Anda di halaman 1dari 14

TERM of REFERENCE

KAWASAN MANDIRI PANGAN KAB. POSO


TAHUN 2020

Kementerian Negara/Lembaga : (018) Kementerian Pertanian


Unit Organisasi : (011) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Poso
Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan
Program : (14)
Pangan Masyarakat
Pengembangan Ketersediaan dan
Hasil :
Penanganan Rawan Pangan
Satker : Dinas Ketahanan Pangan Kab. Poso
Kegiatan : (1815) Kawasan Mandiri Pangan (KMP)
Jenis Keluaran (Output) : Kawasan Mandiri Pangan (KMP)
Volume Keluaran (Output) : 1 Kawasan
Satuan Ukur Keluaran : Kawasan

1. Latar Belakang
a) Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015, tentang Ketahanan Pangan dan Gizi;
3. Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2015;
4. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136 Tahun 2014 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/HK.140/4/2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pertanian 2015 – 2019.

b) Gambaran Umum
Perwujudan ketahanan pangan dimulai dari pemenuhan pangan di wilayah terkecil yaitu
pedesaan sebagai basis kegiatan pertanian. Basis pembangunan pedesaan bertujuan untuk
mewujudkan ketahanan pangan dalam suatu wilayah yang mempunyai keterpaduan sarana
dan prasarana dari aspek ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan untuk mencukupi
dan mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga. Desa merupakan salah satu entry point
untuk masuknya berbagai program yang mendukung terwujudnya ketahanan pangan di
tingkat rumah tangga yang secara kumulatif akan mendukung terwujudnya ketahanan
pangan di tingkat kabupaten/kota, propinsi, dan nasional.

Pembangunan ketahanan pangan dilakukan secara bertahap melalui proses pemberdayaan


masyarakat untuk mengenali potensi kemampuannya, peluang pemecahan masalah,
mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam secara efektif, efesien dan berkelanjutan.
Perwujudan pemberdayaan masyarakat dalam rangka kemandirian pangan, dilakukan
melalui pemberdayaan masyarakat miskin di daerah yang rentan terhadap rawan pangan di
perdesaan. Strategi pemberdayaan yang dilakukan melalui jalur ganda/twin track strategy
yaitu: (1) membangun ekonomi berbasis pertanian dan perdesaan untuk menyediakan
lapangan kerja dan pendapatan dan (2) memenuhi pangan bagi kelompok masyarakat miskin
di daerah yang rentan terhadap rawan pangan melalui pemberdayaan dan pemberian bantuan
pemerintah sebagai trigger. Pelaksanaan Kegiatan Kawasan Mandiri Pangan dilakukan
dalam 5 (lima) tahap selama 5 (lima) tahun: Tahap Persiapan (tahun I), Tahap Penumbuhan
(tahun II), Tahap Pengembangan (tahun III), Tahap Kemandirian (tahun IV), dan Strategi
Keberlanjutan Kegiatan (tahun V).

2. Penerima Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini meliputi :

1. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat miskin di daerah yang rentan terhadap rawan


pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan masyarakat berlandaskan kemandirian;

2. Meningkatnya pengelolaan kelembagaan masyarakat untuk ketahanan pangan masyarakat;


dan

3.Meningkatnya dukungan lintas sektor untuk pengembangan prasarana sarana perdesaan dan
perekonomian masyarakat.

3. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
- Penetapan Desa pelaksana Kawasan Mandiri Pangan Tahap Pengembangan;
- Penetapan Kelompok Penerima Bantuan Pemerintah Kawasan Mandiri Pangan Tahap
Kemandirian;
- Monitoring dan Pembinaan Kelompok KMP penerima Bantuan Pemerintah;
- Evaluasi Capaian Kelompok KMP Penerima Bantuan Pemerintah;

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Bulan
NO Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penetapan Desa
pelaksana Kawasan
Mandiri Pangan;

2 Penetapan Kelompok
Penerima Bantuan
Pemerintah Kawasan
Mandiri Pangan Tahap
Kemandirian;

3 Monitoring dan
Pembinaan
Kelompok KMP
penerima Bantuan
Pemerintah;

4 Evaluasi Capaian
Kelompok KMP
Penerima Bantuan
Pemerintah;
4. Waktu Pencapaian Keluaran
Kegiatan Kawasan Mandiri Pangan (KMP) Tahap Kemandirian akan dilaksanakan mulai
Bulan Januari sampai Desember 2020. Kegiatan ini dilaksanakan di satu Kecamatan.

5. Penilaian Resiko
Dalam pelaksanaan kegiatan, data atau informasi tentang perkembangan capaian target
pelaksanaan Kawasan Mandiri Pangan (KMP) tahap Kemandirian terdapat 3 (Tiga) titik)
kritis yaitu:
1) Untuk mendorong keberhasilan penerapan dan pelaksanaan kegiatan Kawasan Mandiri
Pangan, diperlukan lingkungan pengendalian. Lingkungan pengendalian kegiatan
Kawasan Mandiri Pangan meliputi; (a) organisasi; (b) kebijakan; (c) sumberdaya
manusia; dan (d) prosedur.
2) Ketersediaan data laporan, pemantauan dilapangan harus menunjukan kondisi yang
benar;
3) Komitmen antar lembaga yang dibentuk dalam KMP, seperti Kelompok Penerima
Manfaat, Koordinator Pendamping, Pendamping Swakarsa, Lembaga Keuangan Kawasan
(LKK), Forum Komunikasi Kawasan (FKK), Tim Teknis/Tim Asistensi KMP.

6. Biaya yang diperlukan


Output Kawasan Mandiri Pangan (KMP) tahap Kemandirian, memerlukan biaya yang sumber
pendanaan dari Dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 129.869.000 (Seratus Dua Puluh Sembilan
Juta Delapan Ratus Enam Puluh Sembilan Ribu Rupiah). (RAB terlampir).

Penanggung Jawab Perencanaan


Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan

I NENGAH SUGIHARTA, SP
NIP. 19650905 200302 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN POSO
DINAS KETAHANAN PANGAN
Jl. P. Kalimantan No. 32 Telp/Fax. (0452)22393 Poso

Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan Kawasan Mandiri Pangan


Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
Tahun Anggaran 2020

Urusan : Pemerintah Umum


SKPD : Dinas Ketahanan Pangan Kab.Poso
No Program/Kegiatan Volume Satuan Harga Satuan Jumlah Anggaran

1. Kegiatan Desa Mandiri Pangan,


Belanja Bahan/Bibit Tanaman
- Pengadaan Bibit Padi Kamba di 780 Kg 8.000 Rp. 6.240.000
Kec. Lore Selatan (Tomehipi)
- Pengadaan Hand Traktor 1 unit 35.000.000 Rp. 35.000.000

Belanja Bahan Kimia dan Pupuk


- Pupuk Organik Padat 16.000 Kg 1.500 Rp. 24.000.000
- Pestisida Organik 60 Liter 7.500 Rp. 450.000

Belanja Bahan Percontohan / alat


peraga/Pameran :
- Karung Beras @20 Kg 2.500 bh 4.000 Rp. 10.000.000

2 Sosialisasi dan Identifikasi CP/CL 1 Paket 1 Paket 1 Paket Rp. 54.179.000

Jumlah Rp. 129.869.000


TERM of REFERENCE
KEGIATAN PENGEMBANGAN KETERSEDIAAN DAN
PENANGANAN RAWAN PANGAN
TAHUN 2020

Kementerian Negara/Lembaga : (018) Kementerian Pertanian


Unit Organisasi : (011) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Poso

Program : (14) Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan


Pangan Masyarakat

Hasil : Analisis Peta Ketahanan dan Kerentanan


Pangan
Satker : Dinas Ketahanan Pangan Kab. Poso
Pengembangan Ketersediaan dan
Kegiatan : (1815)
Penanganan Rawan Pangan (FSVA)
Jenis Keluaran (Output) : Peta
Volume Keluaran (Output) : 1 Peta
Satuan Ukur Keluaran : Peta

2. Latar Belakang
a) Dasar Hukum
 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015, tentang Ketahanan Pangan dan Gizi;
 Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2015;
 Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136 Tahun 2014 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/HK.140/4/2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pertanian 2015 – 2019.

b) Gambaran Umum
Indonesia memiliki penduduk ± 230 Juta jiwa dengan beraneka raga
Budaya, social ekonomi, dn letak geografis menduduki peringkat 107 dari 177 negara untuk
indeks pembangunan manusia (Human Development Index Tahun 2018). Meskipun
Indonesia mengalami pemulihan yang cukup berarti sejak krisis ekonomi tahun 1998, namun
masalah kemiskinan, kerawananan pangan dan gizi masih cukup besar dan beragam antar
Propinsi dan Kabupaten, Indonesiasi sebagai salah satu Negara yang ikut menandatangani
World Food Summit (1996) dan Millenium Development Goals (MPG), yaitu menurunkan
proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya pada Tahun 2015.

Peluncuran FIA 2005 ternyata masih menyebabkan kesalahpahaman mengenai pengertian


Pemerintah Kabupaten. Kata Kerawan Pangan (Food Insecurity) diindikasikan secara
langsung bahwa Kabupaten-kabupaten peringkat bawah ada Kabupaten yang memiliki
penduduk rawan pangan. Oleh karena itu, peta nasional kedua ini diberi judul baru yaitu
“Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Industri – Food Security and Vulherability Atlas
(FSVA)” untuk menghindari kesalahpahaman pengertian tersebut.
Seperti halnya FIA, pertama, FSVA menyediakan sarana bagi para pengambil keputusan
untuk secara cepat dalam mengidentifikasi daerah yang lebih rentan, dimana investasi dan
berbagai sector seperti pelayan jasa, pembangunan manusia dan infrastruktur yang berkaitan
dengan ketahanan pangan dapat memberikan dampak yang lebih baik terhadap penghidupan
ketahanan pangan dan gizi masyarakat.
4. Penerima Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini meliputi :
1. Stakeholders Kabupaten
2. Masyarakat (Kelompok Avinitas)

5. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
- Pembentukan tim teknis dan tim pengarah FSVA tingkat Kabupaten (Tim Pokja)
- Analisis data dan pembuatan peta.
2.Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
- Pertemuan Teknis untuk mereview ketesediaan data.
- Pembentukan Tim Teknis dan Tim Pengarah FSVA Tkt. Kabupaten.
- Pelatihan FSVA (Metodologi, Pengumpulan Data, Analisis Data).
- Pengumpulan data untuk Tingkat Kecamatan.
- Workshop mereview data yang telah tersedia.
- Analisis data dan pembuatan peta.
- Workshop Validasi hasil awal untuk mereview data / table / peta yang dihasilkan.
- Pembuatan draft laporan FSVA.
- Penyelesaian Laporan FSVA.
- Percetakan dan Launching FSVA.
6. Waktu Pencapaian Keluaran
Bulan
NO Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sosialisasi FSVA
2 Pengumpulan Data

3 Pembuatan Peta FSVA

4 Launching Hasil Peta

7. Penilaian Resiko
1) Pertemuan teknis, jika pertemuan teknis tidak dilaksanakan maka tim pengarah tidak
dapat dibentuk;
2) Pelatihan FSVA, untuk menganalisis data perlu dipelajari metodologi dan cara
menganalisis data;
3) Pengumpulan Data ditingkat Kecamatan, tanpa data maka pembuatan peta FSVA tidak
akan dapat terlaksana.
4) Workshop Validasi hasil awal untuk mereview data atau peta yang dihasilkan.
5) Peta FSVA yang sudah dibuat perlu divalidasi untuk mengetahui keakuratannya.
6) Launching FSVA, tanpa dilaunching tidak akan diketahui apakah peta FSVA sudah
dilaksanakan atau tidak dan apakah peta tersebut dapat memberi manfaat untuk
meningkatkan kesejahteraan kelompok avinitas.
8. Biaya yang diperlukan
Output Peta FSVA, memerlukan biaya yang sumber pendanaan dari Dana Dekonsentrasi
sebesar Rp. 10.545.000 (Sepuluh Juta Lima Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah). (RAB
terlampir).

Penanggung Jawab Perencanaan


Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan

I NENGAH SUGIHARTA, SP
NIP. 19650905 200302 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN POSO


DINAS KETAHANAN PANGAN
Jl. P. Kalimantan No. 32 Telp/Fax. (0452)22393 Poso
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan
Seksi Kerawanan Pangan
Tahun Anggaran 2020

Urusan : Pemerintah Umum


SKPD : Dinas Ketahanan Pangan Kab.Poso

No Program/Kegiatan Volume Satuan Harga Satuan Jumlah Anggaran

1. Perjalanan Dinas Luar Daerah 1 Paket 1 Paket 1 Paket Rp. 10.545.000


(Propinsi)
- Sosialisasi Penyusunan Peta FSVA
- Launching Hasil Pembuatan Peta

Jumlah
Rp. 10.545.000

TERM of REFERENCE
KEGIATAN PENGEMBANGAN KETERSEDIAAN DAN
PENANGANAN RAWAN PANGAN
TAHUN 2020
Kementerian Negara/Lembaga : (018) Kementerian Pertanian
Unit Organisasi : (011) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Poso

Program : (14) Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan


Pangan Masyarakat
Analisis Penyusunan Sistem Kewaspadaan
Hasil :
Pangan dan Gizi
Satker : Dinas Ketahanan Pangan Kab. Poso
Pengembangan Ketersediaan dan
Kegiatan : (1815)
Penanganan Rawan Pangan (SKPG)
Jenis Keluaran (Output) : laporan
Volume Keluaran (Output) : 1 Laporan
Satuan Ukur Keluaran : Laporan

1. Latar Belakang
a) Dasar Hukum
 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015, tentang Ketahanan Pangan dan Gizi;
 Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2015;
 Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136 Tahun 2014 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/HK.140/4/2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pertanian 2015 – 2019.

b. Gambaran Umum
Sejak Tahun 2010, Badan Ketahanan Pangan telah menyempurnakan suatu alat analisis
pemantauan situasi pangan dan gizi yang dikenal dengan system Kewaspadaan Pangan dan
Gizi (SKPG). SKPG berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian/Ketua Harian Dewan
Ketahanan Pangan Nomor 43 Tahun 2010 tentang Pedoman Sistem Kewaspadaan Pangan
dan Gizi merupakan serangkaian proses untuk mengantisipasi kejadian rentan pangan dan
gizi melalui pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, analisis, dan penyebaran informasi
situasi pangan dan gizi. Kegiatan SKPG terdiri atas analisis data situasi pangan dan gizi
bulanan dan tahunan serta penyebaran informasi data bulanan dan tahunan tersebut
menginformasikan tentang 3 (tiga) aspek utama yaitu ketersediaan, akses, dan pemanfaatan
pangan yang menjadi dasar pelaksanaan investigasi untuk menentukan tingkat kedalaman
kejadian kerentanan pangan dan gizi di lapangan serta intervensi dalam rangka mewujudkan
ketahanan pangan masyarakat.

2. Tujuan
1) Menganalisis situasi pangan dan gizi;
2) Mengetahui deteksi dini daerah rentan pangan;
3) Mengantisipasi terjadinya rentan pangan;
4)Memberikan informasi tentang situasi pangan dan gizi kepada masyarakat, OPD, Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dan Pihak pengambil Kebijakan.

3. Sasaran
Sasaran Analisis Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi adalah terpetakannya situasi pangan
dan gizi dan terantisipasinya kejadian rentan pangan secara dini di 19 Kecamatan pada
Kabupaten Poso.

4. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
- Pembentukan Tim Pokja Pangan dan Gizi Kabupaten
- Pengumpulan Data ke beberapa instansi terkait
- Analisis data dan pembuatan peta (Penyusunan SKPG)

2.Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


- Pertemuan Teknis untuk mereview ketesediaan data.
- Pembentukan Tim Teknis dan Tim Pengarah SKPG Tkt. Kabupaten.
- Sosialisasi/Pelatihan SKPG (Metodologi, Pengumpulan Data, Analisis Data).
- Pengumpulan data untuk Tingkat Kecamatan.
- Penyusunan SKPG
- Melaporkan hasil penyusunan SKPG bulanan, tahunan dan sewaktu-waktu apabila
diperlukan kepada Ketua Dewan Ketahanan Pangan.
- Melakukan investigasi kedalam masalah pangan dan gizi berdasarkan hasil analisis
bulanan serta merumuskan langkah-langkah intervensi.
5. Waktu Pencapaian Keluaran
Bulan
NO Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sosialisasi Penyusunan
SKPG
2 Rapat Koordinasi dengan
Instansi terkait
3 Pengumpulan /
Pemutakhiran Data SKPG
4 Penyusunan SKPG

6. Penilaian Resiko
1) Pertemuan teknis, jika pertemuan teknis tidak dilaksanakan maka tim pengarah tidak
dapat dibentuk;
2) Pelatihan SKPG, untuk menganalisis data perlu dipelajari metodologi dan cara
menganalisis data;
3) Pengumpulan Data di Instansi terkait, tanpa data maka penyusunan SKPG tidak akan
dapat terlaksana.
4) Penyusunan dan Pelaporan data SKPG berdasarkan data yang dikumpulkan setiap bulan
berjalan.

7. Biaya yang diperlukan


Output dari kegiatan Penyusunan SKPG ini, memerlukan biaya yang sumber pendanaan dari
Dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 32.204.750 (Tiga Puluh Dua Juta Dua Ratus Empat Ribu
Tujuh Ratus Lima Puluh Rupiah). (RAB terlampir).

Penanggung Jawab Perencanaan


Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan

I NENGAH SUGIHARTA, SP
NIP. 19650905 200302 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN POSO


DINAS KETAHANAN PANGAN
Jl. P. Kalimantan No. 32 Telp/Fax. (0452)22393 Poso

Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan


Seksi Kerawanan Pangan
Tahun Anggaran 2020

Urusan : Pemerintah Umum


SKPD : Dinas Ketahanan Pangan Kab.Poso

No Program/Kegiatan Volume Satuan Harga Satuan Jumlah Anggaran

1. Pemutakhiran Data SKPG 1 Paket 1 Paket 1 Paket Rp. 23.489.750

2 Biaya Rapat Koordinasi dengan 20 Org x 3 - Dos 30.000 Rp. 1.800.000


Instansi terkait kali - snack 10.000
Rp. 600.000
Pertemuan

3 Perjalanan Dinas Luar Daerah 1 Paket 1 Paket Rp. 6.315.000


(Propinsi)
- Sosialisasi Penyusunan SKPG

Jumlah Rp. 32.204.750


TERM OF REFERENCE (TOR)
ANALISYS PETA FSVA

Anda mungkin juga menyukai