Anda di halaman 1dari 42

GALERI INOVASI

KECAMATAN PELEPAT ILIR


KABUPATEN BUNGO
1. Mewujudkan Good Governanace
melalui Sistem Informasi Desa
(SID) di Desa Lembah Kuamang
2. Sarana Olahraga Multiguna di Desa
Kuamang Jaya
3. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk
pengembangan komoditi hortikultra
di Desa karya harapan Mukti
4. Pengelolaan Sanggar Batik sebagai
Pusat Kegiatan Membatik di Desa
Tirta Mulya
5. BUM Des Inovator Pupuk Organik di
Desa Karya harapan Mukti

TIM PELAKSANA INOVASI DESA (TPID)


KECAMATAN PELEPAT ILIR
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah
S.W.T. yang telah memberikan limpahan rahmatnya sehingga kami Tim
Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Pelepat Ilir telah merampungkan
rangkaian tugas terkait dengan pelaksanaan inovasi hingga penangkapan inovasi
di Kecamatan Pelepat Ilir yang melingkupi 17 Desa.
Program Inovasi Desa (PID) dihadirkan dalam rangka untuk mendorong
kualitas penggunaan dan pemanfaatan Dana Desa (DD) dengan memberikan
referensi inovasi pembangunan desa serta merevitalisasi dan mengoptimalkan
peran semua pihak dalam pengembangan semua potensi yang ada di desa yang
meliputi potensi ekonomi lokal dan kewirausahaan, pengembangan sumber daya
manusia serta infrastruktur desa. Implementasinya diharapkan mampu memantik
tumbuh dan berkembangnya inovasi dan pertukaran pengetahuan secara
partisipatif di desa dan antar desa. Selain itu, PID juga merupakan salah satu
bentuk dukungan instrumen kepada desa agar lebih efektif dalam menyusun
perencanaan dan pelaksanaan penggunaan DD sebagai investasi dalam
peningkatan produktifitas dan kesejahteraan masyarakat.
Galeri Inovasi Desa Kecamatan Pelepat Ilir diterbitkan sebagai salah satu
bentuk pertanggungjawaban dan potret pelaksanaan bentuk-bentuk inovasi yang
telah tumbuh di Kecamatan Pelepat Ilir. Hadirnya galeri inovasi ini atas prakarsa
bersama Antara TPID dan TPP P3MD (Tenaga Pendamping Profesional Program
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa) Kecamatan pelepat Ilir yang
dikemas dalam tahap-tahap kegiatan diharapkan mampu menjadi panduan
kepada desa-desa yang akan melaksanakan program inovasi baik memiliki
kesamaan potensi maupun yang berbeda akan tetapi dapat ditempuh dengan
metode yang sama. Esensinya adalah agar pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu menyusun Galeri Inovasi ini mulai dari perencanaan hingga
penyelesaian. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberkati
dan membimbing kita semua. A m i n.

Pelepat Ilir, Desember 2018

Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID)


dan TPP P3MD Kecamatan Pelepat Ilir
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................. iii

I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................... 2
1.3 Sasaran .......................................................................... 4
1.4 Lokasi ............................................................................ 5

II. PELAKSANAAN ....................................................................... 6


2.1 Identifdikasi .................................................................... 6
2.2 Verifikasi dan Validasi ......................................................... 8

III. PENUTUP ............................................................................. 13

LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................. 14


1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program Inovasi Desa (PID) merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk
mewujudkan agenda Nawa Cita dalam RPJMN 2015-2019. PID dimaksudkan untuk
meningkatkan kapasitas Desa sesuai dengan Undang-Undang No 6/2014 tentang
Desa dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan Desa
secara berkualitas agar dapat meningkatkan produktivitas rakyat dan
kemandirian ekonomi serta mempersiapkan pembangunan sumber daya yang
memiliki daya saing. PID dilaksanakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) dengan dukungan
pendanaan dari Bank Dunia melalui restrukturisasi program yang sebelumnya
difokuskan pada Pendampingan Desa dalam pelaksanaan Undang-Undang Desa
(Direktorat Jenderal PPMD, 2018).

Peningkatan kapasitas desa dilakukan melalui kegiatan Pengelolaan


Pengetahuan Inovasi Desa (PPID) dengan fokus pada bidang Pengembangan
Ekonomi Lokal dan Kewirausahaan, Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan
Infrastrukur Desa. Ada 2 komponen utama dalam PID, yaitu: pertama,
Pengelolaan Pertukaran Pengetahuan dan Inovasi Desa, yaitu kegiatan
penyebarluasan praktek pembangunan inovatif dengan tujuan memberikan
inspirasi kepada Desa untuk memperbaiki kualitas perencanaan Desa. Kedua,
Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD), yang bertujuan agar desa-
desa mendapatkan jasa layanan teknis secara lebih berkualitas dari lembaga
professional. PPID dan P2KTD merupakan komponen penting PID yang berperan
membantu desa dalam mewujudkan komitmen replikasi inovasi desa, baik dalam
perencanaan maupun dalam pelaksanaan pembangunan di desa (Direktorat
Jenderal PPMD, 2018).

Pelaku utama Program Inovasi Desa adalah TIK Kabupaten dan TPID
Kecamatan, sedangkan pelaku-pelaku OPD dan Aparatur Lainnya sebagai
Pembina PID, kemudian Pendamping Profesional melakukan pendampingan
teknis, agar pelaksanaan program sesuai dengan tujuan, prinsip, kebijakan,
prosedur dan mekanisme PPID dan P2KTD.
2

Kecamatan Pelepat Ilir secara geografis terletak antara 101 0 27’ sampai
1020 30’ Bujur Timur dan antara 1,08 0 sampai 1,550 Lintang Selatan. Dengan
ketinggian 72 m dpl, dan luas kecamatan 422,7 Km 2 (BPS Bungo, 2017).
Kecamatan Pelepat Ilir membawahi dari 17 Dusun (penyebutan untuk Desa di
Kabupaten Bungo) dengan pusat pemerintahan kecamatan terletak di Dusun
Kuamang Jaya bermata pencaharian masyarakat sebagian besar disektor
pertanian kelapa sawit di 12 Dusun dan karet di 5 Dusun.

Adapun cakupan wilayah pendampingan di Kecamatan Pelepat Ilir (sebanyak 17


Dusun/Desa) adalah sebagai berikut :

1 Purwasari 10 Kuning Gading


2 Lembah Kuamang 11 Karya Harapan Mukti
3 Sumber Mulya 12 Kuamang Jaya
4 Daya Murni 13 Muara Kuamang
5 Maju Jaya 14 Lubuk
6 Tirta Mulya 15 Danau
7 Lingga Kuamang 16 Koto Jayo
8 Sumber Harapan 17 Padang Pelangeh
9 Bangun Harjo

Gambar 1. Luas Wilayah Kecamatan Pelepat Ilir (BPS Bungo, 2017)


3

Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Pelepat Ilir (Bappeda Bungo, 2018)

1.2 Tujuan

Berikut tujuan PID berdasarkan Keputusan Menteri Desa, Pembangunan


Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi nomor 48 Tahun 2018 tentang Pedoman
Umum Program Inovasi Desa yaitu

a. Tujuan Umum

Secara umum, PID bertujuan :


1. Untuk mendorong penggunaan Dana Desa yang lebih berkualitas,
efektif dan efesien melalui berbagai kegiatan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat Desa yang lebih inovatif dan peka
terhadap kebutuhan masyarakat Desa.
2. Untuk mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi
perdesaan serta membangun kapasitas Desa yang berkelanjutan
untuk meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat dan
kemandirian Desa, sesuai dengan arah dan kebijakan dan sasaran
Kementerian Desa PDTT pada RPJMN 2015-2019.
4

b. Tujuan Khusus

1) Meningkatkan efektivitas penggunaan dana di desa melalui proses


pengelolaan pengetahuan secara sistematis, terencana dan
partisipatif;
2) Meningkatkan kapasitas Pemerintah desa dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan pembangunan desa secara lebih inovatif
dan berkualitas;
3) Memfasilitasi peningkatan kapasitas desa-desa melalui Penyedia
Peningkatan Kapasitas Teknis Desa berdasarkan kebutuhan desa
dalam mewujudkan replikasi kegiatan inovasi desa;
4) Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kader pemberdayaan
masyarakat desa (KPMD).

1.3 Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Program Inovasi Desa


Kecamatan Pelepat Ilir yang dilaksanakan tahun 2018 adalah tetap menace pada
kategori bidang inovasi yaitu :
1. Ada tidaknya desa yang melaksanakan Inovasi yang berorientasi pada
kewirausahaan dan pengembangan ekonomi lokal,
2. Ada tidaknya desa yang melaksanakan Inovasi di bidang Infrastruktur,
dan
3. Ada tidaknya desa yang melaksanakan Inovasi di bidang Sumber Daya
Manusia.

Dari ketiga kategori inovasi tersebut maka dilakukanlah observasi


lapangan dalam rangka inventarisasi dan identifikasi kegiatan-kegiatan yang
dianggap layak untuk di-captur mengacu pada kartu IDE hasil Bursa inovasi Desa
(BID) tahun 2017 dan Petunjuk Teknis Operasional Pengelolaan Pengetahuan
Inovasi Desa (PPID) dan Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD)
Program Inovasi Desa tahun 2018 dengan sasaran program prioritas yang didanai
oleh Dana Desa meliputi pengambangan Produk Unggulan Desa (Prudes), BUM
Desa, Sarana Olahraga Desa, dan Embung Desa.
5

1.4 Lokasi

Sesuai dengan sasaran yang ditetapkan, terdapat beberapa Desa yang


menjadi lokasi pelaksanaan PID adalah sebagai berikut :
1. Desa Lembah Kuamang dengan kategori pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM),
2. Desa Tirta Mulya dengan kategori bidang Infrastruktur, Kewirausahaan
dan Pengembangan Ekonomi Lokal, dan SDM,
3. Karya Harapan Mukti dengan kategori bidang Kewirausahaan dan
Pengembangan Ekonomi Lokal yang terdiri dari 2 kegiatan.
4. Desa Kuamang Jaya dengan kategori bidang Infrastruktur.
6

II. PELAKSANAAN

2.1 Identifikasi

Tahap identifikasi dilakukan dengan menggunakan instrument kerja yang


meliputi beberapa indikator sesuai dengan Petunjuk Teknis Operasional
Pengelolaan Pengetahuan Inovasi Desa (PPID) dan Penyedia Peningkatan
Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) Program Inovasi Desa tahun 2018. Identifikasi
dilakukan dengan cara mencocokkan keadaan berdasarkan indikator tersusun
berupa pertanyaan.

