Anda di halaman 1dari 30

KAJIAN AKADEMIS

PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sulawesi Tengah menjadi satu satunya provinsi yang memiliki empat wilayah
pengelolaan perikanan di Pulau Sulawesi. Keempatnya ialah pengelolaan perikanan
Selat Makassar, Teluk Tolo, Teluk Tomini,dan Laut Sulawesi. Dengan empat wilayah
itu, Sulawesi Tengah jelas memiliki potensi kelautan yang besar. Jika dikembangkan,
potensi itu bisa menjadi sumber pendapatan daerah yang tidak kecil. Total luas
perairan Sulteng mencapai 77.295,9 kilometer persegi. Panjang garis pantai 7.016 km
dan memiliki 1.604 pulau. Tiga di antaranya, pulau terluar yang berbatasan dengan
perairan Malaysia dan Filipina, yaitu Pulau Lingayan, Pulau Dolangan, dan Pulau
Solando.

Untuk menunjang produksi dari sektor perikanan tangkap yang berdasarkan


data tahun 2022 yang mencapai 270.940 ton dimana saat ini akan dilaksanakan upaya-
upaya perluasan, dan jangkauan layanan utamanya pembangunan Pelabuhan perikanan
yang ditunjang dengan berbagai macam fasilitas pendukung dalam rangka produksi,
pengolahan dan pemasaran berbagai macam hasil perikanan diwilayah kerjanya
masing-masing. Diharapkan melalui upaya- upaya peningkatan pelayanan pada
Pelabuhan perikanan akan memberikan kontribusi untuk meningkatkan produksi ikan,
pemasukan devisa, membuka lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat
nelayan maupun yang terlibat secara tidak lansung dalam alur proses dari produksi
hingga pemasaran, peningkatan penyediaan ikan segar dan peningkatan pendapatan
pemerintah daerah.

Dengan demikian Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah mempunyai


peranan yang sangat penting dalam proses pemanfaatan sumber daya kelautan dan
melaksanakan kegiatan konservasi guna menjamin potensi perikanan dapat
ditingkatkan dan berkelanjutan. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan
Ekosistem pesisir dan pulau-pulai kecil di Sulawesi Tengah cukup beragam seperti
ekosistem terumbu karang seluas 186.766,71 Ha, padang lamun seluas 27.406,48 Ha
dan mangrove seluas 33.876,29 Ha yang merupakan sumberdaya penunjang bagi
sektor perikanan dan pariwisata. Konservasi sumberdaya perairan merupakan upaya
perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya perairan, termasuk ekosistem,

2
jenis dan genetik untuk menjamin keberadaan, ketersediaan dan ketersinambunganya
dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman
sumberdaya. Konservasi saat ini telah menjadi tuntutan dan kebutuhan yang harus
dipenuhi sebagai harmonisasi atas kebutuhan ekonomi masyarakat dan keinginan
untuk terus melestarikan sumberdaya yang ada bagi masa depan.

Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan program-program konservasi yang


dilaksanakan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Kementerian Kelautan dan
Perikanan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut telah menerbitkan
Keputusan Menteri Perikanan dan Kelautan Nomor 50/ KEPMEN-KP/ 2019, 51/
KEPMEN-KP/ 2019, 52/ KEPMEN-KP/ 2019, 53/ KEPMEN-KP/ 2019 tentang
Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dan Perairan sekitarnya di Provinsi
Sulawesi Tengah hal ini telah ditindaklanjuti dengan dibentuknya Unit Pelaksana
Teknis Kawasan Konservasi dan Pulau-pulau Kecil.Untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat perikanan dan pelaksanaan program-program kerja dibidang konservasi
saat ini Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah memiliki 8 unit
pelaksana Teknis yang terdiri atas :

1. UPT Pelabuhan Perikanan Wilayah I;

2. UPT Pelabuhan Perikanan Wilayah II;

3. UPT Pelabuhan Perikanan Wilayah III;

4. UPT Pelabuhan Perikanan Wilayah IV;

5. UPT Kawasan Konservasi dan Pulau-pulau Kecil Doboto;

6. UPT Kawasan Konservasi dan Pulau-pulau Kecil Teluk Tomini;

7. UPT Kawasan Konservasi dan Pulau-pulau Kecil Banggai;

8. UPT Kawasan Konservasi dan Pulau-pulau Kecil Morowali.

Setelah dilaksanakanya kajian empirik serta konsultasi dengan para pemangku


kepentingan di daerah terkait kondisi eksisting struktur organisasi dalam upaya
meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat perlu mempertimbangkan efektifitas
dan efisiensi pendanaan yang ada saat ini untuk dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkin terhadap peningkatan sarana, prasarana serta sumber daya manusia yang ada
agar semakin memperkaya jenis layanan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas
yang dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis.

3
Berdasarkan hal tersebut, maka Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah akan
melaksanakan penataan kembali terhadap unit-unit pelaksana teknis yang berada pada
Dinas Kelautan dan Perikanan menjadi :

1. Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi Wilayah I;

2. Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi Wilayah II;

3. Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi Wilayah III;

4. Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi Wilayah IV;

5. Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi Wilayah V;

6. Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi Wilayah VI;

7. Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi Wilayah VII;

Hal ini diperlukan dalam upaya mempersiapkan diri Provinsi Sulawesi Tengah sebagai
kawasan penyanggah pangan ibu kota nusantara.

