Anda di halaman 1dari 74

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP

KEMEERIANELAU
PERATURAN

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN TANGKAP

NOMOR: 3/PER-DJPT/2017

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP

TAHUN ANGGARAN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN TANGKAP,

Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal 15 Peraturan Menteri


Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Dalam
Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian
Kelautan dan Perikanan, perlu disusun Petunjuk Teknis
Penyaluran Bantuan Sarana Penangkapan Ikan
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan Petunjuk
Teknis Bantuan Sarana Penangkapan Ikan Direktorat
Jenderal Perikanan Tangkap Tahun Anggaran 2017
dengan Peraturan Direktur Jenderal;

Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang


Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

2. Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2015 Perubahan


Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5)

3. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang


Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 5);

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012


tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015


tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016;

6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor


70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum dalam
Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 2153);

7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor


6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN TANGKAP


TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA
PENANGKAPAN IKAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN
TANGKAP TAHUN ANGGARAN 2017.

Pasal 1

(1) Petunjuk Teknis Bantuan Sarana Penangkapan Ikan Direktorat Jenderal


Perikanan Tangkap Tahun Anggaran 2017 merupakan acuan bagi
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam penyaluran bantuan
sarana penangkapan ikan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Tahun
Anggaran 2017.

(2) Petunjuk Teknis Bantuan Sarana Penangkapan Ikan Direktorat Jenderal


Perikanan Tangkap Tahun Anggaran 2017 sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), tercantum dalam Lampiran I, serta formulir isian dan berita acara
tercantum dalam Lampiran II Form 1 sampai dengan Lampiran Form 20,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal
Perikanan Tangkap ini.

Pasal 2

Ruang lingkup Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap meliputi:

a. Bentuk Bantuan, Rincian Jumlah Bantuan, Persyaratan Penerima Bantuan,


Tata Kelola Pencairan Dana Bantuan Serta Penyaluran Dana Bantuan;

b. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah, Ketentuan Perpajakan dan


Sanksi dan Syarat Batal; dan

c. Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi, serta Pelaporan dan Pengaduan.

Pasal 3

Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap ini berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 12 April 2017

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN TANGKAP

ttd.

SJARIEF WIDJAJA

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Kerja Sama
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap,

Taufiq B. Atmamihardja
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN
TANGKAP
NOMOR : 3/PER-DJPT/2017
TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN
SARANA PENANGKAPAN IKAN DIREKTORAT
JENDERAL PERIKANAN TANGKAP TAHUN
ANGGARAN 2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan, Indikator Keberhasilan, dan Sasaran


1. Tujuan
Bantuan sarana penangkapan ikan dimaksudkan untuk memperkuat
armada perikanan tangkap nasional serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat kelautan dan perikanan khususnya nelayan.
Adapun tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
a. stimulan untuk meningkatkan kapasitas usaha nelayan;
b. meningkatkan jumlah kapal perikanan yang berkualitas;
c. meningkatkan produktivitas usaha penangkapan ikan;
d. meningkatkan mutu hasil tangkapan; dan
e. meningkatkan pendapatan nelayan.

2. Indikator Keberhasilan
a. tersalurkannya bantuan sarana penangkapan ikan dalam bentuk kapal
penangkap ikan dan alat penangkapan ikan dengan tepat sasaran; dan
b. dimanfaatkannya bantuan sarana penangkapan ikan oleh penerima
bantuan.

3. Sasaran
a. Sasaran bantuan sarana penangkapan ikan dalam bentuk kapal
penangkap ikan adalah:
1) kelompok masyarakat dengan kriteria:
a) berbadan hukum koperasi; dan
b) sudah melakukan kegiatan di bidang penangkapan ikan;
2) kelompok masyarakat hukum adat dengan kriteria:
a) telah mendapatkan penetapan, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b) memiliki koperasi berbadan hukum dengan sektor usaha di
bidang perikanan; dan
c) sudah melakukan kegiatan di bidang penangkapan ikan;
3) lembaga pendidikan dengan kriteria:
a) terdaftar pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, atau
Kementerian Agama;
b) memiliki koperasi berbadan hukum dengan sektor usaha di
bidang perikanan; dan
c) sudah melakukan kegiatan di bidang penangkapan.
4) lembaga keagamaan dengan kriteria:
a) diutamakan berbadan hukum;
b) memiliki koperasi berbadan hukum dengan sektor usaha di
bidang perikanan; dan
c) sudah melakukan kegiatan di bidang penangkapan.
b. Sasaran bantuan sarana penangkapan ikan dalam bentuk alat
penangkapan ikan, mesin kapal perikanan dan alat bantu
penangkapan ikan (ABPI) lainnya adalah:
1) Koperasi Berbadan Hukum
a) koperasi yang dimiliki oleh kelompok masyarakat, kelompok
masyarakat hukum adat, lembaga pendidikan, lembaga
keagamaan, atau lembaga swadaya masyarakat; dan
b) bergerak di bidang perikanan;
c) diutamakan dengan rekomendasi Dinas.
2) Kelompok Usaha Bersama
a) beranggotakan nelayan yang bergerak di bidang perikanan
tangkap;
b) memiliki kapal perikanan.
3) Perorangan/Nelayan
a) Bergerak di bidang perikanan tangkap;
b) Memiliki kapal perikanan.

B. Pengertian
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:
1. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya
mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
2. Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan.
3. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan
(koperasi primer), yang melakukan kegiatan usaha penangkapan ikan.
4. Kelompok Usaha Bersama, yang selanjutnya disebut KUB adalah badan
usaha non badan hukum yang berupa kelompok yang dibentuk oleh
nelayan berdasarkan hasil kesepakatan/musyawarah seluruh anggota
yang dilandasi oleh keinginan bersama untuk berusaha bersama dan
dipertanggungjawabkan secara bersama guna meningkatkan pendapatan
anggota.
5. Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan
untuk menangkap ikan termasuk menampung, menyimpan,
mendinginkan atau mengawetkan.
6. Kapal pengangkut ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan
untuk mengangkut ikan termasuk memuat, menampung menyimpan,
mendinginkan atau mengawetkan.
7. Mesin Kapal adalah sebagai unit mesin yang menghasilkan suatu tenaga
penggerak baik sebagai mesin induk ataupun mesin bantu lainnya.
8. Alat Penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda-
benda lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan.
9. Alat Bantu Penangkapan Ikan yang selanjutnya disebut ABPI adalah alat
yang digunakan untuk mengumpulkan ikan, dan/atau mendukung
kegiatan penangkapan ikan.
10. Bantuan Sarana Penangkapan Ikan adalah bantuan sarana
penangkapan ikan berupa kapal penangkap ikan, kapal pengangkut ikan
dan alat penangkapan ikan yang diberikan oleh pemerintah kepada
Koperasi yang memiliki anggota Nelayan yang tergabung dalam KUB.
11. Dinas adalah dinas provinsi/kabupaten/kota yang bertanggung jawab di
bidang kelautan dan perikanan.
12. Tim Verifikasi adalah tim yang dibentuk oleh kepala dinas
kabupaten/kota untuk memverifikasi usulan dari koperasi di
kabupaten/kota yang bersangkutan.
13. Tim Validasi adalah tim yang dibentuk oleh kepala dinas provinsi untuk
memvalidasi usulan dari tim verifikasi kabupaten/kota.
14. Tim Seleksi adalah tim yang bertugas dalam seleksi calon penerima
bantuan berupa koperasi sesuai usulan yang telah divalidasi oleh tim
validasi.
15. Menteri adalah Menteri Kelautan dan Perikanan.
16. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap yang selanjutnya disebut Direktur
Jenderal adalah Direktur Jenderal yang mempunyai tugas teknis di
bidang Perikanan Tangkap.
17. Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan yang selanjutnya
disebut Direktur adalah Direktur yang mempunyai tugas teknis di
bidang Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan.
18. Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan yang selanjutnya
disebut Direktorat KAPI adalah Direktorat yang mempunyai tugas teknis
di bidang Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan.
19. Kuasa Pengguna Anggaran adalah Kuasa Pengguna Anggaran pada
Satuan Kerja (Satker) Pusat Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
20. Pejabat Pembuat Komitmen adalah Pejabat Pembuat Komitmen pada
Satuan Kerja (Satker) Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan
Ikan.
21. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) yang selanjutnya disebut
BKI adalah BUMN Indonesia yang ditunjuk sebagai satu-satunya badan
klasifikasi nasional untuk melakukan pengkelasan kapal
niaga berbendara Indonesia maupun asing yang secara reguler
beroperasi di perairan Indonesia.
22. Lembaga masyarakat adalah lembaga yang dibentuk oleh anggota
masyarakat Warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar
kesamaan visi, misi, profesi, fungsi dan kegiatan untuk berperan serta
dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila,
yang terdiri dari organisasi keagamaan, lembaga swadaya masyarakat,
organisasi profesi, organisasi swasta, organisasi sosial, organisasi politik,
media massa, dan bentuk organisasi lainnya.
BAB II
BENTUK BANTUAN, RINCIAN JUMLAH BANTUAN, PERSYARATAN
PENERIMA BANTUAN, TATA KELOLA PENCAIRAN DANA BANTUAN SERTA
PENYALURAN DANA BANTUAN

A. Pemberi Bantuan
Pemberi Bantuan Pemerintah dalam Bentuk Sarana Penangkapan Ikan
Tahun Anggaran 2017 adalah satuan kerja Direktorat Kapal Perikanan dan
Alat Penagkapan Ikan yang didukung oleh tim yang akan ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap dan Kuasa Pengguna Anggaran.

B. Bentuk Bantuan
Bantuan Sarana Penangkapan Ikan di Direktorat Jenderal Perikanan
Tangkap Tahun Anggaran 2017 diberikan dalam bentuk barang yang terdiri
dari:
1. kapal penangkap ikan;
2. alat penangkapan ikan;
3. mesin tanpa kapal perikanan; dan
4. alat bantu penangkapan ikan.

C. Rincian Jumlah Bantuan Sarana Penangkapan Ikan


Target Bantuan Sarana Penangkapan Ikan Tahun 2017 sebanyak 1.042 unit
kapal dengan ukuran sampai dengan 30 GT dan 2.990 unit alat
penangkapan ikan, dan bantuan mesin sebanyak ± 500 unit serta alat bantu
penangkapan ikan (ABPI).

D. Persyaratan Bantuan Sarana Penangkapan Ikan


1. Bantuan Kapal Penangkap Ikan
Calon penerima bantuan Kapal Penangkap Ikan adalah koperasi.
Persyaratan koperasi calon penerima bantuan Kapal Penangkap Ikan
wajib memenuhi kreteria sebagai berikut:
a. Kelembagaan
1) berbentuk koperasi primer;
2) memiliki Nomor Induk Koperasi (NIK) dengan kriteria:
a) koperasi yang telah berdiri lebih dari 2 tahun wajib memiliki
sertipikat NIK yang masih berlaku; dan
b) koperasi yang berdiri kurang dari 2 tahun cukup nomor register
NIK (tidak wajib memiliki sertipikat NIK);
3) jenis koperasi yaitu jenis koperasi produsen atau konsumen;
4) kelompok koperasi: koperasi perikanan atau koperasi nelayan atau
KUD mina;
5) sektor usaha koperasi: bidang perikanan;
6) diutamakan koperasi yang belum pernah menerima bantuan
sejenis.
b. Pengurus dan Keanggotaan
1) Pengurus dan/atau Pengelola Koperasi bersertipikat sesuai dengan
kompetensinya;
2) Anggota Koperasi diantaranya berasal dari nelayan dengan jumlah
minimal 20 (dua puluh) orang dan memiliki identitas Kartu Nelayan
yang masih berlaku.
c. Kriteria Usaha
1) usaha utama Koperasi merupakan usaha penangkapan ikan;
2) usaha penangkapan ikan sebagaimana dimaksud di atas telah
dilaksanakan oleh Koperasi dan/atau KUB anggota Koperasi
sekurang-kurangnya 1 tahun;
3) usaha lainnya merupakan pendukung kegiatan penangkapan ikan;
4) memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama koperasi yang
masih aktif.

2. Bantuan Alat Penangkapan Ikan, Mesin Tanpa Kapal Perikanan dan ABPI
Calon penerima bantuan alat penangkapan ikan, mesin kapal perikanan
dan ABPI diberikan kepada Koperasi: a) Koperasi, b) Kelompok Usaha
Bersama (KUB), atau c) Perorangan/Nelayan.
a. Kriteria koperasi sebagai berikut:
1) Kelembagaan
a) Koperasi memiliki Nomor Induk Koperasi (NIK):
(1) koperasi yang telah berdiri lebih dari 2 tahun wajib memiliki
sertipikat NIK yang masih berlaku;dan
(2) koperasi yang berdiri kurang dari 2 tahun cukup nomor
register NIK (tidak wajib memiliki sertipikat NIK);
b) jenis koperasi: produsen atau konsumen;
c) kelompok koperasi: koperasi perikanan atau koperasi nelayan
atau KUD mina;
d) sektor usaha koperasi: bidang perikanan.
2) Pengurus dan Keanggotaan
a) pengurus dan/atau Pengelola Koperasi;
b) anggota Koperasi diantaranya berasal dari nelayan dengan
jumlah minimal 20 (dua puluh) orang dan memiliki identitas
Kartu Nelayan yang masih berlaku.
3) Jenis Usaha
a) usaha utama Koperasi merupakan usaha penangkapan ikan;
b) usaha lainnya merupakan pendukung kegiatan penangkapan
ikan;
c) memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama koperasi.
b. Kriteria KUB sebagai berikut:
1) nelayan anggota KUB berjumlah sekurang-kurangnya 10 orang dan
telah memiliki identitas Kartu Nelayan serta tercantum di dalam
aplikasi SIM PUPI (Modul KUB);
2) mengisi kelengkapan data profil KUB sebagaimana Formulir pada
Aplikasi SIM PUPI (Modul KUB) dengan kondisi terkini;
3) terdaftar di Aplikasi SIM PUPI (Modul KUB);
4) mendapat rekomendasi Dinas.
5) berstatus sekurang-kurangnya kelas Pemula;
c. Kriteria perorangan/nelayan sebagai berikut:
1) Memiliki kapal berukuran sampai dengan 10 GT dan menggunakan
API dilarang;
2) Memiliki katu nelayan;
3) Tergabung dalam KUB/Koperasi yang terdaftar di aplikasi SIM PUPI;
4) Membuat surat pernyataan sanggup mengoperasikan API bantuan
dan memusnahkan API yang dilarang;
5) Mendapat rekomendasi Dinas.
E. Tata Kelola Pengadaan dan Pencairan Dana
1. Organisasi Pelaksana
Dalam rangka persiapan, pelaksanaan, dan penyaluran bantuan
pemerintah dalam bentuk sarana penangkapan ikan pada tahun
anggaran 2017, disusun kelembagaan pemberi bantuan dengan susuan
sebagai berikut:
Pengarah : 1. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap.

Ketua : 2. Direktur Kapal Perikanan dan Alat


Penangkapan Ikan.

Tim Pelaksana: 1. Tim Seleksi Calon Penerima Bantuan Sarana


Penangkapan Ikan.

2. Tim Teknis Spesifikasi Bantuan Sarana


Penangkapan Ikan.

3. Tim Pengadaan Bantuan Sarana Penangkapan


Ikan.

4. Tim Peneliti Kontrak Bantuan Sarana


Penangkapan Ikan.

5. Tim Monitoring Bantuan Sarana Penangkapan


Ikan.

6. Tim Penerima Hasil Pekerjaan Bantuan


Sarana Penangkapan Ikan.

7. Tim Distribusi Bantuan Sarana Penangkapan


Ikan.

8. Tim Data dan Administrasi Bantuan Sarana


Penangkapan Ikan.

9. Tim Pengurusan Dokumen Kapal Perikanan.


Uraian tugas dan tanggung jawab kelembagaan pemberi bantuan akan
ditetapkan lebih lanjut oleh Direktur Jenderal/Kuasa Pengguna
Anggaran.
Instansi Pendukung:
1. Dinas yang membidangi Perikanan Kabupaten/Kota;
2. Dinas yang membidangi Perikanan Provinsi;
3. Asosiasi/organisasi bidang perikanan tangkap dan lembaga
masyarakat.
Uraian tugas dan tanggung jawab instansi pendukung, sebagai berikut:
a. Dinas yang membidangi perikanan Kabupaten/Kota
1) melakukan identifikasi kebutuhan paket bantuan sarana
penangkapan ikan dan verifikasi calon penerima paket bantuan
di tingkat Kabupaten/Kota;
2) mengusulkan jenis, jumlah kebutuhan, serta calon penerima
paket bantuan di wilayahnya;
3) melakukan pendampingan proses pendistribusian paket
bantuan kapal perikanan kepada penerima yang berada di
wilayahnya;
4) menerima/mengetahui paket bantuan alat penangkapan ikan
dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap untuk selanjutnya
didistribusikan kepada penerima;
5) menyampaikan laporan pemanfaatan paket bantuan secara
berkala kepada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dengan
tembusan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi.
b. Dinas yang membidangi kelautan dan perikanan Provinsi
1) melakukan validasi usulan paket bantuan yang sudah
diverifikasi oleh Dinas Kabupaten/Kota;
2) melakukan pendampingan proses pendistribusian paket
bantuan sarana penangkapan ikan dari Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap ke penerima bantuan yang berada di
wilayahnya;
3) melakukan pemantauan, evaluasi dan pembinaan operasional
paket bantuan;
4) menerbitkan izin atau berkoordinasi dengan instansi penerbit
izin di daerah dalam rangka penerbitan SIUP, SIPI, dan SIKPI.
c. Asosiasi bidang perikanan tangkap dan lembaga masyarakat
1) mengumpulkan dan menyampaikan usulan kebutuhan paket
bantuan sarana penangkapan ikan dari masyarakat kepada
Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan;
2) mengusulkan jenis, jumlah kebutuhan, serta calon penerima
paket bantuan di wilayahnya;
3) mendampingi Tim Review pada saat kunjungan lapangan dalam
rangka validasi calon penerima bantuan;
4) melakukan pendampingan proses pendistribusian paket
bantuan kapalperikanankepada penerima yang berada di
wilayahnya;
5) mengetahui paket bantuan alat penangkapan ikan dari
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap untuk selanjutnya
didistribusikan kepada penerima.

Tim Seleksi Tim TeknisSpek KAPI

Usulan Bantuan Usulan Calon Penerima spesifikasiteknis


Sarana Bantuan Sarana bantuan sarana
Penangkapan Penangkapan Ikan penangkapan ikan
Ikan

Pejabat Pembuat
Komitmen
Pokja Pengadaan

Penetapan Penerima Proses pengadaan


dan Pemaketan bantuan sarana
Tim Data dan
Pengadaan Bantuan penangkapan ikan
Administrasi
Sarana Penangkapan
Data dan Ikan
Administrasi
Bantuan
Tim Distribusi Tim Monitoring dan
PPHP

Distribusi dan
Penyelesaian BAST
Kapal dan Alat
Penangkapan ikan yang
Dinas dan Koperasi/KUB
siap didistribusikan

(Proyeksi produksi atau


PHO dan penetapan
Menerima bantuan dan penerima bantuan oleh
BAST PPK)

Gambar 2.1
Alur Pengadaan Paket Bantuan Sarana Penangkapan Ikan TA. 2017
2. Mekanisme Pengadaan dan Pencairan Dana Bantuan Pemerintah
Pengadaan Bantuan Sarana Penangkapan Ikan terdiri dari rangkaian
kegiatan sebagai berikut:
a. Pengadaan Bantuan Kapal Perikanan
Pengadaan Bantuan Kapal Perikanan dilakukan melalui sistem E-
Katalog atau pelelangan umum sebagai berikut:
1) E-Katalog
a) Spesifikasi teknis
Pengadaan melalui proses E-katalog dilakukan untuk usulan
bantuan yang spesifikasinya sesuai dengan yang tersedia di
dalam E-katalog LKPP dengan ukuran kapal < 5 GT, 5 GT, 10
GT, 20 GT dan 30 GT
b) Proses E-Purchasing
Pelaksanaan proses E-purchasing mengacu pada peraturan
perundang-undangan tentang Pengadaan Barang/Jasa
pemerintah.
2) Pelelangan Umum
a) Spesifikasi teknis
Pengadaan Bantuan Kapal Perikanan melalui pelelangan
umum dilakukan untuk pemesanan kapal penangkap ikan
dengan spesifikasi yang tidak tersedia pada E-Katalog. Desain
dan spesifikasi kapal dimaksud dibuat berdasarkan hasil
reviu lapangan sesuai kebutuhan calon penerima bantuan.
b) Proses pelelangan umum
Pelaksanaan pelelangan umum mengacu pada peraturan
perundang-undangan tentang Pengadaan Barang/Jasa
pemerintah.

b. Pengadaan Mesin Kapal Perikanan


Pengadaan Mesin Bantuan Kapal Perikanan dapat dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan paket bantuan kapal penangkap ikan dan
untuk bantuan mesin kapal perikanan secara terpisah.
Pengadaan dilakukan melalui sistem E-Katalog atau pelelangan
umum sebagai berikut:

1) E-Katalog
a) Spesifikasi teknis
Pengadaan melalui proses E-katalog dilakukan untuk usulan
bantuan yang spesifikasinya sesuai dengan yang tersedia di
dalam E-katalog LKPP dengan daya mesin sesuai dengan
ukuran kapal < 5 GT, 5 GT, 10 GT, 20 GT dan 30 GT
b) Proses E-Purchasing
Pelaksanaan proses E-purchasing mengacu pada peraturan
perundang-undangan tentang Pengadaan Barang/Jasa
pemerintah.

2) Pelelangan Umum
a) Spesifikasi teknis
Pengadaan mesin Bantuan Kapal Perikanan melalui
pelelangan umum dilakukan untuk pemesanan mesin kapal
perikanan dengan spesifikasi yang tidak tersedia pada E-
Katalog. Jenis dan type mesin dimaksud dibuat berdasarkan
hasil reviu lapangan kebutuhan calon penerima bantuan.
b) Proses pelelangan umum
Pelaksanaan pelelangan umum mengacu pada peraturan
perundang-undangan tentang Pengadaan Barang/Jasa
pemerintah.
c. Pengadaan Bantuan Alat Penangkapan Ikan
Pengadaan Bantuan Alat Penangkapan Ikan dilakukan melalui
sistem E-Katalog atau pelelangan umum sebagai berikut:
1) E-Katalog
a) Spesifikasi teknis
Pengadaan melalui proses E-katalog dilakukan untuk usulan
bantuan yang spesifikasinya sesuai dengan yang tersedia di
dalam E-katalog LKPP
b) Proses E-Purchasing
Pelaksanaan proses E-purchasing mengacu pada peraturan
perundang-undangan tentang Pengadaan Barang/Jasa
pemerintah.
2) Pelelangan Umum
a) Spesifikasi teknis
Pengadaan Alat Penangkapan Ikan (API) melalui pelelangan
umum dilakukan untuk pemesanan API dengan spesifikasi
yang tidak tersedia pada E-Katalog. Jenis dan type API
dimaksud dibuat berdasarkan hasil reviu lapangan sesuai
kebutuhan calon penerima bantuan.
b) Proses pelelangan umum
Pelaksanaan pelelangan umum mengacu pada peraturan
perundang-undangan tentang Pengadaan Barang/Jasa
pemerintah.

d. Pengadaan Bantuan Alat Bantu Penangkapan Ikan


Pengadaan Bantuan Alat Bantu Penangkapan Ikan dilakukan
melalui pelelangan umum sebagai berikut:
1) Pelelangan Umum
a) Spesifikasi teknis
Pengadaan Alat Bantu Penangkapan Ikan melalui pelelangan
umum dapat dilakukan apabila ada usulan bantuan berupa
ABPI dan sesuai hasil reviu lapangan serta kebutuhan calon
penerima bantuan.
b) Proses pelelangan umum
Pelaksanaan pelelangan umum mengacu pada peraturan
perundang-undangan tentang Pengadaan Barang/Jasa
pemerintah.

3. Paket Kapal
a. Pengujian kapal
Selanjutnya setelah paket kapal dan mesin terpasang, penyedia jasa
(E-Katalog atau pelelangan umum) harus melakukan pengujian,
antara lain:
1) Inclining Test
Untuk mendapatkan titik berat kapal setelah kapal selesai
dibangun, galangan kapal pembangun harus melakukan
inclining test minimal satu unit untuk satu tipe kapal dengan
catatan pada tipe kapal yang sama tidak mengalami suatu
perubahan yang besar. Biaya inclining test di luar harga kapal.
2) Testing
Material dan peralatan utama yang akan dipasang di kapal
harus sudah dilakukan pengetesan oleh pabrik pembuat. Harbor
Acceptance Test dilakukan di galangan kapal pembangun untuk
pengetesan yang berkaitan dengan instalasi motor pokok dan
peralatan utama lainnya.
3) Uji Coba Berlayar (Sea Trial)
Sea trial dilakukan 1 (satu) kali, oleh galangan kapal
pembangun setelah kapal selesai dibangun, mencakup aspek:
a) Kecepatan;
b) Olah gerak;
c) Stabilitas;
d) Percobaan pelayaran kapal (minimal 2 jam dengan kecepatan
jelajah).

b. Serah Terima Kapal


Setelah kapal selesai dibangun, diadakan uji coba berlayar (sea
trial) dan siap untuk diserahterimakan maka ada beberapa hal yang
harus dipenuhi oleh pihak galangan (menyesuaikan kontrak),
antara lain:
1) Dokumen Kapal
Kapal akan dilengkapi dengan surat-surat kapal dan dokumen:
a) berita acara serah terima kapal;
b) berita acara sea trial lengkap dengan laporannya;
c) daftar inventarisasi kapal dan berita acara serah terima
inventaris;
d) buku Petunjuk (manual book) mesin induk, mesin bantu,
peralatan navigasi/komunikasi;
e) gambar-gambar (sketch) perubahan apabila ada;
f) surat keterangan pembangunan atau sertifikat galangan.
2) Pengenalan/Orientasi Kapal
Galangan akan memberikan pengenalan/orientasi kapal
terhadap anak buah kapal yang akan mengoperasikan kapal
sebelum serah terima dan dapat dilakukan di galangan atau di
lokasi calon penerima kapal.
c. Dokumen dan Perizinan Kapal Penangkap Ikan
Dokumen Usaha Perikanan Tangkap adalah dokumen yang harus
dimiliki pemilik usaha perikanan tangkap sebelum melakukan
kegiatan usaha perikanan tangkap. Dokumen ini mengatur jumlah
kapal per satuan ukuran kapal dan per jenis alat penangkap ikan
yang dapat digunakan dalam kegiatan penangkapan atau
pengangkutan ikan.
Dokumen Kapal Perikanan adalah dokumen izin kapal penangkap
ikan yang digunakan untuk dapat mengoperasionalkan kegiatan
penangkapan ikan. Dokumen kapal perikanan yang diterbitkan oleh
Kementerian Kelautan dan Perikanan dan/atau Dinas dapat
diproses setelah kapal tersebut memiliki dokumen kapal yang
diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan dan/atau Dinas
Perhubungan Kabupaten/Kota. Dokumen kapal yang diterbitkan
oleh Kementerian Perhubungan meliputi dokumen pengukuran
kapal, dokumen kelaikan kapal, dokumen kebangsaan kapal dan
dokumen kepemilikan kapal.
Beberapa persyaratan yang diperlukan terkait proses penerbitan
dokumen kapal oleh Kementerian Perhubungan dan/atau Dinas
Perhubungan Kabupaten/Kota wajib dipenuhi (atau menyesuaikan
kontrak) sebelum bantuan kapal perikanan dapat diserahterimakan
kepada penerima bantuan, yaitu:
1) Jenis-Jenis Dokumen Kapal Perikanan
Dokumen kapal perikanan merupakan salah satu faktor penting
dalam mendukung keberhasilan program pengadaan kapal
perikanan bantuan pemerintah Tahun Anggaran 2017. Dokumen
kapal yang harus dimiliki kapal perikanan meliputi:
a) Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP):
Dokumen ini dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan atau Dinas sesuai dengan kewenangannya.
b) Dokumen Kapal Perikanan:
(1) Dokumen yang dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan atau Dinas sesuai dengan kewenangannya, yaitu:
(a) Surat Persetujuan Pengadaan Kapal Perikanan;
(b) Buku Kapal Perikanan (BKP);
(c) Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI);
(2) Dokumen yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan
atau Dinas Perhubungan sesuai dengan kewenangannya.
(a) Surat Ukur Kapal (SU);
(b) Dokumen Grose Akta (GA);
(c) Sertifikat Kelaikan Kapal;
(d) Tanda Kebangsaan Kapal (Pas Besar/Kecil).
2) Syarat dan Tata Cara Pengajuan Dokumen Kapal Perikanan
Tata cara pengajuan dokumen bantuan kapal perikanan
sebagaimana tersaji pada alur proses sebagai berikut:
Alur Proses Dokumen Kapal Secara Umum

Gambar 2.2.
Bagan Alur Proses Dokumen Kapal Secara Umum
Alur Proses Dokumen Kapal Ukuran 7 – 30 GT

Koperasi Ditjen Ditjen Dinas


Penerima Bantuan Perikanan Tangkap Perhubungan Laut Provinsi

Gambar 2.3.
Bagan Alur Proses Penerbitan Dokumen dan Perizinan Kapal BantuanUkuran
7-30 GT
Alur Proses Dokumen Kapal Ukuran 6 GT
Koperasi Ditjen Dinas Perhubungan Dinas
Penerima Bantuan Perikanan Tangkap Kab/Kota Provinsi

Gambar 2.4
Bagan Alir Proses Penerbitan Dokumen dan Perizinan Kapal Bantuan
Ukuran 6 GT
Alur Proses Dokumen Kapal Ukuran ≤ 5 GT

Gambar 2.5
Bagan Alir Proses Penerbitan Dokumen dan Perizinan Kapal Bantuan
Ukuran ≤ 5 GT

F. Penyaluran Bantuan Sarana Penangkapan Ikan


1. Mekanisme Pengusulan dan Penetapan Calon Penerima Bantuan
Pengusulan dan penetapan calon penerima bantuan melalui tahapan
sebagai berikut: (1) Usulan (Persiapan, Identifikasi Calon Penerima
Bantuan, Pengusulan Bantuan) (2) Seleksi, (3) Review dan Identifikasi,
(4) Usulan Penetapan Penerima Bantuan, (5) Pleno, dan (6) Penetapan.
Setiap tahapan tersebut dilaksanakan dengan berkoordinasi dengan
instansi terkait, baik di tingkat pusat maupun daerah. Secara singkat
mekanisme tersebut digambarkan pada alur diagram di bawah ini.
1. Dinas yang membidangi perikanan Kab/Kota,
2. Asosiasi bidang perikanan tangkap,
USULAN 3. Koperasi perikanan,
4. Kelompok nelayan atau Kelompok Usaha Bersama (KUB),
5. Lembaga masyarakat.

SELEKSI
Tim Seleksi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

1. Tim Seleksi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap,


2. Dinas yang membidangi perikanan Provinsi,
REVIU DAN 3. Dinas yang membidangi perikanan Kab/Kota,
IDENTIFIKASI 4. Asosiasi bidang perikanan tangkap,
5. Lembaga masyarakat.

USULAN PENETAPAN Tim Seleksi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

PLENO 1. Tim Seleksi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap


2. Pejabat Pembuat Komitmen Dit. KAPI

PENETAPAN Pejabat Pembuat Komitmen Dit. KAPI

Gambar 2.6
Skema Mekanisme Pengusulan dan Penetapan Calon Penerima Bantuan dan
Peran Instansi Terkait

a. Usulan
1) Persiapan
Tahap usulan dapat dimulai dengan Persiapan yang melibatkan
instansi antara lain Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Kementerian Koperasi dan UKM, Dinas Kabupaten/Kota dan Dinas
Koperasi atau yang membidangi Koperasi Kabupaten/Kota.
Langkah persiapan kelembagaan calon penerima bantuan sebagai
berikut :
a) Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama-sama dengan
Kementerian Koperasi dan UKM mendorong/ peningkatan
status kelembagaan dari KUB menjadi koperasi dan/atau
mengembangkan Koperasi Lama dengan unit usaha berbasis
KUB, memfasilitasi pembentukan koperasidan meningkatkan
kapasitas sumber daya manusia di bidang perkoperasian.
b) Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dalam
rangka penguatan kelembagaan KUB pada aspek administrasi,
teknis-manajemen dan keuangan.
c) Dinas Kabupaten/Kota menetapkan KUB yang telah terdaftar di
dalam Database SIM PUPI untuk diusulkan menjadi Koperasi
Baru dan/atau bergabung di dalam Koperasi Lama sebagai unit
usaha penangkapan ikan.
d) Dinas Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Dinas Koperasi
atau yang membidangi koperasi di tingkat Kabupaten/Kota
mengembangkan Koperasiberbasis KUB, dengan cara
penumbuhan Koperasi baru, maupun membentuk unit usaha
penangkapan ikan pada Koperasi Lama.
e) Dinas Kabupaten/Kota memperbaharui database KUB sesuai
dengan kondisi tahun terakhir, sebagaimana formulir pada SIM
PUPI (Modul KUB) untuk ketepatsasaran calon penerima
bantuan.
f) Dinas Kabupaten/Kota mendorong dan memfasilitasi nelayan
yang belum membentuk kelompok untuk mendirikan KUB
sebagai wadah kelompok usahanya.
Skema tahap persiapan sebagaimana gambar berikut:

Gambar 2.7
Skema Persiapan Lembaga Koperasi Calon Penerima Bantuan

2) Identifikasi Calon Penerima Bantuan


Tahapan identifikasi Koperasi calon penerima bantuan
dilaksanakan oleh Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota dengan
berkoordinasi bersama Dinas yang membidangi Koperasi di
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kementerian.
Langkah identifikasi Koperasi Calon Penerima Bantuan sebagai
berikut:
a) Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota bersama Dinas yang
membidangi Koperasi ditingkat Kabupaten/Kota memfasilitasi
proses pendaftaran dan penerbitan NIK yang dikeluarkan
Kementerian Koperasi dan UKM.
b) Dinas Kabupaten/Kota mendata dan menyusun daftar Nelayan
Perorangan yang terkena dampak pelarangan alat penangkap
ikan tertentu.
c) Kementerian bersama Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota
melakukan sinkronisasi data koperasi yang telah teridentifikasi.

Kartu Nelayan Nelayan

Register KUB
KUB

NIK
DINAS KP KOPERASI DINAS KUKM
KAB/KOTA KAB/KOTA
Pendataan
PERIKANAN
Updating
Updating

SINKRONISASI
DATABASE DATABASE
KENELAYANAN KOPERASI

Ditjen Perikanan
Tangkap SIM PUPI

Gambar 2.8
Skema Identifikasi Calon Penerima Bantuan

3) Pengusulan Bantuan
a) Melalui Dinas Kabupaten/Kota
Pengusulan bantuan sarana penangkapan ikan diajukan oleh
calon penerima melalui Dinas Kabupaten/Kota dan Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi dengan tahapan sebagai
berikut:
(1) Calon penerima menyusun daftar usulan Nelayan yang
berasal dari anggotanya dalam bentuk Proposal usulan
(Form. 1) dilengkapi dengan keterangan tentang tingkat
kemampuan anggota dalam mengoperasikan bantuan yang
akan diterima (Form 2 dan 3);
(2) Selanjutnya calon penerima melengkapi Proposal usulan
nelayan (Form 1 s.d 13) dengan lampiran foto copy KTP
Ketua Koperasi, NPWP Koperasi, Akte Pendirian Koperasi
yang disahkan oleh notaris dan pengesahan koperasi oleh
Kementerian Koperasi dan UKM (sebagai syarat awal untuk
pengurusan dokumen kapal);
(3) Selanjutnya calon penerima menyampaikan seluruh
dokumen usulan kepada Dinas Kabupaten/Kota;
(4) Khusus untuk bantuan API replacement
Nelayan/perorangan yang akan mengusulkan bantuan
penggantian alat penangkapan ikan yang dilarang beroperasi
(replacement), tahapan pengusulan meliputi:
(a) Nelayan/perorangan mengusulkan jenis API replacement
kepada KUB dan memuat surat pernyataan sanggup
mengoperasikan API bantuan dan memusnahkan API
dilarang (Form 9);
(b) KUB menyusun daftar usulan calon penerima bantuan
API replacement (Form 8) untuk kemudian disampaikan
melalui Dinas Kabupaten/ Kota;
(c) Dinas Kabupaten/Kota menyampaikan seluruh dokumen
usulan ke Direktur Jenderal Perikanan Tangkap c.q.
Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan.
(5) Verifikasi oleh dinas kab./kota
Proses verifikasi usulan calon penerima bantuan
dilaksanakan oleh tim verifikasi yang dibentuk oleh Dinas
Kabupaten/Kota dengan susunan organisasi Tim Verifikasi:
(a) Penanggung Jawab : Kepala Dinas Kabupaten/Kota
(b) Ketua/Koordinator : Kepala Bidang yang membidangi
Perikanan Tangkap
(c) Anggota : Kepala Seksi dan Pelaksana
teknis Dinas Kabupaten/Kota
yang membidangi Pembinaan
Kenelayanan

Tugas dan Fungsi Tim Verifikasi adalah sebagai berikut:


(a) Menerima dokumen usulan dari Koperasi dan/atau KUB.
(b) Merekapitulasi jumlah permohonan yang masuk (Form
10);
(c) Melakukan verifikasi dokumen sesuai Form Verifikasi
(Form 11).
(d) Merekam data usulan beserta dokumen usulan Koperasi
dan/atau KUB.
(e) Menyiapkan surat pengusulan Calon Penerima Bantuan
yang selanjutnya ditandatangani oleh Kepala Dinas
Kabupaten/Kota (Form 12).
(f) Mengirim surat Pengusulan Calon Penerima Bantuan
kepada Dinas Provinsi.
(6) Selanjutnya validasi dilakukan oleh dinas provinsi
Validasi usulan bantuan yang telah terverifikasi
dilaksanakan oleh tim validasi yang dibentuk oleh Dinas
Provinsi dengan susunan organisasi:
(a) Penanggung Jawab : Kepala Dinas Provinsi
(b) Ketua/Koordinator : Kepala Bidang yang
membidangi Perikanan
Tangkap
(c) Anggota : Kepala Seksi dan Pelaksana
teknis Dinas Provinsi yang
membidangi Pembinaan
Kenelayan

Tugas dan Fungsi Tim Validasi:


(a) Menerima Surat Usulan Calon Penerima Bantuan dari
Kepala Dinas Kabupaten/Kota.
(b) Merekapitulasi jumlah permohonan yang masuk dalam 1
(satu) Provinsi (Form 13).
(c) Melakukan validasi dokumen melalui pengecekan
kesesuaian data usulan yang disampaikan Koperasi
dan/atau KUB yang telah lolos tahap verifikasi dengan
data teknis lingkup Provinsi (Form 15)
(d) Menyiapkan surat Daftar Koperasi dan/atau KUB Calon
Penerima Bantuan yang telah lolos validasi, selanjutnya
ditandatangani oleh Kepala Dinas Provinsi (Form 14).
(e) Menyampaikan surat Daftar Koperasi dan/atau KUB
Calon Penerima Bantuan yang telah Lolos Validasi
kepada Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap.
(7) Verifikasi dan validasi dokumen usulan calon penerima
bantuan dilaksanakan secara berjenjang, dengan tahapan
sebagai berikut:
(a) Dokumen yang diusulkan oleh calon penerima bantuan
diverifikasi kesesuaiannya sesuai dengan format
sebagaimana terlampir pada Form 16A.
(b) Dokumen usulan seusai pemeriksaan oleh Tim Verifikasi
yang telah memenuhi persyaratan, selanjutnya
disampaikan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota kepada
Kepala Dinas Provinsi untuk ditetapkan dalam surat
Penetapan Usulan Calon Penerima Bantuan, dengan
format sebagaimana terlampir pada Form 12.
(c) Tim Validasi Provinsi melaksanakan proses validasi
dokumen usulan yang telah disampaikan oleh Kepala
Dinas Kabupaten/Kota. Proses validasi sesuai dengan
format sebagaimana pada Form 15.
(d) Dokumen usulan yang telah tervalidasi, selanjutnya
disampaikan oleh Kepala Dinas Provinsi kepada Direktur
Jenderal Perikanan Tangkap melalui Surat Daftar
Koperasi Calon Penerima Bantuan (Form 14) beserta
lampirannya.
(8) Kriteria Verifikasi dan Validasi serta Penilaian Kelayakan
Koperasi
Kriteria verifikasi dan validasi dokumen proposal bantuan
kapal perikanan sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel 2.1 Kriteria Verifikasi dan Validasi Bantuan Kapal
Dinas Dinas
No Kriteria Persyaratan Provinsi Kabupaten/Kot
(Validasi) a(Verifikasi)
1. NIK (Nomor Induk Koperasi) √
2. Nelayan Anggota (Kartu Nelayan) √
3. Basis KUB (Register KUB) √
4. Pernah menerima bantuan √ √
sejenis
5. Laporan keuangan √
6. Kesesuaian kebutuhan √ √
7. Administrasi √
8. Kegiatan usaha √
9. Feasible (layak usaha) √
10. Bankable (layak bank) √
11. Domisili (Kantor/tempat √
usaha/dll)
12. Jumlah keanggotaan nelayan √
dalam koperasi minimal 20 orang

