Anda di halaman 1dari 10

N

A
L
I
M
A
H
E
K

M
A
L
A
D
C
B
(K )
T
d ra
G
n
O
a
.
h
p
C
S
,
rd
. Richa
. Chalid
: dr
u ri T
g
s
i
n
i
a
b
M
.
m
r. St
d
Pembi
.
R
D
:
iso r
Superv

Pendahuluan

Depkes RI. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Jakarta: Departemen


Kesehatan Republik Indonesia, 2008.

Etiologi
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis (M.
tuberculosis )

Basil TB memerlukan waktu 12 sampai 24 jam untuk


bermitosis, bersifat aerob, mati 5 menit pada suhu
800C ,dan 20 menit pada suhu 600C.
Mahendru A, Gajjar K, Eddy J. Review Diagnosis and Management of Tuberculosis in
Pregnancy. United Kingdom : Royal College of Obstetricians and Gynaecologist,2010

Transmisi

Depkes RI. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008.

Patogenesis

1. TB primer

TB primer merupakan sindrom yang disebabkan oleh


infeksi M. tuberculosis pada pasien nonsensitif yaitu
mereka yang belum pernah terinfeksi.
Terdapat respon radang ringan pada tempat infeksi
(subpleura pada bagian tengah paru, dalam faring,
atau di ileum terminal), diikuti penyebaran ke kelenjar
getah bening regional.
Satu atau dua minggu setelah infeksi, dengan onset
sensitivitas tuberkulin, terjadi perubahan reaksi
jaringan baik pada fokus dan pada kelenjar getah
bening, menjadi bentuk granuloma kaseosa yang khas.

Bourke, Stephen J, Burns, Graham P. Lecture Notes Respiratory Medicine. 8th


ed. United Kingdom : Wiley-Blackwell Publishing, 2011.

2. TB sekunder
TB sekunder merupakan sindrom yang disebabkan oleh
infeksi M. tuberculosis pada orang yang pernah
terinfeksi dan pasien sensitif terhadap tuberkulin.
TB sekunder terjadi karena imunitas menurun.
TB sekunder ini dimulai dari sarang dini yang berlokasi
di regio atas paru. Invasi ke daerah parenkim paru dan
tidak ke nodus hiler paru. Dalam 3-10 minggu sarang
ini menjadi tuberkel yakni suatu granuloma yang terdiri
dari sel histiosit dan sel Datia-Langhans yang dikelilingi
oleh sel limfosit dan berbagai jaringan ikat

Bourke, Stephen J, Burns, Graham P. Lecture Notes Respiratory Medicine. 8th


ed. United Kingdom : Wiley-Blackwell Publishing, 2011.

Diagnosis

Depkes RI. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2008.

Efek TB pada kehamilan


Prematur
Kematian perinatal
Pertumbuhan janin terhambat
Abortus
TB kongenital

Loto OM, Awowole I. Review Article Tuberculosis in Pregnancy. Hind J Obs. Vol. 271, 2012
Centers for Disease Control and Prevention. Tuberculosis and Pregnancy
http://www.cdc.gov/tb/publications/factsheets/specpop/pregnancy.htm [diakses 6 Februari 2011].

Pengobatan TB pada ibu


hamil

Isoniazid = 5mg/kgbb/hari (tidak lebih dari 300mg/hari)


Ethambutol = 15 mg/kgbb/hari
Rifampicin = 10 mg/kgbb/hari

Depkes RI. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Jakarta: Departemen


Kesehatan Republik Indonesia, 2008.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai