Anda di halaman 1dari 23

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

PERUMAHAN RAKYAT

PENYEDIAAN RUMAH
KHUSUS

DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN


PERUMAHAN
(Peraturan Menteri PUPR Nomor 20 Tahun
2017)

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

201 8
• ​UUD 1945
Pasal 28H, Ayat (1) ​: “Bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

dan batin, ​bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik

dan sehat.”
• ​Pasal 21, Ayat (5) : ​“Rumah Khusus diselenggarakan dalam rangka memenuhi

kebutuhan rumah untuk kebutuhan khusus.”


• ​Pasal 21, Ayat (8) : ​“Rumah khusus dan rumah negara disediakan oleh Pemerintah

dan/atau Pemerintah Daerah.” UU ​ No.1 ​Tahun 2011


• ​Pasal 39, Ayat (1) : ​“Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah bertanggungjawab

dalam pembangunan rumah umum, rumah khusus, dan rumah negara.”


• ​Pasal 39, Ayat (2) : ​“Pembangunan rumah khusus dan rumah negara dibiayai ​melalui

APBN dan/atau APBD.”


• ​Pasal 39, Ayat (3) : ​“Rumah khusus dan rumah negara menjadi BMN/D dikelola

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”


PENYEDIAANRUMAHKHUSUS
antara lain adalah kebutuhan untuk perumahan transmigrasi, ​pemukiman

kembali korban bencana, dan rumah sosial untuk ​menampung orang

lansia, masyarakat miskin, yatim piatu, dan anak terlantar, serta termasuk

juga untuk pembangunan rumah yang lokasinya terpencar dan rumah di

wilayah perbatasan negara.


rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus

PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS


pembangunan Rumah Khusus yang berbentuk rumah tunggal dan ​rumah

deret dengan tipologi berupa rumah tapak atau rumah panggung serta

prasarana, sarana, dan utilitas umum.

KEBUTUHAN KHUSUS
RUMAH KHUSUS
PENYEDIAANRUMAHKHUSUS

MATRIKS SANDINGAN ​Permen Perumahan


Rakyat No. 10 Tahun ​2013 Tentang Pedoman Bantuan

Pembangunan Rumah Khusus 1.


​ Bentuk bantuan
pembangunan rumah ​khusus berupa pembangunan

rumah baru atau rehabilitasi bangunan rumah yang dapat

​ Tidak terdapat mebel; ​3. Luas


dilengkapi dengan DED; 2.
lantai memiliki ukuran paling ​sedikit 36 m2; 4.
​ Penerima
Manfaat terdiri dari : ​Transmigran, korban bencana, Lanjut

usia, yatim piatu dan/atau anak terlantar, masy. di pulau

terluar, terpencil atau pedalaman, masy. wilayah


perbatasan negara, petugas negara, masy. nelayan,

lokasi rawan ​resiko sosial, wilayah pengola SDA, ​terkena

program pembangunan pemerintah, cagar budaya,

penanganan khusus.
Permen Pekerjaan Umum dan Perumahan ​Rakyat No. 20

Tahun 2017 Tentang Penyediaan Perumahan 1.


​ Bentuk
penyediaan rumah khusus ​meliputi pembangunan Rumah

khusus serta Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum; 2.



Terdapat mebel meliputi lemari, tempat ​tidur, meja, kursi;

3. Luas lantai bangunan rumah khusus ​paling rendah 28

m2 dan paling tinggi 45 m2; 4.


​ Terdapat penambahan
penerima ​manfaat dari Permenpera 10 Tahun 2013 yaitu

pekerja industri, paiwisata, pemuka adat, suku terasing

dan petugas medis.


PENYEDIAANRUMAHKHUSUS

MATRIKS SANDINGAN ​Permen Perumahan


Rakyat No. 10 Tahun ​2013 Tentang Pedoman Bantuan

Pembangunan Rumah Khusus 5.


