Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

SKPD : DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


PROVINSI LAMPUNG

NAMA KEGIATAN : PROGRAM PENGELOLAAN KELAUTAN,


PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

NAMA SUB KEGIATAN : PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT


PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

PAGU ANGGARAN : Rp. 444.000.000,-

TAHUN ANGGARAN 2022


KERANGKA ACUAN KERJA

1. Latar Belakang : Provinsi Lampung memiliki potensi sumberdaya kelautan


dan perikanan yang cukup besar. Sehingga sumberdaya
kelautan dan perikanan ini mempunyai kontribusi dalam
perekonomian di wilayahnya. Secara sosial ekonomi
sumberdaya ini memberikan multiplier efek yang cukup
besar, antara lain : penyerapan tenaga kerja bagi para
nelayan, sumber devisa, dan kegiatan pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan.

Pengembangan perekonomian masyarakat pesisir juga


memerlukan perhatian khusus utamanya terhadap
petambak garam dalam rangka mendorong tercapainya
swasembada garam nasional. Garam merupakan salah satu
komoditas yang memiliki nilai strategis karena sangat
dibutuhkan baik untuk kebutuhan konsumsi masyarakat
maupun untuk industri. Pada konsumsi, garam
dimanfaatkan untuk rumah tangga dan untuk memenuhi
kebutuhan industri makanan dan minuman. Sedangkan
pada industri, garam digunakan sebagai bahan baku/bahan
penolong untuk industri seperti : industri penyamakan kulit,
industri tektil, industri pulp, industri soda, industri kosmetik
dan lain sebagainya.

Garam telah dicanangkan sebagai komoditas pangan


strategis dalam “Feed Indonesia, Feed the World II” tahun
2012, sehingga Indonesia membutuhkan strategi untuk
mewujudkan swasembada garam. Namun, berdasarkan
data neraca garam nasional menunjukan pada tahun 2020,
kebutuhan garam nasional mencapai 4.464.670 ton,
sedangkan kapasitas produksi hanya 2.327.078 ton,
sehingga terdapat kesenjangan antara jumlah produksi dan
kebutuhan sejumlah 2.137.592 ton untuk produksi garam.
Potensi lahan tambak garam di Indonesia diperkirakan
34.000 ha, tetapi hanya sekitar 20.000 ha (60 %) yang
telah dimanfaatkan untuk produksi garam Lahan yang telah
dimanfaatkan tersebut tersebar di beberapa provinsi yaitu
Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB,
NTT, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Salah satu daerah yang berpotensi untuk dikaji sebagai


wilayah yang dapat memproduksi garam adalah di wilayah
pesisir Provinsi Lampung. Provinsi Lampung memiliki luas
perairan meliputi areal daratan seluas ± 35.288,35 km2
dengan luas perairan laut Provinsi Lampung diperkirakan ±
24.820 km2. Sementara itu panjang garis pantai Provinsi
Lampung ± 1.105 km, yang membentuk 4 (empat) wilayah
pesisir, yaitu Pantai Barat, Teluk Semaka, Teluk Lampung
dan Selat Sunda serta Pantai Timur. Dengan kondisi
perairan yang masih baik dimana keberhasilan pembuatan
garam sangat ditentukan oleh kualitas air laut sebagai
bahan baku utama, namun sampai saat ini ketersediaan
garam di Provinsi Lampung masih menjadi kendala. Masih
ditemukan garam yang tidak layak untuk di konsumsi.

Dengan adanya berbagai permasalahan yang terkait


dengan pemberdayaan ekonomi di sektor pesisir, maka
perlu dilakukan pembangunan tempat produksi garam
yang diharapkan memudahkan masyarakat khususnya
masyarakat pesisir untuk menyerap serta mendapatkan
informasi sehingga diharapkan dapat menerapkannya. Hal
ini sangat dibutuhkan dalam meningkatan produktifitas
serta mampu menghasilkan kualitas garam yang berstandar
SNI yang mampu memenuhi ketersediaan garam dari segi
kualitas, kuantitas dan kontinuitas sehingga dapat
meningkatkan  kesejahteraan masyarakat wilayah pesisir di
Provinsi Lampung selain itu area Perairan Provinsi Lampung
dengan jumlah pulau 132 pulau dalam melaksanalakn
pelayanan transportasi perairan harus memenuhi aspek
kelaiklautan dan keselamatan terhadap kapal khususnya
Kapal Teluk Lampung sehingga kegiatan perawatan perlu
dilaksanakan dalam kondisi maksimal agar siap untuk
beroperasional.

2. Maksud : a. Maksud
dan Tujuan Maksud dari Pekerjaan Belanja Barang/Jasa Sarana
Prasarana Rumah Prisma Garam ini adalah tersedianya
dan terpasangnya sarana permodelan usaha garam dan
melaksanakan kegiatan pemeliharaan kapal sesuai
dengan ruang lingkup pekerjaan.
b. Tujuan
Adapun tujuan dari Pekerjaan Belanja Barang/Jasa
Sarana Prasarana Rumah Prisma Garam ini adalah:
1) Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
pesisir;
2) Dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat
pesisir khususnya pembudidaya tambak garam.
3) Tercapainya kondisi kelaiklautan kapal guna
menunjang kegiatan pada lingkup kelautan dan
perikanan yang memenuhi aspek keselamatan
pelayaran.

3. Target/Sasaran : a. Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir;


b. Operasional Kapal Teluk Lampung yang memenuhi
kelaiklautan dan keselamatan pelayaran.

4. Nama : Nama organisasi yang menyelenggarakan / melaksanakan


Organisasi kegiatan: OPD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Lampung;

5. Lokasi : 1. Kabupaten Lampung Selatan (Sosialisasi Teknologi


Kegiatan Usaha Garam)
2. Kabupaten Pesawaran (Pembuatan Rumah Prisma
Garam)
3. Kota Bandar Lampung (Pemeliharaan dan operasional
Kapal Teluk Lampung)

6. Sumber Dana : a. Sumber dana Yang diperlukan untuk membiayai


dan Perkiraan Pekerjaan ini adalah DPA SKPD Dinas Kelautan dan
Biaya Perikanan Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2022;
b. Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk Pekerjaan
ini senilai Rp. 444.000.000 (empat ratus empat puluh
juta rupiah).

7. Jangka Waktu
Pelaksanaan
Pekerjaan

Bulan ke-
No Uraian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Sosialisasi Teknoilogi x
Pengembangan Usaha Garam
2. Belanja Barang/Jasa x
Pembuatan Rumah Prisma
Garam
3. Pemeliharaan dan operasional x x x x x x x x x x x x
Kapal Teluk Lampung

Telukbetung, 2021

Kepala Bidang PRL,

SADARIAH, S.P, M.M


Pembina
NIP. 19700930 199602 2 001

Anda mungkin juga menyukai