B. Tujuan Pembentukan UPT .

Tujuan pembentukan UPT Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi adalah memberikan
pelayanan pendaratan ikan dan pelestarian ekosistem laut sebagai berikut:
1. Pelayanan terhadap kapal perikanan sebagai sarana produksi. Pelayanan ini meliputi :

a. Tempat pemusatan (home base) armada perikanan.

b. Layanan bongkar muat hasil tangkapan.

c. Layanan penyediaan Suplai logistik berupa es batu, air tawar dan BBM.

2. Pelayanan terhadap masyarakat perikanan , pelayanan ini meliputi :

a. Aspek pengolahan.

b. Aspek pemasaran.

c. Aspek pembinaan terhadap nelayan.

3. Penanganan kerusakan dan pelestarian ekosistem, pelayanan ini meliputi :

a. Penanganan kerusakan terumbu karang, hutan mangrove, padang lamun dan perairan
umum daratan.

b. Pendataan, pengukuran dan dokumentasi sumberdaya didalam Kawasan konservasi


4
perairan laut daerah.

c. Fasilitasi pengelolaan Kawasan berbasis kearifan lokal.

d. Pelaksanan perlindungan terhdap jenis ikan dan biota laut lainya.

4. Pengawasan pemanfaatan sumber daya, pelayanan ini meliputi :

a. Sosialisasi pemanfaatan sumber daya kepada masyarakat didalam dan sekitar Kawasan
konservasi.

b. Pengawasan Pemanfaatan Kawasan konservasi.

c. Penindakan terhadap pelaku pengrusakan/ pencemaran ekosistem.

5
BAB II

KRITERIA PEMBENTUKAN UPT

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman


Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah
mengamanatkan bahwa pembentukan UPT Kabupaten/Kota memperhatikan kriteria
sebagaimana diatur dalam Pasal 20 ayat (2). Kriteria pembentukan suatu UPT meliputi:
a. Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu
dari Urusan Pemerintahan yang bersifat pelaksanaan dan menjadi tanggung jawab dari
Dinas/Badan instansi induknya;
b. Penyediaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh masyarakat dan/atau oleh
Perangkat Daerah lain yang berlangsung secara terus menerus;
c. Memberikan kontribusi dan manfaat langsung dan nyata kepada masyarakat dan
penyelenggaraan pemerintahan;
d. Tersedianya sumber daya yang meliputi pegawai, pembiayaan, sarana dan prasarana;
e. Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam melaksanakan Tugas Teknis
Operasional tertentu dan/atau tugas teknis penunjang tertentu; dan
f. Tersedianya jabatan fungsional teknis sesuai dengan tugas dan fungsi UPTD yang
bersangkutan

Kriteria Pembentukan Unit Pelaksana Teknis :

A. Kegiatan Teknis Operasional Tertentu yang Akan Dilaksanakan.

Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan perikanan dan Kawasan Konservasi merupakan


unit kerja yang melaksanakan dua fungsi Dinas kelautan dan perikanan dalam
pelaksanaan tugas adalah dibidang perikanan tangkap dan pemanfaatan ruang laut.
Kegiatan teknis operasional meliputi:
1. Pelabuhan Perikanan :
a. Identifikasi, inventarisasi dan pengembangan sarana prasarana pelabuhan perikanan.
b. Pengaturan keberangkatan, kedatangan dan keberadaan kapal perikanan di pelabuhan
perikanan.
c. Inspeksi pembongkaran ikan, pemeriksaan dokumen aktifitas penangkapan ikan, dan
pengawasan terhadap distribusi bahan bakar minyak.
d. Pengumpulan, pengolahan, analisa serta penyajian dan publikasi data produksi pendaratan

6
ikan.
2. Kawasan Konservasi :
a. Pemetaan dan perlindungan habitat, populasi ikan, bambu laut dan ekosistem pesisir yang
unik.
b. Pemetaan dan perlindungan alur migrasi sumber daya ikan.
c. Pemeliharaan kawasan dan batas zonasi Kawasan Konservasi.
d. Pemulihan dan rehabilitasi habitat dan populasi ikan.
e. Transplantasi terumbu karang dan restocking sumber daya ikan.

Dari kegiatan teknis operasional di atas, maka tugas dan fungsi UPT Pelabuhan
Perikanan dan Kawasan Konservasi dapat disimpulkan bukan merupakan kegiatan
perumusan kebijakan, bukan merupakan kegiatan lintas perangkat daerah dan bukan
pembinaan kepada unit kerja lain.

B. Bentuk/Jenis Barang/Jasa Yang Disediakan Bagi Masyarakat atau


Perangkat Daerah Lain dan Frekuensi Penerima Barang/Jasa
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh UPT Pelabuhan Perikanan dan
Kawasan Konservasi adalah pelayanan berbentuk penyediaan barang dan/atau jasa meliputi:
a. Kantor UPT Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi.

b. Sewa ruang pendingin (cold storage) dan penyediaan es batu untuk pengawetan
hasil tangkapan.

c. Pelayanan jasa bengkel untuk pemeliharaan/ perbaikan kapal dan alat tangkap.

d. Pelayanan jasa tambat labuh armada perikanan.

e. Penyediaan air tawar untuk kebutuhan armada perikanan.

f. Penerbitan surat persetujuan berlayar.

g. Penerbitan surat tanda bukti kedatangan/ keberangkatan kapal (STBLKK).

h. Penerbitan rekomendasi pembelian BBM bersubsidi.

i. Penerbitan sertifikat hasil tangkapan ikan (SHTI).

j. Pencatatan hasil produksi perikanan.

k. Penerbitan surat keterangan hasil inspeksi penangkapan ikan.

l. Data base jenis dan persebaran biota laut.

m. Pengelolaan dan pemanfaatan ekosistem laut yang ramah lingkungan dan

7
berkelanjutan.

n. Penerbitan tanda daftar kegiatan penangkapan ikan (TDKPI) untuk nelayan kecil.

o. Penerbitan Tanda Daftar Kegiatan Pembudidaya Ikan Kecil (TDKPDIK)


pembudidaya kecil.