Kriteria dan batasan tersebut digunakan sebagai referensi untuk


melakukan penilaian atas berbagai kegiatan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa yang masuk dalam kategori inovatif atau inovasi desa. Kriteria
dan batasan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Kategori kegiatan pembangunan di bidang infrastruktur, kewirausahaan
dan pengembangan ekonomi lokal dan sumberdaya manusia: cara-cara
inovatif dan/atau kreatif dalam kategori bidang-bidang tersebut yang
telah terbukti berhasil memberi manfaat secara luas bagi masyarakat
dan diketahui oleh masyarakat;
b. Kegiatan atau cara-cara inovatif dan kreatif yang berhasil mendorong
terwujudnya kegiatan pembangunan berkualitas, serta mendorong
partisipasi dan kegotongroyongan masyarakat dalam pembangunan;
c. Kegiatan atau cara-cara inovatif dan kreatif dalam pengembangan sistem
yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi dan sosial budaya;
d. Kegiatan pembangunan yang memiliki nilai keunikan karena mengadopsi
unsur budaya/potensi lokal dan pemanfaatan yang lebih luas serta
memiliki nilai keberlanjutan;
e. Kegiatan yang mempunyai sifat kebaruan atau penggabungan unsur baru
dengan yang sudah ada dan memberikan perubahan yang signifikan dari
caracara sebelumnya dan memiliki nilai keberlanjutan;
7

f. Kegiatan pembangunan yang dikembangkan dengan menyesuaikan


terhadap kondisi geografis, keberadaan sumberdaya dan fasilitas yang
tersedia;
g. Bukan kegiatan berbasis teknologi tinggi yang memerlukan biaya tinggi
atau ciptaan teknologi baru.

Identifikasi inovasi dilakukan untuk memetakan kegiatan-kegiatan yang


sudah berjalan di masyarakat dan desa pada bidang infrastruktur,
pengembangan sumber daya manusia, serta kewirausahaan dan pengembangan
ekonomi lokal berdasarkan kriteria yang termasuk dalam kategori inovatif.
Identifikasi dibedakan pada dua kategori lokasi berdasarkan pelaksanaan PID
tahun 2017, yaitu:
1. Lokasi yang sudah tersedia Kartu Ide melalui Bursa Inovasi Desa pada
tahun sebelumnya
Pada lokasi ini identifikasi inovasi didasarkan atas kartu ide yang sudah
tersedia, yaitu dengan mengumpulkan seluruh kartu ide hasil bursa dan
mengelompokkan ide-ide tersebut ke dalam 3 bidang, yaitu bidang
infrastruktur, kewirausahaan dan pengembangan ekonomi lokal, serta
pengembangan sumber daya manusia. Tahapan ini dilakukan oleh Pokja
PPID pada TIK dengan difasilitasi oleh TAPM. Pengelompokan dilakukan
melalui pemilahan ide inovasi mana saja yang memenuhi kriteria
kategori inovatif.
2. Lokasi yang belum tersedia Kartu Ide atau yang belum melakukan Bursa
Inovasi Desa
Pada lokasi ini, TPID terutama yang menangani bidang PPID dengan
dibantu difasilitasi oleh PD, melakukan identifikasi ke desa-desa atas
beberapa kegiatan di bidang infrastruktur, kewirausahaan dan
pengembangan ekonomi lokal, serta pengembangan sumber daya
manusia, yang sudah dilakukan dan dinilai berpotensi sebagai kegiatan
yang inovatif sesuai kriteria. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan
kunjungan ke desa-desa dan melakukan pengamatan dan wawancara
dengan pelaku-pelaku pembangunan desa dan pemberdayaan
masyarakat. Kegiatan ini dilakukan setelah TPID mendapatkan pelatihan
8

terlebih dahulu tentang PID dan memahami apa saja kriteria kegiatan
yang dinilai sebagai kegiatan inovatif.
Berikiut adalah instrument kerja dalam melakukan identifikasi :

Gunakan Checklist berikut untuk membantu menyortir bahwa pengetahuan


pengalaman desa yang telah diidentifikasi berdasarkan Kartu IDE dari Bursa
Inovasi Desa memang layak untuk dilakukan penangkapan inovasi (capturing).

Jika jawabannya adalah "Tidak" pada semua atau sebagian besar pertanyaan
(terutama dua poin pertama), maka tidak ada kebutuhan khusus atau
pembenaran untuk menangkap pengalaman tersebut, atau perlu dilakukan
kajian ulang terhadap informasi pengetahuan yang telah diperoleh dari Kartu
IDE. Jika pengetahuan yang telah diidentifikasi lolos melalui tahapan checklist
ini, maka dapat dilanjutkan ketahap berikutnya untuk dilakukan verifikasi
informasi.

Pertanyaan Ya Tidak
Apakah cara atau pendekatannya berbeda/ada kebaruan?
Apakah ini siatifnya berasal dari warga/masyarakat desa?
Apakah ada pengembangan dari cara sebelumnya?
Apakah inovasi tersebut menjawab masalah/tantangan desa?
Apakah inovasi tersebut telah terbukti berhasil menjawab
masalah/tantangan desa atau menjadikan desa lebih baik?
Apakah ada manfaat sosial dan/atau ekonomi dari munculnya
inovasi tersebut?
Apakah inovasi tersebut berpotensi untuk direplikasi oleh desa
lain?

2.2 Verifikasi dan validasi

Setelah mendapatkan hasil identifikasi kegiatan dari Kartu Ide atau TPID
selanjutnya Pokja PPID melakukan proses verifikasi apakah kegiatan-kegiatan
tersebut masuk dalam kriteria inovatif atau tidak. Hasil verifikasi berupa
rekomendasi kelayakan sebagai kegiatan inovatif yang bisa dilanjutkan proses
berikutnya, yaitu capturing atau pendokumentasian kegiatan inovasi. Verifikasi
merujuk pada kriteria kegiatan inovatif sebagaimana yang sudah disebutkan
dalam Bab I Ketentuan Dasar. Rekomendasi kelayakan ini ditujukan kepada TPID.
9

FORMULIR VERIFIKASI IDE KEGIATAN INOVASI DESA

Kecamatan : ___________________
Kabupaten : ___________________
Tahap 1 : Ciri-ciri Inovatif Tahap 2 : AspekPemanfaatan

Usulan Kegiatan Dampak


No Lokasi Inovatif
Inovasi Desa Bersifat Keunikan Pemecahan signifikan bagi Partisipasi Keberlanjuta Layak/tidak
/ tidak
kebaruan (jika ada) masalah desa dan masyarakat n layak capture
inovatif
masyarakat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (6) (7) (8)

Keterangan :
(1) Jelas
(2) Tuliskan jenis kegiatan inovasi yang telah dilakukan oleh desa
(3) Tuliskan nama desa/dusun/RT/RW
(4) Poin (4) (5), dan (6) Diisi dengan keterangan singkat jika memenuhi salah satu kriteria dalam table Penjelasan Indikator
Verifikasi Inovasi
10

Penjelasan Indikator Identifikasi Inovasi

No. Indikator Keterangan


Tahap 1 : Ciri-ciri inovatif
1. Bersifat kebaruan  Bersifat baru
 Pengembangan dari yang sudah ada
2. Unik  Menggunakan cara yang berbeda
 Memanfaatkan kearifan lokal dalam menyelesaikan masalah
Tahap 2 : Aspek Pemanfaatan
1. Pemecahan masalah  Mengatasi permasalahan di masyarakat dan desa
 Memanfaatkan teknologi tepat guna
2. Dampak signifikan  Memberikan dampak ekonomi pada sebagian besar masyarakat
 Memberikan dampak pada kualitas sumberdaya manusia di desa
3. Partisipasi masyarakat  Melibatkan masyarakat termasuk kelompok miskin dan terpinggirkan/marjinal
 Dapat dilakukan oleh masyarakat
4. Keberlanjutan atau bersifat jangka  Menggunakan sumberdaya lokal
panjang  Mendukung kelestarian lingkungan
11
12

Panduan Penyusunan Template

No. Segmen/ Bagian Isi


1. Judul Kegiatan Inovasi Singkat dan jelas
2. Ringkasan Umum Ulasan ringkas tentang kegiatan yang telah dilakukan; maksimal 2
paragraf singkat atau 6-10 baris
3. Tantangan dan latar  Hal-hal yang mendorong dibuatnya inovasi, misalnya karena
belakang masalah kondisi & letak geografis, sosial, ekonomi yang sulit;
 Jelaskan situasi di lokasi tersebut sebelum ada kegiatan dan
sesudahnya; kapan kegiatan tersebut dilaksanakan; mendapat
rujukan informasi dari mana; dsb.
4. Solusi/ Inovasi yang Inovasi yang dilakukan sebagai solusi atau menjawab
dijalankan tantangan/masalah di nomor 3
5. Proses/ langkah demi  Secara rinci, langkah-demi langkah proses yang dilakukan
langkah penyelesaian mulai dari munculnya ide inovasi (seperti diskusi,
masalah/tantangan musyawarah, kunjungan, dsb.), tahapan persiapan dan aksinya
(pelaksanaan)
 Tokoh/pihak-pihak yang berperan dalam memberikan solusi
atau membantu menyelesaikan permasalahan, serta cara-cara
inovatif yang digunakan
 Sampaikan bagaimana warga menjalankan inovasinya,
bagaimana pengelolaannya atau pengaturan waktu dan
sumber daya
 Sumber daya pendanaan
 Sumber daya manusia
6. Hasil/ capaian Informasi tentang perubahan yang terjadi atau hasil yang dicapai
setelah upaya-upaya di atas (nomor 5) dilakukan, serta
bagaimana upaya-upaya tersebut dapat menjawab tantangan
yang disebutkan di nomor 3.
7. Pembelajaran Hal-hal penting (pembelajaran) yang dapat diambil atau dijadikan
rujukan bagi proses pembelajaran selanjutnya atau perbaikan ke
depan, berdasarkan proses penyelesaian masalah (upaya-upaya)
yang telah dilakukan; Baik menyangkut cara/sistem kerja,
manajemen waktu atau individu, dan lain-lain.
8. Rekomendasi Berdasarkan pengalaman yang dialami saat menjalankan
kegiatan, kesulitan apa saja yang mungkin dihadapi saat
menjalankan kegiatan tersebut dan hal-hal apa saja yang dapat
dilakukan, perlu atau justru jangan dilakukan;
9. Ilustrasi/ photo  Foto yang menggambarkan dinamika atau kegiatan yang
berlangsung
 Foto tokoh/pihak-pihak yang diceritakan di nomor 5.
 Foto kondisi awal dan akhir, jika ada.
 Hindari foto berpose dalam group (wefie) atau selfie
(swafoto).
10. Kontak Informasi Nama, institusi, alamat, telepon, dan email narasumber

2.3 Hasil

Lima Desa yang dianggap layak setelah diverifikasi kemudian dilakukan


capturing dengan output berupa template dan video. Hasil identifikasi,
verifikasi, template dan dokumen pendukung tersertakan dalam lampiran galeri
inovasi ini.
13

III. PENUTUP

Galeri Inovasi Desa Kecamatan Pelepat Ilir diterbitkan sebagai pedoman


semua pelaku kepentingan yang terlibat agar para pelaku dapat memahami
secara teknis. Saran dan kritik yang konstruktif diperlukan terkait isi dari Galeri
Inovasi Desa Kecamatan Pelepat Ilir ini agar pelaksanaan kegiatan selanjutnya
berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Pelepat Ilir, Desember 2018

Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID)


dan TPP P3MD Kecamatan Pelepat Ilir
FORM IDENTIFIKASI IDE KEGIATAN INOVASI DESA
KABUPATEN BUNGO
Lokasi Best
No IDE Uraian Infra Eko SDM Inovatif
Practice
(Desa / Kec)
1 Mewujudkan Lembah Good Governance merupakan salah satu agenda pokok reformasi yang √
Good Governance Kuamanng, diharapkan dapat dilaksanakan secara konsisten oleh Pemerintah. Masyarakat
melalui Sistem Pelepat Ilir menuntut adanya akuntabilitas yang baik disertai dengan transparansi dan
Informasi Desa keterbukaan pengelolaan di sektor publik agar dapat mengontrol dan
(SID) memperbaiki kinerja pemerintah. Pemerintah Desa Lembah Kuamang
menangkap isu ini menjadi salah satu agenda strategis di tahun 2017 dimana SID
merupakan solusi dari permasalahan pelayanan yang umum terjadi di hampir
semua desa. SID menjadikan pelayanan di desa lebih efisien, efektif, transparan,
akuntabel, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
2 Sarana Olahraga Kuamang Jaya, Desa Kuamang Jaya merupakan Desa yang berada di pusat Kecamatan √
Multiguna Pelepat Ilir berdekatan dengan Kantor Kecamatan Pelepat Ilir dibelah oleh akses jalan Poros
Muara Bungo – Kuamang Kuning (Eks. Transmigrasi di Tahun 1983) memiliki
tanah yang cukup luas di area Balai Desa. Area tersebut dimanfaatkan untuk
membangun Gedung Sarana Olahraga (SORGA) yang multiguna – dengan istilah
Gedung Serba Guna untuk Rakyat. Pembangunan yang bersumber dari Dana
Desa (DD) tersebut mulai dilaksanakan mulai 2015 dan selesai di Tahun
Anggaran 2018 secara bertahap. Saat ini Gedung Serba Guna telah berfungsi
sebagai wahana pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, sarana
penyebaran informasi, sosialisasi, kegiatan sosial kemasyarakatan serta sebagai
sarana bermain dan belajar bagi anak-anak baik di lingkungan Desa Kuamang
Jaya maupun Desa-Desa yang ada di Kecamatan Pelepat Ilir (sebanyak 17 Desa)
yang pengelolaannya diatur dalam Perdes dan Paraturan Kepala Desa.
3 Sanggar Batik Tirta Mulya, Disamping sebagai outlet pemasaran batik, sanggara batik yang dibangun dengan √
sebagai Pusat Pelepat Ilir sumber Dana Desa di Desa Tirta Mulya didesain sebagai pusat pengembangan
Pengembangan keterampilan utamanya membatik. Saat ini kegiatan membatik yang terpusat di
Keterampilan sanggar batik telah mempekerjakan 7 orang yang berasal dari penggarak PKK.
Membatik Kedepan, sanggar batik bukan hanya sebagai pusat pengembangan keterampilan
membatik saja akan tetapi sebagai pusat pengembangan minat dan bakat
(keterampilan) warga Desa Tirta Mulya.
4 Pemanfaatan Karya Harapan Sebanyak 105 KK di Jl. Jogja Desa Karya Harapan Mukti (tersebar di RT. 13, 14, √
lahan pekarangan Mukti, Pelepat 15, dan 16) memiliki kebiasaan yang produktif yaitu menanam sayuran di
untuk Ilir pekarangan rumah mereka. Hal ini mereka mulai sejak bermukimnya warga yang
pengembangan merupakan transmigran dari pulau jawa untuk mengatasi ketidakpastian
komoditi perekonomian saat itu. Jenis sayuran yang dibudidayakan adalah : sawi,
hortikultra kangkung, bayam, kacang panjang, terung, pare, mentimun, dan gambas dengan
rata-rata pendapatan yang mereka terima dari hasil penjualan sayurannya sebesar
Rp. 50.000,- per hari. Untuk meningkatkan produktivitas dan menatasi
5 BUM Des : Karya Harapan permasalahan
BUM Des Sidohama penyakit,
Mukti Desa
didirikan Karya
tahun Harapan
2017 dimulaiMukti
dengandi sosialisasi
tahun 2017BUM √
Inovator Pupuk Mukti, Pelepat Des, pendirian dengan Perdes, pembentukan pengurus dengan SK Rio kemudian
Organik Ilir penyertaan modal dengan Perdes penyertaan modal. BUM Des Sido Mukti
Kabupaten Bungo memilki beberapa unit usaha dan pupuk organik salah satunya yang juga
merupakan yang pertama di Kecamatan Pelepat Ilir. Kegiatan ini ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan pupuk / nutrisi tanaman karena
sebahagian besar penduduk Karya Harapan Mukti sebagai petani perkebunan
kelapa sawit, karet, tanaman hortikultura, dan tanaman pangan non beras.

Kuamang Jaya, November 2018


Pendaping Desa, Ketua, Koord. Bidang Verifikasi Inovasi,

ACEP SOPANDI KASMURI Arh. BUDI YANTO, S.P


FORM VERIFIKASI IDE KEGIATAN INOVASI DESA
KECAMATAN PELEPAT ILIR

TAHAP 1 : CIRI-CIRI INOVASI TAHAP 2 : ASPEK PEMANFAATAN


Inovatif / Layak/
Keunikan Dampak Signifikan Bagi Partisipasi
Bersifat Kebaruan Tidak Pemecahan masalah Keberlanjutan Tidak Layak
(Jika Ada) Desa dan Masyarakat Masyarakat
Inovatif Capture
1. Mewujudkan Good Governanace melalui Sistem Informasi Desa (SID) Desa Lembah Kuamang
Penerapannya paling  Menggunakan cara Inovatif  Mengatasi  Tertatanya data basis  Melibatkan  Menggunakan Layak
awal di kabupaten yang berbasis IT permasalahan kependudukan secara masyarakat sebagai SDM lokal
Bungo yang  Dapat mengangkat lambannya valid dan update pendata/pencacah  Mudah
memadukan antara potensi lokal melalui pelayanan  Pembenahan  Dapat dikelola oleh dilakukan
website (domain publikasi secara masyarakat administrasi dan perangkat Desa dan karena
online terutama kesekretariatan dilakukan oleh menggunakan
resmi : desa.id) dan  Dapat memberikan administrasi  Menyederhanakan dan masyarakat cara
sistem informasi pelayanan mandiri,  Memanfaatkan mempersingkat waktu  Dapat dilakukan sederhana
(software) pelayanan cepat, teknologi tepat pelayanan masyarakat untuk
efektif, dan guna yang mudah  Membangun pelayanan mandiri
pelayanan mandiri. dioperasikan keterbukaan informasi  Melibatkan
Sekaligus bisa cetak publik melalui web masyarakat untuk
surat di android desa berperan dalam
pengawasan
2. Sarana Olahraga Multiguna Desa Kuamang Jaya
Pengelolaan yang  Menggunakan cara Inovatif Mengatasi Memberikan dampak  Melibatkan Menggunakan Layak
terstruktur dan teratur yang belum ada dari permasalahan terutama pada bidang masyarakat termasuk sumber daya lokal
sebelumnya minimnya sarana dan keolahragaan dan sosial kelompok miskin dan
 Mengakomodir prasarana olehraga, budaya serta SDM terpinggirkan/
kegiatan yang seni, dan budaya marjinal
berkearifan lokal  Dapat dilakukan oleh
masyarakat
3. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan komoditi hortikultra
Mengoptimalkan lahan Karakteristik masyarakat Inovatif Mengatasi Memberikan dampak Melibatkan dan dapat Menggunakan Layak
sempit menjadi sebagai basis permasalahan ekonomi pada sebagian dilakukan oleh sumberdaya lokal
produktif dan sesuai pengelolaan dimasyarakat dan besar masyarakat masyarakat dan mendukung
dengan kondisi desa memberikan dampak kelestarian
geografis pada kualitas sumber lingkungan
daya manusia di Desa
TAHAP 1 : CIRI-CIRI INOVASI TAHAP 2 : ASPEK PEMANFAATAN
Inovatif / Layak/
Keunikan Dampak Signifikan Bagi Partisipasi
Bersifat Kebaruan Tidak Pemecahan masalah Keberlanjutan Tidak Layak
(Jika Ada) Desa dan Masyarakat Masyarakat
Inovatif Capture
4. Pengelolaan Sanggar Batik sebagai Pusat Kegiatan Membatik
Bersifat baru dalam Mengangkat dan Inovatif Sedikit mengatasi Memberikan dampak Melibatkan masyarakat Menggunakan Layak
pengelolaannya memadukan motif lokal permasalahan ekonomi pada sebagian termasuk kelompok sumber daya lokal
dan moder ekonomi masyarakat besar masyarakat miskin dan
memberikan dampak terpinggirkan/ marjinal
pada kualitas sumber
daya manusia di Desa
5. BUM Des Inovator Pupuk Organik
Unit usaha yang belum Unit usaha yang Inovatif  Usaha ternak nyang  Berkontribusi terhadap  Keterlibatan dalam Menggunakan Layak
biasa dilakukan oleh dijalankan terinetgrasi dikelola limbahnya pola pertanian ramah proses produksi sumberdaya lokal
BUM Des, dimana dengan usaha lain dimanfaatkan untuk lingkungan dan Pemasaran dan mendukung
BUM Des menjadi (Pengelolaan ternak, diolah menjadi  Dapat langsung  Berkontribusi kelestarian
pelakunya pemanfaatan kotoran, usaha produktif dimanfaatkan terhadap lingkungan
dan menggunakan  Meminimalisir  Harga terjangkau penyediaan bahan
metode mekanisasi) penggunaan pupuk  Meningkatkan baku
kimia produktivitas pertanian

