KEMEERIANELAU
PERATURAN
NOMOR: 3/PER-DJPT/2017
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Ditetapkan di Jakarta
ttd.
SJARIEF WIDJAJA
Taufiq B. Atmamihardja
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN
TANGKAP
NOMOR : 3/PER-DJPT/2017
TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN
SARANA PENANGKAPAN IKAN DIREKTORAT
JENDERAL PERIKANAN TANGKAP TAHUN
ANGGARAN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
2. Indikator Keberhasilan
a. tersalurkannya bantuan sarana penangkapan ikan dalam bentuk kapal
penangkap ikan dan alat penangkapan ikan dengan tepat sasaran; dan
b. dimanfaatkannya bantuan sarana penangkapan ikan oleh penerima
bantuan.
3. Sasaran
a. Sasaran bantuan sarana penangkapan ikan dalam bentuk kapal
penangkap ikan adalah:
1) kelompok masyarakat dengan kriteria:
a) berbadan hukum koperasi; dan
b) sudah melakukan kegiatan di bidang penangkapan ikan;
2) kelompok masyarakat hukum adat dengan kriteria:
a) telah mendapatkan penetapan, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b) memiliki koperasi berbadan hukum dengan sektor usaha di
bidang perikanan; dan
c) sudah melakukan kegiatan di bidang penangkapan ikan;
3) lembaga pendidikan dengan kriteria:
a) terdaftar pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, atau
Kementerian Agama;
b) memiliki koperasi berbadan hukum dengan sektor usaha di
bidang perikanan; dan
c) sudah melakukan kegiatan di bidang penangkapan.
4) lembaga keagamaan dengan kriteria:
a) diutamakan berbadan hukum;
b) memiliki koperasi berbadan hukum dengan sektor usaha di
bidang perikanan; dan
c) sudah melakukan kegiatan di bidang penangkapan.
b. Sasaran bantuan sarana penangkapan ikan dalam bentuk alat
penangkapan ikan, mesin kapal perikanan dan alat bantu
penangkapan ikan (ABPI) lainnya adalah:
1) Koperasi Berbadan Hukum
a) koperasi yang dimiliki oleh kelompok masyarakat, kelompok
masyarakat hukum adat, lembaga pendidikan, lembaga
keagamaan, atau lembaga swadaya masyarakat; dan
b) bergerak di bidang perikanan;
c) diutamakan dengan rekomendasi Dinas.
2) Kelompok Usaha Bersama
a) beranggotakan nelayan yang bergerak di bidang perikanan
tangkap;
b) memiliki kapal perikanan.
3) Perorangan/Nelayan
a) Bergerak di bidang perikanan tangkap;
b) Memiliki kapal perikanan.
B. Pengertian
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:
1. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya
mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
2. Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan.
3. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan
(koperasi primer), yang melakukan kegiatan usaha penangkapan ikan.
4. Kelompok Usaha Bersama, yang selanjutnya disebut KUB adalah badan
usaha non badan hukum yang berupa kelompok yang dibentuk oleh
nelayan berdasarkan hasil kesepakatan/musyawarah seluruh anggota
yang dilandasi oleh keinginan bersama untuk berusaha bersama dan
dipertanggungjawabkan secara bersama guna meningkatkan pendapatan
anggota.
5. Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan
untuk menangkap ikan termasuk menampung, menyimpan,
mendinginkan atau mengawetkan.
6. Kapal pengangkut ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan
untuk mengangkut ikan termasuk memuat, menampung menyimpan,
mendinginkan atau mengawetkan.
7. Mesin Kapal adalah sebagai unit mesin yang menghasilkan suatu tenaga
penggerak baik sebagai mesin induk ataupun mesin bantu lainnya.
8. Alat Penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda-
benda lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan.
9. Alat Bantu Penangkapan Ikan yang selanjutnya disebut ABPI adalah alat
yang digunakan untuk mengumpulkan ikan, dan/atau mendukung
kegiatan penangkapan ikan.
10. Bantuan Sarana Penangkapan Ikan adalah bantuan sarana
penangkapan ikan berupa kapal penangkap ikan, kapal pengangkut ikan
dan alat penangkapan ikan yang diberikan oleh pemerintah kepada
Koperasi yang memiliki anggota Nelayan yang tergabung dalam KUB.
11. Dinas adalah dinas provinsi/kabupaten/kota yang bertanggung jawab di
bidang kelautan dan perikanan.
12. Tim Verifikasi adalah tim yang dibentuk oleh kepala dinas
kabupaten/kota untuk memverifikasi usulan dari koperasi di
kabupaten/kota yang bersangkutan.
13. Tim Validasi adalah tim yang dibentuk oleh kepala dinas provinsi untuk
memvalidasi usulan dari tim verifikasi kabupaten/kota.
14. Tim Seleksi adalah tim yang bertugas dalam seleksi calon penerima
bantuan berupa koperasi sesuai usulan yang telah divalidasi oleh tim
validasi.
15. Menteri adalah Menteri Kelautan dan Perikanan.
16. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap yang selanjutnya disebut Direktur
Jenderal adalah Direktur Jenderal yang mempunyai tugas teknis di
bidang Perikanan Tangkap.
17. Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan yang selanjutnya
disebut Direktur adalah Direktur yang mempunyai tugas teknis di
bidang Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan.
18. Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan yang selanjutnya
disebut Direktorat KAPI adalah Direktorat yang mempunyai tugas teknis
di bidang Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan.
19. Kuasa Pengguna Anggaran adalah Kuasa Pengguna Anggaran pada
Satuan Kerja (Satker) Pusat Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
20. Pejabat Pembuat Komitmen adalah Pejabat Pembuat Komitmen pada
Satuan Kerja (Satker) Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan
Ikan.
21. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) yang selanjutnya disebut
BKI adalah BUMN Indonesia yang ditunjuk sebagai satu-satunya badan
klasifikasi nasional untuk melakukan pengkelasan kapal
niaga berbendara Indonesia maupun asing yang secara reguler
beroperasi di perairan Indonesia.
22. Lembaga masyarakat adalah lembaga yang dibentuk oleh anggota
masyarakat Warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar
kesamaan visi, misi, profesi, fungsi dan kegiatan untuk berperan serta
dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila,
yang terdiri dari organisasi keagamaan, lembaga swadaya masyarakat,
organisasi profesi, organisasi swasta, organisasi sosial, organisasi politik,
media massa, dan bentuk organisasi lainnya.
BAB II
BENTUK BANTUAN, RINCIAN JUMLAH BANTUAN, PERSYARATAN
PENERIMA BANTUAN, TATA KELOLA PENCAIRAN DANA BANTUAN SERTA
PENYALURAN DANA BANTUAN
A. Pemberi Bantuan
Pemberi Bantuan Pemerintah dalam Bentuk Sarana Penangkapan Ikan
Tahun Anggaran 2017 adalah satuan kerja Direktorat Kapal Perikanan dan
Alat Penagkapan Ikan yang didukung oleh tim yang akan ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap dan Kuasa Pengguna Anggaran.
B. Bentuk Bantuan
Bantuan Sarana Penangkapan Ikan di Direktorat Jenderal Perikanan
Tangkap Tahun Anggaran 2017 diberikan dalam bentuk barang yang terdiri
dari:
1. kapal penangkap ikan;
2. alat penangkapan ikan;
3. mesin tanpa kapal perikanan; dan
4. alat bantu penangkapan ikan.
2. Bantuan Alat Penangkapan Ikan, Mesin Tanpa Kapal Perikanan dan ABPI
Calon penerima bantuan alat penangkapan ikan, mesin kapal perikanan
dan ABPI diberikan kepada Koperasi: a) Koperasi, b) Kelompok Usaha
Bersama (KUB), atau c) Perorangan/Nelayan.
a. Kriteria koperasi sebagai berikut:
1) Kelembagaan
a) Koperasi memiliki Nomor Induk Koperasi (NIK):
(1) koperasi yang telah berdiri lebih dari 2 tahun wajib memiliki
sertipikat NIK yang masih berlaku;dan
(2) koperasi yang berdiri kurang dari 2 tahun cukup nomor
register NIK (tidak wajib memiliki sertipikat NIK);
b) jenis koperasi: produsen atau konsumen;
c) kelompok koperasi: koperasi perikanan atau koperasi nelayan
atau KUD mina;
d) sektor usaha koperasi: bidang perikanan.
2) Pengurus dan Keanggotaan
a) pengurus dan/atau Pengelola Koperasi;
b) anggota Koperasi diantaranya berasal dari nelayan dengan
jumlah minimal 20 (dua puluh) orang dan memiliki identitas
Kartu Nelayan yang masih berlaku.
3) Jenis Usaha
a) usaha utama Koperasi merupakan usaha penangkapan ikan;
b) usaha lainnya merupakan pendukung kegiatan penangkapan
ikan;
c) memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama koperasi.
b. Kriteria KUB sebagai berikut:
1) nelayan anggota KUB berjumlah sekurang-kurangnya 10 orang dan
telah memiliki identitas Kartu Nelayan serta tercantum di dalam
aplikasi SIM PUPI (Modul KUB);
2) mengisi kelengkapan data profil KUB sebagaimana Formulir pada
Aplikasi SIM PUPI (Modul KUB) dengan kondisi terkini;
3) terdaftar di Aplikasi SIM PUPI (Modul KUB);
4) mendapat rekomendasi Dinas.
5) berstatus sekurang-kurangnya kelas Pemula;
c. Kriteria perorangan/nelayan sebagai berikut:
1) Memiliki kapal berukuran sampai dengan 10 GT dan menggunakan
API dilarang;
2) Memiliki katu nelayan;
3) Tergabung dalam KUB/Koperasi yang terdaftar di aplikasi SIM PUPI;
4) Membuat surat pernyataan sanggup mengoperasikan API bantuan
dan memusnahkan API yang dilarang;
5) Mendapat rekomendasi Dinas.
E. Tata Kelola Pengadaan dan Pencairan Dana
1. Organisasi Pelaksana
Dalam rangka persiapan, pelaksanaan, dan penyaluran bantuan
pemerintah dalam bentuk sarana penangkapan ikan pada tahun
anggaran 2017, disusun kelembagaan pemberi bantuan dengan susuan
sebagai berikut:
Pengarah : 1. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap.
