Anda di halaman 1dari 14

MasterPlan Pengembangan Kawasan

SKPT

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang


Penataan Ruang (UU 26/2007), penataan ruang diklasifikasi berdasarkan
sistem, fungsi utama kawasan, wilayah administratif, kegiatan kawasan, dan
nilai strategis kawasan. Penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan
meliputi penataan ruang kawasan strategis nasional (KSN), penataan ruang
kawasan strategis provinsi, dan penataan ruang kawasan strategis
kabupaten/kota.

Sejalan dengan kepentingan Kementerian Kelautan dan Perikanan,


berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
65/PERMEN-KP/2017 tentang Rencana Kerja Kementerian Kelautan dan
Perikanan Tahun 2018, maka dalam rangka perwujudan pengembangan
kawasan sentra kelautan dan perikanan secara efisien dan efektif yang
penyusunan rencana kawasan telah diamanatkan oleh Keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor 51/KEPMEN-KP/2016 tentang Penetapan
Lokasi Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau
Kecil dan Kawasan Perbatasan dan dengan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 42/PERMEN-KP/2017 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
40/PERMEN-KP/2016 tentang Penugasan Pelaksanaan Pembangunan Sentra
Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan
Perbatasan.

Saat ini, sektor kelautan dan perikanan memiliki potensi penting dalam
pembangunan bangsa. Pada tahun 2015 pertumbuhan Produk Domestik
Bruto (PDB) perikanan mencatat angka yang tertinggi dalam lima tahuan
terakhir sebesar 8,37%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan PDB

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 1
MasterPlan Pengembangan Kawasan
SKPT
nasional yang hanya tumbuh 4,79%. Meningkatnya kontribusi perikanan
tersebut tidak terlepas dari keberadaan Indonesia sebagai negara kepulauan
terbesar didunia dengan 17.504 pulau dan luas perairan laut 5,8 juta km 2
yang terdiri atas luas laut teritorial 0,3 juta km 2, luas perairan kepulauan 2,95
juta km2, dan luas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia 2,55 juta km 2.
Kecenderungan peningkatan ini sesungguhnya dapat dipertahankan dan
ditingkatkan melalui upaya penciptaan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
baru berbasi pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan.

Potensi pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan di Kabupaten Wakatobi


Provinsi Sulawesi Tenggara yang begitu besar sesungguhnya dapat
didayagunakan menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.
Disisi lain kemiskinan di Kabupaten Wakatobi masih sangat tinggi
dibandingkan dengan mainland. Oleh karena itu perlu adanya
pendayagunaan pulau-pulau kecim dan/atau kawasan perbatasan untuk
mengurangi ketimpangan pembangunan antarwilayah serta kesenjangan
sosial antarkelompok masyarakat. Pembangunan yang dilaksanakan saat ini
dinilai belum mencapai hasil yang optimal, sehingga berakibat pada
lambatnya proses pendayagunaan pulau-pulau kecil dan/atau kawasan
perbatasan. Adapun beberapa faktor penyebabnyal, antara lain (1) lokasi
pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan yangt terisolir, (2)
ketidakmampuan kegiatan/usaha di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan
perbatasan untuk mencapai skala ekonomi, (3) pemanfaatan sumbe daya
pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan yang belum optimal, (4)
keterbatasan sarana dan prasarana di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan
perbatasan, da (5) pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan di
pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan masih sangat rendah, serta
(6) terjadinya kerusakan lingkungan.

Pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang masih rendah


disebabkan karena kegiatan belum bersifat programatik melainkan masih
parsial, sehingga penyelesaian permasalahan pengelolaan sumber daya
kelautan dan perikanan belum signifikan. Sebagai contoh, hasil tangkapan

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 2
MasterPlan Pengembangan Kawasan
SKPT
nelayan yang jumlahnya sangat banyak belum memberikan manfaatn yang
besar karena lokasi pasar yang sangat jauh, kualitas rendah, dan tidak punya
nilai tambah produk karena ketiadaan sarana yang berfungsi sebagai depot
logistik perikanan dan pengolahan hasil perikanan.

Salah satu program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam


mewujudkan Visi dan Misi KKP yaitu Kedaulatan, Keberlanjutan, dan
Kesejahteraan adalah melakukan implementasi program pembangunan
Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) berbasis pulau-pulau kecil
dan/atau kawasan perbatasan secara terintegrasi dan menyeluruh. Dengan
penekanan pada pembangunan sarana dan prasarana penunjang serta sistem
pengelolaan sumber daya perikanan, yang tidak hanya bertumpu pada
penguatan sektor hilir (pengolahan), tetapi juga pada sektor hulu
(penyediaan bahan baku perikanan). Program SKPT ini mengarah pada
optimalisasi usaha penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, usaha tambak
garam, serta pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, sehingga pelaku
utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan akan mendapatkan
keuntungan ekonomi (margin ekonomi) yang tinggi. Pada gilirannya akan
meningkatkan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan
perikanan khususnya di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan
yang merupakan bagian dari SKPT yang dicanangkan oleh Menteri Kelautan
dan Perikanan.

Pembangunan SKPT berbasis pulau-pulau kecil dan/atau kawasan


perbatasan merupakan penggerak utama dalam pembangunan sektor
kelautan dan perikanan, karena mengintegrasikan kegiatan di hulu dan hilir
serta kelembagaan dalam suatu proses pembangunan kelautan dan
perikanan. Program SKPT akan meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas
dalam pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan dengan pasar.

Dimana Kabupaten Wakatobi sangat berpotensi sebagai pengembangan


kawasan sentra kelauatan dan perikanan terpadu dengan dukungan kondisi
fisik wilayah, sebagai tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Wakatobi 2012-2032. Untuk mendukung kebijakan percepatan

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 3
MasterPlan Pengembangan Kawasan
SKPT
pembangunan kawasan strategis maka perlu ada kebijakan untuk
mendukung pengembangan kawasan strategis ini. Atas pertimbangan
tersebut, untuk mempercepat pelaksanaan di Kabupaten Wakatobi maka
Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi melalui SKPD Dinas Kelautan dan
Perikanan menfasilitasi percepatan tersebut melalui kegiatan Penyusunan
Masterplan Pengembangan Kawasan Sentra Perikanan Kelautan Terpadu
(SKPT) Numana Kabupaten Wakatobi.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya penyusunan Masterplan Sentra Kelautan Perikanan


(SKPT( Numana) Kabupaten Wakatobi adalah sebagai upaya dalam
menetapkan rencana pembangunan prasarana dan sarana fisik, tenaga dan
sumber daya dana yang diperlukan untuk mengembangkan kegiatan
ekonomi masyarakat di sektor perikanan, sesuai dengan kebutuhan saat ini
dan di masa yang akan datang

Adapun tujuan penyusunan Masterplan Pengembangan Sentra Kelautan


Perikanan Terpadu (SKPT) Numana Kabupaten Wakatobi, adalah:

1. membangun dan mengintregasikan proses bisnis kelautan dan


perikanan berbasi masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan
sumber daya kelautan dan perikanan di Kabupaten Wakatobi secara
berkelanjutan.
2. Menciptakan keterpaduan antara rencana pengembangan program
pelayanan sektor perikanan dengan rencana pembangunan fisik yang
dapat diandalkan baik dalam jangka panjang, menengah, maupun
jangka pendek;
3. Sebagai arahan pembangunan fisik, sekaligus sebagai kerangka dasar
bagi pengembangan bangunan serta infrastruktur di kawasan SKPT;
dan
4. Dasar bagi pentahapan pembangunan fisik, dikaitkan dengan
pengembangan program pembangunan SKPT maupun dengan
pengelolaan SKPT tersebut secara keseluruhan.

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 4
MasterPlan Pengembangan Kawasan
SKPT

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penyusunan Masterplan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu


(SKPT) Kabupaten Wakatobi meliputi:

1. Ruang lingkup wilayah kerja berada di Desa Numana Kecamatan


Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi.
2. Ruang lingkup subtansi materi pelaksanaan kegiatan Penyusunan
Masterplan Pengembangan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu
(SKPT) Kabupaten Wakatobi, memuat:
a. Ketentuan teknis muatan SKPT meliputi (i)Analisa zonasi
pembangunan dan pengembangan serta tahapan pelaksanaan, (ii)
Analisa kebutuhan fasilitas bagi Sentra Kelautan Perikanan
Terpadu sesuai dengan skala dan tahapan pengembangan, seperti
fasilitas dasar, fasilitas fuingsional, dan fasilitas penunjang.,
(iii)Pengembangan technopark melalui penguatan peran ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pengolahan hasil
perikanan dan jasa kelautan.
b. Prosedur penyusunan Masterplan SKPT Kabupaten Wakatobi,
meliputi (i) Persiapan dan mobilisasi tim, (ii) pengumpulan data
dan informasi, (iii) pengolahan dan analisis data, (iv) perumusan
konsep pengembangan SKPT Kabupaten Wakatobi, (v) Pelaporan
hasil kegiatan.

1.4 Istilah dan Definisi

1. Pulau adalah daerah daratan yang terbentuk secara alamiah dikelilingi


oleh air dan yang berada di atas permukaan air pada wkatu air pasang.
2. Pulau Kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan
2.000 km2 (dua ribu kilometer persegi) beserta kesatuan ekosistemnya.

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 5
MasterPlan Pengembangan Kawasan
SKPT
3. Pulau-Pulau Kecil Terluar adalah pulau-pulau kecil yang memiliki titik-
titik dasar koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut
kepulauan sesuai dengan hukum internasional dan nasional.
4. Wilayah Perbatasan adalah wilayah provinsi, kabupaten/kota, dan/atau
kecamatan yang bagian wilayahnya secara geografis bersinggungan
langsung dengan garis batas antarnegara baik di darat, laut, dan/atau
udara.
5. Kawasan Perbatasan adalah bagian dari Wilayah Negara yang terletak
pada sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain,
dalam hal Batas Wilayah Negara di darat, Kawasan Perbatasan berada
di kecamatan.
6. Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu, yang selanjutnya disingkat
SKPT adalah pusat bisnis kelautan dan perikanan terpadu mulai dari
hulu sampai ke hilir berbasis kawasan.
7. Usaha Perikanan adalah kegiatan yang dilaksanakan dengan sistem
bisnis perikanan yang meliputi praproduksi, produksi, pengolahan, dan
pemasaran.
8. Sentra Bisnis Perikanan adalah pusat kegiatan bisnis perikanan yang
mengintegrasikan sistem produksi, pengolahan dan pemasaran.
9. Pelaku Utama Kegiatan Perikanan adalah nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah ikan, pemasar hasil perikanan, dan masyarakat yang
melakukan usaha di bidang kelautan dan perikanan berserta keluarga
intinya.
10. Pelaku Usaha adalah perorangan warga Negara Indonesia atau
korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola
usaha perikanan
11. Penangkapan Ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan
yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun,
termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat,
mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah,
dan/atau mengawetkannya.

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 6
MasterPlan Pengembangan Kawasan
SKPT
12. Kemitraan adalah kerja sama dalam keterkaitan usaha, baik langsung
maupun tidak langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan,
mempercayai, memperkuat, menguntungkan, dan membina.
13. Hasil Perikanan adalah ikan termasuk biota perairan lainnya yang
ditangani dan/atau diolah dan/atau dijadikan produk akhir yang
berupa ikan segar, ikan beku, dan olehan lainnya yang digunakan untuk
konsumsi manusia.
14. Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari
siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.
15. Pembudidaya Ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan,
dan/atau membiakan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan
yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk
memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani,
mengolah, dan/atau mengawetkannya.
16. Kawasan Konservasi Perairan adalah kawasan perairan yang
dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi, untuk mewujudkan
pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya secara
berkelanjutan.
17. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungnnya
mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.

1.5 Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan Masterplan Pengembangan Sentra Kelauatan


Perikanan Terpadu (SKPT) Numana Kabupaten Wakatobi, antara lain:

1. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan (Lembaga


Negara Repiblik Indonesia Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah beberapakali
diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 7
MasterPlan Pengembangan Kawasan
SKPT
(lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2009, nomor 154,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073);
2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penetaan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
68,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 84,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4739), sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun Tahun 2014 Nomor 2,Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5490);
4. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 (lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Kelautan (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
294);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang Pemanfaatan
Pulau-Pulau Kecil Terluar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5151);
8. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-
Pulau Kecil Terluar ;

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 8
MasterPlan Pengembangan Kawasan
SKPT
9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
10. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan
Koordinasi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tingkat
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
142);
11. Pperaturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.8MEN/2012
tentang Kepelabuhanan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 440);
12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2012
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan di Lingkungan
Kementerian Kelautan Dan Perikanan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1);
13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
34/PERMEN-KP/2014 tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulai Kecil (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun2014 Nomor 1178);
14. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
51/Kepmen-KP/2016 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Sentra
Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan
Perbatasan ; dan
15. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Wakatobi

1.6 Fungsi dan Manfaat Dokumen SKPT

1.6.1 Fungsi SKPT

Fungsi dokumen Masterplan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT)


sebagai berikut:

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 9
MasterPlan Pengembangan Kawasan
SKPT
1. Alat koordinasi dalam penyelenggaraan penataan pada sentra kawasan
pengembangan sentra kelautan dan perikanan oleh seluruh pemangku
kepentingan;
2. Acuan dalam sinkronisasi program pemerintah dengan pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota, serta swasta dan masyarakat dalam
rangka pelaksanaan pembangunan untuk mewujudkan Sentra Kelautan
Perikanan Terpadu; dan
3. Dasar pengendalian pemanfaatan kawasan industri kelautan dan
perikanan

1.6.2 Manfaat SKPT

Manfaat dokumen Masterplan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT)


sebagai berikut:

1. Mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam lingkup RTRW


Kabupaten;
2. Mewujudkan keserasian pembangunan sentra kelautan perikanan
terpadu dengan kawasan strategis Provinsi dan Kabupaten dimana
SKPT berada; dan
3. Menjamin terwujudnya pola pemanfaatan kawasan SKPT yang
berkualitas.

1.7 Sistematika Pelaporan

Sistematika penulisan Laporan AKhir ini terbagi dalam beberapa bab dan sub
bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang; maksud, tujuan, dan sasaran;
serta ruang lingkup pekerjaan yang terdiri atas ruang lingkup
wilayah dan ruang lingkup kegiatan dari pekerjaan ini. Terakhir
akan diuraikan mengenai keluaran yang akan dicapai serta
manfaat yang dapat dirasakan dari hasil pekerjaan ini dengan
berpedoman pada dasar hukum yang menjadi landasan dalam

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 10
MasterPlan Pengembangan Kawasan
SKPT
pelaksanaan pekerjaan ini. Kesemuanya ini dilakukan dengan
berpedoman pada metodologi pendekatan yang dilakukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini. Bab dan sub-bab Laporan Akhir ini
tertera dalam sistematika pembahasan.
BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN RUANG
Bab ini mengkaji tentang kebijakan dalam lingkup makro, yaitu
mengenai kebijakan tata Ruang Nasional, Tata Ruang Pulau
Sulawesi, Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara, hingga
mengerucut pada kebijakan tata ruang Kabupaten Wakatobi yang
diuraikan dari aspek struktur ruang dan pola tata ruang, serta
pengembangan prasarana kawasannya. Juga mengenai kebijakan
zoning regulation Kabupaten Wakatobi. Kemudian dibahas pula
mengenai kebijakan sektor kegiatan pembangunan yang dilihat
dari sisi sektor industri, sektor permukiman, Sektor Energi, sektor
perdagangan dan jasa, sektor pariwisata, serta sektor
transportasi.
BAB III KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN PERENCANAAN SENTRA
KELAUTAN PERIKAN TERPADU (SKPT) NUMANA
Bab III membahas mengenai konsep Eco Industrial Estate (EIE)
serta kriteria atau Prinsip Dasar Eco Industrial Estate. Selain itu
dibahas pula masalah merancang infrastruktur fisik, seperti :
infrastruktur energy, infrastruktur air, infra struktur pengolahan
limbah (limbah padat dan limbah cair), infrastruktur transportasi,
infra struktur telekomunikasi, dan fasilitas umum lainnya.
Dibahas pula peluang pengembangan kawasan perencanaan
kedepannya yang ditinjau dari beberapa aspek misalnya
kependudukan, sosial dan lainnya.
BAB IV IDENTIFIKASI KONDISI KABUPATEN WAKATOBI SERTA
KAWASAN PERENCANAAN SENTRA KELAUTAN PERIKANAN
TERPADU (NUMANA)
Bab IV membahas mengenai kondisi fisik dan lingkungan untuk
Kabupaten Wakatobi yang ditinjau dari beberapa aspek, seperti

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 11
MasterPlan Pengembangan Kawasan
SKPT
Geografi, Ketinggian dan Kemiringan Lereng, Jenis Tanah,
Hidrologi dan Hidrogeologi, Iklim, dan pola penggunaan tanah.
Dibahas pula masalah kependudukan, Struktur Perekonomian dan
Dukungan InfraStruktur lainnya serta Ketersediaan Sarana
Wilayah.
BAB V MASTERPLAN SENTRA KELAUTAN PERIKANAN TERPADU
(SKPT) NUMANA
Bab ini akan membahas mengenai tujuan pengembangan
Kawasan Perencanaan di Kecamatan Wangi-Wangi Selatan –
Kabupaten Wakatobi – Provinsi Sulawesi Tenggara. Kemudian
membahas rencana struktur ruang Kawasan Perencanaan serta
rencana pola pemanfaatan ruang Kawasan Perencanaan. Dalam
rencana pola pemanfaatan ruang akan dilihat dari aspek
peruntukan lahannya yaitu sebagai kawasan industri,
permukiman, wisata, serta potensi ekonomi lainnya, dan terakhir
dari aspek kawasan yang dilestarikan. Bab ini juga menguraikan
mengenai rencana sistem transportasi, yang diuraikan dari
rencana jaringan jalan, rencana pengembangan jembatan, serta
rencana pemanfaatan jaringan transportasi air. Kemudian
menguraikan rencana pengembangan fasilitas dan utilitas yang
dibutuhkan serta pengembangan jaringan utilitas, yang mencakup
jaringan air bersih, air limbah, pengelolaan sampah, jaringan
listrik, telekomunikasi, dan sistem drainase. Bab ini juga
menguraikan rencana intensitas pemanfaatan ruang di Kawasan
Perencanaan, yaitu yang dibahas dari sisi kepadatan bangunan,
Koefisien Dasar Bangunan (KDB), dan Koefisien Lantai Bangunan
(KLB), ketinggian bangunan, serta sempadan bangunan.
BAB VI ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN SENTRA KELAUTAN
PERIKANAN TERPADU (SKPT) NUMANA
Bab ini membahas mengenai Arahan Pengembangan Utilitas,
seperti Arahan Rencana Jaringan Air Bersih, Arahan Rencana
Jaringan Air Limbah, Arahan Pengelolaan Sampah (sistem

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 12
MasterPlan Pengembangan Kawasan
SKPT
pengelolaan sampah di kawasan industri perikanan dan di
kawasan permukiman), Arahan Pengembangan Jaringan Listrik
dan Telekomunikasi sertaArahan Pengembangan Drainase.
BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN DAN INDIKASI PROGRAM
Bab VII berisikan mengenai sektor prioritas yang dapat
dikembangkan dan strategi pengembangan sektor. Untuk
melaksanakan rencana tindak (action plan), maka diperlukan
pengendalian pemanfaatan ruang, yaitu dengan melakukan
persiapan dalam aspek manajemen dan aspek pendukung, serta
insentif dan disinsentif yang dapat diberikan. Pelaksanaan insentif
dan disinsentif dilakukan dengan sistem pengawasan, pelaporan,
dan pemantauan.
BAB VIII ARAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Bab ini berisikan arahan RTBL dalam Penyusunan Sentra
Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Numana Kabupaten
Wakatobi.

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 13
14

MasterPlan Pengembangan Kawasan


SKPT
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................................................4

1.3 Ruang Lingkup..................................................................................................................5

1.4 Istilah dan Definisi..........................................................................................................5

1.5 Landasan Hukum.............................................................................................................7

1.6 Fungsi dan Manfaat Dokumen SKPT......................................................................9

1.6.1 Fungsi SKPT..............................................................................................................9

1.6.2 Manfaat SKPT........................................................................................................10

1.7 Sistematika Pelaporan................................................................................................10

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI

Anda mungkin juga menyukai