Anda di halaman 1dari 7

PERCEPATAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN SEBAGAI PUSAT

PERTUMBUHAN EKONOMI BARU


Oleh : Sri Murdiati Rin Permata Sari

Kawasan perbatasan telah memasuki era paradigma baru, kawasan yang dulunya terpinggirkan dan
sering luput dari perhatian pemerintah, sejak tahun 2015 dengan adanya nawacita Presiden RI butir
ke-3 yaitu “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan” mengubah fokus pembangunan kawasan perbatasan menjadi
serambi terdepan yang merupakan cerminan/wajah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) serta etalase bangsa sehingga perlu dikembangkan dan dibangun.
Intruksi untuk pengembangan dan pembangunan kawasan perbatasan kemudian berlanjut dengan
dikeluarkannya Inpres No. 6 tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan Tujuh Pos Lintas Batas
Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan; Perpres No.3 tahun 2016,
Perpres No 58 tahun 2017, dan Perpres No 56 tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional; Arahan Presiden 14 Maret 2017 pada Rapat Terbatas Mendorong Percepatan
Pembangunan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru di Sekitar PLBN; Inpres No. 1 tahun 2019 tentang
Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di
Kawasan Perbatasan; dan Inpres No.1 tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada
Kawasan Perbatasan Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw.
Menindaklanjuti arahan-arahan tersebut, Kementerian PUPR bersama dengan Kemenko Bidang
Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan,
Kementerian ATR/BPN, Kementerian LHK, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian BUMN,
Sekretariat Kabinet, BNPP, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian
ESDM, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kominfo, Kementerian Pertanian, Kementerian
Kelautan dan Perikanan, Kementerian Desa PDTT, Kementerian Koperasi UMKM dan Pemerintah
Daerah di kawasan perbatasan saling bersinergi untuk melakukan pengembangan dan
pembangunan di kawasan perbatasan, khususnya 38 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang
merupakan kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan
perbatasan negara (PP No. 13 tahun 2017 dan RPJMN 2020-2024) dan 18 Pos Lintas Batas Negara
(PLBN) gelombang 1 dan gelombang 2 (Inpres No.6 tahun 2015 dan Inpres No.1 tahun 2019).
Dukungan Kementerian PUPR
Kawasan perbatasan memiliki arti strategis dan kompleksitas tersendiri baik di sisi pertahanan
keamanan, sosial budaya, serta ekonomi. Maka dari itu pengembangan kawasan perbatasan
diarahkan untuk dapat menjadi halaman depan negara yang berfungsi sebagai garda terdepan,
pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga. Pos Lintas Batas Negara
(PLBN) sendiri memiliki arti penting antara lain sebagai wajah terdepan NKRI, pemerkuat postur
HANKAM, minimalisir kegiatan illegal, sentra ekonomi masyarakat perbatasan dan gerbang
internasional ekspor-impor. Maka sebagai dukungan dan pengembangan di kawasan perbatasan,
pada tahun 2015-2020 Kementerian PUPR telah selesai membangun 7 (tujuh) PLBN tahap I (PLBN
Entikong, PLBN Aruk, PLBN Nanga Badau, PLBN PLBN Motaain, PLBN Motamasin, PLBN Wini, PLBN
Skouw) yang meliputi zona inti, zona sub inti, pendukung serta sarana dan prasarana penunjang.
Sedangkan untuk pembangunan 11 (sebelas) PLBN tahap II Kementerian PUPR telah selesai
membangun PLBN Sota yang berada di Provinsi Papua sedangkan untuk 10 (sepuluh) lainnya dalam
proses persiapan dan pembangunan. Selain itu, sebagai dukungan dalam pengembangan
perekonomian, kesejahteraan dan pertahanan keamanan Kementerian PUPR juga membangun
infrastruktur lainnya di kawasan perbatasan seperti jalan paralel dan akses perbatasan, intake air
baku, pengaman pantai, prasarana infrastruktur permukiman, dan rumah khusus perbatasan.
Pembangunan tidak berhenti pada zona inti di PLBN saja, sesuai dengan amanat dari Presiden RI
pada Ratas 14 Maret 2017 untuk mendorong percepatan pembangunan pusat pertumbuhan
ekonomi baru di sekitar PLBN, bahwa pembangunan perlu dilanjutkan dengan pembangunan zona
pendukung dan memperlancar jalur konektivitas, selain itu sistem pengelolaan kawasan perbatasan
yang lebih terintegrasi juga perlu disiapkan sehingga kawasan sekitar PLBN dapat dikembangkan
sebagai pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Menindaklanjuti arahan tersebut, Kementerian
PPN/Bappenas, Kementerian PUPR dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) telah
menyusun Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi di sekitar kawasan PLBN baik di 7 (tujuh)
PLBN tahap 1 dan 11 (sebelas) PLBN tahap 2.
No Lokasi/Kawasan Penyusun Masterplan Tahun Komoditas Unggulan
1 Entikong (Kabupaten Sanggau) Kementerian PPN/Bappenas 2017 Lada, Karet, Padi
Jagung, Bawang Merah,
2 Motaain (Kabupaten Belu) Kementerian PPN/Bappenas 2017
Peternakan Sapi
3 Motamasin (Kabupaten Malaka) BPIW, Kementerian PUPR 2018 Jagung, Mete
2018 Peternakan Sapi, Perikanan,
4 Wini (Kabupaten Timor Tengah Utara) BPIW, Kementerian PUPR
Garam laut
5 Skouw (Kota Jayapura) BPIW, Kementerian PUPR 2018 Padi, Pariwisata, Perikanan
2018 Lada, Kelapa Sawit,
6 Aruk (Kabupaten Sambas) BNPP
Perikanan, Pariwisata
7 Nanga Badau (Kabupaten Kapuas Hulu) BNPP 2018 Karet, Pariwisata
8 Jagoi Babang (Kabupaten Bengkayang) BPIW, Kementerian PUPR 2019 Kelapa sawit, Lada
9 Sei Kelik (Kabupaten Sintang) BPIW, Kementerian PUPR 2019 Karet, Lada
10 Labang (Kabupaten Nunukan) BPIW, Kementerian PUPR 2019 Pariwisata, Peternakan Sapi
11 Long Midang (Kabupaten Nunukan) BPIW, Kementerian PUPR 2019 Beras Adan, Garam gunung
2019 Kelapa sawit, Perikanan
12 Sei Nyamuk (Kabupaten Nunukan) BPIW, Kementerian PUPR
tangkap
13 Long Nawang (Kabupaten Malinau) BPIW, Kementerian PUPR 2019 Nanas, Pisang
14 Oepoli (Kabupaten Kupang) BPIW, Kementerian PUPR 2019 Peternakan Sapi, Padi
15 Napan (Kabupaten timor Tengah Utara) BPIW, Kementerian PUPR 2019 Peternakan Sapi, Padi
16 Yatetkun (Kabupaten Boven Digoel) BPIW, Kementerian PUPR 2019 Ubi jalar, Hasil hutan
17 Sota (Kabupaten Merauke) BPIW, Kementerian PUPR 2019 Padi, Perikanan
Migas, Perikanan,
18 Serasan (Kabupaten Natuna) BPIW, Kementerian PUPR 2020
Pariwisata
Penyusunan Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi

Selanjutnya pada 22 Oktober 2018 dalam pembahasan terkait kawasan perbatasan, Sekretariat
Kabinet mengusulkan yakni sekaligus untuk pengesahan hasil masterplan perlu disiapkan untuk
Intruksi Presiden. Sesuai dengan surat Sekretariat Kabinet kepada Menteri Koordinator bidang
Perekonomian tanggal 2 Juni 2020 perihal Penyampaian Risalah Arahan Presiden pada Rapat
Internal tentang Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara, bahwasannya Presiden
menyetujui untuk dilakukan pembangunan ekonomi di Kawasan perbatasan negara Aruk, Motaain,
dan Skouw, agar pimpinan K/L fokus pada penyempurnaan regulasi, market intelligence dan
penyederhanaan komoditas utama, serta Menteri Koordinator bidang Perekonomian untuk dapat
mengkoordinir pelaksanaan arahan Presiden tersebut dan setelah proses panjang pembahasan
Rancangan Inpres, Masterplan, dan Rencana Aksi terkait percepatan pembangunan ekonomi di
kawasan perbatasan pada 11 Januari 2021 dikeluarkanlah Inpres 1 Tahun 2021 tentang Percepatan
Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw.
Inpres 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan
Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw
Inpres 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara
di Aruk, Motaain, dan Skouw merupakan langkah pemerintah dalam mewujudkan percepatan
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan dengan 3 (tiga) lokasi perbatasan tersebut
sebagai pilot project. Tujuan percepatan pembangunan ekonomi tersebut antara lain: (1)
Terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan negara, (2)
Penyerapan tenaga kerja di kawasan perbatasan negara terutama masyarakat lokal dan masyarakat
yang terdampak covid-19, (3) Peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan
negara, dan (4) Pemerataan pembangunan dan ekonomi di kawasan perbatasan negara. Dalam
Inpres 1 Tahun 2021 mengamanatkan kepada K/L untuk melaksanakan dan menyelesaikan program
kegiatan percepatan pembangunan ekonomi pada Kawasan perbatasan negara di Aruk, Motaain,
dan Skouw yang tercantum sesuai dengan Konsep Percepatan Pembangunan Ekonomi pada masing-
masing Masterplan yang telah disusun (Aruk oleh BNPP, Motaain oleh Bappenas, dan Skouw oleh
BPIW Kementerian PUPR) dan dikaji kembali.
Konsep Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara Aruk
Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat mewakili kawasan perbatasan negara di Kalimantan.
Deleniasi kawasan perencanaan untuk Kawasan Perbatasan Negara
Aruk terdiri dari 4 kecamatan dan 35 desa di Kabupaten Sambas, yaitu:
Kecamatan Paloh (8 Desa), Kecamatan Sajingan Besar (5 Desa),
Kecamatan Sejangkung (12 Desa), dan Kecamatan Galing (10 Desa)
dengan luas sebesar 2.672,71 km2. Isu strategis kawasan adalah
mendorong sektor unggulan di Kawasan Perbatasan Negara Aruk,
dengan sektor unggulannya meliputi pertanian (padi), perkebunan
(lada, kelapa, jeruk), perikanan dan pariwisata. Rencana pengembangan
ekonomi yaitu mewujudkan Kawasan Perbatasan Negara Aruk sebagai
pusat produksi peningkatan hasil dan pemasaran dari pertanian,
Deleniasi Kawasan perkebunan, perikanan dan pariwisata.
Perbatasan Negara Aruk

KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI


Konsep Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara Motaain
Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tengara timur mewakili kawasan perbatasan negara di Nusa
Tenggara.
Deleniasi kawasan perencanaan meliputi Pusat Kawasan Strategis
Nasional (PKSN) Atambua, (Atambua Kota, Atambua Selatan, dan
Atambua Barat), PLBN Motaain dan 7 (tujuh) Lokpri di sekitarnya
terutama Tasifeto Barat dan Tasifeto Timur dan lokasi
pengembangan kawasan PLBN di Kabupaten Belu dengan luas
1.284,94 km2. Isu strategis kawasan adalah mendorong sektor
Deleniasi Kawasan
unggulan di Kawasan Perbatasan Negara Motaain yaitu
Perbatasan Negara Motaain pengembangan peternakan sapi dan pertanian. Dibutuhkan
dukungan sarana berupa penyediaan air bersih, sistem transportasi
dan logistik, sistem perdagangan online (e-commerce). Rencana pengembangan ekonomi yaitu
mewujudkan Kawasan Perbatasan Negara Motaain sebagai pusat pelayanan dan pusat distribusi
barang dan jasa yang berbasis pertanian dan peternakan terpadu.

KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI


Konsep Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara Skouw
Kota Jayapura, Provinsi Papua mewakili kawasan perbatasan negara di Papua.
Deleniasi kawasan perencanaan terdiri dari 2 (dua) Distrik dan 8
(delapan) Kampung dan 3 (tiga) Kelurahan, yaitu Distrik Muara Tami
(5 Kampung dan 3 Kelurahan), Distrik Abepura (3 Kampung) di Kota
Jayapura dengan luas 718,1 km2. Isu strategis kawasan adalah
mendorong pengembangan sektor pertanian, perikanan dan
pariwisaa di Kawasan Perbatasan Negara Skouw. Dibutuhkan
adanya dukungan infrastruktur kelistrikan, pengembangan pusat-
pusat perdagangan serta penataan kawasan pariwisata. Rencana
Deleniasi Kawasan pengembangan ekonomi yaitu mewujudkan Kawasan Perbatasan
Perbatasan Negara Skouw Negara Skouw sebagai pusat pertumbuhan baru berbasis pada
pengembangan klaster pangan dan sabuk wisata perbatasan.
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI

Rincian program/kegiatan Kementerian/Lembaga pada Lampiran Inpres 1 Tahun 2021 tentang Percepatan
Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw
Percepatan Pembangunan Percepatan Pembangunan Percepatan Pembangunan
Kementerian/ Ekonomi pada Kawasan Ekonomi pada Kawasan Ekonomi pada Kawasan
Lembaga Perbatasan Negara Aruk Perbatasan Negara Motaain Perbatasan Negara Skouw
(21 Kegiatan) (20 Kegiatan) (19 Kegiatan)
Upgrading rice milling unit,
Pengembangan sentra produksi Penyediaan bibit sapi, rumah
pembangunan pergudangan
Kementerian lada, tanaman jeruk, padi, potong hewan dan
beras, sarpras pengolahan sagu,
Pertanian kelapa (5 kegiatan) pembangunan kawasan
jangung, pengadaan benih padi
peternakan terpadu (3 kegiatan)
(5 kegiatan)
Percepatan Pembangunan Percepatan Pembangunan Percepatan Pembangunan
Kementerian/ Ekonomi pada Kawasan Ekonomi pada Kawasan Ekonomi pada Kawasan
Lembaga Perbatasan Negara Aruk Perbatasan Negara Motaain Perbatasan Negara Skouw
(21 Kegiatan) (20 Kegiatan) (19 Kegiatan)
Pengembangan industri
Pembangunan industri pakan
Kementerian pengolahan dan kemasan
ternak ayam (1 kegiatan) -
Perindustrian komoditas lada, jeruk, beras,
kelapa (5 kegiatan)
Pembangunan/revitalisasi pasar Pembangunan/revitalisasi pasar
Kementerian rakyat dan pembangunan rakyat dan pembangunan
-
Perdagangan Gedung/depo non-SRG (2 Gedung/depo non-SRG (2
kegiatan) kegiatan)
Percepatan pembangunan dan
Pengembangan terminal barang
Kementerian operasional terminal barang
dan pengumpang PLBN Aruk (1 -
Perhubungan internasional dan showcase
kegiatan)
PLBN Skouw (1 kegiatan)
Pembangunan dan peningkatan
Kementerian Pembangunan jalan, dan SPAM Penyediaan air baku, dan
jalan, tambatan perahu, SPAM
PUPR (4 kegiatan) pembangunan jalan (8 kegiatan)
(6 kegiatan)
Kementerian Pengingkatan kapasitas jaringan Pengembangan jaringan
-
Kominfo telekomunikasi (1 kegiatan) telekomunikasi (1 kegiatan)
Pengembangan jaringan Pengembangan jaringan Pengembangan jaringan
Kementerian
distribusi listrik dan distribusi listrik dan distribusi listrik dan
ESDM
pembangunan SPBU (2 kegiatan) pembangunan SPBU (2 kegiatan) pembangunan SPBU (2 kegiatan)
Kementerian Peningkatan jalan perbatasan Pembangunan jalan dan embung
-
Desa PDTT desa (1 kegiatan) teknis (4 kegiatan)
Kementerian Rehabilitasi tambak,
Kelautan dan - - pembangunan sarana prasarana
Perikanan budidaya ikan (3 kegiatan)
Kementerian
Revitalisasi pasar rakyat (1
Koperasi dan - -
kegiatan)
UKM

Sumber :
Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2017
Peraturan Presiden RI Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024
Inpres No. 6 tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan Tujuh Pos Lintas Batas Negara Terpadu
dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan
Inpres No. 1 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan
Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan
Inpres No.1 tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan
Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw.
Dokumen Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara Aruk,
2019
Dokumen Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara Motaain,
2019
Dokumen Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara Skouw,
2019

Anda mungkin juga menyukai