TENTANG
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 April 2019
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,
ttd.
SLAMET SOEBJAKTO
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
NOMOR 119/PER-DJPB/2019
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN KAPAL < 5 GT PADA
SENTRA KELAUTAN DAN PERIKANAN TERPADU DI
KABUPATEN ROTE NDAO PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) di
pulau-pulau kecil terluar dan kawasan perbatasan sangat penting untuk
dilakukan mengingat kondisi kondisi geografisnya serta sarana dan
prasarananya yang sangat minim, padahal daerah-daerah tersebut
memiliki potensi yang sangat banyak. Pembangunan yang dilaksanakan
saat ini dinilai belum mencapai hasil yang optimal, sehingga berakibat
pada lambatnya proses pendayagunaan pulau-pulau kecil dan kawasan
perbatasan. Adapun beberapa faktor penyebabnya, antara lain: (1) lokasi
pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan yang terisolir; (2)
ketidakmampuan kegiatan/usaha di pulau-pulau kecil dan kawasan
perbatasan untuk mencapai skala ekonomi; (3) pemanfaatan sumber daya
pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan yang belum optimal; (4)
keterbatasan sarana dan prasarana di pulau-pulau kecil dan kawasan
perbatasan; dan (5) pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan di
pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan masih sangat rendah; serta (6)
terjadinya kerusakan lingkungan.
Pendekatan yang komprehensif dalam pemanfaatan potensi di
wilayah-wilayah pulau terluar Indonesia melalui pembangunan sentra-
sentra kelautan dan perikanan secara terpadu (SKPT) merupakan salah
satu solusi untuk pembangunan kawasan perbatasan dan pengembangan
sentra industri perikanan. Pembangunan perbatasan kini dilaksanakan
tidak lagi hanya berbasis keamanan namun lebih kepada kesejahteraan
rakyat.
Pembangunan SKPT berbasis pulau-pulau kecil dan kawasan
perbatasan merupakan penggerak utama dalam pembangunan sektor
kelautan dan perikanan, karena mengintegrasikan kegiatan di hulu dan
hilir serta kelembagaan dalam suatu proses pembangunan kelautan dan
perikanan. Potensi pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan di Indonesia
yang begitu besar sesungguhnya dapat didayagunakan menjadi salah satu
penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Program SKPT diharapkan
akan meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas dalam pemanfaatan
sumber daya kelautan dan perikanan dengan pasar.
Selain itu SKPT juga merupakan konsep pembangunan kelautan dan
perikanan berbasis wilayah dengan pendekatan dan sistem manajemen
kawasan dengan prinsip: integrasi, efisiensi, kualitas dan akselerasi tinggi.
Salah satu kabupaten yang berada di kawasan perbatasan adalah
Kabupaten Rote Ndao.
Kabupaten Rote Ndao merupakan salah satu Kabupaten yang
ditetapkan sebagai lokasi pembangunan sentra kelautan dan perikanan
terpadu berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 42/Permen-KP/2017
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 40/PERMEN-KP/2016 tentang Penugasan Pelaksanaan
Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau
Kecil dan Kawasan Perbatasan. Dalam konsep Sentra Kelautan dan
Perikanan Terpadu (SKPT) di pulau-pulau kecil atau kawasan perbatasan
akan dikembangkan sebuah sistem dan pola yang memanfaatkan
sumberdaya kelautan dan perikanan berkelanjutan serta sumberdaya
manusia sebagai basis pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan
Terpadu (SKPT).
Salah satu langkah strategis yang dijalankan oleh Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya melalui Direktorat Perbenihan yaitu memberdayakan
para nelayan yang berada di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara
Timur. Pemberdayaan dengan cara memberikan bantuan kapal penangkap
ikan < 5 GT (one day fishing) untuk koperasi nelayan yang ada di
Kabupaten Rote Ndao. Langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan ekonomi/kesejahteraan para nelayan setempat dan
mencukupi kebutuhan ikan bagi masyarakat disana.
2. Sasaran
Sasaran penyaluran bantuan pemerintah berupa Pengadaan
kapal < 5 GT di wilayah sentra kelautan dan perikanan terpadu di
Kabupaten Rote Ndao adalah Koperasi yang berbadan hukum yang
anggotanya adalah Kelompok Usaha Bersama (KUB).
3. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan bantuan Pengadaan kapal < 5 GT ini meliputi:
a. pengadaan kapal sesuai jumlah dan waktu yang ditargetkan; dan
b. disalurkan tepat sasaran kepada calon penerima.
