Anda di halaman 1dari 26

PERATURAN

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING


PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR 12/PER-DJPDSPKP/2020
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH
PEMBANGUNAN PASAR IKAN BERSIH TAHUN 2020

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING


PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti pasal 15
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
60/PERMEN-KP/2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum
Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah
di Kementerian Kelautan dan Perikanan, perlu
menyusun Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan
Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan Bersih
Tahun 2020;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
yang dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya
Saing Produk Kelautan dan Perikanan tentang
Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah
Pembangunan Pasar Ikan Bersih Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang


Perikanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4433);
2. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
203);
3. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
111) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
-2-

Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan


Atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015
tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 5);
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1746);
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum
Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah
di Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
2153) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
60/PERMEN-KP/2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum
Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah
di Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1777);
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 220) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
7/PERMEN-KP/2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 317);
-3-

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN
DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN
PEMERINTAH PEMBANGUNAN PASAR IKAN BERSIH
TAHUN 2020.

Pasal 1
Menetapkan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan
Pasar Ikan Bersih Tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
Jenderal ini.

Pasal 2
Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan
Bersih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan sebagai pedoman
bagi satuan kerja lingkup Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Dinas Provinsi
maupun Kabupaten/Kota yang menangani urusan kelautan dan
perikanan, dan Penyuluh Perikanan serta para pelaku usaha perikanan
dalam penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan Bersih
Tahun 2020.

Pasal 3
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 6 Januari 2020
DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN
DAYA SAING PRODUK KELAUTAN
DAN PERIKANAN
ttd.
AGUS SUHERMAN

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas

Esti Budiyarti
Lampiran I : Peraturan Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 12/PER-DJPDSPKP/2020
tentang Petunjuk Teknis
Penyaluran Bantuan Pemerintah
Pembangunan Pasar Ikan Bersih
Tahun 2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai Negara maritim, Indonesia mempunyai potensi yang
cukup besar di bidang keluatan dan perikanan. Namun besarnya potensi
tersebut belum diimbangi dengan tingkat pemanfaatan yang optimal di
tingkat masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan masih rendahnya
tingkat konsumsi ikan dibanding negara-negara tetangga dan masih
belum layaknya taraf hidup sebagian pelaku usaha yang bergerak di
bidang perikanan.
Rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat antara lain
disebabkan oleh beberapa faktor antar lain faktor sosial budaya,
kurangnya pengetahuan mengenai manfaat makan ikan maupun tingkat
penerimaan akan produk perikanan yang belum menjangkau daerah-
daerah tertentu, serta daya beli masyarakat yang masih rendah, serta
sarana prasarana pemasaran yang kurang memadai, baik kualitas
maupun kuantitasnya.
Dalam rangka memfasilitasi produk perikanan, Direktorat
Pemasaran membuat program untuk pengembangan prasarana yang
memenuhi standar sanitasi dan higienis sehingga dapat menjaga kualitas
produk yang dipasarkan agar sesuai dengan persyaratan jaminan
keamanan pangan (food safety). Melalui pengembangan prasarana
pemasaran ini diharapkan produk perikanan dapat selalu tersedia pada
setiap segmentasi konsumen (sesuai dengan preferensi konsumen)
dengan keadaan kualitas yang baik.
Salah satu program peningkatan kapasitas pasar dalam negeri
adalah melalui kegiatan Fasilitasi Pembangunan Pasar Ikan Bersih.
Kehadiran Pasar Ikan Bersih diharapkan menjadi fasilitas pemasaran
produk perikanan yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana transaksi,
namun juga merupakan showcase/etalase bagi produk-produk
unggulan, bersih, dan berkualitas. Disamping itu, dengan ketersediaan
ikan di Pasar Ikan Bersih diharapkan konsumsi ikan masyarakat sekitar
akan meningkat sekaligus dapat menumbuhkan perekonomian
masyarakat melalui usaha perikanan.
-2-

B. Tujuan
1. Tujuan pemberian Bantuan Pemerintah dalam pembangunan Pasar
Ikan Bersih tahun 2020, antara lain:
a. menyediakan sarana pemasaran ikan yang baik untuk warga dan
stakeholder setempat; dan
b. meningkatkan distribusi dan konsumsi ikan di daerah tersebut.
2. Sasaran
Terbangunnya 2 (dua) unit Pasar Ikan Bersih di tahun 2020.
3. Indikator Keberhasilan
Terlaksananya pembangunan Pasar Ikan Bersih dengan tingkat
okupansi lapak 50% (lima puluh persen) pada tahun pertama, 70%
(tujuh puluh persen) pada tahun kedua dan 100% (seratus persen)
pada tahun ketiga.

C. Pengertian
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria
bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada
perseorangan, kelompok masyarakat, atau lembaga
pemerintah/nonpemerintah.
2. Pasar Ikan Bersih adalah pasar ikan yang memiliki sarana yang
memadai untuk menjaga mutu ikan yang dijual tetap baik, misalnya
dengan lantai dari keramik, terdapat saluran pembuangan,
kecukupan air yang cukup dan pengelolaan sampah yang baik
3. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan.
4. Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota adalah satuan kerja perangkat
daerah di Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang bertanggung
jawab di bidang kelautan dan Perikanan.
-3-

BAB II
PEMBERI, BENTUK, RINCIAN JUMLAH, PERSYARATAN PENERIMA, TATA
KELOLA PENCAIRAN DANA, DAN PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH

A. Pemberi Bantuan Pemerintah


Satuan kerja pemberi Bantuan Pemerintah berupa pembangunan
Pasar Ikan Bersih adalah Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan.

B. Bentuk Bantuan Pemerintah


1. Jenis Bantuan Pemerintah
Jenis Bantuan Pemerintah berupa bangunan, fasilitas, dan
peralatan pendukungnya.
2. Bentuk Bantuan
Bentuk Bantuan Pemerintah berupa Barang yaitu bantuan
pembangunan gedung/bangunan Pasar Ikan Bersih.
3. Spesifikasi Barang/jasa
Spesifikasi barang/bangunan Pasar Ikan Bersih disesuaikan
dengan lokasi dan bentuk bangunan. Penyusunan perencanaan
pembangunan dilakukan oleh jasa konsultan perencana. Beberapa
contoh spesifikasi bangunan diantaranya:
a. Fasilitas yang dibangun sesuai dengan kondisi di lapangan,
meliputi:

NO. FASILITAS JENIS


Bangunan utama, ruang pengelola,
1. Prasarana Utama
lantai, toilet, lapak penjualan, meja
penjualan, saluran pembuangan air
kotor, IPAL, instalasi air bersih,
instalasi listrik, penampungan
sampah, area pembongkaran
2. Prasanana Area Parkir, Musholla, Pos Jaga, area
Pendukung loading and unloading

3. Sarana Pendukung meja display, meja wastafel,


timbangan, insect killer, pest control,
tempat sampah limbah ikan dan
umum, penanda bangunan (signage),
trolly, coolbox, sarana sanitasi (jet
washer, sapu, dan pel) sesuai anggaran
yang tersedia
-4-

b. Layout Bangunan
Layout bangunan akan menyesuaikan dengan
kondisi/lokasi setempat.

Gambar 1. Contoh Layout Bangunan Pasar Ikan Bersih

Bangunan untuk Pasar Ikan Bersih paling sedikit harus


memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut:
1) Dinding
a) Kontruksi bangunan dinding tertutup.Permukaan dinding
harus rata dan halus, berwarna terang, tidak lembab, dan
mudah dibersihkan. Untuk itu, dinding dibuat dari bahan
yang kuat, kering, tidak menyerap air, dan dipasang rata
tanpa celah/retak.
b) Dinding dilapisi plesteran atau porselen agar tidak mudah
ditumbuhi oleh jamur atau kapang. Keadaan dinding harus
dipelihara agar tetap utuh, bersih, dan tidak terdapat debu
atau kotoran lain yang berpotensi menyebabkan
pencemaran pada ikan yang dipasarkan.
c) Kondisi dinding dapat dikonstruksi tertutup ataupun
dikonstruksi semi tertutup (kombinasi antara beton
permanen serta kisi-kisi dan kasa maupun hanya
kasa/ram), disesuaikan dengan jumlah anggaran yang
tersedia.
2) Lantai
a) Lantai berwarna terang, kedap air, rata tidak berpori, dan
mudah dibersihkan.
-5-

b) Lantai dengan ketinggian tertentu dari permukaan tanah,


agar produk terjaga kebersihannya.
c) Pertemuan antara lantai dan dinding dibuat melengkung
tanpa sudut agar mudah dibersihkan.
d) Untuk ruang basah (ikan segar), lantai dibuat dengan
kemiringan 1 sampai 3 derajat ke arah saluran
pembuangan (drainase) sehingga lantai tetap kering dan air
tidak menggenang.
3) Saluran pembuangan/drainase
a) Ruang pemasaran ikan segar/hidup harus dilengkapi
dengan saluran pembuangan (drainase) dengan kapasitas
yang memadai. Saluran harus terbuat dari bahan yang
kedap air, rata tidak berpori, dan halus agar mudah
dibersihkan.
b) Kontruksi bagian dasar saluran harus berbentuk
melengkung/berbentuk “U” agar mudah dibersihkan.
c) Seluruh saluran pembuangan ditampung pada control box
sebelum diproses di IPAL. Control box dilengkapi dengan
saringan yang dibersihkan setiap hari.
d) Untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan
pengunjung serta mencegah masuknya binatang pengerat,
maka saluran harus ditutup dengan jeruji logam atau
bahan sejenisnya.

Saluran Drainase air limbah di lengkapi


dengan jeruji penutup (bahan besi atau
sejenisnya)

Saluran drainase air limbah


Kemiringan Lantai berbentuk huruf ”U”

Gambar 2. Contoh desain selokan/drainase pembuangan air limbah cair

4) Atap
a) Atap harus terbuat dari bahan yang mampu melindungi
produk yang diperdagangkan dari sinar matahari, hujan
dan padatan lain yang akan mengakibatkan terjadinya
kontaminasi dan kerusakan fisik ikan serta kemunduran
mutu ikan.
b) Atap harus memiliki kemiringan yang cukup untuk
menghindari terjadinya genangan air pada atap dan
mengantisipasi kebocoran.
-6-

c) Atap dapat dilengkapi dengan ventilator roof yang berfungsi


untuk mengeluarkan udara panas dari dalam ruangan.
Dapat menerapkan atap susun untuk ventilasi silang.
Ventilator roof

Ventilator roof

Gambar 3. Contoh bentuk atap yang dilengkapi dengan ventilator roof

5) Penerangan
a) Intensitas pencahayaan ruangan ruang pemasaran harus
cukup terang untuk melakukan pekerjaan penanganan
ikan secara efektif.
b) Pada lokasi tertentu dapat mengunakan atap semi-
transparan untuk pencahayaan alami
c) Ruangan pemasaran dapat dilengkapi dengan lampu
penerangan yang dilengkapi dengan pelindung untuk
menghindari pecahan lampu mengkontaminasi produk.