Pejabat Pembuat
Komitmen
Pokja Pengadaan
Distribusi dan
Penyelesaian BAST
Kapal dan Alat
Penangkapan ikan yang
Dinas dan Koperasi/KUB
siap didistribusikan
Gambar 2.1
Alur Pengadaan Paket Bantuan Sarana Penangkapan Ikan TA. 2017
2. Mekanisme Pengadaan dan Pencairan Dana Bantuan Pemerintah
Pengadaan Bantuan Sarana Penangkapan Ikan terdiri dari rangkaian
kegiatan sebagai berikut:
a. Pengadaan Bantuan Kapal Perikanan
Pengadaan Bantuan Kapal Perikanan dilakukan melalui sistem E-
Katalog atau pelelangan umum sebagai berikut:
1) E-Katalog
a) Spesifikasi teknis
Pengadaan melalui proses E-katalog dilakukan untuk usulan
bantuan yang spesifikasinya sesuai dengan yang tersedia di
dalam E-katalog LKPP dengan ukuran kapal < 5 GT, 5 GT, 10
GT, 20 GT dan 30 GT
b) Proses E-Purchasing
Pelaksanaan proses E-purchasing mengacu pada peraturan
perundang-undangan tentang Pengadaan Barang/Jasa
pemerintah.
2) Pelelangan Umum
a) Spesifikasi teknis
Pengadaan Bantuan Kapal Perikanan melalui pelelangan
umum dilakukan untuk pemesanan kapal penangkap ikan
dengan spesifikasi yang tidak tersedia pada E-Katalog. Desain
dan spesifikasi kapal dimaksud dibuat berdasarkan hasil
reviu lapangan sesuai kebutuhan calon penerima bantuan.
b) Proses pelelangan umum
Pelaksanaan pelelangan umum mengacu pada peraturan
perundang-undangan tentang Pengadaan Barang/Jasa
pemerintah.
1) E-Katalog
a) Spesifikasi teknis
Pengadaan melalui proses E-katalog dilakukan untuk usulan
bantuan yang spesifikasinya sesuai dengan yang tersedia di
dalam E-katalog LKPP dengan daya mesin sesuai dengan
ukuran kapal < 5 GT, 5 GT, 10 GT, 20 GT dan 30 GT
b) Proses E-Purchasing
Pelaksanaan proses E-purchasing mengacu pada peraturan
perundang-undangan tentang Pengadaan Barang/Jasa
pemerintah.
2) Pelelangan Umum
a) Spesifikasi teknis
Pengadaan mesin Bantuan Kapal Perikanan melalui
pelelangan umum dilakukan untuk pemesanan mesin kapal
perikanan dengan spesifikasi yang tidak tersedia pada E-
Katalog. Jenis dan type mesin dimaksud dibuat berdasarkan
hasil reviu lapangan kebutuhan calon penerima bantuan.
b) Proses pelelangan umum
Pelaksanaan pelelangan umum mengacu pada peraturan
perundang-undangan tentang Pengadaan Barang/Jasa
pemerintah.
c. Pengadaan Bantuan Alat Penangkapan Ikan
Pengadaan Bantuan Alat Penangkapan Ikan dilakukan melalui
sistem E-Katalog atau pelelangan umum sebagai berikut:
1) E-Katalog
a) Spesifikasi teknis
Pengadaan melalui proses E-katalog dilakukan untuk usulan
bantuan yang spesifikasinya sesuai dengan yang tersedia di
dalam E-katalog LKPP
b) Proses E-Purchasing
Pelaksanaan proses E-purchasing mengacu pada peraturan
perundang-undangan tentang Pengadaan Barang/Jasa
pemerintah.
2) Pelelangan Umum
a) Spesifikasi teknis
Pengadaan Alat Penangkapan Ikan (API) melalui pelelangan
umum dilakukan untuk pemesanan API dengan spesifikasi
yang tidak tersedia pada E-Katalog. Jenis dan type API
dimaksud dibuat berdasarkan hasil reviu lapangan sesuai
kebutuhan calon penerima bantuan.
b) Proses pelelangan umum
Pelaksanaan pelelangan umum mengacu pada peraturan
perundang-undangan tentang Pengadaan Barang/Jasa
pemerintah.
3. Paket Kapal
a. Pengujian kapal
Selanjutnya setelah paket kapal dan mesin terpasang, penyedia jasa
(E-Katalog atau pelelangan umum) harus melakukan pengujian,
antara lain:
1) Inclining Test
Untuk mendapatkan titik berat kapal setelah kapal selesai
dibangun, galangan kapal pembangun harus melakukan
inclining test minimal satu unit untuk satu tipe kapal dengan
catatan pada tipe kapal yang sama tidak mengalami suatu
perubahan yang besar. Biaya inclining test di luar harga kapal.
2) Testing
Material dan peralatan utama yang akan dipasang di kapal
harus sudah dilakukan pengetesan oleh pabrik pembuat. Harbor
Acceptance Test dilakukan di galangan kapal pembangun untuk
pengetesan yang berkaitan dengan instalasi motor pokok dan
peralatan utama lainnya.
3) Uji Coba Berlayar (Sea Trial)
Sea trial dilakukan 1 (satu) kali, oleh galangan kapal
pembangun setelah kapal selesai dibangun, mencakup aspek:
a) Kecepatan;
b) Olah gerak;
c) Stabilitas;
d) Percobaan pelayaran kapal (minimal 2 jam dengan kecepatan
jelajah).
