Anda di halaman 1dari 6

NOTULEN KEGIATAN OPERASIONAL KETAHANAN KELUARGA

BERBASIS KELOMPOK KEGIATAN UPPKA

Hari / Tanggal :……….., ……….2022


Jam : 09.00 WIB s/d selesai
Tempat : Desa………. Kecamatan Nguter
Jalannya rapat :

1. Pembukaan
Acara dimulai dengan bacaan Basmallah.
2. Menyanyikan Mars KB
3. Sambutan dari Ibu Rr. C. Marjanti PA
Ucapan syukur alhamdulillah telah diberi kesempatan dan kesehatan.
Ucapan terima kasih PPKBD dan Sub-PPKBD yang telah memfasilitasi Program Bangga
Kencana di Desa………..
Masa seribu Hari Pertama Kehidupan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia.
Pada masa inilah proses tumbuh kembang seorang anak dimulai. Orang tua memiliki peran
penting untuk memberikan perawatan dan pengasuhan yang berkualitas sesuai dengan tahap
perkembangan anak. Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yang meliputi 270 (dua ratus
tujuh puluh) hari selama dalam kandungan dan 730 (tujuh ratus tiga puluh) hari masa menyusui
sampai usia 2 (dua) tahun. Periode ini menjadi sangat penting karena sangat berpengaruh pada
kemampuan anak untuk tumbuh, berkembang menjadi manusia yang berkualitas. Tahap ini
sangat menentukan bagi kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan anak manusia di rentang
kehidupan selanjutnya. Pada masa ini otak anak sedang mengalami perkembangan yang pesat,
terutama di bulan keempat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Di masa tersebut, sel-sel otak
saling terhubung dengan sangat cepat. Jika orang tua mengasuh dan memberi asupan gizi yang
cukup dan seimbang pada anak. Sebagai salah satu bentuk kegiatan yang akan dilakukan
BKKBN dalam upaya penurunan kasus stunting adalah melakukan kombinasi intervensi spesifik
dan sensitif berupa pemberian makanan yang berasal dari bahan pangan lokal dengan mekanisme
pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di
Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).
Dijadikannya Kampung KB sebagai basis pengembangan DASHAT mendasarkan pada realita
bahwa di Kampung KB sistem pengelolaan kegiatan terutama yang terkait dengan program
Bangga Kencana umumnya telah berjalan dengan baik. Adanya Kelompok Kerja (Pokja) dan
Kelompok Kegiatan serta keberadaan kader UPPKA menjadi jaminan bahwa DASHAT yang
akan dijalankan berjalan dengan baik. Apalagi keterlibatan lintas sektor di Kampung KB cukup
baik, ditambah dengan dukungan tokoh formal dan non formal, pemuda dan PKK yang dapat
diandalkan.
DASHAT sangat diperlukan keberadaannya karena di Kecamatan Nguter Ibu hamil anemia 2,6
%, Bumil KEK 4,3 % Bayi BBLR 2,6 % Baduta yang beresiko stunting 5,55 % masih besarnya
mengalami resiko stunting.
Salah satu upaya perbaikan gizi adalah melalui edukasi dan perbaikan konsumsi pangan ibu
hamil, menyusui dan balita dari berbagai pangan yang tersedia, bergizi dan terjangkau dengan
cita rasa yang sesuai dengan selera mereka. Indonesia kaya akan sumber daya pangan yang
diproduksi, diperjualbelikan dan tersedia di indonesia, yang sering disebut sebagai pangan lokal
indonesia atau pangan nusantara.
Tujuan pengembangan DASHAT secara umum adalah meningkatkan kualitas gizi masyarakat,
dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting melalui pendekatan konvergensi
Kampung KB di tingkat desa. Sementara secara khusus, DASHAT dikembangkan dalam
rangka : (1) Sediakan pangan sehat dan bergizi, (2) Memunculkan kelompok usaha
keluarga/masyarakat lokal yang berkelanjutan, seperti Kelompok UPPKA (3) Tingkatkan
keterampilan kelompok usaha keluarga/masyarakat/UPPKA, (4) Olah, distribusikan dan
pasarkan makanan bergizi seimbang, (5) Berdayakan ekonomi masyarakat berbasis sumber
daya lokal, (6) KIE gizi dan pelatihan kepada keluarga risiko stunting.
Hasil yang diharapkan dengan keberadaan DASHAT selain terpenuhinya kebutuhan gizi anak
stunting, bumil/busui dan keluarga risiko stunting, juga diperolehnya pengetahuan dan
keterampilan penyiapan pangan sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal. Selain itu
meningkatnya kesejahteraan keluarga, melalui keterlibatannya dalam kelompok usaha
keluarga/masyarakat yang berkelanjutan.
Pelaksana kegiatan DASHAT ini adalah Pemerintah Desa melalui pengembangan kelembagaan
lokal yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan penanganan stunting yang ada di tingkat desa
dan sekitarnya dengan sasaran Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita serta Catin yang menjadi
bagian dari Keluarga Beresiko Stunting. Selain itu juga keluarga dan masyarakat pada umumnya
di desa yang bersangkutan. Kegiatan DASHAT ini dirancang dalam tiga permodelan, yaitu,
“model sosial, pemberdayaan masyarakat untuk penyediaan makanan padat gizi dengan bahan
lokal yang sebagian besar kegiatan berupa pemberian makan gratis kepada kelompok sasaran (ibu
hamil, ibu menyusui dan anak baduta,; Model Komersial yaitu pemberdayaan masyarakat untuk
penyediaan makanan padat gizi dengan bahan lokal yang diperuntukan bagi masyarakat umum
dengan metode penjualan dan penguatan KIE tentang makanan sehat. “Model Kombinasi yaitu
pemberdayaan masyarakat untuk menyediakan makanan padat gizi dengan bahan lokal yang
diperuntukan bagi pemenuhan gizi kelompok sasaran serta masyarakat umum dengan metode
penjualan. Sedangkan model kombinasi antara sosial dan komersial adalah Kampung KB dengan
karakteristik kesejahteraan masyarakat baik, kasus stunting sedang dan akses sumber pangan
berkembang, model ini sangat cocok dengan kondisi di wilayah Kecamaan Nguter, ada bantuan
penyediaan makanan gratis dari Pemerintah Desa dan ada bahan pangan bergizi untuk sasaran
yang dikomersialkan yang semuanya dikelola oleh UPPKA Desa setempat , tujuan akhirnya
adalah mempercepat penurunan kasus stunting. Kegiatan DASHAT ini tentu akan melengkapi
upaya yang telah demikian beragam dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting
melalui Intervensi Gizi Spesifik yang ditujukan pada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kelahiran
(HPK) dan Intervensi Gizi Sensitif yang ditujukan pada masyarakat umum dengan pelibatan
lintas sektor dan mitra kerja
Ada lima pemangku kepentingan dalam DASHAT ini antara lain: (1) Masyarakat yakni Keluarga
Risiko Stunting dan Masyarakat Penerima dan Pelaksana DASHAT, (2) Dunia Usaha sebagai
pendukung DASHAT dalam hal donasi dana (barangkali ada) , (3) Penyluh KB sebagai
pendamping dalam hal pendidikan gizi kepada masyarakat dan pengelolaan DASHAT, (4)
Kader Penggerak Masyarakat sebagai Penggerak dan Motivator terlaksananya DASHAT di
tingkat RT/RW/Desa (PKK, PPKBD/Sub, Kader lainnya.

4. Penutup
Disampaikan kepada Kader UPPKA agar selalu mengkawal Kegiatan DASHAT ini sehingga
diharapkan mampu memberikan kontribusinya dalam Percepatan Penurunan dan Pencegahan
Stunting di tingkat Desa. Pertemuan ditutup dengan membaca Hamdallah secara bersama
sama.

, 2022

Mengetahui
Koordinator PKB Kec. Nguter
( Rr.C. Marjanti PA )

NOTULEN KEGIATAN OPERASIONAL KETAHANAN KELUARGA

BERBASIS KELOMPOK KEGIATAN UPPKA

Hari / Tanggal :……….., ……….2022


Jam : 09.00 WIB s/d selesai
Tempat : Desa………. Kecamatan Nguter
Jalannya rapat :

1. Pembukaan
Acara dimulai dengan bacaan Basmallah.
2. Menyanyikan Mars KB
3. Sambutan dan Pengisian dari Bapak YUDIANTA SE, Kabid Ketahanan dan Kesjahteran
Keluarga DPKBP3A Kab Sukoharjo
Ucapan syukur alhamdulillah telah diberi kesempatan dan kesehatan.
Ucapan terima kasih PPKBD dan Sub-PPKBD yang telah memfasilitasi Program Bangga
Kencana di Desa………..
Kampung KB sebagai basis pengembangan DASHAT mendasarkan pada realita bahwa di
Kampung KB sistem pengelolaan kegiatan terutama yang terkait dengan program Bangga
Kencana umumnya telah berjalan dengan baik. Salah satu upaya perbaikan gizi adalah melalui
edukasi dan perbaikan konsumsi pangan ibu hamil, menyusui dan balita dari berbagai pangan
yang tersedia, bergizi dan terjangkau dengan cita rasa yang sesuai dengan selera mereka.
Tujuan pengembangan DASHAT secara umum adalah meningkatkan kualitas gizi
masyarakat, dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting melalui pendekatan
konvergensi Kampung KB di tingkat desa. Sementara secara khusus, DASHAT
dikembangkan dalam rangka : (1) Sediakan pangan sehat dan bergizi, (2) Memunculkan
kelompok usaha keluarga/masyarakat lokal yang berkelanjutan, seperti Kelompok UPPKA
(3) Tingkatkan keterampilan kelompok usaha keluarga/masyarakat/UPPKA, (4) Olah,
distribusikan dan pasarkan makanan bergizi seimbang, (5) Berdayakan ekonomi masyarakat
berbasis sumber daya lokal, (6) KIE gizi dan pelatihan kepada keluarga risiko stunting. Masa
seribu Hari Pertama Kehidupan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Pada
masa inilah proses tumbuh kembang seorang anak dimulai. Orang tua memiliki peran penting
untuk memberikan perawatan dan pengasuhan yang berkualitas sesuai dengan tahap
perkembangan anak. Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yang meliputi 270 (dua
ratus tujuh puluh) hari selama dalam kandungan dan 730 (tujuh ratus tiga puluh) hari masa
menyusui sampai usia 2 (dua) tahun. Periode ini menjadi sangat penting karena sangat
berpengaruh pada kemampuan anak untuk tumbuh, berkembang menjadi manusia yang
berkualitas. Tahap ini sangat menentukan bagi kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan
anak manusia di rentang kehidupan selanjutnya. Pada masa ini otak anak sedang mengalami
perkembangan yang pesat, terutama di bulan keempat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.
Di masa tersebut, sel-sel otak saling terhubung dengan sangat cepat. Jika orang tua mengasuh
dan memberi asupan gizi yang cukup dan seimbang pada anak. Sebagai salah satu bentuk
kegiatan yang akan dilakukan dalam upaya penurunan kasus stunting adalah melakukan
kombinasi intervensi spesifik dan sensitif berupa pemberian makanan yang berasal dari bahan
pangan lokal dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan Dapur
Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).
Pada kesempatan ini disampakan beberapa menu DASHAT untuk menu bergizi dari pangan
lokal untuk ibu hamil, Baduta ,

4. Penutup
Berharap UPPKA dapat memfasilitasi Kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting yang dapat
memberikan kontribusi Pencegahan dan Penurunan Stunting di tingkat Desa. Pertemuan
ditutup dengan membaca Hamdallah secara bersama sama.

, 2022

Notulis
Koordinator PKB Kec. Nguter

( Rr.C. Marjanti PA )

Anda mungkin juga menyukai