Penangkapan
Ikan
Disusun Oleh :
IRFAN SAIFUDIN
RIDWAN MAULANA
FITRI NUR ARIFAH
NOVA FADILAH SAPUTRI
Sejarah Teknik Penangkapan Ikan
Penangkapan ikan merupakan salah satu profesi yang telah lama dilakukan oleh manusia. Menurut
sejarah sekitar 100.000 tahun yang lalu manusia neanderthal (neanderthal man) telah melakukan
kegiatan penangkapan, dengan menggunakan tangan kemudian profesi ini berkembang dengan
perlahan-lahan dengan menggunakan berbagai alat yang masih sangat tradisional yang terbuat dari
bahan seperti kayu, tulang, dan tanduk (Mallawa 2000).
Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebudayaan, manusia mulai bisa membuat perahu yang
sangat sederhana seperti msampan dan rakit. Perahu yang tertua di Eropa dibuat sekitar 8.300 tahun
yang lalu dengan panjang 3 meter berada di Netherland.
Setelah ditemukan mesin uap (Steam engine) oleh James Watt pada tahun 1769 maka penagkapan ikan
ikut berkembang . Mesin-mesin tersebut tidak hanya digunkan menggerakkan kapal, tetapi pada tahun
1860 mesin-mesin tersebut digunakan pula untuk menarik berbagai jenis alat tangkap seperti jaring,
long line (Sahrhange and Lundbeck, 1991).
Pada abad ke-20 dan memasuki abad ke-21 berbagai negar telah berlomba dalam melakukan
modernisasi teknologi penangkapan. Beberapa negara Eropa seperti Polandai, belanda, Inggris, Swedia,
Perancis, dan sebagainya merupakan contoh negara yang telah maju dlam bidang penagkapan. Dim
Asia, jepang merupakan negara yang sangat maju teknologi penangkapan ikannya. Menurut FAO total
hasil tangkapan negara ini mencapai 12 juta ton atau 13% dari total tangkapan ikan dunia pada tahun
1988. Armada penangkpannya tidak hanya beroperasi di perairan Jepang tetapi sampai ke lautan
pasifik, Samudera Indonesia, dan perairan lainnya. Untuk mencapai hal tersebut, jepang telah
menggunakan alat komunikasi dan pananganan hasil tangkap telah dibenahi dengan baik.
Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Indonesia umumnya masih
bersifat tradisional. Menurut Ayodhoa (1981) pendapat ini ada benarnya,
tetapi juga ada ketidakbenarannya. Jika ditinjau dari segi teknik
penangkapan, yang digunakan oleh nelayan di tanah air akan terlihat
bahwa telah banyak pemanfaatan tingkah laku ikan untuk tujuan
penangkapan ikan yang telah digunakan.
Penangkapan ikan merupakan salah satu profesi yang telah lama
dilakukan oleh manusia. Alat tangkap dan teknik penangkapan ikan yang
digunakan nelayan Indonesia umumnya masih bersifat tradisional. Jika
ditinjau dari prinsip teknik penangkapan ikan diIndonesia terlihat telah
banyak memanfaatkan tingkah laku ikan untuk tujuan penangkapan
ikan. Selain itu nelayan juga telah mengetahui adanya sifat-sifat ikan yang
berukuran besar memangsa ikan kecil sehingga dengan adanya ikan kecil
ditempat penangkapan maka ikan-ikan besar pun akan mendatangi ke
tempat tersebut. Hal tersebut membuktikan perkembangan peradaban
manusia dan dapat mendorong manusia untuk semakin kreatif dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Jenis alat tangkap yang banyak
digunakan atau dioperasikan adalah jaring insang (gill net), purse seine,
perawai dan tuna longline, bagan tancap, dan bubu.
Macam-macam Alat Penangkapan
Ikan
1. Jaring Insang (Gill Net)
Jaring insang (gill net) merupakan alat penangkapan ikan berbentuk empat
persegi panjang yang ukuran mata jaringnya merata dan dilengkapi
dengan pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa tali
ris bawah. Istilah Gillnet didasarkan pada pemikiran bahwa ikan-ikan yang
ditangkap “gill net” terjerat di sekitar oper culumnya pada mata jaring.
2. Purse Seine
Bubu adalah alat tangkap yang umum dikenal dikalangan nelayan, yang
berupa jebakan, dan bersifat pasif. Bubu sering juga disebut perangkap “
traps “ dan penghadang “guiding barriers”. Alat ini berbentuk kurungan
seperti ruangan tertutup sehingga ikan tidak dapat keluar. Bubu
merupakan alat tangkap pasif, tradisional yang berupa perangkap ikan
tersebut dari bubu, rotan, kawat, besi, jaring, kayu dan plastik yang
dijalin sedemikian rupa sehingga ikan yang masuk tidak dapat keluar.
Prinsip dasar dari bubu adalah menjebak penglihatan ikan sehingga ikan
tersebut terperangkap di dalamnya, alat ini sering diberi nama
ftshingpots atau fishing basket.(Brandt, 1984).
Pandangan Teknik Penangkapan Di
Indonesia
1. Prinsip
Pengklasifikasian
Menurut Sudirman (2000), ada perbedaan
pengklasifikasian dari masing-masing ahli yang telah
melakukan klasifikasi teknik penangkapan ikan. Hal
ini disebabkan karena adanya perbedaan titik
pandang, tujuan dan kondisi perairan. Namun, prinsip
dasar dari pengklasifikasian adalah bagaiman ikan
tertangkap oleh alat tangkap yang dioperasikan.
Berikut pengklasifikasian teknik penangkapan ikan
menurut beberapa ahli.
Menurut Kishinouye (1902)
Kamakichi Kishinouye dalam Sudirman (2000) membagi teknik penangkapan ikan ke
dalam 10 (sepuluh) jenis. Jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut:
N Klasifikasi Contoh
o
1 Gill net Surface gill net, mid water gill net, bottom gill net,
dan sweeping gill net
2 Entage net Tuna drift net dan trammel net
3 Towing net Beach seine, cantrang, trawl
4 Lift net Floating lift net, bottom lift net
5 Surrounding net Purse seine
6 Covering net Jala lempar, lantern net (net berbingkai)
7 Trap net Jenis-jenis bubu, sero, jermal, dll
N Teknik Penangkapan Ikan Contoh
o
1 Penangkapan ikan dengan tidak menggunakan alat Menggunakan
tangan
Alat Tangkap Pancing 2 Penangkapan ikan dengan menjepi dan menggunakan
alat untuk melukai
Tombak
Yaitu semua jenis alat tangkap 3 Penangkapan ikan dengan memabukkan Mekanik:
pemboman;
pancing, termasuk long Kimiawi: racun dan
arus listrik
line misalnya pole anda line, trolling 4 Penangkapan ikan dengan menggunakan pancing Semua jenis pancing
line, bottom long line. 5 Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap Sero, bubu
Von Brandt telah melakukan 3 penangkapannya dilakukan dengan membuang alat dari
atas ke bawah
klasifikasi teknik penangkapan ikan 1
4
Gill net Jaring insang hanyut
pada tahun 1964 menjadi 15 jenis, 1 Tangle nets, yaitu penangkapan dengan alat tangkap Jaring klitik