Dosen Pembimbing
Disusun oleh :
Annisa Aprilianti P0 5130218005
Dimas Adiwijaya P0 5130218010
Popi Oktaviani P0 5130218035
COVER...............................................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................
3.2 Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “POLA PANGAN HARAPAN” ini tepat waktu. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan Ekologi Pangan dan Gizi. Dalam penyusunan
makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan, namun kami juga
berharap bahwa dalam pembahasan makalah ini juga dapat bermanfaat bagi para pembaca.Oleh
karena itu mengharapkan keritik dan saran yang membangun dari pembaca agar lebih baik dalam
penyusunan makalah kedepannya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Umbi-umbian Ubi Kayu, Ubi Jalar, kentang, talas, sagu dan umbi lainnya.
Jenis Pangan
Tabel tersebut menunjukkan bahwa sasaran konsumsi energi tahun 2011 adalah
1.984,4 Kkal/Kap/hari yang berasal dari 9 (sembilan) kelompok bahan pangan dengan
persentase Angka Kecukupan Energi 99,2 % dan capaian skor PPH 75,8 sehingga sasaran
tahun demi tahun sampai pada tahun 2025 diharapkan akan tercapai konsumsi energi
sebesar 2.000 Kkal/Kap/hari dengan skor Pola Pangan Harapan sebesar 100.
Kelompok
Pangan/ Konsumsi Energi % A Protein % Skor
No
(gram) (Kalori) KE (gram) Protein PPH
Jenis Pangan
Minyak dan
4. 23,2 208 10,4 0,0 0,1 5,0
Lemak
Buah/biji
5. 13,6 73 3,7 0,7 1,4 1,0
berminyak
Kacang-
6. 12,5 34 1,7 3,3 6,3 3,4
kacangan
Dari tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa dari 9 kelompok bahan pangan
yang dikonsumsi oleh penduduk Provinsi Bengkulu tahun 2011 menunjukkan rata-rata
konsumsi energi adalah 1.880 Kkal/kap/hari atau sebesar 94,0 % dari AKE (2.000
Kkal/Kap/hari), dan konsumsi protein sebesar 51,6 gram/kap/hari atau 99,3 % dari angka
Kebutuhan Protein (52 gram/kap/hari), sedangkan skor PPH yang dicapai adalah 74,0.
Skor aktual PPH yang dicapai pada tahun 2011 adalah 74,0 lebih rendah dari
target skor yang harus dicapai pada tahun 2011 yaitu 75,8. Hal ini menyebabkan tingkat
keragaman konsumsi dan mutu pangan penduduk Provinsi Bengkulu relatif masih
rendah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut.
a. Pola Pangan Harapan (PPH) merupakan jenis dan jumlah kelompok pangan utama
yang dianjurkan untuk dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi.
b. Cara menentukan atau cara perhitungan PPH dapat diawali dengan menghitung energi
dan zat gizi, kemudian menghitung presentasenya, mengitung presentase angka
kecukupan energi dan zat gizi, dan menghitung skor AKE.
c. Skor pola konsumsi pangan mencerminkan mutu gizi konsumsi pangan dan tingkat
keragaman konsumsi pangan. Kehadiran konsep PPH dan skor PPH tidak lepas dari
kelemahan metodologis yaitu bahwa proporsi kalori dalam PPH perlu
diadaptasi sesuai kondisi/pola pangan masing-masing negara dan sistem skor yang
dikembangkan oleh tim FAO-RAPA belum divalidasi.
d. Sasaran konsumsi energi Provinsi Bengkulu tahun 2011 adalah 1.984,4
Kkal/Kap/hari. Sasaran tahun 2025 diharapkan tercapai konsumsi energi sebesar
2.000 Kkal/Kap/hari dengan skor Pola Pangan Harapan sebesar 100.
3.2 Saran
Semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dapat diperoleh dengan mengkonsumsi
pangan yang beraneka ragam dalam jumlah yang cukup dan seimbang. Hal ini
disebabkan karena tidak ada satu jenis bahan makanan yang dapat menyediakan zat gizi
secara lengkap. Dengan terpenuhinya kebutuhan energi dari berbagai kelompok pangan
sesuai PPH maka secara implisit kebutuhan zat gizi lainnya juga terpenuhi. Semakin
tinggi skor pangan maka semakin beragam dan semakin baik komposisinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bkpprovinsibengkulu.net/downlot.php?file=BUKU%20PPH%20TAHUN
%202012.pdf (Diakses pada hari rabu tanggal 12 Mei 2015)