C. Kontribusi dan Manfaat Langsung dan Nyata Kepada Masyarakat


dan/atau Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan (Penerima Manfaat).

Pelabuhan perikanan adalah suatu kawasan perikanan yang berfungsi sebagai


tempat labuh kapal perikanan, tempat pendaratan ikan, tempat pemasaran, tempat
pelaksanaan pembinaan mutu hasil perikanan, tempat pengumpulan data tangkapan,
tempat pelaksanaan penyuluhan serta pengembangan masyarakat nelayan dan tempat
untuk memperlancar operasional armada kapal perikanan, Informasi tentang data
harga dan kebutuhan ikan di pelabuhan perlu dikomunikasikan dengan cepat dari
pelabuhan ke kapal di laut. Hal ini merupakan prasarana yang mendukung
peningkatan pendapatan nelayan dan Pemerintah Daerah sekaligus mendorong
investasi dalam bidang perikanan. Salah satu tujuan pembentukan Pelabuhan
Perikanan adalah mengembangkan Pelabuhan Perikanan sebagai pusat penanganan
dan pemasaran ikan (Central maket), di tempat inilah terjadi pertemuan dan transaksi
antara produsen/nelayan dengan konsumen/pedagang. Oleh karena itu, dalam suatu
kompleks Pelabuhan Perikanan, fasilitas yang disediakan selain bangunan laut juga
dilengkapi dengan fasilitas penunjang lainya. Pelabuhan Perikanan berperan sebagai
terminal yang menghubungkan kegiatan usaha di laut dan di darat ke dalam suatu
sistem usaha dan berdaya guna tinggi. Aktifitas yang dilaksanakan merupakan basis
utama dalam kegiatan industri perikanan tangkap yang menjamin suksesnya industry
perikanan tangkap. Informasi tentang data harga dan kebutuhan ikan di pelabuhan
perlu dikomunikasikan dengan cepat dari pelabuhan ke kapal di laut.

Untuk menjamin pertumbuhan dan keterlanjutan insdustri perikanan Pemerintah


Daerah Melaksanakan kegiatan konservasi untuk laut dan sumber daya yang ada di
dalam dan sekitarnya. Setiap stake holder harus bisa menjalankan kepentingan
masyarakat perikanan dalam mengelola laut, ketimbang mengedepankan kepentingan
bisnis yang selalu dalam pertimbangan sesaat. Dengan jalan itulah Pemerintah Daerah
bisa memastikan terlayaninya hak-hak dasar masyarakat yang tersebar di wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil. Di sisi lain konservasi laut juga dapat memainkan peran
penting di dalam pengembangan pada sektor pariwisata dan Pendidikan, Kawasan

8
konservasi laut memungkinkan dilakukan pemanfaatan secara khusus untuk kawasan
tertentu dan melakukan pelarangan terhadap pemanfaatan serupa untuk wilayah-
wilayah disekitarnya.  Misalnya, larangan penangkapan dapat dilakukan di wilayah-
wilayah pemijahan, sementara itu penangkapan dengan alat tangkap sederhana
(tradisional) masih dapat diijinkan untuk dilakukan di kawasan-kawasan di sekitar
wilayah pemijahan tersebut.  Izin kegiatan wisata selam dapat diberikan untuk hampir
semua kawasan konservasi laut.

D. Sumber Daya Pegawai, Pembiayaan, Sarana dan Prasarana

1. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan

Dalam rencana penataan UPT Pelabuhan Perikan dan Kawasan Konservasi


tidak memerlukan tambahan personel dikarenakan saat ini dari 8 Unit Pelaksana
Teknis yang ada terdapat 75 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 30 orang
pegawai harian lepas (PHL) yang telah melaksanakan tugas dan fungsinya,
dengan rincian rencana penataan sebagai berikut :
a. Kepala UPT Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi.

b. Kepala Subbag Tata Usaha.

c. Kepala Seksi Kepelabuhanan.

d. Kepala Seksi Konservasi dan Pengawasan.

e. Analis Tata Usaha.

f. Syahbandar Pelabuhan Perikanan.

g. Pengelola Jasa Pangkalan Pendaratan Ikan.

h. Analis Konservasi dan Rehabilitasi wilayah Pesisir.

i. Teknisi Konservasi Kelautan dan Perikanan

Dari 75 orang pegawai pelaksana yang terdapat pada Unit Pelaksana Teknis, 11 orang
diantaranya telah tersertifikasi ( data terlampir ).

2. Pembiayaan
Alokasi belanja tahun anggaran 2023 untuk membiayai kedelapan Unit
Pelaksana Teknis sebesar Rp. 8.604.241.802 ( Delapan Milyar Enam Ratus Empat
Juta Dua Ratus Empat Puluh Satu Ribu Delapan Ratus Dua Rupiah) sehingga

9
dapat di pastikan penataan Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan dan
Kawasan Konservasi tidak menimbulkan peningkatan anggaran. Pengurangan
jumlah Unit Pelaksana Teknis dari 8 (Delapan) menjadi 7 (tujuh) memungkinkan
pengalihan anggaran untuk meningkatkan sarana dan prasarana sebagai bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan publik.

3. sarana dan prasarana

NO NAMA BARANG JUMLAH

1 Alat Penarik 4 Buah

2 Sepeda Motor 20 Unit

3 Sepeda Motor Roda Tiga 4 Unit

4 Kompresor 6 Unit

5 Gedung Kantor 8 Buah

6 Mesin Bubut 4 Buah

7 Bangunan Gudang 8 Buah

8 Timbangan 8 Buah

9 Bangunan Bengkel 4 Buah

10 Freezer 8 Buah

11 Bangunan Pabrik Es 4 Buah

12 Elektro Motor Colling Tower 4 Buah

13 Mesin Penghancur Es 4 Buah

14 Lemari Besi 8 Buah

15 Pc All In One 27 Buah

16 Sound Sistem 4 Buah

17 Meja Kerja 49 Buah

18 Kursi 49 Buah

19 Printer 40 Buah

20 Radio Perikanan 4 Buah

21 Bangunan Kerja Lainya 10 Buah

10
22 Speed Boat 2 Unit

23 Ac Split 16 Buah

11
E. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksana Tugas Teknis Operasional Pelabuhan
Perikanan dan Kawasan Konservasi terdiri atas :

Tabel Standar Operasional Prosedur pada Laboratorium Lingkungan

No Nama Standar Operasional Prosedur Keterangan


1. Pelayanan Fasilitas Mess Nelayan
2. Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar
3. Pelayanan Produksi Dan Penjualan Es Balok
4. Pelayanan Bengkel
5. Pelayanan Fasilitas Dermaga Tambat Labuh Kapal
Pelayanan Fasilitas Tempat Pemasaran Ikan
6.
Pelaksanaan Kegiatan, Pertemuan, Forum,
7.
Pelatihan, Sosialisasi Pelayanan Jasa Dan
Kesyahbandaran
Pelaksanaan Pelaporan Operasional Pelabuhan
8.
Perikanan Berbasis Pipp
Pelayanan Fasilitas Peminjaman Gedung, Jaring
9.
Dan Kantin
10. Pelayanan Operasional Tpi Hygienis
Pelayanan Penerbitan Dokumen Surat Laik
11.
Operasi
Penanganan Kerusakan Terumbu Karang &
12.
Pemantauan Kepatuhan Perikanan Tangkap
Penanganan Kerusakan Kawasan Mangrove &
13.
Pemantauan Kepatuhan Perikanan Budidaya
Rehabilitasi Ekosistem Pesisir Dan Pulau-Pulau
14.
Kecil & Penanganan Kerusakan Lamun
15. Pemantauan Kepatuhan Pemanfaatan Sumberdaya
Kelautan & Perikanan Serta Jasa Lingkungan
16. Pemantauan Kepatuhan Wisata Bahari &
Penanganan Jenis Ikan Dilindungi

12
F. Keserasian hubungan antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota
Pembangunan Pelabuhan Perikanan dan penetapan Kawasan konservasi pada
setiap lokasi dirancang sesuai dengan sumberdaya pada wilayah tersebut, termasuk
sumberdaya kelautan serta ekosistem yang mendukung keberlangsungan kegiatan usaha
tersebut, serta sesuai dengan volume usaha perikanan di wilayah pengembangan
perikanan yang telah ditetapkan. Dengan adanya unit kerja tersebut Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tengah dapat meningkatkan pembinaan dan pengawasan segala aktifitas
dibidang kelautan dan perikanan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir
khususnya yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dengan aktifitas
operasional. Manfaat dengan memprioritaskan pengelolaan sumberdaya perikanan yang
berbasis kelangsungan sumberdaya lestari dan berkesinambungan diantaranya:

1. meningkatkan Pengelolaan Potensi Sumberdaya Perikanan.

2. memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana bagi nelayan

3. mendukung pengembangan ekonomi masyarakat pesisir berbasis kelautan.

4. meningkatkan taraf ekonomi Masyarakat sekitar lokasi unit pelaksana teknis berada.

5. mendapatkan dukungan dan bantuan dana guna pelaksanaan pengembangan perluasan


pangkalan pendaratan ikan.

6. menjaga daya dukung antara daratan dan lautan guna menunjang pertumbuhan
ekonomi. serta keseimbangan sumberdaya alam, meningkatkan peran serta
masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan, sehingga terciptanya
pengelolaan sumberdaya perikanan yang terpadu dan berkesinambungan.

13
BAB III
ANALISIS BEBAN KERJA

Analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang
digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, atau
dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia
dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang
petugas. Dengan cara membagi isi pekerjaan yang mesti diselesaikan oleh hasil kerja rata-
rata satu orang, maka akan memperoleh waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan
pekerjaan tersebut. Atau akan memperoleh jumlah pegawai yang dibutuhkan melalui jumlah
jam kerja setiap pegawai tersebut. Dalam manajemen kepegawaian, kegiatan penerimaaan
dan penempatan pegawai mutlak harus dilakukan didalam satu unit organisasi, baik
organisasi pemerintah maupun swasta. Kegiatan manajemen kepegawaian adalah kegiatan
untuk mendapatkan landasan guna penerimaan dan penempatan pegawai yang pada awalnya
dilakukan terlebih dahulu melalui analisis jabatan (job analysis), yang berarti suatu kegiatan
untuk memberikan gambaran tentang syarat-syarat jabatan (job specification) yang
diperlukan bagi setiap pegawai yang akan diterima dalam menduduki suatu jabatan didalam
suatu organisasi.
Analisis beban kerja dilakukan dengan membandingkan bobot/beban kerja dengan
norma waktu dan volume kerja. Target beban kerja ditentukan berdasarkan rencana kerja
atau sasaran yang harus dicapai oleh setiap jabatan, misalnya mingguan atau bulanan.
Volume kerja datanya terdapat pada setiap unit kerja, sedangkan norma waktu hingga kini
belum banyak diperoleh sehingga dapat dijadikan suatu faktor tetap yang sangat menentukan
dalam analisis beban kerja.
Teknik perhitungan yang digunakan adalah teknik perhitungan yang bersifat “praktis
empiris”, yaitu perhitungan yang didasarkan pada pengalaman-pengalaman basis
pelaksanaan kerja masa lalu, sesuai judgement disana-sini dalam pengukuran kerja
dilakukan berdasarkan sifat beban kerja pada masing-masing jabatan, 

14
Norma
Hasil Satuan Hasil Beban Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Waktu
Kerja Kerja Kerja (OJ) Kerja Efektif Pegawai
(Jam)

penyiapan bahan penyusunan


rencana dan pelaksanaan
Kepala UPT Pelabuhan Perikan Melaksanakan pembinaan teknis pembangunan, pengembangan,
1 1 Dokumen 100 100 1,250 0.08
dan Kawasan Konservasi operasional di Pelabuhan pemeliharaan, pendayagunaan sarana
Perikanan dan kawasan dan prasarana serta pengendalian
konservasi lingkungan
pelaksanaan pelayanan jasa, fasilitasi
usaha, pemberdayaan masyarakat
2 perikanan, koordinasi peningkatan 16 Kegiatan 100 1,600 1,250 1.28
produksi dan pemasaran hasil
perikanan

pengelolaan dan peningkatan sumber


3 daya anusia, ketatausahaan, urusan 2 Kegiatan 25 50 1,250 0.04
rumah tangga serta Kelompok Jabatan
Fungsional

4 pelaksanaan kaji terap teknologi 1 Kegiatan 25 25 1,250 0.02


konservasi kelautan berbasis lokalitas

5 Pelaksanaan Fasilitasi terhadap 1 Kegiatan 25 25 1,250 0.02


kelompok masyarakat
danpengawasan Kawasan Konservasi

6 Pelaksanaan pemantauan, evaluasi 1 Dokumen 25 25 1,250 0.02


dan laporan kegiatan UPT Konservasi
Pesisir dan Pulaupulau kecil

Jumlah 1,825 1.460


Norma
Hasil Satuan Hasil Beban Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Waktu
Kerja Kerja Kerja (OJ) Kerja Efektif Pegawai
(Jam)

Memimpin, dan melaksanakan dan


Kepala Sub Bagian Tata melaksanakan pengelolaan
1 menyiapkan bahan dan data dalam 3 Dokumen 100 300 1,250 0.24
Usaha administrasi menyusun program kerja
rangka penyelenggaraan kegiatan
Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha yang
meliputi penyusunan program, melaksanakan penyiapan bahan dan
kepegawaian, keuangan, melakukan koordinasi terhadap
2 1 Dokumen 100 100 1,250 0.08
perlengkapan, asset dan umum serta penyelenggaraan kegiatan Sub
pengelolaan naskah dinas Bagian Tata Usaha

Melaksanakan urusan rumah tangga,


3 3 Kegiatan 110 330 1,250 0.264
keamanan dan kebersihan di
lingkungan UPT

Melaksanakan penyiapan bahan dan


4 data, menyusun dan menyampaikan 1 Dokumen 100 100 1,250 0.08
laporan tahunan pelaksanaan tugas
Sub Bagian Tata Usaha UPT
melaksanakan pengelolaan
5 administrasi menyusun program kerja 1 Kegiatan 100 100 1,250 0.08
Sub Bagian Tata Usaha
Melakukan Verifikasi STS dan SSRD
6 Pendapatan PAD UPT Pelabuhan 2 Dokumen 100 200 1,250 0.16
Perikanan

Melaksanakan pengumpulan data dan


menyiapkan bahan pengusulan
mutasi pegawai, pembuatan karpeg,
7 Kartu Askes, Taspen, Karsi/Karsu, 5 Dokumen 25 125 1,250 0.1
menyusun DUK, Diklat serta
melakukan upaya kesejahteraan
pegawai

Memberikan pelayanan teknis


8 administratif kepada semua unsur 10 Dokumen 25 250 1,250 0.2
Pegawai di lingkungan UPT

1,505 1.204
Jumlah
Norma
Hasil Satuan Hasil Beban Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Waktu
Kerja Kerja Kerja (OJ) Kerja Efektif Pegawai
(Jam)

melaksanakan pengelolaan
1 Kepala Seksi Kepelabuhanan Melaksanakan Pelayanan Administrasi Pelayanan Jasa dan 1 Dokumen 110 110 1,250 0.088
operasional dan Kesyahbandaran Kesyahbandaran Pelabuhan
di Pelabuhan Perikanan Perikanan

2 melaksanakan identifikasi, 1 Dokumen 25 25 1,250 0.02


inventarisasi sarana prasarana dan
kesyahbandaran pelabuhan perikanan
melaksanakan pengaturan
3 keberangkatan, kedatangan dan 3 Kegiatan 110 330 1,250 0.264
keberadaan kapal perikanan di
pelabuhan perikanan
melaksanakan penerbitan surat tanda
4 bukti lapor kedatangan,
melaksanakan inspeksi 3 Dokumen 110 330 1,250 0.264
keberangkatan
pembongkaran kapal perikanan serta
ikan, pemeriksaan
surat persetujuan berlayar
dokumen aktifitas penangkapan ikan
dan pengawasan terhadap distribusi
5 bahan bakar minyak di pelabuhan 2 Kegiatan 110 220 1,250 0.176
perikanan
6 melaksanakan Pelayanan SLO dan 2 Kegiatan 110 220 1,250 0.176
Kegiatan di TPI Hygienis

Memfasilitasi Pelaksanaan Kegiatan


7 Pengumpulan, Pengolahan dan 4 Kegiatan 25 100 1,250 0.08
Publikasi data Statistik dan PIPP
Pelabuhan Perikanan

8 Memfasilitasi Pelaksanaan Kesehatan 1 Kegiatan 25 25 1,250 0.02


dan keselamatan kerja

9 menyusun laporan tahunan Seksi 1 Dokumen 100 100 1,250 0.08


kepelabuhanan

Jumlah 1,460 1.168


Norma
Hasil Satuan Hasil Beban Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Waktu
Kerja Kerja Kerja (OJ) Kerja Efektif Pegawai
(Jam)

1 Kepala Seksi Konservasi dan melakukan perencanaan, melaksanakan pengelolaan


Pengawasan pelaksanaan, evaluasi dan administrasi dan menyusun program
pelaporan program Konservasi kerja 1 Dokumen 100 100 1,250 0.08
dan pengawasan
Melaksanakan pemetaan dan
perlindungan habitat, populasi ikan,
2 bambu laut dan ekosistem pesisir 3 kegiatan 100 300 1,250 0.24
yang unik
menyusun data habitat dan potensi
3 sumber daya kelautan 1 Dokumen 25 25 1,250 0.02

4 melaksanakan pemeliharaan kawasan 6 kegiatan 100 600 1,250 0.48


dan batas zonasi Kawasan Konservasi

Melaksanakan transplantasi terumbu


5 karang dan restocking sumber daya 6 kegiatan 25 150 1,250 0.12
ikan
melaksanakan sosialisasi dan
fasilitasi pengelolaan kawasan
6 konservasi pada masyarakat di dalam 12 kegiatan 25 300 1,250 0.24
dan sekitar wilayah Kawasan
Konservasi Perairan Daerah
menyiapkan bahan peningkatan
7 kepasitas sumber daya manusia dan 2 Dokumen 25 50 1,250 0.04
kelembagaan di bidang konservasi

Melaksanakan pemantauan kegiatan


8 pemanfaatan jasa lingkungan laut 1 Dokumen 100 100 1,250 0.08

1,625 1.300
Jumlah
Norma
Hasil Satuan Hasil Beban Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Waktu
Kerja Kerja Kerja (OJ) Kerja Efektif Pegawai
(Jam)

Melakukan kegiatan analisis


dan penelaahan dalam rangka melaksanakan penyusunan bahan dan
1 Analis Tata Usaha penyusunan rekomendasi 12 Dokumen 100 1,200 1,250 0.96
data penata Usahaan UPT Pelabuhan
kebijakan di bidang tata usaha Perikanan dan Kawasan Konservasi

Melaksanakan Pengelolaan urusan


Tata Persuratan, Kearsipan, aset dan 6 Dokumen 100 600 1,250 0.48
keuangan UPT Pelabuhan Perikanan
dan Kawasan Konservasi
Menyusun Rencana Program
Kegiatan dan Anggaran UPT 1 Dokumen 100 100 1,250 0.08
Pelabuhan Perikanan dan Kawasan
Konservasi
Membuat Laporan Realisasi dan
pertanggungjawaban Keuangan UPT 1 Dokumen 25 25 1,250 0.02
Pelabuhan Perikanan dan Kawasan
Konservasi
mengelola pelaksanaan kegiatan
rumah tangga, keamanan dan
kebersihan di lingkungan UPT 10 Kegiatan 100 1,000 1,250 0.8
Pelabuhan Perikanan dan Kawasan
Konservasi

menginventarisir dan menyusun


rencana kebutuhan operasional UPT 1 Dokumen 25 25 1,250 0.02
Pelabuhan Perikanan dan Kawasan
Konservasi

Menyiapkan bahan dan data untuk


1 Dokumen 100 40 1,250 0.032
penyusunan laporan tahunan

Jumlah 2,990 2.392


Norma
Hasil Satuan Hasil Beban Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Waktu
Kerja Kerja Kerja (OJ) Kerja Efektif Pegawai
(Jam)

Syahbandar Pelabuhan Melakukan Kegiatan Pengawasan mengatur kedatangan/keberangkatan


