Disusun Oleh:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
tentang Diversifikasi Pangan ini.
Dalam penulisan makalah ini, telah banyak mendapat bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan makalah ini. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Irma Prasetyowati S.K.M.,M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember
2. Dr. Farida Wahyu Ningtyas, M.Kes sebagai dosen pengampu Mata Kuliah
Ekologi Pangan dan Gizi
3. Semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................6
1.3 Tujuan.............................................................................................................7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8
2.1 Diversifikasi Pangan.......................................................................................8
2.2 Tujuan Diversifikasi.......................................................................................8
2.3 Kelemahan Diversifikasi..............................................................................10
2.4 Masalah Diversifikasi...................................................................................10
2.5 Konsep Pelaksanaan Diversifikasi Pangan...................................................11
2.6 Sasaran Diversifikasi Pangan.......................................................................13
2.7 Pertimbangan Memilih Jenis Tanaman Pangan............................................16
2.8 Pengukuran Diversifikasi Konsumsi Pangan...............................................17
2.9 Kendala Disversifikasi Konsumsi Pangan...................................................19
2.10 Ketahanan Pangan Nasional.......................................................................20
2.11 Pengaruh Diversifikasi Pangan di Indonesia..............................................21
2.12 Hal yang Diperhatikan Dalam Tercapainya Diversifikasi..........................22
2.13 Kebijakan Pemerintah Dalam Diversifikasi Konsumsi Pangan.................22
2.14 Upaya Mengembangkan Diversifikasi Pangan..........................................23
BAB 3. PENUTUP................................................................................................24
3.1 Kesimpulan...................................................................................................24
3.2 Saran.............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kandungan Gizi Makanan Pokok dan Alternatif..............................17
Tabel 2.2 Komposisi Energi Menurut Pola Pangan Harapan...........................19
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Daun dan biji singkong.................................................................14
Gambar 2.2 Jagung...........................................................................................15
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian diversifikasi pangan
b. Mengetahui tujuan diversifikasi konsumsi pangan
c. Mengetahui kelemahan diversifikasi pangan
d. Mengetahui masalah diversifikasi
e. Mengetahui konsep pelaksanaan diversifikasi konsumsi pangan
7
umbian terdiri atas ubi jalar, ubi kayu, talas, kimpul, uwi, garut, dan
ganyong. Hingga saat ini, jenis tanaman umbi-umbian belum dikelola
sebagai tanaman pokok, kecuali hanya dimanfaatkan sebagai tanaman
pangan alternatif.
Umbi singkong dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil
karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Singkong mengandung kalori,
protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin B dan
vitamin C. (Djuwardi 2010)
Ada dua jalur alternatif untuk pengembangan produk singkong
guna mendukung diversifikasi pangan yaitu:
1) Pertama pengembangan singkong menjadi tepung komposit (terigu dan
tepung yang berasal dari umbi-umbian) sehingga produk akhirnya
berupa mie, roti ataupun pasta.
2) Kedua adalah mengubah bentuk dari tepung singkong menjadi butiran
atau dapat disebut beras singkong (rasi). Rasi itu sendiri merupakan
ampas hasil sampingan pembuatan tapioka.
makanan lain ataupun bahan setengah jadi yang tidak dikonsumsi sebagai
konsumsi pokok. Di beberapa negara, tanaman talas dimanfaatkan untuk
membuat bahan baku tepung ataupun terigu.
Jagung merupakan salah satu serelia yang strategis dan bernilai
ekonomis serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena
kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah
beras. Selain sebagai sumber utama karbohidrat, jagung juga mengandung
zat gizi lain seperti, energi, protein, lemak, kalsium, fosfor, serat, besi,
vitamin A, vitamin B1 dan air (Djuwardi 2010).
Jagung memiliki potensi besar sebagai alternatif makanan pokok
selain beras. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan sumberdaya terutama
pada lahan irigasi yang menjadi permasalahan pada produksi beras. Jagung
merupakan tanaman yang relatif lebih tahan terhadap kekurangan air
daripada padi. Dalam bentuk biji utuh, jagung dapat diolah misalnya
menjadi tepung jagung, nasi jagung, dan makanan ringan (pop corn dan
jagung marning). Didukung dengan keunggulan kandungan nutrisi serta
keinginan masyarakat untuk mencoba mengkonsumsi makanan yang baru,
beras jagung juga memiliki potensi yang baik sebagai alternatif makanan
pokok selain beras. Dengan demikian diharapkan beras jagung dapat
menyukseskan program diversifikasi pangan pemerintah dan mengurangi
ketergantungan Indonesia terhadap beras sehingga menciptakan
swasembada pangan dan mewujudkan ketahanan pangan.
15
d. Jenis rimpang
Ada dua tanaman pangan jenis rimpang yang dikenal di Indonesia,
yaitu ganyong dan garut. Tanaman gayong belum populer dimanfaatkan
sebagai alternatif pangan atau makanan pokok. Tanaman ganyong
sebenarnya cukup mudah ditanam di hampir semua jenis lahan di
Indonesia. Pemanfaatannya dilakukan dengan mengambil patinya untuk
pembuatan bubur ataupun bihun, termasuk pula campuran untuk
pembuatan nasi jagung. Jenis tanaman garut belum banyak dikenal sebagai
16
peneliti yang hanya menggunakan salah satu saja yaitu Indeks Entropy (Pakpahan
dan Suhartini 1990; Simatupang dan Ariani, 1997; Erwidodo et al., 1999).
Pendekatan yang lebih representatif dan banyak digunakan oleh pakar
pertanian dan gizi yaitu dengan pendekatan konsumsi energi penduduk melalui
rumusan Pola Pangan Harapan (PPH) yang diperkenalkan oleh FAO-RAPA
(1989). Semakin tinggi skor PPH berarti semakin beranekaragam dan nilai skor
tertinggi adalah 100 yang berarti diversifikasi konsumsi pangan sangat sempurna.
dalam upaya mengatasi msalah pangan dan gizi yang pada akhirnya dapat
mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Ada dua carayang harus ditempuh untuk mengatasi masalah ketahanan
pangan ini, yaitu
a. Meningkatkan produksi beras
1) Meningkatkan kemampuan produksi beras nasional dengan cara
a) Pemeliharaan kapasitas sumberdaya lahan dan perairan
b) Perluasan lahan baku produksi
c) Peningkatan intensitas tanam
d) Peningkatan produktifitas dan
e) Penekanan kehilangan hasil
3.1 Kesimpulan
Diversifikasi konsumsi pangan diartikan sebagai pengurangan konsumsi
beras yang dikompensasi oleh penambahan konsumsi bahan pangan non-beras.
Akan tetapi tidak dimaksudkan untuk menggantikan beras, tetapi mengubah pola
konsumsi masyarakat sehingga masyarakat akan mengkonsumsi lebih banyak
jenis pangan dan lebih baik gizinya.
Penganekaragaman tanaman pangan ataupun konsumsi pangan memiliki
dua bentuk tujuan dari aspek pelaksanaan, yaitu tujuan berdasarkan konsep
pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan tujuan berdasarkan
aspek kesejahteraan masyarakat
Sasaran dalam diversifikasi konsumsi pangan yaitu umbi-umbian, jenis
serealia, padi-padian dan jenis rimpang. Akan tetapi pihak Departemen Pertanian
(Deptan) RI memfokuskan pada prioritas tanaman jagung, ubi jalar, dan ubi kaya
sebagai komoditas utama. Hal ini disebabkan karena selain sudah banyak dikenal
oleh masyarakat dan metode bercocok tanam dianggap lebih mudah sehingga
lebih mampu untuk disosialisasikan ke dalam program diversifikasi konsumsi
pangan.
3.2 Saran
a. Sebaiknya masyarakat perlu mendapatkan informasi yang lebih tentang
makanan yang mengandung nilai gizi yang hampir sama dengan beras
b. Untuk mempercepat pengembangan diversifikasi perlu didukung oleh
penyediaan teknologi
DAFTAR PUSTAKA
Amang, B dan M. Husein Sawit. 2001. Kebijakan Beras dan Pangan Nasional
Pelajaran dari Orde Baru dan Orde Reformasi. Bogor: IPB Press.
Ariani, M., 2003. Diversifikasi Konsumsi Pangan di Indonesia: Antara Harapan
dan Kenyataan. http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/Mono27-7.pdf.
[Di akses pada 22 Maret 2017].
Hanani, Nuhfil. 2009. Diversifikasi Konsumsi Pangan.
http://nuhfil.lecture.ub.ac.id/files/2009/03/8diversifikasi-konsumsi-pangan-
8.pdf. [Di akses pada 22 Maret 2017].
Hanani, Nuhfil. 2008. Analisis Diversifikasi Konsumsi Pangan Dalam
Memantapkan Ketahanan Pangan Masyarakat Pedesaan. Agrise. 8(1): 46-
54.
Ismiasih. 2013. Diversifikasi Konsumsi Pangan Pada Tingkat Rumah Tangga Di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Indeks Entropi Didekati Dengan
Pangsa Pangan. Jurnal Budidaya Pertanian. 9(2): 72-78.
Lastinawati, Endang. 2010. Diversifikasi Pangan dalam Mencapai Ketahanan
Pangan. Agronobis. 2(4): 11-18.
Marsigit, Wuri. 2010. Pengembangan Diversifikasi Produk Olahan Lokal
Bengkulu Untuk Menunjang Ketahanan Pangan Berkelanjutan. Agritech.
30(4): 256-264.
Pringgoseputro, S., 1998. Ekologi Umum. Yogyakarta: UGM Press.
Purwono dan Heni Purnamawati. 2009. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan
Unggul. Depok: Penebar Swadaya.
Rachman, Handewi. 2006. Prospek Diversifikasi Usaha Rumah Tangga Dalam
Mendukung Ketahanan Pangan dan Penanggulangan Kemiskinan. Forum
Penelitian Agro Ekonomi. 24(1): 1-13.
Resosoedarmo, S. 1990. Pengantar Ekologi. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.
Satmalawati, Endah Mulat. 2016. Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Berbasis
Potensi Lokal Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Di Kecamatan
Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara NTT. Bali: LPPM.
Setiawan, Budi. 2006. Optimalisasi Diversifikasi Pangan. Jurnal Keteknikan
Pertanian. 20(3): 197-204.
Suyastiri, Ni Made. 2008. Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Berbasis Potensi
Lokal Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Pedesaan Di
Kecamatan Semin Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Ekonomi
Pembangunan. 13(1): 51-60.
Vidyanata, Deandra. 2014. Pengaruh Diversifikasi dan Financial Levearge
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Administrasi Bisnis. 32(1): 90-97.