Kuamang Jaya, November 2018


Mengetahui : Ketua, Koord. Bidang Verifikasi Inovasi,
Pendaping Desa,

ACEP SOPANDI KASMURI DITRI JUWITA FUNDIK, S.Sos


Dokumen Pembelajaran : Mewujudkan Good Governance melalui Sistem Informasi Desa (SID)

No. Segmen/ Bagian Isi / Deskripsi


1 Judul Kegiatan Mewujudkan Good Governance melalui Sistem Informasi Desa (SID)
Inovasi
2 Ringkasan Umum Good Governance merupakan salah satu agenda pokok reformasi yang
diharapkan dapat dilaksanakan secara konsisten oleh Pemerintah.
Masyarakat menuntut adanya akuntabilitas yang baik disertai dengan
transparansi dan keterbukaan pengelolaan di sektor publik agar dapat
mengontrol dan memperbaiki kinerja pemerintah. Pemerintah Desa Lembah
Kuamang menangkap isu ini menjadi salah satu agenda strategis di tahun
2017 dimana SID merupakan solusi dari permasalahan pelayanan yang
umum terjadi di hampir semua desa. SID menjadikan pelayanan di desa
lebih efisien, efektif, transparan, akuntabel, dan mendorong partisipasi
masyarakat dalam pembangunan desa.
3 Tantangan dan latar a. Pelayanan administrasi umum kependudukan kepada masyarakat desa
belakang masalah belum optimal dan cenderung lambat.
b. Perlunya pelayanan prima yang menjadi program desa dalam
mewujudkan prinsip-prinsip Good Governance sehingga pelayanan
menjadi cepat, terukur, terpercaya, transparan, dan akuntabel.
c. Perlunya pembuatan surat pengantar ke kantor desa perlu diberikan
dengan lebih cepat untuk memudahkan warga memenuhi kebutuhan
administrasinya.
4 Solusi/Inovasi yang Membangun sistem pelayanan administrasi umum kependudukan yang
dijalankan cepat bagi warga melalui jejaring dengan mitra-mitra lokal.
5 Proses/Langkah a. Kepala Desa bersama perangkat dan BPD serta Pendamping Desa
demi langkah membahas salah satu program untuk mewujudkan pelayanan bagi
penyelesaian masyarakatnya dan sehingga muncul gagasan tentang pengelolaan
masalah/Tantangan pelayanan berbasis IT.
b. Pemerintah desa mendata mitra-mitra dan kebutuhan anggaran yang
bisa dimanfaatkan untuk merealisasikan ide tersebut serta menunjuk
perangkat desa sebagai operator sistem.
c. Pemerintah desa menjalin kerja sama dengan salah satu dosen dari
Universitas Muara Bungo yang intens mengembangkan sistem
pelayanan berbasis sistem informasi.
d. Kepala Desa membuat Tim Kerja dan kegiatan-kegiatan pelatihan antara
lain :
1) Pendataan Penduduk
a. Pendataan blok sensus
b. Pendataan rumah tangga (Listing)
c. Penjelasan karakterisasi data kependudukan
d. Penjelasan pengisian form pendataan
e. Simulasi Pendataan
2) Pengelolaan Sistem Informasi Desa
a. Instalasi Aplikasi
b. Cara kerja Aplikasi
c. Pengenalan fitur-fitur dan fungsinya
d. Menatasi masalah dan backup data (Trouble shooting &
backuap)
e. Entri data kependudukan
3) Website Desa
a. Fitur dan fungsi menu web admin
b) Teknik penginputan publish informasi
6 Hasil/Capaian a. Kepuasan masyarakat tercapai dari terutama dalam bidang pelayanan
surat menyurat
b. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa
sehingga partisipasi masyarakat dalam pembangunan juga meningkat
c. Terciptanya transparansi kegiatan pembangunan di Desa.
d. Produktivitas warga meningkat karena waktunya tidak terbuang dengan
harus mengantri panjang di kantor desa.
7 Pembelajaran Terkelolanya data basis kependudukan dengan baik dan rapi, pelayanan
administrasi umum menjadi mudah melalui sistem informasi dan
pengembangan kerjasama dapat dioptimalkan melalui jalinan kerja sama
dengan perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang memiliki ahli
teknologi informasi. Paradigma terhadap pelayanan masyarakat yang
menyulitkan dapat diubah melalui inovasi bentuk pemberian pelayanan,
sehingga indeks kepuasan masyarakat terhadap perangkat desa meningkat.
8 Rekomendasi a. Perlu komitmen hulu hingga hilir dari perangkat desa dalam
meningkatkan pelayanan masyarakat.
b. Maintenance rutin terhadap hardware dan software perlu menjadi bagian
dari anggaran desa agar sistem terus bekerja dengan baik untuk
melayani masyarakatnya.
9 Ilustrasi/Photo

Tampilan Website Desa Lembah Kuamang memuat Info APBDes

Tampilan Menu Layanan Cetak Surat dalam SID

Kontak Informasi Kontak Informasi : 0812-1400-6226


Nama : IQRA SUGANDI
Jabatan : Pjs. Kepala Desa Lembah Kuamang
SARANA OLAHRAGA MULTIGUNA
No. Segmen/ Bagian Isi
1 Judul Kegiatan Sarana Olahraga Multiguna.
Inovasi
2 Ringkasan Umum Desa Kuamang Jaya Kecamatan Pelepat Ilir merupakan Desa yang berada dipusat
Kecamatan berdekatan dengan Kantor Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo
dibelah oleh akses jalan Poros Muara Bungo – Kuamang Kuning (Eks. Transmigrasi di
Tahun 1983) memiliki tanah yang cukup luas diarea Balai Desa.Area yang luas tersebut
dimanfaatkan untuk membangun Gedung Olahraga multiguna. Pembangunan yang
bersumber dari Dana Desa (DD) tersebut mulai dilaksanakan diTahun Anggaran 2015
dan selesai di TahunAnggaran 2018 dengan tahapan-tahapan yang tidak
menyalahiaturan. Saat ini Gedung Serba Guna tersebut berfungsi sebagai wahana
pengembangan Bakat olahraga, seni dan budaya, sarana penyebaran informasi,
kegiatan sosialisasi, kegiatanSosial Kemasyarakatan dan Kegiatan Kesehatan serta
sebagai sarana bermain dan belajar bagi anak –anak baik dilingkungan Desa Kuamang
Jaya maupun Desa – Desa yang ada di KecamatanPelepatIlir (sebanyak 17 Desa).
3 Tantangan dan latar  Banyak nyamasyarakat yang hobi di bidang olahraga, seni, dan budaya melakukan
belakang masalah kegiatannya di Desa lain dan ditempat - tempat masyarakat yang dinilai tidak
representatif.
 Belum tersedia gedung untuk masyarakat sebagai wahana tempat berolahraga yang
memadai.
 Belum tersedianya tempat penyimpanan barang inventaris sebagaiaset Desa
sehingga kesulitan dalam penginventarisir dan pemeliharaan.
 Setiap tahun diselenggarakan pertandingan dalam bentuk turnamen bola voli,
bulutangkis, pencak silat baik dalam maupun antar Desa sehingga panitia
penyelenggara kesulitan menyediakan dan menyiapkan sarana.
4 Solusi/Inovasi yang Terdapatnya satu gedung yang bersifat multi guna sehingga mengakomodir kebutuhan
dijalankan masyarakat.
5 Proses/Langkah  Masyarakat menyampaikan usulan sebagai proiritas untuk dibuatkan sebagai
demi langkah wahana olahraga dan kegiatan adat dalam Musrenbangdes Tahun 2015.
penyelesaian  Tim penyusun RKP melakukan inventarisasi Aset Desa dan melakukan pemetaan
masalah/Tantangan kondisi.
 Pemerintah Desa Kuamang Jaya melakukan konsultasi kepada BPMPD Kabupaten
Bungo untuk mendapatkan petunjuk sesuai ketentuan.
 Pemerintah Desa Kuamang Jaya memasukkan rencana pembangunan Gedung
Sarana Olahraga Multiguna dalam RKP beserta tahapan - tahapan pembangunan
yang akan dilakukan.
 Di tahun 2016, 2017, dan 2018 kegiatan lanjutan hingga finishing dicantumkan dalam
RKP di masing - masing tahun.
 Di tahun 2018, Gedung Serba Guna untuk Rakyat selesai dikerjakan.
 Pemerintah Desa menunjuk perwakilan masyarakat sebagai petugas pengurus
Gedung Serba Guna untuk mengatur dalam pemanfaatan Gedung dan Barang
Inventaris Aset Desa.
6 Hasil/Capaian  Masyarakat memiliki sarana dan prasarana olahraga yang representatif.
 Klub-klub, Bulutangkis, Bola Voli, Seni Bela Diri Pencak silat secara rutin berlatih
 Sarana Olahraga berupa Gedung yang sudah dibangun banyak dimanfaatkan oleh
berbagai pihak,tidak hanya bagi kepentingan masyarakat Desa Kuamang Jaya
semata, akan tetapi lebih dari itu Gedung tersebut sudah dimanfaatkan oleh berbagai
pihak dalam berbagai kegiatan dan kepentingan.
 Sebagai tempat acara - acara berbagai hajatan masyarakat
 Tempat Senam Ibu dan Lansia.
7 Pembelajaran Sarana Olahraga berupa Gedung yang sudah dibangun, banyak dimanfaatkan oleh
berbagai pihak dan antar Desa untuk berbagai kegiatan dan kepentingan.Dengan
adanya gedung ini dapat membantu pengembangan minat dan bakat masyarakat serta
dalam jangka panjang diharapakan memperoleh bibit - bibit pemain dan atlet.
8 Rekomendasi  Agar dilakukan kerjasama dengan KONI Kabupaten untuk pengelolaan lebih lanjut
dan pembinaan prestasi para atlit pengguna Gedung Serba Guna.
 Menyewakan gedung untuk kegiatan atau acara adat Desa dan barang aset Desa
sebagai inkam PA Desa sehingga tersedianya biaya perawatan.
 Menyebarluaskan keberadaan Gedung Serba Guna yang dapat disewakan dengan
pihak atau Desa - Desa lain disekitarnya.
9 Ilustrasi/Photo

