Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH GIZI DAN DIET

“ PENGATURAN NUTRISI UNTUK BERBAGAI TINGKAT “


Dosen Pengampu : Yetty Mariani Tambun, S.Kep., NERS., M.Kep

Disusun Oleh:

MUHAMAD KEAN GASTIADIRRIZAL


P17120123077

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA 1

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah Gizi
Dan Diet mengenai “Pengaturan Nutrisi Untuk Berbagai Tingkat Usia” dapat selesai
pada waktunya.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi & Diet
Keperawatan dan bertujuan agar pembaca dapat mengetahui dan memahami
Pengaturan Nutrisi Untuk Berbagai Tingkat Usia . Pada kesempatan ini juga, penulis
menyampaikan ucapakan terima kasih yang ditujukan kepada:

1. Tuhan yang selalu menjadi penuntun dan yang menyertai kami dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
2. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan.
3. Ibu Yetty Mariani Tambun, S.Kep., NERS., M.Kep selaku dosen penanggung
jawab mata kuliah Metodologi Keperawatan di Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jakarta 1.

Materi yang Saya sampaikan dalam makalah ini tentunya masih jauh dari
kesempurnaan, karena masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu arahan,
koreksi, dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada para audiens.

Jakarta, Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................... 1


1.2 TUJUAN ........................................................................................................ 1
1.3 MANFAAT.................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 3

2.1 KONSEP PENGATURAN NUTRISI........................................................... 3

2.1.1 PENGERTIAN ............................................................................................ 3

2.1.2 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...................................... 3

2.1.3 GANGGUAN PENGATURAN NUTRISI ................................................... 5

2.1.4 PENGATURAN NUTRISI PADA .............................................................. 6

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 10

3.1 KESIMPULAN .............................................................................................. 10

3.2 SARAN .......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain yang
terkandung dalam makanan, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit. Tubuh memerlukan makanan untuk mempertahankan kelangsungan
dan memelihara fungsinya agar tetap terjaga. Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang
kehidupan manusia, namun pengaturan nutrisi setiap tingkatan berbeda. Yang diperlukan oleh
bayi dan dewasa juga sangat jauh berbeda. Sesuai dengan karakteristik, seperti jenis kelamin,
usia, aktivitas, dan lain-lain. (Baeda, 2023)

Kebutuhan atau pengaturan nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan
dengan kesehatan dan gangguan berupa penyakit atau kelainan, termasuk keseluruhan proses
dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya
dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktifitas yang berpengaruh dalam tubuh serta
mengeluarkan sisa dari bahan - bahan tersebut. keadaan gangguan pada pengaturan nutrisi
dipengaruhi oleh macam - macam faktor. dan beberapa diantaranya jika dibiarkan akan
menimbulkan masalah yang serius. (Baeda, 2023)

1.2 TUJUAN

1. Mengetahui dan memahami pengaturan nutrisi untuk berbagai tingkat usia.


2. Mengetahui dan memahami definisi gizi dan nutrisi.
3. Mengetahui dan memahami faktor - faktor yang mempengaruhi pengaturan nutrisi.
4. Mengetahui dan memahami gangguan pada pengaturan nutrisi.
5. Mengetahui dan memahami konsep pengaturan nutrisi.

1.3 MANFAAT

1. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang pengaturan nutrisi untuk


berbagai tingkat usia serta memahami konsep pengaturan nutrisi dengan mendalam.

1
2. Mahasiswa dapat memeahami dan mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi
pengaturan nutrisi serta gangguan pada pengaturan nutrisi.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP PENGATURAN NUTRISI

2.1.1 Pengertian

Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makanan hubungannya dengan kesehatan optimal. Baeda ( 2023 ) menyebutkan bahwa
dalam zat gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses- proses kehidupan. (Savitri, 2023)
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan lagi oleh tubuh, proses
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan fungsi normal
dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Istilah yang berhubungan dengan gizi
adalah makanan, pangan, bahan makanan dan status gizi. (Alristina et al., 2021)
Zat gizi ( nutrients ) adalah senyawa yang berupa ikatan kimia dalam makanan atau
pangan yang diperlukan tubuh untuk memenuhi fungsi tubuh seperti metabolisme
sel/jaringan sehingga dapat memproses makanan untuk menghasilkan energi,
membangun sel serta memelihara jaringan yang berguna dalam pengaturan proses
kehidupan. (Alristina et al., 2021)
2.1.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi

Faktor - faktor yang mempengaruhi asupan gizi dan status gizi secara keseluruhan. Faktor-
faktor ini dapat meliputi berbagai aspek, mulai dari sosial dan ekonomi hingga lingkungan fisik
dan perilaku individu. Berikut ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi pengaturan gizi :

1. Faktor Sosial dan Ekonomi:


a. Status sosial-ekonomi: Tingkat pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan
masyarakat dapat memengaruhi aksesibilitas dan kualitas pangan yang
tersedia. Kelompok dengan status sosial-ekonomi rendah mungkin memiliki
akses yang terbatas terhadap pangan bergizi. (Nababan et al., 2023)
b. Budaya dan kebiasaan makan: Budaya dan kebiasaan makan masyarakat dapat
mempengaruhi jenis dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Norma dan nilai-
nilai budaya juga dapat memengaruhi pola makan dan preferensi makanan.
(Nababan et al., 2023)
c. Pengetahuan dan persepsi: Tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat
tentang gizi dan makanan juga mempengaruhi keputusan dalam memilih dan

3
mengonsumsi makanan. Pengetahuan yang kurang tentang gizi seimbang
dapat menyebabkan pola makan yang tidak sehat. (Nababan et al., 2023)
2. Lingkungan Fisik:
a. Aksesibilitas pangan: Ketersediaan dan aksesibilitas pangan yang sehat dapat
mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Ketersediaan toko pangan yang baik, pasar segar, dan fasilitas pertanian lokal
dapat mempengaruhi pilihan makanan. (Nababan et al., 2023)
b. Lingkungan rumah dan lingkungan kerja: Faktor lingkungan seperti
ketersediaan dapur yang memadai, tempat penyimpanan makanan, dan
ketersediaan sarana olahraga dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk
mempersiapkan makanan sehat dan menjalani gaya hidup aktif. (Nababan et
al., 2023)
c. Iklan dan promosi makanan: Lingkungan yang dikelilingi oleh iklan dan
promosi makanan yang tidak sehat dapat mempengaruhi kebiasaan makan
masyarakat, terutama anak-anak dan remaja. (Nababan et al., 2023)
d. Iklim : Suhu udara dingin akan menyebabkan tubuh secara refleks mengatur
suhu di dalam tubuh untuk mengimbangi pengaruh suhu luar. Untuk itu
diperlukan tambahan energi yang akan dibakar untuk memanaskan tubuh.
Oleh karena itu orang yang tinggal di daerah beriklim dingin akan
membutuhkan gizi yang lebih besar. (Baeda, 2023)

3. Perilaku Individu:
a. Preferensi makanan dan kebiasaan: Preferensi makanan dan kebiasaan
individu, seperti kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji atau minuman
manis, dapat mempengaruhi asupan gizi secara keseluruhan. (Nababan et al.,
2023)
b. Gaya hidup: Tingkat aktivitas fisik, pola tidur yang cukup, dan pengelolaan
stres merupakan faktor-faktor penting dalam kesehatan masyarakat dan gizi
individu. (Nababan et al., 2023)
c. Keadaan kesehatan: Kondisi kesehatan seperti penyakit kronis, kehamilan, dan
keadaan fisiologis tertentu juga dapat mempengaruhi kebutuhan dan asupan
gizi. (Nababan et al., 2023)
d. Aktivitas : Jenis aktivitas seseorang diketahui mempengaruhi tingkat
kebutuhan gizinya sehari-hari. Makin intensif aktivitas berarti semakin besar
gizi yang dibutuhkan, sebaliknya semakin sedikit aktivitas seseorang maka
tingkat kebutuhan gizinya juga semakin kecil. (Baeda, 2023)

