T IM PENYUSUN :
Pengarah :
Dr. Andriko Noto Susanto, SP.,MP
Deputi Penganekaragaman Konsumsi
dan Keamanan Pangan
Penanggung Jawab:
Rinna Syawal
Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Editor :
Dr. Maya Safrina Suraningsih, S.TP, MM
http://badanpangannasional.go.id
badanpangannasional
Nilai skor Pola Pangan Harapan (PPH) menjadi salah satu indikator pembangunan pangan
sebagaimana tertuang dalam dokumen RPJMN 2020-2024 pada program prioritas Peningkatan
Ketersediaan, Akses dan Kualitas Konsumsi Pangan, dengan target capaian skor PPH konsumsi nasional sebesar 95,2 pada tahun 2024.
PPH diukur berdasarkan pendekatan wilayah, sehingga dapat digunakan sebagai basis data untuk mengetahui angka kebutuhan pangan
suatu wilayah dalam perencanaan pembangunan pangan berdasarkan potensi dan kearifan lokal.
Saya menyambut baik diterbitkannya Buku Situasi Konsumsi Pangan Nasional Tahun 2022. Apresiasi disampaikan tim penyusun dan
semua pihak yang telah berpartisipasi dalam mewujudkan publikasi ini, sebagai wujud komitmen dalam penyediaan, pemanfaatan,
pengembangan data dan informasi statistik di bidang pangan untuk mendukung terwujudkan Satu Data Indonesia.
Semoga Buku ini dapat menjadi referensi dan memenuhi kebutuhan data bagi pihak-pihak yang berkepentingan di bidang pangan
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Kualitas konsumsi pangan menjadi salah satu indikator global dan nasional untuk menilai pemenuhan
konsumsi pangan berdasarkan standar kecukupan gizi. Salah satu parameter nasional yang digunakan untuk mengukur kualitas
konsumsi pangan masyarakat yaitu skor Pola Pangan Harapan (PPH), yang menjadi salah satu indikator pembangunan pangan dalam
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Target skor PPH konsumsi nasional pada tahun
2022 sebesar 92,8 dan berdasarkan perhitungan capaian skor PPH konsumsi pada tahun 2022 sebesar 92,9 atau sudah melebihi target
yang ditetapkan.
Penghargaan dan apresiasi disampaikan kepada Tim penyusun Badan Pangan Nasional, Badan Pusat Statistik - RI, IPB University dan
semua pihak yang telah berpartisipasi dalam mewujudkan publikasi ini, sebagai wujud komitmen dalam penyediaan, pemanfaatan,
pengembangan data dan informasi statistik di bidang pangan untuk mendukung terwujudkan Satu Data Indonesia.
Semoga Buku ini dapat menjadi referensi dan memenuhi kebutuhan data bagi pihak-pihak yang berkepentingan di bidang pangan
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Skor PPH yang ideal perlu dihitung dengan cermat agar kebijakan dalam mengambil langkah
strategis juga tepat. Perhitungan skor PPH ini dilakukan secara berjenjang mulai dari nasional,
provinsi sampai pada tingkat kabupaten/kota. Dengan kolaborasi yang sinergis antara Badan Pangan
Nasional, Badan Pusat Statistik-RI dan IPB University untuk menghitung data konsumsi pangan
masyarakat diharapkan dapat mendukung komitmen mewujudkan satu data Indonesia di bidang
pangan.
Kami menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada Tim Penyusun dari Badan Pangan Nasional dan semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam mewujudkan penyusunan dan penerbitan Buku Situasi Konsumsi Pangan Nasional Tahun 2022 ini. Semoga Buku
ini dapat menjadi referensi dalam memenuhi kebutuhan data dan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di bidang pangan serta
masyarakat.
RINNA SYAWAL
Direktur Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Skema Pengambilan Data Susenas 6
Bagan 2 Pemanfaatan Komoditas Pangan di Rumah Tangga dan Luar Rumah Tangga 7
Data konsumsi pangan secara nasional ditinjau berdasarkan aspek kuantitatif dan kualitatif, melalui penghitungan konsumsi
energi dan protein berdasarkan angka kecukupan zat gizi yang dianjurkan bagi penduduk Indonesia. Angka Kecukupan Gizi
(AKG) yang dianjurkan bagi penduduk Indonesia merupakan kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua orang
sehat menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktifitas fisik dan keadaan fisiologis untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal, yang dirumuskan setiap lima tahun sekali dalam forum Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
(WNPG). Dalam direktori ini, AKG yang digunakan merupakan asupan rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh populasi dan
bukan merupakan kecukupan gizi perorangan/individu. Hasil WNPG ke XI menetapkan Angka Kecukupan Energi (AKE)
sebesar 2.100 kkal/kap/hari dan Angka Kecukupan Protein 57 gram per kapita per hari untuk penduduk Indonesia.
Berdasarkan AKG dalam WNPG ke XI tersebut digunakan sebagai acuan dalam analisis situasi konsumsi pangan nasional
tahun 2022.
Penyusunan buku ini ditujukan untuk menyajikan data dan informasi perkembangan konsumsi pangan penduduk Indonesia
tahun 2019 – 2022 mencakup: (a) data konsumsi energi, protein dan skor Pola Pangan Harapan, (b) data konsumsi pangan
strategis, (c) data konsumsi pangan berdasarkan wilayah serta (d) data konsumsi berdasarkan kuintil pengeluaran pangan.
Data yang digunakan dalam penyusunan buku ini adalah data sekunder hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
Triwulan I (Bulan Maret) tahun 2022 yang bersumber dari BPS, dengan responden adalah anggota rumah tangga, dengan
cakupan sampel sebanyak 345.000 rumah tangga dan jumlah sampel yang dinyatakan clean sebanyak 339.584 rumah
tangga. Data konsumsi pangan ini menggambarkan konsumsi pangan di dalam rumah tangga (BPS, 2022).
KONSUMSI ENERGI KONSUMSI ENERGI Sebelas provinsi memiliki konsumsi energi diatas
standar kecukupan (AKE 2100 kkal/kap/hari):
Sumbar, Jabar, Kalteng, Sumut, Bali, DKI Jakarta,
Sulut, Sumsel, Kalsel, Banten dan NTB
*satuan: kkal/kap/hari
*satuan: kkal/kap/hari
Lampung 57,7
di Bawah
Maluku 52,9
Sulawesi Tengah 58,1
Maluku Utara 54,8
Kalimantan barat 58,2
Papua Barat 55,3
Sumatera Barat 59,2
Diatas Capaian
Sulawesi Selatan 84,4 Banten 93,4
Kalimantan Timur 85,9 Jambi 93,4
Bangka Belitung 86,6 Sumatera Selatan 93,9
Kalimantan Selatan 87,8 Jawa Tengah 94,4
Kalimantan Tengah 88,0 NTB 94,6
Bengkulu 88,5 DI Yogyakarta 96,2
Kepulauan Riau 89,0
Riau 89,4
DKI Jakarta 89,4
Sulawesi Utara 89,7
Bali 89,7
Sumatera Barat 89,8
Lampung 90,6 SKOR PPH SKOR PPH
Sumatera Utara 91,6
Jawa Barat 92,3
Jawa Timur 92,8
Enam provinsi memiliki skor PPH diatas skor nasional: Banten, Jambi,
Sumatera Selatan, Jawa Tengah, NTB dan DIY
Konsumsi Beras Per-Provinsi Tahun 2022
Papua 59,4
Kalimantan Timur 80,0 KONSUMSI BERAS KONSUMSI BERAS
Dibawah Capaian Konmsumsi Beras
*satuan: gram/kap/hari
Data konsumsi pangan yang diolah Badan Pangan Nasional menggunakan data yang bersumber dari hasil Susenas - BPS
yang diterbitkan secara periodik. Data konsumsi hasil Susenas mencakup jenis dan jumlah pangan yang umum dikonsumsi
oleh rumah tangga di tiap wilayah untuk memberikan informasi tentang konsumsi pangan, maupun komoditas pangan
utama yang dikonsumsi masyarakat berdasarkan wilayah, kelompok pengeluaran, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan bagi perencanaan pangan, seperti tingkat konsumsi energi dan protein,
kualitas konsumsi pangan (komposisi dan keseimbangannya), perilaku konsumsi pangan dan kebutuhan konsumsi pangan.
Pada edisi ini data yang ditampilkan merupakan data konsumsi Susenas Provinsi Aceh serta Kabupaten dan Kota Tahun
2021.
Data konsumsi pangan ditinjau berdasarkan aspek kuantitatif dan kualitatif, melalui penghitungan konsumsi energi dan
protein berdasarkan angka kecukupan zat gizi yang dianjurkan bagi penduduk Indonesia. Angka Kecukupan Gizi (AKG)
yang dianjurkan bagi penduduk Indonesia merupakan kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua orang sehat
menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktifitas fisik dan keadaan fisiologis untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal. Dalam direktori ini, menggunakan Angka Kecukupan Energi anjuran sebesar 2.100 kkal dan Angka Kecukupan
Protein 57 gram (berdasarkan AKG hasil WNPG Tahun 2018).
Penilaian terhadap konsumsi pangan penduduk secara kuantitas dapat ditunjukkan melalui volume konsumsi pangan
penduduk (gram/kap/hari dan kilogram/kap/tahun), konsumsi energi penduduk (kkal/kap/hari), dan konsumsi protein
penduduk (gram protein/kap/hari). Salah satu indikator yang digunakan dalam menilai kualitas konsumsi pangan adalah
Pola Pangan Harapan (PPH). PPH merupakan susunan beragam pangan yang didasarkan atas proporsi keseimbangan
energi dari berbagai kelompok pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi, baik dalam jumlah maupun mutu dengan
B. T UJUAN
Direktori ini disusun dengan tujuan untuk:
1. Menyajikan data dan informasi perkembangan konsumsi energi, protein dan skor Pola Pangan Harapan (PPH) penduduk
Indonesia, tahun 2018-2022.
2. Menyajikan data dan informasi perkembangan konsumsi pangan penduduk Indonesia menurut jenis pangan utama,
tahun 2018-2022.
3. Menyajikan Partisipasi Konsumsi Penduduk Indonesia Menurut Jenis Makanan Tahun 2018-2022.
4. Menyajikan Data Konsumsi Komoditas Strategis (Untuk Keperluan Prognosa) 2018 - 2022.
5. Menyajikan data perkembangan konsumsi pangan per provinsi, tahun 2018-2022.
NON KONSUMSI
MAKANAN
PEMBELIAN
Bagan 1. Skema Pengambilan Data Susenas
Penyediaan Bahan
Pokok Nasional
Diolah Diolah
Industri Pengolahan
di Dalam di Luar
(IBS & IMK)
Rumahtangga Rumahtangga
Survei Konsumsi
Bahan Pokok
Susenas
Makanan
Jadi
Total
Konsumsi
Bagan 2. Pemanfaatan Komoditas Pangan di Rumah Tangga dan Luar Rumah Tangga
Sampel Susenas tidak mencakup rumah tangga khusus, yaitu (1) orang‐orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti asuhan,
lembaga pemasyarakatan, atau rumah tahanan yang pengurus kebutuhan sehari‐harinya dikelola oleh yayasan atau
lembaga (2) kelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10 orang atau lebih. Untuk memperoleh
agregat data konsumsi pangan nasional perlu memperhitungkan konsumsi pangan rumah tangga khusus dan konsumsi
pangan non rumah tangga. Jenis data modul konsumsi/pengeluaran Susenas mencakup:
a. Kuantitas dan nilai konsumsi makanan, minuman, dan tembakau baik dari pembelian maupun produksi sendiri atau
pemberian yang terbagi ke dalam 14 kelompok. Jumlah komoditas Susenas antar tahun mengalami perubahan, yaitu
pada tahun tahun 2018 - 2021 mencakup 169 komoditas makanan. Susenas modul konsumsi tahun 2022 memuat
sebanyak 198 jenis komoditas pangan, mengalami perubahan komoditas pangan dibandingkan modul konsumsi
Susenas Tahun 2021. Susenas 2022 mengalami penambahan 10 komoditas pangan yaitu jenis ikan (tuna, tongkol,
B. SUMBER DATA
Data yang digunakan dalam penyusunan direktori ini adalah data sekunder hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
bersumber dari BPS, yang telah diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran untuk Susenas Tahun 2018-2019.
Data dasar Susenas yang digunakan adalah data modul konsumsi dan pengeluaran tahun 2015-2020 triwulan I. Data
Susenas tersebut diolah dan dijustifikasi dengan menggunakan rasio pengeluaran riil setiap kelompok pangan, yang
dikoreksi dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok pangan nasional tahun 2009-2015, (BPS). Mulai tahun 2020 tidak
dilakukan justifikasi kuesioner dengan pertimbangan jenis dan jumlah komoditas pangan yang disurvei dalam Susenas
sudah makin beragam.
Publikasi ini juga menyajikan perkembangan partisipasi konsumsi, yang merupakan persentase penduduk yang
mengonsumsi jenis pangan terhadap total penduduk nasional hasil Susenas tahun 2015-2020. Partisipasi penduduk yang
disajikan merupakan angka partisipasi konsumsi pangan (baik segar maupun olahan, dengan pengelompokkan komoditas
pangan Susenas mengikuti pengelompokkan komoditas kelompok Pola Pangan Harapan dalam Lampiran 1).
Pengelompokan Konsumsi Pangan Menurut Komoditas Berdasarkan Data Susenas Dapat Dilihat pada Lampiran 1
Konsumsi protein hewani penduduk Indonesia tahun 2022 adalah 22,56 gram/kap/hari
1. Padi-padian 320,0 313,2 309,3 309,2 304,6 289 1315 1288 1267 1262 1189 1050 62,6 61,4 60,3 60,1 56,6 50,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0
2. Umbi-umbian 45,0 43,5 41,3 49,8 48,0 105 53 50 48 59 56 126 2,5 2,4 2,3 2,8 2,6 6,0 1,3 1,2 1,2 1,4 1,3 2,5
3. Pangan hewani 118,5 117,2 118,4 122,3 126,3 157 233 240 244 244 253 252 11,1 11,4 11,6 11,6 12,0 12,0 22,2 22,9 23,2 23,3 24,0 24,0
4. Minyak dan lemak 26,7 27,0 27,7 30,1 27,8 21 240 242 249 270 250 210 11,4 11,5 11,9 12,8 11,9 10,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
5. Buah/biji berminyak 4,0 3,8 3,7 3,8 3,5 11 22 21 20 21 19 63 1,0 1,0 1,0 1,0 0,9 3,0 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 1,0
6. Kacang-kacangan 27,3 26,5 25,0 25,7 27,8 37 60 59 56 57 69 105 2,9 2,8 2,7 2,7 3,3 5,0 5,7 5,6 5,3 5,4 6,5 10,0
7. Gula 20,9 20,4 20,2 20,7 19,5 31 78 76 75 77 72 105 3,7 3,6 3,6 3,7 3,4 5,0 1,8 1,8 1,8 1,8 1,7 2,5
8. Sayur dan buah 248,0 244,3 231,8 226,2 237,5 262 113 109 102 104 121 126 5,4 5,2 4,9 5,0 5,8 6,0 26,8 26,0 24,4 24,8 28,9 30,0
9. Lain-lain 92,6 94,2 92,7 78,5 79,1 - 52 52 51 50 49 63 2,5 2,5 2,4 2,4 2,4 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Total 2165 2138 2112 2143 2079 2100 103,1 101,8 100,6 102,1 99,0 100 88,4 87,9 86,3 87,2 92,9 100
1. Padi-padian 311,7 306,4 303,0 302,3 296,3 289 1286 1268 1246 1241 1162 1050 59,8 60,4 59,3 59,1 55,3 50,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0
2. Umbi-umbian 38,9 37,8 36,3 43,2 42,3 105 43 41 40 48 46 126 2,0 1,9 1,9 2,3 2,2 6,0 1,0 1,0 1,0 1,1 1,1 2,5
3. Pangan hewani 131,0 127,5 127,8 130,2 134,4 157 271 273 275 272 278 252 12,6 13,0 13,1 12,9 13,3 12,0 24,0 24,0 24,0 24,0 24,0 24,0
4. Minyak dan lemak 26,9 27,4 28,0 30,5 28,5 21 241 245 251 273 256 210 11,2 11,7 12,0 13,0 12,2 10,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
5. Buah/biji berminyak 2,7 2,6 2,6 2,7 2,4 11 15 15 14 15 14 63 0,7 0,7 0,7 0,7 0,6 3,0 0,3 0,3 0,3 0,4 0,3 1,0
6. Kacang-kacangan 30,0 29,2 27,3 28,3 30,3 37 64 63 59 61 72 105 3,0 3,0 2,8 2,9 3,4 5,0 6,0 6,0 5,6 5,8 6,9 10,0
7. Gula 18,7 18,2 18,0 18,5 17,8 31 70 68 68 70 67 105 3,3 3,3 3,2 3,3 3,2 5,0 1,6 1,6 1,6 1,7 1,6 2,5
8. Sayur dan buah 251,7 245,2 229,6 226,0 235,9 262 114 110 102 103 119 126 5,3 5,3 4,9 4,9 5,7 6,0 26,6 26,3 24,4 24,6 28,4 30,0
9. Lain-lain 101,1 102,2 101,3 84,7 82,4 - 54 54 53 51 50 63 2,5 2,6 2,5 2,4 2,4 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Total 2158 2137 2109 2134 2064 2100 102,8 101,8 100,4 101,6 98,3 100 89,6 89,2 86,9 87,6 92,3 100
Tabel 3. Perkembangan Konsumsi Energi dan Skor Pola Pangan Harapan Penduduk Indonesia 2018 – 2022
(Pedesaan)
1. Padi-padian 330,0 321,8 317,4 318,3 315,8 289 1349 1314 1293 1289 1227 1050 62,8 62,6 61,6 61,4 58,4 50,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0
2. Umbi-umbian 52,3 50,7 47,7 58,4 55,6 105 66 62 59 72 68 126 3,1 3,0 2,8 3,4 3,3 6,0 1,5 1,5 1,4 1,7 1,6 2,5
3. Pangan hewani 103,4 104,1 106,5 112,0 115,3 157 187 198 204 208 218 252 8,7 9,4 9,7 9,9 10,4 12,0 17,4 18,9 19,4 19,8 20,8 24,0
4. Minyak dan lemak 26,5 26,6 27,4 29,6 27,0 21 238 239 246 265 243 210 11,1 11,4 11,7 12,6 11,5 10,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
5. Buah/biji berminyak 5,5 5,3 5,1 5,3 4,9 11 30 29 28 29 27 63 1,4 1,4 1,3 1,4 1,3 3,0 0,7 0,7 0,7 0,7 0,6 1,0
6. Kacang-kacangan 24,0 23,1 22,1 22,3 24,5 37 55 53 51 52 63 105 2,6 2,5 2,4 2,5 3,0 5,0 5,1 5,1 4,9 4,9 6,0 10,0
7. Gula 23,5 23,1 22,9 23,7 21,7 31 87 85 85 87 80 105 4,0 4,1 4,0 4,2 3,8 5,0 2,0 2,0 2,0 2,1 1,9 2,5
8. Sayur dan buah 243,6 243,1 234,5 226,4 239,7 262 111 107 102 105 124 126 5,2 5,1 4,9 5,0 5,9 6,0 25,8 25,6 24,4 25,0 29,6 30,0
9. Lain-lain 82,3 84,0 81,8 70,4 74,6 - 49 50 49 48 49 63 2,3 2,4 2,3 2,3 2,3 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Total 2172 2138 2117 2156 2100 2100 103,4 101,8 100,8 102,7 100,0 100 82,5 83,7 82,7 84,3 90,6 100
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
I. Padi-padian 1.315 1.288 1.267 1.262 1.189 1.286 1.268 1.246 1.241 1.162 1.349 1.314 1.293 1.289 1.227
a. Beras 949 930 922 931 923 904 892 885 895 884 1.002 978 968 979 977
b. Jagung 10 10 9 9 8 5 5 5 5 5 17 16 15 15 13
c. Terigu 355 349 336 321 258 377 371 356 341 273 330 321 310 295 238
II. Umbi-umbian 53 50 48 59 56 43 41 40 48 46 66 62 59 72 68
a. Singkong 32 29 29 36 33 29 26 26 32 30 36 33 33 41 37
b. Ubi jalar 12 12 11 14 13 7 7 7 9 8 18 18 16 19 19
c. Kentang 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 2 3 3 3 3
d. Sagu 4 3 3 3 3 2 2 1 1 1 6 5 5 5 5
e. Umbi lainnya 2 2 1 2 3 1 1 1 1 1 3 3 2 4 4
III. Pangan Hewani 233 240 244 244 253 271 273 275 272 278 187 198 204 208 218
a. Daging ruminansia 46 52 53 49 55 54 59 60 55 61 36 43 44 41 47
b. Daging unggas 60 63 65 70 74 74 74 77 80 84 44 48 50 56 61
c. Telur 27 27 27 29 29 31 30 30 32 32 23 23 24 25 24
d. Susu 37 33 33 32 30 46 41 41 39 36 25 24 24 23 22
e. Ikan 63 65 65 65 65 66 68 67 66 65 59 61 62 64 65
IV. Minyak dan Lemak 240 242 249 270 250 241 245 251 273 256 238 239 246 265 243
a. Minyak kelapa 19 16 14 17 9 18 17 14 18 9 19 16 15 16 8
b. Minyak sawit 215 218 226 243 234 214 217 225 242 237 216 219 226 244 230
c. Minyak lainnya 6 8 9 10 8 9 11 12 13 10 3 4 5 5 5
V. Buah/biji berminyak 22 21 20 21 19 15 15 14 15 14 30 29 28 29 27
a. Kelapa 18 17 17 17 15 11 11 11 11 9 26 25 24 24 23
b. Kemiri 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
VI. Kacang-kacangan 60 59 56 57 69 64 63 59 61 72 55 53 51 52 63
a. Kedelai 53 51 48 50 61 57 55 51 54 65 48 46 44 44 57
b. Kacang tanah 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4
c. Kacang hijau 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 1 1 1 1 1
d. Kacang lain 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1
VII. Gula 78 76 75 77 72 70 68 68 70 67 87 85 85 87 80
a. Gula pasir 71 69 69 70 66 64 63 62 63 60 79 78 77 79 73
b. Gula merah 7 6 7 7 7 6 6 6 7 6 8 7 7 8 7
VIII. Sayuran dan buah 113 109 102 104 121 114 110 102 103 119 111 107 102 105 124
a. Sayur 59 60 57 58 65 60 61 57 58 64 58 60 57 59 67
b. Buah 54 49 45 46 56 55 50 46 45 55 52 48 45 46 58
IX. Lain-lain 52 52 51 50 49 54 54 53 51 50 49 50 49 48 49
a. Minuman 45 46 45 43 43 48 49 47 45 43 43 43 42 41 42
b. Bumbu-bumbuan 6 6 6 6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7
Total Energi 2.165 2.138 2.112 2.143 2.079 2.159 2.137 2.109 2.134 2.064 2.172 2.138 2.117 2.156 2.100
Sumber : Susenas (2020-2021 triwulan 1); BPS diolah dan dijustifikasi oleh BKP, Susenas 2020-2022 BPS diolah oleh BKP 33
Note: TKP menggunakan Angka Kecukupan Protein 57 gram/kap/hari (WNPG XI, 2018)
Sumber : Susenas (2018-2019 triwulan 1); BPS diolah dan dijustifikasi oleh BKP, Susenas 2020-2022 BPS diolah oleh BKP
35
Protein Hewani 20,25 21,05 21,29 21,52 22,56 23,10 23,63 23,71 23,59 24,41 16,81 17,79 18,21 18,80 20,08
Total Protein 62,91 62,87 62,05 62,33 62,21 65,26 65,14 64,09 63,99 63,45 60,07 59,98 59,47 60,14 60,54
Proporsi (%):
Protein Nabati 67,82 66,51 65,70 65,47 63,73 64,61 63,72 63,01 63,14 61,54 72,02 70,35 69,37 68,74 66,83
Protein Hewani 32,11 33,49 34,30 34,53 36,27 35,39 36,28 36,99 36,86 38,46 27,97 29,65 30,63 31,26 33,17
Sumber : Sumber : Susenas (2018-2019 triwulan 1); BPS diolah oleh BKP, Susenas 2020-2022 BPS diolah oleh BKP
36
Sumber : Susenas (2018-2019 triwulan 1); BPS diolah dan dijustifikasi oleh BKP; Susenas 2020-2022 BPS diolah oleh BKP
3
Sumber : Susenas (2018-2019 triwulan 1); BPS diolah dan dijustifikasi oleh BKP; Susenas 2020-2022 BPS diolah oleh BKP
38
KONSUMSI (Ton/Tahun)
96,63 94,47 94,02 94,38 93,51
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
25.792.716
KEBUT UHAN KONSUMSI RT (Ton/Tahun)
25.214.232 25.348.135 25.596.828 25.941.627
BERAS
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
KONSUMSI (Kg/Kap/Tahun)
1,59 1,67 1,79 1,54 1,37
JAGUNG
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
KONSUMSI (Kg/Kap/Tahun)
18,07 17,70 17,10 16,93 16,30
T ERIGU
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
Jumlah penduduk Tahun 2018 berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2010; Bappenas dan BPS 2013
Jumlah penduduk Tahun 2020-2024 berdasarkan proyeksipenduduk hasil SUPAS tahun 2015; Bappenas dan BPS 2018
KONSUMSI (Kg/Kap/Tahun)
8,54 8,19 8,17 8,52 9,29
KEDELAI
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
KONSUMSI (Kg/Kap/Tahun)
0,28 0,31 0,29 0,31 0,30
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
