Anda di halaman 1dari 39

MODUL 1

Klasifikasi Alat dan Metode


Penangkapan Ikan
Prof. Dr. Ir. Sudirman

PE N DA H UL U AN

M odul 1 merupakan materi awal dari mata kuliah Metode Penangkapan


Ikan. Secara keseluruhan, materi ini harus diketahui dan dipahami oleh
mahasiswa dalam rangka memahami dan menganalisis materi selanjutnya.
Modul 1 membahas klasifikasi alat dan metode penangkapan dari berbagai
pakar perikanan di seluruh dunia dan lembaga, baik nasional maupun
internasional. Klasifikasi alat dan metode penangkapan ikan tersebut kami
himpun dari berbagai tulisan sehingga para mahasiswa dapat dengan mudah
memahami materinya.
Pengelompokan klasifikasi alat dan metode penangkapan ikan oleh para
ahli bisa berbeda satu dengan yang lain karena sudut pandang yang berbeda.
Walaupun banyak klasifikasi menurut para ahli, kami juga menampilkan
klasifikasi menurut Statistik Perikanan Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar
mahasiswa dapat memahami dan dapat menjelaskan hasil tangkapan ikan
berdasarkan kelompok alat tangkap. Pada modul ini, kami menyajikan
klasifikasi alat dan metode penangkapan ikan menurut
1. Kamakichi Kishinouye (1902),
2. Miyamoto Hideaki (1956),
3. T. Lavastu (1965),
4. Statistik Perikanan Indonesia (1975),
5. Nomura dan Yamazaki (1975),
6. Von Brandt (1984),
7. International Standar Statistical Classification of Fishing Gear (ISSFG),
8. Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan,
9. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (BPPI-Semarang).
1.2 Metode Penangkapan Ikan 

Setelah mempelajari Modul 1, diharapkan Anda dapat menjelaskan


prinsip-prinsip pengklasifikasian alat dan metode penangkapan ikan sebagai
dasar untuk memahami penangkapan ikan yang ramah lingkungan serta dapat
mengklasifikasikan alat penangkapan ikan sesuai dengan prinsip dan metode
penangkapannya.
 MMPI5203/MODUL 1 1.3

Kegiatan Belajar 1

Klasifikasi Alat dan Metode


Penangkapan Ikan
A. UMUM

Jika kita melihat berbagai jenis alat tangkap yang beroperasi pada suatu
perairan, sungguh banyak jenis alat dan metode yang digunakan. Namun,
berbagai alat tangkap tersebut banyak mempunyai kemiripan dalam
pengoperasiannya walaupun ada yang lebih sederhana dan ada yang lebih
kompleks (Sudirman dan Mallawa, 2012). Contohnya adalah alat tangkap
pancing yang menggunakan hanya satu mata pancing (hand line) jika
dibandingkan dengan tuna long line yang mempunyai ribuan mata pancing.
Kedua jenis alat tangkap ini sama-sama pancing (line fishing), tetapi ada
yang sangat sederhana dengan jumlah hasil tangkapan yang sangat sedikit
dan ada yang lebih banyak. Bab ini akan memberikan gambaran tentang
klasifikasi alat dan metode penangkapan ikan, baik yang ada di Indonesia
maupun yang berlaku secara internasional, yang ditulis oleh beberapa ahli
perikanan tangkap internasional.

B. PRINSIP PENGKLASIFIKASIAN

Berbagai ahli telah melakukan klasifikasi metode penangkapan ikan.


Ada perbedaan pengklasifikasian dari masing-masing ahli karena perbedaan
titik pandang, tujuan, dan kondisi perairan. Namun, prinsip dasar dari
pengklasifikasian adalah bagaimana proses ikan itu tertangkap. Ada pula
yang melihat apakah alat itu aktif atau tidak. Ada pula yang melihat dari sisi
bagaimana proses alat itu menangkap ikan. Sudirman dan Mallawa (2012)
serta Sudirman (2013) telah menyusun klasifikasi metode penangkapan ikan
berdasarkan klasifikasi yang telah dikemukakan oleh para-pakar di bidang
perikanan, seperti yang dikemukakan berikut ini.
1.4 Metode Penangkapan Ikan 

1. Klasifikasi Metode Penangkapan Menurut Kamakichi Kishinouye


(1902) dalam Ayodhyoa (1981)
Kamakichi Kishinouye dalam Ayodhyoa (1981) membagi metode
penangkapan atas 10 jenis. Jenis-jenis tersebut sebagai berikut.
a. Memaksakan ikan dengan suatu kecepatan untuk memasuki daerah alat
penangkap arus air dihadang pada arah kanan dan kiri. Penghadang
makin lama makin menyempit sehingga arus mencapai suatu kecepatan
yang tidak mampu lagi dilawan oleh ikan. Dengan demikian, ikan-ikan
secara terpaksa masuk dalam alat penangkap, misalnya jermal.
b. Menghadang arah renang ikan-ikan (misalnya jaring insang hanyut).
c. Mengajak atau menggiring, lalu menyesatkan ikan ke alat penangkap
(misalnya penaju pada sero).
d. Mengusahakan masuk ke alat penangkap dengan mudah, tetapi dengan
mempersulit keluar atau mengurung (misalnya bubu).
e. Menggarit dan menggarut (misalnya menggarit kerang-kerangan).
f. Menjerat (jaring).
g. Terkait dan tidak terlepas lagi (misalnya pancing).
h. Mencemarkan keadaan lingkungan hidup ikan (misalnya mengeruhkan
air).
i. Membelit (jaring).
j. Menjepit, lalu menangkap.

2. Klasifikasi Menurut Miyamoto Hideaki (1956) dalam Ayodhyoa


(1981) Membagi Metode Penangkapan Ikan dalam 13 Jenis
Miyamoto Hideaki membagi metode penangkapan ikan dalam 13 jenis.
Penjenisan ini menekankan pada cara langsung bagaimana ikan tersebut
tertangkap. Ke-13 jenis tersebut sebagai berikut.
a. Menusuk, lalu menangkap, misalnya penangkapan ikan paus dengan
peluru tajam bertali, tombak, dan sebagainya.
b. Mengaitkan (misalnya jenis-jenis pancing).
c. Menjepitkan dan setelah terjepit memulir (misalnya untuk mengambil
jenis-jenis kerang).
d. Menggarut atau mengais (misalnya mengambil tiram yang terbenam di
dalam pasir).
e. Mengundang masuk, mengajak masuk, dan masuk dipermudah, tetapi
dipersulit untuk keluar (misalnya bubu).
 MMPI5203/MODUL 1 1.5

f. Menghadang dan mengarahkan arah renang ikan ke alat penangkap


(misalnya penaju pada sero).
g. Menghadang dengan paksa, lalu menangkap (misalnya pada sungai batu
atau kayu disusun sehingga kayu ada satu aliran air yang menuju ke arah
perangkap, misalnya cakalak di Sumatra Barat).
h. Menyungkup dari atas (misalnya jala).
i. Menyerok, diserok dari bawah (misalnya tangguk).
j. Menyerok horizontal (misalnya jenis-jenis trawl).
k. Melingkari serta membatasi dengan daerah luar, areal ruang gerak
dipersempit (misalnya purse seine).
l. Mengamparkan alat, menunggu sampai ikan berada di atasnya, sesudah
ikan ada lalu diangkat dari bawah ke atas (misalnya stick held dipt net).
m. Terjerat atau terbelit (misalnya jenis-jenis gill net).

3. Klasifikasi Menurut T. Lavastu (1965)


T. Lavastu Membagi metode penangkapan ikan atas lima jenis, ke lima
jenis tersebut adalah sebagai berikut.
a. Mengumpulkan (misalnya mengumpulkan moluska).
b. Membunuh dan menahan secara serentak (misalnya penangkapan ikan
paus dengan peluru tajam).
c. Membunuh dan mengumpulkan (misalnya menggunakan racun, bahan
peledak, dan arus listrik).
d. Menarik perhatian ikan, kemudian membunuh dan menangkap (misalnya
pada penangkapan ikan dengan pole and line).
e. Menangkap, kemudian membunuhnya dengan trap dan jaring.

4. Berdasarkan Statistik Perikanan Indonesia (1975)


Berdasarkan Statistik Perikanan Indonesia, metode penangkapan ikan di
Indonesia dibagi atas 10 jenis berikut.
1.6 Metode Penangkapan Ikan 

a. Trawl (trawl udang ganda, otter trawl, dan trawl lainnya)

Gambar 1.1
Contoh Alat Tangkap Trawl atau Pukat Harimau

b. Pukat kantong (seine nets), misalnya payang, dogol, dan pukat pantai

Gambar 1.2
Dogol Merupakan Salah Satu Jenis Pukat Kantong
 MMPI5203/MODUL 1 1.7

c. Pukat cincin (purse seine), misalnya pukat cincin

Gambar 1.3
Sketsa Metode Penangkapan Ikan dengan Purse Seine

d. Jaring insang (gill net), misalnya jaring insang hanyut, jaring klitik, dan
sebagainya

Gambar 1.4
Jaring Insang untuk Menangkap Ikan-ikan Demersal

e. Jaring angkat (lift net), misalnya bagan

Gambar 1.5
Sketsa Alat Tangkap Bagan
1.8 Metode Penangkapan Ikan 

f. Pancing (hook and lines), misalnya rawai tuna, pole and line, dan
sebagainya.

Gambar 1.6
Sketsa Salah Satu Jenis Pancing Ulur

g. Perangkap (traps), misalnya sero, jermal, bubu, dan sebagainya

Gambar 1.7
Sero: Salah Satu Alat Tangkap yang Tergolong Trap

h. Alat pengumpul kerang dan rumput laut (shell fish and seaweed
collection with manual gear)
i. Muroami
j. Alat tangkap lainnya, misalnya tombak
 MMPI5203/MODUL 1 1.9

5. Klasifikasi Menurut Nomura dan Yamazaki (1975)


Nomura dan Yamazaki mengklasifikasikan alat penangkapan ikan
menjadi delapan jenis. Enam golongan alat tangkap dikategorikan
menggunakan jaring, satu golongan pancing, dan satu golongan alat tangkap
lainnya. Alat tangkap dan metode penangkapan tersebut sebagai berikut.

a. Alat tangkap yang memakai jaring (netting gear)


1) Gill net, yaitu semua jenis jaring (surface gill net, mid water gill net,
bottom gill net, dan sweeping gill net), kecuali jaring yang menangkap
ikan secara terbelit.
2) Entangle net, yaitu jaring yang menangkap ikan secara terbelit, seperti
tuna drift net dan trammel net.
3) Towing net, yaitu kelompok jaring yang dalam operasinya ditarik atau
didorong dan berkantong, misalnya beach seine, cantrang, dan trawl.
4) Lift net, yaitu semua jenis jaring angkat, misalnya floating lift net dan
bottom lift net.
5) Surrounding net, yaitu menangkap ikan dengan melingkari gerombolan
ikan dan ikan masuk ke kantong atau kantong bentukan, misalnya purse
seine.
6) Covering net, yaitu menangkap ikan dengan menutupi dari atas,
umumnya dioperasikan di perairan dangkal, misalnya jala lempar,
lantern net (net berbingkai).
7) Trap net, yaitu ikan tertangkap karena terperangkap. Berdasarkan
ukurannya, ada yang kecil, sedang, dan besar serta berdasarkan posisinya
ada yang portable trap net dan guilding barrier, misalnya jenis-jenis
bubu dan sero.

b. Alat tangkap pancing


Alat tangkap pancing adalah semua jenis alat tangkap pancing, termasuk
long line, misalnya, pole and line, trolling line, drift line, dan bottom long
line.

c. Alat penangkapan lainnya


Alat penangkapan lainnya adalah alat tangkap yang tidak termasuk
dalam kelompok alat tangkap di atas. Alat tangkap tersebut antara lain
harpoons dan spears (menangkap ikan dengan menggunakan panah dan
tombak) atau menggunakan skop, electrical fishing, dan lain-lain.
1.10 Metode Penangkapan Ikan 

6. Klasifikasi Menurut Von Brandt (1984)


Von Brandt telah melakukan klasifikasi metode penangkapan ikan pada
tahun 1964 menjadi 15 jenis. Berdasarkan saran-saran yang masuk dari
berbagai ahli, pada tahun 1984 klasifikasinya berubah menjadi 16 jenis. Ke-
16 jenis metode penangkapan tersebut sebagai berikut.
a. Penangkapan dengan tidak menggunakan alat (misalnya menangkap
dengan menggunakan tangan secara langsung).
b. Menjepit dan menggunakan alat untuk melukai (misalnya dengan
tombak).
c. Penangkapan dengan memabukkan (secara mekanik bisa dengan
melakukan pengeboman atau secara kimiawi dilakukan dengan racun
dan arus listrik).
d. Penangkapan ikan dengan menggunakan pancing (semua jenis pancing).
e. Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap (misalnya sero atau
bubu).
f. Penangkapan dengan menggunakan perangkap terapung (digunakan
untuk menangkap ikan-ikan yang sedang melompat).
g. Bagnets (misalnya dengan scoop net).
h. Penangkapan dengan menarik alat tangkap (misalnya jenis-jenis trawl).
i. Seine nets, yaitu alat tangkap yang menggunakan sayap, kemudian
ditarik (seperti pukat pantai atau beach seine).
j. Surrounding nets, yaitu alat tangkap yang melingkari gerombolan ikan
dengan menutup pada bagian tepi dan bagian bawah jaring (misalnya
pada alat tangkap purse seine).
k. Drive in nets (biasanya alat tangkapnya skala kecil, misalnya jaring yang
ditarik dengan tangan untuk menangkap ikan).
l. Lift nets, yaitu semua jenis jaring angkat (misalnya bagan).
m. Fallling gear, yaitu alat tangkap yang cara penangkapannya dilakukan
dengan membuang alat dari atas ke bawah (misalnya jala lempar).
n. Gill net, yaitu semua jenis jaring insang (misalnya jaring insang hanyut).
o. Tangle nets, yaitu penangkapan dengan alat tangkap jaring dengan
maksud agar ikan terbelit (misalnya jaring klitik).
p. Harvesting machinnes, yaitu semua jenis alat tangkap yang disebutkan di
atas yang semua penanganannya dengan mesin (misalnya fish pump).
 MMPI5203/MODUL 1 1.11

7. Klasifikasi Menurut International Standar Statistical Classification


of Fishing Gear (ISSFG)
Sistem klasifikasi ini digunakan oleh FAO dan berlaku bagi seluruh
dunia. Klasifikasi tersebut seperti disajikan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1
Klasifikasi Menurut International Standard Statistical Classification of
Fishing Gear (ISSFG)

Standar
Gear category (kategori alat) ISSCFG
penyingkatan
SURROUNDING NETS 01.0.0
With purse lines (purse seines) PS 01.1.0
one boat operated purse seines PS1 01.1.1
two boat operated purse seines PS2 01.1.2
Without purse lines (lamparas) LA 01.2.0
SEINE NETS 02.0.0
Beach seines SB 02.2.0
Boat or vessel seines SV 02.2.0
Danish seines SDN 02.2.1
Scottish seines SSC 02.2.2
Pair seines SPR 02.2.3
Seine nets (not specified) SX 02.9.0
TRAWLS 03.0.0
Bottom trawls 03.1.0
Beam trawls TBB 03.1.1
Otter trawls OTB 03.1.2
Pair trawls PTB 03.1.3
Nephrops trawls TBN 03.1.4
Shrimp trawls TBS 03.1.5
Bottom trawls (not specified) TB 03.1.9
Midwater trawls OTM 03.2.0
Otter trawls OTM 03.2.1
Pair trawls PTM 03.2.2
Shrimp trawls TMS 03.2.3
Midwater trawls (not specified) TM 03.2.4
Otter twin trawls OTT 03.3.0
1.12 Metode Penangkapan Ikan 

Standar
Gear category (kategori alat) ISSCFG
penyingkatan
Otter trawls (not specified) OT 03.3.9
Pair trawls (not specified) PT 03.5.9
Other trawls (not specified) TX 03.9.0
DREDGES 04.0.0
Boat dredges DRB 04.1.0
Hand dredges DRH 04.2.0
LIFT NETS 05.0.0
Portable lift nets LNP 05.1.0
Boat operated lift nets LNB 05.2.0
Shore operated lift nets LNS 05.3.0
Lift nets (not specified) LN 05.9.0
FALLING GEAR 02.0.0
Cast nets FCN 06.1.0
Falling gear (not specified) FG 06.9.0
GILL NET AND ENTANGLING NETS 07.0.0
Set gillng nets (anchored) GNS 07.1.0
Drift nets GND 07.2.0
Encircling gillnets GNC 07.3.0
Fixed gillnets (on stakes) GNF 07.4.0
Trammel nets GTR 07.5.0
Combined gillnets – trammed nets GTN 07.6.0
Gillnets and entangling nets (not specified) GEN 07.9.0
Gillnets (not specified) GN 07.9.1
TRAPS 08.0.0
Stationary uncovered pound nets FPN 08.1.0
Pots FPO 08.2.0
Fyke nets FYK 08.3.0
Stow nets FSN 08.4.0
Barriers, fences, weirs, etc FWR 08.5.0
Aerial traps FAR 08.6.0
Traps (not specified) FIX 08.9.0
HOOKS AND LINES 09.0.0
Hand lines and pole-lines (hand operated)1 LHP 09.1.0
Hand lines and pole-lines (mechanized) LHM 09.2.0
 MMPI5203/MODUL 1 1.13

Standar
Gear category (kategori alat) ISSCFG
penyingkatan
Set long lines LLS 09.3.0
Drifling long lines LLD 09.4.0
Long lines (not specified) LL 09.5.0
Trolling lines LTL 09.6.0
GRAPPLING AND WOUNDING 10.0.0
Harpoons HAR 10.1.0
HARVESTING MACHINES 11.0.0
Pumps HMP 11.1.0
Mechinized dredges HMD 11.2.0
Harvesting machines (not specified) HMX 11.9.0
MISCELLANEOUS GEAR MIS 20.0.0
RECREATIONAL FISHING GEAR RG 25.0.0
GEAR NOT KNOWN OR SPECIFIED NK 99.0.0

8. Klasifikasi Menurut Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan,


Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (BPPI-Semarang)
Klasifikasi ini dikeluarkan berdasarkan hasil inventarisasi dan
identifikasi alat penangkap ikan yang ada di Indonesia oleh Balai Besar
Pengembangan Penangkapan Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap,
Departemen Kelautan dan Perikanan dengan mengadopsi klasifikasi oleh
ISSCFG – FAO dan Statistik Perikanan Indonesia yang disesuaikan dengan
penggolongan yang ada di Indonesia. Klasifikasi alat penangkap ikan (KAPI)
ini disusun untuk menggolongkan dan mengelompokkan setiap jenis alat
penangkap ikan yang ada sesuai dengan perkembangan di perairan Indonesia
berdasarkan prinsip penangkapan dan bentuk alat serta cara operasinya.
Dalam pengklasifikasian alat penangkap ikan, juga tercantum singkatan dan
kode yang disesuaikan dengan penamaan yang digunakan setiap jenis alat
untuk memudahkan pengidentifikasian dan pengelompokannya sebagaimana
disajikan pada Tabel 1.2.
1.14 Metode Penangkapan Ikan 

Tabel 1.2
Klasifikasi Alat Penangkap Ikan (BPPI, Semarang)

No Penggolongan Singkatan Kode KAPI


1 JARING LINGKAR JL 01.0.0
Jaring lingkar bertali perut (pukat cincin) JLPC 01.1.0
- Pukat cincin satu kapal JLPC – 1K 01.1.1
- Pukat cincin dua kapal JLPC – 2K 01.1.2
Jaring lingkar tanpa tali kerut (lampara) JLLA 01.2.0
2 PUKAT TARIK PT 02.0.0
Pukat tarik pantai PTP 02.1.0
Pukat tarik berkapal PTK 02.2.0
- Payang PTK-Py 02.2.1
- Dogol PTK-Dg 02.2.2
- Cantrang PTK-Cn 02.2.3
- Lampara dasar PTK-Ld 02.2.4
Pukat tarik lainnya PTL 02.9.0
3 PUKAT HELA PH 03.0.0
Pukat hela pertengahan PHT 03.1.0
- Pukat hela pertengahan berpapan PHT-Pp 03.1.1
- Pukat hela pertengahan dua kapal PHT-2K 03.1.2
- Pukat hela pertengahan lainnya PHT-L 03.1.9
Pukat hela dasar PHD 03.2.0
- Pukat hela dasar berpalang PHD-Pl 03.2.1
- Pukat hela dasar berpapan PHD-Pp 03.2.2
- Pukat hela dasar dua kapal PHD-2K 03.2.3
- Pukat hela dasar lainnya PHD-L 03.2.9
Pukat hela lainnya PHL 03.9.0
4 PUKAT DORONG PD 04.0.0
Pukat dorong tidak berkapal PDTK 04.1.0
Pukat dorong berkapal PDK 04.2.0
- Pukat dorong berkapal satu jaring PDK-1J 04.2.1
- Pukat dorong berkapal dua jaring PDK-2J 04.2.2
Pukat dorong lainnya PDL 04.9.0
5 PENGGARUK PG 05.0.0
Penggaruk tanpa kapal PGTK 05.1.0
Penggaruk berkapal PGK 05.2.0
 MMPI5203/MODUL 1 1.15

