TAHUN 2018
PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN
INDONESIA: TEMUAN UTAMA DAN REKOMENDASI
Penguatan Ketahanan Pangan
Rekomendasi intervensi
kerawanan pangan dan gizi
3
➢ Sebelum tahun 2005, tidak ada sarana untuk
menganalisa dan mengklasifikasi ketahanan dan
kerentanan pangan di Indonesia.
➢ Pada tahun 2005 diluncurkan Food Insecurity
Atlas-FIA, menggambarkan pemeringkatan
situasi ketahanan pangan yang mencakup 265
kabupaten.
➢ Dalam rangka pemutakhiran data dan
mengakomodasi pemekaran wilayah, pada tahun
2009 diluncurkan Food Security and Vulnerability
Atlas-FSVA mencakup 346 kabupaten.
➢ Pada tahun 2015, diluncurkan FSVA edisi ke-3
mencakup 398 kabupaten.
4
TINGKATAN FSVA
➢ FSVA Nasional
Penyusunan peta FSVA analisis tingkat Kabupaten
➢ FSVA Provinsi
Penyusunan peta FSVA analisis tingkat Kecamatan
➢ FSVA Kabupaten/Kota
Penyusunan peta FSVA analisis tingkat Desa
6 Tanjung Jabung Timur 38,998 18.46 77,776 36.83 94,426 44.71 211,200 100.00
7 Tanjung Jabung Barat 59,109 20.04 88,775 30.10 147,070 49.86 294,955 100.00
11 Sungai Penuh 16,507 19.41 28,277 33.26 40,243 47.33 85,028 100.00
Berdasar Undang-undang Pangan Nomor
18 tahun 2012
◦ kondisi terpenuhinya pangan bagi
negara s/d perorangan, tercemin dari
tersedianya pangan yg cukup, baik
jumlah,mutu, beragam bergizi,merata
dan terjangkau tidak bertentangan dgn
agama,keyakinan, dan budaya
masyarakat, untuk dapat hidup
sehat,aktip dan produktip secara
berkelanjuatan.
FSVA Kabupaten tahun
2016-2017 disusun
berdasarkan tiga pilar
Ketahanan Pangan;
Ketersedian Pangan
Keterjangkauan Pangan
Pemapaatan Pangan
Keterjangkauan Pangan
Produksi Pembelia
Cadangan Pangan Blaster
Pemasuk pangan Hadiah
Pinjaman dan
Bantuan pangan
Pemamfatan Pangan
Meliputi
1) Cara Menyimpan
Pemafatan Pangan
2) Pengolahan
3) Penyiapan Makan
Merujuk pada 4) Keamanan Air
pengunaan pangan untuk minum dan
oleh rumah tangga dan Makanan
kemapuan individu 5) Kondisi kebersihan
untuk menyerap dan 6) Kebiasaan memberi
metabolisme Zat Gizi. makan
7) Distribusi makanan
RT sesuai dengan
kebutuhan indifidu
DAMPAK GIZI DAN KESEHATAN
Merujuk
•Satus gizi individu
•Desefikasi metabolisme
•Pencapaian Metabolisme dan Mortalitas
Tingkat kerentangan
•individu
•Rumah tangga
•Kelompok Masyarakat
Pertanyaan Kunci
• Dimana lokasi penduduk yang rawan dan rentan pangan? (Lokasi)
(KAP – MAS)
• Mengapa daerah tersebut rentan terhadap kerawanan pangan?
(Karakteristik Utama) Indikator Tertentu
16
Ringkasan Indikator FSVA Kabupaten 2016 Tabel 2.1
Jenis Data, Cakupan Data dan Sumber Data Tabel 2,2
Tahapan penyusunan peta ketahanan dan kerentanan
pangan kabupaten 2,3
Penjelasan indikator peta ( Modul .I.)
Analisis FSVA Kabupaten ( Metoda Pembobotan ) (
Modul II )
◦ Persiapan Data dan indikator
◦ Penetuan Cut OFF poin Indikator Individu dan penyamaan
persersi
◦ Penyamaan Persersi
◦ Penentuan Pebobotan masing –masing individu ( Program
Minitab 15)
◦ Formulasi Komposit Step 1, step 2,3,4
◦ Ringkasan Komposit
Pemetaan Dengan mengunakan Software Mapinfo (
Modul III )
Cakupan
Jenis Data Sumber Data
Data
(TNP2K)
- Jumlah Rumah Tangga 2015
dari Proyeksi Sensus
Penduduk 2010
Pembentukan Tim Pengarah, Tim Pelaksana FSVA tingkat
Provinsi dan Kabupaten
Penentuan Tim teknis untuk melakukan review ketersedian
data.
Pelatihan FSVA ( Metodologi dan analisis data Indikator.
Pengumpulan data untuk tingkat Desa
Pertemuan utk melakukan Validasi data yg tersedia.
Analisa Data dan Pembuatan Data yg tersedia
Worshop Validasi data hasil awal analisa data/tabel dan
peta yg dihasilkan
Penyusunan Buku Peta Ketahanan dan kerawanan Pangan
Launcing Peta Ketahanan dan Kerentangan Pangan (FSVA)
Kabupaten.
1. Pengembangan sistem 1. Tidak adanya akses secara
isyarat dini ekonomi bagi individu/rumah
tangga untuk memperoleh
2. Penguatan
pangan yang cukup;
kelembagaan untuk 2. Tidak adanya akses secara fisik
penanganan rawan bagi individu rumah tangga
pangan; untuk memperoleh pangan yang
3. Pencegahan kerawanan cukup;
pangan; 3. Tidak tercukupinya pangan untuk
4. Penangulangan kehidupan yang produktif
individu/rumah tangga;
kerawanan pangan; 4. Tidak terpenuhinya pangan
5. Peningkatan dan secara cukup dalam jumlah,
pengembangan desa mutu, ragam, keamanan serta
mandiri pangan; keterjangkauan harga.
Pelayanan penanganan kerawanan Kondisi rawan pangan
pangan adalah jenis pelayanan terkait
dengan : dapat disebabkan karena :