Penilaian kriteria feasible dan bankable dilakukan sesuai dengan


ketentuan, yaitu melalui metode analisis Internal Rate of Return
(IRR), Benefit-Cost (B/C) Ratio dan Net per Value (NPV). Dimana
usaha feasible jika nilai IRR jenis usaha dengan menggunakan alat
tangkap Gill Net > 23% dan nilai IRR jenis usaha dengan
menggunakan alat tangkap pancing atau perangkap > 21%, Net
B/C Ratio > 1 dan NPV > 0.
Sedangkan metode penilaian bankable meliputi sub kriteria:
(a) Surat Ijin Usaha;
(b) Status kepemilikan aset (equitas > hutang);
(c) Keberlanjutan produksi;
(d) Lama usaha (minimal 2 tahun);
(e) Aktivitas pemasaran.
Adapun kriteria verifikasi dan validasi dokumen proposal bantuan
alat penangkapan ikan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Kriteria Verifikasi dan Validasi Bantuan API
Dinas Dinas
No Kriteria Persyaratan Provinsi Kab/Kota
(Validasi) (Verifikasi)
1. Nelayan Anggota (Kartu Nelayan) √
2. Basis KUB (Register KUB) √
3. Pernah menerima bantuan sejenis √ √
4. Laporan keuangan Organisasi √
5. Kesesuaian kebutuhan √ √
6. Administrasi √
7. Kegiatan usaha penangkapan yang √
dibina
8. Domisili (Kantor/tempat usaha/dll) √
9. Jumlah keanggotaan nelayan dalam √
KUB minimal 10 orang

b) Usulan Mandiri atau Melalui Asosiasi/organisasi bidang


perikanan tangkap atau Lembaga Masyarakat
Calon penerima (sebagaimana Bab I huruf A angka 3) dapat
menyampaikan usulan proposal bantuan sarana penangkapan
ikan secara mandiri kepada Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap c.q. Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan
Ikan atau melalui asosiasi atau lembaga masyarakat dengan
ditembuskan kepada kepala Dinas Kabupaten/Kota/Provinsi.
Tahapan pengusulan meliputi:
(1) Calon penerima menyusun daftar usulan Nelayan yang
berasal dari anggotanya dalam bentuk Proposal usulan
(Form. 1) dilengkapi dengan keterangan tentang tingkat
kemampuan anggota dalam mengoperasikan bantuan yang
akan diterima (Form 2 dan 3);
(2) Selanjutnya calon penerima melengkapi Proposal usulan
nelayan (Form 1 s.d 13) dengan lampiran foto copy KTP
Ketua Koperasi, NPWP Koperasi, Akte Pendirian Koperasi
yang disahkan oleh notaris dan pengesahan koperasi oleh
Kementerian Koperasi dan UKM (sebagai syarat awal untuk
pengurusan dokumen kapal);
(3) Selanjutnya calon penerima menyampaikan seluruh
dokumen usulan langsung ke Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap c.q. Direktur Kapal Perikanan dan Alat
Penangkapan Ikan, melalui asosiasi atau lembaga
masyarakat.
Seleksi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Tim seleksi melakukan kompilasi usulan bantuan yang telah
diterima (baik melalui Dinas Kabupaten/Kota, usulan mandiri
atau melalui asosiasi/organisasi bidang Perikanan Tangkap
atau lembaga masyarakat);
2) Menyusun form pendataan yang akan digunakan dalam reviu
lapangan;
3) Menyampaikan daftar calon penerima dan usulan bantuan
sarana penangkapan ikan yang akan dilakukan review di
lapangan.
b. Tahapan review dan identifikasi
Review dan identifikasi dilakukan melalui survey lapangan untuk
memastikan kesesuaian usulan dengan kelengkapan persyaratan
administrasi dan kemampuan teknis calon penerima

c. Tahapan usulan penetapan


Tim yang melakukan review lapangan melaporkan hasil identifikasi
dan mengusulkan jenis dan jumlah paket bantuan berdasarkan
kelayakan calon penerima
d. Pleno
Tim seleksi melakukan pembahasan pleno atas hasil reviu
lapangan yang dihadiri Direktur KAPI selaku PPK. Hasil pleno
dituangkan dalam bentuk tabulasi yang memuat, antara lain:
Nama Propinsi/Kabupaten/Kota, Nama Koperasi, Usulan Awal,
Hasil Review dan Hasil Pleno.
e. Penetapan
Hasil pleno sebagaimana tabulasi data di atas disampaikan kepada
Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan selaku PPK
untuk ditetapkan menjadi calon penerima.
Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan selaku PPK
menetapkan SK calon penerima sebagai dasar dilaksanakannya
proses pengadaan bantuan dan syarat penerbitan dokumen kapal
di Kementerian Perhubungan. PPK akan menetapkan Keputusan
penerima bantuan sarana penangkapan ikan dan disampaikan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk disahkan.
Penetapan daftar penerima bantuan dimaksud, dapat dilakukan
secara bertahap.
Selanjutnya, Koperasi calon penerima akan diberi kesempatan
melakukan kunjungan ke Galangan dalam rangka memastikan
kesesuaian kebutuhan nelayan dengan kesanggupan galangan,
memastikan kapal yang dibangun dapat diterima dan
menumbuhkan rasa kepemilikan yang besar bagi nelayan terhadap
bantuan sarana penangkapan ikan yang diberikan. Apabila calon
penerima tidak sesuai dan/atau galangan tidak sanggup
menyediakan bantuan sesuai dengan kebutuhan atau pesanan
nelayan melalui koperasi maka syarat batal akan diberlakukan.
Setelah bantuan sarana penangkapan ikan selesai diadakan di
lokasi penyedia jasa dan dan dinyatakan siap didistribusikan oleh
Tim Penerima Hasil Perkerjaan, Tim distribusi melakukan
koordinasi dengan dinas Kelautan dan Perikanan dan calon
penerima terkait untuk memastikan kesiapan distribusi bantuan
dan melaporkan hasil koordinasi tersebut melalui memorandum
kepada Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan
selaku PPK. Apabila calon penerima tidak siap dan/atau tidak
sanggup memanfaatkan bantuan sesuai dengan pakta integritas
maka syarat batal akan diberlakukan.

2. Penyaluran Bantuan Sarana Penangkapan Ikan


a. Skema Pelaksanaan Distribusi dan Administrasi Bantuan Kapal
Perikanan
Proses distribusi bantuan kapal perikanan, dalam pelaksanaannya
di lapangan menjadi tanggung jawab penyedia jasa pembangunan
kapal perikanan/galangan (menyesuaikan kontrak) hingga
diterima oleh penerima bantuan dengan prosedur sebagai berikut:
1) Distribusi bantuan dilaksanakan oleh penyedia jasa dengan
pendampingan dari Tim Distribusi. Dalam penyaluran bantuan
tersebut harus disertai dengan dokumen Berita Acara sebagai
kelengkapan administrasi proyek dan pelepasan aset (hibah)
kepada penerima bantuan, sebagai berikut:
a) Guna keperluan administrasi proyek, (Form 17) BAST A
ditandatangani oleh kedua belah pihak (Pihak Pertama adalah
perusahaan penyedia dan Pihak Kedua adalah Pejabat
Pembuat Komitmen Satker Direktorat KAPI, Ditjen Perikanan
Tangkap) dengan dilengkapi Bukti Penerimaan (BP) bantuan
kapal perikanan yang ditandatangani oleh penerima bantuan
di lokasi pelabuhan perikanan setempat.
b) Untuk kebutuhan pelepasan aset (hibah), BAST antara Kuasa
Pengguna Anggaran atau Pejabat Eselon II yang mewakili (a.n
Kuasa Pengguna Anggaran) sebagai Pihak Pertama dengan
penerima bantuan sebagai Pihak Kedua.
c) BAST B (Form 18) pada huruf (b) di atas, sebelum
ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Barang selaku Pihak
Pertama, terlebih dahulu ditandatangani oleh penerima
bantuan selaku Pihak Kedua di lokasi pelabuhan perikanan
setempat.
2) Bantuan kapal yang telah selesai 100%, diserahkan oleh
penyedia kepada penerima bantuan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Bantuan kapal perikanan diserahkan kepada penerima
bantuan di pelabuhan perikanan Kabupaten/Kota penerima
(terlampir) dan/atau landing beach terdekat.
b) Penyerahan bantuan kapal perikanan wajib diketahui Kepala
Dinas Kabupaten/Kota dan/atau Kepala pelabuhan
Perikanan UPT/UPTD setempat.
3) Biaya yang timbul dalam pendistribusian sampai ke lokasi
Dinas Kabupaten/Kota sebagaimana tersebut di atas sudah
termasuk di dalam biaya pengadaan bantuan (menyesuaikan
kontrak.
4) Dalam pelaksanaan pendistribusian bantuan, Tim Distribusi
melakukan tugasnya dengan berdasarkan dokumen BAST B
sebagai dasar monitoring dan evaluasi penyaluran bantuan.
Gambar 2.10
Bagan Alur Distribusi BSPI

b. Skema Pelaksanaan Distribusi Bantuan Alat Penangkapan Ikan


Proses distribusi bantuan alat penangkapan ikan, mesin tanpa
kapal dan ABPI, dalam pelaksanaannya di lapangan menjadi
tanggung jawab penyedia (menyesuaikan kontrak) hingga diterima
oleh Dinas Kabupaten/Kota penerima bantuan dengan prosedur:
1) Penyaluran bantuan harus disertai dengan dokumen BAST
sebagai kelengkapan administrasi proyek dan pelepasan aset
(hibah) kepada Dinas Kabupaten/Kota penerima bantuan
sebagai berikut:
a) Guna keperluan administrasi proyek, (Form 17) BAST A
ditandatangani oleh kedua belah pihak (Pihak Pertama
adalah perusahaan penyedia dan Pihak Kedua adalah
Pejabat Pembuat Komitmen Satker Direktorat KAPI dengan
dilengkapi Bukti Penerimaan (BP) bantuan alat
penangkapan ikan yang di tandatangani olehDinas
Kabupaten/Kota penerima bantuan;
b) Untuk kebutuhan pelepasan aset (hibah), BAST antara
Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat eselon II yang
mewakili (A.n Kuasa Pengguna Anggaran) sebagai Pihak
Pertama, dengan Dinas Kabupaten/Kotapenerima bantuan
sebagai Pihak Kedua.
c) BAST B (Form 18) pada huruf (b) diatas, sebelum
ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Barang selaku Pihak
Pertama, terlebih dahulu ditandatangani olehKepala Dinas
Kabupaten/Kotapenerima bantuan selaku Pihak Kedua;
d) BAST C (Form 19), adalah Berita Acara Serah Terima yang
ditandatangani oleh Kepala Dinas Kab/Kota selaku Pihak
Pertama, dan ditandatangani oleh penerima bantuan selaku
Pihak Kedua
2) Biaya yang timbul dalam pendistribusian sampai ke lokasi
Dinas Kabupaten/Kotasudah termasuk di dalam biaya
pengadaan bantuan (menyesuaikan kontrak).
Dalam pelaksanaan pendampingan pendistribusian bantuan,
Tim Distribusi melakukan tugasnya dengan berdasarkan
dokumen BAST B sebagai dasar monitoring dan evaluasi
penyaluran bantuan.

Penandatanganan
KPA
BAST B oleh KPB

1. Serah Terima ProyekPPK ke


Bahan Pelepasan KPA(BAST A)
Asset 2. Penyerahan Draft BAST B
untuk ditandatangani KPB
PPK
(DIR KAPI)

Kontrak

Penyedia Jasa
B

Adm Distribusi
A
BAST B (Draft)
(Penitipan Asset) BAST A
 I (KPA) (Keproyekan)
 II (Dinas KP  I (Penyedia Jasa) Copy
Kab/Kota)  II (PPK) Tim Distribusi
Dilengkapi : Bukti
Penerimaan (BP)

Penitipan Asset

DINAS KP BAST (Form C)


KAB/KOTA (Pelepasan Asset Dinas)
Gambar 2.11  I (Dinas KP
Kab/Kota)
 II (Penerima)

PENERIMA
DINAS KP
KAB/KOTA Evaluasi
Ditembuskan: PENGOPERASIAN
 DJPT
 Dinas KP Prov oleh
 Pendamping PENERIMA
Koord Wilayah Laporan

Skema Pelaksanaan Distribusi dan Administrasi Bantuan Alat


Penangkapan Ikan, Mesin Tanpa Kapal dan ABPI
BAB III
PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN,
KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI

A. Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban Bantuan Sarana Penangkapan Ikan dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Ketentuan Perpajakan
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap tidak memungut pajak pada saat
pemberian bantuan sarana penangkapan ikan kepada penerima bantuan.
Pungutan pajak adalah tanggung jawab dari penyedia barang/jasa dan
bendahara memungut pajak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

C. Syarat Batal dan Sanksi


Dalam rangka penyaluran bantuan sarana penangkapan ikan tahun
anggaran 2017, sesuai mekanisme yang diatur pada petunjuk teknis ini,
maka calon penerima bantuan diwajibkan menandatangani Pakta
Integritas pada saat pengusulan bantuan. Pakta Integritas tersebut
berisikan:
1. kesiapan, kemampuan dan kesanggupan untuk menerima, mengelola
dan memanfaatkan bantuan.
2. kesediaan memberikan keterangan yang benar terhadap aparat
pengawas internal dan eksternal Pemerintah terkait dengan
bantuan yang diterima; dan
3. tidak memindahtangankan/memperjualbelikan bantuan yang diterima
kepada pihak lain.
Pakta Integritas tersebut di atas wajib ditandatangani oleh calon penerima
sebagai salah satu persyaratan utama agar bantuan yang diberikan tepat
sasaran. Dalam hal Pakta Integritas tersebut dilanggar oleh pihak
penerima, maka:
1. Jika pelanggaran terjadi sebelum/sesudah bantuan diserahterimakan
kepada calon penerima bantuan, akan diberlakukan syarat batal berupa
pembatalan dan pencabutan usulan bantuan untuk diserahkan kepada
calon penerima lainnya, segala biaya yang telah dikeluarkan oleh
penerima tidak dapat ditarik kembali.
2. Jika pelanggaran bersifat pidana dan/atau perdata, penerima bantuan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Jika pelanggaran bersifat administratif, penerima bantuan dikenakan
sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan sejenis
sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
4. Jika terdapat pelanggaran yang bersifat pidana dan/atau perdata
dan/atau administratif pada bantuan yang telah diserahterimakan maka
pencabutan bantuan dari penerima bantuan dapat diberlakukan
menyesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IV
PEMBINAAN, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA PELAPORAN

A. Pembinaan
Direktur Jenderal dalam hal ini diwakili Direktur melaksanakan
pembinaan dan sosialisasi terhadap pelaksanaan kegiatan Bantuan Sarana
Penangkapan Ikan kepada Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota, Petugas
Pendamping serta nelayan yang tergabung dalam kelompok nelayan dan
koperasi.

B. Monitoring dan Evaluasi


Direktur, Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota melakukan monitoring
dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Bantuan Sarana
Penangkapan Ikan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, penyaluran
dan pemanfaatan dengan melibatkan pihak Penerima.

C. Pelaporan dan Pengaduan


1. Pelaporan
a. Penerima bantuan wajib melaporkan perkembangan pengoperasian
bantuan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan dalam jangka waktu 5
(lima) tahun kepada Kuasa Pengguna Anggaran cq. Sekretaris Ditjen
dan Direktur KAPI, serta ditembuskan kepada Dinas Provinsi, Dinas
Kabupaten/Kota, serta Kepala Pelabuhan Perikanan UPT Pusat,
sebagai koordinator wilayah. Format pelaporan sebagaimana
terlampir (Form 20).
b. Dinas Kabupaten/Kota wajib melaporkan perkembangan
pengoperasian bantuan alat penangkapan ikan, mesin tanpa kapal
dan ABPI secara berkala 3 (tiga) bulan sekali selama 3 (tiga) tahun
kepada Kuasa Pengguna Anggaran dan ditembuskan kepada Kepala
Dinas Provinsi dan Kepala Pelabuhan Perikanan UPT Pusat sebagai
koordinator pendampingan wilayah.
c. Direktorat Jenderal dapat melakukan pemantauan dan evaluasi
lapangan untuk memastikan validitas laporan yang disampaikan oleh
penerima bantuan dan Dinas Kabupaten/Kota. Pemantauan
pemanfaatan bantuan ini juga meliputi penilaian kinerja bantuan
dan manfaatnya bagi penerima. Format pemantauan dan evaluasi
lapangan sebagaimana terlampir.
d. Direktur Jenderal menyampaikan laporan perkembangan
pelaksanaan Bantuan Sarana Penangkapan Ikan setiap bulannya
kepada Menteri Kelautan dan Perikanan.

2. Pengaduan
Guna mencegah dan menanggulangi terjadinya penyimpangan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyediakan layanan pengaduan
yang dialamatkan kepada:
Ruang Pengaduan Inspektorat V Gedung Mina Bahari III Lantai 5 Jl.
Medan Merdeka Timur No. 16. Jakarta 10110. Fax: 021-46662111
Telephone/SMS: 0811989011 PO BOX: 111.JKP.10000, Email:
pengaduan@kkp.go.id, Website : whistleblower.kkp.go.id.
BAB V
PENUTUP

Pelaksanaan pengadaan bantuan sarana penangkapan ikan merupakan


kegiatan strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat
Jenderal Perikanan Tangkap untuk memperkuat armada perikanan nasional
dalam peningkatan produksi perikanan nasional, sehingga meningkatkan
kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan. Keberhasilan dari program ini
sangat ditentukan oleh kerja sama dan komitmen seluruh pemangku
kepentingan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, penyaluran serta
pemanfaatannya.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 12 April 2017
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN TANGKAP

ttd.

SJARIEF WIDJAJA

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Kerja Sama
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap,

Taufiq B. Atmamihardja
LAMPIRAN II
FORMULIR ISIAN DAN BERITA ACARA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERIKANAN TANGKAP NOMOR: /PER-
DJPT/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS
BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN
TAHUN 2017

Form 1

OUTLINE PROPOSAL USULAN


BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN

1. PENDAHULUAN
A. Keragaan Koperasi dan bidang usaha
(1) Nama Koperasi, Alamat, Badan Hukum, Jumlah Anggota, dll. (Form
2)
(2) Legalitas : akte, Perizinan, sertifikat, dll
(3) Bidang/unit usaha penangkapan yang telah berjalan (Form 3)
a) Metode penangkapan yang biasa dilakukan oleh nelayan
anggota.
b) Jenis dan jumlah armada penangkapan yang dimiliki nelayan
anggota.
c) Volume dan nilai produksi penangkapan ikan yang telah
dihasilkan oleh nelayan anggota per tahun (3 tahun terakhir).
(4) Nelayan anggota koperasi yang memiliki kartu nelayan dan
bergabung dalam KUB (Sesuai dengan Form 3)
B. MenyajikanVisi, Misi dan Tujuan (jangka pendek, menengah, dan
Panjang)
C. Struktur organisasi Koperasi (Pengurus dan Manajemen/Pengelola)

2. RENCANA PENGUSAHAAN/BUSINESS PLAN


A. Aspek Administrasi dan Manajemen
(1) Rencana pemanfaatan Bantuan :
a) Status bantuan: Kapal Perikanan dan/atau Alat Penangkapan
Ikan
b) Model pengelolaan aset bantuan tersebut
(2) Skema “Rantai Pemasaran”
(Nelayan – Produsen – Pasar tk 1 – Pasar tk 2 - ... – Konsumen)
(3) Metode Proses produksi (Kontinu atau Terputus-putus).
(4) Pakta Integritas/Surat Pernyataan Siap, Mampu dan Sanggup
(Form 4)
B. Aspek Teknis (Form 5)
(1) Jumlah Sarana/prasarana yang dibutuhkan (kapal dan/atau API)
(2) Jumlah Awak Kapal Perikanan yang dibutuhkan (Nahkodadan ABK)
(3) Lokasi usaha (Domisili Koperasi dan Wilayah Penangkapan Ikan)

C. Aspek Pasar *)
(1) Peluang pasar
(2) Analisis pasar
(3) Proyeksi kapasitas produksi
(4) Proyeksi Permintaan

D. Aspek Keuangan *)
(1) Proyeksi Keuangan (**)(Form 6)
a) Rencana usaha (Cost);
b) Rencana Pendapatan (Revenue) Estimasi pendapatan/penjualan
hasil tangkapan/komoditi (Per tahun);
c) Nilai sisa investasi.
(2) Analisa Kelayakan Usaha(di hitung by system)
a) Analisa usaha meliputi Net Profit (Keuntungan Bersih), Revenue
per Cost (R/C Ratio)
b) Analisa kriteria investasi meliputi NPV, IRR, B/C Ratio, Payback
Periods.
(3) Kegiatan Pendanaan (Form 7)
a) Anggaran sumber dana Modal disetor dari para pemilik/
anggota,
b) Modal pinjaman (Investor & Kreditur)
c) Bantuan modal-investasi dari Pemerintah (Sarana penangkapan)

* = Data diolah, didukung asumsi yang dicantumkan pada lampiran


** = Proyeksi keuangan disusun per jenis Alat Penangkapan Ikan
Catatan :
- Koperasi yang mengajukan usulan Alat Penangkapan Ikan,
proyeksi keuangan disusun sesuai dengan matriks 1 dan matriks
2 serta terpisah dari proyeksi keuangan pengajuan usulan
bantuan kapal perikanan.
- Biaya investasi, tetap dan variabel diisi dengan nilai terkini.

E. Manajemen resiko
Informasi terkait resiko yang muncul akibat kegiatan usaha
penangkapan yang akan dilaksanakan dengan memperhatikan :
(1) Kondisi pelabuhan perikanan
(2) Ancaman lingkungan
(3) Ancaman ketersediaan potensi SDI
(4) Gangguan cuaca
3. PENUTUP
LAMPIRAN
1) Daftar Riwayat Hidup Pengurus dan Manajer
2) Lampiran Data pendukung (asumsi terhadap proyeksi-proyeksi)
a. Survei atau uji pasar
b. Analisis trend (berbasis data dari instansi terkait)
Form 2

PROFIL KOPERASI PRIMER PERIKANAN (MINA)

A. IDENTITAS KOPERASI
1. Nama Koperasi :
(Lengkap/Tidak Disingkat)
2. Nomor/Tanggal Badan :
Hukum
3. NIK :
4. Tahun Berdiri :
5. Alamat Lengkap :
a. Jalan :
b. Desa/Kelurahan :
c. Kecamatan :
d. Kabupaten/Kota :
e. Provinsi :
6. Kontak Telpon/Fax :
7. Kontak Email/Website :
8. Jangka Waktu Pendirian :
9. NPWP :
10. Jenis Koperasi :

B. KEPENGURUSAN
1. Nama Pengurus :
a. Ketua :
b. Sekretaris :
c. Bendahara :
2. Nama Manager (Pengelola) :
a. Manager 1 :
b. Manager 2 :
C. KELEMBAGAAN
Tahun Anggota Karyawan (org) Manajer Tanggal
(org) (org) RAT
2013
2014
2015

D. MODAL DAN ASSET USAHA


Tahun Modal Modal Hibah Modal Asset
Sendiri (2) Pinjaman (3) (jumlah
(1) 1,2,3)
2013 Rp. Rp. Rp. Rp.
2014 Rp. Rp. Rp. Rp.
2015 Rp. Rp. Rp. Rp.

E. KEGIATAN USAHA
Tahun Pengeluaran Pendapatan Arus Kas Investasi
Awal
2013 Rp. Rp. Rp. Rp.
2014 Rp. Rp. Rp. Rp.
2015 Rp. Rp. Rp. Rp.

F. BANTUAN YANG PERNAH DITERIMA


Jenis Tahun Asal Bantuan Operasional
Bantuan (Kementerian.../ Ya Tidak
Dinas…, atau
lainnya…)

Catatan :
1) Untuk Koperasi baru, point (C), (D) dan (E) diisi berdasarkan data kegiatan
usaha KUB/Kelompok Usaha Pra-Koperasi.
2) Melampirkan (diupload pada aplikasi):
a. foto copy KTP Ketua Koperasi;
b. foto copy NPWP koperasi;
c. foto copy akte pendirian koperasi yang disahkan oleh notaris;
d. foto copy pengesahan pendirian koperasi dari Kementerian Koperasi dan
UKM.
Form 3
BIDANG/UNIT USAHA/KEGIATAN USAHA NELAYAN

1. Unit Penangkapan Ikan Yang Telah Dimiliki


Ukuran Jumlah Jenis Alat Wilayah Kepemilikan
No Kapal Kapal Penangkapan Operasi (Nama
(GT) (unit) Ikan (WPP) Pemilik)

(1) (2) (3) (4) (5)


1
2
Dst

2. Volume dan Nilai Produksi (3 Tahun Terakhir)


Produksi
Jenis 2013 2014 2015
No
Komoditi Vol Nilai Vol Nilai Vol Nilai
(Ton) (Rp) (Ton) (Rp) (Ton) (Rp)
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1
2
Dst

3. Daftar Anggota Koperasi Yang Berprofesi sebagai Nelayan


Nomor Register Tahun Bergabung
No Nama
Kartu Nelayan dengan Koperasi
(13) (14) (15)
1
2
Dst

4. Daftar KUB Binaan Koperasi


Tahun
Nomor
Tahun Nomor Surat Bergabung
No Nama KUB Register
Pengukuhan Pengukuhan dengan
KUB
Koperasi
(16) (17) (18) (19) (20)
1
2
Dst
Form 4
PAKTA INTEGRITAS/SURAT PERNYATAAN
KESIAPAN, MAMPU DAN KESANGGUPAN

Kami yang bertandatangan di bawah ini :


1. Nama : ......... (Isi nama Ketua Koperasi)
Jabatan : Ketua Koperasi
2. Nama : ......... (Isi nama Sekretaris Koperasi)
Jabatan : Sekretaris Koperasi
Bertindak atas nama organisasi Koperasi :
1 Nama Koperasi : ......... (Isi dengan nama koperasi)
2. Nomor Badan Hukum : ......... (Isi dengan nomor Baan Hukum koperasi)
3. Nomor NIK : ......... (Isi dengan nomor NIK)
Dalam rangka pemanfaatan Bantuan Sarana Penangkapan Ikan Kementerian Kelautan
dan Perikanan Tahun Anggaran 2017, kami menyatakan hal sebagai berikut :
1. Siap menerima dan memanfaatkan Bantuan Sarana Penangkapan Ikan dimaksud
sebagaimana mestinya.
2. Mampu mengoperasionalkan Bantuan Sarana Penangkapan Ikan dimaksud
sebagaimana mestinya.
3. Sanggup memelihara dan mempertanggungjawabkan kegiatan operasional Bantuan
Sarana Penangkapan Ikan Tahun 2017 Kementerian Kelautan dan Perikanan
sebagaimana ketentuan yang belaku.
4. Bersedia memberikan keterangan yang benar terhadap aparat pengawas
internal dan eksternal Pemerintah terkait dengan bantuan yang diterima ); dan
5. tidak memindahtangankan/memperjual-belikan bantuan yang diterima kepada
pihak lain.
Apabila dikemudian hari terdapat ketidaksesuaian dalam pemanfaaatan Bantuan
Sarana Penangkapan Ikan dimaksud, kami bersedia untuk mempertanggungjawabkan
hal tersebut dan menjalani proses sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian surat Pakta Integritas/Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya
tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun.
Kabupaten/Kota......., ......... 2017
Ketua Sekretaris
Koperasi .......... Koperasi .......

(....... Nama ........) (... Nama....)


NIK ........ NIK ..........
Mengetahui,
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/kota .............

(......Nama.......)
NIK ...........
Form 5

KEBUTUHAN SARANA PENANGKAPAN IKAN


1. Kapal Perikanan
Ukuran Ukuran Utama (M)
Bentuk
No Kapal Panjang Lebar Tipe Kapal Alat Bantu
Kapal Tinggi Sarat
(GT) (LoA) (Bmax)
Bentuk
“V”
1. < 5 GT 8,25 0,85 0,60 0,40 - -
Pump
Boat
Bentuk
2. < 5 GT 9,50 2,30 0,90 0,40 - -
“V”
Bentuk
“V”
3. < 5 GT 10,00 1,20 0,90 0,40 - -
Haluan
Tinggi
Bentuk
4. < 5 GT “V” 10,30 1,20 0,90 0,40 - -
Katir
Bentuk
“V”
5. < 5 GT 10,30 1,20 0,90 0,40 - -
Tanpa
Katir
Bentuk
6. < 5 GT “U” 10,30 1,20 0,90 0,40 - -
Katir
Bentuk
7. 5 GT 11,00 2,60 0,95 0,60 - -
“U”
Bentuk
8. 5 GT 11,00 2,60 0,95 0,60 - -
“V”
Bentuk Multi
9. 10 GT 13,50 2,80 1,45 1,00 Net Hauler
“U” Purpose
Bentuk Multi
10. 10 GT 13,50 2,80 1,45 1,00 Line Hauler
“U” Purpose
Bentuk Pole and
11. 10 GT 14,25 2,80 1,45 1,00 -
“U” Line
Bentuk
Net Hauler
“U” Multi
12. 10 GT 13,50 2,80 1,45 1,00 atau Line
Haluan Purpose
Hauler
Tinggi
Bentuk Multi
13. 10 GT 13,50 2,80 1,45 1,00 Net Hauler
“V” Purpose
Bentuk Multi
14. 10 GT 13,50 2,80 1,45 1,00 Line Hauler
“V” Purpose
Bentuk Pole and
15. 10 GT 14,25 2,80 1,45 1,00 -
“V” Line
Bentuk
Net Hauler
“V” Multi
16. 10 GT 13,50 2,80 1,45 1,00 atau Line
Haluan Purpose
Hauler
Tinggi
Bentuk Multi
17. 20 GT 17,00 3,60 1,90 1,30 Net Hauler
“V” Purpose
Bentuk Multi
18. 20 GT 17,00 3,60 1,90 1,30 Line Hauler
“V” Purpose
Bentuk Pole and
19. 20 GT 17,00 3,60 1,90 1,30 -
“V” Line
Bentuk
Net Hauler
“V” Multi
20. 20 GT 17,00 3,60 1,90 1,30 atau Line
Haluan Purpose
Hauler
Tinggi
Bentuk Multi
21. 30 GT 20,00 4,30 2,00 1,35 Net Hauler
“V” Purpose
Bentuk Multi
22. 30 GT 20,00 4,30 2,00 1,35 Line Hauler
“V” Purpose
Bentuk Pole and
23. 30 GT 21,20 4,30 2,00 1,35 -
“V” Line
Bentuk
Net Hauler
“V” Multi
24 30 GT 20,00 4,30 2,00 1,35 atau Line
Haluan Purpose
Hauler
Tinggi
Pengangkut
Bentuk
25. 30 GT 20,00 4,30 2,00 1,35 dengan -
“V”
Freezer

2. Alat Penangkapan Ikan


a) Spesifikasi teknis API Gill Net
Spesifikasi Utama Jumlah
Mesh yang
No API Panjang GT dibutuhkan
Size Mesh Dept Bahan
(m)
(inch)
1. Gillnet 500 <5
Permukaan PA Monofilamen
4 140 1000 >5-10
ø 0,40 mm
2500 >10-30

PA Multi 500 <5


4 140 Monofilamen 10 1000 >5-10
ply (Millenium) 2500 >10-30

PA Multifilamen 500 <5


4 140 d/12 dilengkapi 1000 >5-10
dengan saran 2500 >10-30
500 <5
PA Monofilamen
2 200 1000 >5-10
ø 0,25 mm
2500 >10-30
500 <5
PA Monofilamen
2.5 200 1000 >5-10
ø 0,28 mm
2500 >10-30
500 <5
PA Multifilamen
2.5 200 1000 >5-10
d/9 tanpa saran
2500 >10-30

PA Multi 500 <5


3 140 Monofilamen 8 1000 >5-10
ply (Millenium) 2500 >10-30
3 140 PA Multifilament 500 <5
d/9 dengan saran 1000 >5-10
2500 >10-30
500 <5
PA Monofilament
3 70 1000 >5-10
ø 0.4 mm
2500 >10-30

PA Multi 500 <5


3 70 Monofilamen 8 1000 >5-10
ply 2500 >10-30
Gillnet PA Multifilamen 500 <5
Pertengahan 4 140 d/12 dilengkapi 1000 >5-10
dengan saran 2500 >10-30

PA Multi 500 <5


4 140 Monofilamen 10 1000 >5-10
ply (Millenium) 2500 >10-30

PA Multifilamen 500 <5


5,5 140 d/21 dilengkapi 1000 >5-10
dengan saran 2500 >10-30
500 <5
3 PA Multifilamen 1000 >5-10
140
d/9 dengan saran
2500 >10-30

PA Multi 500 <5


Monofilament 8 1000 >5-10
3 140
ply (Millenium)
2500 >10-30

500 <5
PA Monofilament
3 140 1000 >5-10
ø 0.4 mm
2500 >10-30
Gillnet 500 <5
Dasar PA Monofilamen
4 70 1000 >5-10
Ø 0,40 mm
2500 >10-30

PA Multi 500 <5


4,5 52 Monofillamen 10 1000 >5-10
ply (Millenium) 2500 >10-30
500 <5
PA Monofilamen
5,5 70 1000 >5-10
Ø 0,40 mm
2500 >10-30
500 <5
PA Monofilament
3 70 1000 >5-10
ø 0.4 mm
2500 >10-30

PA Multi 500 <5


3 70 Monofilamen 8 1000 >5-10
ply (Millenium) 2500 >10-30
PA Multi 500 <5
4 16 Monofilamen 4
1000 >5-10
ply (Millenium)
b) Spesifikasi teknis API Trammel Net
Spesifikasi Utama Jumlah
No API Mesh Size Mesh Panjang GT yang
Bahan Dibutuhkan
(inch) Dept (m)
PA
1,75 multifilament
(inner) 50 (inner) 210 d/2
500 <5
10 7 (outter) PA
(outter) multifilament
Trammel 210 d/6
2.
Net PA
1,75 monofilament
(inner) 50 (inner) Ø 0.20 mm
500 <5
10 7 (outter) (inner) dan
(outter) 0.40 mm
(outter)

c) Spesifikasi teknis API Bubu


Spesifikasi Utama Jumlah
No API PxLxT GT yang
Bahan Ø Mulut (cm) ∑ unit Dibutuhkan
(cm)
3. Bubu Rangka Fe
100 <5
Ikan dilapisi
selang
200 > -10
plastik, Ø 8 95 x 75
40
mm/ x 45
webbing PE
380 d/12 # 300 < 30
3 inch
Bubu Rangka Fe
100 <5
Rajungan dilapisi
plastik, Ø 4 300 > 5-30
Dimensi:
mm bagian
Ø 48 Jendela
bawah, Ø
cm, pelepasan
3mm bagian
tinggi 24 (4x4.5 cm)
atas)
cm
Webbing PE
380 d/ 2
1.25 inch

d) Spesifikasi teknis API Rawai Dasar


Spesifikasi Utama Jumlah
No API Bahan Main GT yang
Hook ∑ Hook Dibutuhkan
Line
4. Rawai PA Tinggi 43-45 1000 mata <5
Dasar Monofilament mm pancing
Ø 3 mm 2000 mata > 5-10
GAP (Celah) pancing
14–15 mm 4000 mata > 10-30
pancing

e) Spesifikasi teknis API Rawai Hanyut Layur


No API Spesifikasi Utama GT Jumlah
Bahan Main yang
Hook ∑ Hook
Line dibutuhkan
5. Rawai PA Tinggi  40 1000 mata <5
Hanyut Monofilament mm pancing
Layur Ø 2 mm 2000 mata > 5-10
GAP (Celah) pancing
13 mm 4000 mata > 10-30
pancing

f) Spesifikasi teknis API Handline


Spesifikasi Utama GT Jumlah
No AP Bahan Main yang
Hook ∑ Hook dibutuhkan
Line
6. Handline PA Tipe mata 5 mata pancing <5
Tipe Monofilament tiga
Mata Ø 3 mm panjang: 43 10 mata pancing > 5-10
Tiga mm – 45
mm 15 mata pancin > 10-30
lebar: 14
mm-15 mm

Handline PA Tipe: J 5 mata pancing <5


Tuna Monofilament panjang: 47 10 mata pancing > 5-10
Ø 2.5 mm, – 52 mm
15 mata pancing > 10-30
panjang 200 lebar: 19 -
m 21 mm

Handline PA Tipe: J 5 mata pancing <5


Layur Monofilament panjang: 10 mata pancing > 5-10
Ø 1 mm, 47-52 mm
15 mata pancing > 10-30
panjang 200 lebar: 19-21
m mm

Handline PA Tipe: J 5 mata pancing <5


Selar Monofilament panjang: 20 10 mata pancing > 5-10
Ø 1 mm, mm
15 mata pancing > 10-30
panjang 100 lebar: 18
m mm

Handline PA Tipe: J 5 mata pancing <5


Kuwe Monofilament panjang:
Ø 2 mm, 45-50 mm 10 mata pancing > 5-10
panjang 200 lebar: 20
m mm 15 mata pancing > 10-30

g) Spesifikasi teknis API Pancing Tonda


Spesifikasi Utama Jumlah
No API Bahan GT yang
Hook ∑ Hook Dibutuhkan
Main Line
7. Pancing bahan PA tinggi 30 7 mata <5
Tonda mono, Ø 1,5 mm pancing
mm
h) Spesifikasi teknis API Pancing Pole and Line
Spesifikasi Utama Jumlah
∑ API yang
No API GT Dibutuhkan
Bahan Joran Hook ∑ Hook per
Paket
Joran/
tangkai
pan a g 3-4
m (Ø pangkal tanpa kait
bawah 15-35 balik
Pole
mm dan Ø panjang 1 mata
8 and 30 < 30
pangkal atas 5 45 mm, pancing
Line
- 15 mm lebar 30
dengan bahan mm
bambu/
bahan lain
yang setara)

3. Jumlah Awak Kapal Perikanan


Jenis Alat
No Ukuran Kapal (GT) Jumlah ABK
Penangkapan Ikan
(37) (38) (39)
1
2
Dst
Form 6

PROYEKSI KEUANGAN
(a) Rencana Usaha (Cost)
Harga
No Uraian Satuan Jumlah Total
Satuan
(1) (2) (3) (4) (5)
A Biaya Investasi
Surat Ijin Usaha
Perikanan (SIUP)
Kapal Perikanan
Mesin
Alat Penangkapan Ikan
Dll
B Biaya Tetap
Perijinan (SIPI/SIKPI)
Pemeliharaan
Biaya lainnya
Penyusutan Nilai
C. Biaya Variabel
BBM/Solar
Air bersih
Perbekalan
Gaji/Upah/Bagi Hasil
Dll
(b) Rencana Pendapatan (estimasi pendapatan/penjualan)
No Jenis Komoditi Satuan Jumlah Harga Total
Satuan
1 Ikan ....... Ton/Kg ... Rp .... Rp ....
2 Ikan ........ Ton/Kg ... Rp .... Rp ....
Dst. Dst.
(c) Rencana Pendapatan (Nilai sisa investasi)
Umur
Nilai Nilai Sisa Penyusutan
Investasi Teknis
(Rp) (10%) (Rp/tahun)
(Tahun)
Kapal
Mesin
Alat Penangkapan Ikan
Dll

Kabupaten/Kota......., ......... 2017


Pengurus Koperasi,

(... Nama....)
Ketua
Form 7
SUMBER PENDANAAN MENDUKUNG RENCANA USAHA
*DI ISI SETELAH PENETAPAN PENERIMA BANTUAN

a. Rencana Permodalan Usaha


No Jenis Pendanaan Total Milik Peruntukkan Alokasi
Koperasi Rencana Usaha
(Rp) (Rp)
1 Modal Disetor
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan wajib
c. Simpanan Sukarela
2 Modal Pihak Ketiga
a. Bank
b. Micro finance (LKM)
c. Jasa keuangan lain
3 Modal Hibah
a. Pemerintah (Diisi dengan Nilai
Bantuan Sarana)
b. Non Pemerintah

b. Kondisi Neraca Keuangan Koperasi 1 Tahun Terakhir


No Uraian Jumlah No Uraian Jumlah
1 Aset 1 Kewajiban
(Hutang)
a. Aset lancar (current Rp Jangka Pendek
asset)
Uang kas Rp ..... Rp
Tabungan Rp ..... Rp
..... Rp Jangka Panjang
b. Aset Tetap (fix Rp ..... Rp
asset)
Bangunan Rp ..... Rp
Tanah Rp 2 Modal
...... Rp ..... Rp
TOTAL Rp TOTAL Rp
Form 8
Form 9
SURAT PERNYATAAN
KESIAPAN, MAMPU DAN KESANGGUPAN

Kami yang bertandatangan di bawah ini:


1. Nama : ......... (Isi nama Ketua KUB)
Jabatan : Ketua KUB
2. Nama : ......... (Isi Nama Penerima API)
Jabatan : Penerima Bantuan API
Bertindak atas nama organisasi KUB:
1. Nama KUB : ......... (Isi dengan nama KUB)
2. Nomor Register KUB : ......... (Isi dengan nomor register KUB)
Dalam rangka pemanfaatan Bantuan Alat Penangkapan Ikan Kementerian
Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2017, kami menyatakan hal sebagai
berikut:
1. Siap menerima dan memanfaatkan Bantuan Alat Penangkapan Ikan dimaksud
sebagaimana mestinya;
2. Mampu mengoperasionalkan Bantuan Alat Penangkapan Ikan dimaksud
sebagaimana mestinya;
3. Sanggup memelihara dan mempertanggungjawabkan kegiatan operasional
Bantuan Alat Penangkapan Ikan Tahun 2017 Kementerian Kelautan dan
Perikanan sebagaimana ketentuan yang belaku;
4. Bersedia memberikan keterangan yang benar terhadap aparat pengawas
internal dan eksternal Pemerintah terkait dengan bantuan yang diterima;
5. Tidak memindahtangankan/memperjual-belikan bantuan yang diterima
kepada pihak lain;
6. Besedia untuk tidak mengoperasikan API Pukat Hela/Pukat Tarik dan
menyerahkan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela/Pukat Tarik untuk
dimusnahkan.
Apabila dikemudian hari terdapat ketidaksesuaian dalam pemanfaaatan Bantuan
API dimaksud, kami bersedia untuk mempertanggungjawabkan hal tersebut dan
menjalani proses sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian surat Pakta Integritas/Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-
benarnya tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun.
Kabupaten/Kota......., ......... 2016

Ketua Penerima API


KUB .......... KUB .......
Materai 6000

(....... Nama ........) (... Nama....)


NIK ........ NIK ..........
Mengetahui,
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/kota .............

(......Nama.......)
NIP ...........
Form 10

DAFTAR USULAN CALON PENERIMA


BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN
TAHUN ANGGARAN 2017

Keterangan
No Badan
No Nama Koperasi No NIK (Kop
Hukum
Baru/Eksis)
1
2
3
4
Dst.

(Kabupaten/Kota) ...., ...........


2017
Kepala Dinas ..........
Kabupaten/Kota .........

(........... Nama ...............)


NIP .........
Form 11
FORMULIR VERIFIKASI
(Kabupaten/Kota)
(*DISESUAIKAN DENGAN KRITERIA)

No Verifikasi
Ada Tidak Ada
1. NIK (Nomor Induk Koperasi)
2. Nelayan Anggota (Kartu Nelayan)
3. Basis KUB (Register KUB)
4. Pernah menerima bantuan sejenis
5. Laporan keuangan
6. Kesesuaian kebutuhan
7. Administrasi
8. Kegiatan usaha
9. Feasible (layak usaha)
10. Domisili (Kantor/tempat usaha/dll)
11. Jumlah keanggotaan nelayan dalam koperasi
minimal 20 orang
12. Fotokopi KTP Ketua Koperasi dan NPWP Koperasi

Catatan Penting

Kabupaten/Kota......., ......... 2017


Mengetahui, Pemeriksa
Kepala Dinas KP Kabupaten/Kota.... Tim Verifikasi,

(....... Nama ........) (... Nama....)


NIP Jabatan
Form 12 A
SURAT REKOMENDASI
KELAYAKAN KOPERASI CALON PENERIMA BANTUAN SARANA
PENANGKAPAN IKAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : ..................
Instansi : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupatan/Kota ..... (Isi
sesuai wilayahnya)
Jabatan : ..................
NIP : ..................
2. Nama : ..................
Instansi : Dinas Koperasi (yang membidangi perkoperasian)
Kabupaten/Kota ...... (Sesuaikan)
Jabatan : ..................
NIP : ..................
Menimbang :
1. Bahwa Koperasi ................... (NIK ...................) yang berdomisili di
Kelurahan/Desa ..... Kecamatan ...... Kabupaten ...... telah berdiri pada
tahun ...... dengan status aktif melaksanakan kegiatan usaha.
2. Bahwa Koperasi ............. sebagaimana butir pertama belum dapat
diterbitkan sertipikat NIK dengan alasan:
..............................................................................................................
3. Bahwa Koperasi ....... sebagaimana butir pertama telah memenuhi
ketentuan persyaratan calon penerima bantuan sarana penangkapan
ikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Memberi rekomendasi kepada Koperasi ...........,layak untuk mengikuti
proses pengusulan permohonan bantuan sarana penangkapan ikan
dengan mekanisme yang di atur di dalam ketentuan yang berlaku.
Kabupaten/Kota ....., ......... 2017
Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Koperasi (Yang Membidangi
Kabupaten/Kota ...... Kabupaten/Kota ......
TTD & Stempel TTD & Stempel

( ...... Nama Jelas ..........) ( ...... Nama Jelas ..........)


Jabatan Jabatan
B

KOP SURAT INSTANSI

Kabupaten/Kota,...... 2017
Nomor :
Perihal : Usulan Koperasi Calon Penerima
Bantuan Sarana Penangkapan
Ikan Tahun 2017
Lampiran : ...... berkas

Kepada Yth.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi ...............
Di
Tempat

Berdasarkan Dokumen Proposal yang disampaikan Koperasi di


Kabupaten/Kota ..... (setempat) dan hasil penilaian proposal yang dilakukan
oleh Tim Verifikasi Kabupaten/Kota ..... (setempat), kami sampaikan usulan
Koperasi Calon Penerima Bantuan Sarana Penangkapan Ikan Tahun 2017,
sebagai berikut :
1. Jumlah Koperasi yang telah lolos verifikasi sebanyak ..... unit dengan
rincian :
a. Koperasi baru (pembentukan Badan Hukum kurang dari 2 tahun)
sebanyak .... unit.
b. Koperasi eksis (pembentukan Badan Hukum lebih dari 2 tahun)
sebanyak .... unit.
2. Daftar Koperasi Calon Penerima Bantuan Sarana Penangkapan Ikan
dimaksud yang kami usulkan untuk diproses lebih lanjut sebagaimana
berkas terlampir.
Demikian surat Usulan Calon Penerima Bantuan Sarana Penangkapan
Ikan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima
kasih.
Kepala Dinas .....
Kabupaten/Kota ......

(.......... Nama ..........)


NIP .........
C
RINCIAN USULAN PERMOHONAN
BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN

No Nama Koperasi Jenis Bantuan Jumlah Keterangan


1. Koperasi ...... Kapal
1. ............ ................ unit
2. ............ ................ unit
3. dst
Alat
Penangkapan
Ikan
1. ............ ................ unit
2. ............ ................ unit
3. dst
2. Koperasi ...... Kapal
1. ............ ................ unit
2. ............ ................ unit
3. dst
Alat
Penangkapan
Ikan
1. ............ ................ unit
2. ............ ................ unit
3. dst
Dst.
(Kabupaten/Kota) ...., ........... 2017
Kepala Dinas ..........
Kabupaten/Kota .........

(........... Nama ...............)


NIP .........
Catatan :
Jenis bantuan diisi sesuai dengan nomenklatur yang telah ditentukan dalam
Juknis Bantuan Sarana Penangkapan Ikan, lengkap dengan spesifikasinya.
Form 13

DAFTAR KOPERASI CALON PENERIMA


BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN
TAHUN ANGGARAN 2017

Nama Keterangan
No Badan
No Kabupaten/Kota Koperasi No NIK (Kop
Hukum
Baru/Eksis)
1
2
3
4
Dst.

(Provinsi) ...., ........... 2017


Kepala Dinas ..........
Provinsi .........

(........... Nama ...............)


NIP .........
Form 14

KOP SURAT INSTANSI

(Provinsi )......, ........ 2017


Nomor :
Perihal : Daftar Koperasi Calon Penerima
Bantuan Sarana Penangkapan
Ikan Tahun 2017
Lampiran : ...... berkas

Kepada Yth.
Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
cq. Direktur Perizinan dan Kenelayanan
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Di
Tempat

Berdasarkan Surat Usulan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan


Kabupaten/Kota .... Nomor : ....... Tanggal ....... tentang Usulan Koperasi Calon
Penerima Bantuan Sarana Penangkapan Ikan Tahun 2017, dan hasil penilaian
yang dilakukan oleh Tim Validasi Provinsi ..... (setempat), kami sampaikan
DaftarKoperasi Calon Penerima Bantuan Sarana Penangkapan Ikan Tahun
2017, sebagai berikut :
1. Jumlah Koperasi yang telah lolos validasi sebanyak ..... unit dengan
rincian :
a. Koperasi baru (pembentukan Badan Hukum kurang dari 2 tahun)
sebanyak .... unit.
b. Koperasi eksis (pembentukan Badan Hukum lebih dari 2 tahun)
sebanyak .... unit.
2. Daftar Koperasi Calon Penerima Bantuan Sarana Penangkapan Ikan
dimaksud untuk ditetapkan sebagai Penerima Bantuan Sarana
Penangkapan Ikan Tahun 2017sebagaimana berkas terlampir.
Demikian daftar koperasi Calon Penerima Bantuan Sarana Penangkapan
Ikan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima
kasih.
Kepala Dinas .....
Provinsi ......

(.......... Nama ..........)


NIP .........
Form 15

FORMULIR VALIDASI
(Provinsi)

Sesuai/Ada
No Butir Validasi
Ya Tidak

1. Pernah menerima bantuan sejenis

2. Kesesuaian kebutuhan

3. Bankable (layak bank)

Catatan Penting

Kabupaten/Kota......., ......... 2017

Mengetahui, Pemeriksa
Kepala Dinas KP Provinsi .... Tim Validasi,

(....... Nama ........) (... Nama....)


NIP Jabatan
Form 16
DAFTAR KOPERASI CALON PENERIMA
BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN
TAHUN ANGGARAN 2017

Nama Keterangan
No Badan
No Kabupaten/Kota Koperasi No NIK (Kop
Hukum
Baru/Eksis)
1
2
3
4
Dst.

(Provinsi) ...., ........... 2017


Kepala Dinas ..........
Provinsi .........

(........... Nama ...............)


NIP .........
Form 16A
FORMULIR VERIFIKASI
(Kabupaten/Kota)
(*DISESUAIKAN DENGAN KRITERIA)

No Verifikasi
Ada Tidak Ada
1. NIK (Nomor Induk Koperasi)
2. Nelayan Anggota (Kartu Nelayan)
3. Basis KUB (Register KUB)
4. Pernah menerima bantuan sejenis
5. Laporan keuangan
6. Kesesuaian kebutuhan
7. Administrasi
8. Kegiatan usaha
9. Feasible (layak usaha)
10. Domisili (Kantor/tempat usaha/dll)
11. Jumlah keanggotaan nelayan dalam koperasi
minimal 20 orang
12. Fotokopi KTP Ketua Koperasi dan NPWP Koperasi

Catatan Penting

Kabupaten/Kota......., ......... 2017


Mengetahui, Pemeriksa
Kepala Dinas KP Kabupaten/Kota.... Tim Verifikasi,

(....... Nama ........) (... Nama....)


NIP Jabatan
Form 17 BAST A

KOP SATKER KAPI

BERITA ACARA SERAH TERIMA


NOMOR:

Pada hari ini ..........., tanggal ................ bulan ......................tahun ............... (xx-xx-xxxx), kami yang bertanda
tangan di bawah ini:

I Nama : MINHADI NOER SJAMSU


NIP : ………………
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja Direktorat Kapal Perikanan dan Alat
Penangkapan Ikan berdasarkan Keputusan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran Nomor …… tanggal ….. Tentang…..
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU.

II Nama : R. NARMOKO PRASMADJI


NIP : ………………
Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor ………., tanggal …….. Tentang ………………
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Dengan memperhatikan:
1 (cantumkan Berita Acara Serah Terima dari Penyedia)

maka dengan ini menyatakan sebagai berikut:


1 PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA hasil Pengadaan Bantuan Sarana Penangkapan
Ikan berupa ……(jenis dan jumlah barang) dengan daftar barang yang diserahkan sebagaimana
tercantum dalam lampiran 1, berita acara pemeriksaan barang sebagaimana tercantum dalam lampiran 2
dan dokumentasi sebagaimana tercantum dalam lampiran 3 yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari berita acara serah terima ini.
2 PIHAK KEDUA menerima hasil pengadaan barang/jasa yang diserahkan oleh PIHAK KESATU
sebagaimana disebutkan dalam angka 1.
3 Jika terdapat kekurangan atau ketidaksesuaian atas hasil pengadaan barang/jasa yang
diserahkan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK KESATU diharuskan
melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan sebagaimana mestinya yang tanggung
jawabnya berada pada PIHAK KESATU.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Yang menerima, Yang menyerahkan,


PIHAK KEDUA PIHAK KESATU
KUASA PENGGUNA ANGGARAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

materai

R. NARMOKO PRASMADJI MINHADI NOER SJAMSU


Lampiran Form 17.a
1

LAMPIRAN I
DAFTAR BARANG YANG DISERAHKAN
Nomor : .................................
Tanggal : ..................................

Harga Perolehan
Penerima Kepala
No. Nama Barang Merk/Spesifikasi Volume Satuan Alamat Keterangan
Bantuan /Ketua
(Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A Kapal Perikanan
1 ..................... ......... ........ ...................... ...................... ........ ........ ........
2 ..................... ......... ........ ...................... ...................... ........ ........ ........
Dst. ..................... ......... ........ ...................... ...................... ........ ........ ........
B Alat Penangkapan Ikan
1 ..................... ......... ........ ...................... ...................... ........ ........ ........
2 ..................... ......... ........ ...................... ...................... ........ ........ ........
Dst.
Jumlah ....................

Yang menerima, Yang menyerahkan,


PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

materai

R. NARMOKO PRASMADJI MINHADI NOER SJAMSU


Lampiran Form 17.b 2
2. ……….
MINHADI NOER SJAMSU
NIP. 3. ……….
Lampiran Form 17.c 3

LAMPIRAN PEMERIKSA BARANG


PENGADAAN BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN
DIREKTORAT KAPAL PERIKANAN DAN ALAT PENANGKAPAN IKAN
TAHUN ANGGARAN ………….
Nomor :
Tanggal :

Merk/
No. Nama Barang Volume Satuan Keterangan
Spesifikasi
1 2 3 4 5 6
A Barang Yang
1 Diserahkan ke
Apartemen/Rumah Ikan ............... ...... ...... Baik dan Baru
2 Laptop .................. ...... ...... Baik dan Baru
3 Printer ............. ...... ...... Baik dan Baru
4 Dan Lain-lain ............ ...... ...... Baik dan Baru

Telah mengadakan Pemeriksaan Barang Hasil Pekerjaan Pengadaan Bantuan Sarana


Penangkapan Ikan Tahun Anggaran 2016 di ………………

Mengetahui, …………………..,
Tanggal Bulan Tahun
Direktur Kapal Perikanan dan
Alat Penangkapan Ikan Tim Pemeriksa Barang
Nama Tanda Tangan
1. ……….

2. ……….
MINHADI NOER SJAMSU
NIP. 3. ……….
Lampiran Form 17.d 4

FOTO - FOTO HASIL PEKERJAAN


PENGADAAN BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN
DIREKTORAT KAPAL PERIKANAN DAN ALAT PENANGKAPAN IKAN
TAHUN ANGGARAN ……………………..

........................... ..............................

Nama Barang Nama Barang

Nama Barang Nama Barang


Form 18 BAST B

KOP Ditjen PT

BERITA ACARA SERAH TERIMA


BARANG MILIK NEGARA HASIL PENGADAAN
BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN
TAHUN ANGGARAN 2016
NOMOR:

Pada hari ini ................., tanggal ................. bulan .......................tahun ……………. (xx-xx-xxxx),
yang bertanda tangan di bawah ini:

I Nama : R. NARMOKO PRASMADJI


Jabatan : Direktur Jenderal Perikanan Tangkap
Alamat : Jl. Medan Merdeka Timur No.16, Jakarta 10110
bertindak untuk dan atas nama Menteri Kelautan dan Perikanan, berkedudukan di Jl. Medan
Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat, untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

II Nama : ............................................
T elah mengadakan Pemeriksaan Barang Hasil Pengadaan Bantuan
Sarana Penangkapan Ikan T ahun Anggaran 2016 di ………………
Jabatan : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov/Kab/Kota ............................
Alamat : ..............................................
bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah
Kab/Kota………, berkedudukan di …………………….., untuk selanjutnya di sebut sebagai
PIHAK KEDUA.

Sebagai tindak lanjut Pengelolaan Barang Milik Negara hasil pengadaan Bantuan Sarana
Penangkapan Ikan, yang merupakan realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Unit
Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) Direktorat Kapal Perikanan dan Alat
Penangkapan Ikan Nomor ....................tanggal .........................., dengan memperhatikan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PERMEN-KP/2015 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Bantuan Langsung Masyarakat Di Bidang Kelautan dan Perikanan, dengan
ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
(1) PIHAK KESATU menyerahkan dan menghibahkan Barang Milik Negara hasil pengadaan
Bantuan Sarana Penangkapan Ikan kepada PIHAK KEDUA, sebagaimana tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.
(2) PIHAK KEDUA menerima dengan baik penyerahan Barang Milik Negara yang disebutkan
pada ayat (1), dari PIHAK KESATU.

Pasal 2
Guna pemanfaatan lebih lanjut sesuai dengan fungsinya, maka Barang Milik Negara yang
dimaksud dalam Pasal 1 diserahterimakan oleh PIHAK KEDUA kepada Koperasi,
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Berita Acara ini.
Pasal 3
Dengan ditandatanganinya Berita Acara ini, maka PIHAK KEDUA wajib melakukan proses
serah terima/hibah Barang Milik Negara yang dimaksud dalam Pasal 1 kepada Koperasi yang
dimaksud dalam Pasal 2.

Pasal 4
PIHAK KESATU wajib memantau proses pencatatan Barang Milik Negara yang disebutkan
dalam Pasal 1 ayat (1), yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja di bawah Unit Kerjanya, yang
melaksanakan proses Pengadaan BMN yang disebutkan dalam Pasal 1 ayat (1).

Pasal 5
PIHAK KEDUA wajib memantau proses pencatatan Barang Milik Negara yang disebutkan
dalam Pasal 1 ayat (1), yang dilaksanakan oleh Pemerintah Prov/Kab/Kota ....................., dalam
Sistem Akuntansi yang berlaku pada Pemerintah Prov/Kab/Kota .................. tersebut.

Pasal 6
Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap tiga, ditandatangani di atas meterai, dan
ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA. Masing-masing pihak memegang
asli dan memiliki kekuatan hukum yang sama.

Yang menyerahkan, Yang menerima,


PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

m eterai 6000

R. NARMOKO PRASMADJI ................................

Tembusan:
1. Menteri Kelautan dan Perikanan RI;
2. Menteri Keuangan RI;
3. Gub/Bup/Wal/Prov/Kab/kota .................;
Pasal 3
Dengan ditandatanganinya Berita Acara ini, maka PIHAK KEDUA wajib melakukan proses
serah terima/hibah Barang Milik Negara yang dimaksud dalam Pasal 1 kepada Koperasi yang
dimaksud dalam Pasal 2.

Pasal 4
PIHAK KESATU wajib memantau proses pencatatan Barang Milik Negara yang disebutkan
dalam Pasal 1 ayat (1), yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja di bawah Unit Kerjanya, yang
melaksanakan proses Pengadaan BMN yang disebutkan dalam Pasal 1 ayat (1).

Pasal 5
PIHAK KEDUA wajib memantau proses pencatatan Barang Milik Negara yang disebutkan
dalam Pasal 1 ayat (1), yang dilaksanakan oleh Pemerintah Prov/Kab/Kota ....................., dalam
Sistem Akuntansi yang berlaku pada Pemerintah Prov/Kab/Kota .................. tersebut.

Pasal 6
Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap tiga, ditandatangani di atas meterai, dan
ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA. Masing-masing pihak memegang
asli dan memiliki kekuatan hukum yang sama.

Yang menyerahkan, Yang menerima,


PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

m eterai 6000

R. NARMOKO PRASMADJI ................................

Tembusan:
1. Menteri Kelautan dan Perikanan RI;
2. Menteri Keuangan RI;
3. Gub/Bup/Wal/Prov/Kab/kota .................;
4. Sekretaris Jenderal Kementrian Kelautan dan Perikanan;
5. Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan;
6. Sekretaris Ditjen.Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Form 19 BAST C
KOP Ditjen PT

BERITA ACARA SERAH TERIMA


BARANG MILIK NEGARA HASIL PENGADAAN
BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN
TAHUN ANGGARAN 2016
NOMOR:

Pada hari ini ................., tanggal ................. bulan .......................tahun ……………. (xx-xx-xxxx),
yang bertanda tangan di bawah ini:

I Nama : R. NARMOKO PRASMADJI


Jabatan : Direktur Jenderal Perikanan Tangkap
Alamat : Jl. Medan Merdeka Timur No.16, Jakarta 10110
bertindak untuk dan atas nama Menteri Kelautan dan Perikanan, berkedudukan di Jl. Medan
Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat, untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

II Nama : ............................................
Telah mengadakan Pemeriksaan Barang Hasil Pengadaan Bantuan
Sarana Penangkapan Ikan Tahun Anggaran 2016 di ………………
Jabatan : Ketua Koperasi …………..

Alamat : ..............................................
bertindak untuk dan atas nama Koperasi…………….., berkedudukan di ……………………..,
untuk selanjutnya di sebut sebagai PIHAK KEDUA.

Sebagai tindak lanjut Pengelolaan Barang Milik Negara hasil pengadaan Bantuan Sarana
Penangkapan Ikan, yang merupakan realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Unit
Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) Direktorat Kapal Perikanan dan Alat
Penangkapan Ikan Nomor ....................tanggal .........................., dengan memperhatikan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PERMEN-KP/2015 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Bantuan Langsung Masyarakat Di Bidang Kelautan dan Perikanan, dengan
ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
(1) PIHAK KESATU menyerahkan dan menghibahkan Barang Milik Negara hasil pengadaan
Bantuan Sarana Penangkapan Ikan kepada PIHAK KEDUA, sebagaimana tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.
(2) PIHAK KEDUA menerima dengan baik penyerahan Barang Milik Negara yang disebutkan
pada ayat (1), dari PIHAK KESATU.

Pasal 2
PIHAK KESATU wajib memantau proses pencatatan Barang Milik Negara yang disebutkan
dalam Pasal 1 ayat (1), yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja di bawah Unit Kerjanya, yang
melaksanakan proses Pengadaan BMN yang disebutkan dalam Pasal 1 ayat (1).

Pasal 3
PIHAK KEDUA akan mengelola dan menggunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan
Pedoman Teknis Bantuan Sarana Penangkapan Ikan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap

Pasal 4
Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap tiga, ditandatangani di atas meterai, dan
ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA. Masing-masing pihak memegang
asli dan memiliki kekuatan hukum yang sama.

Yang menyerahkan, Yang menerima,


PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

m eterai 6000

R. NARMOKO PRASMADJI ................................


Pasal 3
PIHAK KEDUA akan mengelola dan menggunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan
Pedoman Teknis Bantuan Sarana Penangkapan Ikan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap

Pasal 4
Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap tiga, ditandatangani di atas meterai, dan
ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA. Masing-masing pihak memegang
asli dan memiliki kekuatan hukum yang sama.

Yang menyerahkan, Yang menerima,


PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

m eterai 6000

R. NARMOKO PRASMADJI ................................

Tembusan:
1. Menteri Kelautan dan Perikanan RI;
2. Menteri Keuangan RI;
3. Gub/Bup/Wal/Prov/Kab/kota .................;
4. Sekretaris Jenderal Kementrian Kelautan dan Perikanan;
5. Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan;
6. Sekretaris Ditjen.Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Form 20

LAPORAN OPERASIONAL BANTUAN


KAPAL PERIKANAN DAN ALAT PENANGKAP IKAN
BULAN …… TAHUN ……..

Yth.
KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN/KOTA……………………………………
PROVINSI …………………………………….

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan telah diterimanya Bantuan Kapal Perikanan dan Alat


Penangkapan Ikan (API) Tahun 2017 dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta
memperhatikan Pedoman Teknis Bantuan yang diterbitkan Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap - Kementerian Kelautan dan Perikanan, dengan ini kami laporkan
sebagai berikut :

1. Identitas Koperasi Penerima Bantuan (KPB)

Nama Koperasi : ……………………………..…………………………………..


NIK : ……………………………..…………………………………..
Alamat : ……………………………..…………………………………..
NPWP : ……………………………..…………………………………..
Ketua : ……………………………..…………………………………..
Anggota : 1. ……………………………..………………………………..
2. ……………………………..………………………………..
3. ……………………………..………………………………..
4. ……………………………..………………………………..
5. ……………………………..………………………………..
Dst.
Bantuan Kapal : Ukuran < 5 GT / Ukuran 5 GT/ Ukuran 10 GT/ Ukuran 20
GT/ Ukuran 30 GT *)
BAST (No & Tgl) : 1. ……………………………..………………………………..
2. ……………………………..………………………………..
dst
Bantuan API : Gill Net/Bubu/ Rawai Dasar/Handline Tuna/ Pancing
Tonda/ Pancing Pole and Line *)
BAST (No & Tgl) : 1.……………………………..………………………………..
2. ……………………………..………………………………..
dst
2. Spesifikasi Bantuan Kapal Perikanan Yang Diterima (sesuai BAST)

Ukuran Ukuran Utama (M)


Bentuk Tipe Alat Jumlah
No Kapal Panjang Lebar
Kapal Tinggi Sarat Kapal Bantu (unit)
(GT) (LoA) (Bmax)

3. Spesifikasi Bantuan Alat Penangkap Ikan Yang Diterima (sesuai BAST)

1) Spesifikasi teknis Kelompok API Gill Net


Spesifikasi Utama
Mesh Jumlah
No API Mesh GT
Size Bahan Panjang (m) (unit)
Dept
(inch)
1. Gillnet
Permukaan/
Pertengahan/
Dasar *)

2) Spesifikasi teknis API Trammel Net


Spesifikasi Utama
Mesh Jumlah
No API GT
Size Mesh Dept Bahan Panjang (m) (unit)
(inch)

Trammel
1.
Net

3) Spesifikasi teknis Kelompok API Bubu


Spesifikasi Utama
Jumlah
No API PxLxT Ø Mulut ∑ GT
Bahan (unit)
(cm) (cm) unit
1. Bubu Ikan/
Rajungan *)

4) Spesifikasi teknis Kelompok API Rawai Dasar


Spesifikasi Utama
Jumlah
No API Bahan L Main GT
Hook ∑ Hook (unit)
Main Line Line
1. Rawai
Dasar
5) Spesifikasi teknis Kelompok API Rawai Hanyut Layur
Spesifikasi Utama
Jumlah
No AP Bahan L Main GT
Hook ∑ Hook (unit)
Main Line Line
1, Rawai
Hanyut
Layur

6) Spesifikasi teknis Kelompok API Handline Tuna


Spesifikasi Utama
Jumlah
No API Bahan Main L Main GT
Hook ∑ Hook (unit)
Line Line
Handline
1.
tuna

7) Spesifikasi teknis Kelompok API Pancing Tonda


Spesifikasi Utama
Jumlah
No API L Main Bahan Main GT
Hook ∑ Hook (unit)
Line Line
1. Pancing
Tonda

8) Spesifikasi teknis Kelompok API Pancing Pole and Line


Spesifikasi Utama Jumlah
No API GT
Hook ∑ Hook ∑ API per Joran (unit)
1, Pole and
line

4. Produksi Hasil Tangkapan


Nilai
Harga Jual
No Jenis Ikan Volume (kg) Penjualan Keterangan
(Rp/Kg)
(Rp)

TOTAL

5. Biaya Operasional Penangkapan


No Jenis Pengeluaran Volume Biaya (Rp) Keterangan

TOTAL
6. Sistem Bagi Hasil
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
7. Laporan Keuangan
Mutasi (Rp)
No Tanggal Uraian Saldo
Pemasukan Pengeluaran

Total

Catatan Kondisi Keuangan di Bank (Tabungan) :


Nama Bank : ............................................................
No Rekening : ............................................................
Saldo : Rp. ......................................... (per tanggal ...........)
8. Permasalahan dan Pemecahannya
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

…………………………, ………………………. 2017

Koperasi ……………………..

Tanda Tangan/Cap Koperasi

(……………………………………...)
Jabatan : ………………

Tembusan :
1. Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap;
2. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi;
3. Kepala Pelabuhan Perikanan UPT Pusat (sebagai Pendamping Koord. Wilayah).

Anda mungkin juga menyukai