Latihan atlet takraw

Latihan atlet voli

Latihan pencak silat

10. Kontak Informasi  Pjs. Kepala Desa


 Eko Subagyo, S.Pt (0813-6621-3410)
SANGGAR BATIK : PUSAT PRODUKSI DAN EDUKASI

No Segmen Isi / Deskripsi


Judul Kegiatan SANGGAR BATIK : PUSAT PRODUKSI DAN EDUKASI
Inovasi
Ringkasan Disamping sebagai pusat produksi dan outlet pemasaran batik, sanggar batik
Umum yang dibangun dengan sumber Dana Desa di Desa Tirta Mulya didesain
sebagai pusat pengembangan keterampilan utamanya membatik. Saat ini
kegiatan membatik yang terpusat di sanggar batik telah mempekerjakan 7
orang yang berasal dari penggarak PKK. Kedepan, sanggar batik bukan hanya
sebagai pusat pengembangan keterampilan membatik saja akan tetapi sebagai
pusat pengembangan minat dan bakat (keterampilan) warga Desa Tirta Mulya.
Tantangan dan a. Melihat prospek asesibilitas transportasi antara Kabupaten Tebo
latar belakang (perbatasan) dan Kabupaten Bungo, Desa Tirta Mulya dibelah jalur yang
masalah menghubungkan antara Kabupaten Bungo berfungsi sebagai desa
perlintasan ke pusat ekonomi yang ada di Purwasari.
b. Tersedia SDM terampil dibeberapa bidang terutama seni dan kemauan
yang tinggi terutama dari kelompok wanita dan pemuda.
c. Terdapat tempat pelatihan membatik di Kabupaten Bungo yang dapat
mengkoordinir keinginan baik kelompok maupun individu untuk
mengembangkan minat dan bakat dibidang membatik.
Solusi/Inovasi Membangun pusat kegiatan membatik yang sekaligus berfungsi sebagai tempat
yang dijalankan pelatihan bagi warga terutama pemuda kreatif dibidang membatik.
Proses/ Langkah a. Pemerintah Desa dan BPD menginventarisir dan mengidentifikasi minat dan
demi langkah bakat warga secara persuasif.
penyelesaian b. Pemerintah Desa mengumpulkan kader PKK dan pemuda yang memiliki
masalah/ bakat dan keinginan kuat untuk dilatih di kabupaten.
Tantangan c. Pemerintah Desa mengajak masyarakat untuk ikut dalam menyusun
perencanaan desa baik dalam musyawarah desa dalam rangka menyusun
rencana strategis maupun musyaawarah rencana pembangunan desa.
d. Pemerintah Desa menganggarkan kebutuhan pelatihan sekaligus sarana
produksi untuk mengembangkan dalam skala usaha pemula.
e. Tahun berikutnya pemerintah desa mendatangkan tenaga ahli dari solo
untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi serta pengetahuan
pemasarannya.
f. Pemerintah Desa dan BPD membentuk Badan Usaha Milik Desa yang akan
mengakomodir usaha membatik.
g. Pemerintah Desa sepakat menganggarkan tempat produksi batik berupa
sanggar batik yang bersumber dari dana desa sekaligus berfungsi sebagai
pusat pelatihan bagi masyarakat yang ingin berpastisipasi menyalurkan
minat dan bakat membatik.
h. Setelah berhasil memproduksi, pemerintah desa mengalokasikan anggaran
penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Desa untuk menunjang produksi
dari dana desa.
i. Ditahun 2018, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi memberikan bantuan permodalan sebesar Rp. 50.000.000,-.
Hasil/Capaian a. Kelompok yang dibentuk berhasil memproduksi batik setelah dua kali
pelatihan.
b. Banyak desa, PKK, masyarakat serta instansi pemerintah yang memesan
batik untuk pakaian dinas atau seragam.
c. Permintaan sudah menjangkau antar kabupaten.
d. Sanggar batik telah optimal digunakan baik untuk memproduksi maupun
pusat pelatihan.
Pembelajaran Kegiatan membatik berjalan dengan baik dengan produksi yang tidak pernah
berhenti. Dengan adanya bantuan tenaga ahli yang didatangkan dapat
menambah keahlian dan kreatifitas pengrajin. Sanggar batik sangat membatu
kelancaran membatik dan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk
mengunjungi.
Rekomendasi a. Agar dilakukan upaya varian motif batik serta upaya pengurusan hak paten
agar Desa Tirta Mulya memiliki identitas motif yang unik dan memiliki hak
cipta.
b. Perlu dilakukan upaya pengelolaan limbah membatik untuk memperhatikan
konsrvasi lingkungan.

Kegiatan Membatik di Sanggar Batik

Kegiatan Membatik dan Melatih bagi Pemula

Salah satu motif batik dipakai Bupati Bungo bersama


Istri
Kontak Informasi Kontak Informasi : 0853 6628 5874
Nama : Pojo
Jabatan : Perangkat Desa
Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Pengembangan Komoditi Hortikultra
No. Segmen/ Bagian Isi
1. Judul Kegiatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Pengembangan Komoditi Hortikultra
Inovasi .
2. Ringkasan Umum Aktivitas tersebut dimulai sejak bermukimnya warga yang merupakan
transmigran dari pulau jawa untuk mengatasi ketidakpastian perekonomian
saat itu. Jenis sayuran yang dibudidayakan adalah : sawi, kangkung, bayam,
kacang panjang, terung, pare, mentimun, dan gambas dengan rata-rata
pendapatan yang mereka terima dari hasil penjualan sayurannya sebesar
Rp. 50.000,- per hari. Untuk meningkatkan produktivitas dan menatasi
permasalahan hama penyakit, Desa Karya Harapan Mukti di tahun 2017
mengalokasikan Dana Desa untuk bantuan Bibit, Pupuk, dan Obat-obatan
serta pelatihan. Sementara untuk menjembatani dan perluasan pemasaran,
pemdes Karya Harapan Mukti melakukan revitalisasi dan perluasan pasar
desa dengan menambah kios-kios untuk menjajakan sayuran yang dikelola
oleh BUM Desa "Sido Mukti".
3. Tantangan dan latar  Hampir semua masyarakat di Desa Karya Harapan Mukti bermata
belakang masalah pencaharian sebagai petani terutama sayuran dan buah-buahan
(hortikultura).
 Bercocok tanam sayuran dan buah-buahan merupakan kebiasaan yang
sudah tumbuh dan berkembang sejak masyarakat belum bermukim di
daerah transmigrasi.
 Belum tersentuhnya kegiatan bercocok tanam dalam rangka optimalisasi
pekarangan (lahan sempit) oleh program desa.
 Belum terakomodirnya pemasaran secara terintegrasi sedangkan produksi
sayuran dan buah-buahan dilakukan berkelanjutan.
4. Solusi/Inovasi yang Memanfaatkan lahan tidak produktif menjadi lahan produktif dengan
dijalankan tanaman hortikultura untuk menambah pendapatan masyarakat.
5 Proses/Langkah demi  Masyarakat menyampaikan usulan kepada ketua RT dan kepala Kampung
langkah penyelesaian / RW untuk meningkatkan produksi dan pemasaran sebagai proiritas
masalah/Tantangan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbangdesa) Tahun
2016.
 Tim penyusun RKP melakukan inventarisasi warga yang bercocok taman
sayuran di pekarangan rumah.
 Pemerintah Desa Karya Harapan Mukti melakukan konsultasi kepada
pendamping untuk mendapatkan petunjuk sesuai ketentuan.
 Pemerintah Desa Karya Harapan Mukti memasukkan rencana bantuan
penyaluran pupuk dan obat-obatan serta revitalisasi pasar desa dalam
RKP dan APB Desa Tahun Anggaran 2017 beserta tahapan-tahapan yang
akan dilakukan.
 Pemerintah Desa membentuk Badan Usaha Milik Desa dan
mendelegasikan BUM Desa sebagai pegelola pasar Desa.
6. Hasil/Capaian  Bantuan pupuk dan obat-obatan tersalurkan langsung kepada petani.
 Produktivitas sayuran meningkat signifikan.
 Masyarakat tidak perlu jauh-jauh hasil taninya karena terfasilitasi tempat di
pasar desa yang sudah ditata sedemikian rupa.
 Para pedagang sayuran dan buah-buahan di desa lain bisa datang
langsung kepada para petani karna infrastruktur yang memadai dan
kegiatan masyarakat diketahui luas oleh desa-desa lain.
 Pasar desa terkelola dengan baik karena terdapat lembaga (BUM Desa)
yang bertanggungjawab.
 BUM Desa mendapatkan inkam dan PADes meningkat dari hasil
pengelolaan pasar desa.
 Masyarakat tidak kesulitasn memperoleh gizi keran tersedia di
pekarangan masing-masing.
7. Pembelajaran Kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan meluas dengan semakin
banyaknya petani yang bercocok tanam. Dengan adanya bantuan pupuk dan
obat-obatan produksi sayuran meningkat serta mempermudah pemasaran
karena disamping para pedagang pengecer bisa datang langsung,
masyarakat juga dapat menjajakan komoditinya di pasar desa.
8. Rekomendasi  Agar dilakukan upaya intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan
pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan
nilai sehingga menambah inkam petani.
 Perlu diberikan penguatan kelembagaan petani dan pelatihan secara
langsung mengenai pengemasan agar dapat merambah kepada segmen
pasar modern.
9. Ilustrasi/Photo