4. Faktor Biologis :

a. Jenis kelamin : Terdapat perbedaan kebutuhan gizi antara pria dan wanita,
yang disebabkan adanya perbedaan sifat hormonal maupun perbedaan otot
antara pria dan wanita. Hal ini tentunya akan mempengaruhi metabolisme
dalam tubuh sehingga kebutuhan gizi juga berbeda. (Baeda, 2023)

4
b. Umur : Kebutuhan tiap jenis zat gizi berbeda menurut kelompok umur. Protein
misalnya, dibutuhkan lebih besar pada saat usia bayi dan anak dibandingkan
dengan dewasa. (Baeda, 2023)
c. Ukuran tubuh : Ukuran tubuh seseorang merupakan gambaran dari luas
permukaan tubuhnya, yang akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi.
Semakin tinggi dan semakin berat tubuh seseorang berarti mebutuhkan gizi
yang makin meningkat. (Baeda, 2023)
d. Keadaan faal : Ibu hamil membutuhkan gizi lebih banyak dari daripada ibu
dengan kondisi fisik normal. Demikian juga ibu menyusui membutuhkan gizi
yang berbeda dengan ibu yang tidak meneteki. Hal ini disebabkan secara
fisiologis ibu tersebut harus mensuplay gizi bukan hanya untuk dirinya
melainkan juga untuk bayinya. (Baeda, 2023)

2.1.3 Gangguan Pengaturan Nutrisi

Berdasarkan definisi gizi dan nutrisi diatas, kita bisa mengetahui bagaimana masalah
atau gangguan gizi dan nutrisi. Dilihat dari penyebabnya dapat dibagi menjadi dua
yaitu gangguan akibat masalah primer dan masalah sekunder .
1. Ganguan primer meliputi ; kurangnya penyediaan pangan, pendistribusian pangan
yang kurang baik, kemiskinan atau faktor ekonomi, pengetahuan dan kebiasaan
makan yang salah.
2. Gangguan sekunder meliputi ; semua faktor yang menyebabkan zat – zat gizi tidak
sampai di sel – sel tubuh setelah dikonsumsi, beberapa diantaranya disebabkan :

a. Masalah kelainan anatomi fisiologi seperti pasien dengan kelainan kongenital


rongga mulut, tumor daerah esofagus, dan kelumpuhan otot pengunyah pada
pasien stroke.
b. Absorbsi, misalnya pasien malabsorbsi, yaitu pasien yang mengalami infeksi
pada usus halus ( Thypus Abdominalis ), dan pasien post operasi pencernaan.
c. Metabolisme / utilisasi, misalnya pada pasien Diabetes Mellitus yang
kekurangan hormon Insulin.
d. Eksresi, misalnya pasien yang tidak mampu mengeluarkan sisa hasil
metabolisme makanan ; dan
e. Obat – obatan, misalnya pasien yang mengonsumsi obat yang berinteraksi
dengan makanan sehingga zat gizi tertentu tidak bisa diserap.

3. Gangguan akibat kekurangan gizi seimbang. Kekurangan gizi seimbang dapat


berdampak pada perkembangan tubuh. Kekurangan gizi seimbang sering disebut
dengan malnutrisi. Malnutrisi bisa terjadi karena tubuh kekurangan gizi dalam
rentang waktu yang lama. Tanda tubuh mengalami kekurangan gizi pada tahap
awal tidak terlalu jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa tubuhnya
mulai kekurangan gizi.Adapun contoh malnutrisi seperti Kwashiorkor, Marasmus
dan kondisi Stunting. Serta adapun permasalahan gizi yang berlebih yaitu
Obesitas. (Ardyansyah, 2023)

5
Masalah pengaturan nutrisi sebenarnya bukan masalah yang hanya disebabkan oleh
kemiskinan saja. Namun aspek sosial-budaya, ( kepercayaan, pendidikan dan
pengajaran ) hal ini menjadi penunjang masalah dalam hal pengaturan nutrisi. (Baeda,
2023)
2.1.4 Pengaturan Nutrisi Pada Berbagai Tingkat Usia