KACANG
KEBUT UHAN KONSUMSI RT (Kg/Kap/Tahun)
75.597
Tahun 2018
81.616
Tahun 2019
77.706
Tahun 2020
78.469
Tahun 2021
84.619
Tahun 2022
TANAH
KONSUMS (Kg/Kap/Tahun)I
0,38 0,41 0,39 0,34 0,40
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
KACANG
KEBUT UHAN KONSUMSI RT (Kg/Kap/Tahun)
101.109
Tahun 2018
108.513
Tahun 2019
107.170
Tahun 2020
108.222
Tahun 2021
93.911
Tahun 2022
HIJAU
Jumlah penduduk Tahun 2018 berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2010; Bappenas dan BPS 2013
Jumlah penduduk Tahun 2020-2024 berdasarkan proyeksipenduduk hasil SUPAS tahun 2015; Bappenas dan BPS 2018
KONSUMSI (Kg/Kap/Tahun)
4,51 3,17 3,23 2,97 3,13
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
DAGING
1.202.949
Tahun 2018
846.305
Tahun 2019
871.644
Tahun 2020
880.196
Tahun 2021
815.783
Tahun 2022
SAPI
KONSUMSI (Kg/Kap/Tahun)
5,57 5,69 6,04 6,55 7,15
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
DAGING
KEBUT UHAN KONSUMSI RT (Kg/Kap/Tahun)
1.485.762 1.520.166 1.628.962 1.644.943 1.800.054
AYAM RAS
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
KONSUMSI (Kg/Kap/Tahun)
6,98 6,81 6,64 6,91 7,08
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
T ELUR
KEBUT UHAN KONSUMSI RT (Kg/Kap/Tahun)
1.725.746 1.725.746 1.791.251 1.808.825 1.901.134
AYAM RAS
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
Jumlah penduduk Tahun 2018 berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2010; Bappenas dan BPS 2013
Jumlah penduduk Tahun 2020-2024 berdasarkan proyeksipenduduk hasil SUPAS tahun 2015; Bappenas dan BPS 2018
KONSUMSI (Kg/Kap/Tahun)
6,98 6,81 6,54 6,87 6,47
GULA
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
31
KONSUMSI (Kg/Kap/Tahun)
8,69 8,82 9,13 9,82 9,47
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
MINYAK
2.319.944 2.353.729 2.461.213
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
2.485.360
Tahun 2021
2.699.719
Tahun 2022
GORENG
KONSUMSI (Kg/Kap/Tahun)
2,76 2,80 2,69 2,93 3,02
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
BAWANG
736.223
Tahun 2018
747.978
Tahun 2019
727.539
Tahun 2020
734.677
Tahun 2021
804.254
Tahun 2022
MERAH
Jumlah penduduk Tahun 2018 berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2010; Bappenas dan BPS 2013
Jumlah penduduk Tahun 2020-2024 berdasarkan proyeksipenduduk hasil SUPAS tahun 2015; Bappenas dan BPS 2018
KONSUMSI (Kg/Kap/Tahun)
1,72 1,81 1,67 1,87 2,02
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
BAWANG
459.808
Tahun 2018
482.116
Tahun 2019
449.471
Tahun 2020
453.881
Tahun 2021
515.145
Tahun 2022
PUT IH
KONSUMSI (Kg/Kap/Tahun)
2,14 2,36 2,02 2,21 2,32
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
CABAI
BESAR
KEBUT UHAN KONSUMSI RT (Kg/Kap/Tahun)
571.370 631.060 544.681 550.025 606.415
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
KONSUMSI (Kg/Kap/Tahun)
1,84 1,99 1,77 1,95 2,07
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
CABAI
KEBUT UHAN KONSUMSI RT (Kg/Kap/Tahun)
489.861
Tahun 2018
531.040
Tahun 2019
476.827
Tahun 2020
481.505
Tahun 2021
537.240
Tahun 2022
RAWIT
Jumlah penduduk Tahun 2018 berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2010; Bappenas dan BPS 2013
Jumlah penduduk Tahun 2020-2024 berdasarkan proyeksipenduduk hasil SUPAS tahun 2015; Bappenas dan BPS 2018
2.061
2.104
KONSUMSI ENERGI PROV. ACEH
2019
2.091
2020
2.171 KONSUMSI ENERGI PROV. ACEH
2021
2.064
2022
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
JAMBI 2018
2.060
2.109
KONSUMSI ENERGI JAMBI
2019
2.081
2020
2.141 KONSUMSI ENERGI JAMBI
2021
2.070
2022
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
SELATAN 2019
2020
2.128
2.232
SUMATERA SELATAN
KONSUMSI ENERGI
2021 SUMATERA SELATAN
2.182
2022
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
BENGKULU 2018
2.089
2.165
KONSUMSI ENERGI BENGKULU
2019
2.107
2020
2.125 KONSUMSI ENERGI BENGKULU
2021
2.038
2022
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
LAMPUNG 2018
1.820
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
BANGKA 2018
2.148
2.112
BANGKA BELITUNG
KONSUMSI ENERGI
2021 BANGKA BELITUNG
2.066
2022
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
DI YOGYAKARTA 2018
2.227
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
BANT EN 2018
2.250
2.263
KONSUMSI ENERGI BANTEN
2019
2.250
2020
2.259 KONSUMSI ENERGI BANTEN
2021
2.270
2022
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
BALI 2018
2.259
2.284
KONSUMSI ENERGI BALI
2019
2.293
2020
2.197 KONSUMSI ENERGI BALI
2021
2.146
2022
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
BARAT 2020
2021
2.442
2.543
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
T IMUR 2019
2020
1.948
2.020
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
KALIMANTAN 2018
1.913
1.926
KONSUMSI ENERGI
2019 KALIMANTAN BARAT
BARAT 2020
2021
1.908
1.941
KONSUMSI ENERGI
KALIMANTAN BARAT
1.892
2022
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
KALIMANTAN 2018
2.150
2.183
KONSUMSI ENERGI
2019 KALIMANTAN TENGAH
T ENGAH 2020
2021
2.194
2.141
KONSUMSI ENERGI
KALIMANTAN TENGAH
2.116
2022
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
KALIMANTAN 2018
2.183
SELATAN 2019
2020
2.272
2.296
KALIMANTAN SELATAN
KONSUMSI ENERGI
2021 KALIMANTAN SELATAN
2.189
2022
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
KALIMANTAN 2018
1.999
T IMUR 2020
2021
1.982
2.020
KONSUMSI ENERGI
KALIMANTAN TIMUR
1.918
2022
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
KALIMANTAN 2018
1.975
UTARA 2020
2021
1.944
2.023
KONSUMSI ENERGI
KALIMANTAN UTARA
1.858
2022
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
SULAWESI 2018
2.090
2.126
KONSUMSI ENERGI
2019 SULAWESI TENGGARA
T ENGGARA 2020
2021
2.028
2.046
KONSUMSI ENERGI
SULAWESI TENGGARA
1.949
2022
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
SULAWESI 2018
2.144
2.188
KONSUMSI ENERGI
SELATAN 2019
2020
2.093
2.145
SULAWESI SELATAN
KONSUMSI ENERGI
2021 SULAWESI SELATAN
2.078
2022
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
GORONTALO 2018
2.069
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
MALUKU 2018
1.779
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
PAPUA 2018
1.843
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional
*)Satuan: kkal/kap/hari
Sumber : Susenas Maret 2018 - 2019; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran dan Susenas Maret Tahun 2020-2022; BPS diolah Badan Pangan Nasional