1. Pembuatan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan ( Food Security and Vulnerabilitty
Atlas/FSVA)
2. - Rapat Koordinasi Tim Sistem Kewaspadaan Pangan dan gizi ( SKPG )
- Rapat Koordinasi Penanganan Daerah Rawan Pangan ( PDRP)
3. Intervensi penanganan Daerah Rawan Pangan
4. Pelaporan SKPG
Keterangan :
1. Pembuatan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan ( FSVA ) tingkat Desa merupakan alat ukur
untuk menentukan tingkat kerawanan pangan pada masyarakat di daerah rawan pangan,
informasi ketahanan pangan dan gizi dapat berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan sasaran
dan program intervensi juga bias memberikan informasi dalam proses pembuatan kebijakan
ketahanan pangan dan gizi.
2. Lokasi kegiatan di 33 kecamatan 390 desa
3. Tujuan untuk mengetahui desa rawan pangan/rentan pangan
4. Sasaran : Masyarakat miskin di daerah rawan pangan
a. Hasil dari pembuatan peta tersebut dinyatakan tidak ada daerah rawan pangan namun yang
ada hanya daerah rentan pangan.
Ada 10 Kecamatan 12 Desa dinyatakan rentan pangan antara lain :
1. Kecamatan Gedangan ; Desa Girimulyo
2. Kecamatan Jabung; Desa Taji dan Argosari
3. Kecamatan Kalipare; Desa Kalisari dan Puturejo
4. Kecamatan Kasembon; Desa Pait
5. Kecamatan Ngantang; Tulungrejo
6. Kecamatan Pagak; Desa Sumberkerto
7. Kecamatan Poncokusumo; Desa Sumberjo
8. Kecamatan Sumbermanjing; Desa Sidoasri
9. Kecamatan Tumpang; Desa Dawet Krajan
10. Kecamatan Wajak; Desa Bambang
2.
- Rapat Koordinasi Tim SKPG bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang rencana intervensi daerah
rawan pangan. Melaporkan analisa hasil SKPG yang nantinya untuk bahan rencana intervensi. Intervensi
biisa berupa bahan pangan dan Bahan/ Alat olahan pangan , sedangkan untuk Tim Teknis Penanganan
Daerah Rawan Pangan ( PDRP ) nantinya akan memberikan bimbingan teknis dan membahas
permasalahan Penanggulangan Kerawanan Pangan dan Pengentasan Kerawanan Pangan dan
pengentasan kemiskinan, melakukan investivigasi kerawanan pangan yang bersifat kronis maupun
transien ( Sifat mendadak ). Membahas kondisi situasi rawan pangan berdasarkan hasil peta.
3. Intervensi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh pemerintah bersama-sama masyarakat
dalam menanggulangi kejadian rawan pangan transien maupun kronis dan dilakukan sesuai dengan
kebutuhan secara tepat dan cepat.
- Lokasi intervensi 2018 ada 3 kecamatan / desa antara lain : Desa Duwet Krajan Kec. Tumpang;Desa
Sumberkerto Kec. Pagak ;Desa Mambang Kec. Wajak
- Tujuan : Memberikan bantuan sembako berupa beras masing-masing 10 Kg/ KK (200 KK)/2 Ton beras
- Dari 12 Desa ada 9 Desa yang belum di intervensi dan perlu dana tambahan/anggaran untuk
kegiatan tahun 2019
4. Pelaporan SKPG
Merupakan suata alat/gambaran pendektesian secara dini situasi pangan dan gizi, disamping itu untuk
pencegahan dan pengendalian masalah pangan dan Gizi akibat menurunnya ketersediaan pangan di
daerah rawan Pangan.
Tujuan : pedoman SKPG dapat dijadikan acuan bagi pemerintah daerah di dalam mengumpulkan,
mengolah dan menganalisis data dan informasi indikator ketersediaan, akses, dan kerawanan
pangan.yang selanjutnya dipakai sebagai dasar untuk mengetahui situasi pangan dan gizi di suatu
daerah.
Sasaran : Pemerintah daerah Kabupaten dalam pengelolaan SKPG ; masyarakat miskin di daerah rawan
pangan
TOTAL KK 5.728
MISKIN
IDIKATOR KEBERHASILAN :
Dilakukan melalui SKPG antara lain : Pengumpulan dan Analisis data, Investigasi dan
Intervensi
1. Rasio warung dan Kedai Makanan dan minuman terhadap rumah tangga
2. Rasio warung / toko kelontong terhadap rumah tangga
3. Ratio penduduk dengan status kesejahteraan terendah
4. Ratio keluarga tanpa akses listrik
5. Desa /kelurahan yg tidak memiliki penghubung yang memadai
6. Ratio anak yg tidak bersekolah usia 7 – 15 Tahun
7. Ratio rumah tangga tanpa akses bersih
8. Jumlah tenaga kesehatan terhadap penduduk
9. Ratio rumah tangga tanpa fasilitas BAB