Anda di halaman 1dari 3

KOP SURAT

TELAAHAN STAF

Kepada : Bupati Kubu Raya


Dari : Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya.
Tanggal : 05 Desember 2013
Nomor : 520 / 1165 / Distannak-E
Sifat : Penting
Lampiran : 1 (satu) berkas.
Hal : Usulan Perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Bidang Peternakan

I. Pokok Persoalan
1. Memperhatikan Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009
tentang Peternakan Bab V tentang Kesehatan Hewan dan Bab VI tentang Kesehatan
Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan.
2. Berdasarkan Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 78 Tahun 2009 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya,
pada Bagian Kedelapan tentang Bidang Peternakan, terdiri dari ; Seksi Produksi
Ternak (Prodnak), Seksi Penyebaran dan Pengembangan Ternak (Barbangnak)
serta Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan
Kesmavet).
3. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing Seksi diBidang
Peternakan mengacu pada Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Peraturan Bupati Kubu
Raya Nomor 78 Tahun 2009 tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya.
4. Untuk menyelaraskan antara Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Peraturan Bupati
Kubu Raya Nomor 78 Tahun 2009 perlu dilakukan revisi terhadap Peraturan Bupati
Nomor 78 Tahun 2009.
II. Pra Anggapan
1. Kinerja Bidang Peternakan dirasakan belum maksimal, hal tersebut antara lain
disebabkan karena adanya 2 (dua) Seksi yang seharusnya menjadi 1 (satu) Seksi
atau yang seharusnya 2 (dua) Seksi tetapi dijadikan 1 (satu) Seksi, contonya ada
kegiatan yang hamper serupa antara Seksi Prodnak dengan Seksi Barbangnak sama-
sama menangani benih, bibit dan bakalan, di Seksi Prodnak ada kegiatan IB dan
pemberian bantuan bibit ternak kepada kelompok peternak, di Seksi Barbangnak
juga ada kegiatan pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat, jika mengacu
pada Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009, seharusnya semua kegiatan yang
berhubungan dengan benih, bibit dan bakalan merupakan bagian dari Seksi
Prodnak. Pada Seksi Keswan dan Kesmavet, dimana jika mengacu pada Undang-
undang Nomor 18 Tahun 2009, Seksi Keswan berdiri sendiri dan Seksi Kesmavet
juga berdiri sendiri, namun pada kenyataanya kedua Seksi tersebut dijadikan satu,
sehingga antara tupoksi, jumlah personil dan kegiatan tidak berimbang.
2. Agar Struktur Organisasi dan Tata Kerja di Bidang Peternakan sesuai dengan
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009, memaksimalkan fungsi-fungsi yang ada
pada Bidang Peternakan, memudahkan koodinasi antara daerah dan pusat serta
agar program dan kegiatan di kabupaten selaras dengan program dan kegiatan yang
ada di Provinsi dan Pusat maka perlu dilakukan revisi pada Peraturan Bupati Nomor
78 Tahun 2009.
III. Fakta dan Data yang berpengaruh terhadap persoalan
1. Seksi Barbangnak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Seksi Prodnak,
karena jika memperhatikan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan, Pada Bab. IV tentang Peternakan, Bagian Kesatu
tentang Benih, Bibit dan Bakalan, maka fungsi penyebaran bibit ternak merupakan
bagian dari fungsi Seksi Prodnak.
2. Memperhatikan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan, bahwa pada Bab. V tetang Kesehatan Hewan dan Bab. VI tetang
Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan, maka seharusnya Seksi
Keswan dan Kesmavet menjadi 2 (dua) Seksi sesuai dengan fungsi masing-masing,
yakni fungsi Keswan menjadi Seksi Keswan dan Fungsi Kesmavet menjadi Seksi
Kesmavet.
IV. Pembahasan
Dalam rangka perbaikan pelayanan kepada masyarakat, percepatan pelaksanakan
program dan kegiatan peternakan di Kabupaten Kubu Raya, diperlukan revisi
Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 78 Tahun 2009 tetang Struktur Organisasi, Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya
terutama pada Bagian Kedelapan tetang Bidang Peternakan, Pasal 30 sampai Pasal 35.

Bidang Peternakan yang menurut Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 78 Tahun 2009,
pada Bagian Kedelapan tetang Bidang Peternakan, pada Pasal 32 (1) Bidang Peternakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1), membawahi :
1. Seksi Produksi Ternak;
2. Seksi Penyebaran dan Pengembangan Ternak; dan
3. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner.

Untuk meningkatkan kinerja, fungsi koordinasi dan mempercepat proses pencapaian


program dan kegiatan di bidang Peternakan dan mengacu pada Undang-undang Nomor
18 Tahun 2009, maka nama Bidang Peternakan diubah menjadi Bidang Peternakan dan
Kesehatan Hewan dan susunan Seksi yang dibawah sebagai berikut:
1. Seksi Produksi Ternak;
2. Seksi Kesehatan Hewan; dan
3. Seksi Kesehatan Masyarakat Veterriner.

Seksi Produksi Ternak memiliki tugas pokok dan fungsi antara lain :
1. Bibit, Benih dan Bakalan.
2. Pakan Ternak.
3. Budidaya Ternak Besar.
4. Budidaya Ternak Kecil dan Unggas.
5. Panen Pasca Panen, Pemasaran dan Pengolahan Hasil Peternakan.
6. Teknologi dan Peralatan Peternakan.

Seksi Kesehatan Hewan memiliki tugas pokok dan fungsi antara lain :
1. Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan.
2. Obat Hewan.
3. Alat dan Mesin Kesehatan Hewan.

Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner memiliki tugas pokok dan fungsi antara lain:
1. Pasar Hewan.
2. RPH/TPH dan RPU/TPU.
3. Pengawasan Peredaran Produk Hasil Peternakan.
4. Alat dan Mesin Kesmavet.

Untuk mendukung pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi dari masing-masing Seksi
maka kebutuhan personil juga perlu diperhatikan, kebutuhan personil di setiap Seksi di
susun sebagai berikut:
Berdasarkan rincian diatas bahwa Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan akan
membutuhkan sebanyak 28 (dua puluh delapan) orang personil, yang terdiri 1 (satu)
orang Kepala Bidang, 3 (tiga) orang Kepala Seksi dan 26 (dua puluh enam) orang staff.

Untuk memberikan pelayanan peternakan di seluruh wilayah Kabupaten Kubu Raya


Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan harus di dukung oleh tenaga-tenaga
peternakan sebagai berikut:

Dibutuhkan minimal 6 (enam) orang petugas yang berada di setiap kecamatan, dengan
9 (Sembilan) Kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya, Bidang Peternakan dan
Kesehatan Hewan harus didukung oleh 54 (lima puluh empat) orang petugas
Kecamatan dan 30 (tiga puluh) orang Staf Dinas, sehingga total Staf yang dibutuhkan
adalah sebanyak 84 (delapan puluh empat) orang personil.

V. Kesimpulan
1. Bahwa untuk meningkatkan kinerja, mempermudah koordinasi serta percepatan
pencapaian program dan kegiatan Bidang Peternakan diperlukan penyempurnaan
terhadap Struktur Organisasi dan Tata Kerja Bidang Peternakan dan Kesehatan
Hewan.
2. Penyempurnaan struktur organisasi dan tata kerja Bidang Peternakan dan
Kesehatan Hewan perlu di dukung oleh penambahan jajaran personil dan staff agar
kinerja bidang dapat lebih baik.
3. Dengan struktur organisasi dan tata kerja yang sesuai antara Bidang Peternakan
dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kubu Raya selaras dengan Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat dan Direktorat Jenderal Peternakan
Kementerian Pertanian Republik Indonesia, dengan demikian fungsi koordinasi dari
Kabupaten ke Provinsi dan ke Pusat serta dan fungsi pembinaan oleh Pusat dan
Provinsi ke Kabupaten dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.

VI. Saran Tindak


Perubahan struktur organisasi dan tata kerja Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan
merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kinerja dan mempermudah koordinasi
dan pembinaan baik oleh Provinsi maupun Pusat, sehingga dengan demikian
diharapkan pembangunan peternakan di Kabupaten Kubu Raya dapat berjalan lebih
baik lagi.
Untuk itu kami mengharapkan agar perubahan tersebut dapat dilaksanakan dalam
waktu yang tidak terlalu lama.

Demikian disampaikan, atas perhatian Bapak diucapkan terima kasih.

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan


Kabupaten Kubu Raya

Ttd

Anda mungkin juga menyukai