Team PKK Kabupaten dan Kecamatan bersama warga

Perawatan tanaman hortikultura

Panen Bersama Ibu-Ibu PKK Kecamatan dan Desa

10. Kontak Informasi  Kepala Desa : Abd. Wahab (085368446179)


 Sekdes : Suroto (082372800825)
BUM Des Inovator Pupuk Organik
No. Segmen/ Bagian Isi
1 Judul Kegiatan Inovasi BUM Des Inovator Pupuk Organik
2 Ringkasan Umum BUM Des Sido Mukti didirikan tahun 2017 dimulai dengan sosialisasi BUM
Des, pendirian dengan Perdes, pembentukan pengurus dengan SK Rio
kemudian penyertaan modal dengan Perdes penyertaan modal. BUM Des
Sido Mukti memilki beberapa unit usaha dan pupuk organik salah satunya
yang juga merupakan yang pertama di Kecamatan Pelepat Ilir.
3 Tantangan dan latar  Perubahan pola pikir masyarakat akan kelebihan pupuk organik.
belakang masalah  Kebutuhan masyarakat Desa Karya Harapan Mukti akan pupuk organik.
 Keinginan menambah pemasukan pendapatan untuk BUM Des dan PA
Desa.
4 Solusi/Inovasi yang Penambahan unit usaha BUMDus Sido Mukti yaitu unit usaha pupuk
dijalankan organik untuk menambah pemasukan pendapatan dan PA Desa
kemudian memenuhi keinginan masyarakat Desa Karya Harapan Mukti.
5 Proses/Langkah demi  Rapat pengurus BUMDus untuk melakukan pemetaan potensi Desa
langkah penyelesaian untuk menambah unit usaha.
masalah/Tantangan  Mengajukan penambahan penyertaan modal kepada Pemerintah Desa.
 Berdasarkan informasi dari Desa dan bekerjasama dengan Pendamping
dalam penambahan modal adalah menyusun kelengkapan bahan dalam
bentuk bantuan kepada BUM Des oleh Kemendesa PDTT.
 Menentukan lokasi untuk produksi pupuk organik.
6 Hasil/Capaian  Penambahan unit usaha BUM Des.
 Masyarakat tidak perlu jauh-jauh mencari pupuk organik dan harga
terjangkau.
 BUM Des mendapatkan penambahan pendapatan dan PA Desa
meningkat dari hasil penjualan pupuk organik.
7 Pembelajaran Unit usaha BUM Des bertambah, masyarakat terbantu dalam pemenuhan
kebutuhan akan pupuk organik dan BUM Des mendapatkan penambahan
pendapatan serta PA Desa meningkat dari hasil penjualan pupuk organik.
8 Rekomendasi  Agar dilakukan penambahan produk hasil berupa pupuk organik cair
sehingga terdapat pilihan bagi masyarakat.
 Perlu diperluas dalam segi promosi pangsa pemasaran.
9 Ilustrasi/Photo

Banner unit usaha pupuk organik


Proses produksi

Proses pemasaran

10 Kontak Informasi  Kepala Desa : Abd Wahab (0853-6844-6179)


 Direktur BUM Des Sido Mukti : Wibowo Iswahyudi (0812-7450-1766)
Mewujudkan Good Governance melalui Sistem Informasi Desa (SID)
Di Desa Lembah Kuamang Kecamatan Pelepat Ilir
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi

Good Governance merupakan salah satu agenda pokok reformasi yang diharapkan dapat
dilaksanakan secara konsisten oleh Pemerintah. Masyarakat menuntut adanya akuntabilitas
yang baik disertai dengan transparansi dan keterbukaan pengelolaan di sektor publik agar
dapat mengontrol dan memperbaiki kinerja pemerintah. Pemerintah Desa Lembah Kuamang
menangkap isu ini menjadi salah satu agenda strategis di tahun 2017 dimana SID merupakan
solusi dari permasalahan pelayanan yang umum terjadi di hampir semua desa. SID
menjadikan pelayanan di desa lebih efisien, efektif, transparan, akuntabel, dan mendorong
partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.

Latar Belakang
Kurang baiknya pengelolaan data dan informasi
secara umum di Desa menuntut pemerintah desa
untuk berfikir dan berinovasi, terlebih menghadapi
kondisi pelayanan yang harus serba cepat, tepat,
efektif, dan efisien. Data yang harus dikelola dengan
baik tersebut meliputi data kependudukan,
kesekretariatan, informasi dan publikasi serta data-
data yang berhubungan dengan perkembangan dan
profil Desa. Melalui pendampingan dan pembinanan
yang berkelanjutan, pemerintah desa Lembah
Kuamang bersama tenaga pendamping (Pendamping
Desa) mewujudkan pembangunan dan pengembangan
Sistem Informasi Desa.
Beberapa permasalahan yang berhasil diidentifikasi bersama pemerintah desa adalah :
1. Pelayanan administrasi umum kependudukan kepada masyarakat desa belum optimal dan
cenderung lambat.
2. Perlunya pelayanan prima yang menjadi program desa dalam mewujudkan prinsip-
prinsip good Governance sehingga pelayanan menjadi cepat, terukur, terpercaya,
transparan, dan akuntabel.
3. Perlunya pembuatan surat pengantar ke kantor desa perlu diberikan dengan lebih cepat
untuk memudahkan warga memenuhi kebutuhan administrasinya.
Inovasi
Membangun sistem pelayanan administrasi umum kependudukan yang cepat bagi warga
melalui jejaring dengan mitra-mitra lokal.
Proses
1. Kepala Desa bersama perangkat dan BPD serta Pendamping Desa membahas salah satu
program untuk mewujudkan pelayanan bagi masyarakatnya dan sehingga muncul
gagasan tentang pengelolaan pelayanan berbasis IT.
2. Pemerintah desa mendata mitra-mitra dan kebutuhan anggaran yang bisa dimanfaatkan
untuk merealisasikan ide tersebut serta menunjuk perangkat desa sebagai operator
sistem.
3. Pemerintah desa menjalin kerja sama dengan salah satu dosen dari Universitas Muara
Bungo yang intens mengembangkan sistem pelayanan berbasis sistem informasi.
4. Kepala Desa membuat Tim Kerja dan kegiatan-kegiatan pelatihan antara lain :
a. Pendataan Penduduk
1) Pendataan blok sensus
2) Pendataan rumah tangga (Listing)
3) Penjelasan karakterisasi data kependudukan
4) Penjelasan pengisian form pendataan
5) Simulasi Pendataan
b. Pengelolaan Sistem Informasi Desa
1) Instalasi Aplikasi
2) Cara kerja Aplikasi
3) Pengenalan fitur-fitur dan fungsinya
4) Menatasi masalah dan backup data
(Trouble shooting & backuap)
5) Entri data kependudukan
c. Website Desa
1) Fitur dan fungsi menu web admin
2) Teknik penginputan publish informasi
Hasil
1. Kepuasan masyarakat tercapai dari terutama dalam bidang pelayanan surat menyurat
2. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa sehingga partisipasi
masyarakat dalam pembangunan juga meningkat
3. Terciptanya transparansi kegiatan pembangunan di Desa.
4. Produktivitas warga meningkat karena waktunya tidak terbuang dengan harus
mengantri panjang di kantor desa.
Pembelajaran
Terkelolanya data basis kependudukan dengan baik dan rapi, pelayanan administrasi umum
menjadi mudah melalui sistem informasi dan pengembangan kerjasama dapat dioptimalkan
melalui jalinan kerja sama dengan perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang memiliki
ahli teknologi informasi. Paradigma terhadap pelayanan masyarakat yang menyulitkan dapat
diubah melalui inovasi bentuk pemberian pelayanan, sehingga indeks kepuasan masyarakat
terhadap perangkat desa meningkat.
Rekomendasi
1. Perlu komitmen hulu hingga hilir dari perangkat desa dalam meningkatkan pelayanan
masyarakat.
2. Maintenance rutin terhadap hardware dan software perlu menjadi bagian dari anggaran
desa agar sistem terus bekerja dengan baik untuk melayani masyarakatnya.

Kontak Informasi : 0812-1400-6226


Nama : IQRA SUGANDI
Jabatan : Pjs. Kepala Desa
Copyrights: TPID Pelepat Ilir
SARANA OLAHRAGA
MULTIGUNA
esa Kuamang Jaya Kecamatan Pelepat Ilir merupakan Desa yang berada di

D pusat Kecamatan berdekatan dengan Kantor Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten


Bungo dibelah oleh akses jalan Poros Muara Bungo – Kuamang Kuning (Eks.
Transmigrasi di Tahun 1983) memiliki tanah yang cukup luas di area Balai
Desa.
Area yang luas tersebut dimanfaatkan untuk membangun Gedung Olahraga multiguna.
Pembangunan yang bersumber dari Dana Desa (DD) tersebut mulai dilaksanakan di Tahun
Anggaran 2015 dan selesai di Tahun Anggaran 2018 dengan tahapan-tahapan yang tidak
menyalahi aturan. Saat ini Gedung Serba Guna tersebut berfungsi sebagai wahana
pengembangan Bakat olahraga, seni dan budaya, sarana penyebaran informasi, kegiatan
sosialisasi, kegiatan Sosial Kemasyarakatan dan Kegiatan Kesehatan serta sebagai sarana
bermain dan belajar bagi anak-anak baik di lingkungan Desa Kuamang Jaya maupun Desa-
Desa yang ada di Kecamatan Pelepat Ilir (sebanyak 17 Desa).
Latar Belakang
1. Banyaknya masyarakat yang hobi di
bidang olahraga, seni, dan budaya
melakukan kegiatannya di Desa lain dan
ditempat-tempat masyarakat yang dinilai
tidak representatif.
2. Belum tersedia gedung untuk masyarakat
sebagai wahana tempat berolahraga yang
memadai – Gedung olah raga untuk
masyarakat.
3. Belum tersedianya tempat penyimpanan
barang inventaris sebagai aset desa
sehingga kesulitan dalam penginventarisir
dan pemeliharaan.
4. Setiap tahun diselenggarakan
pertandingan dalam bentuk turnamen bola
voli, bulu tangkis, pencak silat baik dalam
maupun antar desa sehingga panitia
penyelenggara kesulitan menyediakan
dan menyiapkan sarana.
Tahapan
1. Masyarakat menyampaikan usulan sebagai proiritas untuk dibuatkan sebagai wahana
olahraga dan kegiatan adat dalam Musrenbangdes Tahun 2015.
2. Tim penyusun RKP melakukan inventarisasi Aset Desa dan melakukan pemetaan
kondisi.
3. Pemerintah Desa Kuamang Jaya melakukan konsultasi kepada BPMPD Kabupaten
Bungo untuk mendapatkan petunjuk sesuai ketentuan.
4. Pemerintah Desa Kuamang Jaya memasukkan rencana pembangunan Gedung Sarana
Olahraga Multiguna dalam RKP beserta tahapan-tahapan pembangunan yang akan
dilakukan.
5. Di tahun 2016, 2017, dan 2018 kegiatan lanjutan hingga finishing dicantumkan dalam
RKP di masing-masing tahun.
6. Di tahun 2018, Gedung Serba Guna untuk Rakyat selesai dikerjakan.
7. Pemerintah Desa menunjuk perwakilan masyarakat sebagai petugas pengurus Gedung
Serba Guna untuk mengatur dalam pemanfaatan Gedung dan Barang Inventaris Aset
Desa.
Hasil Pencapaian
1. Masyarakat memiliki sarana dan prasarana olahraga yang representatif.
2. Klub-klub, Bulutangkis, Bola Voli, Seni Bela Diri Pencak silat secara rutin berlatih
3. Sarana Olahraga berupa Gedung yang sudah dibangun banyak dimanfaatkan oleh
berbagai pihak, tidak hanya bagi kepentingan masyarakat Desa Kuamang Jaya semata,
akan tetapi lebih dari itu Gedung tersebut sudah dimanfaatkan oleh berbagai pihak
dalam berbagai kegiatan dan kepentingan.
4. Sebagai tempat acara-acara berbagai hajatan masyarakat
5. Tempat Senam Ibu dan Lansia
Pembelajaran
Sarana Olahraga berupa Gedung yang sudah dibangun, banyak dimanfaatkan oleh berbagai
pihak dan antar desa untuk berbagai kegiatan dan kepentingan. Dengan adanya gedung ini
dapat membantu pengembangan minat dan bakat masyarakat serta dalam jangka panjang
diharapakan memperoleh bibit-bibit pemain dan atlet
Rekomendasi
1. Agar dilakukan kerjasama dengan KONI Kabupaten untuk pengelolaan lebih lanjut dan
pembinaan prestasi para atlit pengguna Gedung Serba Guna.
2. Menyewakan gedung untuk kegiatan atau acara adat desa dan barang aset desa sebagai
inkam PAD sehingga tersedianya biaya perawatan.
3. Menyebarluaskan keberadaan Gedung Serba Guna yang dapat disewakan dengan pihak
atau desa-desa lan di sekitarnya.

Kontak Informasi : 0813 6621 3410


Nama : Eko Subagyo, S.Pt
Jabatan : Pjs. Kepala Desa
SANGGAR BATIK : PUSAT PRODUKSI DAN EDUKASI

Disamping sebagai pusat produksi dan outlet pemasaran batik, sanggar batik yang dibangun
dengan sumber Dana Desa di Desa Tirta Mulya didesain sebagai pusat pengembangan
keterampilan utamanya membatik. Saat ini kegiatan membatik yang terpusat di sanggar
batik telah mempekerjakan 7 orang yang berasal dari penggarak PKK. Kedepan, sanggar
batik bukan hanya sebagai pusat pengembangan keterampilan membatik saja akan tetapi
sebagai pusat pengembangan minat dan bakat (keterampilan) warga Desa Tirta Mulya.
Latar Belakang
1. Melihat prospek asesibilitas transportasi antara Kabupaten Tebo (perbatasan) dan
Kabupaten Bungo, Desa Tirta Mulya dibelah jalur yang menghubungkan antara
Kabupaten Bungo berfungsi sebagai desa perlintasan ke pusat ekonomi yang ada di
Purwasari.
2. Tersedia SDM terampil dibeberapa bidang terutama seni dan kemauan yang tinggi
terutama dari kelompok wanita dan pemuda.
3. Terdapat tempat pelatihan membatik di Kabupaten Bungo yang dapat mengkoordinir
keinginan baik kelompok maupun individu untuk mengembangkan minat dan bakat
dibidang membatik.
Tahapan
1. Pemerintah Desa dan BPD menginventarisir dan mengidentifikasi minat dan bakat
warga secara persuasif.
2. Pemerintah Desa mengumpulkan kader PKK dan pemuda yang memiliki bakat dan
keinginan kuat untuk dilatih di kabupaten.
3. Pemerintah Desa mengajak masyarakat untuk ikut dalam menyusun perencanaan desa
baik dalam musyawarah desa dalam rangka menyusun rencana strategis maupun
musyaawarah rencana pembangunan desa.
4. Pemerintah Desa menganggarkan kebutuhan pelatihan sekaligus sarana produksi untuk
mengembangkan dalam skala usaha pemula.
5. Tahun berikutnya pemerintah desa mendatangkan tenaga ahli dari solo untuk
meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi serta pengetahuan pemasarannya.
6. Pemerintah Desa dan BPD membentuk Badan Usaha Milik Desa yang akan
mengakomodir usaha membatik.
7. Pemerintah Desa sepakat menganggarkan tempat produksi batik berupa sanggar batik
yang bersumber dari dana desa sekaligus berfungsi sebagai pusat pelatihan bagi
masyarakat yang ingin berpastisipasi menyalurkan minat dan bakat membatik.
8. Setelah berhasil memproduksi, pemerintah desa mengalokasikan anggaran penyertaan
modal pada Badan Usaha Milik Desa untuk menunjang produksi dari dana desa.
9. Ditahun 2018, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
memberikan bantuan permodalan sebesar Rp. 50.000.000,-.
Hasil Pencapaian
1. Kelompok yang dibentuk berhasil memproduksi batik setelah dua kali pelatihan.
2. Banyak desa, PKK, masyarakat serta instansi pemerintah yang memesan batik untuk
pakaian dinas atau seragam.
3. Peemintaan sudah menjangkau antar kabupaten.
4. Sanggar batik telah optimal digunakan baik untuk memproduksi maupun pusat
pelatihan.
Pembelajaran
Kegiatan membatik berjalan dengan baik dengan produksi yang tidak pernah berhenti.
Dengan adanya bantuan tenaga ahli yang didatangkan dapat menambah keahlian dan
kreatifitas pengrajin. Sanggar batik sangat membatu kelancaran membatik dan menjadi
daya tarik bagi konsumen untuk mengunjungi.
Rekomendasi
1. Agar dilakukan upaya varian motif batik serta upaya pengurusan hak paten agar Desa
Tirta Mulya memiliki identitas motif yang unik dan memiliki hak cipta.
2. Perlu dilakukan upaya pengelolaan limbah membatik untuk memperhatikan konsrvasi
lingkungan.

Kontak Informasi : 0853 6628 5874


Nama : Pojo
Jabatan : Perangkat Desa
Pemanfaatan Lahan
Pekarangan untuk
Pengembangan Komoditi
Hortikultra
ebanyak 105 KK di Jl. Jogja Desa Karya Harapan Mukti (tersebar di RT. 13, 14, 15,

S dan 16) memiliki kebiasaan yang produktif yaitu menanam sayuran di pekarangan
rumah mereka.
Aktivitas tersebut dimulai sejak bermukimnya warga yang merupakan transmigran dari
pulau jawa untuk mengatasi ketidakpastian perekonomian saat itu. Jenis sayuran yang
dibudidayakan adalah : sawi, kangkung, bayam, kacang panjang, terung, pare, mentimun,
dan gambas dengan rata-rata pendapatan yang mereka terima dari hasil penjualan
sayurannya sebesar Rp. 50.000,- per hari. Untuk meningkatkan produktivitas dan menatasi
permasalahan hama penyakit, Desa Karya Harapan Mukti di tahun 2017 mengalokasikan
Dana Desa untuk bantuan Bibit, Pupuk, dan Obat-obatan serta pelatihan. Sementara untuk
menjembatani dan perluasan pemasaran, pemdes Karya Harapan Mukti melakukan
revitalisasi dan perluasan pasar desa dengan menambah kios-kios untuk menjajakan
sayuran yang dikelola oleh BUM Desa "Sido Mukti".
Latar Belakang
1. Hampir semua masyarakat di Desa Karya
Harapan Mukti bermata pencaharian
sebagai petani terutama sayuran dan
buah-buahan (hortikultura).
2. Bercocok tanam sayuran dan buah-
buahan merupakan kebiasaan yang sudah
tumbuh dan berkembang sejak
masyarakat belum bermukim di daerah
transmigrasi.
3. Belum tersentuhnya kegiatan bercocok
tanam dalam rangka optimalisasi
pekarangan (lahan sempit) oleh program
desa.
4. Belum terakomodirnya pemasaran secara terintegrasi sedangkan produksi sayuran dan
buah-buahan dilakukan berkelanjutan.
Tahapan
1. Masyarakat menyampaikan usulan kepada ketua RT dan kepala Kampung / RW untuk
meningkatkan produksi dan pemasaran sebagai proiritas dalam Musyawarah Rencana
Pembangunan (Musrenbangdesa) Tahun 2016.
2. Tim penyusun RKP melakukan inventarisasi warga yang bercocok taman sayuran di
pekarangan rumah.
3. Pemerintah Desa Karya Harapan Mukti melakukan konsultasi kepada pendamping
untuk mendapatkan petunjuk sesuai ketentuan.
4. Pemerintah Desa Karya Harapan Mukti memasukkan rencana bantuan penyaluran
pupuk dan obat-obatan serta revitalisasi pasar desa dalam RKP dan APB Desa Tahun
Anggaran 2017 beserta tahapan-tahapan yang akan dilakukan.
5. Pemerintah Desa membentuk Badan Usaha Milik Desa dan mendelegasikan BUM
Desa sebagai pegelola pasar Desa.
Hasil Pencapaian
1. Bantuan pupuk dan obat-obatan tersalurkan langsung kepada petani.
2. Produktivitas sayuran meningkat signifikan.
3. Masyarakat tidak perlu jauh-jauh hasil taninya karena terfasilitasi tempat di pasar desa
yang sudah ditata sedemikian rupa.
4. Para pedagang sayuran dan buah-buahan di desa lain bisa datang langsung kepada para
petani karna infrastruktur yang memadai dan kegiatan masyarakat diketahui luas oleh
desa-desa lain.
5. Pasar desa terkelola dengan baik karena terdapat lembaga (BUM Desa) yang
bertanggungjawab.
6. BUM Desa mendapatkan inkam dan PADes meningkat dari hasil pengelolaan pasar
desa.
7. Masyarakat tidak kesulitasn memperoleh gizi keran tersedia di pekarangan masing-
masing.
Pembelajaran
Kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan meluas dengan semakin banyaknya petani yang
bercocok tanam. Dengan adanya bantuan pupuk dan obat-obatan produksi sayuran
meningkat serta mempermudah pemasaran karena disamping para pedagang pengecer bisa
datang langsung, masyarakat juga dapat menjajakan komoditinya di pasar desa.
Rekomendasi
1. Agar dilakukan upaya intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan pengolahan hasil
pertanian untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan nilai sehingga menambah inkam
petani.
2. Perlu diberikan penguatan kelembagaan petani dan pelatihan secara langsung mengenai
pengemasan agar dapat merambah kepada segmen pasar modern.

Kontak Informasi : 0812 7450 1766


Nama : Wibowo Iswahyudi
Jabatan : Direktur BUM Desa Sido Mukti
BUM Des Sido Mukti didirikan tahun 2017 dimulai dengan sosialisasi BUM Des, pendirian
dengan Perdes, pembentukan pengurus dengan SK Rio kemudian penyertaan modal dengan
Perdes penyertaan modal. BUM Des Sido Mukti memilki beberapa unit usaha dan pupuk
organik salah satunya yang juga merupakan yang pertama di Kecamatan Pelepat Ilir.
Latar Belakang
1. Perubahan pola pikir masyarakat akan kelebihan pupuk organik.
2. Kebutuhan masyarakat Desa Karya Harapan Mukti akan pupuk organik.
3. Keinginan menambah pemasukan pendapatan untuk BUM Des dan PA Desa.
Solusi / Inovasi yang dijalankan
Penambahan unit usaha BUMDus Sido Mukti yaitu unit usaha pupuk organik untuk
menambah pemasukan pendapatan dan PA Desa kemudian memenuhi keinginan masyarakat
Desa Karya Harapan Mukti.
Proses
1. Rapat pengurus BUMDus untuk melakukan pemetaan potensi Desa untuk menambah
unit usaha.
2. Mengajukan penambahan penyertaan modal kepada Pemerintah Desa.
3. Berdasarkan informasi dari Desa dan bekerjasama dengan Pendamping dalam
penambahan modal adalah menyusun kelengkapan bahan dalam bentuk bantuan kepada
BUM Des oleh Kemendesa PDTT.
4. Menentukan lokasi untuk produksi pupuk organik.
Hasil / Capaian
1. Penambahan unit usaha
BUM Des.
2. Masyarakat tidak perlu jauh-
jauh mencari pupuk organik
dan harga terjangkau.
3. BUM Des mendapatkan
penambahan pendapatan dan
PA Desa meningkat dari
hasil penjualan pupuk
organik.

Pembelajaran
Unit usaha BUM Des bertambah, masyarakat terbantu dalam pemenuhan kebutuhan akan
pupuk organik dan BUM Des mendapatkan penambahan pendapatan serta PA Desa
meningkat dari hasil penjualan pupuk organik.
Rekomendasi
1. Agar dilakukan penambahan produk hasil berupa pupuk organik cair sehingga terdapat
pilihan bagi masyarakat.
2. Perlu diperluas dalam segi promosi pangsa pemasaran.
Kontak Informasi
1. Kepala Desa, Abd Wahab, 085368446179
2. Direktur BUM Des Sido Mukti, Wibowo Iswahyudi,0812 7450 1766
MATRIKS IDENTIFIKASI CAPTURING INOVASI DESA KECAMATAN PELEPAT ILIR

SARANA
NO WAKTU JUDUL LATAR DESKRIPSI SINGKAT KEGIATAN KET.
PENDUKUNG
1 Senin, 17 – Sarana Olahraga Kantor Desa Menceritakan permasalahan Wawancara dengan  Kamera Video Utama
12 - 2018 Multiguna Kuamang Jaya dan solusi (perencanaan, Kepala Desa  Lighting Studio
(Ruang Kerja dan pelaksanaan, pengelolaan  Teks pembantu
Tribun) /pengaturan, dan
pemantauan)
GOR Menceritakan pengelolaan Wawancara dengan Video Utama
(termasuk pendapatan) Direktur BUMDes
Kondisional GOR Visualisasi kegiatan Kegiatan-kegiatan Camera HP Video
keolahragaan, seni, dll Pendukung
2 Pemanfaatan Kantor Desa Menceritakan Wawancara dengan  Kamera Video Utama
lahan Karya Harapan pengembangan dari Kepala Desa  Lighting Studio
pekarangan Mukti (Kantor kegiatan yang sudah ada  Teks pembantu
untuk Desa) berupa bantuan saprodi dan
pengembangan pemasaran
komoditi Kebun sayur Narator menceritakan Visualisasi masyarakat Kamera Video Utama
hortikultra milik masyarakat karakteristik masyarakat yang sedang panen
RT. 13, 14, 15, dan potensi desa
dan 16 Jl. Jogja
Pasar Desa (Pasar Narator menceritakan Menceritakan pasar yang Kamera Video
Rebo) kondisi saluran pemasaran direvitalisasi untuk Pendukung
yang didanai DD pemasaran produk
pertanian
3 BUMDes : Kantor Desa Menceritakan permasalahan Wawancara dengan  Kamera Video Utama
Inovator Pupuk Karya Harapan dan solusi dalam rangka Kepala Desa  Lighting Studio
Organik Mukti mensupport kegitan  Teks pembantu
Kabupaten pengembangan pertanian di
Bungo desa
Tempat produksi Menceritkan proses Wawancara dengan Kamera Video Utama
pupuk organik (produksi dan pemasaran Direktur BUMDes
serta keunikan pupuk
organik)
4 Mewujudkan Kantor Desa Menceritakan permasalahan Wawancara dengan  Kamera Video Utama
Good Lembah umum tentang pelayanan Kepala Desa  Lighting Studio
Government Kuamang dan media publikasi desa  Teks pembantu
melalui Sistem Menceritakan proses Kaur Tata Usaha dan  Kamera Video Utama
Informasi Desa pelayanan dan kemudahan Umum  Lighting Studio
(SID) penggunaan SID  Teks pembantu
Menceritakan kemudahan Masyarakat pemanfaat  Kamera Video Utama
mendapatkan pelayanan langsung  Lighting Studio
(proses cepat dan simpel)  Teks pembantu
5 Sanggar Batik : Kantor Desa Tirta Menceritakan potensi SDM Wawancara dengan  Kamera Video Utama
Pusat Mulya (kreatifitas) yang ada dan Kepala Desa  Lighting Studio
Pengembangan solusi penyaluran nya  Teks pembantu
Produksi dan Sanggar Batik Menceritakan kegiatan di Wawancara dengan Kamera Video Utama
Edukasi sanggar batik (pusat Direktur BUMDes atau
produksi dan pelatihan) penurus lainnya

Anda mungkin juga menyukai