No Penggolongan Singkatan Kode KAPI


6 JARING ANGKAT JA 06.0.0
Jaring angkat menetap JAM 06.1.0
- Anco tanpa kapal JAM-A 06.1.1
- Bagan tancap JAM-BT 06.1.2
Jaring angkat tidak menetap JATM 06.2.0
- Bagan rakit JATM-BR 06.2.1
- Bagan perahu JATM-BP 06.2.2
- Anco berkapal (bouke ami) JATM-BA 06.2.3
Jaring angkat lainnya JAL 06.9.0
7 ALAT YANG DIJATUHKAN/ AJT 07.0.0
DITEBARKAN
Jala tebar AJTT 07.1.0
Jala jatuh AJTJ 07.2.0
- Jala jatuh tanpa kapal AJTJ-TK 07.2.1
- Jala jatuh berkapal (cast net) AJTJ-K 07.2.2
Alat jatuh lainnya AJTL 07.9.0
JARING INSANG JI 08.0.0
8 Jaring insang hanyut JIH 08.1.0
Jaring insang tetap JIT 08.2.0
Jaring insang lingkar JILR 08.3.0
Jaring insang berlapis JIBL 08.4.0
Jaring insang lainnya JIL 08.9.0
9 PERANGKAP PR 09.0.0
Perangkap berpenaju (sero, belat) PRP 09.1.0
Perangkap tanpa penaju PRTP 09.2.0
- Perangkap bersayap PRTP-S 09.2.1
(pukat labuh, gombang, apong)
- Perangkap tanpa sayap PRP-TS 09.2.2
(ambai, togo, jermal, pengerih)
Bubu PRB 09.3.0
Perangkap lainnya PRL 09.9.0
- Perangkap ikan peloncat PRIL 09.9.1
10 PANCING PC 10.0.0
Pancing ulur PCU 10.1.0
1.16 Metode Penangkapan Ikan 

No Penggolongan Singkatan Kode KAPI


Pancing berjoran PCJo 10.2.0
Rawai tetap PCRT 10.3.0
Rawai hanyut PCRH 10.4.0
Tonda PCT 10.5.0
Pancing lainnya PCL 10.9.0
11 ALAT PENJEPIT DAN MELUKAI APM 11.0.0
Ladung LD 11.1.0
Tombak TB 11.2.0
Panah PN 11.3.0
Alat penjepit dan melukai lainnya APML 11.9.0
12 ALAT-ALAT LAINNYA AAL 20.0.0
Muro ami MA 20.1.0

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

Silakan mendatangi sebuah desa pantai yang tidak jauh dari tempat Anda
bermukim atau suatu tempat yang banyak masyarakat atau nelayan
melakukan aktivitas penangkapan ikan. Selanjutnya, susunlah sebuah karya
tulis yang menggambarkan jumlah kelompok alat tangkap berdasarkan empat
klasifikasi metode penangkapan ikan yang dikemukakan di atas (Von Brandt,
Statistik Perikanan Indonesia, BPPI Semarang, dan Kamakichi Kishinouye).

Petunjuk Jawaban Latihan

Bacalah dengan baik dan cermat Modul 1. Kunjungilah daerah pesisir


atau desa-desa nelayan. Lakukanlah wawancara dengan nelayan di daerah
tersebut. Selanjutnya, amatilah beberapa jenis alat tangkap yang ada di
daerah tersebut. Tanyakan bagaimana prinsip penangkapannya, misalnya
menjerat, terjebak, terpancing, atau tertangkap dengan cara melukai. Buatlah
klasifikasi alat tangkap tersebut dalam klasifikasi menurut Von Brandt,
Statistik Perikanan Indonesia, BPPI Semarang, dan Kamakichi Kishinouye.
Sekiranya terdapat perbedaan klasifikasi, berikanlah penjelasan mengapa
perbedaan tersebut dapat terjadi.
 MMPI5203/MODUL 1 1.17

R A NG KU M AN

Para ahli penangkapan ikan mempunyai cara pandang masing-


masing dalam mengelompokkan metode penangkapan ikan. Ada yang
melihat bagaimana proses tertangkapnya ikan, misalnya ada ikan yang
tertangkap karena terjerat pada jaring. Ada pula karena terkurung pada
jaring sehingga ikan tersebut tertangkap. Ada pula ikan tertangkap
karena terperangkap pada suatu alat tangkap, seperti bubu, sero, atau set
net. Dalam penangkapan ikan, beberapa jenis alat penangkapan
menggunakan alat bantu dengan memanfaatkan tingkah laku ikan.
Misalnya, dalam penggunaan jaring angkat, seperti bagan, para nelayan
menggunakan cahaya untuk menarik perhatian ikan. Setelah ikan
berkumpul di atas jaring, lalu jaring diangkat dan tertangkaplah ikan-
ikan tersebut. Dalam klasifikasi metode penangkapan ikan, terdapat
klasifikasi yang sifatnya sederhana, tetapi ada pula yang lebih teperinci,
bergantung kepentingannya. Klasifikasi Statistik Perikanan Indonesia
merupakan yang sederhana dan mudah dilakukan pengelompokan
berdasarkan alat tangkap yang ada di Indonesia saat ini. Pengelompokan
alat dan metode penangkapan ikan tersebut memudahkan kita dalam
pengembangan alat dan metode penangkapan ikan, baik dalam
modifikasi maupun dalam memperbesar kapasitas alat tangkapnya,
sehingga jumlah target tangkapan semakin meningkat. Walaupun jenis
dan jumlah alat dan metode penangkapan ikan semakin berkembang,
statistik perikanan Indonesia saat ini masih mengelompokkannya dalam
sepuluh jenis.

TES F OR M AT IF 1

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!


1) Jelaskan mengapa terjadi perbedaan klasifikasi metode penangkapan
ikan oleh para ahli di bidang perikanan tangkap!
2) Jelaskan klasifikasi metode penangkapan ikan menurut Vont Brant
(1985) dan bandingkan klasifikasi menurut Statistik Perikanan
Indonesia!
3) Jelaskan klasifikasi metode penangkapan ikan menurut Kamakichi
Kishiouye (1902)!
4) Jelaskan klasifikasi metode penangkapan ikan menurut Miamoto Hideaki
(1956)!
5) Jelaskan klasifikasi alat penangkapan ikan menurut BBPI Semarang!
1.18 Metode Penangkapan Ikan 

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan =  100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan kegiatan belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
 MMPI5203/MODUL 1 1.19

Kegiatan Belajar 2

Unit Penangkapan Ikan dan


Peristilahan

U nit penangkapan adalah kesatuan teknis dari suatu kegiatan


penangkapan ikan yang terdiri atas nelayan, kapal, dan alat
penangkapan ikan. Alat penangkapan ikan telah dibahas dalam klasifikasi
alat penangkapan ikan. Selanjutnya, kita bahas unit lain, yaitu nelayan dan
kapal yang digunakan.

A. NELAYAN

Di Indonesia, nelayan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok


besar, yaitu nelayan utama dan nelayan sambilan. Nelayan utama adalah
nelayan yang setiap harinya melakukan aktivitas kegiatan penangkapan ikan.
Di Indonesia, jumlah nelayan yang termasuk kategori ini sebanyak 2 juta
orang lebih. Kategori yang lain disebut dengan nelayan sambilan, yaitu
nelayan, di samping sebagai pekerjaan menangkap ikan, juga melakukan
kegiatan lainnya, seperti bertani atau bercocok tanam.
Dibandingkan dengan beberapa negara, Indonesia tergolong negara
dengan jumlah nelayan yang banyak. Tabel 1.3 memperlihatkan jumlah
nelayan di Indonesia dan perbandingannya dengan beberapa negara
penangkap ikan di dunia.

Tabel 1.3
Jumlah Nelayan Indonesia dan Perbandingannya dengan Beberapa Negara

Jumlah nelayan Produksi Produktivitas


Negara
(orang) (juta ton) (kg/nelayan/hari)
Indonesia 3.443.680 4,9 4
Malaysia 80.000 1,1 38
Jepang 340.000 9,2 75
Rusia 115.000 5,8 140
Amerika Serikat 130.000 4,7 100
Norwegia 53.600 1,9 98
Sumber: Korelsky (1996) dan Statistik Perikanan Indonesia (2004).
Pembagian nelayan berdasarkan ukuran GT kapalnya.
1.20 Metode Penangkapan Ikan 

Berkes (2001) membedakan kriteria nelayan dalam tiga golongan yaitu


large scale fisheries, small scale fisheries, dan subsistence scale fisheries.
Secara lebih rinci perbedaan dari kategori tersebut dijabarkan pada tabel
berikut.

Tabel 1.4
Kategori Nelayan Large-scale, Small-scale, dan Subsiten

Large-Scale Small-Scale Subsisten


Karakteristik
(Industrial) (Artisanal) (Artisanal)
Unit Penangkapan Tetap, dengan Tetap, skala kecil, Dioperasikan
pembagian kerja dan spesialisasi dalam sendiri, atau kerabat
prospek karir pembagian kerja atau kelompok
dalam komuniti
Kepemilikan Konsentrasi pada Kadangkala Dioperasikan oleh
beberapa pemilik dioperasikan oleh pemilik
kadangkala pemilik pemilik atau operator
tidak ikut senior atau bersama-
mengoperasikan sama, atau sesama
pemilik
Komitmen Waktu Kadangkala penuh Kadangkala penuh Pada umumnya
waktu waktu atau paruh paruh waktu
waktu
Kapal/perahu Digerakan oleh Kecil. Motor di perahu Tidak ada mesin
peralatan yang atau di luar perahu atau ada mesin tapi
kompleks (kecil) kecil
Tipe Peralatan Mesin dibuat dan Sebagian atau Buatan tangan
dirakit oleh pihak lain seluruhnya dirakit sendiri, dirakit oleh
sendiri penggunanya
Kecanggihan Alat Elektronik, otomatis Digerakan mesin dan Utamanya tanpa
tangkap manual mesin
Permodalan Besar, proporsi yang Medium ke kecil; Kecil; oleh operator
lebih besar bukan dimodali oleh
berasal dari operator operator
Perlengkapan (per Besar Medium ke kecil Medium ke kecil
unit penangkapan)
Kelebihan hasil Dijual kepasar yang Dijual ke pemasaran Secara primer
tangkapan terorganisir lokal yang dikonsumsi oleh
terorganisir, konsumis operator,
oleh operator kerabatnya;
pertukaran secara
barter
 MMPI5203/MODUL 1 1.21

Large-Scale Small-Scale Subsisten


Karakteristik
(Industrial) (Artisanal) (Artisanal)
Proses hasil Umumnya untuk Sebagian Keseluruhan
penangkapan makanan ikan dan dikeringkan, diasap, dikonsumsi untuk
konsumsi bukan diasinkan; umumnya manusia
langsung untuk untuk konsumsi
manusia manusia
Tingkat penghasilan Terkadang tinggi Medium ke rendah Minimal
operator sekali
Integrasi pada Formal; sangat Terintegrasi sebagian Informal dan tidak
ekonomi terintegrasi terintegrasi
Ketenagakerjaan Full time atau Kadangkala beragam Beragam pekerjaan
tergantung musim pekerjaan
Perluasan pasar Produksi ditemukan Nasional dan lokal Lokal dan tingkat
dipasar distrik
Kapasitas Beragam ilmu Minimal dengan Tidak dikelola
manajemen dari pengetahuan dan sedikit ilmuwan dan secara ilmu
otoritas nelayan pengelola pengelola pengetahuan kecuali
oleh sumberdaya si
pengguna
Unit manajemen Memiliki satu atau Kadangkala banyak Unit-unit yang
banyak unit dengan unit-unit yang sangat kecil
kecil
Pengumpulan data Tidak sulit Sulit tergantung pada Kadangkala tidak
perikanan nelayan ada data

B. JENIS-JENIS PERAHU YANG DIGUNAKAN UNTUK TUJUAN


PENANGKAPAN IKAN

Dalam operasi penangkapan ikan, nelayan akan menggunakan perahu


atau kapal. Jenis perahu atau kapal yang digunakan berbeda-beda, bergantung
pada jenis alat tangkapnya. Dalam bab ini, akan diberikan contoh-contoh
jenis perahu atau kapal yang biasa digunakan oleh nelayan untuk menangkap
ikan (Sudirman, 2013). Sebagai gambaran, jumlah armada perikanan tangkap
yang ada di Indonesia tahun 2014 seperti disajikan pada Tabel 1.5.
1.22 Metode Penangkapan Ikan 

Tabel 1.5
Gambaran Armada Perikanan Tangkap yang Beroperasi
di Perairan Indonesia pada 2014

Jenis perahu Jumlah unit

Perahu tanpa motor 245.350

Perahu motor tempel 190.800

Kapal motor < 30 GT 149.980

Kapal motor > 30 GT 4.480

TOTAL 590.610
Sumber: Statistik Perikanan Tangkap (2015)

Beberapa model perahu yang digunakan untuk melakukan penangkapan


ikan di tanah air seperti disajikan pada Gambar 1.8-1.19.

