Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


BALAI LABORATORIUM PENGUJIAN DAN PENERAPAN MUTU HASIL
PERIKANAN DAN KELAUTAN
LP-639-IDN

Jalan Semanggi Raya No 11 Telp./Fax. (0370) 635760 Mataram.

TELAAHAN STAF

Kepada : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB


Dari : Kepala Balai Laboratorium Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil
Perikanan dan Kelautan
Tanggal : 14 Oktober 2019
Nomor : 900/ /BLPPMHKP/X/2019
Sifat : -
Lampiran : Satu berkas
Perihal : Penambahan Parameter Pengujian Kualitas Air

I. Pokok Persoalan : Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 30 Tahun 2019 tentang


Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur Nomor 29 Tahun
2018 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas Pada Dinas-Dinas Daerah Dan Unit Pelaksana Teknis
Badan Pada Badan-Badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Balai Laboratorium Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil
Perikanan dan Kelautan sesuai tupoksinya pada Pergub tersebut,
melaksanakan pengujian dan pengkajian penerapan sistem mutu
hasil perikanan dan kelautan, serta melaksanakan pengawasan
dan pembinaan mutu produk hasil perikanan dan kelautan.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Balai Laboratorium
Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil Perikanan (BLPPMHKP)
perlu memperluas parameter pengujiannya, untuk meningkatkan
eksistensinya sebagai laboratorium pengujian yang telah
terakreditasi Komite Akreditasi Nasional dengan Nomor Akreditasi
LP-639-IDN (terlampir).
II. Pra Anggapan : Balai Laboratorium Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil
Perikanan (BLPPMHKP) perlu memperluas parameter ujinya yakni
parameter kualitas air, sehingga dapat meningkatkan pendapatan
asli daerah melalui pengujian tersebut.

III. Fakta yg mempengaruhi : Dibentuknya beberapa UPTD baru dan dihilangkannya beberapa
UPTD di lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB,
menyebabkan pengujian kualitas air yang semula dilakukan di
BKIL tidak dapat dilakukan. Lab pengujian air di BKIL tidak
terakreditasi, sehingga menurunkan kepercayaan konsumen
ataupun pemakai jasa layanan lab BKIL.

IV. Analisis : Dengan tidak dilakukannya pengujian kualitas air di BKIL,


kerusakan alat uji kualitas air akan semakin cepat terjadi, karena
tidak adanya pemeliharaan yang dilakukan. Demikian pula dengan
tenaga teknis yang mendukung pengujian kualitas air di BKIL yang
akan berkurang kompetensi dan kemampuannya apabila tidak
dimanfaatkan secara maksimal dan tidak dilatih secara
berkelanjutan. Untuk itu BLPPMHKP, dengan memanfaatkan
peralatan dan tenaga yang ada di BKIL, akan menambah
parameter pengujiannya dengan pengujian kualitas air, yang akan
dimasukkan ke dalam lingkup akreditasi, sehingga kepercayaan
pelanggan atau pemakai jasa layanan laboratorium terhadap hasil
mutu pengujian akan meningkat.

V. Kesimpulan : Sehubungan dengan tidak digunakannya peralatan dan tenaga


teknis di BKIL, dirasakan sangat perlu untuk memanfaatkan
peralatan dan tenaga teknis tersebut untuk penambahan
parameter pengujian kualitas air sekaligus penambahan parameter
lingkup akreditasi.

VI. Saran : Mengingat pentingnya hal ini, mohon kiranya Bapak dapat
mempertimbangkan BLPPMHKP dapat menggunakan peralatan
dan tenaga teknis teknis tersebut.
Demikian telaahan staf ini disampaikan, terima kasih atas perhatian dan pertimbangan
Bapak.

Mataram, 14 Oktober 2019


Balai Laboratorium Pengujian dan
Penerapan Mutu Hasil Perikanan
Kepala,

Ir. Lalu Mayadi, M.Sc


Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 196207231986031016

Anda mungkin juga menyukai