Anda di halaman 1dari 14

Kegiatan Belajar 1

Klasifikasi Alat dan Metode


Penangkapan Ikan
A. UMUM

Jika kita melihat berbagai jenis alat tangkap yang beroperasi pada suatu
perairan, sungguh banyak jenis alat dan metode yang digunakan. Namun,
berbagai alat tangkap tersebut banyak mempunyai kemiripan dalam
pengoperasiannya walaupun ada yang lebih sederhana dan ada yang lebih
kompleks (Sudirman dan Mallawa, 2012). Contohnya adalah alat tangkap
pancing yang menggunakan hanya satu mata pancing (hand line) jika
dibandingkan dengan tuna long line yang mempunyai ribuan mata pancing.
Kedua jenis alat tangkap ini sama-sama pancing (line fishing), tetapi ada
yang sangat sederhana dengan jumlah hasil tangkapan yang sangat sedikit
dan ada yang lebih banyak. Bab ini akan memberikan gambaran tentang
klasifikasi alat dan metode penangkapan ikan, baik yang ada di Indonesia
maupun yang berlaku secara internasional, yang ditulis oleh beberapa ahli
perikanan tangkap internasional.

B. PRINSIP PENGKLASIFIKASIAN

Berbagai ahli telah melakukan klasifikasi metode penangkapan ikan.


Ada perbedaan pengklasifikasian dari masing-masing ahli karena perbedaan
titik pandang, tujuan, dan kondisi perairan. Namun, prinsip dasar dari
pengklasifikasian adalah bagaimana proses ikan itu tertangkap. Ada pula
yang melihat apakah alat itu aktif atau tidak. Ada pula yang melihat dari sisi
bagaimana proses alat itu menangkap ikan. Sudirman dan Mallawa (2012)
serta Sudirman (2013) telah menyusun klasifikasi metode penangkapan ikan
berdasarkan klasifikasi yang telah dikemukakan oleh para-pakar di bidang
perikanan, seperti yang dikemukakan berikut ini.
1.4 Metode Penangkapan Ikan 

1. Klasifikasi Metode Penangkapan Menurut Kamakichi Kishinouye


(1902) dalam Ayodhyoa (1981)
Kamakichi Kishinouye dalam Ayodhyoa (1981) membagi metode
penangkapan atas 10 jenis. Jenis-jenis tersebut sebagai berikut.
a. Memaksakan ikan dengan suatu kecepatan untuk memasuki daerah alat
penangkap arus air dihadang pada arah kanan dan kiri. Penghadang
makin lama makin menyempit sehingga arus mencapai suatu kecepatan
yang tidak mampu lagi dilawan oleh ikan. Dengan demikian, ikan-ikan
secara terpaksa masuk dalam alat penangkap, misalnya jermal.
b. Menghadang arah renang ikan-ikan (misalnya jaring insang hanyut).
c. Mengajak atau menggiring, lalu menyesatkan ikan ke alat penangkap
(misalnya penaju pada sero).
d. Mengusahakan masuk ke alat penangkap dengan mudah, tetapi dengan
mempersulit keluar atau mengurung (misalnya bubu).
e. Menggarit dan menggarut (misalnya menggarit kerang-kerangan).
f. Menjerat (jaring).
g. Terkait dan tidak terlepas lagi (misalnya pancing).
h. Mencemarkan keadaan lingkungan hidup ikan (misalnya mengeruhkan
air).
i. Membelit (jaring).
j. Menjepit, lalu menangkap.