Gambar 1.8
Perahu Alat Tangkap Cantrang di Perairan Takalar, Sulawesi Selatan
 MMPI5203/MODUL 1 1.23

Gambar 1.9
Perahu Cantrang yang Digunakan Nelayan di Daerah Jawa Timur

Gambar 1.10
Model Perahu Mini Purse Seine yang Beroperasi Perairan Pulau Jawa
1.24 Metode Penangkapan Ikan 

Gambar 1.11
Perahu Bagan Ukuran Sedang di Polman, Sulawesi Barat

Gambar 1.12
Jenis Lain dari Perahu Bagan Apung di Nusa Tenggara Timur
 MMPI5203/MODUL 1 1.25

Gambar 1.13
Salah Satu Model Perahu untuk Alat Tangkap Pancing di Banda Aceh

Gambar 1.14
Model Perahu Alat Tangkap Gill Net untuk Menangkap Ikan Terbang di
Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan
1.26 Metode Penangkapan Ikan 

Gambar 1.15
Model Perahu Alat Tangkap Pancing yang Digunakan Nelayan Tradisional
di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

Gambar 1.16
Model Perahu Alat Tangkap Pancing Ulur yang Digunakan oleh Nelayan
di Polewali Mandar, Sulawesi Barat
 MMPI5203/MODUL 1 1.27

Gambar 1.17
Model Perahu Alat Tangkap Gill Net di Perairan Bulukumba, Sulawesi Selatan

Gambar 1.18
Tipe Perahu Bercadik dengan Layar sebagai Tenaga Penggeraknya, Banyak
Digunakan untuk Alat Tangkap Pancing di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan
1.28 Metode Penangkapan Ikan 

Gambar 1.19
Jenis Perahu Jolloro yang Digunakan oleh Nelayan untuk Mengangkut Hasil
Tangkapan dari Fishing Ground ke Fishing Base di Perairan Sulawesi Selatan

Di Indonesia, kebanyakan perahu atau kapal yang digunakan oleh


nelayan terbuat dari kayu. Dengan demikian, semakin banyak perahu yang
akan dibuat, semakin banyak pula jumlah kayu yang dibutuhkan. Dengan
semakin banyaknya kayu yang dibutuhkan untuk pembuatan perahu, akan
semakin banyak pohon yang akan ditebang yang akan berdampak terhadap
kerusakan lingkungan dan akan menimbulkan banyak bencana, seperti banjir
dan longsor. Oleh sebab itu, untuk mengurangi dampak tersebut, penggunaan
bahan-bahan lain, seperti bahan dari fiber glass menjadi alternatif. Sekarang
ini, beberapa perahu dengan bahan fiber glass sudah mulai dilakukan.

C. BEBERAPA PERISTILAHAN YANG SERING DIGUNAKAN

Ada beberapa istilah yang sering dijumpai dalam tulisan-tulisan,


demikian pula dalam naskah ini. Sementara belum ada terjemahan resmi,
istilah-istilah tersebut ditulis sebagaimana adanya dan di bawah ini dicoba
mengusahakan terjemahan pengertiannya. Selanjutnya, dalam naskah ini,
dengan perkataan “ikan”, sering termasuk juga pengertian aquatic resources
 MMPI5203/MODUL 1 1.29

ikan yang juga menjadi tujuan fishing (Ayodhyoa, 1981). Beberapa istilah
tersebut dapat dikemukakan berikut ini.
1. Fishing adalah usaha melakukan penangkapan ataupun pengumpulan
ikan dan jenis-jenis aquatic resources lainnya dengan dasar pemikiran
bahwa ikan dan aquatic resources tersebut mempunyai nilai ekonomi.
2. Fishing day adalah jumlah hari yang dipakai pada sesuatu operasi
penangkapan.
3. Fishing operation adalah operasi penangkapan ikan.
4. Trip duration adalah lama waktu (hari) sejak saat load sampai unload,
termasuk lama waktu pelayaran ke dan dari fishing ground.
5. Actual fishing day adalah jumlah hari ketika usaha penangkapan betul-
betul dilakukan, tidak termasuk hunting day (pelayaran menemukan
fishing ground yang baru).
6. Fishing ground adalah perairan tempat melakukan kegiatan penangkapan
ikan.
7. Fishing trip adalah jumlah pelayaran untuk tujuan penangkapan dalam
satu satuan waktu (bulan, tahun), sering disingkat dengan trip/month atau
trip/year.
8. Fishing technique adalah teknik untuk melakukan fishing yang berarti
kapal, alat, dan cara tertentu.
9. Fishing methods adalah kebiasaan, cara, dan metode yang dipergunakan
untuk menangkap ikan (ada juga yang menulis lebih lengkap: fish
cathcing methods).
10. Fishing gears adalah alat-alat dan perlengkapan yang dipergunakan
untuk tujuan fishing.
11. Fishing boat adalah kapal-kapal yang dipergunakan untuk tujuan fishing.
Ada juga istilah fishing vessel dan fishing craft, selanjutnya dalam
naskah ini dipakai istilah fishing boat.
12. Fishing tactics adalah cara mengoperasikan jaring (alat-alat),
menemukan ikan yang menjadi tujuan, dan juga cara memanfaatkan
behaviour untuk menaikkan effeciency dari sesuatu fishing methods.
13. Bulk fishing adalah alat tangkap yang mampu menangkap ikan dalam
jumlah yang besar.
14. Fishing port adalah pelabuhan tempat berangkat atau merapatnya kapal
penangkapan ikan.
15. Catchable area adalah area pada suatu perairan ketika ikan dapat
ditangkap.
1.30 Metode Penangkapan Ikan 

Sebagai ilmu pengetahuan terapan, sulit untuk diberikan pembatasan


antara fishing method dan fishing gears. Demikian juga dari kedua hal ini
yang manakah lebih dahulu ada atau lebih dahulu dikenal oleh manusia
dalam sejarah perkembangan peradabannya. Dengan perkataan lain, dalam
tahap usaha selanjutnya, manakah yang lebih dahulu ditentukan, apakah
fishing method yang menentukan fishing gear atau sebaliknya.
Untuk suatu fishing methods, haruslah dilandasi dengan suatu
pengetahuan yang mendalam tentang fish behaviour, baik sebagai individu
ikan maupun sebagai suatu shoal, dalam saat tertentu maupun dalam suatu
periode musim, dalam keadaan alamiah maupun dalam keadaan diberikan
perlakukan-perlakuan penangkapan.

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

Kunjungilah salah satu kawasan perikanan tangkap yang terdekat.


Lakukanlah analisis unit penangkapan ikan yang ada (nelayan, kapal, dan alat
tangkap) dalam satu kawasan perikanan tangkap tersebut; jumlah nelayan
beserta distribusi tingkat pendidikannya; jenis alat tangkap apa saja yang ada;
serta jenis dan ukuran perahu yang digunakannya. Buatlah tabulasi.
Berikanlah analisis terhadap tingkat pendidikan nelayan dan teknologi
penangkapan ikan yang digunakan oleh nelayan tersebut.

Petunjuk Jawaban Latihan

Bacalah dengan cermat Kegiatan Belajar 2. Buat deskripsi karakteristik


kawasan perikanan tangkap yang terdekat. Mulai dari jumlah nelayan, kapal,
dan alat tangkap yang mereka gunakan. Untuk nelayan sertakan distribusi
pendidikan dan penghasilan rata-rata mereka.
 MMPI5203/MODUL 1 1.31

R A NG KU M AN

Unit penangkapan adalah kesatuan teknis dari suatu kegiatan


penangkapan ikan yang terdiri atas nelayan, kapal, dan alat penangkapan
ikan. Berbagai jenis alat dan metode penangkapan ikan yang digunakan
oleh nelayan telah berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Ada alat tangkap yang sifatnya pasif dan ada
pula yang sifatnya aktif, bergantung dari jenis ikan yang menjadi tujuan
penangkapan ikan yang akan ditangkap dan tingkah laku ikan itu sendiri.
Setiap alat penangkapan ikan berbeda metode penangkapannya,
bergantung pada tingkah laku ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Di
samping alat tangkap, kemampuan dan keterampilan teknis dari nelayan
yang akan melakukan penangkapan ikan merupakan bagian penting
dalam proses penangkapan. Dalam melakukan penangkapan ikan,
nelayan menggunakan perahu atau sarana apung lainnya yang dapat
membawa alat tangkap dan membawa hasil tangkapan. Semakin besar
ukuran perahu, semakin jauh daerah penangkapan yang dapat dijangkau.
Terdapat beberapa peristilahan yang biasa digunakan dalam bidang
penangkapan ikan, yaitu istilah-istilah tersebut sudah menjadi biasa
digunakan dalam bidang perikanan tangkap.

TES F OR M AT IF 2

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!

1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan unit penangkapan ikan!


2) Berikanlah analisis mengenai perbandingan jumlah nelayan di beberapa
negara dan nelayan yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia!
3) Jelaskan jenis-jenis perahu yang biasa dipakai oleh nelayan di Indonesia!
4) Jelaskan minimal 10 peristilahan yang biasa digunakan dalam bidang
metode penangkapan ikan!
1.32 Metode Penangkapan Ikan 

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ×100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
 MMPI5203/MODUL 1 1.33

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1
1) Ada perbedaan pengklasifikasian dari masing-masing ahli karena
perbedaan titik pandang, tujuan, dan kondisi perairan. Namun, prinsip
dasar dari pengklasifikasian adalah bagaimana proses ikan itu
tertangkap. Ada pula yang melihat apakah alat itu aktif atau tidak. Ada
pula yang melihat dari sisi bagaimana proses alat itu menangkap ikan
2) Von Brandt telah melakukan klasifikasi metode penangkapan ikan pada
tahun 1964 menjadi 15 jenis. Berdasarkan saran-saran yang masuk dari
berbagai ahli, pada tahun 1984 klasifikasinya berubah menjadi 16 jenis.
Ke-16 jenis metode penangkapan tersebut sebagai berikut.
a. Penangkapan dengan tidak menggunakan alat (misalnya menangkap
dengan menggunakan tangan secara langsung).
b. Menjepit dan menggunakan alat untuk melukai (misalnya dengan
tombak).
c. Penangkapan dengan memabukkan (secara mekanik bisa dengan
melakukan pengeboman atau secara kimiawi dilakukan dengan
racun dan arus listrik).
d. Penangkapan ikan dengan menggunakan pancing (semua jenis
pancing).
e. Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap (misalnya sero
atau bubu).
f. Penangkapan dengan menggunakan perangkap terapung (digunakan
untuk menangkap ikan-ikan yang sedang melompat).
g. Bagnets (misalnya dengan scoop net).
h. Penangkapan dengan menarik alat tangkap (misalnya jenis-jenis
trawl).
i. Seine nets, yaitu alat tangkap yang menggunakan sayap, kemudian
ditarik (seperti pukat pantai atau beach seine).
j. Surrounding nets, yaitu alat tangkap yang melingkari gerombolan
ikan dengan menutup pada bagian tepi dan bagian bawah jaring,
misalnya pada alattangkap purseseine).
k. Drive in nets (biasanya alat tangkapnya skala kecil, misalnya jaring
yang ditarik dengan tangan untuk menangkap ikan).
l. Lift nets, yaitu semua jenis jaring angkat, misalnya bagan.
1.34 Metode Penangkapan Ikan 

m. Fallling gear, yaitu alat tangkap yang cara penangkapannya


dilakukan dengan membuang alat dari atas kebawah (misalnya jala
lempar).
n. Gill net, yaitu semua jenis jaring insang (misalnya jaring insang
hanyut).
o. Tangle nets, yaitu penangkapan dengan alat tangkap jaring dengan
maksud agar ikan terbelit, misalnya jaring klitik.
p. Harvesting machinnes, yaitu semua jenis alat tangkap yang
disebutkan diatas yang semua penanganannya dengan mesin
(misalnya fish pump).

Klasifikasi menurut Statistik Perikanan Indonesia dibagi atas 10 jenis


berikut.
a. Trawl (trawl udang ganda, otter trawl, dan trawl lainnya)
b. Pukat kantong (seine nets), misalnya payang, dogol, dan pukat
pantai
c. Pukat cincin (purse seine), misalnya pukat cincin
d. Jaring insang (gill net), misalnya jaring insang hanyut, jaring klitik,
dan sebagainya
e. Jaring angkat (lift net), misalnya bagan
f. Pancing (hook and lines), misalnya rawai tuna, pole and line, dan
sebagainya.
g. Perangkap (traps), misalnya sero, jermal, bubu, dan sebagainya.
h. Alat pengumpul kerang dan rumput laut (shellfish and seaweed
collection with manual gear)
i. Muroami
j. Alat tangkap lainnya, misalnya tombak

3) Kamakichi Kishinouye membagi metode penangkapan atas 10 jenis.


Jenis-jenis tersebut sebagai berikut.
a. Memaksakan ikan dengan suatu kecepatan untuk memasuki daerah
alat penangkap arus air dihadang pada arah kanan dan kiri.
Penghadang makin lama makin menyempit sehingga arus mencapai
suatu kecepatan yang tidak mampu lagi dilawan oleh ikan. Dengan
demikian, ikan-ikan secara terpaksa masuk dalam alat penangkap,
misalnya jermal.
b. Menghadang arah renang ikan-ikan (misalnya jaring insang hanyut).
 MMPI5203/MODUL 1 1.35

c. Mengajak atau menggiring, lalu menyesatkan ikan ke alat


penangkap (misalnya penaju pada sero).
d. Mengusahakan masuk ke alat penangkap dengan mudah, tetapi
dengan mempersulit keluar atau mengurung (misalnya bubu).
e. Menggarit dan menggarut (misalnya menggarit kerang-kerangan).
f. Menjerat (jaring).
g. Terkait dan tidak terlepas lagi (misalnya pancing).
h. Mencemarkan keadaan lingkungan hidup ikan (misalnya
mengeruhkan air).
i. Membelit (jaring).
j. Menjepit, lalu menangkap.

4) Miyamoto Hideaki (1956) membagi metode penangkapan ikan dalam 13


Jenis, sebagai berikut.
a. Cara menusuk, lalu menangkap, misalnya penangkapan ikan paus
dengan peluru tajam bertali, tombak, dan sebagainya.
b. Cara mengaitkan (misalnya jenis-jenis pancing).
c. Cara menjepitkan dan setelah terjepit memulir (misalnya untuk
mengambil jenis-jenis kerang).
d. Cara menggarut atau mengais (misalnya mengambil tiram yang
terbenam di dalam pasir).
e. Cara mengundang masuk, mengajak masuk, dan masuk dipermudah,
tetapi dipersulit untuk keluar (misalnya bubu).
f. Cara menghadang dan mengarahkan arah renang ikan ke alat
penangkap (misalnya penaju pada sero).
g. Cara menghadang dengan paksa, lalu menangkap (misalnya pada
sungai batu atau kayu disusun sehingga kayu ada satu aliran air yang
menuju kearah perangkap, misalnya cakalak di Sumatra Barat).
h. Cara menyungkup dari atas (misalnya jala).
i. Cara menyerok, diserok dari bawah (misalnya tangguk).
j. Cara menyerok horizontal (misalnya jenis-jenis trawl).
k. Cara melingkari serta membatasi dengan daerah luar, areal ruang
gerak dipersempit (misalnya purseseine).
l. Cara mengamparkan alat, menunggu sampai ikan berada diatasnya,
sesudah ikan ada lalu diangkat dari bawah keatas (misalnya stick
helddipt net).
m. Cara terjerat atau terbelit (misalnya jenis-jenis gillnet).
1.36 Metode Penangkapan Ikan 

5) Klasifikasi alat penangkap ikan dari BPPI adalah sebagai berikut:


a. Jaring lingkar
b. Pukat Tarik
c. Pukat hela
d. Pukat dorong
e. Penggaruk
f. Jaring angkat
g. Alat yang dijatuhkan/ditebarkan
h. Jaring insang
i. Perangkap
j. Pancing
k. Alat penjepit
l. Alat lainnya, contoh: bubu

Tes Formatif 2
1) Unit penangkapan adalah kesatuan teknis dari suatu kegiatan
penangkapan ikan yang terdiri atas nelayan, kapal dan alat penangkapan
ikan.
2) Jumlah Nelayan Indonesia dan Perbandingannya dengan Beberapa
Negara
Jumlah nelayan Produksi Produktivitas
Negara
(orang) (juta ton) (kg/nelayan/hari)
Indonesia 3.443.680 4,9 4
Malaysia 80.000 1,1 38
Jepang 340.000 9,2 75
Rusia 115.000 5,8 140
AmerikaSerikat 130.000 4,7 100
Norwegia 53.600 1,9 98

Jumlah nelayan di Indonesia terbanyak dibanyak negara-negara lain,


tetapi di sisi lain tingkat produktivitasnya paling rendah.

3) Jenis-jenis perahu yang umum dipakai nelayan adalah sebagai berikut:


a. Perahu cantrang yang digunakan nelayan di daerah Jawa Timur.
b. Model perahu mini purse seine yang beroperasi di perairan pulau
Jawa.
c. Perahu bagan ukuran sedang di Polman, Sulawesi Barat.
 MMPI5203/MODUL 1 1.37

d. Model perahu alat tangkap gill net untuk menangkap ikan terbang
e. Model perahu alat tangkap pancing ulur yang digunakan oleh
nelayan di Polewali Mandar.
f. Model perahu alat tangkap pancing yang digunakan nelayan
tradisional di Kabupaten Bulukumba.
g. Model perahu alat tangkap gill net di perairan Bulukumba.
h. Tipe perahu bercadik dengan layar sebagai tenaga penggeraknya.
i. Jenis perahu jolloro yang digunakan oleh nelayan untuk
mengangkut hasil tangkapan dari fishing ground ke fishing base di
perairan Sulawesi.

4) Beberapa istilah yang sering digunakan dalam metode penangkapan


ikan:
a. Fishing adalah usaha melakukan penangkapan ataupun
pengumpulan ikan dan jenis-jenis aquatic resources lainnya dengan
dasar pemikiran bahwa ikan dan aquatic resources tersebut
mempunyai nilai ekonomi.
b. Fishing day adalah jumlah hari yang dipakai pada sesuatu operasi
penangkapan.
c. Fishing operation adalah operasi penangkapan ikan.
d. Trip duration adalah lama waktu (hari) sejak saat load sampai
unload, termasuk lama waktu pelayaran ke dan dari fishing ground.
e. Actual fishing day adalah jumlah hari ketika usaha penangkapan
betul-betul dilakukan, tidak termasuk hunting day (pelayaran
menemukan fishing ground yang baru).
f. Fishing ground adalah perairan tempat melakukan kegiatan
penangkapan ikan.
g. Fishing trip adalah jumlah pelayaran untuk tujuan penangkapan
dalam satu satuan waktu (bulan, tahun), sering disingkat dengan
trip/month atau trip/year.
h. Fishing technique adalah teknik untuk melakukan fishing yang
berarti kapal, alat, dan cara telah tertentu.
i. Fishing methods adalah kebiasaan, cara, dan metode yang
digunakan untuk menangkap ikan (ada juga yang menulis lebih
lengkap: fish cathcing methods).
j. Fishing gears adalah alat-alat dan perlengkapan yang dipergunakan
untuk tujuan fishing.
1.38 Metode Penangkapan Ikan 

k. Fishing boat adalah kapal-kapal yang dipergunakan untuk tujuan


fishing. Ada juga istilah fishing vessel dan fishing craft.
l. Fishing tactics adalah cara mengoperasikan jaring (alat-alat),
menemukan ikan yang menjadi tujuan, dan juga cara memanfaatkan
behaviour untuk menaikkan effeciency dari sesuatu fishing methods.
m. Bulk fishing adalah alat tangkap yang mampu menangkap ikan
dalam jumlah yang besar.
n. Fishing port adalah pelabuhan tempat berangkat atau merapatnya
kapal penangkapan ikan.
o. Catchable area adalah area pada suatu perairan ketika ikan dapat
ditangkap.
 MMPI5203/MODUL 1 1.39

Daftar Pustaka
Ayodhyoa, A.U. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Bogor: Yayasan Dewi
Sri.

Brandt, A.V. 1984. Fish Catching Methods of the World. England: Fishing
News Books Ltd.

BPPI. 2009. Klasifikasi Alat Penangkap Ikan. Jakarta: Dirjen Perikanan


Tangkap, Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

DKP. 2004. Statistik Perikanan Tangkap.

Nomura, M., dan T. Yamazaki. 1975. “Fishing Techniques,” Compilation of


Transcript of Lecturer Presented at the Training Department SEAFDEC.
Tokyo: Japan International Corperation Agency.

Sudirman. 2013. Mengenal Alat dan Metode Penangkapan Ikan. Jakarta:


Penerbit Rineka Cipta.

Sudirman dan A. Mallawa. 2012. Teknik Penangkapan Ikan. Edisi revisi.


Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai