1. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
2) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan
Pangan dan Gizi
3) Peraturan Daerah Buton Tengah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Buton Tengah tahun 2017 – 2022
4) Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pangan Kabupaten Buton Tengah
Tahun 2017 – 2022
b. Gambaran Umum
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan
menyatakan bahwa setiap manusia berhak untuk memenuhi kebutuhan
pangannya. Dalam Undang-undang itu disebutkan bahwa ketahanan
pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik
jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau
serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya
masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara
berkelanjutan.
Perwujudan ketahanan pangan, dalam arti terpenuhinya kebutuhan
pangan secara cukup jumlah dan keberagamannya serta aman
dikonsumsi menjadi tanggung jawab pemerintah seperti yang tercantum
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2008. Sejalan dengan hal
tersebut, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65 mengatur tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang ketahanan pangan, yang salah
satu indikatornya adalah situasi ketersediaan pangan.
Ketersediaan pangan suatu wilayah, baik nasional, provinsi, kota
maupun kabupaten menjadi hal yang harus diperhatikan, karena
merupakan prasyarat terwujudnya perbaikan konsumsi pangan dan status
gizi masyarakat suatu wilayah. Kondisi ketersediaan pangan di Kabupaten
Buton Tengah sangat penting diperhatikan.
Kegiatan Analisis Ketersediaan Pangan Wilayah ini selain bisa
mengetahui kebutuhan pangan penduduk Kabupaten Buton Tengah juga
untuk menganalisis kemampuan produksi pangan dalam memenuhi
kebutuhan penduduk Kabupaten Buton Tengah.
2. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah SKPD Dinas Pangan Kabupaten
Buton Tengah
5. PENILAIAN RESIKO
Pelaksanaan kegiatan ini, 2 masalah yang mungkin dihadapi adalah :
1) Proses pengumpulan data sering mengalami hambatan karena
ketersediaan data sekunder sulit didapatkan.
2) Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan kapasitas sumber daya
manusia (SDM) yang memadai agar hasil kegiatan ini optimal.
Penanggung jawab,