Oleh :
KELAS TPI 1
JURUSAN ILMU KELAUTAN
DAN PERIKANAN
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan kasih-Nya
penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang “Jenis - Jenis Alat Penangkapan Ikan Di
Indonesia”.Makalah ini merupakan salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
Adapun tujuan dari penyusun makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan
mahasiswa mengenai Jenis – jenis alat tangkap ikan yang sering digunakan oleh para
nelayan. Sehingga, mahasiswa dapat mengembangkan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin
dalam penyelesaian makalah ini. Oleh sebab itu jika ditemukan kekurangan, maka saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................
1.1.Latar Belakang.........................................................................
1.2.Rumusan Masalah...................................................................
1.3.Tujuan......................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................
2.1.Pukat Cincin ( Purse Seine ) .....................................................
2.2.Pukat Hela ( Trawl ) .................................................................
2.3.Jaring Insang ( Gill Net ) ..........................................................
2.4.Jaring Angkat ( Lift Nets ) ........................................................
BAB III PENUTUP............................................................................
REFERENSI.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sebagai negara Kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut yang lebih luas daripada wilayah
daratan. Hal ini menjadi potensi sumberdaya dalam keanekaragaman flora dan fauna. Laut
Indonesia menjadi sumber kehidupan dan mata pencaharian bagi masyarakat Indonesia
khususnya masyarakat yang tinggal di daerah pesisir. Potensi sumberdaya ikan laut Indoensia
sebesar 6,5 juta ton per tahun tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan Zona
Ekonomi Eksklusif Indonesia. Namun potensi ini kerap dieksploitasi oleh warga negara asing
yang melaut di Indonesia. Akhir akhir ini, dunia terus menyoroti implementasi kebijakan KKP
(Kementrian Kelautan dan Perikanan) tentang sanksi peledakan dan penenggelaman kapal
nelayan asing yang masuk ke Indonesia untuk melakukan illegal fishing. Menurut UU No.45
tahun 2009, kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang dipergunakan
untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan,
pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan
penelitian/eksplorasi perikanan.
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Purse seine dinamakan demikian karena sifat alat tangkap yang menggurung gerombolan
kemudian tali kerut ditarik sehingga jaring membentuk kantong yang besar, sehingga ikan-
ikan terkurung. Bagian-bagian jarring purse seine terdiri atas jarring utama (sayap, badan,
dan kantong), selvedge, tali ris atas, tali pelampung, pelampung, tali ris bawah, pemberat,
tali ring, ring/cincin, dan tali kolor.
Berdasarkan bentuk jaring utama, purse seine dibagi menjadi tiga yaitu bentuk segi empat,
bentuk trapesium, dan bentuk lekuk. Pada umumnya penangkapan ikan dengan purse seine
dilakukan pada malam hari, akan tetapi ada juga yang di operasikan pada siang hari.
Pengumpulan ikan pada area penangkapan pukat cincin ada yang menggunakan rumpon dan
ada juga yang menggunakan lampu. Umumnya penurunan (setting) dilakukan dua kali
selama satu malam operasi, yang dilakukan pada waktu senja hari dan pagi hari/waktu fajar,
kecuali dalam keadaan tertentu frekuensi penangkapan bisa dikurangi atau ditambah
(Sudirman dan Mallawa, 2004).
Alat tangkap pukat hela atau trawls merupakan jenis alat penangkapan ikan berkantong yang
dalam pengoperasiannya dengan menggunakan alat pembuka mulut jaring. Selain
menggunakan alat pembuka mulut jaring yang biasanya berupa papan atau istilah lainnya
otter board pengoperasian pukat hela juga dilakukan dengan cara dihela di belakang kapal
dalam kondisi kapal sedang berjalan, sehingga ikan target tertangkap karena tersapu pada
pertengahan ataupun dasar perairan kemudian masuk ke dalam kantong jaring.
Pukat merupakan semacam jaring yang besar dan panjang untuk menangkap ikan yang
dioperasikan secara vertikal dengan menggunakan pelampung di sisi atasnya dan pemberat
di sebelah bawahnya. Dengan demikian, pukat membentuk semacam dinding jaring di dalam
air yang akan melingkari kumpulan ikan dan mencegahnya melarikan diri. Jaring ini dapat
dioperasikan baik dengan menggunakan kapal ataupun dari darat (pantai).
Masalah utama dari penggunaan pukat adalah semua ikan baik yang dewasa maupun yang
kecil ikut terjaring di dalamnya karena ukuran lubang jalanya sangat kecil jika dibandingkan
dengan ukuran lubang jala yang digunakan oleh nelayan tradisional. Selain itu, penggunaan
pukat dapat menimbulkan masalah pada lingkungan. Karena pukat harimau menggunakan
alat tangkap berat yang diletakkan di dasar laut, hal itu menyebabkan kehancuran ekosistem
laut yaitu kerusakan terumbu karang yang merupakan habitat ikan dan juga merusak rumput
laut.
Pengoperasian jaring insang dilakukan dengan cara menghadang arah renang gerombolan
ikan pelagis atau demersal yang menjadi sasaran tangkap sehingga terjerat pada jaring.
Pengoperasiannya dilakukan pada permukaan, pertengahan maupun pada dasar perairan,
umumnya untuk menangkap ikan pelagis maupun ikan demersal tergantung jenis jaring
insang. Jaring insang dioperasikan secara menetap, dihanyutkan, melingkar maupun
terpancang pada permukaan, pertengahan maupun dasar perairan. Jaring insang ada yang
satu lapis maupun berlapis. Jaring insang berlapis umumnya dioperasikan pada dasar
perairan umumnya menangkap ikan demersal.
Kesimpulan
Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam
keadaan di budidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang
menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani,
mengolah, dan/atau mengawetkannya. Kegiatan penangkapan ikan merupakan aktivitas
yang dilakukan untuk mendapatkan sejumlah hasil tangkapan, yaitu berbagai jenis ikan
untuk memenuhi permintaan sebagai sumber makanan dengan menggunakan berbagai jenis
alat tangkap.
Menurut Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
71/PERMEN-KP/2016 BAB III Pasal 6 tentang Alat Penangkapan Ikan yaitu: jaring lingkar
(surrounding nets); pukat tarik (seine nets); pukat hela (trawls); penggaruk (dredges); jaring
angkat (lift nets); alat yang dijatuhkan (falling gears); jaring insang (gillnets and entangling
nets); perangkap (traps); pancing (hooks and lines); dan alat penjepit dan melukai (grappling
and wounding).