1 Kesyahbandaran Pelabuhan 10 Kegiatan 100 1,000 1,250 0.800
Perikanan kapal perikanan
Perikanan

2 memeriksa kelengkapan dokumen 5 Kegiatan 25 125 1,250 0.100


kapal perikanan
menerbitkan Surat Tanda Bukti Lapor
3 Kedatangan/ keberangkatan Kapal 10 Dokumen 100 1,000 1,250 0.800
Perikanan
memeriksa teknis dan nautis kapal
perikanan dan memeriksa alat
4 7 Kegiatan 25 175 1,250 0.140
penangkapan ikan, dan alat bantu
penangkapan ikan
memeriksa dan mengesahkan
5 5 Kegiatan 25 125 1,250 0.100
perjanjian kerja laut;
mengatur olah gerak dan lalu lintas
6 kapal perikanan di pelabuhan 5 Kegiatan 100 500 1,250 0.400
perikanan;
memeriksa log book penangkapan
7 5 Kegiatan 25 125 1,250 0.100
ikan

3,050 2.440
Jumlah

2 Orang
Jumlah Pegawai
Norma
Hasil Satuan Hasil Beban Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Waktu
Kerja Kerja Kerja (OJ) Kerja Efektif Pegawai
(Jam)

Melakukan kegiatan pengelolaan


Pengelola Jasa Pangkalan dan penyusunan laporan di Menyiapkan bahan perencanaan
1 1 Dokumen 25 25 1,250 0.020
Pendaratan Ikan bidang jasa pangkalan pendaratan kegiatan tempat pemasaran ikan
ikan

Melaksanakan Pelayanan Operasional


2 20 Kegiatan 100 2,000 1,250 1.600
Pabrik Es di Pelabuhan Perikanan

Melaksanakan Kegiatan Pelayanan


3 Jasa Pemanfaatan Fasilitas Mes 10 Kegiatan 100 1,000 1,250 0.800
Nelayan di Pelabuhan Perikanan
Melaksanakan kegiatan pelayanan
jasa pengaturan dan pemanfaatan
4 10 Kegiatan 100 1,000 1,250 0.800
fasilitas dermaga tambat labuh
perikanan
Melaksanakan kegiatan pelayanan
Izin Surat Laik Operasi (SLO) dan
5 10 Dokumen 5 50 1,250 0.040
Surat Persetujuan Berlayar (SPB) di
Pelabuhan Perikanan
mencatat data transaksi dan stok ikan
6 50 Dokumen 5 250
di pangkalan pendaratan ikan

menyusun bahan publikasi daftar stok 50 Dokumen 5 250 1,250 0.200


dan harga komoditi perikanan

4,575 3.460
Jumlah
Norma Jumlah
Hasil Satuan Hasil Beban Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Waktu Jam Kerja
Kerja Kerja Kerja (OJ) Pegawai
(Jam) Efektif

Analis Konservasi Melakukan kegiatan


dan Rehabilitasi analisis dan penelaahan
Wilayah Pesisir dalam rangka penyusunan
rekomendasi di bidang menyusun bahan Analis Konservasi dan Rehabilitasi Wilayah
1 1 Dokumen 25 25 1,250 0.020
konservasi dan Pesisir
rehabilitasi

Mengumpulkan dan mengklasifikasikan bahan dan data


2 6 Kegiatan 25 150 1,250 0.120
persebaran biota laut
menyusun rencana kebutuhan bahan rehabilitasi ekosistem laut
3 10 Dokumen 25 250 1,250 0.200
di kawasan konservasi
4 mengolah data persebaran habitat dan migrasi biota laut 12 Dokumen 100 1,200 1,250 0.960

5 menyusun rencana kebutuhan bahan rehabilitasi ekosistem laut 1 Dokumen 100 100 1,250 0.080
di kawasan konservasi

6 menyusun rencana dan bahan sosialisasi pemanfaatan ruang laut 1 Dokumen 25 25 1,250 0.020
di dalam kawasan konservasi
7 menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan program konservasi 1 Dokumen 25 25 1,250 0.020

Jumlah 1,775 1.420


Norma Jumlah
Hasil Satuan Hasil Beban Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Waktu Jam Kerja
Kerja Kerja Kerja (OJ) Pegawai
(Jam) Efektif

melaksanakan hasil Analis


Teknisi Konservasi Kelautan Konservasi dan Rehabilitasi melaksanakan pemetaan serta riset potensi
1 kawasan konservasi 1 Kegiatan 300 300 1,250 0.240
dan Perikanan sumberdaya kelautan

menyiapkan bahan penyusunan zonasi dan


tata 5 Kegiatan 100 500 1,250 0.400
ruang perairan dalam kawasan konservasi

menyiapkan bahan penelitian dan


pengembangan sumberdaya kelautan dan 8 Kegiatan 100 800 1,250 0.640
perikanan di kawasan konservasi
menyiapkan data dan informasi untuk
6 Kegiatan 100 600 1,250 0.480
sosialisasi pemanfaatan ruang laut

menyiapkan bahan pengawasan pemanfaatan 8 Kegiatan 25 200 1,250 0.160


ruang laut

melaksanakan rehabilitasi ekosistem dan


12 Kegiatan 100 1,200 1,250 0.960
sumber daya perikanan

menyusun laporan hasil pelaksanaan 1 Dokumen 25 25 1,250 0.020


rehabilitasi dan pengawasan

Jumlah 3,625 2.900


Rekapitulsi Hasil Perhitungan Analisis Beban Kerja

2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1 1,505


3 Kepala Seksi Kepelabuhanan 1 1,460
4 Kepala Seksi Konservasi dan Pengawasan 1 1,625
5 Analis Tata Usaha 2 2,990
6 Syahbandar Pelabuhan Perikanan 2 3,050
7 Pengelola Jasa Pangkalan Pendaratan Ikan 3 4,575
8 Analis Konservasi dan Rehabilitasi Wilayah Pesisir 1 1,775
9 Teknisi Konservasi Kelautan dan Perikanan 3 3,625
Jumlah 15 22,430

Adapun perhitungan beban kerja Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan dan Kawasan
Konservasi Tahun 2022 adalah sebagai berikut :
1. dari pengolahan data beban kerja UPT diperoleh total beban kerja sebesar 22.430 jam.
2. berdasarkan perhitungan beban kerja sebagaimana diuraian diatas, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi
adalah UPT kelas A.

26
BAB IV

ANALISIS RASIO BELANJA PEGAWAI

Rasio belanja pegawai merupakan perbandingan total belanja pegawai


membandingkan total belanja dikalikan 100%. Tujuan penghitungan rasio belanja pegawai
terhadap total belanja adalah untuk mengetahui proporsi belanja pegawai terhadap total
belanja. Data belanja pegawai adalah penjumlahan dari belanja pegawai langsung dan
belanja pegawai tidak langsung. Rasio ini menggambarkan bahwa semakin tinggi angka
rasionya maka semakin besar proporsi APBD yang dialokasikan untuk Belanja Pegawai.
Begitu pula sebaliknya, semakin kecil angka rasio Belanja Pegawai maka semakin kecil
proporsi anggaran yang dialokasikan untuk Belanja Pegawai.

Total Belanja Pegawai


Rasio belanja pegawai = X 100 %
Total AnggaranUPT

2.413.201 .368
= X 100 %
8.604 .241.802

= 28,05 %

Berdasarkan analisis di atas menunjukkan bahwa pembiayaan pegawai di UPT Pelabuhan


Perikanan dan Kawasan Konservasi sebesar 28,05 %. Rasio belanja pegawai dalam
keseluruhan anggaran belanja organisasi ini mencerminkan efektifitas dan efisiensi
pengelolaan belanja benar-benar dialokasikan sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan
porsi optimalisasi pelayanan.

27
BAB V
PENUTUP

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan


mengharapkan dapat segera melaksanakan penataan UPT Pelabuhan Perikanan dan
Kawasan Konservasi dengan sumber daya manusia, penganggaran, sarana, dan prasarana
yang lengkap sehingga semakin maju dan berkembang dalam meningkatkan perekonomian
masyarakat.

Merujuk atas urgensi mendasar untuk mencapai target produksi hasil perikanan. Di
samping itu keberadaan unit kerja tersebut diharapkan akan meningkatkan ketaatan pelaku
usaha/kegiatan di wilayah perairan laut Sulawesi tengah dalam memenuhi kewajiban
mengelola lingkungan di sekitar tempat usahanya, mengingat perlunya menjaga kesehatan
ekosistem agar industry ini dapat dilakukan secara berkelanjutan. Di sisi lain hal ini
merupakan peluang bagi Pemerintah daerah dalam meraih pendapatan daerah melalui
retribusi jasa yang diselenggarakan.
Berdasarkan hasil kajian dan analisis di atas, pemenuhan kriteria pembentukan UPT
Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi sebagai berikut:
a. UPT Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi melaksanakan tugas untuk kegiatan
teknis yang dibutuhkan masyarakat serta pelaku usaha.

b. UPT Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi melaksanakan pelayanan


pelabuhan perikanan dan pengawasan pemanfaatan ruang laut yang diperlukan
masyarakat secara terus menerus.

c. UPT Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi memberikan kontribusi dan


manfaat langsung dan nyata kepada masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan
sehingga memberikan dampak ekonomi yang signifikan.

d. Sumber daya yang meliputi pegawai, pembiayaan, dan sarana dan prasarana telah
tersedia, pegawai PNS dan Non PNS, pembiayaan telah dianggarkan, sarana dan
prasarana telah dipergunakan untuk melaksanakan tugas dan fungsi pengelolaan
sarana prasarana, sehingga tidak mengakibatkan terganggunya kinerja unit
organisasi lain, tidak mengurangi belanja publik, dan tidak memerlukan pembangunan
gedung dan perlengkapan baru.

e. UPT Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi telah memiliki standar operasional
prosedur (SOP) dalam melaksanakan tugas teknis operasional dan teknis penunjang
pelayanan pemanfaatan sarana prasarana.

f. Analisis Rasio Belanja didasarkan kepada anggaran pembiayaan operasional dan


28
belanja pegawai yang telah dialokasikan sebesar 28,05 %.

g. UPT Pelabuhan Perikanan dan Kawasan Konservasi dibentuk untuk mewadahi beban
kerja yang besar dengan lingkup tugas dan fungsinya , dan memiliki jumlah beban
kerja 22.430 jam kerja efektif per tahun dengan kebutuhan jumlah pegawai 15 orang.

Memperhatikan pemenuhan kriteria pembentukan UPT yang dituangkan dalam Kajian


Pembentukan, Analisis Rasio Belanja Pegawai, dan Analisis Beban Kerja, maka Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah perlu menata Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan dan
Kawasan Konservasi.

29
30

Anda mungkin juga menyukai