Gambar 4. Contoh Lampu TL Berpelindung

6) Ventilasi Udara
Bangunan atau ruangan tempat pemasaran harus
dilengkapi dengan ventilasi yang dapat menjaga keadaan
nyaman dengan kisaransuhu antara 28oC – 32oC. Ventilasi
harus cukup untuk mencegah udara ruangan tidak terlalu
panas, mencegah terjadinya kondensasi uap air atau lemak pada
lantai, dinding atau langit-langit, dan membuang aroma tidak
sedap, asap dan pencemaran lain dari ruangan.
7) Fasilitas Penunjang Pasar Ikan Bersih
a) Meja displai
Jenis desain konstruksi meja displai dapat
disesuaikan dengan produk yang dipasarkan. Meja displai
-7-

untuk memasarkan ikan segar memiliki persyaratan


sebagai berikut:
(1) Meja displai ikan segar dapat terbuat dari bahan yang
mudah untuk dibersihkan, berupa meja permanen
beton berkeramik maupun meja tidak permanen
berbahan stainless steel 304 dengan ketebalan minimal
1,2 mm.
(2) Memiliki kemiringan yang cukup sehingga
memudahkan air lelehan es maupun lendir dan darah
ikan terbuang ke saluran pembuangan.
(3) Setiap meja dilengkapi pipa pembuangan air limbah
yang terhubung langsung ke saluran pembuangan
utama.
(4) Memiliki ukuran (dimensi) yang memadai, memenuhi
karakteristik konstruksi yang cocok bagi produk
maupun orang yang bekerja.
Persyaratan meja/rak displai untuk memasarkan
produk ikan kering atau olahan sebagai berikut:
(1) Meja displai ikan kering/olahan terbuat dari bahan
yang mudah untuk dibersihkan, berupa meja permanen
dilapisi bahan keramik maupun meja tidak permanen
berbahan stainless steel SUS 304 dengan ketebalan
minimal 1,2 mm.
(2) Meja dilengkapi dengan etalase terbuat dari kaca atau
bahan lainnya yang didesain sedemikian rupa untuk
menghindari kontaminasi terhadap produk yang
dipasarkan.
Persyaratan meja displai untuk memasarkan produk
ikan beku sebagai berikut:
(1) Meja displai ikan beku terbuat dari bahan yang mudah
untuk dibersihkan, berupa meja permanen yang dilapisi
bahan isolasi pendingin untuk menahan suhu ikan
maupun meja dengan mesin pendingin seperti
showcase freezer.
(2) Meja displai ikan beku dapat dilengkapi dengan
penutup kaca.

Gambar 5. Contoh Meja Displai Ikan Segar


-8-

Gambar 6. Contoh Etalase Produk Ikan Olahan

Gambar 7. Contoh Displai Ikan Beku


b) Meja Penyiangan
(1) Meja penyiangan digunakan untuk proses penanganan
ikan yang didesain sedemikian rupa sehingga tidak
mengkontaminasi ikan yang sedang dipajang pada meja
displai, meja dapat dikonstruksi secara terpisah
ataupun menyatu dengan meja displai ikan.
(2) Meja ini terbuat dari bahan yang mudah untuk
dibersihkan, dapat dibuat berbahan beton permanen
dilapisi keramik maupun stainless steel.
(3) Disetiap meja penyiangan dilengkapi dengan
saluran/kran air untuk mensuplai air bersih, lubang
saluran pembuangan limbah cair yang terhubung
dengan saluran drainase dan penampung limbah ikan.

Gambar 8. Contoh meja penyiangan dengan tempat pencucian


-9-

c) Fasilitas cuci tangan atau wastafel


(1) Fasilitas cuci tangan ditempatkan di beberapa titik
lokasi yang mudah dijangkau konsumen serta
dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir dan
limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan yang
tertutup.
(2) Wastafel terbuat dari bahan yang halus, kedap air dan
mudah untuk dibersihkan.

Gambar 9. Contoh tempat cuci tangan/wastafel

d) Fasilitas pengelolaan sampah (tempat sampah dan TPS)


(1) Setiap lapak penjualan ikan harus dilengkapi dengan
tempat sampah tertutup yang terbuat dari bahan yang
tidak berkarat, mudah untuk dibersihkan serta tidak
mudah mengkontaminasi produk. Tempat sampah ini
digunakan untuk menampung limbah hasil penyiangan
(sisik, sirip, insang, dan sisa hasil penyiangan lainnya).
(2) Di lorong los penjualan ikan harus disediakan tempat
sampah, yang terpisah untuk menampung jenis sampah
organik dan anorganik.
(3) Tersedia Tempat Pembuangan Sementara (TPS), sesuai
dengan Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor 52A/KEPMEN-KP/2013
Tentang Persyaratan Jaminan Mutu Dan Keamanan
Hasil Perikanan Pada Proses Produksi, Pengolahan Dan
Distribusi.
(4) Sampah harus dikelola setiap hari agar tidak terjadi
penumpukan sampah yang mengakibatkan timbulnya
sumber kontaminasi dan pencemaran lingkungan.

Gambar 10. Contoh Tempat Pembuangan Sementara (TPS)


- 10 -

Gambar 11. Contoh tempat sampah

e) Instalasi dan sumber air bersih


(1) Setiap Pasar Ikan Bersih harus dilengkapi dengan
instalasi air bersih yang digunakan untuk proses
penanganan ikan serta pencucian peralatan/lantai
maupun fasilitas pasar lainnya.
(2) Air yang digunakan untuk penanganan ikan adalah air
yang memiliki standar kualitas air bersih sesuai dengan
SNI.
(3) Dilengkapi dengan tandon air untuk menjamin
kesinambungan ketersediaan air untuk penanganan
ikan, kegiatan pembersihan dan lain-lain.
f) Toilet
(1) Lokasi toilet harus terpisah dari tempat penjualan serta
memiliki pintu yang tidak menghadap langsung ke
ruang proses penanganan dan pemasaran ikan.
(2) Persyaratan pembuatan toilet lebih lanjut dapat
mengacu Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
519/MENKES/SK/VI/2008 tentang penyelenggaraan
pasar sehat.
g) Fasilitas pengelolaan Air Limbah
(1) Setiap Pasar Ikan Bersih minimal dilengkapi dengan bak
kontrol air limbah yang digunakan untuk memfilter air
limbah sebelum dibuang ke saluran umum.
(2) Pasar Ikan Bersih dilengkapi dengan Instalasi
Pembuangan Air Limbah (IPAL)/sederhana.

c. Ketentuan dan Fleksibilitas


1) Kelengkapan bangunan, fasilitas dan sarana penunjang
Pasar Ikan Bersih disesuaikan dengan anggaran tersedia di
masing-masing lokasi pembangunan;
2) Jenis, kapasitas dan jumlah unit mesin pendingin serta
sarana di Pasar Ikan Bersih disesuaikan dengan anggaran
yang tersedia, ketersediaan bahan baku, dan komoditas
produk di masing-masing lokasi pembangunan; dan s
3) Bila bahan untuk bangunan dan sarana Pasar Ikan Bersih
sulit diperoleh di lokasi pembangunan, maka dapat
digunakan bahan lain yang setara atau memiliki sifat yang
- 11 -

sama dan tetap memenuhi persyaratan kelayakan


pengolahan.

C. Rincian Jumlah Bantuan Pemerintah


Bantuan Pemerintah berupa Pembangunan Pasar Ikan Bersih tahun
anggaran 2020 sejumlah 4 (empat) unit.

D. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah


1. Kriteria Calon Penerima Bantuan
a. lembaga pemerintah
pemerintah daerah tingkat provinsi atau kabupaten/kota yang
melakukan/menangani urusan kelautan dan perikanan.
b. lembaga nonpemerintah
berbadan hukum dan sudah atau akan melakukan kegiatan
usaha dibidang kelautan dan perikanan.
c. kelompok masyarakat hukum adat
telah mendapat penetapan, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan melakukan kegiatan dibidang
kelautan dan perikanan.

2. Persyaratan Umum Pasar Ikan Bersih


Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Pasar Ikan
Bersih dengan persyaratan umum sebagai berikut:
a. Lahan yang clean and clear dengan luas sekurang-kurangnya
sebesar 500-1000 m² dibuktikan dengan sertifikat serta surat
lahan lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum;
b. Surat Pernyataan Kepala Daerah bahwa lahan diperuntukkan
untuk pembangunan Bantuan Pemerintah bidang Kelautan
dan Perikanan dan bebas dari segala tuntutan hukum;
c. Lokasi pembangunan Pasar Ikan Bersih diutamakan untuk
lokasi yang telah memiliki calon pedagang pasar ikan/embrio
pasar;
d. Lahan adalah milik pemerintah daerah Provinsi atau
Kabupaten/Kota, yang dibuktikan dengan sertifikat/bukti
kepemilikan yang sah lainnya dan tidak dalam keadaan
sengketa;
e. Lahan diutamakan lahan matang/siap bangun;
f. Dalam hal lahan merupakan milik masyarakat adat harus
sudah ada penyerahan hak dari masyarakat adat kepada
pemerintah daerah untuk dimanfaatkan bagi kepentingan
umum dan tidak dalam keadaan sengketa yang dibuktikan
dengan adanya Surat Pernyataan Penyerahan Hak;
g. Lahan dengan luasan tertentu yang mencukupi untuk
bangunan dan fasilitas pendukung lainnya serta
pengembangannya;
- 12 -

h. Tidak berlokasi di daerah yang mudah tergenang air atau


banjir;
i. Mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
dan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota termasuk
Peraturan Zonasinya;
j. Memiliki dokumen AMDAL atau UKL-UPL (Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup) sesuai dengan luasan lahan serta mengacu kepada
peraturan yang berlaku;
k. Pernyataan kesanggupan menyediakan anggaran bagi
pengurusan dokumen Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
l. Tersedia sumber air bersih yang memadai, disertai surat
pernyataan dari instansi yang berwenang (Perusahaan
penyedia air bersih/Surat Pernyataan dari Kepala Dinas atau
Kepala Daerah setempat bila menggunakan sumber air tanah
dilengkapi dengan kelengkapan administrasi dan teknis) atau
sumber air bersih lainnya yang mendapat persetujuan dan
penetapan tertulis dari masyarakat setempat/adat atau
instansi yang berwenang. Dilengkapi surat pernyataan
kesanggupan untuk membiayai penyambungan air PDAM
serta surat kesanggupan membiayai tagihan air PDAM setelah
dilakukannya serah terima aset dengan Pusat;
m. Tersedia jaringan/sumber listrik yang memadai (disertai surat
dukungan dari PLN setempat dilengkapi dengan kelengkapan
administrasi dan teknis. Dilengkapi surat pernyataan
kesanggupan untuk membiayai penyambungan listrik PLN
serta surat kesanggupan membiayai tagihan listrik PLN
setelah dilakukannya serah terima aset dengan Pusat;
n. Akses jalan menuju lokasi memadai yaitu dapat dicapai
dengan kendaraan bermotor minimal roda 4/6 berpendingin
untuk mengantarkan produk hasil perikanan;
o. Pernyataan kesanggupan mengoperasionalkan atau
memanfaatkan Pasar Ikan Bersih oleh Kepala Dinas diketahui
oleh Kepala Daerah, maksimal 6 (enam) bulan setelah
pembangunan Pasar Ikan Bersih selesai;
p. Proposal pembangunan yang menyertakan minimal data
potensi dan produksi perikanan, jenis produk dan rencana
operasional/kelayakan usaha (business plan).

E. Tata Kelola Pelaksanaan Bantuan Pemerintah


Pembentukan kelembagaan ditujukan untuk membagi peran dan
meningkatkan dukungan instansi terkait, demi meningkatkan peluang
keberhasilan sesuai tujuan bantuan. Kelembagaan terdiri atas Direktorat
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Tim
Teknis Pusat dan Tim Teknis Daerah, Direktorat Pemasaran, dan
- 13 -

Pendamping/Penyuluh, serta Pemerintah Daerah


Provinsi/Kabupaten/Kota, sebagai penerima bantuan.
1. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan, dalam hal ini Direktur Jenderal menetapkan Petunjuk
Teknis. Apabila diperlukan dapat menetapkan Tim Teknis Pusat dan
Daerah.
2. Direktorat Pemasaran, dalam hal ini Direktur Pemasaran, menyusun
Petunjuk teknis, dan menetapkan Penerima Bantuan Pemerintah
Pembangunan Pasar Ikan Bersih dengan disahkan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran.
3. Tim Teknis Pusat dan Tim Teknis Daerah terdiri dari atas Pengarah,
Penanggung Jawab, Ketua, Sekretaris, dan Anggota. Tugas Tim
Teknis Pusat adalah melaksanakan seluruh kegiatan, mulai dari
tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pemantauan, dan
evaluasi serta pelaporan kegiatan.
4. Pendamping/Penyuluh
Untuk menjamin efektifitas pelaksanaan dan keberlanjutan
pemanfaatan bantuan, maka dapat dilakukan pendampingan oleh
Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) dan/atau Penyuluh Perikanan
Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN).
5. Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas yang membidangi urusan
perikanan dan kelautan pada Provinsi/Kabupaten/Kota, terlibat
sebagai Tim Teknis Daerah yang mempunyai tugas membantu
kelancaran dalam hal administrasi dan koordinasi lingkup instansi
terkait di daerah, teknis pelaksanaan pembangunan, hingga
pemanfaatan bantuan. Guna kelancaran proses penyaluran bantuan
pemerintah, Dinas Provinsi dapat mendelegasikan kewenangannya
atau memberikan sebagian tugasnya terhadap Dinas
Kabupaten/Kota.

F. Penyaluran Bantuan Pemerintah


Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah dapat dilakukan
berdasarkan mekanisme berikut:
1. Mekanisme Usulan, Verifikasi, dan Penetapan Pemberian Bantuan
Pemerintah
a. Mekanisme pemberian Bantuan Pemerintah di Kementerian
dilakukan melalui laman www.satudata.kkp.go.id;
b. Dalam hal calon penerima bantuan/penerima bantuan tidak
mampu mengakses laman sebagaimana dimaksud pada angka
1, mekanisme pemberian Bantuan Pemerintah dapat dilakukan
secara manual dan Direktur Jenderal melakukan input data ke
dalam laman www.satudata.kkp.go.id;
c. Pemberian Bantuan Pemerintah dilaksanakan berdasarkan
usulan proposal dari calon penerima Bantuan Pemerintah atau
unit kerja calon penerima Bantuan Pemerintah kepada
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan melalui Direktorat Pemasaran. Penyampaian proposal
dan kelengkapan data dukung dapat disampaikan secara
- 14 -

langsung maupun melalui email ke


papdn.pemasaran@gmail.com;
d. Usulan proposal sebagaimana dimaksud dapat langsung di
upload oleh pengusul, diserahkan/dikirimkan kepada Direktorat
Pemasaran dan apabila pengusul merupakan lembaga
masyarakat dapat diusulkan melalui Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota untuk dilengkapi dengan
rekomendasi/usulan dan selanjutnya proposal tersebut dapat
disampaikan. Dalam pembuatan proposal dan kelengkapan
dokumen pendukungnya, Penyuluh Perikanan Kabupaten/Kota
dapat dilibatkan oleh pihak Dinas Kelautan dan Perikanan
dalam menyusun proposal serta dokumen pendukung
dimaksud;
e. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan melalui Tim Teknis sesuai dengan kewenangannya
melakukan identifikasi, seleksi, dan verifikasi administrasi
terhadap usulan penerima Bantuan Pemerintah. Dapat juga
dilakukan penyampaian Juknis/Pedoman dan disosialisasi ke
seluruh Dinas Provinsi/Daerah pada lokasi Pasar Ikan Bersih;
f. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan melalui Direktorat Pemasaran melakukan verifikasi
lapang terhadap usulan penerima bantuan pada tahun 2020
atau sebelum tahun anggaran berjalan. Verifikasi lapang ini
melibatkan Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota serta instansi lain
terkait di lingkup Pemerintahan Daerah yang bertujuan untuk
mendapatkan validasi terhadap data dukung yang telah
disampaikan;
g. Apabila hasil verifikasi lapang telah memenuhi persyaratan
pembangunan Pasar Ikan Bersih, maka Direktur Pemasaran
mengajukan usulan lokasi kepada Direktur Jenderal;
h. Penetapan penerima Bantuan Pemerintah ditetapkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen dan disahkan oleh Kuasa Pengguna
Anggaran;
i. Proses pengadaan melalui Pengadaan Barang/Jasa berpedoman
pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
j. Penyaluran dan serah terima Bantuan Pemerintah diberikan
kepada penerima Bantuan Pemerintah diketahui oleh Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota.

2. Pendampingan Penggunaan Bantuan Pemerintah


a. Pendampingan/Pembinaan terhadap teknis bangunan dan
operasionalisasi Pasar Ikan Bersih dilaksanakan oleh Direktorat
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
melalui Direktorat Pemasaran maupun dinas setempat.
b. Pendampingan/Pembinaan terhadap teknis bangunan
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Pemasaran
dibantu oleh Tim teknis daerah atau Instansi Teknis lain yang
- 15 -

bertanggung jawab dalam pembinaan bangunan gedung.


Pembinaan teknis yang diberikan oleh Kementerian Pekerjaan
Umum maupun Instansi Teknis lain dapat berupa pemberian
bantuan teknis informasi dan bantuan tenaga teknis serta tim
teknis maupun tenaga ahli teknis lainnya.
c. Pendampingan/Pembinaan terhadap operasionalisasi Pasar Ikan
Bersih dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penguatan Daya
Saing Produk Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat
Pemasaran serta instansi lain yang terkait dengan pemanfaatan,
pengawasan mutu dan keamanan hasil Perikanan.

3. Monitoring
Monitoring dilakukan dalam rangka pemantauan, pembinaan,
dan evaluasi oleh Direktorat Pemasaran (Pusat) beserta Dinas
Provinsi serta dibantu, terhadap:
a. perkembangan pembangunan Pasar Ikan Bersih;
b. pemanfaatan dan kesesuaian fungsi sebagai sarana dan
prasarana pengolahan hasil perikanan;
c. pemeliharaan/perawatan/perbaikan dan operasional atas
penggunaan sarana dan prasarana pemasaran hasil perikanan.

4. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan berdasarkan hasil monitoring dengan
objek evaluasi Pasar Ikan Bersih ditekankan pada:
a. Spesifikasi bangunan, fasilitas dan sarananya sesuai dengan
petunjuk teknis;
b. Status dan tingkat pemanfaatan (utilitas);
c. Kelayakan dan kontinyuitas usaha; dan
d. Manfaat dan dampak bagi masyarakat dan stakeholder bisnis
perikanan di lokasi serta untuk kampenya Gerakan
Memasyarakatkan makan Ikan (GEMARIKAN).
- 16 -

BAB III
PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH, KETENTUAN
PERPAJAKAN, SANKSI, DAN PELAPORAN

A. PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH


Pengadaan barang bantuan Pemerintah berpedoman pada
Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah. Sedangkan dalam hal pelaporan realisasi
pelaksanaan pemberian bantuan, Direktur Jenderal wajib
menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan pemberian bantuan
kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal paling lambat tanggal 10
setiap 3 (tiga) bulan sebagaimana format berikut:

B. Ketentuan Perpajakan
Pemungutan pajak terhadap pengadaan/pembangunan Bantuan
Pemerintah dilakukan melakukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan yang berlaku.

C. Sanksi
Penerima Bantuan Pemerintah wajib memanfaatkan dan
mengoperasionalkan barang yang diterima sesuai petunjuk teknis.
Penerima Bantuan Pemerintah yang tidak melaksanakan kegiatan sesuai
dengan petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku akan dikenakan
sanksi administrasi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan
serupa pada tahun yang akan datang. Sedangkan sanksi bagi pihak
ketiga (mitra pemanfaat) Pasar Ikan Bersih adalah sebagai berikut:
1. Apabila sejak dilakukan kerja sama pemanfaatan operasionalisasi
dengan pihak ketiga, selama 6 (enam) bulan berturut-turut pihak
ketiga tidak melakukan kegiatan operasionalisasi Pasar Ikan Bersih,
maka Pemerintah Daerah diwajibkan memberikan Surat Peringatan
(SP) I;
- 17 -

2. Apabila dalam 1 (satu) bulan berikutnya sejak dikeluarkannya SP I


masih tidak terdapat kegiatan operasionalisasi Pasar Ikan Bersih,
maka Pemerintah Daerah diwajibkan mengeluarkan Surat
Peringatan (SP) II; dan
3. Apabila dalam 1 (satu) bulan berikutnya sejak dikeluarkannya SP II
masih tidak terdapat kegiatan operasionalisasi Pasar Ikan Bersih,
maka Pemerintah Daerah diwajibkan melakukan pengalihan
pemanfaatan Pasar Ikan Bersih kepada pihak lain sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Sanksi dapat diberikan sesuai peraturan daerah apabila sudah
terdapat dasar hukum di daerah terkait kerjasama pemanfaatan
Pasar Ikan Bersih.

D. Pelaporan
Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota melalui Dinas
Kelautan dan Perikanan penerima bantuan pemerintah serta
Mitra/Operator Pasar Ikan Bersih wajib memberikan laporan tertulis
kepada Ditjen PDSPKP c.q Direktorat Pemasaran (minimal melalui email
ke papdn,pemasaran@gmail.com) dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
1. Dinas Kelautan dan Perikanan penerima bantuan pemerintah serta
Mitra/Operator wajib menyampaikan laporan tertulis kegiatan
operasionalisasi setiap 3 (tiga) bulan (triwulan) atau sewaktu-waktu
apabila diminta, kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan melalui Direktur Pemasaran.
Laporan operasional ditujukan kepada Direktur Pemasaran dengan
alamat:
Direktorat Pemasaran, Ditjen PDSPKP
Kantor Pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan
Gedung Mina Bahari III Lantai 13
Jl. Medan Merdeka Timur No 16 Jakarta Pusat
Telp/Fax 021- 3521977
Email : papdn.pemasaran@gmail.com

2. Materi pelaporan minimal mencakup:


a. Profil mitra/operator;
b. Data produksi dan tingkat pemanfaatan (utilitas);
c. Administrasi dan keuangan (laba/rugi dan neraca);
d. Kondisi bangunan, fasilitas dan peralatan dilengkapi dengan
dokumentasi kegiatan/operasionalisasi Pasar Ikan Bersih; dan
e. Hal-hal lain yang relevan.
- 18 -

BAB IV
PENUTUP

Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan


Pasar Ikan Bersih diharapkan dapat dimplementasikan oleh seluruh
pemegang kebijakan dan Penerima Bantuan pada tahun anggaran 2020
dengan baik. Diharapkan kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi
dalam bantuan ini, baik langsung maupun tidak langsung seyogyanya
terlebih dahulu memahami isi Petunjuk Teknis Bantuan ini. Dengan
demikian kekeliruan dan kesalahan prosedur selama pelaksanaan dapat
dihindarkan.
Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi pelaksana
kegiatan serta pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan bantuan.
Dengan tersedianya Pasar Ikan Bersih diharapkan dapat mempertahankan
ketersediaan ikan dekat dengan masyarakat sehingga masyarakat yang
membutuhkan ikan dapat terfasilitasi dengan kemudahan mendapatkan
ikan berkualitas. Selain itu pada akhirnya akan berdampak pada
peningkatan konsumsi ikan nasional serta terjaminnya ketersediaan ikan
nasional.

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN


DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN
PERIKANAN

ttd.

AGUS SUHERMAN

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas

Esti Budiyarti
- 19 -

Lampiran II : Peraturan Direktur Jenderal


Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 12/PER-DJPDSPKP/2020
tentang Petunjuk Teknis
Penyaluran Bantuan Pemerintah
Pembangunan Pasar Ikan Bersih
Tahun 2020

DOKUMEN PENDUKUNG KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN


SENTRA KULINER TAHUN 2020

I. Surat Permohonan Calon Penerima Bantuan Pemerintah

=KOP SURAT =

Kab/Kota ..........., …………… 20.....

Nomor : …………………………
Perihal : Permohonan Bantuan ..................
Lampiran : ...... berkas

Kepada Yth.
Direktur Jenderal Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan
dan Perikanan
di

Jakarta

Bersama ini kami sampaikan bahwa dalam rangka menunjang kegiatan ..............,
perlu didukung dengan sarana dan prasarana perikanan. Berkenaan dengan hal tersebut,
kami mohon untuk dapat mengelola bantuan ………. yang telah diadakan/dibangun.
Sebagai bahan pertimbangan, dengan ini kami lampirkan hal-hal sebagai berikut:
1. proposal usulan; dan
2. Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan, Mampu dan Kesanggupan
Memanfaatkan Bantuan.
Demikian surat permohonan bantuan .................. ini kami sampaikan. Atas
perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Kab/Kota ……….., ……….. 20....


Lembaga Pemerintah/Lembaga
Nonpemerintahaan/Kelompok
Masyarakat Hukum Adat

ttd & cap basah

(……………………………)
- 20 -

II. Pakta Integritas Kesanggupan Pemanfaatan Bantuan


PAKTA INTEGRITAS/SURAT PERNYATAAN KESIAPAN, MAMPU
DAN KESANGGUPAN PEMANFAATAN BANTUAN ……….
TAHUN 20....

Kami yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : ......... (Isi nama Ketua Koperasi/kelompok)
Jabatan : Kepala Lembaga Pemerintah/Lembaga
Nonpemerintahaan/Kelompok Masyarakat
Hukum Adat
bertindak atas nama organisasi Kepala Lembaga Pemerintah/Lembaga
Nonpemerintahaan/Kelompok Masyarakat Hukum Adat ..............

Dalam rangka pemanfaatan Bantuan Pemerintah .................... Tahun Anggaran


20......, kami menyatakan hal sebagai berikut:
1) Siap menerima dan memanfaatkan bantuan ............... dimaksud sebagaimana
mestinya;
2) Mampu mengoperasionalkan bantuan .................. dimaksud sebagaimana mestinya;
3) Sanggup memelihara dan mempertanggungjawabkan bantuan ...................... Tahun
Anggaran 20...... sebagaimana ketentuan yang berlaku;
4) Bersedia memberikan keterangan yang benar terhadap aparat pengawas internal dan
eksternal Pemerintah terkait dengan bantuan yang diterima; dan
5) Tidak memindahtangankan/memperjualbelikan bantuan yang diterima kepada pihak
lain.
Dalam hal Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan, Mampu dan Sanggup ini
dilanggar, maka kami tidak akan mengajukan tuntutan dalam bentuk apapun dan siap:
1) Menerima pembatalan dan pencabutan bantuan untuk diserahkan kepada calon
penerima lainnya. Segala biaya yang telah dikeluarkan oleh penerima tidak dapat
ditarik kembali;
2) Menerima sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan sejenis (masuk
daftar hitam) sampai batas waktu yang tidak ditentukan; dan/atau
3) Menerima sanksi dan/atau ganti rugi sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
Demikian surat Pakta Integritas/Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya
tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun.

…….., ……….. 20.....


Kepala Lembaga Pemerintah/Lembaga
Nonpemerintahaan/Kelompok
Masyarakat Hukum Adat

ttd & cap basah

(…………………………………………)
- 21 -

III. Format Berita Acara Serah Terima

= KOP SURAT =

BERITA ACARA SERAH TERIMA


BANTUAN PEMERINTAH ...………. TAHUN 20.....
NOMOR......................

Pada hari ini ………… tanggal ……………… bulan …………….. tahun ……………. yang
bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : ...............................................................................
2. Jabatan : Kuasa Pengguna Barang .......................................
3. Alamat : ...............................................................................
Bertindak untuk dan atas nama Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Pengguna
Barang, berkedudukan di ……………… (alamat kantor), untuk selanjutnya disebut
PIHAK KESATU.

1. Nama : ..................................................................
2. Jabatan : ...............................................................................
3. Alamat : ..................................................................
Bertindak untuk dan atas nama ............ (Lembaga Pemerintah/Lembaga
Nonpemerintahaan/Kelompok Masyarakat Hukum Adat) selaku Kepala/Ketua
................ (Lembaga Pemerintah/Lembaga Nonpemerintahaan/Kelompok
Masyarakat Hukum Adat), berkedudukan di ……………… (alamat kantor), yang
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:

1. Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Serah Terima Bantuan .....
yang diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun
Anggaran 20..... pada Satuan Kerja Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal
PDSPKP.
2. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima dari PIHAK KESATU, Bantuan ........ yang diperoleh dengan
menggunakan Dana APBN Tahun Anggaran 20... pada Satuan Kerja Direktorat
Pemasaran tersebut dalam keadaan baik, dengan perincian sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Berita
Acara Serah Terima ini.
3. Penyerahan bantuan ......... sebagaimana dimaksud poin 2 merupakan
penyerahan kepemilikan dengan ketentuan sebagai berikut, bahwa PIHAK
KEDUA bersedia:
a. menerima, mengelola dan memanfaatkan bantuan .......... sesuai
peruntukannya;
b. tidak memindahtangankan bantuan ............ kepada pihak lain tanpa
persetujuan PIHAK KESATU;
c. menyediakan biaya operasional dan perawatan bantuan .... ; dan
d. menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan ...... kepada Dinas Pembina
Kelautan dan Perikanan Propinsi/Kabupaten/Kota setiap 3 (tiga) bulan sekali.
4. Bantuan Pemerintah yang telah diterima akan ditarik kembali apabila penerima
tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada poin 3.
5. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Berita Acara Serah Terima ini,
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya berdasarkan persetujuan PARA
PIHAK.
- 22 -

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandangani oleh PARA PIHAK pada hari dan tanggal tersebut diatas, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


KUASA PENGGUNA BARANG
………………………… …………………………
Meterai 6.000
ttd & cap basah ttd & cap basah

(…………………………………………) (…………………………………………)
NIP. …………………………………….

Mengetahui
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota ………………….
ttd & cap basah
(…………………………………………..)
NIP. .…………………………

Lampiran:
1. Daftar bantuan yang diserahterimakan
2. Berita acara pemeriksaan barang
3. Foto/Dokumentasi
- 23 -

LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA


Nomor :
Tanggal :

DAFTAR BARANG/JASA YANG DISERAHTERIMAKAN

Nama Merek Tahun Harga (Rp)


No Jumlah Kondisi
Barang /Spesifikasi Perolehan Satuan Total

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


KUASA PENGGUNA BARANG
………………………… …………………………

ttd & cap basah ttd & cap basah

(…………………………………………) (…………………………………………)
NIP. …………………………………….

Mengetahui
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota ………………….

ttd & cap basah

(…………………………………………..)
NIP. .…………………………………….

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN


DAYA SAING PRODUK KELAUTAN
DAN PERIKANAN

ttd.

AGUS SUHERMAN

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas

Esti Budiyarti

Anda mungkin juga menyukai