​ Proposal yang
merupakan persyarattan ​administrasi terdiri dari a.
​ Surat
dukungan kesanggupan dari ​pemerintah

provinsi/kabupaten/kota; b.
​ Surat pernyataan:
- memiliki penguasanaan tanah; - jaminan tidak
mengalih-fungsikan
bangunan rumah khusus; - jaminan menyerahkan bantuan
ke
masyarakat; - kesediaan menerima dan mengelola
bangunan rumah khusus; - tidak melakukan perubahan
lokasi; - tidak melakukan perubahan desain; - pengurusan
penyelesaian IMB.
Permen Pekerjaan Umum dan Perumahan ​Rakyat No. 20

Tahun 2017 Tentang Penyediaan Perumahan 5. ​ Dalam


proposal terdapat penambahan
persyaratan yang terdiri dari: a. Surat pernyataan dari
calon penerima
penyediaan rumah khusus; b. Keputusan penetapan calon
penerima
manfaat penyediaan rumah khusus; c. Dokumen
lingkungan hidup
PENYEDIAANRUMAHKHUSUS

Perencanaan Teknis

*Ditetapkan oleh Menteri

SARANA*

PRASARANA
Mebel*
UTILITAS
UTILITAS *Ditetapkan oleh Menteri

PEMBANGUNAN RUMAH
PENYEDIAANRUMAHKHUSUS
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA

KEMENTERIAN / LEMBAGA
➢ bertanggungjawab atas kebenaran dokumen proposal yang diusulkan;
➢ bertanggungjawab atas ketepatan sasaran Penerima Manfaat
Penyediaan Rumah Khusus.
DOKUMEN PROPOSAL
PENYEDIAANRUMAHKHUSUS
dan Penerima Manfaat Penyediaan Rumah
Khusus; b. profil lokasi usulan dan kondisi
eksisting; dan c. rencana pengelolaan,
pengembangan lokasi, dan pemberdayaan
Penerima Manfaat Penyediaan Rumah
Ditujukan kepada Menteri c.q. Direktur Khusus.
Jenderal dan ditandatangani oleh pimpinan
Kementerian/Lembaga atau Pemerintah SURAT USULAN
Daerah sebagai Calon Penerima
Penyediaan Rumah Khusus.

a. gambaran umum calon Penerima


Penyediaan Rumah Khusus
GAMBARAN
memberikan bantuan terhadap pengelolaan
UMUM (Pemeliharaan dan
PENYEDIAANRUMAHKHU Perawatan) Prasarana, Sarana, dan Utilitas
SUS Umum; dan c. koordinasi pengawasan
pembangunan Rumah Khusus.
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA ​: a.
melakukan pengawasan dalam
pelaksanaan pembangunan; b.
memberikan kemudahan proses perizinan
dalam penerbitan izin
mendirikan bangunan; c. membantu
pengurusan penyediaan listrik dan air
Surat Pernyataan dari Pemerintah Daerah
minum; dan d. menyediakan jalan akses,
Provinsi dan Pemerintah Daerah
jaringan listrik, dan jaringan air minum
Kabupaten/Kota yang menyatakan:
PEMERINTAH PROVINSI ​: a ​ . telah
melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi
SURAT
perencanaan
PERNYATAAN
Penyediaan Rumah Khusus; b.

ke lokasi Rumah Khusus.