Gambar 2.2.
Bagan Alur Proses Dokumen Kapal Secara Umum
Alur Proses Dokumen Kapal Ukuran 7 – 30 GT
Gambar 2.3.
Bagan Alur Proses Penerbitan Dokumen dan Perizinan Kapal BantuanUkuran
7-30 GT
Alur Proses Dokumen Kapal Ukuran 6 GT
Koperasi Ditjen Dinas Perhubungan Dinas
Penerima Bantuan Perikanan Tangkap Kab/Kota Provinsi
Gambar 2.4
Bagan Alir Proses Penerbitan Dokumen dan Perizinan Kapal Bantuan
Ukuran 6 GT
Alur Proses Dokumen Kapal Ukuran ≤ 5 GT
Gambar 2.5
Bagan Alir Proses Penerbitan Dokumen dan Perizinan Kapal Bantuan
Ukuran ≤ 5 GT
SELEKSI
Tim Seleksi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
Gambar 2.6
Skema Mekanisme Pengusulan dan Penetapan Calon Penerima Bantuan dan
Peran Instansi Terkait
a. Usulan
1) Persiapan
Tahap usulan dapat dimulai dengan Persiapan yang melibatkan
instansi antara lain Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Kementerian Koperasi dan UKM, Dinas Kabupaten/Kota dan Dinas
Koperasi atau yang membidangi Koperasi Kabupaten/Kota.
Langkah persiapan kelembagaan calon penerima bantuan sebagai
berikut :
a) Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama-sama dengan
Kementerian Koperasi dan UKM mendorong/ peningkatan
status kelembagaan dari KUB menjadi koperasi dan/atau
mengembangkan Koperasi Lama dengan unit usaha berbasis
KUB, memfasilitasi pembentukan koperasidan meningkatkan
kapasitas sumber daya manusia di bidang perkoperasian.
b) Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dalam
rangka penguatan kelembagaan KUB pada aspek administrasi,
teknis-manajemen dan keuangan.
c) Dinas Kabupaten/Kota menetapkan KUB yang telah terdaftar di
dalam Database SIM PUPI untuk diusulkan menjadi Koperasi
Baru dan/atau bergabung di dalam Koperasi Lama sebagai unit
usaha penangkapan ikan.
d) Dinas Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Dinas Koperasi
atau yang membidangi koperasi di tingkat Kabupaten/Kota
mengembangkan Koperasiberbasis KUB, dengan cara
penumbuhan Koperasi baru, maupun membentuk unit usaha
penangkapan ikan pada Koperasi Lama.
e) Dinas Kabupaten/Kota memperbaharui database KUB sesuai
dengan kondisi tahun terakhir, sebagaimana formulir pada SIM
PUPI (Modul KUB) untuk ketepatsasaran calon penerima
bantuan.
f) Dinas Kabupaten/Kota mendorong dan memfasilitasi nelayan
yang belum membentuk kelompok untuk mendirikan KUB
sebagai wadah kelompok usahanya.
Skema tahap persiapan sebagaimana gambar berikut:
Gambar 2.7
Skema Persiapan Lembaga Koperasi Calon Penerima Bantuan
Register KUB
KUB
NIK
DINAS KP KOPERASI DINAS KUKM
KAB/KOTA KAB/KOTA
Pendataan
PERIKANAN
Updating
Updating
SINKRONISASI
DATABASE DATABASE
KENELAYANAN KOPERASI
Ditjen Perikanan
Tangkap SIM PUPI
Gambar 2.8
Skema Identifikasi Calon Penerima Bantuan
3) Pengusulan Bantuan
a) Melalui Dinas Kabupaten/Kota
Pengusulan bantuan sarana penangkapan ikan diajukan oleh
calon penerima melalui Dinas Kabupaten/Kota dan Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi dengan tahapan sebagai
berikut:
(1) Calon penerima menyusun daftar usulan Nelayan yang
berasal dari anggotanya dalam bentuk Proposal usulan
(Form. 1) dilengkapi dengan keterangan tentang tingkat
kemampuan anggota dalam mengoperasikan bantuan yang
akan diterima (Form 2 dan 3);
(2) Selanjutnya calon penerima melengkapi Proposal usulan
nelayan (Form 1 s.d 13) dengan lampiran foto copy KTP
Ketua Koperasi, NPWP Koperasi, Akte Pendirian Koperasi
yang disahkan oleh notaris dan pengesahan koperasi oleh
Kementerian Koperasi dan UKM (sebagai syarat awal untuk
pengurusan dokumen kapal);
(3) Selanjutnya calon penerima menyampaikan seluruh
dokumen usulan kepada Dinas Kabupaten/Kota;
(4) Khusus untuk bantuan API replacement
Nelayan/perorangan yang akan mengusulkan bantuan
penggantian alat penangkapan ikan yang dilarang beroperasi
(replacement), tahapan pengusulan meliputi:
(a) Nelayan/perorangan mengusulkan jenis API replacement
kepada KUB dan memuat surat pernyataan sanggup
mengoperasikan API bantuan dan memusnahkan API
dilarang (Form 9);
(b) KUB menyusun daftar usulan calon penerima bantuan
API replacement (Form 8) untuk kemudian disampaikan
melalui Dinas Kabupaten/ Kota;
(c) Dinas Kabupaten/Kota menyampaikan seluruh dokumen
usulan ke Direktur Jenderal Perikanan Tangkap c.q.
Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan.
(5) Verifikasi oleh dinas kab./kota
Proses verifikasi usulan calon penerima bantuan
dilaksanakan oleh tim verifikasi yang dibentuk oleh Dinas
Kabupaten/Kota dengan susunan organisasi Tim Verifikasi:
(a) Penanggung Jawab : Kepala Dinas Kabupaten/Kota
(b) Ketua/Koordinator : Kepala Bidang yang membidangi
Perikanan Tangkap
(c) Anggota : Kepala Seksi dan Pelaksana
teknis Dinas Kabupaten/Kota
yang membidangi Pembinaan
Kenelayanan
Penandatanganan
KPA
BAST B oleh KPB
Kontrak
Penyedia Jasa
B
Adm Distribusi
A
BAST B (Draft)
(Penitipan Asset) BAST A
I (KPA) (Keproyekan)
II (Dinas KP I (Penyedia Jasa) Copy
Kab/Kota) II (PPK) Tim Distribusi
Dilengkapi : Bukti
Penerimaan (BP)
Penitipan Asset
PENERIMA
DINAS KP
KAB/KOTA Evaluasi
Ditembuskan: PENGOPERASIAN
DJPT
Dinas KP Prov oleh
Pendamping PENERIMA
Koord Wilayah Laporan
A. Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban Bantuan Sarana Penangkapan Ikan dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
B. Ketentuan Perpajakan
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap tidak memungut pajak pada saat
pemberian bantuan sarana penangkapan ikan kepada penerima bantuan.
Pungutan pajak adalah tanggung jawab dari penyedia barang/jasa dan
bendahara memungut pajak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
A. Pembinaan
Direktur Jenderal dalam hal ini diwakili Direktur melaksanakan
pembinaan dan sosialisasi terhadap pelaksanaan kegiatan Bantuan Sarana
Penangkapan Ikan kepada Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota, Petugas
Pendamping serta nelayan yang tergabung dalam kelompok nelayan dan
koperasi.
2. Pengaduan
Guna mencegah dan menanggulangi terjadinya penyimpangan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyediakan layanan pengaduan
yang dialamatkan kepada:
Ruang Pengaduan Inspektorat V Gedung Mina Bahari III Lantai 5 Jl.
Medan Merdeka Timur No. 16. Jakarta 10110. Fax: 021-46662111
Telephone/SMS: 0811989011 PO BOX: 111.JKP.10000, Email:
pengaduan@kkp.go.id, Website : whistleblower.kkp.go.id.
BAB V
PENUTUP
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 12 April 2017
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
ttd.
SJARIEF WIDJAJA
Taufiq B. Atmamihardja
LAMPIRAN II
FORMULIR ISIAN DAN BERITA ACARA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERIKANAN TANGKAP NOMOR: /PER-
DJPT/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS
BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN
TAHUN 2017
Form 1
1. PENDAHULUAN
A. Keragaan Koperasi dan bidang usaha
(1) Nama Koperasi, Alamat, Badan Hukum, Jumlah Anggota, dll. (Form
2)
(2) Legalitas : akte, Perizinan, sertifikat, dll
(3) Bidang/unit usaha penangkapan yang telah berjalan (Form 3)
a) Metode penangkapan yang biasa dilakukan oleh nelayan
anggota.
b) Jenis dan jumlah armada penangkapan yang dimiliki nelayan
anggota.
c) Volume dan nilai produksi penangkapan ikan yang telah
dihasilkan oleh nelayan anggota per tahun (3 tahun terakhir).
(4) Nelayan anggota koperasi yang memiliki kartu nelayan dan
bergabung dalam KUB (Sesuai dengan Form 3)
B. MenyajikanVisi, Misi dan Tujuan (jangka pendek, menengah, dan
Panjang)
C. Struktur organisasi Koperasi (Pengurus dan Manajemen/Pengelola)
C. Aspek Pasar *)
(1) Peluang pasar
(2) Analisis pasar
(3) Proyeksi kapasitas produksi
(4) Proyeksi Permintaan
D. Aspek Keuangan *)
(1) Proyeksi Keuangan (**)(Form 6)
a) Rencana usaha (Cost);
b) Rencana Pendapatan (Revenue) Estimasi pendapatan/penjualan
hasil tangkapan/komoditi (Per tahun);
c) Nilai sisa investasi.
(2) Analisa Kelayakan Usaha(di hitung by system)
a) Analisa usaha meliputi Net Profit (Keuntungan Bersih), Revenue
per Cost (R/C Ratio)
b) Analisa kriteria investasi meliputi NPV, IRR, B/C Ratio, Payback
Periods.
(3) Kegiatan Pendanaan (Form 7)
a) Anggaran sumber dana Modal disetor dari para pemilik/
anggota,
b) Modal pinjaman (Investor & Kreditur)
c) Bantuan modal-investasi dari Pemerintah (Sarana penangkapan)
E. Manajemen resiko
Informasi terkait resiko yang muncul akibat kegiatan usaha
penangkapan yang akan dilaksanakan dengan memperhatikan :
(1) Kondisi pelabuhan perikanan
(2) Ancaman lingkungan
(3) Ancaman ketersediaan potensi SDI
(4) Gangguan cuaca
3. PENUTUP
LAMPIRAN
1) Daftar Riwayat Hidup Pengurus dan Manajer
2) Lampiran Data pendukung (asumsi terhadap proyeksi-proyeksi)
a. Survei atau uji pasar
b. Analisis trend (berbasis data dari instansi terkait)
Form 2
A. IDENTITAS KOPERASI
1. Nama Koperasi :
(Lengkap/Tidak Disingkat)
2. Nomor/Tanggal Badan :
Hukum
3. NIK :
4. Tahun Berdiri :
5. Alamat Lengkap :
a. Jalan :
b. Desa/Kelurahan :
c. Kecamatan :
d. Kabupaten/Kota :
e. Provinsi :
6. Kontak Telpon/Fax :
7. Kontak Email/Website :
8. Jangka Waktu Pendirian :
9. NPWP :
10. Jenis Koperasi :
B. KEPENGURUSAN
1. Nama Pengurus :
a. Ketua :
b. Sekretaris :
c. Bendahara :
2. Nama Manager (Pengelola) :
a. Manager 1 :
b. Manager 2 :
C. KELEMBAGAAN
Tahun Anggota Karyawan (org) Manajer Tanggal
(org) (org) RAT
2013
2014
2015
E. KEGIATAN USAHA
Tahun Pengeluaran Pendapatan Arus Kas Investasi
Awal
2013 Rp. Rp. Rp. Rp.
2014 Rp. Rp. Rp. Rp.
2015 Rp. Rp. Rp. Rp.
Catatan :
1) Untuk Koperasi baru, point (C), (D) dan (E) diisi berdasarkan data kegiatan
usaha KUB/Kelompok Usaha Pra-Koperasi.
2) Melampirkan (diupload pada aplikasi):
a. foto copy KTP Ketua Koperasi;
b. foto copy NPWP koperasi;
c. foto copy akte pendirian koperasi yang disahkan oleh notaris;
d. foto copy pengesahan pendirian koperasi dari Kementerian Koperasi dan
UKM.
Form 3
BIDANG/UNIT USAHA/KEGIATAN USAHA NELAYAN
(......Nama.......)
NIK ...........
Form 5
500 <5
PA Monofilament
3 140 1000 >5-10
ø 0.4 mm
2500 >10-30
Gillnet 500 <5
Dasar PA Monofilamen
4 70 1000 >5-10
Ø 0,40 mm
2500 >10-30
PROYEKSI KEUANGAN
(a) Rencana Usaha (Cost)
Harga
No Uraian Satuan Jumlah Total
Satuan
(1) (2) (3) (4) (5)
A Biaya Investasi
Surat Ijin Usaha
Perikanan (SIUP)
Kapal Perikanan
Mesin
Alat Penangkapan Ikan
Dll
B Biaya Tetap
Perijinan (SIPI/SIKPI)
Pemeliharaan
Biaya lainnya
Penyusutan Nilai
C. Biaya Variabel
BBM/Solar
Air bersih
Perbekalan
Gaji/Upah/Bagi Hasil
Dll
(b) Rencana Pendapatan (estimasi pendapatan/penjualan)
No Jenis Komoditi Satuan Jumlah Harga Total
Satuan
1 Ikan ....... Ton/Kg ... Rp .... Rp ....
2 Ikan ........ Ton/Kg ... Rp .... Rp ....
Dst. Dst.
(c) Rencana Pendapatan (Nilai sisa investasi)
Umur
Nilai Nilai Sisa Penyusutan
Investasi Teknis
(Rp) (10%) (Rp/tahun)
(Tahun)
Kapal
Mesin
Alat Penangkapan Ikan
Dll
(... Nama....)
Ketua
Form 7
SUMBER PENDANAAN MENDUKUNG RENCANA USAHA
*DI ISI SETELAH PENETAPAN PENERIMA BANTUAN
(......Nama.......)
NIP ...........
Form 10
Keterangan
No Badan
No Nama Koperasi No NIK (Kop
Hukum
Baru/Eksis)
1
2
3
4
Dst.
No Verifikasi
Ada Tidak Ada
1. NIK (Nomor Induk Koperasi)
2. Nelayan Anggota (Kartu Nelayan)
3. Basis KUB (Register KUB)
4. Pernah menerima bantuan sejenis
5. Laporan keuangan
6. Kesesuaian kebutuhan
7. Administrasi
8. Kegiatan usaha
9. Feasible (layak usaha)
10. Domisili (Kantor/tempat usaha/dll)
11. Jumlah keanggotaan nelayan dalam koperasi
minimal 20 orang
12. Fotokopi KTP Ketua Koperasi dan NPWP Koperasi
Catatan Penting
Kabupaten/Kota,...... 2017
Nomor :
Perihal : Usulan Koperasi Calon Penerima
Bantuan Sarana Penangkapan
Ikan Tahun 2017
Lampiran : ...... berkas
Kepada Yth.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi ...............
Di
Tempat
Nama Keterangan
No Badan
No Kabupaten/Kota Koperasi No NIK (Kop
Hukum
Baru/Eksis)
1
2
3
4
Dst.
Kepada Yth.
Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
cq. Direktur Perizinan dan Kenelayanan
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Di
Tempat
FORMULIR VALIDASI
(Provinsi)
Sesuai/Ada
No Butir Validasi
Ya Tidak
2. Kesesuaian kebutuhan
Catatan Penting
Mengetahui, Pemeriksa
Kepala Dinas KP Provinsi .... Tim Validasi,
Nama Keterangan
No Badan
No Kabupaten/Kota Koperasi No NIK (Kop
Hukum
Baru/Eksis)
1
2
3
4
Dst.
No Verifikasi
Ada Tidak Ada
1. NIK (Nomor Induk Koperasi)
2. Nelayan Anggota (Kartu Nelayan)
3. Basis KUB (Register KUB)
4. Pernah menerima bantuan sejenis
5. Laporan keuangan
6. Kesesuaian kebutuhan
7. Administrasi
8. Kegiatan usaha
9. Feasible (layak usaha)
10. Domisili (Kantor/tempat usaha/dll)
11. Jumlah keanggotaan nelayan dalam koperasi
minimal 20 orang
12. Fotokopi KTP Ketua Koperasi dan NPWP Koperasi
Catatan Penting
Pada hari ini ..........., tanggal ................ bulan ......................tahun ............... (xx-xx-xxxx), kami yang bertanda
tangan di bawah ini:
Dengan memperhatikan:
1 (cantumkan Berita Acara Serah Terima dari Penyedia)
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
materai
LAMPIRAN I
DAFTAR BARANG YANG DISERAHKAN
Nomor : .................................
Tanggal : ..................................
Harga Perolehan
Penerima Kepala
No. Nama Barang Merk/Spesifikasi Volume Satuan Alamat Keterangan
Bantuan /Ketua
(Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A Kapal Perikanan
1 ..................... ......... ........ ...................... ...................... ........ ........ ........
2 ..................... ......... ........ ...................... ...................... ........ ........ ........
Dst. ..................... ......... ........ ...................... ...................... ........ ........ ........
B Alat Penangkapan Ikan
1 ..................... ......... ........ ...................... ...................... ........ ........ ........
2 ..................... ......... ........ ...................... ...................... ........ ........ ........
Dst.
Jumlah ....................
materai
Merk/
No. Nama Barang Volume Satuan Keterangan
Spesifikasi
1 2 3 4 5 6
A Barang Yang
1 Diserahkan ke
Apartemen/Rumah Ikan ............... ...... ...... Baik dan Baru
2 Laptop .................. ...... ...... Baik dan Baru
3 Printer ............. ...... ...... Baik dan Baru
4 Dan Lain-lain ............ ...... ...... Baik dan Baru
Mengetahui, …………………..,
Tanggal Bulan Tahun
Direktur Kapal Perikanan dan
Alat Penangkapan Ikan Tim Pemeriksa Barang
Nama Tanda Tangan
1. ……….
2. ……….
MINHADI NOER SJAMSU
NIP. 3. ……….
Lampiran Form 17.d 4
........................... ..............................
KOP Ditjen PT
Pada hari ini ................., tanggal ................. bulan .......................tahun ……………. (xx-xx-xxxx),
yang bertanda tangan di bawah ini:
II Nama : ............................................
T elah mengadakan Pemeriksaan Barang Hasil Pengadaan Bantuan
Sarana Penangkapan Ikan T ahun Anggaran 2016 di ………………
Jabatan : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov/Kab/Kota ............................
Alamat : ..............................................
bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah
Kab/Kota………, berkedudukan di …………………….., untuk selanjutnya di sebut sebagai
PIHAK KEDUA.
Sebagai tindak lanjut Pengelolaan Barang Milik Negara hasil pengadaan Bantuan Sarana
Penangkapan Ikan, yang merupakan realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Unit
Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) Direktorat Kapal Perikanan dan Alat
Penangkapan Ikan Nomor ....................tanggal .........................., dengan memperhatikan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PERMEN-KP/2015 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Bantuan Langsung Masyarakat Di Bidang Kelautan dan Perikanan, dengan
ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
(1) PIHAK KESATU menyerahkan dan menghibahkan Barang Milik Negara hasil pengadaan
Bantuan Sarana Penangkapan Ikan kepada PIHAK KEDUA, sebagaimana tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.
(2) PIHAK KEDUA menerima dengan baik penyerahan Barang Milik Negara yang disebutkan
pada ayat (1), dari PIHAK KESATU.
Pasal 2
Guna pemanfaatan lebih lanjut sesuai dengan fungsinya, maka Barang Milik Negara yang
dimaksud dalam Pasal 1 diserahterimakan oleh PIHAK KEDUA kepada Koperasi,
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Berita Acara ini.
Pasal 3
Dengan ditandatanganinya Berita Acara ini, maka PIHAK KEDUA wajib melakukan proses
serah terima/hibah Barang Milik Negara yang dimaksud dalam Pasal 1 kepada Koperasi yang
dimaksud dalam Pasal 2.
Pasal 4
PIHAK KESATU wajib memantau proses pencatatan Barang Milik Negara yang disebutkan
dalam Pasal 1 ayat (1), yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja di bawah Unit Kerjanya, yang
melaksanakan proses Pengadaan BMN yang disebutkan dalam Pasal 1 ayat (1).