A. Pengaturan Nutrisi Untuk Bayi

Makanan terbaik bagi bayi adalah air susu ibu (ASI) sampai berumur 2 tahun, sampai 6
bulan pertama hanya ASI tanpa disertai makanan atau minuman lain (ASI ekslusif). Mulai
umur 6 sampai 24 bulan pemberian ASI harus disertai makanan lain (MPASI) karena kualitas
dan kuantitas ASI tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan bayi yang terus tumbuh. Jumlah
kebutuhan ASI bagi bayi tidak dibatasi, kapan bayi mau menyusui harus diberikan. (Baeda,
2023)

Air susu ibu merupakan makanan ideal untuk bayi terutama pada 6 bulan pertama. ASI
mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan yang optimum dan
penyediaan energi yang cukup. ASI tidak memberatkan fungsi alat pencernaan dan ginjal yang
belum berfungsi baik pada bayi baru lahir. Lagi pula ASI memiliki berbagai zat anti infeksi,
mengurangi kejadian ekstrim dan proses menyusui menguntungkan ibunya dengan terdapatnya
lactational infertility hingga memperpanjang paritas. (Baeda, 2023)

B. Pengaturan Nutrisi Untuk Balita

Kebutuhan berbagai zat gizi untuk bayi dan anak usia 6-24 bulan ( balita ) semakin
meningkat dan tidak lagi dapat dipenuhi dengan ASI saja. Pada usia ini, anak sedang dalam
masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Untuk mencapai gizi seimbang, harus
ditambahkan susu formula (MP-ASI) pada ASI, tetapi ASI tetap diberikan sampai usia 2 tahun.
(Afritika, 2023)

Pada usia enam bulan, bayi sudah terbiasa dengan makanan lain, seperti bubur, makanan
lunak.. Orang tua harus memahami bahwa kebiasaan makan seimbang di usia muda
mempengaruhi nafsu makan anak di kemudian hari. Karena nya sangat penting untuk
memperkenalkan makanan yang berbeda selama periode ini. Pilihan makanan secara bertahap
diperluas, bayi/balita mendapat sayur dan buah, lauk pauk yang terbuat dari sumber protein

6
hewani dan nabati. Juga jumlahnya dinaikkan secara bertahap dalam jumlah yang tidak
berlebihan dan juga dalam proporsi yang sesuai dengan kebutuhan anak. (Afritika, 2023)

C. Pengaturan Nutrisi Untuk Anak Pra-Sekolah

Kebutuhan gizi anak usia 2 sampai 5 tahun meningkat karena mereka tumbuh dengan pesat
dan menjadi lebih aktif. Demikian pula, anak sudah memiliki pengetahuan tentang apa yang
disukainya untuk dimakan, seperti makanan ringan . Oleh karena itu, orang tua terutama Ibu
dan pengasuh anak harus memberikan perhatian khusus pada jumlah dan pilihan makanan.
Pentingnya untuk mengedukasi keputusan anak agar mengkonsumsi makanan yang bergizi
seimbang. Selain itu, anak-anak pada usia ini sering keluar rumah sehingga rentan terhadap
penyakit infeksi dan cacingan, sehingga orang tua harus memberi perhatian kepada anak
dengan ekstra. (Afritika, 2023)

D. Pengaturan Nutrisi Untuk Anak Sekolah

Pada periode anak sekolah menjadi lebih aktif, banyak bermain di luar. Sehingga pengaruh
dari teman, makanan, aktivitas tinggi dan penyakit menular tinggi. Beberapa anak antara usia
6 sampai 12 tahun telah mulai bertransisi ke pertumbuhan praremaja dan remaja yang cepat
sehingga kebutuhan nutrisi mulai meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, kondisi
tersebut harus diperhatikan saat memberikan dan mengedukasi pola makan yang seimbang dan
bergizi. (Afritika, 2023)

Aktifitas yang lebih aktif juga menyebabkan pada periode ini anak tidak jarang melupakan
waktu makan. Sarapan sangat perlu diperhatikan untuk tumbuh kembang dan pemenuhan gizi
anak agar pemenuhan nutrisi anak terjaga. Juga pada periode ini sebagian anak perempuan
sudah masuk ke tahap masa praremaja sehingga asupan protein dan zat besi harus lebih banyak.
(Widiyono et al., 2023)

E. Pengaturan Nutrisi Untuk Remaja

Kelompok ini merupakan kelompok usia transisi dari anak-anak menuju dewasa muda.
Kondisi penting yang mempengaruhi kebutuhan gizi kelompok ini adalah pertumbuhan yang
cepat pada masa pubertas, kebiasaan makan, menstruasi dan perhatian terhadap penampilan
fisik pada remaja putri. Oleh karena itu, kondisi tersebut harus diperhitungkan saat menghitung

7
kebutuhan gizi pada kelompok ini juga asupan nutrisi perlu diperhatikan seperti karbohidrat,
protein, mineral, serat dan vitamin yang cukup. (Widiyono et al., 2023)

Pada masa remaja banyak aktivitas yang dapat dilakukan dalam usaha pengembangan diri
dan kepribadian. Pada periode remaja mempunyai kegiatan untuk mengisi waktu hari demi
hari, sehingga menjadi suatu kebiasaan yang akhirnya membentuk suatu pola kegiatan. Masa
ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan, baik secara fisik, mental, maupun
aktivitas yang semakin meningkat, maka kebutuhan akan makanan yang mengandung zat-zat
gizi harus meningkat dibandingkan periode sebelumnya. (Widiyono et al., 2023)

F. Pengaturan Nutrisi Untuk Dewasa

Kategori usia dewasa dibagi menjadi dua yaitu dewasa muda antara umur 18-30 tahun dan
dewasa tua umur >30 thn. Kebutuhan kalori mulai berkurang pada usia 25 tahun, tergantung
pada aktivitas fisik, jenis kelamin, dan massa tubuh. Pada wanita lebih mementingkan nutrisi
yang banyak mengandung zat besi karena dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan zat besi
selama menstruasi, kehamilan, kelahiran dan menyusui, kalsium juga berperan penting untuk
pertulangan, mengingat kehilangan kalsium dalam massa tulang berkurang pada masa dewasa
sampai usia lanjut. (Savitri, 2023)

Kebiasaan minum susu atau makan bahan makanan sumber kalsium cukup dianjurkan pada
periode ini. Pengaturan makanan yang baik: makan makanan rendah lemak, makan rendah
kolesterol; makan lebih banyak serat: buah, sayur, dan kacang-kacangan; makan lebih banyak
karbohidrat kompleks: biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran; hindari alcohol; baca label
makanan, dan kurangi konsumsi gula. (Savitri, 2023)

G. Pengaturan Nutrisi Untuk Lanjut Usia

Kebutuhan gizi untuk orang-orang lanjut usia harus benar-benar diperhatikan untuk
menghindari penyakit- penyakit. Kelompok lanjut usia harus memperbanyak makan sayur dan
buah-buahan. Secara umum sayur dan buah merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan
serat pangan. Serat pangan akan menghambat penyerapan gula dan kolesterol sehingga
membantu meningkatkan kesehatan usia lanjut. (Ardyansyah, 2023)

8
Selain itu kelompok lanjut usia harus banyak mengonsumsi makanan sumber kalsium
seperti ikan dan susu untuk memperkuat tulangnya. Kelompok lanjut usia juga harus
membatasi konsumsi garam dalam tubuhnya. Kadar natrium yang tinggi akan memicu
terjadinya hipertensi (darah tinggi). Sistem hidrasi pada usia lanjut sudah menurun sehingga
kurang sensitif terhadap kekurangan maupun kelebihan cairan. Kelompok usia lanjut perlu air
minum yang cukup (1500- 1600 ml/hari). Aktivitas fisik juga dapat dilakukan sehingga pada
usia lanjut ini kesehatan tetap terjaga dan yang perlu diperhatikan bahwa aktivitas fisik yang
dilakukan juga tidak berat dan sesuai dengan kemampuan periode usia lanjut misalnya seperti
jalan santai, bersepeda hingga berkebun. (Ardyansyah, 2023)

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Ilmu gizi sangat dekat dengan kehidupan manusia sehari- hari. Tanpa zat gizi, manusia tidak
akan bisa mempertahankan kehidupannya. Zat gizi akan selalu ada di setiap makanan yang
kita konsumsi. Gizi adalah salah satu ilmu yang berkesinambungan dengan disiplin ilmu yang
lain dan memiliki ruang lingkup yang luas seperti keterkaitan ilmu gizi dengan keperawatan
dan profesi lainnya.

Pengaturan nutrisi pada tiap tingkatan dipengaruhi oleh jenis kelamin, lingkungan, kebiasaan
dan usia. Juga pengaturan nutrisi dipengaruhi oleh faktor - faktor seperti budaya, ekonomi,
sosial, faktor biologis dan faktor lingkungan. Gangguan gizi yang terjadi dapat
mempengaruhi berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, sampai dengan sektor
ekonomi. Terdapat tiga permasalahan gizi yang utama dan sekarang kita hadapi yang
sebelumnya adalah permasalahan gizi kurang dan gizi lebih seperti stunting pada masalah
gizi rendah dan obesitas pada permasalahan gizi lebih.

3.2 SARAN

Diharapkan setelah memahami dan mengetahui makalah tentang pengaturan nutrisi untuk
berbagai tingkat usia pembaca lebih memperhatikan pengaturan nutrisi pada tiap tingkatan
khususnya bagi para mahasiswa. Padatnya aktivitas mahasiswa sehingga melupakan
kebutuhan gizi dan nutrisi yang akan mengakibatkan gangguan jika tidak membiasakan diri
untuk memenuhi gizi dan nutrisi. Juga diharapkan untuk menerapkan pola makan yang
seimbang agar kebutuhan nutrisi tercukupi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Afritika, S. A. (2023). Gizi: Kenali Masalah Obesitas dan Gizi Kurang


(Edisi 2) (I). Suluah Kato Khatulistiwa.
https://books.google.co.id/books?id=Fce5EAAAQBAJ

Alristina, A. D., Ethasari, R. K., Dzariyani, L. R., & Hayudanti, D.


(2021). ILMU GIZI DASAR BUKU PEMBELAJARAN (I). Penerbit
CV. SARNU UNTUNG.
https://books.google.co.id/books?id=wRovEAAAQBAJ

Ardyansyah, D. (2023). Gizi Seimbang. Bumi Aksara.


https://books.google.co.id/books?id=1uXPEAAAQBAJ

Baeda, A. G. (2023). BUKU AJAR GIZI DAN DIET UNTUK


PENDIDIKAN VOKASI KEPERAWATAN. CV Pena Persada.
https://books.google.co.id/books?id=Gl68EAAAQBAJ

Nababan, D., Saragih, V. C. D., Yuniarti, T., Yuniarti, E., Andriyani, A.,
Sulistiani, A., Nurhayati, I., Wahyuningsih, A., Marasabessy, N. B.,
& I Putu Suiraoka. (2023). Gizi dan Kesehatan Masyarakat (I).
Cendikia Mulia Mandiri.
https://books.google.co.id/books?id=7cLOEAAAQBAJ

Savitri, E. W. (2023). Buku Ajar Gizi dan Diet untuk D3 Keperawatan:


Sesuai Kurikulum AIPViKI Updated-2022 (I). Penerbit NEM.
https://books.google.co.id/books?id=qf_NEAAAQBAJ

Widiyono, Aryani, A., Herawati, V. D., Putra, F. A., Suwarni, A.,

11
Sutrisno, Indriyati, & Azmi, L. F. D. (2023). Konsep Keperawatan
Dasar (I). Lembaga Chakra Brahmana Lentera.
https://books.google.co.id/books?id=Wv7gEAAAQBAJ

(Afritika, 2023; Alristina et al., 2021; Ardyansyah, 2023; Baeda, 2023;


Nababan et al., 2023; Savitri, 2023; Widiyono et al., 2023)

12

Anda mungkin juga menyukai