2. Klasifikasi Menurut Miyamoto Hideaki (1956) dalam Ayodhyoa


(1981) Membagi Metode Penangkapan Ikan dalam 13 Jenis
Miyamoto Hideaki membagi metode penangkapan ikan dalam 13 jenis.
Penjenisan ini menekankan pada cara langsung bagaimana ikan tersebut
tertangkap. Ke-13 jenis tersebut sebagai berikut.
a. Menusuk, lalu menangkap, misalnya penangkapan ikan paus dengan
peluru tajam bertali, tombak, dan sebagainya.
b. Mengaitkan (misalnya jenis-jenis pancing).
c. Menjepitkan dan setelah terjepit memulir (misalnya untuk mengambil
jenis-jenis kerang).
d. Menggarut atau mengais (misalnya mengambil tiram yang terbenam di
dalam pasir).
e. Mengundang masuk, mengajak masuk, dan masuk dipermudah, tetapi
dipersulit untuk keluar (misalnya bubu).
f. Menghadang dan mengarahkan arah renang ikan ke alat penangkap
(misalnya penaju pada sero).
g. Menghadang dengan paksa, lalu menangkap (misalnya pada sungai batu
atau kayu disusun sehingga kayu ada satu aliran air yang menuju ke arah
perangkap, misalnya cakalak di Sumatra Barat).
h. Menyungkup dari atas (misalnya jala).
i. Menyerok, diserok dari bawah (misalnya tangguk).
j. Menyerok horizontal (misalnya jenis-jenis trawl).
k. Melingkari serta membatasi dengan daerah luar, areal ruang gerak
dipersempit (misalnya purse seine).
l. Mengamparkan alat, menunggu sampai ikan berada di atasnya, sesudah
ikan ada lalu diangkat dari bawah ke atas (misalnya stick held dipt net).
m. Terjerat atau terbelit (misalnya jenis-jenis gill net).

3. Klasifikasi Menurut T. Lavastu (1965)


T. Lavastu Membagi metode penangkapan ikan atas lima jenis, ke lima
jenis tersebut adalah sebagai berikut.
a. Mengumpulkan (misalnya mengumpulkan moluska).
b. Membunuh dan menahan secara serentak (misalnya penangkapan ikan
paus dengan peluru tajam).
c. Membunuh dan mengumpulkan (misalnya menggunakan racun, bahan
peledak, dan arus listrik).
d. Menarik perhatian ikan, kemudian membunuh dan menangkap (misalnya
pada penangkapan ikan dengan pole and line).
e. Menangkap, kemudian membunuhnya dengan trap dan jaring.

4. Berdasarkan Statistik Perikanan Indonesia (1975)


Berdasarkan Statistik Perikanan Indonesia, metode penangkapan ikan di
Indonesia dibagi atas 10 jenis berikut.
a. Trawl (trawl udang ganda, otter trawl, dan trawl lainnya)

Gambar 1.1
Contoh Alat Tangkap Trawl atau Pukat Harimau

b. Pukat kantong (seine nets), misalnya payang, dogol, dan pukat pantai

Gambar 1.2
Dogol Merupakan Salah Satu Jenis Pukat Kantong
c. Pukat cincin (purse seine), misalnya pukat cincin

Gambar 1.3
Sketsa Metode Penangkapan Ikan dengan Purse Seine

d. Jaring insang (gill net), misalnya jaring insang hanyut, jaring klitik, dan
sebagainya

Gambar 1.4
Jaring Insang untuk Menangkap Ikan-ikan Demersal

e. Jaring angkat (lift net), misalnya bagan

Gambar 1.5
Sketsa Alat Tangkap Bagan
f. Pancing (hook and lines), misalnya rawai tuna, pole and line, dan
sebagainya.

Gambar 1.6
Sketsa Salah Satu Jenis Pancing Ulur

g. Perangkap (traps), misalnya sero, jermal, bubu, dan sebagainya

Gambar 1.7
Sero: Salah Satu Alat Tangkap yang Tergolong Trap

h. Alat pengumpul kerang dan rumput laut (shell fish and seaweed
collection with manual gear)
i. Muroami
j. Alat tangkap lainnya, misalnya tombak
5. Klasifikasi Menurut Nomura dan Yamazaki (1975)
Nomura dan Yamazaki mengklasifikasikan alat penangkapan ikan
menjadi delapan jenis. Enam golongan alat tangkap dikategorikan
menggunakan jaring, satu golongan pancing, dan satu golongan alat tangkap
lainnya. Alat tangkap dan metode penangkapan tersebut sebagai berikut.

a. Alat tangkap yang memakai jaring (netting gear)


1) Gill net, yaitu semua jenis jaring (surface gill net, mid water gill net,
bottom gill net, dan sweeping gill net), kecuali jaring yang menangkap
ikan secara terbelit.
2) Entangle net, yaitu jaring yang menangkap ikan secara terbelit, seperti
tuna drift net dan trammel net.
3) Towing net, yaitu kelompok jaring yang dalam operasinya ditarik atau
didorong dan berkantong, misalnya beach seine, cantrang, dan trawl.
4) Lift net, yaitu semua jenis jaring angkat, misalnya floating lift net dan
bottom lift net.
5) Surrounding net, yaitu menangkap ikan dengan melingkari gerombolan
ikan dan ikan masuk ke kantong atau kantong bentukan, misalnya purse
seine.
6) Covering net, yaitu menangkap ikan dengan menutupi dari atas,
umumnya dioperasikan di perairan dangkal, misalnya jala lempar,
lantern net (net berbingkai).
7) Trap net, yaitu ikan tertangkap karena terperangkap. Berdasarkan
ukurannya, ada yang kecil, sedang, dan besar serta berdasarkan posisinya
ada yang portable trap net dan guilding barrier, misalnya jenis-jenis
bubu dan sero.

b. Alat tangkap pancing


Alat tangkap pancing adalah semua jenis alat tangkap pancing, termasuk
long line, misalnya, pole and line, trolling line, drift line, dan bottom long
line.

c. Alat penangkapan lainnya


Alat penangkapan lainnya adalah alat tangkap yang tidak termasuk
dalam kelompok alat tangkap di atas. Alat tangkap tersebut antara lain
harpoons dan spears (menangkap ikan dengan menggunakan panah dan
tombak) atau menggunakan skop, electrical fishing, dan lain-lain.
6. Klasifikasi Menurut Von Brandt (1984)
Von Brandt telah melakukan klasifikasi metode penangkapan ikan pada
tahun 1964 menjadi 15 jenis. Berdasarkan saran-saran yang masuk dari
berbagai ahli, pada tahun 1984 klasifikasinya berubah menjadi 16 jenis. Ke-
16 jenis metode penangkapan tersebut sebagai berikut.
a. Penangkapan dengan tidak menggunakan alat (misalnya menangkap
dengan menggunakan tangan secara langsung).
b. Menjepit dan menggunakan alat untuk melukai (misalnya dengan
tombak).
c. Penangkapan dengan memabukkan (secara mekanik bisa dengan
melakukan pengeboman atau secara kimiawi dilakukan dengan racun
dan arus listrik).
d. Penangkapan ikan dengan menggunakan pancing (semua jenis pancing).
e. Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap (misalnya sero atau
bubu).
f. Penangkapan dengan menggunakan perangkap terapung (digunakan
untuk menangkap ikan-ikan yang sedang melompat).
g. Bagnets (misalnya dengan scoop net).
h. Penangkapan dengan menarik alat tangkap (misalnya jenis-jenis trawl).
i. Seine nets, yaitu alat tangkap yang menggunakan sayap, kemudian
ditarik (seperti pukat pantai atau beach seine).
j. Surrounding nets, yaitu alat tangkap yang melingkari gerombolan ikan
dengan menutup pada bagian tepi dan bagian bawah jaring (misalnya
pada alat tangkap purse seine).
k. Drive in nets (biasanya alat tangkapnya skala kecil, misalnya jaring yang
ditarik dengan tangan untuk menangkap ikan).
l. Lift nets, yaitu semua jenis jaring angkat (misalnya bagan).
m. Fallling gear, yaitu alat tangkap yang cara penangkapannya dilakukan
dengan membuang alat dari atas ke bawah (misalnya jala lempar).
n. Gill net, yaitu semua jenis jaring insang (misalnya jaring insang hanyut).
o. Tangle nets, yaitu penangkapan dengan alat tangkap jaring dengan
maksud agar ikan terbelit (misalnya jaring klitik).
p. Harvesting machinnes, yaitu semua jenis alat tangkap yang disebutkan di
atas yang semua penanganannya dengan mesin (misalnya fish pump).
7. Klasifikasi Menurut International Standar Statistical Classification
of Fishing Gear (ISSFG)
Sistem klasifikasi ini digunakan oleh FAO dan berlaku bagi seluruh
dunia. Klasifikasi tersebut seperti disajikan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1
Klasifikasi Menurut International Standard Statistical Classification of
Fishing Gear (ISSFG)

Standar
Gear category (kategori alat) ISSCFG
penyingkatan
SURROUNDING NETS 01.0.0
With purse lines (purse seines) PS 01.1.0
one boat operated purse seines PS1 01.1.1
two boat operated purse seines PS2 01.1.2
Without purse lines (lamparas) LA 01.2.0
SEINE NETS 02.0.0
Beach seines SB 02.2.0
Boat or vessel seines SV 02.2.0
Danish seines SDN 02.2.1
Scottish seines SSC 02.2.2
Pair seines SPR 02.2.3
Seine nets (not specified) SX 02.9.0
TRAWLS 03.0.0
Bottom trawls 03.1.0
Beam trawls TBB 03.1.1
Otter trawls OTB 03.1.2
Pair trawls PTB 03.1.3
Nephrops trawls TBN 03.1.4
Shrimp trawls TBS 03.1.5
Bottom trawls (not specified) TB 03.1.9
Midwater trawls OTM 03.2.0
Otter trawls OTM 03.2.1
Pair trawls PTM 03.2.2
Shrimp trawls TMS 03.2.3
Midwater trawls (not specified) TM 03.2.4
Otter twin trawls OTT 03.3.0
1.12 Metode Penangkapan Ikan 

Standar
Gear category (kategori alat) ISSCFG
penyingkatan
Otter trawls (not specified) OT 03.3.9
Pair trawls (not specified) PT 03.5.9
Other trawls (not specified) TX 03.9.0
DREDGES 04.0.0
Boat dredges DRB 04.1.0
Hand dredges DRH 04.2.0
LIFT NETS 05.0.0
Portable lift nets LNP 05.1.0
Boat operated lift nets LNB 05.2.0
Shore operated lift nets LNS 05.3.0
Lift nets (not specified) LN 05.9.0
FALLING GEAR 02.0.0
Cast nets FCN 06.1.0
Falling gear (not specified) FG 06.9.0
GILL NET AND ENTANGLING NETS 07.0.0
Set gillng nets (anchored) GNS 07.1.0
Drift nets GND 07.2.0
Encircling gillnets GNC 07.3.0
Fixed gillnets (on stakes) GNF 07.4.0
Trammel nets GTR 07.5.0
Combined gillnets – trammed nets GTN 07.6.0
Gillnets and entangling nets (not specified) GEN 07.9.0
Gillnets (not specified) GN 07.9.1
TRAPS 08.0.0
Stationary uncovered pound nets FPN 08.1.0
Pots FPO 08.2.0
Fyke nets FYK 08.3.0
Stow nets FSN 08.4.0
Barriers, fences, weirs, etc FWR 08.5.0
Aerial traps FAR 08.6.0
Traps (not specified) FIX 08.9.0
HOOKS AND LINES 09.0.0
Hand lines and pole-lines (hand operated)1 LHP 09.1.0
Hand lines and pole-lines (mechanized) LHM 09.2.0
Standar
Gear category (kategori alat) ISSCFG
penyingkatan
Set long lines LLS 09.3.0
Drifling long lines LLD 09.4.0
Long lines (not specified) LL 09.5.0
Trolling lines LTL 09.6.0
GRAPPLING AND WOUNDING 10.0.0
Harpoons HAR 10.1.0
HARVESTING MACHINES 11.0.0
Pumps HMP 11.1.0
Mechinized dredges HMD 11.2.0
Harvesting machines (not specified) HMX 11.9.0
MISCELLANEOUS GEAR MIS 20.0.0
RECREATIONAL FISHING GEAR RG 25.0.0
GEAR NOT KNOWN OR SPECIFIED NK 99.0.0

8. Klasifikasi Menurut Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan,


Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (BPPI-Semarang)
Klasifikasi ini dikeluarkan berdasarkan hasil inventarisasi dan
identifikasi alat penangkap ikan yang ada di Indonesia oleh Balai Besar
Pengembangan Penangkapan Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap,
Departemen Kelautan dan Perikanan dengan mengadopsi klasifikasi oleh
ISSCFG – FAO dan Statistik Perikanan Indonesia yang disesuaikan dengan
penggolongan yang ada di Indonesia. Klasifikasi alat penangkap ikan (KAPI)
ini disusun untuk menggolongkan dan mengelompokkan setiap jenis alat
penangkap ikan yang ada sesuai dengan perkembangan di perairan Indonesia
berdasarkan prinsip penangkapan dan bentuk alat serta cara operasinya.
Dalam pengklasifikasian alat penangkap ikan, juga tercantum singkatan dan
kode yang disesuaikan dengan penamaan yang digunakan setiap jenis alat
untuk memudahkan pengidentifikasian dan pengelompokannya sebagaimana
disajikan pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2
Klasifikasi Alat Penangkap Ikan (BPPI, Semarang)

No Penggolongan Singkatan Kode KAPI


1 JARING LINGKAR JL 01.0.0
Jaring lingkar bertali perut (pukat cincin) JLPC 01.1.0
- Pukat cincin satu kapal JLPC – 1K 01.1.1
- Pukat cincin dua kapal JLPC – 2K 01.1.2
Jaring lingkar tanpa tali kerut (lampara) JLLA 01.2.0
2 PUKAT TARIK PT 02.0.0
Pukat tarik pantai PTP 02.1.0
Pukat tarik berkapal PTK 02.2.0
- Payang PTK-Py 02.2.1
- Dogol PTK-Dg 02.2.2
- Cantrang PTK-Cn 02.2.3
- Lampara dasar PTK-Ld 02.2.4
Pukat tarik lainnya PTL 02.9.0
3 PUKAT HELA PH 03.0.0
Pukat hela pertengahan PHT 03.1.0
- Pukat hela pertengahan berpapan PHT-Pp 03.1.1
- Pukat hela pertengahan dua kapal PHT-2K 03.1.2
- Pukat hela pertengahan lainnya PHT-L 03.1.9
Pukat hela dasar PHD 03.2.0
- Pukat hela dasar berpalang PHD-Pl 03.2.1
- Pukat hela dasar berpapan PHD-Pp 03.2.2
- Pukat hela dasar dua kapal PHD-2K 03.2.3
- Pukat hela dasar lainnya PHD-L 03.2.9
Pukat hela lainnya PHL 03.9.0
4 PUKAT DORONG PD 04.0.0
Pukat dorong tidak berkapal PDTK 04.1.0
Pukat dorong berkapal PDK 04.2.0
- Pukat dorong berkapal satu jaring PDK-1J 04.2.1
- Pukat dorong berkapal dua jaring PDK-2J 04.2.2
Pukat dorong lainnya PDL 04.9.0
5 PENGGARUK PG 05.0.0
Penggaruk tanpa kapal PGTK 05.1.0
Penggaruk berkapal PGK 05.2.0
 MMPI5203/MODUL 1 1.15

No Penggolongan Singkatan Kode KAPI


6 JARING ANGKAT JA 06.0.0
Jaring angkat menetap JAM 06.1.0
- Anco tanpa kapal JAM-A 06.1.1
- Bagan tancap JAM-BT 06.1.2
Jaring angkat tidak menetap JATM 06.2.0
- Bagan rakit JATM-BR 06.2.1
- Bagan perahu JATM-BP 06.2.2
- Anco berkapal (bouke ami) JATM-BA 06.2.3
Jaring angkat lainnya JAL 06.9.0
7 ALAT YANG DIJATUHKAN/ AJT 07.0.0
DITEBARKAN
Jala tebar AJTT 07.1.0
Jala jatuh AJTJ 07.2.0
- Jala jatuh tanpa kapal AJTJ-TK 07.2.1
- Jala jatuh berkapal (cast net) AJTJ-K 07.2.2
Alat jatuh lainnya AJTL 07.9.0
JARING INSANG JI 08.0.0
8 Jaring insang hanyut JIH 08.1.0
Jaring insang tetap JIT 08.2.0
Jaring insang lingkar JILR 08.3.0
Jaring insang berlapis JIBL 08.4.0
Jaring insang lainnya JIL 08.9.0
9 PERANGKAP PR 09.0.0
Perangkap berpenaju (sero, belat) PRP 09.1.0
Perangkap tanpa penaju PRTP 09.2.0
- Perangkap bersayap PRTP-S 09.2.1
(pukat labuh, gombang, apong)
- Perangkap tanpa sayap PRP-TS 09.2.2
(ambai, togo, jermal, pengerih)
Bubu PRB 09.3.0
Perangkap lainnya PRL 09.9.0
- Perangkap ikan peloncat PRIL 09.9.1
10 PANCING PC 10.0.0
Pancing ulur PCU 10.1.0
No Penggolongan Singkatan Kode KAPI
Pancing berjoran PCJo 10.2.0
Rawai tetap PCRT 10.3.0
Rawai hanyut PCRH 10.4.0
Tonda PCT 10.5.0
Pancing lainnya PCL 10.9.0
11 ALAT PENJEPIT DAN MELUKAI APM 11.0.0
Ladung LD 11.1.0
Tombak TB 11.2.0
Panah PN 11.3.0
Alat penjepit dan melukai lainnya APML 11.9.0
12 ALAT-ALAT LAINNYA AAL 20.0.0
Muro ami MA 20.1.0

Anda mungkin juga menyukai