→ Kementerian/Lembaga melampirkan Surat Dukungan dari Pemerintah Provinsi dan


Pemerintah Kabupaten/Kota. → Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melampirkan Surat
Dukungan dari Pemerintah Provinsi.
Surat Pernyataan dari Calon Penerima
Penyediaan Rumah Khusus yang
menyatakan bahwa : a. tanah tidak dalam
sengketa; ​b. kondisi tanah siap bangun; ​c.
tidak memindahkan lokasi pembangunan;
d. membantu pengurusan izin mendirikan
bangunan; e. tidak mengalihfungsikan
bangunan Rumah Khusus; f. menerima
aset dan mengelola Rumah Khusus setelah
pembangunan selesai; dan g.
melaksanakan penghunian Rumah Khusus KESESUAIAN
oleh Penerima
Manfaat Penyediaan Rumah Khusus h. . RTRW
Dokumen Lingkungan Hidup sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
Keputusan Penetapan Calon Penerima
Manfaat ditetapkan ​berdasarkan kriteria
Dalam hal kabupaten/kota belum memiliki yang telah ditentukan oleh Calon Penerima
peraturan daerah tentang RTRW, maka Penyediaan Rumah Khusus.
Calon Penerima Penyediaan Rumah
Khusus membuat surat keterangan
kesesuaian RTRW yang menyatakan
bahwa lokasi yang direncanakan dapat
dibangun Rumah Khusus.
Bukti legalitas kepemilikan hak atas tanah
SURAT oleh Penerima Penyediaan Rumah
Khusus.
PERNYATAAN
DOK. LINGK.
HIDUP
KEPUTUSAN
LEGALITAS

BUKTI
PENERIMAPENYEDIAAN&PENERIMAMANFAATRUMAHK
HUSUS
LOKASI
PENERIMA MANFAAT
SOSIAL
Masyarakat yang ​bertempat tinggal di ​wilayah perbatasan negara;
Masyarakat dalam kawasan cagar budaya;
Masyarakat di daerah pedalaman;
Masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi terpencar di pulau
terluar, daerah ​terpencil, dan daerah ​tertinggal​.
Masyarakat nelayan;
Pekerja Industri;
Masyarakat yang bekerja di wilayah pengolahan sumber daya alam.
Masyarakat korban bencana;
Masyarakat yang terkena dampak program pembangunan Pemerintah
Pusat;
Pekerja Pariwisata;
PROFESI
Petugas Medis;
Transmigran;
Masyarakat lanjut usia;
Masyarakat Miskin;
Masyarakat Penyandang ​Disabilitas;
Masyarakat Yatim Piatu;
Anak terlantar; ​Masyarakat pemuka
adat atau agama; Masyarakat suku terasing.
Agama;
Masyarakat di Pulau Terluar, Daerah ​Terpencil, ​Lokasi Pulau
Terluar, ​dan Daerah ​Daerah Terpencil, ​Tertinggal
dan Daerah Tertinggal ​sesuai dengan peraturan: 1. Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-pulau
Kecil Terluar; 2. Peraturan Presiden republik Indonesia Nomor 131 Tahun
2015 Tentang Penetapan Daerah tertinggal ​Tahun 2015-2019

Penerima Manfaat Berdasarkan Kategori


Lokasi
Masyarakat di Wilayah Perbatasan ​Kawasan ​Negara
perbatasan (darat dan laut) meliputi Lokasi Prioritas (Lokpri), Pusat
Kawasan Strategis Nasional (PKSN), dan/atau kawasan perkotaan yang
mendukung fungsi kawasan perbatasan ​negara, yang diatur oleh Badan
Nasional ​Text
Pengelola Perbatasan (BNPP) dalam Peraturan BNPP Nomor 1 Tahun
2015 tentang Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun
2015-2019
Masyarakat Kawasan Cagar Budaya
Berdasarkan pengertian dalam undang- ​undang No. 11 tahun 2010
Tentang Cagar ​Budaya, Kawasan cagar Budaya adalah
Text
satuan ruang geografis yang memiliki dua situs cagar budaya atau lebih
yang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri tata ruang yang
khas
Masyarakat Pedalaman (Istilah)
Masyarakat yang tinggal dipedalaman yang terbatas aksesibilitasnya

Penerima Manfaat Berdasarkan Kategori


Profesi
PETUGAS MEDIS

MASYARAKAT NELAYAN Berdasarkan Undang-undang No.


27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan wilayah pesisir dan PEKERJA PARIWISATA
pulau-pulau kecil, Nelayan adalah
Berdasarkan Undang-undang No.
setiap orang yang mata
10 Tahun 2009 Tentang
pencahariannya melakukan
Kepariwisataan, Daerah tujuan
kegiatan untuk memperoleh ikan
pariwisata adalah kawasan
di perairan yang tidak dalam
geografis yang berada dalam satu
keadaan dibudidayakan dengan
atau lebih wilayah ​administratif
alat dan cara yang
yang di dalamnya terdapat daya
mengedepankan asas
tarik wisata, ​fasilitas umum,
keberlanjutan dan kelestarian,
fasilitas pariwisata, aksesibilitas,
termasuk ​kegiatan yang
serta masyarakat yang saling
menggunakan kapal untuk
terkait dan melengkapi
memuat, mengangkut,
terwujudnya kepariwisataan.
menyimpan, mendinginkan,
Berdasarkan undnag-undang
menangani, mengolah, dan/atau
republik ​indonesia nomor 36
mengawetkannya​.
tahun 2014 tentang tenaga
MASYARAKAT YANG
kesehatan, Tenaga medis adalah
BEKERJA DI
salah satu dari tenaga kesehatan.
PEKERJA INDUSTRI Tenaga medis terdiri dari dokter,
WILAYAH PENGOLAHAN SDA dokter gigi, dokter spesialis, dan
dokter gigi ​spesialis.

Berdasarkan Undang-undang No.


3 Tahun 2014 Tentang
Perindustrian, Kawasan Industri
adalah kawasan tempat Berdasarkan undang-undang No.
pemusatan kegiatan Industri yang 4 Tah un 2009, wilayah
dilengkapi dengan sarana dan pertambagan adalah w ilayah
prasarana penunjang yang yang memiliki potensi mineral dan
dikembangkan dan dikelola oleh /atau batubara dan tidak terikat
Perusahaan Kawasan Industri dengan batasan administrasi
pemerintahan yan g merupakan
bagian dari tata ruang nasi onal

Penerima Manfaat Berdasarkan Kategori


Sosial

MASYARAKAT KORBAN BENCANA ​Berdasarkan


Undang-undang No. 24 tahun 2007 tentang penanggulangan

bencana, Korban bencana adalah orang atau sekelolmpok orang

yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana

MASYARAKAT YANG TERKENA DAMPAK PROGRAM

PEMBANGUNAN PEMERINTAH PUSAT

TRANSMIGRAN (Istilah) ​Transmigram yang memiliki anak


yang berkeluarga dan belum memiliki ​rumah

MASYARAKAT LANJUT USIA ​Berdasarkan PP No. 43 tahun 2004

tentang pelaksanaan upaya peningkatan ​kesejahteraan sosial lanjut

usia, Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60

tahun ke atas​.

MASYARAKAT MISKIN ​Berdasarkan Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 Tentang ​Penanganan Fakir Miskin,

Fakir miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber

mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencaharian

tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang

layak
Penerima Manfaat Berdasarkan Kategori
Sosial (Lanjutan)
MASYARAKAT PENYANDANG DISABILITAS ​Berdasarkan
Undang-undang No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang disabilitas,

Penyandang ​Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan

fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik​MASYARAKAT YATIM

PIATU ​(Istilah) Anak


​ yang memiliki Ayah dan Ibu yang telah

meninggal baik ayah saja, ibu saja atau ​keduanya yang tidak memiliki

rumah

ANAK TERLANTAR ​Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2002 Tentang


Perlindungan anak, anak terlantar adalah ​seorang anak yang tidak

mendapatkan hak dari orang tuanya

MASYARAKAT PEMUKA ADAT (Istilah) ​Masyarakat yang


sehari-hari menjalankan adat istiadat dan menjadi tokoh adat ​dikalangan

masyarakat

PEMUKA AGAMA (Istilah) ​Masyarakat yang sehari-hari taat


menjalankan agama dan berprofesi memberikan ​penyuluhan tentang

agama kepada masyarakat

MASYARAKAT SUKU TERASING ​(Istilah) ​Masyarakat yang tinggal


dipedalaman yang terbatas aksesibilitasnya dari lingkungan luar

ALIH STATUS
HIBAH
PEMANFAATAN RUMAH KHUSUS 4
PERENCANAAN RUMAH KHUSUS
PERENCANAAN ​TEKNIS

KONSTRUKSI
VERIFIKASI
USULAN

SERAH TERIMA BMN

3
1

PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS PHO

2
PENYEDIAANRUMAHKHUSUS

PENGHUNIAN SEMENTARA

PENETAPAN ​LOKASI
LELANG
VERIFIKASI PROPOSAL

VERIFIKASI LAPANGAN
FHO

Penyediaan Rumah ​Khusus yang diterima oleh

Direktur Jenderal dilakukan verifikasi (verifikasi

proposal & verifikasi lapangan) oleh Tim

​ Daftar calon penerima ​Penyediaan


Verifikasi. 4.

Rumah Khusus (dari hasil verifikasi) diajukan

kepada Direktur Jenderal sebagai calon


1. Perencanaan Rumah Khusus ​dilakukan
Penerima Penyediaan Rumah Khusus dengan

berdasarkan usulan calon penerima Penyediaan memperhatikan alokasi anggaran. 5.


​ Direktur

Rumah Khusus atau kebijakan oleh Menteri. 2.


​ Jenderal ​menyampaikan calon Penerima
Usulan Penyediaan Rumah ​Khusus memiliki
Penyediaan Rumah Khusus untuk ditetapkan

masa berlaku ​1 (satu) tahun terhitung sejak oleh Menteri.

tanggal dalam surat usulan. 3.


​ Usulan 1. Pelaksanaan ​pembangunan rumah khusus
dilaksanakan setelah dokumen perencanaan
KHUSUS
teknis tersusun. 2.
​ Perencanaan teknis
PEMANFAATAN ​RUMAH
penyediaan rumah khusus dan pelaksanaan

pembangunan dilaksanakan melalui pelelangan KHUSUS


sesuai Ketentuan Peraturan

Perundang-Undangan.
1. Penyediaan Rumah Khusus yang telah
selesai dibangun diserahterimakan dari Menteri
kepada Penerima Penyediaan Rumah Khusus.
2. Proses serah terima barang milik negara
dilaksanakan ​sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
1. Penyediaan Rumah Khusus yang telah
selesai dibangun diserahterimakan dari Menteri
kepada Penerima Penyediaan Rumah Khusus. PENGAWASAN
2. Proses serah terima barang milik negara
dilaksanakan ​sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan. 17V
PERENCANAAN ​RUMAH

KHUSUS PEMBANGUNAN

RUMAH KHUSUS PENGENDALIAN


PENYEDIAANRUMAHKHU
SUS
18
- Pengawasan dilakukan untuk
mengamati, mengidentifikasi serta

mengantisipasi ​permasalahan

SERAH TERIMA ​BARANG untuk pencapaian sasaran. -​


Pengawasan dilakukan pada
MILIK NEGARA (BMN) tahap perencanaan, pelaksanaan

PEMANFAATAN ​RUMAH pembangunan, ​serah terima


barang milik negara, dan kegiatan sampai serah terima

pemanfaatan Rumah Khusus. -​ Rumah Khusus. -​ Dalam hal


Pengawasan dilakukan oleh pengendalian penyediaan Rumah
Kepala Satuan Kerja dengan Khusus, kepala satuan kerja

melibatkan Penerima ​Penyediaan dapat ​mengambil

Rumah Khusus langkah-langkah strategis dalam

rangka percepatan pelaksanaan

program atau menghentikan

kegiatan.
- Pengendalian dilakukan untuk PENYEDIAANRUMAHKHU
menjamin kesesuaian antara SUS

penetapan dengan ​pelaksanaan

TERIMA
KASIH
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN
PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH KHUSUS
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai