Disusun oleh :
KELOMPOK 1
DOSEN :
Prof. Dr. Mochammad Chabachib, M.Si.
Dr. E. Drs. Hersugondo, M.M.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Kebijakan
Investasi & Penganggaran Modal: Analisis Cashflow, Requried Rate Of Return Investasi,
Payback Period, Net Present – Value Profitability Index” dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada bapak. Prof. Dr. Mochammad
Chabachib, M.Si. dan bapak Dr. E. Drs. Hersugondo, M.M. selaku Dosen mata kuliah
Manajemen Keuangan III di Magister Manajemen Universitas Diponegoro yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan tentang Kebijakan Investasi dan Penganggaran Modal. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalaih ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Bapak, demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Tim penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Investasi merupakan kegiatan penanaman modal dalam suatu bisnis untuk mendapatkan
keuntungan dimasa yang akan datang dengan jangka waktu yang relatif panjang. Agar
investasi bisa menghasilkan tingkat pengembalian yang menguntungkan dimasa mendatang,
maka investor perlu melakukan analisis kelayakan investasi. Sebelum melakukan perhitungan
analisis kelayakan investasi, perlu diketahui terlebih dahulu estimasi pendapatan yang
diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dalam bentuk cash flow.
Analisis kelayakan investasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk
mengetahui prospek dari suatu proyek investasi. Tindakan ini digunakan sebagai pendukung
dalam pengambilan keputusan apakah suatu proyek dapat diterima atau tidak. Sebelum
menerima suatu proyek investasi, diperlukan suatu analisis kelayakan investasi untuk
menghindari penerimaan proyek investasi yang tidak menguntungkan bagi investor. Dalam
melakukan analisis kelayakan investasi terdapat beberapa metode yaitu metode Required
Rate of Return, Payback period (PP) dan Net Present Value (NPV).
Arus kas (cashflow) merupakan perhitungan yang didapatkan dengan menghitung
selisih antara pendapatan dan biaya melalui arus kas. Belanja modal adalah pengeluaran
anggaran yang dilakukan perusahaan untuk menambah modal dan pemeliharaan modal yang
dapat menambah aset. Sedangkan modal kerja bersih adalah selisih dari aktiva lancar dan
hutang lancar perusahaan apabila menghasilkan hasil yang positif hal ini mengindikasikan
bahwa perusahaan tersebut dalam kondisi baik atau sehat, demikian yang diungkapkan oleh
(Ross et. al. 2015: 31).
Required rate of return atau tingkat pengembalian yang dibutuhkan adalah
pengembalian yang harus diperoleh dari dana yang diinvestasikan untuk menutupi biaya
pembiayaan investasi tersebut. Kesepakatannya, ini adalah tingkat pengembalian minimum
yang diperlukan untuk berinvestasi. Tingkat pengembalian dari sebuah proyek atau
pembelian aset mungkin lebih kecil dari yang diharapkan. Dalam hal ini, investasi menjadi
layak. Sebaliknya, ketika pengembalian lebih kecil daripada yang diharapkan, pembelian
tidak layak.
Menurut Ibrahim (2009:154) payback period (PP) adalah untuk mengetahui berapa
lama usaha/proyek yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi. Semakin cepat
dalam pengembalian biaya investasi sebuah proyek, semakin baik proyek tersebut karena
semakin lancar perputaran modal. Maka payback period akan dapat menilai kelayakan
investasi jika payback period lebih kecil dari target yang ditentukan oleh perusahaan.
Net Present Value (NPV) yaitu menghitung selisih antara nilai sekarang investasi
dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash
flow) di masa yang akan datang. NPV merupakan menghitung keuntungan bersih di masa
yang akan datang. Maka net present value akan dapat menilai kelayakan investasi jika hasil
perhitungan net present value adalah positif (Husnan, 2014:209).
Untuk dapat melakukan analisis kelayakan investasi, seorang investor perlu mengetahui
cara perhitungan dengan menggunakan metode – metode tersebut. Berdasarkan latar
belakang tersebut, kami akan menyelesaikan amanah tugas yang membahas tentang :
“Kebijakan Investasi dan Penganggaran Modal : Analisis Cashflow, Required Rate of
Return Investasi, Payback Period, Net Present – Value Profitability Index”
Analisis cash flow adalah pengukuran jumlah uang tunai yang masuk dan keluar dari
suatu bisnis atau perusahaan dalam periode waktu tertentu. Hal ini menunjukkan jika
perusahaan memiliki cukup uang kas atau dana untuk memenuhi kebutuhan operasional
sehari-hari. Ketika perusahaan memiliki arus kas positif, artinya jumlah uang tunai yang
masuk ke perusahaan lebih banyak daripada yang dikeluarkan. Dengan begitu, perusahaan
tidak akan kesulitan untuk membayar tagihan dan menutupi pengeluaran lainnya. Sebaliknya,
ketika arus kas bisnis menunjukkan tanda negatif, berarti jumlah pengeluaran lebih besar
daripada jumlah pemasukan.
Setiap transaksi yang dilakukan perusahaan secara tunai atau kas ekuivalen ditulis
dalam laporan arus kas. Tujuannya adalah untuk melacak status dana bisnis dan menyimpan
akun saldo kas penutupan pada akhir periode akuntansi. Arus kas sering disalah artikan
sebagai pendapatan. Padahal, dua istilah ini adalah hal yang berbeda. Pendapatan mengukur
jumlah uang yang masuk ke perusahaan, sementara arus kas mengukur jumlah uang yang
masuk yang keluar. Jadi, bisa disimpulkan bahwa arus kas adalah pergerakan uang masuk
dan keluar dari perusahaan selama periode akuntansi tertentu.
Arus Kas Operasional = (𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 + 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛) − (𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 + 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎)
= Rp 8.500.000
= 5.000.000
𝑁𝑒𝑡 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐹𝑙𝑜𝑤 = Arus kas operasi + arus kas investasi + alur kas pendanaan
Rumus CAPM
𝑘𝑠 = 𝑅𝑓 + 𝛽 (𝑅𝑚 − 𝑅𝑓 )
Keterangan :
ks = required rate of return
Rf = tingkat imbal-hasi investasi bebas risiko (misalnya, Sertifikat Bank Indonesia,
T- Bond, dll)
β = koefisien dari perusahaan
Rm = tingkat imbal – hasil portofolio pasar
Jika ks (required rat of return) sudah dapat ditentukan nilainya, arus kas return di masa
dating harus didiskonto pada nilai ks tersebut.
Dari rumus di atas, Rm - Rf merupakan premi risiko (risk premium) yang ditetapkan atas
saham perusahaan.
Payback period adalah metode yang biasa digunakan oleh investor hingga profesional
keuangan, dan perusahaan untuk menghitung hasil investasi. Payback period membantu
menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan biaya awal yang terkait
dengan investasi. Penghitungan payback period juga berguna sebelum membuat keputusan
apa pun. Terutama ketika investor perlu membuat penilaian cepat tentang usaha investasi.
Semakin pendek pengembalian, semakin diinginkan investasi. Sebaliknya, semakin
lama pengembaliannya, semakin tidak diinginkan. Sebagai gambaran, setiap analis keuangan
perusahaan harus bisa menilai berbagai investasi atau proyek operasional untuk menentukan
proyek atau investasi yang paling menguntungkan.
No Keunggulan Kelemahan
𝑎−𝑏
PP = 𝑛 + ( ) 𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑐−𝑏
Keterangan :
PP = Payback Period
n = Syarat periode pengembalian modal investasi
a = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun terakhir (n)
b = Arus kas pada tahun setelah tahun kumulatif arus kas berjalan (n+1)
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑤𝑎𝑙
PP =
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠
Contoh Soal – Payback Period
1. Perusahaan Sumber Sukses ingin membeli sebuah mesin produksi untuk meningkatkan
jumlah produksi produk. Diperkirakan untuk harga mesin tersebut adalah Rp220 juta.
Sedangkan keuntungan bersih kas yang masuk pada perusahaan itu diestimasikan
sekitar Rp55 juta per tahun. Lantas, rencana investasi pada pembelian mesin produksi
dengan payback period memerlukan waktu berapa lama?
Diket :
• Total dana investasi = Rp 220.000.000
• Kas masuk bersih = Rp 55.000.000
Jawab :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
PP =
𝐾𝑎𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
220.000.000
=
55.000.000
PP = 4 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Jadi, payback period yang dibutuhkan agar mesin produksi yang diinvestasikan dapat
kembali dalam waktu 4 tahun.
2. Ada sebuah usulan proyek investasi senilai Rp600 juta dengan umur ekonomis 5 tahun.
Syarat periode pengembalian 2 tahun, dan arus kas per tahun berubah, mulai tahun
pertama sebesar Rp300 juta, tahun kedua sebesar Rp250 juta, tahun ketiga Rp200juta,
tahun keempat Rp150 juta, dan tahun kelima Rp100 juta. Berapa lama payback
periodnya?
Diket :
Jawab :
𝑎−𝑏
PP = 𝑛 + ( )
𝑐−𝑏
600 𝑗𝑡 − 550 𝑗𝑡
= 2+( )
750 𝑗𝑡 − 550 𝑗𝑡
= 2 + 0,25 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
PP = 2,25 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Jadi, payback period nya adalah 2,25 tahun atau 2 tahun 3 bulan. Maka modal yang
dihabiskan (600 juta) bisa Kembali dalam jangka waktu 2 tahun 3 bulan.
Net Present Value (NPV) merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas yang
akan masuk dengan nilai sekarang dari arus kas yang akan keluar yang terjadi dalam periode
waktu tertentu. Sederhananya, NPV ini merupakan perkiraan arus kas suatu perusahaan pada
masa mendatang yang telah menyesuaikan dengan arus kas pada saat ini. NPV sendiri
memiliki kaitan yang erat dengan time value of money mengenai nilai uang yang akan
mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Oleh karena itu, perhitungan NPV ini biasanya dijalankan oleh seorang manajer yang
sudah ahli atau memiliki memiliki analisis yang tajam terhadap perkiraan pemasukan untuk
beberapa tahun ke depan. Apabila prediksi pemasukan tersebut berbeda jauh dari perkiraan,
maka akan menghasilkan nilai NPV yang tidak akurat. Namun, dengan menggunakan system
akuntansi yang bekerja secara otomatis, kitab isa mendapatkan data yang akurat untuk
membuat perkiraan pemasukan yang tepat.
Kelayakan atas sebuah investasi yang berjalan dapat kita lihat dari hasil perhitungan NPV
yang telah berjalan, yaitu :
NPV > 0 Investasi yang akan dijalankan, Proyek direkomendasikan untuk dijalankan.
diproyeksikan akan mendatang
keuntungan bagi perusahaan.
NPV = 0 Investasi yang akan dijalankan, Perlu didiskusikan lebih lanjut mengenai
diproyeksikan tidak mendatangkan keuntungan lain yang akan didapatkan jika
keuntungan maupun kerugian bagi investasi tetap dijalankan.
perusahaan.
NPV < 0 Investasi yang akan dijalankan, Investasi pasti menguntungkan. Jika
diproyeksikan akan mendatangkan merugikan maka hal tersebut bukanlah
kerugian bagi perusahaan. investasi. Sehingga proyek direkomendasi-
kan untuk dibatalkan.
NPV memiliki beberapa fungsi atau manfaat yang besar dalam bidang bisnis atau sebuah
usaha. Beberapa fungsi NPV meliputi :
1. Mengukur kemampuan dan peluang sebuah perusahaan dalam mengelola investasi
dalam beberapa tahun mendatang. Jika investasi tersebut menghasilkan keuntungan,
maka rencana tersebut dapat berlangsung. Sebaliknya, jika hasil proyeksi investasi
mendatangkan suatu kerugian masa mendatang, investasi tentu tidak dapat berjalan
meskipun sekilas terlihat menguntungkan.
2. Membantu perusahaan untuk mengetahui kemampuan investasi yang sedang mereka
kelola. Hal ini bertujuan agar pihak manajemen perusahaan dapat memahami nilai
investasi apakah telah sebanding dengan usaha yang sudah perusahaan lakukan.
3. Membantu pihak perusahaan untuk dapat mengaplikasikan pengelolaan anggaran yang
efektif dalam menjalankan suatu bisnis. Maka dari itu, NPV juga dapat dianggap
sebagai nilai perkiraan keuntungan investasi yang akan perusahaan dapatkan.
Rumus NPV
𝐶1 𝐶2 𝐶3 𝐶𝑡
NPV = + 2
+ 3
+⋯+ − 𝐶0
1 + 𝑟 (1 + 𝑟) (1 + 𝑟) (1 + 𝑟 )𝑡
atau
𝑡
𝐶𝑡
𝑁𝑃𝑉 = ∑ − 𝐶0
(1 + 𝑟 )𝑡
𝑡−1
Keterangan :
NPV = Net Present Value (rupiah)
Ct = Arus kas per tahun pada periode t
C0 = Nilai investasi awal pada tahun ke 0 ( rupiah)
R = Suku bunga atau discount rate (%)
Contoh Soal – NPV
Sebuah perusahaan XYZ akan membeli sebuah mesin untuk kebutuhan produksi. Harga
perkiraan mesin tersebut adalah Rp 160 juta dengan aturan suku bunga pinjaman yaitu
sebesar 12% per tahun. Arus kas yang masuk pada perusahaan sekitar Rp 60 juta per tahun
yang akan berjalan selama 5 tahun. Berapakah nilai net present value-nya ?
Diket :
• Ct = Rp 60 juta
• C0 = Rp 160 juta
• r = 12% (0,12)
Jawab :
𝐶1 𝐶2 𝐶3 𝐶4 𝐶5
NPV = + + + + − 𝐶0
1 + 𝑟 (1 + 𝑟)2 (1 + 𝑟)3 (1 + 𝑟)4 (1 + 𝑟)5
60 60 60 60 60
= + + + + − 160
1 + 0,12 (1 + 0,12)2 (1 + 0,12)3 (1 + 0,12)4 (1 + 0,12)5
A. Ross, Stephen, dkk. 2015. Pengantar Kuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Husnan, Suad., & Muhammad, Suwarsono. (2014). Studi kelayakan proyek bisnis. Unit
penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta.