Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KEBIJAKAN

NAMA KELOMPOK
MEI HERDIYANTI (2111071045)
DIAN ( 2111071060)
PERATURAN PERSIDEN NO 17 TAHUN 2015
TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI

PPMK.NO.28 TH 2019 TTG ANGKA


KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK
MASYARAKAT INDONESIA.
ANALISIS PERATURAN PERSIDEN NO 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI

CONTENT
ISI KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN
a. Cadangan Pangan Pemerintah dan cadangan Pangan Pemerintah
Daerah
b. Penganekaragaman Pangan dan perbaikan Gizi masyaraka
c. kesiapsiagaan Krisis Pangan dan penanggulangan Krisis Pangan;
d. Distribusi Pangan, perdagangan Pangan, dan bantuan Pangan;
e. pengawasan;
f. Sistem Informasi Pangan dan Gizi; dan
g. peran serta masyarakat
ACTORS

ACTORS
1. YANG TERLIBAT DARI KEBIJAKAN PANGAN DAN GIZI ADALAH
2. PRESIDEN
3. HASIL RAPAT KORDINASI TINGKAT MENTERI/KEPALA LEMBAGA
4. LEMBAGA PRODUKSI PANGAN POKOK SECARA NASIONAL
5. PELAKSANAAN PERJANJIAN SECARA INTERNASIONAL DAN
BANTUAN PANGAN KERJA SAMA INTERNASIONAL
6. CADANGAN PANGAN TERLIBAT OLEH PEMERINTAH
DESA,KAB/KOTA DAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI
PROSES

MEKANISME PENENTUAN KEBIJAKAN PANGAN DAN GIZI


Dalam mewujudkan Ketahanan Pangan dan Gizi, masyarakat
memiliki kesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta
bersama-sama dengan komponen pemangku kepentingan
Ketahanan Pangan lainnya. Peran serta tersebut dilakukan antara
lain dalam hal melaksanakan produksi, Distribusi Pangan dan
perdagangan Pangan, menyelenggarakan cadangan Pangan, dan
melakukan pencegahan dan penanggulangan masalah Pangan.
CONTEXT
KEBIJAKAN PANGAN SESUAI (YA SESUAI)
Distribusi Pangan sebagaimana dimaksud
dilakukan melalui:
a. pengembangan sistem Distribusi Pangan yang Menjangkau
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
secara efektif dan efisien;
b. pengelolaan sistem Distribusi Pangan yang dapat
meningkatkan keterjangkauan Pangan, mempertahankan
keamanan, mutu, Gizi, dan tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat; dan
c. perwujudan kelancaran dan keamanan Distribusi Pangan.
CONTENT : ISI KEBIJAKAN
PMK.NO.28 TH 2019 TTG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK MASYARAKAT
INDONESIA.

1. AKG digunakan pada tingkat konsumsi yang meliputi kecukupan energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, air,
vitamin, dan mineral.
2. AKG digunakan sebagai acuan bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan untuk :

a. menghitung kecukupan gizi penduduk di daerah


b. menyusun pedoman konsumsi pangan
c. menilai konsumsi pangan pada penduduk dengan karakteristik tertentu
d. menghitung kebutuhan pangan bergizi pada penyelenggaraan makanan institusi
e. menghitung kebutuhan pangan bergizi pada situasi darurat
f. menetapkan Acuan Label Gizi
g. mengembangkan indeks mutu konsumsi pangan
h. mengembangkan produk pangan olahan
i. menentukan garis kemiskinan
j. menentukan biaya minimal untuk pangan bergizi dalam program jaminan sosial pangan k
k. menentukan upah minimum l. kebutuhan lainnya
ACTORS :

1. Kementrian Kesehatan
2. Organisasi Persagi
3. Pangan
4. BPOM
PROSES MEKANISME PENENTUAN
KEBIJAKAN

1. untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat diperlukan asupan gizi yang cukup
sesuai dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan
2. bahwa angka kecukupan gizi sebagaimana telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi
Bangsa Indonesia sudah tidak sesuai dengan kebutuhan fisiologis masyarakat Indonesia
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga perlu diganti
CONTEXT
Context : Apakah kebijakan sesuai dengan lingkungan? Kebijakan lain? “ya’ (Sesuai)

Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk


Masyarakat Indonesia yang selanjutnya disingkat AKG
adalah suatu nilai yang menunjukkan kebutuhan rata-rata
zat gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi hampir
semua orang dengan karakteristik tertentu yang meliputi
umur, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi
fisiologis, untuk hidup sehat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai