OLEH KELOMPOK 3:
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023
I. PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang
Kegiatan penangkapan ikan merupakan aktivitas yang dilakukan untuk
mendapatkan sejumlah hasil tangkapan, yaitu berbagai jenis ikan untuk memenuhi
permintaan sebagai sumber makanan dengan menggunakan berbagai jenis alat
tangkap. Aktivitas perikanan dimulai dengan usaha melakukan penangkapan ikan
ataupun mengumpulkan biota akuatik (rumput laut, kerang-kerangan dan lain-
lain). Penangkapan ikan tentu saja didukung oleh teknologi penangkapan ikan
yang memadai dan berwawasan lingkungan. Hal ini bertujuan agar hasil
tangkapan yang diperoleh maksimal serta tidak menimbulkan kerusakan pada
habitat ikan sehingga sumberdaya ikan tetap lestari. Operasi penangkapan ikan
oleh setiap jenis alat tangkap memiliki perbedaan. Hal ini dikarenakan setiap jenis
alat tangkap memiliki kontruksi yang berbeda yang disesuaikan dengan target
tangkapan dan kondisi perairan pada daerah penangkapan ikan.
Alat menangkap ikan (fishing tackle) adalah peralatan yang digunakan
nelayan dan pemancing untuk mendapatkan ikan dan biota laut lainnya. Dalam
menangkap ikan menggunakan alat tangkap, untuk mempermudah manusia dalam
menangkap Sumber Daya Ikan (SDI). Ternyata Alat Tangkap Ikan (API) yang
digunakan dalam menangkap ikan ada beraneka macam. Adapun macammacam
alat tangkap ikan menurut Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor 71/PERMEN-KP/2016 BAB III Pasal 6 tentang Alat
Penangkapan Ikan yaitu: jaring lingkar (surrounding nets); pukat tarik (seine
nets); pukat hela (trawls); penggaruk (dredges); jaring angkat (lift nets); alat yang
dijatuhkan (falling gears); jaring insang (gillnets and entangling nets); perangkap
(traps); pancing (hooks and lines); dan alat penjepit dan melukai (grappling and
wounding).
Jaring insang adalah alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring
empat persegi panjang, yang mempunyai ukuran mata jaring merata. Dinamakan
jaring insang karena berdasarkan cara tertangkapnya, ikan terjerat di bagian
insangnya pada mata jaring. Ukuran ikan yang tertangkap relatif seragam. Gill net
sering diterjemahkan dengan “jaring insang”, “jaring rahang”, dan lain
sebagainya. Istilah “gill net” didasarkan pada pemikiran bahwa ikan-ikan yang
tertangkap “gilled-terjerat” pada sekitar operculum nya pada mata jaring. Gill net
sering digunakan nelayan untuk menangkap ikan, biasanya gill net diperuntukkan
untuk menangkap ikan permukaan, ikan pertengahan, dan ikan dasar perairan.
Maka dari itu penting kiranya bagi mahasiswa perikanan untuk mempelajari alat
tangkap ini. Dengan mempelajari Gill net harapannya mahasiswa dapat
mengetahui cara kerja, komponen-komponen, maupun jenis-jenis dari Gill net.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, antara lain:
1. Dapat memahami jenis alat tangkap terkhususnya pada Jaring Insang atau
Gill Net
2. Mengetahui pengertian Gill Net
3. Mengetahui Dimensi uatam dari Gill Net
4. Memahami Metode pengoperasian penangkapan menggunakan Gill Net
5. Mengetahui daerah Penangkapan Gill Net
6. Mengetahui hasil dari penangkapan Gill Net
7. Mengetahui hasil tangkapan sampingan dari alat tangkap Gill Net
8. Mengetahui hasil tangkapan apa saja yang dibuang
9. Mengetahui Alat Bantu Penangkapan Ikan (ABPI) pada jenis alat tangkap
Gill Net
1.3. Manfaat
Agar mahasiswa lebih mememahami dan mengetahui tentang alat tangkap
perikanan terkhusunya pada alat tangkap jaring insang atau Gill Net.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Gill net sering diterjemahkan dengan “jaring insang” istilah gill net
didasarkan pada pemikiran bahwa ikan-ikan yang tertangkap “gill net” terjerat di
sekitar operculumnya pada mata jaring. Di Indonesia, penamaan gill net ini
beraneka ragam, ada yang menyebutnya berdasarkan jenis ikan yang tertangkap
(jaring koro, jaring udang, dan sebagainya), ada pula yang disertai dengan nama
tempat (jaring udang bayeman), dan sebagainya (Ayodhya, 1981 ). Gill net
disebut jaring insang karena yang menjadi sasaran penangkapan ikan adalah
insangnya. Sebab insang dapat terjerat (gilled) pada mata jaring ketika ikan
menerobos jaring supaya ikan mau menerobos jaring, jaring yang digunakan dari
nilon sehingga ikan tidak dapat melihatnya.
