Anda di halaman 1dari 94

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Altah Subhanahu Wa Ta'ala atas terselesaikannya
Laporan Neraca Bahan Makanan (NBM) dan Pola Pangan Harapan (PPH)
Ketersediaan Dinas Ketahanan dan Pertanian Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022.
Penyusunan Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022
merupakan analisa Ketersediaan pangan dan pola pangan ketersediaan di wilayah
Kabupaten Pesisir Barat yang berdampak pada ketahanan pangan di Kabupaten
Pesisir Barat.

Neraca Bahan Makanan (NBM) adalah penyajian data dalam bentuk tabelyang dapat
menggambarkan situasi dan kondisi ketersediaan pangan untuk konsumsi penduduk
di wilayah Kabupaten Pesisir Barat dalam kurun waktu satu tahun. NBM menyajikan
angka rata-rata jumlah pangan yang tersedia di tingkat rumah tangga konsumen untuk
konsumsi penduduk perkapita (Kglthn atau gr/hari atau zat gizi tertentu/kaplhari).
Sedangkan Pola Pangan Harapan (PPH) adalah susunan beragam pangan atau
kelompok pangan yang didasarkan atas sumbangan energinya, baik secara absolut
rfiaupun relatif terhadap total energi baik dalam hal ketersediaan maupun konsumsi
pangan, yang mampu mencukupi kebutuhan dengan mempertirnbangkan aspek-
aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, cita rasa.

Pada Penyusunan Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pesisir Barat dijelaskan


bahwa persoalan pangan wilayah sangat bergantung pada produksi dan Ketersediaan
pangan. Adanya Penyusunan Neraca Bahan Makanan ini diharapkan dapat
membantu pengambilan kebijakan oleh Pemerintah dalam menuntaskan
permasalahan dan kondisi ketahanan pangan sesuai rujukan dan gambaran yang
diberikan.

Dinas Ketahanan Pangan

,r

w
=
ul
b
+ na TK.lllV.b
,s 19730115 199903 1 006
s s ts\

I,APCRAI',I IIERATjA BAF,Ai'l i,IAli,CNAI.l DA\I PPH KETER-qEII.LA,I{ TAHUI'r 20:2 G-lt'l*l
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................vi

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Pengertian ........................................................................................................4
1.3 Tujuan ..............................................................................................................5
1.4 Manfaat.............................................................................................................6

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN PESISIR BARAT..................................7


2.1 Diskripsi Umum Wilayah ...................................................................................7
2.2 Letak Geografis dan Topografis ........................................................................8
2.3 Potensi Sumber Daya Alam ..............................................................................9
2.4 Keadaan Demografi Kabupaten Pesisir Barat .................................................11

BAB III. METODOLOGI ...........................................................................................13


3.1 Konsepsi Neraca Bahan Makanan Dan Pola Pangan Harapan.......................13
3.2 Komponen-Komponen Neraca Bahan Makanan (NBM) ..................................15
3.3 Kelompok Bahan Makanan .............................................................................22
3.4 Sumber Data Dan Informasi............................................................................26
3.5 Cara Perhitungan ............................................................................................28
3.6 Permasalahan Dalam Neraca Bahan Makanan ( NBM ) .................................33

BAB IV. ANALISIS KETERSEDIAAN PANGAN DAN GIZI KABUPATEN PESISIR


BARAT ....................................................................................................................35
4.1 Situasi Ketersediaan Pangan dan Gizi Kabupaten Pesisir Barat .....................35
4.2 Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pesisir Barat ..........................................36
4.3 Pola Pangan Harapan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022 ..........................46

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022


iii
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................50
5.1 Kesimpulan .....................................................................................................50
5.2 Saran ..............................................................................................................51

LAMPIRAN

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022


iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi penduduk Kabupaten Pesisir Barat Menurut Kecamatan ..........12


Tabel 2. Pengelompokan Bahan Makanan dalam NBM ...........................................22
Tabel 3. Pengelompokan Bahan Makanan Dalam Pola Pangan Harapan................24
Tabel 4. Perbedaaan Kelompok Pangan dalam NBM dan PPH ...............................26
Tabel 5. Susunan PPH Ideal Tingkat Nasional Berdasarkan Tingkat Ketersediaan
Pangan ......................................................................................................27
Tabel 6. Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak Per Kapita Per Hari Berdasarkan
Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022 ..................36
Tabel 7. Ketersediaan Pangan Per Kelompok Bahan Makanan Tahun 2022 ...........37
Tabel 8. Pola Pangan Harapan (PPH) Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022 ..........46

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022


v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Kabupaten Pesisir Barat ..................................................................7


Gambar 2. Tingkat Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak Kab. Pesisir Barat .....36
Gambar 3. Komposisi Ketersediaan Energi Per Kelompok Bahan Makanan ............44
Gambar 4. Komposisi ketersediaan Protein Per Kelompok Bahan Makanan ...........45
Gambar 5. Komposisi Ketersediaan Lemak Per Kelompok Bahan makanan ...........45

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022


vi
Neraca Bahan Makanan (NBM) dan PPH Ketersediaan Kabupaten Pesisir Barat 2021

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan

pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di

dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang

berkualitas. Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah Nomor 23

Tahun 2014 juga menjadikan pangan sebagai salah urusan pemerintahan

wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar. Oleh karena itu,

pembangunan ketahanan pangan dan gizi sebagai salah satu upaya

penyediaan pangan yang berkelanjutan merupakan urusan wajib yang

menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Menurut Undang-Undang nomor 18 tahun 2012, pangan adalah segala

sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan,

kehutanan, perikanan, dan peternakan, baik yang diolah maupun tidak diolah

yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi

manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan

pembuatan makanan dan minuman. Sedangkan ketahanan pangan menurut

Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan adalah kondisi

terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang

tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 1


Neraca Bahan Makanan (NBM) dan PPH Ketersediaan Kabupaten Pesisir Barat 2021

mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak

bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk

dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Pemantapan pembangunan ketahanan dan ketersediaan pangan perlu terus

diupayakan, antara lain melalui penyediaan pangan setiap saat agar jumlah,

mutu dan zat gizi yang mencukupi bagi setiap rumah tangga. Penggunaan

pangan pada saat ini cenderung tidak hanya digunakan untuk konsumsi

manusia, namun juga bersaing dengan penggunaan pangan untuk industri

non pangan, sehingga perlu didukung dengan ketersediaan data dan

informasi yang akurat dalam hal penyediaan (supply), penggunaan

(utilization) dan ketersediaan (availability) pada akhirnya.

Informasi yang tepat dan didukung dengan data yang akurat akan

memberikan hasil analisis yang obyektif untuk memahami situasi dan

permasalahan dalam sistem pangan dirumah tangga dan wilayah.

Berdasarkan pemahaman tersebut para pengambil kebijakan dapat

menyusun perencanaan dan merumuskan kebijakan serta program yang

tepat untuk mewujudkan pemantapan ketersediaan pangan. Perumusan

kebijakan ketersediaan pangan yang tepat harus didasari oleh data dan

informasi berkualitas yaitu relevan, tepat waktu dan akurat.

Permasalahan utama dalam penyediaan pangan sampai dengan saat ini

masih berkutat dalam penyediaan pangan yang sesuai dengan kebutuhan

gizi penduduk baik jumlah maupun mutunya, merupakan masalah yang

masih harus ditemukan solusinya. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 2


Neraca Bahan Makanan (NBM) dan PPH Ketersediaan Kabupaten Pesisir Barat 2021

atau cara yang cepat, teliti dan mudah untuk memahami situasi dan

mengembangkan ketersediaan pangan di suatu wilayah pada periode

tertentu. Salah satu cara/instrumen untuk memperoleh gambaran situasi

tersebut dapat dituangkan dalam suatu neraca atau tabel yang disebut

dengan neraca bahan makanan (NBM).

Situasi ketersediaan pangan wilayah antara lain tercermin dari jumlah

ketersediaan pangan, yang digambarkan dari tingkat ketersediaan maupun

mutu keanekaragaman pangan yang ditunjukkan oleh skor Pola Pangan

Harapan (PPH). Dengan mencermati Tabel NBM dari tahun ke tahun dapat

diketahui adanya perubahan jenis bahan makanan yang dikonsumsi

penduduk dan perubahan ketersediaan bahan makanan secara keseluruhan,

tingkat kecukupannya menurut kebutuhan gizi dan terpenuhinya Pola

Pangan Harapan (PPH) masyarakat.

Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) juga berguna untuk meneliti dan

meramalkan situasi pangan di wilayah Kabupaten Pesisir Barat, dengan

dasar analisis informasi pangan yang disajikan. Sedangkan Pola Pangan

Harapan (PPH) merupakan parameter sederhana yang digunakan untuk

mengukur keberhasilan penyediaan pangan, dengan tingkat diversifikasi/

keanekaragaman pangan dan menilai mutu gizi pangan.

Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM), Angka Kecukupan Gizi (AKG)

dan Pola Pangan Harapan (PPH) di Kabupaten Pesisir Barat dilakukan

dalam periode satu tahun. Penyusunannya mengacu pada metode yang

disusun oleh Food and Agriculture Organization (FAO) serta mengacu pada

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 3


Neraca Bahan Makanan (NBM) dan PPH Ketersediaan Kabupaten Pesisir Barat 2021

pedoman umum NBM pusat, dengan beberapa penyesuaian sejalan dengan

perkembangan ketersediaan data, dan beberapa penyempurnaan

khususnya dalam penggunaan konversi dalam NBM dengan menggunakan

kajian-kajian/survey.

Apabila NBM dan PPH disusun secara lengkap, tepat waktu dan berurutan

dari suatu periode ke periode berikutnya akan sangat berguna untuk

memantapkan kebijakan pangan secara menyeluruh menuju kemandirian

dan kestabilan pangan.

1.2 Pengertian

Neraca Bahan Makanan (NBM) adalah tabel yang menyajikan gambaran

menyeluruh tentang penyediaan/pengadaan (supply), penggunaan/

pemanfaatan (utilization) pangan di suatu wilayah dalam periode tertentu

(dalam kurun waktu satu tahun). NBM menunjukkan ketersediaan bahan

pangan untuk setiap komoditas dan olahannya yang lazim dikonsumsi

penduduk berdasarkan sumber penyediaan dan penggunaannya.

Penyediaan diperoleh dari jumlah total bahan pangan yang diproduksi

dikurangi dengan perubahan stok ditambahkan dengan jumlah total yang

diimpor dan dikurangi dengan jumlah total yang diekspor selama periode

tersebut. Sedangkan penggunaan diperoleh dari jumlah total kebutuhan

pakan, bibit, industri makanan dan non makanan, tercecer, serta bahan

makanan yang tersedia untuk dikonsumsi manusia. Ketersediaan per kapita

untuk dikonsumsi diperoleh dengan membagi ketersediaan bahan makanan

dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 4


Neraca Bahan Makanan (NBM) dan PPH Ketersediaan Kabupaten Pesisir Barat 2021

Pola Pangan Harapan (PPH) adalah susunan beragam pangan atau

kelompok pangan yang didasarkan atas sumbangan energinya, baik secara

absolute maupun relatif terhadap total energi baik dalam hal ketersediaan

maupun konsumsi pangan, yang mampu mencukupi kebutuhan dengan

mempertimbangkan aspek-aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, cita rasa.

1.3 Tujuan

Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) dan Pola Pangan Harapan

(PPH) Kabupaten Pesisir Barat bertujuan untuk :

1. Menyediakan data/informasi tentang jenis bahan makanan yang

diproduksi daerah, yang didatangkan dari luar daerah, diproses oleh

industri, untuk bibit, makanan ternak dan yang tersedia untuk konsumsi

penduduk per kapita per tahun dan per hari.

2. Untuk mengetahui Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan skor Pola Pangan

Harapan (PPH) Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022 pada tingkat

ketersediaan.

3. Tersedianya NBM merupakan salah satu indikator kesejahteraan

penduduk melalui pendekatan kalori, protein dan lemak. NBM yang

lengkap, berkesinambungan dan tepat waktu akan sangat berguna untuk

acuan dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan yang menyangkut

ketahanan pangan secara menyeluruh dan bahkan sangat berguna bagi

perencanaan program-program yang berkaitan dengan masalah pangan

dan gizi secara umum.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 5


Neraca Bahan Makanan (NBM) dan PPH Ketersediaan Kabupaten Pesisir Barat 2021

1.4 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dalam penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM)

dan Pola Pangan Harapan (PPH) adalah:

1. Mengetahui jumlah penyediaan pangan, penggunaan pangan dan

ketersediaan pangan per kapita untuk konsumsi penduduk

2. Mengevaluasi pengadaan dan penggunaan pangan

3. Mengevaluasi tingkat ketersediaan pangan berdasarkan rekomendasi

Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan komposisinya berdasarkan Pola

Pangan Harapan (PPH)

4. Bahan acuan dalam perencanaan produksi/pengadaan pangan

5. Bahan perumusan kebijakan pangan dan Gizi

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 6


BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN PESISIR BARAT

2.1 Diskripsi Umum Wilayah

Kabupaten Pesisir Barat merupakan salah satu daerah di Propinsi Lampung

yang di bentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012

(Lembaran Negara Nomor 231, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5364)

Tentang Pembetukan Daerah Otonomi Baru ( DOB ) Kabupaten Pesisir

Barat Provinsi Lampung. Kabupaten Pesisir Barat memiliki wilayah dengan

luas 290.723 ha atau kira-kira 8,39 % dari total luas wilayah Provinsi

Lampung. Kondisi wilayahnya dengan tata guna tanah terinci sebagai

hutan, pekarangan, perkebunan, sawah, tambak, tegal,kolam ikan dan lain-

lain.

Gambar 1. Peta Kabupaten Pesisir Barat

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 7


Sebagian besar peruntukan wilayah Kabupaten Pesisir Barat terdiri dari

Hutan Konservasi Tanaman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS),

Hutan Tanaman Rakyat HTR), Hutan Lindung, Cagar Alam Laut (CAL).

Kabupaten Pesisir Barat merupakan Kabupaten yang unik karena memiliki

daerah up-stream (hulu) dan juga down-stream (hilir) dari banyak sungai

yang melintasi dan mengalir. Wilayah dengan daerah hulu sebagian besar

berada di sebelah utara pada daerah pegunungan dan hutan, sementara

daerah hilir berada pada daerah selatan yang berhadapan dengan laut

Samudera Hindia.

2.2 Letak Geografis dan Topografis

Kabupaten Pesisir Barat tercatat sebagai salah satu kawasan yang

potensial dan mempunyai perkembangan yang cukup dinamis. Secara

geografis Kabupaten Pesisir Barat berada pada koordinat 4⁰,40’0’’- 6⁰,0’,0’’

Lintang Selatan dan 103⁰, 30’,0’’-104⁰, 50’,0’’ Bujur Timur dengan jarak

kurang lebih 200 Km dari Bandar Lampung sebagai Ibu Kota Provinsi

Lampung. Adapun batas – batas wilayah adalah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kabupaten Lampung Barat


 Sebelah Timur : Kabupaten Tanggamus
 Sebelah Selatan : Samudera Hindia
 Sebelah Barat : Kabupaten Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu

Kabupaten Pesisir Barat memilki iklim tropis dengan 2 musim, yaitu musim

penghujan dan kemarau yang selalu berganti sepanjang tahun. Temperatur

rata-rata di daerah ini pada kisaran 31 derajat celsius. Berdasarkan elevasi

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 8


(ketinggian dari permukaan laut), dataran di Kabupaten Pesisir Barat terdiri

dari: 1 m - 500 m sekitar 25 %; 501 m - 1000 m sekitar 10 %; dan sekitar

65% nya berada diatas 1.001 meter diatas permukaan laut (mdpl).

2.3 Potensi Sumber Daya Alam

Daya tarik potensi dan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki

Kabupaten Pesisir Barat bukan hanya pada sumber daya alam, produksi

hasil bumi yang melimpah, hasil – hasil pertanian, perkebunan, peternakan,

perikanan dan deposit hasil tambang yang tersebar di sepanjang wilayah

Kabupaten Pesisir Barat sebelah utara dan selatan. Namun juga kekayaan

alam wisata alam bahari dan budaya adat istiadat menjadi kekayaan yang

tidak ternilai sehingga menjadi daya tarik pariwisata baik domestik dan

mancanegara.

Selain itu, berbagai kemudahan perizinan dan iklim investasi (usaha) yang

kondusif didukung oleh stabilitas keamanan merupakan modal utama yang

dapat menjadi “point of essential” terutama bagi investor dan seluruh

masyarakat baik yang berkunjung dan menanamkan investasi di Kabupaten

Pesisir Barat.

Daerah sebelah barat dan utara memiliki struktur tanah dengan topografi

yang berlereng dan tebing, kecamatan pada wilayah ini yaitu Kecamatan

Lemong, Pesisir Utara, Pulau Pisang, Karya Penggawa dan Way Krui

dimana penduduknya mengandalkan usaha perkebunan, perikanan dan

pertanian. Namun dengan kondisi wilayah seperti ini utamanya usaha

masyarakat lebih banyak pada sektor perkebunan dan pertanian.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 9


Sedangkan daerah sebelah timur dan selatan memiliki struktur tanah

dengan topografi relatif lebih datar terdiri dari bebarapa kecamatan yaitu

Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Selatan, Ngambur, Ngaras (Bengkunat,

ganti sebelumnya) dan Bangkunat (Bengkunat Belimbing, ganti

sebelumnya) mengandalkan pertanian, perkebunan dan perikanan.

Dengan kondisi struktur tanah yang baik dan subur wilayah ini merupakan

areal penyuplai produksi beras bagi Kabupaten Pesisir Barat.

Selain pertanian lahan basah juga penduduknya mengandalkan usaha

perkebunan yaitu jenis tanaman Kelapa Sawit dan kelapa. Usaha sektor

perikanan juga cukup mendukung perekonomian penduduk setempat,

karena untuk jenis perikanan budidaya di wilayah ini terdapat beberapa

usaha tambak sekala kecil dan menengah.

Untuk perikanan tangkap wilayah ini juga memiliki beberapa pelabuhan

pendaratan ikan yang ada di Kecamatan Bangkunat pelabuhan ikan Kota

Jawa serta Kecamatan Ngaras pelabuhan ikan Siging serta pelabuhan kecil

lainnya sebagai daerah penghasil ikan di Kabupaten Pesisir Barat.

Kecamatan Pesisir Tengah merupakan daerah yang memiliki karateristik

maju karena merupakan pusat administratif pemerintahan Kabupaten

Pesisir Barat. Penduduk Kecamatan Pesisir Tengah bermata pencaharian

beragam karena selain pusat administratif pemerintahan juga sebagai

pusat perdagangan penduduk di Kabupaten Pesisir Barat karena satu-

satunya pasar yang terbesar tempat transaksi ekonomi di Kabupaten

Pesisir Barat.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 10


2.4 Keadaan Demografi Kabupaten Pesisir Barat

Penduduk merupakan salah satu potensi bagi Kabupaten Pesisir Barat

untuk menggerakkan pembangunan, namun sebaliknya menjadi

permasalahan apabila kualitas sumberdaya manusianya masih rendah.

Jumlah penduduk yang besar dengan kualitas SDM yang tinggi akan sangat

mendukung pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan kesejahteraan

masyarakat.

Jumlah penduduk Kabupaten Pesisir Barat tahun 2022 adalah 167.339 jiwa

yang terdiri dari 86.887 laki-laki dan 80.452 perempuan. Dengan luas

wilayah 2.907 Km2, Kabupaten Pesisir Barat memiliki rata- rata kepadatan

penduduk 56 jiwa per kilometer persegi. Jika dibandingkan proyeksi

penduduk tahun 2021, pertumbuhan penduduk Pesisir Barat mencapai

1,75%.

Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbesar adalah Kecamatan

Bangkunat yaitu sebanyak 27.678 jiwa. Sedangkan kecamatan yang

memiliki jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Pulau Pisang

dengan jumlah penduduk 1.659 jiwa. Jika dilihat dari kepadatan penduduk

disuatu kecamatan, maka Kecamatan Karya Penggawa memiliki kepadatan

penduduk yang paling tinggi disusul kedua Kecamatan Pesisir Selatan dan

ketiga Kecamatan Way Krui. Sedangkan kecamatan yang memiliki

kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Pulau Pisang.

Adapun sebaran penduduk di Kabupaten Pesisir Barat untuk masing –

masing kecamatan adalah sebagai berikut :

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 11


Tabel 1. Komposisi penduduk Kabupaten Pesisir Barat Menurut
Kecamatan

Jumlah Jumlah
Perempuan
No Kecamatan Kepala Laki-Laki (jiwa) Penduduk
(jiwa)
Keluarga (KK) (jiwa)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Lemong 3.759 6.811 6.098 12.909
2 Pesir Utara 2.529 4.451 4.162 8.613
3 Pulau Pisang 549 859 800 1.659
4 Karya Penggawa 4.417 8.250 7.613 15.863
5 Way Krui 2.647 4.738 4.413 9.151
6 Pesisir Tengah 5.882 10.409 9.939 20.348
7 Krui Selatan 3.076 5.667 5.345 11.012
8 Pesisir Selatan 7.863 14.248 13.385 27.633
9 Ngambur 6.621 11.589 10.908 22.497
10 Ngaras 2.809 5.238 4.738 9.976
11 Bangkunat 8.196 14.627 13.051 27.678
Jumlah 48.348 86.887 80.452 167.339
Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat (2022)

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 12


BAB III
METODOLOGI

3.1 Konsepsi Neraca Bahan Makanan Dan Pola Pangan Harapan

Penyusunan NBM Indonesia diawali pada tahun 1963 yang dilakukan oleh Biro

Pusat Statistik (BPS) dibantu oleh tenaga ahli dari Food and Agriculture

Organization (FAO). Penerbitan publikasi NBM pada waktu itu bersifat tiga

tahunan dan hanya untuk keperluan intern BPS yang dimulai edisi 1963 – 1965

dan 1964 – 1966. NBM secara tahunan disusun sejak tahun 1970. Berdasarkan

Instruksi Menteri Pertanian Nomor 12/INS/UM/6/1975 tanggal 19 Juni 1975,

dibentuk Tim Penyusun NBM tingkat nasional yang beranggotakan beberapa

instansi seperti Departemen Pertanian, BPS, dan instansi terkait lainnya.

Tim ini bertugas melakukan penyusunan Buku Pedoman Penyusunan NBM

serta menyajikan publikasi NBM secara tahunan. BPS menerbitkan publikasi

NBM secara tahunan hanya sampai dengan edisi 1998 – 1999. Selanjutnya

mulai edisi 1999 – 2000 penerbitan publikasi NBM dilakukan oleh Badan Bimas

Ketahanan Pangan (BBKP) sesuai dengan salah satu fungsi BBKP menurut

Keputusan Presiden Nomor 165 tahun 2001, yaitu melakukan pengkajian,

perumusan kebijakan, pemantauan dan pengembangan ketersediaan dan

produksi pangan. Keberadaan NBM di tingkat nasional dirasakan terlalu bersifat

agregasi, padahal dalam menyusun kebijakan pangan di tingkat regional sangat

membutuhkan informasi NBM.

Menyadari tuntutan tersebut, pada tahun 1979 Sekretaris Jenderal Departemen

Pertanian atas nama Menteri Pertanian mengeluarkan instruksi ke seluruh

Kepala Kantor Wilayah Departemen Pertanian melalui surat Nomor 92/B/1979,

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 13


tanggal 18 Januari 1979 untuk melakukan penyusunan NBM regional. Sejalan

dengan itu, dikeluarkan pula Instruksi Presiden Nomor 20 tahun 1979, tanggal 8

Oktober 1979 tentang Perbaikan Mutu Makanan Rakyat termasuk didalamnya

penyajian NBM, sebagai kelanjutan Instruksi Presiden Nomor 14 tahun 1974.

Pada tahun 1985 seluruh Kepala Kantor Wilayah Departemen Pertanian

diinstruksikan untuk mengembangkan penyusunan NBM regional/provinsi,

melalui surat Nomor RC.220/487/B/II/1985, tanggal 20 Januari 1985.

Dasar hukum lainnya yang mendukung penyusunan NBM antara lain PP No.68

tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan, UU No.32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, Perpres RI No.83 tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan

Pangan, Perpres No.24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Permentan No.61 tahun 2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Permentan No. 65

tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan

Provinsi dan Kabupaten/Kota serta UU No.18 tahun 2012 tentang Pangan.

Berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) X Tahun 2012,

rekomendasi angka kecukupan gizi (AKG) pada tingkat konsumsi adalah 2.150

kal/kap/hr untuk energi dan 57 gr/kap/hr untuk protein. Rekomendasi pada

tingkat ketersediaan adalah 2.400 kal/kap/hr untuk energi dan 63 gr/kap/hr untuk

protein. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, untuk mengukur keberhasilan

upaya pemenuhan kecukupan gizi dengan mempertimbangkan keberagaman

pangan dalam produksi, ketersediaan dan konsumsi pangan penduduk

diperlukan suatu parameter, salah satunya adalah Pola Pangan Harapan (PPH).

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 14


Secara umum, PPH pada tingkat ketersediaan dapat digunakan untuk: (1)

menilai mutu dan keragaman pangan dari sisi ketersediaan melalui

penghitungan skor PPH, (2) menyusun perencanaan ketersediaan pangan.

Dengan melihat skor PPH diketahui tidak hanya pemenuhan kecukupan gizi

tetapi sekaligus juga mempertimbangkan keseimbangan gizi yang didukung oleh

cita rasa, daya cerna, daya terima masyarakat, kuantitas dan kemampuan daya

beli. Semakin tinggi skor mutu pangan tersebut, maka tingkat ketersediaan

pangan semakin beragam dan komposisinya semakin baik/berimbang.

Sedangkan penyusunan perencanaan ketersediaan pangan melalui

pengelompokkan PPH dilakukan berdasarkan tingkat konsumsi hasil angka

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Dengan demikian perencanaan

ketersediaan pangan tersebut tetap mempertimbangkan kecukupan gizi dan

keberagaman pangan yang seimbang.

3.2 Komponen-Komponen Neraca Bahan Makanan (NBM)

Tabel NBM terdiri atas 19 kolom yang terbagi menjadi 3 kelompok penyajian

yaitu pengadaan/penyediaan, penggunaan/pemakaian dan ketersediaan

perkapita. Jumlah pengadaan harus sama dengan jumlah penggunaan.

Komponen pengadaan meliputi produksi (masukan dan keluaran), perubahan

stok, impor, dan ekspor. Sedangkan komponen penggunaan meliputi

penggunaan untuk pakan, bibit, industri (makanan dan bukan makanan),

tercecer, dan bahan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi. Bahan makanan

yang tersedia untuk dikonsumsi ini dijadikan dalam penghitungan ketersediaan

bahan makanan perkapita (kg/th dan gram/hari), ketersediaan energi perkapita

per hari (kkal), ketersediaan protein per kapita per hari (gram), dan ketersediaan

lemak per kapita per hari (gram).

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 15


a. Jenis Bahan Makanan

Jenis bahan makanan yang dicakup dalam NBM meliputi bahan makanan yang

bersumber dari nabati maupun hewani dan lazim dikonsumsi oleh penduduk.

Bahan makanan tersebut dikelompokkan menjadi 11 kelompok menurut

jenisnya, dan diikuti prosesnya mulai dari saat diproduksi sampai dengan dapat

dipasarkan atau tersedia untuk dikonsumsi penduduk, dalam bentuk awal

maupun bentuk turunan. Bahan makanan turunan tersebut dapat masuk ke

dalam satu kelompok bahan makanan yang sama atau yang berbeda dengan

jenis bahan makanan awalnya.

Cakupan bahan makanan setiap kelompok pada NBM Provinsi / Kabupaten /

Kota dapat berbeda dengan NBM Nasional. Hal ini sangat dipengaruhi oleh

potensi wilayah dalam produksi dan pola konsumsi bahan makanan.

Pengelompokan bahan makanan tersebut adalah padi-padian, makanan berpati,

buah/biji berminyak, buah-buahan, sayuran, daging, telur, susu, ikan serta

kelompok minyak dan lemak.

b. Produksi

Produksi adalah jumlah keseluruhan hasil masing – masing bahan makanan

yang dihasilkan dari sektor pertanian (tanaman pangan, holtikultura, peternakan,

perikanan, dan perkebunan), baik yang belum mengalami proses pengolahan

maupun yang sudah mengalami proses pengolahan. Produksi dibedakan

menjadi 2 kategori sebagai berikut:

a) Masukan (Input)

Masukan adalah produksi masih dalam bentuk asli maupun dalam bentuk

hasil olahan yang akan mengalami proses pengolahan lebih lanjut.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 16


b) Keluaran (Output)

Keluaran adalah produksi hasil keseluruhan atau sebagai hasil turunan yang

diperoleh dari kegiatan berproduksi, atau hasil utama yang langsung

diperoleh dari kegiatan berproduksi yang belum mengalami perubahan.

Besarnya output sebagai hasil dari input sangat tergantung pada besarnya

derajat ekstraksi dan faktor konversi.

Produksi untuk komoditas tanaman pangan mencakup hasil seluruh panen

(tua/muda), baik yang berasal dari lahan sawah maupun lahan tegal serta lahan

lama maupun baru. Sedangkan produksi turunannya diperoleh dengan

menggunakan faktor konversi dan tingkat ekstraksi dari komoditas yang

bersangkutan.

Produksi komoditas holtikultura adalah dalam bentuk segar yang mencakup hasil

seluruh panen, baik yang dipanen sekaligus maupun yang dipanen berkali – kali,

sehingga pengisiannya langsung dimasukkan ke kolom 3 (keluaran) kecuali

untuk bawang merah dan bawang putih pengisiannya dimulai dari kolom (2).

Kedua komoditas ini tidak dapat langsung dikonsumsi dalam bentuk segar

(kering panen), sehingga harus melewati proses pengeringan untuk menjadi

kering konsumsi.

Pada komoditas peternakan, untuk produksi daging dihitung dari jumlah

pemotongan resmi (Rumah Potong Hewan) ditambah dengan perkiraan

pemotongan tak resmi. Produksi daging (masukan) dinyatakan dalam bentuk

karkas dari semua jenis ternak, sedangkan keluaran dalam bentuk daging murni.

Khusus untuk jeroan dihitung dari total persentase berat karkas masing – masing

jenis dan langsung dimasukkan ke kolom 3 (keluaran).

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 17


Produksi telur dihitung dari hasil peternakan rakyat, yang langsung dimasukkan

ke kolom 3 (keluaran). Produksi perikanan merupakan semua hasil

penangkapan ikan/binatang air lainnya/tanaman air yang ditangkap dari sumber

perikanan alami atau dari tempat pemeliharaan baik yang diusahakan oleh

perusahaan perikanan maupun rumah tangga perikanan yang dimakan

nelayan/petani ikan/rumah tangga perikanan atau yang diberikan kepada

nelayan/petani ikan sebagai upah.

Produksi minyak nabati didasarkan pada jumlah yang diolah untuk makanan,

kecuali minyak sawit merupakan produksi asli. Sedangkan produksi untuk lemak

hewani didasarkan pada presentase berat karkas masing – masing jenis daging,

yang langsung dimasukkan ke kolom 3 (keluaran).

a. Stok dan Perubahan Stok

Stok adalah sejumlah bahan makanan yang disimpan/dikuasai oleh pemerintah

atau swasta, seperti yang ada di pabrik, gudang, depo, lumbung petani/rumah

tangga, dan pasar/pedagang, yang dimaksudkan sebagai cadangan dan akan

digunakan apabila sewaktu – waktu diperlukan. Data stok yang digunakan

adalah data stok awal dan akhir tahun.

Perubahan stok adalah selisih antara stok akhir tahun dengan stok awal tahun.

Perubahan stok ini hasilnya bisa negatif (-) dan bisa positif (+). Negatif (-); berarti

ada penurunan stok akibat pelepasan stok ke pasar. Dengan demikian

komoditas yang beredar di pasar bertambah. Positif (+); berarti ada peningkatan

stok yang berasal dari komoditas yang beredar di pasar. Dengan demikian

komoditas yang beredar di pasar menjadi menurun.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 18


b. Impor

Impor adalah sejumlah bahan makanan baik yang belum maupun yang sudah

mengalami pengolahan, yang didatangkan/dimasukkan dari luar daerah ke

dalam wilayah Kabupaten Pesisir Barat, dengan tujuan untuk diperdagangkan,

diedarkan, atau disimpan. Untuk penghitungan NBM Kabupaten Pesisir

Barat,yang termasuk impor adalah:

a) Bahan makanan yang didatangkan/dimasukkan dari luar wilayah Kabupaten

Pesisir Barat langsung ke dalam wilayah Kabupaten Pesisir Barat; dan atau

b) Bahan makanan yang didatangkan/dimasukkan dari wilayah daerah

administrasi lain ke dalam wilayah daerah administrasi Kabupaten Pesisir

Barat.

c. Penyediaan Dalam Negeri Sebelum Ekspor

Penyediaan Dalam Negeri Sebelum Ekspor adalah sejumlah bahan makanan

yang berasal dari produksi (keluaran) dikurangi perubahan stok ditambah impor.

d. Ekspor

Ekspor adalah sejumlah bahan makanan baik yang belum maupun yang sudah

mengalami pengolahan, yang dikeluarkan dari wilayah Kabupaten Pesisir Barat.

Untuk penghitungan NBM Kabupaten Pesisir Barat, yang termasuk ekspor

adalah :

a) Bahan makanan yang dikeluarkan langsung dari wilayah Kabupaten Pesisir


Barat
b) Bahan makanan yang dikeluarkan dari wilayah Kabupaten Pesisir Barat ke
wilayah lain.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 19


e. Penyediaan Dalam Negeri

Penyediaan Dalam Negeri adalah sejumlah bahan makanan yang berasal dari

produksi (keluaran) dikurangi perubahan stok ditambah impor dikurangi ekspor.

f. Pemakaian Dalam Negeri

Pemakaian Dalam Negeri adalah sejumlah bahan makanan yang digunakan di

dalam negeri/daerah untuk pakan, bibit/benih, diolah untuk industri makanan dan

bukan makanan, yang tercecer, dan yang tersedia untuk dikonsumsi.

a) Pakan

Pakan adalah sejumlah bahan makanan yang langsung diberikan kepada

ternak peliharaan baik ternak besar, ternak kecil, unggas, maupun ikan.

b) Bibit/Benih

Bibit adalah sejumlah bahan makanan yang digunakan untuk keperluan

reproduksi.

c) Diolah untuk Makanan

Diolah untuk makanan adalah sejumlah bahan makanan yang masih

mengalami proses pengolahan lebih lanjut melalui industri makanan dan

hasilnya dimanfaatkan untuk makanan manusia dalam bentuk lain.

d) Diolah untuk Bukan Makanan

Diolah untuk bukan makanan adalah sejumlah bahan makanan yang masih

mengalami proses pengolahan lebih lanjut dan dimanfaatkan untuk

kebutuhan industri bukan untuk makanan manusia, termasuk untuk industri

pakan ternak/ikan.

e) Tercecer

Tercecer adalah sejumlah bahan makanan yang hilang atau rusak sehingga

tidak dapat dimakan oleh manusia, yang terjadi secara tidak sengaja sejak

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 20


bahan makanan tersebut diproduksi hingga tersedia untuk konsumen.

f) Bahan Makanan

Bahan makanan adalah sejumlah bahan makanan yang tersedia untuk

dikonsumsi oleh penduduk suatu Negara atau daerah, pada tingkat

pedagang pengecer dalam suatu kurun waktu tertentu.

i. Ketersedian Per Kapita

Ketersediaan per kapita adalah sejumlah bahan makanan yang tersedia untuk

dikonsumsi penduduk Kabupaten Pesisir Barat dalam suatu kurun waktu 1

tahun, baik dalam bentuk natura maupun dalam bentuk unsur gizinya. Unsur

gizi utama tersebut adalah sebagai berikut:

a) Energi adalah sejumlah kalori hasil pembakaran karbohidrat yang berasal

dari berbagai jenis bahan makanan. Energi ini sangat dibutuhkan oleh tubuh

untuk kegiatan tubuh seluruhnya.

b) Protein adalah suatu persenyawaan yang mengandung unsur “N”, yang

sangat dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan serta penggantian jaringan –

jaringan yang rusak/aus.

c) Lemak adalah salah satu unsur zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh

sebagai tempat penyimpanan energi, protein, dan vitamin.

d) Vitamin adalah salah satu unsur zat makanan yang diperlukan tubuh untuk

proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal.

e) Mineral adalah zat makanan yang diperlukan manusia agar memiliki

kesehatan dan pertumbuhan yang baik.

Catatan : Sampai saat ini, data yang disajikan baru mencakup ketersediaan per

kapita untuk energi, protein, dan lemak.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 21


3.3 Kelompok Bahan Makanan

3.3.1 Kelompok Bahan Makanan Dalam Neraca Bahan Makanan (NBM)

Jenis bahan makanan yang dicakup dalam NBM meliputi bahan makanan yang

bersumber dari nabati maupun hewani dan lazim dikonsumsi oleh penduduk.

Bahan makanan terebut dikelompokkan menjadi 11 kelompok menurut

jenisnya, dan diikuti prosesnya mulai dari saat diproduksi sampai dengan dapat

dipasarkan atau tersedia untuk dikonsumsi penduduk dalam bentuk awalnya

(belum berubah) atau bentuk lain yang berbeda dengan bentuk awal setelah

melewati proses pengolahan, yang biasanya disebut sebagai produk turunan.

Tabel 2. Pengelompokan Bahan Makanan dalam NBM

No Kelompok Bahan Keterangan/Jenis Bahan Makanan


Makanan
1. Padi – padian Padi – padian terdiri atas bahan makanan
seperti ; gandum beserta produksi turunannya
tepung gandum, tepung terigu, Gabah
(Gabah Kering Giling) beserta produksi
turunannya, jagung (pipilan), dan Jagung
basah.
2. Makanan berpati Makanan berpati adalah bahan makanan
yang mengandung pati yang berasal dari
akar/umbi dan lain– lain bagian tanaman yang
merupakan bahan makanan pokok lainnya.
Kelompok ini terdiri atas; ubi jalar, ubi kayu
dengan produksi turunannya yaitu gaplek dan
tapioka, tepung sagu yang merupakan
produksi turunan dari sagu.
3. Gula Kelompok ini terdiri atas gula pasir dan gula
merah (gula mangkok, gula aren, gula semut,
gula siwalan dan lain-lain) baik yang
merupakan hasil olahan pabrik maupun
rumah tangga

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 22


No Kelompok Bahan Keterangan/Jenis Bahan Makanan
Makanan
4. Buah/biji berminyak Buah/biji berminyak adalah kelompok bahan
makanan yang mengandung minyak yang
berasal dari buah dan biji–bijian. Bahan
makanan dalam kelompok ini adalah; kacang
tanah berkulit beserta produksi turunannya
kacang tanah lepas kulit, kedelai, kacang
hijau, kelapa daging (produksi turunan dari
kelapa berkulit), dan kopra (turunan dari
kelapa daging)
5. Buah - buahan Kelompok ini terdiri atas; alpukat, jeruk, duku,
durian, jambu, mangga, apel, nenas, papaya,
pisang, rambutan, salak, sawo, dan lainnya
6. Sayur – sayuran Kelompok ini terdiri atas bawang merah,
ketimun, kacang merah, kacang panjang,
kentang, kubis, tomat, wortel, cabe, terong,
sawi, bawang daun, kangkung, lobak, labu
siam, buncis, bayam, bawang putih, dan
lainnya.
7. Daging Kelompok ini terdiri atas; daging sapi, daging
kerbau, daging kambing, daging domba,
daging kuda/lainnya, daging babi, daging
ayam buras, daging ayam ras, daging itik, dan
jeroan semua jenis.
8. Telur Telur yang dimaksud yaitu telur ayam buras,
telur ayam ras, telur itik, dan unggas lainnya.
9. Susu Terdiri atas susu sapi termasuk susu olahan
impor yang disetarakan susu segar.
10. Ikan Ikan yang dimaksud adalah komoditas yang
berupa binatang air dan biota perairan
lainnya. Pada awalnya penyajian untuk
kelompok ini hanya meliputi jenis ikan darat
dan ikan laut, namun sekarang berkembang
menjadi 17 jenis ikan.
11. Minyak & Lemak Berasal dari nabati : minyak kacang tanah,
minyak goreng kelapa, minyak goreng sawit.
Berasal dari hewani; lemak sapi, lemak
kerbau, lemak kambing, lemak domba, lemak
babi

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 23


3.3.2 Kelompok Bahan Makanan Dalam Pola Pangan Harapan (PPH)

Pengelompokkan jenis pangan berdasarkan PPH berbeda dengan

pengelompokkan jenis pangan berdasarkan NBM. Oleh karena itu, untuk

penghitungan skor PPH perlu dilakukan penyesuaian kelompok pangan dari

kelompok pangan NBM ke kelompok pangan PPH. Jenis bahan makanan yang

dicakup dalam NBM dan PPH meliputi bahan makanan yang bersumber dari

nabati maupun hewani dan lazim dikonsumsi oleh penduduk. Bahan makanan

dalam NBM dikelompokkan menjadi 11 kelompok menurut jenisnya, dan diikuti

prosesnya mulai dari saat diproduksi sampai dengan dapat dipasarkan atau

tersedia untuk dikonsumsi penduduk dalam bentuk awalnya (belum berubah)

atau bentuk lain yang berbeda dengan bentuk awal setelah melewati proses

pengolahan, yang biasanya disebut sebagai produk turunan. Sedangkan dalam

PPH jenis bahan makanan tersebut diperkecil lagi menjadi 9 kelompok bahan

makanan.

Kelompok bahan makanan dalam PPH dan rinciannya dapat dilihat pada tabel

3, yaitu:

Tabel 3. Pengelompokan Bahan Makanan Dalam Pola Pangan Harapan

No Kelompok Keterangan / Jenis Bahan Makanan


Pangan
1. Padi-padian Beras & Olahannya, Jagung & Olahannya, Gandum&
Olahannya
2. Umbi-umbian Ubi kayu & Olahannya, ubi jalar, kentang, talas, sagu
(termasuk makanan berpati)
3. Pangan Hewani Daging & Olahannya, ikan & Olahannya, telur, susu &
Olahannya
4. Minyak & lemak Minyak kelapa, minyak sawit, margarin, lemak
hewani
5. Buah/biji Kelapa, kemiri, kenari, cokelat
berminyak

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 24


No Kelompok Keterangan / Jenis Bahan Makanan
Pangan
6. Kacang-kacangan Kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, kacang
merah, kacang polong, kacang mete, kacang
tunggak, kacang lain, tahu, tempe, tauco, oncom, sari
kedelai, kecap
7. Gula Gula pasir, gula merah, sirup, minuman jadi dalam
botol/kaleng
Sayur segar & olahannya, buah segar & olahannya,
8. Sayur & buah
termasuk emping
Aneka bumbu & bahan minuman spt terasi, cengkeh,
9. Lain-lain
ketumbar, merica, pala, asam, bumbu masak, teh,
kopi

Berdasarkan Deptan 2001, susunan PPH ideal dari total energi (tingkat nasional)

adalah Sebagai berikut :

 Padi – padian (50% dari total energi),


 Umbi – umbian (6% dari total energi),
 Pangan hewani (12% dari total energi),
 Minyak dan lemak (10% dari total energi)
 Buah/biji berminyak (3% dari total energi)
 Kacang – kacangan (5% dari total energi)
 Gula (5% dari total energi)
 Sayur dan buah (6% dari total energi)
 Lain – lain (3% dari total energi)

3.3.3 Perbedaan Kelompok Bahan Makanan dalam NBM dan PPH

Perbedaan dalam pengelompokan bahan makanan dalam NBM dan PPH yang

tampak nyata adalah berdasarkan jumlah kelompok pangan, kelompok pangan

dalam NBM berjumlah 11 sedangkan dalam PPH kelompok pangan tersebut

diperkecil lagi menjadi 9 kelompok pangan. Adapun Perbedaannya dapat dilihat

pada tabel 4 dibawah ini :

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 25


Tabel 4. Perbedaaan Kelompok Pangan dalam NBM dan PPH

NBM PPH Ketersediaan


No No
Kelompok Pangan Kelompok Pangan
1. Padi-padian 1. Padi-padian
2. Makananberpati (Ubi kayu 2. Umbi-umbian (termasuk makanan
& olahannya, ubi jalar, berpati yaitu Ubi kayu & olahannya, ubi
talas, sagu) jalar, talas, sagu dan kentang)
3. Gula 3. Gula
Buah/Biji berminyak (terdiri
4. dari kac. tanah, kedelai, kac. 4. Buah/Biji Berminyak (hanya kelapa)
hijau, kelapa)
5. Buah-buahan 5. Kacang-kacangan (terdiri dari kacang
merah, kacang tanah, kedelai dan
kacang hijau)
6. Sayur-sayuran 6. Sayur dan Buah (tidak termasuk
kentang dan kacang merah)

7. Daging (termasuk jeroan) 7. Pangan Hewani (terdiri dari daging,


telur, susu, ikan, minus jeroan).

8. Telur 8. Minyak dan Lemak (termasuk jeroan)


9. Susu 9. Lain-lain
10. Ikan
11. Minyak dan Lemak

3.4 Sumber Data Dan Informasi

Data/informasi yang dibutuhkan antara lain adalah data yang meliputi produksi,
perubahan stok, impor, ekspor, penggunaan untuk pakan, bibit, tercecer,
industri pangan dan non pangan serta data jumlah penduduk.

Data pokok yang digunakan dalam penyusunan NBM adalah :

a. Data stok beras diperoleh dari Jumlah Cadangan Pangan Pemerintah

(Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, 2022)

b. Data produksi palawija, sayuran, buah-buahan, perkebunan dan peternakan

diperoleh dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, 2022 dan BPS,

2022

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 26


c. Data produksi perikanan diperoleh dari Dinas Perikanan Kabupaten Pesisir

Barat, 2022

d. Untuk data pakan, bibit, tercecer, didapatkan dari besaran angka konversi

yang ditetapkan oleh Tim NBM Pusat yang didasarkan atas hasil kajian dan

pendekatan-pendekatan ilmiah.

e. Data penduduk yang digunakan adalah bersumber dari Proyeksi Jumlah

Penduduk Kabupaten Pesisir Barat tahun 2022 yang diperoleh dari Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pesisir Barat

f. Komponen penggunaan/pemakaian dalam negeri diperoleh dengan

melakukan perhitungan berupa persentase terhadap penyediaan dalam

negeri (seperti pakan dan tercecer), atau merupakan residual dari hasil

perhitungan.

Data – data yang diperlukan dalam perhitungan skor PPH adalah:

a. Data ketersediaan pangan dalam bentuk energi pada Neraca Bahan

Makanan (NBM), sumber: NBM Kabupaten Pesisir Barat tahun 2022.

b. Rekomendasi AKG Ketersediaan Pangan besarnya 2400 kalori perkapita

perhari, sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi X tahun 2012.

c. Bobot dan skor ideal PPH, sumbernya Deptan 2001.

Tabel 5. Susunan PPH Ideal Tingkat Nasional Berdasarkan Tingkat


Ketersediaan Pangan

No. Kelompok Pangan Energi % Bobot Skor


(Kkal/kap/hr) AKG PPH
Maksimal
1 Padi-padian 1200 50,0 0,5 25,0
.
2 Umbi-umbian 144 6,0 0,5 2,5
.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 27


No. Kelompok Pangan Energi % Bobot Skor
(Kkal/kap/hr) AKG PPH
Maksimal
3 Pangan Hewani 288 12,0 2,0 24,0
.
4 Minyak dan Lemak 240 10,0 0,5 5,0
.
5 Buah/biji berminyak 72 3,0 0,5 1,0
.
6 Kacang-kacangan 120 5,0 2,0 10,0
.
7 Gula 120 5,0 0,5 2,5
.
8 Sayur dan buah 144 6,0 5,0 30,0
.
9 Lain-lain 72 3,0 0,0 0,0
.
Jumlah 2400 100,0 100,0

3.5 Cara Penghitungan

3.5.1 Perhitungan Dalam Neraca Bahan Makanan (NBM)


Tabel NBM terbagi menjadi tiga kelompok penyajiaan, yaitu :
1. Penyediaan (supply) terdiri atas komponen-komponen produksi, perubahan
stok, impor dan ekspor dengan persamaan sebagai berikut :
TS = O - St + M – X

dimana,
TS : total penyediaan dalam negeri (total supply)

O : produksi

St : stok akhir – stok awal


M : impor ; X : ekspor

2. Penggunaan (utilization), untuk keperluan pakan, bibit, industri makanan dan

non makanan, tercecer, serta bahan makanan yang tersedia pada tingkat

pedagang pengecer, yang dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan

sebagai berikut :

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 28


TS = F + S + I + W + Fd
Dimana :
TS : total penggunaan
F : pangan
S : bibit
I : industri
W : tercecer
Fd : ketersediaan bahan makanan

3. Ketersediaan bahan makanan (pangan) per kapita, diperoleh dari

ketersediaan masing-masing bahan makanan dibagi dengan jumlah

penduduk, disajikan dalam bentuk kuantum (volume) dan kandungan nilai

gizinya dalam satuan kalori energi gram protein dan gram lemak.

4. Perlakuan Khusus bagi komoditi yang data produksinya tidak tersedia,

perhitungan dimulai dari kolom 15 yaitu ketersediaan per kapita (kg/tahun).

Kolom 15 ini diperoleh dengan menggunakan pendekatan data konsumsi

hasil susenas (modul) dimark-up 10 %, dengan asumsi bahwa perbedaan

antara angka kecukupan energi pada tingkat konsumsi dengan angka

kecukupan energi ditingkat ketersediaan sebesar 10 %.

3.5.2 Prosedur Pengisian Tabel NBM

Menurut teori, prosedur pengisian Tabel NBM dilakukan secara berurutan kolom

demi kolom, mulai kolom 2 dan 3 (produksi) dan seterusnya sampai dengan

kolom 19 (ketersediaan per kapita untuk lemak). Namun dalam kenyataannya,

ada beberapa jenis bahan makanan yang pengisiannya tidak dimilai dari kolom

produksi, hal ini dipengaruhi oleh sumber data yang tersedia pada masing –

masing jenis bahan makanan. Adapun pengisian yang dilakukan secara

berurutan kolom demi kolom adalah :

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 29


Kolom 1 : Jenis bahan makanan
Tuliskan nama seluruh bahan makanan sesuai dengan kelompok
komoditasnya pada kolom (1).
Kolom 2 : Produksi (Masukan)
Tuliskan angka produksi yang masih akan mengalami perubahan
bentuk (bila ada) pada kolom (2), sesuai dengan komoditasnya.
Kolom 3 : Produksi (Keluaran)
Tuliskan pada kolom (3) angka unsur produksi yang merupakan
produksi asli yang diperoleh dari kegiatan berproduksi dan belum
mengalami perubahan atau produksi turunan yang sudah mengalami
perubahan.
Kolom 4 : Perubahan Stok
Tuliskan angka perubahan stok (bila ada) pada kolom (4) berikut
tandanya: negatif (-) atau positif (+).
Kolom 5 : Impor
Tuliskan pada kolom (5) angka jumlah bahan makanan yang masuk
dari negara lain atau wilayah lain baik melalui darat, perairan maupun
udara.
Kolom 6 : Penyediaan dalam negeri sebelum ekspor
Tuliskan pada kolom (6) angka hasil dari produksi (keluaran) kolom (3)
dikurangi perubahan stok kolom (4) ditambah impor kolom (5).
Kolom 7 : Ekspor
Tuliskan pada kolom (7) angka jumlah bahan makanan yang
dikeluarkan dari wilayah administrasi/daerah ke luar negeri maupun ke
wilayah lain baik melalui darat, perairan maupun udara.
Kolom 8 : Penyediaan dalam negeri
Tuliskan pada kolom (8) angka hasil dari penyediaan dalam negeri
sebelum ekspor kolom (6) dikurangi ekspor kolom (7).
Kolom 9 : Pakan
Tuliskan angka pakan pada kolom (9).
Kolom 10: Bibit/Benih
Tuliskan angka kebutuhan bibit pada kolom (10)

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 30


Kolom 11: Diolah untuk makanan
Tuliskan pada kolom (11) angka banyaknya komoditas bahan
makanan yang berasal dari penyediaan dalam negeri yang diolah
untuk makanan.
Kolom 12: Diolah untuk bukan makanan
Tuliskan pada kolom (12) angka banyaknya komoditas bahan
makanan yang berasal dari penyediaan dalam negeri yang diolah
untuk keperluan bukan makanan.
Kolom 13: Tercecer
Tuliskan pada kolom (13) angka hasil perkalian persentase tercecer
dengan penyediaan dalam negeri untuk masing – masing komoditas.
Kolom 14: Bahan makanan
Tuliskan pada kolom (14) angka jumlah bahan makanan yang tersedia
untuk dikonsumsi penduduk. Angka tersebut merupakan hasil dari :
kolom (8) – kolom (9) – kolom (10) – kolom
(11) – kolom (12) – kolom (13).
Kolom 15: kg/Tahun (kg/year)
Tuliskan pada kolom (15) angka hasil pembagian kolom (14) dengan
jumlah penduduk pertengahan tahun. Kg/Tahun = kolom (14) :
penduduk pertengahan tahun x 1.000 dikalikan
1.000 karena konversi dari satuan ton ke kilogram.
Kolom 16: Gram/Hari (Gram/Day)
Tuliskan pada kolom (16) angka hasil pembagian kolom (15) dengan
jumlah hari dalam satu tahun dikali 1.000. Gram/Hari = {kolom (15) :
365} x 1.000. Dikalikan 1.000 karena konversi dari kilogram ke gram.

Ketersediaan per kapita pada kolom (15) sampai dengan kolom (19) merupakan

ketersediaan bahan makanan yang bersangkutan untuk dikonsumsi penduduk

per kapita (per capita consumption). Perlu ditegaskan bahwa angka ini bukan

jumlah yang benar – benar dimakan, melainkan yang tersedia di tingkat

pengecer. Sampai saat ini Tabel NBM yang dikerjakan hanya sampai kolom (19),

belum menyajikan ketersediaan vitamin dan mineral.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 31


3.5.3 Prosedur Pengisian Tabel NBM

Berdasarkan triguna pangan, pangan berfungsi sebagai sumber energi yang

berasal dari karbohidrat, sumber pembangun yang berasal dari protein dan

sumber pengatur yang berasal dari vitamin dan mineral. Setiap fungsi berperan

sama besarnya, dengan bobot turunan masing-masing 33,3%. Penentuan bobot

kelompok pangan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Untuk kelompok pangan sumber karbohidrat dan energi, terdiri dari padi-

padian, umbi-umbian, minyak dan lemak, buah/biji berminyak dan gula,

dengan total konstribusi energi (%AKG) dari PPH adalah 74% (Deptan,

2001). Bobot untuk kelompok pangan ini adalah 0,5 (berasal dari nilai 33,3

dibagi 74).

b. Untuk kelompok pangan sumber protein/lauk-pauk, terdiri dari kacang-

kacangan dan pangan hewani, dengan total konstribusi energi (%AKG) dari

PPH adalah 17%. Bobot untuk kelompok pangan ini adalah 2,0 (berasal dari

nilai 33,3 dibagi 17).

c. Untuk kelompok pangan sumber vitamin dan mineral, terdiri dari sayur dan

buah dengan dengan total konstribusi energi (%AKG) dari PPH adalah 6%.

Bobot untuk kelompok pangan ini adalah 5,0 (berasal dari nilai 33,3 dibagi

6).

d. Kelompok pangan lainnya (aneka minuman dan bumbu) dengan konstribusi

energi 3% akan diperoleh rating 0,0 yang berasal dari nilai 0 dibagi 3. Rating

0 untuk kelompok pangan lainnya didasarkan pada pertimbangan bahwa

konsumsi bumbu dan minuman tidak dimaksudkan untuk memenuhi

kebutuhan gizi.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 32


3.5.4 Cara Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

a. Menyesuaikan pengelompokan pangan dari NBM ke kelompok PPH.

b. Memasukkan data ketersediaan pangan dalam bentuk energi (kkal/kap/hr)

pada setiap kelompok pangan pada tabel PPH.

c. Menghitung konstribusi energi dari setiap kelompok pangan (%) terhadap

total energi tingkat ketersediaan (2.400 kkal/kap/hr).

d. Memasukkan angka bobot dan skor maksimum setiap kelompok pangan ke

dalam tabel PPH.

e. Menghitung skor PPH dengan mengalikan antara persentase AKE dengan

bobot setiap kelompok pangan.

f. Jika skor PPH setiap kelompok pangan lebih besar dari skor maksimumnya,

maka skor PPH yang diambil adalah skor maksimumnya. Jika skor PPH

setiap kelompok pangan lebih kecil dari skor maksimumnya, maka skor PPH

yang diambil adalah skor riilnya

g. Menjumlahkan skor PPH dari seluruh kelompok pangan. Jumlah hasil

perhitungan skor PPH maksimal 100.

3.6 Permasalahan Dalam Neraca Bahan Makanan (NBM)

Meskipun penyusunan NBM sudah dilakukan sejak tahun 1963 sampai

sekarang, namun dari tahun ke tahun selalu diupayakan untuk melakukan

penyempurnaan penyusunan NBM. Penyempurnaan tersebut dilakukan dengan

melihat adanya permasalahan dalam penyusunan NBM, seperti tidak

tersedianya data perubahan stok untuk semua komoditas, masih underestimate-

nya data industri, dan besaran konversi (bibit, pakan, dan tercecer) yang sudah

tidak sesuai dengan kondisi sekarang.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 33


Data ekspor-Impor yang disajikan dalam Tabel NBM masih berupa estimasi.

Kabupaten Pesisir Barat saat ini belum memiliki instrument untuk mendapatkan

data keluar masuk kabupaten Pesisir Barat. Ada beberapa factor yang

menyebabkan sulitnya mendapatkan data tersebut seperti tidak adanya

distributor pangan di Kabupaten Pesisir Barat. Untuk impor pangan, banyak

sales yang datang dari Kabupaten lain untuk menawarkan produk pangannya

kepada pedagang yang ada di Pesisir Barat sehingga Pemerintah kesulitan

mendapatkan data tersebut. Selain itu untuk ekspor juga belum ada instrument

yang menjadikan rujukan data produksi pangan keluar dari Kabupaten Pesisir

Barat.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 34


BAB IV
ANALISIS KETERSEDIAAN PANGAN DAN GIZI
KABUPATEN PESISIR BARAT

4.1 Situasi Ketersediaan Pangan dan Gizi Kabupaten Pesisir Barat

Ketersediaan energi Kabupaten Pesisir Barat yang diperoleh berdasarkan

neraca bahan makanan (NBM) tahun 2022 adalah sebesar 2.621

Kkalori/kapita/hari, hal ini menunjukkan bahwa tingkat ketersediaan energi

Kabupaten Pesisir Barat sudah memenuhi angka kecukupan energi yang

dianjurkan pada tingkat ketersediaan yaitu sebesar 2.400 Kkalori/kapita/hari

(Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi X tahun 2012).

Ketersediaan protein Kabupaten Pesisir Barat berdasarkan Neraca Bahan

Makanan tahun 2021 adalah sebesar 66,98 gram/kapita/hari, tingkat

ketersediaan protein telah memenuhi angka kecukupan protein yang

disarankan secara nasional yang sebesar 63 gram/kapita/hari (Widyakarya

Nasional Pangan dan Gizi X tahun 2012). Ketersediaan protein Kabupaten

Pesisir Barat sebagian besar bersumber dari protein hewani yaitu sebesar 21,99

gram/kapita/hari atau sebesar 32,84 % dan protein yang bersumber dari nabati

sebesar 44,98 gram/kapita/hari atau hanya 67,16 %.

Tingkat ketersediaan energi, protein dan lemak Kabupaten Pesisir Barat

berdasarkan tabel Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pesisir Barat Tahun

2021 dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini :

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 35


Gambar 2. Tingkat Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak Kab. Pesisir Barat

Tingkat Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak

3.000,00

2.500,00

2.000,00

1.500,00

1.000,00

500,00

-
Energi (Kalori/Hari) Protein (Gram/Hari) Lemak (Gram/Hari)

Total Nabati Hewani

Tabel 6. Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak Per Kapita Per Hari
Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2022

Energi Protein Lemak


(Kalori/Hari) (Gram/Hari) (Gram/Hari)
Total 2.621,12 66,98 74,00
Nabati 2.431,12 44,98 63,98
Hewani 189,99 21,99 10,02

4.2 Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pesisir Barat

4.2.1 Ketersediaan Pangan Per Kelompok Bahan Makanan

Gambaran situasi ketersediaan pangan per kelompok bahan makanan

berdasarkan neraca bahan makanan Kabupaten Pesisir Barat tahun 2022

yang dirinci per masing-masing kelompok bahan makanan yang terdiri dari

kelompok pangan padi-padian (Cereals), Makanan berpati (Starchy Food),

Gula (Sugar), Buah biji berminyak (Pulses nut and oild seeds), Buah-buahan

(Fruits), Sayur-sayuran (Vegetables), Daging (Meat), Telur (Egg), Susu (Milk),

Ikan (Fish) MInyak dan Lemak (Oils and Fats) dapat dilihat pada tabel 5, yaitu

sebagai berikut :

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 36


Tabel 7. Ketersediaan Pangan Per Kelompok Bahan Makanan Tahun 2022

Ketersediaan Energi Ketersediaan Protein Ketersediaan Lemak


Kelompok Bahan Pangan
Kkal/kap/ hr % Gram/kap/hr % Gram/kap/hr %
1 2 3 4 5 6 7

Padi-padian 1.378,39 52,59 32,97 49,22 7,41 10,01


Makanan berpati 63,23 2,41 0,43 0,64 0,20 0,27
Gula 90,72 3,46 0,08 0,13 0,28 0,38
Buah biji berminyak 267,54 10,21 4,74 7,08 24,52 33,13
Buah-buahan 48,98 1,87 0,53 0,80 0,39 0,53
Sayur-sayuran 132,25 5,05 6,09 9,10 1,00 1,36
Daging 30,99 1,18 1,93 2,89 2,53 3,42
Telur 65,20 2,49 4,85 7,25 4,80 6,49
Susu 13,70 0,52 0,72 1,07 0,79 1,06
Ikan 79,19 3,02 14,49 21,63 1,80 2,43
Minyak dan Lemak 450,92 17,20 0,13 0,20 30,29 40,93
TOTAL 2.621,12 100,00 66,98 100,00 74,00 100,00

Sumber : Tabel Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022
*Selisih hasil penghitungan secara manual dengan komputer disebabkan oleh
faktor pembulatan

a. Kelompok Padi-padian

Kontribusi energi tertinggi dari semua kelompok bahan pangan adalah

konstribusi dari kelompok padi-padian. Kelompok ini memberikan sumbangan

energi sebesar 1.378,39 kkal/kap/hr atau 52,59 %. Untuk kelompok padi-padian

komoditas beras menjadi bahan makanan yang memegang peranan penting

dibanding bahan makanan lain karena merupakan penyumbang energi terbesar

yaitu sebesar 1.238 kkal/kap/hari.

Untuk ketersediaan protein, kelompok Padi padian menjadi penyumbang

tertinggi bila dibandingkan dengan kelompok bahan makanan lainnya. Total

konstribusi protein yang diberikan oleh kelompok Padi padian adalah sebesar

32,97 gram/kapita/hari atau 49,22% dari total ketersediaan protein. Di kelompok

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 37


ini komoditas beras menjadi penyumbang protein terbanyak yaitu sebesar 30,09

gram/kapita/hari, kemudian Jagung dengan sumbangan protein sebesar 2,35

gram/kapita/hari.

Sedangkan untuk ketersediaan lemak, kelompok ini memberikan sumbangan

ketersediaan lemak sebesar 7,41 gram/kapita/hari atau sebesar 10,01% dari

total. Untuk kelompok padi-padian komoditas beras menjadi bahan makanan

yang memegang peranan penting dibanding bahan makanan lain karena

merupakan penyumbang lemak terbesar yaitu sebesar 5,49 gram/kapita/hari.

b. Kelompok Makanan Berpati

Kelompok makanan berpati yang terdiri dari umbi-umbian dan produksi

turunannya memberikan konstribusi energi yang tidak begitu besar yaitu 63,23

kkal/kapita/hari atau 2,41 % dari total ketersediaan energi. Di kelompok ini

komoditas yang paling besar memberikan konstribusi energinya adalah Ubi Kayu

yaitu sebesar 51 kkal/kapita/hari, kemudian Ubi Jalar yang memberikan

konstibusi energi sebesar 12 kkal/kapita/hari. Hal ini bisa jadi disebabkan dalam

beberapa kelompok masyarakat mulai menjadikan Pangan yang berasal dari Ubi

Kayu sebagai Kebutuhan makanan tambahan (Cemilan) diantara waktu makan

utama.

Sumbangan untuk ketersediaan protein yang diberikan kelompok makanan

berpati yaitu sebesar 0,43 gram/kapita/hari atau hanya 0,64 % dari ketersediaan

protein total. Sedangkan untuk konstribusi ketersediaan lemak, kelompok

makanan berpati juga memberikan sumbangan yang sangat kecil yaitu sebesar

0,20 gram/ kapita/hari atau 0,27% dari ketersediaan lemak total.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 38


c. Kelompok Gula

Konstribusi energi yang diberikan oleh kelompok gula adalah sebesar 90,72

kkal/kapita/hari atau 3,46% dari total ketersediaan energi. Untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi penduduk Kabupaten Pesisir Barat akan gula maka

ketersediaannya harus didatangkan dari daerah lain karena di Kabupaten Pesisir

Barat sendiri tidak ada perkebunan tebu yang menghasilkan gula.

Dalam penghitungan ketersediaan energi yang berasal dari Kelompok Gula ini

bisa jadi data Impor gula yang berasal dari luar daerah kurang begitu akurat

dikarenakan tidak adanya data pendukung dari Instansi terkait sedangkan

ketergantungan kebutuhan gula di Kabupaten Pesisir Barat banyak berasal dari

daerah lain.

Untuk kelompok gula yang dihitung hanyalah ketersediaan energi, sedangkan

untuk ketersediaan protein dan ketersediaan lemak tidak dihitung terkecuali

untuk kelompok gula jenis gula mangkok. Hal ini disebabkan kandungan yang

ada di gula hanyalah kalori, untuk protein dan lemak tidak termasuk didalamnya.

d. Kelompok Buah/Biji Berminyak

Untuk kelompok buah/biji berminyak mampu memberikan kontribusi energi

sebesar 267,54 kkal/kapita/hari dengan persentase sebesar 10,21% dari

ketersediaan energi total. Dari kelompok ini Kelapa daging menjadi penyumbang

energi terbanyak yaitu sebesar 240 kkal/kapita/hari, kemudian Kedelai dengan

sumbangan energi sebesar 19 kkal/kapita/hari, dan selanjutnya adalah kacang

tanah berkulit dengan sumbangan energi sebesar 6 kkal/kapita/hari.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 39


Sumbangan untuk ketersediaan protein yang diberikan kelompok Buah Biji

Berminyak yaitu sebesar 4,74 gram/kapita/hari atau hanya 7,08% dari

ketersediaan protein total. Sedangkan untuk konstribusi ketersediaan lemak,

kelompok Buah Biji Berminyak memberikan sumbangan terbesar dari

ketersediaan lemak yaitu sebesar 24,52 gram/ kapita/hari atau 33,13% dari

ketersediaan lemak total.

e. Kelompok Buah-buahan

Sumbangan energi yang mampu diberikan oleh kelompok buah-buahan yaitu

sebesar 48,98 kkal/kapita/hari atau 1,87% dari total ketersediaan energi. Untuk

ketersediaan protein kelompok buah-buahan hanya memberikan sumbangan

sebesar 0,53 gram/kapita/hari dengan persentase sebesar 0,80% dari

ketersediaan protein total.

Konstribusi ketersediaan lemak dari kelompok buah-buahan adalah sebesar

0,39 gram/kapita/hari atau 0,53 % dari ketersediaan lemak total. Sumbangan

energi kelompok buah-buahan sangat kecil, dikarenakan ketersediaan buah

bergantung dengan ketersediaan yang berasal dari luar Kabupaten Pesisir Barat

dan juga masyarakat belum menjadikan buah-buahan sebagai bahan yang rutin

untuk di konsumsi setiap hari sehingga mengakibatkan pedagang buah-buahan

hanya sanggup melakukan stok sedikit diatas permintaan masyarakat.

f. Kelompok Sayuran

Berdasarkan Tabel neraca bahan makanan Kabupaten Pesisir Barat tahun

2022, kelompok sayuran memberikan konstribusi energi sebesar 132,25

kkal/kapita/hari dengan persentase sebesar 5,05% dari ketersediaan energi

total. Konstribusi kelompok sayuran pada ketersediaan protein adalah sebesar

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 40


6,09 gram/kapita/hari atau 9,10% dari ketersediaan protein total. Sumbangan

kelompok sayuran pada ketersediaan lemak adalah sebesar 1,00

gram/kapita/hari atau 1,36% dari ketersediaan lemak total.

Kondisi sayuran ini hampir sama dengan buah-buahan, dimana sebagian besar

sayuran harus didatangkan dari luar Kabupaten Pesisir Barat untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat. Sayuran yang diproduksi di Kabupaten Pesisir Barat

adalah ketimun, kacang panjang, tomat, cabe, cabe rawit, terong, kangkung,

buncis, bayam, melinjo, petai dan jengkol. Tingginya konsumsi Tomat dan Cabe,

menyebabkan dua komoditi ini masih banyak didatangkan dari Kabupaten

Lampung Barat, Kedua jenis sayuran ini juga termasuk penyumbang inflasi yang

terjadi di Kabupaten Pesisir Barat. Hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi

Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat.

g. Kelompok Daging

Sumbangan energi yang diberikan oleh kelompok daging adalah sebesar 30,99

kkal/kapita/hari atau 1,18 % dari total ketersediaan energi. Pada kelompok

daging penyumbang energi terbesar adalah daging ayam ras dengan konstribusi

energi sebesar 23 kkal/kapita/hari. Selanjutnya Ayam Buras penyumbang nomor

2 yaitu sebesar 5 kkal/kapita/hari. Untuk daging sapi, sumbangan energi tidak

signifikan sebesar 1 kkal/Kapita/hari, karena kebiasaan masyarakat setempat

mayoritas hanya mengkonsumsinya di saat hari besar kegamaan saja.

Sedangkan untuk sehari-hari, masyarakat lebih banyak mengkonsumsi ikan dan

sebagian kecil daging ayam.

Untuk ketersediaan protein kelompok daging memberikan sumbangan sebesar

1,93 gram/kapita/hari atau 2,89 % dari total ketersediaan protein. Daging ayam

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 41


ras memberikan konstribusi protein terbesar dengan sumbangan sebesar 1,39

gram/kapita/hari. Untuk Ketersediaan Lemak kelompok daging menyumbangkan

2,53 gram/kapita/hari atau sebesar 3,42% dari total ketersediaan lemak. Dimana

daging ayam ras menyumbangkan 1,91 gram/kapita/hari.

h. Kelompok Telur

Kelompok bahan pangan ini memberikan sumbangan terhadap energi perkapita

sebesar 65,20 Kkal/Kapita/hari atau lebih tinggi jika dibandingkan atas kelompok

daging (2,49% dari energi total). Sumbangan terbesar berasal dari telur ayam

ras yaitu 43 Kkal/Kapita/hari yang hampir seluruhnya berasal dari luar daerah

Kabupaten Pesisir Barat karena produksi dalam daerah sangat rendah. Selain

energi kelompok pangan telur ini berkontribusi terhadap penyediaan protein

sebesar 4,85 gram/kap/hari atau 7,25% dari total keseluruhan ketersediaan

protein dan lemak sebesar 4,80 gram/kap/hari atau setara dengan 6,49 % dari

total ketersediaan lemak.

i. Kelompok Susu

Kelompok susu memberikan konstribusi energi sebesar 13,70 kkal/kapita/hari

atau 0,52 % dari ketersediaan energi total. Untuk ketersediaan protein kelompok

susu memberikan sumbangan sebesar 0,72 gram/kapita/hari atau sebesar 1,07

%, sedangkan ketersediaan lemak yang mampu diberikan kelompok ini adalah

sebesar 0,79 gram/kapita/hari atau 1,06 % dari total ketersediaan lemak.

Kontribusi kelompok susu untuk ketersediaan energi, ketersediaan protein

maupun ketersediaan lemak dari kelompok bahan makanan susu ini bisa jadi

lebih besar dibandingkan dengan hasil perhitungan jika data mengenai ekpor –

impor Susu ke Kabupaten Pesisir Barat dapat diperoleh melalui Dinas terkait.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 42


j. Kelompok Ikan

Kelompok ikan memberikan konstribusi energi sebesar 79,19 kkal/kapita/hari

atau 3,02% dari total ketersediaan energi total. Adapun jenis ikan yang

memberikan kontribusi sumbangan energi terbesar adalah ikan Tuna/Tongkol

sebesar 30 kkal/kapita/hari. Jenis ikan ini paling banyak diperjualbelikan di

Kabupaten Pesisir Barat dibandingkan jenis ikan lainnya selanjutnya adalah ikan

kuwe (simba) dan udang sebesar 7 kkal/kapita/hari. Sedangkan Konstribusi

protein yang diberikan oleh kelompok ikan tertinggi kedua setelah kelompok

padi-padian, yaitu sebesar 14,49 gram/kapita/hari atau sebesar 21,63 %

sedangkan konstribusi lemak hanya sebesar 1,80 gram/kapita/hari atau 2,43 %.

Wilayah Kabupaten Pesisir Barat yang sebagian besar adalah Lautan ikut

memberikan kontribusi terhadap ketersediaan ikan ini.

k. Kelompok Minyak dan Lemak

450,92 kkal/kapita/hari atau 17,20% dari ketersediaan energi total. Kelompok ini

menepati urutan kedua untuk ketersediaan energi dibawah padi-padian. Adapun

jenis komoditi yang menyumbangkan energi terbesar adalah minyak goreng

sawit yaitu sebesar 336 kkal/kapita/hari diikuti minyak goreng kelapa 114

kkal/kapita/hari. Untuk ketersediaan protein kelompok ini memberikan

konstribusi sebesar 0,13 gram/kapita/hari yang seluruhnya berasal dari minyak

goreng kelapa atau sebesar 0,20 %, sedangkan sumbangan lemak yang

diberikan adalah sebesar 30,29 gram/kapita/hari atau sebesar 40,93%.

Sumbangan lemak ini merupakan kontribusi lemak tertinggi dibandingkan

kelompok lainnya.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 43


4.2.2 Komposisi Tingkat Ketersediaan Kelompok Bahan Makanan

Komposisi ketersediaan energi per kelompok bahan makanan berdasarkan

Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022 dapat ditunjukkan

pada gambar 3.

Gambar 3. Komposisi Ketersediaan Energi Per Kelompok Bahan Makanan

KETERSEDIAAN ENERGI

3,02
0,52 17,20
2,49
1,18
5,05 52,59

10,21

1,87 3,46

2,41

Padi-padian Makanan berpati Gula Buah biji berminyak


Buah-buahan Sayur-sayuran Daging Telur
Susu Ikan Minyak dan Lemak

Komposisi ketersediaan protein per kelompok bahan makanan berdasarkan

Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022 dapat ditunjukkan

pada gambar 4.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 44


Gambar 4. Komposisi ketersediaan Protein Per Kelompok Bahan Makanan

KETERSEDIAAN PROTEIN
0,20

21,63

1,07
49,22
7,25

9,10
2,89 7,08

0,80
0,13 0,64

Padi-padian Makanan berpati Gula Buah biji berminyak


Buah-buahan Sayur-sayuran Daging Telur
Susu Ikan Minyak dan Lemak

Komposisi ketersediaan lemak per kelompok bahan makanan berdasarkan

Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022 dapat

ditunjukkan pada gambar 5.

Gambar 5. Komposisi Ketersediaan Lemak Per Kelompok Bahan makanan

KETERSEDIAAN LEMAK

0,27
0,38
10,01
40,93

33,13

6,49 3,42

2,43 0,53
1,06 1,36

Padi-padian Makanan berpati Gula Buah biji berminyak


Buah-buahan Sayur-sayuran Daging Telur
Susu Ikan Minyak dan Lemak

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 45


4.3 Pola Pangan Harapan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022

Pola pangan harapan merupakan suatu metode yang digunakan untuk menilai

jumlah dan komposisi atau ketersediaan pangan. Pola pangan harapan

mencerminkan susunan konsumsi pangan anjuran untuk hidup sehat, aktif dan

produktif. Dengan pendekatan PPH dapat dinilai mutu pangan berdasarkan skor

pangan dari 9 bahan pangan. Pola pangan harapan biasanya digunakan untuk

perencanaan konsumsi, kebutuhan dan penyediaan pangan suatu wilayah.

Masih rendahnya skor PPH Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022 disebabkan

oleh masih rendahnya produksi komoditas pertanian yaitu sayuran dan buah-

buahan dan masih tingginya ketergantungan pasokan dari luar Kabupaten

Pesisir Barat. Selain itu ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi beras

juga menjadi salah satu penyebab rendahnya skor PPH Kabupaten Pesisir

Barat.

Perincian Perhitungan Pola Pangan Harapan (PPH) ketersediaan Kabupaten

Pesisir Barat berdasarkan Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pesisir Barat

tahun 2022 dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 8. Pola Pangan Harapan (PPH) Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022

No. Kelompok Energi % AKE Bobot Skor riil Skor PPH Skor Maks Ket
Bahan Pangan (Kalori)
1. Padi-padian 1.378 57,4 0,5 28,72 25,00 25,0
2. Umbi-umbian 64 2,7 0,5 1,34 1,34 2,5
3. Pangan Hewani 189 7,9 2,0 15,71 15,71 24,0
4. Minyak dan Lemak 451 18,8 0,5 9,41 5,00 5,0
5. Buah/biji berminyak 240 10,0 0,5 5,00 1,00 1,0
6. Kacang-kacangan 28 1,2 2,0 2,31 2,31 10,0
7. Gula 91 3,8 0,5 1,89 1,89 2,5
8. Sayuran dan buah 180 7,5 5,0 37,56 30,00 30,0
9. Lain-lain - - - - - -
Jumlah 2.621 109,2 101,93 82,25 100,0

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 46


Untuk Kabupaten Pesisir Barat Dari 9 kelompok bahan pangan yang termasuk

dalam komponen Pola Pangan Harapan, hanya 4 kelompok bahan pangan yang

telah memenuhi skor PPH maksimal yaitu kelompok padi-padian, Minyak dan

Lemak, Buah/biji berminyak serta sayuran dan buah, sedangkan kelompok

bahan pangan yang lainnya masih belum mampu untuk mencapai skor PPH

maksimal yang diharapkan.

Berdasarkan Pola Pangan Harapan tingkat ketersediaan Kabupaten Pesisir

Barat Tahun 2022, kelompok padi-padian memberikan sumbangan energi yang

paling tinggi yaitu sebesar 1.387 kkal/kap/hari, hal ini menunjukkan bahwa

ketersediaan kelompok ini di Kabupaten Pesisir Barat sangat tinggi sehingga

mampu memenuhi setengah kebutuhan konsumsi penduduk dan hampir

memenuhi ketersediaan energi nasional yaitu sebesar 2.400 kkal/kap/hari.

Kelompok pangan minyak dan lemak juga telah mencapai skor PPH ideal yang

diharapkan, yaitu sebesar 5,00. Ketersediaan energi kelompok pangan minyak

dan lemak yang sebesar 451 Kkal/kap/hari dengan skor PPH untuk kelompok

bahan pangan ini sebesar 9,41 dan telah memenuhi skor PPH maksimal untuk

bahan pangan tersebut yang seharusnya berada pada Skor Maksimal 5,0

sehingga dengan terpenuhinya angka PPH ideal untuk kelompok ini, secara

otomatis ketersediaan minyak dan lemak di wilayah Kabupaten Pesisir Barat

dapat pula terpenuhi secara kontinyu, walaupun komoditas di kelompok ini harus

mendatangkan dari wilayah lain untuk memenuhi kebutuhan penduduk.

Kelompok ketiga yang telah memenuhi skor PPH adalah buah/biji berminyak,

dengan skor PPH 5,00 dengan sumbangan energi sebesar 240 kkal/kap/hari,

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 47


telah melebihi anjuran Skor PPH Maksimal nasional sebesar 1,0. Sedangkan

kelompok bahan sayuran dan buah memiliki skor PPH sebesar 30,00 dengan

ketersediaan energi.

Untuk kelompok bahan pangan yang masih belum mampu memenuhi skor PPH

ideal yang dianjurkan secara nasional, adalah kelompok umbi-umbian, pangan

hewani, kacang-kacanganan serta gula. Dengan nilai PPH sebesar 1,34

kelompok umbi-umbian juga belum mencapai angka kecukupan gizi yang

dianjurkan yaitu sebesar 2,5 dengan tingkat ketersediaan energi sebesar 64

kkal/kap/hari. Untuk mengatasi kekurangan dalam memenuhi kebutuhan energi

penduduk, maka yang sangat perlu digalakkan adalah penganekaragaman

pangan dengan penggunaan bahan pangan lain selain beras sebagai makanan

pokok. Pengolahan jenis bahan makanan dari kelompok umbi-umbian seperti ubi

jalar, ubi kayu, talas dan kentang dapat dijadikan salah satu alternatif untuk

dapat menggantikan beras sebagai makanan pokok.

Angka ketersediaan energi dari kelompok kacang-kacangan yang sebesar 28

kal/kap/hari masih perlu ditingkatkan lagi, hal ini dikarenakan dengan

ketersediaan energi tersebut, belum bisa memenuhi Skor PPH maksimal untuk

kelompok kacang-kacangan yang sebesar 10,00 di karenakan skor PPH

Ketersediaan untuk kelompok kacang-kacangan senilai 2,31. Ketersediaan

energi kelompok ini sangat perlu ditingkatkan lagi karena masih dibawah angka

rekomendasi nasional. Kelompok kacang-kacangan yang termasuk kacang

kedelai, kacang hijau dan kacang merah sangat minim dibudidayakan oleh para

petani di Kabupaten Pesisir Barat karena kurangnya minat petani dan khawatir

di hilirisasi pertaniannya.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 48


Secara umum angka kecukupan gizi (AKG) untuk tingkat ketersediaan energi

Kabupaten Pesisir Barat tahun 2022 yang sebesar 2.621 kkal/kap/hari sudah

memenuhi angka rekomendasi nasional yang sebesar 2.400 Kkal/kap/har,

namun belum berimbang di beberapa kelompok pangan. Untuk Sembilan

kelompok bahan pangan komponen PPH hanya 4 kelompok yang mampu

memenuhi bahkan melebihi dari angka rekomendasi ketersediaan energi secara

nasional yaitu kelompok padi-padian, minyak dan lemak, buah/biji berminyak

serta Sauran dan buah. Untuk kelompok bahan pangan yang belum mampu

memenuhi angka anjuran ketersediaan energi dan angka anjuran PPH nasional,

perlu lebih ditingkatkan lagi produksinya terutama untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat akan kelompok bahan pangan tersebut, karena dengan semakin

meningkatnya nilai PPH maka mutu dan keseimbangan gizi masyarakat akan

semakin meningkat.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 49


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Gambaran ketersediaan pangan dan gizi berdasarkan Neraca Bahan

Makanan (NBM) dan PPH Kabupaten Pesisir Barat tahun 2022, adalah

sebagai berikut :

a. Ketersediaan energi Kabupaten Pesisir Barat tahun 2022 yang sebesar

2.621 Kkalori/kapita/hari sudah memenuhi angka anjuran nasional yang

sebesar 2.400 Kkalori/kapita/hari, namun belum berimbang.

b. Dari total ketersediaan enegi Kabupaten Pesisir Barat tahun 2022,

didominasi oleh energi yang berasal dari pangan nabati sebesar 2.431,12

Kkalori/kapita/hari atau 92,75%, sedangkan pangan hewani hanya

sebesar 189,99 Kkalori/kapita/hari atau 7,25%.

c. Ketersediaan protein Kabupaten Pesisir Barat tahun 2022 adalah sebesar

66,98 gram/kapita/hari, angka ini telah memenuhi angka kecukupan

protein yang dianjurkan secara nasional yaitu sebesar 63 gram/kapita/hari.

Ketersediaan protein Kabupaten Pesisir Barat sebagian besar bersumber

dari protein nabati yaitu sebesar 44,98 gram/kapita/hari atau 67.16% dan

yang bersumber dari protein hewani sebesar 21,99 gram/kapita/hari atau

32,84 %.

d. Ketersediaan lemak Kabupaten Pesisir Barat tahun 2022 sebesar 74,00

gram/kapita/hari, dari ketersediaan lemak tersebut terdiri dari lemak yang

berasal dari sumber nabati sebesar 63,98 gram/kapita/hari atau 86,46 %

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 50


dan yang berasal dari hewani sebesar 10,02 gram/kapita/hari atau 13,54

%.

e. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) pada tingkat ketersediaan Kabupaten

Pesisir Barat tahun 2022 adalah 82,25 masih perlu ditingkatkan lagi untuk

memenuhi skor PPH maksimal nasional yang sebesar 100.

f. Berdasarkan PPH tingkat ketersediaan Kabupaten Pesisir Barat tahun

2022 dari 9 komponen bahan makanan penyusun PPH, ada 4 kelompok

yang mampu memenuhi bahkan melebihi dari angka rekomendasi

ketersediaan energi secara nasional yaitu kelompok padi-padian,minyak

dan lemak, buah/biji berminyak serta Sayuran dan Buah

4.2 Saran

Untuk memperoleh informasi ketersediaan pangan dan gizi yang lengkap dan

akurat perlu dilakukan upaya strategis antara lain :

a. Perlu adanya koordinasi lintas sektor terkait sehingga data yang

dipergunakan dalam penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) dan

Pola Pangan Harapan (PPH) tingkat ketersediaan lebih tepat dan akurat.

b. Dukungan dari pemerintah setempat sangat dibutuhkan sehingga

penyusunan NBM dan PPH Kabupaten Pesisir Barat dapat dilaksanakan

secara rutin dan berkelanjutan.

c. Dalam penyusunan Neraca Bahan Makanan di tahun yang akan datang,

diharapkan beberapa data yang belum tersedia secara maksimal dari

stakeholder teknis yang membidangi dapat tersedia secara maksimal,

sehingga keakuratan data NBM akan jauh lebih baik lagi.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 51


4.3 Rekomendasi

Langkah-langkah lanjutan atau rekomendasi yang dapat diambil dalam

menindaklanjuti data hasil penghitungan Neraca Bahan makanan dan Pola

Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan bisa kita bagi menjadi 2 (Dua) Jenis

Rekomendasi yaitu Rekomendasi Internal dan Rekomendasi Eksternal.

a. Rekomendasi Internal : Rekomendasi yang bisa langsung ditindaklanjuti

oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian itu sendiri yaitu dengan

memberikan program kegiatan tambahan yang dapat menyentuh

langsung dalam keberanekaragaman ketersediaan pangan di masyarakat

diantaranya dengan adanya kegiatan Pengembangan Tanaman Pangan

seperti padi, jagung, kedelai, ubi kayu dan kacang hijau, Pengembangan

Tanaman Hortikultura Baik Sayuran maupun Buah-Buahan,

Pengembangan Peternakan baik ternak besar, kecil, maupung unggas,

Penumbuhan Pekarangan Pangan Lestari (P2L), penumbuhan Lembaga

Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) sebagai cikal bakal lahirnya Toko

Tani Indonesia (TTI).

b. Rekomendasi Eksternal : Memberikan Rekomendasi kepada

Dinas/Instansi terkait melalui Tim Penanganan Kerawanan Pangan untuk

dapat meciptakan kegiatan yang dapat memantau secara langsung

kondisi keluar masuk pangan yang ada di Kabupaten Pesisir Barat dalam

rangka mendapatkan hasil perhitungan Neraca Bahan Makanan yang

lebih akurat.

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 52


LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 53
Lampiran 1. Komposisi Bahan Makanan

Bagian yang
Komposisi zat gizi per 100 gr bahan Dapat
Jenis Bahan Makanan
Protein Lemak Dimakan
Energi (kkal)
(gram) (gram) (BDD) %
1 2 3 4 5
I PADI-PADIAN
Beras 362,2 8,48 1,45 100%
Jagung 320 8,28 3,9 90%
Jagung basah 36,12 1,15 0,36 28%
Tepung gandum 333 9 1 100%
II MAKANAN BERPATI
Ubi jalar 125,2 1,18 0,33 86%
Ubi kayu 130,9 0,85 0,26 75%
Ubi kayu / Gaplek 338 1,5 0,7 100%
Tep.ketela pohon (tapioka) 362 0,5 0,3 100%
Sagu / tepung sagu 338 0,6 0,3 100%
III GULA
Gula pasir 364 - - 100%
Gula Mangkok 377 3 10 100%
IV BUAH/BIJI BERMINYAK
Kacang tanah berkulit
Kacang tanah lepas kulit 452 25,3 42,8 100%
Kedelai 381 40,4 16,7 100%
Kacang hijau 337,3 20,27 1,8 100%
Kelapa berkulit / daging 270 3,7 24,85 53%
V BUAH-BUAHAN
Alpukat 85 0,9 6,5 61%
Jeruk 31,13 0,53 0,16 71%
Duku 40,32 0,64 0,13 64%
Durian 29,48 0,55 0,66 22%
Jambu 44,18 0,58 0,29 86%
Mangga 36,53 0,36 0,13 65%
Nanas 20,4 0,31 0,15 53%
Pepaya 34,5 0,38 - 75%
Pisang 64,4 0,7 0,21 75%
Rambutan 27,6 0,36 0,04 40%
Salak 135,06 0,47 0,16 67%
Sawo 66,55 0,69 1,95 79%

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 54


Bagian yang
Komposisi zat gizi per 100 gr bahan Dapat
Jenis Bahan Makanan
Protein Lemak Dimakan
Energi (kkal)
(gram) (gram) (BDD) %
1 2 3 4 5
Semangka 12,88 0,23 0,09 46%
Blimbing 30,96 0,34 0,34 86%
Manggis 63 0,6 0,6 29%
Nangka 29,68 0,34 0,08 28%
Markisa 144 3,5 1,2 48%
Sirsak 65 1 0,3 68%
Sukun 123 1,5 0,2 88%
Apel 48,45 0,43 0,34 88%
Anggur 40 0,5 0,2 100%
Lainnya(Melon, Blewah, 58,7 1 1,8 63%
Stroberi)
VI SAYUR-SAYURAN
Bawang merah 35,1 1,35 0,3 90%
Ketimun 6,87 0,32 0,12 70%
Kacang merah 267 13,9 2,3 100%
Kacang panjang 27,6 2,76 0,46 75%
Kentang 52,08 1,76 0,17 85%
Kubis 18 1,05 0,15 75%
Tomat 19 0,95 0,3 95%
Wortel 28,8 0,8 0,48 88%
Cabe 26,4 0,85 0,3 85%
Terong 37,31 1,53 0,59 87%
Petsai/Sawi 6,6 0,63 0,15 87%
Bawang daun 29 1,8 0,7 67%
Kangkung 16,8 2,04 0,42 70%
Lobak 21 0,9 0,1 87%
Labu siam 30 0,6 0,1 83%
Buncis 30,6 2,16 0,27 90%
Bayam 11,36 0,64 0,28 71%
Bawang putih 83,6 3,96 0,2 88%
Kembang kol 25 2,4 0,2 57%
Jamur 71,5 9,9 0,8 100%
Melinjo 66 5 0,7 60%
Petai 51,1 3,74 0,7 36%
Jengkol 126 5,67 0,09 93%

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 55


Bagian yang
Komposisi zat gizi per 100 gr bahan Dapat
Jenis Bahan Makanan
Protein Lemak Dimakan
Energi (kkal)
(gram) (gram) (BDD) %
1 2 3 4 5
Lainnya (Paprika) 28,5 24,96 0,59 85%

VII DAGING/MEAT
Daging sapi 207 18,8 14 100%
Daging kerbau 84 18,7 0,5 100%
Daging kambing 154 16,6 9,2 100%
Daging Domba 260 16,4 21,3 100%
Daging Kuda 113 18,1 4,1 100%
Daging Babi 416,5 13 40 100%
Daging Ayam Buras 302 18,2 25 100%
Daging Ayam Ras 302 18,2 25 100%
Daging Itik 312 13,7 27,8 100%
VIII TELUR/EGGS
Telur Ayam Buras 137,8 9,04 10,6 90%
Telur Ayam Ras 137,06 11,04 9,61 90%
Telur Itik 179,14 11,09 14,57 90%
IX SUSU/MILK
Susu Murni 61 3,2 3,5 100%
Susu Impor 61 3,2 3,5 100%
X IKAN/FISH
Tuna/Cakalang/Tongkol 90,4 13,6 3,2 80%
Kakap 73,6 16 0,56 80%
Cucut 57 10,7 0,3 49%
Bawal 91 19 1,7 80%
Teri 74 10,3 0,56 100%
Lemuru 112 20 3 80%
Kembung 82,4 17,6 0,8 80%
Tenggiri 90,4 13,6 3,6 80%
Bandeng 103,2 16 3,84 80%
Belanak 64 10,8 2 90%
Mujair 71,2 14,69 0,8 80%
Ikan Mas 68,8 12,8 1,6 80%
Lele 84 14,8 2,3 80%
Patin 90 18,7 1,1 80%
Nila 82 16,1 1,3 80%

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 56


Bagian yang
Komposisi zat gizi per 100 gr bahan Dapat
Jenis Bahan Makanan
Protein Lemak Dimakan
Energi (kkal)
(gram) (gram) (BDD) %
1 2 3 4 5
Kerapu 82,1 17 0,5 80%
Gurami 76,5 20,7 2,8 80%
Udang 61,88 14,28 0,14 68%
Rajungan Dan Kepiting 67,95 6,21 1,71 45%
Kekerangan 101 14,4 2,6 20%
Cumi-Cumi,Sotong Dan Gurita 75 16,1 0,7 100%
Rumput Laut 312 1,3 1,2 100%
Lainnya 55,22 10,86 0,83 75%
XI MINYAK & LEMAK
Kacang Tanah/Minyak 902 0 100 100%
Kopra/Minyak Goreng 870 1 98 100%
Minyak Sawit/Minyak Goreng 902 0 46,5 100%
Lemak Sapi 818 1,5 90 100%
Lemak Kerbau 818 1,5 90 100%
Lemak Kambing 818 1,5 90 100%
Lemak Domba 818 1,5 90 100%
Lemak Babi 902 0 100 100%
Sumber :
- BPS, 2011, Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi. Buku 2. Survey Sosial
Ekonomi Nasional
- DKBM, diolah Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, BKP, Kementan

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 57


Lampiran 2. Jenis Bahan Makanan, Produksi turunannya dan besaran konversi
input ke output menurut kelompok komoditas

Produksi Konversi
Input ke
Jenis Bahan Makanan Masukan (Input) Keluaran (Output) Output
(%)
(1) (2) (3) (4)
Padi-padian
Tepung Gandum Biji gandum Tepung gandum 72
Gabah - Gabah kering giling (GKG) -
Gabah kering giling
Gabah/Beras (GKG) Beras 62,74
Jagung - Jagung pipilan kering -
Jagung basah - Jagung basah -

Makanan Berpati

Ubi jalar - Ubi jalar basah -


Ubi kayu - Ubi kayu basah -
Ubi kayu / gaplek Ubi kayu basah Gaplek 36
Ubi kayu / tapioka Ubi kayu basah Tapioka 28
Sagu / tepung sagu Sagu Tepung Sagu 20

Gula

Gula pasir - Gula pasir -


Gula merah - Gula merah -

Buah / biji berminyak

Kacang tanah berkulit - Kacang tanah berkulit -


Kacang tanah lepas
kulit/biji
Kacang tanah lepas Kacang tanah berkulit kering 60
kulit
Kedelai - Kedelai(biji kering) -
Kacang hijau - Kacang hijau (biji kering) -
Kelapa berkulit / Kelapa berkulit Kelapa daging 24
daging
Kelapa daging / kopra Kelapa daging Kopra 25

Buah-buahan

Alpokat - Alpokat segar -


Jeruk - Jeruk segar -

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 58


Produksi Konversi
Input ke
Jenis Bahan Makanan Masukan (Input) Keluaran (Output) Output
(%)
(1) (2) (3) (4)
Duku - Duku segar -
Durian - Durian segar -
Jambu - Jambu segar -
Mangga - Mangga segar -
Nanas - Nanas segar -
Pepaya - Pepaya segar -
Pisang - Pisang segar -
Rambutan - Rambutan segar -
Salak - Salak Segar -
Sawo - Sawo Segar -
Lainnya - Lainnya Segar -
Sayur Mayur

Bawang Merah Bawang merah kering Bawang merah konsumsi 64,65


panen
Ketimun - Ketimun segar -
Kacang Merah - Kacang Merah segar -
Kacang Panjang - Kacang Panjang segar -
Kentang - Kentang segar -
Kubis - Kubis segar -
Wortel - Wortel segar -
Cabai - Cabai segar -
Terung - Terung segar -
Petsai - Petsai segar -
Bawang Daun - Bawang Daun segar -
Kangkung - Kangkung segar -
Labu Siam - Labu Siam segar -
Buncis - Buncis segar -
Bayam - Bayam segar -
Bawang Putih Bawang putih segar Bawang Putih kering 71
konsumsi
Lainnya - -
Daging

Daging sapi Karkas Daging 74,93


Daging Kerbau Karkas Daging 70,30
Daging Kambing Karkas Daging 67,83
Daging Domba Karkas Daging 72,32
Daging Kuda Karkas Daging 72,28
Daging Babi Karkas Daging 67,47

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 59


Produksi Konversi
Input ke
Jenis Bahan Makanan Masukan (Input) Keluaran (Output) Output
(%)
(1) (2) (3) (4)
Daging ayam buras - Karkas -
Daging ayam ras - Karkas -
Daging itik - Karkas -
Jeroan semua jenis Karkas Jeroan -
Telur

Telur ayam ras - Telur -


Telur ayam buras - Telur -
Telur Itik - Telur -
Susu

Susu Sapi - Susu -


Susu Impor - - -
Ikan

Ikan Tuna/Cakalang/ - Ikan Tuna/Cakalang/ -


Tongkol Tongkol
Ikan Kakp - Ikan Kakp -
Ikan cucut - Ikan cucut -
Ikan bawal - Ikan bawal -
Ikan teri - Ikan teri -
Ikan lemuru - Ikan lemuru -
Ikan kembung - Ikan kembung -
Ikan tenggiri - Ikan tenggiri -
Ikan bandeng - Ikan bandeng -
Ikan belanak - Ikan belanak -
Ikan mujair - Ikan mujair -
Ikan mas - Ikan mas -
Ikan lele - Ikan lele -
Ikan patin - Ikan patin -
Ikan nila - Ikan nila -
Ikan kerapu - Ikan kerapu -
Ikan gurame - Ikan gurame -
Udang - Udang -
Rajunga - Rajunga -
Kerang-kerangan - Kerang-kerangan -
Cumi-cumi, sotong & - Cumi-cumi, sotong & gurita -
gurita
Rumput laut - Rumput laut -
Lainnya - Lainnya -
Minyak dan lemak

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 60


Produksi Konversi
Input ke
Jenis Bahan Makanan Masukan (Input) Keluaran (Output) Output
(%)
(1) (2) (3) (4)
Kacang tanah / minyak Biji kering Minyak 52
Kopra / minyak goreng Kopra Minyak goreng kelapa 60
Minyak sawit - Minyak sawit -
Minyak sawit / minyak
goreng Minyak sawit Monyak goreng sawit 68,28
Lemak sapi Karkas Lemak 6,5
Lemak kerbau Karkas Lemak 4,69
Lemak kambing Karkas Lemak 7,87
Lemak domba Karkas Lemak 7,7
Lemak babi Karkas Lemak 11,92

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 61


Lampiran 3. Besaran Konversi (Persentase terhadap Penyediaan dalam Negeri)

Diolah untuk
/Manufactured for

Jenis Bahan Makanan (Commodity) Pakan Bibit / Bukan Tercecer


/ Feed Seed Makanan makanan / Waste
/ Food / Non
food
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I. PADI-PADIAN/CEREALS
Padi gagang/gabah 0,44 2) - - - 5,4 3)
Dry stalk paddy/unhusked rice
Gabah/Beras 0,17 1) - - - 2,5 3)
Unhusked rice/Rice
Jagung/Maize 6,00 3) - - - 5,00 3)
Jagung basah (muda) / Fresh maize - - - - -
Gandum/Wheat - - - - -
Tepung Gandum/ Wheat flour - - - - 0,29 1)

II. MAKANAN BERPATI/ STARCHY FOOD

Ubi jalar/Sweet potatoes 2,00 3) - - - 10,00 3)


Ubi kayu/Cassava 2,00 3) - - - 2,13 1)
Ubi kayu/Gaplek - - - - 0,72 1)
Cassava/Manioc
Ubi kayu/Tapioka - - - - 0,71 1)
Cassava/Tapioca
Sagu/Tepung sagu - - - - 0,72 1)
Sago pith/Sago flour

III. GULA/SUGAR

Gula pasir/White sugar - - - - 0,98 2)


Gula mangkok/Other sugar - - - - -
IV. BUAH BIJI BERMINYAK / PULSES NUT AND
OIL SEEDS
Kacang tanah berkulit - - - - 5,00 3)
Groundnuts in shell
Kacang tanah lepas kulit - - 8,51 1) - 5,00 3)
Groundnuts shelled
Kedelai/Soyabeans 0,34 1) - - - 5,00 3)
Kacang hijau/Mungbean 2,00 3) - - - 5,00 3)
Kelapa berkulit/daging - - 63,29 5) - 3,65 2)
Coconuts in husk/Coconut fresh
Kelapa daging/Kopra - - - - 1,09 2)
Coconuts meat/Copra
V. BUAH-BUAHAN/FRUITS
Alpokat/Avocados - - - - 0,81 1)
Jeruk/Oranges - - - - 3,91 2)
Duku/Lanzon - - - - 0,81 1)

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 62


Diolah untuk
/Manufactured for

Jenis Bahan Makanan (Commodity) Pakan Bibit / Bukan Tercecer


/ Feed Seed Makanan makanan / Waste
/ Food / Non
food
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Durian/Durians - - - - 10,00 3)
Jambu/Waterapples - - - - 0,81 1)
Mangga/Mangoes - -
Nanas/Pineapples - -
Pepaya/Papayas - -
Pisang/Bananas - -
Rambutan/Rambutans - -
Salak/Salacia - -
Sawo/Sapodila - -
Melon - -
Semangka/Watermelon - -
Belimbing/ Star Fruit - -
Manggis/ Mangosteen - -
Nangka/Cempedak/ Jackfruit - -
Markisa/ Marquisa - -
Sirsak/ Soursop - -
Sukun/ Bread Fruit - -
Apel/ Apple - -
Anggur/ Grape - -
Lainnya/Others *) - -
*) Melon, blewah dan stroberi
Melon, cantalaupe and strawberry
VI. SAYUR-SAYURAN/VEGETABLES
Bawang Merah/ Shallot(Onion) - 0,24 1) - - 8,36 2)
Ketimun/Cucumber 0,71 1) 2,48 1)
- - -
Kacang Merah/Kidney beans 2,87 1) 2,75 2)
- - -
Kacang Panjang/ String beans 1) 2,73 1)
- 0,44 - -
Kentang/Potatoes - 1,19 1) - - 5,02 2)
Kubis/Cabbage - - - - 5,59 2)
Tomat/Tomatoes - 0,71 1) - - 8,83 2)
Wortel/Carrots - - - - 2,46 1)
Cabe/Chilli - 0,71 1) - - 5,27 2)
Terong/Eggplant 1) 2,52 1)
- 0,73 - -
Petsai/ Sawi/ Mustard greens - - - - 2,46 1)
Bawang Daun/Spring onion 1) 2,46 1)
- 0,7 - -
Kangkung/Swamp cabbage - 0,58 1) - - 2,58 1)
Lobak/Radish 1) 2,79 1)
- 0,39 - -
Labu siam/Chayotte - 0,43 1) - - 2,74 1)
Buncis/Greenbeans 1) 2,73 1)
- 0,44 - -
Bayam/Spinach - 0,44 1) - - 2,73 1)
Bawang Putih/Garlic 1) 7,13 2)
- 0,24 - -

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 63


Diolah untuk
/Manufactured for

Jenis Bahan Makanan (Commodity) Pakan Bibit / Bukan Tercecer


/ Feed Seed Makanan makanan / Waste
/ Food / Non
food
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kembang Kol/ Cauliflower - - - - 2,61 1)


Jamur/ Mushroom - - - - 2,61 1)
Melinjo/ Melinjo - - - - 2,61 1)
Petai/ Twisted Cluster Bean - - - - 2,61 1)
Jengkol/ Jengkol - - - - 2,61 1)
Lainnya/Others *) 0,64 1) 2,61 1)
- - -
*) Paprika/ Sweet Pepper
VII. DAGING/MEAT
Daging Sapi/Beef - - - - 5,00 3)
Daging Kerbau/Buffalo Meat - - - - 5,00 3)
Daging Kambing/Mutton - - - - 5,00 3)
Daging Domba/Lamb - - - - 5,00 3)
Daging Kuda/Lainnya - - - - 5,00 3)
Horse Meat/Other - - - - 5,00 3)
Daging Babi/Pork - - - - 5,00 3)
Daging Ayam Buras - - - - 5,00 3)
Lokal Chicken Meat - - - - 5,00 3)
Daging Ayam Ras - - - - 5,00 3)
Improved Chicken Meat - - - - 5,00 3)
Daging Itik/Duck Meat - - - - 5,00 3)
Jeroan semua jenis - - - - 5,00 3)
Offal All Kinds - - - - 5,00 3)
VIII. TELUR/EGGS
Telur Ayam Buras/ Local Hen Eggs - 25,00 3) - - 3,86 3)
Telur Ayam Ras/ Improved Hen Eggs - - - - 2,05 3)
Telur Itik/Ducks Eggs 13,50 3) 3,92 3)
- - -
IX. SUSU/MILK
Susu Sapi/Cow Milk 10,00 3) - - - 5,7 3)
Susu Impor/Imported Milk - - - - -
X. IKAN/FISH
Tuna/Cakalang/Tongkol - - - - 3,00 4)
Tunas/Skipjack/Little Tuna - - - - 3,00 4)
Kakap/Giant Seaperch - - - - 3,00 4)
Cucut/Sharks - - - - 3,00 4)
Bawal/Pomfret - - - - 3,00 4)
Teri/Anchovies - - - - 3,00 4)
Lemuru/Indian Oil Sardinella - - - - 3,00 4)
Kembung/Indian Mackerels - - - - 3,00 4)
Tenggiri/Narrow Bard/ King Mackerels - - - - 3,00 4)
Bandeng/Milk Fish - - - - 3,00 4)
Belanak/Mullets - - - - 3,00 4)

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 64


Diolah untuk
/Manufactured for

Jenis Bahan Makanan (Commodity) Pakan Bibit / Bukan Tercecer


/ Feed Seed Makanan makanan / Waste
/ Food / Non
food
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Mujair/Mozambique Tilapia - - - - 3,00 4)


Ikan Mas/Common Carp - - - - 3,00 4)
Lele/Catfish - - - - 3,00 4)
Patin/Pangasius spp - - - - 3,00 4)
Nila/Nile tilapia - - - - 3,00 4)
Kerapu/Groupers - - - - 3,00 4)
Gurami/Giant gouramy - - - - 3,00 4)
Cuttle fish,squids and octopus
Rumput laut/Sea weeds - - - - 3,00 4)
Lainnya/Others - - - - 3,00 4)
XI. MINYAK DAN LEMAK OILS & FATS
Kacang tanah/Minyak - - - - -
Groundnuts/Oils
Kopra/Minyak goreng - - - - 1,56 2)
Copra/Cooking Oils
Minyak sawit/Palm Oils - - - - 2,39 2)
Minyak sawit/Minyak goreng - - - - 1,55 2)
Palm Oils/Cooking Oils
Lemak Sapi/Cattle Fats - - - - -
Lemak Kerbau/Buffalo Fats - - - - -
Lemak Kambing/Goat Fats - - - - -
Lemak Domba/Sheep Fats - - - - -
Lemak Babi/Pig Fats - - - - -
Catatan :
1) Merupakan rasio I-O tahun 2000
2) Hasil kajian NBM tahun 2002 dan 2003
3) Konversi NBM lamaKementrian Kelautan dan Perikanan
Merupakan konversi tercecer dan bagian yang tidak dapat dimakan

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 65


Lampiran 4. Konversi yang digunakan untuk Ternak

Dari berat karkas ke Konversi


Jenis Ternak karkas ke
Jeroan Lemak daging (%)
(1) (2) (3) (4)
1 Sapi 14,49 6,5 74,93
2 Kerbau 18,04 4,7 70,3
3 Kambing 17,49 7,9 67,83
4 Domba 13,47 7,7 73,32 2)
5 Babi 15,44 11,9 67,47
6 Kuda 16,29 2,3 72,28
7 Ayam Buras (Kampung) 10,00 1) - 58,00 1)
8 Ayam Ras 10,00 1) - 58,00 1)
9 Itik 10,00 1) - 60,00 1)

Sumber : Studi Penyempurnaan Neraca Pangan Komoditas


Peternakan (Karkas) dalam rangka NBM Tahun 2002,
Badan Pusat Statistik
Catatan : 1) Hasil Penelitian Departemen Kesehatan, 1967
2) Hasil Survey Pusdatin Kementan, 2010

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 66


Lampiran 5. Konversi Olahan Komoditas Perikanan

ANGKA
KOMODITI KONVERSI
(%)
UDANG DAN LOBSTER
Udang Beku
Udang kecil dan udang biasa air dingin 42
Udang windu dengan kepala 60
Udang windu tanpa kepala 60
Udang windu lainnya 60
Udang Vanamei dengan kepala 42
Udang vanamei tanpa kepala dengan ekor 42
Udang vanamei tanpa kepala tanpa ekor 42
Udang vanamei lainnya 42
Udang galah 60
Udang lainnya 60

Lain-lain, termasuk tepung, tepung kasar dan pellet dari udang-


udangan, layak untuk dikonsumsi manusia 60
Segar / Dingin
Udang kecil dan udang biasa air dingin 40
Udang windu 40
Udang vanamei 40
Lain-lain 40

Tepung kasar dan pellet dari udang-udangan, layak untuk dikonsumsi


manusia 40
Dikeringkan
Udang kecil dan udang biasa air dingin dalam kemasan kedap udara 60
Udang kecil dan udang biasa air dingin dikeringkan lainnya 60
Udang kecil dan udang biasa air dingin lainnya 60
Udang kecil dan udang biasa lainnya dalam kemasan kedap udara 60
Udang kecil dan udang biasa lainnya dikeringkan 60
Udang lainnya dalam kemasan kedap udara 60
Udang kecil dan udang biasa lainnya 60

Lain-lain, termasuk tepung, tepung kasar dan pellet dari udang-


udangan, layak untuk dikonsumsi manusia 60
Diolah/diawetkan
Pasta udang kecil dan udang biasa tidak dalam kemasan kedap
udara 60
Pasta udang lainnya tidak dalam kemasan kedap udara 60
Udang kecil dan udang biasa diberi tepung 60

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 67


ANGKA
KOMODITI KONVERSI
(%)
Pasta lainnya dari udang 60
Pasta udang lainnya 60
Udang lainnya diberi tepung 60
Pasta udang lainnya dari udang kecil dan udang biasa lainnya 60
Kerupuk udang 29
Lainnya
Termasuk tepung, tepung kasar dan pellet dari udang-udangan, layak
untuk dikonsumsi manusia dalam kemasan kedap udara 60
Lain-lain, termasuk tepung, tepung kasar dan pellet dari udang-
udangan, layak untuk dikonsumsi manusia 60
Lobster
Beku
Lobster karang dan udang laut besar lainnya 60
Lobster 60
Norway lobster 60
Hidup
Lobster karang dan udang laut besar lainnya 40
Lobster 40
Segar / Dingin
Lobster karang dan udang laut besar lainnya 40
Lobster 40
Dikeringkan dalam kemasan kedap udara
Lobster karang dan udang laut besar lainnya 60
Lobster 60
Lainnya 60
Lainnya
Lobster karang dan udang laut besar lainnya 60
Lobster 60
Diolah / diawetkan
Lobster 60
IKAN CAKALANG, TUNA
Hidup
Ikan tuna atlantik bersirip biru 100
Ikan tuna pasifik bersirip biru 100
Ikan tuna selatan bersirip biru 100
Segar atau dingin
Ikan albacore atau tuna bersirip panjang 100
Ikan tuna bersirip kuning 100
Ikan skipjack 100
Ikan tuna bermata besar 100
Ikan tuna atlantik bersirip biru 100

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 68


ANGKA
KOMODITI KONVERSI
(%)
Ikan tuna pasifik bersirip biru 100
Ikan tuna selatan bersirip biru 100
Lain - Lain 100
Beku
Ikan albacore atau tuna bersirip panjang 85
Ikan tuna bersirip kuning 85
Ikan skipjack 85
Ikan tuna bermata besar 84
Ikan tuna atlantik bersirip biru 84
Ikan tuna selatan bersirip biru 84
Lain - Lain 84
Fillet dan daging ikan lainnya, segar - dingin - beku
Ikan tuna,cakalang 60
Ikan tuna loin, cakalang 60
Tuna gourmet 60
Tuna, skipjack dan bonito dalam kemasan kedap udara
Tuna 60
Lain - Lain 60
Tuna, skipjack dan bonito lainnya 60
RUMPUT LAUT DAN GANGGANG LAINNYA
Layak untuk dikonsumsi manusia
Eucheuma spp 48
Gracilaria lichenoides 48
Lain - Lain 48
Lainnya
Agar - agar 40
Karanginan dalam bentuk bubuk 40
Karanginan lainnya 40
IKAN LAINNYA
Kerapu
Hidup 100
Segar atau dingin 100
Beku 93
Ikan Tilapia
Hidup 100
Tilapia lainnya segar, dingin 100
Beku 80
Tilapia lainnya beku 80
Fillet segar dingin 100
Tilapia lain - lain segar atau dingin 100
Fillet beku 80

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 69


ANGKA
KOMODITI KONVERSI
(%)
Belut, sidat
Hidup 100
Segar atau dingin 100
Beku 80
Dikeringkan 65
Diolah atau diawetkan dalam kemasan kedap udara 65
Diolah atau diawetkan lainnya 80
Kakap merah
Segar atau dingin 100
Beku 93
Lele
Segar atau dingin
Lele ekor kuning 100
Patin / pangasius 100
Lele 100
Lain - Lain 100
Beku
Lele / catfish 80
Fillet segar dingin
Patin / pangasius 80
Lele / catfish 80
lainnya 80
Fillet segar dingin lainnya
Ikan pati / pangasius 100
Lain - Lain 100
Diasapi
Lainnya 51
Bawal
Bawal putih segar dingin 100
Bawal hitam segar dingin 100
Bawat putih beku 93
Bawal hitam beku 93
Gurame
Beku 80
Salem
Salem pasifik 80
Salem lainnya segar atau dingin 100
Salem sockeye 80
Salem atlantik beku 80
Salem pasifik lainnya 80
Salem lainnya beku 93

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 70


ANGKA
KOMODITI KONVERSI
(%)
Fillet ikan salem pasifik, segar atau dingin 100
Salem fillet beku 93
Salem pasifik diasap 65
Makarel
Segar atau dingin
Makarel 100
Makarel jack dan makarel kuda 100
Makarel scomberomorus commerson 100
Makarel indian 100
Makarel islan 100
Beku
Makarel 80
Makarel pasifik 80
Makarel jack dan makarel kuda 80
Makarel indian 80
Ikan makarel islan 80
Makarel scomberomorus commerson 80
Diasinkan
Makarel 51
Diolah atau diawetkan
Makarel dalam kemasan kedap udara 60
Makarel jack dan makarel kuda 60
Makarel lainnya 60
Trout
Hidup 100
Segar atau dingin 100
Beku 80
Fillet segar atau dingin 56
Fillet beku 56
Fillet diasapi 47
Cod
Fillet beku 80
Fillet diasapi 60
Herring
Segar atau dingin 100
Lainnya 100
Beku 80
Diasapi 55
Dalam kemasan kedap udara 60
Todak (ikan pedang)
Segar atau dingin 100

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 71


ANGKA
KOMODITI KONVERSI
(%)
Beku 93
Fillet beku 93
Fillet segar atau dingin 100
Fillet beku lainnya 93
Fillet lainnya 93
Tooth
Fillet segar atau dingin 100
Fillet beku lainnya 93
Sarden
Segar atau dingin 100
Beku 90
Dalam kemasan kedap udara 60
Dalam kemasan kedap udara lainnya 60
Sarden lainnya dalam kemasan kedap udara 60
Sarden lainnya dalam kemasan kedap udara lainnya 60
Teri
Segar atau dingin 100
Diasinkan 40
Dalam kemasan kedap udara lainnya 60
Layur
Segar atau dingin 100
Layur beku 80
Beku 80
Marlin
Segar atau dingin 100
Beku 93
Parit dan skates
Segar atau dingin 100
Beku 93
Layar indo - pasifik
Beku 93
Salmon
Fillet beku 93
Dalam kemasan kedap udara 60
Salmon lainnya dalam kemasan kedap udara 60
Sirip Hiu
Dapat dimakan 5
Diolah atau diawetkan dalam kemasan kedap udara 5
Olahan lainnya 5
Ikan Tilapia,lele
Beku 80

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 72


ANGKA
KOMODITI KONVERSI
(%)
Dikeringkan 65
Diasinkan 51
Lainnya
Segar atau dingin
Halibut 100
Plaice 100
Turbots 100
Ikan Pipih lainnya 100
Cobia 100
Blue whitings 100
Lainnya air tawar 100
Dogfish dan hiu lainnya 100
Seabream 100
Longfin mojarra 100
Bluntnose lizarfish 100
Lainnya laut 100
Rohu 100
Indian treadfins 100
Lainnya bukan dari laut 100
Beku
Lainnya air tawar 80
Halibut 80
Sole 80
Turbots 80
Ikan Pipih lainnya 80
Cobia 80
Coalfish 80
Lainnya bregmacerotidae 80
Dogfish dan hiu lainnya 80
Longfin mojarra 93
Bluntnose lizarfish 93
Scad torpedo 93
Lainnya 93
Indian treadfins 80
Wallago 80
Lainnya 80
Filet dan daging ikan lainnya
Segar atau dingin
Ikan lainnya selain nile perch dan ikan pipih 100
Fillet ikan pipih 80
Ikan lainnya 100

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 73


ANGKA
KOMODITI KONVERSI
(%)
Lain -lain segar atau dingin
Ikan lainnya selain nile perch dan ikan pipih 100
Fillet ikan pipih 100
Ikan lainnya 100
Beku
Ikan lainnya 80
Beku lainnya
Ikan pipih 80
Ikan lainnya 93
Filet lain-lain beku
Ikan dari keluarga bregmacerotidae 80
Ikan lainnya 93
Filet ikan diasikan atau dalam air garam, tetapi tidka diasapi
Ikan garfish air tawar 51
Ikan lainnya 51
Ikan dikeringkan diasinkan atau dalam air garam
Tepung kasar dan pellet dari ikan yang layak dikonsumsi manusia 25
Ikan laut konsumsi 60
Ikan lainnya 51
Ikan laut diasinkan 60
Ikan laut lainnya 60
Sosis Ikan diolah atau diawetkan
Lainnya 60
Diolah atau diawetkan lainnya
Bakso ikan dna udang 60
Lainnya 60
Kaviar dan pengganti kaviar
Pengganti kaviar 40
Sirip ikan, kepala, ekor, perut, dapat dimakan
Perut ikan 60
Kepala ikan 51
Hidup 100
Segar atau dingin 100
Beku 40
Kering, asin atau dalam air garam 30
Remis
Hidup, segar atau dingin
Hidup 100
Segar atau dingin 100
Beku 40
Kering, asin atau dalam air garam 30

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 74


ANGKA
KOMODITI KONVERSI
(%)
Diolah atau diawetkan 30
Siput, selain siput laut
Hidup 60
Segar, singin atau beku 60
Siput, selain siput laut 60
Remis, tiram dan kerang
Hidup 60
Segar atau dingin 60
Beku 40
Diolah atau diawetkan 30
Abalon
Hidup 100
Beku 30
Kering, asin atau dalam air garam 30
Diolah atau diawetkan 30
Lainnya
Hidup 100
Segar atau dingin 100
Beku 40
Kering, asin atau dalam air garam 30
Lainnya 30
Sotong dan cumi-cumi diolah diawetkan 30
Gurita dioalh atau diawetkan 30
Invertebrata air lainnya
Teripang
Hidup 100
Segar atau dingin 100
Beku 100
Kering, asin atau dalam air garam 30
Diasapi 30
Diolah atau diawetkan 30
Bulu babi
Hidup 100
Kering, asin atau dalam air garam 30
Segar atau dingin 100
Ubur-ubur
Hidup 80
Segar, dingin atau beku 80
Kering, asin atau dalam air garam 80
Diolah dan diawetkan 80
Lainnya

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 75


ANGKA
KOMODITI KONVERSI
(%)
Hidup 100
Segar atau dingin 100
Beku 80
Kering, asin atau dalam air garam 30
Linnya 30
Diolah atau diawetkan 30
Lainnya ekstrak ikan atau krustasea, moluska atau invertebrata air
lainnya 80
Dibumbui ekstrak ikan atau krustasea, moluska atau invertebrata air
lainnya 80
PRODUK IKAN LAINNYA
Hati dan telur ikan
Hati dan telur 100
Hati ikan beku 80
Telur ikan beku 80
Hati dna telur ikan air tawar 100
Hati dna telur ikan lainnya 100
Binatang menyusui
Binatang air hidup
Binatang melata (termasuk ular dan penyu) 100
Daging dan sisanya yang dapat dimakan, asin, dalam air garam,
kering atau diasapi, tepung dan tepung kasar
Dari binatang melata (termasuk ular dan penyu) 30
Daging dari anjing laut, sing alaut dna beruang laut (mamalia dari sub
ordo Pinnipedia) diasinkan dalam air garam, dikeringkana atau
diasapi, tepung dan tepung kasar dari daging dan sisanya yang dapat
dimakan 30
Daging dari anjing laut, sing alaut dna beruang laut (mamalia dari sub
ordo Pinnipedia)segar/dingin/beku 30
Minyak hati ikan dna fraksinya
Fraksi padat 30
Lainnya 30
Lemak dan minyak serta fraksinya, dari ikan, selain minyak hati
ikan
Fraksi padat 30
Lain-lain 30
Lemak dan minyak serta fraksinya, dari binatang laut menyusui
lainnya 30
Pasta dimasak atau diolah secara lain
Diisi dengan ikan, siput atau moluska 30
Saus ikan 30
Terasi 30

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 76


ANGKA
KOMODITI KONVERSI
(%)
Spermaceti (bentuk minyak ikan) 30
Daging dan sisanya yang dapat dimakan dari binatang lainnya,
segar, dingin atau beku
Daging dari binatang melata (termasuk ular dan penyu) 40
Paha kodok 40

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 77


Lampiran 5. Faktor Konversi Bahan Makanan yang dipakai untuk
Perhitungan Produksi / Conversion Factors for Calculating Production

01. Gandum / Wheat

A B
A. Biji gandum / Wheat seed 100 139
B. Tepung gandum / Wheat flour 72 100

02. Padi / Paddy


A B C D E
A. Padi gagang basah / Dry stalk paddy during 100 130 144 170 250
harvest

B. Padi gagang keringgiling (di penggilingan) / 77 100 111 131 192


Dry stalk paddy before milling

C. Gabah basah / panen / Dry unhusked paddy 69 90 100 115,48 169


during harvest

D. Gabah kering / GKG (dipegilingan) / Dry 59 76,5 86,02 100 154


unhusked paddy before milling

E. Beras / Rice 40 52 59,08 62,74 100

03. Jagung / Maize


A B C D E
A. Jagung berkulit basah / ontongan basah 100 133 167 256 278
dengan kulit / Maize with ear in shell
during harvest
B. Jagung berkulit kering / Maize with ear in 77 100 125 192 208
shell

C. after drying Jagung lepas kulit kering / 60 80 100 154 167


Maize with ear

D. Jagung pipilan kering / Maze wthout ear 39 52 65 100 108


after drying

E. Jagung berasan / Miled maize 36 48 60 93 100

04. Ubi Kayu / Cassava


A B C D
A. Ubi Basah berkulit / fresh cassava 100 278 295 375

B. Gaplek / Manioc 36 100 106 128

C. Pellet / Pellets 34 94 100 120

D. Tapioka / Tapioca 28 78 83 100

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 78


05. Sagu / Sago
A B

A Sagu / Sago 100 500


.
B Tepung Sagu / Sago flour 20 100
.
A B C D

06. Kacang Tanah / Groundnut


A. Glondongan basah berkulit / Fresh in shell 100 188 315 588

B. Glondongan kering berkulit (polong) / Dry in


100 167 323
shell 53
C. Biji kering lepas kulit / Dry shelled 32 60 100 192
D Minyak / Cooking oils 17 31 52 100

07. Kacang kedelai / Soyabean


A B C
Batang dan daun basah / Fresh leaves and
A. stalk 100 187,9 549,
4
B. Batang dan daun kering / Dry leaves and stalk 53,2 100 292,
4
C. Biji kering / Dry shelled 18,2 34,2 100

08. Kacang Hijau / Mungbean


A B C
A. Polong basah tanpa daun / Fresh in shell 100 125 186
B. Polong kering / Dry in shell 80 100 149
C. Biji kering / Dry shelled 54 67 100

09. Kelapa / Coconuts


A B C D
A. Kelapa berkulit / Coconuts 100 417 1667 2778
B. Daging kelapa / Coconuts fresh 24 100 400 667
C. Kopra / Copra 6 25 100 167
D. Minyak / Cooking oils 4 15 60 100

10. Kelapa sawit / Palm


A B C
A. Inti sawit / Palm kernel 100 217
B. Minyak sawit / Palm oils 100 154
C. Minyak goreng / Cooking oils 46 68,28 100

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 79


11. Bawang merah / Bawang putih (Shallots / Garlic)
Bawang merah Bawang Putih
A B A B
A. Bawang segar / Fresh 100 147 100 141
B. Bawang kering / Dry 64,56 100 71 100

12. Telur / Eggs


A B
A. Telur berkulit /Eggs 100 111
B. Telur tanpa kulit / Edible portion 90 100

LAPORAN NERACA BAHAN MAKANAN DAN PPH KETERSEDIAAN TAHUN 2022 80


NERACA BAHAN MAKANAN / FOOD BALANCE SHEET
TAHUN 2022
(ton) Penduduk pertengahan tahun: 167.339 jiwa
Produksi Perubahan Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Production Stok Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer Penggunaa
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for n Lain Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan Other
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Uses Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1.378 32,97 7,41
I. PADI-PADIAN/CEREALS
85.165 - - - - -
Gabah (GKG) /unhusked rice - 85.165 - 85.165 375 1.018 79.582 - 4.190 -
- - 125,22 343,07 1.238 30,09 5,49
Beras/Rice 79.582 51.012 9 - 51.003 30.011 20.992 36 - 2 - 20.954
15.104 13.141 13,31 36,46 120 2,35 1,86
Jagung/Maize 317 - 12.824 8.977 3.847 1.266 79 - - 275 - 2.227
- 0,63 1,73 0 0,01 0,00
Jagung basah/ Fresh maize 106 - 106 - 106 - - - - - 106
- - - - - - - - - - -
Gandum/Wheat - - - - - -
- - 2,12 5,80 19 0,52 0,06
Tepung Gandum/ Wheat flour - - 355 355 - 355 - - 1 354

- -
63 0,43 0,20
II. MAKANAN BERPATI/ STARCHY FOOD - -
1.151 4,80 13,16 12 0,10 0,10
Ubi jalar/Sweet potatoes - 1.151 277 874 17 - - - 53 804
3.558 14,09 38,59 51 0,33 0,10
Ubi kayu/Cassava - 3.558 1.044 2.514 50 - - - 106 2.357
0,04 0,12 0 0,00 0,00
Tepung sagu/Sago flour - - 8 8 - 8 - - - - 0 7

- -

- -
91 0,08 0,28
III. GULA/SUGAR - -
- 8,03 22,00 80 - -
Gula pasir/White sugar - 1.402 1.402 - 1.402 - - - - 58 1.344
- 1,03 2,82 11 0,08 0,28
Gula mangkok/Other sugar - 172 172 - 172 - - - - - 172

- -
268 4,74 24,52
IV. BUAH BIJI BERMINYAK - -

PULSES NUT AND OIL SEEDS - -


- - - - - -
Kacang tanah berkulit/Groundnuts in shell (46) 46 - - - - - - - - -
- 0,42 1,16 6 0,33 0,50
Kacang tanah lepas kulit/Groundnuts shelled - 82 82 - 82 - - 7 - 3 71
- 155 1,79 4,91 19 1,99 0,82
Kedelai/Soyabeans 162 317 - 317 1 - - - 16 300
- 40 0,29 0,79 3 0,16 0,01
Kacang hijau/Mungbean 12 52 - 52 1 - - - 3 48
26.664 46,00 126,03 240 2,27 23,18
Kelapa daging/Coconut fresh - 26.664 3.380 23.284 - - 14.736 - 850 7.698
- - - - -
Kopra/Copra 14.736 3.684 - 3.684 - 3.684 - - 2.322 - 40 -

- -
49 0,53 0,39
V. BUAH-BUAHAN/FRUITS - -
764 1,17 3,20 2 0,02 0,13
Alpokat/Avocados
- 764 567 197 - - - - 2 195
1.709 5,25 14,39 3 0,05 0,02
Jeruk/Oranges
- 1.709 820 889 - - - - 10 879
NERACA BAHAN MAKANAN / FOOD BALANCE SHEET
TAHUN 2022
(ton) Penduduk pertengahan tahun: 167.339 jiwa
Produksi Perubahan Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Production Stok Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer Penggunaa
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for n Lain Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan Other
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Uses Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
775 1,00 2,74 1 0,02 0,00
Duku/Lanzon
- 775 606 169 - - - - 2 167
1.727 1,70 4,64 1 0,03 0,03
Durian/Durians
- 1.727 1.440 287 - - - - 3 284
101 0,33 0,90 0 0,01 0,00
Jambu/Waterapples
- 101 45 56 - - - - 1 55
214 0,70 1,92 1 0,01 0,00
Jambu Air /Rose apple
- 214 95 119 - - - - 1 117
504 0,92 2,51 1 0,01 0,00
Mangga/Mangoes
- 504 348 155 - - - - 2 154
46 0,17 0,46 0 0,00 0,00
Nanas/Pineapples
- 46 17 28 - - - - 0 28
2.343 7,49 20,51 5 0,06 -
Pepaya/Papayas
- 2.343 1.076 1.267 - - - - 14 1.253
2.220 14,55 39,87 19 0,21 0,06
Pisang/Bananas
243 2.463 - 2.463 - - - - 27 2.435
94 0,42 1,14 0 0,00 0,00
Rambutan/Rambutans
- 94 23 70 - - - - 1 70
12 2,49 6,83 6 0,02 0,01
Salak/Salacia
409 422 - 422 - - - - 5 417
673 2,60 7,12 4 0,04 0,11
Sawo/Sapodila
- 673 233 440 - - - - 5 435
101 0,39 1,07 0 0,00 0,00
Melon
- 101 35 66 - - - - 1 65
1.288 3,88 10,64 1 0,01 0,00
Semangka/Watermelon
- 1.288 631 657 - - - - 7 650
167 0,55 1,50 0 0,00 0,00
Belimbing/ Star Fruit
- 167 74 93 - - - - 1 92
141 0,44 1,22 0 0,00 0,00
Manggis/ Mangosteen
- 141 65 75 - - - - 1 74
505 1,66 4,54 0 0,00 0,00
Nangka/Cempedak/ Jackfruit
- 505 225 280 - - - - 3 277
- - - - - -
Markisa/ Marquisa
- - - - - - - - - -
82 0,37 1,00 0 0,01 0,00
Sirsak/ Soursop
- 82 20 62 - - - - 1 61
198 0,76 2,09 2 0,03 0,00
Sukun/ Bread Fruit
- 198 68 129 - - - - 1 128
- 0,59 1,62 1 0,01 0,00
Apel/ Apple
100 100 - 100 - - - - 1 99
- - - - - -
Anggur/ Grape
- - - - - - - - - -
- - - - - -
Strobery/Strawberry
- - - - - - - - - -
- - - - - -
Blewah/Cantalaupe
- - - - - - - -
125 0,48 1,33 0 0,00 0,01
Lemon/Lemon
- 125 43 82 - - 1 81
- - - - - -
Jeruk Besar/Pomelo
- - - - - - - -
- - - - - -
Kurma/Date Fruit
- - - - - - - -
- - - - - -
Buah Ara (Buah Tin)/Fig
- - - - - - - -
- - - - - -
Pir/Pear
- - - - - - - -
- - - - - -
Aprikot, Ceri Dan Persik/Apricot,cherry, Nectarine
- - - - - - - -
- - - - - -
Rasberry Dan Blackberry
- - - - - - - -
NERACA BAHAN MAKANAN / FOOD BALANCE SHEET
TAHUN 2022
(ton) Penduduk pertengahan tahun: 167.339 jiwa
Produksi Perubahan Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Production Stok Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer Penggunaa
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for n Lain Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan Other
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Uses Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
- - - - - -
Kiwi/Kiwi
- - - - - - - -
- - - - - -
Kesemek/Persimon
- - - - - - - -
26 0,11 0,31 0 0,00 0,00
Lengkeng
- 26 6 19 - - 0 19
- - - - - -
Leci/Lychee
- - - - - - - -
4 0,02 0,05 0 0,00 0,00
Buah Naga
- 4 1 3 - - 0 3
- 1,42 3,89 - - -
Buah Lainnya
240 240 - 240 - - 3 237

- -
132 6,09 1,00
VI. SAYUR-SAYURAN/ VEGETABLES - -
- 46,46 127,30 40 1,55 0,34
Bawang Merah/ Shallot(Onion) - 8.056 8.056 - 8.056 - 19 - - 261 7.775
1,72 4,72 0 0,01 0,00
Ketimun/Cucumber
292 7 299 - 299 - 2 - - 8 288
- - - - -
Kacang Merah/Kidney beans - - - - - - - - - - -
5,15 14,10 3 0,29 0,05
Kacang Panjang/ String beans 191 702 893 - 893 - 4 - - 27 861
0,79 2,17 1 0,03 0,00
Kentang/Potatoes - 138 138 - 138 - 2 - - 3 133
3,83 10,50 1 0,08 0,01
Kubis/Cabbage
- 665 665 - 665 - - - - 23 642
5,97 16,36 3 0,15 0,05
Tomat/Tomatoes
173 863 1.036 - 1.036 - 7 - - 29 999
2,03 5,58 1 0,04 0,02
Wortel/Carrots
- 353 353 - 353 - - - - 12 341
3,50 9,59 2 0,07 0,02
Cabe/Chilli
350 257 607 - 607 - 4 - - 17 586
3,28 8,99 9 0,38 0,15
Cabe Rawit
299 270 569 - 569 - 4 - - 16 549
8,61 23,59 8 0,31 0,12
Terong/Eggplant
437 1.056 1.493 - 1.493 - 11 - - 41 1.441
0,98 2,67 0 0,01 0,00
Petsai/ Sawi/ Mustard greens - 169 169 - 169 - - - - 6 163
0,01 0,03 0 0,00 0,00
Bawang Daun/Spring onion
2 - 2 - 2 - 0 - - 0 2
5,98 16,37 2 0,23 0,05
Kangkung/Swamp cabbage
185 851 1.036 - 1.036 - 6 - - 30 1.000
- - - - -
Lobak/Radish
- - - - - - - - - - -
2,04 5,60 1 0,03 0,00
Labu siam/Chayotte
- 354 354 - 354 - 2 - - 11 342
2,19 6,00 2 0,12 0,01
Buncis/Greenbeans
46 334 380 - 380 - 2 - - 12 367
4,07 11,15 1 0,05 0,02
Bayam/Spinach
186 520 706 - 706 - 3 - - 21 681
- 18,55 50,83 37 1,77 0,09
Bawang Putih/Garlic
- 3.217 3.217 - 3.217 - 8 - - 104 3.105
- - - - -
Kembang Kol/ Cauliflowe r
- - - - - - - - - - -
- - - - -
Jamur/ Mushroom
- - - - - - - - - - -
1,33 3,63 1 0,11 0,02
Melinjo/ Melinjo
406 - 406 177 228 - - - - 6 222
NERACA BAHAN MAKANAN / FOOD BALANCE SHEET
TAHUN 2022
(ton) Penduduk pertengahan tahun: 167.339 jiwa
Produksi Perubahan Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Production Stok Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer Penggunaa
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for n Lain Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan Other
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Uses Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1,92 5,26 1 0,07 0,01
Petai/ Twisted Cluster Bean
588 - 588 257 331 - - - - 9 321
5,40 14,79 17 0,78 0,01
Jengkol/ Jengkol
1.652 - 1.652 722 930 - - - - 26 903
- - - - -
Paprika/ Sweet Pepper
- - - - - - - - - - -
- - - - -
Kacang Kapri
- - - - - - - - - - -
- - - - -
Selada
- - - - - - - - - - -
- - - - -
Asparagus
- - - - - - - - - - -
0,03 0,07 0 0,00 0,00
Seledri
- 5 5 - 5 - - - - 0 4
1,78 4,87 - - -
Lainya (Oyong, kecipir, pare, pakis - 306 306 - 306 - - - - 9 297

- -
31 1,93 2,53
VII. DAGING/MEAT - -
39 0,20 0,56 1 0,10 0,08
Daging Sapi/Beef 29 6 36 - 36 - - - - 2 34
4 0,01 0,04 0,03 0,01 0,00
Daging Kerbau/Buffalo Meat 3 - 3 1 2 - - - - 0 2
13 0,05 0,12 0,19 0,02 0,01
Daging Kambing/Mutton 9 - 9 1 8 - - - - 0 8
9 0,03 0,09 0 0,01 0,02
Daging Domba/Lamb 6 - 6 1 6 - - - - 0 5
- - - - - -
Daging Kuda/Lainnya/Horse Meat/Other - - - - - - - - - - -
18 0,06 0,16 1 0,02 0,06
Daging Babi/Pork 12 - 12 2 10 - - - - 0 9
1,07 2,94 5 0,31 0,43
Daging Ayam Buras/Lokal Chicken Meat 179 9 189 - 189 - - - - 9 179
- 4,81 13,17 23 1,39 1,91
Daging Ayam Ras/Improved Chicken Meat 847 847 - 847 - - - - 42 805
- - - - - -
Daging Itik/Duck Meat - - - - - - - - - -
- - - - - -
Daging Puyuh/Quail Meat - - - - - - - - - -
- 31 0,15 0,42 1 0,07 0,03
Jeroan semua jenis/Offal All Kinds - 31 5 26 - - - - - 26

- -
65 4,85 4,80
VIII. TELUR/EGGS - -
46 1,31 3,60 4 0,29 0,34
Telur Ayam Buras/ Local Hen Eggs 263 309 - 309 - 77 - - 12 220
12 12,72 34,85 43 3,46 3,01
Telur Ayam Ras/ Improved Hen Eggs 2.161 2.173 - 2.173 - - - - 45 2.129
27 4,02 11,01 18 1,10 1,44
Telur Itik/Ducks Eggs 787 814 - 814 - 110 - - 32 672
- 0,27 0,75 1 0,07 0,05
Telur Puyuh/Quail Eggs 46 46 - 46 - - - - - 46

- -
14 0,72 0,79
IX. SUSU/MILK - -
- - - - - -
Susu Sapi/Cow Milk - - - - - - - - - -
NERACA BAHAN MAKANAN / FOOD BALANCE SHEET
TAHUN 2022
(ton) Penduduk pertengahan tahun: 167.339 jiwa
Produksi Perubahan Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Production Stok Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer Penggunaa
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for n Lain Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan Other
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Uses Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
- - 8,20 22,45 14 0,72 0,79
Susu Impor/Imported Milk 1.372 1.372 - 1.372 - - - - - 1.372

- -
79 14,49 1,80
X. IKAN/FISH - -
15,30 41,92 30 4,56 1,07
Tuna/Cakalang/Tongkol 4.349 - 4.349 1.763 2.586 - - - - 26 2.560

Tunas/Skipjack/Little Tuna - -
2,79 7,65 5 0,98 0,03
Kakap/Giant Seaperch 1.036 - 1.036 564 472 - - - - 5 467
- - - - -
Cucut/Sharks 0 - - - - - - - - - -
0,08 0,21 0 0,03 0,00
Bawal/Pomfret 0 13 13 - 13 - - - - 0 13
0,31 0,84 1 0,09 0,00
Teri/Anchovies 0 52 52 - 52 - - - - 1 51
- - - - -
Lemuru/Indian Oil Sardinella 0 - - - - - - - - - -
1,91 5,23 3 0,74 0,03
Kembung/Indian Mackerels 0 322 322 - 322 - - - - 3 319
1,66 4,55 3 0,50 0,13
Tenggiri/Narrow Bard /King Mackerels 0 281 281 - 281 - - - - 3 278
0,28 0,78 1 0,10 0,02
Bandeng/Milk Fish 0 48 48 - 48 - - - - 0 48
- - - - -
Belanak/Mullets 0 - - - - - - - - - -
1,41 3,87 2 0,46 0,02
Mujair/Mozambique Tilapia 0 239 239 - 239 - - - - 2 236
4,09 11,21 6 1,15 0,14
Ikan Mas/Common Carp 28 664 692 - 692 - - - - 7 685
0,89 2,44 2 0,29 0,04
Lele/Catfish 37 114 151 - 151 - - - - 2 149
0,09 0,25 0 0,04 0,00
Patin/Pangasius spp 0 16 16 - 16 - - - - 0 15
1,33 3,64 2 0,47 0,04
Nila/Nile tilapia 119 105 225 - 225 - - - - 2 223
- - - - -
Kerapu/Groupers 0 - - - - - - - - - -
0,18 0,50 0 0,08 0,01
Gurami/Giant gouramy 31 - 31 - 31 - - - - 0 31
6,43 17,61 7 1,71 0,02
Udang/Shrimps 1.914 - 1.914 833 1.081 - - - - 5 1.076
0,27 0,74 0 0,02 0,01
Rajungan dan Kepiting/Swimming and mud crab 0 46 46 - 46 - - - - 0 45
0,91 2,49 1 0,07 0,01
Kekerangan / Clams 0 154 154 - 154 - - - - 2 152
Cumi-cumi, Sotong & Gurita/Cuttle fish,squids and 0,63 1,72 1 0,28 0,01
octopus 0 106 106 - 106 - - - - 1 105
- - - - -
Rumput laut/ Sea weeds 0 - - - - - - - - -
3,23 8,84 7 1,60 0,08
Kuwe 603 - 603 57 546 - - - 5 540
0,42 1,16 1 0,17 0,01
Baronang 0 72 72 - 72 - - - 1 71
0,64 1,75 2 0,39 0,02
Ekor Kuning 0 108 108 - 108 - - - 1 107
0,93 2,55 3 0,48 0,06
Selar 0 157 157 - 157 - - - 2 156
NERACA BAHAN MAKANAN / FOOD BALANCE SHEET
TAHUN 2022
(ton) Penduduk pertengahan tahun: 167.339 jiwa
Produksi Perubahan Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Production Stok Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer Penggunaa
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for n Lain Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan Other
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Uses Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
0,34 0,93 1 0,15 0,00
Gabus 0 57 57 - 57 - - - 1 57
- - - - -
Tawes 0 - - - - - - - - -
0,64 1,76 1 0,14 0,01
Lainnya/Others 0 108 108 - 108 - - - - 1 107

- -
450 0,13 30,19
XI. MINYAK & LEMAK - -

OILS & FATS - -


0,02 0,06 1 - 0,06
Minyak Kacang tanah/Peanut Oil 7 4 - 4 - 4 - - - - - 4
4,78 13,08 114 0,13 12,82
Minyak goreng kelapa/Coconut oils 2.322 1.393 - 1.393 582 812 - - - - 13 799
19.900 - - - - -
CPO/Palm Oils - 19.900 3.120 16.779 - - 11.079 - 438 5.262
13,58 37,21 336 - 17,30
Minyak goreng sawit/Cooking oils 11.079 7.565,045 - - 7.565 5.257 2.308 - - - - 36 2.273
- - - - -
Minyak Jagung - - - - - - - - - - - -
- - - - -
Minyak Zaitun - - - - - - - - - - - -
- - - - -
Minyak Wijen - - - - - - - - - - - -
- - - - -
Minyak Kedelai - - - - - - - - - - - -

- -
0,92 0,00 0,10
- - -

- -
0,02 0,04 0 0,00 0,04
Lemak Sapi/Cattle Fats 3 - 3 - 3 - - - - - 3
0,00 0,00 0 0,00 0,00
Lemak Kerbau/Buffalo Fats 0 - 0 - 0 - - - - - 0
0,01 0,02 0 0,00 0,02
Lemak Kambing/Goat Fats 1 - 1 - 1 - - - - - 1
0,00 0,01 0 0,00 0,01
Lemak Domba/Sheep Fats 1 - 1 - 1 - - - - - 1
0,01 0,04 0 - 0,04
Lemak Babi/Pig Fats 2 - 2 - 2 - - - - - 2

Catatan :
Data Produksi Hortikultura (Dinas Pertanian Kab. Pesisir Barat 2021, BPS 2021)
Data Produksi Peternakan (Dinas Pertanian Kab. Pesisir Barat 2021, BPS 2021) Total : 2.621,1 67,0 74,0
Data Produksi Perkebunan (Dinas Pertanian Kab. Pesisir Barat 2021, BPS 2021)Angka Estimasi 2018
Data Ekspor- Impor (Angka Estimasi dari Konsumsi harian Kab. Pesisir Barat 2020, BPS) Nabati : 2.431,1 45,0 64,0
Data Produksi Perikanan (Dinas Perikanan Kab. Pesisir Barat, 2021)
Selisih hasil penghitungan secara manual dengan komputer disebabkan oleh faktor pembulatan Hewani : 190,0 22,0 10,0
Other Uses = bahan pangan untuk turis, pengungsi, sekolah/asrama/ pesantren, stok masyarakat dan swastadan industri non pangan
Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Ketersediaan
Berdasarkan Neraca Bahan Makanan
TAHUN 2022 PERKEMBANGAN KETERSEDIAAN
ENERGI, PROTEIN DAN LEMAK PER KAPITA PER HARI
No. Kelompok Energi % AKE Bobot Skor riil Skor PPH Skor Maks Ket TAHUN 2022
Bahan Pangan (Kalori) Energi Protein Lemak
1. Padi-padian 1.378 62,7 0,5 31,3 25,0 25,0
Kelompok Bahan Pangan
(Kalori/Ha (Gram/Hari (Gram/Hari)
2. Umbi-umbian 64 2,9 0,5 1,5 1,5 2,5 (1) (2) (3) (4)
3. Pangan Hewani 189 8,6 2,0 17,1 17,1 24,0
4. Minyak dan Lemak 451 20,5 0,5 10,3 5,0 5,0 Padi-padian 1.378,39 32,97 7,41
5. Buah/biji berminyak 240 10,9 0,5 5,4 1,0 1,0 Makanan berpati 63,23 0,43 0,20
6. Kacang-kacangan 28 1,3 2,0 2,5 2,5 10,0 Gula 90,72 0,08 0,28
7. Gula 91 4,1 0,5 2,1 2,1 2,5 Buah biji berminyak 267,54 4,74 24,52
8. Sayuran dan buah 180 8,2 5,0 41,0 30,0 30,0 Buah-buahan 48,98 0,53 0,39
9. Lain-lain - - - - - Sayur-sayuran 132,25 6,09 1,00
Jumlah 2.621 119,1 111,2 84,18 100,0 Daging 30,99 1,93 2,53
Telur 65,20 4,85 4,80
AKE = 2200 kkal/kap/hari Susu 13,70 0,72 0,79
Ikan 79,19 14,49 1,80
Minyak dan Lemak 450,92 0,13 30,29
No. Kelompok Energi % AKE Bobot Skor riil Skor PPH Skor Maks Ket
Bahan Pangan (Kalori) Total 2.621,12 66,98 74,00
1. Padi-padian 1.378 57,4 0,5 28,72 25,00 25,0 Nabati 2.431,12 44,98 63,98
2. Umbi-umbian 64 2,7 0,5 1,34 1,34 2,5 Hewani 189,99 21,99 10,02
3. Pangan Hewani 189 7,9 2,0 15,71 15,71 24,0
4. Minyak dan Lemak 451 18,8 0,5 9,41 5,00 5,0 KETERANGAN
5. Buah/biji berminyak 240 10,0 0,5 5,00 1,00 1,0 "*) Rumput Laut masuk kelompok ikan.
6. Kacang-kacangan 28 1,2 2,0 2,31 2,31 10,0
7. Gula 91 3,8 0,5 1,89 1,89 2,5
8. Sayuran dan buah 180 7,5 5,0 37,56 30,00 30,0
9. Lain-lain - - - - - -
Jumlah 2.621 109,2 101,93 82,25 100,0

AKE = 2400 kkal/kap/hari

Neraca Bahan Makanan dan PPH Ketersediaan 2022 37

Anda mungkin juga menyukai