C. Pengertian
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:
1. Bantuan pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria
bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan,
kelompok masyarakat atau Lembaga pemerintah/non pemerintah.
2. Kapal adalah alat apung yang dilengkapi alat penangkap ikan.
3. Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan.
4. Koperasi adalah badan usaha yang berbadan hukum beranggotakan
orang-seorang dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
ekonomi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan (koperasi primer), yang melakukan kegiatan usaha
penangkapan ikan.
5. Kelompok Usaha Bersama, yang selanjutnya disebut KUB adalah
badan usaha non badan hukum yang berupa kelompok yang dibentuk
oleh nelayan berdasarkan hasil kesepakatan/musyawarah seluruh
anggota yang dilandasi oleh keinginan bersama untuk berusaha
bersama dan dipertanggungjawabkan secara bersama guna
meningkatkan pendapatan anggota.
6. Tim Teknis adalah tim yang bertugas menyusun KAK dan RAB;
melakukan identifikasi dan verifikasi calon penerima bantuan; dan
membantu PPK dalam rangka pemeriksaan hasil pekerjaan.
7. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan
di bidang Kelautan dan Perikanan.
8. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang mempunyai tugas
teknis di bidang Perikanan Budidaya.
9. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah
pejabat yang memperoleh kuasa dari Menteri untuk melaksanakan
sebagian kewenangan dan tanggungjawab penggunaan anggaran pada
Satuan Kerja (Satker) Direktorat Perbenihan.
10. Kuasa Pengguna Barang (KPB) adalah Kuasa Pengguna Barang pada
Satuan Kerja (Satker) Pusat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
11. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah
pejabat yang diberi kewenangan oleh Menteri/KPA untuk mengambil
keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran atas beban anggaran pendapatan dan belanja negara
pada Satuan Kerja (Satker) Direktorat Perbenihan.
12. Dinas Provinsi adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
13. Dinas Kabupaten adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Rote Ndao.
BAB II
PEMBERI BANTUAN, BENTUK BANTUAN, RINCIAN JUMLAH,
PERSYARATAN PENERIMA, TATA KELOLA DAN PENYALURAN BANTUAN
A. Pemberi Bantuan
Pemberi bantuan Pengadaan kapal < 5 GT di wilayah sentra kelautan
dan perikanan terpadu Kabupaten Rote Ndao adalah Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya melalui Satuan Kerja Direktorat Perbenihan.
B. Bentuk Bantuan
1. Jenis bantuan
Jenis bantuan yang diberikan adalah barang.
2. Bentuk
Bentuk bantuan yang diberikan berupa kapal ukuran < 5 GT, dilengkapi
dengan mesin kapal, alat penangkap ikan, peralatan keselamatan,
perlengkapan geladak, perpipaan dan pompa-pompa, termasuk
dokumen kapal dengan spesifikasi sebagaimana tercantum dalam tabel
di bawah ini
3. Spesifikasi
Spesifikasi bantuan 1 (satu) unit kapal yang diberikan sesuai Tabel 1.
Tabel 1. Spesifikasi 1 (satu) unit kapal
b. Persyaratan teknis
1) Jenis koperasi : koperasi produsen nelayan;
2) Sektor usaha koperasi : bidang perikanan;
3) Membuat permohonan bantuan;
4) Membuat Pakta Integritas/Surat Pernyataan bermaterai cukup
tentang kesiapan, mampu dan kesanggupan untuk mengelola
paket bantuan.
5) Usaha utama Koperasi merupakan usaha penangkapan ikan yang
telah dilaksanakan oleh KUB sekurang-kurangnya 1 tahun.
6) KUB sebagai anggota koperasi dapat menerima dan mengelola
bantuan pengadaan kapal < 5 GT, dengan persyaratan sebagai
berikut :
- belum pernah menerima bantuan sejenis berupa kapal dan
alat penangkap ikan pada tahun 2018;
- memiliki KTP/Identitas lain yang legal, alamat jelas dan nomor
telepon/HP/perangkat komunikasi;
- anggota dan pengurus KUB memiliki kartu nelayan yang
masih berlaku;
- anggota dan pengurus KUB bukan perangkat desa/kelurahan,
ASN, TNI/Polri, dan Penyuluh;
- ketua sebagai penanggung jawab bersedia memberikan
keterangan yang benar terhadap aparat pengawas internal
maupun eksternal dan diketahui oleh pengurus koperasi
penerima bantuan;
- mampu mengoperasikan dan merawat kapal serta alat
tangkap.
b. Dinas Provinsi
Dinas Provinsi mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu:
1) mengusulkan nama petugas dari Dinas Provinsi sebagai anggota
Tim Teknis;
2) melakukan koordinasi melalui anggota Tim Teknis;
3) membantu proses verifikasi calon penerima bantuan;
4) melakukan pendampingan proses pendistribusian bantuan dari
Direktorat Jenderal ke penerima bantuan yang berada di
wilayahnya;
5) membantu proses pembuatan dan penerbitan Bukti Pencatatan
Kapal Perikanan (BPKP); dan
6) melakukan pemantauan, evaluasi, pendampingan dan
pembinaan pemanfaatan bantuan.
c. Dinas Kabupaten
Dinas Kabupaten mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu:
1) melakukan identifikasi dan seleksi koperasi calon penerima
bantuan;
2) menyampaikan usulan calon penerima bantuan kepada Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya;
3) Mengusulkan nama petugas dari Dinas Kabupaten sebagai
anggota Tim Teknis;
4) membantu melakukan pendampingan proses pendistribusian
bantuan dari Direktorat Jenderal ke penerima bantuan yang
berada di wilayahnya;
5) melakukan pemantauan, evaluasi dan pendampingan
pemanfaatan bantuan; dan
6) menyampaikan laporan data penangkapan ikan dari hasil
pemanfaatan kapal bantuan kepada Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya.
d. Koperasi
Koperasi sebagai penerima bantuan mempunyai tugas dan tanggung
jawab antara lain:
1) mengusulkan kebutuhan bantuan kapal, mesin dan alat
penangkap ikan;
2) memantau pemanfaatan kapal bantuan yang dioperasionalkan
oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) hanya untuk kegiatan
penangkapan ikan sesuai yang direncanakan dalam Proposal;
3) mengembangkan jejaring dan kemitraan untuk kelangsungan
kegiatan produksi penangkapan ikan dan pemasaran secara
berkelompok;
4) mengikuti ketentuan penerapan teknologi anjuran; dan
5) Melaporkan secara berkala perkembangan data penangkapan
ikan dari hasil pemanfaatan kapal kepada Penyuluh.
2. SELEKSI &
Tim Teknis dan Dinas Provinsi/Kabupaten
VERIFIKASI
Penyedia Barang
B. Ketentuan Perpajakan
Pengadaan barang pada kegiatan bantuan pengadaan kapal ikan
mengikuti ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
C. Sanksi
Apabila dalam pelaksanaan kegiatan penyaluran bantuan ini terjadi
penyimpangan prosedur dan penyalahgunaan kewenangan, berdasarkan
pemantauan dan evaluasi, serta pemeriksaan oleh pejabat yang berwenang
ditemukan bahwa penerima bantuan terbukti sah melakukan kekeliruan
atau kesalahan meliputi:
1. tidak memanfaatkan dan mengelola bantuan secara maksimal sesuai
usulannya, dalam setahun setelah diserahterimakan;
2. menyalahgunakan pemanfaatan bantuan yang diterima yang
bertentangan dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
3. menghilangkan bantuan yang telah diterima dengan tidak dapat
membuktikan Berita Acara Kehilangan oleh Kepolisian; dan/atau
4. memindahtangankan bantuan kepada orang lain tanpa persetujuan
pemberi bantuan
maka penerima bantuan dikenakan sanksi antara lain:
a. akan diproses secara hukum atas penyalahgunaan
bantuan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
b. tidak diikut sertakan kembali dalam program sejenis yang dikelola
lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan.
D. Pelaporan
Pelaporan dilakukan setiap triwulan sejak bantuan diterima oleh
Koperasi, disampaikan kepada Direktur Jenderal, diketahui oleh Dinas
Kabupaten dengan tembusan kepada Dinas Provinsi. Penyampaian laporan
dialamatkan kepada:
Direktorat Perbenihan
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Gedung Mina Bahari IV lantai 5
Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16
Jakarta Pusat
faksimile 021-3514738
email: direktorat.perbenihan@gmail.com
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR FORMAT
NO ISI LAMPIRAN
1. Form 1 Contoh Surat Usulan Calon Penerima Bantuan
Pengadaan Kapal < 5 GT dari Dinas
2. Form 2 Lampiran Rekapitulasi Usulan Calon Penerima Bantuan
Kapal < 5 GT SKPT Kabupaten Rote Ndao T.A. 2019
3. Form 3 Contoh Surat Usulan Calon Penerima Bantuan
Pengadaan Kapal < 5 GT dari Koperasi
4. Form 4 Proposal Kegiatan Usaha Koperasi
5. Form 5 Surat Pernyataan Koperasi Siap Melaksanakan Kegiatan
6. Form 6 Form Pernyataan Koperasi Menyetujui Spesifikasi
Bantuan Pengadaan Kapal < 5 GT
7. Form 7 Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan, Mampu
Dan Kesanggupan dari Koperasi
8. Form 8 Surat Pernyataan Komitmen Kepala Dinas Kabupaten
9. Form 9 Kuesioner Verifikasi Calon Penerima Bantuan Pengadaan
Kapal < 5 GT Koperasi
10. Form 10 Berita Acara Hasil Verifikasi
11. Form 11 BAST dari Pejabat Pembuat Komitmen ke Kuasa
Pengguna Anggaran
12. Form 12 BAST dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Kuasa
Pengguna Barang
13. Form 13 BAST dari Kuasa Pengguna Barang ke Penerima Bantuan
14. Form 14 Contoh Format Perlaporan
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama Saudara kami
ucapkan terima kasih.
Kepala Dinas KP Kabupaten
...............
Cap/Stempel
(........................................)
NIP. ..................................
Tembusan Yth. :
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Form–2
Lampiran Rekapitulasi Usulan Calon Penerima Bantuan Pengadaan Kapal < 5 GT SKPT Rote Ndao Tahun 2019
NO NAMA KOPERASI SK. BADAN NPWP NAMA KELOMPOK NAMA ANGGOTA ALAMAT
HUKUM KOPERASI USAHA BERSAMA KELOMPOK USAHA
BERSAMA
Cap/Stempel
(........................................)
NIP. ..................................
Form 3
Surat Usulan Calon Penerima Bantuan Pengadaan Kapal
KOP KOPERASI
Bersama ini kami pengurus dan anggota Koperasi ……………........ yang beralamat di
………………………………………......., mengajukan permohonan untuk dapat
memperoleh bantuan pengadaan kapal < 5 GT dalam rangka meningkatkan kapasitas
kegiatan/usaha budidaya. Adapun proposal sebagaimana terlampir.
Demikian usulan kami disampaikan, seluruh data yang disampaikan benar apa
adanya dan dapat kami pertanggungjawabkan.
Ketua Koperasi
(…………………………..)
Mengetahui,
Dinas Perikanan Tenaga Pendamping
Kabupaten Rote Ndao (PPB/Penyuluh PNS)
…………………………………………
(…………………………..) (…………………………..)
NIP. ………………………
Form-4
PROPOSAL
KEGIATAN BANTUAN PENGADAAN KAPAL < 5 GT
1. PROFIL PENERIMA
a. Nama Koperasi :
b. No. dan tanggal Akta Notaris Koperasi :
c. Kontak Person (Nama, Nomor Telp/Hp) :
d. Alamat Koperasi :
e. Susunan Pengurus dan Anggota
No Nama Jabatan L/P Umur
1
2
3
Dst
Catatan: melampirkan foto copy KTP atau surat keterangan domisili
f. Keanggotaan Koperasi
- Nama KUB yang diusulkan :
………………………..
………………………..
(…………………………..)
Form-5
KOP KOPERASI
Nama : .......................................................
Nama Koperasi : .......................................................
Jabatan : Ketua Koperasi
Alamat : ........................................................................................
Rp.6000
(…………………………..) (…………………………..)
Form-6
Nama Koperasi :
Nama Ketua :
Alamat :
Dengan ini menyatakan :
1. Telah mengusulkan bantuan pengadaan kapal < 5 GT;
2. Bersedia diseleksi sebagai calon penerima bantuan pengadaan kapal < 5 GT, bila
memenuhi syarat penerima bantuan (persyaratan administrasi dan teknis), akan
menjadi calon penerima bantuan pengadaan kapal < 5 GT pada Tahun 2019;
3. Telah mengetahui spesifikasi teknis dan gambar kapal untuk kegiatan bantuan
pengadaan kapal < 5 GT; dan
4. Bersedia menerima bantuan pengadaan kapal < 5 GT sesuai spesifikasi teknis dan
gambar terlampir, dan akan menandatangani Berita Acara Serah Terima bantuan
pada saat kapal telah diserahterimakan.
Rote Ndao,
Ketua/atas nama Ketua Koperasi
Cap/stempel
(...........................................)
Form-7
Pakta Integritas
KOP DINAS
Dalam rangka pemanfaatan Bantuan Pengadaan Kapal < 5 GT pada kegiatan SKPT
Kabupaten Rote Ndao Tahun 2019, dengan ini kami berkomitmen :
1. Melakukan pembinaan dan pendampingan pelaksanaan program Bantuan
Pengadaan Kapal < 5 GT;
2. Mengupayakan keberhasilan dan keberlanjutan program Bantuan Pengadaan
Kapal < 5 GT; dan
3. Melaporkan hasil produksi penangkapan ikan secara berkala.
.................,.......................2019
.....................................
NIP..................................
Form–9
KUESIONER VERIFIKASI
CALON PENERIMA BANTUAN PENGADAAN KAPAL < 5 GT
KOPERASI
B. KEPENGURUSAN
1. Nama Pengurus Koperasi
a. Ketua : ...................................
b. Sekretaris : ...................................
c. Bendahara : ...................................
2. No. Kontak Ketua : ...................................
E. KETERANGAN/LAIN LAIN :
Apakah Ketua Koperasi benar mengusulkan KUB tersebut di atas sebagai calon
penerima bantuan kapal dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2019 ?
Jawaban : ……………………………….
Jawaban : ……………………………….
Apakah Ketua dan Anggota KUB pernah menggunakan kapal penangkap ikan
dengan mesin ?
Jawaban : ……………………………….
Apakah Ketua dan Anggota KUB pernah menggunakan alat penangkap ikan
gillnet multifilament ?
Jawaban : ……………………………….
Petugas Verifikasi :
Nomor :
Demikian Berita Acara hasil verifikasi ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut diatas untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
1. (…………………………..) (…………………………..)
2. (…………………………..) (…………………………..)
Form-11
Pada hari ini, ……………, tanggal …, bulan …. 2019, kami yang bertindak di
bawah ini:
Nama : Ir. Coco Kokarkin Soetrisno, M.Sc
NIP : 19610926 198603 1 002
Jabatan : PPK Satker. Direktorat Perbenihan
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
Meterai
Rp. 6000
Ir. Coco Kokarkin Soetrisno, M.Sc. Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si
NIP. 19610926 198603 1 002 NIP. 19610522 198603 1 001
LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA
BARANG/JASA BANTUAN TAHUN 2019
Nomor :
Tanggal :
Jumlah
Ir. Coco Kokarkin Soetrisno, M.Sc. Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si
NIP. 19610926 198603 1 002 NIP. 19610522 198603 1 001
Form-12
Pada hari ini, ……………, tanggal …, bulan …. 2019, kami yang bertindak di
bawah ini:
Nama : Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si
NIP : 19610522 198603 1 001
Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
Harga
Nama Barang / Merk / Uraian / Volume Satuan
No Perolehan
Spesifikasi (Paket) (Rp)
(Rp)
Jumlah
Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si Ir. Coco Kokarkin Soetrisno, M.Sc.
NIP. 19610522 198603 1 001 NIP. 19610926 198603 1 002
Form-13
BAST dari Kuasa Pengguna Barang ke Penerima Bantuan
Pada hari ini, ……………, tanggal …, bulan …. 2019, kami yang bertindak di
bawah ini:
Nama : Ir. Coco Kokarkin Soetrisno, M.Sc.
NIP : 19610926 198603 1 002
Jabatan : Kuasa Pengguna Barang (KPB)
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
Nama : ....................................................................................
Jabatan : ....................................................................................
Alamat : ....................................................................................
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Dengan ini menyatakan sebagai berikut :
1. PIHAK PERTAMA menyerahkan hasil pengadaan bantuan dari Satuan Kerja
Direktorat Perbenihan berupa barang/jasa kepada PIHAK KEDUA, sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Berita Acara ini.
2. PIHAK KEDUA telah memeriksa dan menerima dengan baik hasil penyerahan
barang/jasa dari PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA menyetujui kewajiban memelihara dan mengoperasikan
barang/jasa hasil penyerahan dari PIHAK PERTAMA sesuai Petunjuk Teknis
Pelaksanaan.
Demikian Berita Acara Serah Terima hasil pekerjaan Bantuan ini dibuat dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan sebenarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Harga
Nama Barang / Merk / Uraian / Volume Satuan
No Perolehan
Spesifikasi (Paket) (Rp)
(Rp)
Jumlah
Meterai
Rp. 6000
FORMAT LAPORAN
HASIL TANGKAPAN
PENGADAAN KAPAL < 5 GT, TAHUN 2019
Provinsi :
Kabupaten/Kota :
Triwulan :
Nama Koperasi :
Produksi
Nomor
Jumlah Pasar/
No Nama KUB Registrasi Nilai Keterangan
Tangkapan Distribusi
KUB (Rp)
(Kg)
(1) (2) (3) (6) (7) (8) (9)
1
(……………………………………………….)
NIP. …………………………………………..