Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (RKA)

KEGIATAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK


MASYARAKAT PENGAWAS (POKMASWAS) SERTA
PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANANYA

OUTPUT : TERBENTUKNYA MEKANISME PENGAWASAN


BERBASIS MASYARAKAT, YANG SECARA INTEGRATIF
DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH, MASYARKAT, DAN
ORGANISASI NON PEMERINTAH SERTA DUNIA USAHA

UPTD

PENGEMBANGAN PENGAWASAN DAN PENANGANAN


PELANGGARAN
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI LAMPUNG
2015

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


TOR (TERM OF REFERENCE)

Satuan Kerja

: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi


Lampung

Unit Kerja

: UPTD Pengembangan Pengawasan dan


Penanganan Pelanggaran

Program

: Peningkatan Kesadaran Hukum dan


Penegakan Hukum dalam
Pendayagunaan Sumbedaya Laut

Hasil (outcome)

: Terpeliharanya Kelestarian Sumberdaya


Kelautan dan Perikanan serta
meningkatnya partisipasi masyarakat
dalam pengawasan sumberdaya kelautan
dan perikanan

Kegiatan

: Pemberdayaan kelompok masyarakat


pengawas (POKMASWAS) serta
peningkatan sarana dan prasarananya

Indikator Kinerja Kegiatan

: Persentase ketaatan pelaku usaha


dibidang kelautan dan perikanan
terhadap Peraturan dan Perundangan
yang berlaku.

Jenis Keluaran

: Laporan Penyelenggaran pengawasan


kepatuhan pelaku usaha dibidang
kelautan dan perikanan terhadap
Peratutan dan Perundangan dibidang
Kelautan dan Perikanan

Satuan Ukur Keluaran

: Laporan

A. Latar Belakang
Dasar Hukum
Dasar hukum yang menjadi pelaksanaan kegiatan ini adalah:

Peraturan

Menteri

KEP.58/MEN/2002

Kelautan
tentang

dan

SISWASMAS

Perikanan
(Sistem

Nomor
Pengawas

Masyarakat)
UU 31 pasal 67/2004 tentang Keikut sertaan masyarakat dalam

membantu pengawasan perikanan


UU No. 27/2007 Jo UU No. 1/2014 tentang Pengelolaan Wilayah

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.


Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2014 - 2019
Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 2014;


Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan bahwa
pencapaian sasaran strategis Indonesia Bebas Illegal Fishing dan

kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan.


Peraturan
Gubernur
Lampung
No.
62/2014
tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas (UPTD) pad Dinas Daerah Provinsi Lampung.

B. Gambaran Umum
Perikanan di Lampung memiliki kekuatan potensial dan keunggulan
komperatif yang cukup besar dalam mendukung laju pembangunan,
baik ditingkat regional maupun nasional. Sebagai daerah yang
dikelilingi laut dengan Garis Pantai 1.105 Km, Pulau-pulau kecil 132
buah dan meliliki 6 (enam) Sungai Besar yaitu Way Sekampung, Way

Semangka, Way Seputih, Way Jepara Way Tulang Bawang, dan Way
Mesuji serta total luas daerah tangkapan wilayah perairan darat :
17.807 km2, menjadikan daerah Lampung mempunyai potensi yang
cukup besar untuk dapat di kembangkan di masa mendatang. Potensi
yang dimiliki tersebut harus mampu dijaga pengelolaannya sehingga
dapat memberikan manfaat yang besar secara berkelanjutan.

Melihat

luasnya

wilayah perairan

lampung dan kompleksnya

permasalahan yang terjadi : Illegal Fishing, Unreported Fishing,


Unregulated Fishing dan Destructive Fishing menuntut tanggung
jawab yang besar kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Lampung.
UPTD Pengembangan Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran telah
melakukan peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan aparat
keamanan dan penegak hukum di laut untuk meminimalkan IUUD
Fishing. Namun demikian keterbatasan sarana dan prasarana serta
jumlah personil pengawasan masih menjadi kendala utama dalam
mencapai kinerja pengawasan yang optimal. Di lain pihak, potensi dan
sumberdaya pengawasan yang ada dimasyarakat cukup besar dan
sudah menjadi adat budaya di masing-masing daerah sebagai wujud
rasa tanggung jawab terhadap sumber penghidupannya.

Kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS) adalah kelompok


masyarakat yang berpotensi ikut secara aktif dalam pengawasan
sumberdaya kelautan dan perikanan. (POKMASWAS) merupakan
pelaksana pengawasan

di tingkat lapangan yang terdiri dari unsur

tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, LSM, nelayan, petani


ikan serta masyarakat maritim lainnya..

C. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari pelaksanaan seluruh komponen kegiatan
sebagai berikut :
a. Pelaku

Usaha

dibidang

kelautan

dan

perikanan

di

Provinsi

Lampung (nelayan, pembudidaya, pengolah hasil perikanan)


b. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan Kab/Kota
c. Stake holders terkait

D. Strategi Pencapaian Keluaran


a. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara swakelola dan
kontraktual

b. Komponen Kegiatan :
a. Pengadaan Bangunan dan Sarana Prasarana Pengawasan
Pengadaan Bangunan Pengawasan SDKP yang digunakan sebagai
kantor dan/atau pos pengawasan SDKP dengan fungsi sebagai

tempat untuk memfasilitasi dan melakukan pengawasan (oleh


Pengawas Perikanan, POLSUS & POKMASWAS). Selain Pengadaan
Bangunan

Pengawas,

pengembangan

sarana

dan

prasarana

pengawasan adalah salah satu cara guna meningkatkan kesadaran


masyarakat untuk ikut serta secara aktif dalam pelaksanaan
pengawasan SDKP.
Pemerintah juga wajib memfasilitasi pemberdayaan POKMASWAS
melalui pembinaan, bimbingan dan pelatihan sehingga mekanisme
pengawasan berbasis masyarakat dapat tercipta, yang secara
integratif dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan organisasi
non pemerintah serta dunia usaha
b. Operasi Laut
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan dalam hal pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan yang perlu mendapatkan
pengawalan dalam penegakannya diantara sebagai berikut :
a. Permen KP No. 1/2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting
dan Rajungan ;
b. Permen KP No. 2/2015 tentang Larangan Penggunaan Alat
Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) Dan Pukat Tarik (Seine
Nets)

Di

Wilayah

Pengelolaan

Perikanan

Negara

Republik

Indonesia
c. Permen KP No. 58/2015 tentang Larangan Transhipment.
d. Permen KP No. 17/2014 tentang Tugas Pengawas Perikanan
e. Peraturan perundangan lainnya dibidang kelautan dan
perikanan
Dalam rangka meningkatkan kinerja dan efektifitas pengawasan
pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan di Provinsi
Lampung, maka UPTD Pengembangan Pengawasan dan Penindakan
Pelanggaran harus melaksanakan kegiatan pengawasan.

Pelaksanaan operasi laut adalah salah satu kegiatan pengawasan


SDKP yang akan berjalan lebih efektif jika melibatkan semua elemen
pemerintah (Dinas Kelautan dan Perikanan, POLAIR dan AL) serta
di dukung oleh POKMASWAS. Hal ini di dasarkan pada kenyataan
masih

tingginya

tingkat

illegal

fishing

di

Provinsi

Lampung

(Penggunaan Alat Tangkap Trawl (Pesisir Timur Lampung) dan Bom


(Pesisir Barat Lampung))

c. Pengawasan

Perairan Umum Daerah, Usaha


Pengolahan dan Distribusi Hasil Perikanan.

Budidaya,

Pengawasan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan


dan perikanan dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya untuk
kegiatan usaha dilaut saja, tetapi juga pengawasan dilakukan pada
usaha perikanan lainnnya seperti budidayaikan, pengolahan dan
distribusi.
Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk melihat dan memonitor
sejauh mana para pelaku usaha dibidang kelautan dan perikanan
mematuhidan mentaati peraturan - peraturan yang dikeluarkan
oleh pemerintah.

d. Pelaporan
Keseluruhan

hasil

pengawasan

baik

operasi

laut

maupun

pengawasan pada Perairan Umum, Usaha budidaya, pengolahan


dan Distribusi dituangkan dalam bentuk dokumen pelaporan
sehingga hasil yang didapat diharapkan mampu dijadikan bahan
pengambilan kebijakan ke depan.

f. Tahap dan Waktu Pelaksanaan


Jadwal Pelaksanaan tahapan sub output
No
1.
2.
3.

4.

5.

Komponen Kegiatan

BULAN
5

10

11

Persiapan
Penyediaan Sarana Kerja
Rapat Persiapan Operasi
Laut dan Pelaksanaan
Operasi Laut
Pengawasan PUD,
Budidaya, Pengolahan
dan Distribusi
Pelaporan

E. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Keluaran output kegiatan Pengembangan Pengawasan Sumberdaya
kelautan dan Perikanan ini dilaksanakan secara kontinyu sesuai
dengan rencana kerja sepanjang tahun anggaran 2015.

F. Biaya yang Diperlukan

12

Untuk melaksanakan output kegiatan Pengembangan Pengawasan


Sumberdaya

Kelautan

dan

Perikanan

dibutuhkan

dukungan

pembiayaan sebesar sebagaimana RKA terlampir.


Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) dibuat sebagai dasar dalam
penelaahan dan penyusunan DPA Tahun 2016 pada Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Lampung, UPTD Pengembangan Pengawasan dan
Penanganan Pelanggaran Tahun 2016.

Kepala Dinas Kelautan dan


Perikanan Provinsi Lampung

Ir. SETIATO,M.Sc
NIP. 19570617 198603 1 004

Bandar Lampung,
November 2016
Kepala UPTD

A. F A I S A L, A.Pi.
NIP 19740203 199903 1 006

Anda mungkin juga menyukai