KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Allah Subhaanahu Wata’ala, Tuhan yang Maha Kuasa,
Buku “Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan 2018-2020 Kabupaten Mempawah”
berhasil disusun. Buku ini menyajikan Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun
2018-2019 (Angka Tetap) dan Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2020
(Angka Sangat Sementara).
Salah satu instrumen utama yang digunakan dalam penilaian dan perencanaan
ketersediaan pangan adalah Pola Pangan Harapan (PPH) selain Neraca Bahan Makanan
(NBM). Pola Pangan Harapan (PPH) adalah susunan beragam pangan atau kelompok
pangan yang didasarkan atas sumbangan energinya, baik secara absolut maupun relatif
terhadap total energi baik dalam hal ketersediaan maupun konsumsi pangan, yang
mampu mencukupi kebutuhan dengan mempertimbangkan aspek-aspek sosial, ekonomi,
budaya, agama, cita rasa. Pola Pangan Harapan (PPH) sendiri berguna sebagai
instrumen sederhana untuk menilai situasi ketersediaan dan konsumsi pangan berupa
jumlah data kondisi pangan menurut jenis pangan secara agregat, serta sebagai basis
untuk perhitungan skor PPH yang digunakan sebagai indikator mutu gizi pangan dan
keragaman konsumsi baik pada tingkat ketersediaan maupun tingkat konsumsi dengan
pendekatan PPH. Keadaan perencanaan penyediaan dan konsumsi pangan penduduk
diharapkan dapat memenuhi tidak hanya kecukupan gizi (nutritional adequancy), akan
tetapi sekaligus juga mempertimbangkan keseimbangan gizi (nutrional balance) yang
didukung cita rasa (palability), daya cerna (digestability), daya terima masyarakat
(acceptability) kuantitas dan kemampuan daya beli (affordability).
Dengan tersedianya PPH Ketersediaan ini diharapkan dapat bermanfaat baik
sebagai bahan evaluasi ketersediaan pangan di Kabupaten Mempawah maupun sebagai
bahan pangambilan kebijakan dalam rangka pemantapan ketahanan pangan di
Kabupaten Mempawah.
Mempawah, 2020
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan
Perikanan Kabupaten Mempawah
-i-
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... iii
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................................ iv
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
Latar Belakang ............................................................................................................ 1
Pengertian ................................................................................................................... 1
Tujuan ......................................................................................................................... 2
Manfaat ....................................................................................................................... 2
METODOLOGI ................................................................................................................... 3
Komponen PPH ........................................................................................................... 3
Metode Perhitungan PPH ............................................................................................ 4
ANALISIS POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KETERSEDIAAN ....................................... 7
REKOMENDASI ............................................................................................................... 11
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................................... 12
- ii -
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
- iii -
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
RINGKASAN EKSEKUTIF
- iv -
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengertian
-1-
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
Tujuan
Tujuan dari PPH adalah untuk menghasilkan suatu komposisi norma (standar)
pangan guna memenuhi kebutuhan gizi penduduk, yang mempertimbangkan
keseimbangan gizi (nutritional balance) berdasarkan: cita rasa (palatability), daya cerna
(digestability), daya terima masyarakat (acceptability), kuantitas dan kemampuan daya
beli (affortability), sedangkan tujuan dari penyusunan Perencanaan Ketersediaan Pangan
berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan PPH terutama adalah untuk penghitungan
komposisi kelompok bahan makanan penduduk Mempawah baik pada tingkat
ketersediaan maupun konsumsi dengan pendekatan PPH.
Manfaat
-2-
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
METODOLOGI
Komponen PPH
Kelompok Pangan
PPH terdiri atas 9 (sembilan) kelompok pangan yang mencerminkan susunan
konsumsi pangan anjuran untuk hidup sehat, aktif dan produktif. Kelompok pangan
tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini:
-3-
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
Bobot
Penentuan bobot dalam PPH didasarkan triguna pangan yang berfungsi sebagai:
1. Sumber energi yang berasal dari karbohidrat;
2. Sumber pembangun yang berasal dari protein; dan
3. Sumber pengatur yang berasal dari vitamin dan mineral.
Setiap fungsi berperan sama besarnya sehingga diperoleh besaran bobot masing-
masing 33,3%. Penentuan bobot kelompok pangan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kelompok pangan sumber karbohidrat dan energi, terdiri dari:
a. Padi-padian : 50 %
b. Makanan berpati/ umbi-umbian :6%
c. Minyak dan lemak : 10 %
d. Buah/ Biji berminyak :3%
e. Gula :5%
Dengan total kontribusi energi (% AKG) adalah 74% (Deptan, 2001).
Bobot untuk kelompok pangan ini adalah 0,5 (berasal dari nilai 33,3 dibagi 74).
2. Kelompok pangan sumber protein/lauk-pauk, terdiri dari:
a. Kacang-kacangan : 5 %
b. Pangan hewani : 12 %
Dengan total kontribusi energi (% AKG) adalah 17%.
Bobot untuk kelompok pangan ini adalah 2,0 (berasal dari nilai 33,3 dibagi 17).
3. Kelompok pangan sumber vitamin dan mineral, terdiri dari sayur dan buah: 6 %.
Dengan total kontribusi energi (% AKG) adalah 6%.
Bobot untuk kelompok pangan ini adalah 5,0 (berasal dari nilai 33,3 dibagi 6).
Sumber Data
Data-data yang diperlukan dalam menghitung PPH adalah:
1. Data ketersediaan pangan dalam bentuk energi (NBM);
2. Bobot dan skor maks PPH;
3. Angka kecukupan gizi tingkat ketersediaan pangan sebesar 2.400 kalori perkapita
perhari, rekomendasi Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) X tahun 2012.
Cara Perhitungan
Penghitungan skor PPH dilakukan dalam beberapa tahap, sebagai berikut :
1. Menyesuaikan pengelompokan pangan dari 11 kelompok pangan NBM ke 9 (sembilan)
kelompok pangan PPH ----> Kolom 2.
-4-
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
-5-
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
b. Jika skor PPH hasil perhitungan setiap kelompok pangan lebih kecil daripada skor
maksimumnya, maka diberi keterangan (-) yang berarti ketersediaan kelompok
pangan tersebut belum memenuhi skor yang ideal dan masih perlu ditingkatkan
ketersediannya.
-6-
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
-7-
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
-8-
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
Selama 6 tahun terakhir skor PPH mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, namun
dengan kecenderungan meningkat sejak tahun 2018 (Gambar 1).
Pada tahun 2020, dari 9 kelompok bahan pangan yang termasuk dalam
komponen Pola Pangan Harapan, hanya 4 kelompok bahan pangan yang diperkirakan
telah memenuhi skor PPH maksimal yaitu kelompok padi-padian, minyak dan lemak,
buah/biji berminyak, serta gula, sedangkan kelompok bahan pangan yang lainnya masih
belum mampu untuk mencapai skor PPH maksimal yang diharapkan. Masih rendahnya
skor PPH Kabupaten Mempawah tahun 2020 bila dibandingkan dengan skor PPH ideal
nasional terutama disebabkan oleh masih rendahnya perkiraan skor ketersediaan pada
kelompok umbi-umbian, pangan hewani, kacang-kacangan, sayur dan buah.
Kelompok umbi-umbian dengan nilai PPH tahun 2020 diperkirakan sebesar 1,29
perlu ditingkatkan ketersediaannya sampai mencapai angka kecukupan gizi yang
dianjurkan yaitu sebesar 2,5 dengan anjuran ketersediaan energi nasional sebesar 144
kkal/kapita/hari, sementara umbi-umbian hanya menyumbangkan ketersediaan energi
hanya diperkirakan sebesar 61,96 kkal/kapita/hari. Untuk mengatasi kekurangan dalam
memenuhi kebutuhan energi penduduk, yang paling perlu digalakkan adalah peningkatan
produksi umbi-umbian, seperti ubi jalar dan ubi kayu. Pengolahan jenis bahan makanan
dari kelompok umbi-umbian seperti ubi jalar, ubi kayu, talas dan kentang dapat dijadikan
salah satu alternatif untuk dapat menggantikan beras sebagai makanan pokok.
Kelompok pangan hewani yang terdiri dari ikan, daging, telur, susu dan hasil
olahannya pada tahun 2020, hanya mampu menyediakan energi diperkirakan
sebesar 207,51 kkal/kapita/hari, hal ini belum mampu memenuhi angka kecukupan energi
-9-
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
yang ideal yakni sebesar 288 kkal/kapita/hari. Angka PPH kelompok pangan hewani
diperkirakan hanya 17,30 dan perlu ditingkatkan lagi sampai mencapai angka PPH ideal
Nasional sebesar 24. Untuk memenuhi PPH pada kelompok ini, maka salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan produksi terutama dari sektor
peternakan (daging dan telur), atau harus meningkatkan impor dari luar Kabupaten
Mempawah untuk memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat Kabupaten Mempawah.
Pada tahun 2020, dengan nilai ketersediaan energi diperkirakan sebesar 90,80
kkal/kapita/hari, kelompok kacang-kacangan masih belum mampu memenuhi nilai anjuran
ketersediaan energi nasional yang sebesar 120 kkal/kapita/hari. Sedangkan skor PPH
kelompok kacang-kacangan diperkirakan hanya 7,57, artinya masih perlu ditingkatkan
untuk memenuhi skor PPH maksimal yang sebesar 10. Kekurangan kelompok kacang-
kacangan dalam mencukupi kebutuhan energi penduduk disebabkan kurangnya produksi
dari jenis bahan pangan kelompok ini, seperti: kacang tanah, kacang hijau, kacang
panjang. Selain itu, beberapa komoditas yang perlu diiimpor karena tidak diproduksi
dalam daerah, yakni: kacang merah, kacang mete, kacang polong. Kondisi geografis dan
iklim Kabupaten Mempawah yang panas serta tanah pertanian yang kurang cocok
dengan sebagian tanaman kacang-kacangan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan
penduduk sebagian besar masih harus mendatangkan dari daerah lain.
Kelompok sayuran dan buah menyumbangkan energinya diperkirakan
sebesar 51,68 kkal/kapita/hari, masih perlu ditingkatkan lagi untuk mencapai angka
anjuran nasional sebesar 144 kkal/kapita/hari. Angka PPH kelompok ini hanya
diperkirakan sebesar 10,77 perlu ditingkatkan lagi untuk mencapai angka anjuran
nasional yakni 30. Rendahnya skor sayuran dan buah tahun 2020, disebabkan karena
turunnya produksi beberapa komoditas sayuran dan buah secara umum, seperti: bawang
daun, petsai/sawi, lobak, kacang panjang, cabe, tomat, terung, buncis, ketimun, melinjo,
petai, jengkol, kangkung, bayam, mangga, sawo, pepaya, pisang, sirsak, semangka,
blewah dan lain sebagainya.
- 10 -
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
REKOMENDASI
Untuk memperoleh informasi ketersediaan pangan dan gizi yang lengkap dan
akurat perlu dilakukan upaya strategis antara lain :
1. Dalam rangka meningkatkan skor PPH tingkat ketersediaan Kabupaten Mempawah,
maka salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Mempawah melalui dinas terkait agar dapat meningkatkan produksi terutama dari
kelompok umbi-umbian, pangan hewani, kacang-kacangan, sayur dan buah, atau
harus meningkatkan impor dari luar Kabupaten Mempawah untuk memenuhi
kebutuhan energi bagi masyarakat Kabupaten Mempawah.
2. Untuk memperoleh informasi ketersediaan pangan dan gizi yang lengkap dan akurat,
maka bagi yang menangani penyusunan NBM dan PPH ini harus meningkatkan
koordinasi lintas sektor terkait.
3. Dukungan anggaran dari pemerintah setempat sangat dibutuhkan sehingga
penyusunan NBM dan PPH Kabupaten Mempawah dapat dilaksanakan secara rutin
dan berkelanjutan dengan membentuk tim dari berbagai lintas sektor terkait.
- 11 -
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Kandungan Energi dan Persentase Bagian yang Dapat Dimakan
(BDD) dari Setiap Jenis Pangan
- 12 -
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
Lampiran 2. Angka Konversi Gabah ke Beras dan Koversi Susut dari Beberapa
Komoditas Pangan Utama
Konversi Konversi
Konversi
No Komoditi Gabah ke Susut Ket
Susut
Beras Beras
1 Beras/Padi 64,02% *) 2,50% 7,30% Susut Gabah untuk Padi
2 Jagung - - 7,16%
3 Kedelai - - 5,34%
4 Ubi Kayu - - 6,23%
5 Ubi Jalar - - 8,03%
6 Kacang Tanah - - 5,00%
7 Kacang Hijau - - 7,00%
8 Dg. Ruminansia - - 5,00% Daging Sapi
9 Dg. Unggas - - 5,00%
10 Telur - - 2,05% Setara Susut untuk Telur Ayam Ras
11 Ikan - - 3,00%
Sumber: Panduan Penyusunan NBM BKP Kementan, 2019
- 13 -
Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2018-2020
- 14 -
19780209 200903 1 001