Jenis ikan yang tertangkap dengan gill net adalah ikan-ikan dasar dan ikan
demersal seperti layang cakalang, kembung, dan lain lain. Selain ikan dasar dan
ikan damersal, ikan sauri, tuna, salmon, makarel juga menjadi tujuan
penangkapan gill net, tidak hanya ikan itu saja udang, lobster, kepiting juga
terjerat oleh gill net. Pengoperasian jaring insang dilakukan dengan cara
menghadang arah renang gerombolan ikan pelagis atau demersal yang menjadi
sasaran tangkap sehingga terjerat pada jaring.
Jaring insang atau Gill Net adalah alat tangkap yang memiliki konstruksi
berbentuk persegi panjang, Spesifikasi alat tangkap jaring insang terdiri dari tali
ris atas, tali ris bawah, badan jaring, pelampung, pemberat, pelampung tanda. Alat
tangkap jaring insang berbahan dasar Nylon/PE (Polyethelene), metode
pengoperasian jaring insang dilakukan dengan cara memotong arus ataupun
menghadang ruaya ikan.
3.3. Hasil Tangkapan pada Gill Net
Hasil tangkapan adalah jumlah dari spesies ikan maupun binatang air
lainnya yang tertangkap saat kegiatan operasi penangkapan. Hasil tangkapan ini
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, Hasil tangkap utama dan juga hasil tangkap
sampingan. Jenis ikan yang tertangkap dengan gill net adalah ikan-ikan dasar dan
ikan demersal seperti layang cakalang, kembung, dan lain lain. Selain ikan dasar
dan ikan damersal, ikan sauri, tuna, salmon, makarel juga menjadi tujuan
penangkapan gill net. Tidak hanya ikan itu saja udang, lobster, kepiting juga
terjerat oleh gill net.
Pada umumnya yang menjadi fishing ground dari gill net dasar ini adalah pantai,
teluk, muara sungai. Daerah penangkapan yang baik untuk penangkapan ikan dengan
menggunakan gill net dasar adalah bukan daerah pelayaran umum dan dasar perairan
yang tidak berkarang. Jaring insang hanyut dapat dioperasikan pada fishing ground
dengan kondisi permukaan laut yang tenang, jumlah ikan yang berlimpah dan
bergerombol di permukaan atau dipertengahan perairan dan kondisi cuaca perairan
yang bagus.
4.1. Kesimpulan
Jenis ikan yang tertangkap dengan gill net adalah ikan-ikan dasar dan ikan
demersal seperti layang cakalang, kembung, dan lain lain. Selain ikan dasar dan
ikan damersal, ikan sauri, tuna, salmon, makarel juga menjadi tujuan
penangkapan gill net, tidak hanya ikan itu saja udang, lobster, kepiting juga
terjerat oleh gill net. Pengoperasian jaring insang dilakukan dengan cara
menghadang arah renang gerombolan ikan pelagis atau demersal yang menjadi
sasaran tangkap sehingga terjerat pada jaring.
4.2. Rekomendasi
Hadian. (2005). Analisis Hasil Tangkapan Jaring Insang Hanyut Dengan Ukuran
Mata Jaring 2 inci di Teluk Jakarta (skripsi). Dapartemen Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan, FPIK IPB: Bogor
Sudirman dan Mallawa, A. (2004). Teknik Penangkapan Ikan. PT. Rineka Cipta.
Jakarta
Ayodhyoa, AU. (1981). Metode Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri. Bogor.
Pramesthy, et al. (2020). Analisis Alat Tangkap Jaring Insang (Gill Net)
Berdasarkan Kode Etik Tatalaksana Perikanan Bertanggung Jawab di
Perairan Kota Dumai. Vol 1 (2) April 2020: 103-112
Harlyan, (2019). Alat Tangkap Jaring Insang atau Gill Net (Metode Penangkapan
Ikan MPI), Agrobisnis Perikanan, FPIK Universitas Brawijaya. Diakses
pada tanggal 20 Maret 2023 pukul 13.47
https://www.melekperikanan.com/2019/10/modul-metode-penangkapan-ikan-
dengan.html
Rotiqo et al, (2019). Tingkat Keramahan Lingkungan Alat Tangkap Jaring Insang
(Gill Net) Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tongkol di Perairan
Pekalongan. Vol. X No. 1/ 1 Juni 2019 (64-69)