Pasal 5
PIHAK KEDUA wajib memantau proses pencatatan Barang Milik Negara yang disebutkan
dalam Pasal 1 ayat (1), yang dilaksanakan oleh Pemerintah Prov/Kab/Kota ....................., dalam
Sistem Akuntansi yang berlaku pada Pemerintah Prov/Kab/Kota .................. tersebut.
Pasal 6
Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap tiga, ditandatangani di atas meterai, dan
ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA. Masing-masing pihak memegang
asli dan memiliki kekuatan hukum yang sama.
m eterai 6000
Tembusan:
1. Menteri Kelautan dan Perikanan RI;
2. Menteri Keuangan RI;
3. Gub/Bup/Wal/Prov/Kab/kota .................;
Pasal 3
Dengan ditandatanganinya Berita Acara ini, maka PIHAK KEDUA wajib melakukan proses
serah terima/hibah Barang Milik Negara yang dimaksud dalam Pasal 1 kepada Koperasi yang
dimaksud dalam Pasal 2.
Pasal 4
PIHAK KESATU wajib memantau proses pencatatan Barang Milik Negara yang disebutkan
dalam Pasal 1 ayat (1), yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja di bawah Unit Kerjanya, yang
melaksanakan proses Pengadaan BMN yang disebutkan dalam Pasal 1 ayat (1).
Pasal 5
PIHAK KEDUA wajib memantau proses pencatatan Barang Milik Negara yang disebutkan
dalam Pasal 1 ayat (1), yang dilaksanakan oleh Pemerintah Prov/Kab/Kota ....................., dalam
Sistem Akuntansi yang berlaku pada Pemerintah Prov/Kab/Kota .................. tersebut.
Pasal 6
Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap tiga, ditandatangani di atas meterai, dan
ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA. Masing-masing pihak memegang
asli dan memiliki kekuatan hukum yang sama.
m eterai 6000
Tembusan:
1. Menteri Kelautan dan Perikanan RI;
2. Menteri Keuangan RI;
3. Gub/Bup/Wal/Prov/Kab/kota .................;
4. Sekretaris Jenderal Kementrian Kelautan dan Perikanan;
5. Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan;
6. Sekretaris Ditjen.Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Form 19 BAST C
KOP Ditjen PT
Pada hari ini ................., tanggal ................. bulan .......................tahun ……………. (xx-xx-xxxx),
yang bertanda tangan di bawah ini:
II Nama : ............................................
Telah mengadakan Pemeriksaan Barang Hasil Pengadaan Bantuan
Sarana Penangkapan Ikan Tahun Anggaran 2016 di ………………
Jabatan : Ketua Koperasi …………..
Alamat : ..............................................
bertindak untuk dan atas nama Koperasi…………….., berkedudukan di ……………………..,
untuk selanjutnya di sebut sebagai PIHAK KEDUA.
Sebagai tindak lanjut Pengelolaan Barang Milik Negara hasil pengadaan Bantuan Sarana
Penangkapan Ikan, yang merupakan realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Unit
Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) Direktorat Kapal Perikanan dan Alat
Penangkapan Ikan Nomor ....................tanggal .........................., dengan memperhatikan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PERMEN-KP/2015 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Bantuan Langsung Masyarakat Di Bidang Kelautan dan Perikanan, dengan
ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
(1) PIHAK KESATU menyerahkan dan menghibahkan Barang Milik Negara hasil pengadaan
Bantuan Sarana Penangkapan Ikan kepada PIHAK KEDUA, sebagaimana tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.
(2) PIHAK KEDUA menerima dengan baik penyerahan Barang Milik Negara yang disebutkan
pada ayat (1), dari PIHAK KESATU.
Pasal 2
PIHAK KESATU wajib memantau proses pencatatan Barang Milik Negara yang disebutkan
dalam Pasal 1 ayat (1), yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja di bawah Unit Kerjanya, yang
melaksanakan proses Pengadaan BMN yang disebutkan dalam Pasal 1 ayat (1).
Pasal 3
PIHAK KEDUA akan mengelola dan menggunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan
Pedoman Teknis Bantuan Sarana Penangkapan Ikan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap
Pasal 4
Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap tiga, ditandatangani di atas meterai, dan
ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA. Masing-masing pihak memegang
asli dan memiliki kekuatan hukum yang sama.
m eterai 6000
Pasal 4
Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap tiga, ditandatangani di atas meterai, dan
ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA. Masing-masing pihak memegang
asli dan memiliki kekuatan hukum yang sama.
m eterai 6000
Tembusan:
1. Menteri Kelautan dan Perikanan RI;
2. Menteri Keuangan RI;
3. Gub/Bup/Wal/Prov/Kab/kota .................;
4. Sekretaris Jenderal Kementrian Kelautan dan Perikanan;
5. Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan;
6. Sekretaris Ditjen.Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Form 20
Yth.
KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN/KOTA……………………………………
PROVINSI …………………………………….
Dengan Hormat,
Trammel
1.
Net
TOTAL
TOTAL
6. Sistem Bagi Hasil
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
7. Laporan Keuangan
Mutasi (Rp)
No Tanggal Uraian Saldo
Pemasukan Pengeluaran
Total
Koperasi ……………………..
(……………………………………...)
Jabatan : ………………
Tembusan :
1. Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap;
2. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi;
3. Kepala Pelabuhan Perikanan UPT Pusat (sebagai Pendamping Koord. Wilayah).