Anda di halaman 1dari 13

0

KERTAS KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA


KEGIATAN PROGRAM/KEGIATAN
BIDANG KETAHANAN PANGAN DAN HEWANI
TAHUN ANGGARAN 2022

DESA ………………………………
KECAMATAN PELEPAT ILIR KABUPATEN BUNGO
PROVINSI JAMBI
2022
1

I. LATAR BELAKANG
1.1 Dasar Pemikiran

Earmarking / peruntukan Dana Desa tahun anggaran 2022 telah diatur melalui Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara dengan ketentuan:
a. Alokasi untuk program perlindungan sosial berupa bantuan langsung tunai desa paling
sedikit 40% (empat puluh per seratus);
b. Alokasi untuk program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit 20% (dua puluh per
seratus);
c. Alokasi untuk dukungan pendanaan penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
paling sedikit 8% (delapan per seratus), dari alokasi Dana Desa setiap desa; dan
d. Program sektor prioritas lainnya.

Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.07/2021


tentang Pengelolaan Dana Desa Pasal 34 ayat (2), bahwa Pemerintah Desa menganggarkan
kegiatan ketahanan pangan dan hewani sesuai dengan karakteristik dan potensi Desa. Adapun
karakteristik dan potensi Desa ……………………………… yaitu; memiliki kebiasaan hidup
masih sangat tergantung pada alam. Karakteristiknya: gameinschaft, gotong royong, homogen,
dan toleransi kuat. Sedangkan potensi Desa ……………………………… memiliki sumber
daya alam pertanian dan perkebunan yang sebahagian masyarakatnya disamping
membudidayakan tanaman kelapa sawit, juga mengembangkan tanaman pangan dan
hortikultura, ternak, dan ikan.

Prioritas penggunaan Dana Desa tahun anggaran 2022 sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2021
tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa, bahwa prioritas penggunaan Dana Desa terdiri dari
2 (dua) kategori:
a. diatur dan diurus oleh Desa berdasarkan kewenangan Desa
b. diarahkan untuk program dan/atau kegiatan percepatan pencapaian SDGs Desa melalui:
1) pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Desa,
2) program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa, dan
3) mitigasi dan penanganan bencana alam dan nonalam sesuai kewenangan Desa.
Untuk program ketahanan pangan dan hewani itu sendiri sebagaiman diatur dalam Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2021
tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa adalah termasuk dalam kategori priotitas yang
diarahkan bagian program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa dalam rangka untuk
mewujudkan Desa tanpa kelaparan (SDG’s ke-2), yang kegiatannya meliputi:
a. pengembangan usaha pertanian, perkebunan, perhutanan, peternakan dan/atau perikanan,
b. pembangunan lumbung pangan Desa,
2

c. pengolahan pasca panen, dan


d. penguatan ketahanan pangan lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam Musyawarah Desa
Teknis pelaksanaan kegiatannya sendiri diutamakan melalui swakelola dengan memanfaatkan
segala sumber daya yang ada di Desa melalui skema Padat Karya Tunai Desa (PKTD).
Sebagaimana dicontohkan, di bidang pertanian dan perkebunan untuk ketahanan pangan yang
kegiatannya meliputi:
a. pemanfaatan lahan kosong milik Desa untuk tanaman pangan dan perkebunan,
b. pemanfaatan lahan kosong milik warga untuk penanaman sayuran dan lain-lain, dan
c. penanaman tumpang sari tanaman pokok dilahanlahan perkebunan.

Berdasarkan kesepakatan Internasional yang merupakan salah satu tujuan pembangunan


berkelanjutan atau yang disebut dengan SDGs 2030, bahwa ketahanan pangan ditujukan untuk:
1) End poverty (Mengakhiri kemiskinan)
2) End hunger, achieve food security and improved nutrition, and promote sustainable
agriculture (Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang lebih baik,
dan mempromosikan pertanian berkelanjutan)
3) Ensure healthy lives (Menjamin kehidupan yang sehat)
4) Water and sanitation (Air dan sanitasi)
5) Sustainable consumption and production (Konsumsi dan produksi berkelanjutan)
6) Combat climate change (Memerangi perubahan iklim)

Selanjutnya, berdasarkan kesepakatan KTT G20 Osaka 2019 (G20 keempat belas) pada 28 –
29 Juni 2019 di International Exhibition Center, Osaka bahwa pembangunan pertanian
difokuskan untuk mencapai ketahanan pangan dan perbaikan gizi masyarakat.

Secara garis besar, ketahanan pangan harus memiliki 3 prinsip yaitu; Ketersediaan,
Keterjangkauan; dan Kemanfaatan yang selanjutnya disebut aspek ketahanan pangan.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan mendefinisikan:
1) Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif
secara berkelanjutan.
2) Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan
dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu,
merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.
3

3) Ketersediaan Pangan adalah kondisi tersedianya Pangan dari hasil produksi dalam negeri
dan Cadangan Pangan Nasional serta impor apabila kedua sumber utama tidak dapat
memenuhi kebutuhan.

4) Penyelenggaraan Pangan adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan


dalam penyediaan, keterjangkauan, pemenuhan konsumsi Pangan dan Gizi, serta
keamanan Pangan dengan melibatkan peran serta masyarakat yang terkoordinasi dan
terpadu.

Undang-Undang tentang Pangan dimaksudkan sebagai landasan hukum bagi Penyelenggaraan


Pangan yang mencakup perencanaan Pangan, Ketersediaan Pangan, Keterjangkauan Pangan,
konsumsi Pangan dan Gizi, Keamanan Pangan, label dan iklan Pangan, pengawasan, sistem
informasi Pangan, penelitian dan pengembangan Pangan, kelembagaan Pangan, peran serta
masyarakat, dan penyidikan. Kebijakan konsumsi pangan dan gizi, Undang-Undang tentang
Pangan menitikberatkan pada kebijakan:
1) Konsumsi Pangan
Pemerintah berkewajiban meningkatkan pemenuhan kuantitas dan kualitas konsumsi
Pangan masyarakat melalui:
a. penetapan target pencapaian angka konsumsi Pangan per kapita pertahun sesuai
dengan angka kecukupan Gizi,
b. penyediaan Pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman, dan tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, dan
c. pengembangan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam pola konsumsi
Pangan yang beragam, bergizi seimbang, bermutu, dan aman.
2) Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Penganekaragaman konsumsi Pangan dilakukan dengan:
a. mempromosikan penganekaragaman konsumsi Pangan,
b. meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi aneka
ragam Pangan dengan prinsip Gizi seimbang,
c. meningkatkan keterampilan dalam pengembangan olahan Pangan Lokal, dan
d. mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi tepat guna untuk pengolahan
Pangan Lokal
3) Perbaikan Gizi
Kebijakan di bidang Gizi untuk perbaikan status Gizi masyarakat dilakukan melalui:
a. penetapan persyaratan perbaikan atau pengayaan Gizi Pangan tertentu yang diedarkan
apabila terjadi kekurangan atau penurunan status Gizi masyarakat,
b. penetapan persyaratan khusus mengenai komposisi Pangan untuk meningkatkan
kandungan Gizi Pangan olahan tertentu yang diperdagangkan,
c. pemenuhan kebutuhan Gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, dan kelompok
rawan Gizi lainnya, dan
4

d. peningkatan konsumsi Pangan hasil produk ternak, ikan, sayuran, buah-buahan, dan
umbi-umbian lokal.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya ketahanan pangan harus
memenuhi standar kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas, pangan harus memenuhi unsur:
1) Tersedia cukup (kecukupan),
2) Merata, dan
3) Berkelanjutan

Sedangkan secara kualitas harus memenuhi unsur:


1) Keamanan pangan,
2) Keberagaman pangan, dan
3) Bergizi

Ketahanan pangan tidak boleh bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat
sehingga aman untuk dikonsumsi.

1.2 Dasar Hukum

1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan


2) Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara
3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Dana Desa
4) Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 7
Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022
Penggunaan Dana Desa untuk program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa
diprioritaskan untuk pencapaian SDGs Desa (Pasal 6 ayat (2) huruf c): penguatan
ketahanan pangan nabati dan hewani untuk mewujudkan Desa tanpa kelaparan.

1.3 Tujuan
Tujuan dari program/kegiatan bidang ketahanan pangan dan hewani ini adalah untuk
mewujudkan aspek ketersediaan, keterjangkauan, dan kemanfaatan.
1) Ketersediaan
Ketersediaan pangan diarahkan untuk menciptakan sentra produksi dan peningkatan
produktivitas serta distribusi penyediaan pangan lokal
2) Keterjangkauan
Keterjangkauan pangan diarahkan pada kemudahan masyarakat untuk mengakses pangan
baik jarak maupun harga.
3) Kemanfaatan
Pemanfaatan pangan dicerminkan oleh konsumsi pangan perseorangan atau rumah tangga
yang dipengaruhi oleh ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, pola konsumsi
pangan, dan pengetahuan pangan dan gizi. Kuantitas dan kualitas pangan yang dikonsumsi
secara langsung akan menentukan status gizi.
5

1.4 Sasaran
Sasaran program/kegiatan bidang ketahanan pangan dan hewani ini adalah agar terpenuhinya
kebutuhan pangan dan gizi masyarakat. Indikator umum untuk pencapaian sasaran tersebut
ada dua yang saling terkait satu dengan lainnya, yaitu:
1) Tersedianya pangan yang: (i) cukup, mutu yang baik, memenuhi persyaratan keamanan
pangan, beragam, memenuhi kecukupan gizi, merata antar wilayah Desa, waktu dan
golongan pendapatan, terjangkau oleh daya beli masyarakat; (ii) tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat; (iii) didukung oleh lingkungan sanitasi
dan layanan kesehatan yang memadai.
2) Terwujudnya status gizi sumber daya manusia sesuai standar kecukupan untuk dapat
hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

1.5 Hasil/Keluaran
Output kegiatan ini adalah meningkatnya ketersediaan pangan yang beragam sehingga tidak
ada penduduk rawan pangan serta meningkatnya pengetahuan tentang pangan yang bergizi,
beragam, seimbang, dan aman (B2SA).

1.6 Lingkup Kegiatan


Kebijakan program/kegiatan ketahanan pangan dan hewani melingkupi:
1) Menciptakan sentra pangan yang berbentuk kebun gizi milik Desa
2) Pemanfaatan kolam sebagai sentra budi daya ikan air tawar yang dikelola oleh kelompok,
3) Pemanfaatan lahan pekarangan masyarakat sebagai lumbung hidup dan warung hidup
dengan bantuan sarana produksi seperti bibit, pupuk, dan obat-obatan,
4) Kegiatan promosi pangan B2SA dan peningkatan kapasitas masyarakat yang melingkupi
pelatihan kelompok masyarakat, kader pangan, dan pemangku kepentingan di Desa, dan
5) Penyaluran bantuan pangan langsung bagi kelompok sasaran penanganan stunting.
6) Penyaluran pangan hasil dari program/kegiatan ketahanan pangan dan hewani yang
berasal dari sentra kebun gizi dan sentra budi daya ikan.

II. ANGGARAN
Sumber dana kegiatan ini berasal Dana Desa yaitu sebesar RpXX.XXX.XXX,00 (………….
…………. …………………. ………………… Rupiah) diambil dari 20% (Dua Puluh per
Seratus) dari pagu Dana Desa Dusun ……………………………… Tahun 2022 yaitu sebesar
RpXXX.XXX.XXX,00 (………….. …………. ……………… …………………….. Rupiah)
sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2021 tentang
Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 5 ayat (4) huruf b.
6

III. PELAKSANAAN
3.1 Pelaksana
1) Secara umum. pelaksana kegiatan anggaran adalah Kepala Seksi Pelayanan dengan
rincian kegiatan yang ada di dalamnya dapat dibantu oleh Kepala Seksi lain sesuai
dengan bidang tugas atau tupoksi masing-masing.
2) Mitra
Mitra program/kegiatan bidang ketahanan pangan dan hewani berasal dari unsur
masyarakat/kelompok masyarakat dan LKD:
a. Kelompok tani/ternak/ikan
b. Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) pokja III, dan
c. Masyarakat pengembang tanaman pangan dan hortikultura.

3.2 Tahap Pelaksanaan


Tahap pelaksanaan program/kegiatan bidang ketahanan pangan dan hewani meliputi:
1) Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
a. Pendataan/identifikasi dan pemetaan potensi bidang ketahanan pangan dan
hewani
b. Pendataan dan penetapan kelompok sasaran penerima program/kegiatan
ketahanan pangan dan hewani
2) Perencanaan
Tahap ini meliputi perumusan prioritas kegiatan yang ditetapkan dalam Rencana
Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa Tahun Anggaran 2022).
3) Penganggaran
Penganggaran program/kegiatan bidang ketahanan pangan dan hewani dalam APB
Desa mengikuti parameter dalam sistem informasi keuangan Desa (siskeudes) sesuai
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa. Dalam dokumen penganggaran juga dilengkaoi dengan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) rinci yang merupakan lampiran dari Kerangka Acuan
Kegiatan ini.
4) Pelaksanaan
Program/kegiatan ketahana pangan dan hewani ini dilaksanakan dengan dua model
yaitu; kegiatan tersentral (kebun gizi milik Desa dan kolam ikan yang dikelola oleh
kelompok pengelola) dan basis masyarakat yang belanjanya langsung diberikan
kepada masyarakat untuk meningkatkan produksi budi daya yang mereka
kembangkan seperti bantuan bibit, pupuk, dan obat-obatan serta bantuan pangan
langsung.
7

3.3 Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan program/kegiatan bidang ketahanan pangan dan hewani mulai dari
tahap pertama penyaluran Dana Desa hingga akhir tahun 2022. Skema dan Jadwal
kegiatan pelakasanaan secara teknis terlampir.

IV. KEBERLANJUTAN
Program/kegiatan bidang ketahanan pangan dan hewani yang merupakan salah satu tujuan
pencapaian SDGs yaitu mewujudkan Desa tanpa kelaparan (SDGs ke-2) diharapkan mampu
memecahkan permasalahan kekurangan gizi baik pada kelompok sasaran konvergensi
pencegahan stunting maupun masyarakat secara umum. Desain program/kegiatan bukan hanya
untuk dimanfaatkan di tahun 2022 akan tetapi akan terus dilakukan agar di tahun-tahun
berikutnya masyarakat bisa menikmati program/kegiatan ini secara berkelanjutan. Tentunga
komitmen yang dituangkan dalam regulasi tingkat desa akan menjadi salah satu prioritas yang
diutamakan.

………………………, Januari 2022

Mengetahui: Penanggungjawab Program,

KEPALA DESA,

………………………….. ……………
Kepala Seksi Pelayanan
8

SEKAM PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN


BIDANG KETAHANAN PANGAN DAN HEWANI
DI DUSUN ……………………………… KECAMATAN PELEPAT ILIR
TAHUN ANGGARAN 2022

NO. KEGIATAN PENGELOLA MITRA PEMANFAAT KEBERLANJUTAN KET.


1 Penyediaan Masyarakat/kelompok Masyarakat/Kelompok 1. Kelompok sasaran Kedua kegiatan ini diupayakan Penyaluran
Sentra/Kebun Gizi masyarakat Tani dan PKK (Pokja pencegahan stunting agar kembali modal produksi melalui
Milik Desa III) 2. Kelompok masyarakat untuk penyediaan bibit/benih, bazaar
rawan pangan pupuk, obat-obatan, dan murah
2 Penyediaan sentra budi Masyarakat/kelompok Masyarakat/Kelompok 1. Kelompok sasaran operasional saja agar dapat (terjangkau)
daya ikan masyarakat Peternak Ikan dan pencegahan stunting dilanjutkan sehingga penerima dan bantuan
Karang Taruna 2. Kelompok masyarakat masyarakat sasaran dapat langusng
rawan pangan menerima manfaat secara (Cuma-
berkelanjutan (bukan mencari cuma)
profit/keuntungan)
3 Bantuan sarana produksi Masyarakat yang Masyarakat Masyrakat pengelola
pertanian (Saprotan) mengembangkan tanaman
berupa Bibit sayuran, pangan dan hortikultura di
pupuk, dan obat-obatan pekarangan rumah (lumbung
hidup dan warung hidup)
4 Bantuan Pangan Pemerintah Desa - kelompok sasaran 6 kali
Langsung (Paket gizi)) penanganan stunting: pemberian
1. Ibu hamil KEK untuk 30
2. Keluarga yang memiliki keluarga
Balita gizi kurang penerima
3. Keluarga yang memiliki
Balita staunting
5 Pelatihan peningkatan Pemerintah Desa Kader Pangan, Kader Pangan, Kelompok Promosi B2SA dapat
masyarakat Kelompok Tani, PKK Tani, PKK dilanjutkan oleh kader pangan
9

JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN


BIDANG KETAHANAN PANGAN DAN HEWANI
DI DUSUN ……………………………… KECAMATAN PELEPAT ILIR
TAHUN ANGGARAN 2022

WAKTU PELAKSANAAN (BULAN_MINGGU KE)


NO. TAHAP KEGIATAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER KET.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 PERSIAPAN
a. Sosialisasi program √
b. Pendataan/identifikasi dan pemetaan potensi
√ √
bidang ketahanan pangan dan hewani
c. Pendataan dan penetapan kelompok sasaran
penerima program/kegiatan ketahanan pangan √
dan hewani
2 PERENCANAAN
Penetapan prioritas kegiatan dalam RKP Desa √ √
3 PENGANGGARAN
Penganggaran kegiatan yang diprioritaskan √ √
4 PELAKSANAAN
a. Persiapan lahan kebun gizi dan kolam ikan √ √
b. Penyaluran bantuan bibit, pupuk, dan obat √ √
c. Pengolahan lahan kebun gizi √ √ √ √
d. Penananam dan penaburan benih ikan √ √ √ √
e. Perawatan tanaman dan ikan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
f. Penyaluran bantuan pangan langsung (paket gizi)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan hasil kegiatan
5 PANEN DAN PEMANFAATAN √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 EVALUASI PROGRAM/KEGIATAN √ √ √ √ √ √ √ √
7 RENCANA TINDAK LANJUT √ √ √ √ √ √ √ √
10

RENCANA ANGGARAN BIAYA


PROGRAM/KEGIATAN KETAHANAN PANGAN DAN HEWANI
DUSUN ………………………………
TAHUN ANGGARAN 2022

A. PENYEDIAAN SENTRA/KEBUN GIZI MILIK DESA


HARGA JUMLAH
NO URAIAN VOLUME SATUAN
(Rp.) (Rp.)
A LUAS LAHAN
1 Luas Bidang Tanah 2.500 M²

B BIBIT
1 Kacang Panjang 2 Can -
2 Kacang Tanah 15 Kg -
3 Mentimun 6 Pch -
4 Terong 10 Pch -
-

C PUPUK DAN OBAT


1 Pupuk Dasar (Dolomit) 20 Zak -
2 Fiber 5 Trip -
3 Pupuk 6 Zak -
4 Obat 1 Paket -
-

D PERLENGKAPAN
1 Sumur Bor 1 Unit -
2 Jaring hitam 4 Rol -
3 Plastik Mulsa 4 Rol -
4 Selang Drip 4 Rol -
5 Paku 4 Kg -
6 Tiang Pagar 150 Btg -
7 Tiang Lanjaran Bambu 100 Btg -
8 Pipa 3 Inc 20 Btg -
9 Elbow 3 inc 6 Bh -
10 Elbow 3/4 ic 20 Bh -
11 Stop Kran 3 Bh -
12 Kep Solo 2 Unit -
-

E Jasa
Pengolahan lahan dll

JUMLAH -
-
TOTAL TERMASUK PAJAK -
11

B. PENYEDIAAN SENTRA BUDI DAYA IKAN


HARGA
SATUAN HARGA
NO URAIAN VOLUME SATUAN
SETELAH TOTAL (Rp)
PAJAK

A BIAYA BIBIT PATIN DAN LELE


1. Bibit Patin 10.000 ekor -
2. Bibit Lele 10.000 ekor -
Jumlah -
B BIAYA PAKAN/PELET
PATIN 2.430 KG (83 Karung)
1. Obat-obatan 1 botol -
2. Pakan Hi-Pro-Vite F.999 (10 kg/krng) 3 karung -
3. Pakan Hi-Pro-Vite 781 (30 kg/krng) 50 karung -
4. Pakan Hi-Pro-Vite 781-2 (30/kg/krng) 30 karung -
Jumlah -
LELE 1.080 KG (38 Karung)
1. Obat-obatan 1 botol -
2. Pakan Hi-Pro-Vite F.999 (10 kg/krng) 3 karung -
3. Pakan Hi-Pro-Vite 781 (30 kg/krng) 20 karung -
4. Pakan Hi-Pro-Vite 781-2 (30/kg/krng) 15 karung -
Jumlah -
Total Jumlah -
C BIAYA PERALATAN/PERLENGKAPAN
1. Jaring Pagar 2 rol -
2. Jaring Keramba ukuran 2x6x1 2 buah -
3. Spanduk ukuran 1x1 2 buah -
Jumlah -
TOTAL KESELURUHAN -

C. BANTUAN BIBIT SAYUR, PUPUK, DAN OBAT


HARGA
SATUAN HARGA
NO URAIAN VOLUME SATUAN
SETELAH TOTAL (Rp)
PAJAK

D. BANTUAN PANGAN LANGSUNG


HARGA JUMLAH
NO URAIAN VOLUME SATUAN FREKUENSI
(Rp.) (Rp.)
1 Telur Keluarga ….... Kali
2 Sayur Keluarga ….... Kali
3 Tempe Keluarga ….... Kali
4 Tahu Keluarga ….... Kali
5 Ikan/Daging Keluarga ….... Kali
6 Buah Keluarga ….... Kali
TOTAL -
12

E. PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT


1. Paket pelatihan Intensifikasi Pertanian
2. Paket pelatihan Kader Pangan (keamanan pangan)
3. Sosialisasi dan promosi B2SA
HARGA
SATUAN HARGA
NO URAIAN VOLUME SATUAN
SETELAH TOTAL (Rp)
PAJAK

Anda mungkin juga menyukai