TERM of
REFERENCE (TOR)
PEKERJAAN
PEKERJAAN
KONSULTAN PERENCANA
KAJIAN TEKNIS POTENSI KELAUTAN DAN
PERIKANAN
KABUPATEN TANGGAMUS
POKOK
BAHASAN
A. Latar
Belakang
URAIAN
Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu
kabupaten di Provinsi Lampung yang terletak
di bagian ujung selatan barat pulau sumatera
yang secara geografis sebagian wilayahnya
dikelilingi oleh wilayah laut. Di sebelah barat
membentang
wilayah perairan Samudera
Hindia dan di sebelah selatan adalah Teluk
Semangka yang berada di kawasan Selat
Sunda. Karenanya hampir seluruh luasan area
Teluk
Semangka
secara
administratif
merupakan bagian dari wilayah Kabupaten
Tanggamus.
POKOK
BAHASAN
URAIAN
Sumberdaya kelautan dan perikanan di
Kabupaten Tanggamus memiliki potensi yang
sangat besar dan sangat prospektif untuk
dikembangkan, dan
berdasarkan analisis
sumberdaya ikan tingkat Potensi Ikan Lestari
(MSY = Maximum Sustainable Yield) di
perairan laut bagian barat Provinsi Lampung
mencapai 16.600 ton/tahun.
Banyaknya berbagai jenis ikan ekonomis
penting
seperti
Ikan
Tuna
(Thunnus
albacares), Setuhuk (Sword Fish), Ikan
Simba/Kuwe (Carangidae), Tenggiri, Kakap
Merah, serta berbagai jenis Udang Penaid dan
Lobster, terdapat di sekitar wilayah perairan
Teluk Semangka ini. Pengelolaan sumberdaya
hayati perikanan dan kelautan di Kabupaten
Tanggamus ke depan akan sangat memegang
peranan penting.
Rusaknya berbagai potensi sumberdaya alam
di daratan menyadarkan kepada kita bahwa
ternyata sumberdaya alam di daratan
memiliki
keterbatasan,
artinya
bahwa
sumberdaya alam di darat bersifat tidak dapat
diperbaharui atau dikenal dengan istilah
Unrenewable
resources.
Sedangkan
sumberdaya hayati perikanan lebih bersifat
Renewable resources atau disebut dengan
sumberdaya alam yang dapat memperbaharui
baik potensi, stock assesment secara kualitas
maupun kuantitas.
Agar pengelolaan sumberdaya kelautan dan
perikanan dapat dijadikan sebagai andalan
guna memenuhi hajat hidup masyarakat
perikanan-terutama mereka yang berdomisili
di wilayah kawasan pesisir pantai- secara
optimal, berimbang dan lestari, maka dalam
perencanaan pengembangan perikanan dan
kelautan, khususnya kawasan pesisir pantai
harus diperhatikan aspek daya dukung
perairan yang ada serta ketepatan dalam
melakukan usaha dan memilih jenis komoditas
unggulan
yang
akan
dikembangkan.
Komoditas perikanan yang dikembangkan
harus benilai ekonomis tinggi dan memiliki
1
POKOK
BAHASAN
URAIAN
prospek dan pangsa pasar yang baik.
Pola pengembangan penangkapan ikan oleh
nelayan di Kabupaten Tanggamus dewasa ini
dilakukan
masih
menggunakan
pola
penangkapan ikan secara tradisional dengan
metoda usaha secara turun temurun, hal ini
dikarenakan selain belum dimanfaatkannya
aspek-aspek teknologi sarana dan prasarana
perikanan, juga belum dibangunnya sistem
informasi tentang cuaca dan iklim yang dapat
diperoleh
nelayan,
serta
pembinaan/penyuluhan yang kurang bagi
nelayan,
sehingga
produksi
hasil
tangkapannya tidak terlalu melimpah dan
kurang memiliki nilai ekonomis penting.
Dengan kata lain, para nelayan di Kabupaten
Tanggamus
masih
mengandalkan
cara
penangkapan ikan dan cara penanganan
pasca panen ikan masih tradisional.
Salah satu penyebab utama kegagalan
pengembangan usaha kelautan dan perikanan
(marikultur) adalah moda pendekatannya
yang sektoral, dan tidak terpadu, serta lebih
berorientasi kepada sektor produksi semata.
Sebagai contoh, misalnya ada suatu kebijakan
atau
program
pengembangan
potensi
kelautan dan perikanan yang seringkali hanya
memperhitungkan bagaimana meningkatkan
produksi tanpa mempertimbangkan aspek
daya dukung lingkungan (carrying capacity).
Selain itu, kesesuaian komoditas yang akan
dikembangkan serta jenis teknologi apa yang
akan digunakan hendaknya lebih menitik
beratkan kepada kemampuan pengelolaan
sumberdaya
manusia
yang
ada
serta
teknologi terapan yang dapat diterima
sehingga pada gilirannya nanti terhadap
aspek peningkatan nilai tambah produk
(added value) akan semakin baik, kesiapan
penerapan teknologi perikanan tepat guna,
maupun aspek sosial ekonomis masyarakat
pesisir
juga
sering
terabaikan
dalam
menentukan suatu operasional kebijakan
pembangunan perikanan yang berkelanjutan
POKOK
BAHASAN
URAIAN
serta bertanggung jawab.
Berkelanjutan
dalam pengertian ada keseimbangan antara
eksploitasi sumber dengan stock populasi
yang
akan
digarap.
Sedangkan
bertanggungjawab lebih menekankan kepada
aspek moral dan norma-norma agamis,
sehingga dalam perkembangannya usaha
perikanan dapat tergarap secara arif dan
bijaksana.
Suatu contoh/catatan penting
bagi kita, adalah bagaimana kondisi hutan kita
setelah dieksploitasi besar-besaran selama
hampir setengah abad tanpa mengindahkan
kaidah-kaidah sustainable, sehingga akibatnya
sekarang ini berdampak luas kepada generasi
sekarang ini, antara lain banjir dimana-mana,
iklim dan cuaca sering berubah drastis,
lapisan ozone mulai rusak.
Belajar dari pengalaman sejarah hutan,
hendaknya program pengembangan dan
usaha
kelautan/perikanan
hauslah
lebih
bersifat arif dan holistik. Karena itu dalam
rangka pengembangan potensi kelautan dan
perikanan di Kabupaten Tanggamus haruslah
dilaksanakan berbagai pola dan metodametoda
yang
dilaksanakan
melalui
pendekatan terpadu (ICM = Integrated
Coastal Management ), terarah dan bersifat
holistic. Dengan kata lain, semua subsistem
pendukung mulai dari sarana dan prasarana
perikanan, kesiapan life skill SDM, kondisi
sosial masyarakat setempat, serta pemilihan
sistem teknologi perikanan yang akan
dikembangkan dan akan diterapkan harus
sesuai dengan daya dukung perairan yang
ada.
Jenis komoditas perikanan unggulan yang
akan dipilih, selain harus sesuai dengan
semua aspek tersebut di atas, juga harus
memenuhi kriteria dan ukuran kelayakan
usaha, Layak secara ekonomis, layak secara
finansial, layak teknis dan layak secara sosek
dan lingkungan, serta layak pasar.
B. Maksud dan
1. Tujuan
Tujuan
3
POKOK
BAHASAN
URAIAN
Maksud dilaksanakannya Kajian Teknis Potensi
Kelautan dan Perikanan ini adalah untuk
mendata,
menganalisis,
serta
mengkaji
pengembangan potensi sumber daya kelautan
dan perikanan di Kabupaten Tanggamus, serta
menyusun upaya-upaya
pengembangan
usaha sektor kelautan dan perikanan secara
terpadu
agar
dapat
meningkatkan
perekonomian rakyat khususnya masyarakat
di kawasan pesisir Kabupaten Tanggamus agar
lebih sejahtera.
2.
Tujuan
profil
zona
f) Memberikan
rekomendasi-rekomendasi
teknis
operasional
guna
penyusunan
langkah kebijakan umum Pemerintah
Daerah Kabupaten Tanggamus dalam
pengembangan kebijakan perikanan ke
depan.
C. Sasaran
POKOK
BAHASAN
URAIAN
a) Teridentifikasikannya
jenis
komoditas
andalan kelautan dan perikanan yang
prospektif
dan
marketable
untuk
dikembangkan, serta ditetapkannya daya
dukung
perairan
untuk
kegiatan
pengembangan sumber daya kelautan dan
perikanan di Kabupaten Tanggamus agar
sumberdaya hayati perairan dapat lestari
dan berimbang.
b) Terwujudnya
rekomendasirekomendasi
teknis
dan
operasional
atas
pengembangan potensi sumber daya
kelautan dan perikanan secara terpadu
dan menyeluruh di Kabupaten Tanggamus
khususnya di Kawasan Teluk Semangka
c) Tersedianya bahan acuan/kerangka dasar
bagi pemerintah daerah saetempat dan
investor/swasta, serta masyarakat umum
mengenai komoditi andalan yang dapat
dikembangkan
secara
optimal
dan
memenuhi aspek kelayakan dari sumber
daya kelautan dan perikanan di Kabupaten
Tanggamus.
D.
Keluaran
E. Lokasi
Kegiatan
F.
Sumber
Pendanaan
POKOK
BAHASAN
URAIAN
Anggaran 2015, pada Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPA-SKPD) Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tanggamus Pekerjaan Konsultan
Perencana Kajian Teknis Potensi Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Tanggamus
G.
Nama dan
Organisasi
Pejabat
Pembuat
Komitmen
: -
dan
Perikanan
Kabupaten
I. Standar
Teknis
J. Studi-Studi
Terdahulu
K. Ruang
Lingkup
Kegiatan
dilakukan
1) Aspek
batimetri
biofisik
yang
meliputi
POKOK
BAHASAN
URAIAN
perairan, pasang surut, cuaca dan arus
musim, gelombang, suhu, salinitas, abrasi
sedimentasi, dan kualitas perairan lainnya
di wilayah studi;
2) Aspek sosial ekonomi dan budaya yang
meliputi kondisi penduduk, pendidikan,
mata
pencaharian,
dan
penghasilan
masyarakat setempat, serta
3) Aspek sarana dan prasarana pendukung
kegiatan kelautan meliputi sistem dan
teknologi, transportasi dan komunikasi,
serta koperasi dan pasar.
Berdasarkan aspek-aspek di atas, diharapkan
dapat ditentukan daya dukung wilayah
maupun
perairan
yang
ada
untuk
pengembangan potensi sumber daya kelautan
dan
perikanan
secara
terpadu
dan
menyeluruh,
termasuk
bagaimana
menentukan kesesuaian jenis komoditas
perikanan yang dapat dikembangkan.
L. Peralatan,
Material,
Personil dan
Fasilitas dari
Pejabat
Pembuat
Komitmen/PP
K (atau
PA/KPA)
M. Lingkup
Kewenangan
Penyedia
Jasa
N. Personil
POKOK
BAHASAN
URAIAN
Potensi Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Tanggamus, meliputi:
A. Tenaga Ahli
Ketua Tim/Ahli Kelautan dan Perikanan
Tenaga yang disyaratkan minimal adalah
seorang Sarjana (S1) Kelautan/Perikanan,
sebagai Ketua Tim merangkap sebagai Ahli
Kelautan dan Perikanan. Tenaga ahli ini
harus memiliki pengalaman minimal
6
(enam) tahun dan pernah menjadi Ketua
Tim dalam bidang pekerjaan sejenis
minimal 3 (tiga) tahun. Ketua Tim ini
bertanggung jawab atas seluruh aspek
teknik dan non teknik dalam pelaksanaan
Pekerjaan ini.
b) Ahli Biota Perairan
Tenaga yang disyaratkan minimal adalah
seorang
Sarjana
(S1)
Jurusan
Biologi/Perikanan yang berpengalaman
melaksanakan
pekerjaan
sekurangkurangnya 5 (lima) tahun sesuai dengan
bidang yang relevan dengan kegiatan ini,
terutama yang
berkaitan
dengan
pengumpulan,
pengolahan,
dan
evaluasi/analisis data biota perairan serta
berpengalaman dalam analisis biologi
perairan
yang
berkaitan
dengan
pengembangan potensi sumber daya
kelautan dan perikanan.
c) Ahli Lingkungan dan SDA
Tenaga yang disyaratkan minimal adalah
seorang Sarjana (S1) Jurusan Pengelolaan
Sumberdaya Lingkungan/Lingkungan yang
berpengalaman melaksanakan pekerjaan
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sesuai
dengan bidang yang relevan dengan
kegiatan ini. Tugas utamanya adalah
melakukan pengumpulan data dan analisis
data di bidang pengelolaan sumberdaya
alam dan lingkungan sumberdaya pesisir
dan kualitas perairan
d) Ahli Sosial Ekonomi Sumberdaya
POKOK
BAHASAN
URAIAN
POKOK
BAHASAN
URAIAN
konsultan terhadap KAK dilengkapi dengan
rincian rencana kerja dan uraian rinci metoda
pelaksanaan pada setiap tahap kegiatan.
2. Draf Laporan Akhir (Final Report Draft)
sebanyak 5 (lima) eksemplar, yang harus
diselesaikan konsultan kurun waktu 2 (dua)
bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK), berisikan analisis atas hasil survei
lapangan
yang
dlakukan
konsultan,
gambaran umum wilayah, potensi dan
permasalahan, analisis kebijakan spasial dan
sektoral, dan Draf Laporan Akhir Kajian
Potensi Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Tanggamus.
R. Lain-Lain
Ir. SHOFWAN,MM
NIP 198510121991031001
10