws. 
Kumuh Lalowara Kambu Kota Kendari  Kumuh  √
- -
(Lanjt.)  Lalowara 
Kambu  
14. Kws. 
Penyediaan  PSD  Kawasan  Pemukiman  √
Kumuh  - -
Kumuh Poasia Abeli Kota Kendari 
Poasia Abeli 
Kws. 
Penyediaan  PSD  Kawasan  Pemukiman  √
15. Kumuh  - -
Kumuh Lapulu Abeli Kota Kendari (Lanjt.) 
Lapulu 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 3


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
Abeli Kota 
Kendari 
Kws. 
Penyediaan  PSD  Kawasan  Pemukiman 
Kumuh  √
16. Kumuh  Lalowara  Kambu  Kota  Kendari  - -
Lalowara 
(Lanjt.) 
Kambu  
Kws. 
Penyediaan  PSD  Kawasan  Pemukiman  √
17. Kumuh  - -
Kumuh Poasia Abeli Kota Kendari 
Poasia Abeli 
Kws. 
Kumuh 
Penyediaan  PSD  Kawasan  Pemukiman  √
18. Lapulu  - -
Kumuh Lapulu Abeli Kota Kendari (Lanjt.) 
Abeli Kota 
Kendari 

II Penataan Bangunan dan


Lingkungan
4. Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Kws. Kendari

Kawasan Kendari Beach - Pantai Mayaria Beach-Pantai - -
(Lanjt.) Mayaria
5. Kws. Kali
Kadia -
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi
Sungai √
Kawasan Kali Kadia - Sungai Wanggu - Ex MTQ
Wanggu - Ex - -
- Ktr Walikota (Lanjt.)
MTQ - Ktr
Walikota
6. Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Kws. Kendari

Kawasan Kendari Beach - RSU Abunawas Beach - RSU - -
(Lanjt.) Abunawas
7. Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi
Kws.
UNSULTRA - √
Kawasan UNSULTRA - STAIN - Benu-benua
STAIN -
- -
(Lanjt.)
Benu-benua
8. Kws.
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi UNHALU
Kawasan UNHALU Kemaraya - Kompleks KONI Kemaraya - √ √
- Gerbang Kota (Lanjt.) Kompleks -
KONI -
Gerbang Kota
9. Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Kws. Lapulu
√ √
Kawasan Lapulu - Bungkutoko - Nambo - Bungkutoko -
(Lanjt.) - Nambo
10. Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Kws. Kendari
√ √
Kawasan Kendari Beach - Pantai Mayaria Beach-Pantai -
(Lanjt.) Mayaria
Kws. Kali
Kadia -
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi
Sungai √ √
11. Kawasan Kali Kadia - Sungai Wanggu - Ex MTQ
Wanggu - Ex
-
- Ktr Walikota (Lanjt.)
MTQ - Ktr
Walikota
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Kws. Kendari
√ √
12. Kawasan Kendari Beach - RSU Abunawas Beach - RSU -
(Lanjt.) Abunawas
Kws.
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi
UNSULTRA - √
13. Kawasan UNSULTRA - STAIN - Benu-benua
STAIN - - -
(Lanjt.)
Benu-benua
Kws.
UNHALU
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi
Kemaraya - √
14. Kawasan UNHALU Kemaraya - Kompleks KONI
Kompleks
- -
- Gerbang Kota (Lanjt.)
KONI -
Gerbang Kota
15. Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Kws. Lapulu

Kawasan Lapulu - Bungkutoko - Nambo - Bungkutoko - -
(Lanjt.) - Nambo
16. Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Kws. Kendari

Kawasan Kendari Beach - Pantai Mayaria Beach-Pantai - -
(Lanjt.) Mayaria
Kws. Kali
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Kadia -

17. Kawasan Kali Kadia - Sungai Wanggu - Ex MTQ Sungai - -
- Ktr Walikota (Lanjt.) Wanggu - Ex
MTQ - Ktr
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 4
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
Walikota
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Kws. Kendari

18. Kawasan Kendari Beach - RSU Abunawas Beach - RSU - -
(Lanjt.) Abunawas
Kws.
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi
UNSULTRA - √
19. Kawasan UNSULTRA - STAIN - Benu-benua
STAIN -
- -
(Lanjt.)
Benu-benua
Kws.
UNHALU
Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi
Kemaraya - √
20. Kawasan UNHALU Kemaraya - Kompleks KONI
Kompleks - -
- Gerbang Kota (Lanjt.)
KONI -
Gerbang Kota
21. Pembangunan PSD Penataan dan Revitalisasi Kws. Lapulu

Kawasan Lapulu - Bungkutoko - Nambo - Bungkutoko - -
(Lanjt.) - Nambo
22. √
Penataan Bangunan Kawasan Hijau Kota Kota Kendari - -
23. Rencana Tindak Penataan Ruang Terbuka Kaw. Kali √
Hijau (RTH). Lanj. kadia
- -
24. Rencana Tindak Penataan (Ruang Terbuka Kaw. RSU √
Hijau) RTH Lanj. Abunawas
- -
Kaw.
Rencana Tindak Penataan (Ruang Terbuka √
25. Hijau) RTH Lanj.
Kampus - -
UNSULTRA

26. BLM Reguler Kota Kendari - -

III Penyehatan Lingkungan


Permukiman
Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer √
1. Kawasan Kec. Poasia
Kec. Poasia - -
Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer √
2. Kawasan Kec. Poasia
Kec. Poasia - -
Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer √
3. Kawasan Kec. Kadia
Kec. Kadia - -
Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer √
4. Kawasan Kec. Poasia
Kec. Poasia - -
Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer √
5. Kawasan Kec. Kadia
Kec. Kadia - -
Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer Jalan √
6. Kawasan Kec. Baruga Katamso - -
Kali Anawai
Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer √
7. Kawasan Kec. Wua-wua
– Depo - -
SRILL
Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer Jl. AH. √
8. Kawasan Kec. Kambu Nasution - -
Jl.
Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer Mokodompit √
9. Kawasan Kec.Kambu – Kali - -
Hidayatullah
Kali Samping
Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer √
10. Kawasan Kec.Kambu
Bengkel - -
Ocean
Kali Asrama
Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer √
11. Kawasan Kec.Wua – wua
Haji – Sungai - -
Wanggu
Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer √
12. Kawasan Watulondo
Kali Labibia - -
Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer Jalan Sao – √
13. Kawasan Kec.Kadia sao - -
14. Kali BTN
Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer √
Kawasan Kec. Kambu
Kendari - -
Permai
15. Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer Kali Samping √
Kawasan Kec.Kambu Ktr BPN - -
16. Pembangunan Infrastruktur Drainase Primer Kawasan √
Kawasan Kec.Wua – wua Jalan - -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 5


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
Sorumba
Kota √
17. Pembangunan PS Air Limbah IPAL Kawasan
Kendari
- -
Puulonggida

18. Peningkatan IPLT Kel. - -
Watulondo
Puulonggida

19. Peningkatan IPLT (Lanjutan) Kel. - -
Watulondo
Pembangunan PS Air Limbah IPAL Kawasan Kawasan √
20. Poasia Kec. Poasia
- -
21. Kawasan √
Pembangunan Sanimas Kawasan Abeli
Kec. Abeli - -
22. Pembangunan Infrastruktur MCK Komunal ++ Labibia/Ma √
- -
(DAK)/Pendamping DAK ndonga
23. Pembangunan Infrastruktur MCK Komunal ++ Lapulu/Abel √ √
-
(DAK)/Pendamping DAK i
24. Pembangunan Infrastruktur MCK Komunal ++ Bungkutoko √
- -
(DAK)/Pendamping DAK /Abeli
25. Pembangunan Sistem Jaringan Air Limbah Mataiwoi/W √
- -
Komunal (DAK)/Pendamping DAK ua-wua
26. Pembangunan Sistem Jaringan Air Limbah √
Kadia/Kadia - -
Komunal (DAK)/Pendamping DAK
27. Pembangunan Infrastruktur Tangki Septik Watubangg √
- -
Komunal (DAK)/Pendamping DAK a/Baruga
28. Pembangunan Infrastruktur Tangki Septik Puunggolak √
- -
Komunal (DAK)/Pendamping DAK a/puuwatu
Kawasan
√ √
29. - Pengecatan Bangunan TPA TPA -
Puuwatu
Kawasan

30. - Pembersihan Kolam Lindi TPA - -
Puuwatu
Kawasan

31. - Sewa sarana mobilitas darat TPA - -
Puuwatu
Kawasan

32. - Pemasangan Pavin blok TPA TPA - -
Puuwatu
Kawasan

33. - Pembuatan Talud TPA TPA - -
Puuwatu
Kawasan

34. - Pengadaan Tanah urug TPA - -
Puuwatu
Kawasan

35. Area Landfill TPA TPA - -
Puuwatu
Kawasan

36. - Pembuatan Instalasi gas Metan TPA - -
Puuwatu
Kawasan

37. - Pemeliharaan Instalasi TPA - -
Puuwatu
Kawasan

38. Gas Metan TPA Puuwatu TPA - -
Puuwatu
Kawasan

39. - Pengadaan Dinamo dan Rekayasa TPA - -
Puuwatu
Kawasan

40. Mesin Penggerak Dinamo TPA - -
Puuwatu
Kawasan

41. - Pemeliharaan Jembatan Timbang TPA - -
Puuwatu
Kawasan

42. Pembuatan Komposter TPA - -
Puuwatu

43. Peningkatan TPST dengan Sistem 3R Padaleu - -

44. Peningkatan TPST dengan Sistem 3R Mataiwoi - -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 6


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020


45. Peningkatan TPST dengan Sistem 3R Watulondo - -
Kota √
46. Pelatihan Pengelola Kebersihan Lingkungan Kendari - -
Kota √
47. Pelatihan Daur Ulang Sampah Kendari - -
Kota √
48. Workhop Bank Sampah Kendari
- -
Kota √
49. Bimbingan Teknis Pembuatan Kompos Kendari
- -
IV Air Minum

1. Banpro SPAM Punggolaka Punggolaka - -
Peangadaan & Pemasangan Pompa + √
2. Punggolaka - -
Panel Kav. 200 Ltr/Dtk
Pengadaan & Pemasangan Tudung √
3. Punggolaka - -
Pulsator
Pengad. & Pemasangan Pompa Tawas √
4. Punggolaka - -
Kav. 1000 Ltr/Jam

5. Pengadaan Spectro Foto Meter Punggolaka - -
Kws.

7. SPAM MBR Kws. Lapulu Abeli Lapulu - -
Abeli
Kws. √
8. SPAM MBR Kws. Poasia - -
Poasia
Pembangunan Saluran Primer Sumber Intake √
9. - -
Mata Air Pulonggida
Pembangunan Intake Polonggida Kav. Intake √
10. - -
250 l/dtk Pulonggida
Pengadaan Pompa Centrivugal Vertical + Intake √
11. - -
Panel Intake Pulonggida Pulonggida
Pengad. Pompa Centrivugal Horisontal + Intake √
12.
Pulonggida
- -
Panel Intake Pulonggida
Peng./Pemas. Pipa Transmisi dia 600mm Intake √
13.
Pulonggida-WTP Pulonggida
- -
Pembangunan Reservoir Air Baku Intake √
14. Puloggida Pulonggida
- -
Intake √
15. Pengadaan Generator Set - -
Pulonggida

8.2 Aspek Sosial


8.2.1 Aspek Sosial Pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
a. Kemiskinan

Aspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan


mampu melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang
perlu ditindak- lanjuti adalah isu kemiskinan. Kajian aspek sosial lebih
menekankan pada manusianya sehingga yang disasar adalah kajian mengenai
penduduk miskin, mencakup data eksisting, persebaran, karakteristik,
sehingga kebutuhan penanganannya, seperti tertuang pada table 8.3 berikut

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 7


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel- 8.3:
Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin Kota Kendari

No Lokasi Jumlah Penduduk Kondisi Umum Permasalahan Bentuk Penanganan yang Kebutuhan Penanganan
Miskin Sudah Dilakukan
1. Kawasan Kumuh Jml Penddk miskin  Kondisi Sosial dan Permukiman kumuh di Kecamatan 1. Program Peningkatan Kel Puday :
Nelayan tahun 2011 di kawasan ekonomi : Abeli merupakan permukiman Kualitas Perumahan kaw.  Pembuatan Pos wisata
Kel. Puday, kel. prioritas kec. Abeli Secara umum pada kawasan kumuh nelayan. Adapun Petoaha dan nambo, nelayan
Lapulu, kel. yaitu 960 KK Miskin, prioritas digolongkan dalam permasalahan kawasan kumuh di Tahun 2008.  Pembuatan pos wisata
Poasia, Kel. yang terdiri dari : ekonomi menengah ke Kecamatan ini, yaitu perkampungan Bentuk Penanganan : nelayan
Petoaha, Kel.  Kel Puday : 122 kk bawah, Mata pencaharian nelayan di sepanjang bibir pantai - Rehabilitasi rumah tidak  Peningkatan PSD &
Nambo  Kel Lapulu : 330 kk mayoritas warga sebagai yang membangun ke laut layak huni penataan ulang kumuh di
Kecamatan :  Kel Poasia : 180 kk nelayan, sebagian lagi melanggar garis sempadan pantai - Pembangunan prasarana Pudai dengan konsep
Abeli  Kel Petoaha : 290 kk bekerja di sektor industri serta merusak ekologi pantai Teluk jalan lingkungan land sharing dan land
 Kel Nambo : 160 kk perikanan, pertanian, Kendari, perkampungannya relatif consolidation
konstruksi, perdagangan dan dekat dari pusat pelabuhan 2. Penyediaan infrastruktur  Penataan ruang terbuka
dll. (Bungkutoko), pelabuhan permukiman kumuh hijau (mangrove)
 Kond. Lingkungan : perikanan, zona rencana kawasan kawasan Lapulu, Tahun  Reklamasi/ditutup
Drainase banyak yang industri Abeli dan Zona Komersial. 2012. menggunakan paving
tersumbat karena sampah Dengan ditetapkannya Kota Kendari Bentuk Penanganan : blok
dan juga rusak; menjadi Pusat Kegiatan Peningkatan jalan  Perbaikan kanal/selokan
Kondisi jalan sebagian besar Nasional(PKN) sebagai pelabuhan lingkungan besar
cukup baik, namun masih nasional yang mempunyai fungsi  Pembuatan RTH
ada yang belum di aspal; simpul utama kegiatan ekspor- 3. Pembangunan MCK lingkungan
Sebagian besar warga tidak impor, akan memberi implikasi Komunal di kelurahan
memiliki tempat terhadap perkembangan Petoaha tahun 2012 (Dana Kel Lapulu :
pembuangan sampah pribadi Pemanfaatan Ruang (tata ruang) DAK)  Pembuatan dermaga
sehingga membuang dan permukiman penduduk. Kondisi tambat perahu sebagai
sampah pada bak sampah perkembangan yang linear 4. Program PNPM Mandiri pembatas perkembangan
komunal tetapi apabila bak menyebabkan Infrastruktur Tahun 2008 di kawasan permukiman
sampah komunal agak jauh prioritas.  Penataan ulang kawasan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 8


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
lokasinya, masyarakat permukiman sulit diwadahi. Bentuk Penanganan : kumuh dengan land
biasanya langsung - Pemb. Drainase sharing dan land
membuang sampah pada - Pemb. Jalan setapak consolidation
- Pemb. Bak sampah
lahan – lahan kosong.  Peningkatan PSD dan
- Pemb. MCK
Sebagian besar warga - Pemb. Talud, SPAL & penetapan zona komersil
memanfaatkan sumur bor Rabat  Pengembangan dermaga
dan sumur gali sebagai - Pemb. Deuker plat wisata nelayan Lapulu
sumber air bersih. Kualitas - Dana bergulir  Pembuatan pos wisata
air bersih tidak baik yang - Kursus komputer nelayan
ditandai dengan air yang - Pelatihan menjahit  Pembuatan RTH
terasa payau. lingkungan
5. Program PNPM Mandiri
Sebagian besar lingkungan
Tahun 2009 di kawasan
permukiman nelayan Kel Poasia :
prioritas.
utamanya yang terletak di  Pembuatan talud
Bentuk Penanganan :
pinggir laut belum memiliki - Pemb. Deuker plat sekaligus dapat berfungsi
jaringan drainase. - Bak sampah sebagai dermaga tambat
 Kondisi hunian secara - Drainase perahu
umum : - Penimbunan jalan  Penataan ulang
Jumlah rumah kumuh di - Pemb. MCK bangunan, drainase, dan
kawasan prioritas 556 unit - Pemb. Sumur bor
jalan
- Pelatihan mengemudi
 Status kepemilikan  Pengangkatan level jalan
- Dana bergulir
hunian secara umum : yang tergenang pada
Sebagian besar status 6. Program PNPM Mandiri waktu air pasang tinggi.
kepemilikan rumah Tahun 2010 di kawasan  Pembuatan RTH
merupakan milik sendiri. prioritas. lingkungan
Bentuk Penanganan :
- Pemb. Talud Kel Petoaha :
- Drainase  Penyediaan prasarana
- Penimbunan jalan dasar berupa, drainase,
- Pemb. MCK
air limbah dan
- Pemb. Sumur bor
- Pelatihan mengemudi persampahan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 9


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
- Dana bergulir  Peningkatan kualitas
PSD berupa jaringan
jalan dan air bersih
 Peremajaan kawasan
berupa Resettlement di
daerah genangan air
 Peremajaan kawasan
berupa Land Sharing, &
Land consolidation
 Refungsionalisasi
Lingkungan
 Peningkatan vitalitas
ekonomi kawasan
 Capacity building

Kel Nambo :
 Penyediaan prasarana
dasar berupa, drainase,
air limbah dan
persampahan.
 Peningkatan kualitas
PSD berupa jaringan
jalan dan air bersih
 Refungsionalisasi
Lingkungan
 Peningkatan vitalitas
ekonomi kawasan
 Capacity building

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 10


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
2. Kawasan Kumuh Jml Penddk miskin  Kondisi Sosial dan Permukiman kumuh di DAS Wanggu 1. Peningkatan Lokasi Kel Kadia :
DAS Wanggu tahun 2011 di kawasan ekonomi : merupakan squatter settlements. Kawasan Kumuh, Tahun Untuk mengatasi
Kel. Kadia, kel. prioritas kec. Kadia Secara umum pada kawasan Adapun permasalahan kawasan 2010 di kawasan kumuh permasalahan kekumuhan,
kumuh di kawasan ini, perlu dilakukan penegakkan
Kambu, Kel. yaitu 2.375 KK Miskin, prioritas digolongkan dalam Kambu Wanggu.
yaituPerkembangan permukiman aturan mengenai kawasan
Wua-wua, dan Yang terdiri – dari kec. ekonomi menengah ke kumuh yang berbatasan dengan Bentuk Penanganan :
konservasi dan garis
kel. Baruga Wua2 yaitu 498 kk, bawah, sebagian besar sungai melanggar garis sempadan - Pekerjaan paving Block, sempadan sungai
kec. Baruga yaitu 373 bekerja di sektor pertanian, Sungai Wanggu (zona hijau) Drainase, talud (regulasi). Permukiman di
kk, Kambu sebanyak konstruksi, perdagangan dan dimana hunian liar yang kawasan konservasi ini di
terkosentrasi di beberapa titik pada 2. Penyediaan PSD kawasan relokasi ke tempat yang
235 kk, Kadia dll.
kawasan sungai. Kondisi ini Kumuh Kambu Wanggu, telah disediakan
sebanyak 1.269 kk
mengakibatkan Sungai Wanggu tahun 2013; (melalui sebalumnnya. Rusunawa
 Kond. Lingk. Hunian :
memberikan sumbangsih yang dana APBN) merupakan salah satu
Kel. Kadia besar dalam proses pendangkalan alternatif lokasi
Perkembangan permukiman Teluk Kendari yang berujung pada pemindahan penduduk dari
3. Program PNPM Mandiri
kumuh yang berbatasan kerusakan ekosistem laut Kota kawasan konservasi.
Kendari. Tahun 2008 di kawasan
dengan sungai melanggar
prioritas. Kel Kambu :
garis sempadan Sungai
Bentuk Penanganan : Untuk mengatasi
Wanggu (zona hijau) dimana
- Perbaikan jalan
hunian liar yang permasalahan kekumuhan
lingkungan;
terkosentrasi di beberapa - Pembuatan sumur bor di kelurahan Kambu, perlu
titik pada kawasan sungai; dan sumur gali ; dilakukan penegakkan
- Pembuatan drainase; aturan mengenai kawasan
Kel. Kambu - Pembuatan TPS konservasi dan garis
permukiman linear mengikuti - Pembuatan Deuker Plat sempadan sungai
pola jalan, sehingga - Pembangunan SPAL (regulasi). Permukiman di
- Dana bergulir
infrastruktur permukiman kawasan konservasi ini di
- Pelatihan menjahit
sulit diwadahi relokasi ke tempat yang
- Kursus komputer
telah disediakan
Kel. Wua-wua : 4. Program PNPM Tahun sebalumnnya. Rusunawa
Perkembangan permukiman 2009 di kawasan merupakan salah satu
kumuh yang berbatasan prioritas. alternatif lokasi
dengan sungai melanggar Bentuk Penanganan : pemindahan penduduk dari
garis sempadan Sungai

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 11


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
Wanggu (zona hijau) dimana - Pembangunan drainase kawasan konservasi.
hunian liar yang - Rehab rumah
terkosentrasi di beberapa - Pemb. Deuker Plat Kel Wua-wua :
titik pada kawasan sungai - Pemb. Tower Untuk mengatasi
- Pemb. Sumur Bor permasalahan kekumuhan
di kelurahan Wua-wua,
Kel. Baruga : - Pemb. Talud
perlu dilakukan penegakkan
Perkembangan permukiman - Pemb. Jalan lingkungan aturan mengenai kawasan
kumuh yang berbatasan - Jalan setapak/rabat konservasi dan garis
dengan sungai melanggar - Dana bergulir sempadan sungai
garis sempadan Sungai - Pelatihan mengemudi (regulasi). Permukiman di
Wanggu (zona hijau) dimana - Pelatihan pembuatan kawasan konservasi ini di
hunian liar yang kue relokasi ke tempat yang
telah disediakan
terkosentrasi di beberapa
sebalumnnya. Rusunawa
titik pada kawasan sungai 5. Program PNPM Tahun
merupakan salah satu
2010 di kawasan prioritas alternatif lokasi
 Status kepemilikan Bentuk Penanganan : pemindahan penduduk dari
hunian secara umum : - Pembangunan drainase kawasan konservasi.
Sebagian besar status - Rehab rumah
kepemilikan rumah - Pemb. Deuker Plat Kel Baruga :
merupakan milik sendiri. - Pemb. Tower Untuk mengatasi
- Pemb. Sumur Bor permasalahan kekumuhan
di kelurahan Baruga, perlu
- Pemb. Talud
dilakukan penegakkan
- Dana bergulir aturan mengenai kawasan
- Pelatihan menjahit konservasi dan garis
- Kursus komputer sempadan sungai
(regulasi). Permukiman di
kawasan konservasi ini di
relokasi ke tempat yang
telah disediakan
sebalumnnya. Rusunawa
merupakan salah satu
alternatif lokasi
pemindahan penduduk dari

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 12


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
kawasan konservasi.

3. Kawasan Kumuh Jml Penddk miskin  Kondisi Sosial dan Permukiman kumuh di Kecamatan Kel Korumba :
Perkotaan tahun 2011 di kawasan ekonomi : Mandonga merupakan squatter 1. Program PNPM Mandiri Untuk mengatasi
Kel. Korumba prioritas kel. Korumba Sebagian besar bekerja di settlements dan kota desa Tahun 2008 di kawasan permukiman kumuh di
kec. Mandonga yaitu 697 KK Miskin sektor perdagangan, jasa, (periphery zone). Adapun prioritas. kawasan ini dilakukan
dengan tiga pendekatan
dari 2.665 kk yang ada perkantoran, dan sektor permasalahan kawasan kumuh di Bentuk Penanganan :
yaitu regulasi,
di Kelurahan Korumba, informal lainnya. Kecamatan ini, yaituKonsentrasi - Penimbunan jalan
resettlement/ relokasi,
sedangkan di Kel. Permukiman yang kurang terkendali lingkungan;
dan rusunawa. Regulasi
- Pembuatan sumur bor
Mandonga yaitu 645  Kond. Lingkungan : dan relatif padat dan aksesibilitas dilakukan dengan
dan sumur gali ;
kk dari 2.361 kk yang Fungsi lahan utama dalam sangat sempit. permukiman ini menegakkan aturan,
- Pembuatan drainase;
ada di kel. Mandonga kawasan prioritas merambah sepanjang bantaran dengan melakukan
- Pembuatan TPS
permukiman kumuh sungai/ kanal pada derah pelarangan pembangunan
- Pembuatan Deuker Plat
permukiman pada wilayah
perkotaan kelurahan perbukitan (kawasan konservasi) - Pembangunan SPAL
konservasi ( tepian sungai/
Korumba ditetapkan sebagai dimana pemanfaatan ruang tdk - Dana bergulir
kanal dan perbukitan).
fungsi komersil. Terdapat sesuai dengan peruntukkannya. - Pelatihan menjahit
Relokasi dilakukan dengan
- Kursus komputer
dibeberapa area yang Perkembangan permukiman linear memindahkan seluruh
ditetapkan peruntukannya mengikuti pola jalan, sehingga bangunan yang berada
2. Program PNPM Tahun
bukan untuk permukiman infrastruktur permukiman sulit pada kawasan konservasi.
2009 di kawasan Setelah melakukan relokasi,
pada kenyataannya wilayah diwadahi.Kondisi permukiman prioritas. kemudian masyarakat yang
tersebutlah yang kumuh tidak layak huni yang Bentuk Penanganan : tadinya tinggal di kawasan
berkembang menjadi berdekatan dengan fungsi ekonomi - Pembangunan drainase konservasi dipindahkan ke
lingkungan hunian yang (pasar kota). - Rehab rumah rusunawa yang telah
kumuh. Hal ini menjadi sulit - Pemb. Deuker Plat direncanakan.
akibat tata letak permukiman - Pemb. Tower
kumuh tersebut terintegrasi Kel Mandonga :
- Pemb. Sumur Bor
dengan dengan permukiman Ada beberapa pendekatan
- Pemb. Talud
penduduk. Akibatnya yang dapat digunakan
- Pemb. Jalan lingkungan
munculah apa yang disebut dalam mengatasi
- Jalan setapak/rabat
sebagai hunian liar(Squatter permukiman kumuh di
- Dana bergulir
Settlement). Kelurahan Mandonga yaitu
- Pelatihan komputer
regulasi, relokasi/

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 13


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
 Kondisi hunian secara - Pelatihan mengemudi resettlement, dan
umum : pembuatan rususnawa.
Kepadatan penduduk ini 3. Program PNPM Tahun Regulasi dilakukan dengan
mempengaruhi pula 2010 di kawasan prioritas menegakkan aturan,
kepadatan Bentuk Penanganan : dengan melakukan
bangunan.Kelurahan - Pembangunan drainase pelarangan pembangunan
Korumba yang merupakan - Rehab rumah permukiman pada wilayah
salah satu kelurahan yang - Pemb. Deuker Plat konservasi (perbukitan).
terletak di pusat - Pemb. Tower Relokasi dilakukan dengan
permukiman densitas - Pemb. Sumur Bor memindahkan seluruh
padat.Kondisi ini - Pemb. Talud bangunan yang berada
memperlihatkan konsentrasi - Dana bergulir pada kawasan konservasi.
permukiman yang kurang - Pelatihan menjahit Setelah melakukan
- Kursus komputer
terkendali akibat relokasi, kemudian
pertumbuhan wilayah yang masyarakat yang tadinya
terpusat di area tinggal di kawasan
perdagangan.Densitas konservasi dipindahkan ke
permukiman ini rusunawa yang telah
mempengaruhi pertumbuhan direncanakan.
pembangunan perumahan
yang merambah sampai ke
bantaran sungai/kanal.

 Status kepemilikan
hunian secara umum :
Sebagian besar status
kepemilikan rumah
merupakan milik sendiri.

b. Pengarusutamaan Gender

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 14


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Selain itu aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya terhadap gender.
Menindaklanjuti hal tersebut maka diperlukan suatu pemetaan awal untuk mengetahui bentuk responsif gender dari masing-masing kegiatan,
manfaat, hingga permasalahan yang timbul sebegai pembelajaran di masa datang seperti yang tertuang pada Tabel- 8.4
Tabel- 8.4 :
Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya bagi Pengarusutamaan Gender di Kota Kendari

Tingkat Partisipasi Kontrol Pengambilan


N Bentuk Keterlibatan/ Permasalahan yang Perlu
Program/Kegiatan Lokasi Tahun Perempuan Keputusan oleh Manfaat
o Akses Diantisipasi di Masa Datang
(Jumlah) Perempuan
1 Pemberdayaan Masyarakat
a PNPM Perkotaan PadaLeu 2008 Kursus tata rias 7 orang - 7 orang
Kursus menjahit 7 orang 7 orang -
Kursus komputer 25 orang 25 orang
Matabubu 2008 Kursus menjahit 15 orang - 15 orang -
Poasia 2008 Kursus menjahit 8 orang - 8 orang
-
Kursus Komputer 8 orang 8 orang

Pudai 2008 Kursus menjahit 15orang - 15orang -

Kursus Komputer 10 orang - 10 orang -

Bungkutoko 2008 Kursus menjahit 9 orang - 9 orang -

Kursus Komputer 6 orang - 6 orang -

Nambo 2008 Kursus menjahit 18 orang - 18 orang -


Petoaha 2008 Kursus menjahit 12 orang - 12 orang -

Kursus Komputer 10 orang - 10 orang -

Tondonggeu 2008 Kursus menjahit 10 orang - 10 orang -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 15


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
Gunung jati 2008 Kursus Komputer 12 orang - 12 orang -

Kursus menjahit 10 orang - 10 orang -

Jati mekar 2008 Kursus Komputer 20 orang - 20 orang -

Kursus menjahit 5 orang - 5 orang -

Kampung salo 2008 Kursus Komputer 20 orang - 20 orang -

Kursus menjahit 5 orang - 5 orang -

Kandai 2008 Kursus Komputer 15 orang - 15 orang -

Kursus menjahit 10 orang - 10 orang -

Anduonohu 2009 Kursus Komputer 20 orang - 20 orang -

Kambu 2009 Pelatihan pemb. nugget 9 orang - 9 orang -


Matabubu 2009 Kursus Komputer 20 orang - 20 orang -

Benua nirae 2009 Kursus menjahit 23 orang - 23 orang -

Kursus menjahit 20 orang - 20 orang -

Anggalomelai 2009 Kursus menjahit 20 orang - 20 orang -

Tobimeita 2009 Kursus menjahit 23 orang - 23 orang -

Tondonggeu 2009 Kursus menjahit 30 orang - 30 orang -

Bende 2009 Kursus buat kue 22 orang - 22 orang -


Kadia 2009 Kursus Komputer 5 orang - 5 orang -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 16


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

8.2.2 Aspek Sosial Pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lokasi di Kota Kendari tidak
banyak mengalami kendala dan hambatan terhadap masyarakat. Hal ini
dikarenakan lokasi pembangunan kegiatan cipta karya sebagian besar milik
Pemerintah Kota Kendari, dan tidak ada masalah yang berarti kalaupun ada lahan
yang bukan milik Pemerintah Kota Kendari itu sudah dibebaskan dengan cara
dibayarkan kepada pemilik lahan tersebut. Hanya saja Untuk meminimalisir
terjadinya konflik dengan masyarakat penerima dampak maka Pemerintah Kota
Kendari melakukan sosialisasi melalui pemerintah kelurahan setempat dimana
lokasi kegiatan Cipta Karya dilaksanakan dan melibatkan warga setempat yang
belum mendapatkan pekerjaan untuk bekerja sesuai keahliannya.

8.2.3 Aspek Sosial Pada Pasca Pembangunan Bidang Cipta Karya

Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya harus memberi manfaat bagi
masyarakat. Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat
mata dan secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi
pelayanan infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga
pengurangan biaya yang harus dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan
akses pelayanan tersebut. Hasil identifikasi aspek social pasca pelaksanaan
pembangunan bidang Cipta Karya di Kota Kendari tertuang pada Tabel- 8.5.

Tabel- 8.5:
Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca Pelaksanaan Pembangunan
Bidang CK

Jml Pend.
Tahun
yg
No Sektor Program/ Kegiatan Lokasi Pelaksana Ket
Memanfaat
an
kan
1. Pengembangan Permukiman
Penyediaan  PSD  Kawasan 
Kaw. Kumuh
Pemukiman  Kumuh  Lalowara  2015 ± 180 kk APBN
lalolara kambu
Kambu Kota Kendari (Lanjt.) 
Lalolara 
Pengaspalan : Lorong Praja   2015 ± 330 kk APBD
Kambu 
Lalolara 
Pengaspalan Lorong Mata Air I  2015 ± 100 kk APBD
Kambu 
Lalolara 
Pengaspalan Lorong Patah  2015 ± 330 kk APBD
Kambu 
Lalolara 
Pengaspalan Jalan (Jln. Perkasa)  2015 ± 330 kk APBD
Kambu 
Pengaspalan Jalan Gelatik  Lalolara 
2015 ± 330 kk APBD
(Lanjutan)  Kambu 
Lalolara 
Pengaspalan Lr. Olala  2015 ± 330 kk APBD
Kambu 
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 17
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
Pengaspalan Jl. Refalina Kel.  Lalolara 
2015 ± 210 kk APBD
Lalolara  Kambu 
Pengaspalan Jl. Belibis Kel.  Lalolara 
2015 ± 210 kk APBD
Lalolara  Kambu 
Penyediaan  PSD  Kawasan  Kaw. Kumuh
Pemukiman  Kumuh  Lalowara  lalolara kambu 2016 ± 93 kk APBN
Kambu Kota Kendari (Lanjt.) 
Penyediaan  PSD  Kawasan  Kws. Kumuh 
Pemukiman  Kumuh  Poasia  Abeli  Poasia Abeli  2016 ± 210 kk APBN
Kota Kendari 
Penyediaan  PSD  Kawasan  Kws. Kumuh 
Pemukiman  Kumuh  Lapulu  Abeli  Lapulu Abeli  2016 ± 210 kk APBN
Kota Kendari (Lanjt.)  Kota Kendari 
Penyediaan  PSD  Kawasan  Kws. Kumuh 
Pemukiman  Kumuh  Lalowara  Lalowara  2017 ± 210 kk APBN
Kambu Kota Kendari (Lanjt.)  Kambu  
Penyediaan  PSD  Kawasan  Kws. Kumuh 
Pemukiman  Kumuh  Poasia  Abeli  Poasia Abeli  2017 ± 250 kk APBN
Kota Kendari 
Penyediaan  PSD  Kawasan  Kws. Kumuh 
Pemukiman  Kumuh  Lapulu  Abeli  Lapulu Abeli  2017 ± 130 kk APBN
Kota Kendari (Lanjt.)  Kota Kendari 
Penyediaan  PSD  Kawasan  Kws. Kumuh 
Pemukiman  Kumuh  Lalowara  Lalowara  2018 ± 130 kk APBN
Kambu Kota Kendari (Lanjt.)  Kambu  
Penyediaan  PSD  Kawasan  Kws. Kumuh 
Pemukiman  Kumuh  Poasia  Abeli  Poasia Abeli  2018 ± 250 kk APBN
Kota Kendari 
Penyediaan  PSD  Kawasan  Kws. Kumuh 
Pemukiman  Kumuh  Lapulu  Abeli  Lapulu Abeli  2019 ± 250 kk APBN
Kota Kendari (Lanjt.)  Kota Kendari 
2. Penataan Bangunan dan Lingkungan
Pembangunan PSD Penataan dan Kws. Kendari
Revitalisasi Kawasan Kendari Beach Beach-Pantai 2016 ± 50 kk APBN
- Pantai Mayaria (Lanjt.) Mayaria
Kws. Kali Kadia
Pembangunan PSD Penataan dan
- Sungai
Revitalisasi Kawasan Kali Kadia -
Wanggu - Ex 2016 ± 250 kk APBN
Sungai Wanggu - Ex MTQ - Ktr
MTQ - Ktr
Walikota (Lanjt.)
Walikota
Pembangunan PSD Penataan dan Kws. Kendari
Revitalisasi Kawasan Kendari Beach Beach - RSU 2016 ± 250 kk APBN
- RSU Abunawas (Lanjt.) Abunawas
Kws.
Pembangunan PSD Penataan dan
UNSULTRA -
Revitalisasi Kawasan UNSULTRA - 2016 ± 250 kk APBN
STAIN - Benu-
STAIN - Benu-benua (Lanjt.)
benua
Pembangunan PSD Penataan dan Kws. UNHALU
Revitalisasi Kawasan UNHALU Kemaraya -
2016 ± 550 kk APBN
Kemaraya - Kompleks KONI - Kompleks KONI
Gerbang Kota (Lanjt.) - Gerbang Kota
Pembangunan PSD Penataan dan Kws. Lapulu -
Revitalisasi Kawasan Lapulu - Bungkutoko - 2016 ± 250 kk APBN
Bungkutoko - Nambo (Lanjt.) Nambo
Pembangunan PSD Penataan dan Kws. Kendari
Revitalisasi Kawasan Kendari Beach Beach-Pantai 2017 ± 250 kk APBN
- Pantai Mayaria (Lanjt.) Mayaria
Kws. Kali Kadia
Pembangunan PSD Penataan dan
- Sungai
Revitalisasi Kawasan Kali Kadia -
Wanggu - Ex 2017 ± 550 kk APBN
Sungai Wanggu - Ex MTQ - Ktr
MTQ - Ktr
Walikota (Lanjt.)
Walikota
Pembangunan PSD Penataan dan Kws. Kendari
Revitalisasi Kawasan Kendari Beach Beach - RSU 2017 ± 30 kk APBN
- RSU Abunawas (Lanjt.) Abunawas
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 18
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
Kws.
Pembangunan PSD Penataan dan
UNSULTRA -
Revitalisasi Kawasan UNSULTRA - 2017 ± 30 kk APBN
STAIN - Benu-
STAIN - Benu-benua (Lanjt.)
benua
Pembangunan PSD Penataan dan Kws. UNHALU
Revitalisasi Kawasan UNHALU Kemaraya -
2018 ± 30 kk APBN
Kemaraya - Kompleks KONI - Kompleks KONI
Gerbang Kota (Lanjt.) - Gerbang Kota
Pembangunan PSD Penataan dan Kws. Lapulu -
Revitalisasi Kawasan Lapulu - Bungkutoko - 2018 ± 30 kk APBN
Bungkutoko - Nambo (Lanjt.) Nambo
Pembangunan PSD Penataan dan Kws. Kendari
Revitalisasi Kawasan Kendari Beach Beach-Pantai 2018 ± 30 kk APBN
- Pantai Mayaria (Lanjt.) Mayaria
Kws. Kali Kadia
Pembangunan PSD Penataan dan
- Sungai
Revitalisasi Kawasan Kali Kadia -
Wanggu - Ex 2018 ± 250 kk APBN
Sungai Wanggu - Ex MTQ - Ktr
MTQ - Ktr
Walikota (Lanjt.)
Walikota
Pembangunan PSD Penataan dan Kws. Kendari
Revitalisasi Kawasan Kendari Beach Beach - RSU 2018 ± 250 kk APBN
- RSU Abunawas (Lanjt.) Abunawas
Kws.
Pembangunan PSD Penataan dan
UNSULTRA -
Revitalisasi Kawasan UNSULTRA - 2019 ± 250 kk APBN
STAIN - Benu-
STAIN - Benu-benua (Lanjt.)
benua
Pembangunan PSD Penataan dan Kws. UNHALU
Revitalisasi Kawasan UNHALU Kemaraya -
2019 ± 1000 jiwa APBN
Kemaraya - Kompleks KONI - Kompleks KONI
Gerbang Kota (Lanjt.) - Gerbang Kota
Pembangunan PSD Penataan dan Kws. Lapulu -
Revitalisasi Kawasan Lapulu - Bungkutoko - 2019 ± 1000 jiwa APBN
Bungkutoko - Nambo (Lanjt.) Nambo
Penataan Bangunan Kawasan Hijau
Kota Kendari 2015 ± 1000 jiwa APBN
Kota
Sarana dan Prasarana RTH Kawasan RSU
2016 ± 250 kk APBN
Kawasan RSU Abunawas Abunawas
Kawasan
Sarana dan Prasarana RTH
Kampus 2017 ± 250 kk APBN
Kawasan Kampus Unsultra
Unsultra
3. Penyehatan Lingkungan Permukiman
Pembangunan PS Air Limbah IPAL
Kendari 2015 ± 250 kk APBN
Kawasan
Peningkatan IPLT Kendari 2015 ± 250 kk APBN
Peningkatan IPLT (Lanjutan) Kendari 2015 ± 250 kk APBN
Pembangunan PS Air Limbah IPAL
Poasia 2015 ± 250 kk APBN
Kawasan Poasia
Pembangunan SANIMAS Kec. Abeli Kec. Abeli 2015 ± 250 kk APBN
Pembangunan Infrastruktur MCK
Labibia/Mandon
Komunal ++ (DAK)/Pendamping 2015 ± 250 kk APBN
ga
DAK
Pembangunan Infrastruktur MCK
Komunal ++ (DAK)/Pendamping Lapulu/Abeli 2015 ± 250 kk APBN
DAK
Pembangunan Infrastruktur MCK
Bungkutoko/Ab
Komunal ++ (DAK)/Pendamping 2015 ± 250 kk APBN
eli
DAK
Pembangunan Sistem Jaringan Air
Mataiwoi/Wua-
Limbah Komunal (DAK)/Pendamping 2015 ± 250 kk APBN
wua
DAK
Pembangunan Sistem Jaringan Air
Limbah Komunal (DAK)/Pendamping Kadia/Kadia 2015 ± 250 kk APBN
DAK
Pembangunan Infrastruktur Tangki
Watubangga/Ba
Septik Komunal (DAK)/Pendamping 2015 ± 250 kk APBN
ruga
DAK

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 19


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
Pembangunan Infrastruktur Tangki
Puunggolaka/pu
Septik Komunal (DAK)/Pendamping 2015 ± 250 kk APBN
uwatu
DAK
Pembangunan Infrastruktur Tangki
Puuwatu/Puuwa
Septik Komunal (DAK)/Pendamping 2015 ± 250 kk APBN
tu
DAK
Pembangunan Drainase Primer
Poasia 2015 ± 250 kk APBN
Kawasan Poasia
Pembangunan Drainase Primer
Poasia 2016 ± 250 kk APBN
Kawasan Poasia
Pembangunan Drainase Primer
Kadia 2016 ± 250 kk APBN
Kawasan Kadia
Pembangunan Drainase Primer
Poasia 2017 ± 250 kk APBN
Kawasan Poasia
Pembangunan Drainase Primer
Kadia 2017 ± 250 kk APBN
Kawasan Kadia
Pembangunan Infrastruktur Drainase
Jalan Katamso 2017 ± 250 kk APBN
Primer Kawasan Kec. Baruga
Pembangunan Infrastruktur Drainase Kali Anawai –
2017 ± 250 kk APBN
Primer Kawasan Kec. Wua-wua Depo SRILL
Pembangunan Infrastruktur Drainase
Jl. AH. Nasution 2018 ± 250 kk APBN
Primer Kawasan Kec. Kambu
Jl. Mokodompit
Pembangunan Infrastruktur Drainase – Kali 2018 ± 250 kk APBN
Primer Kawasan Kec.Kambu Hidayatullah
Pembangunan Infrastruktur Drainase Kali Samping
2018 ± 250 kk APBN
Primer Kawasan Kec.Kambu Bengkel Ocean
Kali Asrama
Pembangunan Infrastruktur Drainase Haji – Sungai 2019 ± 250 kk APBN
Primer Kawasan Kec.Wua – wua Wanggu
Pembangunan Infrastruktur Drainase
Kali Labibia 2019 ± 250 kk APBN
Primer Kawasan Watulondo
Pembangunan Infrastruktur Drainase
Jalan Sao – sao 2019 ± 250 kk APBN
Primer Kawasan Kec.Kadia
Pembangunan Infrastruktur Drainase Kali BTN
2019 ± 250 kk APBN
Primer Kawasan Kec. Kambu Kendari Permai
Pembangunan Infrastruktur Drainase Kali Samping
2019 ± 150 kk APBN
Primer Kawasan Kec.Kambu Ktr BPN
Pembangunan Infrastruktur Drainase Kawasan Jalan
2019 ± 130 kk APBN
Primer Kawasan Kec.Wua – wua Sorumba
- Penyusunan AMDAL TPA Kota Kendari 2015 ± 65.000 kk APBD
Kawasan TPA
- Pengecatan Bangunan TPA Puuwatu
2015 ± 1000 kk APBD
Kawasan TPA
- Pembersihan Kolam Lindi Puuwatu
2015 ± 1000 kk APBD
Kawasan TPA
- Sewa sarana mobilitas darat Puuwatu
2015 ± 1000 kk APBD
Kawasan TPA
- Pemasangan Pavin blok TPA Puuwatu
2015 ± 1000 kk APBD
Kawasan TPA
- Pembuatan Talud TPA Puuwatu
2015 ± 1000 kk APBD
Kawasan TPA
- Pengadaan Tanah urug Puuwatu
2015 ± 1000 kk APBD
Kawasan TPA
Area Landfill TPA Puuwatu
2015 ± 1000 kk APBD
Kawasan TPA
- Pembuatan Instalasi gas Metan Puuwatu
2015 ± 1000 kk APBD
Kawasan TPA
- Pemeliharaan Instalasi Puuwatu
2015 ± 1000 kk APBD
Kawasan TPA
Gas Metan TPA Puuwatu Puuwatu
2015 ± 1000 kk APBD
Kawasan TPA
- Pengadaan Dinamo dan Rekayasa Puuwatu
2015 ± 1000 kk APBD
Kawasan TPA
Mesin Penggerak Dinamo Puuwatu
2015 ± 1000 kk APBD
Kawasan TPA
- Pemeliharaan Jembatan Timbang Puuwatu
2015 ± 1000 kk APBD
Kawasan TPA
- Pembuatan Komposter Puuwatu
2015 ± 1000 kk APBD
Pelatihan Pengelola Kebersihan
Kendari 2015 ± 1000 kk APBD
Lingkungan
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 20
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020
Pelatihan Daur Ulang Sampah Kendari 2015 ± 1000 kk APBD
Workhop Bank Sampah Kendari 2015 ± 1000 kk APBD
Bimbingan Teknis Pembuatan
Kendari 2015 ± 1000 kk APBD
Kompos
Peningkatan Infrastruktur Tempat
Pengolahan Sampah Terpadu Padaleu 2016 ± 1000 kk APBN
Dengan Sistem 3R
Peningkatan Infrastruktur Tempat
Pengolahan Sampah Terpadu Mataiwoi 2017 ± 1000 kk APBN
Dengan Sistem 3R
Peningkatan Infrastruktur Tempat
Pengolahan Sampah Terpadu Watulondo 2018 ± 1000 kk APBN
Dengan Sistem 3R

4. Pengembangan Air Minum


Banpro PDAM Kab. Kendari Punggolaka 2015 305 kk APBN
Peangadaan & Pemasangan Pompa
Punggolaka 2015 ± 250 kk APBD
+ Panel Kav. 200 Ltr/Dtk
Pengadaan & Pemasangan Tudung
Punggolaka 2015 ± 250 kk APBD
Pulsator
Pengad. & Pemasangan Pompa
Punggolaka 2015 ± 250 kk APBD
Tawas Kav. 1000 Ltr/Jam
Pengadaan Spectro Foto Meter Punggolaka 2015 ± 250 kk APBD
Kws. Lapulu
SPAM MBR Kws. Lapulu Abeli 2015 ± 250 kk APBN
Abeli
SPAM MBR Kws. Poasia Kws. Poasia 2016 ± 250 kk APBN
Pembangunan Saluran Primer Intake
2017 15.000 kk APBN
Sumber Mata Air Pulonggida
Pembangunan Intake Polonggida Intake
2017 15.000 kk APBN
Kav. 250 l/dtk Pulonggida
Pengadaan Pompa Centrivugal Intake
2017 15.000 kk APBN
Vertical + Panel Intake Pulonggida Pulonggida
Pengad. Pompa Centrivugal Intake
2017 15.000 kk APBN
Horisontal + Panel Intake Pulonggida Pulonggida
Peng./Pemas. Pipa Transmisi dia Intake
2017 15.000 kk APBN
600mm Pulonggida-WTP Pulonggida
Pembangunan Reservoir Air Baku Intake
2018 15.000 kk APBN
Puloggida Pulonggida
Intake
Pengadaan Generator Set 2019 305 kk APBN
Pulonggida

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 VIII - 21


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

ASPEK
9 PEMBIAYAAN
9.1 Profil APBD Kota Kendari
Didalam pelaksanaan kebijakan pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah
Daerah tetap berpedoman pada Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 dan
Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara serta
Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2006 tentang Pengelolaan keuangan
Daerah serta di tindak lanjuti dengan Petunjuk Pelaksanaannya melalui Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, dimana Pemerintah Daerah dalam pengelolaan keuangan
dituntut untuk lebih efisien, efektif, transparan dan akuntabel.
Arah kebijakan Keuangan Daerah Pemerintah Kota Kendari direfleksikan
dari praktek dan pengalaman kebijakan pengelolaan keuangan daerah pada lima
tahun terakhir, yang berfokus pada aspek : (1) Pendapatan; (2) Belanja; (3)
Pembiayaan Daerah dan (4) Capaian Kinerja yang diorientasikan dalam rangka
pencapaian Visi dan Misi Walikota Kendari sebagai mana yang tertera dalam
Peraturan Daerah Kota Kendari Nomor 1 tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kendari. Kebijakan
Pengelolaan Keuangan daerah berfokus pada upaya mengoptimalisasikan
sumber-sumber pendapatan melalui strategi intensifikasi dan ekstensifikasi
pendapatan daerah, optimalisasi aset dan kekayaan pemerintah daerah serta
pengembangan potensi pendapatan BUMD.
Jika dilihat dari struktur anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir yang diukur melalui struktur penerimaan
daerah menunjukkan bahwa penerimaan pendapatan daerah Pemerintah Kota
Kendari dari tahun ke tahun cenderung menunjukkan peningkatan, namun
kontribusi PAD terhadap penerimaan masih relatif kecil dibanding dengan sumber
penerimaan dari dana perimbangan. Diakui bahwa proporsi pendapatan daerah
masih didominasi oleh sumber-sumber pendapatan yang diperoleh dari dana
perimbangan baik pos bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak, Dana Alokasi
Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK). Hal ini menunjukkan bahwa
ratio kemandirian keuangan daerah masih rendah atau rata-rata baru mencapai
10,56 %.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 1


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Profil APBD Kota Kendari berdasarkan Permendagri No. 13 Tahun 2006


adalah sebagai berikut :
a. Belanja Daerah yang meliputi : Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung
b. Pendapatan daerah yang meliputi : Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.
c. Pembiayaan Daerah meliputi : Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan
Pengeluaran

Struktur APBD Kota Kendari selama kurun waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat
pada tabel-tabel berikut :

Tabel – 9.1 :
Perkembangan Pendapatan Daerah Kota Kendari Tahun 2010 - 2014

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 2


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel : 9.2
PERKEMBANGAN PENDAPATAN DAERAH TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN 2014
KOTA KENDARI
2010 2011 2012 2013 2014
No PENDAPATAN DAERAH
(Rp. Juta) % (Rp. Juta) % (Rp. Juta) % (Rp. Juta) % (Rp. Juta) %
I Pendapatan Asli daerah 47,323,407,195.60 8.10 62,800,131,070.43 9.01 70,857,916,205.44 9.51 94,796,395,222 9.01 292,211,900,000 9.51
1 Pajak daerah 14,998,887,936.00 2.57 31,463,703,715.00 4.52 36,563,070,418.00 4.91 35,733,843,622 4.52 73,497,700,000 4.91
2 Retribusi daerah 16,982,487,011.00 2.91 23,542,260,317.00 3.38 25,233,997,337.00 3.39 34,400,476,837 3.38 36,094,659,637 3.39
3 Hasil pengelolaan Kekayaan Daerah
yang dipisahkan - 1,590,250,335.00 0.23 2,508,479,673.00 0.34 2,500,000,000 0.23 2,500,000,000 0.34
4 Lain-lain PAD 15,342,032,248.60 2.63 6,203,916,703.43 0.89 6,552,368,777.44 0.88 22,162,074,763 0.89 180,119,540,363 0.88
II Dana Perimbangan 412,609,470,319.00 70.60 464,241,014,867.00 66.62 562,952,415,359.00 75.53 653,187,795,908 66.62 698,285,010,547 75.53
1 Dana bagi Hasil 38,159,475,319.00 6.53 33,428,943,867.00 4.80 41,940,591,359.00 5.63 43,235,544,908 4.80 31,751,501,547 5.63
2 Dana Alokasi Umum 345,765,495,000.00 59.17 399,485,271,000.00 57.33 478,763,604,000.00 64.24 555,693,881,000 57.33 611,179,529,000 64.24
3 Dana Alokasi Khusus 28,684,500,000.00 4.91 31,326,800,000.00 4.50 42,248,220,000.00 5.67 54,258,370,000 4.50 55,353,980,000 5.67
4 Dana Perimbangan Dari Propinsi -
III Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Syah 124,460,284,077.00 21.30 169,763,628,225.00 24.36 111,486,114,891.00 14.96 141,097,711,374 24.36 154,254,432,519 14.96
1 Pendapatan hibah - - - - 5,710,436,000.00 0.77 - - - 0.77
2 Dana Darurat - - - - - - - - - -

3 DBH Pajak & Retrib. dr Prov.& Pemda lainnya 4.56 3.45 4.32 44,989,574,374 3.45 23,581,748,519 4.32
26,673,261,618.00 24,034,605,539.00 32,227,987,331.00
4 Dana Penyesuaian & Otonomi Khusus 6.37 19.97 9.65 94,748,137,000 19.97 130,672,684,000 9.65
37,199,310,000.00 139,152,367,750.00 71,949,779,000.00
5 Bantuan Keuangan Provinsi & Pemda lainnya 2,100,000,000.00 0.36 5,205,341,000.00 0.75 - - 1,335,000,000 0.75 - -

6 Pendapatan lainnya 4.15 1,371,313,936.00 0.20 1,597,912,560.00 0.21 25,000,000 0.20 - 0.21
24,245,897,000.00
Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan
7 5.86 - - - - - - - -
Pembangunan daerah (DPDF dan PPD) 34,241,815,459.00
Total Pendapatan 584,393,161,591.60 100.00 696,804,774,162.43 100.00 745,296,446,455.44 100.00 889,081,902,504 100.00 1,144,751,343,066 100.00
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kendari, Tahun 2013

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 3


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Secara umum kondisi keuangan daerah selama kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir jika dilihat dari komponen pendapatan daerah, dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan walaupun peningkatan itu tidak secara signifikan akan
dapat membiayai seluruh pembangunan yang ada di Kota Kendari, apalagi terkait
dengan pembangunan infrastruktur. Dengan melihat komponen pendapatan
daerah, yang masih didominasi oleh sumber-sumber pendapatan yang diperoleh
dari dana perimbangan baik pos bagi hasil pajak, Dana Alokasi Umum (DAU)
maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) maka arah kebijakan belanja daerah lebih
diprioritas pada pos belanja yang wajib dikeluarkan, antara lain belanja
pegawai/aparatur, belanja bunga, belanja subsidi serta belanja barang dan jasa.
Prioritas selanjutnya adalah belanja untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang
terkait dengan pembangunan Kota Kendari yang meliputi pembangunan dibidang
Keciptakaryaan, kesehatan, pendidikan serta program-program lain yang akan
mendukung perkembangan Kota Kendari sesuai dengan Visi Misi Walikota Terpilih.
Untuk memenuhi kebutuhan investasi program Ke-PU an/Cipta Karya,
Selain dana yang bersumber dari APBD Kota Kendari, juga didukung sumber-
sumber pendanaan yang bersumber dari APBD Propinsi dan APBN, sebab untuk
membiayai program dibidang keciptakaryaan tentu membutuhkan biaya yang
tidak sedikit, sehingga dibutuhkan adanya sharing pendanaan antara Pemerintah
Kota, PropinsidanPusat.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 4


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel : 9.3
PERKEMBANGAN BELANJA DAERAH TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN 2014
KOTA KENDARI

2010 2011 2012 2013 2014


No BELANJA DAERAH
(Rp. Juta) % (Rp. Juta) % (Rp. Juta) % (Rp. Juta) % (Rp. Juta) %
I Belanja Tidak Langsung 350,526,346,511.00 58.41 402,190,199,179.00 58.79 468,448,658,806.00 65.51 513,774,295,633,54 58.79 706,424,113,773,17 58.41
1 Belanja Pegawai 335,137,461,358.00 55.84 380,597,405,241.00 55.63 440,929,828,267.00 61.66 507,255,322,681,54 55.63 695,388,272,421,17 55.84
2 Belanja Bunga 109,643,624.00 0.02 90,572,894.00 0.01 71,711,160.00 0.01 52,431,440 0.01 52,431,440 0.02
3 Belanja Subsidi - - - -
4 Belanja Hibah 2,204,400,000.00 0.37 10,188,475,000.00 1.49 22,070,069,379.00 3.09 2,272,000,000 1.49 7,451,384,000 0.37
5 Belanja Bantuian Sosial 11,795,341,529.00 1.97 9,414,187,500.00 1.38 5,057,550,000.00 0.71 663,500,000 1.38 750,000,000 1.97
Belanja Bagi Hasil Kepada Propinsi/Kab./Kota dan
6 - - - - -
Pemerintah Desa

Belanja Bantuan Keuangan Kepada


7 - 564,841,188.00 0.08 - 564,841,512 0.08 724,841,521
Propinsi/Kab./Kota dan Pemerintah Desa
8 Belanja Tidak Terduga 1,279,500,000.00 0.21 1,334,717,356.00 0.20 319,500,000.00 0.04 2,966,200,000,000 0.20 2,057,184,400 0.21

  
II Belanja Langsung 249,612,048,139.00 41.59 281,927,021,632.00 41.21 246,596,232,388.00 34.49 404,277,513,597,50 41.21 495,630,532,100 41.59
1 Belanja Pegawai 22,292,705,289.00 3.71 33,849,147,660.00 4.95 30,497,743,148.00 4.27 40,875,642,145 4.95 38,580,758,000 3.71
2 Belanja Barang & Jasa 81,548,708,902.00 13.59 102,966,245,936.00 15.05 104,899,811,423.00 14.67 147,214,723,189 15.05 149,690,665,088 13.59
3 Belanja Modal 145,770,633,948.00 24.29 145,111,628,036.00 21.21 111,198,677,817.00 15.55 216,187,148,263,50 21.21 307,359,109,012 24.29
Total Belanja 600,138,394,650.00 100.00 684,117,220,811.00 100.00 715,044,891,194.00 100.00 918,051,809,231,04 100.00 1,202,054,645,873,17 100.00

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kendari, Tahun 2013

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 5


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel : 9.4
PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN DAERAH TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN 2014
KOTA KENDARI

2010 2011 2012 2013 2014


No BELANJA DAERAH
(Rp. Juta) % (Rp. Juta) % (Rp. Juta) % (Rp. Juta) % (Rp. Juta) %
I Penerimaan Pembiayaan 52,754,226,367.78 77.68 23,523,834,671.17 59.42 28,811,683,402.60 54.25 34,768,128,903,04 59.42 58,001,524,983,17 54.25
1 Penggunaan SILPA 44,464,292,367.78 65.47 14,805,422,671.17 37.40 20,144,708,402.60 37.93 34,768,128,903,04 37.40 58,001,524,983,17 37.93
2 Pencairan Dana Cadangan - - - - - - - - - -
3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah - - - - - - - - - -
4 Penerimaan Pinjaman dan Obligasi Daerah - - 8,652,095,000.00 21.85 - - - 21.85 - -
5 Penerimaan Kembali Pinjaman 8,289,934,000.00 12.21 - - 8,666,975,000.00 16.32 - - - 16.32
6 Piutang Daerah - - - - - - - - - -
7 Kelebihan DPPID - - 66,317,000.00 0.17 - - - 0.17 - -

II Pengeluaran Pembiayaan 15,159,423,060.00 22.32 16,066,679,620.00 40.58 24,295,109,761.00 45.75 5,798,222,176 40.58 698,222,176 45.75
1 Pembentukan Dana Cadangan
2 Penyertaan Modal 2,185,000,000.00 3.22 1,400,000,000.00 3.54 15,524,029,040.00 29.23 5,600,000,000 3.54 - 29.23

3 Pembayaran Pokok Pinjaman 160,080,720.00 160,080,720.00 0.40 160,080,721.00 0.30 198,222,176 0.40 198,222,176 0.30
0.24
4 Pemberian Pinjaman Daerah 4,377,422,340.00 - - 8,611,000,000.00 16.21 - - 500,000,000 16.21
6.45
5 BLUD 500,000,000.00 - - - - - - - -
0.74
6 Pemberian Piutang BLUD - - - - - - - - - -
Pemberian Pinjaman Kembali
7 7,936,920,000.00 - 14,506,598,900.00 - - - - - - -
Pinjaman/Pihak Ketiga
Total Pendapatan 100.00 100.00 100.00 28,969,906,727,04 100.00 57,303,302,807,17 100.00

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 6


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

67,913,649,427.78 39,590,514,291.17 53,106,793,163.60

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kendari, Tahun 2013

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 7


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Pos-pos pendapatan dan belanja selanjutnya diolah dalam bentuk grafik


proporsi untuk melihat proporsi sumber penerimaan dan pengeluaran selama 5
(lima) tahun terakhir berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (PP No. 71
Tahun 2000). Selengkapnya grafik pendapatan dan belanja daerah selama tahun
2010 sampai tahun 2014 beserta komponennya digambarkan pada Grafik 9.1 dan
Grafik 9.2 berikut :
Grafik 9.1 Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah
 1,200,000,000,000

 1,000,000,000,000

 800,000,000,000 PAD

 600,000,000,000 Dana perimbangan

 400,000,000,000 lain‐lain pendapatan
yang sah
 200,000,000,000 Total Pendapatan

 ‐
2010 2011 2012 2013 2014

Gambar – 11.1 : Grafik Perkembangan Proporsi Pendapatan dan Belanja dalam APBD

Grafik 9.2 Belanja Daerah

Belanja Daerah
 1,400,000,000,000

 1,200,000,000,000

 1,000,000,000,000
Belanja Tidak Langsung
 800,000,000,000
Belanja Langsung
 600,000,000,000 Total Belanja

 400,000,000,000

 200,000,000,000

 ‐
2010 2011 2012 2013 2014

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 8


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Berdasarkan grafik tersebut diatas dapat diketahui bahwa :


1. Pendapatan Daerah dari tahun 2010 – 2014 terus mengalami kenaikkan. Tahun
2010 total pendapatan sebesar Rp. 584.393.161.591 Milyar, tahun 2014
meningkat menjadi Rp. 1.144.751.343.061Triliun atau rata-rata naik sebesar
9,79% per tahun. Dana Perimbangan proporsinya hampir sama setiap tahun rata-
rata sebesar 8,18% per tahun, sedangkan PAD tahun 2010 – 2014 selalu
meningkat dari 6.35 % tahun 2010 naik menjadi 83% tahun 2014 sedangkan
Pendapatan Lain-lain yang sah komposisinya dari tahun ke tahun berfluktuasi dari
Rp. 124.460.284.077 tahun 2010meningkat menjadi Rp.154.254.432.519Milyar
pada tahun 2014 atau meningkat sebesar 19,31%.
2. Belanja Daerah dari tahun 2010 – 2014 terus meningkat dari sebesar
Rp.600.138.394.650 pada tahun 2010, pada tahun 2014 meningkat menjadi
sebesar Rp. 1.202.054.645.873 atau rata-rata naik sebesar 10.01 %/tahun.
Komponen Belanja Tidak langsung tahun 2010 – 2014 terus meningkat lebih tinggi
dibanding kenaikan belanja langsung. Komponen Belanja Tidak langsung tertinggi
adalah Belanja Pegawai dengan rata-rata kenaikan sebesar 56 % dan untuk
Belanja Langsung, komponen Belanja Modal rata-rata sebesar 21.28 % dari Total
Belanja Daerah.

9.2 Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya


9.2.1 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber
Dari APBN Dalam 5 Tahun Terakhir
Dana APBN Cipta Karya yang dialokasikan ke Pemerintah Kota
Kendari dalam 5 tahun terakhir (Tahun 2010 sampai dengan tahun 2014)
melalui Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) sesuai Permen PU No. 14 tahun
2011 selalu meningkat. Total alokasi dana APBN untuk bidang Cipta Karya
tahun 2010 dan tahun 2011 meningkat dan tahun 2012 sempat menurun
namun tahun 2013 dan 2014 meningkat. Tahun 2010 sebesar Rp
16.623.900.000 Tahun 2011 meningkat menjadi Rp 31.321.299.000 tahun
2014 meningkat menjadi Rp. 40.117.973.000 atau rata-rata peningkatan
sebesar 19.06 % dari total alokasi dana APBN tersebut alokasi tertinggi
pada sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) rata-rata sebesar
46,63% pertahun dari total dana APBN pembangunan bidang Cipta Karya.
Sedangkan di Sektor Air Minum alokasi dana dari APBN pada tahun 2011
sebesar 21,25% dan Tahun 2014 sebesar 25,97% dari total alokasi dana

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 9


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

APBN. Perkembangan alokasi Dana APBN Bidang Cipta Karya selama 5


tahun terakhir dapat dilihat pada tabel - 9.5 berikut :

Tabel – 9.5 :
Alokasi APBN untuk Pembangunan Bidang Cipta Karya di Kota Kendari Tahun 2010 - 2014

Alokasi (X Rp 1.000)
SEKTOR 2010 2011 2012 2013 2014
Pengembangan - 6.658.780 - - 10.422.200
Air Minum
Pengembangan - 10.592.740 12.629.226 18.856.333 11.574.131
PLP
Pengembangan - 5.757.100 3.152.015 4.500.000 3.855.642
Permukiman
Penataan
Bangunan dan - 8.312.679 4.233.415 7.681.000 14.266.000
Lingkungan
Total - 31.321.299 20.014.656 31.037.333 40.117.973

Di samping dana APBN yang disalurkan Ditjen Cipta Karya kepada SNVT di
daerah, untuk mendukung pendanaan pembangunan infrastruktur permukiman
juga dilakukan melalui penganggaran Dana Alokasi Khusus. DAK merupakan dana
APBN yang dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai kegiatan
khusus yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.
Prioritas nasional yang terkait dengan sektor Cipta Karya adalah
pembangunan air minum dan sanitasi. DAK Air Minum digunakan untuk
memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minum kepada masyarakat
berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk
daerah pesisir dan permukiman nelayan. Sedangkan DAK Sanitasi digunakan
untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air limbah, persampahan, dan
drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di
perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan masyarakat.
Perkembangan DAK untuk air minum dan Sanitasi Kota Kendari selama 5
tahun terakhir terlihat pada tabel – 9.6 berikut :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 10


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel – 9.6 :
Perkembangan DAK Infrastruktur Cipta Karya di Kota Kendari
Tahun 2010 - 2014

JENIS DAK 2010 2011 2012 2013 2014


DAK Air Minum 638.900.000 844.400.000 1.119.060.000 1.182.120.000 1.365.570.000
DAK Sanitasi 793.200.000 989.670.000 1.049.049.000 849.330.000 1.398.530.000
Total 1.432.100.00 1.834.070.000 2.168.109.000 2.031.450.000 2.764.100.000
Sumber : PU Kota Kendari

Dari tabel tersebut diatas bahwa perkembangan DAK untuk kedua sektor
tersebut (Air Minum dan Sanitasi) mengalami peningkatan. DAK air minum Tahun
2010 sebesar Rp. 638.900.000 dan tahun 2014 meningkat menjadi Rp.
1.365.570.000 atau rata-rata meningkat sebesar 53,21 %. Rata-rata komposisi
DAK untuk sektor Air Minum sebesar 48% sedangkan DAK untuk sektor Sanitasi
tahun 2010 sebesar 793.200.000 dan tahun 2014 meningkat menjadi
1.398.530.000 atau meningkat menjadi 43,28% begitu pula dana pendamping dari
APBD disesuaikan besarnya DAK sebesar 10% dari Total DAK.

9.2.2 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari


APBD Dalam 5 Tahun Terakhir
Dana APBD yang dialokasikan ke Pemerintah Kota Kendari dalam 5 tahun
terakhir (Tahun 2010 sampai dengan tahun 2014) untuk pembangunan bidang
Cipta karya mengalami penurunan. Total alokasi dana APBD untuk bidang Cipta
Karya tahun 2010 sebesar Rp 9.103.699.000,-Tahun 2014 menurun menjadi Rp
8.730.817.643,- atau rata-rata menurun sebesar 2.81%.
Dari Total alokasi dana APBD tertinggi pada sektor Penyehatan Lingkungan
Pemukiman rata-rata sebesar 1.98% dari total dana APBD pembangunan bidang
Cipta Karya dan yang terkecil adalah sektor Pengembangan Pemukimab atau rata-
rata sebesar 0.05% dari total dana APBD pembangunan bidang Cipta Karya.
Perkembangan alokasi dana APBD bidang Cipta Karya selama 5 tahun terakhir
lihat tabel – 9.7 berikut :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 11


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel – 9.7 :
Perkembangan Alokasi APBD untuk pembangunan Bidang Cipta Karya
Tahun 2010 - 2014

2010 2011 2012 2013 2014


SEKTOR % % % % %
Alokasi Alokasi Alokasi Alokasi Alokasi
APBD APBD APBD APBD APBD

Pengembangan Air Minum 243,890,000 0.04 827.790.000 1.846.824.000 0.12 7.612.798.000 2.26 4.628.939.000 0.25
0.48
Pengembangan PLP 4.198.760.000 2.00 6.976.487.000 3.936.920.000 1.46 11.505.515.000 1.74 13.779.933.000 0.94
1.78
Pengembangan Permukiman 4.403.101.000 - 7.181.698.000 4.853.345.000 0.02 11.227.804.000 0.07 19.649.134.000 0.03
0.04
Penataan Bangunan dan
150.000 .000 - 1.231.568.000 993.494.000 - 1.066.248.000 - 1.922.000.000 -
Lingkungan -

Total Belanja APBD 8.995.751.000 2.04 16.217.543.000 11.630.583.000 1.61 31.412.365.000 4.07 39.980.006.000 1.22
2.30

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 12


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Setelah didapatkan proporsi pendanaan pembangunan infrastruktur


bidang Cipta Karya maka dihasilkan grafik seperti gambar – 9.3

Gambar – 9.3 :
Grafik Proporsi Belanja Cipta Karya Terhadap APBD

 1,400,000,000,000

 1,200,000,000,000

 1,000,000,000,000

 800,000,000,000
Belanja APBD
 600,000,000,000 Belanja Cipta Karya

 400,000,000,000

 200,000,000,000

 ‐
2010 2011 2012 2013 2014

Selain dana APBD untuk pembangunan bidang Cipta Karya, Pemerintah


Kota Kendari juga mengalokasikan Dana daerah untuk Urusan Bersama
(DDUB) selama 5 tahun terakhir (Tahun 2010 sampai dengan 2014),
terlihat pada Tabel – 9.8 berikut :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 13


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel – 9.8 :
Perkembangan DDUB Kota Kendari Tahun 2010 - 2014

(X 000,-)

SEKTOR 2010 2009 2010 2011 2014

Alokasi DDUB Alokasi DDUB Alokasi DDUB Alokasi DDUB Alokasi DDUB
APBN APBN APBN APBN APBN
Pengembangan - - - - - - 6.658.700 1.150.000 - -
Air Minum
Pengembangan - - - - - - 10.567.049 200.000 12.629.226 1.286.212
PLP
Pengembangan - - - - - - 5.726.820 200.000 3.152.015 437.231
Permukiman
Penataan - - - - - - 8.312.679 755.000 4.233.415 581.469
Bangunan dan
Lingkungan
Total Belanja - - - - - - - 2.105.000 - 2.304.912
DDUB

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 14


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Perkembangan DDUB 5 tahun terakhir, pada tahun 2011 DDUB sebesar Rp


2.105.000.000 Tahun2014 naik menjadi sebesar Rp.2.304.912.000 atau rata-rata
meningkat sebesar 1.09%. Alokasi DDUB terbesar pada sektor PLP Rata-rata
komposisinya sebesar 1.79%, sedangkan yang terendah pada sektor
Pengembangan Permukiman yaitu rata-rata komposisinya sebesar 1.1% dari total
alokasi DDUB.

9.2.3 Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta Karya Dalam


5 Tahun Terakhir

Perusahaan daerah yang dibentuk pemerintah daerah memiliki dua


fungsi,yaitu untuk menyediakan pelayanan umum bagi kesejahteraan sosial
(Social Oriented)sekaligus untuk menghasilkan laba bagi perusahaan maupun
sebagai sumber pendapatan pemerintah daerah (Profit Oriented).Ada beberapa
perusahaan daerah yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang Cipta Karya,
seperti di sektor air minum, air limbah dan persampahan.
Pemerintah Kota Kendari mempunyai Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Anoa, sedangkan untuk sektor Air Limbah dan Persampahan
pengelolaannya masih dikelola oleh SKPD Teknisnya yaitu Dinas Kebersihan Kota
Kendari. Saat ini PDAM Tirta Anoa masih berjalan tetapi secara kontribusi
terhadap Pemerintah Daerah Kota Kendari Belum Memberikan kontribusi yang
maksimal.
Kinerja PDAM Kota Kendari Tahun 2014 berdasarkan hasil Audit dengan
indikator yang telah ditetapkan BPPSPAM berdasarkan aspek Keuangan, aspek
pelayanan, aspek Operasi dan aspek Sumber Daya Manusia dinyatakan (Kurang
Sehat).

9.2.4 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari


Swasta Dalam 5 Tahun Terakhir
Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki
pemerintah, maka dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan
infrastruktur Cipta Karya melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)
untuk kegiatan yang berpotensi Cost-recoveryatau Corporate Social Responsibility
(CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar hukum pembiayaan dengan skema

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 15


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

KPS adalah Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta Permen PPN No. 3 Tahun
2014 Tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Sedangkan landasan hukum untuk
pelaksanaan CSR tercantum dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (PT) dan UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Dalam rangka menunjang pembangunan Cipta karya di daerah, Pemerintah
Daerah Kota Kendari hingga saat inibelum melakukan KPSkhususnya untuk
kegiatan pembangunan Kecipta karyaan seperti tersebut pada Tabel- 9.8 berikut :

Tabel – 9.9 :
Perkembangan KPS Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2010 - 2014

Komponen Skema
Kegiatan Tahun Satuan Volume Nilai (Rp) Ket
KPS Pembiayaan
Pengembangan Air - - - - - - -
Minum
- ……………. - - - - - - -
- ……………. - - - - - - -
Pengembangan PLP - - - - - - -
- ……………. - - - - - - -
- ……………. - - - - - - -
Pengembangan - - - - - - -
Permukiman
- ……………. - - - - - - -
- ……………. - - - - - - -
Penataan Bangunan - - - - - - -
dan Lingkungan
- ……………. - - - - - - -
- ……………. - - - - - - -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 16


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

9.3 Proyeksi Dan Rencana Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya


9.3.1 Proyeksi APBD 5 Tahun Kedepan
Proyeksi APBD dalam lima tahun kedepan dilakukan dengan melakukan
perhitungan regresi terhadap kecenderungan APBD dalam lima (5) tahun terakhir
menggunakan asumsi dasar trend historis. Setelah diketahui pendapatan dan
belanja maka diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima
(5) tahun kedepan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi
tahun-tahun sebelumnya.
Adapun langkah-langkah proyeksi APBD ke depan adalah sebagai berikut :
1. Menentukan prosentasi pertumbuhan per pos pendapatan
Setiap pos pendapatan dihitung rata-rata pertumbuhan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :

Keterangan: Y0 = Nilai tahun ini


Y-1 = Nilai 1 tahun sebelumnya
Y-2 = Nilai 2 tahun sebelumnya

Dalam menentukan presentase pertumbuhan dihitung setiap pos pendapatan


yang terjadi dari PAD, Dana Perimbangan (DAU,DAK,DBH), dan lain-lain
pendapatan yang sah.
2. Menghitung proyeksi sumber pendapatan dalam lima (5) tahun kedepan.
Setelah diketahui tingkat pertumbuhan pos pendapatan maka dapat dihitung
nilai proyeksi pada lima (5) tahun kedepan dengan menggunakan rumus
proyeksi geometris sebagai berikut :

Keterangan: Yn = Nilai pada tahun n


r = % pertumbuhan
Y0 = Nilai pada tahun ini

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 17


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

n = tahun ke n (1-5)

3. Menjumlahkan Pendapatan dalam APBD tiap tahun dan menghitung kapasitas


daerah dalam pendanaan pembangunan bidang Cipta Karya.
Setelah didapatkan nilai untuk setiap pos pendapatan, dapat dihitung total
pendapatan. Apabila diasumsikan bahwa total pendapatan sama dengan total
belanja dan diasumsikan pula bahwa proporsi belanja bidang Cipta Karya
terhadap APBD sama dengan eksisting (Tabel-6.6) maka diketahui proyeksi
kapasitas daerah dalam mengalokasikan anggaran untuk bidang Cipta Karya
dalam lima (5) tahun kedepan.

Adapun hasil dari proses perhitungan tersebut dapat ditampilkan pada Tabel-
11.9 berikut :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 18


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel- 9.10
Proyeksi Pendapatan APBD Kota Kendari dalam 5 tahun kedepan

Realisasi Persenta Proyeksi 


Komponen se
No
APBD 2010 2011 2012 2013 2014 pertumb 2015  2016  2017  2018  2019 
uhan (%)
Pendapatan
1 30,371,489,557 33,848,814,815 47,323,407,195 62,800,131,070 70,857,916,205 85,667,220,692 103,571,669,817 125,218,148,808 151,388,741,909 183,028,988,969
Asli Daerah 0.209
Dana
2 402,244,921,331 417,155,680,572 412,609,470,319 464,241,014,867 562,952,415,359 0.102 620,373,561,725 683,651,665,021 753,384,134,853 830,229,316,608 914,912,706,903
Perimbangan
DBH 31,032,943,085 30,602,469,572 38,159,475,319 33,428,943,867 41,940,591,359 0.109 46,512,115,817 51,581,936,441 57,204,367,513 63,439,643,572 70,354,564,721
DAU 325,337,878,000 339,094,211,000 345,765,495,000 399,485,271,000 478,763,604,000 0.109 530,948,836,836 588,822,260,051 653,003,886,396 724,181,310,013 803,117,072,805
DAK 45,874,100,246 47,459,000,000 28,684,500,000 31,326,800,000 42,248,220,000 0.065 44,994,354,300 47,918,987,329 51,033,721,505 54,350,913,403 57,883,722,775
- DAK Air
0.000 1,119,060,000 1,119,060,000 1,119,060,000 1,119,060,000 1,119,060,000
Minum 2,507,000,000 2,459,000,000 638,900,000 844,400,000 1,119,060,000
- DAK
- - 0.06 1,111,991,940 1,178,711,456 1,249,434,143 1,324,400,192 1,403,864,203
Sanitasi 793,200,000 899,700,000 1,049,049,000
Lain-lain
3 Pendapatan 25,360,370,936 33,052,486,054 124,460,284,077 111,486,114,891 0.84 205,022,965,284 377,037,233,158 693,371,471,778 1,275,110,136,599 2,344,927,541,207
169,763,628,225
yang Sah
Total APBD 445,194,545,008 507,202,808,544 600,138,394,650 684,117,220,811 715,044,891,194 0.132
809,430,816,831 916,275,684,653 1,037,224,075,027 1,174,137,652,931 1,329,123,823,118

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 19


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Dari data proyeksi APBD tersebut dapat dinilai kapasitas keuangan daerah
dengan metode analisis Net Public Saving dan Kemampuan pinjaman daerah
(DSCR)

1. NET PUBLIC SAVING


Net Public Saving atau Tabungan Pemerintan adalah sisa dari total
penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan belanja/pengeluaran
yang mengikat. Dengan kata lain NPS menjadi dasar dana yang dapat
dialokasikan untuk pembangunan. Besarnya NPS menjadi dasar dana
yang dapat dialokasikan untuk bidang PU Cipta Karya. Berdasarkan
proyeksi APBD, dapat dihitung NPS dalam 5 tahun ke depan untuk
melihat kemampuan anggaran pemerintah berinvestasi dalam bidang
Cipta karya.
Adapun rumus perhitungan NPS adalah sebagai berikut:

Net Public Saving = Total Penerimaan Daerah – Belanja Wajib


NPS = (PAD+DAU+DBH+DAK) – (Belanja mengikat + Kewajiban
Daerah)
- Belanja Mengikat adalah belanja yang harus dipenuhi /tidak bisa
dihindari oleh pegawai, belanja barang, belanja bunga, belanja subsidi,
belanja bagi hasil serta belanja lain yang mengikat sesuai sesuai
peraturan daerah yang berlaku .
- Kewajiban daerah antara lain pembayaran pokok pinjaman,
pembayaran kegiatan lanjutan serta kewajiban daerah lain sesuai
dengan peraturan daerah yang berlaku.

2. ANALISIS KEMAMPUAN PINJAMAN DAERAH (DEBT SERVICE COVERAGE


RATIO)
Pinjaman Daerah merupakan alternatif pendanaan APBD yang digunakan
untuk menutup defisit APBD, pengeluaran pembiayaan atau kekurangan
arus kas.Pinjaman Daerah dapat bersumber dari Pemerintah, Pemerintah
Daerah lain, lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank,
dan Masyarakat (obligasi). Berdasarkan PP No. 30 Tahun 2011 Tentang
Pinjaman Daerah, Pemerintah Daerah wajib memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. Jumlah sisa Pinjaman Daerah ditambah jumlah pinjaman yang akan
ditarik tidak melebihi 75% dari jumlah penerimaan umum APBD
tahun sebelumnya;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 20


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

b. Memenuhi ketentuan rasio kemampuan keuangan daerah untuk


mengembalikan pinjaman yang ditetapkan oleh Pemerintah.
c. Persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh calon pemberi pinjaman.
d. Dalam hal Pinjaman Daerah diajukan kepada Pemerintah,
Pemerintah Daerah juga wajib memenuhi persyaratan tidak
mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang bersumber
dari Pemerintah.

Salah satu persyaratan dalam permohonan pinjaman adalah rasio


kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman atau
dikenal dengan Debt Service Cost Ratio (DSCR). Berdasarkan
peraturan yang berlaku, DSCR minimal adalah 2,5. DSCR ini
menunjukan kemampuan pemerintah untuk membayar pinjaman,
sekaligus memberikan gambaran kapasitas keuangan pemerintah.
Oleh karena itu, DSCR dalam 5 tahun ke depan perlu dianalisis dalam
RPI2-JM dengan rumus sebagai berikut:

PAD = Pendapatan Asli daerah DBH = Dana Bagi Hasil


DAU = Dana Alokasi Umum DBHDR = DBH Dana Reboisasi

9.3.2 RENCANA PEMBIAYAAN PERUSAHAAN DAERAH

Kota Kendari memiliki perusahaan daerah yang bergerak dalam


pelayanan bidang Cipta Karya yaitu Air minum Tirta Anoa. Dalam hal ini,
perusahaan daerah tersebut sudah memiliki rencana dalam lima (5)
tahun kedepan dalam bentuk business plan. Business plan dari
perusahaan daerah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Tampilkan Business Plan dari Perusahaan Daerah yang ada

9.3.3 RENCANA KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA BIDANG


CIPTA KARYA

Dalam menggali sumber pendanaan dari sektor swasta, Pemerintah


Daerah perlu menyusun daftar proyek potensial yang dapat dikerjakan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 21


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

dengan skema kerjasama pemerintah dan swasta di bidang Cipta Karya


untuk ditawarkan ke pihak swasta. Daftar proyek potensial tersebut
disusun berdasarkan identifikasi usulan program dan kegiatan setiap
sektor serta tingkat kelayakan ekonomi dan financial dari program
tersebut.Rencana kerjasama pemerintah dan swasta bidang Cipta karya
di Kota Kendari hingga saat ini belum ada.

Tabel- 9.11:
Proyek Potensial yang Dapat dibiayai dengan KPS dalam 5 Tahun Kedepan
Biaya Kelayakan
Nama Deskripsi
Kegiatan Finansial Keterangan
Kegiatan Kegiatan
(Rp) (IRR=….)
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -

9.4 Analisis Tingkat Ketersediaan Dana Dan Strategi Peningkatan Investasi


Pembangunan Bidang Cipta Karya
9.4.1 Analisis Kemampuan Keuangan Daerah

Ketersediaan dana yang dapat digunakan untuk membiayai usulan


program dan kegiatan yang ada dalam RPI2-JM dapat dihitung melalui
hasil analisis yang telah dilakukan dengan penjabaran sebagai berikut:
a. Proyeksi dana dari pemerintah pusat (APBN) dengan menggunakan
asumsi trend historis maksimal 10% dari tahun sebelumnya.
b. Proyeksi dana dari pemerintah daerah (APBD) berdasarkan hasil
perhitungan sebelumnya
c. Rencana pembiayaan dari perusahaan daerah berdasarkan analisis
sebelumnya
d. Hasil identifikasi kegiatan potensial untuk dibiayai melalui skema
Kerjasama Pemerintah dan Swasta berdasarkan hasil sebelumnya.

Dengan mengambil data Laporan Keuangan APBD Kota Kendari tahun


2010 sampai dengan tahun 2014, maka dapat dihitung NPS maupun
DSCRnya dari masing-masing tahun. Dari hasil perhitungan kedua
indikator tersebut, dikemukakan bahwa NPS tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014 semakin menurun. Tahun 2010 NPS sebesar Rp.
347.864.334.319,06 (21.1%) tahun 2009 meningkat menjadi

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 22


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Rp.352.086.427.475,76 atau rata-rata meningkat sebesar 2.26% tahun


2014 meningkat menjadi Rp. 498.180.985.112,44 (27.7%) dari total
pendapatan daerah.Penerimaan terbesar adalah dari Dana Alokasi Umum
dengan kenaikan rata-rata sebesar 39% dari total Penerimaan Daerah.
Sedangkan Belanja daerah terbesar dari Belanja Mengikat khususnya
belanja Barang dan jasa rata-rata 50% dari total Penerimaan Daerah.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 23


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel 9.12 
PERKEMBANGAN NET PUBLIC SAVING (NPS) TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 
KOTA KENDARI 
Prosenta
REALISASI se PROYEKSI
No Uraian
pertumb
2010 2009 2010 2011 2014 uhan (%) 2015  2016  2017  2018  2019 
432,616,410,88 459,932,877, 527,041,145,937. 1,221,063,491,41 1,694,836,126,081 2,352,432,543,001. 3,265,176,369,686.
I Penerimaan Daerah 451,004,495,387.76 633,810,331,564.44 0.388 879,728,740,211.44
8.06 514.60 43 3.48 .91 70 35
Pendapatan Asli 30,371,489,557 47,323,407,1 62,800,131,070.4 267,781,702,016. 520,567,628,720.9 1,011,983,470,233. 1,967,295,866,134.
1 33,848,814,815.76 70,857,916,205.44 0.944 137,747,789,103.38
Daerah .06 95.60 3 96 7 57 06
325,337,878,00 345,765,495, 399,485,271,000. 918,376,314,282. 1,271,951,195,281 1,761,652,405,465. 2,439,888,581,569.
2 Dana Alokasi Umum 339,094,211,000.00 478,763,604,000.00 0.385 663,087,591,540.00
0.00 000.00 00 90 .82 32 46
31,032,943,085 38,159,475,3 33,428,943,867.0 75,646,105,664.0 101,592,719,906.8 136,439,022,834.8
3 Dana Bagi Hasil 30,602,469,572.00 41,940,591,359.00 0.343 56,326,214,195.14 183,237,607,667.26
.00 19.00 0 7 5 9
45,874,100,246 28,684,500,0 31,326,800,000.0 46,136,112,445.5
4 Dana Alokasi Khusus 47,459,000,000.00 42,248,220,000.00 0.045 44,149,389,900.00 48,212,237,505.55 50,381,788,193.30 52,648,968,662.00
.00 00.00 0 0
84,752,076,569 104,111,138, 137,066,047,210. 286,341,896,893. 416,054,776,186.3 604,527,589,798.8
II Belanja wajib 98,918,067,912.00 135,629,346,452.00 0.453 197,069,440,394.76 878,378,587,977.66
.00 535.00 00 58 7 0
84,589,550,170 103,951,057, 136,905,966,490. 299,142,690,710. 444,526,038,395.2 660,565,693,055.3
a Belanja mengikat 98,757,987,192.00 135,469,265,731.00 0.486 201,307,328,876.27 981,600,619,880.25
.00 815.00 00 13 6 5
20,889,383,555 22,292,705,2 33,849,147,660.0 55,171,179,798.3
- Belanja Pegawai 20,302,501,698.00 30,497,743,148.00 0.345 41,019,464,534.06 74,205,236,828.73 99,806,043,534.64 134,239,128,554.09
.00 89.00 0 1
63,515,541,620 81,548,708,9 102,966,245,936.
- Belanja Barang 78,326,771,145.00 104,899,811,423.00 -0.705 30,945,444,369.79 9,128,906,089.09 2,693,027,296.28 794,443,052.40 234,360,700.46
.00 02.00 00

- Belanja Bunga 109,643,624. -0.486 36,859,536.24 18,945,801.63 9,738,142.04 5,005,405.01 2,572,778.17


184,624,995.00 128,714,349.00 90,572,894.00 71,711,160.00
00
- Belanja Subsidi - - - - - - - - -
- -
- Belanja Bagi Hasil - - - - - - - - -
- -
- Belanja lain yang
- - - - - - - - -
mengikat - -
kewajiban/Belanja
b 160,080,720. 0.015 162,481,931.82 164,919,160.79 167,392,948.20 169,903,842.43 172,452,400.06
Daerah 162,526,399.00 160,080,720.00 160,080,720.00 160,080,721.00
00

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 24


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

- Pembayaran Pokok
160,080,720. 0.015 162,481,931.82 164,919,160.79 167,392,948.20 169,903,842.43 172,452,400.06
Pinjaman 162,526,399.00 160,080,720.00 160,080,720.00 160,080,721.00
00
- Pembayaran
- - - - - - - - -
kegiatan lanjutan - -
- Kewajiban daerah
- - - - - - - - -
lain-lain - -
347,864,334,31 355,821,738, 389,975,098,727. 1,272,156,956,30 2,032,906,816,178
III Net Public Saving (Rp) 352,086,427,475.76 498,180,985,112.44 0.598 796,093,214,209.68 3,248,585,092,253. 5,191,238,977,421.
9.06 979.60 43 7.07 .69
55 17
Net Public Saving (%)            

Tabel 9.13 
PERKEMBANGAN DEBT SERVICE CAVERAGE RATIO (DSCR) TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN 2014 
DAN PROYEKSI DSCR TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2018 
KOTA KENDARI 
REALISASI Prosenta PROYEKSI
se
No Uraian
2010 2011 2012 2013 2014 pertumb 2015  2016  2017  2018  2019 
uhan

I Penerimaan Daerah 386,742,310,642.06 403,545,495,387.76 431,248,377,514.60 495,714,345,937.43 591,562,111,564.44 0.429 362,206,180,609. 739,220,115,18 1,056,045,75
845,102,351,548.69 517,445,740,683.43
69 6.13 6,554.24
Pendapatan Asli
1 30,371,489,557.06 33,848,814,815.76 47,323,407,195.60 62,800,131,070.43 70,857,916,205.44 0.944 130,001,099,516. 491,210,786,69 954,834,999,
Daerah 137,736,426,492.39 252,701,290,784.68
09 2.93 909.37

2 Dana Alokasi Umum 325,337,878,000.00 339,094,211,000.00 345,765,495,000.00 399,485,271,000.00 478,763,604,000.00 0.385 255,459,065,998. 490,170,204,28 678,984,253,
663,183,819,740.23 353,862,151,928.38
91 5.96 784.70

3 Dana Bagi Hasil DBH) 31,032,943,085.00 30,602,469,572.00 38,159,475,319.00 33,428,943,867.00 41,940,591,359.00 0.343 19,354,315,989.4 34,933,698,065 46,932,958,3
56,346,626,167.82 26,002,265,882.67
8 .10 04.87
4 DBH Dana Reboisasi - - - - - - - -

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 25


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

(DBHDR) - - -

II Belanja wajib 84,752,076,569.00 98,918,067,912.00 104,111,138,535.00 137,066,047,210.00 135,629,346,452.00 0.451 88,781,326,434.4 186,945,607,69 271,276,444,
196,811,507,241.93 128,830,427,393.43
5 6.32 113.76

a Belanja mengikat 84,589,550,170.00 98,757,987,192.00 103,951,057,815.00 136,905,966,490.00 135,469,265,731.00 -0.205 (22,066,223,667.0 (13,951,619,08 (11,093,610,3
107,718,196,636.46 (17,545,926,798.68)
1) 4.01) 46.07)

- Belanja Pegawai 20,889,383,555.00 20,302,501,698.00 22,292,705,289.00 33,849,147,660.00 30,497,743,148.00 1.987 181,033,262,478. 1,615,380,485, 4,825,397,10
91,101,584,277.89 540,774,998,948.81
66 796.39 4,089.82

- Belanja Barang 63,515,541,620.00 78,326,771,145.00 81,548,708,902.00 102,966,245,936.00 104,899,811,423.00 -1.664 115,850,890,555. 51,045,126,965 (33,882,991,3
(69,630,924,813.87) (76,900,087,239.91)
35 .86 00.54)

- Belanja Bunga -0.560 (1,504,223.61


184,624,995.00 128,714,349.00 109,643,624.00 90,572,894.00 71,711,160.00 31,546,738.47 (17,668,889.22) (7,772,790.56) (3,419,358.87)
)
- Belanja Subsidi - - - - - - - -
- - -
- Belanja Bagi Hasil - - - - - - - -
- - -
- Belanja lain yang
- - - - - - - -
mengikat - - -
Kewajiban /Belanja
b 0.000      
daerah 162,526,399.00 160,080,720.00 160,080,720.00 160,080,720.00 160,080,721.00 160,080,721.00 - -
- Pembayaran Pokok
0.000
Pinjaman 162,526,399.00 160,080,720.00 160,080,720.00 160,080,720.00 160,080,721.00 160,117,523.14 36,810.60 36,819.06 36,827.53 36,835.99
- Pembayaran
- - - - - - - -
kegiatan lanjutan - - -
- Kewajiban daerah
- - - - - - - -
lain-lain - - -

III DSCR (X) 0.428 361,874,515,259. 738,189,790,04 1,054,321,47


845,002,532,836.82 516,848,210,254.25
386,926,935,115.59 403,674,209,118.83 431,358,020,488.23 495,804,917,975.20 591,633,821,877.18 18 8.34 2,572.29
sumber: hasil olahan 

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 26


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Dari hasil perhitungan tersebut diatas ...............................................

9.4.2 STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA

Dalam rangka pencapaian pembangunan bidang Cipta Karya di daerah,


dan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam melaksanakan
usulan program yang ada dalam RPI2-JM, Pemerintah Daerah Kota
Kendari telah menyusun strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi
pembangunan infrastruktur permukiman. Yang meliputi beberapa aspek
antara lain :
1. Strategi peningkatan DDUB, meliputi:
 Mengoptimalkan penggalian sumber-sumber pendapatan
daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.
 Kerjasama dan Sinkronisasi antara Pemerimtah Kota Kendari
dengan Pemerintah Propinsi Sulawesi Tenggara dalam hal ini
Randal terkait dengan Program dan kegiatan secara
menyeluruh, untuk memberikan pembobotan dan penajaman
dalam dokumen RPI2-JM
 Komitmen Pemerintah Kota Kendari Sharing pendanaan
terhadap kegiatan yang dibiayai melalui APBN
2. Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan
anggaran, meliputi:
 Mengoptimalkan penggalian sumber-sumber pendapatan
daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.
 Meningkatkan kualitas SDM petugas Dinas Pendapatan Daerah.
 Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait serta rapat
evaluasi penerimaan setiap tiga bulan.
 Melengkapi sarana dan prasarana penunjang operasional.
 Meningkatkan pengawasan internal khususnya para petugas di
lapangan dan eksternal, yaitu para wajib pajak dan retribusi
yang tidak mematuhi PERDA.
 Memperbaharui Perda-perda yang tidak sesuai dengan
perkembangan.
 Meningkatkan kegiatan investasi.
3. Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah,
meliputi:

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 27


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

 Meningkatkan kualitas SDM


 Memperbaiki Manajemen Perusahaan daerah Secara
Keseluruhan
 Melakukan Pengawasan terhadap Kinerja Pengelola Keuangan
Perusahaan daerah
4. Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam
pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya
 Melibatkan masyarakat dan dunia usaha dalam proses
perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya
 Sosialisasi kepada masyarakat dan dunia usaha terhadap
kegiatan bidang Cipta Karya
 Perlunya ada Lembaga atau Organisasi yang dapat
mengorganisasi dana CSR maupun Dana Swadaya Masyarakat.
5. Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi
infrastruktur permukiman yang sudah ada
 Membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai
badan pengelola terhadap infrastruktur permukiman yang
terbangun
 Perlu adanya Regulasi atau PERDA yang mengatur tentang
biaya Operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi pasca
pembangunan infrastruktur.
6. Strategi pengembangan infrastruktur skala regional.
 Membangun Kemitraan dengan Kab/Kota yang berdekatan
 Menyiapkan Regulasi yang jelas
 Koordinasi antara Pemerintah Pusat, Propinsi dan Kab/Kota
 Menyiapkan Dokumen Perencanaan terkait dengan
pembangunan Infrastruktur yang akan dibangun bersama.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 IX - 28


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

ASPEK
10 KELEMBAGAAN

10.1 Kondisi Kelembagaan Saat Ini


Organisasi perangkat daerah Kota Kendari dibentuk berdasarkan :
1. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
daerah.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 tahun 2007 tentang petunjuk
Teknis Penataan Organisasi Perangkat daerah.
Berdasarkan ketentuan tersebut, pemerintah Kota Kendari membentuk
organisasi perangkat daerahnya dengan peraturan daerah, yang terdiri atas ;
1. Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2006 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Satuan polisi pamong Praja Kota Kendari (Lembaran Daerah
Kota Kendari tahun 2008 Nomor 18).
2. Peraturan daerah nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Kendari (Lembaran Daerah
Kota Kendari tahun 2008 Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja lembaga teknis Daerah Kota Kendari (Lembaran Daerah Kota Kendari
tahun 2009 Nomor 6).
3. Peraturan Daerah nomor 9 tahun 2008 tentang pembentukan Organisasi
dan Tata kerja dinas daerah Kota Kendari (Lembaran daerah kota kendari
Tahun 2008 nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan daerah
Nomor 7 tahun 2009 tentang perubahan atas Peraturan daerah Nomor 9
tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kota Kendari 9 lembaran Daerah kota Kendari tahun 2009 Nomor 7).
4. Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2008 tentang Pembentuakn Organisasi
dan tata kerja Sekretariat daerah dan Sekretraiat dewan perwakilan daerah
kota Kendari (Lembaran daerah Kota kendari tahun 2008 Nomor 10)
Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan daerah Nomor 8 tahun 2009
tentang Perubahan atas Peraturan daerah nomor 10 tahun 2008 tentang

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 X-1


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

pembentukan Organisasi dan tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat


DPRD Kota Kendari (Lembaran daerah Kota Kendari tahun 2009 nomor 8).
5. Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
dan tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Kendari (lembaran Daerah
Kota Kendari tahun 2008 Nomor 11).
6. Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata kerja Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kota Kendari
(Lembaran daerah Kota Kendari Tahun 2009 nomor 5).
7. Peraturan Daerah Nomor 21 tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi
dan tata Kerja badan pengelolaa Keuangan daerah Kota kendari 9Lembaran
daerah Kota Kendari tahun 2009 Nomor 21).
8. Peraturan daerah Nomor 4 tahun 2011 tentang Pembentuakn organisasi
dan Tata kerja badan Penanggulangan bencana Daerah Kota kendari
9Lembaran Daerah kota Kendari tahun 2011 Nomor 4).
Adapun rincian perangkat daerah Kota kendari adalah sebagai berikut :
A. Sekretariat :
1. Sekretariat daerah
2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
B. Dinas :
1. Dinas Pendidikan Nasional;
2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Sosial, tanaga Kerja & Transmigrasi;
4. Dinas Perhubungan;
5. Dinas Pekerjaan Umum;
6. Dinas Perindagkop, UMKM;
7. Dinas Kependudukan & Catatan Sipil;
8. Dinas Pertanian dan Kehutanan;
9. Dinas Kelautan dan Perikanan
10. Dinas Kebersihan;
11. Dinas Tata kota dan Perumahan;
12. Dinas Pendapatan dan Asset Daerah;
13. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata;
C. Lembaga Teknis Daerah :
1. Badan Perencanaan Pembangunan dan Penanaman Modal Daerah;
2. Badan Kepegawaian Daerah;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 X-2


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

3. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan;


4. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas;
5. Badan Lingkungan Hidup;
6. Badan Penyelenggara Pelayanan Perizinan;
7. Badan Keluarga berencana dan Pemberdayaan Perempuan;
8. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
9. Badan Pengelola Keuangan Daerah;
10. Kantor Pemadam Kebakaran;
11. Kantor Arsip dan Perpustakaan;
12. Kantor Ketahanan Pangan.
D. Lembaga lain :
1. Inspektorat Daerah;
2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
3. Rumah Sakit Umum Daerah Abunawas;
4. Satuan Polisi Pamong Praja;
5. Sekretariat Korps Pegawai Reppublik Indonesia (KORPRI)
E. Kecamatan, terdiri atas 10 (sepuluh) kecamatan dan
F. Kelurahan terdiri atas 64 (Enam puluh empat) kelurahan.
Dalam melaksanakan tugas pemerintahan daerah, Walikota Kendari
selain dibantu oleh perangkat daerah, juga bekerja sama dan berkordinasi
dengan berbagai lembaga/instansi lain yang ada di Kota Kendari. Keseluruhan
organisasi perangkat daerah dan lembaga/instansi yang ada di Kota Kendari
dapat dilihat sebagaimana gambar berikut :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 X-3


RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

  Gambar 10 -1 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Kendari


 
 
WALIKOTA
DPRD
WAKIL WALIKOTA
SEKRETARIAT
DAERAH KOTA

ASS. PEM. & KESRA ASS. PEREKONOMIAN & PEMB. ASS. ADM. UMUM

BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN
ADMINISTRASI ADMINISTRASI ADM. KEMASY. ADMINISTRASI ADM. SUMBER ADMINISTRASI HUKUM & ORGANISASI & UMUM KEUANGAN
PEM. UMUM KESRA & HUMAS PEMBANGUNAN DAYA ALAM PEREKONOMIAN PER. UU TATALAKSANA

DINAS DAERAH LEMBAGA TEKNIS KECAMATAN PERUSAHAAN DAERAH SEKRETARIAT DPRD


STAF AHLI DAERAH

WALIKOTA KENDARI
DINAS INSPEKTORAT DAERAH KELURAHAN PO. PASAR
BIDANG PEMERINTAHAN & Ttd
KERJASAMA PENDIDIKAN NASIONAL

Ir. H. ASRUN, M.Eng, Sc


BIDANG PEMBANGUNAN & DINAS BADAN PERENC. PEMB. & PDAM
LINGKUNGAN HIDUP KESEHATAN PENANAMAN MODAL

BIDANG KEMASYARAKATAN
DAN SUMBER DAYA MANUSIA DINAS BADAN KESATUAN BLUD
PEKERJAAN UMUM BANGSA,

BIDANG EKONOMI
DAN KEUANGAN DINAS BADAN
TATA KOTA & PERUMAHAN KEPEGAWAIAN DAERAH
BIDANG POLITIK, HUKUM, &
HAK ASASI MANUSIA
DINAS BADAN PEMBERDAYAAN
PERHUBUNGAN MASYARAKAT & PM

DINAS PENDAPATAN & BADAN LINGKUNGAN


PENGELOLAAN ASET HIDUP
INSTANSI VERTIKAL

DINAS PEMUDA, BADAN PENYELENGGARA


OLAHRAGA PELAYANAN PERIZINAN

KEJAKSAAN NEGERI
DINAS BADAN KB &
KEBERSIHAN PEMBERDAYAAN

PENGADILAN NEGERI
DINAS KEPENDUDUKAN BADAN PELAKS.
DAN CATATAN SIPIL PENYULUHAN

KANTOR DEPARTEMEN
AGAMA DINAS SOSIAL, TENAGA BADAN PENGELOLA
KERJA KEUANGAN DAERAH

BADAN PERTANAHAN
NASIONAL DINAS BADAN PENAGGULANGAN
PERTANIAN & KEHUTANAN BENCANA DAERAH

KOMISI PEMILIHAN UMUM


DINAS KANTOR
KELAUTAN DAN KETAHANAN PANGAN

DINAS KANTOR
PERINDAGKOP & UMKM PEMADAM KEBAKARAN

KANTOR ARSIP &


PERPUSTAKAAN DAERAH

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH ABUNAWAS

SEKRETARIAT DEWAN
PENGURUS KORPRI

SATUAN POLISI

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2014 X-4


PAMONG PRAJA
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

10.1.1. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya


Dinas PU Kota Kendari dibentuk berdasarkan Peraturan Walikota
Kendari Nomor : 23 tahun 2008. Tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kendari, yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan kewenangan desentralisasi dibidang Pekerjaan
Umum. Sedangkan fungsi Dinas PU sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis lingkup Dinas;


2. Pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Bina Marga;
3. Pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Cipta Karya;
4. Pengawasan dan pengendalian teknis di bidang pengairan dan SDA;
5. Pengawasan dan pegendalian teknis di bidang peralatan dan Jasa
konstruksi;
6. Pembinaan terhadap unit pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) dan
tenaga fungsional lingkup Dinas Pekerjaan Umum;

Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang


diinginkan organisasi sesuai dengantuntutan paradigma baru
pembangunan maka Dinas Pekerjaan Umum Kota Kendari menyatakan
visi adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya Infrastruktur pekerjaan umum untuk
menunjang kota dalam taman yang bertakwa, maju,
demokratis dan sejahtera”.
Dalam rangka mewujudkan Visi Dinas Pekerjaan Umum maka
dirumuskan Misi, Misi Dinas Pekerjaan Umum Kota Kendari
mengidentifikasi apa dan untuk siapa organisasi serta produk teknis apa
yang dihasilkan. Berdasarkan tugas pokokdan fungsi Dinas Pekerjaan
Umum maka dirumuskan misi Dinas Pekerjaan Umum Kota Kendari
sebagai berikut :
1. Mewujudkan sarana dan prasarana jalan dan jembatan untuk
meningkatkan dan mendorong perekonomian rakyat;
2. Terciptanya lingkungan perumahan dan pemukiman yang bersih
dan sehat;
3. Terpenuhinya sumber daya air yang dapat menunjang pertanian,
air minum dan sarana rekreasi kota;

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X-5


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

4. Terselenggaranya pembinaan jasa konstruksi dan pengujian bahan


bangunan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pekerjaan
umum;
Dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggungjawabnya,
Kepala Dinas PU dibantu seorang sekretaris dan 4 (empat) orang
kepala bidang (kabid) beserta staf. Sekretaris membawahi 2 orang
Kepala Sub Bagian (Kasubag) yaitu Kasubag Umum dan Kepegawaian,
kasubag Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan. Sedangkan masing –
masing kepala bidang bertanggungjawab kepada Kepala Badan dan
membawahi beberapa Kepala Sub Bidang (Kasubid) sebagai berikut :

1. Kepala Bidang (Kabid) Bina marga terdiri atas 2 Sub Bidang :


 Sub Bidang Pembangunan, peningkatan Jalan dan Jembatan;
 Sub Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

2. Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya, terdiri atas 2 Sub Bidang :


 Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengembangan Air Bersih dan
Drainase;
 Kepala Sub Bidang (Kasubid) Penyehatan Lingkungan dan
Permukiman

3. Kepala Bidang (Kabid) Pengairan Sumber Daya Air, terdiri atas 2


Sub Bidang :
 Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengairan;
 Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pemanfaatan Sumber Daya Air.

4. Kepala Bidang (Kabid) Pengujian dan Jasa Konstruksi , terdiri atas 2


Sub Bidang :
 Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengujian dan Peralatan;
 Kepala Sub Bidang (Kasubid) Jasa Konstruksi.

Adapun secara rinci Struktur organisasi Dinas PU Kota Kendari


berdasarkan jabatan struktural dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X-6


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

  KEPALA DINAS

SEKRETARIS
KELP JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAG UMUM & SUB BAG PERENCANAAN,
KEPEGAWAIAN PELAPORAN & KEUANGAN

BIDANG BIDANG CIPTA BIDANG PENGAIRAN DAN BIDANG PENGUJIAN DAN


KARYA SUMBER DAYA AIR JASA KONSTRUKSI

SEKSI PENGEMBANGAN
SEKSI PEMBANGUNAN SEKSI PENGUJIAN
PENINGKATAN JALAN SEKSI PENGAIRAN
AIR BERSIH DAN DRAINASE DAN PERALATAN
DAN JEMBATAN

SEKSI PENYEHATAN SEKSI PEMANFAATAN SEKSI JASA


SEKSI PEMELIHARAAN SUMBER DAYA AIR KONSTRUKSI
LINGKUNGAN DAN
JALAN DAN JEMBATAN
PERMUKIMAN

UPTD

Gambar-10.2: Struktur Organisasi Dinas PU Kota Kendari

10.2.2 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program


untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi
yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar
perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan
dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab
bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.

Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang


keciptakaryaan, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai
dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi
dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga
perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar
bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun
untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari
tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial
dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat
daerah.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X-7


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu


dituangkan di dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian
Pemerintah Kabupaten/kota, khususnya menyangkut tupoksi dari
masing-masing instansi pemerintah bidang keciptakaryaan. Dengan
mengacu pada tabel berikut, dapat dicantumkan penjabaran peran
masing- masing instansi dalam pembangunan bidang Cipta Karya.

Tabel-10.1:
Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya di Kota Kendari
Unit/Bagian
yang
Peran Instansi dalam
No Instansi Menangani
Pembangunan Bidang CK
Pembangunan
Bidang CK
1. Bappeda 1. Pengkoordinasian penyusunan Bidang Fisik dan
perencanaan pembangunan Prasarana

2. Penetapan petunjuk pelaksanaan


perencanaan dan pengendalian
pembangunan

3. Bimbingan supervisi dan konsultasi


penyusunan rencana pembangunan.

4. Pengendalian pembangunan.
2. Dinas PU Bidang Cipta
1. Perumusan kebijakan teknis
Karya
dibidang Cipta Karya;
2. Penyusunan rencana dan program
pembinaan dan bimbingan teknis
dibidang Cipta Karya;
3. Penanggulangan bencana alam
dana usaha-usaha pengendalian
dan rehabilitasi;
4. Pengelolahan gedung-gedung
pemerintah dan rumah dinas;
5. Pengendalian pelaksanaan
pembangunan dibidang Cipta
Karya;
6. Pengumpulan data dan laporan
dibidang Cipta Karya.
3. Dinas 1. Pelaksanaan penyusunan program Bidang
Kebersihan teknis dibidang kebersihan dan Kebersihan dan
Persampahan
persampahan termasuk perizinan.
2. Pelaksanaan bimbingan dan
pengendalian kebersihan dan
segala perlengkapannya.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X-8


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

3. Pelaksanaan, pemantauan dan


pembersihan jalan, lingkungan
serta normalisasi drainase.
4. Penyediaan sarana dan prasarana
kebersihan.
5. Pemantauan pelaksanaan
pelayanan sampah, jadwal
pengumpulan dan pengangkutan
dari TPS hingga TPA.
6. Penyediaan penampungan,
pemusnahan dan pemanfaatan
sampah di lokasi TPA.
7. Penyediaan sarana dan prasarana
persampahan.
4. BLH Kota 1. Pelaksanaan kegiatan pemantauan Bidang
Kendari dan pengelolaan kualitas air; Pengendalian
Pencemaran dan
2. Pelaksanaan kegiatan
Pengelolaan
pengendalian pencemaran Limbah
lingkungan dan pengelolaan
limbah dengan instansi terkait;
3. Pelaksanaan inventarisasi
permasalahan pengendalian
pencemaran lingkungan dan
pengelolaan limbah serta
menetapkan langkah-langkah dan
kebijakan pemecahan
4. Menkoordinasikan dan atau
melaksanakan program dan
kegiatan pemberdayaan yang
berbasis masyarakat.
Sumber : renstra SKPD

Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap


satuan kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana dan tata hubungan
kerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP)
untuk setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi
pegawai dalam melakukan tugasnya. Dengan tabel berikut bisa
dicantumkan inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya di Kota Kendari.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X-9


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel-10.2:
Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya
Instansi yang Tugas dan Fungsi
No Nama SOP
Terlibat Instansi dalam SOP
I Pengembangan Permukiman
1. SOP Penanganan Bappeda, Dinas Bappeda :
Kawasan Kumuh PU, Dinas Tata  Mengkoordinasikan
Kota penyusunan
perencanaan kawasan
kumuh
 Pengendalian
pembangunan
Dinas PU:
 Menyusun program-
program pada kawasan
kumuh,
 Melaksanakan
pekerjaan fisik pada
lokasi kawasan kumuh
Dinas Tata Kota :
 Mensinergikan dengan
kebijakan – kebijakan
terkait bangunan dan
lingkungan seperti
GSB, GSJ.

2. …….dst
II Penataan Bangunan dan Lingkungan
1. SOP Pencegahan Bahaya Kantor Pemadam Kantor Pemadam :
Kebakaran Kebakaran, Dinas  Menyeleksi setiap
Tata Kota dokumen perencanaan
teknis bangunan
gedung terkait
pemenuhan
persyaratan proteksi
kebakaran.
 Dilakukan
pemeriksaan dan
pengujian oleh tim
teknis dari kantor
pemadam setiap
pelaksanaan
pemasangan instalasi
proteksi kebakaran
pada bangunan
gedung.
Dinas Tata Kota :
 Menerbitkan IMB
setelah ada
persetujuan dari
instansi pemadam

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X - 10


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

kebakaran.
2.
III Pengembangan Air
Minum
1. Tidak ada data
IV Pengembangan PLP
1. SOP penanganan Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan :
Pengelolaan IPLT Kota Kendari  Menindaklanjuti
laporan dari warga
yang septik tanknya
sudah penuh,
 Lumpur tinja yang ada
pada septik tank
diambil dengan cara
disedot ke dalam
tangki truck tinja,
 Mobil tangki tersebut
kemudian mengangkut
endapan lumpur tinja
untuk kemudian diolah
di instalasi pengolahan
lumpur tinja (IPLT).

2. SOP Prasarana dan Dinas kebersihan, Dinas Kebersihan :


sarana persampahan BLH,  Truck yang
mengangkut sampah
dilengkapi penutup
agar sampah tidak
tercecer di jalan,
BLH :
 menyiapkan wadah
persampahan pada
kawasan – kawasan
permukiman dan
tempat strategis
berupa wadah sampah
organik dan anorganik
untuk memudahkan
pekerjaan
pengumpulan.

10.1.3. KONDISI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) BIDANG CIPTA


KARYA

Pemerintah Kota Kendari didukung oleh Sumber Daya Manusia/Aparatur


yang Handal. Sebagian besar aparatur/pegawai di Pemerintah Kota
Kendari yang menangani bidang Cipta Karya adalah lulusan Sarjana

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X - 11


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

(S1). Kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang


Cipta Karya di Kota Kendari dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel-10.3:
Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang Jabatan
Pendidikan Fungsio
nal
Dinas PU Kota Gol II : Pria : 27 orang SMA : 7 orang
Kendari 12 orang Wanita: 2 orang Diploma : 6 orang
(Bidang Cipta S1 : 12 orang
karya) Gol III :
S2 : 4 orang
17 orang

Bappeda Gol II : Pria : 10 orang S1: 4 orang


(Bidang Fisik dan 2 orang Wanita: 2 orang S2: 8 orang
Prasarana)
Gol III :
9 orang

Gol IV :
1 orang
Dinas Tata Kota Gol II : Pria : 6 orang SMA : 2 orang
dan Perumahan 2 orang Wanita : 5 orang S1: 8 orang
(Bidang S2: 1 orang
Perumahan) Gol III :
8 orang

Gol IV :
1 orang
Dinas Kebersihan Gol I : Pria : 70 orang SD : 14 orang
(Bidang 18 orang Wanita : 5 orang SMP : 3 orang
Kebersihan dan SMA : 52 orang
Persampahan) Gol II :
S1: 6 orang
52 orang

Gol III :
4 orang

Gol IV :
1 orang

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X - 12


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

10.2. Analisis Kelembagaan


10.2.1. Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan


keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja
organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Analisis deskriptif keorganisasian bidang Cipta Karya di Kota Kendari
adalah sebagai berikut :

1. Struktur organisasi
a. Struktur organisasi perangkat kerja daerah yang menangani
bidang Cipta Karya di Kota Kendari sudah sesuai untuk
mendukung pembangunan bidang cipta karya di Kota Kendari.

2. Tugas dan fungsi organisasi


a. Belum optimalnya manajemen bidang cipta karya mengikuti
sistem perencanaan, pengorganisasian dan Monev.
b. Koordinasi dan kerjasama instansi sektor terkait dalam
merumuskan sistem koordinasi bidang cipta karya masih sangat
rendah.
c. Tuntutan pelayanan administrasi perizinan dan kajian amdal,
UKL, UPL dan SOP dari dunia usaha dan masyarakat umum
semakin banyak;

3. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi struktur organisasi


a. Belum maksimalnya penerapan peraturan, khususnya undang-
undang persampahan bagi masyarakat yang melanggar, yaitu
membuang sampah di sembarang tempat.
b. Penegakkan aturan dan hukum lingkungan tidak jelas siapa
yang bertanggung jawab;
c. Pertumbuhan penduduk kota yang cukup besar.

4. Permasalahan dalam keorganisasian


a. Rendahnya tingkat kesejahteraan personil, khususnya tenaga
kontrak, tenaga teknis
b. Belum optimalnya disiplin kerja tenaga operasional.
c. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap dampak
buruk/negative dari lingkungan yang tidak terkelola dengan
baik

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X - 13


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

d. Terbatasnya dana operasional dan biaya pemeliharaan


e. Rendahnya kualitas SDM

10.2.2. Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang


cipta karya adalah untuk mengetahui factor - faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang
Cipta Karya. Analisis deskriptif ketatalaksanaan bidang Cipta Karya di
Kota Kendari adalah sebagai berikut :

1. Perda Penetapan Organisasi Pemerintah


b. Perda penetapan organisasi sudah menguraikan tupoksi dari
masing-masing dinas/unit kerja yang ada.

2. Mekanisme hubungan kerja di dalam dan antar instansi terkait


 Koordinasi dan kerjasama instansi sektor terkait dalam
merumuskan sistem koordinasi bidang cipta karya masih sangat
rendah.

3. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi ketatalaksanaan


perangkat kerja daerah

 Peraturan yang terkait dengan sektor keciptakaryaan masih


kurang.

4. Permasalahan dalam ketatalaksanaan perangkat kerja daerah


 Dalam menyusun program dan kegiatan terkadang SKPD belum
mengacu ke Standar Pelayanan Minimal (SPM).

10.2.3. Analisis Sumber Daya Manusia (Sdm) Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui


permasalahan SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap
kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta
Karya. Analisis deskriptif Sumber Daya Manusia bidang Cipta Karya di
Kota Kendari adalah sebagai berikut :

1. Ketersediaan SDM

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X - 14


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

a. SDM yang tersedia belum memenuhi kebutuhan baik dari segi


jumlah maupun kualitas dalam perangkat daerah khususnya
bidang Cipta Karya.
b. Staf teknis yang memahami tugas pokok dan fungsi sangat
terbatas;

2. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas


SDM
a. Terbukanya kesempatan mengikuti pelatihan/bimtek terkait
dengan tugas pokok dan fungsi.
b. Adanya Gerakan Disiplin Nasional untuk peningkatan waskat
oleh atasan secara berjenjang;
c. Adanya Perhatian dan dukungan Pemerintah pusat.

3. Permasalahan dalam manajemen SDM


a. Beban kerja dan sasaran tugas sangat luas dan mencakup
lintas sektor;
b. Pelatihan dan bimtek tentang keciptakaryaan hanya pada orang
– orang tertentu saja yang ikut.
c. Dukungan sumber pembiayaan (APBD) untuk melaksanakan
program sangat terbatas;

Tabel-10.4 :
Matriks Kebutuhan Sumber Daya Manusia Bidang Cipta Karya
Jumlah
N Jumlah Pegawai
Instansi Tingkat Pendidikan Pegawai
o yang Diperlukan
Yang Ada
1. Bappeda
(Bidang S1/Sederajat :
Fisik dan - S1 Teknik 1 orang
Prasarana) - S1 Ilmu Komunikasi 1 orang
- S1 Ekonomi 1 orang 2 orang
S2 :
- S2 Manajemen Aset 1 orang
- S2 Perencanaan Wilayah 2 orang
- S2 perencanaan Prasarana 1 orang
- S2 Adm. Pembangunan 1 orang
- S2 Teknik Sipil 2 orang
2. Dinas PU SMA/Sederajat : 6 orang 3 orang
Bidang Diploma :
Cipta - D3 Teknik 5 orang 4 orang
karya)
S1/Sederajat :

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X - 15


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

- S1 Teknik 10 orang 2 orang


- S1 Ekonomi 5 orang 2 orang

S2 4 orang cukup
3. Dinas SD/Sederajat 14 orang
Kebersihan SMP/Sederajat 3 orang
(Bidang SMA/Sederajat 52 orang 25 orang
Kebersihan
S1/Sederajat :
dan
Persampa - S1 Sistem informasi 1 orang 2 orang
han) - S1 Ekonomi 2 orang 3 orang
- S1 Sosial 3 orang 2 orang
Sumber : Data SKPD Teknis

10.2.4. Analisis Swot Kelembagaan

Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan


strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan
dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam
matriks SWOT.

Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu


mengambil keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O);
bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari
peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu
menghadapi ancaman yang ada (strategi S-T); dan terakhir adalah
bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru (strategi W-T).

Berdasarkan informasi serta analisis tentang keorganisasian, tata


laksana dan SDM bidang Cipta Karya pada sub-bab sebelumnya,
selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT Kelembagaan
seperti pada Tabel-10.5.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X - 16


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel-10.5:
Matriks Analisis SWOT Kelembagaan

PELUANG (O) ANCAMAN (T)


FAKTOR a. Terbukanya kesempatan mengikuti a. Belum maksimalnya penerapan peraturan,
EKSTERNAL
pelatihan/bimtek terkait dengan tugas khususnya undang-undang persampahan bagi
pokok dan fungsi. masyarakat yang melanggar, yaitu membuang
sampah di sembarang tempat.
b. Adanya Gerakan Disiplin Nasional untuk
peningkatan waskat oleh atasan secara b. Penegakkan aturan dan hukum lingkungan tidak
FAKTOR berjenjang; jelas siapa yang bertanggung jawab;
INTERNAL
c. Adanya Perhatian dan dukungan c. Pertumbuhan penduduk kota yang cukup besar.
Pemerintah pusat

KEKUATAN (S)
a. Struktur organisasi perangkat kerja daerah yang a. Memberikan kesempatan kepada aparat a. Sinkronisasi antar peraturan terkait dengan
menangani bidang Cipta Karya di Kota Kendari daerah untuk mengikuti pelatihan/bimtek bidang keciptakaryaan;
sudah sesuai untuk mendukung pembangunan terkait dengan bidang keciptakaryaan; b. Pengendalian dan pengawasan terhadap
bidang cipta karya di Kota Kendari. b. Meningkatkan disiplin dan motivasi kerja peraturan daerah yang telah dibuat;
b. Tersedianya personil yang cukup aparatur Pemerintah Daerah; c. Penambahan sarana dan prasarana kerja dan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X - 17


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

c. Adanya struktur organisasi & Job discription yang c. Menempatkan personil yang telah latihan;
jelas mengikuti pelatihan pada pembagian
d. Sarana dan Prasarana kerja yang memadai kerja yang jelas
e. Terjalinnya kekompakan kerja
KELEMAHAN (W)
a. Belum optimalnya manajemen bidang cipta karya a. Mengoptimalkan manajemen bidang a. Mengintensifkan pertemuan antara aparat pusat
mengikuti sistem perencanaan, pelaksanaan dan ciptakarya dalam hal perencanaan, dengan aparat pemkot guna mendapatkan
Monev. pelaksanaan dan monev; pemahaman yang jelas mengenai
b. Koordinasi dan kerjasama instansi sektor terkait b. Meningkatkan fungsi koordinasi dengan penyelenggaraan RPI2-JM.
dalam bidang cipta karya masih sangat rendah. instansi terkait kegiatan dalam bidang b. Menyediakan sarana dan prasarana kerja guna
c. Masih terbatasnya personil yang mengikuti cipta karya; mendukung penyelenggaraan RPI2-JM.
pelatihan/bimtek terkait bidang keciptakaryaan. c. Meningkatkan jumlah aparat bidang cipta c. Menyediakan data base bidang keciptakaryaan
d. Keterbatasan anggaran APBD di sektor cipta karya untuk mengikuti pelatihan dan guna menarik minat investor menanamkan
karya bimtek keciptakaryaan; modalnya.
e. Adanya aparat daerah yang berprestasi pindah d. Mengalokasikan dana APBD yang ada
ke Instansi lain dengan didukung sumber pendanaan dari
APBN.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X - 18


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

10.3. Rencana Pengembangan Kelembagaan


10.3.1. Rencana Pengembangan Keorganisasian

Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT,


maka rencana pengembangan keorganisasian di Kota Kendari adalah
sebagai berikut:
1. Menyediakan sarana dan prasarana kerja guna mendukung
penyelenggaraan kegiatan bidang keciptakaryaan.
2. Menyusun Peraturan – peraturan daerah terkait dengan bidang
keciptakaryaan.

10.3.2. RENCANA PENGEMBANGAN TATA LAKSANA

Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT,


maka rencana pengembangan tata laksana di Kota Kendari adalah
sebagai berikut:
1. Pelibatan lembaga penelitian dan perguruan tinggi dalam
peningkatan kemampuan staf/aparatur yang terlibat dalam
penyusunan kebijakan dan pelaksana kebijakan pada urusan
Keciptakaryaan.

2. Menciptakan Koordinasi yang harmonis dengan instansi terkait


lainnya dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring bidang
keciptakaryaan.
3. Menyusun standar operasional prosedur bidang keciptakaryaan.

10.3.3. RENCANA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT,


maka rencana pengembangan SDM di Kota Kendari adalah sebagai
berikut:
1. Menambah jumlah pegawai di SKPD terkait yang menangani sektor
keciptakaryaan,
2. Mengikutkan pegawai/staf di SKPD terkait untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan terkait keciptakaryaan,

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X - 19


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

3. Memberikan dukungan manajemen teknis terhadap staf bidang


keciptakaryaan, seperti pengelolaan persampahan, air minum,
bangunan gedung dll.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2015 X - 20


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Matriks Rencana Program


Investasi Infrastruktur Jangka
2  Menengah (RPI2-JM) Bidang
Cipta Karya
11.1 MATRIKS PROGRAM INVESTASI RPI2-JM

Berdasarkan tabel usulan program dan kegiatan pada setiap aspek teknis,
maka dapat disusun sebuah tabel ringkas rencana program dan investasi bidang
Cipta Karya. Rencana ini harus menjabarkan skenario pengembangan kota dan
pengembangan sektor bidang Cipta karya, usulan kebutuhan investasi yang
disusun dengan berbasis demand ataupun target pencapaian sesuai dengan
tujuan dan sasaran pembangunan daerah, mekanisme pendanaan atau
pembiayaan, skala prioritas penanganan, dan rencana pelaksanaan program
investasi. Selengkapnya matriks program dan investasi jangka menengah bidang
Cipta Karya Kota Kendari tersaji pada Tabel-11.1

11.2 MATRIKS KETERPADUAN PROGRAM INVESTASI RPI2-JM

Untuk memperlihatkan ringkasan program investasi RPI2-JM setiap


tahunnya. Oleh karena itu, akan disusun 5 tabel matriks keterpaduan program
tahunan sesuai jangka waktu RPI2-JM seperti terlihat pada Tabel-11.2 sampai
dengan Tabel-11.5.

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 1


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel-11.1:
Matriks Program dan Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Kendari Tahun 2016 – 2020
SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,-
VOLUME SATUAN
APBN
OUTPUT OUTPUT TAHUN
NO OUTPUT / SUB OUTPUT
/ SUB / SUB APBD APBD ANGGARAN
DETAIL LOKASI PDAM SWASTA MASYARAKAT
OUTPUT OUTPUT PROV. KAB/KOTA
Rp. MURNI PLN HLN

Pengembangan Kawasan Permukiman


Pengawasan dan
Evaluasi Bidang
1 Kota Kendari 1 Lap 2017
Pengembangan Kawasan 300.000
Permukiman
Pengawasan dan
Evaluasi Bidang
2 Kota Kendari 1 Lap 2018
Pengembangan Kawasan 300.000
Permukiman
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
3 Kws. Punggolaka 18,25 Ha 2016
Kumuh Kws. Punggolaka 6.000.000 1.200.000
Kota Kendari
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
4 Kws. Kampung Salo 8,00 Ha 2017
Kumuh Kws. Kampung 8.000.000 1.600.000
Salo Kota Kendari
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
5 Kws. Kadia 22,50 Ha 2017
Kumuh Kws. Kadia Kota 22.500.000 4.500.000
Kendari
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
6 Kws. Sambuli 5,00 Ha 2017
Kumuh Kws. Sambuli 5.000.000 1.000.000
Kota Kendari

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 2


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
7 Kws. Mandonga 23,00 Ha 2017
Kumuh Kws. Mandonga 23.000.000 4.600.000
Kota Kendari
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
8 Kws. Tipulu 22,50 Ha 2018
Kumuh Kws. Tipulu Kota 22.500.000 4.500.000
Kendari
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
9 Kws. Puuwatu 4,00 Ha 2018
Kumuh Kws. Puuwatu 4.000.000 800.000
Kota Kendari
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
10 Kws. Bende 17,50 Ha 2018
Kumuh Kws. Bende Kota 17.500.000 3.500.000
Kendari
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
11 Kws. Talia 5,50 Ha 2018
Kumuh Kws. Talia Kota 5.500.000 1.100.000
Kendari
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
12 Kws. Labibia 2,00 Ha 2019
Kumuh Kws. Labibia Kota 2.000.000 400.000
Kendari
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
13 Kws. Lalodati 5,00 Ha 2019
Kumuh Kws. Lalodati 5.000.000 1.000.000
Kota Kendari
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
14 Kws. Lalolara 9,50 Ha 2019
Kumuh Kws. Lalolara 9.500.000 1.900.000
Kota Kendari
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
15 Kws. Puday 5,00 Ha 2019
Kumuh Kws. Puday Kota 5.000.000 1.000.000
Kendari

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 3


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
16 Kws. Kessilampe 6,00 Ha 2020
Kumuh Kws. Kessilampe 6.000.000 1.200.000
Kota Kendari
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
17 Kws. Kendari Caddi 5,00 Ha 2020
Kumuh Kws. Kendari 5.000.000 1.000.000
Caddi Kota Kendari
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
18 Kws. Kambu 5,50 Ha 2020
Kumuh Kws. Kambu Kota 5.500.000 1.100.000
Kendari
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
19 Kws. Lapulu 6,50 Ha 2020
Kumuh Kws.Lapulu Kota 6.500.000 1.300.000
Kendari
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
20 Kws. Kandai 12,00 Ha 2020
Kumuh Kws. Kandai Kota 12.000.000 2.400.000
Kendari
Penataan Bangunan dan Lingkungan
Bimbingan
1 Pendampingan Kota Kendari 1 lap. 2017
350.000
Penyusunan RAKH
Kws. Abeli
Penyusunan Desain dan
Bungkutoko, Kec.
2 DED Kawasan Strategis 2 lap. 2016
Mandonga, Teluk 1.000.000
Nasional
Kendari Kota Kendari
Penataan Bangunan Kws. Mandonga-
3 Kawasan Strategis Bungkutoko Kota 1 Kws. 2016
7.000.000 1.400.000
Nasional Kawasan Hijau kendari

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 4


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Pembangunan PSD
Penataan Bangunan
4 Kawasan Hijau Kawasan Kota Kendari Ha 2017
5.000.000 1.000.000
Kendari Beach - Pantai
Mayaria (lanjt)
Pembangunan PSD
Penataan Bangunan
Kawasan Hijau Kawasan
5 Kota Kendari Ha 2017
Kali Kadia - Sungai 5.000.000 1.000.000
Wanggu - Ex.MTQ - Ktr
Walikota (lanjt)
Pembangunan PSD
Penataan Bangunan
6 Kawasan Hijau Kawasan Kota Kendari Ha 2017
4.000.000 800.000
Kendari Beach - RSU
Abunawas (lanjt)
Pembangunan PSD
Penataan Bangunan
7 Kawasan Hijau Kawasan Kota Kendari Ha 2017
3.500.000 700.000
UNSULTRA - STAIN -
Benu-benua (lanjt)
Pembangunan PSD
Penataan Bangunan
8 Kota Kendari 4 Ha 2018
Kawasan Hijau Kawasan 1.500.000 300.000
Hutan Baruga

Penataan Bangunan
Kws. Wanggu Kota
9 Skala Besar/ Penataan 1 2016
Kendari Kab./kota 6.000.000 1.200.000
RTH

Penataan Taman Median


10 Kec. Abeli 6272,95 Ha 2017
Bungkutoko 300.000

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 5


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Penataan Taman TPA


11 Kec. Puuwatu 8 Ha 2017
Puuwatu 200.000

Penataan Taman Median


12 Kec. Baruga 4000 Ha 2020
BTS Kota Baruga 200.000

Pemeliharaan Taman
13 Ktr Walikota 4 Ha 2018
Kota 250.000

Jln. Madusila, Kec.


14 Penataan Taman Median 5000 Ha 2019
Poasia 200.000

Pengadaan Mobil
15 Kota Kendari 2 Unit 2017
Penyiram Tanaman 1.000.000

Pengadaan Mobil
16 Kota Kendari 1 Unit 2017
Pemangkas Pohon 500.000

P2KH/Penataan Kota
17 Kota Kendari Ha 2017
Hijau 5.000.000 1.000.000

P2KH/Penataan Kota
18 Kota Kendari Ha 2018
Hijau 5.000.000 1.000.000

P2KH/Penataan Kota
19 Kota Kendari Ha 2019
Hijau 5.000.000 1.000.000

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 6


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

P2KH/Penataan Kota
20 Kota Kendari Ha 2020
Hijau 5.000.000 1.000.000

PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN


  

1 DED IPAL Kota Kendari Kota Kendari 1 KK 2017


1.500.000

Master Plan Pengelolaan


2 Kawasan Industri 1 KK 2016
Air Limbah Kota Kendari 1.500.000 300.000

Optimalisasi IPLT Kota


3 Kota Kendari 1 kws 2016
Kendari 1.241.667 100.000

Peningkatan IPLT Kota


4 Kota Kendari 2000 KK 2017
Kendari 1.500.000 150.000

Peningkatan IPLT Kota


5 Kota Kendari 2000 KK 2018
Kendari 1.500.000 150.000

Pengadaan Truk Tinja


6 Kota Kendari 1 Unit 2017
Kota Kendari 1.000.000 100.000

Pengadaan Truk Tinja


7 Kota Kendari 3 Unit 2016
Kota Kendari 2.000.000

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 7


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

8 Pengaspalan Jalan IPLT Kota Kendari 2016


5.100.000 510.000

Pembangunan Pagar
9 Kota Kendari 2017
Keliling IPLT 1.200.000 120.000

Pengawasan Teknik/
10 Supervisi Optimalisasi Kota Kendari 1 pkt 2016
241.667
IPLT Kota Kendari

Pengawasan Teknik/
11 Supervisi Peningkatan Kota Kendari 1 pkt 2017
75.000
IPLT Kota Kendari

Pengawasan Teknik/
12 Supervisi Peningkatan Kota Kendari 1 pkt 2018
75.000
IPLT Kota Kendari

Pembangunan PS Air
13 Kota Kendari 200 KK 2016
Limbah Skala Kawasan 2.200.000 200.000

Pembangunan Sanimas
14 Kota Kendari 2 Unit 2016
Kota Kendari 800.000 100.000

Pembangunan PS Air
15 Kota Kendari 200 KK 2017
Limbah Skala Kawasan 600.000 60.000

Pembangunan PS Air
16 Kota Kendari 200 KK 2018
Limbah Skala Kawasan 600.000 60.000

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 8


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Review Masterplan
17 Kota Kendari 1 Lap. 2017
Drainase 1.200

Drainase Lingkungan
18 Kota Kendari 1 Kws 2016
Kawasan Kota Kendari 3.000.000 285.000

Drainase Lingkungan
19 Poasia, Wua-Wua 2 Kws 2017
Kawasan Kota Kendari 6.000.000 570.000

Drainase Lingkungan
20 Padaleu, Lalolara 2 Kws 2018
Kawasan Kota Kendari 6.000.000 570.000

Drainase Lingkungan
21 Korumba, Kadia 2 Kws 2019
Kawasan Kota Kendari 6.000.000 570.000

Drainase Lingkungan
22 Kambu, Baruga 2 Kws 2020
Kawasan Kota Kendari 6.000.000 570.000

Pembangunan Area
23 Landfill Baru Konstruksi TPA PUUWATU 1 unit 2019
7.000.000 570.000
Membran dan Geo Textil

Pembangunan Kolam
24 TPA PUUWATU 1 unit 2019
Lindi 1.000.000 100.000

25 Pagar Keliling TPA TPA PUUWATU 2016


2.000.000

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 9


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Pengaspalan Jalan
26 TPA PUUWATU 2017
Operasi TPA 350.000

Pengadaan Street
27 TPA PUUWATU 2 unit 2018
Sweper 5.000.000

28 Pengadaan Exavator TPA PUUWATU 1 unit 2018


3.500.000

29 Pengadaan Buldozer D6 TPA PUUWATU 1 Unit 2018


3.500.000

Pembangunan Jalan
30 TPA PUUWATU 1 Unit 2020
Lingkar TPA 6.000.000

Pengadaan Coppektor
31 TPA PUUWATU 2 unit 2020
Truck 5.000.000

Survey dan Studi


Kec. Abeli, Poasia,
32 Kelayakan Pembangunan 3 Kws 2017
kambu 250.000
TPA

Perencanaan Detail Kec. Abeli, Poasia,


33 1 KK 2018
(DED) Transfer Depo kambu 350.000

Pembangunan Transfer
34 Depo dan Sarana Kota Kendari 1 Unit 3.000.000 2019
Pendukung

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 10


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Pengawasan dan
35 Kota Kendari 1 KK 2019
Supervisi Transfer Depo 250.000

36 Pembangunan TPST 3R Kota Kendari 1 Kws 2016


500.000 50.000

37 Pembangunan TPST 3R Kota Kendari 1 Kws 2017


500.000 50.000

38 Pembangunan TPST 3R Kota Kendari 1 Kws 2018


500.000 50.000

39 Pembangunan TPST 3R Kota Kendari 1 Kws 2019


500.000 50.000

40 Pembangunan TPST 3R Kota Kendari 1 Kws 2020


500.000 50.000

   Pengembangan Air Minum


Pembangunan Intake
1 Kota Kendari 1 Pkt 2017
Pulonggida 30.000.000

Pemasangan Pipa
2 Kota Kendari 9500 M 2018
transmisi 29.450.000
Pembangunan spam
3 Kws. Tobuha, Kaw. Kota Kendari 1 ltr/dt 2017
11.000.000 4.400.000
Watulondo Kec. Powatu

4 PDAM Kota Kendari Kota Kendari 1 PDAM 2017


7.000.000 2.800.000

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 11


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

5 PDAM Kota Kendari Kota Kendari 1 PDAM 2018


7.000.000 2.800.000
Pengadaan dan
Pemasangan Pipa
6 Transmisi air baku (PE Intake Pohara 17 km 2018
119.000.000
dia 600 mm) Intake
Pohara
Pembangunan Intake
7 Tabanggele 1 Unit 2018
Baru Tabanggele 33.516.000

Penambahan IPA PDAM


8 Kel. Anggoueya 20 ltr/dtk 2018
Anggoeya 10.000.000
Pengadaan Pompa
9 Centrifugal 400 lpd head Intake Pohara 1 Unit 2017
1.500.000
120 + (motor, panel)
Pengadaan Genset 1000
10 Intake Pohara 1 Unit 2019
KVA 1.150.000

11 Optimalisasi WTP WTP Punggolaka 1 Ls 2016


8.700.000

Pembuatan Bangunan
12 WTP Punggolaka 3 Unit 2019
Filter 2.677.500

Pembuatan Bangunan
13 WTP Punggolaka 1 Unit 2019
Pulsator 735.000
Pengadaan &
14 Pemasangan Pompa WTP Punggolaka 2 Unit 2017
73.500
Tawas 1.000 liter perjam
Pengadaan Alat
Laboratorium
15 WTP Punggolaka 1 Unit 2017
Spektrophotometer 315.000
(lengkap)

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 12


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Pengadaan Alat
16 Laboratorium Jartest (6 WTP Punggolaka 1 Unit 2017
26.250
mixer)

17 Tera Meter / Test Bench WTP Punggolaka 1 Unit 2017


39.900
Pembuatan
18 Pembangunan IPA 200 Booster Puuwatu 1 Unit 2018
25.000.000
l/det
Pengadaan &
19 Pemasangan Pipa Kota Kendari 17000 Mtr 2017
3.500.000
Transmisi GI Ø400mm
Pembuatan bangunan
20 Booster Puuwatu 1 Unit 2018
IPA 200 l/det 27.500.000
Pengadaan dan
21 Pemasangan Pip Kota Kendari 12000 Mtr 2017
136.500.000
Transmisi GI Ø 500 mm
Pengadaan dan
22 Kota Kendari 7500 Mtr 2016
Pemasangan Pipa JDU 2.021.906

Pengadaan dan
23 Kota Kendari 7500 Mtr 2017
Pemasangan Pipa JDU 2.021.906

24 Mobil Tangki Kota Kendari 2 Unit 2016


1.050.000
Pengadaan Pompa
25 Submersible 40 lpd head Intake Wanggu 2 Unit 2017
302.400
60
Pengadaan Pompa
26 Centrifugal 40 lpd head Intake Wanggu 1 Unit 2018
222.600
60
Pembuatan Bangunan
27 Intake Wanggu 1 Unit 2016
Prasedimen 1.050.000

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 13


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Pembangunan IPA Paket


28 WTP Wanggu 1 unit 2016
40 lpd + Lahan 26.250.000

Pembuatan reservoir
29 WTP Wanggu 1 Unit 2016
1500 m3 2.625.000
Pengad&pemas pompa
30 bahan kimia tawas kap WTP Wanggu 1 Unit 2016
26.250
500 l/jam
Pengad&pemas. Pompa
31 bahan kimia kaporit 500 WTP Wanggu 1 Unit 2016
26.250
l/jam
Pengad&pemas travo 100
32 WTP Wanggu 1 Unit 2016
kva 262.500
Pengadaan & Pemas.
Unit Anduonohu &
33 Pipa Transmisi dia 2000 Mtr 2017
Anggoeya 539.175
150mm
Pengadaan & Pemas.
Unit Anduonohu &
34 Pipa Distribusi dia 10000 Mtr 2019
Anggoeya 4.809.139
200mm
Pengadaan &
pemasangan Pompa
35 Gunung Jati 2 unit 2016
Centrifugal 50 l/dtk head 400.000
60

36 Pengembangan SDM Kota Kendari 1 Paket 2017


100.000

37 Pengembangan SDM Kota Kendari 1 Paket 2019


100.000

38 Pemasangan Sistem GIS Kota Kendari 1 Ls 2018


150.000

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 14


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Pengembangan Billing
39 dan Sistem Informasi Kota Kendari 1 Ls 2016
250.000
Akuntansi

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 15


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel-11.2:
Ringkasan Matriks RPI2-JM Bidang Cipta Karya Tahun 2016

SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,-

APBN
NO KODE AKUN
APBD APBD
PDAM SWASTA MASYARAKAT
PROV. KAB/KOTA
Rp. MURNI PLN HLN

1 PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN 6.000.000 - - - 1.200.000 - - -

2 PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 14.000.000 - - - 2.600.000 - - -

3 PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 18.583.333 - - - 1.545.000 - - -

4 PENGEMBANGAN AIR MINUM 42.661.906 - - - - - - -

TOTAL 81.245.239 - - - 5.345.000 - - -

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 16


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel-11.3:
Ringkasan Matriks RPI2-JM Bidang Cipta Karya Tahun 2017

SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,-

APBN
NO KODE AKUN
APBD APBD
PDAM SWASTA MASYARAKAT
PROV. KAB/KOTA
Rp. MURNI PLN HLN

1 PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN 58.800.000 - - 11.700.000 - - -


-
2 PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 24.850.000 - - 4.500.000 - - -
-
3 PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 12.976.200 - - 1.050.000 - - -
-
4 PENGEMBANGAN AIR MINUM 192.918.131 - - 7.200.000 - - -
-
TOTAL 289.544.331 - - 24.450.000 - - -
-

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 17


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel-11.4:
Ringkasan Matriks RPI2-JM Bidang Cipta Karya Tahun 2018

SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,-

APBN
NO KODE AKUN
APBD PROV. APBD KAB/KOTA PDAM SWASTA MASYARAKAT
Rp. MURNI PLN HLN

PENGEMBANGAN KAWASAN
1 49.800.000 - - - 9.900.000 - - -
PERMUKIMAN
PENATAAN BANGUNAN DAN
2 6.750.000 - - - 1.300.000 - - -
LINGKUNGAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN
3 21.025.000 - - - 830.000 - - -
PERMUKIMAN
4 PENGEMBANGAN AIR MINUM 251.838.600 - - - 2.800.000 - - -

TOTAL 329.413.600 - - - 14.830.000 - - -

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 18


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel-11.4:
Ringkasan Matriks RPI2-JM Bidang Cipta Karya Tahun 2019

SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,-

APBN
NO KODE AKUN
APBD PROV. APBD KAB/KOTA PDAM SWASTA MASYARAKAT
Rp. MURNI PLN HLN

1 PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN 21.500.000 - - - 4.300.000 - - -

2 PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 5.200.000 - - - 1.000.000 - - -

3 PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 17.750.000 - - - 1.290.000 - - -

4 PENGEMBANGAN AIR MINUM 9.471.639 - - - - - - -

TOTAL 21.500.000 - - - 4.300.000 - - -

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 19


RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
BIDANG CIPTA KARYA KOTA KENDARI
TAHUN 2016-2020

Tabel-11.5:
Ringkasan Matriks RPI2-JM Bidang Cipta Karya Tahun 2020

SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,-

APBN
NO KODE AKUN
APBD PROV. APBD KAB/KOTA PDAM SWASTA MASYARAKAT
Rp. MURNI PLN HLN

1 PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN 35.000.000 - - - 7.000.000 - - -

2 PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 5.200.000 - - - 1.000.000 - - -

3 PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 17.500.000 - - - 620.000 - - -

4 PENGEMBANGAN AIR MINUM - - - - - - - -

TOTAL 57.700.000 - - - 8.620.000 - - -

RPI2-JM Bidang CiptaKarya Kota Kendari Tahun 2015 XI - 20

Anda mungkin juga menyukai