Anda di halaman 1dari 4

POINTER-POINTER PENGARAHAN BUPATI WAJO

PADA ACARA RAPAT KOORDINASI DISTRIBUSI


PUPUK BERSUBSIDI
DAN TEMU TEKNIS PENYULUH PERTANIAN KAB
WAJO
TANGGAL 26 JUNI 2014

Kita bersyukur pada musim tanam Rendengan
ini curah hujan cukup baik, didukung pula
dengan adanya program subsidi Hand Traktor
1000 unit sehingga pengolahan lahan dan waktu
tanam hampir bersamaan di seluruh wilayah
yang luas sawahnya 93.000 Ha

Di sisi lain kondisi seperti ini menimbulkan
masalah baru, karena kebutuhan sarana dan
prasaranan terutama pupuk yang hampir
bersamaan pula.
Hal ini perlu mendapat perhatian yang lebih
serius dari kita semua, terutama para pemangku
kepentingan yang terkait dengan peningkatan
produksi pertanian agar dapat
mempertahankan posisi kita sebagai penghasil
beras terbesar kedua secara nasional.

Untuk itu melalui kesempatan ini saya
menghimbau / memerintahkan kepada saudara-
saudara sekalian agar bekerja lebih proaktif
sesuai dengan bidang tugas, tanggung jawab dan
kewenangan masing-masing.


1. Untuk KP3 (Komisi Pengawas Pupuk Dan
Pestisida); lakukan pembinaan dan pengawasan
distribusi pupuk mulai dari distributor ,
pengecer sampai kepada pemanfaatannya di
tingkat petani, jangan segan-segan menindak
atau melaporkan sekiranya menemukan adanya
penyimpangan.

2. Untuk Dinas Pertanian, Kehutanan Dan
Perkebunan, Kelautan Dan Perikanan, serta para
Penyuluh;
a. Laksanakan pendampingan kepada petani
dalam menyusun RDKK (Rencana Definitif
Kebutuhan Kelompok), arahkan petani
agar memilih paket pupuk yang sesuai
kebutuhan dan jenis pupuk yang lebih
mudah mendapat penambahan kuota.
b. Disamping itu, penyelesaian RDKK di
tingkat petani harus selesai tepat waktu
yaitu akhir februari



3. Untuk Dinas Perdagangan Dan Pengelolaan
Pasar ;
a. periksa baik-baik administrasi dan profil
usaha para calon distributor sebelum
diberikan rekomendasi untuk pengurusan
izin usaha.
b. Cabut kembali izinnya jika ada
distributor/pengecer yang melakukan
penyimpangan.

4. untuk para camat dan kepala desa/lurah :
a. agar ikut berperan aktif mengawasi
peredaran pupuk bersubsidi di tingkat
kios/pengecer sampai ke kelompok tani
dan anggotanya.
b. Berkoordinasi dengan KP3 atau kalau
perlu laporkan kepada Bupati sekiranya
ada hambatan atau menemukan hal-hal
yang tidak sesuai dengan aturan yang
terkait dengan tata cara pendistribusian
pupuk bersubsidi.


5. Untuk para distributor
a. Agar lebih awal mempersiapkan stok
gudang di lini III dan cermati baik-baik
kapan petani membutuhkan pupuk.
b. Bagi distributor yang tidak sanggup
sebaiknya mengundurkan diri atau Bupati
yang mengusulkan ke produsen agar
diberhentikan menjadi distributor.




6. Untuk para pemilik kios/pengecer
a. Jangan melayani permintaan pupuk di luar
RDKK
b. Lakukan pengadministrasian dengan baik
karena pupuk merupakan barang di
bawah pengawasan berarti sewaktu-
waktu akan ada audit.
c. Jangan menjual pupuk melebihi HET
(Harga Eceran Tertinggi)

7. Untuk gapoktan dan anggotanya :
a. Arahkan anggotanya untuk memilih jenis
pupuk yang lebih mudah untuk mendapat
tambahan kuota
b. Agar lebih antisipatif membeli pupuk
sebelum waktu dibutuhkan.
c. Gunakan pupuk sesuai yang terdaftar di
RDKK (pupuk sawah hanya untuk
sawah,bukan untuk dibawa ke tambak).



Saudara-saudara sekalian ,
Berbagai upaya telah kita lakukan untuk
mengantisipasi kebutuhan pupuk yang sangat
besar dalam waktu yang bersamaan, tentu saja
ada hambatan-hambatan misalnya masalah
ekspedisi baik di laut maupun di darat, masalah
bongkar muat dsb. Untuk itu saya mengajak
saudara-saudara sekalian mari kita belajar dari
pengalaman untuk perbaikan ke depan.

Mengenai tambahan kuota saya kira kita
optimis, karena Wajo sudah dikenal sampai di
tingkat pusat sebagai daerah lumbung pangan
penyangga stok beras di kawasan timur
Indonesia , tentu saja hal ini menjadi faktor
pendukung untuk mendapatkan tambahan
kuota pupuk.
Demikian yang sempat saya sampaikan. Terima
kasih atas perhatiannya, wassalam Wr. Wb.

BUPATI WAJO


Drs. H.A. Burhanuddin Unru, M.M

Anda mungkin juga menyukai